Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR

INDUSTRI
PENGOLAHAN AIR INDUSTRI FARMASI
PT PHAPROS , Tbk SEMARANG

Disusun oleh :

DEVANIE AULIA ARIFIN / 40040117640037


TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
PENDAHULUAN
Sistem pengolahan air pada PT Phapros Tbk Semarang.
Tujuan system pengolahan air adalah untuk menghilangkan cemaran sesuai dengan
standar kualitas air yang telah ditetapkan. . Air yang digunakan dalam industri farmasi memiliki
syarat utama yaitu bebas dari mineral dan mikroorganisme, karena adanya mineral dan
mikroorganisme dalam air akan menurunkan stabilitas sediaan farmasi yang dihasilkan Secara
umumu , air PT Phapros , Tbk . berasal dari air tanah dalam sebelumnya mengalami proses
pretreatment dan water treatment. Sedangkan suplai air di PT Phapros, Tbk dibagi menjadi
dua yaitu air untuk bagian produksi dan non produksi. Air yang digunakan untuk bagian non
produksi adalah potable water sedangkan air untuk bagian produksi adalah purified water dan
water for injection.
PEMBAHASAN
Pengolahan Air
Proses pengolahan air menurut CPOB dibagi menjadi 2 yaitu pretreatment dan water
treatment. Sistem pengolahan awal (pretreatment) tersebut dibagi menjadi 2 kategori yaitu
(Fatmawaty, 2014) :
1. Penggunaan saringan, misalnya saringan pasir , saringan karbon aktif (untuk menghilangkan
zat koloid, partikel dan klorin, catridge filter.
2. Pengolahan air primer termasuk unit pelunakan air dan deionisasi. Pelaksanaan regenerasi
diperlukan apabila angka konduktivitas air meningkat atau apabila jumlah mikroba hampir
mendekati batas untuk pengambilan tindakan.
Proses water treatment atau proses pengolahan air untuk ketahapan mesin selanjutnya
harus memenuhi persyaratan agar kondisi mesin selanjutnya tidak cepat rusak. Yang perlu
diperhatikan adalah kapasitas filter-filter pendukung, media yang digunakan, bahan tabung
filter yang digunakan, serta perawatan yang dilakukan. Proses yang diterapkan dalam sistem
pengolahan air bersih antara lain ;
1. Proses penampungan air
2. Proses oksidasi
3. Proses pengendapan atau koagulasi
4. Proses filtrasi (carbon actived)
5. Proses terakhir adalah proses pembunuhan bakteri, virus, mikroorganisme lainnya.
Sistem Pemurnian Air
 Purified Water System
.
Skema proses purified water untuk produksi (Arianto, 2014)

Purified water system merupakan sistem pengolahan air yang dapat menghilangkan
berbagai cemaran (ion, bahan organik, partikel, mikroba dan gas) yang terdapat didalam air
yang akan digunakan untuk produksi. Air (raw water) dapat diperoleh dari air PDAM,
Shallow well (sumur dangkal) atau berasal dari Deep well (sumur dalam).. Purified water
system terdiri dari : Multimedia filter, Carbon filter, Water softener, Heat Exchanger (HE),
Micro filter, Ultra filtration (R.O = Reverse Osmosis) dan Electro Chemical Deionization
(EDI) (Fatmawaty, 2014).
Multimedia filter, berfungsi untuk menghilangkan lumpur, endapan dan partikel-
partikel yang terdapat pada raw water. Multimedia filter terdiri dari beberapa filter . Filter-
filter ini tersusun dalam satu vessel (tabung) dengan bagian bawah tabung diberikan gravel
atau pasir sebagai alas vessel (sehingga sering juga disebut dengan sand filter).

Carbon filter (Handoyo, 2011)


Active Carbon filter, carbon aktif adalah karbon yang telah diaktifkan dengan
menggunakan uap bertekanan tinggi atau karbon dioksida (CO2) yang berasal dari bahan
yang memiliki daya adsorbsi yang sangat tinggi
Resin ion exchanger (Handoyo, 2011)
Water Softener Filter, berisi resin anionik yang berfungsi untuk menghilangkan
dan/atau menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion Ca2+ dan Mg2+ yang
menyebabkan tingginya tingkat kesadahan air.
Untuk melewati reverse osmosis, water sistem harus dilengkapi dengan heat
exchanger berupa pompa bertekanan tinggi yang berguna untuk memudahkan air masuk ke
reverse osmosis. Reverse Osmosis, merupakan teknik pembuatan air murni (purified water)
yang dapat menurunkan hingga 95% Total Dissolve Solids (TDS) di dalam air. Reverse
osmosis terdiri dari lapisan filter yang sangat halus (hingga 0,0001 mikron).

Reverse Osmosis (Handoyo, 2011)


EDI (Electro Chemical Deionization), merupakan perkembangan dari Ion
Exchange system dimana sebagai pengikat ion (+/ kation) dan (-/anion) dipakai juga
elektroda disamping resin. Setelah melewati EDI, selanjutnya purified water yang
dihasilkan ditampung dalam tanki penampungan (storage tank) yang dilengkapi dengan CIP
(cleaning in place) dan looping system dan siap didistribusikan ke ruang produksi.
Looping system dimaksudkan agar air untuk proses produksi bersirkulasi selama 24
jam, tujuannya agar tidak memungkinkan air tinggal dalam pipa sehingga memungkinkan
munculnya mikroorganisme. Pada sistem ini juga dilengkapi dengan TOC (Total Organic
Carbon) monitor untuk memantau jumlah senyawa karbon yang terdapat dalam air.
 Water for Injection (WFI) system
Untuk menghasilkan Water For Injection selanjutnya dari purified water dilakukan
destilasi. Sebelum destilasi terlebih dahulu, air melalui lampu UV untuk membunuh bakteri.
Proses destilasi berlangsung dengan cara air dipanaskan terlebih dahulu kemudian
embun dari air ini masuk ke kondensor. Dari kondensor air didinginkan kembali, kmudian
embun–embun ini melewati kolom destilasi kedua. Proses ini berlangsung hingga ke kolom
ke enam destilasi yang berguna untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme dan
endotoksin. Destilasi seperti inilah yang memenuhi persyaratan water for injection.
Air untuk injeksi yang dihasilkan disimpan dalam tangki penyimpanan pada suhu 70
- 80°C sebelum didistribusi untuk produksi. Tangki penyimpanan dilengkapi dengan sistem
sirkulasi atau loop system sehingga mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Jika tidak
menggunakan loop sistem, sebaiknya air harus ditampung segar dan penyimpanan tidak
lebih dari 24 jam serta tervalidasi. Alat perekam hendaklah digunakan untuk memantau suhu
penyimpanan air.
Sistem Penyimpanan dan Distribusi Air
Sistem penyimpanan dan distribusi merupakan salah satu bagian penting dari seluruh
sistem, dan harus dirancang terintegrasi sepenuhnya dengan komponen sistem pemurnian air.
Sistem penyimpanan dan distribusi harus dikonfigurasikan untuk mencegah kontaminasi
berulang terhadap air setelah pengolahan. Konfigurasi ini harus menerapkan kombinasi
pemantauan online dan offline untuk menjamin spesifikasi air yang tepat dipertahankan.
KESIMPULAN
Sistem pengolahan air di PT. Phapros, Tbk telah memenuhi ketentuan CPOB, dimana
air yang digunakan untuk proses produksi sediaan steril adalah water for injection (WFI)
sedangkan untuk produksi non steril digunakan purified water dengan sumber air yang berasal
dari air tanah dalam yang diolah dan dipantau sesuai pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB 2012).

Anda mungkin juga menyukai