Anda di halaman 1dari 89

SKRIPSI

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF


DARI SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH ( Psidium guajava L.)

TYA CHALIFATUL MAULINA


NIM F1G018029

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
SKRIPSI

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF


DARI SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH ( Psidium guajava L.)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


pada Program Studi S1 Farmasi

TYA CHALIFATUL MAULINA


NIM F1G018029

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF
DARI SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.)

TYA CHALIFATUL MAULINA


NIM F1G018029

Telah disetujui, diuji, dan disahkan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Program Studi S1 Farmasi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu

Bengkulu, Juli 2022


Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

apt. Delia Komala Sari, M.Farm Dr. Charles Banon, S.Pd., M.Si
NIP. 199107292019032017 NIP. 197405222006041002

Penguji

Prof. Dr. Morina Adfa, S.Si, M.Si apt. Dwi Dominica M.Farm
NIP. 197310312000032001 NIP. 198901292019032009

Mengesahkan
Dekan FMIPA Koordinator Program Studi S1 Farmasi

Dr. Jarulis, M.Si apt. Agung Giri Samudra, M.Farm


NIP.197511252005011013 NIP. 198905082019031007

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

iii
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Tya Chalifatul Maulina
NIM : F1G018029
Fakultas : MIPA
Program Studi : S1 Farmasi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Program Studi S1 Farmasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.
Bagian tertentu dalam penulisan Skripsi ini dikutip dari hasil karya orang lain
yang telah dicantumkan sumbernya secara jelas sesuai norma, etika, dan kaidah
penulisan ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian
Skripsi ini adanya plagiat dalam bagian -bagian tertentu, saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan perundangan yang berlaku.

Bengkulu, Juli 2022

Tya Chalifatul Maulina

iv
ABSTRAK

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF


DARI SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.)

TYA CHALIFATUL MAULINA


NIM F1G018029

Buah jambu biji adalah tanaman buah yang berjenis perdu dan memiliki
kandungan likopen dan vitamin C yang sangat tinggi yang dapat merangsang
pembentukan kolagen untuk mengatasi berbagai jenis masalah pada kulit wajah.
Daging buah jambu biji merupakan salah satu bagian yang paling banyak
mengandung vitamin C, dimana daging buah tersebut dapat diolah menjadi
masker wajah, salah satunya berupa masker gel peel off. Masker gel peel off
merupakan sediaan topikal yang berbentuk gel dan diaplikasikan ke kulit dalam
15-30 menit hingga mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film
transparan yang elastis, sehingga mudah dikelupas. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.)
dapat diformulasikan dalam sediaan masker gel peel off dan untuk mengetahui
pengaruh perbedaan konsentrasi sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.)
penelitian ini dilakukan secara eksperimental meliputi pemeriksaan fisik yaitu
organoleptis, homogenitas, uji pH, daya sebar, viskositas, waktu kering, dan uji
stabilitas sediaan selama 21 hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan FII memenuhi persyaratan sifat fisik yang paling baik yaitu sediaan
homogen tidak terdapat butiran kasar, pH sediaan 5,8 sesuai dengan pH kulit 4,5-
6,5, memiliki daya sebar 5,1, viskositas 7966.87 cp, dan waktu kering 21,42
menit.

Kata kunci: Masker gel peel off, Sari Buah, jambu biji, Psidium guajava L

v
ABSTRACT

FORMULATION AND EVALUATION OF THE PREPARATION OF THE


PEEL OFF GEL MASK FROM RED Guava juice (Psidium guajava L.)

TYA CHALIFATUL MAULINA


NIM F1G018029

Guava fruit is a shrub type fruit plant and contains very high levels of lycopene
and vitamin C which can stimulate the formation of collagen to overcome various
types of problems in facial skin. The flesh of the guava fruit is one of the parts that
contains the most vitamin C. The flesh of the fruit can be processed into facial
masks, one of which is a peel off gel mask. Peel off gel mask is a topical
preparation in the form of a gel and is applied to the skin within 15-30 minutes
until it dries, this preparation will form an elastic transparent film layer, so it is
easy to peel off. The purpose of this study was to determine whether red guava
juice (Psidium guajava L.) could be formulated into a peel off gel mask
preparation and to determine the effect of different concentrations of red guava
juice (Psidium guajava L.). physical examination, namely organoleptic,
homogeneity, pH test, spreadability, viscosity, dry time, and stability tests for 21
days. Based on the results of the physical examination, it was shown that FII met
the requirements for the best physical properties, namely homogeneous
preparations without coarse grains, pH of the preparation of 5.8 in accordance
with skin pH 4.5-6.5, having a spreading power of 5.1, viscosity of 7966.87cp, and
dry time of 21.42 minutes.

Keywords: Peel off gel mask, Fruit juice, Guava, Psidium guajava L.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kesehatan dan rahmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak
Daun Merdeka (Chromolaena odorata L.) Terhadap Indeks Tukak, Rasio
Proteksi, dan Gambaran Histopatologi Lambung Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
yang Diinduksi Etanol” dengan baik.
Pada penulisan skripsi ini, penulis menyadari telah banyak melibatkan
berbagai pihak yang memberikan bimbingan, bantuan, saran, kerja sama, dan
dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:
1. Bapak Dr. Jarulis, S.Si., M.Si selaku Dekan FMIPA Universitas Bengkulu
yang telah memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
2. Bapak apt. Agung Giri Samudra, S.Farm., M.Sc selaku Ketua Program Studi
S1 Farmasi Universitas Bengkulu yang telah memberikan motivasi, petunjuk,
serta arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.
3. Ibu apt. Delia Komala Sari, S.Farm., M.Farm selaku dosen pembimbing utama
yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan dukungan,
masukan, serta ilmu sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
4. Bapak Dr. Charles Banon, S.Pd., M.Si selaku pembimbing pendamping dan
pembimbing akademik yang telah membimbing dan memberikan masukan,
saran serta dukungan kepada penulis selama proses penulisan skripsi sehingga
penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Ibu Prof. Dr. Morina Adfa, S.Si, M.Si selaku penguji I yang telah memberikan
dukungan, saran, masukan dan nasehat demi perbaikan skripsi ini.
6. Ibu apt. Dwi Dominica S.Farm., M.Farm, selaku penguji II yang telah
memberikan dukungan, saran, masukan dan nasehat demi perbaikan skripsi
ini.
7. Seluruh dosen, staf, dan administrasi Program Studi S1 Farmasi Jurusan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Bengkulu yang telah memberikan ilmu dan dukungan selama proses
perkuliahan ini.
8. Kepada keluarga khususnya ayahanda tercinta (Zudedi), ibunda tercinta
(Martalena), kakakku tercinta (Lidya Agustin), dan adekku (Rizki Maulana)
serta keponakanku (Muhammad Razka Pratama) yang tidak hentinya
memberikan doa, dukungan, semangat, saran serta masukkan dalam segala hal
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

vii
9. Waldi Apri Irawan yang selalu memberikan nasehat, motivasi, dan semangat
kepada penulis.
10. Teman-teman seperjuangan yang memberikan saran, masukkan, nasehat, serta
motivasi. Khususnya orang-orang terdekat (Wiya, Dinda, noval) yang telah
meluangkan banyak waktu, tenaga, serta fikirannya dalam membantu dalam
bentuk materil maupun doa kepada penulis.
11. Tim satu pembimbing (Diana, vei, sabil, dilla) terimakasih atas
kebersamaannya dalam penelitian dan perjuangan penyusunan skripsi ini.
12. Teman-teman kosan Sekundang (Mbak Meli, dan Feby) yang selalu
menyemangati, dan memberikan nasehat.
13. Lailaturrahmi yang menasehati, mendengarkan keluh kesahku, mendoakan,
dan memberikan semangat kepada penulis.
14. Teman-teman seperjuangan Codein anak sulung S1 Farmasi 2018 yang telah
berjuang bersama dan memberikan semangat serta dukungan yang luar biasa
selama proses dalam menempuh pendidikan di S1 Farmasi Universitas
Bengkulu.
15. Seluruh teman-teman dan kerabat yang tidak bisa saya sebutkan Namanya satu
per satu, saya haturkan terimakasih banyak atas doa dan dukungannya selama
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan
senang hati. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan.

Bengkulu, Juli 2022

Tya Chalifatul Maulina

viii
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Motto:
 Jika kamu bisa memimpikannya, maka kamu bisa melakukannya.
 Perbanyak bersyukur, kurangi mengeluh. Buka mata, jabarkan telinga,
perluas hati. Sadari kamu ada sekarang, bukan kemarin atau besok,
nikmati setiap proses dan momen dalam hidup, berpetualang.
Persembahan:
Dengan segala puji syukur kepada Allah SWT dan atas dukungan dan do’a
dari orang-orang tercinta, akhirnya Skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati dan rasa syukur Skripsi ini saya persembahkan kepada:
 Skripsi ini saya persembahkan sepenuhnya kepada dua orang hebat dalam
hidup saya, Papa dan Mama (Zudedi dan Martalena). Keduanya lah yang
membuat segalanya menjadi mungkin sehingga saya bisa sampai pada tahap di
mana skripsi ini akhirnya selesai. Betapa tak ternilai kasih sayang dan
pengorbanannya. Terima kasih atas segala pengorbanan, nasihat dan doa baik
yang tidak pernah berhenti kalian berikan kepadaku.
 Kakakku tercinta (Lidya Agustin), dan adik ku tersayang (Rizki Maulana)
serta keponakanku (Muhammad Razka Pratama) yang tidak hentinya
memberikan doa, dukungan, semangat, saran serta masukkan dalam segala
hal.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................v
ABSTRACT...........................................................................................................vi
MOTTO dan PERSEMBAHAN..........................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................3
1.4.1 Bagi Universitas........................................................................3
1.4.3 Bagi Peneliti Lain......................................................................3
1.5 Batasan Masalah................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................4
2.1 Deskripsi Tanaman............................................................................4
2.1.1 Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.)....................................4
2.1.2 Morfologi dan Klasifikasi Jambu Biji......................................4
2.1.2.1 Klasifikasi Jambu Biji.......................................................................4
2.1.2.2 Morfologi Jambu Biji........................................................................5
2.1.3 Manfaat Tanaman Jambu Biji...................................................5
2.1.4 Kandungan Kimia Buah Jambu Biji Merah..............................6
2.2 Kulit ..................................................................................................7
2.2.1 Struktur kulit.............................................................................7
2.2.2 Fungsi kulit...............................................................................8
2.2.3 Jenis-jenis kulit.........................................................................9
2.3 Masker..............................................................................................10
2.3.1 Jenis-jenis Masker...................................................................11
2.3.2 Fungsi Masker.........................................................................12
2.3.3 Masker Gel Peel Off...............................................................12
2.3.4 Komponen Masker Peel Off...................................................13
2.3.5 Evaluasi Sediaan Masker Peel Off..........................................15
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................17
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................17
3.2 Sampel Penelitian.............................................................................17
3.3 Alat dan Bahan.................................................................................17

x
3.3.1 Alat..........................................................................................17
3.3.2 Bahan......................................................................................17
3.4 Penyiapan Sampel............................................................................17
3.4.1 Pengumpulan Sampel.............................................................17
3.4.2 Pengolahan Sampel.................................................................17
3.5 Formula Sediaan Masker Gel Peel off.............................................18
3.5.1 Formulasi masker gel peel off (Reager, 2000)........................18
3.6 Rancangan modifikasi formula sediaan masker gel peel off............18
3.7 Evaluasi Sediaan..............................................................................19
3.8 Analisis Data....................................................................................21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................22
4.1 Formulasi Masker Peel Off dari Sari Buah Jambu Biji Merah
(Psidium guajava L.)........................................................................22
4.2 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan.............................................22
4.2.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis Sediaan...............................22
4.2.2 Hasil Pemeriksaan Homogenitas Sediaan..............................23
4.2.3 Hasil Pemeriksaan pH Sediaan..............................................25
4.2.4 Hasil Pemeriksaan Uji Daya Sebar........................................27
4.2.5 Hasil PemeriksanViskositas...................................................29
4.2.6 Hasil Pemeriksaan Uji Waktu Kering....................................30
4.2.7 Hasil Pemeriksaan Uji Stabilitas Sediaan..............................32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................38
5.1 Kesimpulan........................................................................................38
5.2 Saran..................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................39

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah jambu biji merah (Psidium guajava L.).......................... 4


Gambar 2. Skema bagian-bagian kulit....................................................... 7
Gambar 3. Sediaan Maker gel peel off dari sari buah jambu biji merah... 23
Gambar 4. Hasil Uji Homogenitas Sediaan Masker Gel Peel Off............. 24
Gambar 5. Hasil pengukuran pH sediaan masker gel peel off................... 25
Gambar 6. Grafik pengukuran pH sediaan masker gel peel off................. 26
Gambar 7. Pengukuran Daya Sebar Masker Gel Peel Off......................... 28
Gambar 8. Hasil Uji Viskositas Masker Gel Peel Off............................... 29
Gambar 9. Pengujian Waktu Kering Masker Gel Peel Off........................ 31
Gambar 10. Uji Stabilitas Sediaan............................................................... 33
Gambar 11. Uji Kesukaan Sediaan Masker Gel Peel Off Pada Panelis....... 34
Gambar 12. Grafik Hasil Uji Kesukaan Warna Sediaan masker gel peel
off............................................................................................. 36
Gambar 13. Grafik Hasil Uji Kesukaan Aroma Sediaan masker gel peel
off............................................................................................. 37
Gambar 14. Grafik Hasil Uji Kesukaan Tekstur Sediaan masker gel peel
off............................................................................................. 37

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Formulasi sediaan masker gel peeloff sari buah jambu merah...... 18
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis................................................................... 22
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Sediaan masker gel peel off..................... 24
Tabel 4. Data Hasil Pengukuran pH Sediaan Masker Gel Peel Off............. 26
Tabel 5. Hasil Uji Daya Sebar Masker Gel Peel Off................................... 27
Tabel 6. Hasil Uji Viskositas Sebar Masker Gel Peel Off........................... 29
Tabel 7. Hasil Uji Waktu Kering Masker Gel Peel Off............................... 30
Tabel 8. Hasil Uji Stabilitas Sediaan Masker Gel Peel Off......................... 32
Tabel 9. Merupakan uji kesukaan sediaan masker gel peel off.................... 35

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian............................................................. 42


Lampiran 2. Lembar Permintaan menjadi responden............................... 43
Lampiran 3. Lembar Kesediaan Menjadi Responden............................... 44
Lampiran 4. Deskripsi Produk masker gel Peel Off................................. 45
Lampiran 5. Kuesioner Penelitian Uji Kesukaan (Hedonic Test)............. 46
Lampiran 6. Perhitungan Bahan Pembuatan Masker Peel Off................. 54
Lampiran 7. Tabel Hasil Pengukuran pH Sediaan.................................... 56
Lampiran 8. Hasil Uji Daya Sebar............................................................ 58
Lampiran 9. Tabel Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan...................... 60
Lampiran 10. Tabel Hasil Pengujian Viskositas Sediaan........................... 62
Lampiran 11. Alat yang digunakan............................................................ 63
Lampiran 12. Bahan yang digunakan......................................................... 65
Lampiran 13. Dokumentasi Pembuatan Sari Buah Jambu biji Merah........ 66
Lampiran 14. Dokumentasi Pembuatan Formula Masker Gel Peel Off..... 67
Lampiran 15. Hasil Pengujian Daya Seba.................................................. 68
Lampiran 16. Dokumentasi Uji Homogenitas............................................ 68
Lampiran 17. Dokumentasi Uji pH............................................................ 69
Lampiran 18. Dokumentasi Uji Waktu Kering........................................... 69
Lampiran 19. Dokumentasi Uji Viskositas................................................. 70
Lampiran 20. Daftar Riwayat Hidup.......................................................... 71

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit merupakan organ yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari
berbagai pengaruh lingkungan. Kulit wajah memiliki sifat yang sangat sensitif dan
dirawat secara khusus. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan kulit wajah
yaitu pengaruh dari lingkungan seperti paparan sinar matahari, polusi, iklim,
penggunaan AC, menggunakan produk perawatan atau tata rias yang tidak sesuai
dengan kondisi kulit, makanan serta kelelahan (Wardah, dkk, 2019). Munculnya
bintik-bintik hitam, kulit tampak kusam, tumbuhnya jerawat, pori-pori kulit
membesar, kulit terasa kering, dan kandungan minyak berlebih pada wajah
merupakan tanda terganggunya kesehatan kulit. Berbagai permasalah pada kulit
ini lah yang menyebkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
menjaga dan merawat kulit wajah. Sehingga permintaan kosmetik di pasaran
semakin meningkat (Dewayanti dan Marwiyah, 2014).
Kosmetik wajah terdiri dari berbagai jenis dan bentuk sediaan. Salah satu
bentuk sediaan kosmetik wajah yang berfungsi untuk merawat dan memelihara
kesehatan kulit yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas kulit. Jenis masker
yang praktis untuk di gunakan yaitu masker gel peel off, setelah kering dapat
langsung dikelupas tanpa perlu dibilas. Masker dapat digunakan oleh berbagai
kalangan usia, mulai dari remaja hingga orang tua. Proses penggunaan masker
wajah biasanya membutukan waktu relatif lama sehingga sangat dibutuhkan
masker yang praktis dalam proses penggunaannya seperti masker gel peel off
tanpa harus menambahkan bahan lain. Setelah pengaplikasian sediaan masker
pada wajah, maka akan terbentuk lapisan film transparan yang sangat elastis dan
mudah untuk dibersihkan dengan cara dikelupaskan tanpa harus dibilas dengan
air, sehingga sangat praktis untuk digunakan.
Masker peel off sangat efektif dalam mengatasi minyak berlebih pada
kulit, mengangkat komedo, sel kulit mati, dan penyumbatan pori-pori.
Penggunaan masker peel off juga dapat digunakan untuk membersikan serta
melembabkan kulit wajah. Sediaan masker peel off bermanfaat dalam merelaksasi

1
2

otot-otot wajah, tidak hanya itu juga berperan sebagai pembersih, pelembab,
penyegar dan pelembut kulit wajah (Nurjanah, 2019).
Salah satu bahan alami yang dapat diolah menjadi masker gel peel off
yaitu buah jambu biji. Tanama buah jambu biji mempunyai banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Damanik dan Chan, 2019), buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dapat
diformulasikan dalam bentuk sediaan masker krim. Buah jambu biji mengandung
mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder diantaranya yaitu, senyawa
likopen, vitamin C, eugenol, kuercetin, guavin, asam protokatekuat, asam ferulat,
asam galat, dan asam kafeat yang berfungsi sebagai antioksidan (Rachmaniar dkk,
2016).
Vitamin C pada buah jambu biji sebagian besar terkonsentrasi pada bagian
kulit dan daging bagian luar yang lunak dan tebal (Fitasari dkk, 2018). Kandunga
vitamin C mencapai puncaknya pada saat menjelang buah matang (Lantana,
2020). Setiap 100 g buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) menjelang
matang mengandung vitamin C sebesar 150,5 mg, matang optimal 130,13 mg,
lewat matang sebanyak 132,24 mg dan buah jambu biji merah setengah matang
hanya 38,3 mg. Senyawa likopen merupakan pigmen alami yang ditemukan pada
buah-buahan yang berwarna merah seperti, tomat, semangka serta buah jambu biji
merah. Senyawa likopen yang terkandung pada buah jambu buji merah dapat di
manfaat kan sabagai pewarna alami pada pembuatan formula masker (Rahayu
dkk, 2020).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian
yang berjudul Formulasi Sedian Masker Gel Peel off dari Sari Buah Jambu Biji
Merah (Psidium guajava L.).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian
ini adalah:
1. Apakah sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dapat di
formulasikan menjadi sediaan masker gel peel off ?
3

2. Pada konsentrasi berapa sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.)
dapat diformulasikan menjadi sediaan masker gel peel off dengan sifat
fisik yang baik.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah sari buah jambu biji merah (Psidium guajava
L.) dapat di formulasikan dalam sediaan masker gel peel off.
2. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi sari buah jambu biji
merah (Psidium guajava L.) pada sediaan mesker gel peel off terhadap
sifat fisik sediaan masker

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Universitas
Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi pengembangan penelitian dan
penulisan, khususnya yang berkaitan dengan bidang farmasi dalam pembuatan
kosmetik berupa masker gel peel off menggunakan bahan alami yaitu sari buah
jambu biji merah (Psidium guajava L.)
1.4.2 Bagi Pendidik
Dapat meningkatkan motivasi belajar bagi mahasiswa khususnya yang
berkaitan dengan bidang farmasi dalam pembuatan kosmetik untuk merawat kulit
wajah menggunakan bahan alami serta memiliki informasi tambahan mengenai
manfaat yang dimiliki buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dapat
digunakan untuk merawat kulit wajah dalam bentuk sediaan masker gel peel off
1.4.3 Bagi Peneliti Lain
Dapat menjadi bahan referensi baru dalam dunia penelitian yang berkaitan
dengan bidang farmasi dalam pembutan kosmetik masker gel peel off dari sari
buah jambu biji merah (Psidium guajava L.).

1.5 Batasan Masalah


Formulasi dan evaluasi sediaan fisik masker gel peel off dari sari buah
jambu biji merah (Psidiumguajava L.).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Tanaman


2.1.1 Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Buah jambu biji adalah tanaman buah yang berjenis perdu dan dalam
bahasa inggris disebut Lambo guajava. Jambu biji bukan merupakan tanaman asli
Indonesia melainkan tanaman yang berasal dari Brazilia Amerika Tengah, dan
menyebara ke Thailand dan ke berbagai negara Asia salah satunya Indonesia.
Secara umum jambu biji tersebar pada berbagai wilayah tropis karena mudah
tumbuh pada berbagai jenis tanah, mudah untuk di perbanyak, dan relatif cepat
berbuah. Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari
bahasa Yunani yaitu “Psidium” yang berarti delima, sementara “guajava” berasal
dari nama yang diberikan Spanyol (Parimin, 2005).
Buah jambu biji merah memiliki nama yang beragam yaitu Glimabreueh
(Aceh), Galiman (Sumatera), jambu klutuk (Jawa), jambu batu (Sunda), jambu
bender (Madura), gojawas (Manado), libu (Kalimantan), kojabas (Nusa
Tenggara), dan Kayawawese (maluku) (Rachmaniar dkk, 2016).

Gambar 1. Buah jambu biji merah (Psidium guajava L.)


Sumber: Dokumentasi Pribadi
2.1.2 Morfologi dan Klasifikasi Jambu Biji
2.1.2.1 Klasifikasi Jambu Biji
Secara botanis tanaman jambu biji dapat di klasifikasikan sebagai
berikut, menurut (Parimin 2005):

4
5

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)


Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae (biji berpeping dua)
Ordo :Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava Linn.
Varietas : Getas atau jambu biji merah
2.1.2.2 Morfologi Jambu Biji
Jambu biji merupakan tanaman perdu bercabang banyak yang tingginya
dapat mencapai 3-10 m. Jambu biji dapat berumur kurang lebih sekitar 30-4
tahun. Jambu biji dapat berbuah pada sekitar umur 2-3 bulan meskipun ditanam
melalui biji. Batang jambu biji mempunyai karakteristik khusus, yaitu berkayu
keras, tidak mudah patah, kuat dan padat. Batang memiliki banyak cabang, batang
bengkok. Kulit kayu tanaman jambu biji memiliki tekstur halus dan mudah
terkelupas. Dalam waktu tertentu tanaman mengalami pergantian atau peremajaan
kulit batang (Lantana, 2020).
Daun jambu biji memiliki bentuk oval, bulat, atau bulat oval dengan ujung
tumpul atau lancip. Warna daun jambu biji bervariasi seperti hijau tua, hijau
muda, dan hijau berbelang kuning. Permukaan daun ada yang halus biasa dan
halus mengkilap. Tanaman jambu biji relatif cepat tumbuh, dapat berbunga dan
berbuah sepanjang tahun. Buah jambu biji telah produktif pada umur 1 tahun.
Besar buah jamu biji bervariasi dari buah berdiameter 2,5 cm sampai dengan lebih
dari 10 cm. Kulit buah bewarna hijau saat muda dan bewarna kuning mengkilap
saat matang. Jambu biji terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenisnya memiliki
warna daging buah yang berbeda, namun pada umumnya berwarna putih biasa,
putih susu, dan merah. Pada saat matang buah memiliki aroma yang harum
(Lantana, 2020).
2.1.3 Manfaat Tanaman Jambu Biji
Hampir semua bagian tanaman jambu biji dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari. Mengkonsumsi buah jambu biji dapat dilakukan dalam
keadaan segar maupun sudah melalui peroses pengolahan terlebih dahulu. Jambu
6

biji biasanya diolah menjadi beragai produk yaitu, sari buah, nektar, sirup, buah
vita, kembang gula, ice cream, jus, yoghurt dan dodol. Jambu biji tidak hanya
dapat dimanfaatkan menjadi olahan makanan dan kerajinan, tetapi juga dapat
digunakan untuk pengobatan (Parimin, 2005). Tanaman jambu biji dapat
mengobati diare, gastroentritis akut, radang tenggorokan, gusi bengkak, damam
berdarah, sariawan, diabetes, dan penyakit jantung (Norlita dan KN, 2017).
Jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi. Kandungan
vitamin C pada buah jambu biji merupakan bahan dasar yang dapat merangsang
pembentukan dan peningkatan produksi kolagen yang baik untuk mengatasi
masalah pada kulit wajah dan dapat menjaga kekenyalan, kelenturan, serta
kehalusan kulit serta dapat mencerahkan kulit (Norlita and KN, 2017). Selain itu
Buah jambu biji juga mengandung senyawa eugenol yang memberikan aroma
yang khas pada buah (Arief dkk, 2018).
Buah jambu biji dapat melindungi tubuh dari sel kanker dan mencegah
rasikal bebas sebagai penyebab penuaan dini pada kulit karna memiliki aktivitas
sebagai antioksidan (Parimin, 2005).
2.1.4 Kandungan Kimia Buah Jambu Biji Merah
Buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) mengandung senyawa
metabolit sekunder yaitu vitamin C, alkaloid, flavonoid, tanin, fenolik, dan
terpenoid, steroid (Harahap dan Nurbaity, 2021). Adapun Metabolit sekunder
pada jambu biji yang memiliki aktivitas antioksidan diantaranya yaitu karotenoid,
dan senyawa fenolik seperti vitamin C, kuersetin, guavin, asam protokatekuat,
asam ferulat, asam galat, dan asam kafeat (Rachmaniar dkk, 2016).
Bagian yang banyak mengandung vitamin C yaitu pada bagian kulit sera
daging buah yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C pada buah jambu biji di
pengaruhi oleh tingkat kematangan buah. Kadar vitamin C mencapai puncak pada
saat menjelang buah matang. pada buah matang kandungan vitamin C yang
terkandung yaitu 150,5 mg, matang optimal 130,13 mg, dan lewat matang
sebanyak 132,24 mg (Padang and Maliku, 2017). Jambu biji merah (Psidium
guajava L.) memiliki senyawa likopen. Likopen merupakan suatu zat pemberi
warna merah pada buah yang dapat manfaatkan sebagai zat pewarna alami. Selain
itu senyawa likopen bermanfat untuk membantu proses regenerasi kulit.
7

2.2 Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak pada bagian luar tubuh. luas
permukaan kulit manusia diperkirakan berkisar antara kurang lebih 2 m2, dan
dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemak atau, sekitar 16% dari berat
badan seseorang. Kulit berfungsi untuk melindungi bagian-bagian tubuh dari
berbagai macam gangguan dan rangsangan dari luar. Kulit juga bernafas
(respiras), menyerap oksigen yang di ambil dari aliran darah, dan begitu pula
dalam proses pengeluaran karbon dioksida yang banyak dikeluarkan melalui
aliran darah sama seperti jaringan tubuh lainnya. Kulit terdiri dari berbagai
macam warna, misalnya bewarna terang pirang, kuning, sawo matang dan hitam,
bewarna merah muda pada telapak tangan dan kaki, dan bewarna kecoklatan pada
genitalia eksterna orang dewasa (Kusantati ddk, 2008).
2.2.1 Struktur kulit

Gambar 2. Skema bagian-bagian kulit


Sumber: Kusantati, 2008.
Dalam Kusantati dkk (2008), kulit memiliki tiga lapisan yaitu kulit ari
(epidermis) merupakan lapisan paling luar, kulit jangat (dermis) dan jaringan
penyambung dibagian bawah kulit (tela subkutanea, hipodermis atau sub kutan).
a. Lapisan Epidermis
Epidermis merupakan lapisan paling luar kulit yang terdiri dari:
 Stratum korneum atau disebut juga dengan lapisan tanduk adalah lapisan
paling luar kulit.
8

 Stratum lusidum atau lapisan bening, merupakan lapisan sel-sel gepeng


tanpa inti. Lapisan ini sangat jelas tampak pada telapak kaki dan telapak
tangan.
 Stratum granulosum (lapisan berbutir) terdiri dari 2 sampai 4 lapisan sel-
sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat ini diantaranya.
 Stratum spinosum (lapisan taju) terdiri dari beberapa lapisan sel yang
berbentuk poligonal dengan inti lonjong yang besarnya berbeda-beda, hal
ini dikarena adanya proses mitosis.
 Stratum basal (lapisan benih) merupakan lapisan dermis paling bawah.
 Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Inti sel
lebih besar dibandingkan selnya, sitoplasmanya basofilik (Kalangi,
2014).
b. Lapisan Dermis
Lapisan dermis memiliki ketebalan yang lebih tebal dibandingkan epidermis.
Lapisan dermis terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-
elemen seluler dan foliker rambut. Secara gari besar dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
 Parspapilare, merupakan bagian yang menonjol ke epidermis terdiri dari
ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
 Parsretikulare, merupakan bagian bawah yang menonjol ke arah
subkutan, terdiri dari serabut-serabut penunjang misalnya serabut
kolagen, elastis, dan retikulin (Kalangi, 2014).
c. Lapisan Sub kulit
 Lapisan subkutan merupakan kelanjutan dermis yang terdiri dari jaringan
ikat longgar yang berisi sel-sel lemak didalamnya. Sel-sel lemak lebih
banyak pada lapisan ini dari pada dalam dermis. Jumlahnya terganung
dengan jenis kelamin dan keadaan gizi (Kalangi, 2014).
2.2.2 Fungsi kulit
Menurut Kusantati dkk (2008), Kulit memiliki berbagai fungsi yaitu
sebagai berikut:
a. Sebagai pelindung atau proteksi
9

Lapisan tanduk memiliki fungsi untuk menutupi jaringan-jaringan tubuh di


bagian sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh luar seperti luka dan
kuman. Kulit dapat menahan luka-luka kecil, menahan suhu tubuh, mencegah zat
kimia dan bakteri dapat masuk dalam tubuh serta mencegah rangsangan-
rangsangan fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
b. Penerima rangsangan
Kulit sangat sensitif dan peka terhadap berbagai rangsangan sensorik yang
berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, getaran dan rabaan.
c. Pengatur panas atau thermoregulasi
Kulit merupakan organ yang berfungsi sebagai pengatur panas antara
tubuh dan lingkungan. Kulit mempertahankan suhu internal tubuh agar tetap
konstan. Panas dapat hilang dengan penguapan keringat sehingga menciptakan
efek pendinginan. Sedangkan ketika suhu dingin maka folikel rambut membantu
menjaga suhu tubuh.
d. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan berbagai zat tertentu yaitu keringat dan kelenjar
keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori dengan membawa garam, yodium dan
zat kimia lain. Air yang keluar dari kulit tidak hanya dikeluarkan melali keringat
tetapi juga melalui penguapan air sebagai pembentukan keringat yang tidak
disadari.
e. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap berbagai zat tertentu, terutama zat yang larut dalam
lemak maka dapat diserap kedalam kulit. Hormon yang terkandung dalam krim
muka dapat masuk melalui kulit dan dapat mempengarui lapisan kulit pada tingkat
lapisan yang sangat tipis.
f. Penunjang penampilan
Berkaitan dengan kecantikan yaitu keadaan tekstur kulit yang tampak halus,
putih dan bersih maka dapat menunjang penampilan dan rasa percaya diri pada
seseorang.
2.2.3 Jenis-jenis kulit
Sebelum melakukan perawatan pada kulit sebaiknya terlebih dahulu
memahami jenis kulit, agar dapat menentukan perawatan yang dibutuhkan sesuai
10

dengan kondisi kulit. Berdasarkan kondisinya kulit dapat dikelompokkan menjadi


5 jenis, yaitu:
1. Kulit normal
Merupakan tipe kulit yang memiliki kadar minyak (sebum) yang
dikeluarkan oleh kulit seimbang pada area T-Zone di atas kedua alis mata
hingga kehidung maupun area hidung. Kulit normal terasa lembut saat
disentuh. Kulit tipe ini cenderung mudah untuk dirawat.
2. Kulit berminyak
Kulit berminyak adalah kulit yang mempunyai kadar minyak
permukaan kulit yang berlebih sehingga tampak mengkilap, kotor dan
kusam. Biasanya jenis kulit ini pori-pori tampak lebih lebar sehingga
menimbulkan kesan kasar dan lengket. Kotoran sangat mudah menempel
pada kulit berminyak sehingga menyumbat saluran minyak yang berpotensi
menimbulkan jerawat pada kulit.
3. Kulit kering
Kulit kering merupakan kulit yang memiliki lemak permukaan yang
kurang sedikit sehingga pada perabaan terasa kering, kasar karna banyak
kulit yang retak. Kulit kering disebabkan oleh kelenjar minyak sangat
sedikit memproduksi minyak. Kulit kering apabila tidak diberikan pelembab
secara rutin maka dapat menimbulkan keriput pada kulit.
4. Kulit sensitif
Kulit sensitif lebih tipis dari jenis julit lainnya sehingga sangat peka
terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan alergi (allergen). Pembuluh darah
kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitif posisi letaknya sangat dekat
dengan permukaan kulit. Makan apabila terkena alegen, reaksi sangat cepat
terjadi. Adapun bentuk reaksi yang terjadi pada kulit sensistif yaitu
timbulnya bercak-becak merah, gatal, iritasi hingga luka jika tidak dirawat
dengan baik.
2.3 Masker
Masker adalah salah satu jenis kosmetik perawatan yang banyak
digunakan saat ini. Masker merupakan produk perawatan yang berupa gel, serbuk,
pasta yang diaplikasikan pada permukaan kulit wajah yang bertujuan untuk
11

membersihkan, mengencangkan kulit wajah, atau merangsang perbaikan kulit


dengan cara memberikan nutrisi pada kulit. Pemberian nutrisi ini bertujuan untuk
mempercepat proses regenerasi pada kulit mati. Masker mempunyai kemampuan
untuk melembabkan, merangsag sel-sel kulit mati, mengeluarkan kotoran dan sel
mati yang melekat pada kulit, dapat menormalkan kembali kondisi kulit dari
jerawat, bintik hitam, mencegah dan mengurangi keriput pada kulit, mengeluarkan
lemak berlebih dari kulit, dan memperlancar peredaran darah (Setiani dan Susanti,
2020).
2.3.1 Jenis-jenis Masker
Menurut Setiani dan Susanti (2020), masker terdiri dari beberapa bentuk
sediaan, yaitu:
a. Tipe peel off
Prinsip dari masker peel off yaitu memanfaatkan filming agent melekat
pada permukaan kulit sehingga pada saat masker kering akan terbentu lapisan film
tipis. Ketika masker dilepaskan maka sel-sel kulit mati dan kotoran pada pori-pori
wajah akan ikut terlepas bersamaan dengan lapisan film tersebut. Masker jenis ini
memiliki kelebihan yaitu dapat membersihkan pori-pori serta komedo, dan juga
dapat mengembalikan kesegaran kulit dan kelembutan kulit.
b. Tipe wash off
1. Tipe mud pack, kegunaan tipe masker jenis ini adalah meghaluskan dan
melembabkan. Adapun keuntungan masker jenis ini adalah
mengandung surfaktan dan air sehingga mampu melunakakn dan
membersihkan sebum pada kulit yang sudah mengeras.
2. Tipe krim, merupakan tipe masker dari krim emulsi minyak dan air.
Kegunaan masker ini untuk melembabkan kulit karena kandungan
minyak tumbuhan serta mampu melunakkan sel-sel kulit mati dan
komedo. Kandungan zat pada masker ini efektif untuk menghidrasi
kulit kering sehingga menjadi kenyal dan halus.
c. Tipe sheet
Masker tipe sheet ini biasanya menggunakan bahan non woven yang
diresapi dengan loson atau essence. Adapun keuntungan dari tipe sheet yaitu
memberikan efek dingin pada kulit, melembabkan, merevitalisasi, memutihkan,
12

sebagai anti-aging dan sangat nyaman untuk digunakan serta cara penggunaan
masker jenis ini terbilang praktis.
2.3.2 Fungsi Masker
Menurut Ermavianti dan Ani (2020) fungsi dari pengunaan masker wajah
yaitu, sebagai berikut:
a. Bertujuan untuk memperlancar peredaran darah dengan cara
memperbaiki dan merangsang peredaran darah pada kulit wajah.
b. Mengankat sel kulit mati, merangsang dan melembutkan kulit.
c. Membersihkan dan memeperkecil pori-pori wajah.
d. Mengencangkan kulit wajah.
e. Memberikan nutrisi pada kulit.
f. Mengurangi iritasi pada kulit.
g. Mencegah timbulnya kerutan-kerutan halus pada wajah.
h. Menghaluskan lapisan luar kulit.
i. Menghilangkan minyak berlebih pada kulit, bintik-bintik hitam maupun
putih sehingaa kulit menjadi lebih bersih dan licin.
j. Menyegarakan kulit wajah, menghilangkan rasa lelah pada wajah,
menghaluskan tekstur wajah, serta merelaksasi kulit wajah yang tegang.
2.3.3 Masker Gel Peel Off
Masker gel peel off merupakan suatu sediaan topikal yang diaplikasikan
pada wajah dengan cara dioleskan dengan tangan atau dengan menggunakan kuas
masker. Apabila dibiarkan beberawa waktu dapat mengering dan terasa kencang
pada kulit, sehingga dapat dengan mudah untuk dilepasan. Prinsip kerja masker
gel peel off yaitu mempunyai kemampuan untuk membentuk film saat menempel
pada kulit, sehingga pada saat masker kering akan membentuk lapisan film tipis.
Selanjutnya sel-sel kulit mati dan kotoran akan terlepas dan akan terangkat
bersamaan degan lapisan film yang terbentuk oleh gel peel off (Sholikhah dan
Apriyanti, 2020).
Masker gel peel off memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan
masker jenis lain, yaitu sediaan membentuk gel yang sejuk mampu merelaksasi
kulit wajah dan membersihkan wajah secara maksimal dengan mudah.
Mekanisme kerja masker yaitu menyebabkan suhu kuit wajah meningkat sehingga
13

peredaran darah menjadi lebih lancar dan sebagai penghantar zat gizi ke lapisan
permukaan kulit dipercepat, sehingga kulit muka menjadi lebih cerah dan segar.
Hal ini dikarnakan terjadinya peningkatan suhu pada peredaran darah dan menjadi
lebih lancar sehingga fungsi kelenjar kulit meningkat, kotoran dan sisa-sisa
metabolisme dikeluarkan ke permukaan kulit kemudian akan diserap oleh masker
yang mengering (Ginting, 2015). Masker gel peel off memiliki beberapa manfaat
yaitu mampu merilekskan otot-otot wajah, membersihkan, menyegarkan,
melembabkan dan melembutkan kulit wajah (Vieira, 2009).
Kualitas fisik dari sediaan masker gel peel off dipengaruhi oleh bahan-
bahan yang ditambahkan kedalam formulasi sediaan. Terdapat dua kompoen
utama yang digunakan untuk membuat masker gel peel off yaitu pembentukan
film dan humektan. Pada formulasi gel, komponen pembentuk film merupakan
faktor kritis yang dapat memenuhi sifat gel yang dihasilkan. Humektan memiliki
peran yang penting dalam pembuatan sediaan gel, humegtan berfungsi untuk
menjaga kestabilan sediaan dengan cara mengabsorpsi lembab dari lingkungan
dan mengurangi penguapan air dari sediaan (Bianti, 2016).
2.3.4 Komponen Masker Peel Off
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat masker gel peel off sebagai
berikut (FI edisi III):
a. Polivinil alkohol (PVA)
Pemerian : Serbuk putih hingga bewarnakream, atau serbuk granul.
Pemerian : Larut dalam air panas, sedikit larut dalam etanol, praktis
tidak larut dalam aseton.
Fungsi : Geling agent dan filming agent, stabilizing agent.

b. Hidroxyl Propyl Methyl Cellulose (HPMC)


Pemerian : Cairan, tidak warana, kekuningan atau kemerah memiliki
bau khas, dan mempunyai rasa seperti gandapura.
Kelarutan : Tidak larut dalam etanol dan diklorometan. Campuran air
dan alkohol
Fungsi : Peningkat viskositas.
14

c. Profilen glikol
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna dan berau, rasa
sedikit manis.
Kelarutan : Larut dengan air, etanol 95%, kloroform, eter. Tetapi tidak
bercampur dengan minyak lemak.
Fungsi : Humektan dan sebagai pelarut
d. Trietanolamina (TEA)
Pemerian : Cairan kental higtoskopik, tidak berwarna hingga kuning
pucat, mempunyai bau lemah mirip amoniak.
Kelatutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol 95% dan larut
dalam kloroform
Fungsi : Sebagai sufaktan.
e. Metil Paraben
Pemerian : Serbuk hablur putih halus, tidak berbau dan tidak memiliki
rasa. Tetapi sedikit agak membakar dan di ikuti dengan rasa
tebal.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam gliserol
panas dan dalam lemak nabati panas. Tetapi larut dalam
air mendidih, mudah larut dalam etanol 95%, mudah larut
dalam aseton, eter dan larutan alkali hidroksi.
Fungsi : Agen anti mikroba dalam pembuatan gel dan sebagai
penngawet.
f. Propilparaben
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol 95%, dan
dalam aseton, sukar larut dalam gliserol, agak sukar larut
dalam minyak lemak, dan mudah larut dalam larutan alkali
hidroksida.
Fungsi : Sebagai pengawet.
g. Aquadest
Pemerian : Cairan jernih, tidak bewarna, tidak berbau
Fungsi : sebagai pelarut atau pembawa.
15

2.3.5 Evaluasi Sediaan Masker Peel Off


Masker gel peel off memiliki karakteristik ideal yaitu tidak memiliki
tekstur partikel yang kasar, tidak toksik, tidak menyebabkan iritasi dan memiliki
kemampuan untuk membersihkan kulit.
a. Uji Organoleptis
Untuk mengetahui uji organoleptis suatu sediaan dengan cara melihat
dari bentuk, warna, rasa dan aroma sediaan masker gel peel off yang dapat
dirasakan menggunakan panca indra (Oktavia dkk., 2021). Pengujian
organoleptis dilakukan pada hari ke 0, 7, 14 dan 21 (Fatmawati dkk, 2020).
b. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui homogen atau tidaknya suatu sediaan yaitu dengan
cara meletakkan sediaan masker gel peel off pada gelas objek dan ditutup
dengan coverglass, apabila tidak didapatkan gumpalan atau partikel pada
sediaan maka dapat dikatakan bahwa sediaan homogen (Oktavia dkk, 2021).
Pengujian homogenitas dilakukan pada hari ke 0, 7, 14 dan 21 (Fatmawati
dkk, 2020).
c. Uji pH
Menurut Rahmawantyd dkk (2015) menjelaskan bahwa sediaan masker
wajah gel peel off yang baik untuk kulit yaitu pH yang sama dengan pH
kulit wajah yaitu 4,5-6,5. Apabila sediaan yang akan digunakan pada kulit
memiliki pH yang lebih kecil dari 4,5 (terlalu asam) maka akan
menyebabkan iritasi pada kulit, namun apabila menggunakan sedian dengan
pH lebih dari 6,5 (teralu basa) maka dapat menimbulkan sisik pada kulit.
Pengukuran pH dilakukan menggunakan pH meter. Tujuan dari pengujian
pH yaitu untuk mengetahui apakah sediaan masker gel peel off memenuhi
syarat sediaan masker gel peel off. Pengujian pH dilakukan pada hari ke 0,
7, 14 dan 21 (Fatmawati dkk, 2020).
d. Uji Daya Sebar
Dalam pengujian daya sebar dilakukan dengan cara mengukur diameter
sebar sediaan masker gel peel off yang diletakkkan sebanyak 1 gram sediaan
di atas lempeng kaca yang diberi beban 150 gram dan didiamkan selama 1
16

menit. Daya Sebar yang baik yaitu 5-7 cm (Sunnah dkk, 2018). Pengujian
dilakukan pada hari ke 0, 7, 14 dan 21 (Fatmawati dkk, 2020).
e. Uji Viskositas
Pengujian viskositas menggunakan viskometer Brookfield LV dengan
menggunakan spindel no 4 dan rpm 60. Masker gel peel off diamasukan ke
dalam beaker glass. Spindel di atur sesuai dengan spindel yang digunakan,
spindel dicelupkan ke dalam sediaan hingga tanda batas yang terdapat pada
spindel. Diatur kecepatan spindel, dan nilai viskositas sediaan akan terbaca.
Viskositas masker gel peel off yang baik yaitu pada range 7.100-83.144 cp
(Chandira dkk, 2010). Pengujian dilakukan pada hari ke 0, 7, 14, 21.
f. Uji Waktu Kering
Pengukuran waktu pengeringan sediaan masker gel peel off dilakukan
dengan cara mengoleskan sediaan pada kulit punggung tangan. Tunggu
hingga kering dan bisa untuk dikelupaskan membentuk lapisan film dari
masker gel peel off. Pengukuran waktu pengeringan ini dapat diamati dan
dilakukan pengukuran dengan menggunakan stopwatch. Adapun tujuan dari
pengujian ini yaitu untuk mengetahui berapa lama sediaan masker gel peel
off mengering pada permukaan kulit. Menurut Rahmawanty dkk (2015)
waktu kering yang baik yaitu 15-30 menit. Pengujian dilakukan pada hari ke
0, 7, 14 dan 21 (Fatmawati dkk, 2020).
h. Uji Kesukaan (Hedonic Test)
Uji kesukaan sediaan masker gel peel off dilakukan pada 15 orang
sukarelawan sebagai panelis pria atau wanita berusia 20-25 tahun (Wowor
dkk, 2019). Panelis memberikan penilaian terhadap sediaan masker gel peel
off yang meliputi penilaian warna, aroma, dan tekstur sediaan. Terdapat 5
skala nilai pengujian yaitu, (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak
suka, (4) suka, (5) sangat suka (Adhayanti dan Ni, 2022). Adapun cara
pengujian dilakukan dengan cara masing-masing sampel sediaan maske gel
peel off dioleskan pada punggung tangan panelis, dan panelis memberikan
penilaian terhadap warna, aroma dan tekstur dari msaing-masing sampel
sediaan.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Basic Sains Universitas
Bengkulu, pada bulan April 2022.

3.2 Sampel Penelitian


Sampel dalam penelitian ini adalah sari buah jambu biji merah Psidium
guajava L. yang berasal dari kota Bengkulu sebanyak 1 kg.

3.3 Alat dan Bahan


3.3.1 Alat
Alat yang dibutuhkan dalam formulasi sediaan masker adalah gelas beker
250 ml, batang pengaduk, pipet tetes, lumpang dan alu, blender, gelas ukur,
spatula, pH meter, Objek glass, kain flanel, viskometer Brookfield, tube.
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sari buah jambu biji
merah (Psidium guajava L.) diperoleh di Bengkulu, Polivinil Alkohol (PVA),
HPMC, Profilen glikol, TEA, Propil Paraben, Metil Paraben dan Aquadest.
3.4 Penyiapan Sampel
Penyiapan sampel meliputi peroses pengumpulan sampel, dan pengolahan
bahan.
3.4.1 Pengumpulan Sampel
Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa
membandingkan dengan buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dari daerah
lain.
3.4.2 Pengolahan Sampel
Pembuatan sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) sebanyak 5
kg.
Cara pembuatan adalah:
1. Di pilih buah jambu biji yang matang sempurna, segar dan tidak
rusak.

17
18

2. Kemudian kupas kulit buah jambu biji merah, jangan terlalu tebal.
Cuci dengan menggunakan air bersih.
3. Potong menjadi beberapa bagian. Pisakan daging buah dengan bijinya.
4. Haluskan buah jambu biji merah dengan menggunakan blender.
5. Setelah itu di saring dengan menggunakan kain flanel.
6. Di peroleh sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.).

3.5 Formula Sediaan Masker Gel Peel off


3.5.1 Formulasi masker gel peel off (Reager, 2000)
R/ Polivinil alkohol 10 g
Humektan 2-10%
Sulfaktan 2-5%
Alkohol 10-30%
pH buffer pH 4-7
Pengawet q.s
Parfum q.s
Aquadest ad 100

3.6 Rancangan modifikasi formula sediaan masker gel peel off


Tabel 1. Formulasi sediaan masker gel peeloff sari buah jambu merah
(Psidium guajava L.)
Bahan F0 FI FII FIII
(%) (%) (%) (%)
Sari buah jambu biji merah 0 10 12,5 15
PVA 14 14 14 14
HPMC 1 1 1 1
Propilen glikol 12 12 12 12
TEA 2 2 2 2
Metil Paraben 0,2 0,2 0,2 0,2
PropilParaben 0,05 0,05 0,05 0,05
Aquadest Ad 50 Ad 50 Ad 50 Ad 50
Keterangan:
F0 : Formula dasar masker gel peel off
FI : Formula dengan sari buah jambu biji konsentrasi 10%
FII : Formula dengan sari buah jambu biji konsentrasi 12,5%
III : Formula dengan sari buah jambu biji konsentrasi 15%
19

Cara pembuatan:
1. Bahan (PVA, HPMC, propilen glikol, TEA, Metil Paraben, Propil
Paraben, Aquadest) dan bahan tambahan (sari buah jambu biji merah)
yang diperlukan untuk pembuatan masker gel peel off disiapkan.
2. Bahan yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan
takaran yang dianjurkan.
3. Polivinil alkohol (PVA) dimasukkan dalam cawan, dan ditambahkan
aquadest secukupnya. Kemudian cawan dipanaskan diatas penangas
air pada suhu 80ºC hingga menggembang sempurna, kemudian diaduk
(massa 1).
4. HPMC dikembangkan dalam aquadest panas pada cawan lain,
kemudian didinginkan dan didiamkan hingga mengembang sempurna
(masa 2)
5. Pada cawan lainnya Metil Paraben, dan Propil Paraben dilarutkan
dalam Propilen glikol (massa 3).
6. massa 1 dimasukkam ke dalam lumpang.
7. Selanjutnya massa 2 dan massa 3 dimasukkan kedalam massa 1 dan
diaduk hingga homogen
8. Selanjutnya TEA ditambahkan dan diaduk hingga homogen. Sari buah
jambu biji merah (Psidium guajava L.)  dimasukkann sambil diaduk
dan sisa aquadest ditambahkan sedikit demi sedikit secara perlahan
3.7 Evaluasi Sediaan
a. Uji Organoleptis
Cara uji organoleptis pada sampel, yaitu:
1. Sampel masker gel peel off dioleskan pada masing-masing kaca
preparat.
2. Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati perbedaan warna, bau
dan bentuk dari masing-masing sampel.
3. Hasil yang diperoleh adalah perbedaan yang terjadi pada masing-
masing sampel (Oktavia dkk, 2021).
b. Uji Homogenitas
Cara uji homogenitas pada sampel, yaitu:
20

1. Sampel masker gel peel off dioleskan pada kaca preparat.


2. Dilakukan pengamatan pada kaca preparat terdapat atau tidaknya
butiran kasar atau gumpalan pada setiap sampel (Alipha dkk,
2019).
c. Uji pH
Cara uji pH pada sampel, yaitu:
1. pH meter dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar pH 7
2. sebanyak 1 gram dari masing-masing sampel masker gel peel off
diencerkan dengan menggunakan aquadest sebanyak 10 ml.
3. Diamati elektroda dan hasil yang di peroleh dari setiap pengujian
(Alipha dkk, 2020).
d. Uji Daya Sebar
Cara uji daya sebar pada sampel, yaitu:
1. Lempengan kaca diletakan diatas kertas milimeter blok.
2. Sebanyak 1 gram sediaan diletakkan pada lempengan kaca kemudian
ditutup dengan menggunakan lempengan kaca lainya, dan diatasnya
di beri beban sebesar 150 gram, diamkan selama 1 menit.
3. Daya sebar yang terbentuk pada kertas milimeter blok di ukur
(Sunnah dkk, 2018).
e. Uji Viskositas
Cara uji viskositas pada sampel, yaitu:
1. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan viskometer
Brookfield LV dengan menggunakan spindel no 4.
2. Dimasukkan sempel masker gel peel off ke dalam beaker glass.
3. Spindel di atur sesuai dengan spindel yang digunakan, spindel
dicelupkan ke dalam sediaan hingga tanda batas yang terdapat pada
spindel.
4. Diatur kecepatan spindel, dan nilai viskositas sediaan akan terbaca.
f. Uji Waktu Kering
Cara uji waktu kering pada sampel, yaitu:
1. Sebanyak 1 gram sediaan masker gel peel off diletakkan di atas
punggung tangan, dan di oleskan hingga merata.
21

2. Dilakukan pengamatan terhadap lama waktu yang dibutuhkan


masker untuk mengering dan membentuk lapisan film dengan
menggunakan stop watch (Rachmaniar, 2016).
3. Dibutuhkan beberapa waktu untuk masker mengering dan
membentuk lapisan film.
g. Uji Kesukaan (Hedonic Test)
Cara uji kesukaan pada sampel, yaitu:
1. Masing-masing sampel sediaan maske gel peel off dioleskan pada
punggung tangan panelis.
2. Panelis memberikan penilaian terhadap sediaan masker gel peel off
yang meliputi penilaian warna, aroma, dan tekstur sediaan.
3. Terdapat 5 skala nilai pengujian yaitu, (1) sangat tidak suka, (2)
tidak suka, (3) agak suka, (4) suka, (5) sangat suka.
3.8 Analisis Data
Setelah dilakukan pengujian selama 21 hari yang meliputi pemeriksaan
organoleptis, pemeriksaan homogenitas, uji pH, uji waktu kering, daya sebar, dan
viskositas terhadap sediaan masker gel peel off maka analisis data disajikan
secara deskriptif yaitu dengan penyajian dalam tabel dan grafik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Formulasi Masker Peel Off dari Sari Buah Jambu Biji Merah (Psidium
guajava L.)
Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan formulasi masker gel peel
off dari sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dengan menggunakan
konsentrasi sari buah yang berbeda, yaitu dibuat menjadi 4 formula dengan variasi
konsentrasi sari buah pada formula F0 (0%), F2 (10%), F3 (12,5%), F4 (15%)
Dengan hasil sebagai berikut:
4.2 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan
4.2.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis Sediaan
Uji organoleptis pada sediaan bertujuan untuk mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi pada tampilan sediaan secara fisik dan dapat dilihat
dengan indra manusia yang meliputi, bentuk, warna, dan aroma pada sediaan
(Putri dkk, 2021). Adapun hasil uji organoleptis sediaan masker gel peel off dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis
Evaluasi Organoleptis
Formula Tekstur Aroma
Warna
F0 Semi padat Putih transparan Khas
F1 Semi padat Merah transparan Khas
F2 Semi padat Merah transparan Khas
F3 Semi padat Merah transparan Khas
Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
Setelah dilakukan pengamatan organoleptis sediaan yang dilakukan selama
21 hari yaitu pada hari ke 1, 7, 14, dan 21 didapatkan hasil sediaaan masker gel
peel off yang stabil selama masa penyimpanan 21 hari. Sediaan dapat dilihat pada
Gambar 3.

22
23

Gambar 3. Sediaan Maker gel peel off dari sari buah jambu biji merah
Menurut Septiani dkk (2011), sediaan gel biasanya memiliki konsistensi
setengah padat dan jernih. Berdasarkan hasil pengamatan Tabel 2. Menunjukkan
bahwa Formula 0, Formula 1, Formula 2, dan Formula 3 memiliki tekstur yang
sesuai yaitu setengah padat, lembut dan jernih. Terdapat perbedaan kekentalan
pada setiap formula sediaan, hal ini dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi sari
buah yang digunakan pada F0, F1, F2, dan F3. Konsentrasi sari buah jambu biji
merah yang digunakan yaitu 0%, 10%, 12,5%, dan 15%. F0 memiliki tekstur
yang lebih kental dibandingkan dengan formula yang lain dikarnakan F0 tidak
dilakukan penambaan sari buah, sedangkan F1 lebih kental di bandingkan F3, hal
ini disebabkan konsentrasi sari buah yang digunakan F3 lebih banyak
dibandingkan F1.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dari keempat sediaan yaitu
terdapat perbedaan warna dan aroma pada F0, dan F1, F2, F3. Pada F0 bewarna
putih dan tidak memiliki aroma, sedangkan pada F1, F2, dan F3 bewarna merah
dan memiliki aroma yang khas. Hal ini disebabkan karna pada F0 tidak dilakukan
penambahan sari buah. F1 mengahasilkan warna sedikit kemerahan, F2 berwarna
merah, sedangkan F3 memiliki warna merah yang lebih pekat. Perbedaan warna
merah pada F1, F2, dan F3 ini disebabkan oleh perbedaan jumlah penambahan
konsentrasi sari buah yang digunakan pada setiap sediaan.
4.2.2 Hasil Pemeriksaan Homogenitas Sediaan
Pengujian homogenitas pada sediaan masker gel peel off bertujuan untuk
mengetahui homogen atau tidaknya suatu sediaan, yang di tandai dengan tidak
terdapatnya butiran atau partikel kasar pada sediaan. Pengujian ini bertujuan untuk
melihat apakah bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan sediaan masker gel
24

peel off ini sudah tercampur sempurna (Kartika dan Reni, 2018). Pengujian
homogenitas ini dapat dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan pada kaca
preparat. Adapun hasil pengujian organoleptis dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Sediaan masker gel peel off
Formula Lama Pengamatan (Hari)/ homogenitas sediaan
1 7 14 21
F0 H H H H
F1 H H H H
F2 H H H H
F3 H H H H
Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
H : Homogen
TH : Tidak Homogen
Berdasarkan Tabel 3. hasil pemeriksaan homogenitas sediaan selama 21
hari yaitu pada hari ke 1, 7, 14, 21 dengan cara mengoleskan sediaan pada kaca
preparat dilakukan 3 kali pengulangan didapat hasil sediaan homogen, ditandai
dengan tidak terdapatnya partikel atau butiran-butiran kasar pada saat
pengamatan. Adapun syarat masker gel peel off yaitu harus homogen, berdasarkan
hasil yang didapat maka sari buah jambu biji merah dapat di gunakan dalam
sediaan masker gel peel off karna dapat membentuk sediaan masker gel peel off
yang homogen. Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan dapat dilihat pada gambar
8.

Gambar 4. Hasil Uji Homogenitas Sediaan Masker Gel Peel Off


25

4.2.3 Hasil Pemeriksaan pH Sediaan


Pengujian pH pada sediaan bertujuan untuk mengetahui berapa tingkat
keasaman pH sediaan masker gel, dan apakah sudah sesuai dengan pH kulit.
Sediaan masker gel peel off merupakan sediaan yang penggunaannya di
aplikasikan pada kulit wajah, maka pengujian pH ini penting dilakukan untuk
menjamin sediaan gel tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Oleh karna itu pH
sediaan harus sesuai dengan pH kulit, tidak boleh terlalu asam atau terlalu basa.
Sediaan sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yang berkisar antara
4,5-6,5 (Putri dkk, 2021).
Pengukuran pH sediaan masker gel peel off dari sari buah jambu biji merah
dilakukan dengan menggunakan pH meter digital. Sebelum dilakukan pengukuran
pH sediaan, maka terlebih dahulu dilakukan pengukuran pH pada aquadest yang
akan digunakan apakah aquadest tersebut memiliki pH 7 yang artinya netral atau
tidak terkontaminasi. Aquadest adalah air hasil dari proses penyulingan yang
bebas dari zat-zat pengotor sehingga bersifat murni (Khotimah dkk., 2017).
Selanjutnya dilakukan pengukuran pH pada sediaan masker gel peel off dari sari
buah jambu biji merah, dapat dilihat pada gambar 5.

(a) (b) (c) (d)


Gambar 5. Hasil pengukuran pH sediaan masker gel peel off
Data hasil pengukuran pH sediaan selama pengamatan pada hari ke 1, 7, 14
dan 21 menunjukkan sediaan masker gel peel off memiliki rentang pH 5,4-6,2.
Data hasil pengujian pH sediaan dapat dilihat pada Tabel 4.
26

Tabel 4. Data Hasil Pengukuran pH Sediaan Masker Gel Peel Off


Formula Lama Pengamatan pH (Hari)
1 7 14 21
F0 6,1 5,9 5,9 5,8
F1 5,9 5,7 5,6 5,6
F2 5,8 5,6 5,6 5,5
F3 5,7 5,5 5,4 5,4
Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
Hasil pengujian pH selama 21 hari dapat dilihat perubahan pH yang terjadi
pada Gambar 6. Yang menunjukkan terjadinya penurunan pH pada sediaan.
6.2

5.8

F0
5.6 F1
F2
F3
5.4

5.2

5
1 7 14 21

Gambar 6. Grafik pengukuran pH sediaan masker gel peel off


Berdasarkan hasil pengukuran pH sediaan selama pengamatan pada hari ke
1, 7, 14 dan 21 menunjukkan sediaan masker gel peel off yang dihasilkan
memiliki rentang pH 5,4-6,2. Berdasarkan nilai hasil pengukuran pH, masker gel
peel off telah memenuhi persyarataan standar pH yang baik bagi kulit yaitu
berkisar antara 4,5-6,5 aman untuk digunakan (Putri dkk, 2021). pH sedian
masker gel peel off tidak boleh terlalu asam atau terlalu basa karna apabila pH
sediaan terlalu asam dapat menyebabkan iritasi pada kulit, sedangkan apabila pH
sediaan terlalu basa dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik (Netta,
2019).
Berdasarkan hasil pengujian pH sediaan terdapat perbedaan nilai pH yang
diperoleh dari masing-masing sediaan F0, F1, F2 dan F3. Hal ini dipengaruhi oleh
penambahan konsentrasi sari buah yang berbeda pada setiap formula sediaan
27

masker gel peel off. Berdasarkan hasil pengujian pH dari keempat sediaan, F0
memiliki nilai pH yang lebih tinggi dari pada sediaan lainnya, namun masih
dalam batas nilai pH yang aman untuk digunakan pada kulit. Perbedaan ini
dikarnakan terdapat penambahan sari buah jambu biji kedalam sediaan. Sediaan
yang mengandung sari buah memiliki pH yang lebih asam dibandingkan dengan
sediaan tanpa penambahan sari buah. Perbedaan pH ini di pengaruhi oleh
kandungan flavonoid yang terkandung dalam sari buah yang bersifat asam
(Rompis dkk, 2019). Namun perbedaan pH pada sediaan masih aman karna
rentang nilainya masih sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5.
Dari Gambar 6. dapat dilihat bahwa selama penyimpanan 21 hari
menunjukkan terjadi penurunan pH pada sediaan. Menurut Tanjung (2019), hal ini
disebabkan karena adanya pengaruh dari lingkungan dan wadah penyimpanan
yang kurang baik. Adapun pengaruh lingkungan yang mempengaruhi pH sediaan
yaitu Suhu ruangan pada saat pembuatan, penurunan pH disebabkan karena
masuknya O2 yang bereaksi dengan air dan dapat menyebabkan pH menjadi asam.
pH sediaan di pengaruhui oleh faktor lingkungan seperti suhu serta wadah
penyimpanan yang kurang baik (Rompis dkk, 2019).
4.2.4 Hasil Pemeriksaan Uji Daya Sebar
Pengujian daya sebar pada sediaan bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kemampuan sediaan dapat menyebar pada kulit saat di aplikasikan (Lutfiana dkk,
2021). Dimana diharapkan gel mampu menyebar dengan mudah pada saat
dioleskan tanpa diberikan tekanan yang berarti. Semakin besar daya sebar sediaan
masker maka menunjukkan konsistensi sediaan masker tidak terlalu kental
(Zabaydah dan Selly, 2020). Hasil pemeriksaan daya sebar sediaan masker gel
peel off dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Uji Daya Sebar Masker Gel Peel Off
Formula Hasil Daya Sebar (cm)/Hari
1 7 14 21
F0 4,5 4,9 5,2 5,6
F1 4,7 5,0 5,3 5,7
F2 5,1 5,4 5,7 6,0
F3 5,7 5,9 6,3 6,5
Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
28

F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
Berdasarkan hasil pengujian daya sebar sediaan masker gel peel off
menunjukkan hasil bahwa formula F1 memiliki kemampuan daya sebar lebih
kecil yaitu berkisar antara 4,7-5,7 cm dibandingkan F3 berkisar antara 5,7-6,5
cm. Perbedaan kemampuan sediaan masker gel peel off menyebar dipengaruhi
oleh perbedaan jumlah konsentrasi sari buah yang digunakan pada masing-masing
formula. Semakin banyak konsentrasi sari buah yang ditambahakan pada sediaan
maka akan mempengaruhi viskositas atau kekentalan dari sediaan. F0 memiliki
kemampuan daya sebar yang kecil karna pada F0 tidak dilakukan penambahan
sari buah, sedangkan pada F1, F2, F3 dilakukan penambahan sari buah dengan
konsentrasi 10%, 12,5% dan 15%. Berdasarkan hasil pengukuran daya sebar
maka, konsentrasi sari buah yang ditambahkan mempengaruhi daya sebar sediaan.
Berdasarkan hasil pengujian daya sebar pada keempat formula pada dasarnya
telah memenuhi peryaratan daya sebar yang baik untuk sediaan masker gel peel
off yaitu 5-7 cm (Garg dkk, 2002).
6.2

5.8

F0
5.6 F1
F2
F3
5.4

5.2

5
1 7 14 21

Gambar 7. Pengukuran Daya Sebar Masker Gel Peel Off


Berdasarkan hasil pengamatan daya sebar selama pengamatan 21 hari
dapat dilihat pada gambar 7, bahwa F3 memiliki daya sebar yang paling tinggi
yaitu 6,5 cm, sedangkan F1 memiliki daya sebar yang paling rendah yaitu 5,6 cm.
F1 memiliki kemampuan daya sebar yang paling renda karna konsentrasi sari
buah yang ditambahkan pada F1 lebih sedikit dibandingkan dengan konsentrasi
sari buah yang ditambahkan pada sediaan F3. Berdasarkan hasil pengujian daya
sebar dari F1 dan F3, maka semakin tinggi konsentrasi sari buah jambu biji
merah yang digunakan maka dasa sebar sediaan masker gel peel off akan semakin
luas.
29

Selama pengamatan 21 hari pada F0, F1, F2, F3 terjadinya peningkatan


daya sebar sediaan, hal ini sejalan dengan terjadinya penurunan nilai viskositas
sediaan. Walaupun selama penyimpanan terjadi peningkatan daya sebar sediaan
tetapi daya sebar yang dihasilkan masih memenuhi standar yaitu 5-7 cm (Garg
dkk, 2002). Daya sebar yang baik yaitu mengakibatkan zat aktif dapat menyebar
dengan baik pada kulit.
4.2.5 Hasil PemeriksanViskositas
Pengujian viskositas pada sediaan bertujuan untuk mengetahui kekentalan
sediaan (Rusli dan Fransisca, 2017). Pengukuran Viskositas pada sediaan masker
gel menggunakan Viskometer Brookfiel dengan menggunakan spindel no 4.
Viskositas sediaan masker gel peel off yang baik memiliki nilai viskositas pada
range 7.100-83.144 cp (Chandira dkk, 2010). Hasil pengukuran viskositas sediaan
masker gel peel off dapat di lihat pada Gambar 8.
8800

8600

8400

8200

8000
F0
Viskositas

7800 F1
F2
7600 F3

7400

7200

7000

6800
Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21

Gambar 8. Hasil Uji Viskositas Masker Gel Peel Off


Tabel 6. Hasil Uji Viskositas Sebar Masker Gel Peel Off
Formula Pengujian Hari ke- / cp
1 7 14 21
F0 8650.84 8538.49 8520.07 8496.48
F1 8252.67 8226.11 8192.24 8086.35
F2 7966.87 7704.09 7682.46 7599.08
F3 7645.49 7545.21 7520.17 7480.38
Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
30

Pengujian viskositas sediaan menggunakan spindel no 4, berdasarkan hasil


pengukuran viskositas setiap formula memiliki nilai viskositas yang berbeda-
beda. Pada hari pertama F0 memiliki nilai viskositas 8650.84 cp; F1 8252.67 cp;
F2 7966.87 cp; dan F3 7645.49 cp. Berdasarkan hasil pengamatan viskositas F1
memiliki nilai viskositas lebih besar dibandingkan F2, dan F2 memiliki nilai
viskositas yang lebih besar di bandingkan F3. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan
konsentrasi sari buah yang ditambahkan pada sediaan masker gel peel off. Ketiga
formula memiliki viskositas yang baik karna masih dalam rentang viskositas
sediaan masker gel peel off yaitu 7.100-83.144 cp (Chandira dkk, 2010).
Berdasakan hasil pengujian viskositas selama 21 hari menunjukkan nilai
viskositas mengalami penurunan dapat dilihat pada Gambar 6, yaitu pada hari
ke-1 F1 memiliki viskositas 8252.67 cp, pada hari ke-7 8226.11 cp, hari ke-14
8192.24 cp, dan hari ke-21 8086.35 cp. Terjadi penurunan viskositas sediaan
selama penyimpanan ini dapat disebabkan oleh suhu dan lama waktu
penyimpanan sediaan. Menurut Septiani (2020) semakin tinggi suhu penyimpanan
sediaan maka semakin kecil viskositas sediaan, karna lama waktu penyimpanan
menyebabkan semakin lama sediaan dipengaruhi oleh lingkungan. Kemasan yang
kurang baik juga dapat mempengaruhi viskositas sediaan karna wadah
penyimpanan yang kurang baik dapat menyebabkan sediaan menyerap uap air dari
luar sehingga dapat menambahkan volume air pada sediaan (Tanjung, 2019).
4.2.6 Hasil Pemeriksaan Uji Waktu Kering
Pengujian waktu kering dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu
yang di butuhkan masker untuk mengering, yaitu waktu yang dibutuhkan sediaan
dari mulai saat diaplikasikan sediaan hingga waktu sediaan mengering dan
membentuk lapisan film. Waktu kering sediaan masker gel peel off yang baik
yaitu antara 15-30 menit (Fauziah dkk, 2020). Hasil uji waktu kering pada msker
dapat dilihat pada Tabel.
Tabel 7. Hasil Uji Waktu Kering Masker Gel Peel Off
Formula Uji Waktu Kering (menit)/Hari
1 7 14 21
F0 17,47 17,51 17,58 18,04
F1 20,15 20,21 20,26 20,32
F2 21,42 21,46 21,48 21,53
F3 23,30 23,35 23,38 23,42
31

Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
25

20

15
F0
F1
F2
10 F3

0
Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21

Gambar 9. Pengujian Waktu Kering Masker Gel Peel Off


Berdasarkan data hasil pengamatan waktu kering masker gel peel off
selama 21 dari F0, F1, F2, dan F3 yaitu waktu kering masker gel peel off berkisar
antara 17,43-23,42 menit. Berdasarkan hasil pengamatan dari keempat formula
memenuhi persyarat waktu kering sediaan masker gel peel off. Masker gel peel off
yang baik dapat mengering dalam waktu 15-30 menit (Fauziah dkk, 2020). F0
membutuhkan waktu untuk mengering selama 17,47-18,04 menit, F1 selama
20,15-20,32 menit, F2 selama 21,42-21,53 menit, dan F3 selama 23,30-23,42
menit. Keempat formula memenuhi persyaratan waktu kering sediaan masker gel
peel off yang baik.
Perbedaan waktu kering pada F0, F1, F2, F3 disebabkan karna perbedaan
konsentrasi sari buah yang digunakan pada formula yaitu dengan konsentrasi 0%,
10%, 12,5%, dan 15%. Menurut Zaujah dkk (2020), Salah satu faktor yang dapat
mempengarui waktu kering sediaan masker gel yaitu kadar air yang terkandung
pada sediaan, semakin tinggi kandungan air yang terkandung pada sediaan gel
maka semakin lama waktu yang dibutuhkan sediaan untuk mengering dan
membentuk lapisan film. Begitu juga bila kadar air yang terkanung dalam sediaan
sedikit maka waktu yang dibutuhkan sediaan masker gel peel off untuk mengering
lebih cepat.
Berdasarkan hasil evaluasi sediaan selama penyimpanan 21 hari, waktu
kering sediaan mengalami peningkatkan hal ini dikarnakan semakin lama waktu
penyimpanan sediaan maka semakin lama pula sediaan terpengaruhi oleh
32

lingkungan, seperti pengaruh udara, kemasan yang kurang rapat sehingga udara
masih dapat masuk dan menyebabkan sediaan menyerap udara sehingga
menambah volume air pada sediaan (Tanjung dan Anti, 2019). Walaupun terjadi
peningkatan waktu kering pada keempat formula, tetapi waktu kering dari
keempat formula masih dalam rentang waktu kering yang baik untuk sediaan
masker gel peel off yaitu 15-30 menit (Fauziah dkk, 2020).
4.2.7 Hasil Pemeriksaan Uji Stabilitas Sediaan
Pengujian stabilitas sediaan bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi
perubahan fisik pada keempat formula sediaan masker gel peel off selama waktu
penyimpanan 21 hari. Adapun hasil pengamatan stabilitas sediaan masker selama
21 hari dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Uji Stabilitas Sediaan Masker Gel Peel Off
Formula Pengamatan Hari ke
Organoleptis
1 7 14 21
Tekstur Kental Kental Kental Kental
F0 Warna Putih Putih Putih Putih
Aroma Khas Khas Khas Khas
Tekstur Kental Kental Kental Kental
F1 Warna Merah Merah Merah Merah
muda muda muda muda
Aroma Khas Khas Khas Terjadi
jambu biji jambu biji jambu biji perubahan
Tekstur Kental Kental Kental Kental
F2 Warna Merah Merah Merah Merah
muda muda muda muda
Aroma Khas Khas Khas Terjadi
jambu biji jambu biji jambu biji perubahan
Tekstur Kental Kental Kental Kental
F3 Warna Merah Merah Merah Merah
muda muda muda muda
Aroma Khas Khas Khas Terjadi
jambu biji jambu biji jambu biji perubahan
Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
33

Gambar 10. Uji Stabilitas Sediaan


Berdasarkan hasil pengamatan uji stabilitas sediaan masker gel peel off
selama 21 hari pada suhu kamar menunjukkan terjadinya perubahan aroma pada
sediaan F1, F2, dan F3. Perubahan aroma pada sediaan terjadi pada hari ke-21.
Adanya sari buah dalam sediaan memungkinkan dapat mempengaruhi stabilitas
sediaan sehingga terjadinya perubahan aroma pada sediaan. Terjadinya perubahan
aroma pada sediaan maka sediaan dapat dikatakan kurang stabil.
Berdasarkan hasil uji stabilitas sediaan selama 21 hari, tidak mengalami
perubahan warna dan tekstur pada sediaan F0, F1, F2, dan F3. Sediaan F0
bewarna putih karna tidak dilakukan penambahan sari buah, sedangkan F1, F2,
dan F3 berwarna merah muda. Berdasarkan hasil pengamatan sediaan F0, F1, F2
dan F3 memiliki terkstur yang baik. Tekstur sediaan masker gel peel off tetap
kental dan tidak mengalami perubahan. Sediaan dapat dikatakan stabil apabila
bentuk sediaan tetap kental, tidak encer atau tidak mengalami perubahan warna da
aroma selama penyimpanan.
Kestabilan suatu sediaan di pengaruhi oleh penambahan pengawet yang
berfungsi untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan mikroba serta
melindungi kosmetik dari kerusakan sehingga dapat menjaga kestabilan sediaan.
Pada formula sediaan masker gel peel off pengawet yang digunakan yaitu
kombinasi dari metil paraben, dan propil paraben dengan konsentrasi 0,18% dan
0,02% yang saling menguatkan aktiviatasnya (Rahmawanty, 2015).
Aroma merupakan salah satu parameter penting pada suatu sediaan
kosmetik yang diamati dengan indara penciuman. Aroma merupakan komponen
penting yang harus diperhatikan pada suatu sediaan karna dapat memengaruhi
penerimaan dan kesukaan konsumen terhadap suatu produk kosmetik. Warna
34

merupakan salah satu parameter pengamatan yang melekat pada suatu produk
kosmetik. Warna pada sediaan kosmetik dapat menjadi salah satu faktor penilaian
konsumen dalam memilih suatu sediaan kosmetik (Luthfiyana dkk, 2019). Pada
F0 masker gel peel off berwarna putih bening dikarnakan tidak dilakukan
penambahan sari buah jambu biji merah. Sedangkan F1, F2, F3 berwarna merah
muda jernih, warna ini dihasilkan dari penambahan sari buah jambu biji merah.
4.2.8 Hasil Pemeriksaan Uji Kesukaan (Hedonic Test) Sediaan
Uji kesukaan dilakukan untuk melihat nilai kesukaan dari panelis terhadap
setiap sediaan. Uji kesukaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan dan
tidak sukaan panelis terhadap suatu sediaan. Pada pengujian ini panelis diminta
tanggapan pribadinya mengenai kesukaan atau ketidak sukaan terhadap masker
gel peel off. Tingkat kesukaan panelis ini disebut skala uji hedonik. Adapun
prinsip dari pengujian ini yaitu panelis diminta untuk mencoba semua sampel
produk masker gel peel off, dan panelis diminta untuk memberi penilaian terhadap
sediaan masker gel peel off yang di coba mulai dari warna, aroma, dan tekstur.
Pengujian tingkat kesukaan panelis terhadap masker gel peel off dapat dilihat pada
Gambar 11.

Gambar 11. Uji Kesukaan Sediaan Masker Gel Peel Off Pada Panelis
Uji kesukaan ini dilakukan terhadapa 15 orang panelis diantaranya 5 orang
laki-laki dan 10 orang perempuan dengan menggunakan teknik random sampling,
dan setiap panelis memberikan tanggapan dan penilaiannya terhadap masing-
masing sampel formula masker gel peel off. Parameter penilaian yang digunakan
meliputi warna, aroma, dan tekstur sediaan masker gel peel off. Berdasakan hasil
pengujian dan pengisian kuesioner oleh panelis dapat dilihat pada Tabel 9.
Merupakan uji kesukaan sediaan masker gel peel off.
35

Tabel 9. Merupakan uji kesukaan sediaan masker gel peel off

Spesifikasi Panelis Formula masker gel peel off


F0 F1 F2 F3
Warna 1 3 4 5 4
2 5 3 4 4
3 3 4 5 4
4 3 4 5 5
5 4 3 4 5
6 4 5 5 5
7 3 4 5 3
8 3 3 4 4
9 3 3 4 3
10 4 4 5 5
11 3 4 4 4
12 4 5 5 5
13 3 3 4 4
14 3 3 3 4
15 4 4 5 5
Jumlah 52 56 67 64
Rata-rata 3,4 3,7 4,4 4,2
Aroma 1 2 3 3 3
2 2 3 4 3
3 4 3 3 3
4 3 4 5 4
5 4 4 4 5
6 2 5 3 4
7 3 4 5 5
8 3 3 4 4
9 3 4 5 4
10 3 4 4 3
11 3 4 3 2
12 3 4 5 4
13 4 4 4 4
14 3 3 4 3
15 3 4 4 4
Jumlah 45 56 60 53
Rata-rata 3,0 3,7 4,0 3,5
36

Lanjutan Tabel 9. Data Hasil Uji kesukaan (Hedonic Test).


Tekstur 1 4 4 5 4
2 4 4 5 3
3 4 5 4 3
4 4 5 5 3
5 4 4 5 3
6 3 5 4 3
7 4 4 4 4
8 3 3 5 3
9 3 4 4 4
10 3 5 4 4
11 4 3 4 4
12 3 4 5 3
13 3 4 4 4
14 3 3 3 3
15 4 4 3 3
Jumlah 53 61 64 51
Rata-rata 3,5 4,0 4,2 3,4
Keterangan:
1 : Sangat tidak suka
2 : Suka
3 : Agak suka (netral)
4 : Suka
5 : Sangat Suka
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%

4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Formula 0 Formula 1 Formula 2 Formula 3

Gambar 12. Grafik Hasil Uji Kesukaan Warna Sediaan masker gel peel off
37

4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Formula 0 Formula 1 Formula 2 Formula 3

Gambar 13. Grafik Hasil Uji Kesukaan Aroma Sediaan masker gel peel off
4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Formula 0 Formula 1 Formula 2 Formula 3

Gambar 14. Grafik Hasil Uji Kesukaan Tekstur Sediaan masker gel peel off
Berdasarkan hasil uji kesukaan (Hedonic Test) masker gel peel off dari sari
buah jambu biji merah (Psidium sediaan guajava L.) dengan parameter penilaian
uji kesukaan terhadap warna. Ternyata panelis lebih banyak menyukai warna
sediaan masker gel peel off Formula 2, dengan rata-rata nilai 4,4. Menurut panelis
warna yang dihasilkan pada Formula 2 dengan konsentrasi sari buah 12,5%
memiliki warna yang lebih menarik pada saat dioleskan yaitu bewarna merah
yang tidak terlalu gelap.
Kemudian penilaian uji kesukaan terhadap aroma sediaan menunjukkan F2
lebih banyak disukai panelis dengan nilai rata-rata 4,0. Hal ini dikarnakan
Formula 2 memiliki aroma buah jambu biji yang tidak terlalu berlebihan dan tidak
menyengat dibandingka F3.
Penilaian terhadap tekstur, sediaan F2 memiliki tekstur yang tidak terlalu
kental dan tidak terlalu encer dan lebih mudah untuk di aplikasikan. Sediaan
masker gel peel off F2 lebih banyak di sukai panelis dengan rata-rata nilai 4,
dibandingkan dengan F0, F1, F3.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Buah jambu biji merah (Psiudium guajava L.) dapat diformulasikan menjadi
masker gel peel off dengan konsentrasi sari buah 10%, 12,5%, dan 15%.
2. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, F2 merupakan formula paling baik
dengan konsentrasi sari buah 12,5% memiliki sifat fisik yang paling baik
yaitu sediaan homogen, memiliki pH 5,8 sesuai dengan persyaratan masker
yang baik yaitu 4,5-6,5, memiliki daya sebar 5,1 cm sesayi dengan
persyaratan yaitu 5-7 cm, viskositas 8249.20 cp sesuai dengan viskositas
sediaan yang baik yaitu 7.100-83.144 cp, memiliki waktu kering 21,42
menit sesuai dengan persyaratan waktu kering sediaan yaitu 15-30 menit.
5.2 Saran
1. Formulasi masker gel peel off sari buah jambu biji merah perlu penambahan
zat antioksidan.
2. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
buah jambu biji yaitu menggunakan ekstrak buah jambu biji (Psiudium
guajava L.).
3. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan pembuatan bentuk sediaan lain
dari sari buah jambu biji merah yang dapat bermanfaat di bidang kosmetik.

38
39

DAFTAR PUSTAKA

Adhyanti, E., Ni, L.A.N.N.D. (2022). Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off
Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) dan Minyak Atsiri Serai Wangi
(Cymbopogon nardus L. Rendle).
Alipha, T.P., Amalia, N., Maya, M.N., dan Pertiwi, Y. (2020). Formulasi Sediaan
Masker Gel Peel-Off Antiokksidan Ekstrak Daun Nipah (Nypa Fructicans)
Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 78-86.
Adhyanti, E., Ni, L.A.N.N.D. (2022). Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off
Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) dan Minyak Atsiri Serai Wangi
(Cymbopogon nardus L. Rendle).
Arief, D.Z., Afrianti, H.L., dan Soemarni. (2018). Karakteristik Fruit Leather
Jambu Biji Merah (Psidium guajava L) Dengan Jenis Bahan Pengisi.
Pasundan Food Technology Journal, 5(1), 76.
Bianti, M. (2016). Kulit Kering pada Usia Lanjut. Continuing Medical Education-
245, 43(10), 737-740.
BPOM (2020). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 14 Tahun
2020.
Damanik, E.R. dan Chan, A. (2019). Formulasi Sediaan Krim Masker dari Sari
Buah Jambu Biji Merah (Psdium guajava L.), Jurnal Dunia Farmasi, 2(3),
114-120.
Dewayanti, D.A. dan Marwiyah (2014). Pemanfaatan Teh Dan Jeruk Nipis Untuk
Ermavianti, W.S.D., Susilowati, A. 2020. Perawatan Wajah Badan (Body
Massage), dan Waxing. Yogyakarta: Andi.
Fatmawati, F., Santoso, R., Azhar, D.P., Desvita, N.A., dan Fauziah, R. (2020).
Uji Penghambatan Tirosinase Masker Gel Peel Off Yang Mengandung
Rumput Laut ( Euchema Cotonii ) Dan Whey Kefir, Indonesia Natural
Research Pharmaceutical Journal, 5(1), 94-104.
Fauziah., Rima, M., dan Azmalina, A. (2020). Formulasi dan Uji Sifat Fisik
Masker Peel-Off Dari Ekstrak Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.), Jurnal
Riset Kefarmasian Indonesia, 2(1), 42-51.
Fitasari, P., Syahrir, M., dan Mustarin, A. (2018). Diversifikasi Produk Susu
Pasteurisasi Dengan Penambahan Sari Buah Jambu Biji Merah (Psidium
gujava Mencerahkan Kulit Wajah Wanita, Journal of Beauty and Beauty
Health Education, 3(1), 1-5.Linn), Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian,
4, 69.
Ginting, C.P. (2015) Formulasi Sediaan Masker Gel Antioksidan Dari Ekstrak
Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.). Skripsi. Medan: Universitas
Sumatra Utara.
Harahap, S.N., Nurbaity, S. (2021). Skrining Fitokimia Dari Senyawa Metabolit
Sekunder Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.), Jurnal Pendidikan
Matematika dan Sains, 5(2), 154-163.
40

Kalangi, S.J.R. (2014). Histofisiologi Kulit, Jurnal Biomedik (Jbm), 5(3), 12-20.
Kuncari, E.S., Iskandarsyah dan Praptiwi (2014). Evaluasi Uji Stabilitas Fisik dan
Sineresis Sediaan Gel yang Mengandung Minoksidil, Apigenin dan Perasan
Herbal Seledri (Apium graveolens L.,) 42 (4) 2013-2023.
Kusantati, H., Pipin T.P., dan Winwin W., 2008. Tata Kecantikan Kulit. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen
pendidikan Nasional.
Lantana, D.A. (2020). Pemanfaatan Sistem Penunjang Keputusan Dalam
Menentukan Kelayakan Agroindustri Jambu Biji ( Psidium Guajava Linn )
Berbasis Mobile, Jurnal Ilmu Dan Budaya, 41(67), 7847-7866.
Lutfiyana, S.I., Beta, R.E.M.D. dan Melia, E.K.R. (2021). Formulasi Dan Uji Sifat
Fisik Masker Gel Peel-Off Serbuk Biji Salak (Salacca zalacca (Gaertn.)
Voss), Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia, 1(2), 54-64.
Luthfiyana, N., Nurhikma dan Taufik, H. (2019). Karakteristik Masker Gel Peel
Off Dari Sediaan Bubur Rumput Laut (Eucheuma cottonii), Jurnal
Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(1), 119-125.
Netta, A.T. (2019). Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Dari Ekstrak Daun
Kelor (Moringa Oleifera Lam) Kombinasi Madu (Mel depuratum), Sekripsi.
Medan: Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Insititut Kesehatan Heletia.
Norlita, W. dan Siwi, K.N.T. (2017). Pemanfaatan Jambu Biji Bagi Kesehatan
Pada Masyarakat Di Desa Sialang Kubang Kecamatan Perhentian Raja,
Kampar, Jurnal Photon Sain dan Kesehatan, 7(2), 131-133.
Nurjanah, Fauziyah, S. dan Abdullah, A. (2019). Karakteristik Bubur Rumput
Laut Eucheuma Cottonii dan Turbinaria conoides Sebagai Bahan Baku
Masker Peel Off, 22(2), 91-402.
Oktavia, E.T., Suci R.P., Safitri, C.I.N.H (2021). Formulasi Dan Uji Mutu Fisik
Ekstrak Rimpang Temu Ireng ( Curcuma aeruginosa roxb.) Sebagai Masker
Gel Peel Off Pencerah Wajah, Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Biologi
dan Saintek, VI, 337-344.
Padang, S.A. dan Maliku, R.M. (2017). Penetapan Kadar Vitamin C Pada Buah
Jambu Biji Merah (Psidium Guajava L.) Dengan Metode Titrasi Na-2,6
Dichlorophenol Indophenol (DCIP), 13(2), 274-282.
Parimin, S.P. (2005). Jambu Biji: Budi Daya Dan Ragam Pemanfaatannya,
Penebar Swadaya, Depok.
Putri, R., Jaka, S., dan Dwi, A.A. (2021). Formulasi dan Uji Aktivitas Sediaan
Masker Gel Peel Off Ekstrak Etanol 70% Daun Rambutan (Nephelium
Lappaceum L.) Terhadap Propionibacterium Acnes, Journal Of
Pharmaceutical and Health Research, 2(1), 12-20.
Rachmaniar, R., Kartamihardja, H. dan Merry (2016). Pemanfaatan Buah Jambu
Biji Merah (Psidium guajava Linn.) Sebagai Antioksidan Dalam Bentuk
Granul Effervescent, Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and
Technology, V(1), 10-20.
41

Rahayu, W.E., Sa,.l’diyah, S.H. dan Romalasari, A. (2020). Pengaruh Waktu


Aplikasi dan Konsentrasi Penambahan Sari Buah Jambu Biji Merah
(Psidium guajava L.) Terhadap Kefir Susu Kambing, Jurnal Agromix, 11(1),
1-8.
Rahmawanty, D., Yulianti, N., dan Fitriana, M. (2015). Formulasi dan Evaluasi
Masker Wajah Peel-Off Mengandung Kuersetin dengan Variasi Konsentrasi
Gelatin dan Gliserin, Jurnal Ilmu Farmasi, 12(1), 17-31.
Rieger, M.M. 2000. Harry’s Cosmetology 8th Edition. New York: Chemical
PublishingCo.Inc.
Rompis, F.F., Paulina, V.Y.Y., dan Widya, A.L. (2019). Formulasi Dan Uji
Efektivitas Antioksidan Sediaan Masker Peel-Off Ekstrak Etanol Daun
Sesewanua (Cleodendron squamatum Vahl), Jurnal Pharmaco, 8(2), 388-
396.
Setiani, R. dan Susanti, A. (2020). ‘Masker Kolang Kaling Khas Jatirejo Page 1,
1–64.
Sholikhah, M. dan Apriyanti, R. (2020). Formulasi dan Karakterisasi Fisik Masker
Gel Peel off Ekstrak Lengkuas (Alpinia galanga, (L.) Sw), Jurnal Ilmu
Farmasi dan Farmasi Klinik, 16(02), 99.
Sunnah, I., Mulasih, W.S., dan Erwiyani, A.R. (2018). Optimasi Formula dan
Stabilitas Senyawa Metabolit Ekstrak Biji Labu Kuning (Cucurbita maxima)
Dalam Sediaan Gel Masker Peel-Off, Indonesian Journal of Pharmacy and
Natural Product, 1(2), 1-7.
Tanjung, Y.P., dan Anti, M.R. (2019). Formulasi dan Evaluasi Fisik Masker
Wajah Gel Peel Off Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus
Polyrhizus), Majalah Farmasetika, 4(1), 157-166.
Wardah, N.N., Sugiarto, A. dan Wibowo, A.H. (2019). Sistem Pakar Identifikasi
Kerusakan Kulit Wajah Untuk Proses Aesthetic and Anti Aging, Prosiding
Seminar Nasional Sisfotek (Sistem Informasi dan Teknologi Informasi), 3(1),
37-43.
Wowor, M.G.G., Josua, T., Snigid, P.S., Edi, S., dan Lidya, I.M., (2022). Skrining
Fitokimia Dan Uji Antibakteri Masker Peel Off Ekstrak Etanol Daun Kalu
Burung (Barleria prionitis L.), Jurnal Ilmiah Sains, 22(1), 75-78.
Zaujah, A., Andi, S.S.A. dan Nurul, M. (2020). Formulasi Masker Gel Peel-Off
Ekstrak Bekatul Padi Beras Merah (Oryza Nivara), Pharmaceutical Journal
Of Islamic Pharmacy, 4(1), 1-9.
Zubaydah, W.O.S., dan Selly, S.F. (2020). Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-
Off Dari Ekstrak Buah Tomat (Solanum Lycopersicum L.) Beserta Uji
Aktivitas Antioksidan, Journal Syifa Sciences and Clinical Research,
2(2),73-80.
42

LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
43

Lampiran 2. Lembar Permintaan menjadi responden


Lembar Permintaan Menjadi Responden
Kepada
Yth. Calon Responden
Di
Tempat

Dengan Hormat,
Untuk memenuhi sebagian

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Tya Chalifatul Maulina
NPM : F1G018029
Merupakan Mahasiswa Program Studi S1 Farmasi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu yang akan melakukan
penelitian, dengan judul penelitian “Formulasi dan Evaluasi Sediaan Masker
Gel Peel Off Dari Sari Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.)”.
Penelitian ini tidak merugikan responden dan segala informasi yang diberikan
akan di rahasiakan dari publik dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Pada surat ini calon responden boleh menolak untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Atas bantuan dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

Bengkulu, Mei 2022

Tya chalifatul Maulina


44

Lampiran 3. Lembar Kesediaan Menjadi Responden


Lembar Kesediaan Menjadi Panelis
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama:
Umur:
Jenis Kelamin:
Pekerjaan:
Menyatakan bersedia menjadi panelis penelitian dari:
Nama : Tya Chalifatul Maulina
NPM : F1G018029
Program Studi: S1 Farmasi
Setelah membaca penjelasan pada lembar pertama, saya bersedia untuk
menjadi responden dan turut berpartisipasi dalam penelitian yang akan
dilaksanakan oleh mahasiswa program studi S1 Farmasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu dengan
judul penelitian “Formulasi dan Evaluasi Sediaan Masker Gel Peel Off
Dari Sari Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.)”.
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak merugikan bagi saya,
sehingga informasi yang diberikan adalah sebenar-benarnya dan tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun. Dengan demikian sa ya bersedia
menjadi responden peneliti.

Bengkulu, Mei 2022

( )
45

Lampiran 4. Deskripsi Produk masker gel Peel Off


DESKRIPSI PRODUK MASKER GEL PEEL OFF
DEFINISI
Masker gel peel off adalah merupakan jenis sediaan masker bertekstur
krim atau gel yang mengeras setelah mengering. Masker ini sendiri berfungsi
untuk memperbaiki dan menjaga kesehatan kulit wajah dengan merangsang
aktivitas sel-sel kulit. Mengangkat komedo, dan sel sel tanduk yang terdapat pada
kulit, mengencangkan kulit, mengangkat komedo, serta memerikan nutrisi,
melembutkan dan menyegarkan kulit.
KARAKTERISTIK
Masker gel peel off berbentuk gel merupakan suatu sediaan semi padat
yang jernih, tembus cahaya, dan mengandung zat aktif. Warna dari masker itu
sendiri memiliki warna yang berbeda-beda tergantung bahan dasar yang
digunakan, pada penelitian ini masker gel peel off memiliki warna pink
kemerahan, karena bahan yang digunakan yaitu sari buah jambu biji merah.
Aroma pada masker ini yaitu aroma khas jambu biji tidak ada bau negatif.
Sedangkan homogenitas masker gel peel off terlihat dengan tanda bercampurnya
bahan-bahan yang digunakan secara sempurna tanpa ada bulir-bulir kasar yang
terlihat maupun saat dioleskan.
CARA PENGGUNAAN
Maker gel peel off dapat digunakan langsung tanpa harus melakukan penambahan
bahan lagi, sediaan dapat langsung diaplikasikan ke wajah secara langsung,
oleskan secara merata pada wajah. Diamkan hingga masker mengering, setelah
kering masker dapat di kelupaskan tanpa harus di bilas.
46

Lampiran 5. Kuesioner Penelitian Uji Kesukaan (Hedonic Test).


ACUAN PENILAIAN OLEH PANELIS

SKO KRITERIA KARAKTER Masker Gel Peel Off


R Jika sampel sangat sesuai dengan karakteristik
5 Sangat suka masker gel peel off (seperti penjelasan diatas),
tanpa ada kekurangan.
Jika sampel memiliki karakteristik masker gel
4 Suka
peel off
Jika sampel memiliki karakteristik masker gel
3 Netral
peel off tetapi kekurangan lebih banyak
Jika sampel tidak sesuai dengan karakteristik
2 Tidak suka
masker gel
peel off dan panelis
Sangat Jika sampel sangat tidak sesuai dengan
1 karakteristik masker gel peel off
tidak
suka
Karakterisasi Produk Masker Gel Peel Off
Nama Panelis :……………………..… Tanggal Pengujian :
……………….. Jenis Sampel : Masker Gel peel off

Instruksi : Dihadapan saudara terdapat empat sampel berkode.

1. Untuk tekstur peganglah sambil diamati, lalu


berilah penilaian dengan tanda (√), langsung
tanpa membandingkan dengan sampel yang
lain.
2. Untuk warna, amati dengan indra penglihatan
mata dan berilah penilaian.
3. Untuk aroma, hiruplah dengan hidung, lalu
dipegang sambil diamati dan langsung berikan
penilaian anda (tanda √), tanpa membandingkan
dengan sampel yang lain
47

Spesifikasi Kode Sampel


Nilai F0 F1 F2 F3
TEKSTUR
Sangat tidak sesuai dengan tekstur khas 1
masker gel peel off
Tidak sesuai dengan tekstur khas masker 2
gel peel off
Agak sesuai dengan tekstur khas masker 3
gel peel off
Sesuai (pas) dengan tekstur khas masker 4
gel peel off
Sangat sesuai dengan tekstur khas masker 5
gel peel off
WARNA
Sangat tidak sesuai dengan warna khas 1
masker gel
Tidak sesuai dengan warna khas masker 2
gel peel off
Agak sesuai dengan warna khas masker gel 3
peel off
Sesuai (pas) dengan warna khas masker gel 4
peel off
Sangat sesuai dengan warna khas masker 5
gel peel off
AROMA
Sangat tidak sesuai dengan aroma khas 1
masker gel
Tidak sesuai dengan aroma khas masker 2
gel peel off
Agak sesuai dengan aroma khas masker gel 3
peel off
Sesuai (pas) dengan aroma khas masker gel 4
peel off
Sangat sesuai dengan aroma khas masker 5
gel peel off
Tanda Tangan
Panelis
48

( )
49
50
51
52
53
Lampiran 6. Perhitungan Bahan Pembuatan Masker Peel Off
1. Perhitungan Fomula 0
Sari buah jambu biji : 0% = 0 gram
14
PVA : 14% = x 50=7 gram
100
1
HPMC : 1% = x 50=0,5 gram
100
12
Profilenglikol : 12% = x 50=6 gram
100
2
TEA : 2% = x 50=1 g ram
100
0,2
Metil Paraben : 0,2% = x 50=0,1 gram
100
0,05
Propil Paraben : 0,05% = x 50=0,025 gram
100
Aquadest : 50 ml
: 50 ml – (0 + 7 + 0,5 + 6 + 1 + 0,1 + 0,025)
: 50 ml – 14,625 ml
: 35,375 ml
2. Perhitungan Formula 1
10
Sari buah jambu biji : 10% = x 50=5 gram
100
14
PVA : 14% = x 50=7 gram
100
1
HPMC : 1% = x 50=0,5 gram
100
12
Profilenglikol : 12% = x 50=6 gram
100
2
TEA : 2% = x 50=1 g ram
100
0,2
Metil Paraben : 0,2% = x 50=0,1 gram
100
0,05
Propil Paraben : 0,05% = x 50=0,025 gram
100
Aquadest : 50 ml
: 50 ml – (5 + 7 + 0,5 + 6 + 1 + 0,1 + 0,025)
55

: 50 ml – 14,625 ml
: 35,375 ml
3. Perhitungan Formula 2
12,5
Sari buah jambu biji : 12,5% = x 50=6,25 gram
100
14
PVA : 14% = x 50=7 gram
100
1
HPMC : 1% = x 50=0,5 gram
100
12
Profilenglikol : 12% = x 50=6 gram
100
2
TEA : 2% = x 50=1 g ram
100
0,2
Metil Paraben : 0,2% = x 50=0,1 gram
100
0,05
Propil Paraben : 0,05% = x 50=0,025 gram
100
Aquadest : 50 ml
: 50 ml – (6,25 + 7 + 0,5 + 6 + 1 + 0,1 + 0,025)
: 50 ml – 20,875 ml
: 29,125 ml
4. Perhitungan Formula 3
15
Sari buah jambu biji : 15% = x 50=7,5 gram
100
14
PVA : 14% = x 50=7 gram
100
1
HPMC : 1% = x 50=0,5 gram
100
12
Profilenglikol : 12% = x 50=6 gram
100
2
TEA : 2% = x 50=1 g ram
100
0,2
Metil Paraben : 0,2% = x 50=0,1 gram
100
0,05
Propil Paraben : 0,05% = x 50=0,025 gram
100
56

Aquadest : 50 ml
: 50 ml – (7,5 + 7 + 0,5 + 6 + 1 + 0,1 + 0,025)
: 50 ml – 22,125 ml
: 27,875 ml

Lampiran 7. Tabel Hasil Pengukuran pH Sediaan


Data Hasil Pengukuran pH Sediaan Masker Gel Peel Off pengulangan 1
Formula Lama Pengamatan pH (Hari)
1 7 14 21
F0 6,1 5,9 5,9 5,8
F1 5,9 5,7 5,6 5,6
F2 5,8 5,6 5,6 5,5
F3 5,7 5,5 5,4 5,4
Data Hasil Pengukuran pH Sediaan Masker Gel Peel Off Pengulangan 2
Formula Lama Pengamatan pH (Hari)
1 7 14 21
F0 6,0 5,9 5,8 5,8
F1 5,9 5,7 5,7 5,6
F2 5,8 5,6 5,5 5,5
F3 5,6 5,5 5,4 5,4
Data Hasil Pengukuran pH Sediaan Masker Gel Peel Off Pengulangan 3
Formula Lama Pengamatan pH (Hari)
1 7 14 21
F0 6,2 6,0 6,0 5,9
F1 6,1 5,9 5,8 5,6
F2 5,8 5,7 5,6 5,5
F3 5,7 5,5 5,5 5,4

Grafik uji pH pengulangan 1


57

6.2
6
5.8
F0
5.6 F1
F2
5.4
F3
5.2
5
1 7 14 21

Grafik uji pH pengulangan 2

6.1
6
5.9
5.8 F0
5.7 F1
5.6
5.5 F2
5.4
5.3 F3
5.2
5.1
1 7 14 21

Grafik uji pH pengulangan 3


6.4
6.2
6 F0
5.8 F1
5.6
F2
5.4
F3
5.2
5
1 7 14 21
58

Lampiran 8. Hasil Uji Daya Sebar


Tabel Hasil Uji Daya Sebar Masker Gel Peel Off pengulangan 1
Formula Hasil Daya Sebar (cm)/Hari
1 7 14 21
F0 4,5 4,9 5,2 5,6
F1 4,7 5,0 5,3 5,7
F2 5,1 5,4 5,7 6,0
F3 5,7 5,9 6,3 6,5
Tabel Hasil Uji Daya Sebar Masker Gel Peel Off pengulangan 2
Formula Hasil Daya Sebar (cm)/Hari
1 7 14 21
F0 4,6 4,9 5,2 5,5
F1 4,7 4,9 5,4 5,7
F2 5,3 5,6 5,9 6,2
F3 5,6 5,8 6,1 6,4
Tabel Hasil Uji Daya Sebar Masker Gel Peel Off pengulangan 3
Formula Hasil Daya Sebar (cm)/Hari
1 7 14 21
F0 4,3 4,7 5,0 5,3
F1 4,8 5,1 5,3 5,5
F2 5,1 5,5 5,8 6,2
F3 5,7 6,3 6,4 6,7

Daya Sebar
7
6
5
Daya sebar (cm)

F0
4
F1
3 F2
2 F3
1
0
Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21
Hari ke-

Gambar hasil pengukuran daya Sebar masker gel peel off pengulangan 1
59

Daya Sebar
7
6
Daya Sebar (cm)

5
4 F0
3 F1
F2
2
F3
1
0
Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21
Hari ke-

Gambar hasil pengukuran daya Sebar masker gel peel off pengulangan 2
8
7
6
5 F0
4 F1
3 F2
F3
2
1
0
Hari 1 Hari 7 Hari 14 hari 21

Gambar hasil pengukuran daya Sebar masker gel peel off pengulangan 3
60

Lampiran 9. Tabel Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan


Hasil Uji Waktu Kering masker gel peel off pengulangan 1
Formula Uji Waktu Kering (menit)/Hari
1 7 14 21
F0 17,47 17,51 17,58 18,04
F1 20,15 20,21 20,26 20,32
F2 21,42 21,46 21,48 21,53
F3 23,30 23,35 23,38 23,42
Hasil Uji Waktu Kering masker gel peel off pengulangan 2
Formula Uji Waktu Kering (menit)/Hari
1 7 14 21
F0 17,43 17,47 17,53 17,59
F1 20,17 20,24 20,27 20,34
F2 21,40 21,45 21,48 21,50
F3 23,33 23,37 23,40 23,42
Hasil Uji Waktu Kering masker gel peel off pengulangan 3
Formula Uji Waktu Kering (menit)/Hari
1 7 14 21
F0 17,45 17,48 17,54 18,01
F1 20,19 20, 24 20,31 20,37
F2 21,44 21,47 21,51 21,53
F3 23,27 23,32 23,39 23,43

25

20

15 F0
F1
10 F2
F3
5

0
Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21

Pengujian Waktu kering masker gel peel off pengulangan 1


61

25

20

15 F0
F1
10 F2
F3
5

0
Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21

Pengujian Waktu kering masker gel peel off pengulangan 2


25

20

15 F0
F1
10 F2
F3
5

0
Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21

Pengujian Waktu kering masker gel peel off pengulangan 3


62

Lampiran 10. Tabel Hasil Pengujian Viskositas Sediaan


Formul Replikasi Pengujian hari ke- / cp
a
1 7 14 21
F0 1 8650.84 8538.4 8520.07 8496.48
9
2 8623.17 8570.3 8540.64 8457.93
0
3 8581.17 8577.6 8550.84 8494.84
5
F1 1 8252.67 8226.1 8192.24 8086.35
1
2 8285.65 8227.1 8199.36 8085.62
5
3 8266.65 8241.2 8220.18 8028.28
7
F2 1 7966.87 7704.0 7682.46 7599.08
9
2 7930.70 7685.1 7690.61 7562.73
0
3 7986.77 7658.2 7615.41 7553.29
5
F3 1 7645.49 7545.2 7520.17 7480.38
1
2 7630.70 7581.7 7526.79 7480.32
2
3 7666.65 7554.1 7545.18 7462.83
4
63

Lampiran 11. Alat yang digunakan

Lumpang & Alu Timbangan Analitik Gelas Ukur

Hot Plate Coper Blender Pipet Tetes

Corong Anak Timbangan Gram pH meter Digital

Sendok Tandu Termometer Sudip


64

Batang Pengaduk
Viskometer Brookfield Spindel

K
ain Flanel Botol Fliptop Lempengan kaca
65

Lampiran 12. Bahan yang digunakan

PVA TEA Propilen glikol

Metil Paraben Propil Paraben HPMC

Aquadest Sari buah ambu biji Buah Jambu biji


66

Lampiran 13. Dokumentasi Pembuatan Sari Buah Jambu biji Merah

Buah jambu biji Pencucian buah Buah jambu biji


segar jambu biji yang sudah
dikupas kulitnya
67

Jus buah jambu Penghalusan Buah Jambu biji


biji buah jambu biji potong

Jus Jambu biji di Sari buah jambu


peras menggunakan biji
kain flanel
68

Lampiran 14. Dokumentasi Pembuatan Formula Masker Gel Peel Off

Peleburan PVA
Penimbangan
Penyiapan Alat (Massa 1)
bahan

Dilarutkan metil
dan propil Pengembangan
Massa 1 gerus HPMC (Massa 2)
paraben(Massa 3)

Ditambahkan Ditambahkan Penambahan Sari


Massa 2 Massa 3 Buah
69

Dimasukkan ke Penambahan Sisa


dalam wadah aquadest
Lampiran 15. Hasil Pengujian Daya Seba

Lampiran 16. Dokumentasi Uji Homogenitas


70

Lampiran 17. Dokumentasi Uji pH

Formua 0 Formula 1

Formula 2 Formula 3

Lampiran 18. Dokumentasi Uji Waktu Kering


71

Lampiran 19. Dokumentasi Uji Viskositas


72
73

Lampiran 20. Daftar Riwayat Hidup


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae

I.Data Pribadi
1. Nama : Tya Chalifatul Maulina
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Sidoarjo, 25 Juni 1999
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Status Pernikahan : Belum Menikah
6. Warga Negara : Indonesia
7. Alamat KTP : Dusun Sepakat, Desa Ranah Karya
Kecamatan Lubuk Pinang
Kabupaten Mukomuko Provinsi
Bengkulu
8. Alamat Sekarang : Jl. Masjid Al-Hikmah RT.19/RW.5
Pondokan Sekundang Setungguan
9. Nomor Telepon / HP : 082283409497
10. e-mail : Tyachalifah123@gmail.com
11. Kode Pos : 38122

II. Pendidikan Formal


No Pendidikan Tahun Masuk Tahun
Keluar
1. TK Karya Murni Lubuk Pinang 2005 2006
2. SD N 01 Lubuk Pinang 2006 2012
3. SMP N 07 Mukomuko 2012 2015

4. SMA N 01 Harau 2015 2018

5. S1 Farmasi Universitas Bengkulu 2018 -


74

III. Pendidikan Non Formal / Training – Seminar


Tahun Lembaga/Instansi Keterampilan
2020 Harvard University Course
2020 AyoMenulis.id dan AkudanMimpi.ION Course
2020 Universitas Widya Mataram Course
2021 Kominfo Course

IV. Riwayat Prestasi


No. Jenis Kegiatan Waktu
1. Anggota Penelitian Mandat Dosen S1 Farmasi
Tahun 2020 dengan Judul “Evaluasi Kualitas 2021
Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan
Antidiabetik Oral Di Rumah Sakit Harapan dan
Do’a Kota Bengkulu.

Penguasaan Bahasa
No Bahasa Keterampilan
Membaca Menulis Berbicara Mendengar
1 Bahasa Inggris 81% 80% 78% 75%
2 Bahasa 99% 98% 99% 99%
Indonesia

Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya.

Bengkulu, 11 Juli 2022

(Tya Chalifatul Maulina)

Anda mungkin juga menyukai