Anda di halaman 1dari 4

UPAYA PENANGANAN DIRI SENDIRI Peningkatan share UPDS terhadap total penjualan di apotek

Resep 40 % UPDS 30 %
Pola pengobatan umum

OTC 30%

apotek dokter spesialis lagi

laboratorium dokter spesialis

dokter umum sakit

Pola pengobatan UPDS

sakit

apoteker di apotek

obat

Peran farmasis Swamedikasi adalah mengobati segala bentuk keluhan pada diri sendiri dengan guna obat-obatan yang dibeli bebas di apotek tanpa harus dengan resep dokter atau nasihat dokter. Faktor yang menyebabkan melakukan swamedikasi 1. Faktor ekonomi sosial 2. Gaya hidup

Kesadaran tentang adanya dampak beberapa gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan. 3. kemudahan pengaruhi produk obat 4. faktor kesehatan keliling 5. ketersediaan obat baru

Swamedikasi dalam Pharmaceutical Care Upaya mengatasi masalah kesehatan sendiri sebelum memutuskan mencari bantuan ke dokter atau Rumah sakit dengan menegakkan diagnosa sendiri dan menetapkan terapi sendiri.

Masalah dari segi diagnosa yaitu under estimate dan over estimate Dari segi terapi, tidak tepat indikasi, tidak tepat pasien, tidak tepat obat, tidak tepat regimen dosis, tidak waspada terhadap hal hal yang tidak diharapkan. Peran apoteker adalah membantu pasien untuk mencegah terjadi masalah dari segi diagnosa dan terapi. Keterbatasan apoteker 1) 2) 3) 4) pengetahuan ilmu yang mendukung dan kewenangan profesioanlly legalitas etika

LANGKAH.. pola pikir SOAP Subjective (S) mengumpulkan data dasar penderita (data base patient) berdasarkan keluhan subjective penderita seperti pusing, nyeri. Objective (O) mengumpulkan data base patient berdasarkan keluhan objective seperti benjolan, temperatur, tekanana darah. Assesment (A) membuat daftar masalah pasien, menilainya serta menetapkan diagnosanya. Plan (P) merencanakan dan menyarankan terapi berdasarkan diagnosa yang ditegakkan serta merencanakan pemantauan yang harus dilaksanakan sehubungan dengan terapi yang diberikan.

Langkah A. menegakkan diagnosa data subjective = lindocarrf - data objective = lindocarrf -assesment = dirujuk / atau dirujuk

L (LOCATION) : penderita diminta untuk menjelaskan secara tepat dimana letak keluhan yang dirasakan. I (INTENSITY) : penderita diminta untuk menjelaskan secara rinci bagaimana berat atau ringan keluhan yang dirasakan. Bila memerlukan skala 1- 10. N (NATURE) : penderita diminta untuk menjelaskan macam atau tipe keluhan yang dirasakan. D ( DURATION) : penderita diminta untuk menjelaskan berapa lama keluhan yang dirasakan sejak keluhan tersebut muncul. O (OCCURENCE) : penderita diminta untuk menjelaskan kapan saat muali terjadinya keluhan. C ( CONCOMITTANCE) : penderita diminta untuk menjelaskan apakah ada keluhan lain yang menyertai keluhan utama. A ( AGGRAVATING) : penderita diminta untuk menjelaskan apakah ada hal hal yang semakin membertkan keluhan yang dirasakan. R ( RADIATING ) : penderita diminta untuk menjelaskan apakah ada penyebaran yang terjadi yang disebabkan keluhan utama R (RELIEVING ) penderita diminta untuk menjelaskan apakah ada hal hal yang meringankan keluhan yang dirasakan. F (Frequenes) penderita diminta untuk menjelaskan berapa kali keluhan timbul per satu satuan waktu. B. Menetapkan terapi PLAN : Dirujuk Kepada siapa? Dimana Dengan cara bagaimana PLAN: TIDAK DIRUJUK - Pemilihan obat - Memberikan konseling - Peragaan - Mengkaji pemahaman penderita - Pemantauan hasil terapi Kategori Kondisi yang dapat diswamedikasi Batuk, demam, dermatitis/eksim, diare, flu, infeksi bakteri topikal, insomnia, jerawat, konjungtivitis, konstipasi, nyeri-nyeri, nyeri arthritis, panas dalam, kegemukan, penurun kolesterol, sakit kepala, sariawan, wasir Produk untuk swamedikasi Obat bebas, obat bebas terbatas, food/suplemen dietary, DOWA (I,II,III) PERMENKES 919 / X / 1993 Kriteria obat yang diserahkan tanpa resep dokter. . tidak dikontraindikasi pada wanita hamil, anak kurang dari 2 th, dewasa lebih dari 65 th. . tidak memberikan resik pada kelanjutan penyakit.

. tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan .diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi. . rasio khasiat keamanan dapat dipertanggungjawabkaan Alat bantu dalam pelayanan Komputer untuk edukasi dan informasi swamedikasi Pelayanan informasi swamedikasi Buku pedoman standar dan referensi Peralatan periksa untuk self care

Cara UPDS secara umum Ada 5 pertanyaaan. W : who : untuk siapa? W : What : apa gejala H : How : sudah berapa lama A : Action, apa yang sudah dilakukan? M : medicine , obat apa yang sudah dipakai

Format swamedikasi Kimia Farma -identitas pasien : nama, jenis kelamin, umur, alamat -catatan khusus : hamil, menyusui, dalam perawawtan 1. keluhan pasien 2. informasi yang diberikan -cara pakai dan interval pemakaian - kegunaan dan khasiat -penyimpanan dan interaksi obat

Anda mungkin juga menyukai