Disampaikan pada Acara Pelatihan Teknis Penilaian Kosmetik dan Dokumen Informasi Produk (DIP) Tingkat Kesulitan I Tahun 2021
Tanggal 28 September 2021
Dasar Hukum
1. Peraturan BPOM Nomor 23
Tahun 2019 tentang
Persyaratan Teknis Bahan
Kosmetika
Jdih.pom.go.id
Peraturan BPOM Nomor 23 Tahun 2019
tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika
1. Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh
manusia seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar, atau gigi dan membran
mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau memperbaiki
bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
2. Bahan Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari alam dan/atau sintetik
yang merupakan komponen Kosmetika termasuk Bahan Pewarna, Bahan Pengawet, dan Bahan Tabir
Surya.
3. Bahan Pewarna adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk memberi dan/atau
memperbaiki warna pada Kosmetika.
4. Bahan Pengawet adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk mencegah
kerusakan Kosmetika yang disebabkan oleh mikroorganisme.
5. Bahan Tabir Surya adalah bahan yang digunakan untuk melindungi kulit dari radiasi sinar
ultraviolet dengan cara menyerap, memantulkan, dan/atau menghamburkan.
Pasal 1
Definisi
6. Penandaan adalah setiap informasi mengenai Kosmetika yang berbentuk gambar, tulisan,
kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada Kosmetika, dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan, serta yang dicetak langsung pada produk.
7. Dokumen Informasi Produk adalah data mengenai mutu, keamanan, dan
kemanfaatan Kosmetika.
8. Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang Kosmetika.
9. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Pasal 2 dan Pasal 3
Keamanan
dibuktikan dengan:
hasil uji laboratorium dan/atau
referensi ilmiah/empiris lain yang relevan
Kemanfaatan
Bahan yang
diizinkan digunakan Bahan yang
Bahan dengan diizinkan
pembatasan sebagai Bahan
Kosmetika dan persyaratan
penggunaan
Pewarna
158 bahan
205 bahan
Lampiran I Lampiran II
5
Bahan Tabir Surya yang tidak tercantum dalam Lampiran
IV Pembuktian harus dicantumkan
Bahan yang tidak diizinkan digunakan dalam Kosmetika dalam Dokumen Informasi Produk
6
sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Pasal 10 dan Pasal 11
Sanksi
Administratif
1. peringatan tertulis;
2. larangan mengedarkan Kosmetika untuk
sementara untuk jangka waktu paling lama 1
(satu) tahun;
3. penarikan Kosmetika dari peredaran;
4. pemusnahan Kosmetika;
5. penghentian sementara kegiatan produksi
dan/atau importasi Kosmetika untuk jangka waktu
paling lama 1 (satu) tahun;
6. pencabutan nomor notifikasi; dan/atau
7. penutupan sementara akses daring pengajuan
permohonan notifikasi untuk jangka waktu paling
lama 1 (satu) tahun.
Grace Period
Pelaku Usaha yang telah memiliki nomor
notifikasi Kosmetika sebelum berlakunya
Peraturan Badan ini, harus menyesuaikan
dengan ketentuan dalam Peraturan Badan ini Pada saat Peraturan Badan ini mulai
paling lama 12 (dua belas) bulan terhitung berlaku, Peraturan Kepala Badan
sejak Peraturan Badan ini diundangkan (22 Pengawas Obat dan Makanan Nomor 18
Agustus 2019) 22 Agustus 2020 Tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis
Bahan Kosmetika (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2044),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
205 Bahan
Daftar Bahan yang Diizinkan Digunakan dalam Kosmetika
dengan Pembatasan dan Persyaratan Penggunaan
Bahan yang tercantum dalam lampiran ini hanya dapat digunakan bila
memenuhi pembatasan dan persyaratan penggunaan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I.
Kolom 1 Kolom 3
Bahan Pewarna yang diizinkan pada Bahan Pewarna yang diizinkan pada
semua Kosmetika. Kosmetika kecuali Kosmetika yang kontak
dengan membran mukosa.
Kolom 2 Kolom 4
Bahan Pewarna yang diizinkan pada Kosmetika Bahan Pewarna yang hanya diizinkan
kecuali Kosmetika yang digunakan di sekitar pada Kosmetika bilas
mata.
Lampiran II
CI 10006
(Pigment Green 8) Pertanyaan
Apakah bahan pewarna CI 10006
diperbolehkan digunakan dalam krim
malam/siang?
jawaban
di peraturan tercantum:
CI 10006 dengan Area Bahan pewarna CI 10006 tidak
Penggunaan 4 boleh digunakan dalam krim
malam/siang karena hanya bisa
digunakan pada area penggunaan 4
(Kosmetika bilas)
Lampiran III
56 BAHAN
1. Bahan Pengawet dapat ditambahkan ke dalam Kosmetika dengan tujuan utama untuk menghambat
pertumbuhan mikroorganisme.
2. Bahan yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Badan ini dapat digunakan untuk penggunaan
selain pengawet dengan kadar maksimum, batasan dan persyaratan yang sesuai dalam Lampiran
Peraturan Badan ini, dikecualikan untuk bahan yang juga tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Badan ini, digunakan sesuai dengan batasan dan persyaratan penggunaan dalam Lampiran I
Peraturan Badan ini.
3. Yang dimaksud dalam daftar ini:
• “Garam” adalah garam dari kation sodium, potassium, calcium, magnesium, ammonium, dan
ethanolamine; garam dari anion chloride, bromide, sulphate, acetate.
• “Ester” adalah ester dari methyl, ethyl, propyl, isopropyl, butyl, isobutyl, phenyl.
4. Seluruh Kosmetika yang mengandung formaldehyde atau bahan-bahan lain dalam Lampiran
Peraturan Badan ini yang melepaskan formaldehyde harus mencantumkan label peringatan
“mengandung formaldehyde" jika kadar formaldehyde dalam kosmetika lebih dari 0,05%.
Tabel Lampiran III
Keterangan Tabel
No : Nomor urut bahan pada lampiran III
a. Nomor ACD : Nomor urut bahan pada ASEAN Cosmetic Directive (ACD)
b. Nama Bahan/CAS No. : Nama Bahan pada kolom ini tercantum dalam INCI name dan/atau nomenklatur lainnya. Bila
pencantuman nama bahan berupa nomenklatur lainnya, maka INCI name tidak terbatas pada
pencantuman dalam kolom ini.
CAS Number untuk bahan tersebut tidak terbatas pada CAS Number pada kolom ini dan hanya
dicantumkan sebagai referensi.
c. Kadar Maksimum : Bahan hanya dapat digunakan pada kadar maksimum sebagaimana tercantum pada kolom ini
d. Batasan dan Persyaratan Lain : Kosmetika yang menggunakan bahan ini harus memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum
pada kolom ini.
f. Penandaan / Peringatan : Penandaan kosmetika mengandung bahan ini wajib mencantumkan kondisi penggunaan dan
peringatan yang tercantum pada kolom ini.
Lampiran III
1. Dalam Peraturan Badan ini, Bahan Tabir Surya adalah bahan yang digunakan dalam
Kosmetika tabir surya untuk melindungi kulit dari efek yang merugikan disebabkan
oleh radiasi sinar ultra violet.
2. Bahan Tabir Surya dapat ditambahkan ke dalam Kosmetika lainnya dengan batasan
dan persyaratan sesuai dengan persyaratan dalam Lampiran Peraturan Badan ini.
3. Bahan Tabir Surya lainnya yang digunakan untuk melindungi produk terhadap sinar UV
tidak termasuk dalam Lampiran Peraturan Badan ini.
4. Peringatan yang harus dicantumkan pada penandaan Kosmetika tabir surya adalah:
"Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari, meskipun menggunakan kosmetika tabir
surya" atau kalimat yang bermakna sama
Lampiran IV
Keterangan Tabel
No : Nomor urut bahan pada lampiran IV
a. Nomor ACD : Nomor urut bahan pada ASEAN Cosmetic Directive (ACD)
b. Nama Bahan/ : Nama Bahan pada kolom ini tercantum dalam INCI name dan/atau nomenklatur lainnya. Bila
CAS No. pencantuman nama bahan berupa nomenklatur lainnya, maka INCI name tidak terbatas pada
pencantuman dalam kolom ini.
CAS Number yang tercantum dalam kolom ini tidak mencakup semua CAS Number dari bahan tersebut
dan hanya dicantumkan sebagai referensi.
c. Kadar Maksimum : Bahan hanya dapat digunakan pada kadar maksimum sebagaimana tercantum pada kolom ini.
d. Batasan dan : Kosmetika yang menggunakan bahan ini harus memenuhi batasan dan persyaratan sebagaimana
Persyaratan Lain tercantum pada kolom ini.
e. Penandaan/ : Penandaan kosmetika mengandung bahan ini wajib mencantumkan penandaan/peringatan yang
Peringatan tercantum pada kolom ini.
Lampiran IV
Pengujian cemaran
Kosmetika dilakukan di
Laboratorium yang
terakreditasi
Hasil pengujian wajib
didokumentasikan pada
Pengujian Cemaran Dokumen Informasi Produk
Cemaran Mikroba
Angka Lempeng Total 4 Staphylococcus aureus
1 a. Tidak lebih dari 5x102 koloni/g a&b. Negatif per 0,1 g atau 0,1
atau koloni/mL
mL sampel (contoh uji)
b. Tidak lebih dari 103 koloni/g
atau koloni/mL
Candida albicans
2 Angka Kapang dan Khamir 5 a&b. Negatif per 0,1 g atau 0,1
a. Tidak lebih dari5x102 koloni/g mL sampel
atau koloni/mL (contoh uji)
b. Tidak lebih dari 103 koloni/g
atau koloni/mL
Keterangan:
3 Pseudomonas aeruginosa a. Kosmetika untuk: anak di bawah 3 (tiga) tahun, area sekitar
a&b. Negatif per 0,1 g atau 0,1 mata dan membran mukosa
mL sampel (contoh uji) b. Kosmetika selain untuk: anak di bawah 3 (tiga) tahun, area
sekitar mata dan membran mukosa
CEMARAN LOGAM BERAT
1,4-Dioxane
Tidak lebih dari 25 mg/kg atau 25 mg/L (25 bpj)
(*) Kosmetika mengandung bahan yang dibuat melalui proses etoksilasi seperti Sodium Laureth
Sulphate atau Polyethylene Glycol.
CONTACT US
40