TITRASI KOMPLEKSOMETRI
TUGAS AKHIR
OLEH :
BUNGA PUSPITA SARI HARAHAP
NIM 132410056
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
Kalsium Laktat Secara Titrasi Kompleksometri”. Tugas Akhir ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma
III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagaimana mestinya.
antara lain :
3 Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi
Lapangan di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan yang telah
terdapat kekurangan dan kelemahan serta masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan. Tugas Akhir ini dan demi peningkatan
Akhir kata, penulis sangat berharap semoga Tugas Akhir ini dapat
Halama
JUDUL ............................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.2.1 Tujuan.................................................................... 2
1.2.2 Manfaat.................................................................. 2
3.3 Alat................................................................................ 8
4.2 Pembahasan................................................................... 11
Judul Halaman
Data-data perhitungan.............................................................. 15
PENDAHULUAN
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., sebagai salah satu perusahaan farmasi
terbesar di Indonesia. Berbekal tradisi industri yang panjang dan nama yang
identik dengan mutu, kimia farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan
Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat
cara pembuatan obat yang baik (CPOB) ini meliputi sediaan tablet, krim dan
kapsul. Beberapa daftar produk obat tablet yang diproduksi di PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk., Plant Medan yaitu : tablet parasetamol 500 mg, tablet antalgin
ruahan dan obat jadi. Saat proses berlangsung dilakukan in proses control (IPC)
pada setiap tahapan proses produksi selesai, dilakukan pengujian terhadap obat
jadi. Salah satunya adalah penetapan kadar tablet kalsium laktat dilakukan secara
1.2.1 Tujuan
- Untuk mengetahui kadar kalsium laktat dalam tablet kalsium laktat yang
diproduksi oleh PT. Kimia Farma ( Persero ) Tbk., Plant Medan secara titrasi
kompleksometri.
- Untuk mengetahui apakah kadar kalsium laktat dalam tablet kalsium laktat
yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan
(1995).
1.2.2 Manfaat
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah agar penulis mampu
tablet kalsium laktat yang di produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant
bahwa tablet kalsium laktat yang diproduksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.,
TINJAUAN PUSTAKA
Kalsium laktat mengandung tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari
anhidrat.
tidak kurang dari 95,0 % dan tidak lebih dari 106,0 % dari jumlah yang tertera
pada etiket. Rentang bobot rata-rata adalah 570-630 mg. Kekerasan tablet 70-130
newton. Diameter tablet 12,90-13,10 mm. Waktu hancur yaitu 15 menit (Ditjen
POM, 1995).
paling tua dan paling sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya. Pada
dasarnya pemisahan zat dengan gravimetri dilakukan dengan cara sebagai berikut.
atau dipijarkan dan setelah itu ditimbang. Kemudian jumlah zat yang ditentukan
dihitung dan hasilnya disajikan sebagai persentase bobot dalam cuplikan semua.
kalsium oksalat dan pembakaran kalsium oksalat tersebut menjadi kalsium oksida
(Rivai, 1995).
zat pengoksidasi. Dalam teknik kimia, zat ini digunakan untuk menentukan kadar
dari suatu zat senyawa. Penentuan konsentrasi suatu larutan dibutuhkan dalam
digunakan untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasanan asam sulfat encer
kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Sebagai zat pembentuk
yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan pH dari larutan oleh karena
titrasi harus dilakukan pada pH tertentu. Untuk menetapkan titik akhir titrasi
kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara indikator dengan ion logam
harus lebih lemah dari pada ikatan kompleks atau larutan titer dan ion logam
kompleksometri adalah hitam eriokrom T dan jingga xilenol. Untuk logam yang
Untuk deteksi titik akhir titrasi digunakan indikator zat warna. Indikator
zat warna ditambahkan pada larutan logam pada saat awal sebelum dilakukan
titrasi dan akan membentuk kompleks berwarna dengan sejumlah kecil logam.
Pada saat titik akhir titrasi (ada sedikit kelebihan EDTA) maka kompleks
indikator logam akan pecah dan menghasilkan warna yang berbeda (Rohman,
2007).
dipakai. Larutan ion yang akan ditetapkan ditambah dengan buffer, misalnya
Cara ini penting untuk logam yang mengendap dengan hidroksida pH yang
dikehendaki untuk di titrasi, untuk senyawa yang tidak larut misalnya sulfat,
kalsium oksalat, untuk senyawa yang membentuk kompleks stabil dengan natrium
edetat dari pada dengan indikator. Pada keadaan demikian, dapat ditambahkan
larutan baku dinatrium edetat berlebih kemudian larutan ditambahkan buffer pada
anion yang tidak bereaksi dengan pengkelat. Sebagai contoh barbiturat tidak
bereaksi dengan EDTA, akan tetapi secara kuantitatif dapat diendapkan dengan
ion merkuri dalam keadaan basa sebagai ion kompleks 1:1(Rohman, 2007).
METODE PENGUJIAN
yang terdapat di Industri PT.Kimia Farma (Persero) Tbk., Plant Medan yang
3.3 Alat-alat
(Pyrex, ukuran 100 mL, 250 mL, 1000 mL), gelas ukur (Pyrex, ukuran 100 mL,
50 mL), labu tentukur (Pyrex, ukuran 100 mL), klem, mortir, pipet tetes, spatula,
3.4 Bahan-bahan
indikator hitam eriokrom T ( EBT ), larutan etilen diamin tetra asetat ( EDTA )
0,05 N.
POM, 1995).
3.6 Prosedur
100 ml, ditambahkan akuades sampai garis tanda, dihomogenkan, dipipet 20 ml,
dengan larutan EDTA 0,05 N sampai titik akhir titrasi berwarna biru.
Tiap tablet mengandung kalsium laktat yang setara 500 mg Kalsium laktat.
Dalam 10 tablet mengandung kalsium laktat =10 x 500 = 5000 mg. Ditimbang
seksama sejumlah serbuk tablet setara dengan 200 mg kalsium laktat. Dimasukkan
ke dalam labu erlenmeyer 250 ml. Ditambahkan 25 ml akuades lalu kocok hingga
EBT. Dikocok larutan hingga homogen. Dititrasi dengan larutan EDTA 0,05 N
Kadar = x 100 %
4.1 Hasil
kalsium laktat 500 mg dengan nomor bets N 51399 T yang diproduksi oleh
Tabel 4.1 Hasil penetapan kadar tablet kalsium laktat secara titrasi
kompleksometri
2 602,7 10 mL 103,32 %
4.2 Pembahasan
Hasil penetapan kadar kalsium laktat dalam tablet kalsium laktat 500 mg
dengan nomor bets N51399 T yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma ( Persero)
Tbk. Plant Medan secara titrasi kompleksometri yang diperoleh pada sampel
pertama yaitu 102,79 %, dan hasil penetapan kadar pada sampel kedua yaitu
103,32 %.
Kadar yang diperoleh ini jika dibandingkan dengan persyratan kadar tablet
kalsium laktat dalam Farmakope Indonesia edisi IV (1995), yaitu tidak kurang
dari 94,0 % dan tidak lebih dari 106,0 % yang tertera pada etiket, maka kadar
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan penetapan kadar kalsium laktat dalam tablet kalsium
103,05 %. Dari hasil pengujian ini maka dapat disimpulkan bahwa kadar tablet
kalsium laktat dalam sediaan tablet kalsium laktat 500 mg memenuhi syarat
seperti yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi IV (1995) yaitu tidak kurang
5.2 Saran
yang di dapatkan.
No batch N51399T
Berat tablet kalsium laktat 602,7 mg
Volume Na.EDTA yang terpakai
V1=9.95 ml V2=10 ml
Normalitas yang dipakai 0,05649 N
Ketelitian buret 0,05 ml
N.EDTA yang dipakai 15,42 ml
Perhitungan
Kadar 1 = V.titrasi X BE X N.EDTA X Bobot rata-rata X K %
N.EDTA X Kadar zat aktif X Berat tablet yang ditimbang
= 9,95 X 15,42 X 0,05649 X 602,7 X 98,37 %
0,05 X 500 X 199,96
= 102,79 %
Kadar 2 = V.titrasi X BE X N.EDTA X Bobot rata-rata X K%
N.EDTA X Kadar zat aktif X Berat tablet yang ditimbang
= 10 X 15,42 X 0,05649 X 602,7 X 98,37 %
0,05 X 500 X 199,4
= 103,32 %