PENYALAHGUNAAN

KORTIKOSTEROID TOPIKAL PADA

KULIT WAJAH: PENELITIAN PADA
C

200 PASIEN
Novia Karina
30101307029
IDENTITAS JURNAL
• Judul: Misuse of Topical Corticosteroids on Facial Skin. A
study of 200 patients
• Tahun Terbit: 2017
• Penulis: Sharma, et al
• Jurnal: Journal of Dermatological Case Reports
ABSTRAK
LATAR BELAKANG
• Kortikosteroid Topikal telah tersedia sebagai obat warung dan
sering disalahgunakan berbagai kondisi
TUJUAN
• Tujuan penelitian ini untuk meninjau aspek klinis dan
epidemiologis penggunaan kortikosteroid topical yang tidak
benar
ABSTRAK
METODE
• Penelitian prospektif
• Melibatkan 200 pasien dengan dermatosis fasial dan
penggunaan kortikosteroid yang tidak benar hingga 30 hari
• Dilakukan di rawat Jalan daerah Jammu
ABSTRAK
HASIL
• Total 166 pasien wanita, 34 pria
• Durasi penggunaan dari 1 bulan hingga 3 tahun, setiap hari
• Betametason atau klobetasol digunakan apda 75 pasien (37,5%)
• Momatasone digunakan di 15 pasien (7,5%)
• Indikasi penggunaan steroid adalah tujuan kosmetik (36%),
jerawat (29,5%) hiperpigmentasi (20,5%) dan tinea (6,3%)
ABSTRAK
KESIMPULAN
• Pada sebagian besar kasus, penggunaan berkepanjangan
kortikosteroid topical direkomendasikan oleh individu non-
professional
• Efek samping berkisar dari sementara hingga permanen
• Hasil penelitian ini menggarisbawahi pentingnya peran spesialis
dermatologis dalam mendiagnosis dan menangani penyakit
kulit
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Sejak pengenalan kortikosteroid topical pertama di
tahun 1952, berbagai obat muncul berkisar dari potensi
rendah hingga tinggi
• Steroid topical mempunyai peran penting dan sangat
efektif sebagai terapi utama
• Efek utama steroid karena antiinflamasi,
antiproliferative, imunosupresif
PENDAHULUAN
• Penyalahgunaan steroid topical semakin meningkat
terutama di wajah yang mempunyai berbagai efek
samping
• Efek samping termasuk TSDF (Topical Steroid Dependent
Face), acne, rosacea, atau hipertrikosis
• Efek samping seperti TSDF diperparah oleh peresepan
tidak benar dan adanya obat warung (over the
counter)
METODE
METODE
• Total 200 pasien mengikuti penelitian
• Penelitian dilakukan dari Januar 2016 – Juni 2016 di
Rawat Jalan institusi Medis Jammu
• Metode penelitian berupa deskriptif analitik
INKLUSI EKSKLUSI
INKLUSI EKSKLUSI
• Pasien dengan riwayat penggunaan • Pasien tanpa informed consent
kortikosteroid topikal di wajah dalam • Pasien dengan komorbiditas seperti
periode >/= 1 bulan Polycistic Ovarian Syndrome,
Cushing syndrome, kelainan tiroid
• Pasien dengan papulosis nigra, nevi
melanositik, xanthelasma
• Riwayat dermatitis atopic, dermatitis
seborreik, dermatitis kontak
METODE
• Penelitian dilakukan dengan mencatat penggunaan
steroid, durasi, dan indikasi, sumber steroid, tipe, dan
potensi
• Pemeriksaan mendetail tentang tanda dan gejala
setelah penerapan steroid juga dianalisis
HASIL
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
• Penemuan glukokortikoid membuka pintu penemuan
molekul serupa dan merevolusi tatalaksana dermatosis
• Baru-baru ini ada penekanan di penyalahgunaan TC
(Topical Steroids) karena suplai illegal oleh farmasi dan
bertambahnya pengetahuan public
• Di penelitian ini ditemukan penyalahgunaan luas
kortikosteroid
PEMBAHASAN
• Sejumlah pasien di penelitian kami menggunakan
steroid poten ke poten-sedang
• Penelitian lain menunjukkan kemulusan dan
pencerahan wajah adalah indikasi utama
penyalahgunaan steroid, sama dengan penelitian ini
• Efek samping umum di penelitina kami adalah akne
dan erupsi akneiformis
PEMBAHASAN
• Suatu penelitian menunjukkan rosacea sebagai efek
samping lebih sering dibandingkan acne
• Pada penelitian kami 89 pasien menderita TSDF
• Efek samping lain termasuk eritem, telangiektasis,
dispigmentasi, dan dermatitis perioral
PEMBAHASAN
• Di penelitian ini, 24 pasien berpindah ke steroid lebih
poten karena ada penurunan respon steroid
sebelumnya
• Hal ini disebut dengan tachphylaksis
KESIMPULAN
• Dampak dari penelitian kami bahwa penyalahgunaan
TC mulai muncul dan peningkatan pengetahuan perlu
disebar di masyarakat
• Perlu ada peraturan lebih ketat terkait distribusi dan
peresepan