Anda di halaman 1dari 31

Kerja Proyek Pengganti Praktik Kerja Industri

SMK Negeri 1 Bontang


Jurusan Kimia Analis
Tahun Ajaran 2020/2021

Maharani Putrie Sephia


XIII Analis Kimia B
NIS: !70101045
Analisis Kadar Nipagin
pada Mie Instan
Metode Titrasi Asam-Basa
DAFT 01
Latar Belakang dan Tujuan
AR ISI
02
Tinjauan Pustaka

03
Waktu dan Tempat Pelaksanaan

04
Bahan dan Alat
05
Sistematika Kerja

06
Hasil dan Perhitungan

07
Keterlaksanaan

08
Kesimpulan dan Saran
Mie Instan adalah salah satu makanan
dengan tingkat konsumsi tinggi di
Indonesia.

Nipagin adalah pengawet yang sering digunakan pada


makanan dan penggunaan nipagin di Indonesia diatur
dalam Permenkes RI No 722/Menkes/Per/IX/1988
tentang bahan tambahan makanan yang mengizinkan
penggunaan nipagin dalam kecap dengan batas
LATAR maksimum 250 mg/kg (Standar Nasional Indonesia,
1999) dan ADI (Accept daily Intake) oleh EFSA 10
BELAKANG mg/kg berat badan perhari.

Nipagin yang bersifat basa dapat


bereaksi dengan larutan H2SO4
sehingga digunakan metode titrasi
asam-basa (asidimetri) pada
analisisnya.
Tujuan
Tujuan Analisis Nipagin pada Kecap Mie Instan

1. Menetapkan kesesuaian kadar nipagin dalam sampel dengan


standar.
2. Memberi informasi pada masyarakat mengenai kesesuaian
kandungan nipagin yang beredar di media.
3. Memberi informasi mengenai batasan mengonsumsi mi instan
yang kecapnya mengandung nipagin.
.
Tinjauan Pustaka
NIPAGIN

FUNGSI NIPAGIN

PENYALAHGUNAAN

MIE INSTAN

ASIDIMETRI
Nipagin 1 2

Pengawet umum untuk obat dan Berfungsi sebagai anti jamur dan
kosmetik ragi

3
Disalah gunakan sebagai pengawet pada makanan
dalam jumlah berlebih
Mie Instan CANDU DUNIA
ASIDIMETR
I
Titrasi Asam basa dengan Asam sebagai
titrannya untuk mengetahui kadar zat
bersifat basa melalui reaksi penetralan
PROSES
JASA
Waktu dan Tempat

Senin, 9 November 2020

Laboratorium Instrumen
SMK Negeri 1 Bontang 🏫
BAHAN
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan

1. Aquadest - 500 mL
2. H2SO4 1N 100 mL
3. NaOH 1N 50 mL
4. Na2CO3 1N 20 mL
5. Ind. Sindur Metil 0,1 % 1 Gram
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Pemilik
1. Neraca Analitik 1 Sekolah
2. Heatmantle - 1 Sekolah
3. Spatula - 1 Sekolah
4. Kaca Arloji - 1 Sekolah
5. Pipet Ukur 50 mL 1 Sekolah
6. Pipet Ukur 10 mL 1 Sekolah
7. Labu Ukur 100 mL 2 Sekolah
8. Labu Ukur 250 mL 1 Sekolah
9. Botol Semprot - 1 Sekolah
10. Pipet Tetes - 1 Pribadi
ALAT 11. Buret 50 mL 1 Sekolah
12. Erlenmeyer 300 mL 1 Sekolah
13. Gelas Beaker 250 mL 1 Sekolah
14. Labu dasar Bulat 250 mL 1 Sekolah
15. Pendingin Liebigh - 1 Sekolah
16. Pompa - 1 Sekolah
17. Selang - 1 Sekolah
18. Ember - 1 Sekolah
19. Klem Statif Buret - 1 Sekolah
20. Klem Statif Labu Pendingin - 1 Sekolah
21. Bulp - 1 Sekolah
SISTEMATIK
A KERJA
Standarisasi H2SO4 IN

Ditimbang 1 gram Na2C03, dan dilarutkan dalam labu ukur 100


mL.

Ditambahkan indikator sindur metil 1-3 tetes.

Dipipet 10 mL lalu diencerkan hingga 100 mL pada


Erlenmeyer.

Dititrasi dengan H22SO44IN hingga berwarna sindur.


Uji Kuantitatif Nipagin dalam Kecap Mie Instan
Ditimbang sebanyak 1,25 gram sampel kecap dengan teliti dan dimasukkan
dalam labu dasar bulat

Ditambahkan 25 mL NaOH IN. Kemudian mereflux selama 1 jam.

Didinginkan hasil reflux kurang lebih 15 menit

Dibilas dinding refluks dengan aquades lalu tambahkan indikator Sindur Metil 2 tetes.

Dititrasi dengan H22SO44 IN hingga titik akhir berwarna merah kecoklatan

Perlakuan yang sama dilakukan untuk blanko


FUNGSi ALAT
No. Fungsi Daftar Alat
1. Peralatan Kaca Arloji, Spatula, Neraca Analitik.
Penimbangan
2. Pembuatan Larutan Pipet Ukur, Pipet Volume, Labu Ukur,
Bulp, Gelas Beaker, boto semprot.

3. Peralatan Titrasi Buret, Klem, Statif, Erlenmeyer, Beaker


Glass, pipet tetes, botol semprot.

4. Peralatan Reflux Labu dasar bulat, Pendingin Liebigh,


Heatmantle, Selang Air, Pompa Air,
Klem, Statif.
HASIL DAN DATA
Penimbangan Sampel: 1,2510 g
Rata-Rata Volume Standarisasi (Duplo): 1,75 mL

Titrasi Penetapan Volume Titrasi

Sampel Mie 3,5 mL

Blanko 2,3 mL
PERHITUNG
AN
Konsentrasi Asam Sulfat (Standarisasi)
Kadar Nipagin dalam Sampel
PERHiTUNGAN
BiAYA
Komponen Biaya Nominal
Penyusutan Alat 1% 1% × 34.644.700
Rp. 346.447
Biaya Bahan Rp. 13,450.37
Upah kerja (30% dari biaya 30% × 359.897,37
bahan dan penyusutan alat) Rp. 107.969,211
Keuntungan usaha (10% dari 1.345,037+ 107.969,211
biaya bahan + upah kerja) Rp. 109.314,248
PPN (11% dari keuntungan Rp. 12.024,6
usaha)
Harga Jual (Biaya Bahan + Rp.243.000
Upah Kerja + Keuntungan +
PPN)
KETERLAKSANAA
N

FAKTOR PENDUKUNG
Ketersediaan Tempat, FAKTOR PENGHAMBAT
Ruangan, Sarana,
Prasarana, Peralatan, dan Kurangnya manajemen waktu
yang baik
Bahan yang memadai dan
cukup.
MANFAAT YANG
DIRASAKAN

MANDIRI TANGGUNG JAWAB PENGALAMAN

INISIATIF MENDAPAT INFORMASI


MANAJEMEN WAKTU
DAN PENGETAHUAN
TINDAK
LANJUT

1. Memberikan Informasi
mengenai pengawet
nipagin kepada masyarakat
khususnya orang-orang di
sekitar dan keluarga.

2. Mempelajari Zat-zat
berbahaya pada makanan
lainnya selain Nipagin
yang harus diwaspadai.
KESIMPULAN

Kadar Nipagin dalam Sampel yaitu sebesar 3,2% dan masih


di bawah standar yang berlaku

Aman dikonsumsi jika tidak berlebihan


SARAN 1 2

Bijak dalam mengatur jumlah Mencari informasi tentang kandungan


dan porsi makanan yang kita makanan yang kita konsumsi khususnya
konsumsi makanan instan

Mengurangi konsumsi makanan instan


LAMPIRA
N
DAN
TERI
MA
KASI
H

Anda mungkin juga menyukai