EKSIPIEN
SEDIAAN
PA R E N T E R A L
BY :
Gianika Frakastiwi
Hapsah Agustina
Rahmanita Novita Sari
Aditya Rahmansyah
Rizky Nasikha
Hikmah Fauziyyah
Reza Adhitya Pratama
Saila Salsabila
POKOK
BAHASAN
01 DEFINISI 04 AT U R A N
02 FUNGSI 05 EKSIPIEN
atau penyimpangan
elektrolit dalam tubuh :
1. Asidosis: Kondisi plasma darah yang terlampau asam
akibat adanya ion klorida dalam jumlah berlebih.
2. Alkalosis: Kondisi plasma darah yang terlampau basa
akibat adanya ion natrium, kalium, dan kalsium dalam
jumlah berlebih.
KARBOHIDRAT
Infus karbohidrat adalah sediaan infus berisi larutan glukosa atau
dekstrosa yang cocok untuk donor kalori. Digunakan untuk
memenuhi kebutuhan glikogen otot kerangka, hipoglikemia, dan
lain-lain.
PENAMBAH DARAH
Larutan plasma expander adalah suatu sediaan larutan steril yang
digunakan untuk menggantikan plasma darah yang hilang akibat
perdarahan, luka bakar, operasi, dan lain-lain.
0 5
1. Bulking Agents (u/ sediaan
parenteral serbuk injeksi)
Bulking agents membentuk bulk dari produk
lipofilik dan memebrikan struktur yang sesuai
pada cake. Agen ini umunya digunakan pada
obat dosis rendah (potensi tinggi) yang tidak
memiliki bulk untuk mendukung strukturnya
sendiri.
Pada beberapa kasus, bulking agents dapat
ditambahkan pada formulasi matriks.
struktur dari cake lipofilik penting, karena
formasi cake yang tepat menghasilkan pori
yang baik sehingga dapat menyediakan
sarana bagi uap untuk keluar dari produk
selama siklus pengeringan.
2. Lyoprotectants
• Lyoprotectant didefinisikan sebagai substansi yang digunakan untuk stabilisasi dan
pencegahan dari terjadinya degradasi molekul saat freeze-drying dan setelahnya
yaitu pada tahap penyimpanan. Diantara disakarida yang ada, sukrosa dan trihalosa
ialah lyoprotectants yang paling umum sering digunakan.
• Dibandingkan dengan sukrosa, trihalosa lebih disukai sebagai lyoprotectant karena
memiliki sifat kurang higroskopis, reaktifitas kimia rendah serta suhu transisi gelas
yang lebih tinggi (Tg′) .
• Suhu kritis adalah suhu diatas dimana produk yang telah freeze-dry kehilangan
struktur makroskopiknya dan hancur pada saat freeze-drying. Maka dari itu,
eksipien-eksipien yang menyediakan suhu kritis lebih tinggi lebih dipilih untuk
lyofilisasi.
3. Dapar (Buffering Agents)
Penyimpanan: Tertutup rapat, diisi penuh dan terlindung dari cahayaFor some
oil or lipid soluble drugs such as some vitamins (Vitamin K, Vitamin E) hormons
(e.g., progesterone, testosterone, deoxycorticicosterone), oily vehicle can be
used contohnya Soybean oil, Olive oil, Corn Oil, Cottonseed Oil, Sesame Oil,
Peach Oil, Peanut Oil
5. Pembawa (Vehicle)
• Solubilizing Agents
Agen yang membantu melarutkan atau meningkatkan kelarutan obat ke dalam
formulasi dikenal sebagai agen pelarut, agen pelarut dapat secara luas
diklasifikasikan menjadi :
• Surfaktan : Surfaktan meningkatkan pelarutan dengan mengurangi tegangan
permukaan zat obat. Contoh dari surfaktan ialah Polyoxyethylene sorbitan
monooleate (Tween 80), Sorbitan monooleate Polyoxyethylene sorbitan
monolaurate (Tween 20), Lecithin, Polyoxyethylene polyoxypropylene
copolymers (Pluronics)
• Ko-solven : didefinisikan sebagai pelarut yang bersama dengan pelarut lain
dapat melarutkan zat terlarut. Contoh dari ko-solven ialah Propylene glycol,
Glycerin, Ethanol, Polyethylene glycol (300 and 400), Sorbitol,
Dimethylacetamide and Cremophor EL etc.
6. Pengawet
• Pengawet Antimikrobial
Agen antimikroba diperlukan untuk produk parenteral yang dimaksudkan untuk
bermacam dosis, untuk melindungi produk dari kontaminasi mikroba yang tidak
disengaja selama penggunaan klinis & mempertahankan kondisi steril. Beberapa
pengawet khas yang digunakan dalam suspensi parenteral beserta konsentrasinya
adalah sebagai berikut:
1. Benzyl alcohol (0.9% to 1.5%)
2. Methylparaben (0.18%to0.2%)
3. Propylparaben (0.02%)
4. Benzalkonium chloride (0.01% to 0.02%)
5. Thiomersal (0.001% to 0.01%)
7. Agen Pengompleks dan
Pendispersi (Complexing and
Dispersing Agents)
Kompleksasi terkadang digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat dalam
pelarut terutama air. Siklodekstrin telah muncul sebagai senyawa aditif yang
sangat efektif untuk melarutkan obat-obatan hidrofobik.
• Dalam bentuk sediaan parenteral, siklodekstrin termodifikasi, seperti
hidroksipropil-b-siklodekstrin dan sulfobutriflet-b-siklodekstrin telah
diketahui melarutkan dan menstabilkan banyak obat suntik, termasuk
dexamethasone, estradiol, interleukin-2, dan protein dan peptida lain
dengan masalah kompatibilitas yang tidak jelas.
8.Agen Pensuspensi
(Flocculating/suspending agents)
• Pembuatan flokulasi terkontrol • Contoh elektrolit-elektrolit yang
menggunakan agen pensuspensi yang dapat digunakan pada sediaan parenteral:
membentuk ikatan yang lemah antar Potassium/sodium chloride,
agregat yang selanjutnya laju diatur dengan Potassium/sodium citrate,
proses pengompakan atau pengocokan Potassium/sodium acetate.
kembali atau tersuspensi secara cepat. Pada • Sistem tegangan antarmuka dapat diukur
konsentrasi yang sesuai penambahan dengan besarnya zata potensial. Zeta
flocculating agent akan menghasilkan potensial diatur sesuai dengan rentang
volume sedimintasi maksimal dan (biasanya kurang dari 25 mV) yang dapat
mencegah pembentukan caking. membentuk flokulat, serta suspensi
• Jenis flocculating agent yang sering noncaking dengan edimentasi
digunakan adalah golongan elektrolit, maksismum.
surfaktan dan koloid hidrofilik. Elektrolit • Koloid hidrifilik (umumnya bermuatan
dan surfaktan bekerja dengan prinsip negative) tidak hanya mempengaruhi
mengurangi gaya elektris tolak enolak dan gaya elektris tolakmenolak, tetapi juga
memperkuat gaya tarik menarik antar mempengaruhi barrier elektrik antar
partikelnya sehingga membentuk flok partikel suspenoid. Misalnya larutan PVP
longgar, selaon itu surfaktan mengurangi 25% dikombinasikan dengan polysorbate
tegangan antarmuka antar partikel. 80 (20%) dapat berfungsi sebagai
stabilizer untuk suspense bubuk stable
injectable 30% aqueous
9. Antioksidan (Antioxidants and
Reducing Agents)