Anda di halaman 1dari 31

Osmotic Pressure-

Activated Dosage Form


(OPADF)
Mata Kuliah Sistem Pelepasan Obat

Nabila Fatin A. (2006562761)


Uqie Shabrina H. (1906458924)
TABLE OF
CONTENTS
01 Definisi OPADF

02 Tipe Sistem OPADF

03 Kelebihan dan Kekurangan OPADF


Parameter yang Mempengaruhi
04
Pelepasan Obat
05 Bahan – bahan Penyusun OPADF

06 Contoh Jurnal Penelitian


Definisi OPADF
o OPADF adalah sediaan yang menggunakan prinsip osmosis untuk mengendalikan
pelepasan obat atau zat aktif dari sediaan
o Prinsip Osmosis  perpindahan air melewati membran semipermeabel karena adanya
perbedaan tekanan osmotik antar membran yang terbentuk akibat perbedaan konsentrasi
solut
o Air tertarik masuk ke inti sistem melewati membran semipermeabel dengan kecepatan
yang dikontrol oleh komposisi dan ketebalan membran. Obat terlarut/suspensi akan
dilepaskan melalui lubang penghantaran/orifice dengan kecepatan yang sama dengan air
Tipe Sistem OPADF
Elementary Osmotic Pump
(EOP)

sediaan terdiri atas obat dalam inti, membran


semipermeabel terbuat dari polimer selulosa,
dan lubang/orifices. Air ditarik ke dalam
sistem melalui osmosis, menyebabkan
terjadinya saturasi larutan obat dalam inti.
Imbibisi air meningkatkan tekanan
hidrostatik dalam tablet sehingga larutan
jenuh obat dikeluarkan melalui orifice.
Cont’d

Push-Pull Osmotic System


(PPO)
Inti terdiri dari lapisan pertama mengandung zat obat, agen polimer
osmotik, dan eksipien lainnya. Lapisan kedua, atau lapisan
pendorong, terdiri dari polimer hidrofilik yang mampu
mengembang. Air ditarik ke dalam tablet oleh agen osmotik yang
terdapat pada kedua lapisan untuk membentuk suspensi pada
lapisan obat dan lapisan pendorong akan mengembang. Lapisan
pendorong berperan sebagai piston yang akan mendorong obat
melewati lubang. Sistem dapat menghantarkan obat dengan
kelarutan baik maupun buruk.
Cont’d

Controlled Porosity Osmotic System


(CPO)
Lubang orifices terbentuk secara in situ melalui proses pelarutan
bahan pembentuk pori yang larut dalam air yang menyatu dalam
membran semipermeabel (co: urea, nikotinamid, sorbitol).
Kecepatan obat yang dilepaskan tergantung pada ketebalan coating,
kelarutan obat dalam inti tablet, kemampuan terlarutnya agen
pembentuk pori dan perbedaan tekanan osmotik antar membran.
Sediaan ini tidak memerlukan teknik laser-drilling untuk
membentuk lubang karena lubang terbentuk secara in situ.
Cont’d

Liquid Osmotic System (L-


Oros)
Sistem terdiri dari kapsul gelatin lunak atau keras yang dikelilingi
lapisan barrier, lapisan pendorong osmotik dan membran
semipermeabel. Kapsul gelatin keras digunkanan untuk sediaan cair
yang lebih kental dan jumlah obat yang lebih banyak dibanding soft
gelatin. Ketika sistem kontak dengan cairan, air akan terpermeasi
melewati rate-controlling membran dan mengaktifkan lapisan
osmotik. Lapisan osmotik mengembang menghasilkan tekanan
hidrostatik di dalam sistem sehingga mendorong cairan obat
dikeluarkan melalui orifice. Digunakan untuk penghantaran
sediaan cair.
Cont’d

Sandwiched Osmotic Tablet


(SOT)
Tablet terdiri atas lapisen polimer pendorong yang berada di
antara 2 lapisan obat dengan 2 lubang/orifice. Ketika
terkena larutan, lapisan pendorong di tengah akan
mengalami pengembangan dan mendorong obat di kedua
sisi sehingga obat dilepaskan melalui dua lubang yang
berlawanan.
Kelebih Kekurang
an an
• Pelepasan tidak dipengaruhi • Membutuhkan fasilitas khusus
motilitas, pH, atau keberadaan  laser drilling
makanan • Resiko efek samping atau efek
• Kecepatan penghantaran toksik apabila terjadi dose
optimal dumping
• Mencegah fluktuasi kadar obat
• Mengurangi dosis penggunaan
obat
• Mengurangi frekuensi
penggunaan obat
• Menghindari efek samping
• Meningkatkan kepatuhan
Obat
Kelarutan Obat
Obat yang sangat mudah larut memberi profil pelepasan yang lebih cepat

Tekanan Osmotik
kecepatan pelepasan obat sebanding dengan tekanan osmotik dalam inti sistem. Dibutuhkan
gradien tekanan osmotik antara inti dan lingkungan luar. Osmoagent ditambahkan untuk obat
yang tidak memiliki tekanan osmotik yang cukup
Orifice
Ukuran terlalu kecil mempengaruhi pembentukan tekanan hidrostatik inti yang tinggi
menyebabkan pecahnya membran. Ukuran yang terlalu besar menyebabkan air dapat masuk
melalui lubang bukan melalui membran
Tipe Membran
tipe dan sifat dari polimer pembentuk membran, permeabilitas, ketebalan membran, dan
adanya plastisizer mempengaruhi kecepatan pelepasan obat.
Rumus Pelepasan Obat

M = Kecepatan Pelepasan Obat

C = Konsentrasi Obat dalam larutan/suspensi

V = Volume Imbibisi Air

A = Luas Area Membran

h = Ketebalan Membran

k = Permeabilitas Membran
Bahan – bahan Penyusun OPADF
Fungsi Jenis Contoh
Memodulasi Surfaktan nonionic surfactants (Tween 20, 60, dan 80)
kelarutan obat anionic surfactants (Sodium lauryl sulfate)
Penghambat pertumbuhan PVP, PEG 8000, dan β-cyclodextrin
kristal dan pengompleks
Asam organik succinic acid dan adipic acid untuk meningkatkan
kelarutan doxazocin
Ester sitrat Alkil ester seperti triethyl citrate dan kombinasinya
dengan surfaktan anionik
Eksipien yang bereaksi Theophylline + L-tartaric acid  theophylline
dengan obat membentuk tartrate. Kelarutan berubah dari 10 mg/mL menjadi
komponen baru 220 mg/mL

(Keraliya et al., 2012; Verma, 2002)


Fungsi Jenis Contoh
Memodulasi kelarutan Agen pembasa disodium hydrogen phosphate dan sodium
obat bicarbonate meningkatkan kelarutan
nimesulide
Resin resin poly (4-vinyl pyridine) bermuatan positif
menurunkan kelarutan diltiazem
hydrochloride
Membentuk tekanan Osmagent
osmotik

(Keraliya et al., 2012; Verma, 2002)


Fungsi Jenis Contoh
Menarik air ke dalam jaringan Wicking agent Colloidal silicon dioxide, PVP, sodium lauryl
pori yang terbentuk, sulfate
meningkatkan area kontak obat
dengan pelarut sehingga
meningkatkan laju pelepasan
obat melalui celah pada sediaan
Membentuk pori sebagai jalur Pore-former Dimethyl sulfone, nicotinamide, saccharides,
keluarnya obat dari sediaan amino acids, sorbitol, sucrose, urea,
pentaerythritol, mannitol, asam organik alifatik
dan aromatik, termasuk diols dan poliols, dan
polimer larut air lainnya
Material erodible seperti poly(glycolic),
poly(lactic) acid
Mengatur pelepasan sediaan Membran Cellulose esters seperti cellulose acetate,
melalui pengaturan laju semipermeable cellulose diacetate, cellulose triacetate, cellulose
masuknya air ke dalam sediaan (permeable propionate, cellulose acetate butyrate
terhadap air Cellulose ethers seperti ethyl cellulose agar
namun tidak acetate, amylose triacetate, betaglucan acetate,
terhadap solute) poly(vinyl methyl) ether copolymers,
(Keraliya et al., 2012; Verma, 2002)
Fungsi Jenis Contoh
Membran selectively permeable poly(glycolic acid),
semipermeable poly(lactic acid) derivatives, dan Eudragits
Digunakan dalam sistem Polimer Hidrofilik Obat larut air dan sedikit larut air dalam matriks
osmotik yang dan Hidrofobik hidrofilik.
mengandung inti berupa Polimer hidrofilik  Hydroxy ethyl cellulose,
matriks obat carboxy methyl cellulose, hydroxyl propyl methyl
cellulose
Polimer hidrofobik  ethyl cellulose, wax
materials
Mengatur permeabilitas Plastisizer triethyl citrate (TEC), triacetin (TA), PEG 600,
polimer PEG200, PEG400, dibutyl sebacate, diethyl
tartrate
Meningkatkan Surfaktan pada Poly oxyethylenated glyceryl recinoleate,
ketercampuran polimer penyalut polyoxyethylenated castor oil having ethylene
komponen larutan oxide, glyceryl laurates, dan glycerol (sorbiton
penyalut oleate, stearate, atau laurate)
Mempengaruhi kualitas Coating solvent methylene chloride, acetone, methanol, ethanol,
film yang terbentuk isopropyl alcohol, butyl alcohol, (Keraliya
ethyl acetate,
et al., 2012; Verma, 2002)
Contoh Jurnal Penelitian 1
Tujuan & Alur Penelitian
Tujuan Penelitian:
● Mendesain, menyiapkan, mengoptimasi, dan mengevaluasi (in vitro) oral
extended-release osmotic delivery system dari analgesik Butorphanol
Tartrate (BT) yang memiliki waktu paruh pendek untuk dapat
mempertahankan konsentrasiOptimasi
Pre-Formulasi obat dalam plasma hingga
Formula 24 jamFormula
Evaluasi
• Uji Kompatibilitas • Optimasi Konsentrasi Optimum
• DSC, IST (40C/75% RH, 4 Osmogen • Studi Efek pH
minggu), Observasi Fisik • Optimasi Komposisi • Studi Efek Agitasi
(40C/75% RH, 4 minggu) Larutan Coating • Studi Efek Volume Media
• Hasil Uji  Eksipien dan Zat • Optimasi Konsentrasi Pore- Disolusi
Aktif Kompatibel Former • Uji Alcohol Dose Dumping
• Optimasi Ketebalan
• SEM
Lapisan Coating
• Studi Mekanisme
Pelepasan Obat
(Shah et al., 2014)
Optimasi formula Polimer semipermeabel yang digunakan
adalah cellulose acetate dengan konsentrasi
asetil 39.4%.
Gugus COOH pada cellulose diganti dengan
COOCH3

Proses pembuatan tablet inti  granulasi Optimasi Formula


basah  Kons. Pore-former = D-Sorbitol
Optimasi Formula:  Ketebalan lap. penyalut = weight gain 3%,
 Kons. Osmogen = Lactose, Mannitol, 6%, 9%, 12%, 15% b/b
NaCl (Shah et al., 2014)
Kons. osmogen menentukan besarnya tekanan Ketika berkontak dengan larutan media 
osmotik yang secara langsung berpengaruh sorbitol akan terlarut dan membentuk pori pada
terhadap besarnya pelepasan obat dari sediaan polimer penyalut.
Urutan: Semakin besar konsentrasi pore-former 
Kombinasi NaCl + Lactose > Kombinasi NaCl + semakin banyak pori yang terbentuk 
Mannitol > NaCl > Kombinasi Lactose + semakin besar pelepasan obat dari sediaan 
(Shah et al., 2014)
Mannitol > Lactose > Mannitol dipilih kons. 27%
Pelepasan obat dari sediaan menurun dengan bertambahnya weight gain tablet selama proses
coating.
Dipilih weight gain 6% untuk studi lanjutan

(Shah et al., 2014)


Evaluasi Formula Optimum

Campur + BP
+ Larutan PVP
Lactose + (Geometric
K30 10% b/v
Mannitol + dilution) +
dalam IPA
NaCl + MCC sieving #40

Pengeringan
Sieving #18 Sieving #15
50C (LOD 3%)

Lubrikasi (Mg
stearate + talk +
Cetak Coating
aerosol 
sieving #60)
(Shah et al., 2014)
[PBS pH 6.8 (SIF) vs 0.1 N HCl pH 1.2]  f1 5.09 & f2 [50 rpm vs 100 rpm]  f1 4.05 & f2 79.47
76.02 [100 rpm vs 150 rpm]  f1 2.44 & f2 88.38
[0.1N HCl pH 1.2 (SGF) vs acetate buffer pH 4.7]  f1 [150 rpm vs 50 rpm]  f1 3.92 & f2 76.75
8.09 & f2 69.86
[acetate buffer pH 4.7 vs SGF 2 jam diikuti SIF]  f1 Pelepasan BP dari sediaan tidak dipengaruhi oleh
6.19 & f2 74.72 kecepatan agitasi  diharapkan bahwa pelepasan
[SGF 2 jam diikuti SIF vs distilled water]  f1 1.72 & BP juga independen terhadap kondisi
f2 92.55 hidrodinamik di tempat absorpsi
[distilled water vs PBS pH 6.8]  f1 4.01 & f2 82.91 (Shah et al., 2014)
[250 mL vs 500 mL]  f1 0.94 & f2 Tidak ada pengaruh alkohol yang
95.10 signifikan terhadap pelepasan BP dari
[90 mL vs 500 mL]  f1 2.60 & f2 86.27 sediaan. Efek terhadap dose dumping
[900 mL vs 250 mL]  f1 1.67 & f2 minimal
91.78

Pelepasan BP tidak dipengaruhi oleh (Shah et al., 2014)


Gambar A & B  Membran coating sebelum disolusi
Membran memiliki permukaan yang kasar dan
beralur, tidak ada pori yang teramati
Gambar C, D, E, F  Membran coating setelah
disolusi
Membran menjadi berpori
Gambar D, E  saluran yang terbentuk pada lapisan
coating
Pori yang terbentuk berbentuk sferis, oval, atau
bundar

Mekanisme pelepasan obat dari sediaan  controlled


porosity osmotic pump (CPOP)
1. Disolusi sorbitol ketika berkontak dengan medium
disolusi sehingga membentuk pori pada polimer
penyalut (Shah et al., 2014)
Perhitungan R2

[zero order vs 1st order vs


Higuchi vs Peppas] =
[0.9876 vs 0.7400 vs 0.9623 vs
0.9834]

Nilai R2 pada zero order


mendekati 1  menunjukkan
sediaan mengikuti kinetika
pelepasan zero order

Hasil prediksi vs hasil


obeservasi menunjukkan nilai
yang berdekatan. (Shah et al., 2014)
Contoh Jurnal Penelitian 2

Pembuatan Sandwiched Osmotic Pump


Tablet untuk penghantaran Nifedipin dan
Metoprolol sebagai obat antihipertensi
secara simultan untuk memberikan efek
sinergis dan penggunaan obat dengan
pelepasan yang terkontrol serta
meminimalkan frekuensi penggunaan
Coating Tablet: 4% (w/v) Cellulose Acetate
dalam acetone
Lapisan NP: campuran diayak Pembuatan Tablet
ukuran 120, dibasahi dengan 10%
Pengeringan 40˚C, 2 jam.
starch paste dan diayak 14.
Serbuk lapisan NP dimasukkan
Lapisan MP: campuran dibasahi dalam die diikuti lapisan
PVP 8% dalam isopropyl alcohol, pendorong dan lapisan MP
digranulasi dengan ayakan 14 kemudian dikempa dan
Lapisan Push: Campuran dibasahi dicoating. Drill orifice pada tiap
dengan 10% starch paste dan sisi
digranulasi ayakan no 14
Efek Ukuran Lubang:
Semakin besar maka
kecepatan pelepasan obat
meningkat. Dipilih lubang
ukuran 550 μm

Efek Ketebalan Coat:


(8%) (12%) (16%)
Semakin tebal maka
permeabilitas makin
rendah dan pelepasan obat
akan lebih lama. Dipilih
ketebalan 16%
Efek Plasticizer: PEG
larut air dapat berlaku
sebagai pore former yang
membantu mengatur
permeabilitas membran.
Profil Kinetika Pelepasan Obat

Studi disolusi untuk mengetahui profil kinetika pelepasan


obat. Data diujikan pada model orde 0, 1 dan Higuchi. Nilai
koefisien korelasi tertinggi pada orde 0 (0,9969) sehingga
mengindikasikan pelepasan obat tidak dipengaruhi oleh
konsentrasi
Profil pelepasan obat nifedipin dan metoprolol pada sediaan SOPT dibandingkan sediaan kapsul
nifedipin dan tablet metoprolol konvensional. Sistem SOPT memberikan pelepasan konstan
selama 24 jam yang. Dibutuhkan 2x penggunaan sediaan konvensional untuk setara dengan
kekuatan SOPT individual.
THANKS!
Daftar Referensi
Keraliya, R. A., Patel, C., Patel, P., Keraliya, V., Soni, T. G., Patel, R. C., & Patel, M. M. (2012).
Osmotic Drug Delivery System as a Part of Modified Release Dosage Form. ISRN Pharmaceutics,
2012, 1–9. https://doi.org/10.5402/2012/528079
Lee, G. (2004). Modified-Release Drug Delivery Technology. In European Journal of Pharmaceutics
and Biopharmaceutics (Vol. 57, Issue 2). https://doi.org/10.1016/j.ejpb.2003.10.011
Shah, B., Raichandani, Y., & Misra, A. (2014). Development and evaluation of oral osmotic pump of
butorphanol tartrate. Pharmaceutical Development and Technology, 19(7), 868–880.
https://doi.org/10.3109/10837450.2013.836223
Verma, R. K., Krishna, D. M., & Garg, S. (2002). Formulation aspects in the development of
osmotically controlled oral drug delivery systems. Journal of Controlled Release, 79(1–3), 7–27.
https://doi.org/10.1016/S0168-3659(01)00550-8
Kumaravelrajan, R., Narayanan, N., Suba, V., & Bhaskar, K. (2010). Simultaneous delivery of
Nifedipine and Metoprolol tartarate using sandwiched osmotic pump tablet system. International
Journal of Pharmaceutics, 399(1–2), 60–70. https://doi.org/10.1016/j.ijpharm.2010.08.003
 

Anda mungkin juga menyukai