I. PREFORMULASI
I.1. Monografi Zat Aktif
Zat aktif :Alprazolam
2. Methylselulosa
Rumus Kimia :-
Pemerian : Putih, bubuk berserat atau butiran. Ini
praktis tidak berbau dan berasa. Ini harus diberi
label untuk menunjukkan nya
Jenis kekentalan
Kegunaan Formula : Binder
Alasan :Rantai panjang diganti selulosa yang sekitar 27-
32% dari kelompok hidroksil dalam bentuk eter
metil
Kelarutan :Larut dalam air dingin tetapi tidak larut dalam
air panas. Tidak larut dalam eter, alkohol,
kloroform, dan larutan jenuh garam. Larut dalam
asam asetat glasial dan dalam campuran alkohol
dan kloroform dengan perbandingan sama.
pH : 5,0-8,0
Densitas :Bulk (0.276 g/cm3), Tapped (0,464 g/cm3), True
(1,341 g/cm3)
Aliran :-
Kelembaban :-
Stabilitas :Serbuk metilselulosa stabil walaupun sedikit
higroskopis.
(handbook pharmaceutical excipients, hal 438)
Rumus Struktur :
5. Sodium Benzoate
Rumus Kimia : C7H5NaO2
Pemerian : Butiran putih atau kristal, sedikit bubuk
higroskopis. Hal ini tidak berbau, atau dengan
bau samar benzoin dan memiliki rasa manis dan
garam menyenangkan.
Kegunaan Formula : Lubricant
III. PERHITUNGAN
a. Setiap tablet mengandung Alprazolam 1mg
b. Bobot tablet 50mg
c. Jumlah tablet 15.000 tablet
III.3. Penimbangan
a. Alprazolam 15g
b. Colloidal Silicon Dioxide 7,5g
c. Sodium Benzoate 15g
d. Sodium starch glycolate 35,625g
e. Calcium Phosphate 338,4375g
f. Metilselulosa 338,4375g
IV. Prosedur
1. Semua Bahan di timbang sesuai dengan formula yang dibuat.
2. Fase Dalam (Alprazolam, Metilselulosa , Calcium Phosphate, dan Sodium
starch glycolate) dicampur,kocok ±20 menit hingga homogen.
3. Dilkakukan evaluasi serbuk, bila hasilnya bagus ditambahkam fase Luar
(dan Colloidal Silicon Dioxide dan Sodium Benzoate) dikocok kembali
(±5menit).
4. Hasil campuran tersebut kemudian di kempa langsung menjadi tablet.
5. Lakukan evaluasi terhadap tablet yang telah di cetak.
V. Evaluasi
V.1. Evaluasi Sebuk
a. Laju Alir dan Sudut Istirahat
Serbuk uji ditimbang secukupnya, lalu dimasukkan
kedalam corong getar dengan kondisi lubang corong tertutup.
Ditutup corong dibuka lalu dihitung berapa waktu yang
dibutuhkan oleh serbuk untuk keluar seluruhnya dari corong.
Diukur timbunan serbuk dan diameter curahan serbuk. Dicatat dan
dihitungan hasil percobaan.
Sudut istirahat Sifat aliran
<25 Sangat baik
25-30 Baik
30-40 Cukup
>40 Buruk
b. Keseragaman Ukuran
Diambil tablet secara acak sebanyak 20 tablet, lalu diukur
diameter tebalnya menggunakan jangka sorong. Dihitung standar
deviasinya.
c. Keseragaman Bobot
Diambil tablet secara acak sebanyak 20 tablet, lalu
ditimbang masing-masing tablet. Jika ditimbang satu per satu tidak
boleh lebih dari dua tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang
ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang
ditetapkan oleh kolom B. Dihitung bobot rata-rata dan
penyimpangan terhadap bobot rata-rata.
Bobot rata rata Penyimpangan Bobot rata rata (%)
A B
25 mg atau kurang 15 30
26 mg 150 mg 10 20
151 mg 300 mg 7,5 15
Lebih dari 300 mg 5 10
Uji ini dilakukan agar bobot pada tablet rata sehingga zat
aktif yang terkandung pun merata.
Jumlah bahan yang diisikan didalam cetakan yang akan
dimasukan akan ditekan menentukan berat tablet yang dihasilkan.
Volume bahan yang diisikan (granul/serbuk) yang mungkin masuk
dalam cetakan harus disesuaikan beberapa tablet yang diharapkan.
Sebenarnya ukuran tablet yang diproduksi tidak hanya
tergantung volume dan berat bahan yang diisikan tapi juga
tergantung pada garis tengah cetakan dan tekanan pada bahan yang
diisikan waktu ditekan (kompresi).
d. Kekerasan Tablet
Dilakukan menggunakan hardness tester. Kekerasan diukur
berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban
yang dinyatakan dalam kg. Satuan kekerasan adalah kg/cm2.
Tujuan dari uji kekerasan ini :
1. Menjamin agar tablet tidak hancur mulai dari
pengemasan, pengangkutan, penyimpanan dan sampai
ketangan konsumen.
2. Menjamin agar tablet hancur pada saat pemakaian
Kekerasan tablet dan ketebalannya berhubungan denagn isi
die dan gaya kompresi yang diberikan. Bila tekanan ditambah,
maka kekerasan tablet meningkat sedangkan ketebalan tablet
berkurang. Selain itu, terdapat persyaratan apabola bobot tablet
sampai 300 mg maka kekerasan 4-7 kg/cm2, dan apabila bobot
tablet 400-700 mg maka kekerasan tablet 5-12 kg/cm2.
e. Friabilitas
Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap
10 tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah
kerapuhan tablet terhadap bantingan selama waktu tertentu.
Diambil 10 tablet secara acak, kemudian tablet dibersihkan dari
debu lalu ditimbang (W0). Tablet dimasukkan kedalam alat, alat
dinyalakan selama 4 menit. Tablet kemudian dibersihkan dan
ditimbang (Wt).Tablet yang baik memiliki friabilitas kurang dari
1%.
Tujuannya : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet
terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan
pengiriman.
f. Friksibilitas
Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap
10 tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah
kerapuhan tablet terhadap gesekan antar tablet selama waktu
tertentu. Diambil 10 tablet secara acak, kemudian tablet
dibersihkan dari debu lalu ditimbang (W0). Tablet dimasukkan
kedalam alat, alat dinyalakan selama 4 menit. Tablet kemudian
dibersihkan dan ditimbang (Wt).
alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti jelas.
Prosedur uji waktu hancur adalah :
Masukkan 1 tablet pada masing masing tabung dari
keranjang, masukkan 1 cakram pada tiap tabung dan jalankan alat,
gunakan air bersuhu 370C sebagai media kecuali dinyatakan
menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi, angkat
keranjang dan amati semua tablet : semua tablet harus hancur
sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi
pegujian dengan 12 tablet lainnya : tidak kurang 16 dari 18 tablet
yang di uji harus hancur sempurna.
h. Uji Disolusi
Uji ini dilakukan untuk menentukan kesesuaian persyaratan
dengan persyaratan disolusi yang tertera pada masing-masing
monografi.
Dalam USP cara pengujian disolusi tablet dan kapsul
dinyatakan dalam masing masing monografi obat. Pengujiaan
merupakan alat yang objektif dalam menentukan sifat disolusi
suatu obat yang berada dalam sediaan padat. Karena absoropsi dan
kemampuan obat berada dalam tubuh dan tergantung pada adanya
obat dalam keadaan melarut, karakteristik disolusi biasa
merupakan sifat yang penting dari produk obat yang memuaskan.
Dengan bertambahnya perhatian dan pengujiannya disolusi
dan penetuanya bioavaibilitas dari obat dengan bentuk sediaan
padat menuju pada pendahuluan dari sistem yang sempurna bagi
analisis dan pengujian disolusi tablet.
Prosedur pengerjaan uji disolusi :
Masukkan sejumlah volume media disolusi seperti yang
tertera dalam masing-masing monografi ke dalam wadah, pasang
alat, biarkan media disolusi hingga suhu 37 derajat dan angkat
thermometer. Masukkan satu tablet kedalam alat, hilangkan
gelembung udara dari permukaan sediaan yang di uji dan segera
jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam
masing-masing monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan
atai pada tiap waktu yang dinyatakan, ambil cuplikan pada daerah
pertengahan antara permukaan. Media disolusi dan bagian atas dari
keranjang berputar ataupun daun dari alat dayung, tidak kurang 1
cm dari dinding wadah. Lakukan penetapan seperti yang tertera
dalam masing-masing monografi
VI. Kemasan/Label
VI.1. Brosur
RAVZOLAM
KOMPOSISI
Alprazolam ................................................1mg
FARMAKOLOGI
Alprazolam merupakan anti ansietas dan anti panik yang efektif.
VI.2. Logo
V1.3. Etiket
INDIKASI
VI.3. Etiket
yang berkaitan dengan depresi
Penyimpanan
Simpan di tempat sejuk (15 – 250C) dan
KONTRA-INDIKASI
ALPRAZOLAM 1 mg kering
Diproduksi
Lihat di brosur
oleh:
PT. RH
PHARMA
Bandung,
VI.4. Kemasan
Indikasi
Gangguan kecemasan, panik
dengan atau tanpa agorafobia
( ketakutan di ruang terbuka), Komposisi
kecemasan yang berkaitan dengan Alprazolam .............................1 mg
depresi RAVZOLAM®
RAVZOLAM® tablet Penyimpanan
tablet Kontraindikasi Simpan di tempat sejuk (15 – 250C)
Pasien yang hipersensitif terhadap ALPRAZOLAM1 mg dan kering.
gologngan,benzodiazepamGaluko
ALPRAZOLAM1 mg ma sudut sempit akutMiastenia No Reg : DKL 150601 A1
gravis, insufisiensi pulmonary No batch : 5 RM 0601
akut, kondisi fobia dan obsesi
psikosis kronik, anak dan bayi Harus dengan resep dokter
prematus
No Batch :A Diproduksioleh:
Dosis
Lihat di brosur 0111020
Isi 100 tablet PT.RH PHARMA
Bandung-Indonesia
Exp.date : Des 2019
VI.5. Penjelasan
a. No regristasi
DKL 150601 A1
15 : tahun produksi 2015
01 : tanggal produksi
06 : bulan produksi
b. No batch
5 RM 0601
5 : tahun produksi
RM : inisial obat RAVZOLAM
06 : bulan produksi
01 : tanggal produksi
VII. Daftar Pustaka
VII.1. Handbook of Pharmaceutical excipients. EdII.1994.London; The
Pharmaceutical PressDepartment of Pharmaceutical Sciences.
VII.2. Sweetman SC. Et.al. Martindale:The complete drug reference, 34th ed.,
Pharmaceuticall Press2005
VII.3. Farnmakope edisi ke V 2014, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.