Anda di halaman 1dari 20

Perawatan Mesin Refrigerator

Diusulkan Oleh :

Wiliam Wisnu J3K118084

KELAS A2-P2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI

SEKOLAH VOKASI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2019
i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian mesin pendingin (Refrigerator) ......................................................... 3
2.2 Bagian-Bagian dan Cara Kerja Mesin Refrigerasi .............................................. 3
2.2.1 Bagian-bagian mesin refrigerasi ................................................................. 4
2.3 Cara Kerja Mesin Refrigerator ........................................................................... 9
2.4 Perawatan Mesin Pendingin .............................................................................. 13
2.4.1 Cara Perawatan ......................................................................................... 14
2.4.2 Tips Untuk Pengguna Mesin refrigerasi ................................................... 15
PENUTUP ........................................................................................................................ 16
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 16
3.2 Saran ................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 18
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin refrigerasi atau mesin pendingin merupakan suatu kebutuhan dalam
kehidupan saat ini teruma bagi masyarakat perkotaan. Karena itu kita perlu
mempelajari sitem kerja refrigerasi dan sekaligus mengenal komponen -
komponen refrigerasi. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga,
mesin pembeku (freezer), pendingin sayur dan buah - buahan pada
supermarket dan sebagainya. Peralatan ini dapat dijumpai mulai dari skala
kecil pada rumah tangga hingg skala besar pada aplikasi di industri. Sistem
refrigerasi kompressi uap juga digunakan pada aplikasi tata udara (air condition).
Aplikasi tata udara untuk hunian manusia, mesin yang digunakan dapat ditemui
mulai dari skala kecil seperti AC window dan AC spilit dan skala besar sepertiair
cooled chiller. Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup
manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari
perkembangan sistem kontrol yang menunjang kinerja dari sistem refrigerasi.

Dengan perkembangan teknologi saat ini, refrigeran (bahan pendingin) yang


di pasarkan dituntut untuk ramah lingkungan, disamping aspek teknis lainnya
yang diperlukan. Apapun refrigeran yang dipakai, semua memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing oleh karena itu, diperlukan kebijakan dalam memilih
refrigerant yang paling aman berdasarkan kepentingan saat ini dan masa yang
akan datang. Selain itu, tak kalah pentingnya adalah kemampuan dan ketrampilan
dari para teknisi untuk mengaplikasikan refrigeran tersebut, baik dalam hal
mekanisme kerja sistem, pengontrolan maupun keselamatan kerja dalam
pemakaiannya.

Mesin pendingin berkembang pesat dan telah menjadi kebutuhan pokok


manusia. Oleh karena itu, setiap pengguna mesin pendingin harus memiliki
2

pengetahuan tentang sistem refrigrasi atau sistem pendingin dari mesin pendingin.
Selain itu, pengguna mesin pendingin harus mengetahui cara-cara untuk merawat
dan memperbaiki mesin pendingin agar tetap berfungsi dengan baik. Oleh karena
itu dalam makalah ini akan membahas cara perawatan mesin pendingin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu mesin refrigerator ?
2. Apa saja komponen-komponen dari mesin refrigerator?
3. Bagaimana cara kerja dari mesin refrigerator ?
4. Apa saja manfaat dari mesin pendingin ?
5. Bagaimana cara perawatan dari mesin refrigerator ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari mesin refrigerasi
2. Dapat mengetahui cara kerja dan bagian - bagian dari mesin refrigerasi
3. Dapat mengetahui cara perawatan mesin refrigerasi
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian mesin pendingin (Refrigerator)


Mesin pendingin (Refrigerator) ialah suatu rangkaian mesin atau pesawat
yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperatur dingin (temperatur
rendah).

Sesuai dengan kegunaannya mesin pendingin terdiri dari beberapa jenis


antara lain :

1. Refrigerator untuk keperluan Industri.


2. Lemari es / Kulkas.
3. Freezer (Pembekuan / pendingin makanan dan minuman).
4. Penyejuk ruangan (AC/Air Conditioning).
5. Dispenser (untuk menghasilkan air panas dan dingin).
6. Kipas angin penyejuk.

Air Conditioner Merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara.


Dengan kata lain, AC berfungsi sebagai penyejuk udara yang diinginkan (sejuk
atau dingin) dan nyaman bagi tubuh.

2.2 Bagian-Bagian dan Cara Kerja Mesin Refrigerasi


4

2.2.1 Bagian-bagian mesin refrigerasi

a) Kompresor

Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem mesin pendingin.


Kompresor berfungsi memompa bahan pendingin keseluruh bagian kulkas.
Kompresor akan memompa gas refrigerant dibawah tekanan dan panas yang
tinggi pada sisi exhaust (tekanan tinggi) dari sistem dan menghisap gas bertekanan
rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah)
Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :
 Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator
dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant
dinaikkan.
 Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan
sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke
kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi.
 Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan
mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.
5

b) Kondensor

Kondensor berfungsi sebagai alat penukaran kalor ,menurunkan temperatur


refrigran dari bentuk gas menjadi cair. Kondensor di dalam sistem air conditioner
merupakan alat yang digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan tinggi
menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan menghilangkan panas
dari refrigerant ke temperature atmosfir. Kondensor terdiri dari coil dan fin yang
berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya. Sejumlah
kalor yang terdapat pada refrigeran dilepaskan keudara bebas dengan bantuan
kipas (fan motor). Kondensor ditempatkan didepan radiator yang pendinginanya
dijamin oleh kipas. Untuk refrigrant jenis R-134a menggunakan kondensor jenis
parallel flow untuk memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka
efek pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%. Agar proses
pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan dilengkapi
dengan sirip. Untuk itu, pembersihan sirip-sirip pipa kondensor sangat penting
agar perpindahan kalor refrigran tidak terganggu. Jika sirip-sirip kondensor
dibiarkan dalam kondisi kotor, akan mengakibatkan mesin pendingin menjadi
kurang dingin.
6

c) Filter

Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga


berisikan fiber dandesiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda
asing dan uap air dari sirkulasi refrigerant. Filter / Reciever drier mempunyai 3
fungsi , yaitu menyimpan refrigerant, menyaring benda-benda asing dan uap air
dengan desiccant dan filter agar tidak bersirkulasi pada sistem mesin pendingin,
dan memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum dimasukkan ke
katup ekspans Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari
kondensor dan disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi). Receiver
drier terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass .
Cairan refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke katup ekspansi
melalui outlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah
tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.

d) Pipa Kapiler
Komponen ini berfungsi untuk menurunkan tekanan cairan bahan pendingin
sebelum masuk ke evaporator. Pipa kapiler dipasang setelah komponen filter dyer
(strainer),dengan dililitkan. Tujuan melilitkan pipa kapiler, agar pipa kapiler yang
panjang jadi pendek dan lebih simpel. Selain itu, agar terjadi perpindahan panas
antara isi pipa kapiler berupa cairan bahan pendingin dan uap di dalam pipa yang
menuju ke kompresor.
e) Evaporator
Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah kembali
menjadi gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus menyerap
7

panas, agar penyerapan panas ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipa–pipa
evaporator juga diperluas permukaannya dengan memberi kisi–kisi (elemen) dan
kipas listrik (blower), supaya udara dingin juga dapat dihembus ke dalam
ruangan. Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air
yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan
membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena
kotoran itu akan turun bersama air. Evaporator di buat dari bahan logam anti
karat, yaitu tembaga dan almunium.

f) Accumulator

Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair


bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu,
accumulator juga berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa
keluar masuk melalui saluran yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke
saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir
kekompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud
gas, sebab ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk
kedalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.
8

g) Katup ekspansi

Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor, saringan harus
diturunkan supaya zat pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas
dan perubahan bentuk zat pendingin dari cair menjadi gas akan berlangsung
dengan sempurna sebelum keluar evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk
evaporator dipasang katub ekspansi. Bekerjanya katup ekspansi diatur sedemikian
rupa agar membuka dan menutupnya katup sesuai dengan temperatur evaporator
atau tekanan di dalam sistem.

h) Bahan Pendingin (Refrigerant)


Refrigeran adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair,
ataupun sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan
pendingin memiliki karakteristik yang berbeda.

i) Fan Motor
Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin. Pada
mesin refrigerasi ada dua jenis fan yaitu fan motor evaporator dan fan motor
kondensor. Fan motor evaporator berfungsi menghembuskan udara dingin dari
evaporator ke ruang yang akan didinginkan sedangkan fan motor kondensor kipas
angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang
berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui
kondensor dan kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan kompresor.
9

2.3 Cara Kerja Mesin Refrigerator

a) Cara Kerja AC

Kompresor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat


untuk memampatkan fluida kerja (refrigent) sehingga bertekanan dan bersuhu
tinggi, kemudian refrigeran bertekanan dan suhu tinggi dialirkan ke kondensor
yang kemudian dimampatkan di kondensor. Di bagian kondenser ini refrigeran
yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigeran fase uap menjadi refrigeran
fase cair, maka refrigeran mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang
terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh
kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi
kalor yang diambil evaporator dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondensor
relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigeran yang berada pada
pipa-pipa evaporator. Setelah refrigeran lewat kondensor dan melepaskan kalor
penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup
ekspansi.
10

Pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent


berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator,
di dalam evaporator ini refrigeran akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase
uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian
rupa sehingga refrigent.
Setelah melewati katup ekspansi refrigeran mengalir melalui evaporator
sehingga tekanan dan suhunya menjadi sangat turun. Kemudian refrigeran yang
bertekanan dan bersuhu rendah ini akan menyerap kalor dari dalam ruangan yang
didinginkan. Kejadian ini akan berulang kembali secara siklus.

b) Cara Kerja Kulkas

Dalam menjalani tujuan hidupnya untuk mendinginkan barang-barang


yang berada di dalam dirinya, kulkas memiliki 2 prinsip (sistem) kerja yang
utama, yaitu kerja mendinginkan (cooling) dan kerja mencairkan es di
evaporator (defrost). Kedua jenis kerja tersebut (cooling dan defrost) harus
bekerja baik secara bergantian agar proses pendinginan di dalam kulkas berjalan
optimal sebagaimana mestinya. Bila salah satu atau kedua jenis kerja tersebut
terganggu, maka performa kulkas akan menurun .

 Kerja mendinginkan
Proses pendinginan dalam
kulkas hamper sama dengan proses
pendinginan air conditioner. Kita
mulai dari hisapan
kompresor. Dengan adanya aliran
listrik maka motor kompresor akan
bekerja mengisap gas refrigeran
yang bersuhu dan bertekanan
11

rendah dari saluran hisap (dan evaporator). Kompresor kemudian memampatkan


gas refrigeran sehingga menjadi uap/gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi,
gas tersebut ditekan keluar oleh kompresor memasuki kondensor yang dingin.
Gas refrigeran yang panas dan bertekanan tinggi tersebut di dalam
kondensor akan didinginkan oleh udara di luar kulkas (panasnya berpindah dari
kondensor ke udara sekelilingnya) sehingga suhunya turun (menjadi dingin)
mencapai suhu kondensasi (berkondensasi atau mengembun) dan wujudnya
berubah menjadi cair tetapi tekanannya tetap tinggi. Refrigeran cair yang
bertekanan tinggi (tetapi suhunya telah rendah) ini selanjutnya mengalir kedalam
penyaring (strainer dan drier). Refrigeran cair kemudian memasuki pipa
kapiler yang berdiameter kecil dan panjang sehingga tekanannya turun drastis.
Dari pipa kapiler, refrigeran cair yang tekanannya sudah sangat rendah ini
kemudian memasuki ruang evaporator yang memiliki tekanan yang rendah hingga
vakum sehingga titik didihnya yang memang ditakdirkan sudah rendah semakin
bertambah rendah pula, oleh sebab itu dia segera berubah wujud menjadi gas
(menguap). Ketika berubah wujud dari cair menjadi gas di
dalam pipa evaporator yang panjang dan berkelok-kelok itu, oleh sebab zat
refrigeran memiliki kalor laten penguapan yang besar (lagi-lagi karakteristik
refrigeran memainkan perannya yang penting!) maka dia memerlukan kalor laten
yang besar pula dan kalor (panas) ini diambilnya dari sekeliling evaporator yaitu
isi kulkas. Kerja ini diperkuat oleh adanya daya hisap kompresor yang
menyebabkan molekul-molekul gas refrigeran mendapat percepatan sehingga
bergerak melesat di sepanjang lorong panjang evaporator sambil mengambil panas
dari sekeliling evaporator dengan efek resultantnya adalah isi kulkas menjadi
dingin.
Kemudian gas refrigeran memasuki akumulator. Akumulator akan
memisahkan refrigeran antara yang berbentuk gas dan yang masih berbentuk
cairan. Hanya refrigeran yang berwujud gas saja yang diperkenankan memasuki
saluran hisap kemudian kembali ke kompresor. Di dalam kompresor, refrigeran
berbentuk gas akan dimampatkan dan dipompakan lagi ke kondensor,begitu
seterusnya proses ini berulang-ulang.
12

 Kerja mencairkan es (defrost)


Kalau kerja mendinginkan (cooling) merupakan syarat mutlak yang harus
dilakukan lemari pendingin, maka kerja mencairkan es (defrost) merupakan kerja
pendukung yang sangat diperlukan kulkas agar berfungsi sebagaimana mestinya.
Bila defrost tidak bekerja maka bunga es akan semakin banyak bertumpuk di luar
pipa evaporator sehingga akhirnya daya mendinginkan kulkas jauh berkurang dan
kulkas tidak bisa mendinginkan lagi.
Kerja defrost ada 2 jenis yaitu manual dan otomatis. Defrost manual banyak
diterapkan pada lemari es model lama dan sederhana, sedangkan defrost otomatis
banyak diterapkan pada lemari es masa kini. Kerja mencairkan es di evaporator
dikerjakan oleh defrost heater (pemanas listrik) yang dibantu oleh alat-alat listrik
yang kecil-kecil yang membentuk rangkaian listrik dengan berbagai variasi
rangkaian (tergantung merek kulkas) tetapi prinsip kerjanya sama yaitu mengatur
waktu (saat) pendinginan dan pencairan es secara bergantian agar tercapai
pendinginan yang optimal di dalam lemari es. Sirkuit listrik defrost cycles
bersama motor kompresor merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan
system kelistrikan pada sebuah kulkas. System kelistrikan
kulkas merupakan bagian yang cukup rumit dan paling sering mengalami
gangguan/kerusakan yang menyebabkan kulkas tidak berfungsi, tetapi kita dapat
mudah memahami bila kita telah mempelajarinya dengan seksama.

c) Siklus Refrigerasi

Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media
bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi dengan menggunakan kerja
dari luar sistem. Secara prinsip merupakan kebalikan dari siklus mesin kalor
( Heat Engine). Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi
menjadi dua yaitu refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan media dan heat
pump yang berfungsi untuk memanaskan media. Ilustrasi refrigerator dan heat
pump dapat dilihat pada gambar di bawah.
13

Siklus refrigerasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Siklus kompresi uap (vapor compression refrigeration cycle) dimana


refrigeran mengalami proses penguapan dan kondensasi, dan dikompresi
dalam fasa uap.
2) Siklus gas (gas refrigeration cycle), dimana refrigeran tetap dalam kondisi
gas.
3) Siklus bertingkat (cascade refrigeration cycle), dimana merupakan
gabungan lebih dari satu siklus refrigerasi.
4) Siklus absorpsi (absorption refrigeration cylce), dimana refrigeran
dilarutkan dalam sebuah cairan sebelum dikompresi.
5) Siklus termoelektrik (thermoelectric refrigeration cycle), dimana proses
refrigerasi dihasilkan dari mengalirkan arus listrik melalui 2 buah material
yang berbeda.

2.4 Perawatan Mesin Pendingin

Sebelum masuk pada bagaimana dan bagian-bagian apa saja dari suatu mesin
pendingin yang perlu perawatan rutin ,kita lihat terlebih dahulu tujuan dari
perawatan mesin pendingin,Tujuanya yaitu:
1. Memaksimalkan fungsi dan pemanfaatan mesin
14

2. Menjaga mesin agar selalu beroperasi dengan normal


3. Memperpanjang Usia mesin
4. Memperkecil tingkat kerusakan mesin

2.4.1 Cara Perawatan

a) Membersihkan unit kondensor.


Bersihkan unit kondensor dari debu yang menempel menggunakan kuas
maksimal satu bulan sekali. Jika unit kondensor dibantu fan kondensor, bersihkan
fan kondensor dan lumasi motor fan kondensor maksimal 6 bulan sekali. Bersih
dan kotornya unit kondensor berpengaruh besar dalam proses pendinginan suatu
mesin pendingin, jika kondensor kotor maka proses pendinginan berjalan dengan
lambat dan pemakan listrik yang semakin besar serta akan mengakibatkan
kerusakan pada unit kompresor.

b) Membersihkan Unit Evaporator


Bersihkan Unit Evaporator dari kotoran yang menempel menggunakan kuas
atau sikat. Jika Unit Evaporator bayak bunga es cairkan dengan mematikan mesin
dan biarkan cair dengan sendirinya,jangan coba membersikanya dengan memukul
atau mencongkelnya dengan benda tajam karena bisa merusak unit Evaporator.
Bersih dan kotornya unit Evaporator berpengaruh besar dalam proses pendinginan
suatu mesin pendingin. Jika Evaporator kotor maka proses pendinginan berjalan
dengan lambat atau bahkan tidak dingin sama sekali.

c) Mengecek Control Electrical


 Mengecek kekencangan sambungan2 kabel ( sambungan kabel yang
kendor bisa menimbulkan panas,percikan api dan kebakaran)
 Mengecek tegangan dan ampere ( pastikan mesin bekerja pada batas
tegangan dan ampere yang di ijikan seperti tertera pada plat
kompresor,jika bekerja diatas atau dibawah tegangan dan ampere yang
diijinkan maka harus di cari penyebabnya dan diperbaiki )
15

Diliahat dari beberapa cara perawatan suatu mesin pendingin yang tersebut
diatas dapat disimpulka bahwa sirkulasi udara baik didalam ruang yang
didinginkan ataupun diluar ruangan yang didinginkan bahkan tempat dimana
mesin pendingin ditempatkan akan berpengaruh besar dalam operasional suatu
mesin pendingin.

2.4.2 Tips Untuk Pengguna Mesin refrigerasi

1. Tempatkan mesin pendingin pada tempat yang sesuai. ( bisa dibaca


terlebih dahulu manual book yang disertakan pada saat pembelian mesin
pendingin). Pastikan suhu ruangan tidak terlalu panas dan sirkulasi udara
yang cukup dan mesin pendingin tidak boleh bersentuhan langsung dengan
mesin pemanas seperti oven,kompor dll
2. Lakukan perawatan seperti tersebut diatas atau percayakan perawatan
mesin pada teknisi
3. Jangan memasukan barang yang masih panas ke dalam mesin pendingin
dll, Jika mesin ada gejala-gejala yang aneh tidak seperti biasanya segera
hubungi teknisi untuk mengeceknya.
16

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Mesin refrigerasi adalah mesin yang cara kerjanya menggunakan


siklus refrigerasi. Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang
mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah ke media
bertemperatur tinggi Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus
refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu refrigerator yang berfungsi untuk
mendinginkan media dan heat pump yang berfungsi untuk
memanaskan media. Mesin refrigerasi memiliki 4 komponen utama
yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Mesin
refrigerasi menggunakan fluida refrigeran yang digunakan sebagai
media untuk perpindahan panas.
2. Ada beberapa cara perawatan dan tips untuk menjaga mesin refrigerasi
tetap berfungsi dengan baik yaitu dengan membersihkan evaporator,
membersihkan kondensor, mengecek control electrical, tempatkan
mesin pendingin pada tempat yang sesuai, pastikan suhu
ruangan tidak terlalu panas dan sirkulasi udara yang cukup, mesin
pendingin tidak boleh bersentuhan langsung dengan mesin pemanas
seperti oven,kompor dll, Jangan memasukan barang yang masih panas
ke dalam mesin pendingin dll. Jika mesin ada gejala-gejala yang aneh
tidak seperti biasanya segera hubungi teknisi untuk mengeceknya.

3.2 Saran
Perawatan mesin refrigerasi harus dilakukan untuk
memaksimalkan fungsi dan pemanfaatan mesin, menjaga mesin agar
selalu beroperasi dengan normal, memperpanjang usia mesin dan
memperkecil tingkat kerusakan mesin. Sirkulasi udara baik didalam ruang
yang didinginkan ataupun diluar ruangan yang didinginkan bahkan tempat
17

dimana mesin pendingin ditempatkan akan berpengaruh besar dalam


operasional suatu mesin pendingin.
18

DAFTAR PUSTAKA

Oktavani R. 2018. Mesin Pendingin.


https://www.kompasiana.com/ranioktavia/552a1286f17e61d554d623d1/mes
in-pendingin. [diakses 26 Nov 2019]
Anonim. 2014. Komponen dan perinsip Kerja Mesin Pendingin
http://www.trendmesin.com/2014/02/mesin-pendingin.html. [diakses 26 Nov
2019]
Atom. 2014. Pengoprasian dan Perawatan Mesin Refrigerasi.
https://lautsumber.blogspot.com/2014/12/pengoperasian-dan-perawatan-
mesin.html. [diakses 26 Nov 2019]
Najamudin. 2015.Mesin Pendingin Refrierator.
https://www.slideshare.net/najamudinalantaputra/mesin-pendingin-
refrigerator-merupakan-suatu-rangkaian-mesin-yang-mampu-bekerja-
untuk-menghasilkan-suhu-atau-temperatur-dingin-temperatur-rendah-oleh-
ir-najamudin-mt?from_action=save. [diakses 26 Nov 2019]

Anda mungkin juga menyukai