Konten ini diunduh dari alamat IP 114.125.217.164 pada 18/10/2022 pukul 14:57
Machine Translated by Google
Robert Junaidi 1), Abu Hasan2), dan Muhammad Yerizam3), Indah Purnamasari4)
robert.junaidi@polsri.ac.id
Abstrak.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja membran Reverse Osmosis (RO)
dalam menghasilkan air murni, air murni yang dikenal sebagai air bebas mineral atau air dengan
padatan terlarut nol (TDS = 0 ppm).PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Musi di
Palembang, Sumatera Selatan dan air dari proses Micro Filtration (MF) dan Ultrafiltration (UF)
diumpankan ke proses RO menggunakan dua metode feeding yaitu single pass dan sirkulasi
feed. Pada single pass feed, tekanan operasi diatur sebesar 20 – 50 Psig, dimana terjadi
kenaikan product rate dan rejection rate sehingga flux meningkat.
Penolakan TDS yang diperoleh meningkat dari 96,6% - 97,5%. Selanjutnya, sistem umpan yang
bersirkulasi dengan tekanan konstan 50 Psig menurunkan TDS dan Konduktivitas. Penolakan
TDS 96,1% untuk feed air PDAM dan Penolakan TDS untuk feed water dari MF&UF 97,3% pada
feed berikutnya terjadi penurunan TDS dan konduktivitas namun tidak signifikan. Air murni yang
dihasilkan memiliki kandungan TDS sebesar 0,16 – 0,48 ppm, konduktivitas 0,17 – 0,49 s/cm,
pH 6,99 – 7,2 dan resistivitas 177 – 185 kÿ, karakteristik air murni ini sesuai standar air murni di
ASTM D1193 - 99e1 dan NCCLS.
Kata kunci : Air murni, Reverse osmosis, Rejection, single pass dan sirkulasi feed
1. Pendahuluan.
Air murni adalah air yang diolah sehingga bebas dari ion atau mineral yang terkandung di dalamnya. Air murni dikenal
sebagai Aquadest dan Aquabidest juga dikenal sebagai air demineralisasi, air deion, atau air sulingan menurut metode
pembuatannya. Air murni sering disebut air TDS 0 yang banyak direkomendasikan untuk keperluan pabrik kosmetik,
industri makanan, rumah sakit dan keperluan laboratorium. Air murni / Aquadest sering digunakan sebagai pengencer atau
pelarut untuk bahan kimia, sebagai reagen, pembersih gelas / peralatan laboratorium.Dalam industri pengolahan baja:
Aquades banyak digunakan sebagai pendingin untuk mesin pemotong baja, seperti Wire Cut, dan lain-lain yang
membutuhkan air untuk pendinginan, dengan Aquadest / air murni akan
menghambat skala dan lumut. Aquades juga dapat digunakan sebagai air baterai [1].
Konten dari karya ini dapat digunakan di bawah persyaratan lisensi Creative Commons Attribution 3.0. Distribusi lebih lanjut
dari karya ini harus mempertahankan atribusi kepada penulis dan judul karya, kutipan jurnal dan DOI.
Diterbitkan di bawah lisensi oleh IOP Publishing Ltd 1
Machine Translated by Google
Proses penghilangan mineral dalam air dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan resin penukar
ion (IE), elektrodialisis, distilasi transfer membran, flash evaporasi, dan reverse osmosis (RO) [2-3], prosesnya
dapat dilakukan secara individual. ; Pertukaran Ion [4] dan juga dengan kombinasi proses seperti kombinasi
Microfiltrasi (MF) dan IE [5], proses panas dan proses RO [4]. RO mampu menurunkan konduktivitas dan TDS
mencapai 81% dan 82%, bahkan konduktivitas dan TDS air yang dihasilkan dapat mencapai 0 S/cm, 0 mg/l
TDS [5].
Penerapan RO dalam proses pengolahan air dan desalinasi sangat banyak digunakan saat ini [6]. Proses RO
dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan air di daerah yang sumber airnya adalah air laut atau air
payau [7-9], mengolah air payau menjadi air bersih menggunakan membran reverse osmosis [10], mengambil
kembali air dari air limbah [11] Reverse Osmosis untuk mengurangi salinitas air baku [12].
Proses RO lebih disukai daripada proses termal [8]. Keunggulan teknologi membran reverse osmosis adalah
kecepatannya dalam memproduksi air [9], metode RO dapat menekan biaya [13].
Dalam proses penelitian RO diterapkan untuk mendapatkan air murni, air yang digunakan bersumber dari air
PDAM Tirta Musi Palembang Sumatera Selatan dan air dari produk MF dan UF. Kinerja RO dapat dilihat dari
metode feeding, water feed diproses satu arah (single pass) dan proses feed dalam sirkulasi.
Ada dua jenis air umpan dalam proses RO; pertama air yang bersumber dari PDAM diambil di Laboratorium
Teknik Kimia Posri, kedua air yang dihasilkan dari proses MF dan UF. Membran MF produk Watertech yang
digunakan adalah 0,1 m, 0,3 m, 0,5 m, sedangkan UF 0,01 m dan membran RO tipe CSM 0,0001 m.
Feed water yang digunakan berupa air PDAM dan air hasil produksi MF dan UF yang keduanya diumpankan
ke membran RO dengan dua jenis feed yaitu feed pertama diproses satu kali melalui single pass pada tekanan
20-50 psi , jenis umpan yang kedua adalah dengan Metode sirkulasi berulang adalah hasil dari umpan tunggal
yang diberi makan kembali tiga kali. Air umpan dan produk yang dihasilkan dari setiap proses dianalisa
menggunakan Waterproof Instruments. Parameter yang diukur adalah konduktivitas, TDS, pH, dan resistivitas.
Data Tabel 1 merupakan hasil analisis parameter pada umpan RO untuk jenis umpan single pass, air ini
mengandung TDS 8,15 ppm, pH 6,98, konduktivitas 8,16 S/cm, dan Resitivitas 6,143 kÿ. Sedangkan pada
Tabel 2 air hasil dari proses mikrofiltrasi (MF) dan ultrafiltrasi (UF).
Air yang diumpankan secara sirkulasi dapat dilihat pada Tabel 2. Ada dua jenis air yaitu air PDAM dan air hasil
proses MF dan UF yang diumpankan dengan resirkulasi. Kadar air PDAM TDS 12,33 ppm dan konduktivitas
12,3 S/cm, sedangkan hasil MF dan UF TDS dan Konduktivitas adalah 8,21 ppm dan 8,2 S/cm, serta pH
keduanya hampir sama 7,01 dan 7
, 04.
2
Machine Translated by Google
Memberi makan
Konduktivitas TDS (ppm) Resistivitas pH
Air (µS/cm) 8,21 (kÿ)
MF&UF 8,2 6.094 7,04
PDAM 12,33 12.3 4,407 7,01
Kinerja proses RO ditentukan oleh kemampuan membran ini dalam mereduksi TDS yaitu konsentrasi padatan terlarut
dan konduktivitasnya yang juga menunjukkan jumlah ion terlarut dalam air. Selanjutnya kemampuan membran juga
ditentukan dari laju produk yang dihasilkan oleh kesatuan luas membran yang disebut dengan Fluks.
Pada proses one-way atau single pass feed dengan TDS dan Konduktivitas seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1,
fluks yang dihasilkan dan tingkat penolakan dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Laju produk, laju
penolakan dan fluks akan meningkat dengan meningkatnya tekanan operasi, laju produk naik dari 7,837 L / jam pada
tekanan 20 psig menjadi 19.011 L / jam pada tekanan 50 psig. Fluks diperoleh dengan membagi laju produk dengan
luas membran.
35
30 31.056
28.248
25 24.39
20 19,531 19.011 Tingkat produk (L / jam)
15 15.873
Tingkat penolakan (L / jam)
10 11.11
Fluks (L/h.m2)
7.837
5 4.81 5.76
2.37 3.37
0
10 20 30 40 50 60
Tekanan (psig)
Laju rejeksi lebih besar jika dibandingkan dengan laju produk, hal ini disebabkan adanya pemadatan dan polarisasi
yang terjadi pada permukaan membran [10-12]. Sedangkan Rejection to TDS meningkat dengan meningkatnya
tekanan operasi [10] mulai dari 96,6% pada tekanan 20 Psig dan naik menjadi 97,5% pada tekanan 50 Psig seperti
terlihat pada Gambar 2.
97.6
97,5
97.4 97.4
97.2
97.1
97
96.8 % Penolakan…
96.6 96.6
96.4
0 20 40 60
Tekanan (psig)
3
Machine Translated by Google
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa laju produksi air murni meningkat dengan meningkatnya tekanan begitu pula pada Tabel 4
laju penolakan meningkat dengan meningkatnya tekanan, TDS dan konduktivitas juga meningkat sedangkan resistivitas
menurun dengan meningkatnya tekanan karena meningkatnya ion dalam air. aliran penolakan [10-11].
Pada Tabel 3 diatas kualitas air murni yang dihasilkan cukup baik dengan kadar TDS rata-rata 0,2375 ppm, dengan rata-rata
konduktivitas 0,2325 S/cm pH 7,0 dan resistivitas 185.475 kÿ sudah sesuai dengan persyaratan standar ASTM dan NCCLS
[14].
Tabel 5 berikut menunjukkan karakteristik produk yang dihasilkan dari dua jenis air umpan dan dua jenis sistem umpan pada
membran RO. Penolakan TDS untuk umpan air PDAM dan air hasil MF dan UF sebesar 96,10% dan 97,31% secara single
pass, maka jika air murni diumpankan kembali ke RO secara berulang (bersirkulasi hingga 3 kali) kandungan TDS untuk
kedua umpan air terus menurun hingga TDS-nya 0,18 ppm untuk air umpan PDAM dan 0,16 ppm untuk air produk MF&UF.
Parameter Satuan Sebelum Setelah Produk yang Diedarkan Sebelum Setelah Produk yang Diedarkan
Proses Lulus tunggal 1 kali 2 kali 3 kali Proses Single pass 1 kali 0,18 0,22 0,19 0,21 2 kali 3 kali
Daya konduksi S/cm 12,3 0,49 0,39 0,23 234,3 217,7 7,01
8,217,03 13,67 13,71
0,22 0,17 0,17
TDS ppm 12,33 0,48 0,4 0,22 8,2 0,22 0,17 0,16
Kualitas produk air murni yang dihasilkan juga semakin baik jika produk RO yang diproduksi terus menerus dalam sirkulasi
akan menurunkan TDS dan konduktivitas dan begitu juga kandungan garamnya setara dengan NaCl turun, sedangkan
resistivitas naik dan pH rata-rata 7.
4
Machine Translated by Google
Air murni/Aquadest adalah air yang bebas dari pengotor, air dengan TDS nol jernih, tidak berbau, dan tidak berasa,
memiliki kemampuan melarutkan banyak zat, sehingga dikenal sebagai pelarut universal. Dari Tabel air murni yang
dihasilkan dari penelitian ini memiliki TDS 0,16 - 0,48 ppm, konduktivitas 0,17 -
0,49 s / cm, pH 6,99 - 7,2 dan resistivitas 177-185 kÿ, karakteristik air murni Memenuhi standar ASTM D1193 - 99e1 dan
NCCLS.
Konduktor Listrik.. Maks. (µS/cm pada 25ºC) 0,056 1,0 4,0 5,0
- - - 5,0 - 8,0
pH pada 25ºC
4. Kesimpulan
Riverse Osmosis memberikan penolakan TDS dan nilai Konduktivitas yang besar di atas 96% dengan laju produk 7-19 L /
jam. Metode pemberian makan dengan sirkulasi dapat mengurangi TDS yang lebih kecil bahkan mencapai
5
Machine Translated by Google
nol TDS jika produk RO terus menerus diumpankan kembali ke RO. Air murni yang dihasilkan dari produk RO
memenuhi standar ASTM D1193-91e1 dan NCCLS.
Terima kasih kepada Ditjen Dikti Kemendikbud yang telah memberikan hibah penelitian, Direktur Politeknik
Negeri Sriwijaya Departemen Kimia
Polsri Teknik khususnya Laboratorium Teknik Kimia yang telah membantu terlaksananya penelitian ini
Referensi