Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI

PEMBUATAN SEDIAAN INFUS NATRIUM BIKARBONAT 1,39 %

Dosen Pengampu : Feri Setiadi. M.Farm,Apt

Kelompok Kerja :

Kelompok 1

1. Nabiila Rachma W. (18030016)


2. Rahmawati Hidayat (18030028)
3. Ryan Maulana (18030018)
4. Yani Isnaeni (18030026)
5. Anjelina Safitri (18030095)

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGGI TENOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2020
PELAKSANAAN

I. Metode Pelaksanaan
Membuat sediaan infus dengan bahan aktif Natrium Bikarbonat 1,39 %.

II. Tujuan Praktikum


Mahasiswa dapat membuat sediaan infus Natrium Bikarbonat.

III. Teori Pembuatan Sediaan Infus Natrium Bikarbonat 1,39 %

Natrium bikarbonat merupakan agen pembasa yang berdisosiasi dalam darah yang
asam menjadi ion bikarbonat. Dalam tubuh, terutama darah, pH dipertahankan selalu
pada rentang 7,37 – 7,42. Rentang pH dalam darah tersebut dapat terjadi karena 3 faktor,
yaitu aktivitas ekskresi asam basa oleh ginjal, pengaturan system pernapasan, dan adanya
dapar pada darah. Dapar utama dalam darah adalah kombinasi bikarbonat dan asam
karbonat. (Departemen Farmakologi dan Terapi FKUI,2007).
Pada penderita asidosis, keseimbangan asam basa pada darah berubah karena ion
karbonat menurun yang akan menstimulasi berbagai macam pertukaran ion. Kation-
kation dalam tubuh seperti natrium dan kalium dapat bertukar dengan ion hydrogen pada
cairan ekstrasel. Pada penderita asidosis, jumlah ion hidrogen dalam darah berlebih
sehingga akan terjadi redistribusi ion kalium ke luar sel. Dengan bantuan natrium
bikarbonat, pH darah akan naik dan membuat redistribusi ion dalam tubuh kembali
normal. Hal yang paling utama adalah penambahan ion bikarbonat dapat menjaga
komposisi dapar darah teteap dalam keadaan normal (Departemen Farmakologi dan
Terapi FKUI,2007)

IV. Alat Dan Bahan


IV.1 Alat
1. Beaker glass 500 Ml
2. Kaca Arloji
3. Batang Pengaduk
4. Erlenmeyer
5. Gelas Ukur
6. Corong
7. Kertas Saring
8. Termometer
9. Spatel
10. Botol Infus
11. Autoklaf

IV.2 Bahan
1. Natrium Bikarbonat
2. Karbon absorben
3. Aqua pri injection

V. Cara Pengerjaan
V.1Cara Kerja
1) Penimbangan Natrium Bikarbonat dan Karbon Adsorben
2) Natrium bikarbonat sebanyak ….. g dilarutkan dalam 100 Ml aqua pro injection
dalam gelas kimia 1 L.
3) Sisa natrium bikarbonat yang tersisa pada kaca arloji dibilas dengan 5 Ml aqua
pro injection sebanyak dua kali dan hasil bilasan dimasukkan ke gelas kimia
yang sama.
4) Larutan dipindahkan ke gelas kimia 1 L, ditambah aqua pro injection hingga
volumenya kira-kira mencapai 550 Ml, lalu dicek pHnya.
5) Tambahkan HCl secukupnya hingga diperoleh larutan dengan pH di sekitar ….
6) Sediaan digenapkan volumenya hingga mencapai mL .
7) Karbon adsorben dimasukkan kedalam larutan sediaan lalu dipanaskan pada
suhu …… selama ….. menit.
8) Larutan kemudian disaring selagi hangat menggunakan kertas saring double ke
gelas ukur 500 mL .
9) Sediaan disaring dengan membuat filter ukuran …… µm, dimasukkan dalam
flakon 500 mL .
10) Sediaan yang telah dikemas dibawa ke grey area untuk disterilisasi akhir
dengan Autoclaf.
11) Sediaan yang sudah disterilisasi dibiarkan tertutup selama 2 jam untuk
menghindari reaksi dengan karbon dioksida, lalu diganti tutupnya dengan tutup
karet flakon yang telah disediakan.

V.2Formulasi

1. Bahan aktif Natrium Bikarbonat


Pemerian Serbuk hablur, putih. Stabil di udara kering, tetapi dalam udara
lembab secara perlahan-lahan terurai. Larutan segar dalam air
dingin tanpa dikocok, bersifat basa terhadap lakmus. Kebasaan
bertambah bila larutan dibiarkan, digoyang kuat atau
dipanaskan.
(Farmakope Indonesia edisi V hlm 892)
Kelarutan Larut dalam air; tidak larut dalam etanol.
(Farmakope Indonesia edisi V hlm 892)
Stabilitas Panas: Stabil hingga suhu 2700C (mengalami penguraian)
 Panas (HOPE 6th Edition page 630)
 Hidrolisis Hidrolisis: Stabil terhadap air, terjadi penguraian pada udara
 Cahaya lembab di bawah suhu 400C

 pH (HOPE 6th Edition page 631)


Cahaya: Stabil terhadap cahaya
(HOPE 6th Edition page 631)
pH: 7,0-8,5 (pH sediaan injeksi)
(Farmakope Indonesia edisi V hlm 896)
Penyimpana Dalam wadah tertutup baik.
n (Farmakope Indonesia edisi V hlm 895)

Kesimpulan :

Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : garam


Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : larutan
Cara sterilisasi sediaan : sterilisasi akhir (panas lembab dengan autoklaf selama
15 menit pada suhu 1210C dan tekanan 15 Psi)
(HOPE 6th Edition page 631)
Kemasan : botol infus kaca bening 500 ml

2. Aqua pro injection


Pemerian Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa,
aqua untuk injeksi adalah air yang dimurnikan dengan cara
destilasi atau reverse osmosis tidak mengandung zat
tambahan lain
(HOPE 6th Edition page 766)
Kelarutan Dapat bercampur dengan sebagian besar pelarut polar
(HOPE 6th Edition page 766)
Stabilitas Aqua pro injection stabil di semua keadaan fisik (padat, cair,
gas). Dapat disterilisasi menggunakan autoklaf. Air murni
harus disimpan dalam wadah tertutup rapat. Jika disimpan
dalam jumlah besar, kondisi penyimpanan harus dirancang
untuk membatasi pertumbuhan mikroorganisme. Air untuk
injeksi disimpan dalam wadah tertutup rapat. pH sediaan
injeksi= 5,0-7,0.
(HOPE 6th Edition page 766)
Kegunaan Air sebagai bahan dan pelarut pada formula dan pembuatan
produk farmasi, dan untuk membuat sediaan injeksi.
(HOPE 6th Edition page 766 )
Inkompabilitas Dalam formula farmasi, air dapat bereaksi dengan obat –
obatan dan eksipien lain yang rentan terhadap hidrolisis pada
saat suhu ditinggikan. Air bereaksi secara kuat dengan logam
alkali dan bereaksi cepat dengan alkali tanah dengan
oksidasinya seperti kalsium oksida dan magnesium oksida.
Air juga bereaksi dengan garam tidak hidrat menjadi garam
hidrat dengan berbagai komposisi dan bahan organik dan
kalsium karbida.
(HOPE 6th halaman 768)

3. Carbo Adsorben/Karbon Aktif


Pemerian Serbuk halus, bebas dari butiran, hitam; tidak berbau; tidak
berasa
(Martindale 15th Edition page 1435)
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan etanol
(Martindale 15th Edition page 1435)
Stabilitas -
Kegunaan Sebagai bahan untuk depirogenasi
Inkompabilitas -

Daftar bahan Uraian Metode sterilisasi yang


dipilih
Natrium Bikarbonat - Berbentuk serbuk Oven 160º C selama 120
- Stabil dalam menit
rentang suhu 55-85º
C, tahan panas
hingga 165º C (The
Pharmaceutical
Codex edisi 12,
1994, hlm. 1042
Karbon absorben Hablur heksahedral tidak
berwarna atau serbuk
hablur putih, tidak berbau,
rasa asin (Farmakope
Indonesia edisi III, 1979,
hlm. 403)
Aqua pri injektion Hablur tidak berwarna,
serbuk halus atau butiran
putih, tidak berbau, rasa
manis (Dirjen POM edisi
IV, 1979)

VI. Pembahasan
-

VII.Kesimpulan
-

Daftar Pustaka

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai