Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Ridho-NYA sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan Overhoull AC ini
tanpa halangan suatu apapun. Laporan ini di buat berdasarkan hasil praktek yang
telah di lakukan pada hari sebelum nya. Penulis mengucapkan Terima kasih
kepada Assisten Pak Surianto, ST,MT yang telah membantu praktikan dalam
praktek Overholl AC. Selain itu penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat di
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak pada umumnya dan bagi penulis pada khususya.

Wasalamu’alaikum Wr.Wb

Samarinda, 04 Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………......……i
DAFTAR ISI…………………………………………………………........………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….....…………. 1
1.1.Latar Belakang Masalah………………………………….......……………….1
1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah…………………..……………………1
1.3. Rumusan Masalah…………………………………........……………………2
1.4. Tujuan…………………………………………......………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………..…………………………3
2.1. Air Conditoner ……………………………………...........…………………  3
2.2.Kompresor ………………………………………….........………………….. 3 
2.2.1. Kompresor Torak ………………………………….........………………..  4
2.2.2. Kompresor Rotari…………………………………..........……………….. 4
2.3. Kondensor……………………………………………….........…………….. 5
2.4. Evaporator…………………………………………………….....………….. 5
2.5.Filter/Dryer……………………………………………………..........……… 6
2.6. Katup Expansi…………………………………………….......……………. 7
2.7.Zat pendingin/Freon………………………………………...........…………. 7
2.8. Prinsip dasar kerja ac…………………………………….............…………. 8
2.9. Cara kerja sistem AC………………………………………......…………… 9
2.10. Perawatan AC……………………………………………..............……… 11
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN……………………….........…………. 12
3.1.Langkah Kerja………………………………….............…………………… 12
3.2.Hasil Kerja……………………………………….....................……………. 12
3.3.Pengosongan Freon…………………………………...................…………. 13
3.4.Pengisian Zat pendinggin……………………………...............…………… 14
3.5.Pengetesan Sistem AC………………………………………..................….. 14
3.5.1 Tes Tekanan……………………………………….........………………… 14
3.5.2 Tes Temperatur………………………………......……………………….. 16
3.5.3 Tes Kebocoran…………………………………...............................…….. 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN`…………………...........…………….. 19

ii
4.1. Kesimpulan……………………………………………...............…………. 19
4.2. Saran………………………………………………....................………….. 19
DAFTAR PUSTAKA..………………………….....................………………….20
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang ini sangatlah pesat dari
peningkatan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme sumber daya
manusia. Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan pada semua bidang
termasuk dalam bidang otomotif. Perkembangan teknologi pada bidang otomotif
berperan cukup besar terhadap kemajuan bidang – bidang lainnya. Untuk itu perlu
adanya tenaga – tenaga ahli dalam bidang ini, apalagi menghadapi serbuan negara
– negara produsen otomotif dengan pemasaran produk mereka memasuki pasar
bebas.
Pada masa era globalisasi ini kenyamanan pada mobil sangatlah diperlukan,
industri berlomba – lomba menciptakan inovasi baru untuk menambah
kenyamanan mobil yang mereka produksi salah satunya dengan pengaturan suhu,
kelembaban udara dan kebersihan didalam ruangan.
Sistem air conditioner dipergunakan untuk mempertahankan kondisi udara baik
suhu dan kelembabanya dengan cara berikut :
Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner menyerap panas dari lingkungan
sehingga suhu diruangan itu akan turun dan sebaliknya saat suhu ruangan turun air
conditioner akan melepaskan panas ke udara sehingga suhu akan naik.
Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga kelembaban
udara di pertahankan pada tingkat yang nyaman.
Prinsip dasar air conditioner adalah proses penyerapan panas dan pelepasan panas
dengan menggunakan suatu zat yang mudah menyerap (refrigerant). Kondisi
refrigrant dipengaruhi oleh pengatur dan tekanan yang diberikan kepadanya.
1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Dari latar belakang di atas diidentifikasi hal – hal yang kurang dimiliki oleh
mahasiswa. Dalam hal ini mengamati kemampuan sistem air conditioner dapat
dirumuskan beberapa masalah, yakni mengenai cara kerja yang dihasilkan oleh
system air conditioner  dan cara perawatan system air condentioner.

1
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemilihan judul di atas maka permasalahan yang diangkat dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana cara kerja system air conditione?
Bagaimana cara perawatan system air conditioner?
Bagai mana cara menganalisa kerusakan sistem air conditioner?
 
1.4. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan KKI ini antara lain :
Memahami prinsip dasar system air conditioner.
Merawat system air conditioner
Menganalisis  kerusakan/gangguan system air conditioner.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Conditoner


Air conditioner adalah suatu mesin yang digunakan untuk mendinginkan udara
dengan cara mensirkulasikan gas refrigrand berada di pipa tekan dan di hisap oleh
kompresor.
Adapun fungsi system air conditioner pada mobil yaitu:
Memberikan udara sejuk ke dalam ruang kendaraan.
Memberikan penghangatan pada saat udara dinggin.
Menghindari udara kotor yang masuk ke dalam ruangan.
Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil waktu hujan atau udara
lembab.
Memberikan kenyamanan kepada pengemudi dan penumpang.
2.2.Kompresor
Kompresor adalah pompa yang dirancang untuk meningkatkan tekanan
kepada refrigerant. Dengan meningkatnya akan diikuti dengan meningkatnya
suhu refrigerant.

Gambar 2.2. Kompresor

Adapun fungsi dari kompresor sebagai berikut :


Memberi tekanan pada zat pendingin, agar mengalir dalam system.

3
Menurunkan tekanan didalam evaporator,sehingga bahan pendinggin cair di
evaporator dapat menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap panas lebih
banyak didekat evaporator.
Menghisap bahan pendingin gas dari evaporator dengan suhu rendah dan tekanan
rendah kemudian memampatkan gas tersebut sehingga menjadi gas temperature
tinggi dan tekanan tinggi kemudian mengalirkannya ke kondensor.
Ada 2 jenis compressor yaitu:
Kompresor Torak
Kompresor Rotary
2.2.1. Kompresor Torak
Kompresor torak adalah merupakan salah satu positive displacement
compressor dengan perinsip kerja memampatkan dan mengelurkan udara secara
berselang dari dalam silinder, pemampatan udara dilakukan didalam silinder.
Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara dinamakan piston.
Tekanan udara yang keluar merupakan tekanandischarge yang dihasilkan oleh
kompresor reciprocating.

Gambar 2.2.1. Kompresor Torak

2.2.2. Kompresor Rotari


Kompresor rotary atau kompresor putar, getraran yang dihasilkan oleh kompresor
ini relative kecil dibandingkan dengan kompresor piston. Hal ini disebabkan
sudut-sudut pada kompresor putar yang merupakan elemen bolak-balik

4
mempunyai masa yang jauh lebih kecil dari pada piston. Selain itu kompresor
putar tidak memerlukan katup, sedangkan fluktuasi alirannya sangat kecil
dibandingkan dengan kompresor piston.
 

Gambar 2.2.2. Kompresor Rotari

2.3. Kondensor
Fungsi kondensor adalah mendinginkan zat pendingin yang telah diberi tekanan
oleh kompresor.
Zat pendingin yang bertekanan tinggi dari kompresor suhu panas melalui
kondensor, panas itu dihilangkan dan zat pendingin berubah bentuk menjadi cair.

Gambar 2.3. Kondensor


2.4 Evaporator
Pada evaporator zat pendingin akan mengambil panas dan merubah bentuk
menjadi gas,supaya pengambilan panas pada evaporator dapat berlangsung

5
sempurna, maka evaporator dilengkapi dengan motor blower yang juga berfungsi
untuk menghembuskan udara dingin ke dalam ruang kendaraan.

Gambar 2.4. Evaporator

2.5. Filter / Dryer
Filter / Drayer pada sistem air conditioner  berfungsi untuk menyaring partikel-
partikel kotoran yang ikut beredar di dalam sistem, serta menyerap uap air yang
ikut beredar di dalam sistem. Kotoran yang ikut beredar di dalam sistem dapat
menyumbat saluran-saluran yang ada sehingga mengganggu kerja air conditioner,
sedangkan uap air yang ikut beredar di dalam sistem dapat terjadi pembekuan
karena temperature media pendingin bisa turun di bawah 0 derajat celcius, hal
tersebut dapat menyumbat yang ahirnya menggangu kerja sistem air conditioner.

Gambar 2.5. Filter / Dryer

6
2.6. Katup Expansi
Katup expansi pada sistem air condentioner berfungsi untuk menurunkan tekanan
media pendingin dari Refrigeran bentuk cair bertekanan tinggi menjadi tekanan
rendah dalam bentuk kabut. Akibat dari penurunan tekana tersebut maka
temperature media pendingin menjadi turun drastis.

Gambar 2.6 Katup Expansi

2.7. Zat pendingin / Freon
Freon adalah cairan yang menyerap panas pada suhu rendah dan menolak panas
pada suhu yang lebih tinggi. Prinsip-prinsip freon memungkinkan untuk
digunakan pada outdoor unit danindoor unit langsung menjalankannya dengan
baik, karena hubungan tekanan suhu. Hubungan tekanan suhu ini memungkinkan
untuk dapat menteransfer panas.
Dalam industri HVAC Freon diberi nama dagan dikenal sebagai nama R. Contoh
nama-nama ini adalah R22, R134a dan R502, nama-nama ini membantu untuk
menggambarkan berbagai jenis freon, karena freon memiliki berbagai susunan
kimia dengan sifat yang berbeda.

7
Gambar 2.7 Zat Pendingin/Freon

2.8 Prinsip dasar kerja AC


Sering kali pada percobaan telah
dibuktikan, air dan bensin yang di turunkan
tekanannya akan lebih cepat menguap.
Demikian juga dengan titik didih air
pada ketinggian tertentu(di atas gunung), air lebih cepat menguap, disbanding air
atas permukaan laut dengan tekanan 1 atmosfir, karena diatas gunung dengan
ketinggian tertentu tekanan udaranya <1 atmosfir.

Gambar 2.8 Pengaruh tinggi terhadap tekanan

Pada percobaan lain juga dinyatakan bahwa, apabila jari kita diberi bensin seperti
pada gambar di bawah ini, kemudian ditiupkn udara maka jari kita akan terasa
dingin.

8
Gambar 2.9 Ilustrasi penyerapan panas

Proses kenaikan dan penurunan tekanan seperti di sampaikan pada percobaan di


atas berlangsung secara alami, agar proses itu agar dapat diterapakan pada
sistem air conditioner, maka sistem air condentiner harus terdiri dari bagian-
bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan, dan bagian-
bagian yang befungsi untuk menyerap panas dan melepaskan panas, supaya
penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.
2.9. Cara kerja sistem AC

Gambar 2.10 kerja sistem AC

Adapun cara kerja air conditioner sebagai berikut :


Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut, memompa dan
mensirkulasikan media pendingin/refrigen/freon yang masih berbentuk gas ke
dalam sistem dengan tekanan tertentu.
Tekanan tinggi, berbentuk gas, P – 14 bar dan  T  –  65 derajat celcius

9
Tekanan tinggi, berbentuk cairan, P – 14 bar dan  T – 10 derajat celcius
Tekanan rendah, berbentuk gas, P – 1,2 bar dan  T  –  -7  derajat celcius
Tekanan randah, berbentuk cair, p – 1,2 bar dan  T  –  -7  derajat celcius
Media pendinggin tersebut di alirkan ke kondensor, di kondensor media pendingin
didinginkan dengan jalan melepas panas ke udara luar lewat sirip-sirip
Kondensor, karena temperaturnya menurun maka maka media pendinggin yang
tadinya berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendinggin
berbentuk cair.
Media pendinngin yang berbentuk cair tersebut dialirkan ke filter/Dryer untuk
dilakukan penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang beredar di
dalam sistem.
Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katup expansi yang bertugas
untuk menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun otomatis
temperature juga akan turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin
berubah menjadi kabut dengan temperatur yang rendah.
Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan ke
evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui
sirip-sirip evaporator panasnya diserap sehingga temperature udara tersebut
menjadi turun.
Udara yang sudah turun temperaturnya di alirkan kedalam ruang kendaraan
sehingga terasa sejuk.
Sementara di dalam  didalam evaporator terjadi perubahan bentuk pada media
pendinggin, yang semula berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas
pada evaporator.
Media pendinggin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan
di sirkulasikan oleh sistem.
2.10. Perawatan AC
Hal – hal yang perlu dilakukan dalam kegiatan perawatan AC adalah sebagai
berikut :
Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet yang
didepan, karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi

10
jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak
enak bila pertama kali air condentioner dihidupkan.
Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada
bagian kondensor air conditioner (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya
terletak di depan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan
mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada
bagian kondensor air conditioner, atur tekanan air sebelum di semprotkan pada
unit kondensor air conditioner(kurangi tekanan airnya)
Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang cukup
lama, Karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam
cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang lama.
Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.
Periksalah extrafan (kipas) yang didepan kondensor apakah berputar bila air
conditionerdinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan
kompresor air conditionerrusak atau selang highpress bisa meledak.
Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator air
conditioner/ Cooling Coil Unit karena nikotin yang lengket dan akan berlendir
serta menimbulkan bau tak sedap dan susah untuk dihilangkan.
Jangan memaksimalkan beban air conditioner saat kendaraan melaju kencang
dengan menurunkan temperaturnya.
Sebelum menyalakan mesin matikan air conditioner terlebih dahulu, sesudah
mesin stabil baru air conditioner dinyalakankan. Begitu pun sebaliknya,
matikan air conditioner terlebih dahulu sebelum anda mematikan mesin mobil
anda.
Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan
menimbulkan bau dan sulit untuk dibersihkan. Dan jangan memakai pengharum
model colok/gantung ke GRILL sebab sering mengakibatkan GRILL/angin-
anginan patah (karena sebagian GRILL sulit diperoleh di pasaran).

11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Langkah Kerja

12
Sebelum melakukan pemeriksaan sistem air conditioner ada langkah-langkah
kerja yang harus kita siapkan diantaranya :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Menghidupkan engine dan menghidupkan air conditioner
3. Menguji sistem air conditioner mobil
4. Memeriksa suhu di evaporator
5. Jika air conditioner kurang dinggin/terjadi gangguan, melakukan
pemeriksaan pada masing-masing komponennya.
6. Melakukan pengujian kebocoran sistem air conditioner
7. Memeriksa kondisi freon bila kurang lakukan penambahan freon agar
sistem air conditionermenjadi normal kembali
8. Jika semua dapat teratasi dengan baik, maka melalukan pengujian
sistem air conditionerpada mobil sekali lagi hingga mendapatkan hasil yg
memuaskan
9. Jika telah selesai, bersihkan alat dan tempat kerja.
3.2 Hasil Kerja
Dari hasil pengamatan saat melakukan perbaikan sistem air conditioner ada
beberapa masalah yang di dapatkan antara lain:
1. Hasil pemeriksaan:
2. Air conditioner kurang dinggin
3. Dari analisis yang di dapatkan, ditemukan beberapa penyebab diantaranya:
4. Freon kurang
5. Freon berlebihan
6. Condenser kotor
7. Kopling magnet slip
Dari hasil analisis yang didapatkan:
1. Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan pada sistem air conditioner,
diketahui bahwa air conditioner kurang dinggin, disebabkan karena freon
kurang dan kondensor kotor.
Adapaun solusi yang harus dilaksanankan diantaranya:
2. Freon kurang > ditambahkan freon

13
3. Kondensor kotor > dibersihkan
3.3 Pengosongan Freon
Cara pengosongan Freon sebagai berikut:
1. Engine dalam keadaan mati
2. Menghubungkan selang merah dengan servis katup tekanan tinggi
3. Menghubungkan selang biru dengan servis katup tekanan rendah
4. Buka kran low dan high pada panel unit, tekan tombol start untuk memulai
proses recovery.Tekan tombol stop untuk menghentikan proses saat jarum
gauge low menunjukkan angka 34 Kpa vakum dan gauge pada angka nol.

Gambar

3.4 Pengisian Zat pendingin


Sebelum pengisian freon dilakukan terlebih dahulu sistem divakum, hal ini
bertujuan untuk  menghilangkan / menghisap uap air yang beredar dalam sistem,
pekerjaan ini harus dilakukan pada setiap pengisian sistem yang sudah kosong
atau sistem yang baru pertama kali diisi, lamanya memvakum kurang lebih 15
menit karena tekanan tinggi dan rendah dibuka, sehingga udara dan uap air dapat
di keluarkan dari dalam sistem oleh pompa vakum. Udara yang mengandung uap

14
air akan mempercepat proses pembekuan zat pendinggin di dalam
sistem,akibatnya saluran-saluran akan tersumbat es.
 Cara pengisian
1. Menghubungkan selang merah dengan service katup tekanan tinggi(Hi)
2. Menghubungkan selang biru dengan service katup tekana rendah(Lo)
3. Mengatur nilai yang diinginkan,diatur dengan menekan
tombol up / down sesuai spek kendaraan(kurang lebih 0,5 kg).
4. Mesin dalam keadaan mati.
5. Kedua keran dbuka maksimal
6. Tekan tombol start / stop untuk memulai proses pengisian
7. Proses akan berhenti otomatis setelah freon masuk ke kendaraan.

3.5 Pengetesan Sistem air conditioner


Bermacam cara dapat dilaksanakan untuk pengetesan sistem air conditioner,
antara lain :
1. Tes tekana
2. Tes temperature
3. Tes kebocoran
3.5.1 Tes Tekanan
Putaran mesin ³ 2000 rpm, sistem air conditioner  yang bekerja normal, saluran
hisap kompresor,  zat pendingin harus berupa gas dengan tekanan 1,5 – 2 bar (21
– 29 psi). Pada saluran tekan kompresor zat pendingin masih berbentuk gas
dengan tekanan 14,5 – 2 bar (200 – 213 psi). Besar tekanan ini juga berlaku
sampai zat pendingin masuk ke katup ekspansi. Zat pendingin berubah bentuk dari
gas menjadi cair karena didinginkan oleh kondensor.
Keterangan  :
TR  =  Tekanan rendah.
TT  =  Tekanan tinggi.
Tekanan zat pendingin diturunkan oleh katub ekspansi, dalam evaporator zat
pendingin mengambil panas di sekelilingnya, berubah bentuk menjadi gas dan
kembali ke saluran hisap  kompresor. Proses berulang terus seperti semula.

15
Tekanan yang kurang pada saluran tekan dan saluran hisap kompresor
menunjukkan zat pendingin yang beredar dalam sistem volumenya sudah
berkurang. Kekurangan zat pendingin yang sudah diisi penuh disebabkan
kebocoran pada sistem, akibatnya sistem air conditionerbekerja tidak efisien (air
conditioner kurang dingin). Bila tekanan tinggi diukur setelah saringan, hal ini
bisa menunjukkan saringan sudah kotor.

Gambar 3.5.1 tekanan rendah

Pengisian zat pendingin terlalu banyak. Tekanan pada bagian tekanan tinggi akan
naik, volume zat pendingin yang disemprotkan katup ekspansi akan lebih besar,
menyebabkan saluran tekanan rendah naik pula tekanannya. Pendinginan
kondensor yang kurang baik, menyebabkan temperatur evaporator menjadi naik,
dan tekanan pipa kontrol katup ekspansi akan naik juga mengakibatkan katup
ekspansi akan selalu membuka. Tekanan kedua bagian saluran tekanan tinggi &
rendah akan naik.
Bila manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar lagi pada kedua saluran,
hal ini berarti ada uap air yang beredar dalam sistem. Pengisian zat pendingin
yang terlalu banyak harus dihindari, karena sistem air conditioner bekerja lebih
berat dan terasa kurang dingin.

16
Gambar 3.5.1 Tekanan lebih besar

Kebocoran pada bagian – bagian yang bergesekan  dari kompresor seperti katup –
katup cincin torak, menyebabkan kompresor tidak bekerja dengan baik. Langkah
tekan kompresor tidak menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dan temperatur
evaporator naik, katup expansi akan selalu terbuka, katup – katup kompresor yang
rusak akan menyebabkan zat pendinginan yang ditekan akan mengalami
kebocoran kebagian saluran hisap, akibatnya saluran hisap tekanannya akan lebih
naik / tinggi dan bagian saluran tekanan, tekanannya akan turun / rendah.

3.5.2 Tes Temperatur


Mengukur temperatur udara dalam saluran evaporator. Pengetesan kemampuan
sistem air conditioner dengan cara ini masih pada putaran mesin ³ 2000 rpm, AC
bekerja dengan beban penuh dan pengetesan dengan manometer menunjukkan
sistem tidak ada kesalahan. Tabel perbandingan temperatur udara luar dan
temperatur udara dalam saluran evaporator di bawah ini,  dapat dijadikan
pedoman untuk tes temperatur.

17
Gambar 3.5.2 Tes temperature

Gambar 3.5.2 Tabel Perbandingan temperature

Bila temperatur udara pada saluran evaporator : 4 – 6ºC hal ini berarti pada waktu
kopling magnet menhubung adalah : 6ºC dan waktu melepas 4ºC.

3.5.3 Tes Kebocoran


T es kebocoran zat pendingin pada sistem dapat dilakukan dengan macam –
macam cara, secara sederhana dapat dilakukan dengan memeriksa sambungan –
sambungan instalasi pipa memakai busa sabun, atau dengan kompor nyala api
sipiritus.
Selain menggunkan cara diatas ada juga yang menggunakn alat leak detector
Caranya adalah :
1. Menghidupkan leak detector
2. Maka akan terdengar suara pada leak detector
3. Lalu mendekatkan leak detector dengan instalasi air conditioner
4. Kemudian bila suara yang terdengar pada leak detector semakin cepat
maka terdapat kebocoran pada instalasi air conditioner
5. Jika suara pada leak detector tetap/konstan brarti tidak ada kebocoran

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

19
Air conditioner merupakan sabagian yang penting untuk menambah kenyamanan
pada suatu mobil. Kerusakan pada satu bagian komponen dari sistem air
conditioner akan membuat kerja dari sistem air conditioner tidak sempurna. Maka
dari itu rawatlah sistem air conditioner, agar kenyamanan mobil tetap terjaga.
Secara umum masalah yang sering terjadi pada sistem air conditioner mobil yaitu
bau busuk dari air conditioner, air conditioner kurang dingin, bocor, suara bisik
dekat kompresor, sirip kondensor , evaporator tertutup debu, saringan udara
tertutup tersumbat dan suara brisik didekat blower. Jika terjadi seperti itu segara
bawa mobil anda ke tukang service air conditioner.
4.2 Saran
Saran yang saya bisa berikan setelah menyelesaikan laporan ini:
Bagi mahasiswa agar mempelajari prinsip kerja system pendingin sehinggga
menangani masalah tentang system pendingin dapat memprosesnya dengan lebih
mudah
Bagi para pengguna air conditioner agar tetap melaksanakan perawatan berkala
agar system air conditioner dapat berfungsi seperti apa yang kita inginkan
Jika ada gangguan segara lakukan pemeriksaan dan bawalah ketukang service.

Daftar Pustaka

Anonim. 2009. Prinsip Cara Kerja Air Conditioner [Online] tersedia :

20
http : //mengerjakantugas.blogspot.com/2009/07/prinsip-cara-kerja-air-
conditioner.html
Anonim. 2013. Ototronik Air Conditioner (AC) [Online]  tersedia :
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba
2/ototronik/966-masipul-gus
Anonim. 2011. Cara Kerja Air Conditioner Pada Mobil [Online]  tersedia :
http://infocarakerja.blogspot.com/2011/07/kerja-ac-mobil.html
Anonim. 2012. Makalah Sistem AC Pada Mobil [Online] 
tersedia :http://www.scribd.com/doc/33009874/Makalah-Sistem-AC-Pada-Mobil
VEDC Malang. 2012. Bahan ajar pelatihan otomotif paket no 15 sistem pendingin
– AC mobil. Malang : VEDC Malang.
Anonim. 2005. Buku Training Center Department. Surabaya : PT Krama Yudha
Tiga Berlian Motors.
Dirja. 2004. ”Dasar-Dasar Mesin Pendingin”. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional.
Galih. 2012. Laporan Praktik Kerja Lapangan “Teknik Kendaraan Ringan SMK
Warga”. Solo : SMK Warga.
Join Program VEDC Malang. 2014. “Buku Pedoman Pembuatan Laporan Kuliah
Kerja Industri”. Malang : VEDC Malang.
Juni Handoko. 2008. Merawat dan Memperbaiki AC Mobil. Jakarta : PT Kawan
Pustaka.
Satmoko. 2013. “Pedoman Pembuatan Laporan Kuliah Kerja Industri”. Malang :
Join Program VEDC Malang.

21
LAMPIRAN

PRAKTEK OVERHOULL AC

22
Gambar Pembongkaran Pada Bagian Evaporator

Gambar Pembongkaran Pada Bagian Kompresor AC

23

Anda mungkin juga menyukai