Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN X

KEKUATAN ASAM DALAM MEDIUM AIR

OLEH :

NAMA : ABDUR RAHMAN

STAMBUK : F1C1 20 094

KELOMPOK : X (SEPULUH)

ASISTEN : KHOFIFAH ‘ ULYA UL-WAHIDAH

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sering menemukan rasa asam atau pahit dalam pemenuhan

kebutuhan sehari-hari, misal buah-buahan dan air sabun. Ketika kita makan

buah-buahan kita merasakan adanya asam sedangkan ketika kita mandi, dan

tanpa sengaja meminum air sabun, kita merasakan adanya basa yaitu ditandai

adanya rasa getir/pahit di lidah. Asam dan basa juga dapat kita jumpai dalam

obat-obatan, produk makanan, pertanian maupun industri. Kehidupan kita

sehari-hari sangat berhubungan dengan asam-basa. Contoh asam adalah jeruk

karena mengandung C6H8O7 (asam sitrat), cuka mengandung CH3COOH

(asam asetat), sengat lebah mengandung HCOOH

(asam format), aki mobil mengandung H 2SO4 (asam sulfat). Contoh basa

adalah Mg(OH)2 (magnesium hidroksida), dan sabun yang mengandung

NaOH (natrium hidroksida).

Asam dan basa merupakan salah satu konsep ilmu kimia yang terus

berkembang dari waktu ke waktu. Mulai dari Arhenius yang memperkenalkan

teorinya hingga Lewis dengan konsepnya. Secara sederhana asam dapat

memerahhkan lakmus biru dan begitu pula sebaliknya. Pemikiran asam basa

pun tak berhenti sampai disitu bila suatu senyawa berbentuk padatan

kemudian direaksikan dengan senyawa lain. maka teori asam-basa Arhenius

tak berlaku disini, tapi bisa dijelaskan melalui teori Bronsted-Lowry.Teori

asam basa dikemukakan oleh beberapa para ahli diantaranya teori asam basa

yang dikemukakan oleh Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis. Dalam teori-


teori ini terdapat konsep ion H+ , OH-, donor proton, akseptor proton, asam-

basa konjugasi, donor pasangan elektron, dan akseptor pasangan elektron.

Untuk mempelajari asam basa, maka tidak lepas dari penentuan seberapa

kuat suatu asam dan basa. Penentuan kekuatan asam atau basa adalah posisi

kesetimbangan reaksi disosiasi asam atau basa dalam air. Tingkat ionisasi atau

disosiasinya yaitu jumlah ion yang dilepaskan oleh spesi asam atau basa untuk

melepaskan oleh spesi asam atau basa. Berdasarkan latar belakang diatas,

maka perlu dilakukan praktikum kekuatan asam dalam medium air.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan kekuatan asam dalam medium air

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menentukan normalitas NaOH dengan larutan standar asam

oksalat (H2C2O4) ?

2. Bagaimana menentukan harga Ka asam asetat (CH3COOH) ?

C. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan kekuatan asam dalam

medium air adalah sebagai berikut:

1. Untuk menentukan normalitas NaOH dengan larutan standar asam oksalat

(H2C2O4).

2. Untuk menentukan harga Ka asam asetat (CH3COOH).


D. Manfaat

Manfaat yang akan diperoleh pada percobaan kekuatan asam dalam

medium air adalah sebai berikut:

1. Dapat menentukan normalitas NaOH dengan larutan standar asam oksalat

(H2C2O4).

2. Dapat menentukan harga Ka asam asetat (CH3COOH).


II. TINJAUAN PUSTAKA

Titrasi asam-basa atau titrasi netralisasi biasanya digunakan untuk

menemukan jumlah yang tepat dari zat asam atau basa yang diketahui melalui

reaksi asam-basa. Analit (titran) adalah larutan dengan molaritas yang tidak

diketahui. Pereaksi (titran) adalah larutan yang telah diketahui molaritasnya

yang akan bereaksi dengan analit. Titrasi asam basa ditentukan berdasarkan

kepada proses terjadinya rekasi penetralan. Hal tersebut berarti, bahwa kadar

asam ditentukan dengan larutan basa, sedangkan kadar larutan basa ditentukan

oleh larutan asam. Baca selengkapnya di artikel "Rangkuman Materi Titrasi

Asam Basa:

Pengertian Prinsip dan Jenisnya. (Sharma et al., 2022).

Standarisasi larutan merupakan proses pembakuan konsentrasi larutan

standar sekunder melalui titrasi menggunakan larutan standar primer.

Standardisasi larutan merupakan proses saat konsentrasi larutan standar

sekunder ditentukan dengan tepat dengan cara mentitrasi dengan larutan

standar primer. Standarisasi dilakukan untuk mengetahui konsentrasi

sebenarnya dari larutan, sehingga pemeriksaan yang dilakukan menghasilkan

data yang tepat (Aryani dkk., 2022).

Larutan standar primer merupakan larutan standar yang dibuat dari zat

standar dengan kemurnian yang sangat tinggi dan pada umumnya dipasok

oleh NIST, NIBCS untuk dipakai dalam kalibrasi larutan standar yang dibuat.

Sedangkan larutan standar sekundar merupakan larutan yang konsentrasinya

ditentukan dengan metode analitik yang dapat dipercaya (Bela dkk., 2020).
Konstanta disosiasi asam pKa, konstanta kesetimbangan yang

didefinisikan sebagai logaritma negatif dari rasio bentuk senyawa yang

terprotonasi dan terdeprotonasi adalah parameter kunci untuk menggambarkan

kemampuan ionisasi zat. Konstanta atau tetapan keseimbangan spesifik

sebagai suatu asam dan basa konjugasinya di suatu larutan berair. Pada

perhitungan konstanta disosiasi asam, konsentrasi air diabaikan, karena reaksi

berjalan di dalam larutan berair, di mana konsentrasi air relatif tidak berubah

(Xiong et al., 2022).

NaOH (natrium hidroksida atau soda kaustik) adalah produk

sampingan dari proses klorin-alkali. Karena proses ini ditentukan oleh

permintaan klorin jangka panjang, perubahan permintaan NaOH tidak

mempengaruhi keluaran NaOH dari proses ini. Natrium hidroksida adalah

basa kuat yang populer digunakan di industri. Sekitar 56% natrium hidroksida

yang diproduksi digunakan oleh industri, 25% di antaranya digunakan untuk

industri kertas. Natrium hidroksida juga digunakan dalam pembuatan garam

dan deterjen natrium, pengaturan pH, dan sintesis organik (Ahmadi and

Seyed., 2019).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan Kekuatan Asam dalam Medium Air dilaksanakan pada hari


Kamis 27

Oktober 2022 pukul 13.00-15.30 WITA dan bertempat di Laboratorium

Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan Kekuatan Asam dalam

Medium Air adalah gelas ukur, gelas kimia 100 mL, buret, erlenmeyer,

corong, kertas pH, statif dan klem.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan Kekuatan Asam dalam

Medium Air adalah larutan kalium nitrat (KNO3 0,2 M, larutan natrium

hidroksida (NaOH), larutan asam asetat (CH3COOH) 0,2 M, asam oksalat

(H2S2O4) 0,2 M, indikator fenolftalein dan aquades.


C. Prosedur Kerja

1. Standarisasi NaOH dengan Larutan Standar Asam Oksalat (H2C2O4)

0,2 M Asam Oksalat


(H2C2O4)

diukur 15 mL
dimasukan ke dalam erlenmeyer
ditambahkan 3 tetes indikator pp
ppppppp
dititrasi dengan larutan NaOH

dihitung titik akhir titrasi pertama


dilakukan duplo
dihitung titik akhirti trasi kedua

N NaOH= 7,46 x 10-9 N

2. Penentuan Konstanta Asam Ka

0,2 M Asam Asetat


(CH3COOH)
dimasukan 2 mL kedalam gelas
kimia
ditambahkan 18 mL aquades
ditambahkan 20 mL KNO3 0,2 M
diaduk
dititrasi dengan 2 dan 4 mL NaOH
diukur masing-masing pH larutan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data pengamatan

a. Standarisasi Larutan NaOH dengan Larutan Asam

No. Senyawa Titrasi 1 Titrasi 2 V. Rata-rata


(mL) (mL) (mL)
1. Natrium Hidroksida 8 mL 9,6 mL 8,8 mL

(NaOH)

2. Asam Oksalat 15 mL 15 mL 15 mL

(H2C2O4)
b. Penentuan Konstanta Asam Ka

No. V. Penambahan NaOH (mL) pH

1. 0 4

2. 2 5

3. 4 6

2. Reaksi-Reaksi yang Terjadi

a. Standarisasi Larutan NaOH dengan Larutan Asam

2NaOH + H2C2O4 → Na2C2O4 + 2H2O

b. Penentuan Konstanta Asam Ka

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

3. Analisis data

 [NaOH] : 0, 5 M

 [CH3COOH] : 0, 2 M

a. Kekuatan ion larutan ()

CH3COOH CH3COO- + H+

Penyelesaian :
= 0,2 mol/L

b. Penentuan [H+] dan [OH-]

Untuk penambahan NaOH = 0 mL, pH = 4

Untuk penambahan NaOH = 2 mL, pH = 5


Untuk penambahan NaOH = 4 mL, pH = 6
c. Penentuan Ka

• Ka pada penambahan 0 mL NaOH, pH = 4

 pKa = - log Ka
Ka = Inv . log –pKa
= Inv . log –4,58
= 2,05 . 10-5

• Ka pada penambahan 2 mL NaOH, pH = 5

 pKa = - log Ka
Ka = Inv . log –pKa
= Inv . log –5,58
= 3,02 . 10-5

• Ka pada penambahan 4 mL NaOH, pH = 6

 PKa= - log Ka
Ka= Inv . log –pKa
= Inv . log –6,58
= 4,02 . 10-5

B. Pembahasan

Teori Arhenius menjelaskan bahwa asam adalah senyawa hidrogen yang

bila dilarutkan dalam air mengalami disosiasi elektrolit dan menghasilkan ion

H+ sebagai satu-satunya ion positif. Kebanyakan asam terionisasi hanya

sedikit dalam air. Asam seperti ini digolongkan dalam asam lemah. Pada

kesetimbangan, larutan berair dari asam lemah mengandung campuran antara

molekul asam yang tidak terionisasi, ion H3O+, dan basa konjugat. Kekuatan

asam lemah sangat beragam karena beragamnya derajat ionisasi. Terbatasnya

ionisasi asam lemah berkaitan dengan konstanta kesetimbangan ionisasi.


Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dahulu. Istilah asam (acid)

berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Sepert diketahui, zat utama

dalam cuka adalah asam asetat. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab

yang berarti abu. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling

menetralkan. Sejak berbad-abad yang lalu, para pakar mendefinisikan asam

dan basa berdasarkan sifat larutan airnya. Larutan asam mempunyai rasa

asam dan bersifat korosif (merusak logam, marmer dan berbagai bahan lain).

Sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik licin seperti

sabun).

Perlakuan pertama yaitu Standarisasi NaOH dengan larutan standar

Asam Oksalat (H2C2O4). Asam oksalat yang telah diukur kemudian dimasukan

kedalam erlenmeyer kemudian ditambahkan indikator pp kemudian dititrasi

dengan larutan NaOH. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah bahan tersebut

layak digunakan atau tidak. Kemudian dihitung titik akhir titrasi pertama dan

diulang dan dihitung titik akhir titrasi kedua.

Perlakuan kedua yaitu penentuan konstanta Asam Ka dengan asam

asetat dimasukan kedalam gelas kimia kemudian direaksikan dengan aquadest

kemudian ditambahkan KNO3 kemudian dihomogenkan. Kemudian dititrasi

dengan NaOH dengan fariasi volume sebesar 2 mL dan 4 mL. kemudian

diukur masing-masing pH larutan menggunakan kertas lakmus.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa

1. Normalitas NaOH dengan larutan standar asam oksalat (H2C2O4) adalah

7,46 10 x 10−9

2. Harga Ka asam asetat (CH3COOH) penambahan NaOH 0 mL, 1 mL dan 2


mL
adalah 2,05 . 10-5 , 3,02 . 10-5 dan 4,02 . 10-5. Serta Ph masing-masing

larutan

adalah sebesar 4, 5 dan 6.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, M and Seyed H. S., 2019, Investigation of HCl Properties,


Production and Sale Mark in the world, Journal of Multidisciplinary
Engineering Science and Technology (JMEST), 6(10).
Aryani, T and Widyantara, A. B. (2022). Analisis pemeriksaan kontrol klorida
urin adisi metode Fantus menggunakan Sigma-metrik. Jurnal
Penelitian Sains, 24(1), 1-6.
Bela, B., Fajar, P and Hari, F. 2020. Standarisasi Pelabelan Larutan Pereaksi
Dilaboratorium Quality Control Menggunakan Metode Poka Yoke
Untuk Menghindari Penggunaan Larutan Kadaluarsa. Jurnal Ilmiah
Teknologi Informasi Terapan. 1 (7), 2407-3911.
Sharma, A., Gupta M and Goyal A. (2022). Aqueous Acid-Base Titrations.
Advanced Techniques of Analytical Chemistry 1, 1, 27.
Xiong, J., Li, Z., Wang, G., Fu, Z., Zhong, F., Xu, T and Zheng, M. (2022).
Multi-instance learning of graph neural networks for aqueous p K a
prediction. Bioinformatics, 38(3), 792-798.

Anda mungkin juga menyukai