Anda di halaman 1dari 3

WORKSHEETS PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR (KI 226)

SEMESTER GENAP 2020-2021

JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PERMANGANOMETRI

HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN :

TUJUAN PERCOBAAN : PENENTUAN KADAR Fe dalam garam Mohr


(NH4)2SO4.FeSO46H2O

A. PRINSIP DASAR PERCOBAAN (Isi dengan tepat)

B. ALAT-ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN


Alat:
Neraca analitik, Labu ukur 100 mL, Corong gelas, Pipet volume 10 mL, pipet filler, Gelas kimia 500 mL,
Buret coklat 50 mL, labu Erlenmeyer 250 mL (3), Pipet tetes, Botol semprot, pembakar Bunsen, kawat kasa.

Bahan:
Larutan KMnO4 x N, larutan standar Na2C2O4.2H2O sekitar 0,1N, larutan sampel Fe2+, Aquades

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Pembuatan Larutan Standar Natrium Oksalat (Na2C2O4) 0,1 N 100 mL
Lakukan perhitungan massa natrium oksalat yang diperlukan untuk konsentrasi yang telah ditentukan,
timbanglah dengan teliti, dan hitung kembali konsentrasi sebenarnya natrium oksalat Anda. Larutkan dengan
aquades secara kuantitatif, dan pindahkan kedalam labu ukur 100 mL, kemudian tandabataskan, kocoklah
sehingga homogen.
(Perhatikan penulisan angka signifikan pada konsentrasi standar natrium oksalat hasil hitung ulang
Anda!!!)

2) Standarisasi Larutan KMnO4 (x N) dengan larutan standar Natrium Oksalat


Pipet 10 mL larutan standar primer natrium oksalat, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL.
Tambahkan 2 mL H2SO4 4N, tambahkan 10 akuades. Panaskan larutan tersebut hingga suhu 60-70 oC
(atau ketika uap sekitar labu dihasilkan), segera titrasi titrasi dengan larutan KMnO4 dari buret sampai
terjadi perubahan warna setelah dikocok selama 15 detik. Lakukan titrasi secara duplo/triplo hingga
diperoleh perbedaan volumen setiap titrasi ± 0,05 mL. Tentukan konsentrasi KMnO4 tersebut dengan tepat.

3) Penetapan Kadar Besi pada sampel larutan garam Mohr


Pipet 10 mL larutan sampel masukkan kedalam labu Erlenmeyer, kemudian tambahkan 2 mL H2SO4 4N.
Titrasi sampel besi dengan larutan KMnO4 yang telah dibakukan, sampai larutan berubah warna. Lakukan
± 0,05 mL, kemudian hitung
titrasi secara duplo/triplo hingga diperoleh perbedaan volume setiap titrasi
Worksheet P.D.K.A. TITRASI PERMANGANOMETRI| 1
kadar besi dalam sampel (g). Data sampel (3,9424 g) dilarutkan dalam 1L aquades. Mr
(NH4)2SO4.FeSO4.6H2O : 392 kemurnian 97%.

PERHATIAN : Setiap mahasiswa hanya diperkenankan mengambil larutan KMnO 4 yang disediakan
sebanyak 100 mL (tidak boleh lebih) untuk digunakan pada tahap standarisasi dan
penentuan kadar besi dalam sampel (Jika Anda melakukan di Lab)

D. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


1. Standarisasi larutan KMnO4 dengan larutan Natrium Oksalat

Volume Natrium Volume NaOH Normalitas Normalitas


No
Oksalat (mL) (mL) Natrium Oksalat KMnO4
1 KMnO4

Rerata

Perhitungan :

Mol ekivalen KMnO4 = mol ekivalen Na2C2O4


(N1 x V1 ) = (N2 x V2)

Jadi konsentrasi larutan KMnO4 adalah …….N

2. Penentuan kadar Besi dengan standar sekunder KMnO4

Volume Volume KMnO4 Normalitas Normalitas


No
Sampel (mL) (mL) KMnO4 Sampel
1

Rerata

Perhitungan

mol ekivalen Fe = mol ekivalen KMnO4


V1 X N1 = V2 xN2

Worksheet P.D.K.A. TITRASI PERMANGANOMETRI| 2


D. DISKUSI DAN PEMBAHASAN

E. KESIMPULAN

E. PRE-LAB
1. Tuliskan perhitungan konsentrasi larutan standar natrium oksalat setelah menimbang.
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada tahap standarisasi larutan KMnO4 dan pada tahap penetapan kadar
Besi.
3. Jelaskan tentang TE dan TA pada titrasi permanganometri
4. Mengapa perlu dilakukan penyaringan pada pembuatan larutan KMnO4
5. Mengapa titrasi permanganometri ini perlu dilakukan dalam suasana asam

G. REFERENSI

Worksheet P.D.K.A. TITRASI PERMANGANOMETRI| 3

Anda mungkin juga menyukai