Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM AC MOBIL

DOUBLE BLOWER

DISUSUN OLEH:

Faiz Arifandy

NIM : 1505518016

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Saya kemudahan sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak

akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga

terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-

natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu

berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan

pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Praktek Sistem AC dengan judul “Sistem AC

Mobil Double Blower”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak

terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta

saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang

lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis

mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 21 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fungsi AC Mobil
1.3 Komponen AC Mobil
1.4 Komponen Elektrikal AC Mobil
1.5 Kontruksi AC Double Blower
II. BAB II CARA KERJA SISTEM AC MOBIL DOUBLE BLOWER
2.1 Cara Kerja Sistem AC Pada Mobil
2.2
III. BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan AC (Air Conditioner) pada mobil saat ini sudah tidak dapat dielakkan lagi.
Udara yang semakin panas, ditambah polusi yang semakin parah menjadikan penggunaan
AC pada mobil menjadi hal sangat penting. Disamping kenyamanan, penggunaan AC
pada mobil juga secara tidak langsung dapat meningkatkan keamanan karena pada saat
menggunakan AC kaca jendela dan pintu mobil harus tertutup rapat. Hal tersebut
menimbulkan penggunaan AC yang semakin banyak saat ini.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, maka perkembangan
teknologi di bidang otomotif menjadi semakin pesat. Dalam dunia otomotif saat ini
banyak masyarakat yang memilih jenis mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) sebagai
kendaraan pribadi. Selain multi funsi, kendaraan MPV saat ini juga dirasa cukup nyaman.
Untuk menunjang kenyamanan baik pengemudi maupun penumpang, para produsen
otomotif melakukan berbagai cara termasuk dalam menambahkan penyejuk udara di
dalam kabin dengan sistem double blower. Yakni menambahkan blower di belakang
pengemudi untuk memberikan kesejukan udara di kabin penumpang serta berfungsi juga
untuk menghilangkan embun yang menempel pada kaca belakang yang berdampak pada
keamanan mengemudi.
1.2 Fungsi AC Mobil
Fitur penyejuk udara atau AC (Air Conditioner) telah menjadi bagian penting dalam
sebuah kendaraan. Tidak hanya di daerah tropis, di daerah sub tropis pun perangkat ini
sangat diperlukan. Khusus di daerah tropis yang panas, perangkat AC lebih berfungsi
sebagai pendingin. Apalagi di kota-kota besar, dengan kondisi jalanan yang macet dan
suhu udara yang sangat panas, AC diperlukan untuk mendapatkan kenyamanan saat
berkendara. Ini penting, sebab kenyamanan berkendara akan mempengaruhi perilaku di
jalan, sehingga pengendara menjadi tenang dan tidak emosional. Saat musim hujan
misalnya, kendaraan yang tidak dilengkapi AC akan menyebabkan kondensasi uap air,
sehingga kaca menjadi buram, membatasi jarak pandang, dan menyebabkan kecelakaan.
Secara umum, fungsi standar penggunaan AC mobil adalah mengontrol temperatur,
mengontrol sirkulasi udara, mengontrol kelembaban, dan membersihkan udara.
1. Mengontrol Temperatur Agar temperatur dalam kabin terasa nyaman, diperlukan
proses pendinginan atau pemanasan. Proses pendinginan dilakukan jika temperature
udara di sekitarnya terasa panas, sehingga diperlukan alat pendingin udara. Sebaliknya,
proses pemanasan dilakukan jika temperatur udara sangat dingin, seperti pada musim
salju (di daerah yang memiliki empat musim). Oleh sebab itu, kendaraan tertentu selain
memiliki alat pendingin udara, dilengkapi juga dengan alat pemanas. Di Indonesia yang
hanya memiliki dua musim, yaitu penghujan dan kemarau, produsen mobil umumnya
hanya melengkapi dengan alat pendingin kabin.
Inovasi teknologi pada kendaraan tidak hanya pada bagian mesin, tetapi kenyamanan
berkendara pun tidak luput dari perhatian, seperti adanya pengaturan temperatur kabin.
Beberapa sensor diletakkan di sekitar kabin untuk mengukur temperatur udara di
sekitarnya, sehingga pengendara dapat memastikan udara di dalam kabin agar selalu
dingin atau hangat. Sebenarnya, tubuh manusia pun memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam lingkungan yang dingin misalnya,
pembuluh darah akan mengkerut dan pori-pori mengecil untuk mengurangi kerugian
panas akibat radiasi pada kulit, sehingga permukaan kulit menjadi lebih dingin.
Sebaliknya dalam lingkungan yang panas, pembuluh darah akan mengembang, sehingga
pori-pori kulit akan bertambah besar. Indikasi adanya sifat adaptasi ini adalah tubuh akan
mengeluarkan keringat dalam lingkungan yang panas. Proses penguapan keringat inilah
yang akan mendinginkan kulit.
Meskipun terbatas, tubuh manusia dapat mempertahankan temperaturnya dengan
konstan dalam berbagai keadaan. Tubuh akan bereaksi dengan cepat apabila secara tiba-
tiba udara di sekitarnya berubah cukup ekstrim. Namun perubahan temperatur yang
begitu cepat juga akan berdampak negatif bagi kesehatan dan daya tahan tubuh. Oleh
sebab itu, sebaiknya perbedaan temperatur udara di dalam dengan di luar ruangan tidak
lebih dari 8ºC. Temperatur yang terlalu dingin juga belum tentu membuat tubuh merasa
nyaman. Oleh sebab itu, sebaiknya temperatur di dalam kabin kendaraan berada pada
24ºC-26ºC.
1.3 Komponen AC Mobil
AC mobil merupakan salah satu bagian yang tentunya sangat amat penting bagi sebagian
besar orang. Terlebih bagi mereka yang selalu melakukan perjalanan jauh dengan
menggunakan mobil. Dan berikut adalah beberapa komponen AC mobil utama yang
perlu kalian pahami dan ketahui.
1. Kompresor AC

Ini merupakan salah satu komponen AC mobil yang cukup penting keberadaannya.
Pasalnya kompoen ini berfungsi untuk memompa aliran freon agar freon tersebut mampu
bersirkulasi ke semua komponen AC mobil.
Bukan hanya itu saja, komponen ini juga difungsikan untuk menekan freon agar molekuk
freon lebih rapat. Alhasil tekanan freon pun akan jauh lebih besar dari selang input
kompresor. Sehingga proses ekspansi bisa berjala dengan lebih sempurna.
2. Kondensor AC

Komponen AC Mobil yang berikutnya adalah Kondensor AC Mobil. Kondensor ini


memiliki fungsi yang juga tidak kalah pentingnya dalam sistem kerja AC Mobil.
Pasalnya komponen ini dapat memindahkan panas dari dalam freon ke udara luar.
Dimana untuk melepaskan panas ke udara dengan semaksimal mungkin, freon tentunya
harus melewati beberapa core seperti halnya sistem kerja radiator. Dimana disela-sela
core tersebut ada rongga yang akan bisa membuat udara yang melewatinya akan
membawa suhu panas tersebut.
3. Dryer

Merupakan komponen tambahan yang ada pada sistem kerja AC mobil. Namun fungsi
dari komponen ini juga cukup penting. Yang dimana sesuai dengan namanya, fungsi
utama dari komponen yakni untuk mengeringkan freon dari air.
Sebagai gambaran komponen AC mobil yang satu ini hampir mirip dengan komponen
filter udara. Dimana pada bagian dalamnya terdapat material pasir silika yang akan
mampu mengikat air yang berasal dari aliran freon tersebut sehingga freon pun akan
kembali kering.
4. Expansion Valve

Selanjutnya ada yang namanya komponen Expansion Valve. Dimana komponen ini
nantinya akan bertugas untuk mengubah freon yang memiliki bentuk cair agar lebih ke
bentuk gas dengan melalui proses spraying.
Tujuan utama digunakannya proses spraying pada komponen AC yang satu ini tentunya
untuk membuat suhu freon bisa semakin dingin sebelum freon tersebut masuk ke
Evaporator.
5. Evaporator

Masih berkaitan dengan komponen AC mobil diatas, ketika freon sudah berhasil masuk
ke Evaporator. Maka freon tersebut akan di dinginkan untuk selanjutnya di alirkan ke
dalam ruang kabin. Dengan begitu udara sejuk dan segar di dalam kabin pun akan lebih
terasa.
Pada dasarnya Evaporator atau filter AC mobil sendiri memiliki prinsip kerja yang
hampir sama dengan Kondensor AC seperti kami jelaskan diatas. Yang dimana suhu
dingin dari freon akan di salurkan lagi kedalam core yang juga memiliki beberapa sirip-
sirip konduktor
6. High Pressure Hose

Selain komponen-komponen diatas, ada pula komponen AC mobil yang lain yang perlu
juga untuk kalian ketahui. Komponen tersebut bernama High Pressure Hose. Yang mana
komponen ini memiliki fungsi utama sebagai saluran yang nantiunya akan mengalirkan
freon cair dengan tekanan tinggi.
Dan seperti kami jelaskan diatas, umumnya selang ini memiliki diameter yang lebih kecil
dibandingkan dengan selang Low Pressure Hose. Hal ini tentunya untuk membuat
perbedaan tekanan yang nantinya dimanfaatkan untuk membuat sistem spraying bekerja.
7. Low Pressure Hose

Jika High Pressure Hose merupakan selang berukuran kecil yang akan digunakan untuk
menyalurkan freon dalam bentuk cair. Sementara Low Pressure Hose ini meselang yang
memiliki ukuran lebih besar.
Dimana komponen yang satu ini bukan lagi akan menyalurkan freon dalam bentuk cair
melainkan sudah dalam bentuk gas bertekanan rendah dari Evaporator yang kembali ke
Kompresor.
8. Cooling Fan

Komponen yang selanjutnya adalah Cooling Fan. Sesuai namanya, jelas komponen ini
merupakan kipas pendingin yang akan mandinginkan bagikan kondensor AC mobil yang
terletak dibagian depan radiator mobil. Ketika Cooling Fan berputar dan berhembus,
maka suhu panas freon saat melewati kondensor akan berkurang.
9. Blower

Berbeda dengan Cooling Fan diatas, komponen AC mobil yang satu ini memiliki fungsi
utama untuk menghembuskan udara melewati Evaporator. Dan pada sisitem kerja AC
mobil, Blower ini juga yang akan menjadi ventilator dari sistem ventilasi mobil.
10. Freon

Nah komponen AC mobil yang terakhir adalah Freon yang bergugas sebagai refrigerant.
Freon sendiri merupakan gas khusus yang memiliki suhu normal dingin. Bahkan suhu
freon sebelum di dinginkan saja bisa mencapai 0 derajat celcius.
Selain itu penggunaan freon juga lebih di karenakan komponen ini mampu menahan
radiasi panas yang lebih baik.
1.4 Komponen Elektrikal AC Mobil
Diatas merupakan komponen AC Mobil utama yang harus kalian pahami dan ketahui.
Namun dari semua komponen diatas tentunya untuk bisa berkerja harus menggunakan
komponen kelistrikan atau elektrikal. Nah berikut adalah beberapa komponen elektrikal
AC Mobil.
1. Magnetic Clutch

Komponen elektrikal pertama dari AC mobil yang paling utama adalah Magnetic Clutch.
Komponen ini akan mengatur kapan waktunya kompresor dapat bekerja meskipun pulley
mesin tetap berputar.
Hal ini tentu saja sangat di perlukan karena ketika kompresor bekerja maka tekanan freon
pn akan semakin tinggi. Tentunya itu akan berbahaya apabila tidak di hentikan.
Oleh karena itu komponen ini sangatlah penting keberadannya sebagai pemutus
hubungan antara pulley kompresor dengan poros kompresor disaat tekanan freon sudah
mencapai titik maksimum.
2. Thermostat
Kemudian ada juga komponen bernama Thermostart. DImana komponen ini memiliki
tugas untuk memberikan sinyal kondisi temperatur yang ada didalam kabin ke kompresor
dengan cara otomatis.
Sementara didalam komponen ini juga terdapat sebuah sensor yang akan mendeteksi
suhu pada evaporator. Tidak hanya sampai disitu, Thermostart juga memiliki peranan
penting karena akan menjadi pengatur kerja untuk kompresor AC.
3. Pressure Switch

Untuk mengamankan sistem kerja AC mobil, terdapat satu komponen yang bernama
Pressure Switch atau Press Switch. Yang dimana dibagian dalam komponen ini terdapat
sensor liquid yang secara otomatis akan bekerja dengan didasarkan pada tekanan yang
ada pada sirkulasi gas freon dan temperatur suhu mesin.
4. Relay

Tentunya sudah tidak lagi asing dong dengan komponen yang satu ini karena komponen
ini hampir ada disetiap komponen kelistrikan di Mobil ataupun Motor.
Nah fungsi utama dari Relay pada AC mobil tentunya untuk mengalirkan arus listrik ke
magnetic clutch, blower motor serta yang lainnya untuk mencegak terjadinya kerusakan
pada kunci kontak.
5. Amplifier AC

Komponen terakhir dari AC mobil adalah amplifier AC. Komponen ini merupakan
rtangkaian elektronik yang berfungsi sebagai relay otomatis. Yang mana komponen ini
nantinya akan menghubungkan dan memutuskan aliran listrik dari baterai ke Magnetic
Clutch.
Itulah kiranya komponen AC mobil yang perlu dan harus kalian ketahui. Dengan
mengetahui komponen-komponen tersebut tentunya kalian akan bisa lebih memahami
sistem kerja dari rangkaian AC mobil. Semoga inforamsi diatas bisa bermanfaat.
1.4 Kontruksi AC Double Blower
Setiap jenis kendaraan memiliki konstruksi sistem AC yang berbeda beda sesuai dengan
ukuran mobil tersebut maupun sesuai kebutuhan pendinginan pada mobil tersebut. Pada
jenis mobil sedan umumnya hanya memiliki satu blower yang terletak di depan. Sistem
AC double blower biasanya digunakan pada mobil jenis MPV atau mobil berpenumpang
banyak. Satu blower berada di depan dan satu blower berada di belakang agar
pendinginan di seluruh kabin dapat merata.
Pada sistem AC double blower membutuhkan refrigerant yang lebih banyak
dibandingkan dengan AC yang menggunakan single blower, dan juga membutuhkan pipa
instalasi yang lebih panjang. Kompresor dan kondensor pun berbeda ukuran dan
kemampuannya dalam mengolah refrigerant. Biasanya kompresor pada AC double
blower berukuran lebih besar dan membutuhkan tenaga lebih besar untuk
memutarkannya. Ukuran kondensorpun cenderung lebih besar mengikuti jumlah
refrigerant yang bertambah banyak sehingga membutuhkan penampang yang luas untuk
mendinginkan cairan refrigerant.
BAB II
CARA KERJA SISTEM AC MOBIL DOUBLE BLOWER

2.1 Cara kerja sistem AC pada Mobil

Siklus AC mobil yang akan dibahas terbagi menjadi dua tahap, yang terdiri dari ketika
kopling terhubung dan ketika kopling terlepas.
1. Ketika kopling kompresor terhubung

Ketika AC dinyalakan, akan terdengar bunyi cetekan dari ruang mesin yang diikuti
penaikan RPM mesin. Itu tandanya kopling kompresor AC terhubung. Kopling ini
bekerja menggunakan daya tarik magnet.
Ketika posisi OFF, kopling akan terbebas (renggang) dari pulley kompresor sehingga
meski pulley kompresor berputar poros kompresor tidak akan berputar. Ketika AC di
hidupkan maka akan terjadi induksi elektromagnet pada magnetic clutch sehingga
kopling magnet akan tertarik kedalam.
Hal ini menyebabkan kopling magnet dan pulley kompresor terhubung. Sehingga
poros kompresor juga akan berputar sesuai RPM mesin. Putaran poros kompresor akan
menekan freon, akibatnya freon bergerak ke arah kondensor dengan tekanan tinggi.
Pada kondensor, akan terjadi mekanisme yang mirip mekanisme radiator. Dimana
kipas pendingin akan berputar yang menyebabkan ada aliran udara dari luar melewati
kondensor. Hal ini membuat suhu pada freon berpindah ke udara yang melewatinya
sehingga keluar dari kondensor, freon sudah dalam keadaan dingin namun masih
bertekanan tinggi.
Setelah keluar dari kondensor, freon bergerak kearah dryer. Didalam komponen dryer,
freon akan disaring menggunakan element pasir silika yang mampu menyerap uap air
apabila freon mengandung uap air.
Setelah melewati dryer, freon akan masuk ke expansion valve. Pada komponen ini,
akan terjadi efek spray, yaitu efek keluarnya freon bertekanan tinggi ke ruang dengan
tekanan lebih rendah melalui lubang sempit. Efek spray ini akan membuat freon
berubah dari wujud zat cair (sebelum expansion valve) menjadi wujud gas (setelah
expansio’valve)
Ini seperti sprayer pada parfum atau pada cat spray. Dimana ketika kita menyemprotkan
parfum, maka akan terasa sejuk padahal suhu tabung parfum tidak sedingin yang
dirasakan. Ini karena efek spray tadi.
Ketika freon tersemprot melalui expansion valve maka suhu freon akan sangat dingin dan
keluar dari expansion valve, tekanan freon sudah lebih rendah. Freon bertekanan rendah
tersebut kemudian langsung di alirkan ke evaporator.
Di sini freon dalam kondisi paling dingin, sehingga ketika blower menyala, terdapat
aliran udara ke kabin yang melewati evaporator. Hasilnya,seperti hukum yang berlaku,
suhu tinggi akan mengalir ke suhu yang lebih renda, panas dari udara yang melewati
evaporator akan berpindah ke freon.
Sehingga udara yang keluar dari dalam kisi-kisi AC memiliki suhu dingin atau sejuk.

2. Ketika AC On namun kopling kompresor terputus


Kopling kompresor tidak selamanya terhubung, meski kita masih menyalakan saklar
AC namun kadang terdengar bunyi yang menunjukan kopling kompresor lepas yang
juga diikuti penurunan RPM mesin ke RPM awal.
Pelepasan kopling kompreror ini diatur secara otomatis oleh sistem kelistrikan AC
mobil. Tujuannya, untuk menghindari overpressure yang berakibat pada bocornya
saluran AC mobil.
Semua diawali dari sensor tekanan ac yang ada pada high pressure hose. Apabila
sensor ini mendeteksi freon sudah mencapai tekanan maksimal maka induksi pada
kopling magnet akan terhenti. Sehingga kopling magnet terputus.
Ketika kopling magnet terputus (kembali renggang) maka poros kompresor akan
berhenti berputar sehingga aliran freon dari kompresor terhenti, namun bukan berarti
siklus AC mobil ikut terhenti.
Ketika kompresor terputus, tekanan pada high pressure hose masih tinggi dan
berangsur-angsur reda. Karena masih memiliki tekanan maka didalam expansion valve
masih terjadi efek spray, sehingga proses perpindahan suhu udara dari blower masih
terjadi dengan normal.Sebelum tekanan ac drop, kopling magnet kembali terhubung
sehingga tekanan freon kembali naik dan siklus AC mobil tidak terhenti. Begitulah
seterusnya sistem AC bekerja.
2.2 Cara Kerja Sistem AC Double Blower
Sistem refrigerasi terdiri dari kompresor, dryer, katup ekspansi, evaporator, blower.
Masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda-beda dan bekerja membentuk
siklus.
Adapun siklus tersebut adalah sebagai berikut:
a) Di dalam kompresor, tekanan dan temperatur refrigerant dinaikkan sehingga
refrigerant keluar melalui saluran discharge kompresor berupa gas dengan tekanan
dan temperatur yang tinggi. b) Refrigerant berbentuk gas kemudian mengalir ke
dalam kondensor. Di sini refrigerant akan didinginkan dengan bantuan kipas elektrik
kemudian refrigerant akan mengalami pengembunan dan berubah wujud menjadi cair.
b) Refrigerant berbentuk gas kemudian mengalir ke dalam kondensor. Di sini refrigerant
akan didinginkan dengan bantuan kipas elektrik kemudian refrigerant akan
mengalami pengembunan dan berubah wujud menjadi cair.
c) Refrigerant cair tadi akan mengalir menuju receiver/dryer/filter untuk ditampung
sementara dan disaring dari setiap kotoran. Uap air yang ikut dalam siklus juga akan
diserap (drying).
d) Cairan refrigerant yang memiliki temperatur rendah namun tekanannya masih tinggi
tersebut akan diekspansi oleh katup ekspansi sehingga berbentuk kabut dan memiliki
temperatur dan tekanan yang rendah.
e) Kabut refrigerant tadi akan mengalir menuju evaporator pertama dan kedua pada
sistem AC double blower. Pada evaporator ini refrigerant akan dihembuskan oleh
blower ke seluruh ruangan. Refrigerant akan menyerap panas sehingga refrigerant
akan menguap dan kembali berbentuk cair dengan tekanan yang rendah.
f) Refrigerant cair dari evaporator akan kembali menuju kompresor melalui saluran
suction pada kompresor.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Cara kerja sistem AC Double Blower ini menggunakan thermoswitch sebagai
pemberi sinyal atau arus ke beberapa komponen seperti magnetic clucth dan kipas
elektrik serta untuk menerima informasi suhu dari thermistor pada evaporator supaya
terjadi sirkulasi kerja pada sistem sesuai kebutuhan.
2. Terdapat berbagai cara untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan agar sistem AC
dapat selalu bekerja optimal. Pemeriksaan belt merupakan hal yang paling mudah
dilakukan dalam melakukan pemeriksaan sistem AC. Melakukan pemeriksaan
kebocoran pada sambungan-sambungan pipa instalasi juga merupakan keharusan,
karena jika sistem AC terjadi kebocoran maka siklus kerja AC akan terganggu dan
udara yang dikeluarkan tidak akan dingin. Cara memeriksa kebocoran dapat
menggunakan air sabun atau menggunakan zat pewarna. Pemvakuman juga
merupakan salah satu cara untuk memelihara sistem AC agar selalu terjaga
kebersihannya sehingga dapat melakukan siklus kerja secara optimal.

3.2 Saran
1. Komponen-komponen pada AC terutama kompresor, katup ekspansi, dan evaporator
rawan kerusakan, agar komponen bisa digunakan untuk waktu yang lebih lama,
sebaiknya lebih berhati-hati dalam pembongkaran.
2. Dalam perakitan pipa instalasi sistem AC harus selalu menggunakan O-Ring yang
bagus untuk mengatasi kemungkinan kebecoran refrigerant. Setelah melakukan
pemvakuman wajib mengisikan kembali oli kompresor.
3. Pada saat pengisian refrigerant jangan membalik tabung, karena refrigerant akan
masuk dalam bentuk cairan dan jangan mengisi sirkulasi terlalu penuh yang dapat
merusak kompresor dan belt.
DAFTAR PUSTAKA

Atman Oka, Abdillah. (2015). Latar belakang,Fungsi, Cara Kerja Sistem AC Double Blower
https://lib.unnes.ac.id/23013/1/5211312034.pdf
Otoflik.Komponen AC Mobil & Kontruksi AC Double Blower
https://www.otoflik.com/komponen-ac-mobil-dan-fungsinya/

Autoexpose.Cara Kerja Sistem AC Mobil

https://www.autoexpose.org/2018/01/cara-kerja-sistem-ac-pada
mobil.html#:~:text=Cara%20kerja%20AC%20doubel%20blower,dan%20satunya
%20ke%20blower%20belakang.

Anda mungkin juga menyukai