Anda di halaman 1dari 19

INFUS

RAHMA DONA, M.Si.,Apt


Sediaan parenteral volume besar
• Adalah : sediaan cair steril mengandung obat
yg dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih
dan ditujukan untuk manusia
Atau menurut FI: injeksi dosis tunggal untuk
intravena dan dikemas dalam wadah bertanda
volume lebih dari 100 ml.
• Contoh infus intravena, larutan irigasi,
larutan dialisis peritonal & blood collecting
units with antikoagulant
Persyaratan Infus Intravena
• Steril
• Injeksi harus memenuhi syarat Uji Sterilitas
• Bebas pirogen (Untuk sediaan lebih dari 10 ml,
memenuhi syarat Uji Pirogenitas )
• Isotonis
• Isohidris
• Larutan untuk infus intravena harus jernih dan
praktis bebas partikel
• Infus intravena tidak mengandung bakterisida
dan zat dapar
• Penyimpanan dalam wadah dosis tunggal.
Penandaan : (FI Ed. IV )
• Etiket pada larutan yang diberikan secara intra
vena untuk melengkapi cairan, makanan
bergizi, atau elektrolit dan injeksi manitol
sebagai diuretika osmotik, disyaratkan untuk
mencantumkan kadar osmolarnya
• Jika keterangan mengenai osmolalitas
diperlukan dlm monografi masing-masing,
pada etiket hendaknya disebutkan kadar
osmolar total dlm miliosmol per liter.
Beberapa contoh infus isotonik
• NaCl 0,9%
Ringer Laktat
OSMOLARITAS
• (FI Ed. IV)
• Etiket pada larutan yang diberikan secara intra
vena untuk melengkapi cairan, makanan
bergizi, atau elektrolit dan injeksi manitol
sebagai diuretika osmotik, disyaratkan untuk
mencantumkan kadar osmolarnya.
• Osmolaritas larutan adalah jumlah osmol zat
terlarut per liter larutan (mosmol/liter)
• Keterangan kadar osmolar pada etiket suatu
larutan parenteral membantu untuk
memberikan informasi pada dokter apakah
larutan tersebut hipo-osmotik, iso-osmotik,
atau hiper-osmotik.
• Satuan kadar osmolar = miliosmol (disingkat
mosmol) zat terlarut per liter larutan
• Kadar osmolar ideal dapat ditentukan dengan
rumus :
• m osmole/liter = g/liter zat terlarut x 1000 x jumlah ion
BM zat terlarut
Contoh: infus NaCl = mosmol/ L = 308
• Sediaan mengandung NaCl 4,5 g dan
water for injection ad 500 mL.
• Maka:
• Jumlah NaCL= 4,5 g/500 mL= 9 g/L
• Mosmol= 9 g/L x 1000 x 2
58,5
= 307,69 mosmol/L
= 308 mosmol/L
Hubungan antara osmolarita dan
tonisitas
Osmolarita (mosmol/L) Tonisitas
> 350 Hipertonis
329 - 350 Sedikit hipertonis
270 - 328 Isotonis
250 - 269 Sedikit hipotonis
0 - 249 Hipotonis
Formula infus
• R/ zat berkhasiat
zat tambahan
pembawa (Pada sediaan parenteral
volume besar umumnya digunakan pembawa
air )
Pirogen
Pirogen berasal dari kata :
- pyro : keadaan yang berhubungan dengan panas
- gen : membentuk atau menghasilkan
Pirogen : pembentuk panas (demam)

Pirogen  suatu produk mikroorganisme,


terutama dari bakteri gram negatif
dan berupa endotoksin dari bakteri yang dapat
menimbulkan demam
Endotoksin terdiri dari suatu senyawa komplek,
lipopolisakarida yang pirogenik, suatu protein dan
suatu lipid yang innert.
Sifat-sifat pirogen
Ukurannya antara 1-50 mikrometer
BM tinggi (15.000-4.000.000) sehingga tidak
dapat dipengaruhi oleh bakterisida biasa
Larut dalam air
Substansi tidak tersaring dengan penyaring
bakteri
Bersifat termostabil, sterilisasi >200 0C
Tidak mudah menguap
Sumber Pirogen
1. Air suling yang telah dibiarkan lama dan
telah tercemar bakteri dari udara
2. Wadah larutan injeksi dan bahan-bahan
seperti glukosa, NaCl dan Na-sitrat.
3. Zat berkhasiat atau zat-zat tambahan
4. Peralatan yang digunakan
5. Metode penyimpanan
Cara Menghilangkan Pirogen
1. Untuk alat atau zat yang tahan terhadap pemanasan
(jarum suntik, alat suntik, dll) dipanaskan pada suhu
2500C selama 30 menit.
2. Untuk aqua p.i (air untuk injeksi) bebas pirogen
a. Dilakukan oksidasi dengan cara :
1). Dididihkan dengan larutan H2O2 1%
selama 1 jam
2). 1 L air yang dapat diminum, ditambah 10
ml larutan KMnO4, 0,1 N dan 5 ml larutan
1 N, disuling dengan wadah gelas,
selanjutnya kerjakan seperti pembuatan
air untuk injeksi.
Cara Menghilangkan Pirogen
2. b.Dilakukan secara absorbsi dengan cara:
 Saring dengan penyering bakteri dari
asbes. Lewatkan dalam kolom Al2O3.
Panaskan dalam arang pengabsorpsi 0,1%
(Carbo adsorben 0,1% pada suhu 600C
selama 5-10 menit sambil sekali-sekali
diaduk, kemudian disaring dengan kertas
saring rangkap 2 atau dengan filter asbes.
Uji Pirogen
1. Tes terhadap kelinci
Uji pirogen menurut FI ed III :
- Menggunakan 3 ekor kelinci yang memuhi syarat.
- Suhu larutan uji 38,5 0C
- Suntikkan larutan uji pada vena tiap kelinci, dengan
dosis tidak kurang dari 0,5 ml dan tidak lebih dari 10
ml/kg BB kelinci.
- Selesaikan tiap suntikan dalam waktu 4 menit
dihitung dari awal pemberian
- Jika gagal dapat diulangi hingga 4 kali.
- Tiap kali tes menggunakan sekelompok kelinci, yang
terdiri dari 3 ekor kelinci
- Catat temperatur pada 1,2 dan 3 jam sesudah
penyuntikan
Uji pirogen
Syarat hasil uji sesuai FI ed III :
Jumlah Larutan uji memenuhi Larutan uji tidak
Kelinci syarat bila respon tidak memenuhi syarat jika
melebihi (0C) jumlah respon melebihi
(0C)
3 1,20 2,7
6 2.80 4,3
9 4,5 6,0
12 6,6 6,6
Uji Pirogen
2. Tes Limulus
 Lisat diperoleh dari butir darah kepiting,
Limulus polyphemus, mengandung sistem
enzim dan protein.
 Bila ada lipopolisakarida dalam jumlah kecil
dari pirogen bakteri gram negatif, maka
akan menyebabkan terjadinya penggumpalan.
 Tes tidak positif terhadap seluruh pirogen,
oleh karena itu, hasil tes yang yang positif
menjadi bukti adanya pirogen, bila hasil
negatif maka bukan jaminan bebas pirogen

Anda mungkin juga menyukai