Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PRAKTIKUM KI225

KIMIA ANALITIK DASAR

PENENTUAN GRAVIMETRI SULFAT DALAM


LARUTAN YANG TIDAK DIKETAHUI
Tanggal: 8 Maret 2021
Dosen Pengampu:
Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si

Tedy Gunawan
1906309

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
A. Tujuan
Menentukan konsentrasi ion sulfat dalam larutan yang tidak diketahui dengan
menggunakan gravimetri
B. Dasar Teori :
Analisis gravimetri didasarkan pada pengukuran massa zat dengan
komposisi yang diketahui secara kimiawi terkait dengan analit. Analisis
gravimetri meliputi metode presipitasi, volatilisasi dan elektrodeposisi.
Dalam gravimetri presipitasi analit dilakukan dengan menggunakan agen
pengendap anorganik atau organik. Dua bahan pencetus anorganik yang umum
adalah perak nitrat, yang digunakan untuk mengendapkan ion halida seperti
klorida, dan barium klorida untuk mengendapkan ion sulfat. Selain itu, ion
kalium, amonium, rubidium, dan sesium dapat diendapkan oleh natrium
tetrafenilborat.
Sulfat cukup umum di alam dan mungkin terdapat dalam air alami dalam
konsentrasi yang berkisar dari beberapa ribu miligram/liter. Sulfat menjadi
perhatian yang cukup besar karena mereka secara tidak langsung
bertanggungjawab atas dua masalah serius yag terkait dengan penanganan dan
pengolahan air limbah. Masalah bau dan korosi saluran pembuangan dihasilkan
dari reduksi sulfat menjadi hidrogen sulfida dalam kondisi anaerobik.
Dalam larutan air, ion sulfat mengalami reaksi berikut dengan barium:
Ba2+ (aq) + SO3- (aq) → BaSO (s)
Ksp = 1,1 x 10-10 pada 25℃
Barium sulfat yang berupa endapan kristal, dikumpulkan pada saringan yang
sesuai, dicuci dengan air, kemudian dinyalakan dan ditimbang. Dari massa BaSO4,
jumlah sulfat yang ada dalam sampel asli dihitung.
(Tim Kimia Analitik Dasar, 2021)

Gravimetri adalah metode Analisa kualitatif unsur atau senyawa berdasarkan


bobotnya yang diawali dengan pengendapan dan diikuti dengan pemisahan dan
pemanasan endapan dan diakhiri dengan penimbangan untuk memperoleh
keberhasilan pada analisis secara gravimetri, maka harus memperhatikan hal – hal
sebagai berikut, unsur atau senyawa yang ditentukan harus terendapkan secara
sempurna, bentuk endapan yang ditimbang harus diketahui dengan pasti rumus
molekulnya dan endapan yang diperoleh harus murni dan mudah ditimbang.

(Khopkar, 2003)

Persyaratan yang harus dipenuhi agar metode gravimetri berhasil adalah sebagai
berikut: Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit
yang terendapkan secara analitis tidak dapat terdeteksi (biasanya 0,1mg atau
kurang, dalam menetapkan penyusunan utama dari suatu). Zat yang ditimbang
hendaklah mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya murni, atau sangat
hampir murni. Bila tidak diperoleh hasil yang galat.
Persyaratan kedua itu lebih sukar dipenuhi oleh para analis. Galat-galat yang
disebabkan oleh faktor-faktor seperti kelarutan endapan umumnya dapat
diminimumkan dan jarang menimbulkan galat yang signifikan. Misalnya
memperoleh endapan murni dan dapat disaring itulah yang menjadi problem
utama. Banyak penelitian telah dilakukan mengenai pembentukan dan sifat-sifat
endapan, dan telah diperoleh banyak pengetahuan yang memungkinkan analisis
serta meminimumkan masalah kontaminasi endapan.

(Day, 2002 : 68)

C. Alat dan Bahan


1. Larutan sulfat yang tidak diketahui, Na2SO4
2. HCl 6,0 M 25,0 mL
3. BaCl2 0,10 M 100,0 mL
4. Besi nitrat
5. Kertas saring ashless 2 Lembar
6. Cawan porselen 2 buah
7. Gelas Kimia 400 mL 2 buah
8. Kaca arloji 2 buah
9. Muffle furnance 1 set
10. Desikator 1 set
11. Batang pengaduk 2 buah
12. Botol semprot

D. Langkah Kerja dan Pengamatan

No Langkah Kerja Pengamatan


1 Mempersiapkan Cawan

2 buah Cawan

• Mencuci cawan dengan


aquades
• Menandai masing-masing
cawan
• Memanaskan cawan dalam
furnance
• Mendinginkan dalam
desikator
• Menimbang cawan

Hasil

Menentukan Kadar Sulfat


2
Sampel

• Memasukkan pada gelas


kimia
• Menambahkan 100 mL
aquades
• Menambahkan 4 mL HCl
• Menutup dengan kaca arloji
• Memanaskan campuran
sampel
• Memanaskan 50 mL BaCl2
• Memasukkan BaCl2 pada
campuran sampel
• Membilas gelas kimia
dengan aquades
• Menyaring endapan dengan
kertas saring bebas debu
• Memanaskan endapan
dalam cawan
• Menimbang

Hasil

E. Persamaan Reaksi
BaSO4 (s) + 4C (s) →  BaS (s) + 4CO (g)
BaSO4 (s) →  BaO (s) + SO3 (g)
BaCl2 (aq) + SO4- (aq) →  BaSO4- + 2Cl- (aq)

F. Rencana Pengolahan Data

Massa endapan BaSO4 = (berat cawan + endapan) – (berat cawan kosong)

2-
SO4 2−¿x massa endapan Ba SO
4

Massa SO4 = 2 x Ar ¿
Mr BaS O 4

2- SO 42−¿
% SO4 = Berat ¿ x 100%
Berat sampel

Perhitungan Secara Teoritis

Mr Ba SO 4
Massa BaSO4 = x massa sampel
2 x Mr sampel

2-
SO 4 2−¿
Massa SO4 = Ar ¿ x massa BaSO4
Mr Ba SO 4

massa pengukuran−massa Fe sebenarnya


Kesalahan relatif = x 100%
massa Fe sebenarnya
G. Pralab
1. Tuliskan kelebihan dan kekurangan analisis gravimetri
Jawaban:
Kelebihan: mudah dilakukan, pengotor dalam sampel bisa diketahui, sensitif,
presisi, hasil analisisnya akurat dan spesifik
Kekurangan: memerlukan waktu yang cukup lama
2. Apa sifat yang harus dimiliki reagen pengendapan
Jawaban:
Tidak larut, mudah disaring, bebas dari pengotor, tidak reaktif, komposisi
diketahui
3. Tipe partikel apa yang disukai pengendapan? Mengapa?
Jawaban:
1) Course Crystallize PbSO4
2) Fine Crystalline – colloids BaSO4
3) Crudy AgCl
4) Gelatinous Fe(OH)3
4. Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengontrol ukuran partikel pada
endapan?
Jawaban:
Menaikkan atau menurunkan suhu, memperbesar kelarutan, larutan harus
encer, penambahan reaksi secara bertahap (kontinyu)
5. Apa jenis pengotor yang ada dalam endapan? Sebutkan minimal 3
Jawaban :
Na+, Cl-, H2SO4
6. Jelaskan pembuatan 25,0 mL HCl 6,0 M dari larutan HCl pekat
Jawaban:
Diketahui : V HCl = 25,0 mL
M HCl = 6,0 M
Mr HCl = 36,5
ρ HCl = 1,19 g/mL
% HCl = 37
Ditanyakan : V HCl pekat?
Jawab :
ρ x % x 1000mL
M2 =
Mr
1,19 g / mL x 0,37 x 1000 mL
M2 =
36,5
440,3
M2 =
36,5
M2 = 12,06 mol/mL

M1 V1 = M2 V2
6,0 M (25,0 mL) = 12,06 M . V2
6,0 M x 25,0 mL
V2 =
12,06 M
150 M /mL
V2 =
12,06 M
V2 = 12,44 mL
Jadi, dalam pembuatan larutan 25,0 mL HCl 6,0 M dari larutan HCl pekat
yaitu denga penambahan aquades sebanyak 12,44 mL
7. Jelaskan pembuatan 50,0 mL BaCl2 dari padatan BaCl2.2H2O
Jawaban:

Diketahui : V = 50 ml = 0,05L 

M = 0,1 M 

Mr BaCl .2H O = 244,26 g/mol 


2 2

Ditanya : massa?

Jawab : 

mol = M x V 

mol = 0,1 M x 0,05 L 

mol = 0,005 mol 


massa = mol x Mr 

massa =  0,005 mol x 244,26 g/mol

massa = 1,2213 gram

Jadi, untuk membuat 50,0 mL BaCl2 dari padatan BaCl2.2H2O


yaitu dengan melarutkan padatan BaCl2.2H2O sebanyak 1,2213
gram pada 50 mL aquades

H. Daftar Pustaka

Day, R. A.(2002). Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga

Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press

Tim Kimia Analitik Dasar. 2021. Penentuan Gravimetri Sulfat Dalam Larutan

Yang Tidak Diketahui. Bandung : UPI

Anda mungkin juga menyukai