Anda di halaman 1dari 5

Nama : Teja Wahyu Ilham Hari/Tanggal : Kamis/ 10 September 2020

NIM : J3L118126 Dosen Praktikum : Ika Resmeiliana, M.Si


Kelas Praktikum : BP1 Asisten : Yohanna Amalia, A.md
Mata Kuliah : Kimia Bahan Alam dan Uji Aktivitas Arini Septianti, S.Si

LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR TOTAL FENOL


PADA SIMPLISIA TUMBUHAN

Tujuan Praktikum:
Menentukan kadar total fenol pada simplisia tumbuhan daei rimpang jahe merah dengan
spektrofotometer uv-vis panjang gelombang 750 nm.

Prosedur Kerja:
Penentuan kadar total fenol dilakukan dengan cara dibuat deret standar asam galat
dengan konsentrasi 0, 10, 20, 30, 40, 50 ppm dalam labu takar 25 mL dengan konsentrasi
asam galat yaang 100 ppm, maka dilakukan pengenceran terlebih dahulu. Kemudian ditimbang
seberat 2,5 gram ekstrak simplisia tumpang jahe merah. Kemudian di tambahkan 50 mL
metanol untuk dilakukan ekstaksi (maserasi) aduk selama 10 menit dan diamkan hingga ampas
simplisia mengendap. Lalu disaring dengan kertas saring, untuk memisahkan antara filtrat
dengan endapannya. Filtrat dipekatkan dengan cara di panaskan, lalu diamkan sejenak. Filtrat
hasil ekstraksi/ standar tadi, dipipet 0,5 mL dan ditambahkan 10 mL Na2CO3 5 % aduk dan
diamkan selama 2 menit. Kemudian ditambahkan 2,5 mL pereaksi Folin-Cicalteau 50 %, aduk
hingga semua tercampur, diamkan selama 30 menit. Lalu diukur serapannya dengan
spektrofotometer uv-vis panjang gelombang 750 nm dan di catat serapan nya. Untuk sampel
dilakukan triplo.

Data Hasil Praktikum:

Konsentrasi Standar (ppm) Absorbansi Absorbansi [Fenol] b/b %


Terkoreksi
0 0.275 0
10 0.467 0,192
20 0.590 0,315
30 0.642 0,367
40 0.732 0,457
50 0.809 0,534
Ekstrak Ulangan 1 0.621 0,346 5,728 x 10-2
Ekstrak Ulangan 2 0.670 0,395 6,708 x 10-2
Ekstrak Ulangan 3 0.665 0,390 6,608 x 10-2
Rerata 6,348 x 10-2
Kurva Standar:

Kurva Standar Asam Galat


0.6

0.5
y = 0.01x + 0.0596
0.4
Absorbansi

R² = 0.9548
0.3

0.2

0.1

0
0 10 20 30 40 50 60
Konsentrasi

Perhitungan Kadar Total Fenol:


Pembahasan:

Jahe merah ( Zingiber officinale var.rubrum) merupakan salah satu jenis tumbuhanyang
sering dijumpai disekitar kita. Secara empiris, jahe merah juga digunakan sebagai
pengobatanuntuk obat masuk angin, analgetik & antipiretik serta sebagai rempah-rempah
untuk berbagai resep makanan dan minuman. Jahe merah mengandung komponen minyak
menguap (volatile oil), dan minyak tak menguap (non volatile oil) dan pati. Minyak menguap
yang biasa disebut minyak atsiri merupakan komponen bau yang khas, sedangkan minyak tak
menguap yang biasa disebut oleoresin merupakan pemberi rasa pedas dan pahit. Komponen
yang terdapat dalam oleoresin merupakan gambaran utuh dari kandungan jahe, yaitu minyak
atsiri dan fixed oil yang terdiri dari gingerol, shogaol, dan resin (Anonim,1997). Oleoresin jahe
merah memberikan kepedasan aroma yang berkisar antara 47% dan sangat berpotensi sebagai
antioksidan. menunjukkan bahwa senyawa aktif non volatil fenol seperti gingerol, shogaol dan
zingeron, yang terdapat pada jahe terbukti memiliki kemampuansebagai antioksidan. Senyawa-
senyawa aktif tersebut dapat ditarik dengan proses ekstraksi. (Yuliana, dkk, 2016)

Senyawa fenol seperti flavonoid merupakan metabolit sekunder yang tersebar terutama
pada famili Leguminosae, Liliaceae, Polygonaceae,dan Scrophulariaceae dapat ditemukan
pada semua bagian tumbuhan, seperti daun, buah, biji, akar, dan kulit batang . Metabolit
sekunder sangat potensial sebagai antioksidan alami untuk menangkap radikal bebas (Lestari,
dkk, 2018). Percobaan ini digunakan sampel simplisia rimpang jahe merah, dimana tumbuhan
ini termasuk kedalam jenis akar akaran. Senyawa polifenol juga merupakan metabolit sekunder
tanaman dengan cincin aromatis yang memiliki gugus hidroksi lebih dari satu dan potensial
delokalisasi Elektron-π dengan cincin individu, karena itu polifenol juga dikenal sebagai
senyawa fenol. Senyawa fenol pada bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi fenol
sederhana dan asam folat. (Sulistyanto, 2017)

Percobaan penentuan kadar total fenol pada simplisia rimpang jahe merah ini diawali
dengan pembuatan deret standar asam galat dengan konsentrasi 0, 10, 20, 30, 40, 50 ppm
dalam labu takar 25 mL dengan stok asam galat yang tersedia 100 ppm. Digunakan asam
galat sebagai larutan standar karena asam galat merupakan salah satu antioksidan alami dan
stabil serta relatif murah dibandingkan lain-nya. Asam galat termasuk dalam senyawa fenolik
dan memiliki aktivitas antioksidan yang kuat (Rahayu dan Inandar, 2015).

Gambar 1. Struktur Asam Galat (Sulistyanto, 2017)

Sampel yang digunakan pada percobaan ini sudah dalam bentuk serbuk, jadi tidak lakukan
terlebih preparasi sampel rimpang jahe merah. Sampel ditimbang 2,5 gram simplisia rimpang
jahe merah kemudian ditambahkan dengan metanol 50 mL sebagai pelarut untuk ekstraksi
(maserasi) diaduk hingga semua sampel terbasahi oleh metanol selama 10 menit. Metanol ini
bersifat polar dimana dapat mengikat atau memisahkan senyawa fenol bersifat polar pada
tumbuhan. Syarat ideal dalam penentuan pelarut organik salah satunya adalah memiliki titik
didih yang cukup rendah agar dapat diuapkan dengan suhu rendah. Pemilihan metanol sebagai
pelarut dalam ekstraksi karena memiliki titik didih yang lebih rendah dari pada etanol yaitu 65
oC sedangkan etanol sendiri titik didihnya yaitu 78,5 oC, sehingga dari penelitian ini dapat
diketahui total fenol yang paling tinggi pada pelarut metanol atau etanol. (Lestari, dkk, 2018).

Gambar 2. Struktur Fenol (Sulistyanto, 2017)

Kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan filtrat dari ampasnya dengan bantuan
kertas saring. Filtrat yang sudah terpisah dari ampasnya (endapan), dipekatkan dengan cara
dipanaskan, dimana metanol yang memiliki titik didih yang rendah dapat cepat menguap,
sehingga didalam filtrat yang tersisa hanyalah senyawa yang titik didihnya lebih tinggi dibanding
dengan metanol, termasuk didalam adalah senyawa fenol yang nantinya akan di identifikasi
kadarnya menggunakan spektrofotometer uv-vis panjang gelombang 750 nm. Filtrat/ekstrak tadi
yang sudah pekat dan dingin, kemudian dipipet sebanyak 0,5 mL begitu juga dengan standar
asam galat ke tabung reaksi yang berbeda, ditambahkan 10 mL Na2CO3 5 % di aduk hingga
tercampur semuanya. Penambahan Na2CO3 ini berfungsi untuk membuat ekstrak menjadi
basa. (Ukhty, 2011). Lalu ditambahkan 2,5 mL pereaksi Folin-Cicalteau dan diinkubasi selama
30 menit dalam ruang gelap. Inkubasi dalam ruang gelap ini bertujuan agar fenol tidak
terdegradasi oleh cahaya, karena fenol yang ada dalam tumbuhan sensitif terhadap cahaya
(Ukhty, 2011). Penambahan pereaksi Folin-Cicalteau ini merupakan salah satu metode
termudah untuk mengukur aktivitas antioksidan. Pada saat asam galat direaksikan dengan
reagen Folin-Cioalteu dihasilkan larutan berwarna kuning kehijauan, setelah ditambahkan
dengan larutan Na2CO3 baru dihasilkan larutan komplek berwarna biru. Semakin tinggi
konsentrasi asam galat yang digunakan, maka warna biru yang dihasilkan akan semakin pekat.
Hal ini sesuai dengan ketentuan, bahwa adanya inti aromatis pada senyawa fenol dapat
mereduksi fosfo-molibdat fosfotungtat menjadi molibdenuk berwarna biru (Rahayu dan Inanda,
2015). Sedangkan dalam percobaan ini penambahan pereaksi dilakukan setelah penambahan
Na2CO3 5 %. Kemudian di ukur serapannya dengan spektrofotometer uv-vis pada panjang
gelombang 750 nm.

Gambar 3. Reaksi Kompleks Fenol (Ukhty, 2011)

Berdasarkan data hasil yang didatkan, kadar fenol total pada sampel simplisia rimpang
jahe merah yaitu sebesar 6,348 x 10-2 %b/b.
Daftar Pustaka (Sebutkan minimal 3):

Lestari. Et.al. 2018. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenol Daun Gayam (Inocarpus fagiferus
Fosb). Biosfera. Vol 35, No 1 : 37 - 43 DOI: 10.20884/1.mib.2018.35.1.596
Rahayu MP dan Inanda LV. 2015 Penetapan Kadar Fenol Total Ekstrak Etil Asetat dan Fraksi
Dichloromethan-Etil Asetat Kulit Batang Mundu (Garcinia dulcis. Kurz). Biomedika. Vol.
8 No. 2 ISSN : 2302 - 1306
Sulistyanto M. Q .A. 2017. Penentuan Total Fenol Pada Kulit Buah Naga Dengan
Menggunakan Metode Spektrofotometri. [Karya Tulis Ilmiah]. Surakarta (Id) :
Fakultas Teknik Universitas Setia Budi Surakarta
Ukhty N. 2011. Kandungan Senyawa Fitokimia, Total Fenol Dan Aktivitas Antioksi dan
Lamun Syringodium isoetifolium. [Skripsi]. Bogor (ID) : Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut Pertanian Bogor
Yuliana et.al. 2016. Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Etilasetat Ekstrak Etanol Rimpang Jahe
Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) Dengan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-
Picrylhydrazyl). Jurnal Info Kesehatan. Vol. 14, Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai