IDENTITAS
NAMA
INSTANSI
NIP
NIK
EMAIL
TELEPON
KATEGORI LOMBA
JUDUL KARYA DEPO AIR MINUM SEGER
C. Depo Air Minum Seger: Usaha Air Minum Isi Ulang (AMIU)
Dengan Sitem Reverse Osmosis (RO)
Air Minum Isi Ulang (AMIU) yang diolah menggunakan sistem
reverse osmosis (RO) memiliki kualitas lebih baik bila dibandingkan
dengan sistem ultra violet (UV) (Tominik, 2018). Selain itu, Air
Minum Isi Ulang (AMIU) dengan Reverse Osmosis (RO), memiliki
standar kualitas air Internasional dengan ukutan filter atau membrane
yang sangat halus yaitu 0,0001 mikron yang mampu membuang
seluruh bahan pencemar air seperti kimia, biologis, fisik, bakteri, virus
hingga logam berat. Dengan mengkonsumsi air minum yang murni
dari hasil mesin sistem reverse osmosis atau sistem RO, maka
kesehatan dan fungsi ginjal di dalam tubuh dapat tetap terjaga dengan
baik (Arieyanto, R, 2014). Oleh karena itu, “Depo Air Minum Seger”
hadir sebagai bentuk wirausaha dalam rangka penyediaan Air Minum
Isi Ulang (AMIU) berkualitas tinggi menggunakan system Reverse
Osmosis (RO) di desa Banyubang, Solokuro, Lamongan.
Perbedaan sistem pemurni atau filterisasi air minum (Depo) RO
dengan Depo Air biasa adalah sebagai berikut :
a. Dari segi harga
1. Sistem Konvensional yaitu depot air minum UV – (dengan
teknologi Ultra Violet (UV) dan biasa dijual berkisar Rp.
3.000 – Rp. 4.000/galon)
2. Sistem Reverse Osmosis yaitu depot air minum RO (dengan
teknologi RO dan biasa dujual berkisar Rp 5.000 – Rp.
6.000/galon).
b. Dari segi mesin pemurnian
1. Sistem Konvensional (Depot UV), proses pemurniannya
dengan Multimedia Macro Filter. Menggunakan Carbon Aktif,
Silica/Sand, Manganaise, Antracid, Zeloid dan lain-lain
tergantung kondisi air baku yang akan di olah. Berikut adalah
beberapa proses pemurnianya :
a) Pemurnian dengan Macro Filter yaitu menggunakan media
Catrige/Spon sedimen filter untuk menyaring endapat atau
polutan air dengan kerapatan 0,1 s/d 0,5 micron.
b) Sinar Ultra Violet (UV) gunanya untuk sterilisasi air dari
bakteri (untuk depo air minum isi ulang dianjurkan
minimal kapasitas UV : 12 GPM yaitu 12 galon per
menit), karena fungsi UV sangat vital maka UV harus
sesuai standar dan apabila UV tidak berfungsi jangan
menjual air tersebut.
c) Ozone (O3) : fungsinya untuk sterilisasi air dengan media
Gas O3 yang dihasilkan dari proses generator Ozone atau
injeksi langsung dengan oksigen (O2) tabung yang melalui
sistem pembakaran generator mesin Ozone. Adapun air
yang menggunakan sistem ozone kualitas air akan lebih
enak, fresh dan tahan lama walaupun disimpan dalam
jangka panjang tidak berubah atau berlumut.
2. Sistem Reverse Osmosis (Depo RO), proses pemurnian air
dengan media membrane sintetis yang sangat halus,
kerapatannya mencapai 0,00001 micron, maka dengan filter
membrane yang rapat sekali bakteripun tidak bisa tembus ke
dalam membrane tersebut dan air baku kandungan polutan
(TDS) tinggi akan di bolak balik oleh membrane sehingga
proses RO ada air yang terbuang, banyak sedikitnya air yang
terbuang tergantung air bakunya dan kualitas mesin RO
tersebut.
3. DESAIN KARYA
A. MIND MAPPING/FLOW CHAT
B. DESKRIPSI DAN PROSES KARYA INOVASI
4. HASIL PRODUK
A. FOTO DAN KETERANGANNYA
B. PUBLIKASI
LINK VIDEO
IG
TIK TOK
5. BIAYA/ PROVIT DARI KARYA INOVASI
C. DAFTAR PUSTAKA
Arieyanto, R. 2014. Analisa Permintaan Air Minum Isi Ulang Reverse
Osmosis (RO) Di Kota Medan (Studi Kasus : Kecamatan Medan Kota
Belawan). Skripsi : Universitas Sumatera Utara.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
(Rikesdas). 2013. Jakarta.
Bakalar T, Bugel M, Gajdosova L. 2009. Heavy Metal Removal Using
Reverse Osmosis. Acta Montanistica Slovaca Rocnik 14 (3): 250-253.
Ester M. 2011. Bahaya Bahan Kimia Pada Kesehatan Manusia Dan
Lingkungan. Jakarta: EGC.
Indirawati, S. M. 2009. Analisis Higiene Sanitasi dan Kualitas Air Minum Isi
Ulang (AMIU) Berdsarkan Sumber Air Baku Pada Depot Air Minum
Di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara.
Kementerian Perindustrian RI. 2004. Peraturan Menteri Perindustrian
Republik Indonesia Nomor 651/MPP/Kep/10/2004 Persyaratan Teknis
Depot Air Minum Dan Perdagangannya. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 736/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Tata Laksana
Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta.
Rusydi, Anna Fadliah, S. T. 2011. Membran Osmosis Terbalik. Pusat
Penelitian Geoteknologi, LIPI.
Said, N. I. 2009. Uji Kinerja Pengolahan Air Siap Minum Dengan Proses
Biofiltrasi, Ultrafiltrasi Dan Reverse Osmosis (RO) Dengan Air Baku
Air Sungai. Jurnal Air Indonesia, 5(2), 144– 161.
Santoso. 2009. Water Review Technical Brief. Artikel publikasi Water
Quality Research Council, Volume 10 No 3.
Tominik, V. I., Haiti, M., Hutabarat, M. S. H. 2018. Analisis Uji Kualitas
Bakteriologis Air Minum Isi Ulang (AMIU) Menggunakan Metode
Mpn Pada Pengolahan Air Sistem Reverse Osmosis (RO) Dan Sistem
Ultra Violet (UV). Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana, Volume 1
Nomor 1 Februari 2018 ISSN 2615-6571 (Print), ISSN 2615-6563
(Online), http://ojs.ukmc.ac.id/index.php/JOH.
D. LAMPIRAN