Anda di halaman 1dari 14

PEMAHAMAN DASAR SISTEM AC

Dosen pengampu:Indra Koto,S.T.,M.Eng

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2

JANU EFRIN SIHOTANG (5181122004)


OKTAVIANUS SITUMORANG (5183122023)
TIOBUKI SIMBOLON (5182122008)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta
lindungan-Nya sehingga penulisan Critical Book Review ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kapada Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas
kepada kami untuk menambah ilmu dan pengetahuan.

Penulis juga sangat menyadari bahwa CBR ini masih terdapat banyak kekurangan yang
tertuang didalamnya. Untuk itu saya sebagai penulis mohon maaf atas kekurangan tersebut, saya
juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi terciptanya
sebuah laporan yang baik untuk kedepannyan

Demikian tugas Critical Book Review kami perbuat,semoga dapat bermanfaat dan
berguna bagi kita yang ingin mengetahui maupun mempelajarinya dalam kehidupan kita
tersendiri.Sekian dan Terimakasih..

Medan, 28 februari2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................………………..
KATA PENGANTAR  .....................................................………………..
DAFTAR ISI  ....................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................……………….
A.   Latar Belakang  .................................................................……………….
B.   Rumusan Masalah .............................................................……………….
C.   Tujuan  ..............................................................................………………..
BAB II PEMBAHASAN...................................................………………..
A.     Pengertian ........................................................................……………….
B.     Perkembangan Ac Mobil Dari Masa Ke Masa .................……………….
C.     Komponen AC mobil .......................................................……………….
D.     Prinsip Dasar Kerja AC ...................................................……………….
E.      Rangkaian Dasar Kelistrikan AC Mobil ..........................……………….
F.      Proses Kerja AC Mobil   .................................................………………..
G.     Analisa Kerusakan ...........................................................……………….
H.     Perawatan AC Mobil .......................................................……………….
I. Perubahan wujud za..........................................................……………….
J. Prinsip pendiginan ...........................................................……………….

BAB III PENUTUP...........................................................………………..


A.   Kesimpulan  ......................................................................……………….
B.   Saran  ................................................................................……………….
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah


Perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang ini sangatlah pesat dari
peningkatan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme sumber daya manusia. Berbagai
usaha peningkatan telah dilakukan pada semua bidang termasuk dalam bidang otomotif.
Perkembangan teknologi pada bidang otomotif berperan cukup besar terhadap kemajuan bidang
– bidang lainnya. Untuk itu perlu adanya tenaga – tenaga ahli dalam bidang ini, apalagi
menghadapi serbuan negara – negara produsen otomotif dengan pemasaran produk mereka
memasuki pasar bebas.
Pada masa era globalisasi ini kenyamanan pada mobil sangatlah diperlukan, industri
berlomba – lomba menciptakan inovasi baru untuk menambah kenyamanan mobil yang mereka
produksi salah satunya dengan pengaturan suhu, kelembaban udara dan kebersihan didalam
ruangan.
Sistem air conditioner dipergunakan untuk mempertahankan kondisi udara baik suhu dan
kelembabanya dengan cara berikut :
1.      Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner menyerap panas dari lingkungan sehingga suhu
diruangan itu akan turun dan sebaliknya saat suhu ruangan turun air conditioner akan
melepaskan panas ke udara sehingga suhu akan naik.
2.      Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga kelembaban udara di
pertahankan pada tingkat yang nyaman.
Prinsip dasar air conditioner adalah proses penyerapan panas dan pelepasan panas
dengan menggunakan suatu zat yang mudah menyerap (refrigerant). Kondisi refrigrant
dipengaruhi oleh pengatur dan tekanan yang diberikan kepadanya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Itu Air Conditioner (AC)
2.      Bagaimana Perkembangan Air Conditioner (AC)
3.      Apasaja Komponen Dari System Air Conditioner (AC)
4.      Prinsip Dasar Kerja Air Conditioner (AC)
5.      Sepertiapa Rangkaian Dasar Kelistrikan AC
6.      Bagaimana Proses Kerja AC Mobil
7.      Analisa Kerusakan Air Conditioner (AC)
8.      Apasaja Perawatan AC Mobil
BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertian
Air Conditioner (AC) Mobil adalah suatu rangkaian komponen yang berfungsi sebagai
penyejuk ruangan pada kabin kendaraan. pada dasarnya sistem kerja ac mobil adalah sirkulasi
udara dimana komponen-komponen berfungsi saling berkaitan satu dengan yang lainnya,
dengan freon (gas pendingin) sebagai aliran sirkulasi itu sendiri. aliran tersebut terus-menerus
bersirkulasi selama mesin dihidupkan. Mobil ber ac adalah kebutuhan dan dapat dibayangkan
bagaimana rasanya berada ditengah kemacetan lalu lintas dengan udara yang panas sementara
itu ac mobil sedang tidak bekerja.
Apabila didalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar
temperatur turun disebut pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur didalam ruangan rendah,
maka panas yang diberikan agar temperatur naik disebut pemanasan. Air conditioner pada
mobil, umumnya terdiri atas cooler  dengan pembersih embun (moisture remover) dan pengatur
aliran udara.
Air conditioner mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabannya  agar
nyaman dengan cara sebagai berikut:
1.      Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner akan mengambil panas dari udara sehingga suhu
udara di ruangan turun. Sebaliknya saat suhu ruangan rendah air conditioner akan memberikan
panas ke udara sehingga suhu udara akan naik.
2.      Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga dikurangi sehingga kelembaban udara
dipertahankan pada tingkat yang nyaman.
Untuk dapat mempertahankan kondisi udara, mesin AC dilengkapi dengan pemanas
(heater) dan pendingin (cooler). Akan tetapi untuk daerah-daerah tropis umunya hanya
menggunakan pendingin (penyejuk) saja.
Refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi disimpan didalam receiver, selanjutnya
dialirkan ke expansion valve. Disini suhu dan tekanannya berkurang dan sifatnya berubah
menjadi gas. Didalam evaporator, refrigerant menguap dan mengambil gas panas dari udara
sekitarnya.

B.     Perkembangan Ac Mobil Dari Masa Ke Masa


Fitur penyejuk udara (air conditioning) yang banyak digunakan pada kendaraan dewasa
ini tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses dan pengembangan yang cukup panjang. 
Awalnya, untuk menyejukkan kabin kendaraan dilakukan dengan cara memasang ventilasi
dibagian bawah dashboard dan bukaan pada kaca depan. Namun cara ini belum memuaskan,
karena udara yang masuk dari luar justru menimbulkan masuknya debu dan kotoran ke dalam
kabin mobil.
Setelah cara ini dianggap kurang efektif, kemudian dipasanglah kipas. Pemasangan kipas
angin ternyata cukup lumayan, sebab kipas angin dapat mengurangi panas dan rasa gerah
didalam kabin mobil. Seiring berjalannya waktu, penggunaan kipas angin pun dirasakan belum
memadai, terutama saat cuaca cukup terik, sehingga jendela mobil masih perlu dibuka.
Akibatnya, keamanan dan keselamatan pengendara menjadi kurang terjamin. Adalah William
Whitley pada tahun 1884 yang menggunakan penyejuk udara untuk sarana angkutan.
Ia menempatkan balok es di bagian bawah kendaraan dan menggunakan kipas untuk
meniupkan hawa dinginnya. Setelah berbagai cara dilakukan , kemudian muncul cara lain yang
lebih efektifuntuk mendapatkan kenyamanan di dalam mobil, yakni dengan memasang AC (Air
Conditioning). Cikal bakal penggunakan fitur penyejuk udara (AC) dimulai pada tahun 1930-an.
Mesin penyejuk ruangan mekanis yang digunakan untuk gudang, bioskop, dan bangunan publik
lainnya mulai aplikasikan unruk sistem kendaraan. Mobil pertama yang memilki penyejuk udara
mekanis dibuat oleh C&C Kelvinator , CO. Diaplikasikan pada kendaraan John Homman Jr. Di
Texas. Pada 23 September 1932, General Motors Research Laboratories menggagas
penggunaan penyejuk kendaraan dengan sistem pendingin kompresi uap yang menggunakan
bahan Refrigerant R-12
Tahun 1947 pabrikan pembuat alat penyejuk udara pada kendaraan menjadi berkembang
dan bertambah besar. Sepanjang tahun 1960, perbaikan dan inovasi sistem penyejuk udara pada
kendaraan pun dilakukan. Sebagai contoh pada Chrysler Auto-Temp System, pengendara dapat
mensetting temperatur dan kecepatan udara yang diinginkan. Iniah yang kemudian dikenal
dengan ‘Climate Control System’.

C.     Komponen AC mobil
1.Kompressor

kompressor ac bekerja atau berputar bersama putaran mesin menghisap gas freon dari
evaporator melewati pipa low dan memompa atau menekan gas refrigerant menuju kondensor
ac lewat saluran pipa ac high pressure. Di dalam kompresor ac terdapat oli kompresor atau oli
khusus ac mobil yang berfungsi untuk pelumasan.

2.     Kondensor ac

Condensor digunakan untuk mendinginkan gas refrigent bertekanan dan bersuhu tinggi dan
merubahnya menjadi cairan refrigen. Sejumlah panas dilepaskan  ke udara bebas melalui
condensor.
Hal ini akan mempengaruhi efek pendinginan di evaporator untuk itu kondensor
dipasang didepan kendaraan untuk mendapatkan pendinginan oleh radiator fan dan udara yang
lewat saat keandaraan bergerak. Beberapa model kondensor dilengkapi dengan kipas khusus
untuk pendingin. Dalam kondensor akan terjadi perubahan bentuk zat pendingin, karena
kondensasi yang dilakukan oleh kondensor. Perubahan bentuk itu dari gas menjadi cair.

3.Receiver drier

Refrigerant cair dari kondensor ac masuk ke inlet receiver drier melewati deciscant atau
filter untuk menyaring kalau terdapat kotoran. Beberapa sistem ac mobil tidak di perlukan
receiver drier karena proses pelepasan panas atau pendinginan yang baik terjadi di kondensor
sehingga proses kondensasi di kondensor terjadi dengan sempurna. Bentuk serta tipe drier juga
bermacam-macam, ada yang terpisah dengan kondensor atau pun menjadi satu dengan
kondensor.
a.       Konstruksi
Saringan diskonstruksi berupa tabung silinder yang di dalamnya terdapat sel silika yang
menyerap uap air pada zat pendingin.Pada bagian atas saringan kebanyakan dilengkapi dengan
kaca pengontrol untuk melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem. Adakalanya pada
saringan dipasangkan dua buah sakelar yang bekerja berdasarkan tekanan atau temperatur
(sakelar menghubung bila tekanan atau temperatur dalam saringan melebihi dari batas
maximal).
Kadang – kadang saringan dilengkapi pula dengan tutup pengaman yang terbuat dari
wood metal. Tutup pengaman ini akan cair bila temperatur zat pendingin sudah mencapai batas
yang di tentukan.
4.   Thermostat

Alat ini berfungsi memberikan sinyal kondisi temperature kabin ke kompresor secara
otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang akan mendeteksi suhu pada evaporator. Jika
thermostat rusak, evaporator bisa membeku karena pemutus arus listrik tidak bekerja.
Thermostat juga berfungsi mengatur proses kerja kompresor AC. Pada thermostat terdapat
tabung indra panas yang berisi gas yang sangat peka terhadap perubahan suhu. Tabung ini
terpasang pada evaporator di bagian saluran angin keluar. Ketika suhu penguapan refrigerant
cair di dalam evaporator naik, gas di dalam tabung indra panas akan memuai dan mendorong
alas diafragma ke atas.
Dengan demikian, sakelar yang terhubung dengan magnetic clutch akan mendapat aliran
listrik, sehingga kompresor bekerja. Sebaliknya, jika suhu pada saluran angin keluar di
evaporator turun melewati batas normal, gas di dalam tabung indra panas akan menyusut. Alas
diafragma yang sebelumnya terdorong oleh tekanan gas akan kembali ke bawah karena terikan
pegas, sehingga sakelar memutus arus listrik ke kopling magnet. Akibatnya kompresor berhenti
bekerja.

5.     Expansi valve

            Katup expansi berfungsi untuk mengatur refrigeran yang masuk ke evaporator. Katup
ekspansi dilengkapi pegas katup, bola thermal, dan diafragma. Katup ditekan oleh pegas agar
selalu menutup sedangkan bola thermal selalu berusaha mendorong katup untuk membuka.
Diafragma terletak di atas katup expansi dan berhubungan dengan pena penggerak katup. Jika
pena katup turun, maka katup akan membuka dan sebaliknya apabila kompresor hidup, maka
aliran refrigeran cair yang bertekanan tinggi masuk dan katup jarum akan membuka lebar.
Ketika kevakuman pada saluran masuk, besar tekanan dalam bola thermal sangat tinggi ,
kemudian tekanan ini diteruskan oleh diafragma lewat pipa kapiler. Tekanan bola thermal dalam
diafragma melawan tekanan pegas katup dan tekanan pipa equalizer sampai diafragma
melengkung. Lengkungan diafragma tersebut diteruskan ke katup dengan perantaraan pena
penggerak. Katup membuka dan refrigeran dalam evaporator naik karena dipanasi oleh udara
hangat yang melewati evaporator, akibatnya refrigeran mendidih dan menjadi gas. Gas
refrigeran tersebut mengalir menuju saluran pemasukan pemasukan ke kompresor

6.   vaporator atau Cooling Unit

Evaporator merupakan alat penukar kalor yang berfungsi memindahkan kalor dari udara
yang dikondisikan ke refrigerant. Seperti kondensor, evaporator tersusun dari pipa-pipa dan
sirip-sirip dalam jumlah yang banyak. Refrigeran masuk evaporator dalam bentuk kabut pada
tekanan dan temperature rendah. Udara dari kabin dihembuskan oleh blower melewati kisi-kisi
evaporator. Udara yang bertemperatur lebih tinggi daripada refrigerant yang mengalir dalam
evaporator, akan melepaskan kalor dan diserap oleh refrigerant, sehingga temperature udara
turun menjadi lebih dingin yang selanjutnya akan mendinginkan udara dalam kabin. Refrigeran
keluar dari evaporator dalam fase uap

7.     Blower

Komponen ini berfungsi mengeluarkan gas dingin yang dihasilkan oleh refrigrant yang
melewati katup expansi, sehingga udara dingin memasuki ruang kendaraan,
8.      Heater Unit

Merupakan pemanas atau menghembuskan udara panas ketika angin blower melewati
heater, heater mendapatkan panas dari saluran air pendingin mesin atau air radiator. Heater Unit
pada ac mobil banyak ditemukan pada kendaraan yang diperuntukan untuk pemakaian mobil di
daerah dingin.

9.      Zat Pendingin ( Refigerant )

Refrigerant adalah media pemindah panas yaitu senyawa yang bersikulasi pada sistim
A/C. Untuk menghasilkan efek pendinginan. Refrigrant yang dipakai pada kendaraan sekarang
ini adalah R 134a yang tidak mempunyai sifat sebagai perusak ozon (karena tidak mengandung
chlor). Dahulu yang umum dipakai adalah freon jenis R - 12 namun karena merusak lapisan
ozon maka diganti dengan jenis R 134a yang ramah lingkungan.
Namun perlu diketahui AC yang didesain menggunakan zat pendingin R - 12 tidak boleh
begitu saja dicampur atau full diganti R 134a tanpa mengganti beberapa sparepart sistem AC
dan jenis oli kompresor. Hal ini mengingat molekul R 134a lebih kecil dari R - 12. Kalau anda
memaksakan mencampur tanpa mengganti spare part dan oli kompresor maka dipastikan
kompresor macet / rusak serta sering freon habis karena bocor.

D.     Prinsip Dasar Kerja AC


Sering kali pada percobaan telah dibuktikan, air dan bensin yang di turunkan tekanannya
akan lebih cepat menguap. Pada percobaan lain juga dinyatakan bahwa, apabila jari kita diberi
bensin, kemudian ditiupkn udara maka jari kita akan terasa dingin.
Proses kenaikan dan penurunan tekanan seperti di sampaikan pada percobaan di atas
berlangsung secara alami, agar prose situ agar dapat diterapakan pada sistem air conditioner,
maka sistem air condentiner harus terdiri dari bagian-bagian yang berfungsi untuk menaikkan
dan menurunkan tekanan, dan bagian-bagian yang befungsi untuk menyerap panas dan
melepaskan panas, supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.

E.      Rangkaian Dasar Kelistrikan AC Mobil

Keterangan :
Pada gambar diatas terdiri atas dua bagian besar, yaitu rangkaian blower dan rangkaian
thermostat.
1.      Rangkaian Blower berfungsi untuk mengatur kecepatan kipas blower dengan menggunakan
switch / saklar blower. Rangkaian ini hanya dasar, dan pada dasarnya setiap AC mobil
menggunakan alur ini, namun dengan berbagai tambahan sesuai dengan kebutuhan.
2.      Rangkaian Thermostat berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus secara
otomatis. Hal ni terjadi berdasarkan besar suhu yang di terima oleh komponen thermostat. Jika
suhu pada ruangan sudah dingin, maka secara otomatis thermostat akan memutuskan arus yang
mengalir ke kopling magnet yang ada dikompresor dengan menggunakan relay, sehingga
kompresor berhenti bekerja. Sebaliknya, jika suhu di ruangan panas atau tidak sesuai dengan
keinginan pengguna yang di setel pada panel pengatur suhu, maka thermostat akan membuka
arus yang mengalir ke kopling magnet dengan menggunakan relay. Sehingga kompresor bekerja
F.     Proses Kerja AC Mobil  

Setelah anda mengetahui fungsi dari semua komponen AC mobil, maka selanjutnya
mengetahui proses kerja sistem AC mobil sebagai berikut:
1.      Kompresor mengkompresikan gas/ uap refrigerant yang bertemperatur tinggi dan bertekanan
tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas dari evaporator ditambah panas
yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (dischange).
2.      Gas refrigerant mengalir kedalam kondensor, didalam kondensor gas refrigerant
dikondensasikan menjadi carian atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan refrigerant.
3.      Cairan refrigerant mengalir kedalam recevier untuk disaring antara cairan refrigerant dengan
oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk diuapkan.
4.      Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/ suhu cairan refrigerant yang bertekanan 
dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
5.      Gas refrigerant yang dinngin dan berembun ini mengalir kedalam evaporator refrigerant
menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu
diluar akan dingin.
Dengan demikian ac mobil mempunyai fungsi mengatur suhu udara, mengatur sirkulasi
udara, mengatur kelembaban (humidity) udara, dan mengatur kebersihan udara. Sehingga salah
satu dari beberapa banyaknya perangkat mobil yang sangat penting adalah ac mobil.
Langkah kerja ac mobil dibagi jadi tiga keadaan yakni :
1.      Waktu ac mobil mati
Pada waktu ini seluruhnya gas freon yang ada dalam system ac memiliki suhu serta
desakan yang sama yakni desakan ada dikisaran 120 - 150 psi
2.      Waktu ac mobil baru dinyalakan
Gas freon ac mobil dipompa kompresor untuk dialirkan kesemua system serta
dikabutkan oleh expansi valve ke evaporator jadi uap dingin yang lalu ditiup oleh angin blower
ke semua kabin. pada step ini beban pendinginan pada ruangan tetap besar maka lubang pada
expansivalve (D) membesar serta pengabutannya juga semakin banyak hingga pendinginan
ruangan bakal lebih cepat terwujud.
3.      Pada waktu ac telah lama nyala serta ruangan suhunya telah rendah
Gas freon dipompa kompresor untuk dialirkan kesemua sistem serta dikabutkan oleh
expansi valve ke evaporator jadi uap dingin yang lalu ditiup oleh angin blower ke semua kabin.
pada step ini beban pendinginan pada ruangan telah terwujud maka lubang pada expansivalve
mengecil serta pengabutannya juga lebih sedikit. waktu kedinginan telah meraih derajat spesifik
kompresor bakal berhenti bekerja serta kemuadian bakal nyala kembali untuk mengawali sistem
pendinginan

G.     Analisa Kerusakan
Air Conditioner sekarang bukan lagi termasuk barang mewah yang hanya terdapat
dimobil-mobil mahal. Semua mobil baru telah menawarkan AC sebagai salah satu perlengkapan
standar. Produsen truk un telah menawarkan AC sebagai salah satu perlengkapan standar kabin
mendampingi power steering.
Karena dipergunakan terus-menerus, terutama diluar kota-kota besar agar tetap
beroperasi optimal unit AC juga memerlukan perawatan. Hal yang paling mudah dalam
merawat AC adalah menyerahkannya ke teknisi profesional. Namun, yang menjadi pertanyaan
kapan AC harus dilakukan perawatan dan perbaikan. Untuk itu perlu mengetahui gejala-gejala
malfungsi yang wajib diperhatikan, diantaranya yaitu :
1.      Bau Busuk
Bau busuk yang keluar begitu AC dinyalakan, biasanya terjadi akibat adanya bakteri,
mikroorganisme, jamur yang menumpuk disekitar kisi-kisi AC di dasboard. Untuk
menghilangkan bau mengganggu itu, bersihkan dengan antibacterial treatments. Cairan ini bisa
didapatkan dengan mudah di toko-toko aksesoris mobil. Ketika jamur sudah bersih, udara yang
disemprotkan AC akan segar lagi.
2.      Kurang Dingin
Jika AC kurang dingin, tiba saatnya untuk melakukan perbaikan. Menurunya daya kerja
AC bisa disebabkan adanya kebocoran atau refrigerant  sudah waktunya diganti atau ditambah.
Untuk memperbaiki hal ini lebih baik dilakukan teknisi bengkel AC.
3.      Terdengar Bunyi Aneh
Jika muncuk suara-suara aneh atau tidak biasa dari AC yang sebelumnya tidak ada,
sangat disarankan untuk sesegera mungkin melakukan pemeriksaan. Adanya suara-suara yang
merupakan gejala awal atau indikasi kerusakan kompresor. Kompresor meerupakan bagian
paling mahal dari sistem AC. Jika bearing pada kompresor pecah atau rusak, berarti komponn-
komponen lain terkontaminasi partikel logam itu. Sistem harus dikuras serta diperlukan
penggantian kompresor dan komponen lain, sehingga dibutuhkan biaya yang sangat mahal.
4.      Ada Tetesan Air
Jika ada tetesan air dibawah mobil, jangan terkejut, karena hal itu normal-normal saja.
Tetesan air tersebut berasal dari evaporator. Evaporator memiliki pipa yang memungkinkan
untuk mengalirkan air keluar mobil. Kadang-kadang pipa ini tersumbat atau patah, sehingga
evaporator tidak bisa mengalirkan air keluar mobil dan malah ke dalam kabin. Problem ini bisa
dibatasi dengan biaya yang sangat murah.

H.     Perawatan AC Mobil
Pada dasarnya berkendaraan Mobil akan terasa nyaman, jika penyejuk udara (AC)
bekerja dengan sempurna. Sekarang ini, AC sudah menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota
besar. Tips berikut ini dapat membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi
AC menjadi rusak berat:
1.      Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar yang
didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi jamur dan spora
sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC
dihidupkan.
2.      Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian
Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak di depan radiator) kotoran
atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau
keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor AC.
3.      Periksalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah berputar bila AC dinyalakankan.
Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor AC rusak atau selang highpress bisa
meledak.
4.      Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator AC/Cooling Coil
Unit karena nikotin yang lengket dan akan berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah
untuk dihilangkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Komunikasi Kooperatif
Air conditioner (AC) pada HD 785 digunakan untuk mengkondisikan udara didalam
kabin operator, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadp kenyamanan pengendaranya
(operator), karena HD 785 termasuk dalam golongan kendaraan tambambang dan konstruksi
mempunyai karakteristik yang unik, vibration, shock-loading, operator changes dan kondisi
yang lain, yang akan mempengaruhi perbedaan

design dan masalah instalasi dari sistem air conditioner (AC). Kabin yang kuat, insolation
dan isolasi terhadap sumber panas sangat penting untuk efisiensi dari sistem air
conditioner (AC).

Perpindahan kalor secara kondoksi dapat dirumuskan sebagai persamaan lanjut


umum untuk perpindahan kalor konduksi atau sering dikenal dengan hukum fourier
seperti pada persaman

Pada persamaan )
: laju perpindahan panas (watt)
: konduktifitas thermal bahan (W/m )
: tebal dinding (m)
: perbedaan temperatur ( )
: luas dinding (m)
Pada persamaan diatas bahwa laju perpindahan kalor bernilai minus (-) karena
kalor akan selalu berpindah ketemperatur yang lebih rendah.
Apabila daur carnot diterapakan pada kompresi uap, maka seluruh proses akan
terjadi dalam fasa campuran. Untuk itu fluida kerja yang masuk kompresor diusahakan
tidak berupa campuran, yang tujuannya mencegah kerusakan.
Pada daur carnot ekspansi isentropic terjadi pada turbin, daya yang dihasilkan
digunakan untuk mengerakkan kompresor. Dalam hal ini
mengalami suatu kesulitan teknis, maka untuk memperbaikinya digunakan katup ekspansi
atau pipa kapiler dengan demikian proses berlangsung pada entalpi konstan.

Proses Pengukuran Suhu

Putaran kJ/kg kJ/kg kJ/kg kJ/kg kJ/kg


engine
(rpm)
1000 259,405 272,46 88,61 88,61 274,435
1200 258,882 275,99 90,05 90,05 278,25
1500 257,29 276,47 94,39 94,39 278,25

1700 256,755 277,454 95,85 95,85 284,765


2000 255,67 277,942 97,31 97,31 284,765
Pada proses pengukuran suhu. Penulis melakukan pengukuran suhu pada kompresor
yaitu pada pipa saluran masuk dan pipa saluran keluar. Pada suhu kondensor yaitu pada pipa
saluran masuk dan pipa saluran keluar. Pada evaporator juga dilakukan pada pipa saluran masuk
dan pipa saluran keluar. Dan pengukuran itu dilakukan dengan variasi putaran kompresor yaitu
pada putaran 1000 rpm 1200 rpm 1500 rpm
1700 rpm 2000 rpm. Dengan hasil sebagai mana table berikut :

Putaran Suhu ( ) Suhu ( ) Suhu ( )


No Engine Kompresor Kondensor Evaporatur
(rpm) In Out In Out In Out
1 1000 22 50 46 28 9 20
2 1200 21 60 55 29 11 19
3 1500 18 62 55 32 13 16
4 1700 17 66 61 33 15 14
5 2000 15 68 62 34 16 12

PRINSIP PENDINGINAN SISTEM AC

Prinsip pendinginan pada sistem Air Conditioner (AC) adalah terjadinya perubahan bentuk


zat pendingin (Refrigerant) dari bentuk cair, uap air dan gas. Perubahan ini terjadi karena
sistem AC menggunakan beberapa komponen yang memungkinkan terjadinya perubahan
tekanan dan temperatur.

Terjadi perubahan bentuk dari cair menjadi gas oleh alkohol yang ditempelkan pada kulit.
Keadaan ini kulit akan terasa dingin dikarenakan alkohol menyerap panas dari udara sekitar
sehingga terjadi perubahan bentuk alkoholdari cair menjadi gas.

 
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Sistem air conditioner dipergunakan untuk mempertahankan kondisi udara baik suhu dan
kelembabanya dengan cara berikut :
1.      Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner menyerap panas dari lingkungan sehingga suhu
diruangan itu akan turun dan sebaliknya saat suhu ruangan turun air conditioner akan
melepaskan panas ke udara sehingga suhu akan naik.
2.      Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga kelembaban udara di
pertahankan pada tingkat yang nyaman

B.     Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, kiranya kritik dan
saran yang membangun sangat penulis butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini ke depannya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian, khususnya bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA

http://baru-belajar-mesin.blogspot.co.id/2015/10/sistem-ac-air-conditioner mobil.html
http://situsotomotif2.blogspot.co.id/2016/03/ini-susunan-makalah-yang-baik-dan-benar.html
https://mazfixs.files.wordpress.com/2014/03/komponen-fungsi-dan-cara-kerja-sistem-ac.pdf
http://priyo-chan.blogspot.co.id/2016/04/makalah-sistem-air-conditioner-ac.html
http://www.wanasaba.com/laporan-kuliah-kerja-industrikki-sistem-air-conditioner-pada-mobil/

Anda mungkin juga menyukai