A. Tujuan
B. Dasar teori
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebur monosakarida, misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai
menjadi rantai yang paling panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut
polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapt pula disakarida (rankaian dua sakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa
sakarida).
Luff schoorl merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam
penentuan kadar karbohidrat secara kimiawi. Meotode luff schoorl adalah metode yang
berdasarkan pada proses reduksi dari persyaratan luff schoorl oleh gula-gula pereduksi
(semua monosakarida, laktosa, dan maltosa). Hidrolisis karbohidrat menjadi
monosakarida yang dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+.
Amilum atau pati adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk, putih, tawar, dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyebabkan kelebihan glukosa dalam jangka panjang.
(Wikipedia)
Tepung beras adalah tepung yang dibuat dari beras yang ditumbuk atau digiling.
Tepung beras tidak sama dengan pati beras yang dibuat dengan merendam beras dalam
larutan alkali. Tepung beras dapat dijadikan pengganti dari tepung gandum bagi penderita
intoleransi gluten karena tepung beras tidak mengandung gluten. Berikut merupakan
cuplikan fakta nutrisi pada tepung beras per 100gramnya:
- Kalori (kcal) 365 - Vitamin
- Lipid 1,4 gr Vitamin A
Lemak jenuh 0,4 gr Kalsium 10 mg
Lemak tak jenuh ganda 0,4 gr Vitamin D
Lemak tak jenuh tunggal 0,4 gr Vitamin B12 0 mg
- Kolesterol 0 mg Vitamin C 0mg
- Natrium 0 gr Zat Besi 0,4 mg
- Kalium 76 gr Vitamin B6 0,4 gr
- Jumlah karbohidrat 80 gr Magnesium 35 mg
- Serat pangan 2,4 gr
- Gula 0.1 gr
- Protein 6 gr
D. Prosedur Kerja
1. Pembuatan KIO3 0,1 N
N=M.V
0,1= M . 6
0,1
𝑀 = 6 = 0,016 𝑁
𝑔𝑟 1000
𝑀 = 𝑚𝑟 × 𝑚𝑙
𝑔𝑟 1000
0,016 = 214 × 500
3,424
𝑔𝑟 = = 1,78 𝑔𝑟𝑎𝑚
2
E. Perhitungan
Standarisasi Na2S2O3 dengan KIO3
V1 x N1 = V2 x N2
7,55 x N1= 20 x 0,1
N1 = 2 : 7,55
= 0,26 N
Angka tabel=Selisih titrasi blangko & sampel
= 24 – 19,85 = 4,15 → (4 + 0,15)
mg = 9,7 + (2,5 x 0,15)
= 9,7 + 0,375
= 10,08
𝑎𝑡 𝑋 𝐹𝑝
Kadar Pati (%) = x 0,90 x 100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
10,08 x 50
= 5000 x 0,90 x 100%
= 0,101 x 0,90 x 100%
= 9,09%
F. Data Pengamatan
Langkah pertama yang akan dilakukan dalam praktikum ini adalah standarisasi
Na2S2O3 dengan KIO3 0,1 N. Tujuan dilakukannya standarisasi adalah untuk mengetahui
konsentrasi Na2S2O3 dengan larutan standar primer (KIO3). Titrasi ini dilakukan sampai
terjadi perubahan warna yaitu kuning muda. Kemudian tambahkan 3 tetes amilum sampai
terjadi perubahan warna menjadi biru. Lalu larutan tersebut dititrasi kembali dengan
Na2S2O3 sampai warna biru hilang, lakukan secara duplo. Perubahan warna yang terjadi
pada saat standarisasi Natrium Tiosulfat adalah kuning kemerahan → kuning muda + 3
tetes amilum → biru dengan endapan hitam → bening.
Langkah kedua, sampel berupa tepung beras ditimbang sebanyak 5g. Sampel yang
telah ditimbang lalu dituang ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan HCl 3% sebanyak
200 ml. proses penambahan HCl 3% bertujuan untuk menghidrolisis pati dalam tepung
tersebut dengan memecah ikatan glikosidik di dalamnya sehingga terbentuk molekul pati
yang lebih pendek. Serta bertujuan untuk menghidrolisis karbohidrat, polimer karbohidrat
sulit untuk bereaksi sehingga dengan penambahan asam polimer akan terpecah menjadi
monomer-monomer yang akan lebih mudah untuk bereaksi dengan senyawa lain. Setelah
ditambahkan HCl 3%, campuran sampel dan HCl 3% dipanaskan dengan lampu spirtus.
Hal ini dilakukan agar jumlah komponen tidak berkurang karena air dan asam dalam
sampel tidak menguap (di refluks). Setelah dipanaskan, tunggu larutan tersebut sampai
dingin. Kemudian, sampel dalam Erlenmeyer dinetralkan dengan larutan NaOH 40% .
Pemilihan NaOH 40% didasarkan pada penggunaan H2SO4 25% yang merupakan asam
kuat pada tahapan sebelumnya. Maka dari itu, NaOH 40% sebagai basa kuat yang dipilih
sebagai penetral. Untuk mengetahui apakah larutan tersebut mencapai netral maka
diperlukan uji kualitatif dengan menggunakan kertas lakmus. Setelah larutan nertal
kemudian ditambahkan CH3COOH atau asam lemah, penambahan asam asetat ini
dimaksudkan agar larutan dalam suasana sedikit asam. Setelah itu, larutan dipindahkan
ke dalam labu ukur 500ml dan diencerkan dengan menambahkan aquadest sampai tanda
tera. Lalu kocok sampai homogen.
Dapat diketahui bahwa tepung beras merk Rose Brand memiliki kadar pati
sebesar 9,09%. Jika dibandingkan dengan literature dimana menyatakan bahwa
kandungan pati sebesar 51,42%, perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan dengan
literatue ini dikarenakan kurangnya ketelitian dari praktikum dalam mengukur dan
menitrasi. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya ketelitian dalam menggunakan
praktikum. Pengolahan yang terlalu lama dan rumit menghasilkan tepung yang memiliki
kadar pati yang tidak terlalu tinggi.
H. Kesimpulan
1. Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar, dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan
oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang.
2. Kadar pati dari suatu bahan pangan dapat diketahui dengan menggunakan metode luff
schoorl. Prinsip dari penetapan kadar pati dengan metode luff schoorl adalah gula
pereduksi dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+. Kemudian sisa Cu2+ yang tidak
tereduksi dititer secara iodometrik. Jumlah Cu2+ asli ditentukan dalam suatu
percobaan blanko dan dari penetapannya dapat ditentukan jumlah gula dalam suatu
bahan pangan yang dianalisis. Oleh karena itu, dilakukannya analisis kadar pati untuk
mengetahui kadar pai dari suatu bahan pangan.
3. Kadar karbohidrat yang didapatkan dalam sampel tepung beras merk rose brand
sebesar 9,09%.
I. Saran
Dalam praktikum ini seharusnya lebih berhati-hati dan lebih teliti agar tidak
terjadi kesalahan sehingga hasil yang didapatkan benar-benar akurat. Dan sebaiknya
sebelum melakukan praktikum kita harus menyiapkan bahan maupun alat yang akan kita
gunakan saat praktikum agar praktik dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang
kita inginkan.
J. Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org>wiki
https://www.asaaaggg.com>2016/10
https://www.slideshare.net>hbasry3
http://akuuhmona.blogspot.com/2011/05/penetapan-kadar-pati_html?m=1