Ped-04/CPOB/2012
Republik Indonesia
Republic of Indonesia
2012
PEDOMAN
CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK
GUIDELINES ON GOOD MANUFACTURING PRACTICE
Ped-04/CPOB/2012
Republik Indonesia
Republic of Indonesia
2012
Edisi 2012
ISBN 978-979-3707-65-5
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.03.1.33.12.12.8195 TAHUN 2012
TENTANG
PENERAPAN PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Cara Pembuatan Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CPOB, adalah cara pembuatan
obat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan dan tujuan penggunaan.
2. Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk
melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat.
3. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang digunakan untuk
memengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia.
4. Bahan Obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang digunakan
dalam pengolahan obat dengan standar dan mutu sebagai bahan baku farmasi.
5. Sertifikat CPOB adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa industri farmasi telah
memenuhi persyaratan CPOB dalam membuat satu jenis bentuk sediaan obat yang
diterbitkan oleh Kepala Badan.
6. Sertifikat Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik, yang selanjutnya disebut
Sertifikat CPBBAOB, adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa industri farmasi telah
memenuhi persyaratan CPBBAOB dalam memproduksi satu jenis bahan baku aktif obat.
7. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang selanjutnya disebut Kepala Badan, adalah
Kepala Badan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pengawasan obat dan makanan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Pengaturan CPOB dalam Peraturan ini, meliputi:
a. Obat; dan
b. Bahan Obat.
BAB III
PENERAPAN CPOB
Pasal 3
(1) Industri Farmasi dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatan pembuatan obat dan/atau
bahan obat wajib menerapkan Pedoman CPOB.
(2) Pedoman CPOB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 4
Selain Industri Farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3:
a. lembaga yang melakukan proses pembuatan sediaan radiofarmaka dan telah mendapat
pertimbangan dari lembaga yang berwenang di bidang pengawasan tenaga nuklir; dan
b. instalasi farmasi rumah sakit yang melakukan proses pembuatan obat untuk keperluan
pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bersangkutan;
wajib menerapkan Pedoman CPOB.
Pasal 5
(1) Pemenuhan persyaratan Pedoman CPOB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan
Pasal 4 dibuktikan dengan sertifikat.
(2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a.Sertifikat CPOB; atau
b.Sertifikat CPBBAOB.
(3) Penerbitan Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IV
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 6
Pelanggaran terhadap ketentuan Pedoman CPOB dapat dikenai sanksi administratif sebagai
berikut:
1. Peringatan;
2. Peringatan keras;
3. Penghentian sementara kegiatan;
4. Pembekuan Sertifikat CPOB/CPBBAOB;
5. Pencabutan Sertifikat CPOB/CPBBAOB; dan
6. Rekomendasi pencabutan izin industri farmasi.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.00.05.3.0027 Tahun 2006 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik
Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.03.01.23.09.10.9030 Tahun 2010 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Desember 2012
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
LUCKY S. SLAMET
PENGANTAR
PREFACE
Penerapan Pedoman CPOB ini akan The implementation of this GMP Guidelines
menjamin mutu produk yang beredar demi will ensure the quality of products in the
perlindungan masyarakat terhadap risiko market to protect the public against
produk yang tidak memenuhi persyaratan. risk of substandard products.
Ketua :
Chairman
A. Retno Tyas Utami, Dra., M.Epid.
Anggota :
Members
Halaman
Page P
PENGANTAR ....................................... i
R E F A C E................................................ i
DAFTAR ISI................................................iv
TABLE OF CONTENT................................iv
PENDAHULUAN..........................................1
INTRODUCTION..........................................1
Prinsip........................................................1
Principle....................................................1
Umum........................................................1
General......................................................1
BAB 1 – MANAJEMEN MUTU....................3
CHAPTER 1 – QUALITY MANAGEMENT 3
Prinsip........................................................3
Principle....................................................3
Pemastian Mutu.........................................4
Quality Assurance.....................................4
Cara Pembuatan Obat yang
Good Manufacturing Practices for
Baik (CPOB)..............................................6
Medicinal Products (GMP).......................6
Pengawasan Mutu.....................................7
Quality Control...........................................7
Pengkajian Mutu Produk...........................9
Product Quality Review.............................9
Manajemen Risiko Mutu..........................11
Quality Risk Management.......................11
BAB 2 – PERSONALIA............................12
CHAPTER 2 – PERSONNEL.....................12
Prinsip......................................................12
Principle..................................................12
Umum......................................................12
General....................................................12
Personil Kunci..........................................12
Key Personnel.........................................12
Organisasi, Kualifikasi dan
Organization, Qualification and
Tanggung Jawab.....................................13
Responsibilities.......................................13
Pelatihan..................................................16
Training...................................................16
BAB 3 – BANGUNAN DAN
CHAPTER 3 – PREMISES........................18
FASILITAS..................................18
Prinsip......................................................18
Principle...................................................18
Umum......................................................18
General....................................................18
Area Penimbangan..................................20
Weighing Areas.......................................20
Area Produksi..........................................20
Production Areas.....................................20
Klasifikasi Kebersihan Ruang
Room Cleanliness Classification for
Pembuatan Obat......................................22
Manufacture of Medicinal Products.........22
Area Penyimpanan..................................24
Storage Areas.........................................24
Area Pengawasan Mutu..........................26 Quality Control Areas..............................26
Sarana Pendukung..................................26
Ancillary Areas........................................26
BAB 4 – PERALATAN..............................28
CHAPTER 4 – EQUIPMENT......................28
Prinsip......................................................28 Principle...................................................28
Desain dan Konstruksi.............................28
Design and Construction.........................28
Pemasangan dan Penempatan...............30 Installation and Location..........................30
Perawatan................................................30
Maintenance............................................30
BAB 5 – SANITASI DAN HIGIENE..........33 CHAPTER 5 – SANITATION AND
HYGIENE...........................33
Prinsip......................................................33
Principle...................................................33
Higiene Perorangan.................................33 Personal Hygiene....................................33
Sanitasi Bangunan dan Fasilitas.............35
Premises Sanitation................................35
Pembersihan dan Sanitasi Peralatan . 37
Equipment Cleaning and Sanitation........37
PENDAHULUAN INTRODUCTION
PRINSIP
PRINCIPLE
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
The Good Manufacturing Practices for
bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara
medicinal products is aimed to ensure that
konsisten, memenuhi persyaratan yang
products are consistently manufactured to
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan
meet specified quality appropriate to their
penggunaannya. CPOB mencakup seluruh
intended use. It is concerned with all aspects
aspek produksi dan pengendalian mutu.
of production and quality control.
UMUM
GENERAL
1. Pada pembuatan obat, pengendalian
1. In the manufacture of medicinal products,
menyeluruh adalah sangat esensial untuk
overall control is essential to ensure that
menjamin bahwa konsumen menerima
consumers receive products of high
obat yang bermutu tinggi. Pembuatan
quality. Haphazard operations cannot be
secara sembarangan tidak dibenarkan
tolerated in the manufacture of products
bagi produk yang digunakan untuk
intended to save life or to restore or to
menyelamatkan jiwa, atau memulihkan
preserve health.
atau memelihara kesehatan.
PRINSIP
PRINCIPLE
Industri farmasi harus membuat obat
The Pharmaceutical industries must
sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan
manufacture medicinal products so as to
penggunaannya, memenuhi persyaratan yang
ensure that they are fit for their intended use,
tercantum dalam dokumen izin edar
comply with the requirements of the marketing
(registrasi) dan tidak menimbulkan risiko yang
authorization and do not place patients at risk
membahayakan penggunanya karena tidak
due to inadequate safety, quality or efficacy.
aman, mutu rendah atau tidak efektif.
The attainment of this quality objective is the
Manajemen bertanggung jawab untuk
responsibility of senior/top management who
pencapaian tujuan ini melalui suatu
determines the “Quality Policy”, requires the
“Kebijakan Mutu”, yang memerlukan
participation and commitment by staff in all
partisipasi dan komitmen jajaran di semua
departments and at all levels within the
departemen di dalam perusahaan, para
company, by the company's suppliers and by
pemasok dan para distributor. Untuk
the distributors. To reliably achieve the quality
mencapai tujuan mutu secara konsisten dan
objective there must be a comprehensively
dapat diandalkan, diperlukan sistem
designed and correctly implemented system
Pemastian Mutu yang didesain secara
of Quality Assurance incorporating Good
menyeluruh dan diterapkan secara benar
Manufacturing Practice and thus Quality
serta menginkorporasi Cara Pembuatan Obat
Control and Quality Risk Management. It
yang Baik termasuk Pengawasan Mutu dan
should be fully documented and its
Manajemen Risiko Mutu. Hal ini hendaklah
effectiveness monitored.
didokumentasikan dan dimonitor
efektivitasnya.
PEMASTIAN MUTU
QUALITY ASSURANCE
1.2 Pemastian Mutu adalah suatu konsep
1.2 Quality Assurance is a wide ranging
luas yang mencakup semua hal baik
concept which covers all matters which
secara tersendiri maupun secara kolektif,
individually or collectively influence the
yang akan memengaruhi mutu dari obat
quality of a product. It is the sum total of
yang dihasilkan. Pemastian Mutu adalah
the organized arrangements made with
totalitas semua pengaturan yang dibuat
the object of ensuring that medicinal
dengan tujuan untuk memastikan bahwa
products are of the quality required for
obat dihasilkan dengan mutu yang
their intended use. Quality Assurance
sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
therefore incorporates Good
Karena itu Pemastian Mutu mencakup
Manufacturing Practices plus other
CPOB ditambah dengan faktor lain di
factors outside the scope of this Guide
luar Pedoman ini, seperti desain dan
such as product design and
pengembangan produk.
development.
Sistem Pemastian Mutu yang benar dan
The system of Quality Assurance
tepat bagi pembuatan obat hendaklah
appropriate for the manufacture of
memastikan bahwa:
medicinal products should ensure that:
a) desain dan pengembangan obat
a) medicinal products are designed and
dilakukan dengan cara yang
developed in a way that takes
memerhatikan persyaratan CPOB;
account of the requirements of GMP;
b) semua langkah produksi dan
b) production and control operations are
pengawasan diuraikan secara jelas
clearly specified and GMP adopted;
dan CPOB diterapkan;
c) tanggung jawab manajerial diuraikan
c) managerial responsibilities are
dengan jelas dalam uraian jabatan;
clearly specified in job description;
d) pengaturan disiapkan untuk
d) arrangements are made for the
pembuatan, pemasokan dan
manufacture, supply and use of the
penggunaan bahan awal dan
correct starting and packaging
pengemas yang benar;
materials;
e) semua pengawasan terhadap produk
e) all necessary controls on
antara dan pengawasan selama-
intermediate products, and any other
proses lain serta dilakukan validasi;
in-process controls and validations
are carried out;
f) pengkajian terhadap semua
f) all documentation relating to the
dokumen terkait dengan proses,
batch processing, packaging and
pengemasan dan pengujian tiap
testing of each batch of finished
bets, dilakukan sebelum memberikan
product has been reviewed before
pengesahan pelulusan untuk
authorizing release for distribution,
distribusi produk jadi. Penilaian
assessment should embrace all
PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
1.4 Pengawasan Mutu adalah bagian dari
1.4 Quality Control is that part of Good
CPOB yang berhubungan dengan
Manufacturing Practice which is
pengambilan sampel, spesifikasi dan
concerned with sampling, specifications
pengujian, serta dengan organisasi,
and testing, and with the organization,
dokumentasi dan prosedur pelulusan
documentation and release procedures
yang memastikan bahwa pengujian yang
which ensure that the necessary and
diperlukan dan relevan telah dilakukan
relevant tests are actually carried out
dan bahwa bahan yang belum diluluskan
and that materials are not released for
tidak digunakan serta produk yang
use, nor products released for sale or
belum diluluskan tidak dijual atau
supply, until their quality has been
dipasok sebelum mutunya dinilai dan
judged to be satisfactory.
dinyatakan memenuhi syarat.
metode analisis;
f) kajian terhadap variasi yang
f) a review of Marketing Authorization
diajukan, disetujui, ditolak dari
variations submitted/ granted/
dokumen registrasi yang telah
refused, including those for third
disetujui termasuk dokumen
country (export only) dossiers;
registrasi untuk produk ekspor;
g) kajian terhadap hasil program
g) review of the results of the stability
pemantauan stabilitas dan segala
monitoring programme and any
tren yang tidak diinginkan;
adverse trends;
h) kajian terhadap semua produk
h) review of all quality-related returns,
kembalian, keluhan dan penarikan complaints and recalls and the
obat yang terkait dengan mutu investigations performed at the time;
produk, termasuk investigasi yang
telah dilakukan;
i) kajian kelayakan terhadap tindakan i) review of adequacy of any other
perbaikan proses produk atau previous product process or
peralatan yang sebelumnya; equipment corrective actions;
j) kajian terhadap komitmen pasca j) for new marketing authorizations and
pemasaran dilakukan pada obat variations to marketing
yang baru mendapatkan persetujuan authorizations, a review of post-
pendaftaran dan variasi persetujuan marketing commitments;
pendaftaran;
k) status kualifikasi peralatan dan k) qualification status of relevant
sarana yang relevan misal sistem equipment and utilities, e.g. HVAC,
tata udara (HVAC), air, gas water, compressed gases, etc.; and
bertekanan, dan lain-lain; dan
l) kajian terhadap Kesepakatan Teknis l) review of Technical Agreements to
untuk memastikannya selalu ensure that they are up to date.
mutakhir.
PERSONALIA PERSONNEL
PRINSIP
PRINCIPLE
Sumber daya manusia sangat penting dalam
The establishment and maintenance of a
pembentukan dan penerapan sistem
satisfactory system of quality assurance and
pemastian mutu yang memuaskan dan
correct manufacture of medicinal products
pembuatan obat yang benar. Oleh sebab itu
relies upon people. For this reason there must
industri farmasi bertanggung jawab untuk
be sufficient qualified personnel to carry out all
menyediakan personil yang terkualifikasi
the tasks which are the responsibility of the
dalam jumlah yang memadai untuk
manufacturer. Individual responsibilities
melaksanakan semua tugas. Tiap personil
should be clearly understood by the
hendaklah memahami tanggung jawab
individuals and recorded. All personnel should
masing-masing dan dicatat. Seluruh personil
be aware of the principles of Good
hendaklah memahami prinsip CPOB serta
Manufacturing Practices that affect them and
memperoleh pelatihan awal dan
receive initial and continuing training,
berkesinambungan, termasuk instruksi
including hygiene instruction relevant to their
mengenai higiene yang berkaitan dengan
needs.
pekerjaannya.
UMUM
GENERAL
2.1 Industri farmasi hendaklah memiliki
2.1 The manufacturer should have an
personil yang terkualifikasi dan
adequate number of personnel with the
berpengalaman praktis dalam jumlah
necessary qualifications and practical
yang memadai. Tiap personil hendaklah
experience. The responsibilities placed
tidak dibebani tanggung jawab yang
on any one individual should not be so
berlebihan untuk menghindarkan risiko
extensive as to present any risk to
terhadap mutu obat.
quality.
2.2 Industri farmasi harus memiliki struktur
2.2 The manufacturer must have an
organisasi. Tugas spesifik dan
organization chart. People in responsible
kewenangan dari personil pada posisi
positions should have specific duties
penanggung jawab hendaklah dicantum-
recorded in written job descriptions and
kan dalam uraian tugas tertulis. Tugas
adequate authority to carry out their
mereka boleh didelegasikan kepada
responsibilities. Their duties may be
wakil yang ditunjuk serta mempunyai
delegated to designated deputies of a
tingkat kualifikasi yang memadai.
satisfactory qualification level. There
Hendaklah aspek penerapan CPOB
should be no gaps or unexplained
tidak ada yang terlewatkan ataupun
overlaps in the responsibilities of those
tumpang tindih dalam tanggung jawab
personnel concerned with the application
yang tercantum pada uraian tugas.
of Good Manufacturing Practices.
PERSONIL KUNCI
KEY PERSONNEL
2.3 Personil Kunci mencakup kepala bagian
2.3 Key Personnel includes the Head of
Produksi, kepala bagian Pengawasan
Production, the head of Quality Control,
Mutu dan kepala bagian Manajemen
and the head of Quality Management
PELATIHAN
TRAINING
2.9 Industri farmasi hendaklah memberikan
2.9 The manufacturer should provide training
pelatihan bagi seluruh personil yang
for all the personnel whose duties take
karena tugasnya harus berada di dalam
them into production areas, storage or
area produksi, gudang penyimpanan
into control laboratories (including the
atau laboratorium (termasuk personil
technical, maintenance and cleaning
teknik, perawatan dan petugas
personnel), and for other personnel
kebersihan), dan bagi personil lain yang
whose activities could affect the quality
kegiatannya dapat berdampak pada
of the product.
mutu produk.
BANGUNAN
DAN PREMISES
FASILITAS
PRINSIP
PRINCIPLE
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat
Premises must be located, designed,
harus memiliki desain, konstruksi dan letak
constructed, adapted and maintained to
yang memadai, serta disesuaikan kondisinya
facilitate proper operations. Their layout and
dan dirawat dengan baik untuk memudahkan
design must aim to minimize risk of confusion,
pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak
cross-contamination and other error and
dan desain ruangan harus dibuat sedemikian
permit effective cleaning, sanitation and
rupa untuk memperkecil risiko terjadi
maintenance in order to avoid cross-
kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan
contamination, build up of dust or dirt and, in
lain, serta memudahkan pembersihan,
general, any adverse effect on the quality of
sanitasi dan perawatan yang efektif untuk
products.
menghindarkan pencemaran silang,
penumpukan debu atau kotoran, dan dampak
lain yang dapat menurunkan mutu obat.
UMUM
GENERAL
3.1 Letak bangunan hendaklah sedemikian
3.1 Premises should be located as to avoid
rupa untuk menghindarkan pencemaran
contamination from the surrounding
dari lingkungan sekelilingnya, seperti
environment such as air, earth and water
pencemaran dari udara, tanah dan air
pollutant as well as from nearby activities
serta dari kegiatan industri lain yang
which could adversely affect the quality
berdekatan. Apabila letak bangunan
of products. If the premises were
tidak sesuai, hendaklah diambil tindakan
unsuitably located, effective measures
pencegahan yang efektif terhadap
should be taken to avoid such
pencemaran tersebut.
contamination.
3.2 Bangunan dan fasilitas hendaklah
3.2 Premises should be so designed,
didesain, dikonstruksi, dilengkapi dan
constructed, equipped and maintained to
dirawat sedemikian agar memperoleh
afford maximum protection against
perlindungan maksimal terhadap
weather, flood, ground seepage and the
pengaruh cuaca, banjir, rembesan dari
access entry and harbouring of insects,
tanah serta masuk dan bersarang
birds, rodents, vermin, or other animals.
serangga, burung, binatang pengerat,
There should be a procedure for rodent
kutu atau hewan lain. Hendaklah
and pest control.
tersedia prosedur untuk pengendalian
binatang pengerat dan hama.
AREA PENIMBANGAN
WEIGHING AREAS
3.9 Penimbangan bahan awal dan perkiraan
3.9 The weighing of starting materials and
hasil nyata produk dengan cara
estimation of yield by weighing method
penimbangan hendaklah dilakukan di
should be carried out in separate
area penimbangan terpisah yang
weighing areas especially designed for
didesain khusus untuk kegiatan tersebut.
that use. Such areas may be part of
Area ini dapat menjadi bagian dari area
either storage or production areas.
penyimpanan atau area produksi.
AREA PRODUKSI
PRODUCTION AREAS
3.10 Untuk memperkecil risiko bahaya medis
3.10 In order to minimize the risk of a serious
yang serius akibat terjadi pencemaran
medical hazard due to cross-
silang, suatu sarana khusus dan self-
contamination, dedicated and self-
contained harus disediakan untuk
contained facilities must be available for
produksi obat tertentu seperti produk
the production of particular medicinal
yang dapat menimbulkan sensitisasi
products, such as highly sensitizing
tinggi (misal golongan penisilin) atau
materials (e.g.penicillins) or biological
preparat biologis (misal mikroorganisme
preparations (e.g. from live organisms).
hidup). Produk lain seperti antibiotika
The production of certain additional
tertentu, hormon tertentu (misal hormon
products, such as certain antibiotics,
seks), sitotoksika tertentu, produk
certain hormones (e.g. sex hormones),
mengandung bahan aktif tertentu
certain cytotoxics, certain highly active
berpotensi tinggi, dan produk nonobat
hendaklah diproduksi di bangunan drugs, and non-medicinal products,
terpisah. Dalam kasus pengecualian, should be conducted in separate
bagi produk tersebut di atas, prinsip buildings. For those products, in
memproduksi bets produk secara exceptional cases, the principle of
‘campaign’ di dalam fasilitas yang sama campaign working in the same facilities
dapat dibenarkan asal telah mengambil can be excepted provided that specific
tindakan pencegahan yang spesifik dan precautions are taken and the necessary
validasi yang diperlukan telah dilakukan. validations are made.
Tidak Tidak
D 3.520.000 29.000 D 3,520,000 29,000 not
ditetapkan ditetapkan not defined
defined
Tidak Tidak
E 3.520.000 29.000 not
ditetapkan ditetapkan E 3,520,000 29,000 not defined
defined
Catatan:
Note:
Kelas A, B, C dan D adalah kelas
Grade A, B, C and D are clean room
kebersihan ruang untuk pembuatan
classification for the manufacture of
produk steril.
sterile products.
Kelas E adalah kelas kebersihan ruang
Grade E is clean room classification for
untuk pembuatan produk nonsteril.
the manufacture of nonsterile products.
Persyaratan lain untuk pembuatan
Other requirements for the manufacture
produk steril dirangkum pada Aneks 1
of sterile products are summarized in
Pembuatan Produk Steril
Annex 1 Manufacture of Sterile Medicinal
Products
3.23 Ruangan lain yang tidak diklasifikasikan
3.23 Other rooms that are not classified
sesuai Butir 3.22 di atas, hendaklah
following Section 3.22 above, should be
dilindungi sesuai tingkat perlindungan
protected according to the required
yang diperlukan.
protection level.
3.24 Area di mana dilakukan kegiatan yang
3.24 In cases where dust is generated (e.g.
menimbulkan debu (misalnya pada saat
during sampling, weighing, mixing and
pengambilan sampel, penimbangan
processing operations, packaging of dry
bahan atau produk, pencampuran dan
products), specific provisions should be
pengolahan bahan atau produk,
taken to avoid cross-contamination and
pengemasan produk kering),
facilitate cleaning.
memerlukan sarana penunjang khusus
untuk mencegah pencemaran silang dan
memudahkan pembersihan.
AREA PENYIMPANAN
STORAGE AREAS
3.29 Area penyimpanan hendaklah memiliki
3.29 Storage areas should be of sufficient
kapasitas yang memadai untuk
capacity to allow orderly storage of the
menyimpan dengan rapi dan teratur
various categories of materials and
berbagai macam bahan dan produk
products: starting and packaging
seperti bahan awal dan bahan
materials, intermediate, bulk and finished
pengemas, produk antara, produk
products, products in quarantine,
ruahan dan produk jadi, produk dalam
released, rejected, returned or recalled.
status karantina, produk yang telah
diluluskan, produk yang ditolak, produk
yang dikembalikan atau produk yang
ditarik dari peredaran.
SARANA PENDUKUNG
ANCILLARY AREAS
3.42 Ruang istirahat dan kantin hendak-
3.42 Rest and refreshment rooms should be
lah dipisahkan dari area produksi dan
separated from production and quality
laboratorium pengawasan mutu.
control laboratory areas.
PERALATAN EQUIPMENT
PRINSIP
PRINCIPLE
Peralatan untuk pembuatan obat hendaklah
Equipment used in manufacturing of medicinal
memiliki desain dan konstruksi yang tepat,
products should be of appropriate design and
ukuran yang memadai serta ditempatkan dan
construction, adequate size, suitably located
dikualifikasi dengan tepat, agar mutu obat
and qualified in order that the quality designed
terjamin sesuai desain serta seragam dari
into each medicinal product can be assured
bets-ke-bets dan untuk memudahkan
and reproducible on a batch-to-batch
pembersihan serta perawatan agar dapat
production basis and to facilitate its effective
mencegah kontaminasi silang, penumpukan
cleaning and maintenance in order to avoid
debu atau kotoran dan, hal-hal yang
cross-contamination, build up of dust or dirt
umumnya berdampak buruk pada mutu
and, in general any adverse effect on the
produk.
quality of products.
PERAWATAN
MAINTENANCE
4.19 Peralatan hendaklah dirawat sesuai
4.19 Equipment should be maintained at
jadwal untuk mencegah malfungsi atau
appropriate intervals to prevent
pencemaran yang dapat memengaruhi
malfunctions or contaminations which
identitas, mutu atau kemurnian produk.
could alter the identity, quality, or purity
of the product.
4.20 Kegiatan perbaikan dan perawatan
4.20 Repair and maintenance operations
hendaklah tidak menimbulkan risiko
should not present any hazard to the
terhadap mutu produk.
quality of the products.
4.21 Bahan pendingin, pelumas dan bahan
4.21 Coolants, lubricants and other chemicals
kimia lain seperti cairan alat penguji
such as thermal probe solutions should
suhu hendaklah dievaluasi dan disetujui
be evaluated and approved by a formal
dengan proses formal.
process.
4.22 Prosedur tertulis untuk perawatan
4.22 Written procedures should be
peralatan hendaklah dibuat dan dipatuhi.
established and followed for
maintenance of equipment.
4.23 Pelaksanaan perawatan dan pemakaian
4.23 A written record of major equipment
suatu peralatan utama hendaklah dicatat
maintenance and use should be included
dalam buku log alat yang menunjukkan
in individual equipment logs which also
tanggal, waktu, produk, kekuatan dan
identifies the date, time, product,
nomor setiap bets atau lot yang diolah
strength and batch or lot number of each
dengan alat tersebut. Catatan untuk
batch processed. For equipment used
peralatan yang digunakan khusus untuk
solely for one product the record can be
satu produk saja dapat ditulis dalam
included in the production batch records.
catatan bets.
SANITASI
SANITATION
DAN
AND
HIGIENE
HYGIENE
PRINSIP
PRINCIPLE
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi
High level or sanitation and hygiene should be
hendaklah diterapkan pada setiap aspek
practiced in every aspect of manufacturing
pembuatan obat. Ruang lingkup sanitasi dan
medicinal products. The scope of sanitation
higiene meliputi personil, bangunan, peralatan
and hygiene covers personnel, premises,
dan perlengkapan, bahan produksi serta
equipment and apparatus, production
wadahnya, bahan pembersih dan desinfeksi,
materials and containers, products for
dan segala sesuatu yang dapat merupakan
cleaning and disinfection, and anything that
sumber pencemaran produk. Sumber
could become a source of contamination to
pencemaran potensial hendaklah dihilangkan
the product. Potential sources of
melalui suatu program sanitasi dan higiene
contamination should be eliminated through
yang menyeluruh dan terpadu.
an integrated comprehensive program of
sanitation and hygiene.
HIGIENE PERORANGAN
PERSONAL HYGIENE
5.1 Tiap personil yang masuk ke area
5.1 Every person entering the manufacturing
pembuatan hendaklah mengenakan
areas should wear protective garments
pakaian pelindung yang sesuai dengan
appropriate to the operations to be
kegiatan yang dilaksanakannya.
carried out.
5.2 Prosedur higiene perorangan termasuk
5.2 Personal hygiene procedures including
persyaratan untuk mengenakan pakaian
requirement of using protective clothing
pelindung hendaklah diberlakukan bagi
should apply to all persons entering
semua personil yang memasuki area
production areas, whether they are
produksi, baik karyawan purnawaktu,
temporary or full-time employees or non-
paruhwaktu atau bukan karyawan yang
employees on company property, e.g.
berada di area pabrik, misal karyawan
contractor’s employees, visitors, senior
kontraktor, pengunjung, anggota
management and inspectors.
manajemen senior dan inspektur.
PRODUKSI PRODUCTION
PRINSIP PRINCIPLE
UMUM GENERAL
6.1 Produksi hendaklah dilakukan dan di- 6.1 Production should be performed and
awasi oleh personil yang kompeten. supervised by competent people.
6.2 Penanganan bahan dan produk jadi, 6.2 All handling of materials and products,
seperti penerimaan dan karantina, such as receipt and quarantine,
pengambilan sampel, penyimpanan, sampling, storage, labelling,
penandaan, penimbangan, dispensing, processing, packaging
pengolahan, pengemasan dan and distribution should be done in
distribusi hendaklah dilakukan sesuai accordance with written procedures or
dengan prosedur atau instruksi tertulis instructions and, where necessary,
dan bila perlu dicatat. recorded.
6.3 Seluruh bahan yang diterima 6.3 All incoming materials should be
hendaklah diperiksa untuk checked to ensure that the
memastikan kesesuaiannya dengan consignment corresponds to the
pesanan. Wadah hendaklah order. Container should be cleaned
dibersihkan dimana perlu dan diberi where necessary and labelled with the
penandaan dengan data yang prescribed data.
diperlukan.
6.4 Kerusakan wadah dan masalah lain 6.4 Damage to containers and any other
yang dapat berdampak merugikan problem which might adversely affect
terhadap mutu bahan hendaklah the quality of a material should be
diselidiki, dicatat dan dilaporkan investigated, recorded and reported to
kepada Bagian Pengawasan Mutu. the Quality Control Department.
6.5 Bahan yang diterima dan produk jadi 6.5 Incoming materials and finished
hendaklah dikarantina secara fisik products should be physically or
atau administratif segera setelah administratively quarantined
diterima atau diolah, sampai immediately after receipt or
dinyatakan lulus untuk pemakaian processing, until they have been
atau distribusi. released for use or distribution.
BAHAN AWAL
STARTING MATERIALS
6.18 Pembelian bahan awal adalah suatu
6.18 The purchase of starting materials is
aktifitas penting dan oleh karena itu
an important operation which should
hendaklah melibatkan staf yang
involve staff who have a particular and
mempunyai pengetahuan khusus dan
thorough knowledge of the suppliers.
menyeluruh perihal pemasok.
VALIDASI PROSES
PROCESS VALIDATION
6.41 Studi validasi hendaklah memperkuat
6.41 Validation studies should reinforce
pelaksanaan CPOB dan dilakukan
Good Manufacturing Practice and be
sesuai dengan prosedur yang telah
conducted in accordance with defined
ditetapkan. Hasil validasi dan
procedures. Results and conclusions
kesimpulan hendaklah dicatat.
should be recorded.
6.42 Apabila suatu formula pembuatan
6.42 When any new manufacturing formula
atau metode preparasi baru diadopsi,
or method of preparation is adopted,
hendaklah diambil langkah untuk
steps should be taken to demonstrate
membuktikan prosedur tersebut cocok
its suitability for routine processing.
untuk pelaksanaan produksi rutin, dan
The defined process, using the
bahwa proses yang telah ditetapkan
materials and equipment specified,
dengan menggunakan bahan dan
should be shown to yield a product
peralatan yang telah ditentukan, akan
consistently of the required quality.
senantiasa menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu.
PENGEMBALIAN
RETURNS
6.65 Semua bahan awal, bahan
6.65 All starting materials, packaging
pengemas, produk antara dan produk
materials, intermediate and bulk
ruahan yang dikembalikan ke gudang
products returned to storage areas
penyimpanan hendaklah didokumen-
should be properly documented and
tasikan dengan benar dan
reconciled.
direkonsiliasi.
Pencetakan Tablet
Tablet Compression
6.89 Mesin pencetak tablet hendaklah
6.89 Tablet compressing machines should
dilengkapi dengan fasilitas pengendali
be provided with effective dust control
debu yang efektif dan ditempatkan
facilities and be situated to avoid
sedemikian rupa untuk
product mix-up. Unless the same
menghindarkan kecampurbauran
product is being made on each
antar produk. Tiap mesin hendaklah
machine, or unless the compressing
ditempatkan dalam ruangan terpisah.
machine itself provides its own
Kecuali mesin tersebut digunakan
enclosed air controlled environment,
untuk produk yang sama atau
the machines should be situated in
dilengkapi sistem pengendali udara
separate cubicles.
yang tertutup maka dapat ditempatkan
dalam ruangan tanpa pemisah.
KEGIATAN PENGEMASAN
PACKAGING OPERATIONS
6.120 Pada umumnya, proses pengisian dan
6.120 Normally, filling and sealing should be
penutupan hendaklah segera disertai
followed as quickly as possible by
dengan pemberian label. Bila tidak,
labelling. If it is not the case,
hendaklah diterapkan prosedur yang
appropriate procedures should be
tepat untuk memastikan agar tidak
applied to ensure that no mix-ups or
terjadi kecampurbauran atau salah
mislabelling can occur.
pemberian label.
6.121 Kegiatan pengemasan berfungsi
6.121 The function of the packaging
membagi dan mengemas produk
operation is to subdivide and package
ruahan menjadi produk jadi.
bulk product into finished product.
Pengemasan hendaklah dilaksanakan These operations should be
di bawah pengendalian yang ketat performed under strict controls
untuk menjaga identitas, keutuhan designed to protect the identity,
dan mutu produk akhir yang dikemas. integrity and quality of the final
package.
6.122 Bila menyiapkan program untuk
6.122 When setting up a programme for the
kegiatan pengemasan, hendaklah
packaging operations, particular
diberikan perhatian khusus untuk
attention should be given to
meminimalkan risiko kontaminasi
minimising the risk of cross-
silang, kecampurbauran atau
contamination, mix-ups or
kekeliruan. Produk yang berbeda tidak
substitutions. Different products
boleh dikemas berdekatan kecuali ada
should not be packaged in close
segregasi fisik.
proximity unless there is physical
segregation.
6.123 Hendaklah ada prosedur tertulis yang
6.123 There should be written procedures
menguraikan penerimaan dan
describing the receipt and
identifikasi produk ruahan dan bahan
identification of bulk and packaging
pengemas, pengawasan untuk
materials, proper controls to assure
menjamin bahwa produk ruahan dan
that the correct bulk, printed and
bahan pengemas cetak dan bukan
unprinted packaging materials, and
cetak serta bahan cetak lain yang
other printed materials are used, the
akan dipakai adalah benar,
required in-process- control the
pengawasan selama-proses
reconciliation of bulk products, printed
pengemasan rekonsiliasi terhadap
packaging materials and other printed
produk ruahan, bahan pengemas
materials, and final package
cetak dan bahan cetak lain, serta
examination. All packaging operations
pemeriksaan hasil akhir pengemasan.
should proceed in accordance with the
Semua kegiatan pengemasan
instructions given and using the
hendaklah dilaksanakan sesuai
specified materials in the Master
dengan instruksi yang diberikan dan
Packaging Procedure. Details of the
menggunakan bahan pengemas yang
operation should be recorded on the
tercantum dalam Prosedur
Batch Packaging Record.
Pengemasan Induk. Rincian
pelaksanaan pengemasan hendaklah
dicatat dalam Catatan Pengemasan
Bets.
Kesiapan Jalur
Line Clearance
6.130 Segera sebelum menempatkan bahan
6.130 Immediately prior to the placement of
pengemas dan bahan cetak lain pada
packaging materials and other printed
jalur pengemasan, personil
materials on the packaging line, a line
penanggung jawab yang ditunjuk dari
clearance check should be made by a
bagian pengemasan hendaklah
designated responsible packaging
melakukan pemeriksaan kesiapan
person in accordance with a written
jalur sesuai dengan prosedur tertulis
line clearance procedure, approved by
yang disetujui oleh kepala bagian
the head of Quality Management
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu),
(Quality Assurance), to:
untuk:
a) memastikan bahwa semua bahan
a) verify that all materials and
dan produk yang sudah dikemas
packaged products from the
dari kegiatan pengemasan
previous packaging operation have
sebelumnya telah benar
been removed from the packaging
disingkirkan dari jalur pengemasan
line and line area;
dan area sekitarnya;
b) memeriksa kebersihan jalur dan
b) check the line and immediate area
area sekitarnya: dan
for general cleanliness; and
c) memastikan kebersihan peralatan
c) verify that the equipment has been
yang akan dipakai.
properly cleaned.
Praktik Pengemasan
Packaging Practices
6.131 Risiko kesalahan terjadi dalam
6.131 Risk of packaging errors can be
pengemasan dapat diperkecil dengan
minimized by the following means:
cara sebagai berikut:
a) menggunakan label dalam
a) the use of roll-feed labels;
gulungan;
b) pemberian penandaan bets pada
b) on-line batch coding;
jalur pemasangan label;
c) dengan menggunaan alat pemindai
c) use of electronic code readers and
dan penghitung label elektronis;
labels counters;
d) label dan bahan cetak lain didesain
d) labels and other printed materials
sedemikian rupa sehingga masing-
designed with distinct marks for
masing mempunyai tanda khusus
different products; and
untuk tiap produk yang berbeda;
dan
e) di samping pemeriksaan secara
e) in addition to visual checks during
visual selama pengemasan
the packaging run, independent
berlangsung, hendaklah dilakukan
Quality Control checks during and
pula pemeriksaan secara
at the end of the run should be
independen oleh bagian
performed.
Pengawasan Mutu selama dan
pada akhir proses pengemasan.
6.141 Produk yang telah diisikan ke dalam 6.141 Products filled into their final
wadah akhir tetapi belum diberi label containers and held awaiting labelling
hendaklah dipisahkan dan diberi should be segregated and marked so
penandaan untuk menghindarkan as to avoid mix-up.
kecampurbauran.
6.142 Bagian peralatan pengemas yang 6.142 Packaging equipment whose parts do
biasanya tidak bersentuhan dengan not normally come in contact with the
produk ruahan tapi dapat menjadi bulk product but in which dust, debris,
tempat penumpukan debu, serpihan, packaging components or product
bahan pengemas ataupun produk might collect and later fall into the
yang kemudian dapat jatuh ke dalam product or otherwise become a
produk atau mencemari atau dapat contaminant or source of mix-up,
menjadi penyebab kecampurbauran should be appropriately cleaned.
produk yang sedang dikemas,
hendaklah dibersihkan dengan
cermat.
6.143 Hendaklah diambil tindakan untuk 6.143 Measures should be taken to control
mengendalikan penyebaran debu the spread of dust during packaging
selama proses pengemasan especially of dry products. Segregated
khususnya produk kering. Area packaging areas are necessary for
pengemasan yang terpisah diperlukan some products e.g. potent low dose or
untuk produk tertentu misalnya obat toxic products and sensitizing agents.
yang berdosis rendah dan berpotensi Compressed air should never be used
tinggi atau produk toksik dan bahan to clean equipment within an
yang dapat menimbulkan sensitisasi. operation packaging area where there
Udara bertekanan tidak boleh is danger of cross-contamination.
digunakan untuk membersihkan
peralatan di area kegiatan
pengemasan di mana pencemaran-
silang dapat terjadi.
6.144 Pemakaian sikat hendaklah dibatasi 6.144 Brushes should be restricted in use
karena dapat menimbulkan bahaya because of the contamination hazard
pencemaran dari bulu sikat dan/atau of hairs or bristles and/or particles
partikel yang menempel pada sikat. held in the brushes.
6.145 Personil hendaklah diingatkan untuk 6.145 Personnel should be cautioned not to
tidak menaruh bahan pengemas atau place packaging components or
produk di dalam saku mereka. Bahan products in their pockets. Such
tersebut hendaklah dibawa dengan material should be carried only in their
tangan atau di dalam wadah yang hands or in closed, properly identified
tertutup dan diberi tanda yang jelas. containers.
6.146 Bahan yang diperlukan dalam proses 6.146 Essential supplies, such as lubricants,
pengemasan seperti pelumas, adhesive, inks, cleaning fluids, etc.
perekat, tinta, cairan pembersih, dan should be kept in containers that look
sebagainya, hendaklah disimpan di completely different from any
dalam wadah yang jelas tampak
container that is used for product
berbeda dengan wadah yang dipakai
packaging and should be prominently
untuk pengemasan produk dan
and clearly labelled as to their
hendaklah diberi penandaan yang contents.
jelas dan mencolok sesuai dengan
isinya.
PENGAWASAN SELAMA-PROSES
IN-PROCESS CONTROL
6.160 Untuk memastikan keseragaman bets
6.160 To assure batch uniformity and
dan keutuhan obat, prosedur tertulis
integrity of medicinal products, written
yang menjelaskan pengambilan
procedures describing sample taking,
sampel, pengujian atau pemeriksaan
the controls or examinations to be
yang harus dilakukan selama proses
conducted on in-process product of
dari tiap bets produk hendaklah
each batch should be performed
dilaksanakan sesuai dengan metode
according to methods approved by the
yang telah disetujui oleh kepala
head of Quality Management (Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Assurance) and the results recorded.
Mutu) dan hasilnya dicatat.
Such control is intended to monitor the
Pengawasan tersebut dimaksudkan
product yield and validate the
untuk memantau hasil dan
performance of the production
memvalidasi kinerja dari proses
process that may be responsible for
produksi yang mungkin menjadi
causing variability in the character-
penyebab variasi karakteristik produk
istics of in-process products.
dalam-proses.
Produk Kembalian
Returned Products
6.171 Produk yang dikembalikan dari
6.171 Products returned from the market
peredaran dan telah lepas dari
and which have left the control of the
pengawasan industri pembuat
manufacturer should be destroyed
hendaklah dimusnahkan. Produk
unless without doubt their quality is
tersebut dapat dijual lagi, diberi label
satisfactory; they may be considered
kembali atau dipulihkan ke bets
for re-sale, re-labelling or recovery
berikut hanya bila tanpa keraguan
with a subsequent batch only after
mutunya masih memuaskan setelah
they have been critically assessed by
dilakukan evaluasi secara kritis oleh
the head of Quality Management
kepala bagian Manajemen Mutu
(Quality Assurance) in accordance
(Pemastian Mutu) sesuai prosedur
with a written procedure. The nature
tertulis. Evaluasi tersebut meliputi
of the product, any special storage
pertimbangan sifat produk, kondisi
conditions it requires, its condition and
penyimpanan khusus yang diperlukan,
history, and the time elapsed since it
kondisi dan riwayat produk serta lama
was issued should all be taken into
produk dalam peredaran. Bilamana
account in this assessment. Where
ada keraguan terhadap mutu, produk
any doubt arises over the quality of
tidak boleh dipertimbangkan untuk
the product, it should not be
didistribusikan atau dipakai lagi,
considered suitable for re-issue or re-
walaupun pemrosesan ulang secara
use, although basic chemical re-
kimia untuk memperoleh kembali
processing to recover active
bahan aktif dimungkinkan. Tiap
ingredients may be possible. Any
tindakan yang diambil hendaklah
action taken should be appropriately
dicatat dengan baik.
recorded.
6.172 Industri hendaklah menyiapkan
6.172 The manufacturer should establish a
prosedur untuk penahanan,
procedure for holding, investigating
penyelidikan dan pengujian produk
and analysing the returned product
kembalian serta pengambilan
and deciding whether the product may
keputusan apakah produk kembalian
be reprocessed or should be
dapat diproses ulang atau harus
destroyed after critical evaluation is
dimusnahkan setelah dilakukan
made. Based on the evaluation, the
evaluasi secara kritis. Berdasarkan
returned products are categorized as
hasil evaluasi, produk kembalian
follows:
dapat dikategorikan sebagai berikut:
a) produk kembalian yang masih a) returned products which still meet
memenuhi spesifikasi dan karena their specifications and therefore
itu dapat dikembalikan ke dalam may be returned to inventory;
persediaan;
b) produk kembalian yang dapat b) returned products which may be
diproses ulang; dan reprocessed; and
c) produk kembalian yang tidak c) returned products which do not
memenuhi spesifikasi dan tidak meet their specifications and
dapat diproses ulang. cannot be reprocessed.
6.173 Prosedur hendaklah mencakup:
6.173 The procedure should include:
identifikasi dan catatan mutu
identifying and recording the quality
produk kembalian;
of returned product;
penyimpanan produk kembalian
holding the product in quarantine;
dalam karantina;
penyelidikan, pengujian dan
investigation, test and analysis of
analisis produk kembalian oleh
the product by quality control;
bagian Pengawasan Mutu;
evaluasi yang kritis sebelum
critical evaluation before the
manajemen mengambil keputusan
management decides whether the
apakah produk dapat diproses
product may be reprocessed or not;
ulang atau tidak; dan
and
pengujian tambahan terhadap
additional test for a requirement of
persyaratan dari produk hasil
the reprocessed product.
pengolahan ulang.
6.174 Produk kembalian yang tidak dapat
6.174 Returned products which cannot be
diolah ulang hendaklah dimusnahkan.
reprocessed should be destroyed. A
Prosedur pemusnahan bahan atau
procedure for destruction of rejected
pemusnahan produk yang ditolak
materials or product should be
hendaklah disiapkan. Prosedur ini
available. The procedure should
hendaklah mencakup tindakan
include precautionary measures to
pencegahan terhadap pencemaran
prevent pollution of the environment
lingkungan dan penyalahgunaan
and misuse of the material or product
bahan atau produk oleh orang yang
by unauthorized persons.
tidak mempunyai wewenang.
Dokumentasi
Documentation
6.175 Penanganan produk kembalian dan
6.175 The handling or returned product and
tindak lanjutnya hendaklah
the follow-up actions should be
didokumentasikan dan dilaporkan.
documented and reported. If the
Bila produk harus dimusnahkan,
product is to be destroyed, the
dokumentasi hendaklah mencakup
documentation should include a
berita acara pemusnahan yang diberi
certificate of destruction which is
tanggal dan ditandatangani oleh
dated and signed by the persons
personil yang melaksanakan dan
performing and witnessing the
personil yang menyaksikan
destruction.
pemusnahan.
UMUM
GENERAL
7.1 Tiap pemegang izin pembuatan harus
7.1 Each holder of a manufacturing
mempunyai Bagian Pengawasan Mutu.
authorization must have a Quality
Bagian ini harus independen dari bagian
Control Department. This department
lain dan di bawah tanggung jawab dan
must be independent from other
wewenang seorang dengan kualifikasi
departments, and under the authority of
dan pengalaman yang sesuai, yang
a person with appropriate qualifications
membawahi satu atau beberapa
and experience, who has one or several
laboratorium. Sarana yang memadai
control laboratories at his disposal.
harus tersedia untuk memastikan bahwa
Adequate resources must be available to
segala kegiatan Pengawasan Mutu
ensure that all the Quality Control
dilaksanakan dengan efektif dan dapat
arrangements are effectively and reliably
diandalkan.
carried out.
7.2 Tugas utama kepala bagian
7.2 The principal duties of the head of
Pengawasan Mutu dijelaskan pada Bab
Quality Control are summarised in
2 Personalia. Bagian Pengawasan Mutu
Chapter 2 Personnel. The Quality
secara keseluruhan juga mempunyai
Control Department as a whole will also
tanggung jawab, antara lain adalah:
have other duties, such as:
membuat, memvalidasi dan
to establish, validate and implement
menerapkan semua prosedur
all quality control procedures,
pengawasan mutu,
menyimpan sampel pembanding dari
keep the reference samples of
bahan dan produk,
materials and products,
memastikan pelabelan yang benar
ensure the correct labelling of
pada wadah bahan dan produk,
containers of materials and products,
memastikan pelaksanaan peman-
ensure the monitoring of the stability
tauan stabilitas dari produk,
of the products,
ikut serta pada investigasi dari
participate in the investigation of
keluhan yang terkait dengan mutu
complaints related to the quality of
produk,
the product,
dll.
etc.
Semua kegiatan tersebut hendaklah
All these operations should be carried
dilakukan sesuai dengan prosedur
out in accordance with written
tertulis, dan dicatat di mana perlu.
procedures and, where necessary,
recorded.
7.3 Dokumentasi dan prosedur pelulusan
7.3 Documentations and approval
yang diterapkan bagian Pengawasan
procedures applied by the quality control
Mutu hendaklah menjamin bahwa
unit should ensure that the necessary
pengujian yang diperlukan telah
tests are carried out before the materials
dilakukan sebelum bahan digunakan
are used for production and products are
dalam produksi dan produk disetujui
approved for distribution.
sebelum didistribusikan.
CARA BERLABORATORIUM
GOOD QUALITY CONTROL LABORATORY
PENGAWASAN MUTU YANG BAIK
PRACTICES
7.4 Personil, bangunan dan fasilitas serta
7.4 The personnel, premises, and equipment
peralatan laboratorium hendaklah sesuai
in the laboratories should be appropriate
untuk jenis tugas yang ditentukan dan
to the tasks imposed by the nature and
skala kegiatan pembuatan obat.
the scale of the manufacturing
Penggunaan laboratorium luar sesuai
operations. The use of outside
dengan ketentuan yang tercantum dalam
laboratories, in conformity with the
Bab 11 Pembuatan dan Analisis
principles detailed in Chapter 11
Berdasarkan Kontrak, dapat diterima
Contract Manufacture and Analysis, can
untuk hal tertentu
be accepted for particular reasons.
7.5 Bangunan dan fasilitas Laboratorium
7.5 Control Laboratory premises should
Pengawasan Mutu memenuhi
meet the general and specific
persyaratan umum dan khusus untuk
requirements for Quality Control areas
Pengawasan Mutu yang disebutkan
given in Chapter 3 Building and Facility.
DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
7.12 Dokumentasi laboratorium hendaklah
7.12 Laboratory documentation should follow
mengikuti prinsip yang diuraikan dalam
the principles given in Chapter 10
Bab 10 Dokumentasi. Bagian penting
Documentation. An important part of this
dokumentasi yang berkaitan dengan
documentation deals with Quality Control
Pengawasan Mutu berikut ini hendaklah
and the following details should be
tersedia di bagian Pengawasan Mutu:
readily available to the Quality Control
department:
spesifikasi;
specifications;
prosedur pengambilan sampel;
sampling procedures;
prosedur dan catatan pengujian
testing procedures and records
(termasuk lembar kerja analisis
(including analytical worksheets
dan/atau buku catatan laboratorium);
and/or laboratory notebooks);
laporan dan/atau sertifikat analisis;
analytical reports and/or certificates;
data pemantauan lingkungan, bila
data from environmental monitoring,
diperlukan;
where required;
catatan validasi metode analisis, bila
validation records of test methods,
diperlukan; dan
where applicable; and
prosedur dan catatan kalibrasi
procedures for and records of the
instrumen serta perawatan peralatan.
calibration of instruments and
maintenance of equipment.
PENGAMBILAN SAMPEL
SAMPLING
7.17 Pengambilan sampel merupakan
7.17 Sampling is an important operation in
kegiatan penting di mana hanya
which only a small fraction of a batch is
sebagian kecil saja dari satu bets yang
taken. Valid conclusions on the whole
diambil. Keabsahan kesimpulan secara
cannot be based on tests which have
keseluruhan tidak dapat didasarkan
been carried out on non-representative
pada pengujian yang dilakukan terhadap
samples. Correct sampling is thus an
sampel yang tidak mewakili satu bets.
essential part of a system of Quality
Oleh karena itu cara pengambilan
Assurance.
sampel yang benar adalah bagian yang
penting dari sistem Pemastian Mutu.
PENGUJIAN
TESTING
7.32 Metode analisis hendaklah divalidasi.
7.32 Analytical methods should be validated.
Semua kegiatan pengujian yang
All testing operations described in the
diuraikan dalam izin edar obat hendaklah
marketing authorisation should be
dilaksanakan menurut metode yang
carried out according to the approved
disetujui.
methods.
7.33 Hasil pengujian yang diperoleh
7.33 The results obtained should be recorded
hendaklah dicatat dan dicek untuk
and checked to make sure that they are
memastikan bahwa masing-masing
consistent with each other. Any
konsisten satu dengan yang lain. Semua
calculations should be critically
kalkulasi hendaklah diperiksa dengan
examined.
kritis.
7.34 The tests performed should be recorded
7.34 Pengujian yang dilakukan hendaklah
and the records should include at least
dicatat dan catatannya hendaklah
the following data:
mencakup paling sedikit data sebagai
berikut:
a) nama bahan atau produk dan, di
a) name of the material or product and,
mana perlu, bentuk sediaan;
where applicable, dosage form;
b) nomor bets dan, di mana relevan,
b) batch number and, where
pembuat dan/atau pemasok;
appropriate, the manufacturer and/or
supplier;
c) rujukan spesifikasi dan prosedur
c) references to the relevant
pengujian yang relevan;
specifications and testing
procedures;
d) hasil pengujian, termasuk pengamat-
d) test results, including observations
an dan kalkulasi, dan acuan kepada
and calculations, and reference to
semua sertifikat analisis;
any certificates of analysis;
e) tanggal pengujian;
e) dates of testing;
f) paraf orang yang melaksanakan
f) initials of the persons who performed
pengujian;
the testing;
g) paraf orang yang melakukan
g) initials of the persons who verified
verifikasi terhadap pengujian dan
the testing and the calculations,
kalkulasi, di mana perlu;
where appropriate;
h) pernyataan pelulusan atau penolakan
h) a clear statement of release or
(atau keputusan status lain) yang
rejection (or other status decision)
jelas dan tanda tangan orang yang
and the dated signature of the
bertanggung jawab yang dilengkapi
designated responsible person.
dengan tanggal.
TEST REQUIREMENTS
PERSYARATAN PENGUJIAN
Starting and Packaging Materials
Bahan Awal dan Bahan Pengemas
7.37 Before releasing a starting or packaging
7.37 Sebelum meluluskan bahan awal atau
material for use, the head of Quality
bahan pengemas untuk digunakan,
Control should ensure that the materials
kepala bagian Pengawasan Mutu
have been tested for conformity with
hendaklah memastikan bahwa bahan
specifications for identity, strength, purity
tersebut telah diuji kesesuaiannya
and other quality parameters.
terhadap spesifikasi untuk identitas,
kekuatan, kemurnian dan parameter
mutu lain.
7.38 An identity test should be conducted on
7.38 Pengujian identitas hendaklah
a sample from each container of starting
dilaksanakan pada sampel dari tiap
material. (See also Section 7.22)
wadah bahan awal. (Lihat juga Butir
7.22)
Produk Jadi
Finished Products
7.39 Untuk tiap bets produk jadi, hendaklah
7.39 For each batch of medicinal product,
dilakukan pengujian (di laboratorium)
there should be appropriate laboratory
atas kesesuaian terhadap spesifikasi
determination of satisfactory
produk akhirnya, sebelum diluluskan.
conformance to its finished product
specifications prior to release.
7.40 Produk jadi yang tidak memenuhi
7.40 Medicinal products failing to meet the
spesifikasi dan kriteria mutu lain yang
established specifications and any other
ditetapkan hendaklah ditolak.
relevant quality criteria should be
Pengolahan ulang dapat dilakukan,
rejected. Reprocessing may be
apabila laik, namun produk hasil
performed, if feasible, but the
pengolahan ulang hendaklah memenuhi
reprocessed product should meet all
semua spesifikasi dan kriteria mutu lain
specifications and other quality criteria
yang ditetapkan sebelum diluluskan
prior to its acceptance and release.
untuk distribusi.
Environment Monitoring
Pemantauan Lingkungan
7.41 The following controls should be
7.41 Pemantauan lingkungan hendaklah
performed :
dilakukan sebagai berikut:
a) regular monitoring of the process
a) pemantauan teratur mutu air untuk
water, including at the point of use,
proses, termasuk pada titik
for chemical and microbiological
penggunaan, terhadap mutu kimiawi
quality. The sample size and test
dan mikrobiologis. Jumlah sampel
method employed should be capable
dan metode pengujian hendaklah
of detecting the presence of low
mampu mendeteksi organisme
levels of indicator
indikator dalam konsentrasi rendah,
organisms, e.g.
misalnya Pseudomonas; Pseudomonas
b) pemantauan mikrobiologis secara b) periodic microbiological monitoring of
berkala pada lingkungan produksi; the production environment;
c) pengujian berkala terhadap c) periodic testing of the environment
lingkungan sekitar area produksi around the production areas for the
untuk mendeteksi produk lain yang presence of other drug product that
dapat mencemari produk yang will contaminate the product being
sedang diproses; dan processed; and
d) pemantauan cemaran udara.
d) control of airborne contaminants.
Pengujian Ulang Bahan yang Diluluskan
Retesting of Approved Materials
7.42 Hendaklah ditetapkan batas waktu
7.42 There should be an appropriate time limit
penyimpanan yang sesuai untuk tiap
for storage of each starting material,
bahan awal, produk antara, dan produk
intermediate and bulk product. After this
ruahan. Setelah batas waktu ini bahan
period the material or product should be
atau produk tersebut hendaklah diuji
retested by the quality control unit for
ulang oleh bagian Pengawasan Mutu
identity, strength, purity and quality.
terhadap identitas, kekuatan, kemurnian
Based on the retest result the material is
dan mutu. Berdasarkan hasil uji ulang
either re-approved for use or rejected.
tersebut bahan atau produk itu dapat
diluluskan kembali untuk digunakan atau
ditolak.
Pengolahan Ulang
Reprocessing
7.44 Pengujian tambahan terhadap produk
7.44 Additional testing of any finished product
jadi hasil pengolahan ulang hendaklah
which has been reprocessed should be
dilakukan sesuai ketentuan.
performed as required.
7.45 Uji stabilitas lanjut hendaklah dilakukan
7.45 Follow-up stability study of the
terhadap produk hasil pengolahan ulang
reprocessed product should be
sesuai keperluan.
conducted as necessary.
programmes;
Kalibrasi alat atau sistem Calibration of instruments or
pengukuran; measurement systems;
Prosedur penarikan kembali obat Recall procedures;
jadi;
Penanganan keluhan; Management of complaints;
Pengawasan label; dan Control of labels; and
Hasil inspeksi diri sebelumnya dan Results of previous self inspection
tindakan perbaikan. and any corrective steps taken.
Aspek-aspek tersebut hendaklah They should be examined at intervals
diperiksa secara berkala menurut following a pre-arranged programme in
program yang telah disusun untuk order to verify their conformity with the
memverifikasi kepatuhan terhadap principles of Quality Assurance.
prinsip Pemastian Mutu.
8.2 Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara 8.2 Self inspections should be conducted in
indipenden dan rinci oleh personil (- an independent and detailed way by
personil) perusahaan yang kompeten. designated competent personnel(s) from
Manajemen hendaklah membentuk tim the company. Management should
inspeksi diri yang berpengalaman dalam appoint a self inspection team consisting
bidangnya masing-masing dan of experts in their own fields and familiar
memahami CPOB. with Good Manufacturing Practices.
Audit independen oleh pihak ketiga juga Independent audit by external experts
dapat bermanfaat. may also be useful.
8.3 Inspeksi diri dapat dilaksanakan per 8.3 Self Inspection may be conducted by
bagian sesuai dengan kebutuhan part of unit depending on the company
perusahaan, namun inspeksi diri yang requirements; however, a complete self
menyeluruh hendaklah dilaksanakan inspection should be conducted at least
minimal 1 (satu) kali dalam setahun. once a year. The frequency should be
Frekuensi inspeksi diri hendaklah stated in the procedure for self
tertulis dalam prosedur inspeksi diri. inspection.
8.4 Semua hasil inspeksi diri hendaklah 8.4 All self inspections should be recorded.
dicatat. Laporan hendaklah mencakup: Reports should contain :
Semua hasil pengamatan yang all the observations made during the
dilakukan selama inspeksi dan, bila inspections and, where applicable,
memungkinkan,
Saran untuk tindakan perbaikan. proposals for corrective measures.
Pernyataan dari tindakan yang dilakukan Statements on the actions subsequently
hendaklah dicatat. taken should also be recorded.
8.5 Hendaklah ada program penindak- 8.5 There should be an effective follow-up
lanjutan yang efektif. Manajemen programme. The company management
perusahaan hendaklah mengevaluasi should evaluate both the self-inspection
baik laporan inspeksi diri maupun report and the corrective actions as
tindakan perbaikan bila diperlukan. necessary.
8.6 Penyelenggaraan audit mutu berguna 8.6 It may be useful to supplement self
sebagai pelengkap inspeksi diri. Audit inspections with a quality audit. A quality
PENANGANAN KELUHAN
HANDLING OF PRODUCT
TERHADAP PRODUK
COMPLAINTS AND
DAN PENARIKAN
PRODUCT RECALLS
KEMBALI PRODUK
PRINSIP
PRINCIPLE
Semua keluhan dan informasi lain yang
All complaints and other information
berkaitan dengan kemungkinan terjadi
concerning potentially defective products must
kerusakan obat harus dikaji dengan teliti
be carefully reviewed according to written
sesuai dengan prosedur tertulis.
procedures.
Untuk menangani semua kasus yang
In order to provide for all contingencies, a
mendesak, hendaklah disusun suatu sistem,
system should be designed to recall, if
bila perlu mencakup penarikan kembali
necessary, promptly and effectively products
produk yang diketahui atau diduga cacat dari
known or suspected to be defective from the
peredaran secara cepat dan efektif.
market.
KELUHAN
COMPLAINTS
9.1 Hendaklah ditunjuk personil yang
9.1 A person should be designated
bertanggung jawab untuk menangani
responsible for handling the complaints
keluhan dan memutuskan tindakan
and deciding the measures to be taken
yang hendak dilakukan bersama staf
together with sufficient supporting staff
yang memadai untuk membantunya.
to assist him. If this person is not the
Apabila personil tersebut bukan kepala
head of Quality Management (Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Assurance), the latter should be made
Mutu), maka ia hendaklah memahami
aware of any complaint, investigation or
cara penanganan seluruh keluhan,
recall.
penyelidikan atau penarikan kembali
produk.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
PRINSIP
PRINCIPLE
Dokumentasi adalah bagian dari sistem
Documentation is a part of management
informasi manajemen dan dokumentasi yang
information system, and good documentation
baik merupakan bagian yang esensial dari
constitutes an essential part of the quality
pemastian mutu. Dokumentasi yang jelas
assurance. Clear documentation is
adalah fundamental untuk memastikan bahwa
fundamental for ensuring that each personnel
tiap personil menerima uraian tugas yang
receives clear and detailed description of the
relevan secara jelas dan rinci sehingga
relevant job assignment to minimize the risk of
memperkecil risiko terjadi salah tafsir dan
misinterpretation and error, which are normally
kekeliruan yang biasanya timbul karena hanya
associated with habits of communication by
mengandalkan komunikasi lisan. Spesifikasi,
oral practice only. Specifications, Master
Dokumen Produksi Induk/Formula
Production Document/Manufacturing Formula,
Pembuatan, prosedur, metode dan instruksi,
procedures, methods and instructions, reports
laporan dan catatan harus bebas dari
and records must be free from errors and
kekeliruan dan tersedia secara tertulis.
available in writing. The legibility of documents
Keterbacaan dokumen adalah sangat penting.
is of paramount importance.
UMUM
GENERAL
10.1 Spesifikasi menguraikan secara rinci
10.1 Specifications describe in detail the
persyaratan yang harus dipenuhi
requirements with which the products
produk atau bahan yang digunakan
or materials used or obtained during
atau diperoleh selama pembuatan.
manufacture have to conform. They
Dokumen ini merupakan dasar untuk
serve as a basis for quality evaluation.
mengevaluasi mutu.
Dokumen Produksi Induk, Prosedur Master Production Documents, Master
Pengolahan Induk dan Prosedur Processing Procedure and Master
Pengemasan Induk (Formula Pem- Packaging Procedure (Manufacturing
buatan, Instruksi Pengolahan dan Formulae, Processing and Packaging
Instruksi Pengemasan) menyatakan Instruction) state all starting materials
seluruh bahan awal dan bahan and packaging materials used and lay
pengemas yang digunakan serta down all processing and packaging
menguraikan semua operasi pengo- operations.
lahan dan pengemasan.
Prosedur berisi cara untuk melaksana- Procedures give directions for
kan operasi tertentu, misalnya performing certain operations e.g.
pembersihan, berpakaian, pengen- cleaning, clothing, environmental
dalian lingkungan, pengambilan control, sampling, testing, and
sampel, pengujian, dan pengoperasian equipment operations.
peralatan.
Catatan menyajikan riwayat tiap bets Records provide a history of each
produk, termasuk distribusinya dan batch of product, including its
semua keadaan yang relevan yang distribution, and also of all other
berpengaruh pada mutu produk akhir. relevant circumstances pertinent for
Pengujian
Testing
10.24 Hendaklah tersedia prosedur tertulis
10.24 There should be written procedures
untuk pengujian bahan dan produk
for testing materials and products at
yang diperoleh dari tiap tahap produksi
different stages of production,
yang menguraikan metode dan alat
describing the methods and
yang harus digunakan. Pengujian
equipment to be used. The tests
yang dilaksanakan hendaklah dicatat
performed should be recorded (see
(lihat Bab 7 Pengawasan Mutu, Butir
Chapter 7 Quality Control, Section
7.32 – 7.36).
7.32 - 7.36).
Lain-lain
Others
10.25 Hendaklah tersedia prosedur
10.25 Written release and rejection
pelulusan dan penolakan tertulis untuk
procedures should be available for
bahan dan produk dan terutama
materials and products, and in
pelulusan untuk penjualan produk jadi
particular for the release for sale of
oleh kepala bagian Manajemen Mutu
the finished product by the head of
(Pemastian Mutu).
Quality Management (Quality
Assurance).
10.26 Catatan mengenai distribusi tiap bets
10.26 Records should be maintained of the
produk hendaklah disimpan untuk
distribution of each batch of a product
memfasilitasi penarikan kembali bets
in order to facilitate the recall of the
bila perlu (lihat Bab 9 Penanganan
batch if necessary (see Chapter 9
Keluhan Terhadap Produk dan
Handling of Product Complaint and
Penarikan Kembali Produk).
Product Recall).
10.27 Hendaklah tersedia prosedur tertulis
10.27 There should be written procedures
dan catatan yang berkaitan mengenai
and the associated records of actions
tindakan yang harus diambil atau
to be taken or conclusions reached,
kesimpulan yang dicapai, di mana
where appropriate, for:
berlaku, untuk:
validasi, misalnya proses,
validation, e.g. process,
prosedur, prosedur analisis, sistem
procedures, analytical procedures,
komputerisasi;
computerized systems;
perakitan peralatan, kualifikasi dan
equipment assembly, qualification
kalibrasi;
and calibration;
perawatan, pembersihan dan
maintenance, cleaning and
sanitasi;
sanitization;
hal yang berkaitan dengan personil
personnel matters including
termasuk pelatihan, pakaian,
training, clothing, hygiene;
higiene;
pemantauan lingkungan;
environmental monitoring;
pengendalian hama;
pest control;
keluhan; dan
complaints; and
penarikan kembali produk.
recalls.
10.28 Hendaklah tersedia prosedur pengo-
10.28 Clear operating procedures should be
perasian yang jelas untuk peralatan
available for major items of
utama pembuatan dan pengujian.
manufacturing and test equipment.
10.29 Hendaklah disediakan buku log untuk
10.29 Log books should be kept for major or
mencatat peralatan utama atau kritis,
critical equipment recording, as
sesuai keperluan, semua kegiatan
appropriate, any validations,
validasi, kalibrasi, perawatan,
calibrations, maintenance, cleaning or
pembersihan dan perbaikan, termasuk
repair operations, including the dates
tanggal, identitas personil yang
and identity of people who carried out
melaksanakan kegiatan tersebut.
these operations.
10.30 Pada buku log hendaklah juga dicatat
10.30 Log books should also record in
dalam urutan kronologis penggunaan
chronological order the use of major
peralatan utama atau kritis dan area
or critical equipment and the areas
tempat produk diolah.
where the products have been
processed.
BAB 11
CHAPTER 11
PEMBUATAN DAN CONTRACT
ANALISIS MANUFACTURE
BERDASARKAN AND ANALYSIS
KONTRAK
PRINSIP
PRINCIPLE
Pembuatan dan analisis berdasarkan
Contract manufacture and analysis must be
kontrak harus dibuat secara benar, disetujui
correctly defined, agreed and controlled in
dan dikendalikan untuk menghindarkan
order to avoid misunderstandings which
kesalahpahaman yang dapat menyebabkan
could result in a product or work of
produk atau pekerjaan dengan mutu yang
unsatisfactory quality. There must be a
tidak memuaskan. Kontrak tertulis antara
written contract between the Contract Giver
Pemberi Kontrak dan Penerima Kontrak
and the Contract Acceptor which clearly
harus dibuat secara jelas yang menentukan
establishes the duties of each party. The
tanggung jawab dan kewajiban masing-
contract must clearly state the way in which
masing pihak. Kontrak harus menyatakan
the head of Quality Management (Quality
secara jelas prosedur pelulusan tiap bets
Assurance) releasing each batch of product
produk untuk diedarkan yang menjadi
for sale exercises his full responsibility.
tanggung jawab penuh kepala bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu).
PEMBERI KONTRAK
THE CONTRACT GIVER
11.4 Pemberi Kontrak bertanggung jawab
11.4 The Contract Giver is responsible for
untuk menilai kompetensi Penerima
assessing the competence of the
Kontrak dalam melaksanakan
Contract Acceptor to carry out
pekerjaan atau pengujian yang
successfully the work or tests required
diperlukan dan memastikan bahwa
and for ensuring by means of the
prinsip dan pedoman CPOB diikuti.
contract that the principles and Good
Manufacturing Practices Guidelines as
interpreted in these Guidelines are
followed.
11.5 Pemberi Kontrak hendaklah
11.5 The Contract Giver should provide the
menyediakan semua informasi yang
Contract Acceptor with all the
diperlukan kepada Penerima Kontrak
information necessary to carry out the
untuk melaksanakan pekerjaan
contracted operations correctly in
kontrak secara benar sesuai izin edar
accordance with the marketing
dan persyaratan legal lain. Pemberi
authorization and any other legal
Kontrak hendaklah memastikan bahwa
requirements. The Contract Giver
Penerima Kontrak memahami
should ensure that the Contract
sepenuhnya masalah yang berkaitan
Acceptor is fully aware of any
dengan produk atau pekerjaan atau
problems associated with the product
pengujian yang dapat membaha-
or the work or tests which might pose
yakan gedung, peralatan, personil,
a hazard to his premises, equipment,
bahan atau produk lain.
personnel, other materials or other
products.
11.6 Pemberi Kontrak hendaklah memasti- 11.6 The Contract Giver should ensure that
kan bahwa semua produk yang all processed products and materials
diproses dan bahan yang dikirimkan delivered to him by the Contract
oleh Penerima Kontrak memenuhi Acceptor comply with their
spesifikasi yang ditetapkan atau specifications or that the products
produk telah diluluskan oleh kepala have been released by the head of
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Quality Management (Quality
Mutu) Assurance).
KONTRAK
THE CONTRACT
11.11 Kontrak hendaklah dibuat antara
11.11 A contract should be drawn up
Pemberi Kontrak dan Penerima
between the Contract Giver and the
Kontrak dengan menetapkan
Contract Acceptor which specifies their
tanggung jawab masing-masing pihak
respective responsibilities relating to
yang berhubungan dengan produksi
the manufacture and control of the
dan pengendalian mutu produk. Aspek
product. Technical aspects of the
teknis dari kontrak hendaklah dibuat
contract should be drawn up by
oleh personil yang kompeten yang
competent persons suitably
mempunyai pengetahuan yang sesuai
knowledgeable in pharmaceutical
di bidang teknologi farmasi, analisis
technology, analysis and Good
dan Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Manufacturing Practices. All
Semua pengaturan pembuatan dan
arrangements for manufacture and
analisis harus sesuai dengan izin edar
analysis must be in accordance with
dan disetujui oleh kedua belah pihak.
the marketing authorization and
agreed by both parties.
11.12 Kontrak hendaklah menyatakan
11.12 The contract should specify the way in
secara jelas prosedur pelulusan tiap
which the head of Quality
bets produk untuk diedarkan dan
Management (Quality Assurance)
memastikan bahwa tiap bets telah
releasing the batch for sale ensures
dibuat dan diperiksa pemenuhannya
that each batch has been
terhadap persyaratan izin edar yang
manufactured and checked for
menjadi tanggung jawab penuh kepala
compliance with the requirements of
bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Marketing Authorization.
Mutu).
PERENCANAAN VALIDASI
PLANNING FOR VALIDATION
12.1 Seluruh kegiatan validasi hendaklah
12.1 All validation activities should be
direncanakan. Unsur utama program
planned. The key elements of a
validasi hendaklah dirinci dengan jelas
validation programme should be
dan didokumentasikan di dalam
clearly defined and documented in a
Rencana Induk Validasi (RIV) atau
Validation Master Plan (VMP) or
dokumen setara.
equivalent documents.
12.2 RIV hendaklah merupakan dokumen
12.2 The VMP should be a summary
yang singkat, tepat dan jelas.
document which is brief, concise and
clear.
12.3 RIV hendaklah mencakup sekurang-
12.3 The VMP should contain data on at
kurangnya data sebagai berikut:
least the following:
kebijakan validasi;
validation policy;
struktur organisasi kegiatan
organisational structure of
validasi;
validation activities;
ringkasan fasilitas, sistem,
summary of facilities, systems,
peralatan dan proses yang akan
equipment and processes to be
divalidasi;
validated;
format dokumen: format protokol
documentation format: the format to
dan laporan validasi, perencanaan
be used for protocols and reports;
dan jadwal pelaksanaan;
planning and scheduling;
pengendalian perubahan; dan
change control; and
acuan dokumen yang digunakan.
reference to existing documents.
12.4 RIV terpisah mungkin diperlukan untuk
12.4 In case of large projects, it may be
suatu proyek besar.
necessary to create separate
validation master plans.
12.6 Hendaklah dibuat laporan yang 12.6 A report that cross-references the
mengacu pada protokol kualifikasi qualification and/or validation protocol
dan/atau protokol validasi dan memuat should be prepared, summarising the
ringkasan hasil yang diperoleh, results obtained, commenting on any
tanggapan terhadap penyimpangan deviations observed, and drawing the
yang terjadi, kesimpulan dan necessary conclusions, including
rekomendasi perbaikan. Tiap recommending changes necessary to
perubahan terhadap rencana yang correct deficiencies. Any changes to
ditetapkan dalam protokol hendaklah the plan as defined in the protocol
didokumentasikan dengan pertimba- should be documented with
ngan yang sesuai. appropriate justification.
KUALIFIKASI QUALIFICATION
12.8 Kualifikasi Desain (KD) adalah unsur 12.8 The first element of the validation of
pertama dalam melakukan validasi new facilities, systems or equipment
terhadap fasilitas, sistem atau could be design qualification (DQ).
peralatan baru.
12.9 Desain hendaklah memenuhi keten- 12.9 The compliance of the design with
tuan CPOB dan didokumentasikan. GMP should be demonstrated and
documented.
12.10 Kualifikasi Instalasi (KI) hendaklah 12.10 Installation qualification (IQ) should be
dilakukan terhadap fasilitas, sistem performed on new or modified
dan peralatan baru atau yang facilities, systems and equipment.
dimodifikasi. 12.11 KI hendaklah peralatan,
mencakup, pipa dan
tapi tidak sarana
terbatas pada penunjang
hal berikut: dan
a) instalasi instrumentasi
UMUM
GENERAL
1. Pembuatan produk steril hendaklah
1. The manufacture of sterile products
dilakukan di area bersih, memasuki area
should be carried out in clean areas,
ini hendaklah melalui ruang penyangga entry to which should be through
udara untuk personil dan/atau peralatan airlocks for personnel and/or for
dan bahan. Area bersih hendaklah equipment and materials. Clean areas
dijaga tingkat kebersihannya sesuai should be maintained to an appropriate
standar kebersihan yang ditetapkan dan cleanliness standard and supplied with
dipasok dengan udara yang telah air which has passed through filters of
melewati filter dengan efisiensi yang an appropriate efficiency.
sesuai.
Tidak Tidak
D 3.520.000 29.000 D 3,520,000 29,000 not not
ditetapkan ditetapkan
defined defined
19. Di mana berlangsung kegiatan aseptis, 19. Where aseptic operations are performed
hendaklah sering dilakukan pemantauan monitoring should be frequent using
misal dengan cawan papar, methods such as settle plates,
pengambilan sampel udara secara volumetric air and surface sampling (e.g.
volumetris, dan pengambilan sampel swabs and contact plates). Sampling
permukaan (dengan menggunakan cara methods used in operation should not
usap dan cawan kontak). Pengambilan interfere with zone protection. Results
sampel selama kegiatan berlangsung from monitoring should be considered
hendaklah tidak memengaruhi when reviewing batch documentation for
perlindungan zona. Hasil pemantauan finished product release. Surfaces and
hendaklah menjadi bahan pertimbangan personnel should be monitored after
ketika melakukan pengkajian catatan critical operations. Additional
bets dalam rangka pelulusan produk microbiological monitoring is also
jadi. Permukaan tempat kerja dan required outside production operations,
personil hendaklah dipantau setelah e.g. after validation of systems, cleaning
suatu kegiatan kritis selesai dilakukan. and sanitation.
Pemantauan tambahan secara
mikrobiologis juga dibutuhkan di luar
kegiatan produksi misal setelah validasi
sistem, pembersihan dan sanitasi.
Batas mikroba yang disarankan untuk
Recommended limits for microbiological
pemantauan area bersih selama kegiatan
monitoring of clean areas during operation
berlangsung
22. Transfer bahan ke dalam dan ke luar 22. The transfer of materials into and out of
unit merupakan sumber kontaminasi
the unit is one of the greatest potential
yang paling potensial. Secara umum,
sources of contamination. In general the
area di dalam isolator merupakan zona
area inside the isolator is the local zone
lokal untuk melakukan manipulasi yang
for high risk manipulations, although it is
berisiko tinggi, meskipun laminar air flow
recognized that laminar air flow may not
bisa tidak ada di area kerja ini.
exist in the working zone of all such
devices.
23. Kelas udara yang diperlukan untuk
23. The air classification required for the
lingkungan latar belakang tergantung
background environment depends on
pada desain isolator tersebut serta
the design of the isolator and its
penggunaannya. Hal tersebut hendaklah
application. It should be controlled and
dikendalikan dan untuk proses aseptis
for aseptic processing be at least Grade
setidaknya Kelas D.
D.
24. Isolator hendaklah digunakan hanya
24. Isolators should be introduced only after
setelah dilakukan validasi yang sesuai.
appropriate validation. Validation should
Validasi hendaklah mempertimbangkan
take into account all critical factors of
semua faktor kritis dari teknologi
isolator technology, for example the
isolator, misal mutu udara di dalam dan
quality of the air inside and outside
di luar (latar belakang) isolator, sanitasi
(background) the isolator, sanitation of
isolator, proses transfer dan kekedapan
the isolator, the transfer process and
isolator.
isolator integrity.
25. Pemantauan hendaklah dilakukan
25. Monitoring should be carried out
secara rutin dan mencakup uji
routinely and include frequent leak
kebocoran isolator dan sistem sarung
testing of the isolator and glove/sleeve
tangan/lengan yang sering.
system.
TEKNOLOGI PENIUPAN/PENGISIAN/
BLOW/FILL/SEAL TECHNOLOGY
PENYEGELAN
46. Pakaian dan mutunya hendaklah 46. The clothing and its quality should be
disesuaikan dengan proses dan kelas appropriate for the process and the
kebersihan area kerja. Pakaian tersebut Grade of the working area. It should be
hendaklah dipakai sesuai dengan worn in such a way as to protect the
tujuannya untuk melindungi produk dari product from contamination.
kontaminasi.
Deskripsi pakaian kerja yang
The description of clothing required for
dipersyaratkan untuk tiap kelas adalah
each Grade is given below:
sebagai berikut:
PERALATAN
EQUIPMENT
65. Ban berjalan tidak boleh menembus
65. Conveyor belt should not pass through a
sekat yang membatasi area Kelas A
partition between a Grade A or B area
atau B dengan ruang proses yang
and a processing area of lower air
mempunyai standar kebersihan lebih
cleanliness, unless the belt itself is
rendah, kecuali ban berjalan tersebut
continually sterilized (e.g. in a sterilizing
dapat secara terus-menerus disterilkan
tunnel).
(misal melalui terowongan sterilisasi).
SANITASI
SANITATION
71. Sanitasi area bersih sangatlah penting.
71. The sanitation of clean areas is
Area tersebut hendaklah dibersihkan
particularly important. They should be
secara menyeluruh sesuai program
cleaned thoroughly in accordance with a
tertulis. Bila menggunakan disinfektan
written programme. Where disinfectants
hendaklah memakai lebih dari satu
are used, more than one type should be
jenis. Pemantauan hendaklah dilakukan
employed. Monitoring should be
secara berkala untuk mendeteksi
undertaken regularly in order to detect
perkembangan galur mikroba yang
the development of resistant strains of
resisten. Dengan mempertimbangkan
micro-organisms. In view of its limited
efektivitasnya yang terbatas, lampu
effectiveness, ultraviolet light should not
ultraviolet hendaklah tidak digunakan
be used as a substitute for chemical
untuk menggantikan disinfektan kimiawi.
disinfection.
72. Disinfektan dan detergen hendaklah
72. Disinfectants and detergents should be
dipantau terhadap cemaran mikroba;
monitored for microbial contamination;
hasil pengenceran hendaklah
dilutions should be kept in previously
ditempatkan dalam wadah yang telah
cleaned containers and should only be
dicuci bersih dan hanya boleh disimpan
stored for defined periods unless
dalam jangka waktu yang telah
sterilized. Disinfectants and detergents
ditentukan, kecuali bila disterilkan.
used in Grades A and B areas should be
Disinfektan dan deterjen yang
sterilized prior to use.
digunakan untuk area Kelas A dan B
hendaklah disterilkan sebelum
digunakan.
AIR
WATER
76. Air yang dipakai untuk membuat produk
76. Water used in production of sterile
steril termasuk penyimpanan dan sistem
products including its storage and
distribusinya hendaklah selalu
supply system should be controlled to
dikendalikan untuk menjamin bahwa
assure that it will meet appropriate
spesifikasi yang sesuai dicapai tiap
specification for each operation.
pengoperasian.
PENGOLAHAN
PROCESSING
83. Hendaklah dilakukan tindakan
83. Precautions to minimize contamination
pencegahan untuk mengurangi
should be taken during all processing
pencemaran pada seluruh tahap
stages including the stages before
pengolahan termasuk tahap sebelum
sterilization.
proses sterilisasi.
STERILISASI
STERILIZATION
104. Sterilisasi dapat dicapai dengan
104. Sterilization can be achieved by the use
penggunaan panas basah atau panas
of moist or dry heat, by irradiation with
kering, dengan radiasi pengionan,
ionizing radiation, by ethylene oxide or
dengan etilen oksida atau dengan
by filtration with subsequent aseptic
filtrasi yang dilanjutkan dengan
filling of sterile final containers. Each
pengisian secara aseptis ke dalam
method has its particular advantages
wadah akhir yang steril. Masing-masing
and disadvantages. Where possible and
cara sterilisasi mempunyai kelebihan
practicable, heat sterilization is the
dan kekurangan. Di mana
method of choice.
memungkinkan dan dapat
dilaksanakan,sterilisasi cara panas
merupakan pilihan utama.
Sterilisasi Akhir
Terminal Sterilization
112. Produk yang ditujukan untuk menjadi
112. Whenever possible, products intended
steril, bilamana memungkinkan,
to be sterile should preferably be
hendaklah diutamakan disterilisasi akhir
terminally sterilized by heat in their final
dengan cara panas dalam wadah akhir.
container. Where it is not possible to
Bila sterilisasi cara panas tidak
carry out terminal sterilization by heating
memungkinkan karena stabilitas dari
due to the instability of a formulation, a
formula produk hendaklah dipakai
decision should be taken to use an
metode sterilisasi akhir yang lain setelah
alternative method of terminal
dilakukan filtrasi dan/atau proses
sterilization following filtration and/or
aseptis.
aseptic processing.
Sterilisasi Cara Panas
Sterilization by Heat
113. Tiap siklus sterilisasi panas hendaklah
113. Each heat sterilization cycle should be
dicatat pada suatu lembar pencatat
recorded on a time/temperature chart
waktu/suhu dengan skala yang cukup
with a suitably large scale or by other
besar atau dengan alat perekam yang
appropriate equipment with suitable
mempunyai akurasi dan presisi yang
accuracy and precision. The position of
dapat diandalkan. Posisi probe
the temperature probes used for
pengukur suhu yang dipakai untuk
controlling and/or recording should have
memantau dan/atau mencatat
been determined during the validation
hendaklah sudah ditentukan saat
and, where applicable, also checked
melakukan validasi dan, bilamana
against a second independent
sesuai, juga dibandingkan terhadap
temperature probe located at the same
suatu probe pengukur suhu lain yang
position.
independen dan ditempatkan pada
posisi yang sama.
PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
155. Uji sterilitas yang dilakukan terhadap
155. The sterility test applied to the finished
produk jadi hendaklah dianggap hanya
product should only be regarded as the
sebagai bagian akhir dari rangkaian
last in a series of control measures by
tindakan pengendalian untuk
which sterility is assured. The test
memastikan sterilitas dari produk. Uji
should be validated for the product(s)
sterilitas ini hendaklah divalidasi untuk
concerned.
produk yang berkaitan.
PEMBUATAN MANUFACTURE OF
OBAT PRODUK BIOLOGICAL
BIOLOGI PRODUCTS
PRINSIP
PRINCIPLE
Pembuatan obat produk biologi hendaklah
The manufacture of biological medicinal
dilaksanakan sesuai prinsip dasar CPOB.
products shall be undertaken in accordance
Butir-butir yang dicakup dalam pedoman ini
with the basic principles of GMP. The points
hendaklah dijadikan sebagai suplemen dari
covered by these guidelines should therefore
persyaratan umum yang ditetapkan pada
be considered supplementary to the general
Pedoman CPOB termasuk aneksnya yang
requirements set out in GMP for medicinal
relevan.
products including its relevant annexes.
Pembuatan obat produk biologi memerlukan
The manufacture of biological medicinal
pertimbangan khusus yang berasal dari sifat
products involves certain specific
alami produk dan proses. Cara yang
considerations arising from the nature of the
digunakan untuk pembuatan, pengendalian
products and the processes. The way in which
serta penggunaan obat produk biologi
biological medicinal products are produced,
memerlukan perhatian khusus.
controlled and administered make some
particular precautions necessary.
Tidak seperti obat konvensional yang dibuat
Unlike conventional medicinal products, which
menggunakan bahan kimia serta teknik fisik
are reproduced using chemical and physical
yang dapat menjaga tingkat konsistensi yang
techniques capable of a high degree of
tinggi, produksi obat produk biologi melibatkan
consistency, the production of biological
proses dan bahan biologi, seperti kultivasi sel
medicinal products involves biological
atau ektraksi bahan dari mikroorganisme
processes and materials, such as cultivation
hidup. Proses biologi ini dapat menimbulkan
of cells or extraction of material from living
variabilitas yang nyata, sehingga sifat dan
organisms. These biological processes may
jenis produk sampingannya juga bervariasi.
display inherent variability, so that the range
Terlebih lagi bahan yang digunakan untuk
and nature of by-products are variable.
proses kultivasi juga merupakan media
Moreover, the materials used in these
pertumbuhan yang baik bagi mikroba
cultivation processes provide good substrates
pencemar.
for growth of microbial contaminants.
Pengendalian obat produk biologi pada
Control of biological medicinal products
umumnya melibatkan teknik analisis yang
usually involves biological analytical
mempunyai variabilitas lebih tinggi dibanding
techniques which have a greater variability
dengan penentuan kimia-fisika. Jadi
than physico-chemical determinations. In-
pengawasan selama-proses berperan sangat
process controls therefore take on a great
penting pada pembuatan obat produk biologi.
importance in the manufacture of biological
medicinal products.
UMUM
GENERAL
Metode yang digunakan dalam pembuatan
The methods employed in the manufacture of
obat produk biologi merupakan faktor kritis
biological medicinal products are a critical
untuk menyusun peraturan pengawasan yang
factor in shaping the appropriate regulatory
sesuai. Oleh karena itu obat produk biologi
control. Biological medicinal products can be
PERSONALIA
PERSONNEL
1. Semua personil (termasuk yang
1. All personnel (including those concerned
menangani pembersihan, perawatan dan
with cleaning, maintenance or quality
pengawasan mutu) yang dipekerjakan di
control) employed in areas where
area di mana obat produk biologi dibuat
biological medicinal products are
hendaklah mendapat pelatihan tambahan
manufactured should receive additional
yang spesifik terhadap produk yang
training specific to the products
dibuat serta tugas mereka. Personil
manufactured and to their work.
hendaklah diberi informasi yang relevan
Personnel should be given relevant
serta pelatihan tentang higiene dan
information and training in hygiene and
mikrobiologi. Semua pelatihan hendaklah
microbiology. All trainings should be
diselenggarakan secara reguler dan
conducted regularly and properly
didokumentasikan dengan baik.
documented.
DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
30. Spesifikasi bahan awal biologi dapat
30. Specifications for biological starting
membutuhkan dokumentasi tambahan
materials may need additional
tentang sumber, asal, metode pembuatan
documentation on the source, origin,
dan pengujian yang dilakukan terutama
method of manufacture and controls
pengujian mikrobiologi.
applied, particularly microbiological
controls.
31. Spesifikasi hendaklah ditetapkan untuk
31. Specifications are routinely required for
produk antara, bulk, dan produk jadi.
intermediate, bulk, and finished product.
32. Semua galur mikroorganisme yang
32. All strains of microorganism used for
digunakan untuk produksi dan pengujian
production and testing should be
hendaklah didokumentasikan.
documented.
PRODUKSI
PRODUCTION
Bahan Awal
Starting Materials
33. Sumber, asal dan kesesuaian bahan awal
33. The source, origin and suitability of
hendaklah ditetapkan dengan jelas. Jika
starting materials should be clearly
pengujian memerlukan waktu lama,
defined. Where the necessary tests take
pengolahan bahan awal diperbolehkan
a long time, it may be permissible to
sebelum hasil uji tersedia. Dalam hal ini
process starting materials before the
pelulusan produk jadi boleh diberikan
results of the tests are available. In such
apabila hasil uji bahan awal dan produk
cases, release of a finished product is
jadi memenuhi syarat.
conditional on satisfactory results of these
tests.
34. Jika bahan awal perlu disterilisasi,
34. Where sterilisation of starting materials is
hendaklah sedapat mungkin dilakukan
required, it should be carried out where
dengan cara panas. Jika diperlukan
possible by heat. Where necessary, other
metode lain yang sesuai (misal iradiasi)
appropriate methods may also be used
dapat juga digunakan untuk inaktivasi
for inactivation of biological materials (e.g.
bahan biologi.
irradiation).
Lot Benih dan Sistem Bank Sel
Seed lot and cell bank system
35. Untuk mencegah perubahan sifat yang
35. In order to prevent the unwanted drift of
tidak diinginkan yang terjadi karena
properties which might ensue from
subkultur berulang-ulang atau
repeated subcultures or multiple
pelipatgandaan generasi, pembuatan
generations, the production of biological
obat produk biologi dengan biakan
medicinal products obtained by microbial
mikroba, propagasi biakan sel pada
culture, cell culture of propagation in
embrio dan hewan hendaklah
embryos and animals should be based on
berdasarkan sistem lot benih induk dan
a system of master and working seed lots
lot benih kerja dan/atau bank sel.
and/or cell banks.
36. Jumlah generasi (pelipatgandaan,
36. The number of generations (doublings,
pasase) antara lot benih atau bank sel
passages) between the seed lot or cell
dan produk jadi hendaklah konsisten
bank and the finished product should be
dengan dokumen persetujuan (dossier)
consistent with the marketing
izin edar. Peningkatan skala proses tidak
authorisation dossier. Scaling up of the
boleh mengubah prinsip dasar ini.
process should not change this
fundamental relationship.
37. Lot benih dan bank sel hendaklah
37. Seed lots and cell banks should be
dikarakterisasi secara memadai dan diuji
adequately characterised and tested for
terhadap cemaran. Kesesuaian
contaminants. Their suitability for use
penggunaan hendaklah dapat dibuktikan
should be further demonstrated by the
dengan melihat konsistensi karakteristik
consistency of the characteristics and
dan mutu dari bets produk yang
quality of the successive batches of
berurutan. Lot benih dan bank sel
product. Seed lots and cell banks should
hendaklah dibuat, disimpan, dan
be established, stored and used in such a
digunakan sedemikian rupa sehingga
way as to minimise the risks of
dapat meminimalkan risiko pencemaran
contamination or alteration.
atau perubahan.
Prinsip Kerja
Operating principles
42. Sifat memacu pertumbuhan yang dimiliki
42. The growth promoting properties of
media biakan hendaklah dibuktikan.
culture media should be demonstrated.
43. Penambahan bahan atau biakan ke
43. Addition of materials or cultures to
dalam fermentor dan tangki lain serta
fermenters and other vessels and the
pengambilan sampel hendaklah
taking of samples should be carried out
dilakukan secara hati-hati dalam kondisi
under carefully controlled conditions to
yang terkendali untuk menghindarkan
ensure that absence of contamination is
pencemaran. Sebelum penambahan
maintained. Care should be taken to
bahan atau pengambilan sampel
ensure that vessels are correctly
hendaklah dipastikan bahwa sambungan
connected when addition or sampling
selang ke tangki sudah terpasang dengan
take place.
benar.
PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
49. Pengawasan selama-proses berperan
49. In-process controls play a specially
sangat penting untuk menjamin
important role in ensuring the consistency
konsistensi mutu obat produk biologi.
of the quality of biological medicinal
Pengawasan yang kritis terhadap mutu
products. Those controls which are
(misal: penghilangan virus), tapi yang
crucial for quality (e.g. virus removal) but
tidak dapat dilakukan pada produk jadi,
which cannot be carried out on the
hendaklah dilakukan pada tahap produksi
finished product, should be performed at
yang tepat.
an appropriate stage of production.
50. Perlu menyimpan sampel produk antara
50. It may be necessary to retain samples of
dalam kondisi penyimpanan yang tepat
intermediate products in sufficient
dan jumlah yang cukup untuk dilakukan
quantities and under appropriate storage
pengujian ulang atau konfirmasi kontrol
conditions to allow the repetition or
dari bets.
confirmation of a batch control.
51. Proses produksi tertentu misal fermentasi
51. Continuous monitoring of certain
hendaklah dipantau terus-menerus. Data
production processes is necessary, for
yang terkumpul menjadi bagian dari
example fermentation. Such data should
catatan bets.
form part of the batch record.
52. Jika menggunakan biakan kontinu
52. Where continuous culture is used, special
(continuous culture), pertimbangan
consideration should be given to the
khusus hendaklah diberikan terhadap
quality control requirements arising from
persyaratan pengujian mutu yang timbul
this type of production method.
dari cara produksi jenis ini.
ANEKS 3
ANNEX 3
PRINSIP
PRINCIPLE
Aneks ini mengatur pembuatan gas medisinal
This annex deals with industrial manufacturing
di industri, yang merupakan proses industri
of medicinal gases, which is a specialised
khusus dan tidak lazim dilakukan oleh industri
industrial process not normally undertaken by
farmasi. Aneks ini tidak mencakup pembuatan
pharmaceutical companies. It does not cover
dan penanganan gas medisinal di rumah
manufacturing and handling of medicinal
sakit, yang harus memenuhi peraturan
gases in hospitals, which will be subject to
pemerintah. Meskipun demikian beberapa
national legislation. However relevant parts of
bagian yang relevan dari aneks ini dapat
this annex may be used as a basis for such
digunakan sebagai dasar kegiatan tersebut.
activities.
Pembuatan gas medisinal umumnya
The manufacture of medicinal gases is
dilakukan dengan menggunakan sistem
generally carried out in closed equipment.
tertutup. Oleh karena itu pencemaran
Consequently, environmental contamination of
lingkungan terhadap produk kecil. Meskipun
the product is minimal. However, there is a
demikian risiko pencemaran silang dengan
risk of cross-contamination with other gases.
gas lain tetap ada.
PERSONALIA
PERSONNEL
1. Personil yang bertanggung jawab
1. The authorized person responsible for
meluluskan suatu bets hendaklah
releasing batches should have a thorough
memiliki pengetahuan menyeluruh dan
knowledge of the production and control
pengalaman praktis di bidang produksi
of medicinal gases including practical
serta pengendalian mutu gas medisinal.
experience.
2. Seluruh personil yang terlibat dalam
2. All personnel involved in the manufacture
pembuatan gas medisinal hendaklah
of medicinal gases should understand the
memiliki pengetahuan cara pembuatan
Good Manufacturing Practices relevant to
yang baik yang berhubungan dengan gas
medicinal gases and should be aware of
medisinal serta menyadari aspek penting
the critically important aspects and
yang kritis dan bahaya potensial bagi
potential hazards for patients from
pasien pengguna produk yang berbentuk
medicinal products in the form of gas.
gas.
DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
13. Data yang dicatat untuk tiap bets tabung
13. Data included in the records for each
yang diisi harus menjamin bahwa seluruh
batch of cylinders filled must ensure that
tabung yang diisi dapat ditelusuri
each filled cylinder is traceable to
terhadap seluruh aspek signifikan dari
significant aspects of the relevant filling
kegiatan pengisian yang relevan. Di
operations. As appropriate, the following
mana perlu, hal berikut hendaklah dicatat:
should be entered:
a) nama produk;
a) the name of the product;
b) tanggal dan waktu kegiatan
b) the date and the time of the filling
pengisian;
operations;
c) referen stasiun pengisian yang
c) a reference to the filling station used;
digunakan;
d) peralatan yang digunakan;
d) equipment used;
e) nama dan rujukan spesifikasi dari
e) name and reference to the
gas atau tiap gas dalam campuran;
specification of the gas or each gas
in a mixture;
f) kegiatan pra-pengisian yang
f) pre-filling operations performed (see
dilakukan (lihat Butir 33);
Section 33.);
g) jumlah dan ukuran tabung sebelum
g) the quantity and size of cylinders
dan sesudah pengisian;
before and after filling;
h) nama operator pelaksana kegiatan
h) the name of the person carrying out
pengisian;
the filling operation;
i) paraf operator pada tiap tahap
i) the initials of the operators for each
kegiatan signifikan (kesiapan jalur,
significant step (line clearance,
penerimaan tabung, pengosongan
receipt of cylinders, emptying of
tabung, dan sebagainya);
cylinders etc);
j) parameter kunci yang diperlukan
j) key parameters that are needed to
untuk memastikan pengisian
ensure correct fill at standard
dilakukan dengan benar dan sesuai
conditions;
kondisi standar;
k) hasil dari pengujian mutu dan di
k) the results of quality control tests and
mana alat pengujian dikalibrasi
where test equipment is calibrated
sebelum dilakukan pengujian,
before each test, the reference gas
spesifikasi referen gas (reference
specification and calibration check
gas specification) dan hasil
results;
kalibrasinya;
l) hasil dari pemeriksaan yang sesuai
l) results of appropriate checks to
untuk menjamin bahwa tabung telah
ensure the containers have been
diisi;
filled;
m) sampel label kode bets;
m) a sample of the batch code label;
n) tiap masalah atau kejadian yang
n) details of any problems or unusual
tidak biasa secara rinci, dan tanda
events, and signed authorisation for
tangan pengesahan untuk tiap
any deviation from filling instructions;
penyimpangan terhadap instruksi
and
pengisian; dan
o) persetujuan, tanggal dan tanda
o) to indicate agreement, the date and
tangan supervisor yang bertanggung
signature of the supervisor
jawab untuk kegiatan pengisian.
responsible for the filling operation.
PRODUKSI
PRODUCTION
14. Semua tahap kritis dari proses
14. All critical steps in the different
pembuatan yang berbeda hendaklah
manufacturing processes should be
divalidasi.
subject to validation.
Produksi Produk Ruahan
Bulk Production
15. Gas ruahan untuk keperluan medis dapat
15. Bulk gases intended for medicinal use
dibuat secara sintesis kimia atau
could be prepared by chemical synthesis
diperoleh dari sumber alam dan
or obtained from natural resources
dilanjutkan dengan tahap pemurnian bila
followed by purification steps if necessary
perlu (misalnya pada pabrik pemisahan
(as for example in an air separation
udara). Gas ini dapat dianggap sebagai
plant). These gases could be regarded as
Bahan Farmasi Aktif [Active
Active Pharmaceutical Ingredients (API)
Pharmaceutical Ingredients (API)] atau
or as bulk medicinal products as decided
produk farmasi ruahan sesuai dengan
by the NADFC.
keputusan Badan POM.
PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
41. Mutu air yang digunakan untuk pengujian
41. Water used for hydrostatic pressure
tekanan hidrostatis hendaklah minimal
testing should be at least of drinking
sesuai dengan mutu air minum dan
water quality and monitored routinely for
dipantau secara rutin terhadap cemaran
microbiological contamination.
mikroba.
PRINSIP
PRINCIPLE
Pembuatan aerosol memerlukan
The manufacture of pressurized metered
pertimbangan khusus karena sifat alami dari
dose inhaler (aerosol) requires special
bentuk sediaan ini. Pembuatan hendaklah
consideration because of the particular
dilakukan dalam kondisi yang dapat menekan nature of this form of product. It should be
sekecil mungkin pencemaran mikroba dan done under conditions which minimize
partikulat di dalam kondisi ruangan terkendali microbial and particulate contamination and
(misalnya suhu dan kelembaban rendah). controlled room condition (e.g. low
temperature and low humidity).
Ada dua jenis metode pembuatan dan
There are presently two common
pengisian yang umum dilakukan pada saat ini
manufacturing and filling methods as follow:
yaitu:
a) Proses pengisian-ganda (pengisian
a) Two-shot filling process (pressure filling).
dengan tekanan). Untuk produksi bentuk
The active ingredient is suspended in a
ini, bahan berkhasiat disuspensikan dalam high boiling point propellant, the dose is
propelan bertitik didih tinggi, kemudian put into the container, the valve is crimped
diisikan ke dalam wadah, ditutup dengan on and the lower boiling point propellant is
katup, kemudian melalui katup diisikan injected through the valve stem to make
propelan lain yang bertitik didih rendah. up the finished product. The suspension
Suspensi bahan berkhasiat dalam of active ingredient in propellant is kept
propelan dijaga pada suhu rendah untuk cool to reduce evaporation loss; and
mengurangi kehilangan akibat
penguapan, dan
b) Proses pengisian–tunggal (pengisian b) One-shot filling process (cold filling). The
dingin). Bahan berkhasiat disuspensikan active ingredient is suspended in a
dalam suatu campuran propelan, mixture of propellants and held either
kemudian dijaga pada tekanan tinggi atau under high pressure or at a low
pada suhu rendah atau kedua-duanya. temperature, or both. The suspension is
Suspensi ini kemudian diisikan langsung then filled directly into the container in
ke dalam wadah dengan satu kali one shot.
pengisian.
6. Katup aerosol terukur merupakan suatu 6. Metering valves for aerosol are a more
konstruksi yang lebih kompleks complex engineering than most
dibandingkan dengan kebanyakan pharmaceutical components.
komponen farmasi lain. Spesifikasi, Specifications, sampling and testing
pengambilan sampel dan pengujian should be appropriate for this situation.
hendaklah disesuaikan dengan keadaan Auditing the Quality Assurance system
ini. Oleh karena itu sangatlah penting of the manufacturer is of particular
dilakukan audit sistem pemastian mutu importance.
terhadap produsen katup.
9. Wadah dan katup yang telah dibersihkan 9. The cleaned containers and valves
hendaklah selalu disimpan di dalam should be kept in clean, closed
wadah yang bersih dan tertutup dan containers and precautions should be
selalu dicegah terhadap pencemaran taken to prevent contamination during
selama penanganan selanjutnya. Wadah subsequent handling. Containers should
hendaklah disediakan di jalur pengisian be provided to the filling line in a clean
dalam keadaan bersih atau dibersihkan condition or cleaned on line immediately
di tempat (on- sebelum dilakukan
line) segera proses pengisian.
PEMBUATAN MANUFACTURE OF
PRODUK DARI DARAH PRODUCTS DERIVED
ATAU PLASMA FROM HUMAN BLOOD OR
MANUSIA PLASMA
PRINSIP
PRINCIPLE
Untuk obat produk biologi yang diperoleh dari
For biological medicinal products derived from
darah atau plasma manusia (produk darah),
human blood or human plasma (blood
bahan awal mencakup bahan sumber yaitu
products), starting materials include the
sel atau cairan termasuk darah atau plasma.
source materials such as cells or fluids
Produk darah memiliki sifat khusus tertentu
including blood or plasma. Medicinal products
yang disebabkan oleh sifat biologis dari bahan
derived from human blood or plasma have
sumber. Misalnya, agens penular penyakit,
certain special features arising from the
terutama virus, dapat meng kontaminasi
biological nature of the source material. For
bahan sumber. Oleh sebab itu keamanan
example, disease-transmitting agents,
produk darah tergantung pada pengendalian
especially viruses, may contaminate the
bahan sumber dan asal-usulnya serta pada
source material. The safety of these products
prosedur pembuatan lanjutan, termasuk
relies therefore on the control of source
penghilangan dan inaktivasi virus.
materials and their origin as well as on the
subsequent manufacturing procedures,
including virus removal and inactivation.
Bab-bab umum Pedoman CPOB berlaku juga The general chapters of the GMP Guidelines
bagi produk darah, kecuali dinyatakan lain. apply to blood products, unless otherwise
Beberapa Aneks dapat juga berlaku, stated. Some of the Annexes may also apply,
misalnya Pembuatan Produk Steril, e.g. Manufacture of Sterile Medicinal
Penggunaan Radiasi Pengion dalam Products, the Use of Ionizing Radiation in the
Pembuatan Obat, Pembuatan Produk Biologi Manufacture of Medicinal Products,
dan Sistem Komputerisasi. Manufacture of Biological Products and
Computerized Systems.
Karena mutu produk jadi dipengaruhi seluruh Since the quality of the final products is
langkah pembuatannya, termasuk
affected by all the steps in their manufacture,
pengambilan (collection) darah dan plasma, including the collection of blood or plasma, all
maka semua kegiatan hendaklah
operations should therefore be done in
dilaksanakan menurut sistem Pemastian Mutu
accordance with an appropriate system of
yang sesuai dan CPOB.
Quality Assurance and current Good
Manufacturing Practices.
Tindakan yang diperlukan hendaklah diambil Necessary measures shall be taken to prevent
untuk menghindarkan penularan penyakit the transmission of infectious diseases and
infeksi dan persyaratan farmakope the relevant pharmacopoeial requirements
(monografi) yang relevan mengenai plasma (monographs) regarding plasma for
untuk fraksinasi dan produk jadi yang fractionation and medicinal products derived
diperoleh dari darah atau plasma manusia from human blood or plasma shall be
hendaklah diberlakukan. Tindakan ini applicable. These measures shall also
hendaklah juga meliputi pedoman lain dan comprise other relevant guidelines and the
MANAJEMEN MUTU
QUALITY MANAGEMENT
1. Pemastian Mutu hendaklah meliputi
1. Quality Assurance should cover all stages
semua tahap untuk mencapai produk jadi,
leading to the finished product, from
yaitu mulai pengambilan [termasuk
collection (including donor selection,
seleksi donor, kantong darah, larutan
blood bags, anticoagulant solutions and
antikoagulan dan perangkat tes (test kit)]
test kits) to storage, transport,
hingga penyimpanan, transpor,
processing, quality control and delivery of
pengolahan, pengawasan mutu dan
the finished product, all in accordance
pengiriman produk jadi, semua menurut
with the texts referred to under Principle
teks yang tercantum dalam Prinsip pada
at the beginning of this Annex.
awal Aneks ini.
18. Label nomor donasi harus diperiksa 18. Donation number labels must be re-
kembali secara independen untuk checked independently to ensure that
memastikan bahwa label pada kemasan those on blood packs, sample tubes and
darah, tube sampel dan catatan donasi donation records are identical.
adalah identis.
19. Kantong darah dan sistem aferesis 19. Blood bag and apheresis systems
hendaklah diperiksa apakah ada should be inspected for damage or
kerusakan atau pencemaran sebelum contamination before being used to
digunakan untuk mengambil darah atau collect blood or plasma. In order to
plasma. Untuk memastikan ensure traceability, the batch number of
ketertelusuran, nomor bets kantong darah blood bags and apheresis systems
dan sistem aferesis hendaklah dicatat. should be recorded.
UJI SCREENING UNTUK SCREENING
SCREENING TESTS FOR INFECTIOUS
PENANDA INFEKSI
SCREENING MARKERS
20. Donor darah hendaklah diuji pada tiap
20. Blood donors should be tested at each
donasi terhadap antibodi HIV –1/ HIV -2,
donation for antibodies to HIV-1/ HIV-2,
antibodi HCV, sifilis dan HBsAg.
for antibodies to HCV, Syphilis and for
HBsAg.
21. Darah dan komponen darah hendaklah
21. Blood and blood components should be
diuji terhadap agens infeksi atau penanda
tested for other infectious agents or
(marker) lain sesuai persyaratan instansi
markers as required by the Competent
kesehatan pemerintah yang kompeten/
Health Authority. The list should be
berwenang. Daftar ini hendaklah dinilai
regularly reassessed according to new
kembali secara teratur sesuai
knowledge, changes in disease
pengetahuan baru, perubahan prevalensi
prevalence in the population and the
penyakit dalam masyarakat dan
availability of new tests for serological
ketersediaan metode pengujian baru
markers.
terhadap penanda serologi.
PERALATAN
EQUIPMENT
34. Bila peralatan digunakan untuk
34. Where equipment is used for more than
memproses lebih dari satu bets atau satu
one processing batch or session,
sesi, hendaklah tersedia prosedur yang
procedures should define the terms for
menentukan cara untuk penggunaan
re-use, including cleaning and
kembali, termasuk menetapkan masing-
sterilization protocols (where
masing protokol pembersihan dan
applicable). Records should be in place
sterilisasi (mana yang berlaku).
to demonstrate compliance.
Hendaklah tersedia catatan yang
membuktikan kepatuhan terhadap
prosedur.
Higiene Perorangan
Personnel Hygiene
42. Kontak langsung antara tangan operator
42. Direct contact should be avoided
dan produk darah hendaklah
between the operator’s hands and blood
dihindarkan.
products.
43. Semua persyaratan lain hendaklah
43. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 Sanitasi dan
to Chapter 5 Sanitation and Hygiene
Higiene dan Aneks 1 Pembuatan
and Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril.
Medicinal Products.
Sanitasi Bangunan dan Fasilitas
Premises Sanitation
44. Limbah tidak boleh dibiarkan
44. Waste material should not be allowed to
menumpuk. Limbah hendaklah
accumulate. It should be collected in
dikumpulkan dalam wadah penampung
suitable receptacles for removal to
yang sesuai untuk disingkirkan ke lokasi
collection points outside the building
pengumpulan di luar bangunan dan
and disposed of safely and in a sanitary
dimusnahkan dengan metode yang
manner at regular and frequent
aman dan saniter secara teratur dalam
intervals.
interval waktu pendek.
PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
Pengawasan Mutu Darah dan Plasma
Quality Control of Blood and Plasma
70. Darah atau plasma yang digunakan
70. Blood or plasma used as a source
sebagai bahan awal untuk membuat
material for the manufacture of blood
produk darah hendaklah diambil oleh
products should be collected by blood
unit/lembaga pengambilan darah dan
establishments and are tested in
diuji di laboratorium yang disetujui oleh
laboratories approved by NADFC.
Badan POM.
Pengendalian Bahan
Control of Materials
91. Spesifikasi untuk darah, bahan awal,
91. Specifications should be in place for
larutan tambahan dan bahan pengemas
blood, starting materials, additive
primer atau kantong pengambilan
solutions and primary packaging
hendaklah tersedia.
materials or collection bags.
92. Semua bahan yang dapat memberikan
92. Each material which may have a direct
dampak langsung terhadap mutu
effect on the quality of the product
produk hendaklah memiliki spesifikasi
should have a specification which
yang meliputi informasi sebagai berikut:
include the following information :
a) Nama standar dan referen kode
a) The standard name and unique code
yang unik (kode produk) yang
reference used in records;
digunakan dalam catatan;
b) Sifat utama fisik, kimiawi dan
b) The key physical, chemical or
biologis;
biological properties;
c) Kriteria pengujian dan batasnya,
c) The criteria for test and limits,
penampilan fisik, karakteristik dan
physical appearance, cha-racteristics
kondisi penyimpanan;
and storage conditions;
d) Pola pengambilan sampel atau
d) Any sampling plans or sampling
instruksi pengambilan sampel dan
instructions and precautions; and
tindakan pengamanan; dan
e) Persyaratan yang menyatakan
e) A requirement that only approved
bahwa yang boleh digunakan
critical material may be used.
hanya bahan kritis yang diluluskan.
93. Semua persyaratan lain hendaklah
93. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 7 Pengawasan
to Chapter 7 Quality Control.
Mutu.
Sampel Pertinggal
Retention of Samples
103. Apabila mungkin sampel dari donasi
103. Where possible, samples of individual
individual hendaklah disimpan untuk
donations should be stored to facilitate
memungkinkan pelaksanaan segala
any necessary traceability procedure.
prosedur penelusuran yang diperlukan.
This would normally be the
Hal ini umumnya menjadi tanggung
responsibility of the blood
jawab unit/lembaga pengambilan.
establishment. Samples of each pool of
Sampel dari tiap kumpulan plasma
plasma should be stored under suitable
hendaklah disimpan dalam kondisi yang
conditions for at least one year after the
sesuai minimal selama satu tahun sejak
expiration date of the finished product
tanggal daluwarsa produk jadi dengan
with the longest shelf life.
masa edar/simpan terpanjang.
Bahan Nonkonform
Non-conforming Materials
104. Segala kerusakan atau masalah yang
104. Any defect or problem associated with a
berkaitan dengan produk jadi atau
medicinal product, or with any critical
dengan segala bahan kritis yang
material used in the collection, handling,
digunakan pada pengambilan,
processing and testing of the
penanganan, pengolahan dan pengujian
manufactured product, that could harm
produk yang dapat membahayakan
the recipient or donor, should be notified
pengguna atau donor hendaklah
as soon as practicable to the NADFC
diinformasikan segera kepada Badan
and, where applicable, the relevant
POM dan, di mana berlaku, kepada
sponsor.
sponsor yang relevan.
113. Larutan yang digunakan dalam 113. Solutions used in ex-vivo manufacture
pembuatan produk ex-vivo hendaklah of product should be labelled as sterile
diberi label sebagai “steril” dan “untuk and for therapeutic use. Where
penggunaan terapetik”. Apabila larutan solutions are not labelled accordingly,
tidak diberi label yang sesuai, there should be records to demonstrate
hendaklah ada catatan yang that the solution in use has been found
membuktikan bahwa larutan yang to be sterile by an accredited laboratory.
digunakan telah disterilisasi oleh
laboratorium yang diakreditasi.
114. Semua persyaratan lain hendaklah 114. All requirements should conform to
sesuai dengan Bab 10 Dokumentasi. Chapter 10 Documentation.
115. Semua persyaratan lain hendaklah 115. All requirements should conform to
memenuhi Bab 8 Inspeksi Diri, Audit Chapter 8 Self Inspection, Quality Audit
Mutu dan Audit & Persetujuan and Supplier’s Audit & Approval.
Pemasok.
116. Semua persyaratan lain hendaklah 116. All requirements should conform to
memenuhi Bab 9 Penanganan Keluhan Chapter 9 Handling of Product
terhadap Produk dan Penarikan Complaits and Product Recall, and
Kembali Produk serta Bab 6 Produksi, Chapter 6 Production, Sections 6.171 –
Butir 6.171 - 6.174 . 6.174.
DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
117. Semua Butir dalam Bab 10
117. The relevant Sections of Chapter 10.
Dokumentasi berlaku. Di samping itu
Documentation are applicable. In
pedoman berikut ini hendaklah dipatuhi.
addition, the following guidelines should
be followed.
Prosedur Tetap
Standard Operating Procedures
118. Prosedur tetap tertulis hendaklah dibuat
118. Written standard operating procedures
dan mencakup seluruh langkah yang
should be established and should
harus dipatuhi dalam pengolahan,
include all steps to be followed in the
penyimpanan dan distribusi produk
processing, storage and distribution of
darah. Prosedur ini hendaklah tersedia
blood products. Such procedures
bagi personil untuk digunakan di area
should be available to the personnel for
tempat prosedur itu dilaksanakan,
use in the areas where the procedures
kecuali hal ini tidak dapat dilaksanakan.
are performed, unless this is impractical.
119. Prosedur tetap tertulis hendaklah
119. The written standard operating
mencakup, tapi tidak terbatas pada,
procedures should include, but are not
uraian berikut ini, di mana berlaku:
limited to, descriptions of the following,
when applicable:
a) Seluruh pengujian dan pengujian
a) All tests and repeat tests performed
ulang yang dilakukan pada
on blood components during
komponen darah selama
processing, including testing for
pengolahan, termasuk pengujian
infection diseases;
penyakit infeksi;
b) Suhu penyimpanan dan metode b) Storage temperature and methods
pengendalian suhu penyimpanan of controlling storage temperature
untuk semua produk darah dan for all blood products and reagents;
pereaksi;
c) Masa edar/simpan yang ditentukan c) Shelf-life assigned for all final
bagi semua produk jadi; products;
d) Kriteria penentuan apakah produk d) Criteria for determining whether
darah yang dikembalikan sesuai returned blood product is suitable
untuk dikirim kembali; for re-issue;
e) Prosedur yang digunakan untuk e) Procedures used for relating blood
menghubungkan produk darah product to blood component
dengan komponen darah yang involved;
berkaitan;
f) Prosedur pengawasan mutu untuk f) Quality control procedures for
suplai dan pereaksi yang supplies and reagents employed in
digunakan dalam pengujian blood component and blood
komponen darah dan produk product testing;
darah;
g) Jadwal dan prosedur untuk g) Schedules and procedures for
merawat dan memvalidasi equipment maintenance and
peralatan; validation;
h) Prosedur pemberian label, h) Labelling procedures, including
termasuk penjagaan untuk safeguards to avoid labelling mix-
menghindarkan (kecampurbauran up;
label);
i) Semua catatan berkaitan dengan
i) All records pertinent to the lot or
lot atau unit disimpan dalam
unit maintained pursuant to these
menjalankan peraturan ini
regulations should be reviewed
hendaklah dikaji sebelum
before the release or distribution of
pelulusan atau distribusi suatu lot
a lot or unit of final product;
atau unit produk jadi;
j) Pengkajian atau bagian dari
j) The review or portions of the review
pengkajian dapat dilakukan pada
may be performed at appropriate
periode yang sesuai selama atau
periods during or after blood
setelah pengolahan produk darah,
products processing, compatibility
pengujian kompatibilitas dan
testing and storing; and
penyimpanan; dan
k) Hendaklah dilakukan penyelidikan
k) A thorough investigation, including
yang menyeluruh dan
the conclusions and follow-up, of
didokumentasikan, termasuk
any unexplained discrepancy or the
kesimpulan dan tindak lanjut
failure of a lot or unit to meet any of
terhadap ketidaksesuaian/diskre-
its specifications should be made
pansi atau kegagalan suatu lot
and recorded.
atau unit untuk memenuhi
spesifikasi.
Catatan
Records
120. Pencatatan hendaklah dilakukan
120. Records should be maintained
bersamaan dengan pelaksanaan tiap
concurrently with the performance of
langkah pengolahan signifikan,
each significant step in the processing,
pengujian kompatibilitas, penyimpanan
compatibility testing, storage and
dan distribusi tiap unit produk darah
distribution of each unit of blood product
sehingga seluruh langkah dapat
so that all steps can be clearly traced.
ditelusuri dengan jelas.
PEMBUATAN MANUFACTURE OF
OBAT INVESTIGATIONAL
INVESTIGASI MEDICINAL PRODUCTS
UNTUK UJI KLINIS FOR CLINICAL TRIALS
PRINSIP
PRINCIPLE
Obat investigasi atau obat yang digunakan
Investigational products or medicinal products
untuk uji klinis hendaklah dibuat mengikuti
intended for use in clinical trials should be
prinsip dan pedoman rinci CPOB. Secara
produced in accordance with the principles
umum, bab-bab umum Pedoman CPOB
and the detailed guidelines of GMP for
berlaku untuk obat investigasi, kecuali
medicinal products. The general chapters of
dinyatakan lain. Prosedur hendaklah dibuat
the GMP Guidelines apply to investigational
fleksibel untuk memungkinkan perubahan
medicinal products, unless otherwise stated.
seiring dengan peningkatan pengetahuan
Procedures need to be flexible to provide for
tentang proses, dan sesuai dengan tahap
changes as knowledge of the process
pengembangan produk.
increases, and appropriate to the stage of
development of the product.
Dalam uji klinis, tambahan risiko mungkin
In clinical trials there may be added risk to
terjadi pada subyek uji dibandingkan dengan
participating subjects compared to patients
pasien yang diobati dengan produk yang
treated with marketed products. The
sudah beredar. Penerapan CPOB pada
application of GMP to the manufacture of
pembuatan obat investigasi bertujuan untuk
investigational medicinal products is intended
menjamin subyek uji tidak berada dalam
to ensure that trial subjects are not placed at
kondisi berisiko, dan hasil uji klinis tidak
risk, and that the results of clinical trials are
dipengaruhi oleh keamanan, mutu atau
unaffected by inadequate safety, quality or
kemanjuran yang tidak memadai akibat dari
efficacy arising from unsatisfactory
proses pembuatan yang tidak baik. Selain itu,
manufacture. Equally, it is intended to ensure
CPOB juga menjamin konsistensi antar bets
that there is consistency between batches of
obat investigasi yang sama, yang digunakan
the same investigational medicinal products
untuk uji klinis yang sama atau berbeda, dan
used in the same or different clinical trials, and
bahwa perubahan selama pengembangan
that changes during the development of an
obat investigasi didokumentasikan dan
investigational medicinal products are
dijustifikasi dengan cukup.
adequately documented and justified.
Pembuatan obat investigasi lebih kompleks
The production of investigational medicinal
dibandingkan dengan produk yang beredar
products involves added complexity in
karena kekurangan prosedur tetap yang rutin,
comparison to marketed products by virtue of
variasi desain uji klinis, desain pengemasan
the lack of fixed routines, variety of clinical trial
selanjutnya, dan sering kali kebutuhan untuk
designs, consequent packaging designs, the
pengacakan dan ketersamaran (blinding),
need, often, for randomisation and blinding
serta risiko pencemaran silang dan
and increased risk of product cross-
kecampurbauran. Di samping itu,
contamination and mix-up. Furthermore, there
kemungkinan kurang pengetahuan mengenai
may be incomplete knowledge of the potency
potensi dan toksisitas obat serta validasi
and toxicity of the product and a lack of full
proses yang tidak lengkap, atau, penggunaan
process validation, or, marketed products may
produk beredar yang sudah dikemas ulang
be used which have been re-packaged or
atau dimodifikasi dengan cara tertentu dapat
modified in some way.
menambah kompleksitas pembuatan obat
MANAJEMEN MUTU
QUALITY MANAGEMENT
1. Sistem mutu yang didesain, dibuat dan
1. The Quality System, designed, set up and
diverifikasi oleh industri farmasi atau
verified by the manufacturer or importer,
importir, hendaklah diuraikan dalam
should be described in written procedures
prosedur tertulis dan diberikan kepada
available to the sponsor, taking into
sponsor, dengan mempertimbangkan
account the GMP principles and
prinsip dan pedoman CPOB yang
guidelines applicable to investigational
berkaitan dengan obat investigasi .
medicinal products.
2. Beberapa proses pembuatan obat
2. Some of the production processes of
investigasi yang tidak memiliki izin edar
investigational medicinal products which
mungkin tidak divalidasi sampai tingkat
have no marketing authorization may not
yang diperlukan untuk produksi rutin.
be validated to the extent necessary for a
Untuk produk steril, validasi proses
routine production. For sterile products,
sterilisasi hendaklah dilakukan dengan
the validation of sterilizing processes
standar yang sama seperti untuk obat
should be of the same standard as for
yang mendapat izin edar.
products authorized for marketing.
3. Spesifikasi dan prosedur pembuatan
3. The product specifications and
produk dapat diubah selama
manufacturing instructions may be
pengembangan produk tetapi
changed during development but full
pengawasan penuh dan ketertelusuran
control and traceability of the changes
terhadap perubahan hendaklah
should be maintained.
dipertahankan.
PERSONALIA
PERSONNEL
4. Hendaklah personil penanggung jawab
4. Although it is likely that the number of
produksi dan pengawasan mutu terpisah,
staff involved will be small, there should
walaupun jumlah personil yang terlibat
be separate people responsible for
mungkin hanya sedikit. Semua kegiatan
production and quality control. All
produksi hendaklah di bawah
production operations should be carried
pengawasan personil penanggung jawab
out under control of a clearly identified
yang ditunjuk. Personil yang bertanggung
responsible person. The person
jawab untuk meluluskan obat investigasi
responsible for release of investigational
hendaklah sudah mengikuti pelatihan
medicinal products should be
yang sesuai mengenai sistem mutu, spesifik untuk jenis produk ini, dan memiliki
CPOB dan peraturan pemerintah yang pengetahuan luas mengenai proses
Edisi 2012 2012 Edition
- 222
Aneks 6 – Pembuatan Obat Investigasi Annex 6 – Manufacture of Investigational
Untuk Uji Klinis Medicinal Products for
Clinical Trials
pengembangan kefarmasian dan uji appropriately trained in quality systems,
klinis. Personil tersebut harus independen GMP and regulatory requirements
dari personil penanggung jawab produksi. specific to these types of products and
should therefore have a broad knowledge
of pharmaceutical development and
BANGUNAN, FASILITAS DAN PERALATAN clinical trial processes. He or she must be
independent of the person responsible for
5. Selama pembuatan obat investigasi, production.
kemungkinan terdapat produk berbeda
yang diproses dalam bangunan, fasilitas
dan pada waktu yang sama; hal ini PREMISES AND EQUIPMENT
memperkuat akan kebutuhan untuk
memperkecil semua risiko pencemaran 5. During manufacture of investigational
termasuk pencemaran silang dan medicinal products, it may be that
kecampurbauran dengan menggunakan different products are handled in the
prosedur yang sesuai. same premises and at the same time,
and this reinforces the need to minimize
6. Untuk pembuatan produk tertentu (lihat all risks of contamination, including cross-
Bab 3 Bangunan dan Fasilitas, Butir contamination and product mix-up, by
3.10), proses pembuatan beberapa bets using appropriate procedures.
secara berurutan diperbolehkan tanpa
perlu menggunakan sarana khusus dan
self-contained. Mengingat toksisitas 6. For the production of the particular
bahan mungkin belum sepenuhnya products (see Chapter 3 Premises,
diketahui, kebersihan sangat penting Section 3.10) campaign working may be
untuk diperhatikan; dan perlu
acceptable in place of dedicated and self-
dipertimbangkan kelarutan produk dan
contained facilities. Because the toxicity
bahan pembantu dalam berbagai larutan
of the materials may not be fully known,
pembersih.
cleaning is of particular importance;
account should be taken of the solubility
7. Beberapa permasalahan dapat terjadi of the product and of excipients in various
pada validasi proses aseptis untuk cleaning solvents.
ukuran bets yang kecil; dalam hal ini
jumlah unit yang diisi kemungkinan
adalah jumlah maksimum dalam
produksi. Pengisian dan penutupan 7. Validation of aseptic processes presents
wadah yang dilakukan secara manual special problems when the batch size is
sering kali merupakan tantangan yang small; in these cases the number of units
besar terhadap sterilitas sehingga filled may be the maximum number filled
perhatian yang lebih ketat diperlukan in production. Filling and sealing is often
untuk pemantuan lingkungan. a hand operation presenting great
challenges to sterility so enhanced
attention should be given to
DOKUMENTASI
environmental monitoring.
Spesifikasi dan Instruksi
PRODUKSI
PRODUCTION
Bahan awal
Starting Materials
19. Mutu bahan awal dapat memengaruhi
19. The consistency of production may be
konsistensi produksi, oleh karena itu sifat
influenced by quality of the starting
fisik dan kimiawi bahan awal hendaklah
materials. Their physical and chemical
ditetapkan, didokumentasikan dalam
properties should therefore be defined,
spesifikasi dan dikendalikan. Spesifikasi
documented in their specifications and
bahan awal aktif hendaklah dibuat
controlled. Specifications for active
komprehensif sesuai dengan
starting materials should be as
perkembangan ilmu pengetahuan
comprehensive as possible, given the
mutakhir. Spesifikasi baik bahan awal
current state of knowledge. Specifications
aktif maupun bahan awal nonaktif
for both active and non-active starting
(eksipien) hendaklah dikaji ulang secara
materials (excipients) should be
berkala selama pengembangan dan bila
periodically re-assessed during
perlu dimutakhirkan. 20. Informasi rinci tentang mutu bahan aktif dan
bahan pembantu hendaklah tersedia untuk
mengetahui dan, bila perlu, untuk development and updated as necessary.
melakukan variasi dalam produksi.
20. Detailed information on the quality of
active and non-active starting materials
Bahan Pengemas
should be available in order to recognise
and, as necessary, allow for variation of
21. Pemeriksaan spesifikasi dan the production.
pengawasan mutu hendaklah mencakup
tindakan untuk menghindarkan ketidak- Packaging Materials
tersamaran (un-blinding) yang tidak
diharapkan karena perubahan pemerian
21. Specifications and quality control checks
antara bets yang berbeda dari bahan
should include measures to guard against
pengemas.
unintentional un-blinding due to changes
in appearance between different batches
Kegiatan Pembuatan
of packaging materials.
22. Selama pengembangan parameter kritis
hendaklah diidentifikasi dan pengawasan
selama-proses diutamakan untuk Manufacturing Operations
mengendalikan proses. Parameter
produksi dan pengawasan selama-proses 22. During development critical parameters
sementara disimpulkan dari pengalaman, should be identified and in-process
termasuk yang diperoleh dari kegiatan controls primarily used to control the
pengembangan awal. Pertimbangan yang process. Provisional production
cermat oleh personil kunci dibutuhkan parameters and in-process controls may
untuk menyusun instruksi dan be deduced from prior experience,
mengadaptasikannya secara berkesinam- including that gained from earlier
bungan sesuai dengan pengalaman development work. Careful consideration
produksi yang diperoleh. Parameter yang by key personnel is called for in order to
diidentifikasi dan dikendalikan hendaklah formulate the necessary instructions and
dapat dipertanggungjawabkan berdasar- to adapt them continually to the
kan pengetahuan yang ada pada saat itu. experience gained in production.
Parameters identified and controlled
23. Proses produksi untuk obat investigasi
should be justifiable based on knowledge
tidak diharapkan untuk divalidasi sampai
available at the time.
tingkat yang diperlukan untuk produksi
rutin, tetapi bangunan, fasilitas dan
peralatan perlu divalidasi. Untuk produk
23. Production processes for investigational
steril, validasi proses sterilisasi hendaklah
medicinal products are not expected to be
dilakukan dengan standar yang sama
validated to the extent necessary for
seperti untuk produk yang mendapat izin
routine production but premises and
edar. Bila dipersyaratkan, inaktifasi atau
equipment are expected to be validated.
pemusnahan virus dan impuritas
For sterile products, the validation of
(impurity) yang berasal dari makhluk
sterilizing processes should be of the
hidup hendaklah dilakukan, untuk
same standard as for products authorized
menjamin keamanan produk bioteknologi,
for marketing. Likewise, when required,
dengan mengacu pada prinsip ilmiah dan
virus inactivation/removal and that of
teknik yang ditetapkan pada pedoman
yang berlaku. other impurities of biological origin should
be demonstrated, to assure the safety of
biotechnologically derived products, by
following the scientific principles and
techniques defined in the available
guidance in this area.
24. Pada validasi proses aseptis dapat terjadi merupakan jumlah maksimum yang diisi
masalah, bila ukuran bets kecil; dalam hal dalam produksi. Bila memungkinkan, dan juga
ini, jumlah unit yang diisi mungkin konsisten dengan proses simulasi, jumlah unit
yang lebih besar hendaklah diisi media 24. Validation of aseptic processes presents
untuk mendapatkan hasil dengan tingkat special problems when the batch size is
kepercayaan yang lebih tinggi. Pengisian small; in these cases the number of units
dan penutupan wadah yang dilakukan filled may be the maximum number filled
secara manual atau semiotomatis sering in production. If practicable, and
kali merupakan tantangan besar terhadap otherwise consistent with simulating the
sterilitas sehingga perhatian yang lebih, process, a larger number of units should
diperlukan untuk pelatihan operator dan be filled with media to provide greater
memvalidasi teknik aseptik dari tiap confidence in the results obtained. Filling
operator. and sealing is often a manual or semi-
automated operation presenting great
25. Bilamana harus dilakukan, maka upaya
challenges to sterility so enhanced
inaktifasi atau pemusnahan virus
attention should be given to operator
dan/atau impuritas yang berasal dari
training, and validating the aseptic
makhluk hidup hendaklah tidak boleh
technique of individual operators.
kurang dari produk yang sudah mendapat
izin edar.
25. Where applicable virus inactivation/
26. Prosedur pembersihan hendaklah sangat
removal and/or other impurities of
ketat dan didesain mengingat
biological origin should be no less than
pengetahuan yang tidak lengkap tentang
for products authorized for marketing.
toksisitas dari obat investigasi. Bila
proses seperti pencampuran belum
divalidasi, pengujian tambahan mungkin
diperlukan.
26. Cleaning procedures should be very
stringent and designed in the light of the
Prinsip Produk Pembanding
incomplete knowledge of the toxicity of
the investigational product. Where
processes such as mixing have not been
27. Pada studi di mana obat investigasi
validated, additional quality control testing
dibandingkan dengan produk yang
may be necessary.
beredar, hendaklah diberikan perhatian
untuk menjamin integritas dan mutu dari
Principles Applicable to Comparator
produk pembanding (bentuk sediaan
Product
akhir, bahan pengemas, kondisi
penyimpanan, dll). Bila dilakukan
27. In studies whereby an investigational
perubahan yang signifikan terhadap
medicinal product is compared with a
produk, hendaklah tersedia data [misal
marketed product, attention should be
data stabilitas, disolusi terbanding,
paid to ensure the integrity and quality of
ketersediaan hayati (bioavailability)] untuk
the comparator product (final dosage
membuktikan bahwa perubahan tersebut
form, packaging materials, storage
tidak mengubah karakteristik mutu produk
conditions, etc.). If significant changes
asal secara signifikan.
are to be made to the product, data
should be available (e.g. stability,
28. Tanggal daluwarsa yang tercantum pada
comparative dissolution, bioavailability) to
kemasan asli telah ditetapkan untuk
prove that these changes do not
produk obat dengan kemasan tertentu,
significantly alter the original quality
dan mungkin tidak dapat diberlakukan
characteristics of the product.
Pengacakan Kode
31. Samples of blinded investigational
medicinal products should be retained.
32. Prosedur hendaklah menguraikan
pembuatan, pengamanan, distribusi,
penanganan dan penyimpanan tiap Randomisation Code
pengacakan kode yang digunakan untuk
pengemasan obat investigasi dan
32. Procedures should describe the
mekanisme pemecahan kode.
generation, security, distribution, handling
Dokumentasi yang sesuai hendaklah
and retention of any randomisation code
disimpan.
used for packaging investigational
products, and code-break mechanisms.
Appropriate records should be
maintained.
Pengemasan diminimalkan dengan menggunakan prosedur
yang tepat dan/atau, peralatan khusus yang
33. Selama pengemasan obat investigasi sesuai serta pelatihan personil yang relevan.
mungkin perlu penanganan produk yang
berbeda pada jalur pengemasan yang 34. Pengemasan dan pelabelan obat investigasi
sama pada waktu yang sama. Dalam hal cenderung lebih kompleks dan mengandung
ini, risiko tercampurnya produk harus kemungkinan terjadi kesalahan (yang sulit
dideteksi) lebih besar dibandingkan Packaging
produk yang beredar, terutama apabila
menggunakan produk tersamar (blinded) 33. During packaging of investigational
dengan pemerian serupa. Tindakan medicinal products, it may be necessary
pencegahan terhadap kesalahan
to handle different products on the same
pelabelan seperti rekonsiliasi label,
packaging line at the same time. The risk
kesiapan jalur pengemasan, pengawasan
of product mix up must be minimised by
selama- proses yang dilakukan oleh
using appropriate procedures and/or,
personil terlatih hendaklah lebih
specialised equipment as appropriate and
diintensifkan.
relevant staff training.
35. Pengemasan harus menjamin obat
investigasi berada dalam kondisi yang 34. Packaging and labelling of investigational
baik selama transportasi dan medicinal products are likely to be more
penyimpanan di tujuan antara. Kemasan complex and more liable to errors (which
luar yang terbuka atau rusak selama are also harder to detect) than for
transportasi hendaklah dapat langsung marketed products, particularly when
ditandai dan dicatat. “blinded” products with similar
appearance are used. Precautions
Pelabelan
against mislabelling such as label
reconciliation, line clearance, in-process
36. Informasi di bawah ini hendaklah
control checks by appropriately trained
dicantumkan pada label, kecuali
staff should accordingly be intensified.
ketiadaan informasi tersebut dapat
dipertanggungjawabkan, misalnya, peng-
gunaan sistem pengacakan elektronis
terpusat: 35. The packaging must ensure that the
a) Nama, alamat dan nomor telepon investigational medicinal products remain
sponsor, organisasi peneliti penerima in good condition during transport and
kontrak atau peneliti [kontak utama storage at intermediate destinations. Any
untuk mendapatkan informasi
opening or tampering of the outer
produk, uji klinis dan apabila terjadi
packaging during transport should be
pembatalan ketersamaran
readily discernible and recorded.
(unblinding) darurat];
b) bentuk sediaan, cara pemberian, Labelling
jumlah unit dosis, dan dalam hal uji
klinis terbuka diperlukan nama/yang
36. The following information should be
mengidentifikasi dan kekuat-
included on labels, unless its absence
an/potensi;
can be justified, e.g. use of a centralised
electronic randomisation system:
44. Karena proses produksi ini tidak dapat 45. Pengawasan Mutu hendaklah dilakukan
distandarisasi atau divalidasi menurut Dokumen Spesifikasi Produk dan
sepenuhnya, pengujian adalah hal sesuai informasi yang ditentukan.
penting untuk menjamin tiap bets
QUALITY CONTROL
46. Pengawasan mutu hendaklah difokuskan
pada pemenuhan spesifikasi yang
44. As processes may not be standardised or
mencakup efikasi obat, yaitu :
fully validated, testing takes on more
importance in ensuring that each batch
a) akurasi dosis terapetik atau satuan:
meets its specification.
homogenitas, keseragaman kan-
dungan;
b) pelepasan zat aktif: kelarutan, waktu
45. Quality Control should be performed in
disolusi, dll; dan
accordance with the Product Specification
c) perkiraan stabilitas, bila diperlukan
File and in accordance with the required
pada kondisi dipercepat dan stres,
information.
penentuan kondisi penyimpanan
sementara dan masa pakai produk.
46. Quality Control should especially pay
attention to the compliance with
specifications which bear on the efficacy
47. Bila diperlukan, Pengawasan Mutu
hendaklah juga memverifikasi kesamaan of medicinal products, namely:
pemerian, bau dan rasa dari produk a) accuracy of the therapeutic or unitary
ketersamaran (blinded). dose: homogeneity, content
uniformity;
b) release of active substances:
48. Sampel dari tiap bets obat investigasi,
solubility, dissolution time, etc; and
termasuk produk ketersamaran (blinded)
c) estimation of stability, if necessary in
hendaklah disimpan selama periode yang
accelerated and stress conditions,
ditentukan.
determination of the preliminary
storage conditions and shelf-life of
49. Hendaklah dipertimbangkan untuk
the product.
menyimpan sampel pertinggal dari tiap
proses pengemasan yang berlangsung
47. When necessary, Quality Control should
atau dalam tahap uji sampai laporan uji
also verify the similarity in appearance,
klinis sudah dibuat, untuk mengonfirmasi
smell and taste of “blinded” medicinal
identitas produk apabila terjadi hasil uji
products.
yang tidak konsisten dan menjadi bagian
dari investigasi terhadap hasil uji
48. Samples of each batch of investigational
tersebut.
medicinal products, including blinded
product should be retained for the
required periods.
PELULUSAN BETS
49. Consideration should be given to
50. Pelulusan obat investigasi hendaklah
retaining samples from each packaging
tidak dilakukan sampai personil yang
run/trial period until the clinical report has
berwenang menyatakan bahwa seluruh
been prepared to enable confirmation of
product identity in the event of, and as
part of an investigation into inconsistent
trial results.
RELEASE OF BATCHES
Penarikan
SISTEM
COMPUTERISED
KOMPUTERISASI
SYSTEMS
PRINSIP
PRINCIPLE
Penggunaan sistem komputerisasi dalam
The introduction of computerised systems into
sistem pembuatan obat, termasuk
systems of manufacturing, including storage,
penyimpanan, distribusi dan pengendalian
distribution and quality control does not alter
mutu tidak mengubah kebutuhan untuk
the need to observe the relevant principles
memerhatikan prinsip yang relevan dalam
given elsewhere in the Guidelines. Where a
Pedoman CPOB ini. Sistem komputerisasi
computerised system replaces a manual
yang menggantikan sistem manual hendaklah
operation, there should be no resultant
tidak mengakibatkan penurunan mutu produk
decrease in product quality or quality
atau penerapan sistem pemastian mutu.
assurance. Consideration should be given to
Hendaklah dipertimbangkan risiko beberapa
the risk of losing aspects of the previous
aspek hilang dari sistem sebelumnya yang
system by reducing the involvement of
disebabkan pengurangan keterlibatan
operators.
operator.
PERSONALIA
PERSONNEL
1. Kerjasama yang erat antara personil
1. It is essential that there is the closest co-
kunci dengan personil yang terlibat
operation between key personnel and
dengan sistem komputer adalah esensial.
those involved with computer systems.
Personil penanggung jawab hendaklah
Persons in responsible positions should
diberikan perlatihan yang memadai untuk
have the appropriate training for the
mengelola dan menggunakan sistem
management and use of systems within
yang dipakai dalam lingkup tanggung
their field of responsibility which utilises
jawab mereka. Personil tersebut
computers. This should include ensuring
hendaklah dipastikan mempunyai
that appropriate expertise is available and
keahlian untuk menangani aspek desain,
used to provide advice on aspects of
validasi, instalasi dan pengoperasian
design, validation, installation and
sistem komputerisasi.
operation of computerised systems.
VALIDASI
VALIDATION
2. Cakupan validasi tergantung pada
2. The extent of validation necessary will
sejumlah faktor termasuk sistem yang
depend on a number of factors including
akan digunakan, apakah prospektif atau
the use to which the system is to be put,
retrospektif dan kemungkinan ada unsur
whether it is prospective or retrospective
baru yang digabungkan. Validasi
and whether or not novel elements are
hendaklah dipertimbangkan sebagai
incorporated. Validation should be
bagian dari seluruh siklus sistem
considered as part of the complete life
komputer. Siklus tersebut mencakup
cycle of a computer system. This cycle
tahap perencanaan, spesifikasi,
includes the stages of planning,
pembuatan program, pengujian,
specification, programming, testing,
“commissioning”, dokumentasi,
commissioning, documentation,
SISTEM
SYSTEM
4. Hendaklah diperhatikan kondisi
4. Attention should be paid to the sitting of
penempatan peralatan yang sesuai di
equipment in suitable conditions where
mana faktor luar tidak dapat
extraneous factors cannot interfere with
memengaruhi sistem.
the system.
5. Rincian deskripsi tertulis dari sistem
5. A written detailed description of the
(termasuk diagram yang sesuai)
system should be produced (including
hendaklah dibuat dan selalu
diagrams as appropriate) and kept up to
dimutakhirkan. Deskripsi tersebut
date. It should describe the principles,
hendaklah menjelaskan prinsip, tujuan,
objectives, security measures and scope
tindakan pengamanan dan ruang lingkup
of the system and the main features of
sistem serta “fitur” utama cara
the way in which the computer is used
penggunaan komputer dan interaksi
and how it interacts with other systems
dengan sistem dan prosedur lain.
and procedures.
6. Perangkat lunak adalah komponen kritis
6. The software is a critical component of a
dari sistem komputerisasi. Pengguna
computerised system. The user of such
perangkat lunak hendaklah mengambil
software should take all reasonable steps
langkah rasional untuk memastikan
to ensure that it has been produced in
bahwa perangkat tersebut disiapkan
accordance with a system of Quality
sesuai dengan sistem Pemastian Mutu.
Assurance.
7. Di mana diperlukan, sistem hendaklah
7. The system should include, where
meliputi, program terpasang untuk
appropriate, built-in checks of the correct
memeriksa ketepatan pemasukan dan
entry and processing of data.
pengolahan data.
GOOD
CARA PEMBUATAN MANUFACTURING
BAHAN BAKU PRACTICES FOR ACTIVE
AKTIF OBAT YANG PHARMACEUTICAL
BAIK INGREDIENTS
Lihat Buku Aneks 8 Pedoman Cara
See the book of Aneks 8 Pedoman Cara
Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik
Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik
(Guideline on Good Manufacturing Practices
(Guideline on Good Manufacturing Practices
For Active Pharmaceutical Ingredients).
For Active Pharmaceutical Ingredients).
PEMBUATAN MANUFACTURE OF
RADIOFARMAKA RADIOPHARMACEUTICALS
PRINSIP
PRINCIPLE
1. Pembuatan dan penanganan
1. The manufacturing and handling of
radiofarmaka berpotensial berbahaya,
radiopharmaceuticals is potentially
sehingga produk harus dibuat sesuai
hazardous. Radiopharmaceuticals must
prinsip dasar Cara Pembuatan Obat
be manufactured in accordance with the
yang Baik (CPOB).
basic principles of good manufacturing
practices (GMP).
2. Area radioaktif hendaklah dilengkapi
2. Radioactive areas should be separate
dengan tekanan negatif terhadap
from inactive production/QC areas and
area sekitar dan terpisah dari area
should be provided with negative
produksi/pengawasan mutu
pressure with respect to the surrounding
nonradioaktif. Pekerjaan radioaktif
area. The radioactive work should be
hendaklah dilakukan dalam beta-
carried out in beta-gamma boxes/hot
gamma boxes/hot cells yang
cells provided with proper shielding. The
dilengkapi perisai yang sesuai. Area
radioactive area should be provided with
radioaktif hendaklah dilengkapi
a contamination monitor/survey meter.
monitor kontaminasi atau surveimeter.
UMUM
GENERAL
6. Ketentuan pengendalian radiofarmaka
6. The regulatory procedures necessary to
pada umumnya bergantung pada
control radiopharmaceutical products are
sumber produk dan metode pembuatan.
in large part determined by the sources
Prosedur pembuatan dalam ruang
of these products and the methods of
lingkup ini termasuk:
manufacture. Manufacturing procedures
within the scope of these Guideline
include:
a) Preparasi radiofarmaka di rumah
a) The preparation of radio-
sakit yang mempunyai fasilitas
pharmaceuticals in hospital
kedokteran nuklir;
radiopharmacies;
b) Preparasi radiofarmaka di pusat-
b) The preparation of radio-
pusat radiofarmasi;
pharmaceuticals in centralized
radiopharmacies;
c) Produksi radiofarmaka di pusat dan c) The production of radio-
institusi nuklir atau oleh industri pharmaceuticals in nuclear centres
farmasi; dan and institutes or by industrial
manufacturers; and
d) Preparasi dan produksi
d) The preparation and production of
radiofarmaka di pusat PET (positron radiopharmaceuticals in positron
emission tomography). emission tomography (PET) centres.
7. Radiofarmaka diklasifikasikan dalam 7. Radiopharmaceuticals can be classified
empat kategori: into four categories:
a) Produk radioaktif siap pakai; a) Ready-for-use radioactive products;
b) Generator radionuklida; b) Radionuclide generators;
c) Komponen nonradioaktif (“kits”) yang c) Non-radioactive components (“kits”)
akan ditandai dengan radionuklida for the preparation of labelled
(biasanya eluat dari generator compounds with a radioactive
radionuklida) untuk preparasi component (usually the eluate from a
senyawa bertanda; dan radionuclide generator); and
d) Prekursor yang digunakan untuk d) Precursors used for radiolabelling
penandaan radioaktif zat lain other substances before
sebelum diberikan kepada pasien administration (e.g. samples from
(mis. sampel dari pasien). patients).
8. Radiofarmaka, termasuk senyawa 8. Radiopharmaceutical products include
anorganik, senyawa organik, peptida, inorganic compounds, organic
protein, antibodi monoklonal dan compounds, peptides, proteins,
fragmennya serta oligonukleotida yang monoclonal antibodies and fragments,
ditandai radionuklida dengan waktu and oligonucleotides labelled with
paruh beberapa detik sampai beberapa radionuclides with half-lives from a few
hari. seconds to several days.
PERSONALIA
PERSONNEL
10. Semua personil (termasuk petugas
10. All personnel (including those concerned
pembersihan dan perawatan) yang
with cleaning and maintenance)
bekerja di area pembuatan produk
employed in areas where radioactive
radioaktif hendaklah mendapat pelatihan
products are manufactured should
tambahan, khususnya mengenai
receive additional training. In particular,
perlindungan terhadap radiasi.
on protection against radiation.
11. Fasilitas pembuatan radiofarmaka,
11. The manufacturing establishment,
apakah suatu rumah sakit, pusat
whether a hospital radiopharmacy,
radiofarmasi, pusat atau institusi nuklir,
centralized radiopharmacy, nuclear
industri farmasi, atau pusat PET,
centre or institution, industrial
termasuk para personil yang bekerja di
manufacturer or PET centre, and its
dalam lembaga tersebut hendaklah
personnel should be under the control of
berada di bawah pengawasan seorang
a person who has a proven record of
yang memiliki catatan pembuktian
academic achievement together with a
keberhasilan akademis serta
demonstrated level of practical expertise
menunjukkan keahlian dan pengalaman
and experience in radiopharmacy and
praktis dalam bidang radiofarmasi dan
radiation hygiene. Supporting academic
higiene radiasi. Personil pendukung
and technical personnel should have the
akademis dan personil teknis hendaklah
necessary postgraduate or technical
memiliki pendidikan pasca-sarjana yang
diperlukan atau pelatihan teknis dan training and experience appropriate to
pengalaman sesuai dengan fungsinya. their function.
Kualifikasi
Qualification
18. Kepala Produksi hendaklah seorang
18. The head of production should be a
yang memiliki kualifikasi sebagai
person qualified as a radiopharmacist,
spesialis radiofarmasi, apoteker, dan
pharmacist, and chemist or related
sarjana kimia atau disiplin ilmu yang
discipline with the knowledge of sterile
berhubungan dengan pengetahuan
technique, radiation dosimetry and other
teknik sterilisasi, dosimetri radiasi
disciplines and skill.
serta disiplin ilmu dan keahlian lain.
Pelatihan
Training
21. Semua personil yang bekerja secara
21. All personnel who are directly engaged
langsung dalam kegiatan preparasi
in the manufacturing activities and
dan produksi radiofarmaka dan
preparation of radiopharmaceuticals and
personil yang karena tugasnya harus
whose duties take them into
memasuki area pembuatan hendaklah
manufacturing areas should be trained in
mendapat pelatihan yang sesuai
the particular operations that the
dengan lingkup kerjanya dan tentang
employees perform and in the principles
prinsip CPOB khususnya dalam
of Good Manufacturing Practices
pembuatan radiofarmaka.
especially in manufacturing of
radiopharmaceuticals.
22. Pelatihan hendaklah dilaksanakan
22. Training should be conducted by
oleh personil yang terkualifikasi.
qualified individuals. Special attention
Perhatian khusus hendaklah diberikan
should be given to training of personnel
pada pelatihan personil yang bekerja
dalam area bersih dan area steril, working in sterile and clean areas, high
area beradiasi tinggi atau area radiation areas or biohazard areas.
biohazard.
23. Catatan pelatihan hendaklah dibuat
23. Training records should be maintained
dan penilaian terhadap efektivitas
and periodic assessments of the
program pelatihan hendaklah dibuat
effectiveness of training programmes
secara periodik.
should be made.
Peralatan
Equipment
47. Otoklaf yang digunakan di area
47. Autoclaves used in the production areas
produksi untuk radiofarmaka dapat
for radiopharmaceuticals may be placed
ditempatkan di belakang perisai
behind a lead shield to minimize
timbal untuk mengurangi paparan
radiation exposure to staff.
radiasi terhadap karyawan.
54. Kalibrator dosis radionuklida adalah 54. The radionuclide dose calibrator is the
instrumen utama untuk pengukuran
primary instrument used for the
radioaktivitas radiofarmaka dan
measurement of the radioactivity in
merupakan instrumen wajib di tiap
radiopharmaceuticals and is an essential
fasilitas produksi dan rumah sakit.
instrument in any production plant and
Instrumen yang biasa digunakan
clinic. The instrument normally used for
adalah well-type ionization chamber.
the measurement is a well-type
ionization chamber.
55. Spektrometer sinar gamma digunakan 55. The gamma spectrometer is for quality
untuk pengawasan mutu kemurnian control of the radionuclidic purity of the
radionuklida dari radiofarmaka.
radiopharmaceuticals.
Agar dapat menggunakan
To make use of -ray spectrometers
spektrometer sinar gamma dengan
with high performance, it is needed to
kinerja tinggi, seluruh sistem perlu
adjust and maintain the whole system
disetel dan dipertahankan secara
correctly. The pulse shape and
tepat. Bentuk pulsa dan amplifier
amplifier gain should be adjusted
gain hendaklah disetel secara
regularly.
berkala.
Kalibrasi energi, Full Width at Half
The calibration of energy, Full Width
Maximum (FWHM) dan peak counting
at Half Maximum (FWHM) and peak
efficiency dan pemeriksaan area
counting efficiency and a check of peak
puncak, pengujian radioaktivitas,
area, radioactivity, accuracy, precision,
akurasi, presisi hendaklah dilakukan
should be carried out regularly.
secara berkala.
PRODUKSI
PRODUCTION
Prosedur fasilitas radioaktif (hot lab)
Hot Lab Procedure
57. Semua radiofarmaka hendaklah
ditangani dalam lemari asam, glove 57. All radiopharmaceuticals should be
boxes atau hot cells, biohazard safety handled in fume hoods, glove boxes or
cabinet. hot cells, biohazard safety cabinet.
PRODUKSI STERIL
STERILE PRODUCTION
76. Untuk produksi steril, area kerja di mana
76. For sterile products the working zone
produk atau wadah kemungkinan
where products or containers may be
terpapar hendaklah memenuhi
exposed should comply with Annex 1
persyaratan lingkungan sesuai Aneks 1
Manufacture of Sterile Medicinal
Pembuatan Produk Steril.
Products.
77. Bila menggunakan sistem tertutup dan
77. In case of use of closed and automated
otomatis, misal hot-cell untuk sintesa
systems (chemical synthesis,
kimia, pemurnian, penyaringan steril di
purification, on-line sterile filtration) a
tempat, lingkungan dengan kelas
grade C environment (usually “hot-cell”)
kebersihan C mencukupi. Hot-cell
will be suitable. Hot-cells should meet a
hendaklah memenuhi kelas kebersihan
high degree of air cleanliness, with
yang tinggi, dengan udara masuk yang
filtered feed air, when closed. Aseptic
disaring, dalam keadaan tertutup.
activities must be carried out in a grade
Aktivitas aseptis harus dilakukan di area
A area.
kelas A.
PELABELAN
LABELLING
89. Semua produk hendaklah diberi
89. All products should be clearly identified
identitas jelas dengan label yang harus
by labels, which must remain
tetap melekat pada wadah dalam
permanently attached to the containers
berbagai kondisi penyimpanan.
under all storage conditions. An area of
Sebagian area pada wadah tidak boleh
the container should be left uncovered to
tertutup label agar dapat diinspeksi isi
allow inspection of the contents. If the
wadahnya. Apabila wadah akhir tidak
final container is not suitable for
cocok untuk diberi label, label hendaklah
labelling, the label should appear on its
dimasukkan ke dalam bungkusan atau
package. Information on batch coding
ditempelkan ke bahan pembungkus.
must be provided to the regulatory
Informasi tentang sistem penomoran
authorities.
bets harus disampaikan kepada Otorita
Pengawasan.
PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
101. Beberapa radiofarmaka (misal yang
101. Several radiopharmaceuticals (e.g.,
berumur pendek) digunakan sebelum
short-lived radiopharmaceuticals) are
seluruh parameter uji kualitas (misal uji
used before all quality control testing
sterilitas, endotoksin, kemurnian
(e.g. tests for sterility, endotoxin,
radionuklida, dll.) selesai dikerjakan.
radionuclidic purity, etc.) has been
Untuk itu, implementasi dan kepatuhan
completed. The implementation of and
terhadap sistem Pemastian Mutu mutlak
compliance with the Quality Assurance
dilaksanakan.
system are therefore essential.
Pengambilan Sampel
Sampling
102. Jumlah sampel yang biasanya diambil
102. The number of samples normally taken
dalam analisis sediaan farmasi
in pharmaceutical analysis may have to
mungkin perlu dimodifikasi, tetapi
be modified but should be adequate to
hendaklah memadai untuk dilakukan
permit repeat testing (reference
pengujian ulang (sampel
samples).
pembanding).
Bahan Awal
Starting Materials
104. Uji khusus mungkin harus dirancang
104. Special tests may have to be designed
dan dilaksanakan untuk menunjukkan
and carried out to show the absence of
tidak ada sedikitpun impuritas yang
the very small amounts of specific
spesifik diperbolehkan misal dalam
impurities acceptable. e.g. in target
bahan target. Proses iradiasi
material. The best test may be an
merupakan uji yang terbaik.
irradiation process.
105. Bahan baru yang disintesis sendiri
105. The new materials which are
hendaklah dikarakterisasi dan diuji
synthesized in house should be
sebelum digunakan.
characterized and tested before use.
Produk Jadi
Finished Products
Kemurnian Radionuklida
Radionuclidic Purity
106. Pengujian kemurnian radionuklida
106. Radionuclidic purity testing should be
hendaklah dilakukan pada bahan awal
done on the radioactive starting material
radioaktif sebelum preparasi suatu
before the preparation of individual
senyawa bertanda.
labeled compounds.
107. Pemancar beta dan gamma biasanya
107. Beta and gamma-emitting impurities are
merupakan impuritas utama yang
normally the main objective but for
diamati, tetapi pada produk hasil fisi,
fission-produced materials alpha-emitting
impuritas pemancar alfa hendaklah
impurities should also be looked for.
diamati juga.
Kemurnian Radiokimia
Radiochemical Purity
109. Kemurnian radiokimia hendaklah
109. Radiochemical purity should determined
ditentukan, menggunakan berbagai
by a variety of techniques including
teknik termasuk pemisahan
chromatographic separation, solvent
kromatografis, ekstraksi dengan
extraction, HPLC, electrophoresis and
pelarut, KCKT, elektroforesis dan
precipitation. Paper chromatography and
presipitasi. Metode kromatografi
thin layer chromatography methods are
kertas dan kromatografi lapisan tipis
commonly used for determination of
biasanya digunakan untuk penentuan
radiochemical purity of
kemurnian radiokimia suatu
radiopharmaceuticals. The selection of
radiofarmaka. Pemilihan teknik
the technique will depend upon the
tergantung pada kompleksitas
complexity of the radiopharmaceutical
preparasi radiofarmaka.
preparation.
Konsentrasi Radioaktif
Radioactive Concentration
110. Penentuan secara independen
110. Independent determination of the actual
konsentrasi radioaktif yang
radioactive concentration should be
sesungguhnya hendaklah dilakukan
carried out by Quality Control with a
oleh Pengawasan Mutu dengan
different instrument from that used in the
instrumen yang berbeda dari yang
manufacture.
digunakan dalam proses pembuatan.
Ukuran Partikel
Particle Size
114. Jumlah dan ukuran partikel dalam
114. The particle number and sizes in
larutan suspensi atau larutan koloid
suspensions or colloidal solutions should
hendaklah ditentukan.
be determined.
pH
pH
115. Semua radiofarmaka hendaklah
115. All radiopharmaceuticals should have an
mempunyai pH yang sesuai untuk
appropriate pH for their stability and
kestabilan dan integritasnya. pH
integrity. The pH may be determined
dapat ditentukan menggunakan
using pH paper or pH meter.
kertas pH atau pH meter.
Distribusi Biologis
Biological Distribution
116. Untuk beberapa radiofarmaka, uji
116. For some radiopharmaceuticals, the
distribusi biologis hendaklah dilakukan
biological distribution test should be
sebagai indikator mutu dan kinerja
performed as an indicator of the quality
yang diharapkan dari radiofarmaka.
and expected performance of the
radiopharmaceuticals.
117. Prosedur yang ditetapkan dalam
117. Established procedures in
monografi farmakope dapat diadopsi
pharmacopoeia monographs may be
dalam uji biodistribusi ini.
adopted in the biodistribution test.
Studi Stabilitas
Stability Study
118. Studi stabilitas hendaklah dilakukan
118. Stability studies should be performed on
pada minimum tiga bets pilot atau
a minimum of three pilot or production
bets produksi. Bila hasil yang
batches. If discordant results are
diperoleh dari ketiga bets berbeda
obtained between the three batches,
secara signifikan, hendaklah
further batches should be examined.
dilakukan pengujian pada bets
berikutnya.
Instrumentasi Laboratorium
Laboratory Instrumentation
131. Sistem Pengawasan Mutu hendaklah
131. A Quality Control system should also
juga mencakup pemeriksaan
include radioactivity testing of the
lingkungan terhadap radioaktivitas
environment such as on ventilation
seperti pada sistem ventilasi,
system, air filters and LAF equipment.
saringan udara dan peralatan LAF.
The calibration of instruments for
Kalibrasi instrumen untuk penentuan
determining radioactivity should also be
radioaktivitas hendaklah juga
checked.
diperiksa.
Sampel Pertinggal
Retained Samples
132. Sampel produk antara dan produk akhir
132. Samples of the intermediate and final
radiofarmaka hendaklah disimpan pada
products should be retained in sufficient
kondisi penyimpanan yang tepat dan
amounts and under appropriate storage
dalam jumlah yang cukup untuk
conditions to allow repeated testing or
penggunaan uji ulang atau verifikasi
verification of a batch control. These
analisis bets. Contoh pertinggal ini
samples should be kept for an
hendaklah disimpan selama waktu yang
appropriate period in accordance with
ditetapkan menurut masa edar
the shelf-life of the radioactive
komponen radioaktif yang digunakan.
components concerned. However, this
Namun ketentuan di atas tidak berlaku
may sometimes not be applicable, e.g.
bagi radiofarmaka yang memiliki waktu
for radiopharmaceuticals with a short
paruh yang singkat.
half-life.
133. Prosedur pengambilan sampel dapat
133. Sampling procedures may be adapted to
disesuaikan menurut tujuan dari
the purpose of the sampling, the type of
pengambilan sampel yang dilakukan,
controls being applied, and the nature of
tipe pengawasan yang diterapkan dan
the material being sampled (e.g. a small
sifat materi yang disampel (misal: bets
batch size and/or its radioactive content).
berukuran kecil dan/atau kandungan
The procedure should be described in a
radioaktif). Prosedur tersebut hendaklah
written protocol.
diuraikan secara tertulis (dalam Protap).
DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
136. Seluruh dokumen yang berhubungan
136. All documents related to the manufacture
dengan pembuatan radiofarmaka
of radiopharmaceuticals should be
hendaklah dibuat, dikaji dan disahkan
prepared, reviewed, approved and
serta didistribusikan sesuai prosedur
distributed according to written
yang ditetapkan.
procedures.
137. Spesifikasi bahan awal, label dan
137. Specifications should be established and
pembungkus, produk antara kritis dan
documented for starting materials,
produk radiofarmaka hendaklah
labelling and packaging materials, critical
ditetapkan. Spesifikasi hendaklah
intermediates and the finished
ditetapkan juga untuk alat/bahan kritis
radiopharmaceuticals. Specifications
lain yang digunakan dalam proses
should also be in place for any other
pembuatan, seperti alat/bahan
critical items used in the manufacturing
penunjang proses, gasket, kit penyaring
process, such as process aids, gaskets,
steril, yang dapat berdampak kritis pada
sterile filtering kits, that could critically
mutu produk.
impact on quality.
138. Spesifikasi hendaklah ditetapkan untuk
138. All packaging materials such as vials,
semua bahan pembungkus seperti vial,
stoppers, lead shielding, labels and
tutup vial, perisai timbal, label dan brosur
printed instructions for use,
(yang memuat instruksi pemakaian).
specifications should be established.
139. Dalam spesifikasi bahan awal, bahan
139. The list of specifications for starting
pembungkus dan produk jadi,
materials, packaging materials and
tercantum hal-hal sebagai berikut
finished products is given below
(gunakan untuk bahan/produk yang
(appropriate items are applicable):
sesuai):
a) nama dan nomor kode;
a) name and code number;
b) uraian bentuk fisik dan
b) description of physical form and
tampilannya;
appearance;
c) pemasok yang disetujui;
c) approved supplier(s);
d) instruksi pengambilan sampel
d) sampling instructions (including
(termasuk sampel pembanding);
reference sample);
e) uji dan batas untuk identifikasi,
e) tests and limits for identity, purity and
kemurnian dan penetapan kadar;
assay;
f) kandungan radioaktivitas dan
f) radioactivity contents should be
waktu pengukuran;
recorded with time;
g) metode analisis yang digunakan
g) analytical methods to be used
termasuk metode pengambilan
including sampling methods;
sampel;
h) kondisi penyimpanan;
h) storage conditions;
i) petunjuk keselamatan kerja yang
i) safety precautions to be observed;
harus diperhatikan; dan
and
j) tanggal daluwarsa.
j) expiration date.
140. Catatan dari aktivitas bahan radioaktif
140. A record of radioactive material activity
yang diterima, yang digunakan dan
received, used, and disposed of may be
yang dibuang agar tetap disimpan
kept as per requirements. Accurate
seperti yang disyaratkan. Nilai
values of radioactivity must be given on
radioaktivitas yang akurat harus
the secondary container, as it is difficult
dicantumkan pada wadah sekunder,
to give this information on primary
bila sulit untuk mencantumkan
container.
informasi ini pada wadah primernya.
151. Area pengawasan mutu hendaklah 151. The QC area should be provided with the
dilengkapi dengan area untuk area for keeping necessary instruments
menyimpan instrumen yang required for testing and sufficient storage
diperlukan pengujian dan ruang yang space for storing samples/batch control
cukup untuk menyimpan sampel samples and QC records. A special
bahan/sampel pertinggal seluruh bets shielded area is necessary for storing
dan catatan pengujian mutu. Area radioactive samples/batch control
khusus yang diberi perisai diperlukan samples.
untuk menyimpan sampel bahan
radioaktif/sampel pertinggal radioaktif.
152. Kandang hewan hendaklah dilengkapi 152. The animal house should be equipped
dengan fasilitas yang diperlukan with the necessary facilities for the
untuk pemeliharaan dan studi hewan maintenance of the animals and animal
tersebut. Fasilitas ini hendaklah selalu studies and should be maintained clean.
dalam keadaan bersih. Prosedur Protocols for cleaning and maintenance
pembersihan dan perawatan should be established.
hendaklah dibuat.
161. Jika terjadi tumpahan radioaktif serius 161. Serious spills should require evacuation
hendaklah dilakukan evakuasi dari of the area before any cleanup is
area sebelum proses pembersihan undertaken and should be first reported
dan segera dilaporkan kepada to the radiation safety officer.
petugas proteksi radiasi.
162. Radionuklida, kit radiofarmaka dan 162. Radionuclides, kits and diluents should
diluen hendaklah diperiksa identitas, be checked for identity, expiry time/date
tanggal atau waktu daluwarsa dan and appearance.
pemeriannya.
163. Label identifikasi dengan nomor bets 163. Identifying labels with a dated batch
bertanggal hendaklah ditempelkan number should be affixed to reagent
pada vial pereaksi dan perisai wadah vials and shielding containers prior to the
sebelum penambahan bahan addition of radioactive material.
radioaktif.
165. Perisai yang sesuai hendaklah dipilih. 165. Appropriate shielding should be
Komponen, label dan peralatan selected. Components, labels and
hendaklah diperiksa ulang. equipment should then be rechecked.
166. Tiap preparasi hendaklah dilakukan 166. Each preparation should be performed in
menurut prosedur tertulis yang accordance with an approved written
disetujui, dan aman serta handal. Bila procedure that should be safe and
memungkinkan, prosedur hendaklah reliable. Where possible, methods
dirancang sedemikian rupa sehingga should be devised in which all the
semua komponen yang dibutuhkan components required are contained in
ditempatkan dalam vial steril, dan presterilised vials with the only
prosedur manipulatif hanya untuk manipulative procedure being aseptic
transfer secara aseptis antar vial transfer between vials using syringes.
menggunakan alat suntik. Prosedur Methods requiring manipulation in open
manipulasi yang dilakukan pada containers should be avoided.
wadah terbuka hendaklah
dihindarkan.
UMUM
GENERAL
Ada dua jenis proses iradiasi: iradiasi gamma
There are two types of irradiation process:
dari sumber radioaktif dan iradiasi elektron
gamma irradiation from a radioactive source
berenergi tinggi (sinar beta) dari suatu
and high energy electron irradiation (beta
akselerator.
radiation) from an accelerator.
Iradiasi gamma: ada dua mode pemrosesan
Gamma irradiation: two different processing
dapat diterapkan:
modes may be employed:
a) Mode bets (Batch mode: produk disusun a) Batch mode: the products is arranged at
pada lokasi yang ditetapkan di sekeliling
fixed locations around the radiation
sumber radiasi; dan tidak dapat dimuati source; and cannot be loaded or
atau dikeluarkan selama sumber radiasi unloaded while the radiation source is
dipapar. exposed.
b) Mode Kontinu (Continuous mode): produk b) Continuous mode: an automatic system
disusun dan diletakkan di atas ban conveys the products into the radiation
berjalan yang masuk dan keluar sumber cell, past the exposed radiation source
radiasi secara otomatis sepanjang along a defined path and at an
lintasan radiasi dan dengan kecepatan appropriate speed, and out of the cell.
tertentu.
3. Dosis yang dipersyaratkan termasuk 3. The required dose including justified limits
limitnya sesuai hasil validasi akan will be stated in the marketing
dinyatakan pada dokumen registrasi authorisation for the product.
produk.
DOSIMETRI DOSIMETRY
5. Kalibrasi tiap bets dosimeter rutin yang 5. The calibration of each batch of routine
digunakan hendaklah tertelusur terhadap dosimeters should be traceable to a
suatu standar nasional atau internasional. national or international standard. The
Masa berlaku kalibrasi hendaklah period of validity of the calibration should
dinyatakan, dijustifikasi, dan dipatuhi. be stated, justified and adhered to.
8. Panjang gelombang pada instrumen yang 8. The wavelength of the instrument used to
dipakai untuk mengukur perubahan measure the change in absorbance of
serapan instrumen yang
dosimeter dan digunakan untuk
MICROBIOLOGIC
AL MONITORING
46. Microbiologi
cal
monitoring
is the
responsibilit
y of the
pharmaceuti
cal
manufactur
er. It may
include
environment
al
monitoring
where
product is
manufactur
ed and
preirradiatio
n monitoring
of the
product as
specified in
the
marketing
authorizatio
n.
PRINSIP
PRINCIPLE
1. Sampel disimpan untuk dua tujuan;
1. Samples are retained to fulfill two
pertama menyediakan sampel untuk
purposes; firstly to provide a sample for
pengujian dan kedua meyediakan
analytical testing and secondly to provide
spesimen produk jadi. Karena itu sampel
a specimen of the fully finished product.
dibagi menjadi dua kategori:
Samples may therefore fall into two
categories:
Sampel pembanding: sampel suatu bets
Reference sample: a sample of a batch of
dari bahan awal, bahan pengemas atau
starting material, packaging material or
produk jadi yang disimpan untuk tujuan
finished product which is stored for the
pengujian apabila ada kebutuhan, selama
purpose of being analyzed should the
masa edar dari bets terkait. Bila
need arise during the shelf life of the
stabilitasnya memungkinan, sampel
batch concerned. Where stability permits,
pembanding dari tahap proses kritis
reference samples from critical
(misal yang memerlukan pengujian dan
intermediate stages (e.g. those requiring
pelulusan) atau produk antara yang
analytical testing and release) or
dikirim di luar kendali pabrik hendaklah
intermediates that are transported outside
disimpan.
of the manufacturer’s control should be
kept.
Sampel pertinggal: sampel produk jadi
Retention sample: a sample of a fully
dalam kemasan lengkap dari suatu bets
packaged unit from a batch of finished
disimpan untuk tujuan identifikasi sebagai
product. It is stored for identification
contoh, tampilan, kemasan, label, brosur,
purposes, for example, presentation,
nomor bets, tanggal daluwarsa, apabila
packaging, labelling,leaflet, batch
dibutuhkan selama masa edar bets
number, expiry date should the need
terkait. Pengecualian dapat diberikan bila
arise during the shelf life of the batch
persyaratan di atas dapat dipenuhi tanpa
concerned. There may be exceptional
penyimpanan sampel duplikat misal pada
circumstances where this requirement
jumlah kecil bets dikemas untuk berbagai
can be met without retention of duplicate
pasar atau obat yang sangat mahal.
samples e.g. where small amounts of a
batch are packaged for different markets
or in the production of very expensive
medicinal products.
Dalam banyak hal sampel pembanding For finished products, in many instances
produk jadi identis dengan sampel the reference and retention samples will
pertinggal, misal unit dalam kemasan be presented identically, i.e. as fully
lengkap. Dalam hal ini sampel packaged units. In such circumstances,
pembanding dan pertinggal dapat saling reference and retention samples may be
menggantikan. regarded as interchangeable.
2. Seperti dijelaskan pada Butir 7 dan 8,
2. It is necessary for the manufacturer,
UMUM
GENERAL
5. Aneks ini memberi pedoman cara
5. This Annex to the Guide to Good
pengambilan dan penanganan sampel Manufacturing Practice for Medicinal
pembanding untuk bahan awal, bahan Products (“the GMP Guide”) gives
pengemas atau produk jadi serta guidance on the taking and holding of
penyimpanan sampel pertinggal untuk reference samples of starting materials,
produk jadi. packaging materials or finished products
and retention samples of finished
products.
6. Persyaratan spesifik untuk obat 6. Specific requirements for investigational
investigasi tercantum pada Aneks 6 medicinal products are given in Annex 6
Pedoman CPOB. to the Guide.
7. Pedoman untuk pengambilan sampel 7. This annex also includes guidance on the
pertinggal untuk obat yang diimport atau taking of retention samples for parallel
didistribusikan secara parelel juga imported / distributed medicinal products.
tercakup dalam Aneks ini.
KONDISI PENYIMPANAN
STORAGE CONDITION
14. Kondisi penyimpanan hendaklah sesuai
14. Storage conditions should be in
dengan yang tercantum pada izin edar.
accordance with the marketing
authorisation.
KONTRAK TERTULIS
WRITTEN AGREEMENT
15. Bila pemegang izin edar berbeda dari
15. Where the marketing authorization holder
industri farmasi yang bertanggung jawab
is not the same legal entity as the site(s)
untuk pelulusan, tanggung jawab
responsible for batch release, the
penyimpanan sampel pembanding/
responsibility for taking and storage of
sampel pertinggal hendaklah dijelaskan
reference/retention samples should be
dalam kontrak tertulis antara dua pihak
defined in a written agreement between
sesuai Bab 11 Pedoman CPOB. Hal ini
the two parties in accordance with
berlaku juga bila pembuatan dan
Guidelines on GMP Chapter 11. This
pelulusan bets dilakukan di lokasi
applies also where any manufacturing or
berbeda, maka tanggung jawab
batch release activity is carried out at a
menyeluruh dari bets dan pengaturan
site other than that with overall
penanggung jawab untuk mengambil dan
responsibility for the batch and the
menyimpan sampel hendaklah dijelaskan
arrangements between each different site
dalam kontrak tertulis.
for the taking and keeping of reference
and retention samples should be defined
in a written agreement.
16. Kepala Bagian Pemastian Mutu yang
16. The head of Quality Assurance who
menyetujui bets untuk dijual hendaklah
certifies a batch for sale should ensure
memastikan bahwa sampel pembanding
that all relevant reference and retention
dan sampel pertinggal terkait dapat
samples are accessible at all reasonable
diakses dalam waktu cepat. Bila
times. Where necessary, the
diperlukan, pengaturan untuk mengambil
arrangements for such access should be
sampel terkait hendaklah dijelaskan
defined in a written agreement.
dalam kontrak tertulis.
17. Bila tahapan pembuatan produk jadi
17. Where more than one site is involved in
dilakukan di lebih dari satu lokasi, kontrak
the manufacture of a finished product, the
tertulis merupakan faktor penting dalam
availability of written agreements is key to
pengendalian pengambilan dan lokasi
controlling the taking and location of
penyimpanan sampel pembanding dan
reference and retention samples.
sampel pertinggal.
CARA PENYIMPANAN
GOOD STORAGE AND
DAN PENGIRIMAN OBAT
DISPATCH
YANG BAIK
PRACTICES
PRINSIP
PRINCIPLE
Penyimpanan dan pengiriman adalah bagian
Storage and dispatch are important activities
yang penting dalam kegiatan dan manajemen
in the integrated supply-chain management of
rantai pemasokan produk yang terintegrasi.
medicinal products. This document sets out
Dokumen ini menetapkan langkah-langkah
appropriate steps to assist in fulfilling the
yang tepat untuk membantu pemenuhan
responsibilities involved in the different
tanggung jawab bagi semua yang terlibat
aspects of the distribution process. This
dalam kegiatan pengiriman dan penyimpanan
document gives guidance about storage and
produk. Dokumen ini memberikan pedoman
dispatch of the product from the manufacturer
bagi penyimpanan dan pengiriman produk
to the distributor. This Annex must refer to the
jadi dari pabrik ke distributor. Aneks ini harus
related Chapters of GMP Guidelines.
mengacu kepada Bab – Bab terkait di dalam
Pedoman CPOB.
UMUM
GENERAL
1. Jika gudang industri farmasi bertindak
1. When the warehouse also performs as
juga sebagai pusat distribusi produk ke
center of distribution to the outlets (e.g.
konsumen (misal distributor,
distributors, subdistributors, pharmacies)
subdistributor, apotik), maka industri
the pharmaceutical industry should also
farmasi hendaklah juga menerapkan dan
implement and comply with the
memenuhi pedoman Cara Distribusi Obat
Guidelines of Good Distribution Practices
yang Baik (CDOB).
(GDP).
PERSONALIA
PERSONNEL
4. Semua personil yang terlibat dalam
4. All personnel involved in storage and
kegiatan penyimpanan dan pengiriman
dispatch activities should be trained in all
hendaklah dilatih dalam semua
requirements of this Annex and be
persyaratan dalam Aneks ini dan
capable of meeting these requirements.
hendaklah mampu memenuhi
persyaratan tersebut.
MANAJEMEN MUTU
QUALITY MANAGEMENT
13. Jika dilakukan transaksi secara
13. Where electronic commerce (e-
elektronis, hendaklah tersedia sistem
commerce) is used, defined procedures
yang memadai dan prosedur yang jelas
and adequate systems should be in place
untuk menjamin ketertelusuran dan
to ensure traceability and confidence in
kepastian mutu produk.
the quality of medicinal products.
14. Hendaklah tersedia prosedur pelulusan
14. Authorized release procedures should be
produk yang disetujui untuk memastikan
in place, to ensure that appropriate
bahwa produk dijual dan didistribusikan
medicinal products are sold and
hanya kepada distributor dan/atau sarana
distributed only to authorized distributor
yang berwenang.
and/or other entities.
15. Hendaklah dibuat prosedur dan catatan
15. There should be written procedures and
tertulis untuk memastikan ketertelusuran
records to ensure traceability of the
distribusi produk.
products distributed.
16. Prosedur tetap harus tersedia untuk
16. Authorized SOPs for all administrative
semua pekerjaan administratif dan teknis
and technical operations performed must
yang dilakukan.
be in place.
PENERIMAAN
RECEIPT
21. Hendaklah dilakukan pemeriksaan jumlah
21. Deliveries should be examined at receipt
produk pada saat penerimaan untuk
in order to check that the quantity
memastikan jumlah yang diterima sesuai
received corresponds to the quantity
dengan jumlah yang tercantum dalam
stated on the product records from the
catatan penyerahan dari produksi.
production.
22. Produk yang membutuhkan penyimpanan
22. Medicinal products subject to specific
khusus (misal: narkotik, psikotropik,
storage measures (e.g. narcotics,
prekursor dan produk dengan suhu
psycotropics, precursor and products
penyimpanan tertentu) hendaklah segera
requiring a specific storage temperature)
diidentifikasi dan segera ditempatkan
should be immediately identified and
sesuai prosedur tertulis.
stored in accordance with written
instructions.
Pengiriman
Dispatch
37. Pengiriman dan pengangkutan produk
37. The dispatch and transportation of
hendaklah dimulai hanya setelah
medicinal products should be
menerima pesanan resmi atau rencana
commenced only after the receipt of a
penggantian produk yang resmi dan
valid delivery order or products
didokumentasikan.
replenishment plan which should be
documented.
38. Hendaklah dibuat catatan pengiriman
38. Records for the dispatch of medicinal
produk dan minimal meliputi informasi
products should be prepared and should
berikut:
include at least the following information:
a) tanggal pengiriman;
a) date of dispatch;
b) nama dan alamat perusahaan
b) name and address of the entity
pengangkutan;
responsible for the transportation;
c) nama, alamat dan status penerima
c) name, address and status of the
(misal apotek, rumah sakit, klinik);
addressee (e.g. retail pharmacy,
hospital, community clinic);
d) deskripsi produk, meliputi nama,
d) a description of the products
bentuk sediaan dan kekuatan (jika
including, e.g. name, dosage form
tersedia);
and strength (if applicable);
e) jumlah produk, misal jumlah wadah
e) quantity of the products, i.e. number
dan jumlah produk per wadah;
of containers and quantity per
container;
f) nomor bets dan tanggal daluwarsa;
f) assigned batch number and expiry
date;
g) kondisi pengangkutan dan g) applicable transport and storage
penyimpanan yang ditetapkan; dan conditions; and
h) nomor unik untuk order pengiriman. h) a unique number to allow
identification of the delivery order.
Lihat ketentuan CDOB. See detailed guidelines on GDP.
39. Catatan pengiriman hendaklah berisi 39. Records of dispatch should contain
informasi yang cukup untuk menjamin enough information to ensure traceability
ketertelusuran dan mempermudah of the medicinal product. Such records
penarikan kembali jika diperlukan. should facilitate the recall of a batch of a
product if necessary.
40. Cara pengangkutan, termasuk kendaraan 40. Methods of transportation, including
yang digunakan, hendaklah dipilih vehicles to be used, should be selected
dengan hati-hati, dengan with care, and local conditions should be
mempertimbangkan semua kondisi, considered, including the climate and any
termasuk iklim dan variasi cuaca. seasonal variations experienced.
41. Hendaklah dilakukan validasi pengiriman 41. Shipping validation should be conducted
untuk membuktikan bahwa seluruh in order to prove that all spesified storage
kondisi penyimpanan terpenuhi pada conditions are fulfill during the whole
seluruh rantai distribusi. distribution chain.
42. Produk tidak boleh dipasok setelah 42. Medicinal products should not be
tanggal daluwarsa, atau mendekati supplied after their expiry date, or so
tanggal daluwarsa. close to the expiry date.
43. Pengangkutan dan produk transit, apabila 43. Transportation and products in transit,
gudang industri farmasi bertindak juga when the warehouse also perform as
sebagai pusat pengiriman kepada center of distribution to the consumers,
pelanggan, maka industri farmasi the pharmaceutical industry should also
hendaklah juga memenuhi ketentuan implement and comply with the principles
CDOB. of GDP.
DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
44. Hendaklah tersedia prosedur dan catatan
44. Written instructions and records should
tertulis yang mendokumentasikan seluruh
be available which document all activities
kegiatan yang berhubungan dengan
relating to the storage and dispatch of
penyimpanan dan pengiriman produk,
medicinal products, including all
termasuk semua tanda terima dan hal
applicable receipts and issues. The name
terkait yang dapat diterapkan. Nama
of the applicable entity should appear on
penerima produk tersebut hendaklah
all relevant documents.
tercantum dalam semua dokumen terkait.
KELUHAN
COMPLAINT
49. Semua keluhan dan informasi lain
49. All complaints and other information
tentang kemungkinan kerusakan dan
concerning potentially defective and
kemungkinan pemalsuan produk
potentially counterfeit medicinal products
hendaklah dikaji dengan seksama sesuai
should be reviewed carefully according to
dengan prosedur tertulis mengenai
written procedures describing the action
tindakan yang perlu dilakukan, termasuk
to be taken, including the need to
tindakan penarikan kembali produk jika
consider a recall where appropriate.
diperlukan.
KEGIATAN KONTRAK
CONTRACT ACTIVITIES
50. Tiap kegiatan yang terkait dengan
50. Any activity relating to the storage and
penyimpanan dan pengiriman produk
dispatch of a medicinal product which is
yang didelegasikan kepada orang atau
delegated to another person or entity
sarana lain hendaklah dilaksanakan
should be performed according to the
sesuai kontrak tertulis yang disetujui oleh
terms of a written contract which is
pemberi dan penerima kontrak tersebut.
agreed upon by the contract giver and the
contract acceptor.
51. Kontrak tersebut hendaklah menegaskan
51. The contract should define the
tanggung jawab masing-masing pihak,
responsibilities of each party including
termasuk ketaatan terhadap prinsip-
observance of the principles of GDP.
prinsip CDOB.
PELULUSAN PARAMETRIC
PARAMETRIS RELEASE
PRINSIP
PRINCIPLE
Definisi pelulusan parametris adalah sistem
The definition of parametric release is a
pelulusan yang dapat memberikan kepastian
system of release that gives the assurance
bahwa mutu produk sudah sesuai dengan
that the product is of the intended quality
yang diinginkan berdasarkan informasi yang
based on information collected during the
terkumpul selama proses pembuatan dan
manufacturing process and on the compliance
pemenuhan persyaratan CPOB yang khusus
with specific GMP requirements related to
terkait dengan pelulusan parametris.
parametric release.
Pelulusan parametris hendaklah memenuhi
Parametric Release should comply with the
persyaratan umum CPOB, dan Aneks terkait
basic requirements of GMP, with applicable
serta pedoman berikut ini.
annexes and the following Guidelines.
PELULUSAN PARAMETRIS
PARAMETRIC RELEASE
1. Pengujian dan pengawasan selama-
1. It is recognised that a comprehensive set
proses yang komprehensif diakui dapat
of in-process tests and controls may
lebih memberikan kepastian pemenuhan
provide greater assurance of the finished
spesifikasi produk jadi dibanding
product meeting specification than
pengujian akhir produk.
finished product testing.
2. Pelulusan parametris dapat disahkan
2. Parametric release may be authorised for
untuk parameter spesifik tertentu sebagai
certain specific parameters as an
alternatif terhadap pengujian rutin produk
alternative to routine testing of finished
jadi. Otorisasi untuk pelulusan parametris
products. Authorisation for parametric
hendaklah diberikan, ditolak atau
release should be given, refused or
dibatalkan bersama oleh semua pihak
withdrawn jointly by those responsible for
yang bertanggung jawab terhadap
assessing products together with the
penilaian produk bersama dengan
Quality Assurance.
Pemastian Mutu.
PENDAHULUAN
INTRODUCTION
1. Meskipun terdapat beberapa contoh
1. Although there are some examples of the
penggunaan Manajemen Risiko Mutu di
use of Quality Risk Management in the
industri farmasi saat ini, namun ruang
pharmaceutical industry today, they are
lingkupnya terbatas dan tidak mewakili
limited and do not represent the full
keseluruhan kontribusi yang dapat
contributions that risk management has to
diberikan manajemen risiko.
offer.
Selain itu, bahwa sistem mutu adalah
In addition, the importance of quality
penting telah diakui oleh industri farmasi
systems has been recognized in the
dan terbukti bahwa Manajemen Risiko
pharmaceutical industry and it is
Mutu merupakan komponen yang
becoming evident that Quality Risk
berharga dalam suatu sistem mutu yang
Management is a valuable component of
efektif.
an effective quality system.
2. Secara umum ke dipahami bahwa risiko
2. It is commonly understood that risk is
adalah kombinasi kemungkinan terjadi
defined as the combination of the
kerusakan (pada kesehatan
probability of occurrence of harm (to
masyarakat) dan tingkat keparahan dari
public health) and the severity of that
kerusakan tersebut.
harm.
Namun demikian adalah sulit mencapai
However, achieving a shared
pemahaman bersama di antara
understanding of the application of risk
kepelbagaian pihak yang
management among diverse stakeholders
berkepentingan dalam mengaplikasi
is difficult because each stakeholder
manajemen risiko , karena masing-
might perceive different potential harms,
masing pihak mungkin memiliki persepsi
place a different probability on each harm
kerusakan potensial yang berbeda,
occurring and attribute different severities
RUANG LINGKUP
SCOPE
7. Pedoman ini menyediakan prinsip dan
7. This guideline provides principles and
beberapa perangkat untuk mengkaji
tools for Quality Risk Management that
risiko mutu yang dapat diterapkan pada
can be applied to different aspects of
berbagai aspek pembuatan obat.
pharmaceutical quality.
Aspek tersebut mencakup
These aspects include development,
pengembangan, proses pembuatan,
manufacturing, distribution, and the
distribusi, inspeksi dan pendaftaran/
inspection and submission/ review
pengkajian proses yang mencakup
processes throughout the lifecycle of
sejak pembuatan sampai penggunaan
active pharmaceutical ingredients,
bahan aktif obat, produk jadi, produk
medicinal products, biological and
biologi dan produk bioteknologi
biotechnological products (including the
(termasuk penggunaan bahan baku
use of raw materials, solvents, excipients,
aktif, pelarut, bahan pengisi, bahan
packaging and labeling materials in
pengemas dan label produk jadi, produk
medicinal products, biological and
biologi dan produk bioteknologi).
biotechnological products).
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO MUTU
PRINCIPLES OF QUALITY RISK
MANAGEMENT
8. Dua prinsip utama dalam Manajemen
8. Two primary principles of Quality Risk
Risiko Mutu adalah:
Management are:
Evaluasi risiko terhadap mutu
The evaluation of the risk to quality
hendaklah berdasarkan
should be based on scientific
pengetahuan ilmiah dan dikaitkan
knowledge and ultimately link to the
dengan perlindungan pasien
protection of the patient; and
sebagai tujuan akhir; dan
Tingkat usaha, formalitas, dan The level of effort, formality and
dokumentasi pengkajian risiko mutu documentation of the Quality Risk
hendaklah setara dengan tingkat Management process should be
risiko yang ditimbulkan. commensurate with the level of risk.
Bagan pengambilan keputusan tidak Decision nodes are not shown in the
ditunjukkan dalam diagram di atas diagram above because decisions can
karena keputusan dapat terjadi pada occur at any point in the process. These
tahap manapun di dalam proses. decisions might be to return to the
Keputusan dapat kembali ke langkah previous step and seek further
sebelumnya dan mencari informasi lebih information, to adjust the risk models or
jauh, untuk menyesuaikan pengkajian even to terminate the risk management
model risiko atau bahkan mengakhiri process based upon information that
proses manajemen risiko berdasarkan supports such a decision. Note:
informasi yang menunjang suatu “unacceptable” in the flowchart does not
keputusan. Catatan: “tidak dapat only refer to statutory, legislative or
diterima” dalam diagram alur tidak regulatory requirements, but also to the
hanya mengacu pada persyaratan need to revisit the risk assessment
peraturan, perundang-undangan atau process.
regulasi, tetapi juga terhadap kebutuhan
untuk meninjau kembali proses
penilaian risiko.
10. Aktivitas Manajemen Risiko Mutu 10. Quality Risk Management activities are
biasanya, tetapi tidak selalu dilakukan usually, but not always, undertaken by
oleh tim interdisipliner. Ketika tim interdisciplinary teams. When teams are
dibentuk, hendaklah disertakan tenaga formed, they should include experts from
ahli dari bidang yang sesuai (misal unit the appropriate areas (e.g. quality unit,
mutu, pengembangan bisnis, teknik, business development, engineering,
regulatory affairs, production operations,
registrasi, produksi, penjualan dan
sales and marketing, legal, statistics and
pemasaran, hukum, statistik dan klinis)
clinical) in addition to individuals who are
sebagai tambahan terhadap individu
knowledgeable about the Quality Risk
yang mempunyai pengetahuan tentang Management process.
proses Manajemen Risiko Mutu.
Penilaian Risiko
Risk Assessment
12. Penilaian risiko terdiri dari identifikasi
12. Risk assessment consists of the
bahaya, dan analisis serta evaluasi
identification of hazards and the analysis
risiko terkait dengan paparan bahaya
and evaluation of risks associated with
(seperti yang dijelaskan di bawah ini).
exposure to those hazards (as defined
Penilaian risiko mutu dimulai dengan
below). Quality risk assessments begin
penetapan masalah atau risiko yang
with a well-defined problem description or
dipersoalkan yang diuraikan dengan
risk question. When the risk in question is
baik . Ketika risiko yang dimaksud telah
well defined, an appropriate risk
diuraikan dengan baik, perangkat
management tool and the types of
manajemen mutu yang layak dan jenis
information needed to address the risk
informasi yang diperlukan untuk
question will be more readily identifiable.
mengarahkan pertanyaan tentang risiko
As an aid to clearly defining the risk(s) for
akan lebih mudah teridentifikasi.
risk assessment purposes, three
Sebagai bantuan untuk menguraikan
fundamental questions are often helpful:
secara jelas risiko untuk tujuan penilaian
risiko, berikut ini tiga pertanyaan dasar
yang dapat dipakai:
1. Apa yang mungkin menjadi salah?
1. What might go wrong?
2. Probabilitas akan terjadi kesalahan?
2. What is the likelihood (probability) it
will go wrong?
3. Apa konsekuensi yang mungkin
3. What are the consequences
terjadi (tingkat keparahan)?
(severity)?
13. Identifikasi risiko adalah informasi yang
13. Risk identification is a systematic use of
digunakan secara sistematis untuk
information to identify hazards referring to
mengidentifikasi bahaya menyangkut
the risk question or problem description.
risiko yang dipersoalkan atau deskripsi
Information can include historical data,
masalah. Informasi terdiri dari riwayat
theoretical analysis, informed opinions,
data, analisis secara teoritis, opini yang
and the concerns of stakeholders. Risk
ada dan kepedulian pemangku
identification addresses the question
kepentingan. Identifikasi risiko dengan
“What might go wrong?”, including
mengajukan pertanyaan “Apa yang
identifying the possible consequences.
mungkin menjadi salah?”, termasuk
This provides the basis for further steps in
mengidentifikasi kemungkinan
the Quality Risk Management process.
konsekuensi. Hal ini merupakan dasar
untuk langkah selanjutnya dalam proses
Manajemen Risiko Mutu.
Komunikasi Risiko
Risk Communication
22. Komunikasi risiko adalah proses berbagi
22. Risk communication is the sharing of
informasi tentang risiko dan manajemen
information about risk and risk
risiko antara pembuat keputusan dan
management between the decision
pihak lain.
makers and others.
Pihak terkait dapat mengomunikasikan
Parties can communicate at any stage of
pada tingkat mana saja dari proses
the risk management process (see Fig. 1:
manajemen mutu (lihat Gambar.1: garis
dashed arrows).
putus-putus).
Kajian Risiko
Risk Review
23. Manajemen risiko hendaklah menjadi
23. Risk management should be an ongoing
proses manajemen mutu yang
part of the quality management process.
berkesinambungan. Hendaklah
A mechanism to review or monitor events
diterapkan mekanisme untuk meninjau
should be implemented.
atau memantau kejadian (yang
menimbulkan risiko).
Analisis Risiko
Risk Analysis
1. Metode untuk menilai dan
1. Method to assess and characterise the
mengarakterisasi parameter kritis fungsi
critical parameters in the functionality of
dari suatu peralatan atau proses.
an equipment or process.
2. Estimasi risiko yang berhubungan
2. The estimation of the risk associated
dengan bahaya yang sudah diidentifikasi.
with the identified hazards.
Area Pendukung
Ancillary Areas
Area pendukung dalam pabrik di luar area
Supporting areas within the manufacturing
produksi, laboratorium pengawasan mutu,
facility excluding production, quality control
penyimpanan dan kantor administrasi,
laboratory, storage and administration
misalnya kantin, fasilitas penyimpanan
office areas; for example canteen, lockers,
pakaian, ruang ganti pakaian, bengkel,
gowning room, change room, workshop,
ruang pemeliharaan hewan dan pencucian
animal house and laundry.
pakaian.
Audit Mutu
Quality Audit
Suatu inspeksi dan penilaian independen
An independent examination and
terhadap seluruh atau sebagian dari sistem
assessment of all or part of quality system
mutu dengan tujuan tertentu untuk
with the spesific purpose of improving it.
meningkatkan sistem mutu tersebut.
Bahan
Material
Istilah umum yang dipakai untuk
A general term used to denote starting
menunjukkan bahan awal (bahan aktif obat
materials (active pharmaceutical
dan eksipien), reagensia, pelarut, bahan
ingredients and excipients), reagents,
pembantu proses, produk antara, bahan
solvents, process aids, intermediates,
pengemas dan bahan penandaan (label).
packaging materials and labelling materials
Bahan Awal
Starting Material
Semua bahan, baik yang berkhasiat atau
All substances whether active or inactive,
tidak berkhasiat, yang berubah atau tidak
whether they remain unchanged or become
berubah, yang digunakan dalam
altered, that are employed in the
pengolahan obat walaupun tidak semua
processing of medicinal products although
bahan tersebut akan tertinggal di dalam
not all these substances necessarily remain
produk ruahan.
in the bulk product.
Bahan Pengemas
Packaging Material
Tiap bahan, termasuk bahan cetak, yang
Any material, including printed material,
digunakan dalam proses pengemasan
employed in the packaging of a medicinal
obat, tetapi tidak termasuk kemasan luar
product, but excluding any outer packaging
yang digunakan untuk transportasi atau used for transportation or shipment.
keperluan pengiriman ke luar pabrik. Bahan Packaging materials are referred to as
pengemas disebut primer atau sekunder primary or secondary according to whether
tergantung tujuan penggunaan apakah or not they are intended to be in direct
bersentuhan langsung dengan produk atau contact with the product.
tidak.
Baku Pembanding
Reference Standard
Suatu bahan seragam yang otentik untuk
An authenticated uniform material that is
digunakan dalam pengujian kimia dan fisika
intended for use in specified chemical and
tertentu, di mana dibandingkan dengan
physical tests, in which its properties are
sifat suatu produk yang diuji, dan memiliki
compared with the properties of a product
tingkat kemurnian yang sesuai dengan
under examination, and which possesses a
tujuan penggunaannya.
degree of purity adequate for its intended
Baku Pembanding dikelompokkan menjadi
use.
Baku Pembanding Primer dan Baku
Reference Standard is classified into
Pembanding Sekunder atau Baku Kerja.
Primary Reference Standard and
Secondary Reference Standard or Working
Standard
Baku Pembanding Primer
Primary Reference Standard (or
Bahan yang diterima secara luas memiliki Substance)
mutu yang tepat dalam suatu konteks yang
A substance that is widely acknowledged to
ditentukan, di mana nilainya dapat diterima
have the appropriate qualities within a
tanpa harus membandingkan lagi dengan
specified context, and whose value when
zat kimia lain apabila digunakan sebagai
used as an assay standard is accepted
baku penetapan kadar.
without requiring comparison to another
chemical substance.
Baku Pembanding Sekunder
Secondary Reference Standard (or
Substance)
Suatu bahan yang karakteristiknya
A substance whose characteristics are
ditetapkan berdasarkan perbandingan
assigned and/or calibrated by comparison
dan/atau dikalibrasi terhadap baku with a primary reference standard. The
pembanding primer. Tingkat karakterisasi extent of characterization and testing of a
dan pengujian baku pembanding sekunder secondary chemical reference substance
mungkin lebih kecil dari baku pembanding may be less than for a primary reference
primer. Definisi ini berlaku juga untuk standard. This definition may apply inter
beberapa bahan yang dikategorikan alia to some substances termed “working
sebagai baku kerja. standards”.
Bangunan dan Fasilitas
Premises
Bangunan dan fasilitas yang dibutuhkan Building and facilities required to enhance
untuk meningkatkan kinerja pembuatan manufacturing of medicinal products.
obat.
Batas Waspada
Alert Limit
Kriteria yang ditetapkan, yang memberi
Established criteria giving early warning of
peringatan dini terhadap potensi
potential drift from normal conditions which
kecenderungan penyimpangan dari kondisi
are not necessarily grounds for definitive
normal; tidak menjadi keharusan untuk
corrective action but which require follow-
mengambil tindakan korektif tetapi
up investigation.
memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Bets
Batch
Sejumlah obat yang mempunyai sifat dan
A quantity of medicinal product produced
mutu yang seragam yang dihasilkan dalam
during a given cycle of manufacture and
satu siklus pembuatan atas suatu perintah
from specific manufacturing order that is
pembuatan tertentu. Esensi suatu bets
uniform in character and quality the
adalah homogenitasnya.
essence of a batch is its homogeneity.
Biogenerator (dalam Pembuatan Produk
Biogenerator (in Manufacture of Blood
Biologi)
Products)
Suatu sistem tertutup seperti fermentator di
A contained system, such as the fermenter,
mana bahan biologi dimasukkan bersama
into which biological agents are introduced
bahan lain agar terjadi proses multiplikasi
together with other materials in order to
sel atau reaksi yang menghasilkan suatu
effect their multiplication or their production
bahan lain. Biogenerator biasanya
of other substances by reaction with the
dilengkapi dengan peralatan asesori untuk
other materials. Biogenerators are
pengaturan, pengendalian, penyambungan,
generally equipped with devices for
penambahan bahan dan pengeluaran
regulation, control, connection, material
bahan.
addition and material withdrawal.
Bundel Silinder (dalam Pembuatan Gas
Cylinder Bundle (in Manufacture of
Medisinal)
Medicinal Gases)
Rakitan dari sejumlah silinder yang
An assembly of cylinders, which are
disatukan dengan ketat dalam satu bingkai
fastened together in a frame and
dan dihubungkan satu sama lain dengan
interconnected by a manifold, transported
manifold, diangkut dan digunakan sebagai
and used as a unit.
satu unit.
CPOB
GMP
Cara Pembuatan Obat yang Baik: seluruh
Good Manufacturing Practices: all
aspek dalam praktek yang ditetapkan yang
elements in the established practices that
secara kolektif menghasilkan produk akhir
will collectively lead to final products or
atau layanan yang secara konsisten
services that consistently meet appropriate
memenuhi spesifikasi yang sesuai serta
specifications and compliance with national
mengikuti peraturan nasional dan
and international regulations.
internasional.
Ditolak
Rejected
Status bahan atau produk yang tidak
The status of materials or products which
diizinkan untuk digunakan dalam
are not permitted to be used for processing,
pengolahan, pengemasan atau distribusi.
packaging or distribution.
Dokumen Perintah (khusus dalam
Order (particularly in Manufacture of
Pembuatan Obat investigasi untuk Uji
Products for Clinical Trial)
Klinis)
Dokumen berisikan instruksi untuk
Instruction to process, package and/or ship
membuat, mengemas dan/atau mengirim
a certain number of units of investigational
suatu jumlah tertentu unit obat investigasi.
medicinal product(s).
Dokumentasi
Documentation
Seluruh prosedur, instruksi dan catatan
All written procedures, instruction and
tertulis yang berkaitan dengan pembuatan
records involved in the manufacture of
obat.
medicinal products.
Donor (dalam Pembuatan Produk Darah)
Donor (In Manufacture of Blood Products)
Seseorang dengan kesehatan normal dan
A person in normal health with a good
riwayat medis baik yang dengan sukarela
medical history who voluntarily gives blood
memberikan darah atau plasma untuk
or plasma for therapeutic use.
tujuan terapi.
Eksipien
Excipient
Suatu bahan, bukan berupa zat aktif, yang
A substance, other than the active
telah dievaluasi dengan benar
ingredient, which has been appropriately
keamanannya dan termasuk dalam sistem
evaluated for safety and is included in a
pengantaran obat (drug delivery system)
drug delivery system to:
untuk:
membantu dalam memroses sistem
aid in the processing of the drug
pengantaran obat selama pembuatan
delivery system during its manufacture;
obat tersebut;
melindungi, mendukung atau
protect, support or enhance stability,
meningkatkan stabilitas obat,
bioavailability, or patient
ketersediaan hayati (bioavailability),
acceptability;
atau akseptabilitas pasien;
membantu identifikasi produk; atau
assist in product identification; or
meningkatkan atribut lain yang
enhance any other attribute of the
berkaitan dengan keamanan dan
overall safety and effectiveness of the
efektifitas obat selama penyimpanan
drug during storage or use
atau penggunaan.
.
Eluat Generator Radionuklida (dalam
Radionuclide Generator Eluate (in
Pembuatan Radiofarmaka)
Manufacture of Radiopharmaceuticals)
Larutan yang mengandung radionuklida Solution containing daughter radionuclide
anak yang diperoleh dari elusi generator obtained from elution of radioisotope
radioisotop. generator.
Elusi (dalam Pembuatan Radiofarmaka)
Elution (in Manufacture of Radio-
pharmaceuticals)
Suatu metode untuk mengeluarkan zat
A method of “washing off” an adsorbed
teradsorpsi dari bahan padat pengadsorpsi
substance from a solid adsorbing matter
(seperti resin penukar ion) dengan
(such as ion-exchange resin) with a liquid.
menggunakan cairan.
Kalibrasi
Calibration
Serangkaian tindakan pada kondisi
The set of operations which establish,
tertentu untuk menentukan tingkat
under specified conditions the relationship
kesamaan nilai yang diperoleh dari sebuah
between values indicated by a measuring
alat atau sistem ukur, atau nilai yang di-
instrument or measuring system, or values
representasikan dari pengukuran bahan
represented by a material measure, and the
dan membandingkannya dengan nilai yang
corresponding know values of a reference
telah diketahui dari suatu acuan standar
standard.
pada kondisi tertentu.
Karantina
Quarantine
Status bahan atau produk yang dipisahkan
The status of materials or products set
secara fisik atau dengan sistem tertentu,
apart physically or by system while awaiting
sementara menunggu keputusan apakah
a decision for rejection or release for
bahan atau produk tersebut ditolak atau
processing, packaging or distribution.
disetujui penggunaannya untuk
pengolahan, pengemasan atau distribusi.
Kasus Terburuk
Worst Case
Suatu kondisi atau kesatuan kondisi yang
A condition or set of conditions
meliputi batas atas dan bawah dari proses
encompassing upper and lower processing
dan kondisi kerja, yang tertuang dalam
limits and circumstances, within standard
prosedur tetap yang memberikan
operating procedures, which pose the
kemungkinan kegagalan pada produk atau
greatest chance of product or process
proses apabila dibandingkan dengan
failure when compared to ideal conditions.
kondisi ideal. Namun kondisi ini tidak harus
Such conditions do not necessarily induce
mengakibatkan kegagalan produk atau
product or process failure.
proses.
Kepekaan (Sensitivitas)
Sensitivity
Suatu istilah yang menjelaskan batas
A term defining the limit of detectable
deteksi dari reaksi spesifik yang
specific reactions using reagents or test
menggunakan bahan pereaksi atau sistem
systems. The document specifies levels of
tes. Dokumen menetapkan tingkat
sensitivity which must be achieved.
kepekaan yang harus dicapai.
Lot
Lot
Bagian tertentu dari suatu bets yang
A specific identified portion of a batch
memiliki sifat dan mutu yang seragam
having uniform character and quality within
dalam batas yang telah ditetapkan. Apabila
specified limits. If a drug products is
suatu produk diproduksi dengan proses
produced by a continuous process, a “Lot”
terus-menerus, lot berarti suatu bagian
means a specific identified portion
tertentu yang dihasilkan dalam suatu
produced in a unit of time or quantity in a
satuan waktu atau satuan jumlah
manner assures its having uniform
sedemikian rupa sehingga menjamin
character and quality within specified limits.
bagian ini memiliki sifat dan mutu yang
seragam dalam batas yang telah
ditetapkan.
Manajemen Mutu
Quality Management
Semua aktivitas dari keseluruhan fungsi
All activities of the overall management
manajemen yang menentukan kebijakan
function that determine the quality policy,
mutu, sasaran, dan tanggung jawab serta
objectives, and responsibilities and
penerapannya melalui antara lain
implement them by such means as quality
perencanaan mutu, pengendalian mutu,
planning, quality control, quality assurance,
pemastian mutu, dan peningkatan mutu di
and quality improvement within the quality
dalam sistem mutu.
system.
Manajemen Risiko
Risk Management
Aplikasi sistematis terhadap kebijakan
The systematic application of quality
manajemen mutu, prosedur, serta
management policies, procedures, and
penerapan sampai tugas penilaian,
practices to the tasks of assessing,
pengendalian, komunikasi, dan peninjauan
controlling, communicating and reviewing
risiko.
risk.
Manajemen Risiko Mutu
Quality Risk Management
Proses sistematik untuk penilaian,
A systematic process for the assessment,
pengendalian, komunikasi serta pengkajian
control, communication and review of risks
risiko mutu obat selama siklus-hidup
to the quality of the medicinal product
produk.
across the product lifecycle.
Manifold (dalam Pembuatan Gas
Manifold (in Manufacture of Medicinal
Medisinal)
Gases)
Peralatan berbentuk pipa yang dirancang
Equipment or apparatus designed to
khusus sehingga memungkinkan satu atau
enable one or more gas containers to be
lebih wadah gas dapat diisi secara
filled simultaneously from the some source.
serempak dari satu sumber.
Mutu
Quality
1. Totalitas karakteristik suatu entitas yang
1. Totality of characteristics of an entity
menyatakan kemampuannya memenuhi
that bear on its ability to satisfy stated
persyaratan yang ditetapkan dan
and implied needs. Consistent and
dibutuhkan. Kinerja yang handal dan
reliable performance of services or
konsisten dari suatu produk atau layanan
products in conformity with specified
sesuai standar yang ditetapkan.
standards.
2. Derajat rangkaian sifat yang melekat
2. The degree to which a set of inherent
pada produk, sistem atau proses yang
properties of a product, system or
memenuhi persyaratan (lihat pengertian
process fulfils requirements (see
khusus untuk mutu bahan aktif obat dan
definition specifically for "quality" of drug
obat).
substance and medicinal products).
Nomor Bets/Nomor Lot
Batch Number/Lot Number
Penandaan yang terdiri dari angka atau
A designation in numbers or letters or
huruf atau gabungan keduanya, yang
combination there of that identifies the
merupakan tanda pengenal suatu bets,
batch, and permits the tracing of the
yang memungkinkan penelusuran kembali
complete history of a batch, including all
riwayat lengkap pembuatan bets tersebut,
stages of its production, control and
termasuk seluruh tahap produksi,
distribution.
pengawasan dan distribusi.
Obat
Medicinal Products
Semua sediaan untuk penggunaan
Any preparation for human use that is
manusia dengan tujuan memulihkan atau
intended to modify or explore physiological
mengetahui kondisi fisiologis atau patologis
or pathological states for the benefit of the
untuk kebaikan pengguna sediaan.
recipient
Obat Kembalian
Returned Product
Obat yang dikirim kembali ke gudang
Any product sent back to the manufacturer
pabrik atau penyalur.
or distributor.
Obat Untuk Investigasi (dalam
Investigational Medicinal Product (in
Pembuatan Obat Investigasi untuk Uji
Manufacture of Investigational Medicinal
Klinis)
Products for Clinical Trial)
Bahan aktif atau plasebo dalam bentuk
A pharmaceutical form of an active
obat untuk pengujian atau penggunaan
substance or placebo being tested or used
sebagai pembanding dalam suatu uji klinis,
as a reference in a clinical trial, including a
termasuk produk yang telah memperoleh
product with a marketing authorisation
izin edar yang digunakan atau dibentuk
when used or assembled (formulated or
(diformulasi atau dikemas) dengan cara
packaged) in a way different from the
berbeda dari bentuk yang telah diotorisasi,
authorised form, or when used for an
atau apabila digunakan untuk indikasi yang
unauthorised indication, or when used to
tidak diotorisasi atau untuk mendapatkan
gain further information about the
informasi tambahan tentang bentuk yang
authorised form.
telah diotorisasi.
Pemantauan Mutu
Quality Monitoring
Bagian dari program pemastian mutu yang
That part of a quality assurance programme
berhubungan dengan pemeliharaan dan
concerned with maintenance and
peningkatan mutu khususnya mengenai
improvement of quality which deals with the
pelaksanaan identifikasi dan penggunaan
identification and use of indicators to detect
indikator untuk mendeteksi variasi dari
variations from standards or specifications.
standar atau spesifikasi.
Pemasok
Supplier
Seseorang yang menyediakan obat dan
A person providing medicinal products and
bahan atas permintaan. Para pemasok
materials on request. Suppliers may be
mungkin adalah agen, perantara,
agents, brokers, distributors, manufacturers
distributor, industri atau pedagang. Apabila
or traders. Where possible, suppliers
memungkinkan, para pemasok harus
should be authorized by a competent
mempunyai izin dari instansi yang
authority.
berwenang.
Pembuatan
Manufacture or Manufacturing
Seluruh rangkaian kegiatan dalam
The complete set of activities to produce a
menghasilkan suatu obat, meliputi produksi
drug comprising of production and quality
dan pengawasan mutu, mulai dari
control from acquisition of all materials
pengadaan bahan awal dan bahan
through processing and subsequent
pengemas, proses pengolahan,
packaging to the release for distribution of
pengemasan sampai obat jadi untuk
the finished product.
didistribusi.
Penandaan Radioaktif
Radiolabeling
1. Inkorporasi unsur radioaktif ke dalam
1. Incorporation of a radioactive element
suatu senyawa dengan tujuan untuk
into a compound in order to investigate
meneliti metabolisme, nasib dan
its metabolism, fate and utilization.
pemanfaatannya.
Pencemaran
Contamination
Kemasukan cemaran kimiawi atau
The undesired introduction of impurities of
mikrobiologis, atau benda asing yang tidak
a chemical or microbiological nature, or of
diinginkan kepada atau terhadap bahan
foreign matter, into or onto a starting
awal atau produk antara atau produk jadi
material, or intermediate or finished product
selama produksi, pengambilan sampel,
during production, sampling, packaging or
pengemasan atau pengemasan ulang,
repackaging, storage or transport.
penyimpanan atau pengangkutan.
Pengawasan Selama-Proses
In-process Control
Pemeriksaan dan pengujian yang
Checks and tests instituted and carried out
ditetapkan dan dilaksanakan selama
in the course of the manufacture of a
proses pembuatan produk, termasuk
product including checks and tests applied
pemeriksaan dan pengujian terhadap
to the environment and equipment.
lingkungan dan peralatan.
Pengemasan
Packaging
Bagian siklus produksi yang dilakukan
The part of the production cycle applied to
terhadap produk ruahan untuk
a bulk product to obtain the finished
menghasilkan produk jadi.
product.
Catatan: Lazimnya proses pengisian steril
Note: Sterile filling normally is not regarded
tidak dianggap sebagai bagian dari
as part of packaging, the bulk product
pengemasan. Dalam hal ini produk ruahan
being the filled, but not finally packed,
steril adalah produk yang sudah terisi
primary containers.
dalam kemasan primer sebelum dilanjutkan
ke proses pengemasan akhir.
Pengendalian Perubahan
Change Control
Sistem formal yang digunakan untuk
A formal system by which qualified
mengkaji suatu usul perubahan atau
representatives of appropriate disciplines
perubahan yang terjadi yang mungkin
review proposed or actual changes that
memengaruhi status validasi suatu fasilitas,
might affect the validated status of facilities,
sistem, peralatan atau proses. Tujuannya
systems, equipment or processes. The
adalah untuk menetapkan tindakan yang
intent is to determine the need for action
akan memastikan dan mendokumentasikan
that would ensure and document that the
bahwa sistem tetap terjaga dalam keadaan
system is maintained in a validated state.
tervalidasi.
Pengendalian Risiko (dalam Manajemen
Risk Control (in Quality Risk Management)
Risiko Mutu)
Tindakan pelaksanaan keputusan
Actions implementing risk management
manajemen risiko.
decisions.
Pengiriman (dalam Pembuatan Obat
Shipping (particularly in Manufacture of
Investigasi untuk Uji Klinis)
Products for Clinical Trial)
Proses pengemasan untuk pengiriman dan
The operation of packaging for shipment
pengiriman produk yang dipesan untuk uji
and sending of ordered medicinal products
klinis.
for clinical trials.
Pengolahan
Processing
Bagian dari siklus produksi mulai dari
The part of production cycle starting from
penimbangan bahan awal sampai
weighing of starting materials to the
menghasilkan produk ruahan.
obtaining of a bulk product.
Pengolahan Darah (dalam Pembuatan
Processing of Blood (in Manufacture of
Produk Darah)
Blood Products)
Prosedur yang ditetapkan sesudah
Any procedure employed after collection
pengambilan darah dan sebelum uji
and before compatibility testing of blood
kompatibilitas darah, termasuk identifikasi
and includes the identification of a unit of
unit dari darah yang didonasikan,
donor blood, the preparation of
pembuatan komponen dari unit darah
components from such unit of donor blood,
tersebut, uji serologi, pemberian label dan
serological testing, labeling and associated
penyimpanan dokumentasi terkait dengan
record-keeping.
kegiatan ini.
Pengolahan Ulang
Reprocessing
Pengerjaan ulang seluruh atau sebagian
The reworking of all or part of a batch of
bets produk yang tidak memenuhi kualitas
product of an unacceptable quality from a
pada suatu langkah tertentu dari proses
defined step of production in order its
produksi agar mutunya dapat diterima
quality may be rendered acceptable by one
sesudah melalui satu atau lebih proses
or more additional operations.
tambahan.
Penyimpanan
Storage
Penyimpanan obat dan bahan sampai pada
The storing of medicinal products and
saat digunakan.
materials up to their point of use.
Permukaan Bersih
Clean Surface
Permukaan tertentu yang memerlukan
Any dedicated surface which is required to
pembersihan teratur dan digunakan selama
be cleaned regularly, and is used for
pembuatan produk.
product during its manufacture.
Perolehan Kembali
Recovery
Penambahan seluruh atau sebagian
The introduction of all or part of previous
produk dari satu bets sebelumnya yang
batches of the required quality into another
memenuhi kualitas yang ditetapkan ke bets batch at a defined step of production.
berikut pada suatu langkah tertentu dari
proses produksi.
Pirogen
Pyrogen
Zat yang mengakibatkan reaksi demam
Substances that elicit fever responses in
apabila disuntikkan ke dalam tubuh
the body.The main sources of pyrogen is
manusia. Sumber utama pirogen adalah
endotoxin. See also Endotoxin.
endotoksin. Lihat juga Endotoksin.
Produksi
Production
Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat,
All operations involved in the preparation of
mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan
a medicinal product, from receipt of
dengan pengolahan, pengemasan dan
materials, through processing, packaging
pengemasan ulang, penandaan dan
and repackaging, labelling and relabelling,
penandaan ulang sampai menghasilkan
to completion of the finished product.
produk jadi.
Produksi Komponen Darah (dalam
Production of Blood Component (in
Pembuatan Produk darah)
Manufacture of Blood Products)
Seluruh kegiatan dalam pembuatan
All operations involved in the preparation of
komponen darah, mulai dari pengambilan
blood components, from the collection of
darah atau komponen darah, dilanjutkan
blood or blood component, through
dengan pengolahan sampai menghasilkan
processing to its completion as a finished
produk jadi komponen darah.
blood component.
Prosedur
Procedures
Uraian kegiatan yang harus dilakukan serta
Description of the operations to be
peringatan yang harus diperhatikan, baik
executed, the precautions to be
yang langsung maupun tidak langsung
implemented directly or indirectly related to
berkaitan dengan pembuatan obat.
the manufacture of a medicinal product.
Randomisasi (dalam Pembuatan Obat
Randomisation (in Manufacture of
investigasi untuk Uji Klinis)
Products for Clinical Trial)
Suatu proses yang menetapkan subyek
The process of assigning trial subjects to
percobaan menjadi kelompok yang
treatment or control groups using an
mendapat perlakuan atau kelompok yang element of chance to determine the
dikendalikan (kontrol) dengan assignments in order to reduce bias.
menggunakan suatu unsur kesempatan
dalam rangka menentukan perlakuan yang
akan mengurangi bias.
Rekonsiliasi
Reconciliation
Perbandingan nilai ketidakcocokan jumlah
A comparison of an assessment of any
bahan-bahan masuk dan keluar sesudah
discrepancy between the amounts of
selesai suatu proses atau serangkaian
material entering and leaving a given
proses produksi.
operation or series of operations.
Revalidasi
Re-validation
Suatu pengulangan validasi proses untuk
A repeat of the process validation to
memastikan bahwa perubahan proses /
provide an assurance that changes in the
peralatan dilakukan sesuai prosedur
process/equipment introduced in
pengendalian perubahan dan tidak
accordance with change control procedures
memengaruhi karakteristik proses dan
do not adversely affect process
mutu produk.
characteristics and product quality.
Risiko (dalam Manajemen Risiko Mutu)
Risk (in Quality Risk Management)
Kombinasi kemungkinan terjadinya
The combination of the probability of
kejadian yang membahayakan serta
occurrence of harm and the severity of that
tingkat keparahan bahaya tersebut.
harm.
Ruang Bersih
Clean Room
Ruang atau area di bawah pengawasan
A room or area with defined environmental
dan pengendalian lingkungan terhadap
control of particulate and microbial
cemaran partikulat dan mikroba pada
contamination constructed and used in
tingkat yang telah ditetapkan. Konstruksi
such a way as to minimize the introduction,
dan penggunaan area ini dibuat
generation and retention of contaminants
sedemikian rupa untuk mengurangi
within the room or area.
masuknya, tumbuhnya dan tertahannya
cemaran dalam ruang atau area.
Ruang Penyangga Udara
Airlock
Ruang tertutup berpintu dua atau lebih
An enclosed space with two or more doors,
yang dihubungkan ke dua atau lebih ruang
which is interposed between two or more
lain yang berbeda kelas kebersihan dan
rooms (e.g. of different class of cleanliness)
dimaksudkan untuk mengendalikan aliran
for the purpose of controlling the air flow
udara saat pintu dari ruang lain terbuka.
between those rooms when they need to
Suatu ruang penyangga udara dapat
be entered. An airlock may be designed for
digunakan sebagai tempat lewat personil
and used by either people or materials in
atau bahan yang akan digunakan
the latter case it can be termed a ”pass
produksi, dalam hal terakhir ini, ruang
through hatch”. An airlock can also be the
penyangga udara disebut juga “kotak
“anteroom” to a clean room in which sterile
penyangga”. Ruang penyangga udara
goods are handled.
dapat juga berfungsi sebagai “ruang
antara” menuju ruang bersih tempat
penanganan barang steril.
Sistem Mutu
Quality System
Gabungan semua aspek dalam suatu
The sum of all aspects of a system that
sistem yang melaksanakan kebijakan mutu
implements quality policy and ensures that
serta memastikan sasaran mutu terpenuhi.
quality objectives are met.
Sistem Pemastian Sterilitas
Sterility Assurance System
Totalitas semua pengaturan yang dibuat
The sum total of the arrangements made to
dengan tujuan untuk memastikan sterilitas
assure the sterility of products.
produk jadi.
Spesifikasi Bahan
Specification of Material
Deskripsi suatu bahan awal, produk antara,
A description of starting material,
produk ruahan atau obat jadi mengenai
intermediate, bulk or finished product in
sifat kimiawi, fisis dan biologis jika ada.
terms of its chemical, physical, and
Spesifikasi tersebut menyatakan standar
biological characteristics if any. A
dan toleransi yang diperbolehkan yang
specification normally includes descriptive
biasanya dinyatakan secara deskriptif dan
and numerical clauses stating standards
numeris.
and tolerated deviations.
Spesifisitas (dari metode analisis)
Specificity (of analytical method)
Kemampuan untuk menilai dengan jelas
The ability to assess unequivocally the
analit di antara adanya komponen lain di
analyte in the presence of other
dalam suatu sampel. Komponen ini
components in a sample. Typically these
biasanya merupakan impuritas, hasil urai
components may be impurities, degradants
atau matriks sampel dll.
or the sample matrix, etc..
Sponsor (dalam Pembuatan Obat
Sponsor (in Manufacture of Investigational
Investigasi untuk Uji Klinis)
Medicinal Products for Clinical Trial)
Perorangan, perusahaan, institusi atau
An individual, company, institution or
organisasi yang mempunyai tanggung
organisation which takes responsibility for
jawab dalam melaksanakan, mengelola
the initiation, management and/or financing
dan/atau membiayai suatu uji klinik.
of a clinical trial.
Status
Status
Penggolongan bahan atau produk dalam
The classification of any material or product
hubungan dengan diterima (atau tidak
in relation to their acceptance (or
diterima) untuk penggunaan, pengolahan
otherwise) for use, further processing or
lanjut atau distribusi. Terminologi yang
distribution. Terms used could include
digunakan dapat berupa “Karantina”,
“Quarantine”, “Released”, “Hold”, or
“Diluluskan”, “Ditahan”, atau “Ditolak”.
“Rejected”.
Steril
Sterile
Bebas dari mikroorganisme viabel.
Free from viable micro-organism.
Sterilitas
Sterility
Konsep ketiadaan mutlak dari
The concept of the complete absence of
mikroorganisme hidup.
living micro-organisms.
Sterilisasi
Sterilization
Inaktivasi atau pengurangan mikroba hidup
Inactivation or reduction to an acceptable
sampai batas yang dapat diterima, yang
level of all viable microorganisms by a
dilakukan dengan cara yang sesuai.
suitable process.
Studi Stabilitas
Stability Study
Serangkaian uji yang didesain untuk
A series of tests designed in order to obtain
mendapatkan jaminan stabilitas suatu
an assurance of stability of a product,
produk, yaitu pemeliharaan spesifikasi
namely maintenance of specifications of the
suatu produk yang dikemas dalam bahan
product packed in its specified packaging
pengemas yang telah ditentukan dan
materials and stored in the established
disimpan dalam kondisi penyimpanan yang
storage condition within the determined
telah ditetapkan pada rentang waktu
time period.
tertentu.
Tanggal Daluwarsa
Expiration Date or Expiry Date
Tanggal yang diberikan pada tiap wadah
The date given on the individual container
produk (umumnya pada label) yang
(usually on the label) of a product up to and
menyatakan sampai tanggal tersebut
including which the product is expected to
produk diharapkan masih tetap memenuhi
remain within specifications, if stored
spesifikasinya, bila disimpan dengan benar.
correctly. It is established for each batch by
Ditetapkan untuk tiap bets dengan cara
adding the shelf-life to the date of
menambahkan masa simpan pada tanggal
manufacture.
pembuatan.
Tanggal Pembuatan
Date of Manufacture
Tanggal yang ditentukan untuk suatu bets
A date fixed for the individual batch,
yang menunjukkan tanggal penyelesaian
indicating the completion date of
pembuatannya.
manufacture.
Tanggal Uji Ulang
Retest Date
Tanggal pada saat suatu bahan harus diuji
The date when a material should be re-
ulang untuk memastikan bahwa bahan
examined to ensure that it is still suitable for
tersebut masih dapat digunakan.
use.
Tanki (dalam Pembuatan Gas Medisinal)
Tank ( in Manufacture of Medicinal Gases)
Wadah statis untuk penyimpanan gas cair
Static container for the storage of liquefied
atau kriogenis.
or cryogenic gas.
Tanker (dalam Pembuatan Gas Medisinal)
Tanker (in Manufacture of Medicinal
Wadah yang terpasang pada kendaraan
Gases)
untuk pengiriman gas cair atau kriogenis.
Container fixed on a vehicle for the
transport of liquefied or cryogenic gas.
Teknik Aseptis
Aseptic Technique
Rangkaian tindakan yang dilakukan untuk
The measures used to prevent
menghindarkan kontaminasi produk oleh
contamination of the product by micro-
mikroorganisme.
organism.
Tempat Pengambilan Darah Berpindah-
Blood Mobile Site (in Manufacture of
pindah (dalam Pembuatan Produk Darah)
Blood Products)
Fasilitas yang ditentukan serta diizinkan
Designated premises licensed to operate
beroperasi di luar fasiltas tetap berizin.
off-site from a licensed fixed site. The
Produk darah yang diambil disalurkan ke
blood products collected from a mobile site
fasilitas tetap.
are directed to the fixed site.
Terinfeksi (dalam Pembuatan Produk
Infected (in Manufacture of Biological
Biologi)
Products)
Kondisi tercemar oleh agens biologi selain
Contaminated with extraneous biological
dari bahan biologi yang seharusnya ada
agents and therefore capable of spreading
pada produk sehingga dapat menyebabkan
infection.
penyebaran infeksi.
Tingkat Keparahan (dalam Manajemen
Severity (in Quality Risk Management)
Risiko Mutu)
A measure of the possible consequences
Besaran kemungkinan akibat dari bahaya.
of a hazard.
Tren
Trend
Istilah statistika yang merujuk kepada
A statistical term referring to the direction
petunjuk atau nilai perubahan variabel. or rate of change of a variable(s).
Uji Klinis (dalam Pembuatan Obat Clinical Trial (in Manufacture of Products
investigasi untuk Uji Klinis) for Clinical Trial)
Pengujian pada subjek manusia yang Any investigation in human subjects
bertujuan untuk menemukan atau intended to discover or verify the clinical,
memverifikasi efek klinis, farmakologis pharmacological and/or other
dan/atau farmakodinamis dari suatu obat pharmacodynamic effects of an
investigasi dan/atau untuk mengidentifikasi investigational product(s) and/or to identify
reaksi merugikan dari produk investigasi any adverse reactions to an investigational
dan/atau untuk mempelajari absorpsi, product(s), and/or to study absorption,
distribusi, metabolisme dan ekskresi dari distribution, metabolism, and excretion of
satu atau lebih obat investigasi dengan one or more investigational medicinal
tujuan untuk menentukan keamanan product(s) with the object of ascertaining
dan/atau khasiatnya. its/their safety and/or efficacy.
Uji Kompatibilitas (dalam Pembuatan Compatibility Testing (in Manufacture of
Produk Darah) Blood Products)
Uji serologi in-vitro yang dilakukan The in-vitro serological tests performed on
terhadap donor dan penerima sampel donor and recipient blood samples to
darah untuk menentukan kecocokan establish the serological matching of a
serologi darah atau komponen darah donor donor’s blood or blood components with
dengan calon penerima. that of a potential recipient
Uji Konfirmasi (dalam Pembuatan Produk Confirmatory Testing (in Manufacture of
Darah) Blood Products)
Uji tambahan, menggunakan metode Additional testing, using an alternative
alternatif atau penanda (marker), yang method or marker, undertaken on a sample
dilaksanakan pada sampel yang berulang repeatably reactive on a primary screening
kali reaktif pada skrining utama penentuan assay, to confirm or exclude the presence
kadar, untuk mengonfirmasikan atau of a specific viral marker.
mengesampingkan keberadaan penanda
viral (viral marker) yang spesifik.
Validasi Konkuren
Concurrent Validation
Validasi yang dilakukan pada saat
Validation carried out during routine
pembuatan rutin produk untuk dijual.
production of products intended for sale.
Validasi Pembersihan
Cleaning Validation
Tindakan pembuktian yang
Documented evidence that an approved
didokumentasikan bahwa prosedur
cleaning procedure will provide equipment
pembersihan yang disetujui akan
which is suitable for processing medicinal
senantiasa menghasilkan peralatan bersih
products.
yang sesuai untuk pengolahan obat.
Validasi Proses
Process Validation
Tindakan pembuktian yang
The documented evidence that the
didokumentasikan bahwa proses yang
process, operated within established
dilakukan dalam batas parameter yang
parameters, can perform effectively and
ditetapkan dapat bekerja secara efektif dan
reproducibly to produce a medicinal product
memberi hasil yang dapat terulang untuk
meeting its predetermined specifications
menghasilkan produk jadi yang memenuhi
spesifikasi dan atribut mutu yang and quality attributes.
ditetapkan sebelumnya.
Validasi Prospektif
Prospective Validation
Validasi yang dilakukan sebelum
Validation carried out before routine
pelaksanaan produksi rutin dari produk
production of products intended for sale.
yang akan dipasarkan.
Validasi Retrospektif
Retrospective Validation
Validasi dari suatu proses untuk suatu
Validation of a process for a product which
produk yang telah dipasarkan berdasarkan
has been marketed based upon
akumulasi data produksi, pengujian dan
accumulated manufacturing, testing and
pengendalian bets.
control batch data.