Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1

PERCOBAAN X

KEKUATAN ASAM DALAM MEDIUM AIR

OLEH

NAMA : DEWI AYU LESTARI

STAMBUK : F1C1 18 042

KELOMPOK : VIII (DELAPAN)

ASISTEN : SARI MULYANI

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep dasar ilmu kimia yang penggunaannya cukup luas adalah kimia

larutan khususnya asam basa. Konsep asam basa banyak digunakan dalam kimia

organik. Seperti pemanfaatan asam basa sebagai katalis reaksi organik sintetis dan

sifat senyawa organik. Dalam kimia anorganik, konsep asam basa sering dipakai

dalam penentuan sifat suatu mineral.

Definisi Bronsted-Lowry mengenai asam, yaitu ketika asam dilarutkan

dalam air, sebuah proton (ion hidrogen) ditransferkan ke molekul air untuk

menghasilkan ion hidroksonium dan sebuah ion negatif tergantung pada asam

yang dipakai. Pada kasus yang umum reaksi tersebut reversibel, tetapi pada

beberapa kasus, asam sangat baik pada saat memberikan ion hidrogen. Asam

terionisasi sempurna. Sebagai contoh, ketika asam klorida dilarutkan dalam air

untuk menghasilkan asam klorida, sangat sedikit sekali terjadi reaksi kebalikan.

Kekuatan asam basa berguna untuk memperpanjang reaksi asam-basa

sebagai suatu kompetisi terhadap proton. Dari sudut pandang ini dapat disusun

asam basa yang melepaskan protonnya lebih mudah daripada asam lainnya. Hal

ini serupa dengan basa kuat, yang dapat menarik proton lebih kuat dari yang

lainnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakkukanlah percobaan

kekuatan asam dalam medium air.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan kekuatan asam dalam medium air adalah

bagaimana menentukan harga konstanta disosiasi asam (Ka) sebagai ukuran

kekuatan suatu asam?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan kekuatan asam dalam medium air

adalah untuk menentukan harga konstanta disosiasi asam (Ka) sebagai ukuran

kekuatan suatu asam.

D. Manfaat Percobaan

Manfaat yang akan diperoleh pada percobaan kekuatan asam dalam medium

air adalah dapat menentukan harga konstanta disosiasi asam (Ka) sebagai ukuran

kekuatan suatu asam.


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan kekuatan asam dalam medium air dilakukan pada hari Senin,

14 Oktober 2019 pukul 10:30–12:15 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia

Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan kekuatan asam dalam medium air

adalah erlenmeyer 250 mL, buret 50 mL, gelas kimia 250 mL dan 100 mL, gelas

ukur 25 mL, pipet tetes, batang pengaduk, statif dan klem.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan kekuatan asam dalam medium

air adalah kalium nitrat (KNO3), natrium hidroksida (NaOH), asam asetat

(CH3COOH), asam oksalat (H2C2O4), akuades (H2O), aluminium foil dan kertas

pH.
C. Prosedur Kerja

1. Standarisasi larutan NaOH dengan larutan asam

a) standarisasi larutan NaOH dengan larutan asam oksalat 0,2 M

Asam oksalat

- ditimbang 1,26 g
- dilarutkan dengan akuades dalam
labu takar 100 mL
- diencerkan sampai tanda tera

Larutan asam oksalat 0,2 M

25 mL Asam oksalat 0,2 M

- dimasukkan dalam Erlenmeyer 250 mL


- ditambahkan 3 tetes indikator
phenoltalein
- dititrasi dengan NaOH 0,5 M
- dilakukan triplo
- ditentukan M NaOH

M NaOH = 0,5 M
b) Standarisasi larutan asam asetat 0,2 M dengan larutan NaOH 0,5 M

25 mL Asam asetat 0,2 M

- dimasukkan dalam Erlenmeyer 250 mL


- ditambahkan 3 tetes indikator phenoltalein
- dititrasi dengan NaOH 0,595 M
- dilakukan triplo
- ditentukan M CH3COOH

M CH3COOH = 0,4 M

2. Penentuan konstanta asam Ka

50 mL H2O 50 mL KNO3 10 mL CH3COOH

- dimasukkan kedalam gelas kimia 250


mL
- diaduk dengan batang pengaduk
- dicelupkan kertas pH pada gelas
- dimasukkan 2 mL larutan NaOH
kedalam campuran
- dihomogenkan
- dicelupkan kertas pH
- dicatat pH larutan setiap penambahan 2
mL NaOH
- dihentikan penambahan NaOH pada
jumlah 10 mL
Hasil Pengamatan
- dihitung konstanta asamnya
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data Pengamatan

No. Perlakuan Hasil Pengamatan Gambar

1. 50 mL akuades + 50

mL KNO3 + 10 mL
pH = 4
CH3COOH

2. 50 mL akuades + 50

mL KNO3 + 10 mL

CH3COOH + 2 mL pH = 5

NaOH

3. 50 mL akuades + 50

mL KNO3 + 10 mL

CH3COOH + 4 mL pH = 5

NaOH
4. 50 mL akuades + 50

mL KNO3 + 10 mL

CH3COOH + 6 mL pH = 11

NaOH

5. 50 mL akuades + 50

mL KNO3 + 10 mL

CH3COOH + 8 mL
pH = 12
NaOH

6. 50 mL akuades + 50

mL KNO3 + 10 mL

CH3COOH + 10 mL pH = 13

NaOH

7. 50 mL akuades + 50

mL KNO3 + 10 mL

CH3COOH + 12 mL pH = 12

NaOH
2. Reaksi yang terjadi

 KNO3 + CH3COOH CH3COOK + HNO3

 KNO3 + NaOH NaNO3 + KOH

 NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O

 CH3COOH CH3COO- + H+

 NaOH Na+ + OH-

3. Analisis Data

 Penentuan ion ()

1
 
2
M i Zi
2 i

= {Ma (Z1)2 + Mb (Z2)2}

= {0,4 (+1)2 + 0,5 (-1)2}

= (0,4 + 0,5)

= 0,45 mol∙L-1

 Penentuan [H+ ] dan [OH-]

1. Untuk penambahan NaOH = 0 mL, pH = 4

Log

= (-4 + - 0.10

= (-4 + (-0,18585) – 0.045)

= -4,23085
Log [H+] = -4,23085

Log [H+] = antilog (-4,23085)

[H+] = 5,69 × 10-5

Kw = [H+][OH-]

KW
-
[OH ] =
[H+]
-14
=1
] X 10
=
5,69 × 10-5
= 1,76 x 10-10

 pKa untuk penambahan 0 mL NaOH, pH = 4

0,5Z1Z 2  Ca + Cb

pKa = pH + 1  - 0,10+ log Cb
=
pKa = -4 + - 0,10 (0,45) + log ]

= -4 + (-0,355) + 0,045 + log 1,8

= -4 + (-0,355) + 0,045 + 0,255

= -3,45

pKa = -log Ka

log Ka = antilog pKa

Ka = 3,51 × 10-4
Dengan cara yang sama, nilai Ka pada suhu selanjutnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Ph [H+] [OH-] Ka

4 5,69 × 10-5 1,76 x 10-10 3,51 × 10-4

5 5,62 × 10-6 1,78 x 10-9 3,51 × 10-5

5 5,62 × 10-6 1,78 x 10-9 3,51 × 10-5

12 1,43 × 10-11 6,9 x 10-4 3,51 × 10-11

13
1,43 × 10-12 6,9 x 10-3 3,51 × 10-12

12
1,43 × 10-13 6,9 x 10-2 3,51 × 10-13

14 1,43 × 10-12 6,9 x 10-3 3,51 × 10-12

B. Pembahasan

Kekuatan asam basa berguna untuk mempertimbangkan reaksi asam-

basasebagai suatu kompetisi terhadap proton. Dari sudut pandang ini dapat

disusun asam dan basa berdasarkan kekuatan relatifnya. Asam yang lebih kuat

adalah asam yang melepaskan protonnya lebih mudah daripada asam lainnya. Hal

ini serupa, basa kuat adalah basa yang dapat menarik proton lebih kuat dari

yanglainnya. Suatu asam atau basa dikaakan kuat apabila terionisasi sempurna

didalam air. Kekuatan asam bergantung pada bagaimana proton secara mudah

dari ikatan dalam spesi asam konstanta kesetimbangan disosiasi 0(a3 disebut juga

konstanta elektrolit atau konstanta disosiasi asam. Kekuatan asam didefinisikan


oleh konstanta disosiasi asamnya. Semakin besar konstanta disosiasi asamnya

maka makin kuat asam tersebut. Penentuan konstanta asam ini dapat dilakukan

dengan mengukur pH larutan. Pada praktikum ini akan ditentukan Ka dari asam

asetat. Harga Ka yang diukur pada percobaan ini yaitu merupakan konstanta asam

dalam besaran konsentrasi, oleh karena itu perlu mengkonversi ke dalam

5,dengan melibatkan koe!isien. Besarnya koe!isien akti itas rata-rata ion dalam

larutan, ternyata sangat bergantung pada kekuatan ion larutan tersebut


V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Lamoureux, P.S., Aayush R.S. dan Karen C., 2019, pH Effect on Hydrogen
Evolution and Oxidation Over Pt (111): Insight From First-Principles, Acs
Catalysis, 10.1021/acscatal.9b00268.

Sani, N.A.M., Zakaria M., Rashid M.S., Khairun A.A., Ku Z.K. dan Shaari, 2016,
Determination of Excess Sodium Hydroxide in Geopolymer by Volumetric
Analysis, procedia Engineering, 10.1016/j.proeng.2016.06.621.

Anda mungkin juga menyukai