Sediaan parenteral volume besar • Adalah : sediaan cair steril mengandung obat yg dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia Atau menurut FI: injeksi dosis tunggal untuk intravena dan dikemas dalam wadah bertanda volume lebih dari 100 ml. • Contoh infus intravena, larutan irigasi, larutan dialisis peritonal & blood collecting units with antikoagulant Persyaratan Infus Intravena • Steril • Injeksi harus memenuhi syarat Uji Sterilitas • Bebas pirogen (Untuk sediaan lebih dari 10 ml, memenuhi syarat Uji Pirogenitas ) • Isotonis • Isohidris • Larutan untuk infus intravena harus jernih dan praktis bebas partikel • Infus intravena tidak mengandung bakterisida dan zat dapar • Penyimpanan dalam wadah dosis tunggal. Penandaan : (FI Ed. IV ) • Etiket pada larutan yang diberikan secara intra vena untuk melengkapi cairan, makanan bergizi, atau elektrolit dan injeksi manitol sebagai diuretika osmotik, disyaratkan untuk mencantumkan kadar osmolarnya • Jika keterangan mengenai osmolalitas diperlukan dlm monografi masing-masing, pada etiket hendaknya disebutkan kadar osmolar total dlm miliosmol per liter. Beberapa contoh infus isotonik • NaCl 0,9% Ringer Laktat OSMOLARITAS • (FI Ed. IV) • Etiket pada larutan yang diberikan secara intra vena untuk melengkapi cairan, makanan bergizi, atau elektrolit dan injeksi manitol sebagai diuretika osmotik, disyaratkan untuk mencantumkan kadar osmolarnya. • Osmolaritas larutan adalah jumlah osmol zat terlarut per liter larutan (mosmol/liter) • Keterangan kadar osmolar pada etiket suatu larutan parenteral membantu untuk memberikan informasi pada dokter apakah larutan tersebut hipo-osmotik, iso-osmotik, atau hiper-osmotik. • Satuan kadar osmolar = miliosmol (disingkat mosmol) zat terlarut per liter larutan • Kadar osmolar ideal dapat ditentukan dengan rumus : • m osmole/liter = g/liter zat terlarut x 1000 x jumlah ion BM zat terlarut Contoh: infus NaCl = mosmol/ L = 308 • Sediaan mengandung NaCl 4,5 g dan water for injection ad 500 mL. • Maka: • Jumlah NaCL= 4,5 g/500 mL= 9 g/L • Mosmol= 9 g/L x 1000 x 2 58,5 = 307,69 mosmol/L = 308 mosmol/L Hubungan antara osmolarita dan tonisitas Osmolarita (mosmol/L) Tonisitas > 350 Hipertonis 329 - 350 Sedikit hipertonis 270 - 328 Isotonis 250 - 269 Sedikit hipotonis 0 - 249 Hipotonis Formula infus • R/ zat berkhasiat zat tambahan pembawa (Pada sediaan parenteral volume besar umumnya digunakan pembawa air ) Pirogen Pirogen berasal dari kata : - pyro : keadaan yang berhubungan dengan panas - gen : membentuk atau menghasilkan Pirogen : pembentuk panas (demam)
Pirogen suatu produk mikroorganisme,
terutama dari bakteri gram negatif dan berupa endotoksin dari bakteri yang dapat menimbulkan demam Endotoksin terdiri dari suatu senyawa komplek, lipopolisakarida yang pirogenik, suatu protein dan suatu lipid yang innert. Sifat-sifat pirogen Ukurannya antara 1-50 mikrometer BM tinggi (15.000-4.000.000) sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh bakterisida biasa Larut dalam air Substansi tidak tersaring dengan penyaring bakteri Bersifat termostabil, sterilisasi >200 0C Tidak mudah menguap Sumber Pirogen 1. Air suling yang telah dibiarkan lama dan telah tercemar bakteri dari udara 2. Wadah larutan injeksi dan bahan-bahan seperti glukosa, NaCl dan Na-sitrat. 3. Zat berkhasiat atau zat-zat tambahan 4. Peralatan yang digunakan 5. Metode penyimpanan Cara Menghilangkan Pirogen 1. Untuk alat atau zat yang tahan terhadap pemanasan (jarum suntik, alat suntik, dll) dipanaskan pada suhu 2500C selama 30 menit. 2. Untuk aqua p.i (air untuk injeksi) bebas pirogen a. Dilakukan oksidasi dengan cara : 1). Dididihkan dengan larutan H2O2 1% selama 1 jam 2). 1 L air yang dapat diminum, ditambah 10 ml larutan KMnO4, 0,1 N dan 5 ml larutan 1 N, disuling dengan wadah gelas, selanjutnya kerjakan seperti pembuatan air untuk injeksi. Cara Menghilangkan Pirogen 2. b.Dilakukan secara absorbsi dengan cara: Saring dengan penyering bakteri dari asbes. Lewatkan dalam kolom Al2O3. Panaskan dalam arang pengabsorpsi 0,1% (Carbo adsorben 0,1% pada suhu 600C selama 5-10 menit sambil sekali-sekali diaduk, kemudian disaring dengan kertas saring rangkap 2 atau dengan filter asbes. Uji Pirogen 1. Tes terhadap kelinci Uji pirogen menurut FI ed III : - Menggunakan 3 ekor kelinci yang memuhi syarat. - Suhu larutan uji 38,5 0C - Suntikkan larutan uji pada vena tiap kelinci, dengan dosis tidak kurang dari 0,5 ml dan tidak lebih dari 10 ml/kg BB kelinci. - Selesaikan tiap suntikan dalam waktu 4 menit dihitung dari awal pemberian - Jika gagal dapat diulangi hingga 4 kali. - Tiap kali tes menggunakan sekelompok kelinci, yang terdiri dari 3 ekor kelinci - Catat temperatur pada 1,2 dan 3 jam sesudah penyuntikan Uji pirogen Syarat hasil uji sesuai FI ed III : Jumlah Larutan uji memenuhi Larutan uji tidak Kelinci syarat bila respon tidak memenuhi syarat jika melebihi (0C) jumlah respon melebihi (0C) 3 1,20 2,7 6 2.80 4,3 9 4,5 6,0 12 6,6 6,6 Uji Pirogen 2. Tes Limulus Lisat diperoleh dari butir darah kepiting, Limulus polyphemus, mengandung sistem enzim dan protein. Bila ada lipopolisakarida dalam jumlah kecil dari pirogen bakteri gram negatif, maka akan menyebabkan terjadinya penggumpalan. Tes tidak positif terhadap seluruh pirogen, oleh karena itu, hasil tes yang yang positif menjadi bukti adanya pirogen, bila hasil negatif maka bukan jaminan bebas pirogen