Tidak dikontraindikasikan
Penggunaannya tidak
untuk penggunaan pada Pengobatan sendiri
memerlukan cara dan
wanita hamil, anak di dengan obat dimaksud
atau alat khusus yang
bawah usia 2 tahun, dan tidak memberikan risiko
harus dilakukan oleh
orang tua di atas 65 pada kelanjutan penyakit
tenaga kesehatan
tahun
PMK Nomor 919/MENKES/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep
Obat Wajib Apotek (OWA)
Obat keras yang dapat diserahkan oleh Apoteker kepada pasien di Apotek tanpa resep
dokter
Direktoran Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI. (2007).
Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Merekomendasikan kepada pasien agar mencari nasihat medis yang
diperlukan, apabila dipertimbangkan swamedikasi tidak mencukupi.
Memberikan laporan kepada lembaga pemerintah yang berwenang, dan
menginformasikan kepada produsen obat bersangkutan, mengenai efek
tidak dikehendaki yang terjadi pada pasien.
Mendorong anggota masyarakat agar memperlakukan obat yang harus
dipergunakan dan disimpan secara hati-hati, dan tidak boleh
dipergunakan tanpa indikasi yang jelas.
Direktoran Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
(2007). Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Patient Medication Record
(PMR)
Patient Medication Record (PMR)
Tempat, tanggal
Nomor telepon
Nama pasien Alamat pasien lahir pasien dan
pasien
usia pasien
Dokumentasi/pencat
Racik dan
atan mengenai obat
pemberian obat
dalam PMR
Contoh PMR
Referensi
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI. (2007).
Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 347/MenKes/SK/VII/1990 (Daftar Obat Wajib Apotek
No. 1)
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 924/MENKES/PER/X/1993 (Daftar Obat Wajib
Apotek No. 2)
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1176/Menkes/SK/X/1999 (Daftar Obat Wajib Apotek
No. 3)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 919/MENKES/PER/X/1993 tentang
Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep
Pristianty, L. Peran Apoteker dalam Pelayanan Swamedikasi. Surabaya : Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga
Rikomah, S E. (2016). Farmasi Klinik. Sleman : Penerbit Deepublish
Contoh Kasus 1
Seorang Remaja datang ke apotek ingin membeli obat untuk
keluhan gatal dengan bercak putih di lengan kanan atas. Kegiatan
sehari-hari setelah kuliah adalah sering bermain basket sampai sore.
Namun, remaja tersebut sering tertidur sebelum mandi karena
kelelahan.
a. Pertanyaan apa saja yang perlu digali dalam kasus ini?
b. Apabila kasus ini dapat ditangani secara swamedikasi, jelaskan
pilihan obat yang dapat berikan?
c. Jelaskan KIE ( Komunikasi, Informasi dan Edukasi ) yang perlu
diberikan kepada pasien tersebut.
Outline
Definisi penyakit
Gejala
Differential diagnose (pembanding dari kasus
tersebut)
Alternatif terapi
Apakah pasien harus dirujuk atau bisa swamedikasi?
Alternatif terapi: obat bebas, bebas terbatas, DOWA
Definisi (Pertanyaan apa saja yang perlu digali dalam kasus ini?)
PERTANYAAN
Siapa nama pasien?
Berapa usianya?
Apa pekerjaan yang dilakukan?
Apa kegiatan yang rutin dilakukan?
Dimana lingkungan tempat tinggalnya? Apakah tinggal sendiri/bersama orang lain?
Lokasi Kulit tubuh Kulit paha wajah Tangan dan seluruh Seluruh Lengan dan Punggung,
bercak kecuali bagian kaki bagian bagian paha dada ,
wajah, dalam dan tubuh tubuh lengan
tangan, selangkang atas, perut,
kaki, an dan dan leher
selangkang pantat
an, kulit
kepala