SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Farmasi
NIM.61608100815003
BATAM
2019
HALAMAN PERNYATAAN
Ekstrak Brokoli (Brassica Oleraceae L Var Italica” ini, sepenuhnya Skripsi saya
sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain
dan saya tidak melakukan penjiplakan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang
terhadap etika keilmuandalam skripsi ini klaim dari pihak lain terhadap keaslian
Yang menyatakan,
Sebagai civitas akademika STIKes Mitra Bunda Persada, Saya yang bertanda
NIM : 61608100815003
kepada STIKes Mitra Bunda Persada Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas karya
Italica”
Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini, STIKes Mitra Bunda Persada
data (database), merawat dan mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai Pemilik Hak Cipta.
Batam, Agustus2019
Yang menyatakan,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Ketua,
Batam
………………………..
Prof.Dr.Almahdi,M.Farm,Apt Ketua
v
RIWAYAT HIDUP
Alamat : Tg uma Rt 02 Rw 02 No 84
Riwayat Pendidikan :
3. Tahun 2012 - 2015 : Sekolah Menengah Kejuruan Putra Jaya School Batam
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya,
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga
pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis
1. Ibu Sri Hainil, M.Farm., Apt selaku Ketua Program Studi Sarjana Farmasi STIKes
2. Bapak Prof Dr. Almahdy A,MS, Apt dan Ibu Suci Fitriani Sammulia, M.Sc., Apt
selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberi saran serta arahan selama
3. Bapak dan Ibu Dosen beserta laboran STIKes Mitra Bunda Persada Batam yang
4. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Andalas Padang yang telah meluangkan waktu
untuk mengajar dan membantu selama perkuliahan di STIKes Mitra Bunda Persada
Batam,
vii
5. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta ayahanda Ruslan dan ibunda Yusita
hingga perguruan tinggi serta kasih sayang yang tiada batas kepada penulis sampai
saat ini. Kepada adikku (Gugun dan yola), dan seluruh anggota keluarga yang
pendidikan Sarjana Farmasi, penulis mengucapkan teirma kasih yang tiada tara.
6. Almarhum Bapak Drs. Masruchin selaku Dosen yang telah membantusaya ketika
semasa hidup beliau dan membantu saya dalam membuat judul skripsi ini.
7. Kepada Muhammad Rama Alfazari yang selalu membantu saya dalam penelitian
ini.
8. Terimaksih juga saya ucapkan kepada rekan kerja Kimia Farma Baloi ( kak yuni,
kak wulan, yunisha , pak viktor dan pak parta ) saya yang telah memberikan
9. Teman-teman angkatan 2015 yang tidak bisa disebutkan satu-satu terimakasih atas
10. Terimakasih banyak juga kepada sahabat karib saya Deny , Yudi, wahyu dan luis
atas saran saran membangunya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini
11. Rekan geng Ondesteam yang selalu ada di jatuh dan bangun, yang saling
ini (Nuel, Renal, Bobi, Doni, Ari, Randy, Usman, Raihani, puji, olip). Terima kasih
viii
atas kebersamaan, canda tawa, perdebatan, dan semua memori indah ini.Semoga
senantiasa diberikan kesehatan sehingga kita bisa selalu bersahabat hingga usia
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telahmembantu dalam
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada pihak yang
tidak tersebutkan namanya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca serta menjadi bahan masukan dalam dunia
pendidikan.
ix
UJI AKTIVITAS HEMOSTATIK EKSTRAK BROKOLI
¹Program Studi Sarjana Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Bunda
Persada, Batam, Indonesia
ABSTRAK
x
TEST OF HEMOSTATIC ACTIVITY OF BROCCOLI EXTRACT (Brassica
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
xii
2.4.3 Karakteristik Mencit ................................................................................... 29
2.5 Ekstrak ............................................................................................................... 30
2.5.2 Tujuan ekstraksi .......................................................................................... 31
2.5.3 Jenis-Jenis Ekstraksi ................................................................................... 31
2.5.4 Ekstraksi secara dingin ............................................................................... 31
2.5.5 Ekstraksi secara panas ................................................................................ 33
BAB III ....................................................................................................................... 34
METODE PENELITIAN ......................................................................................... 34
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................. 34
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 35
3.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Cara Sampling ....................................... 35
3.3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 35
3.3.2 Besar Sampel Penelitian ............................................................................. 35
3.3.3 Cara Sampling............................................................................................. 36
3.4 Variabel Penelitian ........................................................................................... 36
3.4.1 Variabel Bebas ............................................................................................ 36
3.4.2 Variabel Terikat .......................................................................................... 37
3.5 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................................. 37
3.6 Prosedur Penelitian ............................................................................................ 37
3.6.1 Pembuatan Ekstrak Brokoli ........................................................................ 38
3.6.2 Penentuan Dosis dan Volume Bahan Uji .................................................... 38
3.7 Perlakuan pada Hewan Coba Selama Penelitian ............................................... 41
3.8 Pengumpulan Data ............................................................................................ 42
3.9 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 43
3.10 Kerangka Kerja ................................................................................................ 44
BAB IV ....................................................................................................................... 45
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 45
4.1 Hasil Penelitian.................................................................................................. 45
xiii
4.2 Pembahasan ....................................................................................................... 46
BAB V......................................................................................................................... 53
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 53
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 53
5.2 Saran .................................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 54
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nilai gizi Brokoli (Brassica oleracea L.) mentah segar per 100 g .......... 22
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
oleh trauma atau penyakit, Sistem hemostatis yang berfungsi normal penting
bagi kehidupan organisme, karena jika hemostatik terganggu maka luka yang
(Despopoulos, 2011).
klinis yang berbahaya (Sacher, 2012). Hemofilia merupakan suatu penyakit yang
berlebihan yang parah. Di Amerika Serikat, sekitar 1 dari 10.000 orang mengidap
hemofilia dengan keparahan berat. 4 dari 5 kasusnya adalah defisiensi faktor VIII
(Sacher, 2012).
dilakukan dengan berbagai macam dan jenis, salah satunya adalah penggunaan
karena pada umumnya kurang menimbulkan efek samping seperti halnya pada
17
Brokoli (Brassica olaracea L.var italica) merupakan salah satu famili dari
fenolik, serat dan senyawa antioksidan seperti vitamin C dan E serta mineral (Ca,
Dibandingkan dengan sayuran yang lain (wortel, kubis dan bayam) kandungan
vitamin k pada brokoli lebih tinggi yaitu sebesar 101,6 mg atau 85 % lebih besar
muculus)
18
2. Untuk mengetahui pada dosis berapakah ekstrak Brokoli (Brassica
Oleraceae L Var Italica) memiliki efek hemostatik terhadap luka potong
ekor mencit (mus muculus)
mengenai khasiat brokoli selain sebagai bahan makanan juga dapat digunakan
19
BAB II
Tinjauan Pustaka
sebagai berikut:
Divisi : Sphermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Cruciferae
Genus : Brassica
20
2.1.2 Morfologi Brokoli (Brassica oleracea L Var. Italica)
lembap dengan suhu rendah, yaitu di atas 700 m dpl. Sayuran ini, juga
tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus. Jika hal ini terjadi,
dengan bunga kubis. Bedanya, bunga brokoli berwarna hijau dan masa
tumbuhnya lebih lama dari kubis bunga. Brokoli tersusun dari bunga-
bunga kecil yang berwarna hijau, tetapi tidak sekompak bunga kubis.
21
bermanfaat bagi kesehatan tubuh (Hastifarina dan Sinaga dalam Yenti
2016).
Tabel 1. Nilai gizi Brokoli (Brassica oleracea L.) mentah segar per 100 g (USDA, 2012
Zat gizi Gram Persen
Energi 34 Kcal 1,5%
Karbohidrat 6,64 g 5%
Protein 2,82 g 5%
Total lemak 0,37 g 1%
Kolestrol 0 mg 0%
Diet serat 2,60 g 7%
Vitamin
Thiamin 0,071 mg 6%
Vitamin A 623 IU 21 %
Vitamin C 89,2 mg 149 %
Vitamin E 0,17 mg 1,5 %
Vitamin K 101,6 mg 85 %
Elektrolit
Sodium 33 mg 2%
Kalium 316 mg 7%
Kalsium 47 mg 5%
Tembaga 0,049 mg 5,5 %
Besi 0,73 mg 9%
Magnesium 21 mg 5%
Mangan 0,210 mg 9%
Selenium 2,5 mg 5%
Zinc 0,41 mg 4%
22
2.1.4 Khasiat dan kegunaan Brokoli (Brassica Olearecaea L Var
Italica)
kandungan dan fungsi yang seperti itu, brokoli dijadikan sebagai salah
2.2 Hemostatik
rusak, bila terdapat luka pada pembuluh darah, maka akan terjadi vasokonstriksi
pada pembuluh darah yang mengakibatkan aliran darah ke pembuluh darah yang
23
Faktor ekstrinsik
Faktor intrinsik
XIIa ( faktor hagemen ) VII(pronkovetrin )
Ca+ XIa
XI
( anti hemofilik ca+
Faktor c )
IX
(anti hemofilik IXa
Faktor B ) VIIa( trauma )
VIII(antihefofirik VIIIa
Faktor a )
X (faktor xa2 x
Stuart )
Ca2+
trombin
protrombin
monomer fibrin
Polimer fibrin
24
Nama Faktor Pembekuan Keterangan
I Fibrinogen Prekursor fibrin (protein
terpolimerisasi)
II Protrombin Prekursor enzim proteolitik
Thrombin
III Tromboplastin Aktivator lipoprotein
jaringan pada
thrombin
IV Kalsium Aktivasi trombin dan
pembentukan fibrin
V Akselerator plasma Mempercepat konversi
globulin protrombin menjadi
thrombin
VII Akselerator konversi Mempercepat konversi
protrombin serum Protrombin
VIII Globulin antihemofilik Plasma yang berikatan
(AHG) dengan faktor III dan
faktor IX; aktivasi
Protrombin
IX Faktor Christmas Berikatan dengan faktor
pembekuan darah
X Faktor Stuart-Power Faktor plasma dan serum,
akselerator konversi
Protrombin
XI Pendahulu Tromboplastin Diaktivasi oleh faktor XII
Plasma (PTA) (Hageman), akselerator
pembentukan thrombin
XII Faktor Hageman Faktor plasma;
mengaktivasi PTA
XIII Faktor Penstabil Fibrin Menghasilkan bekuan
fibrin yang lebih kuat
VIII dan X ion Ca2+ dan fosfolipid trombosit. Lintasan ini membentuk
25
faktor XII akan diaktifkan menjadi Faktor XIIa pada saat proteolisis oleh
mengaktifkan faktor IX, menjadi enzim serin protease, yaitu faktor IXa.
2018)
berupa monomer. Fibrin monomer ini oleh faktor XIII aktif (diaktivasi oleh
trombin bersama Ca2+) diubah menjadi fibrin padat yang berupa polimer
Faktor jaringan tidak terdapat di dalam darah, maka faktor ini merupakan
26
Pembentukan fibrin berlangsung jika faktor X aktif dibantu oleh
ini awalnya merupakan jeli yang dapat larut, distabilkan oleh faktor XIII aktif,
karena itu asam traneksamat dapat membantu mengatasi perdarahan berat akibat
27
perdarahan akibat peningkatan aktivitas fibrinolisis dan fibrinogenolisis (Roberts
puncak terjadi setelah sekitar 3 jam. Bioavailabilitas adalah sekitar 30 hingga 50%.
ikatan protein yang sangat rendah. Ini Berdifusi melintasi plasenta dan
2.4 Mencit
sedikit ruang, makan, dan minum, mudah dalam pemeliharaan, dan dapat diubah
(Winny, 2013).
dan menghasilkan data yang konstan. Mencit menyukai makan rendah serat
28
Tabel 2.3 Parameter normal mencit (Mahmuddin, 2015)
hari dapat menggigit. Mencit dapat dijinakkan jika ditangani secara baik
sejak kecil. Setelah jinak, hewan ini akan mudah ditangani dan tidak
memiliki daya tahan terhadap rasa sakit yang lebih 24 tinggi dan tidak
29
mudah stres dalam percobaan. Untuk mengurangi stres hewan ini harus
yang rontok ini harus dibedakan dengan rambut rontok karena parasit.
2015).
2.5 Ekstrak
atau simplisia dengan mengunakan pelarut yang sesuai. Peran ekstraksi dalam
analsis fitokimia sangat penting karena sejak tahap awal hingga akhir
30
2.5.2 Tujuan ekstraksi
yang terdapat pada bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip
1. Maserasi
bagian dalam sel dengan luar sel telah tercapai. Pengocokan dilakukan
31
agar cepat mendapat kesetimbangan antara bahan yang diekstraksi dalam
bagian sebelah dalam sel dengan yang masuk ke dalam cairan. Keadaan
cairan ekstraksi, akan semakin baik hasil yang diperoleh (Pratiwi E, 2013)
3. Perkolasi
melewati bahan padat yang akan diekstraksi. Pada poses ini pelarut yang
4. Soxhletasi
Sokletasi merupakan ekstraksi secara berkesinambungan, dimana
alas bulat setelah melewati pipa. Keuntungan metode ini adalah dapat
digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan
32
pemanasannya dapat diatur. Sedangkan kerugian dari metode ini adalah
pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran azeotropik dan tidak
(Halim, 2014 )
1. Infusa
penyarian yang umum dilakukan untuk menyari zat kandungan aktif yang
larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan metode ini
menghasilkan sari atau ekstrak yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh
kuman dan kapang. Oleh sebab itu, sari yang diperoleh dengan cara ini
33
2. Refluks
Refluks yaitu ekstraksi dengan pelarut padatemperatur titik didihnya,
selama waktu tertentu dengan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan
dan senyawa dalam sampel secara lebih efektif dapat ditarik oleh pelarut
(Istiqomah, 2013)
3. Destilasi uap
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian true
atau lebih kelompok sampel. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menemukan
34
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurun waktu Februari 2019 sampai
Mitra Bunda Persada Batam. Hewan uji Mencit dipelihara dan diberi perlakuan di
Populasi dalam penelitian ini adalah mencit mengacu pada penelitian Islam
(2010). Sampel penelitian adalah seluruh mencit jantan yang digunakan dalam
penelitian ini. Kriteria mencit yang digunakan adalah memiliki berat badan antara
20-30 gram jenis kelamin jantan. Seluruh mencit diletakkan dalam kotak plastik
standar selama 7 hari untuk adaptasi. Selama masa percobaan, mencit diberikan
n = jumlah ulangan:
(t-1) (n-1) ≥ 15
(5-1) (n-1) ≥ 15
35
4n ≥ 19
n ≥ 47.5 ≈ 5
5. Jadi besar sampel mencit yang dibutuhkan adalah 5 ekor mencit untuk masing-
masing kelompok. Besar sampel penelitian ini adalah 25 ekor mencit. Menurut
eksperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah dengan sampel ukuran kecil
sampling). Hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana adalah bahwa
setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
diseleksi menjadi sampel (Notoatmodjo, 2012; dan Chandra, 2008). Pada sistem
pengambilan sampel ini, mencit secara acak diambil untuk dimasukkan ke dalam
kandang yang telah disediakan. Cara sampling seperti ini merupakan syarat
Variabel bebas penelitian ini adalah dosis ekstrak Brokoli yang diberikan
36
3.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah lama perdarahan pada mencit.
Lama perdarahan diartikan sebagai waktu mulai timbulnya tetes darah dari
pembuluh darah yang luka sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh
Beberapa alat yang akan digunakan dalam penelitian adalah kandang mencit,
tempat makan dan minum mencit, sonde lambung, masker (Nexcare®) dan
(Philips®), oven, rotary evaporator, cutter, stopwatch, mortar dan stamper, dan
gelas ukur.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini, antara lain, Brokoli, Asam
kemudian dilakukan pemberian ektrak Brokoli pada hari ke-8 hingga hari ke-14
dan dilakukan pemeriksaan lama perdarahan pada hari ke-14. Prosedur penelitian
ini terdiri dari beberapa tahap yaitu pembuatan ekstrak Brokoli, penentuan dosis
37
bahan uji, pembagian kelompok perlakuan, perlakuan hewan coba selama
segar yang di dapatkan dari pasar Samarinda kota Batam, Brokoli yang telah
disiapkan kemudian dicuci menggunakan air mengalir dan setelah dicuci Brokoli
matahari selama 3 hari, setelah itu Brokoli yang telah kering, dimaserasi dengan
etanol 96% selama 3 hari sambil dilakukan pengadukan beberapa kali. Setelah itu
dosis efektif untuk manusia (60 kg) yang dikonversikan ke dosis mencit (20
KM Manusia
HED (mg/kg) = Dosis Manusia (mg/kg) X KM mencit
38
Jadi dosis untuk hewan percobaan adalah dosis manusia di kalikan luas
dengan disonde pada kelompok kontrol positif satu kali dalam sehari.
mg/20 g BB, Dosis ini kemudian dibuat kedalam 3 kelompok dosis ekstrak
,60 mg/20gr
Tranesksamat
39
Dibuat suspensi NaCMC 0,5% dengan cara menimbang 0,25 gram
traneksamat dibuang dengan membuat larutan stok dengan dosis 102,7 mg/
a. Uji alkaloid
alkaloid
b. Uji saponin
0,5 gram ekstrak brokoli dari hasil ekstraksi ditambah dengan 0,5 ml air
c. Uji tannin
disaring ditambah beberapa tetes FeCl 1%. Larutan ekstrak diamati apabila
40
menghasilkan warna coklat kehijauan atau biru kehitaman, maka ekstrak
d. Uji flavonoid
sebanyak 0,5 gram ekstrak brokoli dari hasil ekstraksi ditambah sedikit
hewan coba dan 7 hari untuk perlakuan pada mencit. Perlakuan pada hewan coba
1. kelompok kontrol negatif disonde Na CMC 0,5% satu kali sehari dan
mg/20grBB satu kali sehari dan diberi pakan standar dan minum secara
ad libitum,
41
4. kelompok perlakuan 2 (P2) disonde ekstrak Brokoli sebanyak 40
mg/20grBB satu kali sehari dan diberi pakan standar dan minum secara
ad libitum,
mg/20grBB satu kali sehari dan diberi pakan standar dan minum secara
ad libitum.
meliputi melihat dan mengukur lama aktivitas suatu hal yang terjadi pada masalah
yang di teliti. Dalam hal ini yang diukur dalam penelitian ini adalah lama
penghentian pendarahan pada mencit yaitu Pada hari ketujuh, 5-6 jam setelah
ekor menggunakan cutter. Ekor yang telah dipotong bagian ujungnya dimasukkan
dalam tabung berisi normal saline yang telah dihangatkan (370C). Lama
pembuluh darah yang luka sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh
42
3.9 Teknik Analisis Data
dan dianalisis secara statistic menggunakan spss versi 21 dengan uji normalitas
Metode shapiro wilk adalah metode uji normalitas yang efektif dan valid
digunakan untuk sampel berjumlah kecil, Jika nilainya ≥ 0,05 maka distribusi
data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, dan jika nilainya ≤ 0,05 maka
homogen dengan :
a. Nilai signifikansi (p) > 0.05 menunjukkan kelompok data berasal dari
data berasal dari populasi dengan varians yang berbeda (tidak homogen)
ANOVA Satu Arah (One Way ANOVA) Uji anova adalah uji Statistika
43
rata antara lebih dari dua group sampel. dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least
Significant Difference).
25 Ekor Mencit
Diadaptasi Selama
7 Hari
K- K+ P1 P2 P3
Na Cmc Asam
0,5 % Tranexamat Ekstrak Brokoli ( Brassica Oleareceae
atr Var Italica ) Sesuai Dengan Dosis Yang
Ditentukan
pendarahan pada hari ke tujuh (7) menggunakan tes Shapiro wilk melalui
SPSS versi 21 di peroleh nilai signifikan seluruh data yang ada yaitu ≥ 0,05.
hari ke tujuh (7) menggunakan tes levene test melalui SPSS versi 21 di
45
7. Pada pengujian anova ( One Way Anova ) data penghentian pendarahan
4.2 Pembahasan
(Brassica Oleraceae L Var Italica) terhadap luka potong ekor mencit (Mus
Brokoli (Brassica olaracea L.var italica) merupakan salah satu famili dari
fenolik, serat dan senyawa antioksidan seperti vitamin C dan E serta mineral (Ca,
lemak, merupakan suatu naftokuinon yang berperan dalam modifikasi dan aktivasi
II,VII,IX,X dan antikoagulan protein C dan S, serta beberapa protein lain seperti
46
protein Z dan M yang belum banyak diketahui peranannya dalam pembekuan
yang didapat di pasar samarinda, kota batam dan jenis mencit yang di gunakan
berjenis kelamin jantan. Penelitian menggunakan 25 (dua puluh lima) ekor mencit
yang diperoleh dengan cara membeli di toko hewan (petshop) di kota batam.
Hewan uji menggunakan mencit karena memiliki banyak kelebihan antara lain
waktu generasi yang cepat, kemampuan adaptasi yang tinggi, dan kemampuan
ratusan gen tunggal bermutasi (Ridwan, 2014). Mencit putih jantan digunakan
dengan alasan kondisi biologisnya stabil bila dibandingkan dengan mencit betina
yang kondisi biologisnya dipengaruhi masa siklus estrus. Selain keseragaman jenis
kelamin, berat badan (antara 20-30 gram) dan umur mencit (2-4 bulan) juga
hewan uji yang digunakan, sehingga dapat memberikan respon yang relatif lebih
penelitian ini. Pengelompokan hewan uji dilakukan secara acak dengan maksud
Metode maserasi dipilih pada penelitian ini karena alat yang digunakan mudah
didapat, tanpa proses pemanasan, bagian tanaman yang di ekstraksi tidak harus
47
dalam wujud serbuk halus, tidak memerlukan keahlian khusus dan lebih sedikit
kehilangan pelarut alkohol. Teknik ekstraksi yang ideal adalah yang mampu
dilakukan, murah, aman, ramah lingkungan dan hasik yang diperoleh selalu
di Rajang dan selanjutnya di rendam dengan etanol 96% hingga sampel terendam
± 3cm di atas permukaan sampel. Maserasi dilakukan selama 3 (tiga) hari sambil
diaduk berulang. Lalu ekstrak disaring menggunakan kertas saring dan diuapkan
menggunakan rotary evaporator pada suhu dibawah 60ºC sampai semua alkohol
Italica) yaitu sebelumnya membuat larutan Na-CMC terlebih dahulu yang dibuat
dengan cara serbuk Na-CMC didespersikan kedalam 50 ml air pada suhu (80-
90ºC). lalu diaduk setelah terbentuk cairan kental kemudian tambahkan ekstrak
kental brokoli (Brassica Oleraceae L Var Italica) yang telah ditentukan dosis nya
yaitu 20 mg, 40 mg, dan 60 mg, kemudian dibuat juga suspensi asam tranexamat
48
Mencit yang akan diuji dibagi dalam tiga kelompok ( kelompok kontrol
Parameter yang diamati pada pengujian ini yaitu waktu perdarahan (bleeding
time). Waktu perdarahan diamati untuk melihat pengaruh bahan uji terhadap
(hemostasis primer). Hal ini akan terjadi jika terdapat deskuamasi dan luka kecil
darah dan trombosit. Luka akan menginduksi terjadinya vasokonstriksi dan sumbat
sementara pada daerah luka disebut waktu perdarahan. Adanya efek ditunjukkan
oleh waktu perdarahan yang semakin pendek setelah pemberian bahan uji. Hasil
49
Pengukuran dilakukan dengan cara memotong ekor mencit sepanjang 2 cm
kemudian ekor yang telah terpotong tadi celupkan kedalam larutan yang berisi
sodium chloride yang sebelumnya telah dihangatkan dengan suhu 37ºC kemudian
bleeding time diukur dari waktu pertama darah keluar sampai darah berhenti
Waktu perdarahan kelompok kontrol positif yang lebih pendek dari kelompok
sebagai zat hemostatik. Asam tranexamat bekerja sebagai anti fibrinolitik dengan
kelompok kontrol negatif. Hal ini disebabkan adanya zat dalam kandungan ekstrak
sebagai kofaktor untuk karboksilasi residu glutamat pada modifikasi pasca sintesis
50
protein untuk membentuk asam amino tak-lazim γ-karboksi-glutamat (Gla). Faktor
pembekuan II, VII, IX, dan X serta protein S dan C masing-masing mengandung
(faktor II, VII, IX, X) yang memiliki kemampuan mengikat Ca2+ memegang
jika dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Hal ini berarti ekstrak Brokoli
sebagai antihemostatik.
menggunakan uji Shapiro wilk, nilai signifikan sebesar >0,05 Pada pengujian
test didapat hasil bahwa nilai signifikan sebesar > 0,05 sehingga data persentase
dan berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan tes anova satu arah (one way
(p<0,05). Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan antara
51
setiap perlakuan. Hal ini menunjukan bahwa adanya proses penghentian
pendarahan pada ekor mencit. Karena adanya perbedaan setiap perlakuan maka tes
dilanjutkan dengan post hoc yaitu menggunakan tes LSD untuk melihat
52
BAB V
5.1 Kesimpulan
Var Italica) terhadap penghentian pendarahan pada mencit jantan dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
musculus).
5.2 Saran
bagian akarnya.
53
DAFTAR PUSTAKA
Agus Setiabudi, 2012. Kim ia Material dan Aplikasinya Untuk Katalisis, Konversi
Biomassa, dan Proses Lainnya (Position paper). Universitas
Pendidikan Indonesia.
Astuti, K.W. 2011. Kombinasi Asetosal dan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda
citrifolia L.) Dapat Memperpanjang Waktu Perdarahan dan Koagulasi
Pada Mencit. Program Pascasarjana Universitas Udayana : Bali.
Bakta IM. Hematologi klinik ringkas. Jakarta : EGC; 2013. Hal 233-5
Bender DA, Mikronutrien: Vitamin & Mineral. Biokimia Harper. Edisi ke-27.
Jakarta: EGC;2015
Dalimartha S. Buku atlas tumbuhan obat indonesia jilid 2. Jakarta: Puspa Swara;
2015.
54
Durachim,A,Astuti.D.2018.Bahan Ajar Teknologi Pelatihan
laboraturium.Jakarta:Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Ervinawati, 2010. Pelaksanaan Pemberian Vitamin K Oleh Bidan Pada Bayi Baru
Lahir Di Puskesmas Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010. Medan
Heni Lutfiyati, Fitriana Yuliastuti ,Imron Wahyu Hidayat, Prasojo Pribadi, Missya
Putri Kurnia Pradani.2017. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Brokoli
(Brassica Oleracea L var italica). Jurnal Universitas Muhammadiyah
Magelang
55
Ektrak Rambut Jagung.[skripsi].Surabaya(ID):Universitas Katolik
Widya Mandala
Liu, J., S. Lin, Z. Wang, C. Wang, E. Wang, Y. Zhang, and J. Liu. 2012.
Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology. Maryland USA:
Williams & Wilkins.
Mahmuddin I. 2015. Efek Antiperdarahan Alga Coklat (Sargassum sp. dan Padina
sp.) pada Luka Potong Ekor Mencit (Mus
Musculus)[skripsi].Makasar(ID): Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Hasanuddin.
Saraswati A. 2015. Efektivitas ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dengan
NaOCL 2,5% terhadap bakteri Enterococcus faecalis sebagai alternatif
larutan irigasi saluran akar.skripsi. Makassar: Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Hasanuddin.
Setyoadi ,. Jus brokoli menurunkan kadar Low Density Lipoprotein darah pada
tikus model diabetes melitus. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2014; 28(1):
26-9
56
Stoelting RK, Blood components, substitutes, and hemostatic drugs. In:
Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 4th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2013.p.623-634
Tedjasulaksana R. Ekstrak Daun Etil Asetat dan Etanol Daun Sirih (Piper betle
L.)Dapat Memperpendek Waktu Perdarahan Mencit (Mus musculus).
Jurnal Kesehatan Gigi. 2013;1(1):32±9.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.
Skema Kerja
25 Ekor Mencit
57
Diadaptasi Selama
7 Hari
K- K+ P1 P2 P3
Na Cmc Asam
0,5 % Tranexamat Ekstrak Brokoli ( Brassica Oleareceae
atr Var Italica ) Sesuai Dengan Dosis Yang
Ditentukan
Analisis Hasil
data
58
Lampiran 2
Dokumentasi Penelitian
Pengeringan sampel
Sampel Brokoli
59
Sampel Brokoli yang telah kering
60
Proses maserasi dengan etanol Proses rotary evaporator
61
3. Adaptasi, Pengelompokan Hewan dan Penimbangan berat badan hewan
uji
62
Lampiran 3
Penelitian
Kelompok KN KP P1 P2 P3
1 163 65 102 93 85
3 164 84 173 93 89
64
Lampiran 4
Hasil Analisis
A. Uji Normalitas
Pengambilan keputusan :
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
65
*. This is a lower bound of the true significance.
66
Keputusan : Oleh karena nilai signifikan (Sig.) setiap sampel pada tabel
diatas lebih besar dari 0,05 maka data sampel dari masing
B. Uji Homogenitas
Tujuan : untuk menguji homogenitas data sampel ekstrak brokoli
Perumusan hipotesis :
Pengambilan keputusan :
2.460 4 20 .079
Keputusan : nilai signifikan pada uji homogenitas lebih dari 0,05 maka data
67
C. Uji Anova Satu Arah (One Way Anova)
Tujuan : untuk menganalisa data sampel ekstrak brokoli apakah memiliki
Perumusan hipotesis :
Pengambilan keputusan :
ANOVA
Ekstrak
Total 41132.160 24
Keputusan : Oleh karena nilai signifikan (Sig.) setiap sampel pada tabel
diatas < 0,05 maka rata-rata nilai sampel ekstrak brokoli tidak
identik.
68
D. Post Hoc
69