Anda di halaman 1dari 9

KALIBRASI MIKROPIPET

LAPORAN PRAKTIKUM
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Biologi Molekuler
Dosen pengampu:
Dr. Hj. Any Fitriani, M.Si.
Dr. Hj. Diah Kusumawaty, M.Si.

oleh:
Kelompok 1
Biologi C 2017

Rey Tamara Jessica 1705269


Rizka Amelia P. 1703369
Yunita 1702716
Zaitun Hidayat 1703654

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
A. Judul
Kalibrasi Makropipet

B. Tujuan
1. Mengetahui definisi mikropipet berserta ukuran
2. Mengetahui dan mengaplikasikan cara kalibrasi mikropipet
3. Menentukan akurasi mikropipet sesuai ukuran

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari : Selasa, 3 September 2019
Waktu : 09.30 s.d 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi FPMIPA, UPI.

D. Dasar Teori
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan
antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran
atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui
yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu (Caciotta,
2008). Kalibrasi bertujuan untuk memverifikasi bahwa suatu alat ukur sesuai
dengan rancangannya. (Moris, 2001).
Manfaat kalibrasi adalah menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan
ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya, sehingga tetap akurat dan presisi
(Moris, 2001). Presisi adalah variabilitas dari beberapa kali
pengukuran/pengujian yang menggambarkan kecermatan data dan berkaitan
dengan kesalahan random (acak). Sedangkan akurasi adalah kedekatan hasil
analisis dengan nilai sebenarnya yang menggambarkan ketepatan data dan
berkaitan dengan kesalahan sistematik atau bias. (Kantasubrata, 2008).
Berdasarkan Surat SOP (Standard Operating Procedure) produk
mikropipet Eppendorf (2013), mikropipet yang layak pakai adalah mikropipet
yang akurat dan presisi. Mikropipet harus akurat yaitu memiliki nilai
pengukuran sesuai dengan yang diharapkan. Akurat atau tidaknya suatu
mikropipet diukur melalui besarnya persentase error. Semakin kecil nilai
persentase error, mikropipet semakin akurat. Berikut merupakan rumus
perhitungan nilai persentase error:

E% = Persentase Error
V = Volume rata-rata dari hasil pengukuran
V0 = Volume standar sesuai spesifikasi alat

Mikropipet, seperti layaknya pipet pada umumnya, adalah alat yang


digunakan untuk memindahkan suatu zat cair dalam ukuran tertentu.
Mikropipet digunakan untuk pengambulan zat cair dengan volume kurang dari
satu ml. Mikropipet umum digunakan dalam bidang genetika dan biologi
molekuler, karena pada bidang ini dibutuhkan volume zat yang sangat kecil
namun harus memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Terdapat
beberapa jenis mikropipet yang umum digunakan berdasarkan volumenya,
yaitu P2 yang memiliki kisaran volume antara 0,2 hingga 2 µl, P10 yang
memiliki kisaran volume antara 1 hingga 10 µl, P20 yang memiliki kisaran
volume antara 2 hingga 20 µl, P100 yang memiliki kisaran volume antara 20
hingga 100 µl, P200 yang memiliki kisaran volume antara 50 hingga 200 µl,
P1000 yang memiliki kisaran volume antara 200 hingga 1000 µl, dan P5000
yang memiliki kisaran volume antara 1 hingga 5 ml (Gilson, 2005).
Mikropipet bekerja layaknya pipet pada umumnya, yaitu memindahkan
zat cair dalam volume tertentu. Prinsip kerja mikropipet dalam memindahkan
suatu zat cair adalah plunger ditekan menggunakan ibu jari dan ketika
dilepaskan, maka zat cair akan masuk ke dalam tip. Cairan dikeluarkan dengan
cara menekan kembali plunger. Mikropipet memiliki double plunger system,
yaitu pengaturan posisi plunger (Cantle, 1982). Plunger memiliki tiga posisi,
posisi pertama adalah posisi plunger dalam keadaan awal atau tidak digunakan.
Posisi dua adalah posisi plunger jika ditekan secara perlahan hingga mencapai
batasan stop 1. Posisi tiga dapat dicapai dengan cara menekan kembali plunger
pada posisi dua hingga batas stop 2. Ketiga posisi ini berperan penting dalam
penentuan volume yang diambil oleh mikropipet (University of Queensland,
2012).
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
mikropipet, antara lain:
1. Perhatikan volume maksimal dari mikropipet yang telah ditetapkan dan
kesesuaiannya dengan tips yang digunakan.
2. Pastikan tips telah terpasang dengan baik. Cairan yang masuk ke dalam
mikropipet tanpa tips akan menyebabkan kontaminasi.
3. Hati-hati terhadap cairan yang masih tersisa dalam tips ketika tips telah
dilepas, khususnya cairan yang berbahaya.
4. Selalu gunakan mikropipet dalam posisi tegak (Gilson, 2005).
5.
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1 Alat Untuk Kalibrasi Mikropipet
No Alat Jumlah Formatted Table
1 Mikropipet 0,5 µL – 10 µL 1 buah
2 Mikropipet 20 µL – 200 µL 1 buah
3 Mikropipet 100 µL – 1000 µL 1 buah
4 Neraca digital 1 buah
5 Gelas Beaker 1 buah
6 Cawan Petri 1 buah

Tabel E.2 Bahan Untuk Kalibrasi Mikropipet


No Bahan Jumlah Formatted Table
1 Air 300 mL
F. Langkah Kerja

Alat dan bahan Mikropipet dan Neraca


praktikum disiapkan digital

Tiap kelompok Volume mikropipet diatur


diberikan masing- sesuai dengan kebutuhan
masing dua praktikum yang tertera di
mikropipet papan tulis

Setelah diatur aquades Sesuaikan dengan hasil


diambil dan ditimbang hitungan penyetaraan
di neraca pegas. mikroliter ke gram.

Bagan Alir F.1 Langkah Kerja Kalibrasi Mikropipet

G. Hasil Pengamatan
No Volume Massa air saat ditimbang di Neraca (gram) Formatted Table
Rey Rizka Yunita Zaitun
1 200 µL = 0,2 g 0,19 0,19 0,19 0,24
0,19 0,18 0,19 0,21
0,19 0,19 0,19 0,22
Rata - Rata 0,19 gram
2 20 µL = 0,02 g 0,03 0,02 0,02 0,03
0,03 0,02 0,02 0,03
0,02 0,02 0,03 0,02
Rata - Rata 0,024 gram
3 1000 µL = 1 g 1,0 0,98 0,99 1,14 Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0"
1,0 1,0 0,99 1,19
0,99 0,99 0,97 1,18
Rata - Rata 1,03 gram
No Volume Massa air saat ditimbang di Neraca (gram)
Rey Rizka Yunita Zaitun
4 100 µL = 0,1 g 0,09 0,09 0,1 0,11 Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0", Position:
0,09 0,09 0,09 0,18 Horizontal: Right, Relative to: Margin, Vertical: 0.08",
0,09 0,09 0,09 0,1 Relative to: Paragraph, Horizontal: 0.13", Wrap Around
Rata - Rata 0,100 gram Formatted Table
5 10 µL = 0,01 g 0,01 0,009 0,009 0,015 Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0", Position:
0,01 0,01 0,009 0,01 Horizontal: Right, Relative to: Margin, Vertical: 0.08",
0,009 0,009 0,009 0,018 Relative to: Paragraph, Horizontal: 0.13", Wrap Around
Rata – Rata 0,01 gram

Perhitungan hasil akurasi


1. 200 µL = 0,2 g
𝑉𝑜 − 𝑉 0,2 − 0,19
𝐸% = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 5%
𝑉𝑜 0,2
2. 20 µL = 0,02 g
𝑉𝑜 − 𝑉 0,02 − 0,02
𝐸% = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 0%
𝑉𝑜 0,02
3. 1000 µL = 1 g
𝑉𝑜 − 𝑉 1 − 1,03
𝐸% = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 3%
𝑉𝑜 1
4. 100 µL = 0,1 g
𝑉𝑜 − 𝑉 0,1 − 0,1
𝐸% = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 0%
𝑉𝑜 0,1
5. 10 µL = 0,01 g
𝑉𝑜 − 𝑉 0,01 − 0,01
𝐸% = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 0%
𝑉𝑜 0,01

H. Pembahasan
Pada pengamatan yang telah dilakukan, mikropipet yang digunakan
terdiri dari tiga jenis yaitu mikropipet dengan ukuran 0,5–10 µL, 20–200 µL,
dan 100–1000 µL. Setiap mikropipet dilakukan dua percobaan yaitu
menggunakan ukuran terendah dan ukuran terbesar. Masing-masing percobaan
dilakukan sebanyak jumlah anggota kelompok yaitu empat kali untuk dapat
ditentukan rata-rata hasil pengukuran yang selanjutnya dapat dicari angka
akurasi dari setiap mikropipet.
Pada mikropipet ukuran 0,5–10 µL dengan ukuran 0,5 µL, tidak
dilakukan percobaan karena neraca yang tersedia di laboratorium tidak dapat
mengukur massa yang sangat kecil (0,0005 g). Dari data yang diperoleh,
mikropipet ukuran 0,5–10 µL memiliki persentase error 0% yang
mengindikasikan bahwa mikropipet tersebut akurat. Mikropipet ukuran 20–200
µL dan 100–1000 µL hanya memiliki nilai persentase error 0% pada saat
pengambilan cairan dengan menggunakan ukuran terendah sedangkan pada
ukuran tertinggi masing-masing mikropipet memiliki nilai persentase error
sebesar 5% dan 3%. Menurut Adventini, dkk., (2015), nilai ketidakakuratan
mikropipet yang ditolerir oleh pabrik adalah sebesar ≤0,6%. Hal ini
menunjukkan bahwa mikropipet 20–200 µL dan 100–1000 µL tidak sesuai
dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik.
Menurut Adventini, dkk., (2015), ada beberapa hal yang mempengaruhi
akurasi dan presisi mikropipet diantaranya adalah suhu dan kelembaban
ruangan, suhu dan viskositas fluida serta keterampilan personel. Dalam
praktikum yang kami lakukan, faktor keterampilan personel mungkin menjadi
penyebab nilai akurasi berbeda-beda dan melampaui batas nilai yang ditolerir
oleh pabrik. Hal tersebut dikarenakan kami baru pertama kali menggunakan
mikropipet-mikropipet tersebut. Dapat disimpulkan bahwa mikropipet yang
tersedia belum tentu tidak sesuai dengan ketentuan pabrik.

I. Kesimpulan
1. Mikropipet adalah alat yang digunakan untuk memindahkan suatu zat cair
dalam ukuran tertentu dengan volume kurang dari satu ml. Beberapa jenis
mikropipet yang umum digunakan adalah P2 yang memiliki kisaran volume
antara 0,2 hingga 2 µl, P10 yang memiliki kisaran volume antara 1 hingga
10 µl, P20 yang memiliki kisaran volume antara 2 hingga 20 µl, P100 yang
memiliki kisaran volume antara 20 hingga 100 µl, P200 yang memiliki
kisaran volume antara 50 hingga 200 µl, P1000 yang memiliki kisaran
volume antara 200 hingga 1000 µl, dan P5000 yang memiliki kisaran
volume antara 1 hingga 5 ml
2. Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membandingkan antara nilai
yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur dengan nilai-nilai yang sudah
diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu
yang bertujuan untuk menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar
tetap sesuai dengan spesefikasinya, sehingga tetap akurat dan presisi.
Kalibrasi mikropipet dilakukan dengan cara mencari nilai akurasi dan
presisi lalu dibandingkan dengan ketentuan pabrik untuk mengetahui layak
atau tidaknya mikropipet tersebut untuk digunakan.
3. Mikropipet ukuran 0,5–10 µL memiliki persentase error 0% yang
mengindikasikan bahwa mikropipet tersebut akurat. Mikropipet ukuran 20–
200 µL dan 100–1000 µL hanya memiliki nilai persentase error 0% pada
saat pengambilan cairan dengan menggunakan ukuran terendah sedangkan
pada ukuran tertinggi masing-masing mikropipet memiliki nilai persentase
error sebesar 5% dan 3%.
DAFTAR PUSTAKA

Adventini, N, dkk. (2015). Evaluasi Kalibrasi Internal Mikropipet Volumetrik sebagai


Implementasi Jaminan Mutu Laboratorium Pengujian, 398, doi; http://repo-
nkm.batan.go.id/id/eprint/8067
Caciotta, M. (2008). Informative calibration of the instrumentation. Measurement:
Journal of the International Measurement Confederation, 41(2), pp. 211–218.
Cantle, John E. (1982). Atomic Absorption Spectometry, Volume 5. Amsterdam.
Elsevier, Inc.
Eppendorf. (2009). Raise the Limit: Eppendorf Research Plus. [Online]. Tersedia:
http://www.novalab.be/acms/acmsdata/document/3/121_Eppendorf_research_
plus.pdf Diakses pada tanggal 8 September 2019
Gilson Inc. (2005). Gilson Guide to Pipetting. Second Edition. [Online]. Tersedia:
http://www.emidioalbertini.com/pdf/LABGENMOL3.pdf . Diakses pada
tanggal 8 Septermber 2019
Kantasubrata, J. (2008). Jaminan Mutu Data Hasil Pengujian: Kontrol Sampel dan
Aplikasinya. RC Chem Learning Centre. Bandung.
Morris, Alan S. (2001). Measurement and Instrumentation Principles. Butterworth
Heinemann
University of Queensland Diamantina Institute. (2012). Using a Micropipette.
[Online]. Tersedia: http://www.di.uq.edu.au/sparqmicropipette. Diakses pada
tanggal 8 September 2019

Anda mungkin juga menyukai