Anda di halaman 1dari 15

MODUL PSPTKR

10 Komponen Gardan Pada Mobil + Fungsi dan Gambar


Gardan atau diferensial adalah salah satu komponen powertrain yang berfungsi
membedakan putaran roda kiri dan kanan pada satu poros.

Gardan akan sangat berguna ketika mobil berbelok, ketika mobil belok kiri maka
roda belakang kiri memiliki lintasan lebih pendek daripada roda belakang kanan.
Kalau putaran roda kiri sama dengan roda kanan, maka akan ada slip pada roda
kiri karena putaran roda lebih banyak dibandingkan jarak lintasannya.

Untuk mengatasi masalah ini, maka ketika mobil belok kiri roda belakang kiri
harus berputar lebih lambat dibandingkan roda belakang kanan. Juga
sebaliknya, saat mobil belok kanan maka roda belakang kanan harus berputar
lebih lambat dibandingkan roda belakang kiri.

Gardan akan memastikan fungsi ini, untuk bagaimana cara kerja gardan bisa
anda simak pada artikel berikut ; Cara kerja gardan pada mobil

Diartikel ini, kita akan bahas secara detail nama komponen yang berinteraksi
pada gardan. Apa saja ? simak selengkapnya dibawah.

Komponen Gardan Beserta Fungsinya


1. Drive pinion gear

Drive pinion gear merupakan roda gigi berbentuk nanas, fungsinya sebagai roda
gigi pemutar (drive gear) yang menyalurkan tenaga dari poros propeller ke
rangkaian gardan. Bentuk gigi seperti nanas, ini disebut hypoid gear. Bentuk ini
memang cocok untuk menyalurkan tenaga secara efisien dan lembut.

2. Drive pinion shaft

Drive pinion shaft adalah poros roda gigi pinion, letaknya biasanya sudah
menyatu (tersambung permanen) dengan drive pinon gear. Fungsinya sebagai
poros pemutar untuk menyalurkan putaran dan poros propeller.
3. Ring gear

Ring gear adalah roda gigi berukuran besar dengan bentuk menyerupai cincin
atau ring. Fungsi roda gigi ini, adalah untuk menerima putaran dari pinion drive
gear. Keduanya, baik ring gear dan pinion drive gear disebut juga sebagai
rangkaian final gear. Karena roda gigi terletak di akhir sistem powertrain mobil.
4. Differential carrier
Differential carrier atau disebut juga differential case berfungsi sebagai casing
atau rumah untuk meletakan berbagai komponen gardan. Misal ring gear
sebagai penerima putaran juga dibaut pada differential carier. Selain itu,
rangkaian spider gead dan side gear juga diletakan pada komponen ini.
5. Spider gear
Spider gear berfungsi sebagai gigi pembeda putaran, jumlah spider gear ada dua
yang letaknya 90 derajat terhadap side gear. Sehingga saat mobil belok, maka
tumpuan mobil akan condong kesisi dalam (misal mobil belok kiri, maka tumpuan
lebih ke arah kiri).
Sehingga roda bagian dalam akan lebih berat dibandingkan roda bagian luar,
dalam kondisi perbedaan beban ini spider gear akan berputar. Apabila spider
gear berputar meski sedikit, putaran roda kiri dan kanan akan berbeda. Tetapi
saat jalan lurus, spider gear akan diam meski ring gear berputar cukup kencang.
6. Spider gear shaft
Fungsinya hanya sebagai poros untuk mempermudah pergerakan spider gear.
Meski ada dua spider, gear porosnya hanya ada satu. Dengan kata lain, posisi
dua spider gear ini saling berhadapan.

7. Side gear
Fungsi side gear adalah menerima putaran yang telah dimanipulasi oleh spider
gear untuk diteruskan ke axle shaft. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ketika
mobil belok maka spider gear akan berputar untuk membedakan kecepatan
putar roda.

Hasil dari proses pembedaan putaran spider gear akan dihubungkan ke side
gear, dimana side gear akan terhubung secara langsung ke poros propeller.

8. Axle shaft bearing

Bearing atau bantalan digunakan sebagai alas komponen yang berputar,


terhadap casing atau axle shaft housing yang diam. Bantalan ini ada dua,
masing-masing terletak didekat side gear kiri dan side gear kanan. Fungsinya
sebagai bantalan axle shaft terhadap axle shaft housing.

9. Adjuster nut

Merupakan mur penyetel celah final gear. Celah final gear, artinya gerakan
pinion gear yang berputar sebelum final gear bergerak. Besar kecil celah ini,
akan mempengaruhi kinerja gardan secara keseluruhan. Sehingga dalam suatu
waktu, penyetelan celah final gear harus dilakukan dengan memutar adjuster
nut.

10. Bearing cap

Bearing cap adalah komponen yang menahan bearing as roda yang terletak
didekat side gear. Meski yang ditahan hanya bearing, tetapi secara tidak
langsung bearing cap ini menahan keseluruhan rangkaian gardan dari axle shaft
housing.
Selain 10 komponen utama diatas, masih ada beberapa komponen tambahan
pada gardan seperti ;
 Axle shaft housing sebagai penutup utama sistem gardan dan as roda/
 Axle shaft housing cap, berupa tutup dengan banyak baut yang berperan sebagai
penutup housing. Biasanya dari komponen inilah oli gardan dikeluarkan
 Differential oil tube, merupakan lubang kecil pada axle shaft housing untuk
mengisi oli gardan.

Oil seal, seal oli ini ada di beberapa tempat seperti didekat side gear dan di
pinion gear.
Untuk lebih jelas dimana peletakan komponen-komponen tersebut bisa anda
simak animasi berikut

10 Komponen Kopling Manual Mobil + Fungsi dan Penjelasan Rinci


Sistem kopling adalah sebuah rangkaian mekanik yang digunakan untuk
memisahkan tenaga mesin ke transmisi. Dengan adanya sistem ini, maka
putaran mesin bisa terputus meski kondisi mesin masih hidup. Sehingga roda
mobil tetap diam dan mesin masih sanggup untuk hidup.

Fungsi sistem kopling antara lain ;


 Untuk menjalankan mobil saat awal secara lembut. 
 Untuk membantu operasional transmisi 
 Untuk memberhentikan mobil tanpa mematikan mesin

Jika anda penasaran tentang seluk beluk sistem kopling manual, dibawah akan
kita bahas komponen kopling manual mobil beserta fungsinya. Anda juga bisa
membca bagaimana prinsip kerja kopling pada 
10 Komponen Kopling Manual Pada Mobil

Ada dua komponen utama dalam sistem kopling, yakni plat kopling dan plat penekan.
Plat penekan terhubung ke poros transmisi sementara plat penekan terhubung ke
flywheel. Saat kedua plat ini renggang, maka putaran mesin ke transmisi putus. Tapi
kalau kedua plat ini melekat maka putaran mesin diteruskan ke transmisi.

Selain dua komponen diatas, masih ada beberapa komponen lain yakni ;

1. Clutch Pedal

img by amazon.com

Pedal kopling, merupakan komponen input yang akan mengubah dan


meringankan pengendalian kopling. Pedal ini, bekerja menggunakan pengungkit
dimana ujung pedal terdapat sebuah engsel. Dibawah engsel akan ada push rod
yang terhubung dengan piston master silinder.

Kekerasan penekanan kopling salah satunya dipengaruhi oleh panjang pedal


kopling, hal itu sesuai dengan hukum momentum dimana panjang lengan akan
memperbesar momet suatu benda.

Selain itu, pada komponen ini juga terdapat penyetelan free play dan ketinggian
kopling. Memang, umumnya penyetelan ini terletak diarea bawah namun
ternyata lebih efektif apabila diletakan pada pedal. Selain lebih mudah,
penyetelan juga tidak memerlukan banyak alat.
2. Master cylinder

Fungsi master silinder adalah mengubah energi mekanis menjadi tekanan


hidrolis. Baik pada rem maupun kopling yang menggunakan sistem penggerak
hidrolik pasti akan ditemui komponen master silinder.

Namun, master silinder kopling beda dengan sistem rem. Pada sistem
pengereman, master silinder terletak menyatu dengan booster dan reservoir
sehingga akan nampak besar.

Sementara pada sistem kopling, hanya menggunakan master silinder sederhana


yang terdiri dari satu buah piston. Untuk reservoir, masih menggunakan reservoir
minyak rem. Sehingga ada selang yang menghubungkan reservoir dengan
master. Karena terletak menyatu, maka jika minyak rem habis atau bocor akan
berpengaruh pada operasional kopling.

3. Actuator Cylinder

Actuator master cylinder ini pada dasarnya sama seperti master silinder yang
kita bahas diatas. Hanya saja fungsi komponen satu ini untuk mengubah tekanan
hidrolis kembali ke gerakan mekanis.

Aktuator silinder kopling ada dua jenis, ada yang menggunakan tipe luar dan tipe
dalam. Aktuator tipe luar, memiliki master aktuator yang terletak diluar rumah
kopling. Biasanya, pada master aktuator ini juga disediakan screw adjuster untuk
menyetel ketinggian kopling.
Sementara aktuator silinder tipe dalam, terletak didalam rumah kopling. Biasanya
tipe ini tidak memiliki garpu pembebas, karena gerakan dari master aktuator
langsung ditransfer ke release bearing. Untuk tipe ini maka tidak akan ditemui
mekanisme penyetelan di aktuator silinder. Tipe ini banyak digunakan pada
transaxle, yakni sistem powertrain pada mobil berpenggerak depan yang
memiliki ruang lebih terbatas.

4. Hydrolic Clutch Pipe


Pipa hidrolis pada umumnya tidak berbeda dengan selang lainya. Meski akan
menyalurkan tekanan hidrolis, pipa ini tidak dibuat dari besi dengan lekukan
tetap. Meski beberapa tipe ada yang menggunakan pipa besi namun hanya
terletak dikedua ujung selang.

Kebanyakan, memakai tipe high pressure flexible pipe. Dimana pipa ini
menggunakan bahan yang fleksibel namun masih mampu menahan tekanan
kopling. Di bagian ujung, biasanya akan dilengkapi dengan pipa berbahan mika.
Bahan ini kuat dan ringan namun getas, sehingga jika tidak benar cara
pelepasannya akan memecahkan pipa.
5. Release Fork
Garpu pembebas adalah untuk mengkonversi energi mekanis dari output
aktuator silinder menuju release bearing. Sama halnya dengan pedal kopling,
release fork juga bekerja dengan menggunakan prinsip pengungkit. Dimana
panjang lengan fork mempengatuhi tingkat kekerasan penekanan kopling.

Semakin panjang lengan garpu maka semakin ringan pula kopling saat ditekan
namun kopling akan lebih tinggi. Tipe ini banyak digunakan pada mobil-mobil
berbobot seperti truk dan bus yang memiliki sistem powertrain lebih kuat.
Sementara pada mobil biasa seperti MPV atau sedan maka panjang lengan
garpu tidak terlalu panjang. Bahkan pada mobil berpenggerak depan, garpu ini
tidak akan ditemui karena aktuator silinder langsung terhubung dengan release
bearing.

6. Release Bearing
Relaese bearing berfungsi meneruskan tekanan dari aktuator silinder atau dari
release fork untuk menekan area pegas diafragma. Release bearing berbentuk
seperti bantalan roller, hal ini karena tugas release bearing itu menghubungkan
release fork yang bersifat diam dan pegas diafragma yang berputar.

Untuk meminimalkan efek gesekan maka didalam release bearing telah diletakan
rangkaian bantalan pelor seperti laher roda.

7. Clutch Cover
Cover kopling, berfungsi sebagai housing untuk beberapa komponen seperti
pegas diafragma dan pressure plate. Cover ini terletak diarea luar yang
menyelimuti kampas kopling. Posisinya dibaut bersama flywheel. Sehingga
ketika flywheel berputar dipastikan clutch cover beserta komponen didalamnya
ikut berputar.

Didalam clutch cover terdapat komponen pegas diafragma, pegas ini berfungsi
untuk menekan pressure plate dikala kopling tidak beroperasi menggunakan
daya tekan pegas. Dan menarik pressure plate saat pedal kopling diinjak.
8. Pressure Plate
Plat penekan berfungsi untuk menekan kampas kopling agar terjepit bersama
flywheel, Plat ini berbentuk piringan yang terbuat dari bahan besi tuang tebal. Hal
itu dikarenakan pressure plate harus mampu menekan plat kopling dengan
kekuatan tinggi tanpa aus dan tanpa terjadi keolengan plat.

Posisi piringan ada setelah kampas kopling yang terpaut bersama clutch cover.
Sehingga baik flywheel ataupun plat penekan akan berputar pada RPM yang
sama.

Bentuk pressure plate hampir menyamai piringan rem cakram, namun bagian
tengah plat memiliki lubang yang digunakan sebagai lubang poros input
transmisi.

9. Clutch Disc

Kampas rem merupakan piringan yang berfungsi menangkap putaran mesin


agar bisa disalurkan ke transmisi. Kampas kopling harus mampu menyalurkan
putaran tanpa selip dan dengan halus. Oleh sebab itu sebuah plat kopling
disusun dari plat baja yang dilapisi kampas.

Kampas ini, tentunya beda dengan kampas kopling. Meski memiliki struktur yang
sama, kampas kopling dibuat lebih tipis serta bolak balik. Artinya pada bagian kiri
dan kanan plat akan dilapisi kampas yang kemudian disebut dengan facing.

Lokasi kampas kopling berada ditengah antara flywheel dan pressure plate.
Dalam kondisi kopling terhubung, kampas akan terjepit oleh flywheel dan
pressure plate sehingga putaran bisa dihubungkan. Saat kampas renggang
maka putaran dari mesin akan terputus.

Dibagian tengah kampas kopling, terdapat beberapa komponen antara lain;


 Clutch Hub, merupakan central clutch yang memiliki ulir yang terhubung dengan
poros transmisi. 
 Torsion Dumper, merupakan rangkaian pegas spiral yang berfungsi untuk
meredam getaran saat kopling berhubungan dengan pressure plate. 
 Cushion Plate, berfungsi untuk memperhalus kinerja kopling.

10. Flywheel

Flywheel sebenarnya juga masuk dalam komponen mesin. Namun pada sistem
kopling manual mobil, flywheel juga digunakan untuk menjepit kampas kopling
bersama pressure plate. Selain untuk menjepit, flywheel juga digunakan sebagai
tempat terkaitnya rumah kopling.

PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR

1.             Bagian yang meneruskan putaran dari mesin kepada ring gear, adalah   
a)             Drive pinion
b)             Crownwheel
c)             Side gear
d)           Satelit gear
e)             Ring gear
2.             Posisi pemasangan ring gear adalah dibautkan pada ?
a)             Differential hausing
b)             Axle shaft
c)             Differential case
d)           Conters shaft
e)             A, b dan c benar
3.             Berapakah sfesifikasi momen pengencangan baut-baut ring gear   ?
a) 2.0 - 4.0 kg-m
b)   7.0 - 9.0 kg-m
c) 4.0 - 6.0 kg-m
d) 5.0-6.0 kg-m
e) a, b, dan c benar

4.             Berapakah sfesifikasi momen pengencangan mur-mur Differential housing   


a)             2.0 - 4.0 kg-m
b)             1.0 – 4.0 kg-m
c)             4.0 – 7.0 kg-m
d)           7.0 - 9.0 kg-m
e)             3.0- 5.0 kg-m
5.             Axle shaft/poros roda penggerak pada differential berhubungan dengan
gigi   ?
a)       Crownwheel
b)         Satelit gear
c)       Side gear
d)       a, b dan c benar
e. drive pinion

6.   Berikut ini adalah  bagian (kelengkapan) pokok pada differential ......


a)       Drive pinion, Differential pinion (Satelit gear) ,Ring gear, Side gear,
Differential case
b)     Crownwheel,Satelit gear,Side gear,poros differential,
c)       Drive pinion (pinion gear), Differential pinion (Satelit gear),Ring gear
(crownwheel),Side gear,poros gardan
  d)       Drive pinion (pinion gear), Differential pinion (Satelit gear), Ring gear
(crownwheel), Side gear, Differential case
e)         Ring gear,defferensial case

7.           Berikut ini adalah   fungsi drive pinion pada differential.......


a)     Meneruskan tenaga putaran mesin kepada ring gear dalam     kondisi kendaraan
melaju lurus ataupun membelok.
b)   Meneruskan tenaga putaran mesin kepada ring gear dalam     kondisi kendaraan
melaju lurus ataupun membelok kanan.
c)     Meneruskan tenaga putaran mesin kepada ring gear dalam kondisi kendaraan
melaju lurus ataupun membelok ke kiri.
d)     Meneruskan tenaga putaran mesin kepada ring gear dalam kondisi kendaraan
melaju lurus
e. menghubungkan propeller shaft dengan diferential

8.           Dua komponen pada differential case yang mampu membuat perbedaan putaran
pada saat kendaraan belok  ?
a)             Differential pinion/satelit gear, dan Side gear
b)             Differential, dan Side gear pinion.
c)             Differential pinion dan satelit gearr.
d)           Differential gear dan Side gear.
e)             Pinion gear dan side gear
9.  Pada saat kendaraan berjalan lurus, putaran roda kiri dan kanan adalah sama,
hal ini berarti ....
     a. putaran roda gigi cincin dan rumah gardan sama
     b. putaran kedua roda gigi sisi sama
     c. putaran kedua roda gigi satelit sama
     d. putaran kedua roda gigi sisi berbeda
     e. semua jawaban benar / mumet
10. Pada saat kendaraan berjalan membelok, jika roda gigi cincin pada gardan
berputar 200 rpm, maka roda gigi sisi berputar ......
     a. 200 rpm    b. 250 rpm    c. 300 rpm     d. 100 rpm    e. 400 rpm

11. Kendaraan dengan letak mesin di depan, unit gardan di belakang di sebut ....
     a. rear wheel drive
     b. front wheel drive
     c. four wheel drive
     d. center wheel drive
     e. wingking wheel drive (WWD)

12. Jumlah putaran yang dihasilkan roda gigi cincin, jika jumlah gigi roda gigi
pinion (Z1) 9 buah. Roda gigi cincin (Z2) 45 buah, dan putaran pada roda gigi
pinion (n1) sebesar 1000 rpm adalah .........
     a. 300 rpm  b. 100 rpm   c. 250 rpm    d. 200 rpm   e. 150 rpm
13. Berapakah nilai kekentalan (viscositas) olie gardan yang diijinkan ......
     a. SAE 50-100
     b. SAE 80-120
     c. SAE 90-140
     d. SAE 50-140
     e. SAE 50-80

14.   Fungsi  universal  joint  pada  poros  pemindah  daya  (propeler shaft) pada


kendaraan  bermotor  adalah:
   a)       Untuk  meredam  perubahan  sudut  dan  untuk  mempercepat perpindahan
tenaga    dari  transmisi ke  differential.
    b)     Untuk  meredam  perubahan  gaya  aksial  dan   memperbesar perpindahan
tenaga  dari  transmisi  ke  differential.
  
 c)       Untuk  meredam  perubahan  sudut  dan    melembutkan perpidahan  tenaga   
dari  transmisi  ke  differential .
    d)           Untuk  meredam  perubahan  gaya  sentrifugal  dan  untuk  melembutkan
perpindahan  tenaga  dari  transmisi  ke  differential.
    e)              Untuk  meredam  perubahan  gaya  lateral  dan  untuk  melembutkan
perpindahan  tenaga  dari  transmisi  ke  differential.

15. Salah satu tujuan penggunaan gardan ganda adalah .....


     a. untuk mengatasi hambatan di segala medan (berat atau ringan)
     b. untuk mengatasi hambatan di medan berat aja
     c. untuk mengatasi hambatan di medan ringan
     d. untuk mengurangi kecepatan putaran pada roda kendaraan
     e. untuk menstabilkan pengendalian kendaraan pada kondisi jalan yang tidak   rata

16. Pada unit gardan komponen yang berfungsi sebagai tempat dudukan   atau
melekatnya ring gear, satelit gear, side gear adalah .....
     a. differential carrier (rumah gardan)
     b. drive pinion
     c. differential bearing
     d. gear ratio
     e. Run out

17. Berikut ini adalah faktor – faktor yang bisa menyebabkan kerusakan pada
gardan, kecuali.....
     a. overload (beban lebih)
     b. pengoperasian kendaraan yang tidak stabil (beban hentakan)
     c. pemakaian kekentalan olie yang tidak tepat atau penggantian terlalu lama
     d. perbaikan atau penyetelan yang salah
     e. sering melewati jalan berair

18. Berikut ini adalah keunggulan pemakaian gardan penggerak roda depan,
kecuali .....
     a. traksi lebih baik dalam keadaan kosong atau bermuatan
     b. pengemudian lebih stabil
     c. tingkat slip lebih kecil
     d. konstruksi power train lebih sederhana
     e. body kendaraan harus dibuat lebih tinggi

19. Dengan pemakaian Gardan peningkat momen dapat menaikkan torsi sebesar
      a. 15 % - 50 %
      b. 25 % - 70 %
      c. 20 % - 55 %
      d. 25 % - 60 %
      e. 15 % - 45 %

20. Alat untuk mengetahui kebalingan roda gigi cincin adalah ...
      a. DTI   (Dial Test Indicator)
      b. Micrometer
      c. Vernier caliper
      d. Feeler gauge
      e. Visual

Anda mungkin juga menyukai