Anda di halaman 1dari 24

METODE

SWAMEDIKASI

SWAMEDIKASI D3 FARMASI UBK


apt. Hendra Mahakam Putra, M.S.Farm.
SWAMEDIKASI
Merupakan KEGIATAN KONSELING
1. KONSELING AKTIF : Diberikan atas inisiatif langsung dari apoteker :
pemakaian obat-obat dengan cara penggunaan khusus, obat-obat yang
membutuhkan terapi jangka panjang; yang memerlukan tingkat kepatuhan
pasien meminum obat.
2. KONSELING PASIF : Jika pasien datang untuk berkonsultasi kepada
apoteker guna mendapatkan penjelasan tentang pengobatan dan obatnya.
SWAMEDIKASI
Kemitraan antara APOTEKER dan PASIEN

 Pasien
memerlukan apoteker untuk mendapatkan informasi tentang
kesehatan dan obat
Informasi yang cukup membuat pasien menggunakan obatnya dengan benar,
aman dan legal
Informasi yang tidak lengkap dan kurang, dapat menyebabkan penggunaan
obat tidak tepat, yang menimbulkan konsekuensi ekonomi bagi pasien
 Apotekerdengan bekal pengetahuan yang cukup dapat memainkan
peran penting dalam penyediaan informasi pasien
Pemberian informasi kepada klien/ pasien tentang penyakit dan obatnya
merupakan komponen penting dalam proses pengobatan
“ Mengerti kebutuhan, keinginan & pilihan pasien”
3 METODE SWAMEDIKASI

1. AS METTHOD
2. WWHAM
3. ENCORE

K
AS METTHOD

AS Metthod membantu kita menanyakan pertanyaan-pertanyaan


yang penting, ketika pasien datang dan bertanya atas gejala-gejala
yang dialaminya.
Pertanyaan-pertanyaan yang penting kepada pasien, dengan
menggunakan AS METTHOD

A : Age of the patient? Umur pasien?


S : Self or for someone else? Untuk siapa, dirinya atau orang lain?
M : Medicines the patient is taking? Obat apa yang sudah digunakan?
E : Exactly what does the patient mean by the symptom?
Gejala-gejala apa yang dirasakan?
T : Time/duration of the symptom? Berapa lama gejala yang terjadi?
T : Taken anything for it or seen the doctor?
Tindakan apa yang sudah diambil selama ini?
H : History of any disease or condition? Sejarah dan kondisi
penyakit?
O : Other symptoms being experienced?
Gejala lain yang sudah lama dirasakan?
D : Doing anything to aggravate or alleviate the condition?
Hal-hal apa yang mungkin dapat memperburuk / mengurangi
kondisi pasien
WWHAM
Metode WWHAM terutama digunakan ketika
menghadapi suatu gejala.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sbb:

W : Who is it for? Untuk siapa?


W : What are the symptoms? Apa gejalanya?
H : How long have the symptoms persisted?
Berapa lama gejala berlangsung?
A : Action taken, what medicines have been
tried? Obat apa yang sudah diminum?
M : Medicines being taken for other problems?
Obat apa yang diminum untuk masalah lain?
ENCORE

Metode ini dikembangkan sebagai pendekatan


terstruktur untuk menanggapi suatu gejala, karena
keberadaan Farmasis di apotek dianggap lemah.

KELEMAHAN UTAMA FARMASIS di Apotek:


 Tidak cukupnya pengetahuan tentang terapi spesifik dan produk
spesifik.
 Penggalian tentang gejala pasien yang kurang optimal.
 Kurangnya perhatian terhadap interaksi antar obat.
 Kelalaian menyarankan ke dokter (bila dibutuhkan).
Dasar dari metode ENCORE adalah enam langkah utama dalam
KOMUNIKASI antara pasien dan farmasis.

Metode Encore ini dilaksanakan dengan cara:


E > Explore : menggali
N > No Medication : tanpa pengobatan
C > Care : perhatian
O > Observe : pengamatan
R > Rever : menyerahkan
E > Explain : menjelaskan
EXPLORE : menggali
Farmasis mencoba menggali sebanyak mungkin informasi tentang :
 Gejala umum
 Identitas pasien
 Pengobatan yang sedang dijalani
 Mencegah penyakit yang serius
 Gejala lainnya
NO MEDICATION : tanpa pengobatan

INGATlah bahwa pada banyak keadaan, suatu pengobatan tidak


diperlukan dan mungkin sangat dikontraindikasikan.
CARE : perhatian

Pasien-pasien yang memerlukan perhatian khusus:


1. Pasien orang tua (Geriatrik)
2. Pasien sangat muda (Pediatrik)
3. Wanita hamil
4. Ibu menyusui
OBSERVE : pengamatan
Pengamatan seksama memberikan informasi diagnosa yang
berguna.

Amati tanda2 berikut:


 Dilatasi pupil,
 Indera penciuman, indra perasa,
 Wajah,
 Sikap pasien, penjelasan pasien.
REFER : MENYERAHKAN

Farmasis seharusnya MENYERAHKAN kepada ahli lain (dokter) jika :


 semua kasus serius yang potensial,
 gejala yang menetap,
 pasien dengan resiko tinggi.
EXPLAIN : MENJELASKAN

Farmasis harus selalu memberikan PENJELASAN tentang apa yang


direkomendasikannya, sehingga pasien akan lebih memperhatikan
konseling Farmasis.
SIT DOWN SIR

S Site or location of a sign/symptom = Situs atau lokasi suatu tanda /


gejala
I Intensity or severity = Intensitas atau keparahan
T Type or nature = Jenis atau sifat
D Duration = Durasi
O Onset = Mulai
W With (other symptoms) = Dengan/Gejala Lain
N Annoyed or aggravated by = Terganggu atau diperparah oleh
S Spread or radiation = Penyebaran atau radiasi
I Incidence or frequency = Insiden atau Frekuensi
R Relieved by = Reda Oleh
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai