Anda di halaman 1dari 386

PEDOMAN

CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK


GUIDELINES ON GOOD MANUFACTURING PRACTICE

Ped-04/CPOB/2012

Badan Pengawas Obat dan Makanan


National Agency of Drug and Food
Control

Republik Indonesia
Republic of Indonesia
2012
PEDOMAN
CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK
GUIDELINES ON GOOD MANUFACTURING PRACTICE

Ped-04/CPOB/2012

Badan Pengawas Obat dan Makanan


National Agency of Drug and Food
Control

Republik Indonesia
Republic of Indonesia
2012
Edisi 2012

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG


Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya,
dalam bentuk dan dengan cara apa pun juga, baik secara
mekanis maupun elektronis, termasuk fotokopi, rekaman dan
lain-lain tanpa izin tertulis dari penerbit.

KATALOG DALAM TERBITAN


BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI

PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK

Jakarta : Badan POM RI,


2012 370 Hlm. : 24 x 17 cm

ISBN 978-979-3707-65-5
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.03.1.33.12.12.8195 TAHUN 2012
TENTANG
PENERAPAN PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik sebagaimana


telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor HK.00.05.3.0027 Tahun 2006 tentang
Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik Tahun
2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.01.23.09.10.9030
Tahun 2010 sudah tidak sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang pembuatan obat dan bahan
obat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan
Obat yang Baik;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671);
2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1998 Nomor 138, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3781);
5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
64 Tahun 2005;
6. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005;

Jalan Percetakan Negara 23, Jakarta 10560 Indonesia


Telephone : 62-21 – 4244688, Fax. : 62-21 – 4250764, Website : www.pom.go.id
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 43/Menkes/SK/II/1998
tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1010/Menkes/Per/XI/2008
tentang Registrasi Obat sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1120/Menkes/Per/XII/2008;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1799/Menkes/Per/XII/2010
tentang Industri Farmasi;
10. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.00.05.21.4231 Tahun 2004;
11. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksanaan Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat
dan Makanan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.00.05.21.3546 Tahun 2009;
12. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.03.1.23.10.11.08481 Tahun 2011 tentang Kriteria dan Tata
Laksana Registrasi Obat;
13. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.04.1.33.12.11.09937 Tahun 2011 tentang Tata Cara Sertifikasi
Cara Pembuatan Obat yang Baik;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PENERAPAN PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Cara Pembuatan Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CPOB, adalah cara pembuatan
obat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan dan tujuan penggunaan.
2. Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk
melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat.
3. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang digunakan untuk
memengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia.
4. Bahan Obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang digunakan
dalam pengolahan obat dengan standar dan mutu sebagai bahan baku farmasi.
5. Sertifikat CPOB adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa industri farmasi telah
memenuhi persyaratan CPOB dalam membuat satu jenis bentuk sediaan obat yang
diterbitkan oleh Kepala Badan.
6. Sertifikat Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik, yang selanjutnya disebut
Sertifikat CPBBAOB, adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa industri farmasi telah
memenuhi persyaratan CPBBAOB dalam memproduksi satu jenis bahan baku aktif obat.
7. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, yang selanjutnya disebut Kepala Badan, adalah
Kepala Badan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pengawasan obat dan makanan.

BAB II
RUANG LINGKUP

Pasal 2
Pengaturan CPOB dalam Peraturan ini, meliputi:
a. Obat; dan
b. Bahan Obat.

BAB III
PENERAPAN CPOB

Pasal 3
(1) Industri Farmasi dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatan pembuatan obat dan/atau
bahan obat wajib menerapkan Pedoman CPOB.
(2) Pedoman CPOB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 4
Selain Industri Farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3:
a. lembaga yang melakukan proses pembuatan sediaan radiofarmaka dan telah mendapat
pertimbangan dari lembaga yang berwenang di bidang pengawasan tenaga nuklir; dan
b. instalasi farmasi rumah sakit yang melakukan proses pembuatan obat untuk keperluan
pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bersangkutan;
wajib menerapkan Pedoman CPOB.

Pasal 5
(1) Pemenuhan persyaratan Pedoman CPOB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan
Pasal 4 dibuktikan dengan sertifikat.
(2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a.Sertifikat CPOB; atau
b.Sertifikat CPBBAOB.
(3) Penerbitan Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IV
SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 6
Pelanggaran terhadap ketentuan Pedoman CPOB dapat dikenai sanksi administratif sebagai
berikut:
1. Peringatan;
2. Peringatan keras;
3. Penghentian sementara kegiatan;
4. Pembekuan Sertifikat CPOB/CPBBAOB;
5. Pencabutan Sertifikat CPOB/CPBBAOB; dan
6. Rekomendasi pencabutan izin industri farmasi.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 7
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.00.05.3.0027 Tahun 2006 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik
Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.03.01.23.09.10.9030 Tahun 2010 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 8
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan


penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Desember 2012
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

LUCKY S. SLAMET
PENGANTAR
PREFACE

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat


All praise and gratitude due to the presence of
Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
God the Almighty, it is with His mercy and grace
karuniaNya Pedoman Cara Pembuatan
that this Guidelines of Good Manufacturing
Obat yang Baik (CPOB) ini dapat
Practice (GMP) can be completed and
diselesaikan dan diterbitkan.
published.

Pedoman CPOB pertama kali diterbitkan


Indonesian GMP Guidelines was firstly issued in
pada tahun 1988, yang selanjutnya direvisi
1988 that was revised by 2001 and 2006
dengan Edisi 2001 dan Edisi 2006.
Editions.

Sejalan dengan perkembangan ilmu


In line with the development of science and
pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi
technology in the field of pharmacy and the
dan kebutuhan akan perbaikan yang
need for continuous improvement, it is
berkesinambungan, maka dipandang perlu
appropriate to review the 2006 Edition of
melakukan pengkajian kembali Pedoman
Indonesian GMP Guidelines and the 2009
CPOB 2006 dan Suplemen I 2009
Edition of 1st Supplement of Indonesian GMP
Pedoman CPOB, agar senantiasa eksis
Guidelines, so that the GMP Guidelines
sebagai Pedoman CPOB yang mutakhir dan
contained therein are always kept updated at
bertaraf internasional.
international standard.

Dengan demikian Pedoman CPOB Edisi


Consequently the 2006 Edition of Indonesian
2006 dan Suplemen I 2009 Pedoman CPOB
GMP Guidelines and the 2009 Edition of 1st
2006 direvisi menjadi Pedoman CPOB Edisi
Supplement of Indonesian GMP Guidelines
2012, yang terdiri dari 12 Bab dan 14 Aneks.
are revised to become the 2012 Edition of
Dibandingkan dengan edisi sebelumnya,
Indonesian GMP Guidelines, consisting of 12
Pedoman CPOB Edisi 2012 mencakup
Chapters and 13 Annexes. Compared with the
beberapa perubahan dan penambahan
previous edition, the 2012 Edition includes
aspek CPOB yang relevan serta
several changes and addenda of relevant
mengintegrasikan Pedoman CPOB 2006 dan
aspects of GMP and has integrated the
Suplemen I 2009 ke dalam Pedoman CPOB
contents of GMP Guidelines 2006 and
Edisi 2012.
Supplement I 2009 into the GMP Guidelines
2012 Edition.

Dalam Pedoman CPOB Edisi 2012, acuan


In the 2012 Edition of the Indonesian GMP
yang digunakan adalah Good Manufacturing
Guidelines, the references used are Good
Practices for Medicinal Products PIC/S PE
Manufacturing Practices for Medicinal
009 – 2009, WHO Technical Report Series Products PIC/S PE 009 – 2009, WHO
(TRS) 902/2002, TRS 908/2003, TRS Technical Report Series (TRS) 902/2002, TRS
929/2005, TRS 937/2006, TRS 961/2011 908/2003, TRS 929/2005, TRS 937/2006, TRS
dan “international codes of GMP” lain. 961/2011 and other International GMP Codes.

Penerapan Pedoman CPOB ini akan The implementation of this GMP Guidelines
menjamin mutu produk yang beredar demi will ensure the quality of products in the
perlindungan masyarakat terhadap risiko market to protect the public against
produk yang tidak memenuhi persyaratan. risk of substandard products.

Edisi 2012 -i- 2012 - Edition


Di samping itu, diharapkan penerapan
Beside that, it is expected that the
Pedoman CPOB ini akan mendorong seluruh
implemantation of this GMP Guidelines will
pihak yang berperan dalam pembuatan obat
encourage all parties involved in the
untuk meningkatkan standar mutu dalam
manufacture of medicinal products to enhance
menghadapi persaingan global.
the quality standards in facing global
competition.

Kami mengucapkan penghargaan dan terima


We would like to express our gratitude and
kasih kepada semua pihak, khususnya
respect to all parties, particularly to The
kepada Tim Revisi Pedoman CPOB, yang
Revision Team of GMP Guidelines, who support
mendukung dan berperan dalam
and contribute in preparation and issuance of
penyusunan dan penerbitan Pedoman
these GMP Guidelines.
CPOB ini.

Deputi Bidang Pengawasan


Produk Terapetik dan NAPZA,

Deputy Chairman for Therapeutic Products, Narcotics,


Psychotropics and Addictive Substances Control,

Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid.


NIP. 19540611 198303 2 001

Edisi 2012 - ii - 2012 - Edition


TIM REVISI PEDOMAN CPOB
GMP GUIDELINES REVISION TEAM

Pengarah : Deputi Bidang Pengawasan


Advisor : Deputy of Therapeutic Products,
Produk Terapetik dan NAPZA Narcotics, Psychotropics and
Addictive Substances Control

Ketua :
Chairman
A. Retno Tyas Utami, Dra., M.Epid.

Anggota :
Members

Inspektur CPOB Badan POM


Tenaga Ahli Bidang Regulasi
GMP Inspectors
Regulatory Experts
1. Bayu Wibisono, S.Si.
1. Pawitra Kresno, Dra.
2. Berni Somalinggi, Dra.
2. Retno Utami, Dra.
3. Elis Sukmawati, Dra.
4. Faiz Hasba, S. Farm.
Tenaga Ahli Bidang CPOB
5. Ima Diana Sari, S. Farm.
GMP Experts
6. Lia Marliana, Dra., MKes.
7. Mimin Jiwo Winanti, S.Si. 1. Adriansjah, Drs.
8. Mudi Yunita Bukit, Dra. 2. Amin Sjaugi, Drs.
9. Murti Komala Dewi, S.Si. 3. Emilia Damayanti, Dra.
10. Nani Handayani, S.Si. 4. Herny Prasetya, Dra.
11. Nursaadah, M.Si. 5. H. Husni Azhar, Drs., MBA
12. Robby Nuzly, S.Si. 6. Leiman Sutanto, Dr.
13. Rumondang Simanjuntak, Dra. 7. M. Sumarno, Drs.
14. Togi Junice Hutadjulu, Dra., MHA 8. Mohamad Usman, Drs.
15. Vemy Primastuti, S.Si. 9. Oenggoel Priboedhi, Drs.
16. Wahyuni Wulandari, S.Si. 10. Ratna Sosialin, Dra.
11. Rina Kusumawati, Dra.
12. Rudy FB Mantik, Drs.
13. Sri Sayekti, Dra.
14. Tanusoma Widjaja, Drs.
15. Tien Lie Lie, Dra.
16. Uluan Sitorus, Dr.
17. V. Surjana, Drs.
18. Widiastuti Adiputra, Dra.

Edisi 2012 - iii - 2012 - Edition


DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT

Halaman
Page P
PENGANTAR ....................................... i
R E F A C E................................................ i
DAFTAR ISI................................................iv
TABLE OF CONTENT................................iv
PENDAHULUAN..........................................1
INTRODUCTION..........................................1
Prinsip........................................................1
Principle....................................................1
Umum........................................................1
General......................................................1
BAB 1 – MANAJEMEN MUTU....................3
CHAPTER 1 – QUALITY MANAGEMENT 3
Prinsip........................................................3
Principle....................................................3
Pemastian Mutu.........................................4
Quality Assurance.....................................4
Cara Pembuatan Obat yang
Good Manufacturing Practices for
Baik (CPOB)..............................................6
Medicinal Products (GMP).......................6
Pengawasan Mutu.....................................7
Quality Control...........................................7
Pengkajian Mutu Produk...........................9
Product Quality Review.............................9
Manajemen Risiko Mutu..........................11
Quality Risk Management.......................11
BAB 2 – PERSONALIA............................12
CHAPTER 2 – PERSONNEL.....................12
Prinsip......................................................12
Principle..................................................12
Umum......................................................12
General....................................................12
Personil Kunci..........................................12
Key Personnel.........................................12
Organisasi, Kualifikasi dan
Organization, Qualification and
Tanggung Jawab.....................................13
Responsibilities.......................................13
Pelatihan..................................................16
Training...................................................16
BAB 3 – BANGUNAN DAN
CHAPTER 3 – PREMISES........................18
FASILITAS..................................18
Prinsip......................................................18
Principle...................................................18
Umum......................................................18
General....................................................18
Area Penimbangan..................................20
Weighing Areas.......................................20
Area Produksi..........................................20
Production Areas.....................................20
Klasifikasi Kebersihan Ruang
Room Cleanliness Classification for
Pembuatan Obat......................................22
Manufacture of Medicinal Products.........22
Area Penyimpanan..................................24
Storage Areas.........................................24
Area Pengawasan Mutu..........................26 Quality Control Areas..............................26
Sarana Pendukung..................................26
Ancillary Areas........................................26
BAB 4 – PERALATAN..............................28
CHAPTER 4 – EQUIPMENT......................28
Prinsip......................................................28 Principle...................................................28
Desain dan Konstruksi.............................28
Design and Construction.........................28
Pemasangan dan Penempatan...............30 Installation and Location..........................30
Perawatan................................................30
Maintenance............................................30
BAB 5 – SANITASI DAN HIGIENE..........33 CHAPTER 5 – SANITATION AND
HYGIENE...........................33
Prinsip......................................................33
Principle...................................................33
Higiene Perorangan.................................33 Personal Hygiene....................................33
Sanitasi Bangunan dan Fasilitas.............35
Premises Sanitation................................35
Pembersihan dan Sanitasi Peralatan . 37
Equipment Cleaning and Sanitation........37

Edisi 2012 - iv - 2012 Edition


Validasi Prosedur Pembersihan Validation of Cleaning and Sanitation
dan Sanitasi ....................................... 38 Procedures .......................................... 38

BAB 6 – P R O D U K S I .................... 40 CHAPTER 6 – PRODUCTION ............... 40


Prinsip ................................................ 40 Principle............................................... 40
Umum ................................................ 40 General................................................ 40
Bahan Awal ....................................... 42 Starting Materials................................. 42
Validasi Proses .................................. 46 Process Validation ............................... 46
Pencegahan Pencemaran Prevention of Cross-Contamination in
Silang ................................................. 47 Production ........................................... 47
Sistem Penomoran Bets/Lot............... 48 Batch and Lot Numbering System ....... 48
Penimbangan dan Penyerahan.......... 48 Weighing and Dispensing.................... 48
Pengembalian .................................... 50 Returns ................................................ 50
Operasi Pengolahan – Produk Processing Operation - Intermidiates
Antara dan Produk Ruahan................ 51 and Bulk Products ............................... 51
Bahan dan Produk Kering .................. 52 Dry Materials and Products ................. 52
Pencampuran dan Granulasi ........ 53 Mixing and Granulating ................... 53
Pencetakan Tablet........................ 54 Tablet Compression........................ 54
Penyalutan ................................... 55 Coating ........................................... 55
Pengisian Kapsul Keras ............... 55 Hard Capsule Filling........................ 55
Penandaan Tablet Salut Coated Tablet and Capsule
dan Kapsul ................................... 55 Printing............................................ 55
Produk Cair, Krim dan Salep Liquids, Creams, and Ointments
(nonsteril) ........................................... 56 (non-sterile) ......................................... 56
Bahan Pengemas............................... 58 Packaging Materials ............................ 58
Kegiatan Pengemasan ....................... 58 Packaging Operations ......................... 58
Prakodifikasi Bahan
Pengemas .................................... 60 Pre-coding of Components ............. 60
Kesiapan Jalur.............................. 60 Line Clearance................................ 60
Praktik Pengemasan .................... 61 Packaging Practices ....................... 61
Penyelesaian Kegiatan Completion of the Packaging
Pengemasan ................................ 65 Operations ...................................... 65
Pengawasan Selama-Proses ............. 66 In-Process Control............................... 66
Bahan dan Produk yang Ditolak, Rejected, Recovered and Returned
Dipulihkan dan Dikembalikan............. 67 Materials and Products ........................ 67
Produk Kembalian ........................ 68 Returned Products .......................... 68
Dokumentasi ................................ 70 Documentation................................ 70
Karantina dan Penyerahan Finished Product Quarantine and
Produk Jadi ........................................ 70 Delivery to Finished Stock ................... 70
Catatan Pengendalian Pengiriman Control Record for Shipment of
Obat ................................................... 72 Medicinal Products .............................. 72
Penyimpanan Bahan Awal, Bahan Storage of Starting Materials, Packaging
Pengemas, Produk Antara, Produk Materials, Intermediates, Bulk Products
Ruahan dan Produk Jadi.................... 72 and Finished Product........................... 72
Penyimpanan Bahan Awal Storage of Starting Materials and
dan Bahan Pengemas......................................74 Packaging Materials...........................74
Penyimpanan Produk Antara,
Produk Ruahan dan Storage of Intermediate, Bulk
Produk Jadi........................................75 and Finished Products........................75

BAB 7 – PENGAWASAN MUTU..............76 CHAPTER 7– QUALITY CONTROL..........76


Prinsip......................................................76 Principle...................................................76
Umum......................................................76 General....................................................76

Edisi 2012 -v- 2012 Edition


Cara Berlaboratorium Pengawasan Good Quality Control Laboratory
Mutu Yang Baik.................................. 77 Practices.............................................. 77
Dokumentasi ...................................... 79 Documentation .................................... 79
Pengambilan Sampel ......................... 80 Sampling.............................................. 80
Bahan Awal .................................. 81 Starting Materials ............................ 81
Bahan Pengemas......................... 82 Packaging Materials........................ 82
Kegiatan Pengambilan Sampel .... 83 Sampling Operations ...................... 83
Pengujian ........................................... 84 Testing................................................. 84
Persyaratan Pengujian ....................... 85 Test Requirements ............................. 85
Bahan Awal dan Starting and Packaging
Bahan Pengemas......................... 85 Materials ......................................... 85
Produk Jadi .................................. 86 Finished Products ........................... 86
Pemantauan Lingkungan.............. 86 Environment Monitoring .................. 86
Pengujian Ulang Bahan yang Retesting of Approved
Diluluskan..................................... 86 Materials ......................................... 86
Pengolahan Ulang........................ 87 Reprocessing .................................. 87
Program Stabilitas On-going .............. 87 On-going Stability Programme............. 87

BAB 8 – INSPEKSI DIRI, AUDIT MUTU CHAPTER 8 – SELF INSPECTION,


DAN AUDIT & PERSETUJUAN QUALITY AUDITS AND
PEMASOK............................. 91 SUPPLIER’S AUDIT &
APPROVAL ................... 91
Prinsip ................................................ 91 Principle .............................................. 91
Audit Mutu.......................................... 92 Quality Audit ........................................ 92
Audit dan Persetujuan Pemasok ........ 93 Supplier’s Audit and Approval .............. 93

BAB 9 – PENANGANAN KELUHAN CHAPTER 9 – HANDLING OF PRODUCT


TERHADAP PRODUK DAN
COMPLAINT AND
PENARIKAN KEMBALI
PRODUCT
PRODUK....................................94
RECALLS.........................94
Prinsip......................................................94
Principle...................................................94
Keluhan...................................................94
Complaints...............................................94
Penarikan Kembali Produk......................95
Product Recalls........................................95
BAB 10 – DOKUMENTASI........................98
CHAPTER 10 – DOCUMENTATION.........98
Prinsip......................................................98
Principle...................................................98
Umum......................................................98
General....................................................98
Dokumen yang Diperlukan....................100
Documents Required.............................100
Spesifikasi........................................100
Specifications...................................100
Specifications for Starting
Spesifikasi Bahan Awal....................100
Materials...........................................100
Specifications for Packaging
Spesifikasi Bahan Pengemas..........101
Materials...........................................101
Spesifikasi Produk Antara dan
Specifications for Intermediate
Produk Ruahan................................101
and Bulk Products............................101
Specifications for Finished
Spesifikasi Produk Jadi....................102
Products...........................................102
Dokumen Produksi...........................102 Production Documents.....................102
Dokumen Produksi Induk.................103
Master Production Document...........103
Prosedur Pengolahan Induk............104 Master Processing Procedure..........104
Prosedur Pengemasan Induk..........105 Master Packaging Procedure...........105
Catatan Pengolahan Bets................105
Batch Processing Record.................105
Catatan Pengemasan Bets..............107 Batch Packaging Record..................107

Edisi 2012 - vi - 2012 Edition


Prosedur dan Catatan......................108
Procedures and Records..................108
Penerimaan................................108
Receipt........................................108
Pengambilan Sampel.................109
Sampling.....................................109
Pengujian...................................109
Testing........................................109
Lain-lain......................................109
Others.........................................109
BAB 11 – PEMBUATAN DAN ANALISIS
CHAPTER 11 – CONTRACT
BERDASARKAN
MANUFACTURE AND
KONTRAK..............................111
ANALYSIS.....................111
Prinsip....................................................111
Principle.................................................111
Umum....................................................111
General..................................................111
Pemberi Kontrak....................................112
The Contract Giver.................................112
Penerima Kontrak..................................112
The Contract Acceptor...........................112
Kontrak..................................................113
The Contract..........................................113
BAB 12 – KUALIFIKASI DAN
CHAPTER 12 – QUALIFICATION AND
VALIDASI................................115
VALIDATION.................115
Prinsip....................................................115
Principle.................................................115
Perencanaan Validasi............................115
Planning For Validation.........................115
Dokumentasi..........................................116
Documentation......................................116
Kualifikasi..............................................116
Qualification...........................................116
Kualifikasi Desain (KD)....................116
Design Qualification.........................116
Kualifikasi Instalasi (KI)....................116
Installation Qualification....................116
Kualifikasi Operasional (KO)............117
Operational Qualification..................117
Kualifikasi Kinerja (KK)....................117
Performance Qualification................117
Kualifikasi Fasilitas, Peralatan
Qualification of Established
dan Sistem Terpasang yang
(in-use) Facilities, Systems
telah Operasional.............................118
and Equipment.................................118
Validasi Proses......................................118
Process Validation................................118
Umum..............................................118
General.............................................118
Validasi Prospektif...........................119
Prospective Validation......................119
Validasi Konkuren............................120
Concurrent Validation.......................120
Validasi Retrospektif........................120
Retrospective Validation...................120
Validasi Pembersihan............................121
Cleaning Validation................................121
Validasi Metode Analisis........................122
Validation of Analytical Procedures.......122
Jenis Metode Analisis yang Harus
Types of Analytical Procedure
Divalidasi.........................................123
to be Validated..................................123
Pengendalian Perubahan......................124
Change Control.....................................124
Validasi Ulang........................................125
Re-validation..........................................125

Edisi 2012 - vii - 2012 Edition


ANEKS
ANNEXES
ANEKS 1 – PEMBUATAN PRODUK
ANNEX 1 – MANUFACTURE OF STERILE
STERIL.................................126
MEDICINAL PRODUCTS.....126
Prinsip....................................................126
Principle.................................................126
Umum....................................................126
General..................................................126
Klasifikasi Ruang Bersih dan
Clean Room and Clean Air Device
Sarana Udara Bersih.............................128
Classification..........................................128
Pemantauan Ruang Bersih dan Clean Room and Clean Air
Sarana Udara Bersih.............................129 Monitoring..............................................129
Teknologi Isolator.................................133 Isolator Technology...............................133
Teknologi Peniupan/Pengisian/
Penyegelan............................................134 Blow/Fill/Seal Technology......................134
Produk yang Disterilisasi Akhir..............135
Terminally Sterilized Products...............135
Pembuatan Secara Aseptis...................136 Aseptic Preparation...............................136
Personalia..............................................137 Personnel...............................................137
Bangunan dan Fasilitas.........................140 Premises................................................140
Peralatan...............................................143 Equipment..............................................143
Sanitasi..................................................144 Sanitation...............................................144
Air..........................................................145 Water.....................................................145
Pengolahan...........................................146 Processing.............................................146
Sterilisasi...............................................150 Sterilization............................................150
Sterilisasi Akhir................................151 Terminal Sterilization........................151
Sterilisasi Cara Panas......................152 Sterilization by Heat..........................152
Sterilisasi Cara Panas Basah..........152 Sterilization by Moist Heat.................152
Sterilisasi Cara Panas kering...........153 Sterilization by Dry Heat....................153
Sterilisasi Cara Radiasi....................154 Sterilization by Radiation..................154
Sterilisasi Dengan Etilen Sterilization with Ethylen
Oksida..............................................155 Oxide.................................................155
Filtrasi Produk yang Tidak Filtration of Medicinal Products
Dapat Disterilkan Dalam
which cannot be Sterilized in their Final
Wadah Akhirnya....................................156
Container...............................................156
Indikator Biologis dan Kimiawi...............158 Biological and Chemical Indicators........158
Penyelesaian Produk Steril...................158 Finishing of Sterile Products..................158
Pengawasan Mutu.................................160 Quality Control.......................................160
ANEKS 2 – PEMBUATAN OBAT ANNEX 2 – MANUFACTURE OF
PRODUK BIOLOGI..............162 BIOLOGICAL PRODUCTS 162
Prinsip....................................................162 Principle.................................................162
Umum....................................................162 General..................................................162
Personalia..............................................163 Personnel...............................................163
Bangunan, Fasilitas dan
Peralatan...............................................165
Premises and Equipment.......................165
Sarana Pemeliharaan dan
Penanganan Hewan..............................167
Animal Quarters and Care.....................167
Dokumentasi..........................................168
Documentation.......................................168
Produksi.................................................169
Production..............................................169
Bahan Awal......................................169
Starting Materials..............................169
Lot Benih dan Sistem Bank Sel.......169
Seed Lot and Cell Bank System.......169
Prinsip Kerja.....................................171
Operating Principles..........................171
Pengawasan Mutu.................................172
Quality Control.......................................172

Edisi 2012 - viii - 2012 Edition


ANEKS 3 – PEMBUATAN GAS ANNEX 3 – MANUFACTURE OF
MEDISINAL ...................... 173 MEDICINAL GASES ........ 173
Prinsip ................................................ 173 Principle ............................................. 173
Personalia .......................................... 173 Personnel ........................................... 173
Bangunan, Fasilitas dan
Peralatan............................................ 174 Premises and Equipment ................... 174
Bangunan dan Fasilitas ................ 174 Premises ................................... 174
Peralatan ...................................... 174 Equipment...................................... 174
Dokumentasi ...................................... 175 Documentation ................................... 175
Produksi ............................................. 176 Production .......................................... 176
Produksi Produk Ruahan.............. 177 Bulk Production.............................. 177
Pengisian dan Pelabelan.............. 178 Filling and Labeling........................ 178
Pengawasan Mutu ............................. 181 Quality Control ................................... 181
Penyimpanan dan Pelulusan.............. 183 Storage and Release ......................... 183

ANEKS 4 – PEMBUATAN INHALASI


ANNEX 4 – MANUFACTURE OF
DOSIS TERUKUR BER-
PRESSURIZED METERED
TEKANAN
DOSE INHALER
(AEROSOL).........................185
(AEROSOL)..........................185
Prinsip....................................................185
Principle..................................................185
Bangunan, Fasilitas dan
Peralatan...............................................185
Premises and Equipment.......................185
Produksi dan Pengawasan Mutu...........186
Production and Quality Control..............186
ANEKS 5 – PEMBUATAN PRODUK
ANNEX 5 – MANUFACTURE OF
DARI DARAH ATAU
PRODUCTS DERIVED
PLASMA MANUSIA............188
FROM HUMAN BLOOD
OR PLASMA.........................188
Prinsip....................................................188
Principle..................................................188
Manajemen Mutu...................................189
Quality Management..............................189
Personalia dan Pelatihan.......................189
Personnel and Training..........................189
Pengambilan Darah dan Plasma...........190
Blood and Plasma Collection.................190
Uji Screening untuk Screening
Screening Tests for Infectious Screening
Penanda Infeksi.....................................192
Markers..................................................192
Ketertelusuran dan Tindakan
Traceability and Post Collection
Pasca Pengambilan...............................192
Measures................................................192
Bangunan dan Fasilitas.........................194
Premises................................................194
Area Penerimaan dan
Goods Receipt and Storage
Penyimpanan barang.......................194
Areas.................................................194
Area Pembuatan..............................194
Manufacturing Areas.........................194
Peralatan...............................................195
Equipment..............................................195
Sanitasi dan Higiene..............................197
Sanitation and Hygiene..........................197
Higiene Perorangan.........................197
Personnel Hygiene............................197
Sanitasi Bangunan dan
Fasilitas............................................197
Premises Sanitation..........................197
Pembersihan dan Sanitasi
Equipment Cleaning and
Peralatan..........................................197
Sanitation..........................................197
Validasi Prosedur Pembersihan
Validation of Cleaning and
dan Sanitasi.....................................198
Sanitation Procedures.......................198
Produksi.................................................199
Production..............................................199
Penyediaan Komponen....................199
Component Preparation....................199
Pengolahan......................................199
Processing........................................199
Pelabelan.........................................199
Labelling............................................199

Edisi 2012 - ix - 2012 Edition


Pelulusan Produk ......................... 200 Release of Products....................... 200
Penyimpanan dan
Pengiriman ................................... 200 Storage and Dispatch .................... 200
Pengawasan Mutu ............................ 202 Quality Control .................................... 202
Pengawasan Mutu Darah dan Quality Control of Blood and
Plasma ......................................... 202 Plasma........................................... 202
Praktik Pengawasan Mutu ........... 204 Quality Control Practices ............... 204
Pemantauan Mutu ........................ 205 Quality Monitoring .......................... 205
Pemantauan Pencemaran Microbial Contamination
Mikroba......................................... 206 Monitoring ...................................... 206
Pengendalian Bahan .................... 206 Control of Materials........................ 206
Pemasok dan Subkontraktor ........ 207 Suppliers and Sub-contractors....... 207
Bahan Dalam-Proses ................... 207 In-process Materials....................... 207
Sampel Pertinggal ........................ 208 Retention of Samples..................... 208
Bahan Nonkonform....................... 208 Non-conforming Materials.............. 208
Pemusnahan Darah, Plasma Disposal of Rejected Blood,
atau Produk Antara yang Plasma or Intermediates ................ 208
Ditolak .......................................... 208
Bahan/ Alat Bantu dan
Pereaksi ....................................... 209 Supplies and Reagents.................. 209
Spesifikasi Produk ........................ 210 Specifications of Product ............... 210
Inspeksi Diri........................................ 210 Self Inspection..................................... 210
Penanganan Keluhan Terhadap Handling of Product Complaint, Product
Produk, Penarikan Kembali Produk Recall and Returned Products............. 210
dan Produk Kembalian ....................... 210
Dokumentasi ...................................... 211 Documentation .................................... 211
Prosedur Tetap............................. 211 Standard Operating Procedures .... 211
Catatan......................................... 212 Records ......................................... 212
Prosedur dan Catatan Distribution and Receipt
Distribusi dan Penerimaan .......... 214 Procedures and Records ............... 214
Catatan Reaksi Merugikan ........... 214 Adverse Reaction File.................... 214

ANEKS 6 – PEMBUATAN OBAT


ANNEX 6 – MANUFACTURE OF
INVESTIGASI UNTUK
INVESTIGATIONAL
UJI KLINIS ....................... 216 MEDICINAL PRODUCTS FOR
CLINICAL TRIALS........................................................................................................................... 216
Prinsip ................................................ 216 Principle..................................................216
Manajemen mutu ............................... 217 Quality Management...............................217
Personalia .......................................... 217 Personnel................................................217
Bangunan, Fasilitas dan
Peralatan............................................ 218 Premises and Equipment .................... 218
Dokumentasi ...................................... 218 Documentation............................... 218
Spesifikasi dan Instruksi ............... 218 Specifications and Instructions...... 218
Order ............................................ 219 Order............................................. 219
Dokumen Spesifikasi Produk........ 220 Product Specification File ............. 220
Prosedur Pengolahan Induk dan Master Processing Procedures and
Prosedur Pengemasan Induk 220 Master Packaging Procedures....... 220
.......
Catatan Bets................................. 221 Batch Records ............................... 221
Produksi ............................................. 221 Production ........................................... 221
Bahan Awal .................................. 221 Starting materials ........................... 221
Bahan Pengemas......................... 222 Packaging Materials....................... 222
Kegiatan Pembuatan .................... 222 Manufacturing Operations.............. 222

Edisi 2012 -x- 2012 Edition


Prinsip Produk Principles Applicable to
Pembanding ................................. 223 Comparator Product....................... 223
Kegiatan Ketersamaran
(Blinding) ...................................... 224 Blinding Operations........................ 224
Pengacakan Kode ........................ 224 Randomisation Code ..................... 224
Pengemasan ................................ 225 Packaging ...................................... 225
Pelabelan ..................................... 225 Labelling ........................................ 225
Pengawasan Mutu ............................. 229 Quality Control..................................... 229
Pelulusan Bets ................................... 229 Release of Batches ............................. 229
Pengiriman ......................................... 231 Shipping .............................................. 231
Keluhan .............................................. 232 Complaints .......................................... 232
Penarikan dan Pengembalian ............ 233 Recalls and Returns ............................ 233
Penarikan ..................................... 233 Recalls ........................................... 233
Pengembalian .............................. 233 Returns .......................................... 233
Pemusnahan ................................ 233 Destruction .......................................... 233

ANEKS 7 – SISTEM ANNEX 7 – COMPUTERISED


KOMPUTERISASI ........... 235 SYSTEMS .......................... 235
Prinsip ................................................ 235 Principle .............................................. 235
Personalia ......................................... 235 Personnel ............................................ 235
Validasi .............................................. 235 Validation............................................. 235
Sistem ................................................ 236 System ................................................ 236

ANEKS 8 – CARA PEMBUATAN


ANNEX 8 – GOOD MANUFACTURING
BAHAN BAKU AKTIF
PRACTICES FOR ACTIVE
OBAT YANG BAIK.............240
PHARMACEUTICAL
INGREDIENT........................240
ANEKS 9 – PEMBUATAN
ANNEX 9 – MANUFACTURE OF
RADIOFARMAKA ............ 241 RADIOPHARMA-
CEUTICALS ....................... 241
Prinsip ............................................... 241 Principle................................................ 241
Umum ................................................ 242 Umum . ................................................ 242
Otorita Pengawasan .......................... 242 Regulatory Control .............................. 242
Personalia ......................................... 243 Personnel ........................................... 243
Kualifikasi .................................... 245 Qualification .................................. 245
Pelatihan ..................................... 245 Training ......................................... 245
Bangunan dan Peralatan ................... 246 Premises and Equipment ................... 246
Bangunan .................................... 246 Premises ....................................... 246
Umum .......................................... 246 General ......................................... 246
Peralatan ..................................... 250 Equipment .................................... 250
Produksi ............................................ 252 Production .......................................... 252
Prosedur fasilitas radioaktif
(hot lab) ....................................... 252 Hot Lab Procedure ........................ 252
Processing of
Pengolahan Radiofarmaka .......... 256 Radiopharmaceuticals .................. 256
Produksi Steril ................................... 257 Sterile Production ............................... 257
Pembuatan Kit Steril .................... 257 Manufacture of Sterile Kits ............ 257
Sterilisasi dengan Sinar Gamma .. 257 Gamma Ray Sterilization .............. 257
Radiofarmaka Positron Emission Positron Emission Tomography
Tomography(PET).............................. 258 (PET) Radiopharmaceuticals ........ 258
Pelabelan .......................................... 259 Labelling ............................................. 259

Edisi 2012 - xi - 2012 Edition


Pembungkusan dan
Pelabelan .................................... 259 Packaging and Labelling ............... 259
Bahan Pembungkus .................... 260 Packaging Materials ...................... 260
Catatan Produksi dan Distribusi ........ 263 Production and Distribution Records .... 263
Pengawasan Mutu ............................ 263 Quality Control .................................... 263
Pengambilan Sampel .................. 263 Sampling ....................................... 263
Bahan Awal ................................. 264 Starting Materials .......................... 264
Produk Jadi ................................. 264 Finished Products ......................... 264
Kemurnian Radionuklida ............. 264 Radionuclidic Purity ...................... 264
Kemurnian Radiokimia ................ 264 Radiochemical Purity .................... 264
Konsentrasi Radioaktif ................. 265 Radioactive Concentration.............. 265
Kemurnian Kimia .......................... 265 Chemical Purity............................... 265
Ukuran Partikel ............................. 265 Particle Size .................................... 265
pH................................................. 265 pH ................................................... 265
Distribusi Biologis ......................... 265 Biological Distribution...................... 265
Studi Stabilitas.............................. 266 Stability Study ................................. 266
Uji Sterlitas ................................... 267 Sterility Test .................................... 267
Uji Endotoksin Bakteri .................. 267 Bacterial Endotoxin Test ................. 267
Instrumentasi Laboratorium .......... 268 Laboratory Instrumentation ............. 268
Sampel Pertinggal ........................ 268 Retained Samples........................... 268
Dokumentasi ...................................... 269 Documentation ..................................... 269
Distribusi dan Penarikan Kembali
Produk ................................................ 271 Distribution and Recalls........................ 271
Proteksi dan Keselamatan Tehadap
Radiasi ............................................... 271 Radiation Protection and Safety ........... 271
Persyaratan Minimum untuk Minimum Requirement for Product
Pelulusan Produk ............................... 271 Release ................................................ 271
Persyaratan Minimum untuk Facility for Release – Minimum
Fasilitas Pelulusan.............................. 272 Requirement ......................................... 272
Pengelolaan Limbah..................... 272 Waste Management........................ 272
Radiofarmasi Rumah Sakit ........... 273 Hospital Radiopharmacy................. 273
Desain dan pembangunan
Instalasi Radiofarmasi
(kedokteran nuklir) di Rumah Design and Setting up of the
Sakit ............................................. 273 Hospital Radiopharmacy................. 273

ANEKS 10 – PENGGUNAAN RADIASI


ANNEX 10 – USE OF IONISING RADIATION
PENGION DALAM
IN THE MANUFACTURE OF
PEMBUATAN OBAT.........278
MEDICINAL PRODUCTS... 278
Prinsip....................................................278
Principle.................................................278
Umum....................................................278
General..................................................278
Iradiasi Gamma................................278
Gamma iradiation.............................278
Iradiasi Elektron...............................278
Electron iradiation.............................278
Dosimetri...............................................279
Dosimetry...............................................279
Validasi Proses......................................280
Validation of The Process......................280
Commissioning Fasilitas........................281
Commissioning of The Plant..................281
Umum..............................................281
General.............................................281
Iradiator Gamma..............................281
Gamma irradiators............................281
Desain..............................................281
Design..............................................281
Pemetaan Dosis...............................282
Dose Mapping..................................282
Iradiator Berkas Elektron.................283
Electron Beam Irradiators.................283
Desain..............................................283
Design..............................................283
Pemetaan dosis...............................284
Dose Mapping..................................284

Edisi 2012 - xii - 2012 Edition


Commissioning Ulang................... 284 Re-commissioning ........................ 284
Bangunan........................................... 284 Premises ............................................ 284
Pemrosesan ....................................... 285 Processing.......................................... 285
Iradiator Gamma........................... 286 Gamma irradiators ........................ 286
Iradiator Berkas Elektron .............. 286 Electron Beam Irradiators ............. 286
Dokumentasi ...................................... 286 Documentation ................................... 286
Pemantauan Mikrobiologi................... 287 Microbiological Monitoring .................. 287

ANEKS 11 – SAMPEL PEMBANDING ANEKS 11 – REFERENCE AND


DAN SAMPEL RETENTION
PERTINGGAL................. 288 SAMPLE.......................... 288
Prinsip ................................................ 288 Principle ............................................ 288
Umum ................................................ 289 General............................................... 289
Durasi Penyimpanan.......................... 290 Duration of Storage ............................ 290
Jumlah Sampel Pertinggal dan Size of Retention and Reference
Sampel Pembanding 290 Samples ............................................. 290
..........................
Kondisi Penyimpanan ........................ 291 Storage Condition............................... 291
Kontrak Tertulis .................................. 291 Written Agreement.............................. 291
Sampel Pembanding – Umum ........... 292 Reference Sample – General Points .. 292
Sampel Pertinggal – Umum ............... 292 Retention Sample – General Points ... 292
Sampel Pembanding dan Pertinggal Reference and Retention Samples
Untuk Produk Impor ........................... 293 For Imported Products........................ 293
Reference and Retention Samples
Sampel Pembanding dan Pertinggal in The Case of Closedown of a
Bila Industri Farmasi Ditutup .............. 293 Manufacturer ...................................... 293

ANEKS 12 – CARA PENYIMPANAN DAN ANNEX 12 – GOOD STORAGE AND


PENGIRIMAN DISPATCH
OBAT YANG BAIK............295 PRACTICES ................... 295
Prinsip....................................................295 Principle.............................................. 295
Umum....................................................295 General............................................... 295
Personalia..............................................296 Personnel ........................................... 296
Organisasi dan Manajemen...................296 Organization and Management .......... 296
Manajemen Mutu...................................297 Quality Management .......................... 297
Bangunan dan Fasilitas Premises,Warehousing and
Penyimpanan.........................................297 Storage............................................... 297
Area Penyimpanan..........................297 Storage Areas ............................... 297
Rotasi dan Pengendalian Stok.........298 Stock Rotation and Control ........... 298
Penerimaan...........................................298 Receipt ............................................... 298
Kondisi Penyimpanan dan Storage Condition and
Transportasi...........................................298 Transportation .................................... 298
Pemantauan kondisi Monitoring of Storage and
Penyimpanan dan Transportasi.......298 Transportation Conditions............. 298
Kendaraan dan Perlengkapan.........299 Vehicle and Equipment ................. 299
Wadah Pengiriman dan Shipment Containers and
Pelabelan.........................................300 Container Labelling....................... 300
Pengiriman.......................................300 Dispatch........................................ 300
Dokumentasi..........................................302 Documentation ................................... 302
Keluhan.................................................302 Complaint ........................................... 302
Kegiatan Kontrak...................................303 Contract Activities............................... 303

Edisi 2012 - xiii - 2012 Edition


ANEKS 13 – PELULUSAN ANNEX 13 – PARAMETRIS
PARAMETRIS ................. 304 RELEASE ........................ 304
Prinsip ................................................ 304 Principle.............................................. 304
Pelulusan Parametris ......................... 304 Parametric Release............................ 304
Pelulusan Parametris untuk Parametric Release for Sterile
Produk Steril....................................... 304 Products ............................................. 304

ANEKS 14 – MANAJEMEN RISIKO ANNEX 14 – QUALITY RISK


MUTU .............................. 308 MANAGEMENT.............. 308
Pendahuluan dan Ruang Lingkup Foreword and Scope of
Aplikasi............................................... 308 Application .......................................... 308
Pendahuluan ...................................... 308 Introduction......................................... 308
Ruang Lingkup................................... 310 Scope ................................................. 310
Principle of Quality Risk
Prinsip Manajemen Risiko Mutu......... 311 Management ...................................... 311
Proses Umum Manajemen Risiko General Quality Risk Management
Mutu ................................................... 311 Process .............................................. 311
Tanggung jawab........................... 312 Responsibilities............................. 312
Memulai Proses Manajemen Initiating a Quality Risk
Risiko Mutu................................... 313 Management Process 313
...................
Penilaian Risiko............................ 313 Risk Assessment .......................... 313
Pengendalian Risiko..................... 316 Risk Control .................................. 316
Komunikasi Risiko ........................ 317 Risk Communication..................... 317
Kajian Risiko................................. 318 Risk Review .................................. 318
Metodologi Manajemen
Risiko (MRM) ..................................... 319 Risk Management Methodology ......... 319
Integrasi Manajemen Risiko Mutu Integration of Quality Risk
Ke Dalam Kegiatan Industri dan Management Into Industry and
Badan POM........................................ 320 NADFC Operations............................. 320

GLOSARIUM ........................................ 322 GLOSARIUM........................................ 322

Edisi 2012 - xiv - 2012 Edition


PEDOMAN CARA PEMBUATAN
GOOD MANUFACTURING PRACTICES
OBAT YANG BAIK
FOR MEDICINAL PRODUCTS

PENDAHULUAN INTRODUCTION
PRINSIP
PRINCIPLE
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
The Good Manufacturing Practices for
bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara
medicinal products is aimed to ensure that
konsisten, memenuhi persyaratan yang
products are consistently manufactured to
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan
meet specified quality appropriate to their
penggunaannya. CPOB mencakup seluruh
intended use. It is concerned with all aspects
aspek produksi dan pengendalian mutu.
of production and quality control.

UMUM
GENERAL
1. Pada pembuatan obat, pengendalian
1. In the manufacture of medicinal products,
menyeluruh adalah sangat esensial untuk
overall control is essential to ensure that
menjamin bahwa konsumen menerima
consumers receive products of high
obat yang bermutu tinggi. Pembuatan
quality. Haphazard operations cannot be
secara sembarangan tidak dibenarkan
tolerated in the manufacture of products
bagi produk yang digunakan untuk
intended to save life or to restore or to
menyelamatkan jiwa, atau memulihkan
preserve health.
atau memelihara kesehatan.

2. Tidaklah cukup bila produk jadi hanya


2. It is not sufficient that the finished product
sekedar lulus dari serangkaian pengujian,
passes testing protocols, but quality must
tetapi yang lebih penting adalah bahwa
be built into the product. The quality of
mutu harus dibentuk ke dalam produk medicinal products depends on the
tersebut. Mutu obat tergantung pada quality of starting materials and
bahan awal, bahan pengemas, proses packaging materials, production and
produksi dan pengendalian mutu, quality control processes, building,
bangunan, peralatan yang dipakai dan equipment and personnel involved.
personil yang terlibat.

3. Pemastian mutu suatu obat tidak hanya


3. Sole reliance should not be placed on any
mengandalkan pada pelaksanaan
test for assurance of quality. All products
pengujian tertentu saja; namun obat
should be manufactured under carefully
hendaklah dibuat dalam kondisi yang
controlled and monitored conditions.
dikendalikan dan dipantau secara cermat.

4. CPOB ini merupakan pedoman yang


4. The good practices given hereunder
bertujuan untuk memastikan agar mutu
should be considered as guidelines with
obat yang dihasilkan sesuai persyaratan
the objective of ensuring that the products
dan tujuan penggunannya; bila perlu
are of the nature and quality intended;
dapat dilakukan penyesuaian pedoman wherever necessary, they may be
dengan syarat bahwa standar mutu obat adapted to meet individual needs,
yang telah ditentukan tetap dicapai. provided that established standards of
product quality are still achieved.
5. Badan Pengawas Obat dan Makanan
5. National Agency of Drug and Food

Edisi 2012 2012 Edition


-1-
Pendahuluan Introduction

(Badan POM) hendaklah menggunakan


Control (NADFC) should be directed
Pedoman ini sebagai acuan dalam
towards the application of these
penilaian penerapan CPOB, dan semua
standards in practice, and any new or
peraturan lain yang berkaitan dengan
amended national regulations for good
CPOB hendaklah dibuat minimal sejalan
manufacturing practice should at least
dengan Pedoman ini.
meet their level.
6. Pedoman ini juga dimaksudkan untuk
6. These standards are also intended to
digunakan oleh industri farmasi sebagai
serve manufacturers as basis for
dasar pengembangan aturan internal
elaboration of specific rules adapted to
sesuai kebutuhan.
their individual needs.
7. Selain aspek umum yang tercakup dalam
7. In addition to general matters of Good
Pedoman ini, dipadukan juga
Manufacturing Practices outlined in the
serangkaian pedoman suplemen untuk
chapters of this Guide, supplementary
aspek tertentu yang hanya berlaku untuk guidelines have been incorporated. The
industri farmasi yang aktivitasnya purpose of the supplementary guidelines
berkaitan. on other subjects is to provide details
about specific areas of activity which may
not necessary apply to all manufacturers.
8. Pedoman ini berlaku terhadap
8. Herein apply to medicines and similar the
pembuatan obat dan produk sejenis yang
standards set out products intended for
digunakan manusia.
human use.
9. Pada pedoman ini istilah “pembuatan”
9. In this Guide the term “manufacturing”
mencakup seluruh kegiatan penerimaan
includes all operations of receipt of
bahan, produksi, pengemasan ulang,
materials, production, repackaging,
pelabelan, pelabelan ulang, pengawasan
labelling, relabelling, quality control,
mutu, pelulusan, penyimpanan dan
release, storage and distribution of
distribusi dari obat serta pengawasan
product and the related controls.
terkait.

10. Cara lain selain tercantum di dalam


10. It is recognized that there are acceptable
Pedoman ini dapat diterima sepanjang
methods, other than those describes in
memenuhi prinsip Pedoman ini.
this Guide, which are capable of
Pedoman ini bukanlah bermaksud untuk
achieving the principle of the Guide. This
membatasi pengembangan konsep baru
Guide is not intended to place any
atau teknologi baru yang telah divalidasi
restraint upon the development of new
dan memberikan tingkat Pemastian Mutu
concepts or new technologies, which
sekurang-kurangnya ekuivalen dengan
have been validated and provide a level
cara yang tercantum dalam Pedoman ini.
of Quality Assurance at least equivalent
to those set out in this Guide.
11. Pada pedoman ini istilah “hendaklah”
11. In this guide the term “should” indicates
menyatakan rekomendasi untuk
recommendation that is to apply unless
dilaksanakan kecuali jika tidak dapat
shown to be in applicable, modified in any
diterapkan, dimodifikasi menurut
relevant Guidelines on Good
pedoman lain yang relevan dengan
Manufacturing Practices (GMP), or
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang
replaced by an alternative demonstrated
Baik atau digantikan dengan petunjuk
to provide at least an equivalent level of
alternatif untuk memperoleh tingkat
quality assurance.
pemastian mutu minimal yang setara.

Edisi 2012 2012 Edition


-2-
BAB 1
CHAPTER 1

MANAJEMEN MUTU QUALITY MANAGEMENT

PRINSIP
PRINCIPLE
Industri farmasi harus membuat obat
The Pharmaceutical industries must
sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan
manufacture medicinal products so as to
penggunaannya, memenuhi persyaratan yang
ensure that they are fit for their intended use,
tercantum dalam dokumen izin edar
comply with the requirements of the marketing
(registrasi) dan tidak menimbulkan risiko yang
authorization and do not place patients at risk
membahayakan penggunanya karena tidak
due to inadequate safety, quality or efficacy.
aman, mutu rendah atau tidak efektif.
The attainment of this quality objective is the
Manajemen bertanggung jawab untuk
responsibility of senior/top management who
pencapaian tujuan ini melalui suatu
determines the “Quality Policy”, requires the
“Kebijakan Mutu”, yang memerlukan
participation and commitment by staff in all
partisipasi dan komitmen jajaran di semua
departments and at all levels within the
departemen di dalam perusahaan, para
company, by the company's suppliers and by
pemasok dan para distributor. Untuk
the distributors. To reliably achieve the quality
mencapai tujuan mutu secara konsisten dan
objective there must be a comprehensively
dapat diandalkan, diperlukan sistem
designed and correctly implemented system
Pemastian Mutu yang didesain secara
of Quality Assurance incorporating Good
menyeluruh dan diterapkan secara benar
Manufacturing Practice and thus Quality
serta menginkorporasi Cara Pembuatan Obat
Control and Quality Risk Management. It
yang Baik termasuk Pengawasan Mutu dan
should be fully documented and its
Manajemen Risiko Mutu. Hal ini hendaklah
effectiveness monitored.
didokumentasikan dan dimonitor
efektivitasnya.

Unsur dasar manajemen mutu adalah:


The basic elements of the quality
management are:
a) suatu infrastruktur atau sistem mutu yang
a) an appropriate infrastructure or quality
tepat mencakup struktur organisasi,
system encompassing the organizational
prosedur, proses dan sumber daya; dan
structure, procedures, processes and
resources; and
b) tindakan sistematis yang diperlukan untuk
b) systematic actions necessary to ensure
mendapatkan kepastian dengan tingkat
adequate confidence that a product (or
kepercayaan yang tinggi, sehingga
service) will satisfy given requirements for
produk (atau jasa pelayanan) yang
quality. The totality of these actions is
dihasilkan akan selalu memenuhi
termed Quality Assurance.
persyaratan yang telah ditetapkan.
Keseluruhan tindakan tersebut disebut
Pemastian Mutu.

Semua bagian sistem Pemastian Mutu


All parts of the Quality Assurance systems
hendaklah didukung dengan ketersediaan
should be adequately resourced with
personil yang kompeten, bangunan dan
competent personnel, and suitable and
sarana serta peralatan yang cukup dan
sufficient premises, equipment and facilities.
memadai. Tambahan tanggung jawab legal
There are additional legal responsibilities for
hendaklah diberikan kepada kepala
the head of Quality Management (Quality
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu).
Assurance).

Edisi 2012 2012 Edition


-3-
Bab 1 – Manajemen Chapter 1 – Quality Management
Mutu

1.1 Konsep dasar Pemastian Mutu, Cara


1.1 The basic concepts of Quality
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB),
Assurance, Good Manufacturing
Pengawasan Mutu dan Manajemen
Practices, Quality Control and Quality
Risiko Mutu adalah aspek manajemen
Risk Management are inter-related
mutu yang saling terkait. Konsep
aspects of quality management. They
tersebut diuraikan di sini untuk
are described here in order to emphasize
menekankan hubungan dan betapa
their relationships and their fundamental
penting konsep tersebut dalam produksi
importance to the production and control
dan pengawasan produk.
of medicinal products.

PEMASTIAN MUTU
QUALITY ASSURANCE
1.2 Pemastian Mutu adalah suatu konsep
1.2 Quality Assurance is a wide ranging
luas yang mencakup semua hal baik
concept which covers all matters which
secara tersendiri maupun secara kolektif,
individually or collectively influence the
yang akan memengaruhi mutu dari obat
quality of a product. It is the sum total of
yang dihasilkan. Pemastian Mutu adalah
the organized arrangements made with
totalitas semua pengaturan yang dibuat
the object of ensuring that medicinal
dengan tujuan untuk memastikan bahwa
products are of the quality required for
obat dihasilkan dengan mutu yang
their intended use. Quality Assurance
sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
therefore incorporates Good
Karena itu Pemastian Mutu mencakup
Manufacturing Practices plus other
CPOB ditambah dengan faktor lain di
factors outside the scope of this Guide
luar Pedoman ini, seperti desain dan
such as product design and
pengembangan produk.
development.
Sistem Pemastian Mutu yang benar dan
The system of Quality Assurance
tepat bagi pembuatan obat hendaklah
appropriate for the manufacture of
memastikan bahwa:
medicinal products should ensure that:
a) desain dan pengembangan obat
a) medicinal products are designed and
dilakukan dengan cara yang
developed in a way that takes
memerhatikan persyaratan CPOB;
account of the requirements of GMP;
b) semua langkah produksi dan
b) production and control operations are
pengawasan diuraikan secara jelas
clearly specified and GMP adopted;
dan CPOB diterapkan;
c) tanggung jawab manajerial diuraikan
c) managerial responsibilities are
dengan jelas dalam uraian jabatan;
clearly specified in job description;
d) pengaturan disiapkan untuk
d) arrangements are made for the
pembuatan, pemasokan dan
manufacture, supply and use of the
penggunaan bahan awal dan
correct starting and packaging
pengemas yang benar;
materials;
e) semua pengawasan terhadap produk
e) all necessary controls on
antara dan pengawasan selama-
intermediate products, and any other
proses lain serta dilakukan validasi;
in-process controls and validations
are carried out;
f) pengkajian terhadap semua
f) all documentation relating to the
dokumen terkait dengan proses,
batch processing, packaging and
pengemasan dan pengujian tiap
testing of each batch of finished
bets, dilakukan sebelum memberikan
product has been reviewed before
pengesahan pelulusan untuk
authorizing release for distribution,
distribusi produk jadi. Penilaian
assessment should embrace all

Edisi 2012 2012 Edition


-4-
hendaklah meliputi semua faktor
relevant factors, including production
yang relevan termasuk kondisi
conditions, results of in-process
produksi, hasil pengujian selama-
testing, a review of manufacturing
proses, pengkajian dokumen
(including, packaging) documentation
pembuatan (termasuk pengemasan),
an assessment of deviations from
pengkajian penyimpangan dari
specified procedures, compliance
prosedur yang telah ditetapkan,
with Finished Product Specification,
pemenuhan persyaratan dari
and examination of the final finished
Spesifikasi Produk Jadi dan
pack;
pemeriksaan produk dalam kemasan
akhir;
g) obat tidak dijual atau didistribusikan g) medicinal products are not sold or
sebelum kepala Manajemen Mutu supplied before the head of Quality
(Pemastian Mutu) menyatakan Management (Quality Assurance)
bahwa tiap bets produksi dibuat dan has certified that each production
dikendalikan sesuai dengan batch has been produced and
persyaratan yang tercantum dalam controlled in accordance with the
izin edar dan peraturan lain yang requirements of the marketing
berkaitan dengan aspek produksi, authorization and any other
pengawasan mutu dan pelulusan regulations relevant to the
produk; production, control and release of
medicinal products;
h) tersedia pengaturan yang memadai
h) satisfactory arrangements exist to
untuk memastikan bahwa, sedapat
ensure, as far as possible, that the
mungkin, produk disimpan, didistribu-
medicinal products are stored,
sikan dan selanjutnya ditangani
distributed and subsequently handled
sedemikian rupa agar mutu tetap
so that quality is maintained
dijaga selama masa simpan obat;
throughout their shelf-life;
i) tersedia prosedur inspeksi diri
i) there is a procedure for self
dan/atau audit mutu yang secara
inspection and/or quality audit which
berkala mengevaluasi efektivitas dan
regularly appraises the effectiveness
penerapan sistem Pemastian Mutu;
and applicability of the quality
assurance system;
j) pemasok bahan awal dan bahan
j) suppliers of starting materials and
pengemas dievaluasi dan disetujui
packaging materials are evaluated
untuk memenuhi spesifikasi mutu
and approved to meet the company's
yang telah ditentukan oleh
established quality specifications;
perusahaan;
k) penyimpangan dilaporkan, diselidiki
k) deviations are reported, investigated
dan dicatat;
and recorded;
l) tersedia sistem persetujuan terhadap
l) there are systems of approving
perubahan yang berdampak pada
changes that may have an impact on
mutu produk;
product quality;
m) prosedur pengolahan ulang produk
m) reprocessing procedures for products
dievaluasi dan disetujui; dan
are evaluated and approved; and
n) evaluasi berkala mutu obat dilakukan
n) regular evaluations of the quality of
untuk verifikasi konsistensi proses
medicinal products are conducted
dan memastikan perbaikan proses
with the objective of verifying the
yang berkesinambungan.
consistency of the process and
ensuring its continuous improvement.
CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK
GOOD MANUFACTURING PRACTICES FOR
(CPOB)
MEDICINAL PRODUCTS (GMP)
1.3 CPOB adalah bagian dari Pemastian
1.3 GMP is that part of Quality Assurance
Mutu yang memastikan bahwa obat
which ensures that products are
dibuat dan dikendalikan secara
consistently produced and controlled to
konsisten untuk mencapai standar mutu
the quality standards appropriate to their
yang sesuai dengan tujuan penggunaan
intended use and as required by the
dan dipersyaratkan dalam izin edar dan
marketing authorization and product
spesifikasi produk.
specification.
CPOB mencakup Produksi dan
GMP is concerned with both Production
Pengawasan Mutu. Persyaratan dasar
and Quality Control. The basic
dari CPOB adalah:
requirements of GMP are that:
a) semua proses pembuatan obat
a) all manufacturing processes are
dijabarkan dengan jelas, dikaji
clearly defined, systematically
secara sistematis berdasarkan
reviewed in the light of experience
pengalaman dan terbukti mampu
and shown to be capable of
secara konsisten menghasilkan obat
consistently manufacturing medicinal
yang memenuhi persyaratan mutu
products of the required quality and
dan spesifikasi yang telah ditetapkan;
complying with their specifications;
b) tahap proses yang kritis dalam
b) critical steps of manufacturing
pembuatan, pengawasan proses dan
processes, control and supports and
sarana penunjang serta
their significant changes are
perubahannya yang signifikan
validated;
divalidasi;
c) tersedia semua sarana yang diper- c) all necessary facilities for GMP are
lukan dalam CPOB termasuk: provided including :
 personil yang terkualifikasi dan  appropriately qualified and trained
terlatih; personnel;
 bangunan dan sarana dengan  adequate premises and space;
luas yang memadai;
 peralatan dan sarana penunjang
 suitable equipment and services;
yang sesuai;
 bahan, wadah dan label yang
 correct materials, containers and
benar;
labels;
 prosedur dan instruksi yang
 approved procedures and
disetujui; dan
instructions; and
 tempat penyimpanan dan
 suitable storage and transport.
transportasi yang memadai.
d) prosedur dan instruksi ditulis dalam
d) instructions and procedures are
bentuk instruksi dengan bahasa yang
written in an instructional form in
jelas, tidak bermakna ganda, dapat
clear and unambiguous language,
diterapkan secara spesifik pada
specifically applicable to the facilities
sarana yang tersedia;
provided;
e) operator memperoleh pelatihan untuk
e) operators are trained to carry out
menjalankan prosedur secara benar;
procedures correctly;
f) pencatatan dilakukan secara manual
f) records are made, manually and/or
atau dengan alat pencatat selama
by recording instruments, during
pembuatan yang menunjukkan
manufacture which demonstrate that
bahwa semua langkah yang
all the steps required by the defined
dipersyaratkan dalam prosedur dan
procedures and instructions were in
instruksi yang ditetapkan benar-
fact taken and that the quantity and
benar dilaksanakan dan jumlah serta
quality of the product was as
mutu produk yang dihasilkan sesuai
expected. Any deviation is fully
dengan yang diharapkan. Tiap
recorded and investigated;
penyimpangan dicatat secara
lengkap dan diinvestigasi;
g) catatan pembuatan termasuk
g) records of manufacture including
distribusi yang memungkinkan
distribution which enable the
penelusuran riwayat bets secara
complete history of a batch to be
lengkap, disimpan secara
traced, are retained in a
komprehensif dan dalam bentuk
comprehensible and accessible form;
yang mudah diakses;
h) penyimpanan dan distribusi obat h) the storage and distribution
yang dapat memperkecil risiko (wholesaling) of the products
terhadap mutu obat; minimizes any risk to their quality;
i) tersedia sistem penarikan kembali i) a system is available to recall any
bets obat manapun dari peredaran; batch of product, from sale or supply;
dan and
j) keluhan terhadap produk yang j) complaints about marketed products
beredar dikaji, penyebab cacat mutu are examined, the causes of quality
diinvestigasi serta dilakukan tindakan defects investigated and appropriate
perbaikan yang tepat dan measures taken in respect of the
pencegahan pengulangan kembali defective products and to prevent re-
keluhan. occurrence.

PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
1.4 Pengawasan Mutu adalah bagian dari
1.4 Quality Control is that part of Good
CPOB yang berhubungan dengan
Manufacturing Practice which is
pengambilan sampel, spesifikasi dan
concerned with sampling, specifications
pengujian, serta dengan organisasi,
and testing, and with the organization,
dokumentasi dan prosedur pelulusan
documentation and release procedures
yang memastikan bahwa pengujian yang
which ensure that the necessary and
diperlukan dan relevan telah dilakukan
relevant tests are actually carried out
dan bahwa bahan yang belum diluluskan
and that materials are not released for
tidak digunakan serta produk yang
use, nor products released for sale or
belum diluluskan tidak dijual atau
supply, until their quality has been
dipasok sebelum mutunya dinilai dan
judged to be satisfactory.
dinyatakan memenuhi syarat.

Setiap industri farmasi hendaklah


Each manufacturer should have a quality
mempunyai fungsi Pengawasan Mutu.
control function. The quality control
Fungsi ini hendaklah independen dari
function should be independent of other
bagian lain. Sumber daya yang memadai
departments. Adequate resources must
hendaklah tersedia untuk memastikan
be available to ensure that all the quality
bahwa semua fungsi Pengawasan Mutu
control arrangements are effectively and
dapat dilaksanakan secara efektif dan
reliably carried out.
dapat diandalkan.

Persyaratan dasar dari Pengawasan


The basic requirements of Quality
Mutu adalah bahwa:
Control are that:
a) sarana dan prasarana yang
a) adequate facilities, trained personnel
memadai, personil yang terlatih dan
and approved procedures are
prosedur yang disetujui tersedia
available for sampling, inspecting
untuk pengambilan sampel,
and testing starting materials,
pemeriksaan dan pengujian bahan
packaging materials, intermediate,
awal, bahan pengemas, produk
bulk, and finished products, and
antara, produk ruahan dan produk
where appropriate for monitoring
jadi, dan bila perlu untuk
environmental conditions for GMP
pemantauan lingkungan sesuai
purposes;
dengan tujuan CPOB;
b) pengambilan sampel bahan awal,
b) samples of starting materials,
bahan pengemas, produk antara,
packaging materials, intermediate
produk ruahan dan produk jadi
products, bulk products and finished
dilakukan oleh personil dengan
products are taken by personnel and
metode yang disetujui oleh
by methods approved by Quality
Pengawasan Mutu;
Control;
c) metode pengujian disiapkan dan
c) test methods are established and
divalidasi;
validated;
d) pencatatan dilakukan secara manual
d) records are made, manually and/or
atau dengan alat pencatat selama
by recording instruments, which
pembuatan yang menunjukkan
demontrate that all the required
bahwa semua langkah yang
sampling, inspecting and testing
dipersyaratkan dalam prosedur
procedures were actually carried out.
pengambilan sampel, inspeksi dan
Any deviations are fully recorded and
pengujian benar-benar telah
investigated;
dilaksanakan. Tiap penyimpangan
dicatat secara lengkap dan
diinvestigasi;
e) produk jadi berisi zat aktif dengan e) the finished products contain active
komposisi secara kualitatif dan pharmaceutical ingredients (APIs)
kuantitatif sesuai dengan yang complying with the qualitative and
disetujui pada saat pendaftaran, quantitative composition of the
dengan derajat kemurnian yang marketing authorization, are of the
dipersyaratkan serta dikemas dalam purity required, and are enclosed
wadah yang sesuai dan diberi label within their proper container and
yang benar; correctly labeled;
f) dibuat catatan hasil pemeriksaan dan f) records are made of the results of
analisis bahan awal, bahan inspection and that testing of
pengemas, produk antara, produk materials, intermediate, bulk, and
ruahan, dan produk jadi secara finished products is formally
formal dinilai dan dibandingkan assessed against specification; and
terhadap spesifikasi; dan
g) sampel pertinggal bahan awal dan g) sufficient reference samples of
produk jadi disimpan dalam jumlah starting materials and products are
yang cukup untuk dilakukan retained to permit future examination
pengujian ulang bila perlu. Sampel of the product if necessary and that
produk jadi disimpan dalam the product is retained in its final
kemasan akhir kecuali untuk pack unless exceptionally large
kemasan yang besar. packs are produced.
Pengawasan Mutu secara menyeluruh
Quality Control as a whole will also have
juga mempunyai tugas lain, antara lain
other duties, such as to establish,
menetapkan, memvalidasi dan
validate and implement all quality
menerapkan semua prosedur
control procedures, to evaluate,
pengawasan mutu, mengevaluasi,
maintain, and store the reference
mengawasi, dan menyimpan baku
standards for substances, to ensure the
pembanding, memastikan kebenaran
correct labeling of containers of materials
label wadah bahan dan produk,
and products, to ensure that the stability
memastikan bahwa stabilitas dari zat
of the active pharmaceutical ingredients
aktif dan produk jadi dipantau,
and products is monitored, to participate
mengambil bagian dalam investigasi
in the investigation of complaints related
keluhan yang terkait dengan mutu
to the quality of the product, and to
produk, dan ikut mengambil bagian
participate in environmental monitoring.
dalam pemantauan lingkungan. Semua
All these operations should be carried
kegiatan tersebut hendaklah
out in accordance with written
dilaksanakan sesuai dengan prosedur
procedures and recorded.
tertulis dan dicatat.
Personil Pengawasan Mutu hendaklah Quality Control personnel should have
memiliki akses ke area produksi untuk access to production areas for sampling
melakukan pengambilan sampel dan and investigation as appropriate.
investigasi bila diperlukan.

PENGKAJIAN MUTU PRODUK


PRODUCT QUALITY REVIEW
1.5 Pengkajian mutu produk secara berkala
1.5 Regular periodic or rolling quality reviews
hendaklah dilakukan terhadap semua
of all licensed medicinal products,
obat terdaftar, termasuk produk ekspor,
including export only products, should be
dengan tujuan untuk membuktikan
conducted with the objective of verifying
konsistensi proses, kesesuaian dari
the consistency of the existing process,
spesifikasi bahan awal, bahan
the appropriateness of current
pengemas dan produk jadi, untuk
specifications for both starting materials
melihat tren dan mengidentifikasi
and finished products to highlight any
perbaikan yang diperlukan untuk produk
trends and to identify product and
dan proses. Pengkajian mutu produk
process improvements. Such reviews
secara berkala biasanya dilakukan tiap
should normally be conducted and
tahun dan didokumentasikan, dengan
documented annually, taking into
mempertimbangkan hasil kajian ulang
account previous reviews, and should
sebelumnya dan hendaklah meliputi
include at least:
paling sedikit:
a) kajian terhadap bahan awal dan
a) review of starting materials and
bahan pengemas yang digunakan
packaging materials used for the
untuk produk, terutama yang dipasok
product, especially those from new
dari sumber baru;
sources;
b) kajian terhadap pengawasan selama-
b) review of critical in-process controls
proses yang kritis dan hasil
and finished product results;
pengujian produk jadi;
c) kajian terhadap semua bets yang
c) review of all batches that failed to
tidak memenuhi spesifikasi yang
meet established specification(s) and
ditetapkan dan investigasi yang
their investigation;
dilakukan;
d) kajian terhadap semua penyim-
d) review of all significant deviations or
pangan atau ketidaksesuaian yang
non-conformances, their related
signifikan, dan efektivitas hasil
investigations, and the effectiveness
tindakan perbaikan dan pencegahan;
of resultant corrective and
preventative actions taken;
e) kajian terhadap semua perubahan
e) review of all changes carried out to
yang dilakukan terhadap proses atau
the processes or analytical methods;
Bab 1 – Manajemen Chapter 1 – Quality Management
Mutu

metode analisis;
f) kajian terhadap variasi yang
f) a review of Marketing Authorization
diajukan, disetujui, ditolak dari
variations submitted/ granted/
dokumen registrasi yang telah
refused, including those for third
disetujui termasuk dokumen
country (export only) dossiers;
registrasi untuk produk ekspor;
g) kajian terhadap hasil program
g) review of the results of the stability
pemantauan stabilitas dan segala
monitoring programme and any
tren yang tidak diinginkan;
adverse trends;
h) kajian terhadap semua produk
h) review of all quality-related returns,
kembalian, keluhan dan penarikan complaints and recalls and the
obat yang terkait dengan mutu investigations performed at the time;
produk, termasuk investigasi yang
telah dilakukan;
i) kajian kelayakan terhadap tindakan i) review of adequacy of any other
perbaikan proses produk atau previous product process or
peralatan yang sebelumnya; equipment corrective actions;
j) kajian terhadap komitmen pasca j) for new marketing authorizations and
pemasaran dilakukan pada obat variations to marketing
yang baru mendapatkan persetujuan authorizations, a review of post-
pendaftaran dan variasi persetujuan marketing commitments;
pendaftaran;
k) status kualifikasi peralatan dan k) qualification status of relevant
sarana yang relevan misal sistem equipment and utilities, e.g. HVAC,
tata udara (HVAC), air, gas water, compressed gases, etc.; and
bertekanan, dan lain-lain; dan
l) kajian terhadap Kesepakatan Teknis l) review of Technical Agreements to
untuk memastikannya selalu ensure that they are up to date.
mutakhir.

Industri farmasi hendaklah melakukan


The manufacturer should evaluate the
evaluasi terhadap hasil kajian, dan suatu
results of this review and an assessment
penilaian hendaklah dibuat untuk
should be made whether corrective and
menentukan apakah tindakan perbaikan
preventative action or any revalidation
dan pencegahan ataupun validasi ulang
should be undertaken. Reasons for such
hendaklah dilakukan. Alasan tindakan
corrective actions should be
perbaikan hendaklah didokumentasikan.
documented. Agreed corrective and
Tindakan pencegahan dan perbaikan
preventative actions should be
yang telah disetujui hendaklah
completed in a timely and effective
diselesaikan secara efektif dan tepat
manner. There should be management
waktu. Hendaklah tersedia prosedur
procedures for the ongoing management
manajemen untuk manajemen yang
and review of these actions and the
sedang berlangsung dan pengkajian
effectiveness of these procedures
aktivitas serta efektivitas prosedur
verified during self inspection. Quality
tersebut yang diverifikasi pada saat
reviews may be grouped by product
inspeksi diri. Bila dapat dibenarkan
type, e.g. solid dosage forms, liquid
secara ilmiah, pengkajian mutu dapat
dosage forms, sterile products, etc.
dikelompokkan menurut jenis produk,
where scientifically justified.
misal sediaan padat, sediaan cair,
produk steril, dan lain-lain.

Edisi 2012 2012 Edition


- 10
MANAJEMEN RISIKO MUTU
QUALITY RISK MANAGEMENT
1.6 Manajemen risiko mutu adalah suatu
1.6 Quality risk management is a systematic
proses sistematis untuk melakukan
process for the assessment, control and
penilaian, pengendalian dan pengkajian
review of risks to the quality of medicinal
risiko terhadap mutu suatu produk. Hal
product. It can be applied both
ini dapat diaplikasikan secara proaktif
proactively and retrospectively.
maupun retrospektif.

1.7 Manajemen risiko mutu hendaklah


1.7 The quality risk management should
memastikan bahwa:
ensure that:
a) evaluasi risiko terhadap mutu
a) the evaluation of the risk to quality is
dilakukan berdasarkan pengetahuan
based on scientific knowledge,
secara ilmiah, pengalaman dengan
experience with the process and
proses dan pada akhirnya terkait
ultimately links to the protection of
pada perlindungan pasien;
the patients;
b) tingkat usaha, formalitas dan
b) the level of effort, formality and
dokumentasi dari proses manajemen
documentation of quality risk
risiko mutu sepadan dengan tingkat
management process is
risiko.
commensurate with the level of risk.
Lebih lanjut, lihat Aneks 14 Manajemen
Further more, see Annex 14 Quality Risk
Risiko Mutu.
Management.
BAB 2
CHAPTER 2

PERSONALIA PERSONNEL

PRINSIP
PRINCIPLE
Sumber daya manusia sangat penting dalam
The establishment and maintenance of a
pembentukan dan penerapan sistem
satisfactory system of quality assurance and
pemastian mutu yang memuaskan dan
correct manufacture of medicinal products
pembuatan obat yang benar. Oleh sebab itu
relies upon people. For this reason there must
industri farmasi bertanggung jawab untuk
be sufficient qualified personnel to carry out all
menyediakan personil yang terkualifikasi
the tasks which are the responsibility of the
dalam jumlah yang memadai untuk
manufacturer. Individual responsibilities
melaksanakan semua tugas. Tiap personil
should be clearly understood by the
hendaklah memahami tanggung jawab
individuals and recorded. All personnel should
masing-masing dan dicatat. Seluruh personil
be aware of the principles of Good
hendaklah memahami prinsip CPOB serta
Manufacturing Practices that affect them and
memperoleh pelatihan awal dan
receive initial and continuing training,
berkesinambungan, termasuk instruksi
including hygiene instruction relevant to their
mengenai higiene yang berkaitan dengan
needs.
pekerjaannya.

UMUM
GENERAL
2.1 Industri farmasi hendaklah memiliki
2.1 The manufacturer should have an
personil yang terkualifikasi dan
adequate number of personnel with the
berpengalaman praktis dalam jumlah
necessary qualifications and practical
yang memadai. Tiap personil hendaklah
experience. The responsibilities placed
tidak dibebani tanggung jawab yang
on any one individual should not be so
berlebihan untuk menghindarkan risiko
extensive as to present any risk to
terhadap mutu obat.
quality.
2.2 Industri farmasi harus memiliki struktur
2.2 The manufacturer must have an
organisasi. Tugas spesifik dan
organization chart. People in responsible
kewenangan dari personil pada posisi
positions should have specific duties
penanggung jawab hendaklah dicantum-
recorded in written job descriptions and
kan dalam uraian tugas tertulis. Tugas
adequate authority to carry out their
mereka boleh didelegasikan kepada
responsibilities. Their duties may be
wakil yang ditunjuk serta mempunyai
delegated to designated deputies of a
tingkat kualifikasi yang memadai.
satisfactory qualification level. There
Hendaklah aspek penerapan CPOB
should be no gaps or unexplained
tidak ada yang terlewatkan ataupun
overlaps in the responsibilities of those
tumpang tindih dalam tanggung jawab
personnel concerned with the application
yang tercantum pada uraian tugas.
of Good Manufacturing Practices.

PERSONIL KUNCI
KEY PERSONNEL
2.3 Personil Kunci mencakup kepala bagian
2.3 Key Personnel includes the Head of
Produksi, kepala bagian Pengawasan
Production, the head of Quality Control,
Mutu dan kepala bagian Manajemen
and the head of Quality Management

Edisi 2012 2012 Edition


- 12
Bab 2 – Personalia Chapter 2 –
Personnel

Mutu (Pemastian Mutu). Posisi utama


(Quality Assurance). Normally key posts
tersebut dijabat oleh personil
should be occupied by full-time
purnawaktu. Kepala bagian Produksi
personnel. The heads of Production and
dan kepala bagian Manajemen Mutu
Quality Control as well as Quality
(Pemastian Mutu) / kepala bagian
Management (Quality Assurance) must
Pengawasan Mutu harus independen
be independent from each other. In large
satu terhadap yang lain. Beberapa
organizations, it may be necessary to
fungsi yang disebut dalam Butir-butir 2.5,
delegate some of the functions listed in
2.6 dan 2.7 bila perlu dapat
Sections 2.5, 2.6, and 2.7.
didelegasikan.

ORGANISASI, KUALIFIKASI DAN


ORGANIZATION, QUALIFICATION AND
TANGGUNG JAWAB
RESPONSIBILITIES
2.4 Struktur organisasi industri farmasi
2.4 The organizational structure of the
hendaklah sedemikian rupa sehingga
manufacturer shall be such that
bagian produksi, pengawasan mutu,
production, quality control and quality
manajemen mutu (pemastian mutu)
management (quality assurance) are
dipimpin oleh orang yang berbeda serta
headed by different persons, neither of
tidak saling bertanggung jawab satu
whom shall be responsible to the other.
terhadap yang lain. Masing-masing
Each should be given full authority and
personil hendaklah diberi wewenang
facilities necessary to execute his/her
penuh dan sarana yang memadai yang
duties effectively. Neither should have
diperlukan untuk dapat melaksanakan
any interests outside the manufacturer’s
tugasnya secara efektif. Hendaklah
organization that prevent or restrict their
personil tersebut tidak mempunyai
devotion to the assigned responsibilities
kepentingan lain di luar organisasi yang
or which may be considered to entail a
dapat menghambat atau membatasi
conflict of personal or financial interest.
kewajibannya dalam melaksanakan
tanggung jawab atau yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan pribadi
atau finansial.

2.5 Kepala bagian Produksi hendaklah


2.5 The head of Production should be a
seorang apoteker yang terdaftar dan
qualified pharmacist. He/she should be
terkualifikasi, memperoleh pelatihan
adequately trained and possess good
yang sesuai, memiliki pengalaman
practical experience in the field of
praktis yang memadai dalam bidang
pharmaceutical manufacture and
pembuatan obat dan keterampilan
managerial skill, which enable him/her to
manajerial sehingga memungkinkan
perform his/her function professionally.
untuk melaksanakan tugasnya secara
The head of Production should have full
profesional. Kepala bagian Produksi
authority and responsibility to manage
hendaklah diberi kewenangan dan
production of medicinal products,
tanggung jawab penuh dalam produksi
including:
obat, termasuk:
a) memastikan bahwa obat diproduksi
a) to ensure that products are produced
dan disimpan sesuai prosedur agar
and stored according to the
memenuhi persyaratan mutu yang
appropriate documentation in order
ditetapkan;
to obtain the required quality;
b) memberikan persetujuan petunjuk
b) to approve the instructions relating to
kerja yang terkait dengan produksi
production operations and ensure
dan memastikan bahwa petunjuk
their strict implementation;
kerja diterapkan secara tepat;

Edisi 2012 2012 Edition


- 13
c) memastikan bahwa catatan produksi
c) to ensure that the production records
telah dievaluasi dan ditandatangani
are evaluated and signed by the
oleh kepala bagian Produksi sebe-
head of Production before they are
lum diserahkan kepada kepala
sent to the Quality Management
bagian Manajemen Mutu (Pemastian
department;
Mutu);
d) memeriksa pemeliharaan bangunan
d) to check the maintenance of his/her
dan fasilitas serta peralatan di bagian
department, premises and
produksi;
equipment;
e) memastikan bahwa validasi yang
e) to ensure that the appropriate
sesuai telah dilaksanakan; dan
validations are done; and
f) memastikan bahwa pelatihan awal
f) to ensure that the required initial and
dan berkesinambungan bagi personil
continuing training of his/her
di departemennya dilaksanakan dan
department personnel is carried out
diterapkan sesuai kebutuhan.
and adapted according to need.
Di samping itu, kepala bagian Produksi
Additionally the head of Production
bersama dengan kepala bagian
should have other responsibilities which
Pengawasan Mutu (lihat Butir 2.8) dan
he/she should share with the head of
penanggung jawab teknik hendaklah
Quality Control (see Section 2.8) and the
memiliki tanggung jawab bersama
person responsible for engineering
terhadap aspek yang berkaitan dengan
relating to quality.
mutu.

2.6 Kepala bagian Pengawasan Mutu


2.6 The head of Quality Control should be a
hendaklah seorang apoteker terkualifi-
qualified pharmacist. He/she should
kasi dan memperoleh pelatihan yang
have adequate training and practical
sesuai, memiliki pengalaman praktis
experiences which enable him/her to
yang memadai dan keterampilan
perform his/her function professionally.
manajerial sehingga memungkinkan
The head of Quality Control should be
untuk melaksanakan tugasnya secara given full authority and responsibility in
profesional. Kepala bagian Pengawasan all quality control duties, including:
Mutu hendaklah diberi kewenangan dan
tanggung jawab penuh dalam peng-
awasan mutu, termasuk:
a) menyetujui atau menolak bahan
a) to approve or reject, as he/she sees
awal, bahan pengemas, produk
fit, starting materials, packaging
antara, produk ruahan dan produk
materials, and intermediate, bulk
jadi;
and finished products;
b) memastikan bahwa seluruh
b) to ensure that all necessary testings
pengujian yang diperlukan telah
are carried out;
dilaksanakan;
c) memberi persetujuan terhadap
c) to approve specifications, sampling
spesifikasi, petunjuk kerja
instructions, test methods and other
pengambilan sampel, metode quality control procedures;
pengujian dan prosedur pengawasan
mutu lain;
d) memberi persetujuan dan memantau
d) to approve and monitor any contract
semua analisis berdasarkan kontrak;
analysis;
e) memeriksa pemeliharaan bangunan
e) to check the maintenance of his/her
dan fasilitas serta peralatan di bagian
department, premises and
pengawasan mutu;
equipment;
f) memastikan bahwa validasi yang
f) to ensure that the appropriate
sesuai telah dilaksanakan; dan
validations are done;
g) memastikan bahwa pelatihan awal
g) to ensure that the required initial and
dan berkesinambungan bagi personil
continuing training of his/her
di departemennya dilaksanakan dan
department personnel is carried out
diterapkan sesuai kebutuhan.
and adapted according to need.
Tugas lain departemen Pengawasan
Other duties of the Quality Control
Mutu dirangkum pada Bab 7
Department are summarized in Chapter
Pengawasan Mutu.
7 Quality Control.
2.7 Kepala bagian Manajemen Mutu
2.7 The head of Quality Management
(Pemastian Mutu) hendaklah seorang
(Quality Assurance) should be a qualified
apoteker yang terdaftar dan
pharmacist. He/she should have
terkualifikasi, memperoleh pelatihan
adequate training and practical
yang sesuai, memiliki pengalaman
experiences which enable him/her to
praktis yang memadai dan keterampilan
perform his/her function professionally.
manajerial sehingga memungkinkan
The head of Quality Management
untuk melaksanakan tugasnya secara
(Quality Assurance) should be given full
profesional. Kepala bagian Manajemen
authority and responsibility in all quality
Mutu (Pemastian Mutu) hendaklah diberi
system / assurance duties, including:
kewenangan dan tanggung jawab penuh
untuk melaksanakan tugas yang
berhubungan dengan sistem mutu/
pemastian mutu, termasuk:
a) memastikan penerapan (dan, bila
a) to ensure implementation (and, when
diperlukan, membentuk) sistem
needed, establishment) of the quality
mutu;
system;
b) ikut serta dalam atau memprakarsai
b) to participate in or initiate the
pembentukan manual mutu
development of the company’s
perusahaan;
quality manual;
c) memprakarsai dan mengawasi audit
c) to initiate and supervise the regular
internal atau inspeksi diri berkala;
internal audits or self-inspection;
d) melakukan pengawasan terhadap
d) to perform the oversight of the
fungsi bagian Pengawasan Mutu;
Quality Control;
e) memprakarsai dan berpartisipasi
e) to initiate and participate in external
dalam pelaksanaan audit eksternal
audit (vendor audit);
(audit terhadap pemasok);
f) memprakarsai dan berpartisipasi
f) to initiate and participate in validation
dalam program validasi;
programmes
g) memastikan pemenuhan persyaratan
g) to ensure compliance with technical
teknik atau peraturan Badan
or the National Agency of Drug and
Pengawas Obat dan Makanan
Food Control (NADFC) related to the
(Badan POM) yang berkaitan
quality of finished products
dengan mutu produk jadi;
h) mengevaluasi/mengkaji catatan bets;
h) to evaluate/review batch records; and
dan
i) meluluskan atau menolak produk jadi
i) to approve or reject, as he/she sees
untuk penjualan dengan mempertim-
fit, finished products for sale.
bangkan semua faktor terkait.

2.8 Masing-masing kepala bagian Produksi,


2.8 The heads of Production, Quality Control
Pengawasan Mutu dan Manajemen
and Quality Management (Quality
Mutu (Pemastian Mutu) memiliki
Assurance) generally have some shared,
tanggung jawab bersama dalam
or jointly exercised responsibilities
menerapkan semua aspek yang
relating to quality.
berkaitan dengan mutu, yang
These may include, subject to any
berdasarkan peraturan Badan POM
NADFC regulations:
mencakup:
a) otorisasi prosedur tertulis dan
a) the authorization of written
dokumen lain, termasuk
procedures and other documents,
amandemen;
including amendments;
b) pemantauan dan pengendalian ling-
b) the monitoring and control of the
kungan pembuatan obat;
manufacturing environment;
c) higiene pabrik;
c) plant hygiene;
d) validasi proses;
d) process validation;
e) pelatihan;
e) training;
f) persetujuan dan pemantauan
f) the approval and monitoring of
terhadap pemasok bahan;
suppliers of materials;
g) persetujuan dan pemantauan
g) the approval and monitoring of
terhadap pembuat obat berdasarkan
contract manufacturers;
kontrak;
h) penetapan dan pemantauan kondisi
h) the designation and monitoring of
penyimpanan bahan dan produk;
storage conditions for materials and
products;
i) penyimpanan catatan;
i) the retention of records;
j) pemantauan pemenuhan terhadap
j) the monitoring of compliance with the
persyaratan CPOB;
requirements of GMP;
k) inspeksi, penyelidikan dan pengam-
k) the inspection, investigation, and
bilan sampel, untuk
taking samples, in order to
l) pemantauan faktor yang mungkin
l) monitor factors which may affect
berdampak terhadap mutu produk.
product quality.

PELATIHAN
TRAINING
2.9 Industri farmasi hendaklah memberikan
2.9 The manufacturer should provide training
pelatihan bagi seluruh personil yang
for all the personnel whose duties take
karena tugasnya harus berada di dalam
them into production areas, storage or
area produksi, gudang penyimpanan
into control laboratories (including the
atau laboratorium (termasuk personil
technical, maintenance and cleaning
teknik, perawatan dan petugas
personnel), and for other personnel
kebersihan), dan bagi personil lain yang
whose activities could affect the quality
kegiatannya dapat berdampak pada
of the product.
mutu produk.

2.10 Di samping pelatihan dasar dalam teori


2.10 Beside the basic training on the theory
dan praktik CPOB, personil baru
and practice of Good Manufacturing
hendaklah mendapat pelatihan sesuai
Practice, newly recruited personnel
dengan tugas yang diberikan. Pelatihan
should receive training appropriate to the
berkesinambungan hendaklah juga
duties assigned to them. Continuing
diberikan, dan efektifitas penerapannya
training should also be given, and its
hendaklah dinilai secara berkala.
practical effectiveness should be
Hendaklah tersedia program pelatihan
periodically assessed. Training
yang disetujui kepala bagian masing-
programmes should be available,
masing. Catatan pelatihan hendaklah
approved by either the head of
disimpan.
Production or the head of Quality
Control, or both of them, as appropriate.
Training records should be kept.
2.11 Pelatihan spesifik hendaklah diberikan
2.11 Personnel working in areas where
kepada personil yang bekerja di area di
contamination is hazard, e.g. clean areas
mana pencemaran merupakan bahaya,
or areas where highly active, toxic,
misalnya area bersih atau area
infectious or sensitizing materials are
penanganan bahan berpotensi tinggi,
handled, should be given specific
toksik atau bersifat sensitisasi.
training.
2.12 Pengunjung atau personil yang tidak
2.12 Visitors or untrained personnel should,
mendapat pelatihan sebaiknya tidak
preferably, not be taken into the
masuk ke area produksi dan
production and quality control areas. If
laboratorium pengawasan mutu. Bila
this is unavoidable, they should be given
tidak dapat dihindarkan, hendaklah
information in advance, particularly about
mereka diberi penjelasan lebih dahulu,
personal hygiene and the prescribed
terutama mengenai higiene perorangan
protective clothing. They should be
dan pakaian pelindung yang
closely supervised.
dipersyaratkan serta diawasi dengan
ketat.

2.13 Konsep Pemastian Mutu dan semua


2.13 The concept of Quality Assurance and all
tindakan yang tepat untuk meningkatkan
the measures capable of improving its
pemahaman dan penerapannya
understanding and implementation
hendaklah dibahas secara mendalam
should be fully discussed during training
selama pelatihan.
sessions.
2.14 Pelatihan hendaklah diberikan oleh
2.14 Training should be conducted by
orang yang terkualifikasi.
qualified individuals.
BAB 3
CHAPTER 3

BANGUNAN
DAN PREMISES
FASILITAS
PRINSIP
PRINCIPLE
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat
Premises must be located, designed,
harus memiliki desain, konstruksi dan letak
constructed, adapted and maintained to
yang memadai, serta disesuaikan kondisinya
facilitate proper operations. Their layout and
dan dirawat dengan baik untuk memudahkan
design must aim to minimize risk of confusion,
pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak
cross-contamination and other error and
dan desain ruangan harus dibuat sedemikian
permit effective cleaning, sanitation and
rupa untuk memperkecil risiko terjadi
maintenance in order to avoid cross-
kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan
contamination, build up of dust or dirt and, in
lain, serta memudahkan pembersihan,
general, any adverse effect on the quality of
sanitasi dan perawatan yang efektif untuk
products.
menghindarkan pencemaran silang,
penumpukan debu atau kotoran, dan dampak
lain yang dapat menurunkan mutu obat.

UMUM
GENERAL
3.1 Letak bangunan hendaklah sedemikian
3.1 Premises should be located as to avoid
rupa untuk menghindarkan pencemaran
contamination from the surrounding
dari lingkungan sekelilingnya, seperti
environment such as air, earth and water
pencemaran dari udara, tanah dan air
pollutant as well as from nearby activities
serta dari kegiatan industri lain yang
which could adversely affect the quality
berdekatan. Apabila letak bangunan
of products. If the premises were
tidak sesuai, hendaklah diambil tindakan
unsuitably located, effective measures
pencegahan yang efektif terhadap
should be taken to avoid such
pencemaran tersebut.
contamination.
3.2 Bangunan dan fasilitas hendaklah
3.2 Premises should be so designed,
didesain, dikonstruksi, dilengkapi dan
constructed, equipped and maintained to
dirawat sedemikian agar memperoleh
afford maximum protection against
perlindungan maksimal terhadap
weather, flood, ground seepage and the
pengaruh cuaca, banjir, rembesan dari
access entry and harbouring of insects,
tanah serta masuk dan bersarang
birds, rodents, vermin, or other animals.
serangga, burung, binatang pengerat,
There should be a procedure for rodent
kutu atau hewan lain. Hendaklah
and pest control.
tersedia prosedur untuk pengendalian
binatang pengerat dan hama.

3.3 Bangunan dan fasilitas hendaklah


3.3 Premises should be carefully maintained.
dirawat dengan cermat, dibersihkan dan,
They should be cleaned and, where
bila perlu, didisinfeksi sesuai prosedur
applicable, disinfected according to
tertulis rinci. Catatan pembersihan dan
detailed written procedures. Records
disinfeksi hendaklah disimpan.
should be maintained.

Edisi 2012 2012 Edition


- 18
Bab 3 – Bangunan dan Fasilitas Chapter 3 –
Premises

3.4 Seluruh bangunan dan fasilitas termasuk


3.4 All premises, including production areas,
area produksi, laboratorium, area
laboratories, stores, passage ways and
penyimpanan, koridor dan lingkungan
external surroundings should be
sekeliling bangunan hendaklah dirawat
maintained in a clean and tidy condition.
dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi
The conditions of buildings should be
bangunan hendaklah ditinjau secara
reviewed regularly, and repaired where
teratur dan diperbaiki di mana perlu.
necessary. Special care should be
Perbaikan serta perawatan bangunan
exercised to ensure that building repair
dan fasilitas hendaklah dilakukan hati-
or maintenance operations do not
hati agar kegiatan tersebut tidak
adversely affect the products.
memengaruhi mutu obat.

3.5 Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu,


3.5 Electrical supply, lighting, temperature,
kelembaban dan ventilasi hendaklah
humidity and ventilation should be
tepat agar tidak mengakibatkan dampak
appropriate and such that they do not
yang merugikan baik secara langsung
adversely affect, directly or indirectly,
maupun tidak langsung terhadap produk
either the medicinal products during their
selama proses pembuatan dan
manufacture and storage, or the
penyimpanan, atau terhadap ketepatan /
accurate functioning of equipment
ketelitian fungsi dari peralatan.

3.6 Desain dan tata letak ruang hendaklah


3.6 The premises design and lay-out should
memastikan :
ensure :
a) kompatibilitas dengan kegiatan
a) the compatibility of other
produksi lain yang mungkin dilakukan
manufacturing operations that may
di dalam sarana yang sama atau
be carried out in the same or
sarana yang berdampingan; dan
adjacent premises; and
b) pencegahan area produksi
b) avoiding use of production areas as a
dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas
general traffic for personnel and
umum bagi personil dan bahan atau
materials or for storage other than
produk, atau sebagai tempat
the materials in process.
penyimpanan bahan atau produk
selain yang sedang diproses.

3.7 Tindakan pencegahan hendaklah


3.7 Steps should be taken in order to
diambil untuk mencegah personil yang
prevent the entry of unauthorized
tidak berkepentingan masuk. Area
people. Production, storage and quality
produksi, area penyimpanan dan area
control areas should not be used as a
pengawasan mutu tidak boleh digunakan
right of way by personnel who do not
sebagai jalur lalu lintas bagi personil
work in them.
yang tidak bekerja di area tersebut.

3.8 Kegiatan di bawah ini hendaklah


3.8 Defined areas for the following
dilakukan di area yang ditentukan:
operations are required :
 penerimaan bahan;
 materials receiving;
 karantina barang masuk;
 incoming goods quarantine;
 penyimpanan bahan awal dan bahan
 starting materials storage;
pengemas;
 penimbangan dan penyerahan bahan
 weighing and dispensing;
atau produk;
 pengolahan;
 processing;
 pencucian peralatan;
 equipment washing;
 penyimpanan peralatan;
 equipment storage;

Edisi 2012 2012 Edition


- 19
 penyimpanan produk ruahan;
 storage of bulk products;
 pengemasan;
 packaging;
 karantina produk jadi sebelum
 quarantine storage before the final
memperoleh pelulusan akhir;
release of finished products;
 pengiriman produk; dan
 product shipping; and
 laboratorium pengawasan mutu.
 control laboratory.

AREA PENIMBANGAN
WEIGHING AREAS
3.9 Penimbangan bahan awal dan perkiraan
3.9 The weighing of starting materials and
hasil nyata produk dengan cara
estimation of yield by weighing method
penimbangan hendaklah dilakukan di
should be carried out in separate
area penimbangan terpisah yang
weighing areas especially designed for
didesain khusus untuk kegiatan tersebut.
that use. Such areas may be part of
Area ini dapat menjadi bagian dari area
either storage or production areas.
penyimpanan atau area produksi.

AREA PRODUKSI
PRODUCTION AREAS
3.10 Untuk memperkecil risiko bahaya medis
3.10 In order to minimize the risk of a serious
yang serius akibat terjadi pencemaran
medical hazard due to cross-
silang, suatu sarana khusus dan self-
contamination, dedicated and self-
contained harus disediakan untuk
contained facilities must be available for
produksi obat tertentu seperti produk
the production of particular medicinal
yang dapat menimbulkan sensitisasi
products, such as highly sensitizing
tinggi (misal golongan penisilin) atau
materials (e.g.penicillins) or biological
preparat biologis (misal mikroorganisme
preparations (e.g. from live organisms).
hidup). Produk lain seperti antibiotika
The production of certain additional
tertentu, hormon tertentu (misal hormon
products, such as certain antibiotics,
seks), sitotoksika tertentu, produk
certain hormones (e.g. sex hormones),
mengandung bahan aktif tertentu
certain cytotoxics, certain highly active
berpotensi tinggi, dan produk nonobat
hendaklah diproduksi di bangunan drugs, and non-medicinal products,
terpisah. Dalam kasus pengecualian, should be conducted in separate
bagi produk tersebut di atas, prinsip buildings. For those products, in
memproduksi bets produk secara exceptional cases, the principle of
‘campaign’ di dalam fasilitas yang sama campaign working in the same facilities
dapat dibenarkan asal telah mengambil can be excepted provided that specific
tindakan pencegahan yang spesifik dan precautions are taken and the necessary
validasi yang diperlukan telah dilakukan. validations are made.

3.11 Pembuatan produk yang diklasifikasikan


3.11 The production of technical poisons,
sebagai racun seperti pestisida dan
such as pesticides and herbicides,
herbisida tidak boleh dibuat di fasilitas
should not be allowed in premises used
pembuatan produk obat.
for the manufacture of medicinal
products.
3.12 Tata letak ruang produksi sebaiknya
3.12 Premises should preferably be laid out in
dirancang sedemikian rupa untuk:
such a way as:
a) memungkinkan kegiatan produksi
a) to allow the production to take place
dilakukan di area yang saling
in areas connected in a logical order
berhubungan antara satu ruangan
corresponding to the sequence of the
dengan ruangan lain mengikuti
operations, the requisite cleanliness
urutan tahap produksi dan menurut
levels;
kelas kebersihan yang
dipersyaratkan;
b) mencegah kesesakan dan ketidak-
b) to avoid crowding and disorder; and
teraturan; dan
c) memungkinkan komunikasi dan
c) to allow effective communication and
pengawasan yang efektif terlaksana.
supervision.
3.13 Luas area kerja dan area penyimpanan
3.13 The adequacy of the working and in-
bahan atau produk yang sedang dalam
process storage space should permit the
proses hendaklah memadai untuk
orderly and logical positioning of
memungkinkan penempatan peralatan
equipment and materials so as to
dan bahan secara teratur dan sesuai
minimize the risk of confusion between
dengan alur proses, sehingga dapat
different medicinal products or their
memperkecil risiko terjadi kekeliruan
components, to avoid cross-
antara produk obat atau komponen obat
contamination and to minimize the risk of
yang berbeda, mencegah pencemaran
omission or wrong application of any of
silang dan memperkecil risiko terlewat
the manufacturing or control steps.
atau salah melaksanakan tahapan
proses produksi atau pengawasan.

3.14 Permukaan dinding, lantai dan langit-


3.14 Where starting and primary packaging
langit bagian dalam ruangan di mana
materials, intermediate or bulk products
terdapat bahan baku dan bahan
are exposed to the environment, interior
pengemas primer, produk antara atau
surfaces (walls, floors and ceilings)
produk ruahan yang terpapar ke
should be smooth, free from cracks and
lingkungan hendaklah halus, bebas retak
open joints, and should not shed
dan sambungan terbuka, tidak
particulate matter and should permit
melepaskan partikulat, serta memung-
easy and effective cleaning and, if
kinkan pelaksanaan pembersihan (bila
necessary, disinfection.
perlu disinfeksi) yang mudah dan efektif.

3.15 Konstruksi lantai di area pengolahan


3.15 The floor in processing areas should be
hendaklah dibuat dari bahan kedap air,
made of impervious materials, laid to an
permukaannya rata dan memungkinkan
even surface and should allow prompt
pembersihan yang cepat dan efisien
and efficient removal of any spillages.
apabila terjadi tumpahan bahan. Sudut
The coving of junctions between walls
antara dinding dan lantai di area
and floors in processing areas is
pengolahan hendaklah berbentuk
necessary.
lengkungan.

3.16 Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan


3.16 Pipe work, light fittings, ventilation points
instalasi sarana penunjang lain
and other services should be designed
hendaklah didesain dan dipasang
and installed in such a way to avoid the
sedemikian rupa untuk menghindarkan
creation of recesses which are difficult to
pembentukan ceruk yang sulit
clean. As far as possible, for
dibersihkan. Untuk kepentingan
maintenance purposes, they should be
perawatan, sedapat mungkin instalasi
accessible from outside the production
sarana penunjang seperti ini hendaklah
areas.
dapat diakses dari luar area pengolahan.
3.17 Pipa yang terpasang di dalam ruangan
3.17 Exposed pipes should not touch walls
tidak boleh menempel pada dinding
but be suspended from or be supported
tetapi digantungkan dengan
by brackets, sufficiently separated to
menggunakan siku-siku pada jarak allow thorough cleaning.
cukup untuk memudahkan pembersihan
menyeluruh.

3.18 Pemasangan rangka atap, pipa dan


3.18 Exposed overhead roof joints, pipes and
saluran udara di dalam ruangan
ducts should be avoided. Where they are
hendaklah dihindarkan. Apabila tidak
unavoidable, special cleaning
terhindarkan, maka prosedur dan jadwal
procedures and schedules should be
pembersihan instalasi tersebut
prepared and followed.
hendaklah dibuat dan diikuti.

3.19 Lubang udara masuk dan keluar serta


3.19 Air intakes and exhausts, and associated
pipa-pipa dan salurannya hendaklah
pipe work and ducting should be
dipasang sedemikian rupa untuk
installed in such a way to avoid product
mencegah pencemaran terhadap
contamination.
produk.

3.20 Saluran pembuangan air hendaklah


3.20 Drains should be of adequate size,
cukup besar, didesain dan dilengkapi
designed and equipped with trapped
bak kontrol untuk mencegah alir balik.
gullies to prevent back-flow. Open
Sedapat mungkin saluran terbuka
channels should be avoided where
dicegah tetapi bila perlu hendaklah
possible, but if necessary, they should
dangkal untuk memudahkan
be shallow to facilitate cleaning and
pembersihan dan disinfeksi.
disinfection.
3.21 Area produksi hendaklah diventilasi
3.21 Production areas should be effectively
secara efektif dengan menggunakan
ventilated, with air control facilities
sistem pengendali udara termasuk filter
including filtration of air to a sufficient
udara dengan tingkat efisiensi yang
level to prevent contamination and cross-
dapat mencegah pencemaran dan
contamination, as well as control of
pencemaran silang, pengendali suhu
temperature and, where necessary,
dan, bila perlu, pengendali kelembaban
humidity appropriate both to the products
udara sesuai kebutuhan produk yang
handled and to the operations
diproses dan kegiatan yang dilakukan di
undertaken within them and to the
dalam ruangan dan dampaknya
external environment. These areas
terhadap lingkungan luar pabrik. Area
should be regularly monitored during
produksi hendaklah dipantau secara
both production and non-production
teratur baik selama ada maupun tidak
periods to ensure compliance with their
ada kegiatan produksi untuk memastikan
design specifications.
pemenuhan terhadap spesifikasi yang
dirancang sebelumnya.

KLASIFIKASI KEBERSIHAN RUANG


ROOM CLEANLINESS CLASSIFICATION
PEMBUATAN OBAT
FOR MANUFACTURE OF MEDICINAL
PRODUCTS
3.22 Tingkat kebersihan ruang/area untuk
3.22 Classification should be clearly
pembuatan obat hendaklah
differentiated in accordance with the
diklasifikasikan sesuai dengan jumlah
maximum permitted airborne particle
maksimum partikulat udara yang
concentration for each grade given in the
diperbolehkan untuk tiap kelas
following table:
kebersihan sesuai tabel di bawah ini:

Ukuran Nonoperasional Operasional


Partikel Particle At rest In operation
Jumlah maksimum partilkel /m³ yang Size
diperbolehkan Maximum permitted number of particles/m³
Kelas > 0,5 µm > 5 µm > 0,5 µm > 5 µm Grade
> 0.5 µm > 5 µm > 0.5 µm > 5 µm
A 3.520 20 3.520 20
A 3,520 20 3,520 20

B 3.520 29 352.000 2.900


B 3,520 29 352,000 2,900

C 352.000 2.900 3.520.000 29.000


C 352,000 2,900 3,520,000 29,000

Tidak Tidak
D 3.520.000 29.000 D 3,520,000 29,000 not
ditetapkan ditetapkan not defined
defined
Tidak Tidak
E 3.520.000 29.000 not
ditetapkan ditetapkan E 3,520,000 29,000 not defined
defined
Catatan:
Note:
Kelas A, B, C dan D adalah kelas
Grade A, B, C and D are clean room
kebersihan ruang untuk pembuatan
classification for the manufacture of
produk steril.
sterile products.
Kelas E adalah kelas kebersihan ruang
Grade E is clean room classification for
untuk pembuatan produk nonsteril.
the manufacture of nonsterile products.
Persyaratan lain untuk pembuatan
Other requirements for the manufacture
produk steril dirangkum pada Aneks 1
of sterile products are summarized in
Pembuatan Produk Steril
Annex 1 Manufacture of Sterile Medicinal
Products
3.23 Ruangan lain yang tidak diklasifikasikan
3.23 Other rooms that are not classified
sesuai Butir 3.22 di atas, hendaklah
following Section 3.22 above, should be
dilindungi sesuai tingkat perlindungan
protected according to the required
yang diperlukan.
protection level.
3.24 Area di mana dilakukan kegiatan yang
3.24 In cases where dust is generated (e.g.
menimbulkan debu (misalnya pada saat
during sampling, weighing, mixing and
pengambilan sampel, penimbangan
processing operations, packaging of dry
bahan atau produk, pencampuran dan
products), specific provisions should be
pengolahan bahan atau produk,
taken to avoid cross-contamination and
pengemasan produk kering),
facilitate cleaning.
memerlukan sarana penunjang khusus
untuk mencegah pencemaran silang dan
memudahkan pembersihan.

3.25 Fasilitas pengemasan produk obat


3.25 Premises for the packaging of medicinal
hendaklah didesain spesifik dan ditata
products should be specifically designed
sedemikian rupa untuk mencegah
and laid out so as to avoid mix-ups or
kecampurbauran atau pencemaran
cross-contamination.
silang.

3.26 Area produksi hendaklah mendapat


3.26 Productions areas should be well lit,
penerangan yang memadai, terutama di
particularly where visual on-line controls
mana pengawasan visual dilakukan
are carried out.
pada saat proses berjalan.
3.27 Pengawasan selama-proses dapat
3.27 In-process controls may be carried out
dilakukan di dalam area produksi
within the production area provided they
sepanjang kegiatan tersebut tidak
do not carry any risk for the production.
menimbulkan risiko terhadap produksi
obat.

3.28 Pintu area produksi yang berhubungan


3.28 Doors that lead from production areas
langsung ke lingkungan luar, seperti
directly to the outside, e.g. fire exits,
pintu bahaya kebakaran, hendaklah
should be sealed. They should be
ditutup rapat. Pintu tersebut hendaklah
secured in such a way that they can be
diamankan sedemikian rupa sehingga
used only as an emergency exit. Where
hanya dapat digunakan dalam keadaan
internal doors are a barrier to cross-
darurat sebagai pintu ke luar. Pintu di
contamination, they should be closed
dalam area produksi yang berfungsi
when not in use.
sebagai barier terhadap pencemaran
silang hendaklah selalu ditutup apabila
sedang tidak digunakan.

AREA PENYIMPANAN
STORAGE AREAS
3.29 Area penyimpanan hendaklah memiliki
3.29 Storage areas should be of sufficient
kapasitas yang memadai untuk
capacity to allow orderly storage of the
menyimpan dengan rapi dan teratur
various categories of materials and
berbagai macam bahan dan produk
products: starting and packaging
seperti bahan awal dan bahan
materials, intermediate, bulk and finished
pengemas, produk antara, produk
products, products in quarantine,
ruahan dan produk jadi, produk dalam
released, rejected, returned or recalled.
status karantina, produk yang telah
diluluskan, produk yang ditolak, produk
yang dikembalikan atau produk yang
ditarik dari peredaran.

3.30 Area penyimpanan hendaklah didesain


3.30 Storage areas should be designed or
atau disesuaikan untuk menjamin kondisi
adapted to ensure good storage
penyimpanan yang baik; terutama area
conditions. In particular, they should be
tersebut hendaklah bersih, kering dan
clean, dry and sufficiently lit and
mendapat penerangan yang cukup serta
maintained within specified temperature
dipelihara dalam batas suhu yang
limits.
ditetapkan.

3.31 Apabila kondisi penyimpanan khusus


3.31 Where special storage conditions are
(misal suhu, kelembaban) dibutuhkan,
required (e.g. temperature, humidity)
kondisi tersebut hendaklah disiapkan,
these should be provided, controlled,
dikendalikan, dipantau dan dicatat di
monitored and recorded where
mana diperlukan.
appropriate.
3.32 Area penerimaan dan pengiriman
3.32 Receiving and dispatch bays should
barang hendaklah dapat memberikan
protect materials and products from the
perlindungan bahan dan produk
weather. Receptions areas should be
terhadap cuaca. Area penerimaan
designed and equipped to allow
hendaklah didesain dan dilengkapi
containers of incoming materials to be
dengan peralatan yang sesuai untuk
cleaned where necessary before
kebutuhan pembersihan wadah barang
storage.
bila perlu sebelum dipindahkan ke
tempat penyimpanan.

3.33 Apabila status karantina dipastikan


3.33 Where quarantine status is ensured by
dengan cara penyimpanan di area
storage in separate areas, these areas
terpisah, maka area tersebut hendaklah
should be clearly marked and their
diberi penandaan yang jelas dan akses
access restricted to authorized
ke area tersebut terbatas bagi personil
personnel. Any system replacing the
yang berwenang. Sistem lain untuk
physical quarantine should give
menggantikan sistem karantina barang
equivalent security.
secara fisik hendaklah memberi
pengamanan yang setara.

3.34 Hendaklah disediakan area terpisah


3.34 There should normally be a separate
dengan lingkungan yang terkendali
sampling area for starting materials in a
untuk pengambilan sampel bahan awal.
controlled environment. If sampling is
Apabila kegiatan tersebut dilakukan di
performed in the storage area, it should
area penyimpanan, maka pengambilan
be conducted in such a way as to
sampel hendaklah dilakukan sedemikian
prevent contamination or cross-
rupa untuk mencegah pencemaran atau
contamination. Adequate cleaning
pencemaran silang. Prosedur pember-
procedures should be in place for the
sihan yang memadai bagi ruang
sampling areas.
pengambilan sampel hendaklah
tersedia.

3.35 Area terpisah dan terkunci hendaklah


3.35 Segregated and locked areas should be
disediakan untuk penyimpanan bahan
provided for the storage of rejected,
dan produk yang ditolak, atau yang
recalled or returned materials and
ditarik kembali atau yang dikembalikan.
products.
3.36 Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan
3.36 Highly active materials and radioactive
radioaktif, narkotik, obat berbahaya lain,
materials, narcotics, other dangerous
dan zat atau bahan yang mengandung
drugs, and substances presenting
risiko tinggi terhadap penyalahgunaan,
special risks of abuse, fire or explosion
kebakaran atau ledakan hendaklah
should be stored in safe and secure
disimpan di area yang terjamin
areas. Narcotics and other dangerous
keamanannya. Obat narkotik dan obat
drugs should be stored under lock.
berbahaya lain hendaklah disimpan di
tempat terkunci.

3.37 Bahan pengemas cetakan merupakan


3.37 Printed packaging materials are
bahan yang kritis karena menyatakan
considered critical to the conformity of
kebenaran produk menurut penan-
the medicinal products to its labelling
daannya. Perhatian khusus hendaklah
diberikan dalam penyimpanan bahan ini and special attention should be paid to
agar terjamin keamanannya. Bahan the safe and secure storage of these
label hendaklah disimpan di tempat materials; particularly, labels should be
terkunci. stored under lock.
AREA PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL AREAS
3.38 Laboratorium pengawasan mutu
3.38 Quality control laboratories should be
hendaklah terpisah dari area produksi.
separated from production areas. Areas
Area pengujian biologi, mikrobiologi dan
where biological, microbiological or
radioisotop hendaklah dipisahkan satu
radioisotope test methods are employed
dengan yang lain.
should be separated from each other.
3.39 Laboratorium pengawasan mutu
3.39 Quality control laboratories should be
hendaklah didesain sesuai dengan
designed to suit the operations to be
kegiatan yang dilakukan. Luas ruang
carried out in them. Sufficient space
hendaklah memadai untuk mencegah
should be given to avoid mix-ups and
pencampurbauran dan pencemaran-
cross-contamination. There should be
silang. Hendaklah disediakan tempat
adequate suitable storage space for
penyimpanan dengan luas yang
samples, reference standards (if
memadai untuk sampel, baku
necessary, under controlled
pembanding (bila perlu dengan kondisi
temperature), solvents, reagents and
suhu terkendali), pelarut, pereaksi dan
records.
catatan.

3.40 Suatu ruangan yang terpisah mungkin


3.40 A separate room may be needed for
diperlukan untuk memberi perlindungan
instruments to protect them against
instrumen terhadap gangguan listrik,
electrical interference, vibration, contact
getaran, kelembaban yang berlebihan
with excessive moisture (humidity) and
dan gangguan lain, atau bila perlu untuk
other external factors, or where it is
mengisolasi instrumen.
necessary to isolate the instruments.

3.41 Desain laboratorium hendaklah memer-


3.41 The design of the laboratories should
hatikan kesesuaian bahan konstruksi
take into account the suitability of
yang dipakai, ventilasi dan pencegahan
construction materials, prevention of
terhadap asap. Pasokan udara ke
fumes and ventilation. There should be
laboratorium hendaklah dipisahkan dari
separate air supply to laboratories and
pasokan ke area produksi. Hendaklah
production areas. Separate air handling
dipasang unit pengendali udara yang
units and other provisions are needed for
terpisah untuk masing-masing laboratori-
biological, microbiological and
um biologi, mikrobiologi dan radioisotop.
radioisotope laboratories.

SARANA PENDUKUNG
ANCILLARY AREAS
3.42 Ruang istirahat dan kantin hendak-
3.42 Rest and refreshment rooms should be
lah dipisahkan dari area produksi dan
separated from production and quality
laboratorium pengawasan mutu.
control laboratory areas.

3.43 Sarana untuk mengganti pakaian


3.43 Facilities for changing clothes and for
kerja, membersihkan diri dan toilet
washing and toilet purposes should be
hendaklah disediakan dalam jumlah
easily accessible and appropriate for the
yang cukup dan mudah diakses. Toilet
number of users. Toilets should not
tidak boleh berhubungan langsung
directly communicate with production or
dengan area produksi atau area
storage areas. Changing rooms should
penyimpanan. Ruang ganti pakaian
be directly connected to but separated
hendaklah berhubungan langsung
from production areas.
dengan area produksi namun letaknya
terpisah.

3.44 Sedapat mungkin letak bengkel


3.44 Maintenance workshops should as far as
perbaikan dan perawatan peralatan
possible be separated from production
terpisah dari area produksi. Apabila suku
areas. Whenever parts and tools are
cadang, asesori mesin dan perkakas
stored in the production area, they
bengkel disimpan di area produksi,
should be kept in rooms or lockers
hendaklah disediakan ruangan atau
reserved for that use.
lemari khusus untuk penyimpanan alat
tersebut.

3.45 Sarana pemeliharaan hewan


3.45 Animal houses should be well isolated
hendaklah diisolasi dengan baik
from other areas, with separate entrance
terhadap area lain dan dilengkapi pintu
(animal access) and air handling
masuk terpisah (akses hewan) serta unit
facilities.
pengendali udara yang terpisah.
BAB 4
CHAPTER 4

PERALATAN EQUIPMENT

PRINSIP
PRINCIPLE
Peralatan untuk pembuatan obat hendaklah
Equipment used in manufacturing of medicinal
memiliki desain dan konstruksi yang tepat,
products should be of appropriate design and
ukuran yang memadai serta ditempatkan dan
construction, adequate size, suitably located
dikualifikasi dengan tepat, agar mutu obat
and qualified in order that the quality designed
terjamin sesuai desain serta seragam dari
into each medicinal product can be assured
bets-ke-bets dan untuk memudahkan
and reproducible on a batch-to-batch
pembersihan serta perawatan agar dapat
production basis and to facilitate its effective
mencegah kontaminasi silang, penumpukan
cleaning and maintenance in order to avoid
debu atau kotoran dan, hal-hal yang
cross-contamination, build up of dust or dirt
umumnya berdampak buruk pada mutu
and, in general any adverse effect on the
produk.
quality of products.

DESAIN DAN KONSTRUKSI


DESIGN AND CONSTRUCTION
4.1 Peralatan manufaktur hendaklah
4.1 Manufacturing equipment should be
didesain, ditempatkan dan dirawat
designed, located and maintained to suit
sesuai dengan tujuannya.
its intended purpose.
4.2 Permukaan peralatan yang bersentuhan
4.2 Equipment surfaces coming into contact
dengan bahan awal, produk antara atau
with any starting material, intermediate,
produk jadi tidak boleh menimbulkan
bulk or finished product should not be
reaksi, adisi atau absorbsi yang dapat
reactive, additive, or absorptive so as to
memengaruhi identitas, mutu atau
alter its identity, quality or purity beyond
kemurnian di luar batas yang ditentukan.
the established limits.
4.3 Bahan yang diperlukan untuk peng-
4.3 Materials required for specific equipment
operasian alat khusus, misalnya
operations, such as lubricants or
pelumas atau pendingin tidak boleh
coolants should not come into contact
bersentuhan dengan bahan yang
with any in-process materials so as to
sedang diolah sehingga tidak
alter the identity, quality, or purity of
memengaruhi identitas, mutu atau
starting material, intermediate, bulk or
kemurnian bahan awal, produk antara
the finished product.
ataupun produk jadi.

4.4 Peralatan tidak boleh merusak produk


4.4 Equipment should not adversely affect
akibat katup bocor, tetesan pelumas dan
the product through leaking valves,
hal sejenis atau karena perbaikan,
lubricant drips and the like; or through
perawatan, modifikasi dan adaptasi yang
inappropriate repairs, maintenance,
tidak tepat.
modifications or adaptations.
4.5 Peralatan manufaktur hendaklah
4.5 Manufacturing equipment should be
didesain sedemikian rupa agar mudah
designed so that it can be easily and
dibersihkan. Peralatan tersebut
thoroughly cleaned. It should be cleaned
hendaklah dibersihkan sesuai prosedur
according to detailed and written

Edisi 2012 2012 Edition


- 28
Bab 4 – Peralatan Chapter 4 – Equipment

tertulis yang rinci serta disimpan dalam


procedures and stored only in a clean
keadaan bersih dan kering.
and dry condition.
4.6 Peralatan pencucian dan pembersihan
4.6 Washing and cleaning equipment should
hendaklah dipilih dan digunakan agar
be chosen and used in order not to be a
tidak menjadi sumber pencemaran.
source of contamination.
4.7 Peralatan produksi yang digunakan
4.7 Production equipment should not
hendaklah tidak berakibat buruk pada
present any hazard to the products. The
produk. Bagian alat produksi yang
parts of the production equipment that
bersentuhan dengan produk tidak boleh
come into contact with the product must
bersifat reaktif, aditif atau absorbtif yang
not be reactive, additive or absorptive to
dapat memengaruhi mutu dan berakibat
such an extent that it will affect the
buruk pada produk.
quality of the product and thus present
any hazard.
4.8 Semua peralatan khusus untuk
4.8 All equipment designated for use with
pengolahan bahan mudah terbakar atau
flammable substances or chemicals or in
bahan kimia atau yang ditempatkan di
areas where flammable materials are
area di mana digunakan bahan mudah
used should be equipped with explosion-
terbakar, hendaklah dilengkapi dengan
proof electrical parts and should be
perlengkapan elektris yang kedap
properly grounded.
eksplosi serta dibumikan dengan benar.

4.9 Hendaklah tersedia alat timbang dan alat


4.9 Balances and measuring equipment of
ukur dengan rentang dan ketelitian yang
an appropriate range and precision
tepat untuk proses produksi dan
should be available for production and
pengawasan.
control operations.
4.10 Peralatan untuk mengukur, menimbang,
4.10 Measuring, weighing, recording and
mencatat dan mengendalikan hendaklah
control equipment should be calibrated
dikalibrasi dan diperiksa pada interval
and checked at defined intervals by
waktu tertentu dengan metode yang
appropriate methods. Adequate records
ditetapkan. Catatan yang memadai dari
of such tests should be maintained.
pengujian tersebut hendaklah disimpan.

4.11 Filter cairan yang digunakan untuk


4.11 Filters for liquid filtration used in the
proses produksi hendaklah tidak
processing of products should not
melepaskan serat ke dalam produk.
release fibers into such products. An
Filter yang mengandung asbes tidak
asbestos containing filter with or without
boleh digunakan walaupun sesudahnya
subsequent use of a specific non-fiber
disaring kembali menggunakan filter
releasing filter should not be used.
khusus yang tidak melepaskan serat.

4.12 Pipa air suling, air deionisasi dan bila


4.12 Distilled, de-ionized and, where appropri-
perlu pipa air lain untuk produksi
ate, other water pipes should be
hendaklah disanitasi sesuai prosedur
sanitized according to written procedures
tertulis. Prosedur tersebut hendaklah
that detail the action limits for
berisi rincian batas cemaran mikroba
microbiological contamination and the
dan tindakan yang harus dilakukan.
measures to be taken.

Edisi 2012 2012 Edition


- 29
PEMASANGAN DAN PENEMPATAN
INSTALLATION AND LOCATION
4.13 Peralatan hendaklah dipasang
4.13 Equipment should be installed in such a
sedemikian rupa untuk mencegah risiko
way as to prevent any risk of error or of
kesalahan atau kontaminasi.
contamination.
4.14 Peralatan satu sama lain hendaklah
4.14 Equipment should be located at a
ditempatkan pada jarak yang cukup
sufficient distance from other equipment
untuk menghindarkan kesesakan serta
to avoid congestion and to ensure that
memastikan tidak terjadi kekeliruan dan
products do not become admixed or
kecampurbauran produk.
confused with one another.
4.15 Semua sabuk (belt) dan pulley mekanis
4.15 All open mechanical belts and pulleys
terbuka hendaklah dilengkapi dengan
should be equipped with safety guards.
pengaman.

4.16 Air, uap dan udara bertekanan atau


4.16 Water, steam and pressure or vacuum
vakum serta saluran lain hendaklah
and other lines should be installed so as
dipasang sedemikian rupa agar mudah
to be easily accessible during all phases
diakses pada tiap tahap proses. Pipa
of operation. Fixed pipe work should be
hendaklah diberi penandaan yang jelas
clearly labeled to indicate the contents
untuk menunjukkan isi dan arah aliran.
and, where applicable, the direction of
flow.
4.17 Tiap peralatan utama hendaklah diberi
4.17 Each piece of major equipment should
tanda dengan nomor identitas yang
be clearly marked with an identifying
jelas. Nomor ini dicantumkan di dalam number. This number will be used on all
semua perintah dan catatan bets untuk batch directions to designate the
menunjukkan unit atau peralatan yang particular unit or apparatus used it that
digunakan pada pembuatan bets specific batch. Exception is made where
tersebut kecuali bila peralatan tersebut a piece of equipment is solely used for
hanya digunakan untuk satu jenis produk one type of product.
saja.

4.18 Peralatan yang rusak, jika memung-


4.18 Defective equipment should, if possible,
kinkan, hendaklah dikeluarkan dari area
be removed from production and quality
produksi dan pengawasan mutu, atau
control areas, or at least be clearly
setidaknya, diberi penandaan yang jelas.
labeled as defective.

PERAWATAN
MAINTENANCE
4.19 Peralatan hendaklah dirawat sesuai
4.19 Equipment should be maintained at
jadwal untuk mencegah malfungsi atau
appropriate intervals to prevent
pencemaran yang dapat memengaruhi
malfunctions or contaminations which
identitas, mutu atau kemurnian produk.
could alter the identity, quality, or purity
of the product.
4.20 Kegiatan perbaikan dan perawatan
4.20 Repair and maintenance operations
hendaklah tidak menimbulkan risiko
should not present any hazard to the
terhadap mutu produk.
quality of the products.
4.21 Bahan pendingin, pelumas dan bahan
4.21 Coolants, lubricants and other chemicals
kimia lain seperti cairan alat penguji
such as thermal probe solutions should
suhu hendaklah dievaluasi dan disetujui
be evaluated and approved by a formal
dengan proses formal.
process.
4.22 Prosedur tertulis untuk perawatan
4.22 Written procedures should be
peralatan hendaklah dibuat dan dipatuhi.
established and followed for
maintenance of equipment.
4.23 Pelaksanaan perawatan dan pemakaian
4.23 A written record of major equipment
suatu peralatan utama hendaklah dicatat
maintenance and use should be included
dalam buku log alat yang menunjukkan
in individual equipment logs which also
tanggal, waktu, produk, kekuatan dan
identifies the date, time, product,
nomor setiap bets atau lot yang diolah
strength and batch or lot number of each
dengan alat tersebut. Catatan untuk
batch processed. For equipment used
peralatan yang digunakan khusus untuk
solely for one product the record can be
satu produk saja dapat ditulis dalam
included in the production batch records.
catatan bets.

4.24 Peralatan dan alat bantu hendaklah


4.24 Equipment and utensils should be
dibersihkan, disimpan, dan bila perlu
cleaned, stored, and, where appropriate,
disanitasi dan disterilisasi untuk
sanitized or sterilized to prevent
mencegah kontaminasi atau sisa bahan
contamination or carryover of a material
dari proses sebelumnya yang akan
that would alter the quality of product
memengaruhi mutu produk termasuk
and intermediates beyond the official or
produk antara di luar spesifikasi resmi
other established specifications.
atau spesifikasi lain yang telah
ditentukan.

4.25 Bila peralatan digunakan untuk produksi


4.25 Where equipment is assigned to
produk dan produk antara yang sama
continuous production or campaign
secara berurutan atau secara kampanye,
production of successive batches of the
peralatan hendaklah dibersihkan dalam
same product and intermediates,
tenggat waktu yang sesuai untuk
equipment should be cleaned at
mencegah penumpukan dan sisa
appropriate intervals to prevent buildup
kontaminan (misal: hasil urai atau tingkat
and carryover of contaminants (e.g.
mikroba yang melebihi batas).
degradants or objectionable levels of
microorganisms).
4.26 Peralatan umum (tidak didedikasikan)
4.26 Non-dedicated equipment should be
hendaklah dibersihkan setelah
cleaned between productions of different
digunakan memproduksi produk yang
products to prevent cross-contamination.
berbeda untuk mencegah kontaminasi-
silang.

4.27 Peralatan hendaklah diidentifikasi isi dan


4.27 Equipment should be identified as to its
status kebersihannya dengan cara yang
contents and its cleanliness status by
baik.
appropriate means.

4.28 Buku log untuk peralatan utama dan


4.28 Log books should be kept for major or
kritis hendaklah dibuat untuk pencatatan
critical equipment recording, as
validasi pembersihan dan pembersihan
appropriate, any validations, cleaning,
yang telah dilakukan termasuk tanggal
including the dates and identity of people
dan personil yang melakukan kegiatan
who carried these operations out.
tersebut. .
BAB 5
CHAPTER 5

SANITASI
SANITATION
DAN
AND
HIGIENE
HYGIENE
PRINSIP
PRINCIPLE
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi
High level or sanitation and hygiene should be
hendaklah diterapkan pada setiap aspek
practiced in every aspect of manufacturing
pembuatan obat. Ruang lingkup sanitasi dan
medicinal products. The scope of sanitation
higiene meliputi personil, bangunan, peralatan
and hygiene covers personnel, premises,
dan perlengkapan, bahan produksi serta
equipment and apparatus, production
wadahnya, bahan pembersih dan desinfeksi,
materials and containers, products for
dan segala sesuatu yang dapat merupakan
cleaning and disinfection, and anything that
sumber pencemaran produk. Sumber
could become a source of contamination to
pencemaran potensial hendaklah dihilangkan
the product. Potential sources of
melalui suatu program sanitasi dan higiene
contamination should be eliminated through
yang menyeluruh dan terpadu.
an integrated comprehensive program of
sanitation and hygiene.

HIGIENE PERORANGAN
PERSONAL HYGIENE
5.1 Tiap personil yang masuk ke area
5.1 Every person entering the manufacturing
pembuatan hendaklah mengenakan
areas should wear protective garments
pakaian pelindung yang sesuai dengan
appropriate to the operations to be
kegiatan yang dilaksanakannya.
carried out.
5.2 Prosedur higiene perorangan termasuk
5.2 Personal hygiene procedures including
persyaratan untuk mengenakan pakaian
requirement of using protective clothing
pelindung hendaklah diberlakukan bagi
should apply to all persons entering
semua personil yang memasuki area
production areas, whether they are
produksi, baik karyawan purnawaktu,
temporary or full-time employees or non-
paruhwaktu atau bukan karyawan yang
employees on company property, e.g.
berada di area pabrik, misal karyawan
contractor’s employees, visitors, senior
kontraktor, pengunjung, anggota
management and inspectors.
manajemen senior dan inspektur.

5.3 Untuk menjamin perlindungan produk


5.3 To assure protection of the product from
dari pencemaran dan untuk keselamatan
contaminations as well as the safety of
personil, hendaklah personil
the personnel, they should wear clean
mengenakan pakaian pelindung yang
body-coverings appropriate to the duties
bersih dan sesuai dengan tugasnya
they perform, including appropriate hair
termasuk penutup rambut. Pakaian kerja
covering. Soiled uniforms and soiled
kotor dan lap pembersih kotor (yang
cleaning cloths (if reusable) should be
dapat dipakai ulang) hendaklah disimpan
stored in separate closed containers until
dalam wadah tertutup hingga saat
properly laundered and, if necessary,
pencucian, dan bila perlu, didisinfeksi
disinfected or sterilized.
atau disterilisasi.

5.4 Program higiene yang rinci hendaklah


5.4 Detailed hygiene programmes should be

Edisi 2012 2012 Edition


- 33
Bab 5 – Sanitasi dan Higiene Chapter 5 – Sanitation and Hygiene

dibuat dan diadaptasikan terhadap


established and adapted to the different
berbagai kebutuhan di dalam area
needs within the manufacturing area.
pembuatan. Program tersebut hendaklah
They should include procedures relating
mencakup prosedur yang berkaitan
to the health, hygiene practices and
dengan kesehatan, praktik higiene dan
clothing of personnel. These procedures
pakaian pelindung personil. Prosedur
should be understood and followed in a
hendaklah dipahami dan dipatuhi secara
very strict way by every person whose
ketat oleh setiap personil yang bertugas
duties take him into the production and
di area produksi dan pengawasan.
control areas. Hygiene programmes
Program higiene hendaklah
should be promoted by management
dipromosikan oleh manajemen dan
and widely discussed during training
dibahas secara luas selama sesi
sessions.
pelatihan.

5.5 Semua personil hendaklah menjalani


5.5 All personnel should receive medical
pemeriksaan kesehatan pada saat
examination upon recruitment. It must be
direkrut. Merupakan suatu kewajiban
the manufacturer's responsibility that
bagi industri agar tersedia instruksi yang
there are instructions ensuring that
memastikan bahwa keadaan kesehatan
health conditions that can be of
personil yang dapat memengaruhi mutu
relevance to the quality of products come
produk diberitahukan kepada
to the manufacturer's knowledge. After
manajemen industri. Sesudah
the first medical examination,
pemeriksaan kesehatan awal hendaklah
examinations should be carried out
dilakukan pemeriksaan kesehatan kerja
periodically for the work and personal
dan kesehatan personil secara berkala.
health. Visual inspectors should also
Petugas pemeriksa visual hendaklah
undergo periodic eye examination.
menjalani pemeriksaan mata secara
berkala.

5.6 Semua personil hendaklah menerapkan


5.6 All personnel should practise good
higiene perorangan yang baik.
personal hygiene. They should be
Hendaklah mereka dilatih mengenai
trained in the practices of personal
penerapan higiene perorangan. Semua
hygiene. A high level of personal
personil yang berhubungan dengan
hygiene should be observed by all those
proses pembuatan hendaklah
concerned with the manufacturing
memerhatikan tingkat higiene
processes.
perorangan yang tinggi.

5.7 Tiap personil yang mengidap penyakit


5.7 Any person shown at any time to have
atau menderita luka terbuka yang dapat
an apparent illness or open lesions that
merugikan mutu produk hendaklah
may adversely affect the quality of
dilarang menangani bahan awal, bahan
products should not be allowed to handle
pengemas, bahan yang sedang diproses
starting materials, packaging materials,
dan obat jadi sampai kondisi personil
in-process materials, and medicinal
tersebut dipertimbangkan tidak lagi
products until the condition is no longer
menimbulkan risiko.
judged to be a risk.
5.8 Semua personil hendaklah diperintahkan
5.8 All personnel should be instructed and
dan didorong untuk melaporkan kepada
encouraged to report to their immediate
atasan langsung tiap keadaan (pabrik,
supervisor any condition (plant,
peralatan atau personil) yang menurut
equipment or personnel) that they
penilaian mereka dapat merugikan
consider may adversely affect the
produk.
products.

Edisi 2012 2012 Edition


- 34
5.9 Hendaklah dihindarkan persentuhan
5.9 Direct contact should be avoided
langsung antara tangan operator dengan
between the operator's hands and the
bahan awal, produk antara dan produk
exposed starting materials, intermediate
ruahan yang terbuka, bahan pengemas
and bulk products, primary packaging
primer dan juga dengan bagian
materials as well as with any part of the
peralatan yang bersentuhan dengan
equipment that comes into contact with
produk.
the products.
5.10 Personil hendaklah diinstruksikan
5.10 Personnel should be instructed to use
supaya menggunakan sarana mencuci
the hand-washing facilities and to wash
tangan dan mencuci tangannya sebelum
their hands before entering production
memasuki area produksi. Untuk tujuan
areas. Signs to this effect should be
itu perlu dipasang poster yang sesuai.
posted.
5.11 Merokok, makan, minum, mengunyah,
5.11 Smoking, eating, drinking, chewing or
memelihara tanaman, menyimpan
keeping plant, storage of food, drink,
makanan, minuman, bahan untuk
smoking material or personal medicines
merokok atau obat pribadi hanya
should be restricted to specific areas and
diperbolehkan di area tertentu dan
not permitted in production, laboratory,
dilarang dalam area produksi,
storage areas and other areas where
laboratorium, area gudang dan area lain
they might adversely influence product
yang mungkin berdampak terhadap
quality.
mutu produk.

5.12 Persyaratan khusus untuk pembuatan


5.12 Special requirements for sterile products
produk steril dicakup dalam Aneks 1.
are covered in Annex 1. Manufacture of
Pembuatan Produk Steril.
Sterile Medicinal Products

SANITASI BANGUNAN DAN FASILITAS


PREMISES SANITATION
5.13 Bangunan yang digunakan untuk
5.13 Premises used for manufacturing
pembuatan obat hendaklah didesain dan
medicinal products should be suitably
dikonstruksi dengan tepat untuk
designed and constructed to facilitate
memudahkan sanitasi yang baik.
good sanitation.
5.14 Hendaklah tersedia dalam jumlah yang
5.14 Adequate employee’s washing and well
cukup sarana toilet dengan ventilasi
ventilated toilet facilities should be
yang baik dan tempat cuci bagi personil
provided and easily accessible to
yang letaknya mudah diakses dari area
manufacturing areas.
pembuatan.

5.15 Hendaklah disediakan sarana yang


5.15 Suitable facilities should be provided in
memadai untuk penyimpanan pakaian
appropriate locations, for storage of
personil dan milik pribadinya di tempat
employee clothing and personal
yang tepat.
property.
5.16 Penyiapan, penyimpanan dan konsumsi
5.16 The preparation, storage and
makanan dan minuman hendaklah
consumption of food and beverages
dibatasi di area khusus, misalnya kantin.
should be restricted only to specific
Sarana ini hendaklah memenuhi standar
areas, such as lunch room. These
saniter.
facilities should meet sanitary standards.
5.17 Sampah tidak boleh dibiarkan menum-
5.17 Waste material should not be allowed to
puk. Sampah hendaklah dikumpulkan di
accumulate. It should be collected in
dalam wadah yang sesuai untuk
suitable receptacles for removal to
dipindahkan ke tempat penampungan di
collection points outside the buildings
luar bangunan dan dibuang secara
and disposed of safely and in a sanitary
teratur dan berkala dengan meng-
manner at regular and frequent intervals.
indahkan persyaratan saniter.

5.18 Rodentisida, insektisida, agens fumigasi


5.18 Rodenticides, insecticides, fumigating
dan bahan sanitasi tidak boleh
agents and sanitizing materials should
mencemari peralatan, bahan awal,
not be permitted to contaminate
bahan pengemas, bahan yang sedang
equipment, starting materials, packaging
diproses atau produk jadi.
materials, in-process materials or
finished products.
5.19 Hendaklah ada prosedur tertulis untuk
5.19 There should be written procedures for
pemakaian rodentisida, insektisida,
use of suitable rodenticides, insecticides,
fungisida, agens fumigasi, pembersih
fungicides, fumigating agents, and
dan sanitasi yang tepat. Prosedur tertulis
cleaning and sanitizing agents. Such
tersebut hendaklah disusun dan dipatuhi
written procedures should be designed
untuk mencegah pencemaran terhadap
to prevent the contamination of
peralatan, bahan awal, wadah obat,
equipment, components, medicinal
tutup wadah, bahan pengemas dan label
product containers, closures, packaging,
atau produk jadi. Rodentisida, insektisida
labelling materials, or finished products
dan fungisida hendaklah tidak digunakan
and should be followed. Rodenticides,
kecuali yang sudah terdaftar dan
insecticides, and fungicides should not
digunakan sesuai peraturan terkait.
be used unless registered and used in
accordance with the relevant regulation.
5.20 Hendaklah ada prosedur tertulis yang
5.20 There should be written procedures
menunjukkan penanggung jawab untuk
assigning responsibility for sanitation and
sanitasi serta menguraikan dengan
describing in sufficient detail the cleaning
cukup rinci mengenai jadwal, metode,
schedules, methods, equipment, and
peralatan dan bahan pembersih yang
materials to be used in cleaning the
harus digunakan untuk pembersihan
buildings and facilities; such written
sarana dan bangunan. Prosedur tertulis
procedures should be followed.
terkait hendaklah dipatuhi.

5.21 Prosedur sanitasi hendaklah berlaku


5.21 Sanitation procedures should apply to
untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh
work performed by contractors or
kontraktor atau karyawan sementara
temporary employees as well as work
maupun karyawan purnawaktu selama
performed by full-time employees during
pekerjaan operasional biasa.
the ordinary course of operations.
5.22 Segala praktik tidak higienis di area
5.22 Any unhygienic practice within the
pembuatan atau area lain yang dapat
manufacturing areas or in any other area
berdampak merugikan terhadap mutu
where the product might be adversely
produk, hendaklah dilarang.
affected should be forbidden.
5.23 Persyaratan khusus untuk pembuatan
5.23 Special requirements for sterile products
produk steril dicakup dalam Aneks 1.
are covered in Annex 1 Manufacture of
Pembuatan Produk Steril.
Sterile Medicinal Products.
PEMBERSIHAN DAN SANITASI
EQUIPMENT CLEANING AND SANITATION
PERALATAN

5.24 Setelah digunakan, peralatan hendak-


5.24 Equipment should be cleaned both
lah dibersihkan baik bagian luar maupun
inside and outside after use according to
bagian dalam sesuai dengan prosedur
established procedure and should be
yang telah ditetapkan, serta dijaga dan
kept or stored in a clean condition and
disimpan dalam kondisi yang bersih.
be checked for cleanliness prior to each
Tiap kali sebelum dipakai,
use to ensure that all products or
kebersihannya diperiksa untuk
materials from the previous batch are
memastikan bahwa semua produk atau
removed.
bahan dari bets sebelumnya telah
dihilangkan.

5.25 Metode pembersihan dengan cara


5.25 Vacuum or wet cleaning methods are to
vakum atau cara basah lebih dianjurkan.
be preferred. Compressed air and
Udara bertekanan dan sikat hendaklah
brushes should be used with care and
digunakan dengan hati-hati dan bila
avoided if possible, as they increase the
mungkin dihindarkan karena menambah
risk of product contamination.
risiko pencemaran produk.

5.26 Pembersihan dan penyimpanan per-


5.26 Cleaning and storing of mobile
alatan yang dapat dipindah-pindahkan
equipment and storing of cleaning
dan penyimpanan bahan pembersih
materials should be done in rooms
hendaklah dilaksanakan dalam ruangan
separated from processing areas.
yang terpisah dari ruangan pengolahan.

5.27 Prosedur tertulis yang cukup rinci untuk


5.27 Written procedures in sufficient detail
pembersihan dan sanitasi peralatan
should be established, validated and
serta wadah yang digunakan dalam
followed for cleaning and sanitizing
pembuatan obat hendaklah dibuat,
equipment and containers used in the
divalidasi dan ditaati. Prosedur ini
manufacture of medicinal products.
hendaklah dirancang agar pencemaran
These procedures should be designed to
peralatan oleh agens pembersih atau
prevent equipment contamination by
sanitasi dapat dicegah. Prosedur ini
cleaning or sanitizing agents and should
setidaknya meliputi penanggung jawab
at least include responsibility for
pembersihan, jadwal, metode, peralatan
cleaning, cleaning schedule, method,
dan bahan yang dipakai dalam
equipment and materials used in
pembersihan serta metode
cleaning operations, the method of
pembongkaran dan perakitan kembali
disassembling and reassembling
peralatan yang mungkin diperlukan
equipment as appropriate to assure
untuk memastikan pembersihan yang
proper cleaning and where necessary
benar terlaksana. Jika perlu, prosedur
sterilization, removal of previous batch
juga meliputi sterilisasi peralatan,
identification, protection of clean
penghilangan identitas bets sebelumnya
equipment from contamination prior to
serta perlindungan peralatan yang telah
use.
bersih terhadap pencemaran sebelum
digunakan.

5.28 Catatan mengenai pelaksanaan


5.28 Record of cleaning, sanitizing,
pembersihan, sanitasi, sterilisasi dan
sterilization and inspection prior to use
inspeksi sebelum penggunaan peralatan
should be kept properly.
hendaklah disimpan secara benar.
5.29 Disinfektan dan deterjen hendaklah
5.29 Disinfectants and detergents should be
dipantau terhadap pencemaran mikroba;
monitored for microbiological
enceran disinfektan dan deterjen
contamination; dilutions should be kept
hendaklah disimpan dalam wadah yang
in previously cleaned containers and
sebelumnya telah dibersihkan dan
should only be stored for defined
hendaklah disimpan untuk jangka waktu
periods unless sterilized.
tertentu kecuali bila disterilkan.

VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN


VALIDATION OF CLEANING AND
DAN SANITASI
SANITATION PROCEDURES
5.30 Prosedur tertulis hendaklah ditetapkan
5.30 Written procedures should be
untuk pembersihan alat dan persetujuan
established for cleaning of equipment
untuk penggunaan bagi produksi obat,
and its subsequent release for use in the
termasuk produk antara. Prosedur
manufacture of medicinal product
pembersihan hendaklah rinci supaya
including intermediates. Cleaning
operator dapat melakukan pembersihan
procedures should contain sufficient
tiap jenis alat secara konsisten dan
details to enable operators to clean each
efektif. Prosedur hendaklah
type of equipment in a reproducible and
mencantumkan:
effective manner. These procedures
should include:
a) Penanggung jawab untuk
a) Assignment of responsibility for
pembersihan alat;
cleaning of equipment;
b) Jadwal pembersihan, termasuk
b) Cleaning schedules, including, where
sanitasi, bila perlu;
appropriate, sanitizing schedules;
c) Deskripsi lengkap dari metode
c) A complete description of the
pembersihan dan bahan pembersih
methods and materials, including
yang digunakan termasuk
dilution of cleaning agents used to
pengenceran bahan pembersih yang
clean equipment;
digunakan;
d) Instruksi pembongkaran dan
d) When appropriate, instructions for
pemasangan kembali tiap bagian
disassembling and reassembling
alat, bila perlu, untuk memastikan
each article of equipment to ensure
pembersihan yang benar;
proper cleaning;
e) Instruksi untuk menghilangkan atau
e) Instructions for the removal or
meniadakan identitas bets
obliteration of previous batch
sebelumnya;
identification;
f) Instruksi untuk melindungi alat yang
f) Instructions for the protection of
sudah bersih terhadap kontaminasi
clean equipment from contamination
sebelum digunakan;
prior to use;
g) Inspeksi kebersihan alat segera
g) Inspection of equipment for
sebelum digunakan; dan
cleanliness immediately before use;
and
h) Menetapkan jangka waktu
h) Establishing the maximum time that
maksimum yang sesuai untuk
may elapse between the completion
pelaksanaan pembersihan alat
of processing and equipment
setelah selesai digunakan produksi.
cleaning, when appropriate.
5.31 Tanpa kecuali, prosedur pembersihan,
5.31 In all instances, the cleaning sanitation
sanitasi dan higiene hendaklah divalidasi
and hygiene procedures should be
dan dievaluasi secara berkala untuk
validated and periodically assessed to
memastikan efektivitas prosedur
ensure that the effectiveness of the
memenuhi persyaratan.
procedures meet the requirements.
5.32 Hendaklah tersedia prosedur tertulis dan
5.32 There should be written procedures and
catatan pelaksanaan tindakan dan, bila
the associated records of actions taken
perlu, kesimpulan yang dicapai untuk
or conclusions reached, where
pembersihan dan sanitasi, hal - hal
appropriate, for: cleaning and
tentang personel termasuk pelatihan,
sanitization; personnel matters including
seragam kerja, higiene; pemantauan
training, clothing, hygiene; environmental
lingkungan dan pengendalian hama.
monitoring; pest control.
BAB 6 CHAPTER 6

PRODUKSI PRODUCTION

PRINSIP PRINCIPLE

Produksi hendaklah dilaksanakan dengan Production operations must follow clearly


mengikuti prosedur yang telah ditetapkan; dan defined procedures; they must comply with
memenuhi ketentuan CPOB yang menjamin the principles of Good Manufacturing
senantiasa menghasilkan produk yang Practices in order to provide assurance of
memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi consistently yielding medicinal products which
ketentuan izin pembuatan dan izin edar. conform to the requisite quality and be in
accordance with the relevant manufacturing
and marketing authorizations.

UMUM GENERAL

6.1 Produksi hendaklah dilakukan dan di- 6.1 Production should be performed and
awasi oleh personil yang kompeten. supervised by competent people.

6.2 Penanganan bahan dan produk jadi, 6.2 All handling of materials and products,
seperti penerimaan dan karantina, such as receipt and quarantine,
pengambilan sampel, penyimpanan, sampling, storage, labelling,
penandaan, penimbangan, dispensing, processing, packaging
pengolahan, pengemasan dan and distribution should be done in
distribusi hendaklah dilakukan sesuai accordance with written procedures or
dengan prosedur atau instruksi tertulis instructions and, where necessary,
dan bila perlu dicatat. recorded.

6.3 Seluruh bahan yang diterima 6.3 All incoming materials should be
hendaklah diperiksa untuk checked to ensure that the
memastikan kesesuaiannya dengan consignment corresponds to the
pesanan. Wadah hendaklah order. Container should be cleaned
dibersihkan dimana perlu dan diberi where necessary and labelled with the
penandaan dengan data yang prescribed data.
diperlukan.

6.4 Kerusakan wadah dan masalah lain 6.4 Damage to containers and any other
yang dapat berdampak merugikan problem which might adversely affect
terhadap mutu bahan hendaklah the quality of a material should be
diselidiki, dicatat dan dilaporkan investigated, recorded and reported to
kepada Bagian Pengawasan Mutu. the Quality Control Department.

6.5 Bahan yang diterima dan produk jadi 6.5 Incoming materials and finished
hendaklah dikarantina secara fisik products should be physically or
atau administratif segera setelah administratively quarantined
diterima atau diolah, sampai immediately after receipt or
dinyatakan lulus untuk pemakaian processing, until they have been
atau distribusi. released for use or distribution.

Edisi 2012 2012 Edition


- 40
Bab 6 – Produksi Chapter 6 –
Production

6.6 Produk antara dan produk ruahan


6.6 Intermediate and bulk products
yang diterima hendaklah ditangani
purchased as such should be handled
seperti penerimaan bahan awal.
on receipt as though they were
starting materials.
6.7 Semua bahan dan produk jadi
6.7 All materials and products should be
hendaklah disimpan pada kondisi
stored under the appropriate
seperti yang ditetapkan pabrik
conditions established by the
pembuat dan disimpan secara teratur
manufacturer and in an orderly
untuk memudahkan segregasi antar
fashioned to permit batch segregation
bets dan rotasi stok.
and stock rotation.
6.8 Pemeriksaan hasil nyata dan
6.8 Checks on yields, and reconciliation
rekonsiliasi jumlah hendaklah
of quantities, should be carried out as
dilakukan sedemikian untuk
necessary to ensure that there are no
memastikan tidak ada penyimpangan
discrepancies outside acceptable
dari batas yang telah ditetapkan.
limits.
6.9 Pengolahan produk yang berbeda
6.9 Operations on different products
tidak boleh dilakukan secara
should not be carried out
bersamaan atau bergantian dalam
simultaneously or consecutively in the
ruang kerja yang sama kecuali tidak
same room unless there is no risk of
ada risiko terjadi kecampurbauran
mix-up or cross-contamination.
ataupun kontaminasi silang.

6.10 Produk dan bahan hendaklah


6.10 At every stage of processing, products
dilindungi terhadap pencemaran
and materials should be protected
mikroba atau pencemaran lain pada
from microbial and other
tiap tahap pengolahan.
contamination.
6.11 Bila bekerja dengan bahan atau
6.11 When working with dry materials and
produk kering, hendaklah dilakukan
products, special precautions should
tindakan khusus untuk mencegah
be taken to prevent the generation
debu timbul serta penyebarannya. Hal
and dissemination of dust. This
ini terutama dilakukan pada
applies particularly to the handling of
penanganan bahan yang sangat aktif
highly active or sensitising materials.
atau menyebabkan sensitisasi.

6.12 Selama pengolahan, semua bahan,


6.12 At all times during processing, all
wadah produk ruahan, peralatan atau
materials, bulk containers, major items
mesin produksi dan bila perlu ruang
of equipment and where appropriate
kerja yang dipakai hendaklah diberi
rooms used should be labelled or
label atau penandaan dari produk
otherwise identified with an indication
atau bahan yang sedang diolah,
of the product or material being
kekuatan (bila ada) dan nomor bets.
processed, its strength (where
Bila perlu, penandaan ini hendaklah
applicable) and batch number. Where
juga menyebutkan tahapan proses
applicable, this indication should also
produksi.
mention the stage of production.
6.13 Label pada wadah, alat atau ruangan
6.13 Labels applied to containers,
hendaklah jelas, tidak berarti ganda
equipment or premises should be
dan dengan format yang telah
clear, unambiguous and in the
ditetapkan. Label yang berwarna
company's agreed format. It is often

Edisi 2012 2012 Edition


- 41
sering kali sangat membantu untuk
helpful in addition to the wording on
menunjukkan status (misal: karantina,
the labels to use colours to indicate
diluluskan, ditolak, bersih dan lain-
status (for example, quarantined,
lain).
accepted, rejected, clean, etc).
6.14 Pemeriksaan perlu dilakukan untuk
6.14 Checks should be carried out to
memastikan pipa penyalur dan alat
ensure that pipelines and other pieces
lain untuk transfer produk dari satu ke
of equipment used for the
tempat lain telah terhubung dengan
transportation of products from one
benar.
area to another are connected in a
correct manner.
6.15 Penyimpangan terhadap instruksi atau
6.15 Any deviation from instructions or
prosedur sedapat mungkin
procedures should be avoided as far
dihindarkan. Bila terjadi as possible. If a deviation occurs, it
penyimpangan maka hendaklah ada should be approved in writing by the
persetujuan tertulis dari kepala bagian head of Quality Management (Quality
Pemastian Mutu dan bila perlu Assurance) with the involvement of
melibatkan bagian Pengawasan Mutu. the Quality Control Department when
appropriate.
6.16 Akses ke fasilitas produksi hendaklah
6.16 Access to production premises should
dibatasi hanya untuk personil yang
be restricted to authorised personnel.
berwenang.

6.17 Pada umumnya pembuatan produk


6.17 Normally, the production of non-
nonobat hendaklah dihindarkan dibuat
medicinal products should be avoided
di area dan dengan peralatan untuk
in areas and with the equipment
produk obat.
destined for the production of
medicinal products.

BAHAN AWAL
STARTING MATERIALS
6.18 Pembelian bahan awal adalah suatu
6.18 The purchase of starting materials is
aktifitas penting dan oleh karena itu
an important operation which should
hendaklah melibatkan staf yang
involve staff who have a particular and
mempunyai pengetahuan khusus dan
thorough knowledge of the suppliers.
menyeluruh perihal pemasok.

6.19 Pembelian bahan awal hendaklah


6.19 Starting materials should only be
hanya dari pemasok yang telah
purchased from approved suppliers
disetujui dan memenuhi spesifikasi
named in the relevant specification
yang relevan, dan bila
and, where possible, directly from the
memungkinkan, langsung dari
producer. It is recommended that the
produsen. Dianjurkan agar spesifikasi
specifications established by the
yang dibuat oleh pabrik pembuat
manufacturer for the starting materials
untuk bahan awal dibicarakan dengan
be discussed with the suppliers. It is of
pemasok. Sangat menguntungkan bila
benefit that all aspects of the
semua aspek produksi dan
production and control of the starting
pengawasan bahan awal tersebut,
material in question, including
termasuk persyaratan penanganan,
handling, labelling and packaging
pemberian label dan pengemasan,
requirements, as well as complaints
juga prosedur penanganan keluhan
and rejection procedures are
dan penolakan, dibicarakan dengan
discussed with the manufacturer and
pabrik pembuat dan pemasok.
the supplier.
6.20 Semua penerimaan, pengeluaran dan
6.20 All incoming, outgoing and remaining
jumlah bahan tersisa hendaklah
materials should be recorded. The
dicatat. Catatan hendaklah berisi
record should contain information on
keterangan mengenai pasokan,
supplies, batch or lot number, date of
nomor bets/lot, tanggal penerimaan
receipt or issuance, date of release
atau penyerahan, tanggal pelulusan
and date of expiry if any.
dan tanggal daluwarsa bila ada.

6.21 Sebelum diluluskan untuk digunakan,


6.21 Before release for use, each starting
tiap bahan awal hendaklah memenuhi
material employed should be in
spesifikasi dan diberi label dengan
compliance with its specification and
nama yang dinyatakan dalam
labelled with the name designated in
spesifikasi. Singkatan, kode ataupun
the specification. Unauthorized
nama yang tidak resmi hendaklah
abbreviations, codes or names should
tidak dipakai.
not be used.
6.22 Tiap pengiriman atau bets bahan awal
6.22 Each delivery or batch of starting
hendaklah diberi nomor rujukan yang
materials should be assigned a
akan menunjukkan identitas
reference number which will identify
pengiriman atau bets selama
the delivery or batch throughout
penyimpanan dan pengolahan. Nomor
storage and processing. This number
tersebut hendaklah jelas tercantum
should appear on the labels of the
pada label wadah untuk
containers and permit access to
memungkinkan akses ke catatan
records which will enable full details of
lengkap tentang pengiriman atau bets
the delivery or batch to be checked.
yang akan diperiksa.

6.23 Apabila dalam satu pengiriman


6.23 Different batches within one delivery
terdapat lebih dari satu bets maka
should be regarded as separate
untuk tujuan pengambilan sampel,
batches for sampling, testing and
pengujian dan pelulusan, hendaklah
release purposes.
dianggap sebagai bets yang terpisah.

6.24 Pada tiap penerimaan hendaklah


6.24 For each delivery should be visually
dilakukan pemeriksaan visual tentang
checked on receipt for general
kondisi umum, keutuhan wadah dan
condition, integrity of container(s) and
segelnya, ceceran dan kemungkinan
seal, spillage and possible
adanya kerusakan bahan, dan tentang
deterioration, and for correspondence
kesesuaian catatan pengiriman
between the delivery note and the
dengan label dari pemasok. Sampel
supplier’s labels and be sampled by
diambil oleh personil dan dengan
personnel and methods approved by
metode yang telah disetujui oleh
the head of Quality Control.
kepala bagian Pengawasan Mutu.

6.25 Wadah dari mana sampel bahan awal


6.25 Bulk containers from which sample
diambil hendaklah diberi identifikasi.
have been taken should be identified.
6.26 Sampel bahan awal hendaklah diuji
6.26 The sample should be tested for
pemenuhannya terhadap spesifikasi.
compliance with the starting material
Dalam keadaan tertentu, pemenuhan
specifications. In certain
sebagian atau keseluruhan terhadap
circumstances, partial or entire
spesifikasi dapat ditunjukkan dengan
compliance with specifications may be
sertifikat analisis yang diperkuat
demonstrated by the possession of a
dengan pemastian identitas yang
certificate of analysis supported by
dilakukan sendiri.
first-hand assurance of identity.
6.27 Hendaklah diambil langkah yang
6.27 Steps should be taken to provide
menjamin bahwa semua wadah pada
assurance that all containers in a
suatu pengiriman berisi bahan awal
delivery contain the correct starting
yang benar, dan melakukan
material, and to safeguard against
pengamanan terhadap kemungkinan
mislabelling of the containers by the
salah penandaan wadah oleh
supplier.
pemasok.

6.28 Bahan awal yang diterima hendaklah


6.28 Deliveries of starting materials should
dikarantina sampai disetujui dan
be held in quarantine until approved
diluluskan untuk pemakaian oleh
and released for use on the authority
kepala bagian Pengawasan Mutu.
of the head of Quality Control.
6.29 Bahan awal di area penyimpanan
6.29 Starting materials in the storage area
hendaklah diberi label yang tepat.
should be appropriately labelled.
Label hendaklah memuat keterangan
Labels should bear at least the
paling sedikit sebagai berikut:
following information :
 nama bahan dan bila perlu nomor
 the designated name of product
kode bahan;
and the internal code reference
where applicable;
 nomor bets/kontrol yang diberikan
 a batch/control number given at
pada saat penerimaan bahan;
receipt;
 status bahan (misal: karantina,
 where appropriate, the status of the
sedang diuji, diluluskan, ditolak);
contents (e.g. in quarantine, on
test, released, rejected);
 tanggal daluwarsa atau tanggal uji
 where appropriate, an expiry date
ulang bila perlu.
or a date beyond which retesting is
necessary.
Jika digunakan sistem penyimpanan
When fully validated computerized
terkomputerisasi yang divalidasi
storage systems are used, all the
penuh, maka semua keterangan di
above information should not
atas tidak perlu ditampilkan dalam
necessarily be in a legible form on the
bentuk tulisan terbaca pada label.
label.
6.30 Untuk menjamin identitas isi bahan
6.30 There should be appropriate
awal dari tiap wadah hendaklah dibuat
procedures or measures to assure the
prosedur atau dilakukan tindakan
identity of the contents of each
yang tepat. Wadah bahan awal yang
container of starting material. Bulk
telah diambil sampelnya hendaklah
containers from which samples have
diidentifikasi (Lihat Bab 7
been drawn should be identified (see
Pengawasan Mutu, Butir 7.18 – 7.19).
Chapter 7 Quality Control, Section
7.18 – 7.19).
6.31 Label yang menunjukkan status 6.31 Labels indicating status should only
bahan awal hendaklah ditempelkan be attached to starting materials by
hanya oleh personil yang ditunjuk oleh
persons appointed by the person
kepala bagian Pengawasan Mutu.
responsible for Quality Control. Such
Untuk mencegah kekeliruan, label
labels should be of a nature or form
tersebut hendaklah berbeda dengan
which prevents confusion with any
label yang digunakan oleh pemasok
similar labels previously used by the
(misal dengan mencantumkan nama
material supplier (e.g. they should
atau logo perusahaan). Bila status
bear the company name or logo). As
bahan mengalami perubahan, maka
the status of the material changes, the
label penunjuk status hendaklah juga
status-labels should be changed
diubah.
accordingly.
6.32 Persediaan bahan awal hendaklah
6.32 Stock of starting materials should be
diperiksa secara berkala untuk
inspected at intervals to ensure that
meyakinkan bahwa wadah tertutup
the containers are properly closed and
rapat dan diberi label dengan benar,
labelled, and in good condition.
dan dalam kondisi yang baik.

6.33 Hanya bahan awal yang sudah


6.33 Only starting materials which have
diluluskan oleh bagian Pengawasan
been released by the Quality Control
Mutu dan masih dalam masa simpan
department and which are within their
yang boleh digunakan
shelf-life should be used.
6.34 Bahan awal, terutama yang dapat
6.34 Starting materials, particularly those
rusak karena terpapar panas,
which may deteriorate on exposure to
hendaklah disimpan di dalam ruangan
heat, should be stored in strictly air
yang suhu udaranya dikendalikan
conditioned rooms; materials sensitive
dengan ketat; bahan yang peka
to humid and/or light should be stored
terhadap kelembaban dan/atau
in appropriately controlled condition.
cahaya hendaklah disimpan di bawah
kondisi yang dikendalikan dengan
tepat.

6.35 Penyerahan bahan awal hendaklah


6.35 Starting materials should be issued for
dilakukan hanya oleh personil yang
use only by an authorized person
berwenang sesuai dengan prosedur
using an approved procedure. Stock
yang telah disetujui. Catatan
record should be maintained so that
persediaan bahan hendaklah
stock reconciliations can be made.
disimpan dengan baik agar
rekonsiliasi persediaan dapat
dilakukan.

6.36 Penimbangan bahan awal hendaklah


6.36 Starting materials should only be
dilakukan oleh personil yang
dispensed by a designated person,
berwenang sesuai prosedur tertulis
following a written procedure, to
untuk memastikan bahan yang benar
ensure that the correct materials are
yang ditimbang atau diukur dengan
accurately weighed or measured into
akurat ke dalam wadah yang bersih
clean and properly labelled
dan diberi label dengan benar.
containers.
6.37 Setiap bahan yang ditimbang atau
6.37 Each dispensed material and its
diukur hendaklah diperiksa secara
weight or volume should be
independen dan hasil pemeriksaan
independently checked and the check
dicatat.
recorded.
6.38 Bahan yang ditimbang atau diukur
6.38 Materials dispensed for each batch
untuk setiap bets hendaklah
should be kept together and
dikumpulkan dan diberi label jelas.
conspicuously labelled as such.
6.39 Alat timbang hendaklah diverifikasi
6.39 Weighing equipment should be
tiap hari sebelum dipakai untuk
verified daily prior to use as accurate
membuktikan bahwa kapasitas,
and should have capacity, accuracy
ketelitian dan ketepatannya
and precision appropriate to the
memenuhi persyaratan sesuai dengan
amount of material to be weighed.
jumlah bahan yang akan ditimbang.

6.40 Semua bahan awal yang ditolak


6.40 All rejected starting materials should
hendaklah diberi penandaan yang
be conspicuously identified, placed
mencolok, ditempatkan terpisah dan
separately and should be destroyed or
dimusnahkan atau dikembalikan
returned to the supplier.
kepada pemasoknya.

VALIDASI PROSES
PROCESS VALIDATION
6.41 Studi validasi hendaklah memperkuat
6.41 Validation studies should reinforce
pelaksanaan CPOB dan dilakukan
Good Manufacturing Practice and be
sesuai dengan prosedur yang telah
conducted in accordance with defined
ditetapkan. Hasil validasi dan
procedures. Results and conclusions
kesimpulan hendaklah dicatat.
should be recorded.
6.42 Apabila suatu formula pembuatan
6.42 When any new manufacturing formula
atau metode preparasi baru diadopsi,
or method of preparation is adopted,
hendaklah diambil langkah untuk
steps should be taken to demonstrate
membuktikan prosedur tersebut cocok
its suitability for routine processing.
untuk pelaksanaan produksi rutin, dan
The defined process, using the
bahwa proses yang telah ditetapkan
materials and equipment specified,
dengan menggunakan bahan dan
should be shown to yield a product
peralatan yang telah ditentukan, akan
consistently of the required quality.
senantiasa menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu.

6.43 Perubahan signifikan terhadap proses


6.43 Significant amendments to the
pembuatan termasuk perubahan
manufacturing process, including any
peralatan atau bahan yang dapat
change in equipment or materials,
memengaruhi mutu produk dan atau
which may affect product quality
reprodusibilitas proses hendaklah
and/or the reproducibility of the
divalidasi.
process should be validated.
6.44 Hendaklah secara kritis dilakukan
6.44 Processes and procedures should
revalidasi secara periodik untuk
undergo periodic critical revalidation to
memastikan bahwa proses dan
ensure that they remain capable of
prosedur tetap mampu mencapai hasil
achieving the intended results.
yang diinginkan.
PENCEGAHAN PENCEMARAN SILANG
PREVENTION OF CROSS-
CONTAMINATION IN PRODUCTION
6.45 Pencemaran bahan awal atau produk
6.45 Contamination of a starting material or
oleh bahan atau produk lain harus
of a product by another material or
dihindarkan. Risiko pencemaran-
product must be avoided. This risk of
silang ini dapat timbul akibat tidak
accidental cross-contamination arises
terkendalinya debu, gas, uap,
from the uncontrolled release of dust,
percikan atau organisme dari bahan
gases, vapours, sprays or organisms
atau produk yang sedang diproses,
from materials and products in
dari sisa yang tertinggal pada alat dan
process, from residues on equipment,
pakaian kerja operator. Tingkat risiko
and from operators' clothing. The
pencemaran ini tergantung dari jenis
significance of this risk varies with the
pencemar dan produk yang tercemar.
type of contaminant and of product
Di antara pencemar yang paling
being contaminated. Amongst the
berbahaya adalah bahan yang dapat
most hazardous contaminants are
menimbulkan sensitisasi kuat,
highly sensitising materials, biological
preparat biologis yang mengandung
preparations containing living
mikroba hidup, hormon tertentu,
organisms, certain hormones,
bahan sitotoksik, dan bahan lain
cytotoxics, and other highly active
berpotensi tinggi. Produk yang paling
materials. Products in which
terpengaruh oleh pencemaran adalah
contamination is likely to be most
sediaan parenteral, sediaan yang
significant are those administered by
diberikan dalam dosis besar dan/atau
injection, those given in large doses
sediaan yang diberikan dalam jangka
and/or over a long time.
waktu yang panjang.

6.46 Tiap tahap proses, produk dan bahan


6.46 At every stage of processing, products
hendaklah dilindungi terhadap pence-
and materials should be protected
maran mikroba dan pencemaran lain.
from microbial and other
contamination.
6.47 Pencemaran silang hendaklah
6.47 Cross-contamination should be
dihindarkan dengan tindakan teknis
avoided by appropriate technical or
atau pengaturan yang tepat, misal:
organizational measures, for example:
 produksi di dalam gedung terpisah
 production in separate building
(diperlukan untuk produk seperti
(required for products such as
penisilin, hormon seks, sitotoksik
penicillins, sex hormones, certain
tertentu, vaksin hidup, dan sediaan
cytotoxics, live vaccines, live
yang mengandung bakteri hidup
bacterial preparations and some
dan produk biologi lain serta
other biologicals as well as blood
produk darah);
products);
 tersedia ruang penyangga udara
 providing appropriate air-locks and
dan penghisap udara;
air extraction;
 memperkecil risiko pencemaran
 minimizing the risk of contamination
yang disebabkan oleh udara yang
caused by recirculation or re-entry
disirkulasi ulang atau masuknya
of untreated or insufficiently treated
udara yang tidak diolah atau udara
air;
yang diolah secara tidak memadai;
 memakai pakaian pelindung yang  keeping protective clothing inside
sesuai di area di mana produk yang areas where products with special
berisiko tinggi terhadap risk of cross-contamination are
pencemaran silang diproses; processed;
 melaksanakan prosedur
 using cleaning and
pembersihan dan dekontaminasi
decontamination procedures of
yang terbukti efektif, karena
known effectiveness, as ineffective
pembersihan alat yang tidak efektif
cleaning of equipment is a common
umumnya merupakan sumber
source of cross-contamination;
pencemaran silang;
 menggunakan sistem self-
 using “self contained system”;
contained;
 pengujian residu dan
 testing for residues and use of
menggunakan label status
cleaning status labels on
kebersihan pada alat.
equipment.
6.48 Tindakan pencegahan terhadap
6.48 Measures to prevent cross-
pencemaran silang dan efektifitasnya
contamination and their effectiveness
hendaklah diperiksa secara berkala
should be checked periodically
sesuai prosedur yang ditetapkan.
according to set procedures.

SISTEM PENOMORAN BETS/LOT


BATCH AND LOT NUMBERING SYSTEM
6.49 Hendaklah tersedia sistem yang
6.49 There should be a system describing
menjelaskan secara rinci penomoran
the details of the batch and lot
bets/lot dengan tujuan untuk
numbering set up with the objective of
memastikan bahwa tiap bets/lot
ensuring that each batch or lot
produk antara, produk ruahan atau
intermediate, bulk or finished product
produk jadi dapat diidentifikasi.
is identified with a specific batch or lot
number.
6.50 Sistem penomoran bets/lot yang
6.50 A batch and lot numbering system
digunakan pada tahap pengolahan
applied to a processing stage and to
dan tahap pengemasan hendaklah
the respective packaging stage should
saling berkaitan.
be relate to each other.
6.51 Sistem penomoran bets/lot hendaklah
6.51 The batch and lot numbering system
menjamin bahwa nomor bets/lot yang
should be defined to assure that the
sama tidak dipakai secara berulang.
same batch or lot number will not be
repeatedly used.
6.52 Alokasi nomor bets/lot hendaklah
6.52 Batch or lot numbers allocation should
segera dicatat dalam suatu buku log.
be immediately recorded in a logbook.
Catatan tersebut hendaklah
The record should include date of
mencakup tanggal pemberian nomor,
allocation, product identity and size of
identitas produk dan ukuran bets/lot
batch or lot.
yang bersangkutan.

PENIMBANGAN DAN PENYERAHAN


WEIGHING AND DISPENSING
6.53 Penimbangan atau penghitungan dan
6.53 The weighing or counting and
penyerahan bahan awal, bahan
dispensing of starting materials,
pengemas, produk antara dan produk
packaging materials, intermediate
ruahan dianggap sebagai bagian dari
products and bulk products are
siklus produksi dan memerlukan
considered as part of the production
dokumentasi serta rekonsiliasi yang
cycle and require complete
lengkap. Pengendalian terhadap
documentation and reconciliation. The
pengeluaran bahan dan produk
controls governing issuance of these
tersebut untuk produksi, dari gudang,
materials for production, from
area penyerahan, atau antar bagian
warehouse, dispensing area, or from
produksi, adalah sangat penting.
within the production department, are
of critical importance.
6.54 Cara penanganan, penimbangan,
6.54 The method for handling, weighing,
penghitungan dan penyerahan bahan
counting and dispensing starting
awal, bahan pengemas, produk
materials, packaging materials,
antara, dan produk ruahan hendaklah
intermediate products, and bulk
tercakup dalam prosedur tertulis.
products should be included in written
procedures.
6.55 Semua pengeluaran bahan awal,
6.55 All issuance of starting materials,
bahan pengemas, produk antara dan
packaging materials, intermediate
produk ruahan termasuk bahan
products and bulk products including
tambahan yang telah diserahkan
those for additional materials for
sebelumnya ke produksi, hendaklah
production orders already dispensed
didokumentasikan dengan benar.
should be properly documented.
6.56 Hanya bahan awal, bahan pengemas,
6.56 Only starting materials, packaging
produk antara dan produk ruahan
materials, intermediate products and
yang telah diluluskan oleh
bulk products which have been
Pengawasan Mutu dan masih belum
released by the Quality Control and
daluwarsa yang boleh diserahkan.
which are within their shelf-life can be
dispensed.
6.57 Untuk menghindarkan terjadinya
6.57 To avoid mix-up, cross-contamination,
kecampurbauran, pencemaran silang,
loss of identity and confusion, only the
hilangnya identitas dan keraguan,
relevant starting materials,
maka hanya bahan awal, produk
intermediate products and bulk
antara dan produk ruahan yang terkait
products may be located within the
dari satu bets saja yang boleh
dispensing areas. After weighing,
ditempatkan dalam area penyerahan.
dispensing and labelling, the starting
Setelah penimbangan, penyerahan
materials, intermediate products and
dan penandaan, bahan awal, produk
bulk products should be transported
antara dan produk ruahan hendaklah
and stored in a manner that will
diangkut dan disimpan dengan cara
preserve its integrity until further
yang benar sehingga keutuhannya
processing.
tetap terjaga sampai saat pengolahan
berikutnya.

6.58 Sebelum penimbangan dan penye-


6.58 Prior to weighing and dispensing each
rahan, tiap wadah bahan awal
container of starting materials should
hendaklah diperiksa kebenaran
be checked for proper labelling,
penandaan, termasuk label pelulusan
including the approvals label from
dari Bagian Pengawasan Mutu.
quality control.
6.59 Kapasitas, ketelitian dan ketepatan
6.59 Capacity, accuracy and precision of
alat timbang dan alat ukur yang
weighing and measuring equipment
dipakai hendaklah sesuai dengan
used should be appropriate to the
jumlah bahan yang ditimbang atau
amount of materials to be weighed or
ditakar.
measured.
6.60 Untuk tiap penimbangan atau pengu-
6.60 For any weighing or measuring
kuran hendaklah dilakukan
operation two persons should
pembuktian kebenaran identitas dan
independently verify the correctness
jumlah bahan yang ditimbang atau
of the identity and amount of weighed
diukur oleh dua orang personil yang
or measured material and the
independen, dan pembuktian tersebut
verification recorded.
dicatat.

6.61 Ruang timbang dan penyerahan


6.61 Weighing and dispensing areas
hendaklah dijaga kebersihannya.
should be maintained in a clean
Bahan awal steril yang akan dipakai
condition. Sterile starting materials to
untuk produk steril hendaklah
be used for sterile products should be
ditimbang dan diserahkan di area
weighed and dispensed in the sterile
steril (lihat Glosarium: Ruang Steril).
area (see Glossary: Sterile Room).
6.62 Kegiatan penimbangan dan
6.62 Weighing and dispensing operations
penyerahan hendaklah dilakukan
should be carried out with suitably
dengan memakai peralatan yang
clean equipment.
sesuai dan bersih.

6.63 Bahan awal, produk antara dan


6.63 Dispensed starting materials,
produk ruahan yang diserahkan
intermediate and bulk products should
hendaklah diperiksa ulang
be rechecked for accuracy and signed
kebenarannya dan ditandatangani
by the production supervisor prior to
oleh supervisor produksi sebelum
delivery to the production area.
dikirim ke area produksi.

6.64 Sesudah ditimbang atau dihitung,


6.64 Materials dispensed for each batch
bahan untuk tiap bets hendaklah
should be kept together and
disimpan dalam satu kelompok dan
conspicuously labelled as such.
diberi penandaan yang jelas.

PENGEMBALIAN
RETURNS
6.65 Semua bahan awal, bahan
6.65 All starting materials, packaging
pengemas, produk antara dan produk
materials, intermediate and bulk
ruahan yang dikembalikan ke gudang
products returned to storage areas
penyimpanan hendaklah didokumen-
should be properly documented and
tasikan dengan benar dan
reconciled.
direkonsiliasi.

6.66 Bahan awal, bahan pengemas,


6.66 Starting materials, packaging
produk antara dan produk ruahan
materials, intermediate and bulk
hendaklah tidak dikembalikan ke
products should not be returned to
gudang penyimpanan kecuali
storage areas unless they meet their
memenuhi spesifikasi yang telah
defined specification.
ditetapkan.
OPERASI PENGOLAHAN–PRODUK
PROCESSING OPERATIONS –
ANTARA DAN PRODUK RUAHAN
INTERMIDIATES AND BULK PRODUCTS
6.67 Semua bahan yang dipakai di dalam
6.67 All materials utilized in processing
pengolahan hendaklah diperiksa
should be checked before use.
sebelum dipakai.

6.68 Kegiatan pembuatan produk yang


6.68 Operations on different products
berbeda tidak boleh dilakukan
should not be carried out
bersamaan atau berurutan di dalam
simultaneously or consecutively in the
ruang yang sama kecuali tidak ada
same room unless there is no risk of
risiko terjadinya kecampurbauran atau
mix-up or cross-contamination.
pencemaran silang.

6.69 Kondisi lingkungan di area


6.69 The environment of an area should be
pengolahan hendaklah dipantau dan
monitored and controlled to the
dikendalikan agar selalu berada pada
degree required for the operation to
tingkat yang dipersyaratkan untuk
be performed. Before any processing
kegiatan pengolahan. Sebelum
operation begins steps should be
kegiatan pengolahan dimulai
taken to ensure that the work area
hendaklah diambil langkah untuk
and equipment are clean and free
memastikan area pengolahan dan
from any starting material, product, or
peralatan bersih dan bebas dari
document not required for the current
bahan awal, produk atau dokumen
operation.
yang tidak diperlukan untuk kegiatan
pengolahan yang akan dilakukan.

6.70 Semua peralatan yang dipakai dalam


6.70 All equipment employed in processing
pengolahan hendaklah diperiksa
should be checked before use.
sebelum digunakan. Peralatan
Equipment should be certified in
hendaklah dinyatakan bersih secara
writing as clean before use.
tertulis sebelum digunakan.

6.71 Semua kegiatan pengolahan


6.71 All operations should be performed in
hendaklah dilaksanakan mengikuti
accordance with the written
prosedur yang tertulis. Tiap
procedures. Any deviation should be
penyimpangan hendaklah
justified and reported.
dipertanggungjawabkan dan
dilaporkan.

6.72 Wadah dan tutup yang dipakai untuk


6.72 Containers and closures used for
bahan yang akan diolah, produk
materials a waiting processing, for
antara dan produk ruahan hendaklah
intermediate products and for bulk
bersih dan dibuat dari bahan yang
products should be clean and of a
tepat sifat dan jenisnya untuk
nature and type which prevent
melindungi produk atau bahan
contamination or deterioration of the
terhadap pencemaran atau
product or material.
kerusakan.

6.73 Semua wadah dan peralatan yang


6.73 All containers and equipment holding
berisi produk antara hendaklah diberi
intermediate products should be
label dengan benar yang
properly labelled as to identify the
menunjukkan tahap pengolahan.
stage of processing. Before applying
Sebelum label ditempelkan, semua
the labels, all inappropriate labels or
penandaan terdahulu hendaklah
marks previously applied should be
dihilangkan.
completely removed.
6.74 Semua produk antara dan ruahan
6.74 All intermediate and bulk products
hendaklah diberi label.
should be properly labelled.
6.75 Semua pengawasan selama-proses
6.75 All required in-process controls should
yang dipersyaratkan hendaklah
be accurately recorded at the time of
dicatat dengan akurat pada saat
performance.
pelaksanaannya.

6.76 Hasil nyata tiap tahap pengolahan


6.76 The actual yield of each processing
bets hendaklah dicatat dan diperiksa
step of a production batch should be
serta dibandingkan dengan hasil
recorded and checked against the
teoritis.
theoretical yield.
6.77 Penyimpangan yang signifikan dari
6.77 Any significant deviation from the
hasil standar hendaklah dicatat dan
expected yield should be recorded
diinvestigasi.
and investigated.
6.78 Dalam semua tahap pengolahan
6.78 In all stages of processing, particular
perhatian utama hendaklah diberikan
attention should be paid to the
kepada masalah pencemaran silang.
problem of cross-contamination.
6.79 Batas waktu dan kondisi penyimpanan
6.79 Storage time limit and condition of in-
produk dalam-proses hendaklah
process materials should be defined
ditetapkan.
and established.
6.80 Untuk sistem komputerisasi yang kritis
6.80 Critical computer-dependent systems
hendaklah disiapkan sistem pengganti
should have alternate systems
manakala terjadi kegagalan.
available in the event of a system
failure.

BAHAN DAN PRODUK KERING


DRY MATERIALS AND PRODUCTS
6.81 Untuk mengatasi masalah
6.81 To overcome problem of dust control
pengendalian debu dan pencemaran-
and cross-contamination created in
silang yang terjadi pada saat
handling of dry materials and products
penanganan bahan dan produk
special attention is needed in the
kering, perhatian khusus hendaklah
design, maintenance and use of
diberikan pada desain, pemeliharaan
premises and equipment. Enclosed
serta penggunaan sarana dan
dust-containing production systems or
peralatan. Apabila layak hendaklah
other suitable methods should be
dipakai sistem pembuatan tertutup
employed if feasible.
atau metode lain yang sesuai.

6.82 Sistem penghisap udara yang efektif


6.82 Effective air-extraction systems should
hendaklah dipasang dengan letak
be installed with discharge points
lubang pembuangan sedemikian rupa
situated to avoid contamination of
untuk menghindarkan pencemaran
other products or processes. Effective
dari produk atau proses lain. Sistem
filtration or other appropriate systems
penyaringan udara yang efektif atau
should be installed to retain dust.
sistem lain yang sesuai hendaklah
Tablet and capsule dedusting devices
dipasang untuk menyaring debu.
are recommended.
Pemakaian alat penghisap debu pada
pembuatan tablet dan kapsul sangat
dianjurkan.

6.83 Perhatian khusus hendaklah diberikan


6.83 To protect against contamination of
untuk melindungi produk terhadap
the product by fragments of metal or
pencemaran serpihan logam atau
glass special care should be taken.
gelas. Pemakaian peralatan gelas
Use of glass equipment is to be
sedapat mungkin dihindarkan.
avoided. Screens, sieves, punches
Ayakan, punch dan die hendaklah
and dies should be checked for wear
diperiksa terhadap keausan atau
or breakage before and after each
kerusakan sebelum dan setelah
use.
pemakaian.

6.84 Hendaklah dijaga agar tablet atau


6.84 Care should be taken to guard against
kapsul tidak ada yang terselip atau
tablets or capsules which may lodge
tertinggal tanpa terdeteksi di mesin,
and remain undetected in equipment,
alat penghitung atau wadah produk
counters or bulk containers.
ruahan.

Pencampuran dan Granulasi


Mixing and Granulating
6.85 Mesin pencampur, pengayak dan
6.85 Unless operated as a closed system,
pengaduk hendaklah dilengkapi
mixing, sifting and blending equipment
dengan sistem pengendali debu,
should be fitted with a dust control
kecuali digunakan sistem tertutup.
system.
6.86 Parameter operasional yang kritis
6.86 Critical operating parameters (e.g.
(misal: waktu, kecepatan dan suhu)
time, speed and temperature) for each
untuk tiap proses pencampuran,
mixing, blending and drying operation
pengadukan dan pengeringan
should be laid down in the master
hendaklah tercantum dalam dokumen
production document, monitored
produksi induk, dan dipantau selama
during processing and recorded in the
proses berlangsung serta dicatat
batch records.
dalam catatan bets.

6.87 Kantong filter yang dipasang pada


6.87 Filter bags fitted to fluid bed dryers
mesin pengering fluid bed tidak boleh
should not be used for different
dipakai untuk produk yang berbeda
products, without being washed
tanpa pencucian lebih dahulu. Untuk
between use. With certain highly
produk yang berisiko tinggi atau yang
potent or sensitizing products, bags
dapat menimbulkan sensitisasi
specific to one product only should be
hendaklah digunakan kantong filter
khusus bagi masing-masing produk. used. Air entering the drier should be
Udara yang masuk ke dalam alat filtered. Steps should be taken to
pengering ini hendaklah disaring. prevent cross-contamination by dust
Hendaklah dilakukan tindakan in the air leaving the drier.
pengamanan untuk mencegah
pencemaran silang oleh debu yang
keluar dari alat pengering tersebut.
6.88 Pembuatan dan penggunaan larutan
6.88 Solutions or suspensions should be
atau suspensi hendaklah
made and used in a manner which
dilaksanakan sedemikian rupa
minimizes the risk of contamination or
sehingga risiko pencemaran atau microbial growth.
pertumbuhan mikroba dapat
diperkecil.

Pencetakan Tablet
Tablet Compression
6.89 Mesin pencetak tablet hendaklah
6.89 Tablet compressing machines should
dilengkapi dengan fasilitas pengendali
be provided with effective dust control
debu yang efektif dan ditempatkan
facilities and be situated to avoid
sedemikian rupa untuk
product mix-up. Unless the same
menghindarkan kecampurbauran
product is being made on each
antar produk. Tiap mesin hendaklah
machine, or unless the compressing
ditempatkan dalam ruangan terpisah.
machine itself provides its own
Kecuali mesin tersebut digunakan
enclosed air controlled environment,
untuk produk yang sama atau
the machines should be situated in
dilengkapi sistem pengendali udara
separate cubicles.
yang tertutup maka dapat ditempatkan
dalam ruangan tanpa pemisah.

6.90 Untuk mencegah kecampurbauran


6.90 There should be a suitable physical,
perlu dilakukan pengendalian yang
procedural and labelling control to
memadai baik secara fisik, prosedural
prevent mix-up.
maupun penandaan.

6.91 Hendaklah selalu tersedia alat


6.91 Accurate calibrated check weighing
timbang yang akurat dan telah
equipment should be readily available
dikalibrasi untuk pemantauan bobot
and used for in-process monitoring of
tablet selama-proses.
tablets weights.
6.92 Tablet yang diambil dari ruang
6.92 Tablets removed from a compressing
pencetak tablet untuk keperluan
cubicle or station for testing or other
pengujian atau keperluan lain tidak
purposes should not be returned to
boleh dikembalikan lagi ke dalam bets
the batch.
yang bersangkutan.

6.93 Tablet yang ditolak atau yang dising-


6.93 Rejected or discarded tablets should
kirkan hendaklah ditempatkan dalam
be placed in containers clearly
wadah yang ditandai dengan jelas
identifying them as such and the
mengenai status dan jumlahnya
quantity recorded in the Batch
dicatat pada Catatan Pengolahan
Processing Record.
Bets.

6.94 Tiap kali sebelum dipakai, punch dan


6.94 Punches and dies should be
die hendaklah diperiksa keausan dan
examined before each use for wear
kesesuaiannya terhadap spesifikasi.
and compliance with specification. A
Catatan pemakaian hendaklah
record of their use should be
disimpan.
maintained.
Penyalutan
Coating
6.95 Udara yang dialirkan ke dalam panci
6.95 Air supplied to coating pans for drying
penyalut untuk pengeringan
purposes should be filtered and of
hendaklah disaring dan mempunyai
suitable quality.
mutu yang tepat.

6.96 Larutan penyalut hendaklah dibuat


6.96 Coating solutions should be made and
dan digunakan dengan cara
used in a manner which will minimize
sedemikian rupa untuk mengurangi
the risk microbial growth. Their
risiko pertumbuhan mikroba.
preparation and use should be
Pembuatan dan pemakaian larutan
documented.
penyalut hendaklah didokumen-
tasikan.

Pengisian Kapsul Keras


Hard Capsule Filling
6.97 Cangkang kapsul hendaklah
6.97 Empty capsule shells should be
diperlakukan sebagai bahan awal.
regarded as starting materials and
Cangkang kapsul hendaklah disimpan
treated accordingly. They should be
dalam kondisi yang dapat mencegah
stored under conditions which will
kekeringan dan kerapuhan atau efek
prevent drying and brittleness or other
lain yang disebabkan oleh
effects of moisture.
kelembaban.

6.98 Persyaratan-persyaratan yang tertulis


6.98 Requirements in Sections 6.89 - 6.93
pada Butir 6.89 – 6.93 pada
of Tablet Compression also apply to
Pencetakan Tablet juga berlaku untuk
hard capsule filling.
pengisian kapsul keras.

Penandaan Tablet Salut dan Kapsul


Coated Tablet and Capsule Printing
6.99 Hendaklah diberikan perhatian khusus
6.99 Special care should be taken to avoid
untuk menghindarkan
product mix-up during any printing of
kecampurbauran selama proses
coated tablets and capsule. Where
penandaan tablet salut dan kapsul.
different products or different batches
Bilamana dilakukan penandaan pada
of the same product are printed at the
produk atau bets yang berbeda dalam
same time, the operations should be
saat yang bersamaan hendaklah
adequately segregated.
dilakukan pemisahan yang memadai.

6.100 Tinta yang digunakan untuk


6.100 The printing ink should be an edible
penandaan hendaklah yang
ink.
memenuhi persyaratan untuk bahan
makanan.

6.101 Hendaklah diberikan perhatian khusus


6.101 Care should be taken to avoid mix-up
untuk menghindarkan kecampur-
during the inspection, sorting and
bauran selama proses pemeriksaan,
polishing of capsules and tablets.
penyortiran dan pemolesan kapsul
dan tablet salut.
PRODUK CAIR, KRIM DAN SALEP (non-
LIQUIDS, CREAMS AND OINTMENTS (non-
steril)
sterile)
6.102 Produk cair, krim dan salep mudah
6.102 Liquids, creams and ointments may
terkena kontaminasi terutama
be particularly susceptible to microbial
terhadap mikroba atau cemaran lain
and other contamination during
selama proses pembuatan. Oleh
manufacture. Therefore special
karena itu, tindakan khusus harus
measures must be taken to prevent
diambil untuk mencegah kontaminasi.
any contamination.
6.103 Penggunaan sistem tertutup untuk
6.103 The use of closed systems of
produksi dan transfer sangat
production and transfer is strongly
dianjurkan; area produksi di mana
recommended; production areas
produk atau wadah bersih tanpa tutup
where the products or open clean
terpapar ke lingkungan hendaklah
containers are exposed should be
diberi ventilasi yang efektif dengan
effectively ventilated with filtered air.
udara yang disaring.

6.104 Untuk melindungi produk terhadap


6.104 The use of closed systems of
kontaminasi disarankan memakai
processing and transfer is
sistem tertutup untuk pengolahan dan
recommended in order to protect the
transfer.
product from contamination.
6.105 Tangki, wadah, pipa dan pompa yang
6.105 Tanks, containers, pipe-works and
digunakan hendaklah didesain dan
pumps should be designed and
dipasang sedemikian rupa sehingga
installed so that they may be readily
memudahkan pembersihan dan bila
cleaned and if necessary sanitized. In
perlu disanitasi. Dalam mendesain
particular, equipment design should
peralatan hendaklah diperhatikan agar
include a minimum of dead-legs or
sesedikit mungkin adanya sambungan
sites where residues can accumulate
mati (dead-legs) atau ceruk di mana
and promote microbial proliferation.
residu dapat terkumpul dan
menyebabkan perkembangbiakan
mikroba.

6.106 Penggunaan peralatan dari kaca


6.106 The use of glass apparatus should be
sedapat mungkin dihindarkan. Baja
avoided wherever possible. High
tahan karat bermutu tinggi merupakan
quality stainless steel is often the
bahan pilihan untuk bagian peralatan
material of choice for parts coming
yang bersentuhan dengan produk.
into contact with product.

6.107 Kualitas kimia dan mikrobiologi air


6.107 The chemical and microbiological
yang digunakan hendaklah ditetapkan
quality of the water used should be
dan selalu dipantau. Perawatan
specified and monitored. Care should
sistem air hendaklah diperhatikan
be taken in the maintenance of water
untuk menghindarkan
system in order to avoid the risk of
perkembangbiakan mikroba. Sanitasi
microbial proliferation. After any
secara kimiawi pada sistem air
chemical sanitization of the water
hendaklah diikuti pembilasan yang
systems, a validated flushing
prosedurnya telah divalidasi agar sisa
procedure should be followed to
bahan sanitasi dapat dihilangkan
ensure that the sanitizing agent has
secara efektif.
been effectively removed.
6.108 Mutu bahan yang diterima dalam
6.108 The quality of materials received in
tangki dari pemasok hendaklah
bulk tankers should be checked
diperiksa sebelum dipindahkan ke
before they are transferred to bulk
dalam tangki penyimpanan.
storage tanks.
6.109 Perhatian hendaklah diberikan pada
6.109 Care should be taken when
transfer bahan melalui pipa untuk
transferring materials through
memastikan bahan tersebut ditransfer
pipelines to ensure that they are
ke tujuan yang benar.
delivered to their correct destination.
6.110 Bahan yang mungkin melepaskan
6.110 Materials likely to shed fibres or other
serat atau cemaran lain seperti kardus
contaminants, like cardboard or
atau palet kayu hendaklah tidak
wooden pallets, should not enter the
dimasukkan ke dalam area di mana
areas where products or clean
produk atau wadah bersih terpapar ke
containers are exposed.
lingkungan.

6.111 Apabila jaringan pipa digunakan untuk


6.111 Where pipelines are used for delivery
mengalirkan bahan awal atau produk
of ingredients or supply of bulk
ruahan, hendaklah diperhatikan agar
products, care should be taken to
sistem tersebut mudah dibersihkan.
ensure that such systems are easy to
Jaringan pipa hendaklah didesain dan
clean. Pipe-work should be designed
dipasang sedemikian rupa sehingga
and installed so that it may be readily
mudah dibongkar dan dibersihkan.
dismantled and cleaned.
6.112 Ketelitian sistem pengukur hendaklah
6.112 Measuring systems should be verified
diverifikasi. Tongkat pengukur hanya
as accurate. Where dip-sticks are
boleh digunakan untuk bejana tertentu
used, they should be used only with
dan telah dikalibrasi untuk bejana
the particular vessel for which they
yang bersangkutan. Tongkat
have been calibrated. They should be
pengukur hendaklah terbuat dari
made of suitable non-reactive, non-
bahan yang tidak bereaksi dan tidak
absorptive material (e.g. not wood).
menyerap (misal: bukan kayu).

6.113 Perhatian hendaklah diberikan untuk


6.113 Care should be taken to maintain the
mempertahankan homogenitas cam-
omogenity of mixtures, suspensions,
puran, suspensi dan produk lain
etc. during filling. Mixing and filling
selama pengisian. Proses
processes should be validated.
pencampuran dan pengisian
Special care should be taken at the
hendaklah divalidasi. Perhatian
beginning of a filling process, after
khusus hendaklah diberikan pada
stoppages and at the end of the
awal pengisian, sesudah penghentian
process to ensure that homogenity is
dan pada akhir proses pengisian
maintained.
untuk memastikan produk selalu
dalam keadaan homogen.

6.114 Apabila produk ruahan tidak langsung


6.114 When the bulk product is not
dikemas hendaklah dibuat ketetapan
immediately packaged, the maximum
mengenai waktu paling lama produk
period of storage and the storage
ruahan boleh disimpan serta kondisi
conditions should be specified and
penyimpanannya dan ketetapan ini
adhered to.
hendaklah dipatuhi.
BAHAN PENGEMAS
PACKAGING MATERIALS
6.115 Pengadaan, penanganan dan
6.115 The purchase, handling and control of
pengawasan bahan pengemas primer
primary and printed packaging
dan bahan pengemas cetak serta
materials as well as other printed
bahan cetak lain hendaklah diberi
materials shall be accorded attention
perhatian yang sama seperti terhadap
similar to that given to starting
bahan awal.
materials.
6.116 Perhatian khusus hendaklah diberikan
6.116 Particular attention should be paid to
kepada bahan cetak. Bahan cetak
printed materials. They should be
tersebut hendaklah disimpan dengan
stored in adequately secure conditions
kondisi keamanan yang memadai dan
such as to exclude unauthorized
orang yang tidak berkepentingan
access. Cut labels and other loose
dilarang masuk. Label lepas dan
printed materials should be stored and
bahan cetak lepas lain hendaklah
transported in separate closed
disimpan dan diangkut dalam wadah
containers so as to avoid mix-ups.
tertutup untuk menghindarkan
Packaging materials should be issued
kecampurbauran. Bahan pengemas
for use only by authorized personnel
hendaklah diserahkan kepada
following an approved and
personil yang berwenang sesuai
documented procedure.
prosedur tertulis yang disetujui.

6.117 Tiap penerimaan atau tiap bets bahan


6.117 Each delivery or batch of printed or
pengemas primer hendaklah diberi
primary packaging material should be
nomor yang spesifik atau penandaan
given a specific reference number or
yang menunjukkan identitasnya.
identification mark.
6.118 Bahan pengemas primer, bahan
6.118 Outdated or obsolete primary
pengemas cetak atau bahan cetak
packaging material, printed packaging
lain yang tidak berlaku lagi atau
material or other printed material
obsolet hendaklah dimusnahkan dan
should be destroyed and this disposal
pemusnahannya dicatat.
recorded.
6.119 Untuk menghindarkan kecampur-
6.119 To avoid mix-up, only one particular
bauran, hanya satu jenis bahan
printed packaging material or printed
pengemas cetak atau bahan cetak
material is permitted in a single coding
tertentu saja yang diperbolehkan
station at a time. Adequate
diletakkan di tempat kodifikasi pada
segregation should be maintained
saat yang sama. Hendaklah ada sekat
between coding stations
pemisah yang memadai antar tempat
kodifikasi tersebut.

KEGIATAN PENGEMASAN
PACKAGING OPERATIONS
6.120 Pada umumnya, proses pengisian dan
6.120 Normally, filling and sealing should be
penutupan hendaklah segera disertai
followed as quickly as possible by
dengan pemberian label. Bila tidak,
labelling. If it is not the case,
hendaklah diterapkan prosedur yang
appropriate procedures should be
tepat untuk memastikan agar tidak
applied to ensure that no mix-ups or
terjadi kecampurbauran atau salah
mislabelling can occur.
pemberian label.
6.121 Kegiatan pengemasan berfungsi
6.121 The function of the packaging
membagi dan mengemas produk
operation is to subdivide and package
ruahan menjadi produk jadi.
bulk product into finished product.
Pengemasan hendaklah dilaksanakan These operations should be
di bawah pengendalian yang ketat performed under strict controls
untuk menjaga identitas, keutuhan designed to protect the identity,
dan mutu produk akhir yang dikemas. integrity and quality of the final
package.
6.122 Bila menyiapkan program untuk
6.122 When setting up a programme for the
kegiatan pengemasan, hendaklah
packaging operations, particular
diberikan perhatian khusus untuk
attention should be given to
meminimalkan risiko kontaminasi
minimising the risk of cross-
silang, kecampurbauran atau
contamination, mix-ups or
kekeliruan. Produk yang berbeda tidak
substitutions. Different products
boleh dikemas berdekatan kecuali ada
should not be packaged in close
segregasi fisik.
proximity unless there is physical
segregation.
6.123 Hendaklah ada prosedur tertulis yang
6.123 There should be written procedures
menguraikan penerimaan dan
describing the receipt and
identifikasi produk ruahan dan bahan
identification of bulk and packaging
pengemas, pengawasan untuk
materials, proper controls to assure
menjamin bahwa produk ruahan dan
that the correct bulk, printed and
bahan pengemas cetak dan bukan
unprinted packaging materials, and
cetak serta bahan cetak lain yang
other printed materials are used, the
akan dipakai adalah benar,
required in-process- control the
pengawasan selama-proses
reconciliation of bulk products, printed
pengemasan rekonsiliasi terhadap
packaging materials and other printed
produk ruahan, bahan pengemas
materials, and final package
cetak dan bahan cetak lain, serta
examination. All packaging operations
pemeriksaan hasil akhir pengemasan.
should proceed in accordance with the
Semua kegiatan pengemasan
instructions given and using the
hendaklah dilaksanakan sesuai
specified materials in the Master
dengan instruksi yang diberikan dan
Packaging Procedure. Details of the
menggunakan bahan pengemas yang
operation should be recorded on the
tercantum dalam Prosedur
Batch Packaging Record.
Pengemasan Induk. Rincian
pelaksanaan pengemasan hendaklah
dicatat dalam Catatan Pengemasan
Bets.

6.124 Sebelum kegiatan pengemasan


6.124 Before a packaging operation begins,
dimulai, hendaklah dilakukan
checks should be carried out to
pemeriksaan untuk memastikan
ensure that the work area and
bahwa area kerja dan peralatan telah
equipment are clean and free from
bersih serta bebas dari produk lain,
any products, product residues or
sisa produk lain atau dokumen lain
documents not required for the
yang tidak diperlukan untuk kegiatan
operation. The line-clearance should
pengemasan yang bersangkutan.
be performed according to an
Kesiapan jalur pengemasan
appropriate check-list.
hendaklah dilaksanakan sesuai daftar
periksa yang tepat.
6.125 Semua penerimaan produk ruahan,
6.125 All deliveries of bulk product,
bahan pengemas dan bahan cetak
packaging materials and other printed
lain hendaklah diperiksa dan
materials should be checked and
diverifikasi kebenarannya terhadap
verified for their correctness against
Prosedur Pengemasan Induk atau
the Master Packaging Procedure or a
perintah pengemasan khusus.
specific packaging order.
Prakodifikasi Bahan Pengemas
Pre-coding of Components
6.126 Label, karton dan bahan pengemas
6.126 Labels, cartons, packaging materials
dan bahan cetak lain yang
and other printed materials that
memerlukan prakodifikasi dengan
require pre-coding with a batch
nomor bets/lot, tanggal daluwarsa dan
number or lot number, expiration date,
informasi lain sesuai dengan perintah
or other information specific to a given
pengemasan hendaklah diawasi
packaging order should be strictly
dengan ketat pada tiap tahap proses,
controlled at all stages of the process,
sejak diterima dari gudang sampai
from the time of delivery from the
menjadi bagian dari produk atau
warehouse until become parts of
dimusnahkan.
finished packages or are destroyed.
6.127 Bahan pengemas dan bahan cetak
6.127 Packaging materials and other printed
lain yang sudah dialokasikan untuk
materials allocated for pre-coding
prakodifikasi hendaklah disimpan di
should be stored in sealed containers
dalam wadah yang tertutup rapat dan
within an appropriate area for proper
ditempatkan di area terpisah serta
security and segregation.
terjamin keamanannya.

6.128 Proses prakodifikasi bahan pengemas


6.128 Pre-coding of packaging materials and
dan bahan cetak lain hendaklah
other printed materials should take
dilakukan di area yang terpisah dari
place in an area isolated from other
kegiatan pengemasan lain. Khusus
packaging operations. Attention
untuk proses prakodifikasi secara
should be paid to manual printing
manual hendaklah diperhatikan untuk
which should be re-checked at regular
melakukan pemeriksaan kembali
intervals.
dengan interval yang teratur.

6.129 Seluruh bahan pengemas dan bahan


6.129 All pre-coded packaging materials and
cetak lain yang telah diberi
other printed materials should be
prakodifikasi hendaklah diperiksa
checked before transfer to packaging
sebelum ditransfer ke area
area.
pengemasan.

Kesiapan Jalur
Line Clearance
6.130 Segera sebelum menempatkan bahan
6.130 Immediately prior to the placement of
pengemas dan bahan cetak lain pada
packaging materials and other printed
jalur pengemasan, personil
materials on the packaging line, a line
penanggung jawab yang ditunjuk dari
clearance check should be made by a
bagian pengemasan hendaklah
designated responsible packaging
melakukan pemeriksaan kesiapan
person in accordance with a written
jalur sesuai dengan prosedur tertulis
line clearance procedure, approved by
yang disetujui oleh kepala bagian
the head of Quality Management
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu),
(Quality Assurance), to:
untuk:
a) memastikan bahwa semua bahan
a) verify that all materials and
dan produk yang sudah dikemas
packaged products from the
dari kegiatan pengemasan
previous packaging operation have
sebelumnya telah benar
been removed from the packaging
disingkirkan dari jalur pengemasan
line and line area;
dan area sekitarnya;
b) memeriksa kebersihan jalur dan
b) check the line and immediate area
area sekitarnya: dan
for general cleanliness; and
c) memastikan kebersihan peralatan
c) verify that the equipment has been
yang akan dipakai.
properly cleaned.
Praktik Pengemasan
Packaging Practices
6.131 Risiko kesalahan terjadi dalam
6.131 Risk of packaging errors can be
pengemasan dapat diperkecil dengan
minimized by the following means:
cara sebagai berikut:
a) menggunakan label dalam
a) the use of roll-feed labels;
gulungan;
b) pemberian penandaan bets pada
b) on-line batch coding;
jalur pemasangan label;
c) dengan menggunaan alat pemindai
c) use of electronic code readers and
dan penghitung label elektronis;
labels counters;
d) label dan bahan cetak lain didesain
d) labels and other printed materials
sedemikian rupa sehingga masing-
designed with distinct marks for
masing mempunyai tanda khusus
different products; and
untuk tiap produk yang berbeda;
dan
e) di samping pemeriksaan secara
e) in addition to visual checks during
visual selama pengemasan
the packaging run, independent
berlangsung, hendaklah dilakukan
Quality Control checks during and
pula pemeriksaan secara
at the end of the run should be
independen oleh bagian
performed.
Pengawasan Mutu selama dan
pada akhir proses pengemasan.

6.132 Perhatian khusus hendaklah diberikan


6.132 Special care should be taken when
bila memakai label-potong dan ketika
using cut-labels and when over-
proses prakodifikasi dilakukan di luar
printing is carried out off-line.
jalur pengemasan.

6.133 Produk yang penampilannya mirip


hendaklah tidak dikemas pada jalur 6.133 Products of similar appearance should
yang berdampingan kecuali ada not be packaged in close proximity
pemisahan secara fisik. unless there is physical segregation.

6.134 Pada tiap jalur pengemasan nama


6.134 At each packaging line the name and
dan nomor bets produk yang sedang
batch of the product being packaged
dikemas hendaklah dapat terlihat
should be prominently displayed.
dengan jelas.

6.135 Wadah yang dipakai untuk


menyimpan produk ruahan, produk 6.135 Containers in which bulk product,
partly packed product, or sub-batch is
yang baru sebagian dikemas, atau
stored should be labelled or market
subbets hendaklah diberi label atau
with an indication of product identity,
penandaan yang menunjukkan
quantity, batch and status.
identitas, jumlah, nomor bets dan
status produk tersebut.

6.136 Wadah yang akan diisi hendaklah


6.136 Containers to be filled should be
diserahkan ke jalur atau tempat
supplied to the packaging line or
pengemasan dalam keadaan bersih.
station in a clean condition. Attention
Perhatian hendaklah diberikan untuk
should be given to avoiding and
menghindarkan dan menghilangkan
removing any contaminants such as
cemaran seperti pecahan kaca dan
glass fragments and metal particles.
partikel logam.

6.137 Semua personil bagian pengemasan


6.137 All packaging personnel should be
hendaklah memperoleh pelatihan agar
trained to recognize in-process control
memahami persyaratan pengawasan
requirements and report any deviation
selama-proses dan melaporkan tiap
they may detect while performing their
penyimpangan yang ditemukan pada
specific responsibilities.
saat mereka menjalankan tanggung
jawab spesifik tersebut.

6.138 Area pengemasan hendaklah


6.138 Packaging areas should be cleaned at
dibersihkan secara teratur dan sering
frequent intervals throughout the work
selama jam kerja dan tiap ada
day and at any time a spill of material
tumpahan bahan. Personil kebersihan
occurs. Personnel engaged in
hendaklah diberi pelatihan untuk tidak
cleaning should be trained to avoid
melakukan praktik yang dapat
practices that could cause mix-up or
menyebabkan kecampurbauran atau
cross-contamination.
pencemaran silang.

6.139 Bila ditemukan bahan pengemas


6.139 Any printed packaging material found
cetak pada saat pembersihan
in clean-up should be turned over to a
hendaklah diberikan kepada
supervisor, and be placed in a
supervisor, yang selanjutnya
designated container for reconciliation
ditempatkan di dalam wadah yang
and destruction at the end packaging
disediakan untuk keperluan
run.
rekonsiliasi dan kemudian
dimusnahkan pada akhir proses
pengemasan.

6.140 Kemasan akhir dan kemasan


6.140 Finished or semi-finished packages
setengah jadi yang ditemukan di luar
that are observed off the packaging
jalur pengemasan hendaklah
line should be given to the supervisor
diserahkan kepada supervisor dan
and never returned directly of the
tidak boleh langsung dikembalikan ke
packaging line. If the package can be
jalur pengemasan. Bila produk
identified by the supervisor from its
tersebut setelah diperiksa oleh
labelling which is of the same lot being
supervisor ternyata identitasnya sama
packaged and if the package is
dengan bets yang sedang dikemas
otherwise in satisfactory condition, it
dan keadaannya baik, maka
may be returned to the line. Otherwise
supervisor dapat mengembalikannya
the material should be scrapped and
ke jalur pengemasan yang sedang
the amount recorded.
berjalan. Kalau tidak, maka bahan
tersebut hendaklah dimusnahkan dan
jumlahnya dicatat.

6.141 Produk yang telah diisikan ke dalam 6.141 Products filled into their final
wadah akhir tetapi belum diberi label containers and held awaiting labelling
hendaklah dipisahkan dan diberi should be segregated and marked so
penandaan untuk menghindarkan as to avoid mix-up.
kecampurbauran.

6.142 Bagian peralatan pengemas yang 6.142 Packaging equipment whose parts do
biasanya tidak bersentuhan dengan not normally come in contact with the
produk ruahan tapi dapat menjadi bulk product but in which dust, debris,
tempat penumpukan debu, serpihan, packaging components or product
bahan pengemas ataupun produk might collect and later fall into the
yang kemudian dapat jatuh ke dalam product or otherwise become a
produk atau mencemari atau dapat contaminant or source of mix-up,
menjadi penyebab kecampurbauran should be appropriately cleaned.
produk yang sedang dikemas,
hendaklah dibersihkan dengan
cermat.

6.143 Hendaklah diambil tindakan untuk 6.143 Measures should be taken to control
mengendalikan penyebaran debu the spread of dust during packaging
selama proses pengemasan especially of dry products. Segregated
khususnya produk kering. Area packaging areas are necessary for
pengemasan yang terpisah diperlukan some products e.g. potent low dose or
untuk produk tertentu misalnya obat toxic products and sensitizing agents.
yang berdosis rendah dan berpotensi Compressed air should never be used
tinggi atau produk toksik dan bahan to clean equipment within an
yang dapat menimbulkan sensitisasi. operation packaging area where there
Udara bertekanan tidak boleh is danger of cross-contamination.
digunakan untuk membersihkan
peralatan di area kegiatan
pengemasan di mana pencemaran-
silang dapat terjadi.

6.144 Pemakaian sikat hendaklah dibatasi 6.144 Brushes should be restricted in use
karena dapat menimbulkan bahaya because of the contamination hazard
pencemaran dari bulu sikat dan/atau of hairs or bristles and/or particles
partikel yang menempel pada sikat. held in the brushes.

6.145 Personil hendaklah diingatkan untuk 6.145 Personnel should be cautioned not to
tidak menaruh bahan pengemas atau place packaging components or
produk di dalam saku mereka. Bahan products in their pockets. Such
tersebut hendaklah dibawa dengan material should be carried only in their
tangan atau di dalam wadah yang hands or in closed, properly identified
tertutup dan diberi tanda yang jelas. containers.

6.146 Bahan yang diperlukan dalam proses 6.146 Essential supplies, such as lubricants,
pengemasan seperti pelumas, adhesive, inks, cleaning fluids, etc.
perekat, tinta, cairan pembersih, dan should be kept in containers that look
sebagainya, hendaklah disimpan di completely different from any
dalam wadah yang jelas tampak
container that is used for product
berbeda dengan wadah yang dipakai
packaging and should be prominently
untuk pengemasan produk dan
and clearly labelled as to their
hendaklah diberi penandaan yang contents.
jelas dan mencolok sesuai dengan
isinya.

6.147 Alat pemindai kode elektronik, alat


6.147 Checks should be made to ensure
penghitung dan peralatan lain yang
that any electronic code readers, label
serupa, hendaklah diperiksa untuk
counters or similar devices are
memastikan alat-alat tersebut bekerja
operating correctly.
dengan benar.

6.148 Informasi tercetak dan dalam bentuk


6.148 Printed and embossed information on
huruf timbul pada bahan pengemas
packaging materials should be distinct
hendaklah terlihat jelas, tidak
and resistant to fading or erasing.
memudar dan tidak mudah terhapus.

6.149 Pengawasan pada jalur pengemasan


6.149 On-line control of the product during
selama proses pengemasan
packaging should include at least
hendaklah meliputi paling sedikit hal-
checking the following:
hal sebagai berikut:
a) tampilan kemasan secara umum;
a) general appearance of the
packages;
b) apakah kemasan sudah lengkap;
b) whether the packages are
complete;
c) apakah produk dan bahan
c) whether the correct products and
pengemas yang dipakai sudah
packaging materials are used;
benar;
d) apakah prakodifikasi sudah benar;
d) whether any over-printing is
correct;
e) apakah monitor pada jalur sudah
e) correct functioning of line monitors.
berfungsi dengan benar.

Sampel yang sudah diambil dari jalur


Samples taken away from the
pengemasan hendaklah tidak
packaging line should not be returned.
dikembalikan.

6.150 Produk yang telah mengalami


6.150 Products which have been involved in
kejadian tak normal hendaklah khusus
an unusual event should only be
diperiksa, diinvestigasi dan disetujui
reintroduced into the process after
terlebih dahulu oleh personil yang
special inspection, investigation and
diberi wewenang sebelum
approval by authorised personnel.
dimasukkan ke dalam proses
Detailed record should be kept of this
pengemasan. Hendaklah dibuat
operation.
cacatan detil dari aktifitas tersebut.

6.151 Bila selama rekonsiliasi ditemukan


6.151 Any significant or unusual discrepancy
perbedaan yang signifikan atau tidak
observed during reconciliation of the
normal antara jumlah produk ruahan
amount of bulk product and printed
dan bahan pengemas cetak
packaging materials and the number
dibandingkan terhadap jumlah unit
of units produced should be
yang diproduksi, maka sebelum
investigated and satisfactorily
diluluskan hendaklah dilakukan
accounted for before release.
investigasi dan pertanggungjawaban
secara memuaskan terlebih dahulu.

6.152 Setelah proses pengemasan selesai,


6.152 Upon completion of a packaging
bahan pengemas yang tidak terpakai
operation, any unused batch-coded
tetapi telah diberi prakodifikasi
packaging materials should be
hendaklah dimusnahkan dan
destroyed and the destruction
pemusnahan tersebut dicatat. Bila
recorded. A documented procedure
bahan cetakan belum diberi
should be followed if uncoded printed
prakodifikasi akan dikembalikan ke
materials are returned to stock.
persediaan gudang, hendaklah
mengikuti prosedur terdokumentasi.

Penyelesaian Kegiatan Pengemasan


Completion of the Packaging Operations
6.153 Pada penyelesaian kegiatan
6.153 On the completion of the packaging
pengemasan, hendaklah kemasan
operations, the last production
terakhir diperiksa dengan cermat
package should be carefully checked
untuk memastikan bahwa kemasan
to confirm that it fully agrees with the
produk tersebut sepenuhnya sesuai
Master Packaging Procedure.
dengan Prosedur Pengemasan Induk.

6.154 Hanya produk yang berasal dari satu


6.154 Only finished goods from a single
bets dari satu kegiatan pengemasan
packaging operation should be placed
saja yang boleh ditempatkan pada
on a pallet. Any partial carton and the
satu palet. Bila ada karton yang tidak
quantity contained should be indicated
penuh maka jumlah kemasan
on the carton.
hendaklah dituliskan pada karton
tersebut.

6.155 Setelah proses rekonsiliasi


6.155 The removal of excess packaging
pengemasan, kelebihan bahan
components and bulk product, after
pengemas dan produk ruahan yang
reconciliation, should be closely
akan disingkirkan hendaklah diawasi
supervised to ensure that only the
dengan ketat agar hanya bahan dan
packaging components and bulk
produk yang dinyatakan memenuhi
product permitted to be returned to the
syarat saja yang dapat dikembalikan
warehouse are saved and that these
ke gudang untuk dimanfaatkan lagi.
are properly identified.
Bahan dan produk tersebut hendaklah
diberi penandaan yang jelas.

6.156 Supervisor hendaklah mengawasi


6.156 The supervisor should oversee the
penghitungan dan pemusnahan
counting and destruction of non-
bahan pengemas dan produk ruahan
returnable packaging components and
yang tidak dapat lagi dikembalikan ke
bulk product. All unused coded
gudang. Semua sisa bahan
materials should be reconciled and
pengemas yang sudah diberi
destroyed. Quantities destroyed
penandaan tapi tidak terpakai
should be recorded on the Batch
hendaklah dihitung dan dimusnahkan.
Packaging Record.
Jumlah yang dimusnahkan hendaklah
dicatat pada Catatan Pengemasan
Bets.
6.157 Supervisor hendaklah menghitung
6.157 The supervisor should calculate and
dan mencatat jumlah pemakaian neto
record the net used for all packaging
semua bahan pengemas dan produk
components and bulk product.
ruahan.

6.158 Tiap penyimpangan hasil yang tidak


6.158 Any unexplained yield discrepancies
dapat dijelaskan atau tiap kegagalan
or failures to comply with the
untuk memenuhi spesifikasi
specifications should be thoroughly
hendaklah diselidiki secara teliti
investigated, with consideration
dengan mempertimbangkan bets atau
extended to other batches or other
produk lain yang mungkin juga
products which might also be affected.
terpengaruh.

6.159 Setelah rekonsiliasi disetujui, produk


6.159 After acceptable reconciliation, the
jadi hendaklah ditempatkan di area
finished product should be delivered
karantina produk jadi sambil
to the finished product detention area
menunggu pelulusan dari kepala
pending final release by the head of
bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Quality Management (Quality
Mutu).
Assurance).

PENGAWASAN SELAMA-PROSES
IN-PROCESS CONTROL
6.160 Untuk memastikan keseragaman bets
6.160 To assure batch uniformity and
dan keutuhan obat, prosedur tertulis
integrity of medicinal products, written
yang menjelaskan pengambilan
procedures describing sample taking,
sampel, pengujian atau pemeriksaan
the controls or examinations to be
yang harus dilakukan selama proses
conducted on in-process product of
dari tiap bets produk hendaklah
each batch should be performed
dilaksanakan sesuai dengan metode
according to methods approved by the
yang telah disetujui oleh kepala
head of Quality Management (Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Assurance) and the results recorded.
Mutu) dan hasilnya dicatat.
Such control is intended to monitor the
Pengawasan tersebut dimaksudkan
product yield and validate the
untuk memantau hasil dan
performance of the production
memvalidasi kinerja dari proses
process that may be responsible for
produksi yang mungkin menjadi
causing variability in the character-
penyebab variasi karakteristik produk
istics of in-process products.
dalam-proses.

6.161 Prosedur tertulis untuk pengawasan


6.161 Written in-process control procedures
selama-proses hendaklah dipatuhi.
should be followed. These procedures
Prosedur tersebut hendaklah
should describe the point of sampling,
menjelaskan titik pengambilan
frequency of sampling, number of
sampel, frekuensi pengambilan
samples to be taken, specification to
sampel, jumlah sampel yang diambil,
be checked, in the limits of
spesifikasi yang harus diperiksa dan
acceptability for each specification.
batas penerimaan untuk tiap
spesifikasi.

6.162 Di samping itu, pengawasan selama-


6.162 In addition, in-process control should
proses hendaklah mencakup, tapi
include, but not limited to the following
tidak terbatas pada prosedur umum
general procedures:
sebagai berikut:
a) semua parameter produk, volume
a) all parameter attributes, product fill
atau jumlah isi produk hendaklah
or count should be checked at the
diperiksa pada saat awal dan
start of processing or packaging
selama proses pengolahan atau
run; and
pengemasan; dan
b) kemasan akhir hendaklah diperiksa
b) finished packages should be
selama proses pengemasan
checked throughout the run at
dengan selang waktu yang teratur
regular intervals to assure that they
untuk memastikan kesesuaiannya
fully comply with the specifications
dengan spesifikasi dan memastikan
and that all components are those
semua komponen sesuai dengan
specified in the Master Packaging
yang ditetapkan dalam Prosedur
Procedure.
Pengemasan Induk.

6.163 Selama proses pengolahan dan


6.163 During the batch processing and
pengemasan bets hendaklah diambil
packaging run samples/ packed units
sampel pada awal, tengah dan akhir
should be collected at the beginning,
proses oleh personil yang ditunjuk.
middle and end of operation by
appointed persons.
6.164 Hasil pengujian/inspeksi selama-
6.164 Results of in-process test/inspection
proses hendaklah dicatat, dan
should be recorded, and those
dokumen tersebut hendaklah menjadi
documents should become a part of
bagian dari Catatan Bets.
the Batch Record.
6.165 Spesifikasi pengawasan selama-
6.165 In-process specifications should be
proses hendaklah konsisten dengan
consistent with the product
spesifikasi produk. Spesifikasi
specifications. They should be derived
tersebut hendaklah berasal dari hasil
from previous acceptable process
rata-rata proses sebelumnya yang
average and process variability
diterima dan bila mungkin dari hasil
estimates where possible and
estimasi variasi proses dan ditentukan
determined by the application of
dengan menggunakan metode
suitable statistical methods where
statistis yang cocok bila ada.
appropriate.

BAHAN DAN PRODUK YANG


REJECTED, RECOVERED AND RETURNED
DITOLAK, DIPULIHKAN DAN
MATERIALS AND PRODUCTS
DIKEMBALIKAN
6.166 Rejected materials and products
6.166 Bahan dan produk yang ditolak
should be clearly marked as such and
hendaklah diberi penandaan yang
stored separately in restricted areas.
jelas dan disimpan terpisah di “area
They should either be returned to the
terlarang” (restricted area). Bahan
suppliers or, where appropriate,
atau produk tersebut hendaklah
reprocessed or destroyed. Whatever
dikembalikan kepada pemasoknya
action is taken should be approved
atau, bila dianggap perlu, diolah ulang
and recorded by the head of Quality
atau dimusnahkan. Langkah apa pun
Management (Quality Assurance).
yang diambil hendaklah lebih dulu
disetujui oleh kepala bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
dan dicatat.
6.167 Pengolahan ulang produk yang ditolak
6.167 The reprocessing of rejected products
hendaklah merupakan suatu kekecua-
should be exceptional. It is only
lian. Hal ini hanya diperbolehkan jika
permitted if the quality of the final
mutu produk akhirnya tidak
product is not affected, if the
terpengaruh, bila spesifikasinya
specifications are met and if it is done
dipenuhi dan prosesnya dikerjakan
in accordance with a defined and
sesuai dengan prosedur yang telah
authorised procedure after evaluation
ditetapkan dan disetujui setelah
of the risks involved. Record of the
dilakukan evaluasi terhadap risiko
reprocessing should be kept.
yang mungkin timbul. Catatan
pengolahan ulang hendaklah
disimpan.

6.168 Pemulihan semua atau sebagian dari


6.168 The recovery of all or part of earlier
bets sebelumnya, yang memenuhi
batches, which conform to the
persyaratan mutu, dengan cara
required quality by incorporation into a
penggabungan ke dalam bets lain dari
batch of the same product at a defined
produk yang sama pada suatu tahap
stage of manufacture, should be
pembuatan obat, hendaklah
authorized beforehand. This recovery
diotorisasi sebelumnya. Pemulihan ini
should be carried out in accordance
hendaklah dilakukan sesuai dengan
with a defined procedure after
prosedur yang telah ditetapkan
evaluation of the risks involved,
setelah dilakukan evaluasi terhadap
including any possible effect on shelf
risiko yang mungkin terjadi, termasuk
life. The recovery should be recorded.
kemungkinan pengaruh terhadap
masa edar produk. Pemulihan ini
hendaklah dicatat.

6.169 Kebutuhan pengujian tambahan


6.169 The need for additional testing of any
hendaklah dipertimbangkan oleh
finished product which has been
kepala Pengawasan Mutu terhadap
reprocessed, or into which a
produk hasil pengolahan ulang atau
recovered product has been
bets yang mendapat penambahan
incorporated, should be considered by
dari produk pulihan.
the head of Quality Control
Department.
6.170 Bets yang mengandung produk
6.170 The recovered batch should not be
pulihan hanya boleh diluluskan
released until the incorporating
setelah semua bets asal produk
batches from which the materials
pulihan yang bersangkutan telah
originated have been evaluated and
dinilai dan dinyatakan memenuhi
found suitable for use.
spesifikasi yang ditetapkan.

Produk Kembalian
Returned Products
6.171 Produk yang dikembalikan dari
6.171 Products returned from the market
peredaran dan telah lepas dari
and which have left the control of the
pengawasan industri pembuat
manufacturer should be destroyed
hendaklah dimusnahkan. Produk
unless without doubt their quality is
tersebut dapat dijual lagi, diberi label
satisfactory; they may be considered
kembali atau dipulihkan ke bets
for re-sale, re-labelling or recovery
berikut hanya bila tanpa keraguan
with a subsequent batch only after
mutunya masih memuaskan setelah
they have been critically assessed by
dilakukan evaluasi secara kritis oleh
the head of Quality Management
kepala bagian Manajemen Mutu
(Quality Assurance) in accordance
(Pemastian Mutu) sesuai prosedur
with a written procedure. The nature
tertulis. Evaluasi tersebut meliputi
of the product, any special storage
pertimbangan sifat produk, kondisi
conditions it requires, its condition and
penyimpanan khusus yang diperlukan,
history, and the time elapsed since it
kondisi dan riwayat produk serta lama
was issued should all be taken into
produk dalam peredaran. Bilamana
account in this assessment. Where
ada keraguan terhadap mutu, produk
any doubt arises over the quality of
tidak boleh dipertimbangkan untuk
the product, it should not be
didistribusikan atau dipakai lagi,
considered suitable for re-issue or re-
walaupun pemrosesan ulang secara
use, although basic chemical re-
kimia untuk memperoleh kembali
processing to recover active
bahan aktif dimungkinkan. Tiap
ingredients may be possible. Any
tindakan yang diambil hendaklah
action taken should be appropriately
dicatat dengan baik.
recorded.
6.172 Industri hendaklah menyiapkan
6.172 The manufacturer should establish a
prosedur untuk penahanan,
procedure for holding, investigating
penyelidikan dan pengujian produk
and analysing the returned product
kembalian serta pengambilan
and deciding whether the product may
keputusan apakah produk kembalian
be reprocessed or should be
dapat diproses ulang atau harus
destroyed after critical evaluation is
dimusnahkan setelah dilakukan
made. Based on the evaluation, the
evaluasi secara kritis. Berdasarkan
returned products are categorized as
hasil evaluasi, produk kembalian
follows:
dapat dikategorikan sebagai berikut:
a) produk kembalian yang masih a) returned products which still meet
memenuhi spesifikasi dan karena their specifications and therefore
itu dapat dikembalikan ke dalam may be returned to inventory;
persediaan;
b) produk kembalian yang dapat b) returned products which may be
diproses ulang; dan reprocessed; and
c) produk kembalian yang tidak c) returned products which do not
memenuhi spesifikasi dan tidak meet their specifications and
dapat diproses ulang. cannot be reprocessed.
6.173 Prosedur hendaklah mencakup:
6.173 The procedure should include:
 identifikasi dan catatan mutu
 identifying and recording the quality
produk kembalian;
of returned product;
 penyimpanan produk kembalian
 holding the product in quarantine;
dalam karantina;
 penyelidikan, pengujian dan
 investigation, test and analysis of
analisis produk kembalian oleh
the product by quality control;
bagian Pengawasan Mutu;
 evaluasi yang kritis sebelum
 critical evaluation before the
manajemen mengambil keputusan
management decides whether the
apakah produk dapat diproses
product may be reprocessed or not;
ulang atau tidak; dan
and
 pengujian tambahan terhadap
 additional test for a requirement of
persyaratan dari produk hasil
the reprocessed product.
pengolahan ulang.
6.174 Produk kembalian yang tidak dapat
6.174 Returned products which cannot be
diolah ulang hendaklah dimusnahkan.
reprocessed should be destroyed. A
Prosedur pemusnahan bahan atau
procedure for destruction of rejected
pemusnahan produk yang ditolak
materials or product should be
hendaklah disiapkan. Prosedur ini
available. The procedure should
hendaklah mencakup tindakan
include precautionary measures to
pencegahan terhadap pencemaran
prevent pollution of the environment
lingkungan dan penyalahgunaan
and misuse of the material or product
bahan atau produk oleh orang yang
by unauthorized persons.
tidak mempunyai wewenang.

Dokumentasi
Documentation
6.175 Penanganan produk kembalian dan
6.175 The handling or returned product and
tindak lanjutnya hendaklah
the follow-up actions should be
didokumentasikan dan dilaporkan.
documented and reported. If the
Bila produk harus dimusnahkan,
product is to be destroyed, the
dokumentasi hendaklah mencakup
documentation should include a
berita acara pemusnahan yang diberi
certificate of destruction which is
tanggal dan ditandatangani oleh
dated and signed by the persons
personil yang melaksanakan dan
performing and witnessing the
personil yang menyaksikan
destruction.
pemusnahan.

KARANTINA DAN PENYERAHAN


FINISHED PRODUCT QUARANTINE AND
PRODUK JADI
DELIVERY TO FINISHED STOCK
6.176 Karantina produk jadi merupakan
6.176 Finished product quarantine is the last
tahap akhir pengendalian sebelum
point of control before the product
penyerahan ke gudang dan siap untuk
enters the warehouse and becomes
didistribusikan. Sebelum diluluskan
available for distribution to the market.
untuk diserahkan ke gudang,
Strict controls should be exercised to
pengawasan yang ketat hendaklah ensure that the product and its
dilaksanakan untuk memastikan packaging records meet all specified
produk dan catatan pengemasan bets requirements before release to the
memenuhi semua spesifikasi yang warehouse.
ditentukan.

6.177 Prosedur tertulis hendaklah mencan-


6.177 Written procedures should describe
tumkan cara penyerahan produk jadi
the transfer of finished product into the
ke area karantina, cara penyimpanan
quarantined area, storage while
sambil menunggu pelulusan, persya-
waiting approval, requirements that
ratan yang diperlukan untuk memper-
should be met for approval, and
oleh pelulusan, dan cara pemindahan
subsequent transfer to the finished
selanjutnya ke gudang produk jadi.
goods warehouse.
6.178 Selama menunggu pelulusan dari
6.178 Pending release by the Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Management (Quality Assurance), the
Mutu), seluruh bets/lot yang sudah
entire packaged batch or lot should be
dikemas hendaklah ditahan dalam
detained in the finished goods
status karantina.
quarantine.
6.179 Kecuali sampel untuk pengawasan
6.179 No product except samples for the
mutu, tidak boleh ada produk yang
quality control unit should be
diambil dari suatu bets/lot selama
dispensed from any product lot or
produk tersebut masih ditahan di area
batch while it is being held in the
karantina.
finished goods quarantine area.
6.180 Area karantina merupakan area
6.180 Physical access to the quarantine
terbatas hanya bagi personil yang
area should be restricted, and only
benar-benar diperlukan untuk bekerja
those persons actually required
atau diberi wewenang untuk masuk ke
working in the area or who have been
area tersebut.
properly authorized to enter the area
should be allowed access.
6.181 Produk jadi yang memerlukan kondisi
6.181 Any finished product that requires
penyimpanan khusus hendaklah diberi
special storage conditions should be
penandaan jelas yang menyatakan
appropriately labelled to show the
kondisi penyimpanan yang diperlukan,
required storage conditions, and the
dan produk tersebut hendaklah
material should be stored in
disimpan di area karantina dengan
quarantine under the specified
kondisi yang sesuai.
conditions.
6.182 Pelulusan akhir produk hendaklah
6.182 Final release of the product should be
didahului dengan penyelesaian yang
preceded by the satisfactory
memuaskan dari paling tidak hal
completion of at least the following
sebagai berikut:
events:
a) produk memenuhi persyaratan
a) finished products meet quality
mutu dalam semua spesifikasi
control requirements for all
pengolahan dan pengemasan;
processing and packaging
specifications;
b) sampel pertinggal dari kemasan
b) retention by quality control of
yang dipasarkan dalam jumlah
sufficient finished market
yang mencukupi untuk pengujian
containers as retained samples for
di masa mendatang;
future testing;
c) pengemasan dan penandaan
c) packaging and labelling meet all
memenuhi semua persyaratan
requirements as checked by
sesuai hasil pemeriksaan oleh
Quality Control;
bagian Pengawasan Mutu;
d) rekonsiliasi bahan pengemas
d) the reconciliation of printed
cetak dan bahan cetak dapat
packaging components is
diterima; dan
acceptable; and
e) produk jadi yang diterima di area
e) marketed packages received in the
karantina sesuai dengan jumlah
finished goods quarantine area are
yang tertera pada dokumen
reconciled with the amount shown
penyerahan barang.
on the transfer documents.
6.183 Setelah pelulusan suatu bets/lot oleh
6.183 After the Quality Management (Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Assurance) has approved a batch or a
Mutu), produk tersebut hendaklah
lot, the material should be removed
dipindahkan dari area karantina ke
from the finished goods quarantine
gudang produk jadi.
area to the finished goods storage.
6.184 Sewaktu menerima produk jadi,
6.184 Upon receipt on the finished goods,
personil gudang hendaklah mencatat
the warehouse unit should make entry
pemasukan bets tersebut ke dalam
in the corresponding inventory card for
kartu stok yang bersangkutan.
the batch received.

CATATAN PENGENDALIAN PENGIRIMAN


CONTROL RECORD FOR SHIPMENT OF
OBAT
MEDICINAL PRODUCTS
6.185 Sistem distribusi hendaklah didesain
6.185 A system designed to control the
sedemikian rupa untuk memastikan
shipment of medicinal products should
produk yang pertama masuk
assure that the first incoming material
didistribusikan lebih dahulu.
is distributed first.
6.186 Sistem distribusi hendaklah
6.186 The system should generate records
menghasilkan catatan sedemikian
from which the distribution of each
rupa sehingga distribusi tiap bets/lot
batch or lot medicinal product can be
obat dapat segera diketahui untuk
readily determined to facilitate
mempermudah penyelidikan atau
investigation or recall if necessary.
penarikan kembali jika diperlukan.

6.187 Prosedur tertulis mengenai distribusi


6.187 Written procedures describing the
obat hendaklah dibuat dan dipatuhi.
distribution of medicinal products
should be established and followed.
6.188 Penyimpangan terhadap konsep first-
6.188 Deviation from first-in first-out concept
in first-out (FIFO) atau first-expire first-
should be permitted for only short
out (FEFO) hendaklah hanya
period, and only when authorized by
diperbolehkan untuk jangka waktu
responsible management.
yang pendek dan hanya atas
persetujuan manajemen yang
bertanggung jawab.

PENYIMPANAN BAHAN AWAL, BAHAN


STORAGE OF STARTING MATERIALS,
PENGEMAS, PRODUK ANTARA, PRODUK
PACKAGING MATERIALS,
RUAHAN DAN PRODUK JADI
INTERMEDIATES, BULK PRODUCTS AND
FINISHED PRODUCTS
6.189 Semua bahan dan produk hendaklah
6.189 Materials should be stored in an
disimpan secara rapi dan teratur untuk
orderly manner to prevent any risk of
mencegah risiko kecampurbauran
mix-up or contamination and to
atau pencemaran serta memudahkan
facilitate inspection and maintenance.
pemeriksaan dan pemeliharaan.

6.190 Bahan dan produk hendaklah


6.190 Materials should be stored off the floor
diletakkan tidak langsung di lantai
and sufficiently spaced.
dan dengan jarak yang cukup
terhadap sekelilingnya.

6.191 Bahan dan produk hendaklah


6.191 The materials should be stored under
disimpan dengan kondisi lingkungan
suitable environmental condition. Any
yang sesuai. Penyimpanan yang
specifically required storage condition
memerlukan kondisi khusus
should be provided.
hendaklah disediakan.
6.192 Kondisi penyimpanan obat dan bahan
6.192 Storage conditions for medicinal
hendaklah sesuai dengan yang tertera
products and materials should be in
pada penandaan berdasarkan hasil uji
compliance with the labelling, which is
stabilitas.
based on the results of stability
testing.
6.193 Data pemantauan suhu hendaklah
6.193 Recorded temperature monitoring
tersedia untuk dievaluasi. Alat yang
data should be available for review.
dipakai untuk pemantauan hendaklah
The equipment used for monitoring
diperiksa pada selang waktu yang
should be checked at suitable
telah ditentukan dan hasil
predetermined intervals and the
pemeriksaan hendaklah dicatat dan
results of such checks should be
disimpan. Semua catatan
recorded and retained. All monitoring
pemantauan hendaklah disimpan
records should be kept for at least the
untuk jangka waktu paling tidak sama
shelf-life of the stored material or
dengan umur bahan atau produk yang
product plus 1 year, or as required by
bersangkutan ditambah 1 tahun, atau
national legislation. Temperature
sesuai dengan peraturan pemerintah.
mapping should show uniformity of the
Pemetaan suhu hendaklah dapat
temperature across the storage
menunjukkan suhu sesuai batas
facility. It is recommended that
spesifikasi di semua area fasilitas
temperature monitors be located in
penyimpanan. Disarankan agar alat
areas that are most likely to show
pemantau suhu diletakkan di area
fluctuations.
yang paling sering menunjukkan
fluktuasi suhu.

6.194 Penyimpanan di luar gedung


6.194 Outdoor storage is permissible for
diperbolehkan untuk bahan yang
materials in secured containers (e.g.
dikemas dalam wadah yang kedap
metal drums) and whose condition will
(misalnya drum logam) dan mutunya
not be adversely affected by exposure
tidak terpengaruh oleh suhu atau
to temperature or other conditions.
kondisi lain.

6.195 Kegiatan pergudangan hendaklah


6.195 Storage operations should be
terpisah dari kegiatan lain.
adequately segregated from other
operations.
6.196 Semua penyerahan ke area
6.196 All deliveries to storage areas,
penyimpanan, termasuk bahan
including returns, should be properly
kembalian, hendaklah didokumentasi-
documented.
kan dengan baik.

6.197 Tiap bets bahan awal, bahan


6.197 Each batch of starting materials,
pengemas, produk antara, produk
packaging materials, intermediates,
ruahan dan produk jadi yang disimpan
bulk products and finished products
di area gudang hendaklah mempunyai
stored in storage areas should have
kartu stok. Kartu stok tersebut
an inventory card. Inventory cards
hendaklah secara periodik
should be periodically reconciled and
direkonsiliasi dan bila ditemukan
if there is any discrepancy found it
perbedaan hendaklah dicatat dan
should be recorded and justified when
diberikan alasan bila jumlah yang
the quantity approved for use is
disetujui untuk pemakaian berbeda
different from the original receipt or
dari jumlah pada saat penerimaan
delivery. This should be documented
atau pengiriman. Hal ini hendaklah
with a written explanation.
didokumentasikan dengan penjelasan
tertulis.

Penyimpanan Bahan Awal dan Bahan


Storage of Starting Materials and
Pengemas
Packaging Materials
6.198 Pemisahan secara fisik atau cara lain
6.198 Physical or other equivalent validated
yang tervalidasi (misalnya cara
(e.g. electronic) segregation should be
elektronis) hendaklah disediakan
provided for the storage of rejected,
untuk penyimpanan bahan atau
expired, recalled or returned materials
produk yang ditolak, daluwarsa, ditarik
or products. The materials or
dari peredaran atau obat atau bahan
products, and areas concerned should
kembalian. Bahan atau produk, dan
be appropriately identified.
area penyimpanan tersebut hendaklah
diberi identitas yang tepat.

6.199 Semua bahan awal dan bahan


6.199 All starting materials and packaging
pengemas yang diserahkan ke area
materials delivered to storage areas
penyimpanan hendaklah diperiksa
should be checked for proper identity,
kebenaran identitas, kondisi wadah
condition of container and approval of
dan tanda pelulusan oleh bagian
Quality Control unit.
Pengawasan Mutu.

6.200 Bila identitas atau kondisi wadah


6.200 If the identity or condition of any
bahan awal atau bahan pengemas
container of starting materials or
diragukan atau tidak sesuai dengan
packaging materials is suspicious or
persyaratan identitas atau kondisinya,
does not comply with the
wadah tersebut hendaklah dikirim ke
area karantina. Selanjutnya pihak requirements of identity or condition,
Pengawasan Mutu hendaklah that container should be delivered to
menentukan status bahan tersebut. the quarantine area. The Quality
Control unit shall determine the
disposition of the material.
6.201 Bahan awal dan bahan pengemas
6.201 Rejected starting materials and
yang ditolak hendaklah tidak disimpan
packaging materials should not be
bersama-sama dengan bahan yang
stored together with approved
sudah diluluskan, tapi dalam area
materials. They are to be stored in the
khusus yang diperuntukkan bagi
assigned location for rejects.
bahan yang ditolak.

6.202 Bahan cetak hendaklah disimpan di


6.202 Printed materials should be stored in a
“area penyimpanan terlarang”
restrictive storage area and dispensed
(restricted storage area) dan
under strict supervision.
penyerahan di bawah pengawasan
yang ketat.

6.203 Stok tertua bahan awal dan bahan


6.203 The oldest stock of approved starting
pengemas dan yang mempunyai
materials and packaging materials
tanggal daluwarsa paling dekat
(FIFO-First In First Out principle) and
hendaklah digunakan terlebih dahulu
those nearing expiration date should
(prinsip FIFO dan FEFO).
be used first (FEFO- First Expired
First Out principle).
6.204 Bahan awal dan bahan pengemas
6.204 Starting materials and packaging
hendaklah diuji ulang terhadap
materials should be retested for
identitas, kekuatan, mutu dan
identity, strength, quality and purity as
kemurnian, sesuai kebutuhan, misal:
necessary e.g. after storage periods,
setelah disimpan lama, atau terpapar
or after exposure to air, heat or other
ke udara, panas atau kondisi lain yang
condition that may adversely affect
mungkin berdampak buruk terhadap
their quality.
mutu.

Penyimpanan Produk Antara, Produk


Storage of Intermediate, Bulk and Finished
Ruahan dan Produk jadi
Products
6.205 Produk antara dan produk ruahan
6.205 Intermediate and bulk products should
hendaklah disimpan pada kondisi
be kept under appropriate conditions.
yang tepat.

6.206 Tiap penerimaan hendaklah diperiksa


6.206 Each delivery should be checked to
untuk memastikan bahwa bahan yang
verify that the material delivered
diterima sesuai dengan dokumen
agrees with the delivery
pengiriman.
documentation.
6.207 Tiap wadah produk antara, produk
6.207 Each container of intermediates, bulk
ruahan dan produk jadi yang
products and finished products
diserahkan ke area penyimpanan
delivered to the storage area should
hendaklah diperiksa kesesuaian
be checked for proper identification,
identitas dan kondisi wadah.
and condition of containers.
6.208 Bila identitas atau kondisi wadah
6.208 If the identity or condition of any
produk antara, produk ruahan dan
container of intermediates, bulk
produk jadi diragukan atau tidak
products and finished products is
sesuai dengan persyaratan identitas
suspected, or does not comply with
atau kondisinya, wadah tersebut
the requirements of identity or
hendaklah dikirim ke area karantina.
condition, that container should be
Selanjutnya pihak Pengawasan Mutu
retained in the quarantine for Quality
hendaklah menentukan status produk
Control inspection and disposition.
tersebut.
BAB 7
CHAPTER 7

PENGAWASAN MUTU QUALITY CONTROL


PRINSIP
PRINCIPLE
Pengawasan Mutu merupakan bagian yang
Quality Control is an essential part of Good
esensial dari Cara Pembuatan Obat yang Baik
Manufacturing Practices to provide assurance
untuk memberikan kepastian bahwa produk
that the products will be consistently of a
secara konsisten mempunyai mutu yang
quality appropriate to their intended use. The
sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
involvement and commitment of all concerned
Keterlibatan dan komitmen semua pihak yang
at all stages are mandatory towards the
berkepentingan pada semua tahap
achievement of this quality objective from the
merupakan keharusan untuk mencapai
start of manufacturing to the distribution of the
sasaran mutu mulai dari awal pembuatan
finished product.
sampai kepada distribusi produk jadi.

Pengawasan Mutu mencakup pengambilan


Quality Control is concerned with sampling,
sampel, spesifikasi, pengujian serta termasuk
specifications and testing as well as the
pengaturan, dokumentasi dan prosedur
organisation, documentation and release
pelulusan yang memastikan bahwa semua procedures which ensure that the necessary
pengujian yang relevan telah dilakukan, dan and relevant tests are carried out, and that
bahan tidak diluluskan untuk dipakai atau materials are not released for use, nor
produk diluluskan untuk dijual, sampai products released for sale or supply, until their
mutunya telah dibuktikan memenuhi quality has been judged satisfactory.
persyaratan.

Pengawasan Mutu tidak terbatas pada


Quality Control is not confined to laboratory
kegiatan laboratorium, tapi juga harus terlibat
operations, but must be involved in all
dalam semua keputusan yang terkait dengan
decisions which may concern the quality of
mutu produk. Ketidaktergantungan
the product. The independence of Quality
Pengawasan Mutu dari Produksi dianggap hal
Control from Production is considered
yang fundamental agar Pengawasan Mutu
fundamental to the satisfactory operation of
dapat melakukan kegiatan dengan
Quality Control. (See also Chapter 1 Quality
memuaskan. (Lihat juga Bab 1 Manajemen
Management)
Mutu).

UMUM
GENERAL
7.1 Tiap pemegang izin pembuatan harus
7.1 Each holder of a manufacturing
mempunyai Bagian Pengawasan Mutu.
authorization must have a Quality
Bagian ini harus independen dari bagian
Control Department. This department
lain dan di bawah tanggung jawab dan
must be independent from other
wewenang seorang dengan kualifikasi
departments, and under the authority of
dan pengalaman yang sesuai, yang
a person with appropriate qualifications
membawahi satu atau beberapa
and experience, who has one or several
laboratorium. Sarana yang memadai
control laboratories at his disposal.
harus tersedia untuk memastikan bahwa
Adequate resources must be available to
segala kegiatan Pengawasan Mutu
ensure that all the Quality Control
dilaksanakan dengan efektif dan dapat
arrangements are effectively and reliably

Edisi 2012 2012 Edition


- 76
Bab 7 – Pengawasan Mutu Chapter 7 – Quality Control

diandalkan.
carried out.
7.2 Tugas utama kepala bagian
7.2 The principal duties of the head of
Pengawasan Mutu dijelaskan pada Bab
Quality Control are summarised in
2 Personalia. Bagian Pengawasan Mutu
Chapter 2 Personnel. The Quality
secara keseluruhan juga mempunyai
Control Department as a whole will also
tanggung jawab, antara lain adalah:
have other duties, such as:
 membuat, memvalidasi dan
 to establish, validate and implement
menerapkan semua prosedur
all quality control procedures,
pengawasan mutu,
 menyimpan sampel pembanding dari
 keep the reference samples of
bahan dan produk,
materials and products,
 memastikan pelabelan yang benar
 ensure the correct labelling of
pada wadah bahan dan produk,
containers of materials and products,
 memastikan pelaksanaan peman-
 ensure the monitoring of the stability
tauan stabilitas dari produk,
of the products,
 ikut serta pada investigasi dari
 participate in the investigation of
keluhan yang terkait dengan mutu
complaints related to the quality of
produk,
the product,
 dll.
 etc.
Semua kegiatan tersebut hendaklah
All these operations should be carried
dilakukan sesuai dengan prosedur
out in accordance with written
tertulis, dan dicatat di mana perlu.
procedures and, where necessary,
recorded.
7.3 Dokumentasi dan prosedur pelulusan
7.3 Documentations and approval
yang diterapkan bagian Pengawasan
procedures applied by the quality control
Mutu hendaklah menjamin bahwa
unit should ensure that the necessary
pengujian yang diperlukan telah
tests are carried out before the materials
dilakukan sebelum bahan digunakan
are used for production and products are
dalam produksi dan produk disetujui
approved for distribution.
sebelum didistribusikan.

Lihat juga Bab 1 Manajemen Mutu.


See also Chapter 1 Quality Management.

CARA BERLABORATORIUM
GOOD QUALITY CONTROL LABORATORY
PENGAWASAN MUTU YANG BAIK
PRACTICES
7.4 Personil, bangunan dan fasilitas serta
7.4 The personnel, premises, and equipment
peralatan laboratorium hendaklah sesuai
in the laboratories should be appropriate
untuk jenis tugas yang ditentukan dan
to the tasks imposed by the nature and
skala kegiatan pembuatan obat.
the scale of the manufacturing
Penggunaan laboratorium luar sesuai
operations. The use of outside
dengan ketentuan yang tercantum dalam
laboratories, in conformity with the
Bab 11 Pembuatan dan Analisis
principles detailed in Chapter 11
Berdasarkan Kontrak, dapat diterima
Contract Manufacture and Analysis, can
untuk hal tertentu
be accepted for particular reasons.
7.5 Bangunan dan fasilitas Laboratorium
7.5 Control Laboratory premises should
Pengawasan Mutu memenuhi
meet the general and specific
persyaratan umum dan khusus untuk
requirements for Quality Control areas
Pengawasan Mutu yang disebutkan
given in Chapter 3 Building and Facility.

Edisi 2012 2012 Edition


- 77
pada Bab 3 Bangunan dan Fasilitas.

7.6 Personil Pengawasan Mutu hendaklah


7.6 Quality Control personnel should meet
memenuhi persyaratan umum yang
the general requirements given in
diuraikan pada Bab 2 Personalia.
Chapter 2 Personnel.
7.7 Peralatan Pengawasan Mutu hendaklah
7.7 Quality Control equipment should meet
memenuhi persyaratan umum yang
the general requirements given in
diuraikan pada Bab 4 Peralatan.
Chapter 4 Equipment.
7.8 Pereaksi dan Media Perbenihan
7.8 Reagents and Culture Media
a) Penerimaan atau pembuatan
a) All reagents and culture media
pereaksi dan media perbenihan
should be recorded upon receipt or
hendaklah dicatat.
preparation.
b) Pereaksi dan media perbenihan
b) Reagents and culture media made
yang dibuat di laboratorium
up in the laboratory should be
hendaklah mengikuti prosedur
prepared following written procedures
pembuatan tertulis dan diberi label
and appropriately labelled. The label
yang sesuai. Pada label hendaklah
should indicate the concentration,
dicantumkan konsentrasi, faktor
standardization factor, shelf-life, re-
standardisasi, masa simpan, tanggal
standardization due date and storage
standardisasi ulang dan kondisi
conditions. The label should be
penyimpanan. Label hendaklah
signed and dated by the person
ditandatangani dan dibubuhi tanggal
preparing the reagent.
oleh petugas yang membuat
pereaksi tersebut.
c) Baik kontrol positif maupun kontrol c) Both positive and negative controls
negatif hendaklah digunakan untuk should be applied to verify the
memastikan kesesuaian media suitability of culture media. The size
perbenihan. Konsentrasi inokulum of the inoculum used in positive
dalam kontrol positif hendaklah controls should be appropriate to the
disesuaikan dengan kepekaan sensitivity required.
pertumbuhan yang diinginkan.

7.9 Baku Pembanding


7.9 Reference Standards
a) Baku pembanding hendaklah
a) Reference standards should be
menjadi tanggung jawab personil
under the responsibility of a
yang ditunjuk.
designated person.
b) Baku pembanding hendaklah diguna-
b) Reference standards should be used
kan sesuai peruntukannya seperti
only for the purpose described in the
yang diuraikan dalam monografi
appropriate monograph.
yang bersangkutan.
c) Baku pembanding sekunder atau
c) Secondary or working reference
baku pembanding kerja dapat dibuat
standards may be established by the
dan dipakai setelah dilakukan
application of appropriate tests and
pengujian yang sesuai dan
checks at regular intervals to correct
pemeriksaan berkala untuk
deviations and to assure the
mengoreksi penyimpangan yang
accuracy of the result.
terjadi serta menjamin ketepatan
hasilnya.
d) Semua baku pembanding hendaklah
d) All reference standards should be
disimpan dan ditangani secara tepat
stored and used in a manner which
agar tidak berpengaruh terhadap
will not adversely affect their quality.
mutunya.
e) Pada label baku pembanding
e) The label of reference standards
hendaklah dicantumkan kadar,
should indicate the concentration,
tanggal pembuatan, tanggal
date of manufacture, expiration date,
daluwarsa, tanggal pertama kali tutup
date the closure is first opened and
wadahnya dibuka dan bila perlu
storage conditions where appropriate.
kondisi penyimpanannya.

7.10 Bila perlu, tanggal penerimaan tiap


7.10 Where necessary, the date of receipt of
bahan yang digunakan untuk kegiatan
any substance used for testing
pengujian (misal, pereaksi dan baku
operations (e.g. reagents and reference
pembanding) hendaklah tercantum pada
standards) should be indicated on the
wadahnya. Instruksi penggunaan dan
container. Instructions for use and
penyimpanan hendaklah diikuti. Dalam
storage should be followed. In certain
hal tertentu perlu dilakukan uji
cases it may be necessary to carry out
identifikasi dan/atau pengujian lain untuk
an identification test and/or other testing
bahan pereaksi pada waktu diterima
of reagent materials upon receipt or
atau sebelum digunakan.
before use.
7.11 Hewan yang digunakan untuk pengujian
7.11 Animals used for testing components,
komponen, bahan atau produk,
materials or products, should, where
hendaklah, bila perlu, dikarantina
appropriate, be quarantined before use.
sebelum digunakan. Hewan tersebut
They should be maintained and
hendaklah dipelihara dan diawasi
controlled in a manner that assures their
sedemikian untuk memastikan
suitability for the intended use. They
kesesuaian tujuan penggunaannya.
should be identified, and adequate
Hewan tersebut hendaklah diidentifikasi
records should be maintained, showing
dan catatan yang memadai hendaklah
the history of their use.
disimpan dan dijaga agar dapat
menunjukkan riwayat penggunaannya.

DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
7.12 Dokumentasi laboratorium hendaklah
7.12 Laboratory documentation should follow
mengikuti prinsip yang diuraikan dalam
the principles given in Chapter 10
Bab 10 Dokumentasi. Bagian penting
Documentation. An important part of this
dokumentasi yang berkaitan dengan
documentation deals with Quality Control
Pengawasan Mutu berikut ini hendaklah
and the following details should be
tersedia di bagian Pengawasan Mutu:
readily available to the Quality Control
department:
 spesifikasi;
 specifications;
 prosedur pengambilan sampel;
 sampling procedures;
 prosedur dan catatan pengujian
 testing procedures and records
(termasuk lembar kerja analisis
(including analytical worksheets
dan/atau buku catatan laboratorium);
and/or laboratory notebooks);
 laporan dan/atau sertifikat analisis;
 analytical reports and/or certificates;
 data pemantauan lingkungan, bila
 data from environmental monitoring,
diperlukan;
where required;
 catatan validasi metode analisis, bila
 validation records of test methods,
diperlukan; dan
where applicable; and
 prosedur dan catatan kalibrasi
 procedures for and records of the
instrumen serta perawatan peralatan.
calibration of instruments and
maintenance of equipment.

7.13 Revisi berkala terhadap spesifikasi


7.13 Periodic revisions of the specifications
diperlukan untuk memenuhi persyaratan
are necessary to comply with the latest
yang diuraikan di dalam edisi farmakope
edition of the national pharmacopoeia or
nasional terakhir atau kompendial resmi
other official compendia.
lain.

7.14 Semua dokumentasi Pengawasan Mutu


7.14 Any Quality Control documentation
yang terkait dengan catatan bets
relating to a batch record should be
hendaklah disimpan sampai satu tahun
retained for one year after the expiry
setelah tanggal daluwarsa bets yang
date of the batch.
bersangkutan.

7.15 Untuk beberapa jenis data (misalnya


7.15 For some kinds of data (e.g. analytical
hasil uji analisis, hasil nyata,
tests results, yields, environmental
pemantauan lingkungan) hendaklah
monitoring) it is recommended that
dibuat sedemikian rupa untuk
records in a manner permitting trend
memungkinkan pelaksanaan evaluasi
evaluation be kept.
tren.

7.16 Di samping informasi yang merupakan


7.16 In addition to the information which is
bagian dari catatan bets, data asli lain
part of the batch record, other original
seperti buku catatan laboratorium
data such as laboratory notebooks
dan/atau rekaman hendaklah disimpan
and/or records should be retained and
dan tersedia.
readily available.

PENGAMBILAN SAMPEL
SAMPLING
7.17 Pengambilan sampel merupakan
7.17 Sampling is an important operation in
kegiatan penting di mana hanya
which only a small fraction of a batch is
sebagian kecil saja dari satu bets yang
taken. Valid conclusions on the whole
diambil. Keabsahan kesimpulan secara
cannot be based on tests which have
keseluruhan tidak dapat didasarkan
been carried out on non-representative
pada pengujian yang dilakukan terhadap
samples. Correct sampling is thus an
sampel yang tidak mewakili satu bets.
essential part of a system of Quality
Oleh karena itu cara pengambilan
Assurance.
sampel yang benar adalah bagian yang
penting dari sistem Pemastian Mutu.

7.18 Pengambilan sampel hendaklah


7.18 Sample taking should be done in
dilaksanakan sesuai dengan prosedur
accordance with approved written
tertulis yang telah disetujui yang
procedures that describe:
menguraikan:
 metode pengambilan sampel;
 the method of sampling;
 peralatan yang digunakan;
 the equipment to be used;
 jumlah sampel yang harus diambil;
 the amount of the sample to be
taken;
 instruksi untuk semua pembagian
 instructions for any required sub-
sampel yang diperlukan;
division of the sample;
 tipe dan kondisi wadah sampel yang
 the type and condition of the sample
digunakan;
container to be used;
 penandaan wadah yang disampling;
 the identification of containers
sampled;
 semua tindakan khusus yang harus
 any special precautions to be
diperhatikan, terutama yang
observed, especially with regard to
berkaitan dengan pengambilan
the sampling of sterile or noxious
sampel bahan steril atau berbahaya;
materials;
 kondisi penyimpanan;
 the storage conditions;
 instruksi pembersihan dan
 instructions for the cleaning and
penyimpanan alat pengambil sampel.
storage of sampling equipment.
7.19 Wadah sampel hendaklah diberi label
7.19 Sample containers should bear a label
yang menjelaskan isinya, disertai nomor
indicating the contents, with the batch
bets, tanggal pengambilan sampel dan
number, the date of sampling and the
wadah yang diambil sampelnya.
containers from which samples have
been drawn.
7.20 Sampel pembanding hendaklah mewakili
7.20 Reference samples should be
bets bahan atau produk yang sampelnya
representative of the batch of materials
diambil. Sampel lain dapat diambil untuk
or products from which they are taken.
memantau bagian proses dengan
Other samples may also be taken to
kondisi yang terberat (misalnya, awal
monitor the most stressed part of a
atau akhir suatu proses).
process (e.g. beginning or end of a
process).
7.21 Sampel pembanding tiap bets produk
7.21 Reference samples from each batch of
akhir hendaklah disimpan sampai satu
finished products should be retained till
tahun pasca tanggal daluwarsa. Produk
one year after the expiry date. Finished
akhir hendaklah disimpan dalam
products should usually be kept in their
kemasan akhir dan dalam kondisi yang
final packaging and stored under the
direkomendasikan. Sampel bahan awal
recommended conditions. Samples of
(di luar bahan pelarut, gas dan air)
starting materials (other than solvents,
hendaklah disimpan selama paling
gases and water) should be retained for
sedikit dua tahun pasca pelulusan
at least two years after the release of the
produk terkait bila stabilitasnya
product if their stability allows. This
mengizinkan. Periode waktu ini dapat
period may be shortened if their stability,
diperpendek apabila stabilitasnya lebih
as mentioned in the relevant
singkat, sesuai spesifikasinya yang
specification, is shorter. Reference
relevan. Jumlah sampel pertinggal
samples of materials and products
bahan dan produk hendaklah cukup
should be of a size sufficient to permit at
untuk memungkinkan pelaksanaan
least a full reexamination.
minimal satu pengujian ulang lengkap.

(Lihat juga Aneks 11 Sampel


(See also Annnex 11 Reference and
Pembanding dan Sampel Pertinggal)
Retention Sampel)
Bahan Awal
Starting Materials
7.22 Identitas suatu bets bahan awal
7.22 The identity of a complete batch of
biasanya hanya dapat dipastikan apabila
starting materials can normally only be
sampel diambil dari tiap wadah dan
ensured if individual samples are taken
dilakukan uji identitas terhadap tiap
from all the containers and an identity
sampel. Pengambilan sampel boleh
test performed on each sample. It is
dilakukan terhadap sebagian dari jumlah
permissible to sample only a proportion
keseluruhan wadah bila telah tersedia
of the containers where a validated
prosedur tervalidasi yang menjamin
procedure has been established to
bahwa tidak satu pun wadah bahan awal
ensure that no single container of
yang keliru diidentifikasi pada labelnya.
starting material will be incorrectly
identified on its label.
7.23 Validasi tersebut hendaklah mencakup
7.23 This validation should take account of at
minimal aspek – aspek berikut:
least the following aspects:
a) sifat dan status industri pembuat dan
a) nature and status of the manufacturer
pemasok serta pemahaman mereka
and of the supplier and their
tentang ketentuan CPOB pada
understanding of the GMP
industri farmasi;
requirements of the pharmaceutical
industry;
b) sistem Pemastian Mutu industri
b) the Quality Assurance system of the
pembuat bahan awal;
manufacturer of the starting material;
c) kondisi pembuatan pada saat bahan
c) the manufacturing conditions under
awal tersebut diproduksi dan
which the starting material is
diperiksa;
produced and controlled;
d) sifat bahan awal dan produk jadi
d) the nature of the starting material and
yang akan menggunakan bahan awal
the medicinal products in which it will
tersebut.
be used.
Dengan pengaturan seperti pada kondisi
Under such arrangements, it is possible
di atas, dimungkinkan suatu prosedur
that a validated procedure exempting
tervalidasi yang mengecualikan
identity testing of each incoming
keharusan pengujian identitas bagi tiap
container of starting material could be
wadah bahan awal dapat diterima untuk:
accepted for:
a) bahan awal yang berasal dari industri
a) starting materials coming from a
yang hanya membuat satu bahan;
single product manufacturer or plant;
b) bahan awal diterima langsung dari
b) starting materials coming directly
industri pembuat atau dalam wadah
from a manufacturer or in the
tertutup asli dari industri pembuat
manufacturer's sealed container
yang telah dibuktikan kehandalannya
where there is a history of reliability
dan telah diaudit secara berkala oleh
and regular audits by the
Sistem Pemastian Mutu dari industri
manufacturer's Quality Assurance
farmasi atau suatu badan
System or by an officially accredited
terakreditasi.
body.
Adalah tidak mungkin suatu prosedur
It is improbable that a procedure could
dapat divalidasi secara memuaskan
be satisfactorily validated for:
dalam hal:
a) bahan awal yang dipasok oleh
a) starting materials supplied by
perantara misal broker, di mana
intermediaries such as brokers where
pabrik pembuat tidak dikenal atau
the source of manufacture is
tidak diaudit;
unknown or not audited;
b) bahan awal digunakan untuk produk
b) starting materials for use in
parenteral.
parenteral products.
Bahan Pengemas
Packaging Materials
7.24 Pola pengambilan sampel bahan
7.24 The sampling plan for packaging
pengemas hendaklah setidaknya
materials should take account of at least
memerhatikan hal berikut: jumlah yang
the following: the quantity received, the
diterima, mutu yang dipersyaratkan, sifat
quality required, the nature of the
bahan (misalnya bahan pengemas
material (e.g. primary packaging
primer, dan/atau bahan pengemas
materials and/or printed packaging
cetak), metode produksi dan
materials), the production methods, and
pengetahuan tentang pelaksanaan
the knowledge of Quality Assurance
sistem Pemastian Mutu di pabrik
system of the packaging materials
pembuat bahan pengemas berdasarkan
manufacturer based on audits. The
audit. Jumlah sampel yang diambil
number of samples taken should be
hendaklah ditentukan secara statistik
determined statistically and specified in a
dan disebutkan dalam pola pengambilan
sampling plan.
sampel.

Kegiatan Pengambilan Sampel


Sampling Operations
7.25 Pengambilan sampel hendaklah
7.25 Sampling should be carried out so as to
dilakukan sedemikian rupa untuk
avoid contamination or other adverse
mencegah kontaminasi atau efek lain
affects on quality. The containers which
yang berpengaruh tidak baik terhadap
have been sampled should be marked
mutu. Wadah yang diambil sampelnya
accordingly such as the contents, the
hendaklah diberi label yang
batch number and the date of sampling.
mencantumkan antara lain isi wadah,
The containers from which samples have
nomor bets, tanggal pengambilan
been drawn should be carefully resealed
sampel dan tanda bahwa sampel diambil
after sampling.
dari wadah tersebut. Wadah hendaklah
ditutup rapat kembali setelah
pengambilan sampel.

7.26 Semua alat pengambil sampel dan


7.26 All sampling tools and containers should
wadah sampel hendaklah terbuat dari
be made of inert materials and kept
bahan yang inert dan dijaga
scrupulously clean.
kebersihannya.

7.27 Instruksi pengambilan sampel hendaklah


7.27 Sampling instructions should include:
mencakup :
 metode dan pola pengambilan
 the method of sampling and the
sampel;
sampling plan;
 peralatan yang digunakan;
 the equipment to be used;
 jumlah sampel yang diambil;
 the amount of sample to be taken;
 instruksi pembagian sampel sesuai
 instructions for any required sub-
kebutuhan;
division of the sample;
 jenis wadah sampel yang harus
 the type of sample container to be
digunakan, yakni apakah untuk
used i.e. whether it is for aseptic
pengambilan sampel secara aseptik
sampling or for normal sampling;
atau normal;
 identitas wadah yang diambil
 the identification of containers
sampelnya;
sampled;
 peringatan khusus yang harus
 any special precautions to be
diperhatikan terutama yang berkaitan
observed, especially in regard to
dengan pengambilan sampel bahan
sampling of sterile or noxious
steril atau berbahaya;
materials;
 kondisi penyimpanan; dan
 the storage conditions; and
 instruksi tentang cara pembersihan
 instructions for the cleaning and
dan penyimpanan alat pengambil
storage of sampling equipment.
sampel.

7.28 Tiap wadah sampel hendaklah diberi


7.28 Each sample container should bear a
label yang menunjukkan:
label indicating :
 nama bahan yang disampel;
 name of sampled material;
 nomor bets atau lot;
 the batch or lot number reference;
 nomor wadah yang diambil
 the number of container from which
sampelnya;
the sample has been taken;
 tanda tangan petugas yang
 the signature of the person who
mengambil sampel; dan
takes the sample; and
 tanggal pengambilan sampel.
 the date of sampling.
7.29 Sebelum dan setelah tiap pemakaian,
7.29 Sampling equipment should be cleaned,
alat pengambil sampel hendaklah
if necessary sterilized, before and after
dibersihkan, jika perlu disterilkan, dan
each use and stored separately from
disimpan secara terpisah dari alat other laboratory equipment.
laboratorium lain.

7.30 Pada saat pengambilan sampel


7.30 Care should be taken during sampling to
hendaklah dilakukan pencegahan agar
guard against contamination or mix-up
tidak terjadi pencemaran atau kecampur-
of, or by, the material being sampled. All
bauran terhadap atau oleh bahan yang
sampling equipment which comes in
diambil sampelnya. Semua alat
contact with the material should be
pengambil sampel yang bersentuhan
clean. Some particularly hazardous or
dengan bahan hendaklah bersih.
potent materials may require special
Perhatian khusus mungkin diperlukan
precautions.
untuk penanganan bahan yang
berbahaya atau berpotensi tinggi.

7.31 Sampel Pembanding dan Sampel


7.31 Reference and Retention Samples.
Pertinggal.
Lihat juga Aneks 11 Sampel
See Annex 11 Reference and Retention
Pembanding dan Sampel Pertinggal
Sampel

PENGUJIAN
TESTING
7.32 Metode analisis hendaklah divalidasi.
7.32 Analytical methods should be validated.
Semua kegiatan pengujian yang
All testing operations described in the
diuraikan dalam izin edar obat hendaklah
marketing authorisation should be
dilaksanakan menurut metode yang
carried out according to the approved
disetujui.
methods.
7.33 Hasil pengujian yang diperoleh
7.33 The results obtained should be recorded
hendaklah dicatat dan dicek untuk
and checked to make sure that they are
memastikan bahwa masing-masing
consistent with each other. Any
konsisten satu dengan yang lain. Semua
calculations should be critically
kalkulasi hendaklah diperiksa dengan
examined.
kritis.
7.34 The tests performed should be recorded
7.34 Pengujian yang dilakukan hendaklah
and the records should include at least
dicatat dan catatannya hendaklah
the following data:
mencakup paling sedikit data sebagai
berikut:
a) nama bahan atau produk dan, di
a) name of the material or product and,
mana perlu, bentuk sediaan;
where applicable, dosage form;
b) nomor bets dan, di mana relevan,
b) batch number and, where
pembuat dan/atau pemasok;
appropriate, the manufacturer and/or
supplier;
c) rujukan spesifikasi dan prosedur
c) references to the relevant
pengujian yang relevan;
specifications and testing
procedures;
d) hasil pengujian, termasuk pengamat-
d) test results, including observations
an dan kalkulasi, dan acuan kepada
and calculations, and reference to
semua sertifikat analisis;
any certificates of analysis;
e) tanggal pengujian;
e) dates of testing;
f) paraf orang yang melaksanakan
f) initials of the persons who performed
pengujian;
the testing;
g) paraf orang yang melakukan
g) initials of the persons who verified
verifikasi terhadap pengujian dan
the testing and the calculations,
kalkulasi, di mana perlu;
where appropriate;
h) pernyataan pelulusan atau penolakan
h) a clear statement of release or
(atau keputusan status lain) yang
rejection (or other status decision)
jelas dan tanda tangan orang yang
and the dated signature of the
bertanggung jawab yang dilengkapi
designated responsible person.
dengan tanggal.

7.35 Semua pengawasan selama-proses,


7.35 All the in-process controls, including
termasuk yang dilakukan dalam area
those made in the production area by
produksi oleh personil produksi,
production personnel, should be
hendaklah dilaksanakan menurut
performed according to methods
metode yang disetujui kepala
approved by the head of Quality Control
bagian Pengawasan Mutu dan hasilnya
and the results recorded.
dicatat.
7.36 Out of specification (OOS) results
7.36 Hasil uji di luar spesifikasi (HULS), yang
obtained during testing of materials or
diperoleh selama pengujian bahan atau
products should be investigated in
produk, hendaklah diselidiki menurut
accordance with an approved procedure.
prosedur yang disetujui. Catatannya
Records should be maintained.
hendaklah disimpan.

TEST REQUIREMENTS
PERSYARATAN PENGUJIAN
Starting and Packaging Materials
Bahan Awal dan Bahan Pengemas
7.37 Before releasing a starting or packaging
7.37 Sebelum meluluskan bahan awal atau
material for use, the head of Quality
bahan pengemas untuk digunakan,
Control should ensure that the materials
kepala bagian Pengawasan Mutu
have been tested for conformity with
hendaklah memastikan bahwa bahan
specifications for identity, strength, purity
tersebut telah diuji kesesuaiannya
and other quality parameters.
terhadap spesifikasi untuk identitas,
kekuatan, kemurnian dan parameter
mutu lain.
7.38 An identity test should be conducted on
7.38 Pengujian identitas hendaklah
a sample from each container of starting
dilaksanakan pada sampel dari tiap
material. (See also Section 7.22)
wadah bahan awal. (Lihat juga Butir
7.22)
Produk Jadi
Finished Products
7.39 Untuk tiap bets produk jadi, hendaklah
7.39 For each batch of medicinal product,
dilakukan pengujian (di laboratorium)
there should be appropriate laboratory
atas kesesuaian terhadap spesifikasi
determination of satisfactory
produk akhirnya, sebelum diluluskan.
conformance to its finished product
specifications prior to release.
7.40 Produk jadi yang tidak memenuhi
7.40 Medicinal products failing to meet the
spesifikasi dan kriteria mutu lain yang
established specifications and any other
ditetapkan hendaklah ditolak.
relevant quality criteria should be
Pengolahan ulang dapat dilakukan,
rejected. Reprocessing may be
apabila laik, namun produk hasil
performed, if feasible, but the
pengolahan ulang hendaklah memenuhi
reprocessed product should meet all
semua spesifikasi dan kriteria mutu lain
specifications and other quality criteria
yang ditetapkan sebelum diluluskan
prior to its acceptance and release.
untuk distribusi.
Environment Monitoring
Pemantauan Lingkungan
7.41 The following controls should be
7.41 Pemantauan lingkungan hendaklah
performed :
dilakukan sebagai berikut:
a) regular monitoring of the process
a) pemantauan teratur mutu air untuk
water, including at the point of use,
proses, termasuk pada titik
for chemical and microbiological
penggunaan, terhadap mutu kimiawi
quality. The sample size and test
dan mikrobiologis. Jumlah sampel
method employed should be capable
dan metode pengujian hendaklah
of detecting the presence of low
mampu mendeteksi organisme
levels of indicator
indikator dalam konsentrasi rendah,
organisms, e.g.
misalnya Pseudomonas; Pseudomonas
b) pemantauan mikrobiologis secara b) periodic microbiological monitoring of
berkala pada lingkungan produksi; the production environment;
c) pengujian berkala terhadap c) periodic testing of the environment
lingkungan sekitar area produksi around the production areas for the
untuk mendeteksi produk lain yang presence of other drug product that
dapat mencemari produk yang will contaminate the product being
sedang diproses; dan processed; and
d) pemantauan cemaran udara.
d) control of airborne contaminants.
Pengujian Ulang Bahan yang Diluluskan
Retesting of Approved Materials
7.42 Hendaklah ditetapkan batas waktu
7.42 There should be an appropriate time limit
penyimpanan yang sesuai untuk tiap
for storage of each starting material,
bahan awal, produk antara, dan produk
intermediate and bulk product. After this
ruahan. Setelah batas waktu ini bahan
period the material or product should be
atau produk tersebut hendaklah diuji
retested by the quality control unit for
ulang oleh bagian Pengawasan Mutu
identity, strength, purity and quality.
terhadap identitas, kekuatan, kemurnian
Based on the retest result the material is
dan mutu. Berdasarkan hasil uji ulang
either re-approved for use or rejected.
tersebut bahan atau produk itu dapat
diluluskan kembali untuk digunakan atau
ditolak.

7.43 Bila suatu bahan disimpan pada kondisi


7.43 If a material is subjected to unusual
yang tidak sesuai dengan yang
storage condition, it should be retested
ditetapkan, bahan tersebut hendaklah
and approved for use by the quality
diuji ulang dan dinyatakan lulus oleh
control unit prior to processing.
bagian Pengawasan Mutu sebelum
digunakan dalam proses.

Pengolahan Ulang
Reprocessing
7.44 Pengujian tambahan terhadap produk
7.44 Additional testing of any finished product
jadi hasil pengolahan ulang hendaklah
which has been reprocessed should be
dilakukan sesuai ketentuan.
performed as required.
7.45 Uji stabilitas lanjut hendaklah dilakukan
7.45 Follow-up stability study of the
terhadap produk hasil pengolahan ulang
reprocessed product should be
sesuai keperluan.
conducted as necessary.

PROGRAM STABILITAS ON-GOING


ON-GOING STABILITY PROGRAMME
7.46 Setelah dipasarkan, stabilitas produk jadi
7.46 After marketing, the stability of the
hendaklah dipantau menurut program
medicinal product should be monitored
berkesinambungan yang sesuai, yang
according to an appropriate continuous
memungkinkan pendeteksian semua
programme that will permit the detection
masalah stabilitas (misal perubahan
of any stability issue (e.g. changes in
pada tingkat impuritas, atau profil
levels of impurities, or dissolution profile)
disolusi) yang berkaitan dengan formula
associated with the formulation in the
dalam kemasan yang dipasarkan.
marketed package.
7.47 Tujuan dari program stabilitas on-going
7.47 The purpose of the on-going stability
adalah untuk memantau produk selama
programme is to monitor the product
masa edar dan untuk menentukan
over its shelf life and to determine that
bahwa produk tetap, atau dapat
the product remains, and can be
diprakirakan akan tetap, memenuhi
expected to remain, within specifications
spesifikasinya selama dijaga dalam
under the labelled storage conditions.
kondisi penyimpanan yang tertera pada
label.

7.48 Hal ini berlaku bagi produk dalam


7.48 This mainly applies to the medicinal
kemasan yang dijual, namun hendaklah
product in the package in which it is sold,
dipertimbangkan pencakupan dalam
but consideration should also be given to
program bagi produk ruahan. Misal,
the inclusion in the programme of bulk
apabila produk ruahan disimpan dalam
product. For example, when the bulk
jangka waktu yang lama sebelum
product is stored for a long period before
dikemas dan/atau dikirim dari tempat
being packaged and/or shipped from a
produksi ke tempat pengemasan,
manufacturing site to a packaging site,
dampak terhadap stabilitas produk yang
the impact on the stability of the
dikemas dalam kondisi lingkungan
packaged product should be evaluated
sekeliling hendaklah dievaluasi dan
and studied under ambient conditions. In
dikaji. Di samping itu, hendaklah
addition, consideration should be given
dipertimbangkan produk antara yang
to intermediates that are stored and
disimpan dan digunakan setelah jangka
used over prolonged periods. Stability
waktu yang diperpanjang. Studi stabilitas
studies on reconstituted product are
produk pascarekonstitusi dilakukan
performed during product development
selama pengembangan produk dan tidak
and need not be monitored on an on-
memerlukan pemantauan yang berbasis
going basis. However, when relevant,
on-going. Namun, apabila relevan,
the stability of reconstituted product can
stabilitas produk pascarekonstitusi dapat
also be monitored.
juga dipantau.

7.49 Program stabilitas on-going hendaklah


7.49 The on-going stability programme should
diuraikan dalam suatu protokol yang
be described in a written protocol
disusun menurut aturan umum yang
following the general rules of Chapter 10
tertera pada Bab 10 Dokumentasi dan
Documentation and results formalised as
hasilnya diformalisasi dalam suatu
a report. The equipment used for the on-
laporan. Peralatan yang digunakan
going stability programme (stability
untuk melaksanakan program stabilitas
chambers among others) should be
on-going (antara lain stability chamber)
qualified and maintained following the
hendaklah dikualifikasi dan dirawat
general rules of Chapter 3 Premises and
menurut aturan umum yang tertera pada
Chapter 12 Qualification and Validation.
Bab 3 Bangunan dan Fasilitas serta Bab
12 Kualifikasi dan Validasi.

7.50 Protokol untuk program stabilitas on-


7.50 The protocol for an on-going stability
going hendaklah menjangkau akhir
programme should extend to the end of
masa edar dan hendaklah meliputi,
the shelf life period and should include,
namun tidak terbatas pada, parameter
but not be limited to, the following
berikut:
parameters:
 jumlah bets per kekuatan dan per
 number of batch(es) per strength and
ukuran bets berbeda, di mana perlu;
different batch sizes, if applicable;
 metode pengujian fisis, kimiawi,
 relevant physical, chemical, micro-
mikrobiologis dan biologis yang
biological and biological test
relevan;
methods;
 kriteria keberterimaan;
 acceptance criteria;
 rujukan metode pengujian;
 reference to test methods;
 uraian sistem tutup wadah;
 description of the container closure
system(s);
 interval pengujian (titik waktu);
 testing intervals (time points)
 uraian kondisi penyimpanan
 description of the conditions of
(hendaklah menggunakan kondisi
storage (standardised ICH conditions
menurut standar ICH untuk pengujian
for long term testing, consistent with
jangka panjang yang konsisten
the product labelling, should be
dengan penandaan produk); dan
used); and
 parameter lain yang berlaku spesifik
 other applicable parameters specific
bagi produk.
to the medicinal product.
7.51 Protokol untuk program stabilitas on-
7.51 The protocol for the on-going stability
going dapat berbeda dengan protokol
programme can be different from that of
untuk studi stabilitas jangka panjang
the initial longterm stability study as
awal yang diajukan dalam dokumen izin
submitted in the marketing authorisation
edar, apabila hal ini dijustifikasi dan
dossier provided that this is justified and
didokumentasi dalam protokol (misal,
documented in the protocol (for example
frekuensi pengujian, atau ketika
the frequency of testing, or when
pemutakhiran rekomendasi ICH).
updating to ICH recommendations).
7.52 Jumlah bets dan frekuensi pengujian
7.52 The number of batches and frequency of
hendaklah memberikan data yang cukup
testing should provide a sufficient
jumlahnya untuk memungkinkan
amount of data to allow for trend
melakukan analisis tren. Kecuali
analysis. Unless otherwise justified, at
dijustifikasi lain, minimal satu bets per
least one batch per year of product
tahun dari produk yang dibuat untuk tiap
manufactured in every strength and
kekuatan dan tiap jenis pengemasan
every primary packaging type, if
primer, bila relevan, hendaklah dicakup
relevant, should be included in the
dalam program studi stabilitas (kecuali
stability programme (unless none are
tidak ada yang diproduksi selama
produced during that year). For products
setahun). Untuk produk di mana
where on-going stability monitoring
pemantauan stabilitas on-going akan
would normally require testing using
memerlukan pengujian yang
animals and no appropriate alternative,
menggunakan hewan dan tidak tersedia
alternatif yang sesuai, teknik yang validated techniques are available, the
tervalidasi tersedia, frekuensi pengujian frequency of testing may take account of
dapat mempertimbangkan pendekatan a riskbenefit approach. The principle of
risiko – manfaat. Prinsip desain bracketing and matrixing designs may be
bracketing dan matrixing dapat applied if scientifically justified in the
diterapkan jika dijustifikasi dalam protocol.
protokol secara ilmiah.

7.53 Dalam situasi tertentu, bets-bets


7.53 In certain situations, additional batches
tambahan hendaklah dicakup dalam
should be included in the on-going
program stabilitas on-going. Misal, suatu
stability programme. For example, an on-
studi stabilitas on-going hendaklah
going stability study should be conducted
dilaksanakan pada tiap perubahan yang
after any significant change or
signifikan atau penyimpangan yang
significant deviation to the process or
signifikan terhadap proses atau
package. Any reworking, reprocessing or
kemasan. Semua bets hasil kegiatan
recovery operation should also be
pengerjaan ulang, pengolahan ulang
considered for inclusion.
atau pemulihan hendaklah juga
dipertimbangkan untuk dicakup.

7.54 Hasil studi stabilitas on-going


7.54 Results of on-going stability studies
hendaklah dapat diakses oleh personil
should be made available to key
kunci dan, terutama, kepala bagian
personnel and, in particular, to the head
Pemastian Mutu. Apabila studi
of Quality Assurance. Where on-going
stabilitas on-going diselenggarakan pada
stability studies are carried out at a site
lokasi di luar lokasi pembuatan produk
other than the site of manufacture of the
ruahan atau produk akhir, hendaklah
bulk or finished product, there should be
tersedia persetujuan tertulis antara
a written agreement between the parties
kedua pihak.
concerned.
Hasil studi stabilitas on-going hendaklah
Results of on-going stability should be
tersedia di lokasi pembuatan untuk
available at the site of manufacture for
diperiksa oleh Badan POM.
review by NADFC.
7.55 HULS atau tren atipikal yang signifikan
7.55 OOS or significant atypical trends should
hendaklah diselidiki. Semua hasil HULS
be investigated. Any confirmed out of
yang dikonfirmasi, atau tren negatif yang
specification result, or significant
signifikan, hendakah dilaporkan kepada
negative trend, should be reported to
Badan POM. Dampak yang mungkin ada
NADFC. The possible impact on batches
terhadap bets yang telah berada di
on the market should be considered in
pasaran hendaklah dipertimbangkan
accordance with Chapter 9 Handling of
sesuai Bab 9 Penanganan Keluhan
Product Complaint and Product Recall
terhadap Produk dan Penarikan Kembali
and in consultation with the NADFC.
Produk, dan dikonsultasikan dengan
Badan POM.

7.56 Suatu rangkuman dari seluruh data yang


7.56 A summary of all the data generated,
dihasilkan, termasuk semua kesimpulan
including any interim conclusions on the
dari program, hendaklah dibuat tertulis
programme, should be written and
dan disimpan. Rangkuman hendaklah
maintained. This summary should be
selalu siap untuk ditinjau secara berkala.
subjected to periodic review.
BAB 8
CHAPTER 8
INSPEKSI DIRI, AUDIT MUTU SELF INSPECTION,
DAN AUDIT & QUALITY AUDITS AND
PERSETUJUAN PEMASOK SUPPLIER’S AUDITS &
PRINSIP APPROVAL
PRINCIPLE
Tujuan inspeksi diri adalah untuk
The purpose of self inspection is to evaluate
mengevaluasi apakah semua aspek produksi
the manufacturer’s compliance with GMP on
dan pengawasan mutu industri farmasi
all aspects of production and quality control.
memenuhi ketentuan CPOB. Program
The self inspection program should be
inspeksi diri hendaklah dirancang untuk
designed to detect any short-coming towards
mendeteksi kelemahan dalam pelaksanaan
the implementation GMP and to recommend
CPOB dan untuk menetapkan tindakan
the necessary corrective actions. Self
perbaikan yang diperlukan. Inspeksi diri
inspection should be conducted in an
hendaklah dilakukan secara independen dan
independent and detailed way by designated
rinci oleh petugas yang kompeten dari
competent person(s) from the company and
perusahaan yang dapat mengevaluasi
who can evaluate the implementation of GMP
penerapan CPOB secara obyektif.
objectively.
Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara rutin
Self inspection should be performed routinely,
dan, di samping itu, pada situasi khusus,
and may be, in addition, performed on special
misalnya dalam hal terjadi penarikan kembali
occasion, e.g. in the case of product recalls or
obat jadi atau terjadi penolakan yang
repeated rejections. All recommendations for
berulang. Semua saran untuk tindakan
corrective action should be implemented. The
perbaikan supaya dilaksanakan. Prosedur dan
procedure and record for self inspection
catatan inspeksi diri hendaklah
should be documented, and there should be
didokumentasikan dan dibuat program tindak
an effective follow-up programme.
lanjut yang efektif.

8.1 Hendaklah dibuat instruksi tertulis untuk


8.1 Written instructions for self-inspection
inspeksi diri yang menyajikan standar
should be established to provide a
persyaratan minimal dan seragam.
minimum and uniform standard of
Daftar ini hendaklah berisi pertanyaan
requirements. These may include
mengenai ketentuan CPOB yang
questionnaires on Good Manufacturing
mencakup antara lain:
Practices requirements covering at least
the following items:
 Personalia;
 Personnel;
 Bangunan termasuk fasilitas untuk
 Premises including personnel
personil;
facilities;
 Perawatan bangunan dan peralatan;
 Maintenance of buildings and
equipment;
 Penyimpanan bahan awal, bahan
 Storage of starting materials,
pengemas dan obat jadi;
packaging materials and finished
products;
 Peralatan;
 Equipment;
 Pengolahan dan pengawasan  Production and in-process controls;
selama-proses;
 Pengawasan Mutu;
 Quality Control;
 Dokumentasi;
 Documentation;
 Sanitasi dan higiene;
 Sanitation and hygiene;
 Program validasi dan revalidasi;
 Validation and revalidation

Edisi 2012 2012 Edition


- 91
Bab 8 – Inspeksi Diri, Audit Mutu dan Chapter 8 – Self inspection, Quality Audits and
Audit & Persetujuan Pemasok Supplier’s Audits & Approval

programmes;
 Kalibrasi alat atau sistem  Calibration of instruments or
pengukuran; measurement systems;
 Prosedur penarikan kembali obat  Recall procedures;
jadi;
 Penanganan keluhan;  Management of complaints;
 Pengawasan label; dan  Control of labels; and
 Hasil inspeksi diri sebelumnya dan  Results of previous self inspection
tindakan perbaikan. and any corrective steps taken.
Aspek-aspek tersebut hendaklah They should be examined at intervals
diperiksa secara berkala menurut following a pre-arranged programme in
program yang telah disusun untuk order to verify their conformity with the
memverifikasi kepatuhan terhadap principles of Quality Assurance.
prinsip Pemastian Mutu.

8.2 Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara 8.2 Self inspections should be conducted in
indipenden dan rinci oleh personil (- an independent and detailed way by
personil) perusahaan yang kompeten. designated competent personnel(s) from
Manajemen hendaklah membentuk tim the company. Management should
inspeksi diri yang berpengalaman dalam appoint a self inspection team consisting
bidangnya masing-masing dan of experts in their own fields and familiar
memahami CPOB. with Good Manufacturing Practices.
Audit independen oleh pihak ketiga juga Independent audit by external experts
dapat bermanfaat. may also be useful.

8.3 Inspeksi diri dapat dilaksanakan per 8.3 Self Inspection may be conducted by
bagian sesuai dengan kebutuhan part of unit depending on the company
perusahaan, namun inspeksi diri yang requirements; however, a complete self
menyeluruh hendaklah dilaksanakan inspection should be conducted at least
minimal 1 (satu) kali dalam setahun. once a year. The frequency should be
Frekuensi inspeksi diri hendaklah stated in the procedure for self
tertulis dalam prosedur inspeksi diri. inspection.

8.4 Semua hasil inspeksi diri hendaklah 8.4 All self inspections should be recorded.
dicatat. Laporan hendaklah mencakup: Reports should contain :
 Semua hasil pengamatan yang  all the observations made during the
dilakukan selama inspeksi dan, bila inspections and, where applicable,
memungkinkan,
 Saran untuk tindakan perbaikan.  proposals for corrective measures.
Pernyataan dari tindakan yang dilakukan Statements on the actions subsequently
hendaklah dicatat. taken should also be recorded.

8.5 Hendaklah ada program penindak- 8.5 There should be an effective follow-up
lanjutan yang efektif. Manajemen programme. The company management
perusahaan hendaklah mengevaluasi should evaluate both the self-inspection
baik laporan inspeksi diri maupun report and the corrective actions as
tindakan perbaikan bila diperlukan. necessary.

AUDIT MUTU QUALITY AUDIT

8.6 Penyelenggaraan audit mutu berguna 8.6 It may be useful to supplement self
sebagai pelengkap inspeksi diri. Audit inspections with a quality audit. A quality

Edisi 2012 2012 Edition


- 92
mutu meliputi pemeriksaan dan penilaian
audit consists of an examination and
semua atau sebagian dari sistem
assessment of all or part of a quality
manajemen mutu dengan tujuan spesifik
management system with specific
untuk meningkatkannya. Audit mutu
purpose of improving it. A quality audit is
umumnya dilaksanakan oleh spesialis
usually conducted by outside or
dari luar atau independen atau suatu tim
independent specialist or a team
yang dibentuk khusus untuk hal ini oleh
designated by the management for this
manajemen perusahaan. Audit mutu
purpose. Such audits may also be
juga dapat diperluas terhadap pemasok
extended to suppliers and contractors.
dan penerima kontrak. (lihat Bab 11
(see Chapter 11 Contract Manufacture
Pembuatan dan Analisis Berdasarkan
and Analysis).
Kontrak).

AUDIT DAN PERSETUJUAN PEMASOK


SUPPLIER’S AUDITS AND APPROVAL
8.7 Kepala Bagian Manajemen Mutu
8.7 The head of Quality Management
(Pemastian Mutu) hendaklah
(Quality Assurance) should have
bertanggung jawab bersama bagian lain
responsibility together with other relevant
yang terkait untuk memberi persetujuan
departments for approving suppliers who
pemasok yang dapat diandalkan
can reliably supply starting and
memasok bahan awal dan bahan
packaging materials that meet
pengemas yang memenuhi spesifikasi
established specifications.
yang telah ditentukan.

8.8 Hendaklah dibuat daftar pemasok yang


8.8 A list of approved suppliers of starting
disetujui untuk bahan awal dan bahan
and packaging materials should be
pengemas. Daftar pemasok hendaklah
established and reviewed.
disiapkan dan ditinjau ulang.

8.9 Hendaklah dilakukan evaluasi sebelum


8.9 Before suppliers are approved and
pemasok disetujui dan dimasukkan ke
included in the approved suppliers list or
dalam daftar pemasok atau spesifikasi.
specifications, they should be evaluated.
Evaluasi hendaklah mempertimbangkan
The evaluation should take into account
riwayat pemasok dan sifat bahan yang
a supplier’s history and the nature of the
dipasok.
materials to be supplied.
Jika audit diperlukan, audit tersebut
If an audit is required, it should
hendaklah menetapkan kemampuan
determine the supplier’s ability to
pemasok dalam pemenuhan standar
conform with GMP standards.
CPOB.

8.10 Semua pemasok yang telah ditetapkan


8.10 All established suppliers should be
hendaklah dievaluasi secara teratur.
evaluated regularly.
BAB 9
CHAPTER 9

PENANGANAN KELUHAN
HANDLING OF PRODUCT
TERHADAP PRODUK
COMPLAINTS AND
DAN PENARIKAN
PRODUCT RECALLS
KEMBALI PRODUK

PRINSIP
PRINCIPLE
Semua keluhan dan informasi lain yang
All complaints and other information
berkaitan dengan kemungkinan terjadi
concerning potentially defective products must
kerusakan obat harus dikaji dengan teliti
be carefully reviewed according to written
sesuai dengan prosedur tertulis.
procedures.
Untuk menangani semua kasus yang
In order to provide for all contingencies, a
mendesak, hendaklah disusun suatu sistem,
system should be designed to recall, if
bila perlu mencakup penarikan kembali
necessary, promptly and effectively products
produk yang diketahui atau diduga cacat dari
known or suspected to be defective from the
peredaran secara cepat dan efektif.
market.

KELUHAN
COMPLAINTS
9.1 Hendaklah ditunjuk personil yang
9.1 A person should be designated
bertanggung jawab untuk menangani
responsible for handling the complaints
keluhan dan memutuskan tindakan
and deciding the measures to be taken
yang hendak dilakukan bersama staf
together with sufficient supporting staff
yang memadai untuk membantunya.
to assist him. If this person is not the
Apabila personil tersebut bukan kepala
head of Quality Management (Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Assurance), the latter should be made
Mutu), maka ia hendaklah memahami
aware of any complaint, investigation or
cara penanganan seluruh keluhan,
recall.
penyelidikan atau penarikan kembali
produk.

9.2 Hendaklah tersedia prosedur tertulis


9.2 There should be written procedures
yang merinci penyelidikan, evaluasi,
describing investigation, evaluation,
tindak lanjut yang sesuai, termasuk
appropriate follow-up action, including
pertimbangan untuk penarikan kembali
the need to consider a recall, in the
produk, dalam menanggapi keluhan
case of a complaint concerning a
terhadap obat yang diduga cacat.
possible product defect.
9.3 Penanganan keluhan dan laporan suatu
9.3 The handling of product complaints and
produk termasuk hasil evaluasi dari
reports including result of their
penyelidikan serta tindak lanjut yang
evaluation of investigation and the
dilakukan hendaklah dicatat dan
follow-up actions taken should be
dilaporkan kepada manajemen atau
recorded and reported to the relevant
bagian yang terkait.
management or department.
9.4 Perhatian khusus hendaklah diberikan
9.4 Special attention should be given to

Edisi 2012 2012 Edition


- 94
Bab 9 – Penanganan Keluhan Terhadap Produk dan Chapter 9 – Handling of Product Complaint,
Penarikan Kembali Produk. And Product Recalls

untuk menetapkan apakah keluhan


establishing whether a complaint was
disebabkan oleh pemalsuan.
caused because of counterfeiting
9.5 Tiap keluhan yang menyangkut
9.5 Any complaint concerning a product
kerusakan produk hendaklah dicatat
defect should be recorded with all the
yang mencakup rincian mengenai asal-
original details and thoroughly
usul keluhan dan diselidiki secara
investigated. The head of Quality
menyeluruh dan mendalam. Kepala
Control should normally be involved in
bagian Pengawasan Mutu hendaklah
the study of such problems.
dilibatkan dalam pengkajian masalah
tersebut.

9.6 Jika produk pada suatu bets ditemukan


9.6 If a product defect is discovered or
atau diduga cacat, maka hendaklah
suspected in a batch, consideration
dipertimbangkan untuk memeriksa bets
should be given to checking other
lain untuk memastikan apakah bets lain
batches in order to determine whether
juga terpengaruh. Khusus bets yang
they are also affected. In particular,
mengandung hasil pengolahan ulang
other batches which may contain
dari bets yang cacat hendaklah
reworks of the defective batch should be
diselidiki.
investigated.
9.7 Setelah melakukan penyelidikan dan
9.7 A follow up action should be taken after
evaluasi terhadap laporan dan keluhan
investigation and evaluating of the
mengenai suatu produk hendaklah
product complaint and report. The
dilakukan tindak lanjut. Tindak lanjut ini
action may include:
mencakup:
 tindakan perbaikan bila diperlukan;
 corrective action where applicable;
 penarikan kembali satu bets atau
 recall of the batch or all the finished
seluruh produk akhir yang bersang-
products; and
kutan; dan
 tindakan lain yang tepat.
 other appropriate action.
9.8 Catatan keluhan hendaklah dikaji
9.8 Complaints record should be reviewed
secara berkala untuk mengidentifikasi
regularly for any indication of specific or
hal yang spesifik atau masalah yang
recurring problems requiring attention
berulang terjadi, yang memerlukan
and possibly the recall of marketed
perhatian dan kemungkinan penarikan
products.
kembali produk dari peredaran.

9.9 Badan POM hendaklah diberitahukan


9.9 The NADFC should be informed if a
apabila industri farmasi
manufacturer is considering action
mempertimbangkan tindakan yang
following possibly faulty manufacture,
terkait dengan kemungkinan kesalahan
product deterioration, counterfeiting or
pembuatan, kerusakan produk,
any other serious quality problems with
pemalsuan atau segala hal lain yang
a product.
serius mengenai mutu produk.

PENARIKAN KEMBALI PRODUK


PRODUCT RECALLS
9.10 Hendaklah ditunjuk personil yang
9.10 A person should be designated as
bertanggung jawab untuk
responsible for execution and co-
melaksanakan dan mengoordinasikan
ordination of recalls and should be

Edisi 2012 2012 Edition


- 95
penarikan kembali produk dan
supported by sufficient staff to handle all
hendaklah ditunjang oleh staf yang
the aspects of the recalls with the
memadai untuk menangani semua
appropriate degree of urgency. This
aspek penarikan kembali sesuai dengan
responsible person should normally be
tingkat urgensinya. Personil tersebut
independent of the sales and marketing
hendaklah independen terhadap bagian
organisation. If this person is not the
penjualan dan pemasaran. Jika personil
head of Quality Management (Quality
ini bukan kepala bagian Manajemen
Assurance), the latter should be made
Mutu (Pemastian Mutu), maka ia
aware of any recall operation.
hendaklah memahami segala operasi
penarikan kembali.

9.11 Hendaklah tersedia prosedur tertulis,


9.11 There should be established written
yang diperiksa secara berkala dan
procedures, regularly checked and
dimutakhirkan jika perlu, untuk meng-
updated when necessary, in order to
atur segala tindakan penarikan kembali.
organise any recall activity.
9.12 Operasi penarikan kembali hendaklah
9.12 Recall operations should be capable of
mampu untuk dilakukan segera dan tiap
being initiated promptly and at any time.
saat.

9.13 Pelaksanaan Penarikan Kembali


9.13 Institution of Recall
a) Tindakan penarikan kembali produk
a) A product recall should be instituted
hendaklah dilakukan segera setelah
immediately after discovery of a
diketahui ada produk yang cacat
quality defect or receiving report of
mutu atau diterima laporan mengenai
adverse reaction of the product;
reaksi yang merugikan;
b) Pemakaian produk yang berisiko
b) Products with high health risk should
tinggi terhadap kesehatan,
be prevented from further usage by
hendaklah dihentikan dengan cara
having them under embargo as well
embargo yang dilanjutkan dengan
as recalling the products
penarikan kembali dengan segera.
immediately. The recall point should
Penarikan kembali hendaklah
reach the consumer level;
menjangkau sampai tingkat
konsumen;
c) Sistem dokumentasi penarikan
c) The manufacturer documentation
kembali produk di industri farmasi,
system for product recall should
hendaklah menjamin bahwa
ensure that recall and embargo have
embargo dan penarikan kembali
been adequate quickly, effectively
dilaksanakan secara cepat, efektif
and completely carried out; and
dan tuntas; dan
d) Pedoman dan prosedur penarikan
d) Procedure and guideline to recall a
kembali terhadap produk hendaklah
product should be established to
dibuat untuk memungkinkan
enable the recall and embargo be
embargo dan penarikan kembali
quickly and effectively carried out
dapat dilakukan dengan cepat dan
from all points of distribution.
efektif dari seluruh mata rantai
distribusi.

9.14 Catatan dan laporan termasuk hasil


9.14 The record and report of product recall
tindakan embargo dan penarikan
including the result of product recall and
kembali produk hendaklah
embargo action should be properly
didokumentasikan dengan baik.
documented.
9.15 Otoritas pengawas obat negara ke
9.15 All regulatory authorities of all countries
mana produk didistribusikan hendaklah
to which products may have been
diinformasikan segera apabila akan
distributed should be informed promptly
dilakukan penarikan kembali karena
if products are intended to be recalled
cacat atau dugaan cacat.
because they are, or are suspected of,
being defective.
9.16 Catatan distribusi hendaklah tersedia
9.16 The distribution records should be
untuk digunakan oleh personil (-
readily available to the personnel(s)
personil) yang bertanggung jawab
responsible for recalls, and should
terhadap penarikan kembali. Catatan
contain sufficient information on
distribusi hendaklah berisi informasi
wholesalers and directly supplied
yang lengkap mengenai distributor dan
customers (with addresses, phone
pelanggan yang dipasok secara
and/or fax numbers inside and outside
langsung (dengan alamat, nomor
working hours, batches and amounts
telepon, dan/atau nomor fax pada saat
delivered), including those for exported
jam kerja dan di luar jam kerja, nomor
products and medical samples.
bets dan jumlah yang dikirim), termasuk
distributor di luar negeri untuk produk
yang diekspor dan sampel medis.

9.17 Produk yang ditarik kembali hendaklah


9.17 Recalled products should be identified
diberi identifikasi dan disimpan terpisah
and stored separately in a secure area
di area yang aman sementara
while awaiting a decision on their fate.
menunggu keputusan terhadap produk
tersebut.

9.18 Perkembangan proses penarikan


9.18 The progress of the recall process
kembali hendaklah dicatat dan dibuat
should be recorded and a final report
laporan akhir, termasuk hasil
issued, including reconciliation between
rekonsiliasi antara jumlah produk yang
the delivered and recovered quantities
dikirim dan yang ditemukan kembali.
of the products.
9.19 Efektivitas penyelenggaraan penarikan
9.19 The effectiveness of the arrangements
kembali hendaklah dievaluasi dari waktu
for recalls should be evaluated from
ke waktu.
time to time.
BAB 10
CHAPTER 10

DOKUMENTASI DOCUMENTATION

PRINSIP
PRINCIPLE
Dokumentasi adalah bagian dari sistem
Documentation is a part of management
informasi manajemen dan dokumentasi yang
information system, and good documentation
baik merupakan bagian yang esensial dari
constitutes an essential part of the quality
pemastian mutu. Dokumentasi yang jelas
assurance. Clear documentation is
adalah fundamental untuk memastikan bahwa
fundamental for ensuring that each personnel
tiap personil menerima uraian tugas yang
receives clear and detailed description of the
relevan secara jelas dan rinci sehingga
relevant job assignment to minimize the risk of
memperkecil risiko terjadi salah tafsir dan
misinterpretation and error, which are normally
kekeliruan yang biasanya timbul karena hanya
associated with habits of communication by
mengandalkan komunikasi lisan. Spesifikasi,
oral practice only. Specifications, Master
Dokumen Produksi Induk/Formula
Production Document/Manufacturing Formula,
Pembuatan, prosedur, metode dan instruksi,
procedures, methods and instructions, reports
laporan dan catatan harus bebas dari
and records must be free from errors and
kekeliruan dan tersedia secara tertulis.
available in writing. The legibility of documents
Keterbacaan dokumen adalah sangat penting.
is of paramount importance.

UMUM
GENERAL
10.1 Spesifikasi menguraikan secara rinci
10.1 Specifications describe in detail the
persyaratan yang harus dipenuhi
requirements with which the products
produk atau bahan yang digunakan
or materials used or obtained during
atau diperoleh selama pembuatan.
manufacture have to conform. They
Dokumen ini merupakan dasar untuk
serve as a basis for quality evaluation.
mengevaluasi mutu.
Dokumen Produksi Induk, Prosedur Master Production Documents, Master
Pengolahan Induk dan Prosedur Processing Procedure and Master
Pengemasan Induk (Formula Pem- Packaging Procedure (Manufacturing
buatan, Instruksi Pengolahan dan Formulae, Processing and Packaging
Instruksi Pengemasan) menyatakan Instruction) state all starting materials
seluruh bahan awal dan bahan and packaging materials used and lay
pengemas yang digunakan serta down all processing and packaging
menguraikan semua operasi pengo- operations.
lahan dan pengemasan.
Prosedur berisi cara untuk melaksana- Procedures give directions for
kan operasi tertentu, misalnya performing certain operations e.g.
pembersihan, berpakaian, pengen- cleaning, clothing, environmental
dalian lingkungan, pengambilan control, sampling, testing, and
sampel, pengujian, dan pengoperasian equipment operations.
peralatan.
Catatan menyajikan riwayat tiap bets Records provide a history of each
produk, termasuk distribusinya dan batch of product, including its
semua keadaan yang relevan yang distribution, and also of all other
berpengaruh pada mutu produk akhir. relevant circumstances pertinent for

Edisi 2012 2012 Edition


- 98
Bab 10 – Dokumentasi Chapter 10 – Documentation

the quality of the final product.

10.2 Dokumen hendaklah didesain,


10.2 Document should be designed,
disiapkan, dikaji dan didistribusikan
prepared, reviewed and distributed
dengan cermat. Bagian dokumen
with care. They should comply with the
pembuatan dan hendaklah sesuai
relevant parts of the manufacturing
dengan dokumen persetujuan izin
and marketing authorization dossiers.
edar yang relevan.

10.3 Dokumen hendaklah disetujui,


10.3 Documents should be approved,
ditandatangani dan diberi tanggal oleh
signed and dated by appropriate and
personil yang sesuai dan diberi
authorized persons.
wewenang.

10.4 Isi dokumen hendaklah tidak


10.4 Documents should have unambiguous
bermakna ganda; judul, sifat dan
contents; title, nature and purpose
tujuannya hendaklah dinyatakan
should be clearly stated. They should
dengan jelas. Penampilan dokumen
be laid out in an orderly fashion and be
hendaklah dibuat rapi dan mudah
easy to check. Reproduced
dicek. Dokumen hasil reproduksi
documents should be clear and
hendaklah jelas dan terbaca.
legible. The reproduction of working
Reproduksi dokumen kerja dari
documents from master documents
dokumen induk tidak boleh
must not allow any error to be
menimbulkan kekeliruan yang
introduced through the reproduction
disebabkan proses reproduksi.
process.
10.5 Dokumen hendaklah dikaji ulang
10.5 Documents should be regularly
secara berkala dan dijaga agar selalu
reviewed and kept up-to-date. When a
mutakhir. Bila suatu dokumen direvisi,
document has been revised, systems
hendaklah dijalankan suatu sistem
should be operated to prevent
untuk menghindarkan penggunaan
inadvertent use of superseded
dokumen yang sudah tidak berlaku
documents.
secara tidak sengaja.

10.6 Dokumen hendaklah tidak ditulis-


10.6 Document should not be hand-written;
tangan; namun, bila dokumen
although, where documents require
memerlukan pencatatan data, maka
the entry data; these entries may be
pencatatan ini hendaklah ditulis-
made clear, legible, indelible
tangan dengan jelas, terbaca, dan
handwriting. Sufficient space should
tidak dapat dihapus. Hendaklah
be provided for such entries.
disediakan ruang yang cukup untuk
mencatat data.

10.7 Semua perubahan yang dilakukan


10.7 Any alteration made to the entry on a
terhadap pencatatan pada dokumen
document should be signed and dated;
hendaklah ditandatangani dan diberi
the alteration should permit the
tanggal; perubahan hendaklah
reading of the original information.
memungkinkan pembacaan informasi
Where appropriate, the reason for the
semula. Di mana perlu, alasan
alteration should be recorded.
perubahan hendaklah dicatat.
Pencatatan hendaklah dibuat atau
The records should be made or
dilengkapi pada tiap langkah yang
completed at the time each action is
dilakukan dan sedemikian rupa
taken and in such a way that all

Edisi 2012 2012 Edition


- 99
Bab 10 – Dokumentasi Chapter 10 – Documentation

sehingga semua aktivitas yang


significant activities concerning the
signifikan mengenai pembuatan obat
manufacture of medicinal products are
dapat ditelusuri. Catatan pembuatan
traceable. They should be retained for
hendaklah disimpan selama paling
at least one year after the expiry date
sedikit satu tahun setelah tanggal
of the finished product.
daluwarsa produk jadi.

10.8 Data dapat dicatat dengan menggu-


10.8 Data may be recorded by electronic
nakan sistem pengolahan data
data processing systems,
elektronis, cara fotografis atau cara
photographic or other reliable means,
lain yang dapat diandalkan, namun
but detailed procedures relating to the
prosedur rinci berkaitan dengan sistem
system in use ought to be available,
yang digunakan hendaklah tersedia,
and the accuracy of the records should
dan akurasi catatan hendaklah dicek.
be checked. If documentation is
Apabila dokumentasi dikelola dengan
handled by electronic data processing
menggunakan metode pengolahan
methods, only authorized persons
data elektronis, hanya personil yang
should be able to enter or modify data
diberi wewenang boleh mengentri atau
in the computer and there should be a
memodifikasi data dalam komputer
record of changes and deletions;
dan hendaklah perubahan dan
access should be restricted by
penghapusannya dicatat; akses
password or other means and the
hendaklah dibatasi dengan
result of entry of critical data should be
menggunakan kata sandi (password)
independently checked. Batch records
atau dengan cara lain, dan hasil entri
electronically stored should be
dari data kritis hendaklah dicek secara
protected by back-up transfer on
independen. Catatan bets yang
magnetic tape, microfilm, paper or
disimpan secara elektronis hendaklah
other means. It is particularly important
dilindungi dengan transfer pendukung
that the data ready available
(back-up transfer) menggunakan pita
throughout the period of retention.
magnet, mikrofilm, kertas atau cara
lain. Adalah sangat penting bahwa
data selalu tersedia selama kurun
waktu penyimpanan.

DOKUMEN YANG DIPERLUKAN


DOCUMENTS REQUIRED
Spesifikasi
Specifications
10.9 Hendaklah tersedia spesifikasi bahan
10.9 There should be appropriately
awal, bahan pengemas dan produk
authorized and dated specifications for
jadi yang disahkan dengan benar dan
starting and packaging materials, and
diberi tanggal; di mana perlu,
finished products; where appropriate,
hendaklah juga tersedia spesifikasi
they should be also available for
bagi produk antara dan produk
intermediate or bulk products.
ruahan.

Spesifikasi Bahan Awal


Specifications for Starting Materials
10.10 Spesifikasi bahan awal hendaklah
10.10 The specifications for starting
mencakup, di mana diperlukan:
materials should include, if
applicable:

Edisi 2012 2012 Edition


- 100
a) deskripsi bahan, termasuk:
a) a description of the material,
including:
 nama yang ditentukan dan kode
 the designated name and the
referen (kode produk) internal;
internal code reference;
 rujukan monografi farmakope,
 the reference, if any, to a
bila ada;
pharmacopoeial monograph;
 pemasok yang disetujui dan, bila
 the approved suppliers and, if
mungkin, produsen bahan;
possible, the original producer
of the material;
 standar mikrobiologis, bila ada;  microbiological standards, if any;
b) petunjuk pengambilan sampel dan b) directions for sampling and
pengujian atau prosedur rujukan; testing or reference to procedures;
c) persyaratan kualitatif dan kuantitatif c) qualitative and quantitative
dengan batas penerimaan; requirements with acceptance
limits;
d) kondisi penyimpanan dan tindakan d) storage conditions and precautions;
pengamanan; dan and
e) batas waktu penyimpanan sebelum e) the maximum period of storage
dilakukan pengujian kembali. before re-examination.
Spesifikasi Bahan Pengemas Specifications for Packaging Materials
10.11 Spesifikasi bahan pengemas hendak- 10.11 The specifications for packaging
lah mencakup, di mana diperlukan: materials should include, if applicable:
a) deskripsi bahan, termasuk a) a description of the material,
including
 nama yang ditentukan dan kode  the designated name and the
referen (kode produk) internal; internal code reference;
 rujukan monografi farmakope,  the reference, if any, to a
bila ada; pharmacopoeial monograph;
 pemasok yang disetujui dan, bila  the approved suppliers and, if
mungkin, produsen bahan; possible, the original producer of
the material;
 standar mikrobiologis, bila ada;  microbiological standards, if any;
and
 spesimen bahan pengemas  a specimen of printed materials,
cetak, termasuk warna; including colour;
b) petunjuk pengambilan sampel dan b) directions for sampling and testing
pengujian atau prosedur rujukan; or reference to procedures;
c) persyaratan kualitatif dan kuantitatif c) qualitative and quantitative
dengan batas penerimaan; requirements with acceptance
limits;
d) kondisi penyimpanan dan tindakan d) storage conditions and
pengamanan; dan precautions; and
e) batas waktu penyimpanan sebelum e) the maximum period of storage
dilakukan pengujian kembali. before re-examination.
Spesifikasi Produk Antara dan Produk Specifications for Intermediate and Bulk
Ruahan Products
10.12 Spesifikasi produk antara dan produk 10.12 Specification for intermediate and bulk
ruahan hendaklah tersedia, apabila products should be available if these
produk tersebut dibeli atau dikirim, are purchased or dispatched, or if data
atau apabila data dari produk antara
obtained from intermediate products
digunakan untuk mengevaluasi produk
are used for the evaluation of the
jadi. Spesifikasi hendaklah mirip
finished product. The specifications
dengan spesifikasi bahan awal atau
should be similar to specifications for
produk jadi, sesuai keperluan.
starting materials or finished products,
as appropriate.
Spesifikasi Produk Jadi
Specifications for Finished Products
10.13 Spesifikasi produk jadi hendaklah
10.13 Specifications for finished products
mencakup:
should include :
a) nama produk yang ditentukan dan
a) the designated name of the
kode referen (kode produk);
product and the code reference;
b) formula/komposisi atau rujukan;
b) the formula or reference to;
c) deskripsi bentuk sediaan dan
c) a description of the pharmaceutical
uraian mengenai kemasan,
form and packaging details,
termasuk ukuran kemasan;
including pack size;
d) petunjuk pengambilan sampel dan
d) directions for sampling and testing
pengujian atau prosedur rujukan;
or reference to procedures;
e) persyaratan kualitatif dan kuantitatif
e) qualitative and quantitative
dengan batas penerimaan;
requirements with acceptance
limits;
f) kondisi penyimpanan dan tindakan
f) storage conditions and any special
pengamanan khusus, bila
handling precautions, where
diperlukan; dan
applicable; and
g) masa edar/simpan.
g) the shelf-life.
Dokumen Produksi
Production Documents
10.14 Dokumen yang esensial dalam
10.14 The documents in production
produksi adalah:
essentially are :
a) Dokumen Produksi Induk yang
a) Master Production Document which
berisi formula produksi dari suatu
contain the production formula of a
produk dalam bentuk sediaan dan
product in its dosage form and
kekuatan tertentu, tidak tergantung
strength irrespective of the batch
dari ukuran bets;
size;
b) Prosedur Produksi Induk, terdiri
b) Master Production Procedure
dari Prosedur Pengolahan Induk
consisting of Master Processing
dan Prosedur Pengemasan Induk,
Procedure and Master Packaging
yang masing-masing berisi
Procedure which contain a detailed
prosedur pengolahan dan prosedur
procedure for processing and
pengemasan yang rinci untuk
packaging respectively of a product
suatu produk dengan bentuk
in its dosage form, strength and
sediaan, kekuatan dan ukuran bets
specific batch size. The Master
spesifik. Prosedur Produksi Induk
Production Procedure requires
dipersyaratkan divalidasi sebelum
validation before it is authorized for
mendapat pengesahan untuk
use; and
digunakan; dan
c) Catatan Produksi Bets, terdiri dari c) Batch Production Records
Catatan Pengolahan Bets dan consisting of Batch Processing
Catatan Pengemasan Bets, yang Record and Batch Packaging
merupakan reproduksi dari masing- Record which are reproductions of
masing Prosedur Pengolahan Induk their respective Master Production
dan Prosedur Pengemasan Induk,
Procedure and contain all data and
dan berisi semua data dan
information related to the production
informasi yang berkaitan dengan
of a batch of product. The Batch
pelaksanaan produksi dari suatu
Production Records, the procedure
bets produk. Kadang-kadang pada
as out-lined in the Master
Catatan Produksi Bets, prosedur
Production Procedure, is sometime
yang tertera dalam Prosedur
not given in detail.
Produksi Induk tidak lagi
dicantumkan secara rinci.

Dokumen Produksi Induk


Master Production Document
10.15 Dokumen Produksi Induk yang
10.15 A formally authorized Master
disahkan secara formal hendaklah
Production Document should include
mencakup nama, bentuk sediaan,
the product name, dosage form,
kekuatan dan deskripsi produk, nama
strength and description, the writer's
penyusun dan bagiannya, nama
name and department, name of verifier
pemeriksa serta daftar distribusi
and list of document distribution and
dokumen dan berisi hal sebagai
contain the following data:
berikut:
a) informasi bersifat umum yang
a) general information describing the
menguraikan jenis bahan
type of primary packaging material
pengemas primer yang harus
to be used or its alternative,
digunakan atau alternatifnya,
statement of the product stability,
pernyataan mengenai stabilitas
safety precautions during storage
produk, tindakan pengamanan
and other precautions to be taken
selama penyimpanan dan tindakan during processing and packaging of
pengamanan lain yang harus the product;
dilakukan selama pengolahan dan
pengemasan produk;
b) komposisi atau formula produk
b) product composition or formula for
untuk tiap satuan dosis dan untuk
one dosage unit as well as for a
satu sampel ukuran bets;
sample of batch size;
c) daftar lengkap bahan awal, baik
c) a complete list of starting materials
yang tidak akan berubah maupun
whether they remain unchanged or
yang akan mengalami perubahan
become altered during processing;
selama proses;
d) spesifikasi bahan awal;
d) specification of starting materials;
e) daftar lengkap bahan pengemas;
e) a complete list of packaging
materials;
f) spesifikasi bahan pengemas
f) specification of primary packaging
primer;
materials;
g) prosedur pengolahan dan
g) processing and packaging
pengemasan;
procedures;
h) daftar peralatan yang dapat
h) list of equipment which may be
digunakan untuk pengolahan dan
used for processing and packaging;
pengemasan;
i) pengawasan selama-proses
i) in-process control during
pengolahan dan pengemasan; dan
processing and packaging; and
j) masa edar/simpan.
j) product shelf-life.
Prosedur Pengolahan Induk
Master Processing Procedure
10.16 Prosedur Pengolahan Induk yang
10.16 A formally authorized Master
disahkan secara formal hendaklah
Processing Procedure should exist for
tersedia untuk tiap produk dan ukuran
each product and batch size to be
bets yang akan dibuat. Prosedur
manufactured. The Master Processing
Pengolahan Induk hendaklah
Procedure should include:
mencakup:
a) nama produk dengan kode referen
a) the name of the product, with a
produk yang merujuk pada
product reference code relating to
spesifikasinya;
the specification;
b) deskripsi bentuk sediaan, kekuatan
b) a description of the pharmaceutical
produk dan ukuran bets;
form, strength of the product and
batch size;
c) daftar dari semua bahan awal yang
c) a list of all starting materials to be
harus digunakan, dengan
used, with the amount of each,
menyebutkan masing-masing
described using the designate
jumlahnya, dinyatakan dengan
name and a reference which is
menggunakan nama dan referen
unique to that material; mention
(kode produk) yang khusus bagi
should be made of any substance
bahan itu; hendaklah dicantumkan
that may disappear in the course of
apabila ada bahan yang hilang
processing;
selama proses;
d) pernyataan mengenai hasil akhir d) a statement of the expected final
yang diharapkan dengan batas yield with the acceptable limits, and
penerimaan, dan bila perlu, tiap of the relevant intermediate yield,
hasil antara yang relevan; where applicable;
e) pernyataan mengenai lokasi e) a statement of the processing
pengolahan dan peralatan utama location and the principal
yang harus digunakan; equipment to be used;
f) metode atau rujukan metode yang f) the methods, or reference to the
harus digunakan untuk methods, to be used for preparing
mempersiapkan peralatan kritis the critical equipment (e.g. cleaning,
(misalnya pembersihan, perakitan, assembling, calibrating, sterilizing);
kalibrasi, sterilisasi);
g) instruksi rinci tahap proses g) detailed stepwise processing
(misalnya pemeriksaan bahan, instructions (e.g. checks on
perlakuan awal, urutan materials, pre-treatments, sequence
penambahan bahan, waktu for adding materials, mixing times,
pencampuran, suhu); temperatures);
h) instruksi untuk semua pengawasan h) the instructions for any in-process
selama-proses dengan batas pene- controls with their limits;
rimaannya;
i) bila perlu, syarat penyimpanan i) where necessary, the requirement
produk ruahan; termasuk wadah, for bulk storage of the products;
pelabelan dan kondisi including the container, labelling
penyimpanan khusus, di mana and special storage conditions
perlu; dan where applicable; and
j) semua tindakan khusus yang harus j) any special precautions to be
diperhatikan. observed.
Prosedur Pengemasan Induk
Master Packaging Procedure
10.17 Prosedur Pengemasan Induk yang
10.17 There should be formally authorized
disahkan secara formal hendaklah
Master Packaging Procedures for each
tersedia untuk tiap produk dan ukuran
product for each batch size as well as
bets serta ukuran dan jenis kemasan.
pack size and type. This should
Dokumen ini umumnya mencakup,
normally include, or have a reference
atau merujuk, pada hal berikut:
to, the following:
a) nama produk;
a) name of the product;
b) deskripsi bentuk sediaan dan
b) description of its pharmaceutical
kekuatannya, di mana perlu;
form, and strength where
c) ukuran kemasan yang dinyatakan
applicable;
dalam angka, berat atau volume
c) the pack size expressed in terms of
produk dalam wadah akhir;
the number, weight or volume of the
d) daftar lengkap semua bahan
product in the final container;
pengemas yang diperlukan untuk
d) a complete list of all the packaging
satu bets standar, termasuk jumlah,
materials required for a standard
ukuran dan jenis bersama kode
batch size, including quantities,
atau nomor referen yang berkaitan
sizes and types, with the code or
dengan spesifikasi tiap bahan
reference number relating to the
pengemas;
specification of each packaging
e) di mana sesuai, contoh atau
material;
reproduksi dari bahan pengemas
e) where appropriate, an example or
cetak yang relevan dan spesimen
reproduction of the relevant printed
yang menunjukkan tempat untuk
packaging material, and specimens
mencetak nomor bets dan tanggal
indicating where to apply batch
daluwarsa bets;
number references, and expiry date
f) tindakan khusus yang harus
of the product batch;
diperhatikan, termasuk
f) special precaution to be observed,
pemeriksaan secara cermat area
including a careful examination of
dan peralatan untuk memastikan
the area and equipment in order to
kesiapan jalur (line clearance)
ascertain the line clearance before
sebelum kegiatan dimulai;
operations begin;
g) uraian kegiatan pengemasan,
termasuk segala kegiatan g) a description of the packaging
tambahan yang signifikan serta operation, including any significant
peralatan yang harus digunakan; subsidiary operations, and
dan equipment to be used; and
h) pengawasan selama-proses yang
rinci termasuk pengambilan sampel h) details of in-process controls with
dan batas penerimaan. instructions for sampling and
acceptance limits.
Catatan Pengolahan Bets
Batch Processing Record
10.18 Catatan Pengolahan Bets hendaklah
tersedia untuk tiap bets yang diolah.
10.18 A Batch Processing Record should be
Dokumen ini hendaklah dibuat
kept for each batch processed. It
berdasarkan bagian relevan dari
should be based on the relevant parts
Prosedur Pengolahan Induk yang
of the currently approved Master
berlaku. Metode pembuatan catatan
Processing Procedure. The method of
ini hendaklah didesain untuk
preparation of such records should be
menghindarkan kesalahan transkripsi.
designed to avoid transcription errors.
Catatan hendaklah mencantumkan
The record should carry the number of
nomor bets yang sedang dibuat.
the batch being manufactured.
Sebelum suatu proses dimulai,
Before any processing begins, there
hendaklah dilakukan pemeriksaan
should be recorded checks that the
yang dicatat, bahwa peralatan dan
equipment and work station are clear
tempat kerja telah bebas dari produk
of previous products, documents or
dan dokumen sebelumnya atau bahan
materials not required for the planned
yang tidak diperlukan untuk
processing, and that equipment is
pengolahan yang direncanakan, serta
clean and suitable for use.
peralatan bersih dan sesuai untuk
penggunaannya.
Selama pengolahan, informasi
During processing, the following
sebagai berikut hendaklah dicatat
information should be recorded at the
pada saat tiap tindakan dilakukan dan
time each action is taken and, after
- setelah lengkap - hendaklah catatan
completion; the record should be dated
diberi tanggal dan ditandatangani
and signed in agreement by the person
dengan persetujuan dari personil yang
responsible for the processing
bertanggung jawab untuk kegiatan
operations:
pengolahan:
a) nama produk;
a) the name of the product;
b) tanggal dan waktu dari permulaan,
b) dates and times of commencement,
dari tahap antara yang signifikan
of significant intermediate stages
dan dari penyelesaian pengolahan;
and of completion of processing;
c) nama personil yang bertanggung
c) name of person responsible for
jawab untuk tiap tahap proses;
each stage of processing;
d) paraf operator untuk berbagai
d) initials of the operator of different
langkah pengolahan yang signifikan
significant steps of processing and,
dan, di mana perlu, paraf personil
where appropriate, of the person
yang memeriksa tiap kegiatan ini
who checked each of these
(misalnya penimbangan);
operations (e.g. weighing);
e) nomor bets dan/atau nomor kontrol
e) the batch number and/or analytical
analisis dan jumlah nyata tiap
control number as well as the
bahan awal yang ditimbang atau
quantities of each starting material
diukur (termasuk nomor bets dan
actually weighed or measured
jumlah bahan hasil pemulihan atau
(including the batch number and
hasil pengolahan ulang yang
amount of any recovered or
ditambahkan);
reprocessed material added);
f) semua kegiatan pengolahan atau
f) any relevant processing operation
kejadian yang relevan dan
or event and major equipment used;
peralatan utama yang digunakan;
g) catatan pengawasan selama- g) a record of the in-process controls
proses dan paraf personil yang and the initials of the person(s)
melaksanakan serta hasil yang carrying them out, and the results
diperoleh; obtained;
h) jumlah hasil produk yang diperoleh h) the amount of product yield
dari tahap pengolahan berbeda obtained at different and pertinent
dan penting; dan stages of processing; and
i) catatan mengenai masalah khusus i) notes on special problems including
yang terjadi termasuk uraiannya details, with signed authorization for
dengan tanda tangan pengesahan any deviation from the Master
untuk segala penyimpangan Processing Procedure.
terhadap Prosedur Pengolahan
Induk.
Catatan Pengemasan Bets
Batch Packaging Record
10.19 Catatan Pengemasan Bets hendaklah
10.19 A Batch Packaging Record should be
tersedia untuk tiap bets yang dikemas.
kept for each batch packed. It should
Dokumen ini hendaklah dibuat berda-
be based on the relevant parts of the
sarkan bagian relevan dari Prosedur
currently approved Master Packaging
Pengemasan Induk yang berlaku dan
Procedure and the method of
metode pembuatan catatan ini
preparation of such records should be
hendaklah didesain untuk menghindar-
designed to avoid transcription errors.
kan kesalahan transkripsi. Catatan
The record should carry the batch
hendaklah mencantumkan nomor bets
number and the planned quantity of
dan jumlah produk jadi yang
finished product that will be obtained.
direncanakan akan diperoleh.
Sebelum suatu kegiatan pengemasan Before any packaging operation
dimulai, hendaklah dilakukan pemerik- begins, there should be recorded
saan yang dicatat, bahwa peralatan checks that the equipment and work
dan tempat kerja telah bebas dari station are clear of previous products,
produk dan dokumen sebelumnya documents or materials not required
atau bahan yang tidak diperlukan for the planned packaging, and that
untuk pengemasan yang equipment is clean and suitable for
direncanakan, serta peralatan bersih use.
dan sesuai untuk penggunaannya.
Selama pengemasan, informasi
sebagai berikut hendaklah dicatat The following information should be
pada saat tiap tindakan dilakukan dan entered at the time each action is
setelah lengkap hendaklah catatan taken and, after completion; the record
diberi tanggal dan ditandatangani should be dated and signed in
dengan persetujuan dari personil yang agreement by the person(s)
bertanggung jawab untuk kegiatan responsible for the packaging
pengemasan: operations:
a) nama produk;
b) tanggal dan waktu tiap kegiatan
pengemasan;
a) the name of the product;
c) nama personil yang bertanggung
b) the date(s) and times of the
jawab untuk melaksanakan
packaging operations;
kegiatan pengemasan;
c) the name of the responsible
d) paraf operator dari berbagai
persons carrying out the packaging
langkah pengemasan yang
operation;
signifikan;
d) the initials of the operators of
e) catatan pemeriksaan terhadap
different significant steps;
identitas dan konformitas dengan
Prosedur Pengemasan Induk
e) record of checks for identity and
termasuk hasil pengawasan-
conformity with the Master
selama-proses;
Packaging Procedure including the
f) rincian kegiatan pengemasan yang
results of in-process controls;
dilakukan, termasuk referensi
peralatan dan jalur pengemasan
f) details of the packaging operations
yang digunakan;
carried out, including references to
g) apabila dimungkinkan, sampel
equipment and the packaging lines
bahan pengemas cetak yang
used;
digunakan, termasuk spesimen dari
g) whenever possible, samples of
kodifikasi bets, pencetakan tanggal
printed packaging materials used,
daluwarsa serta semua pencetakan
including specimens of the batch
coding, expiry dating and any
additional overprinting;
tambahan;
h) catatan mengenai masalah khusus
h) notes on any special problems or
yang terjadi termasuk uraiannya
unusual events including details
dengan tanda tangan pengesahan
with signed authorization for any
untuk semua penyimpangan
deviation from the Master
terhadap Prosedur Pengemasan
Packaging Procedure; and
Induk; dan
i) jumlah dan nomor referen atau
i) the quantities and reference
identifikasi dari semua bahan
number or identification of all
pengemas cetak dan produk
printed packaging materials and
ruahan yang diserahkan,
bulk product issued, used,
digunakan, dimusnahkan atau
destroyed or returned to stock and
dikembalikan ke stok dan jumlah
the quantities of obtained product,
produk yang diperoleh untuk
in order to provide for an adequate
melakukan rekonsiliasi yang
reconciliation.
memadai.

Prosedur dan Catatan


Procedures and Records
Penerimaan
Receipt
10.20 Hendaklah tersedia prosedur tertulis
10.20 There should be written procedures
dan catatan penerimaan untuk tiap
and records for the receipt of each
pengiriman tiap bahan awal, bahan
delivery of each starting, primary and
pengemas primer dan bahan
printed packaging material.
pengemas cetak.

10.21 Catatan penerimaan hendaklah


10.21 The records of the receipts should
mencakup:
include:
a) nama bahan pada surat
a) the name of material on the
pengiriman dan wadah;
delivery note and containers;
b) nama “internal” dan/atau kode
b) the “in-house” name and/or code
bahan [bila tidak sama dengan a)];
of material [if different from a)];
c) tanggal penerimaan;
c) date of receipt;
d) nama pemasok dan, bila mungkin,
d) supplier’s name and, if possible,
nama pembuat;
manufacturer’s name;
e) nomor bets atau referen pembuat;
e) manufacturer’s batch or reference
number;
f) jumlah total dan jumlah wadah
f) total quantity, and number of
yang diterima;
containers received;
g) nomor bets yang diberikan setelah
g) the batch number assigned after
penerimaan; dan
receipt; and
h) segala komentar yang relevan
h) any relevant comment (e.g. state
(misal, kondisi wadah saat
of the containers).
diterima).

10.22 Hendaklah tersedia prosedur tertulis


10.22 There should be written procedures for
untuk penandaan karantina internal
the internal labelling quarantine and
dan penyimpanan bahan awal, bahan
storage of starting materials,
pengemas dan bahan lain, sesuai
packaging materials and other
keperluan.
materials, as appropriate.
Pengambilan Sampel
Sampling
10.23 Hendaklah tersedia prosedur tertulis
10.23 There should be written procedures
untuk pengambilan sampel yang
for sampling, which include the
mencakup personil yang diberi
person(s) authorized to take samples,
wewenang mengambil sampel,
the methods and equipment to be
metode dan alat yang harus
used, the amounts to be taken and
digunakan, jumlah yang harus diambil
any precautions to be observed to
dan segala tindakan pengamanan
avoid contamination of the material or
yang harus diperhatikan untuk
any deterioration in its quality (see
menghindarkan kontaminasi terhadap
Chapter 7 Quality Control, Sections
bahan atau segala penurunan mutu
7.17. – 7.31).
(lihat Bab 7 Pengawasan Mutu, Butir
7.17 – 7.31).

Pengujian
Testing
10.24 Hendaklah tersedia prosedur tertulis
10.24 There should be written procedures
untuk pengujian bahan dan produk
for testing materials and products at
yang diperoleh dari tiap tahap produksi
different stages of production,
yang menguraikan metode dan alat
describing the methods and
yang harus digunakan. Pengujian
equipment to be used. The tests
yang dilaksanakan hendaklah dicatat
performed should be recorded (see
(lihat Bab 7 Pengawasan Mutu, Butir
Chapter 7 Quality Control, Section
7.32 – 7.36).
7.32 - 7.36).
Lain-lain
Others
10.25 Hendaklah tersedia prosedur
10.25 Written release and rejection
pelulusan dan penolakan tertulis untuk
procedures should be available for
bahan dan produk dan terutama
materials and products, and in
pelulusan untuk penjualan produk jadi
particular for the release for sale of
oleh kepala bagian Manajemen Mutu
the finished product by the head of
(Pemastian Mutu).
Quality Management (Quality
Assurance).
10.26 Catatan mengenai distribusi tiap bets
10.26 Records should be maintained of the
produk hendaklah disimpan untuk
distribution of each batch of a product
memfasilitasi penarikan kembali bets
in order to facilitate the recall of the
bila perlu (lihat Bab 9 Penanganan
batch if necessary (see Chapter 9
Keluhan Terhadap Produk dan
Handling of Product Complaint and
Penarikan Kembali Produk).
Product Recall).
10.27 Hendaklah tersedia prosedur tertulis
10.27 There should be written procedures
dan catatan yang berkaitan mengenai
and the associated records of actions
tindakan yang harus diambil atau
to be taken or conclusions reached,
kesimpulan yang dicapai, di mana
where appropriate, for:
berlaku, untuk:
 validasi, misalnya proses,
 validation, e.g. process,
prosedur, prosedur analisis, sistem
procedures, analytical procedures,
komputerisasi;
computerized systems;
 perakitan peralatan, kualifikasi dan
 equipment assembly, qualification
kalibrasi;
and calibration;
 perawatan, pembersihan dan
 maintenance, cleaning and
sanitasi;
sanitization;
 hal yang berkaitan dengan personil
 personnel matters including
termasuk pelatihan, pakaian,
training, clothing, hygiene;
higiene;
 pemantauan lingkungan;
 environmental monitoring;
 pengendalian hama;
 pest control;
 keluhan; dan
 complaints; and
 penarikan kembali produk.
 recalls.
10.28 Hendaklah tersedia prosedur pengo-
10.28 Clear operating procedures should be
perasian yang jelas untuk peralatan
available for major items of
utama pembuatan dan pengujian.
manufacturing and test equipment.
10.29 Hendaklah disediakan buku log untuk
10.29 Log books should be kept for major or
mencatat peralatan utama atau kritis,
critical equipment recording, as
sesuai keperluan, semua kegiatan
appropriate, any validations,
validasi, kalibrasi, perawatan,
calibrations, maintenance, cleaning or
pembersihan dan perbaikan, termasuk
repair operations, including the dates
tanggal, identitas personil yang
and identity of people who carried out
melaksanakan kegiatan tersebut.
these operations.
10.30 Pada buku log hendaklah juga dicatat
10.30 Log books should also record in
dalam urutan kronologis penggunaan
chronological order the use of major
peralatan utama atau kritis dan area
or critical equipment and the areas
tempat produk diolah.
where the products have been
processed.
BAB 11
CHAPTER 11
PEMBUATAN DAN CONTRACT
ANALISIS MANUFACTURE
BERDASARKAN AND ANALYSIS
KONTRAK
PRINSIP
PRINCIPLE
Pembuatan dan analisis berdasarkan
Contract manufacture and analysis must be
kontrak harus dibuat secara benar, disetujui
correctly defined, agreed and controlled in
dan dikendalikan untuk menghindarkan
order to avoid misunderstandings which
kesalahpahaman yang dapat menyebabkan
could result in a product or work of
produk atau pekerjaan dengan mutu yang
unsatisfactory quality. There must be a
tidak memuaskan. Kontrak tertulis antara
written contract between the Contract Giver
Pemberi Kontrak dan Penerima Kontrak
and the Contract Acceptor which clearly
harus dibuat secara jelas yang menentukan
establishes the duties of each party. The
tanggung jawab dan kewajiban masing-
contract must clearly state the way in which
masing pihak. Kontrak harus menyatakan
the head of Quality Management (Quality
secara jelas prosedur pelulusan tiap bets
Assurance) releasing each batch of product
produk untuk diedarkan yang menjadi
for sale exercises his full responsibility.
tanggung jawab penuh kepala bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu).

Catatan: Bab ini meliputi tanggung jawab


Note: This Chapter deals with the
industri farmasi terhadap Badan
responsibilities of manufacturers
POM dalam hal pemberian izin
towards the NADFC with respect to
edar dan pembuatan obat. Hal ini
the granting of marketing and
tidak dimaksudkan untuk
manufacturing authorizations. It is
memengaruhi tanggung jawab legal
not intended in any way to affect the
dari Penerima Kontrak dan Pemberi
respective liability of contract
Kontrak terhadap konsumen.
acceptors and contract givers to
consumers.
UMUM
GENERAL
11.1 Hendaklah dibuat kontrak tertulis yang
11.1 There should be a written contract
meliputi pembuatan dan/atau analisis
covering the manufacture and/or
obat yang dikontrakkan dan semua
analysis arranged under contract and
pengaturan teknis terkait.
any technical arrangements made in
connection with it.
11.2 Semua pengaturan untuk pembuatan
11.2 All arrangements for contract
dan analisis berdasarkan kontrak
manufacture and analysis including
termasuk usul perubahan dalam
any proposed changes in technical or
pengaturan teknis atau pengaturan
other arrangements should be in
lain hendaklah sesuai dengan izin
accordance with the marketing
edar untuk produk bersangkutan.
authorization for the product
concerned.
11.3 Dalam hal analisis berdasarkan
11.3 In the case of contract analysis, the
kontrak, pelulusan akhir harus
final approval for release must be

Edisi 2012 2012 Edition


- 111
Bab 11 – Pembuatan dan Analisis Chapter 11 – Contract Manufacture and
Berdasarkan Kontrak Analysis

diberikan oleh kepala bagian


given by the head of Quality
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
Management (Quality Assurance) of
Pemberi Kontrak.
the contract giver.

PEMBERI KONTRAK
THE CONTRACT GIVER
11.4 Pemberi Kontrak bertanggung jawab
11.4 The Contract Giver is responsible for
untuk menilai kompetensi Penerima
assessing the competence of the
Kontrak dalam melaksanakan
Contract Acceptor to carry out
pekerjaan atau pengujian yang
successfully the work or tests required
diperlukan dan memastikan bahwa
and for ensuring by means of the
prinsip dan pedoman CPOB diikuti.
contract that the principles and Good
Manufacturing Practices Guidelines as
interpreted in these Guidelines are
followed.
11.5 Pemberi Kontrak hendaklah
11.5 The Contract Giver should provide the
menyediakan semua informasi yang
Contract Acceptor with all the
diperlukan kepada Penerima Kontrak
information necessary to carry out the
untuk melaksanakan pekerjaan
contracted operations correctly in
kontrak secara benar sesuai izin edar
accordance with the marketing
dan persyaratan legal lain. Pemberi
authorization and any other legal
Kontrak hendaklah memastikan bahwa
requirements. The Contract Giver
Penerima Kontrak memahami
should ensure that the Contract
sepenuhnya masalah yang berkaitan
Acceptor is fully aware of any
dengan produk atau pekerjaan atau
problems associated with the product
pengujian yang dapat membaha-
or the work or tests which might pose
yakan gedung, peralatan, personil,
a hazard to his premises, equipment,
bahan atau produk lain.
personnel, other materials or other
products.
11.6 Pemberi Kontrak hendaklah memasti- 11.6 The Contract Giver should ensure that
kan bahwa semua produk yang all processed products and materials
diproses dan bahan yang dikirimkan delivered to him by the Contract
oleh Penerima Kontrak memenuhi Acceptor comply with their
spesifikasi yang ditetapkan atau specifications or that the products
produk telah diluluskan oleh kepala have been released by the head of
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Quality Management (Quality
Mutu) Assurance).

PENERIMA KONTRAK THE CONTRACT ACCEPTOR


11.7 Penerima Kontrak harus mempunyai
11.7 The Contract Acceptor must have
gedung dan peralatan yang cukup,
adequate premises and equipment,
pengetahuan dan pengalaman, dan
knowledge and experience, and
personil yang kompeten untuk
competent personnel to carry out
melakukan pekerjaan yang diberikan
satisfactorily the work ordered by the
oleh Pemberi Kontrak dengan
Contract Giver. Contract manufacture
memuaskan. Pembuatan obat
may be undertaken only by a
berdasarkan kontrak hanya dapat
manufacturer holding GMP certificate
dilakukan oleh industri farmasi yang
issued by the NADFC.
memiliki sertifikat CPOB yang

Edisi 2012 2012 Edition


- 112
diterbitkan oleh Badan POM.

11.8 Penerima Kontrak hendaklah


11.8 The Contract Acceptor should ensure
memastikan bahwa semua produk dan
that all products or materials delivered
bahan yang diterima sesuai dengan
to him are suitable for their intended
tujuan penggunaannya.
purpose.
11.9 Penerima Kontrak hendaklah tidak
11.9 The Contract Acceptor should not
mengalihkan pekerjaan atau pengujian
pass to a third party any of the work or
apa pun yang dipercayakan
tests entrusted to him under the
kepadanya sesuai kontrak kepada
contract without the Contract Giver's
pihak ketiga, tanpa terlebih dahulu
prior evaluation and approval of the
dievaluasi dan disetujui oleh Pemberi
arrangements. Arrangements made
Kontrak. Pengaturan antara Penerima
between the Contract Acceptor and
Kontrak dan pihak ketiga mana pun
any third party should ensure that the
hendaklah memastikan bahwa
manufacturing and analytical
informasi pembuatan dan analisis
information is made available in the
disediakan kepada pihak ketiga
same way as between the original
dengan cara yang sama seperti yang
Contract Giver and Contract Acceptor.
dilakukan pada awalnya antara
Pemberi Kontrak dan Penerima
Kontrak.

11.10 Penerima Kontrak hendaklah


11.10 The Contract Acceptor should refrain
membatasi diri dari segala aktifitas
from any activity which may adversely
yang dapat berpengaruh buruk pada
affect the quality of the product
mutu produk yang dibuat dan/atau
manufactured and/or analyzed for the
dianalisis untuk Pemberi Kontrak.
Contract Giver.

KONTRAK
THE CONTRACT
11.11 Kontrak hendaklah dibuat antara
11.11 A contract should be drawn up
Pemberi Kontrak dan Penerima
between the Contract Giver and the
Kontrak dengan menetapkan
Contract Acceptor which specifies their
tanggung jawab masing-masing pihak
respective responsibilities relating to
yang berhubungan dengan produksi
the manufacture and control of the
dan pengendalian mutu produk. Aspek
product. Technical aspects of the
teknis dari kontrak hendaklah dibuat
contract should be drawn up by
oleh personil yang kompeten yang
competent persons suitably
mempunyai pengetahuan yang sesuai
knowledgeable in pharmaceutical
di bidang teknologi farmasi, analisis
technology, analysis and Good
dan Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Manufacturing Practices. All
Semua pengaturan pembuatan dan
arrangements for manufacture and
analisis harus sesuai dengan izin edar
analysis must be in accordance with
dan disetujui oleh kedua belah pihak.
the marketing authorization and
agreed by both parties.
11.12 Kontrak hendaklah menyatakan
11.12 The contract should specify the way in
secara jelas prosedur pelulusan tiap
which the head of Quality
bets produk untuk diedarkan dan
Management (Quality Assurance)
memastikan bahwa tiap bets telah
releasing the batch for sale ensures
dibuat dan diperiksa pemenuhannya
that each batch has been
terhadap persyaratan izin edar yang
manufactured and checked for
menjadi tanggung jawab penuh kepala
compliance with the requirements of
bagian Manajemen Mutu (Pemastian
Marketing Authorization.
Mutu).

11.13 Kontrak hendaklah menguraikan


11.13 The contract should describe clearly
secara jelas penanggung jawab
who is responsible for purchasing
pengadaan, pengujian dan pelulusan
materials, testing and releasing
bahan, produksi dan pengendalian
materials, undertaking production and
mutu, termasuk pengawasan selama-
quality controls, including in-process
proses, dan penanggung jawab
controls, and who has responsibility for
pengambilan sampel dan fungsi
sampling and analysis. In the case of
analisis. Dalam hal analisis
contract analysis, the contract should
berdasarkan kontrak, kontrak
state whether or not the Contract
hendaklah menyatakan apakah
Acceptor should take samples at the
Penerima Kontrak mengambil atau
premises of the manufacturer.
tidak mengambil sampel di sarana
pembuat obat.

11.14 Catatan pembuatan, analisis dan


11.14 Manufacturing, analytical and
distribusi, serta sampel pertinggal
distribution records, and reference
hendaklah disimpan oleh, atau
samples should be kept by, or be
disediakan untuk, Pemberi Kontrak.
available to, the Contract Giver. Any
Semua catatan yang relevan untuk
records relevant to assessing the
penilaian mutu produk, bila terjadi
quality of a product in the event of
keluhan atau cacat produk, harus
complaints or a suspected defect must
dapat diakses dan ditetapkan dalam
be accessible and specified in the
prosedur penanganan produk cacat
defect/recall procedures of the
dan penarikan kembali obat yang
Contract Giver.
dibuat oleh Pemberi Kontrak.

11.15 Kontrak hendaklah memuat izin


11.15 The contract should permit the
Pemberi Kontrak untuk menginspeksi
Contract Giver to visit the facilities of
sarana Penerima Kontrak.
the Contract Acceptor.
11.16 Dalam hal analisis berdasarkan
11.16 In case of contract analysis, the
kontrak, Penerima Kontrak hendaklah
Contract Acceptor should understand
memahami bahwa dia merupakan
that he is subject to inspection by the
subjek untuk diinspeksi oleh Badan
NADFC.
POM.

11.17 Kontrak hendaklah menguraikan pe-


11.17 The contract should describe the
nanganan bahan awal, bahan
handling of starting materials,
pengemas, produk antara dan ruahan,
packaging materials, intermediate and
dan produk jadi bila bahan atau
bulk products and finished products if
produk tersebut ditolak. Kontrak
they are rejected. It should also
hendaklah juga menguraikan prosedur
describe the procedure to be followed
yang harus diikuti bila analisis
if the contract analysis shows that the
berdasarkan kontrak menunjukkan
tested product must be rejected.
bahwa produk yang diuji harus ditolak.
BAB 12
CHAPTER 12

KUALIFIKASI QUALIFICATION AND


DAN VALIDATION
VALIDASI
PRINSIP
PRINCIPLE
Bab ini menguraikan prinsip kualifikasi dan
This chapter describes the principles of
validasi yang dilakukan di industri farmasi.
qualification and validation which are
CPOB mensyaratkan industri farmasi untuk
applicable to the manufacture of medicinal
mengidentifikasi validasi yang perlu dilakukan
products. It is a requirement of GMP that
sebagai bukti pengendalian terhadap aspek
manufacturers identify what validation work is
kritis dari kegiatan yang dilakukan. Perubahan
needed to prove control of the critical aspects
signifikan terhadap fasilitas, peralatan dan
of their particular operations. Significant
proses yang dapat memengaruhi mutu produk
changes to the facilities, the equipment and
hendaklah divalidasi. Pendekatan dengan
the processes, which may affect the quality of
kajian risiko hendaklah digunakan untuk
the product, should be validated. A risk
menentukan ruang lingkup dan cakupan
assessment approach should be used to
validasi.
determine the scope and extent of validation.

PERENCANAAN VALIDASI
PLANNING FOR VALIDATION
12.1 Seluruh kegiatan validasi hendaklah
12.1 All validation activities should be
direncanakan. Unsur utama program
planned. The key elements of a
validasi hendaklah dirinci dengan jelas
validation programme should be
dan didokumentasikan di dalam
clearly defined and documented in a
Rencana Induk Validasi (RIV) atau
Validation Master Plan (VMP) or
dokumen setara.
equivalent documents.
12.2 RIV hendaklah merupakan dokumen
12.2 The VMP should be a summary
yang singkat, tepat dan jelas.
document which is brief, concise and
clear.
12.3 RIV hendaklah mencakup sekurang-
12.3 The VMP should contain data on at
kurangnya data sebagai berikut:
least the following:
 kebijakan validasi;
 validation policy;
 struktur organisasi kegiatan
 organisational structure of
validasi;
validation activities;
 ringkasan fasilitas, sistem,
 summary of facilities, systems,
peralatan dan proses yang akan
equipment and processes to be
divalidasi;
validated;
 format dokumen: format protokol
 documentation format: the format to
dan laporan validasi, perencanaan
be used for protocols and reports;
dan jadwal pelaksanaan;
planning and scheduling;
 pengendalian perubahan; dan
 change control; and
 acuan dokumen yang digunakan.
 reference to existing documents.
12.4 RIV terpisah mungkin diperlukan untuk
12.4 In case of large projects, it may be
suatu proyek besar.
necessary to create separate
validation master plans.

Edisi 2012 2012 Edition


- 115
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
DOKUMENTASI DOCUMENTATION

12.5 Protokol validasi tertulis hendaklah 12.5 A written protocol should be


dibuat untuk merinci kualifikasi dan established that specifies how
validasi yang akan dilakukan. Protokol qualification and validation will be
hendaklah dikaji dan disetujui oleh conducted. The protocol should be
kepala bagian Manajemen Mutu reviewed and approved by the head of
(Pemastian Mutu). Protokol validasi Quality Management (Quality
hendaklah merinci langkah kritis dan Assurance). The protocol should
kriteria penerimaan. specify critical steps and acceptance
criteria.

12.6 Hendaklah dibuat laporan yang 12.6 A report that cross-references the
mengacu pada protokol kualifikasi qualification and/or validation protocol
dan/atau protokol validasi dan memuat should be prepared, summarising the
ringkasan hasil yang diperoleh, results obtained, commenting on any
tanggapan terhadap penyimpangan deviations observed, and drawing the
yang terjadi, kesimpulan dan necessary conclusions, including
rekomendasi perbaikan. Tiap recommending changes necessary to
perubahan terhadap rencana yang correct deficiencies. Any changes to
ditetapkan dalam protokol hendaklah the plan as defined in the protocol
didokumentasikan dengan pertimba- should be documented with
ngan yang sesuai. appropriate justification.

12.7 Setelah kualifikasi selesai 12.7 After completion of a satisfactory


dilaksanakan, hendaklah diberikan qualification, a formal release for the
persetujuan tertulis untuk dapat next step in qualification and validation
melaksanakan tahap kualifikasi dan should be made as a written
validasi selanjutnya. authorisation.

KUALIFIKASI QUALIFICATION

Kualifikasi Desain (KD) Design Qualification

12.8 Kualifikasi Desain (KD) adalah unsur 12.8 The first element of the validation of
pertama dalam melakukan validasi new facilities, systems or equipment
terhadap fasilitas, sistem atau could be design qualification (DQ).
peralatan baru.

12.9 Desain hendaklah memenuhi keten- 12.9 The compliance of the design with
tuan CPOB dan didokumentasikan. GMP should be demonstrated and
documented.

Kualifikasi Instalasi (KI) Installation Qualification

12.10 Kualifikasi Instalasi (KI) hendaklah 12.10 Installation qualification (IQ) should be
dilakukan terhadap fasilitas, sistem performed on new or modified
dan peralatan baru atau yang facilities, systems and equipment.
dimodifikasi. 12.11 KI hendaklah peralatan,
mencakup, pipa dan
tapi tidak sarana
terbatas pada penunjang
hal berikut: dan
a) instalasi instrumentasi

Edisi 2012 2012 Edition


- 116
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
hendakla n yang secara formal. 12.11 IQ should
h sesuai perlu include, but
dengan dilakukan Kualifikasi Kinerja not be
spesifika berdasarka (KK) limited to
si dan n the
gambar pengetahu 12.15 KK hendaklah following:
teknik an tentang dilakukan a) installati
yang proses, setelah KI on of
didesain; sistem dan dan KO equipme
b) pengum peralatan; selesai nt,
pulan dan dilaksanakan, piping,
dan b) pengujian dikaji dan services
penyusu yang disetujui. and
nan meliputi instrume
dokumen satu atau ntation
pengope beberapa 12.16 KK hendaklah checked
rasian kondisi mencakup, to
dan yang tapi tidak current
perawata mencakup terbatas pada engineeri
n batas hal berikut: ng
peralata operasiona a) pengujian drawings
n dari l atas dan dengan and
pemasok bawah, mengguna specifica
; sering kan bahan tions;
c) ketentua dikenal baku,
n dan sebagai bahan b) collectio
persyara kondisi pengganti n and
tan terburuk yang collation
kalibrasi; (worst
of
dan case).
supplier
d) verifikasi operatin
bahan 12.14 Penyelesaian
g and
konstruk KO yang
working
si. berhasil
instructio
hendaklah
ns and
mencakup
maintena
Kualifikasi finalisasi
nce
Operasional (KO) kalibrasi,
requirem
prosedur
ents;
12.12 KO operasional
c) calibration
hendaklah dan prosedur
requirements;
dilakukan pembersihan,
and
setelah KI pelatihan
selesai operator dan
persyaratan d) verificati
dilaksanaka on of
n, dikaji dan perawatan
preventif. materials
disetujui. of
Setelah
selesai KO construct
12.13 KO ion.
hendaklah maka
mencakup, pelulusan
fasilitas, Operational
tapi tidak Qualification
terbatas sistem dan
pada hal peralatan
dapat 12.12 Operational
berikut:
dilakukan qualification
a) pengujia (OQ) is
Edisi 2012 2012 Edition
- 117
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
perfor of and d, reviewed
med conditi equipme and
after IQ ons nt. approved.
has encom
been passin 12.16 PQ should
comple g Performance include, but
ted, upper Qualification not be
review and limited to
ed and lower 12.15 Performa the
approv operat nce following:
ed. ing qualificati a) tests,
limits, on (PQ) using
12.13 OQ someti is productio
should mes performe n
include referre d after materials
, but d to as both IQ ,
not be “worst and OQ qualified
limited case” have substitut
to the conditi been es or
followin ons. complete simulate
g: d
a) test 12.14 The memenuhi pelaksanaannya
s completio spesifikasi dapat disatukan
that n of a atau dengan KO.
hav successf produk
e ul simulasi Kualifikasi Fasilitas,
bee operation Peralatan dan Sistem
n al dilakukan Terpasang yang
dev qualificati berdasarka telah Operasional
elop on should n
ed allow the pengetahu 12.18 Hendaklah
from finalisatio an tentang tersedia bukti
kno n of proses, untuk
wle calibratio fasilitas, mendukung dan
dge n, sistem dan memverifikasi
of operating peralatan; parameter
proc and b) uji yang operasional dan
ess cleaning meliputi batas variabel
es, procedur satu atau kritis
syst es, bebe- rapa pengoperasian
ems operator kondisi alat. Selain itu,
and training yang kalibrasi,
equi and mencakup prosedur
pme preventat batas pengoperasian,
nt; ive operasiona pembersihan,
and maintena l atas dan perawatan
b) test nce bawah. preventif serta
s to requirem
prosedur dan
incl ents. It
12.17 Meskipun KK catatan
ude should
diuraikan pelatihan
a permit a
sebagai operator
con formal
kegiatan hendaklah
ditio "release"
terpisah, didokumentasika
n or of the
dalam n.
a facilities,
beberapa
set systems
kasus
Edisi 2012 2012 Edition
- 118
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
VALIDASI yang sudah produc
PROSES berjalan t, that Qualification of
hendaklah have Established (in –
Umum juga divalidasi been use)
(validasi develo Facilities,
12.19 Ketentuan retrospektif). ped Systems and
dan prinsip from Equipment
yang knowl
diuraikan 12.21 Fasilitas, edge 12.18 Evidence
dalam bab sistem dan of the should be
ini berlaku peralatan proces available to
untuk yang s and support and
pembuatan the verify the
sediaan faciliti operating
obat, yang es, parameters
mencakup syste and limits
validasi ms or for the
proses baru equip critical
(initial ment; variables of
validation),
the
validasi bila
operating
terjadi b) tests equipment.
perubahan to Additionally,
proses dan includ the
validasi e a calibration,
ulang. conditi cleaning,
on or preventative
set of maintenanc
12.20 Pada conditi e, operating
umumnya ons procedures
validasi encom and
proses passin operator
dilakukan g training
sebelum upper procedures
produk and and records
dipasarkan lower should be
(validasi operati documente
prospektif). ng d.
Dalam limits.
keadaan
tertentu, jika 12.17 Although PROCESS
hal di atas PQ is VALIDATION
tidak described
memungkin as a General
kan, separate
validasi activity, it 12.19 The
dapat juga may in requirement
dilakukan some s and
selama cases be principles
proses appropria outlined in
produksi te to this chapter
rutin perform it are
dilakukan in applicable
(validasi conjuncti to the
konkuren). on with manufactur
Proses OQ. e of
Edisi 2012 2012 Edition
- 119
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
pharm the fasilitas, kriteria
aceutic medicinal sistem, penerimaan;
al product peralatan dan  pengujian
dosage (prospect proses tambahan
forms. ive tersebut yang akan
They validation masih bekerja dilakukan
cover ). In dengan baik. termasuk
the exception kriteria
initial al Validasi Prospektif penerimaan
validati circumsta dan validasi
on of nces, 12.23 Validasi metode
new where prospektif analisisnya,
proces this is not hendaklah bila
ses, possible, mencakup, diperlukan;
subseq it may be tapi tidak  pola
uent necessar terbatas pada pengambilan
validati y to hal berikut: sampel
on of validate  uraian (lokasi dan
modifie processe singkat frekuensi);
d s during suatu  metode
proces routine proses; pencatatan
ses productio  ringkasan dan evaluasi
and n tahap kritis hasil;
revalid (concurre proses  fungsi dan
ation. nt pembuatan tanggung
validation yangharus jawab; dan
12.20 Proces ). diinvestiga  jadwal yang
s Processe si; diusulkan;
validati s in use  daftar
on for some peralatan/f 12.24 Dengan
should time asilitas menggunakan
normall should yang prosedur
y be also be digunakan (termasuk
comple validated termasuk komponen
ted (retrospe alat ukur, spesifik) yang
prior to ctive pemantau telah ditetapkan,
the validation dan bets berurutan
distribu ). pencatat dapat diproduksi
tion serta dalam kondisi
and 12.21 Facilities, status rutin. Secara
sale of systems and kalibrasiny teoritis, jumlah
equipment to a; proses produksi
 spesifikasi dan pengamatan
digunakan mendapat
produk jadi yang dilakukan
pelatihan
untuk sudah cukup
telah yang sesuai.
diluluskan; menggambarkan
terkualifikas
 daftar variasi dan
i dan 12.22 Fasilitas,
metode menetapkan tren
metode sistem,
analisis sehingga dapat
analisis peralatan dan
yang memberikan
hendaklah proses
seharusny data yang cukup
divalidasi. hendaklah
a; untuk keperluan
Personil dievaluasi
 usul evaluasi. Secara
yang secara
pengawasa umum, 3 (tiga)
melakukan berkala untuk
n selama- bets berurutan
validasi verifikasi
proses dan yang memenuhi
hendaklah bahwa
Edisi 2012 2012 Edition
- 120
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
be Validation s for ting
used releas results;
should 12.23 Prospecti e;  functions and
have ve  list of responsibilitie
been validation analyti s; and
qualifie should cal  proposed
d and include, metho timetable.
analyti but not ds, as
cal be limited appro 12.24 Using this
testing to the priate; defined
method following:  propo process
s sed in- (including
should  short proces specified
be description s components
validat of the control ) a series of
ed. process; s with batches of
Staff  summ accept the final
taking ary of ance product
part in the criteria may be
the critical ; produced
validati proces  additio under
on sing nal routine
work steps testing conditions.
should to be to be In theory
have investi carrie the number
been gated; d out, of process
approp with runs carried
riately  list of accept out and
trained. the ance observation
equip criteria s made
12.22 Faciliti ment/f and should be
es, acilitie analyti sufficient to
system s to be cal allow the
s, used validat normal
equipm (includ ion, as extent of
ent and ing appro variation
proces measu priate; and trends
ses ring/ to be
should monito  sampli established
be ring/re ng and to
periodi cordin (locati provide
cally g on sufficient
evaluat equip freque data for
ed to ment) ncy); evaluation.
verify togeth  metho It is
that er with ds generally
they its record considered
are still calibra ing acceptable
operati tion evalua that three
ng in a status;
parameter proses.
valid  finishe
yang disetujui
manne d
dapat diterima 12.25 Ukuran bets
r. produ
telah yang digunakan
ct
memenuhi dalam proses
specifi
persyaratan validasi
Prospective cation
validasi hendaklah sama
Edisi 2012 2012 Edition
- 121
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
dengan disetujui oleh rekomendasi. consecutive
ukuran bets kepala bagian batches/run
produksi Manajemen s within the
yang Mutu finally
direncanaka (Pemastian agreed
n. Mutu). parameters
would
12.26 Jika bets 12.29 Persyaratan constitute a
validasi dokumentasi validation of
akan untuk validasi the process.
dipasarkan, konkuren
kondisi sama seperti 12.25 Batches
pembuatan validasi made for
nya prospektif. process
hendaklah validation
memenuhi Validasi should be
ketentuan Retrospektif the same
CPOB, hasil size as the
validasi 12.30 Validasi intended
tersebut retrospektif industrial
hendaklah hanya dapat scale
memenuhi dilakukan batches.
spesifikasi untuk proses
dan sesuai yang sudah
izin edar. mapan, 12.26 If it is
namun tidak intended
berlaku jika that
terjadi validation
perubahan batches be
Validasi Konkuren formula sold or
produk, supplied,
12.27 Dalam prosedur the
kondisi pembuatan conditions
khusus, atau under which
dimungkink peralatan. they are
an tidak produced
menyelesai should
kan comply fully
program 12.31 Validasi with the
validasi proses requirement
sebelum hendaklah s of Good
produksi didasarkan Manufacturi
rutin pada riwayat ng
dilaksanaka produk. Tahap Practices,
n. validasi including
memerlukan the
pembuatan satisfactory
12.28 Keputusan protokol outcome of
untuk khusus dan the
melakukan laporan hasil validation
validasi kajian data exercise,
konkuren untuk and the
harus mengambil marketing
dijustifikasi, kesimpulan authorisatio
didokument dan n.
asikan dan memberikan
Edisi 2012 2012 Edition
- 122
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
Concurrent requirem require results of
Validation ents for the the data
concurre preparati review,
12.27 In nt on of a leading to a
excepti validation specific conclusion
onal are the protocol and a
circum same as and the recommend
stance specified reporting ation.
s it for of the
may be prospecti 12.32 Sumber data proses.
accept ve hendaklah Pengujian
able validation mencakup, tambahan
not to . tetapi tidak sampel
comple
terbatas pada pertinggal
te a Retrospective
Catatan mungkin perlu
validati Validation
Pengolahan untuk
on
Bets dan mendapatkan
progra 12.30 Retrospe Catatan jumlah atau jenis
mme ctive Pengemasan data yang
before validation Bets, rekaman dibutuhkan
routine is only pengawasan untuk melakukan
product acceptabl proses, buku proses validasi
ion e for well- log perawatan retrospektif.
starts. establish alat, catatan
ed penggantian 12.34 Pada umumnya,
12.28 The processe personil, studi validasi
decisio s and will kapabilitas retrospektif
n to be proses, data memerlukan
carry inappropr produk jadi data dari 10
out iate termasuk (sepuluh)
concurr where catatan data sampai 30 (tiga
ent there tren dan hasil puluh) bets
validati have uji stabilitas. berurutan untuk
on been menilai
must recent 12.33 Bets yang konsistensi
be changes dipilih untuk proses, tapi
justifie in the validasi jumlah bets yang
d, compositi retrospektif lebih sedikit
docum on of the hendaklah dimungkinkan
ented product, mewakili bila dapat
and operating seluruh bets dijustifikasi.
approv procedur yang dibuat
ed by es or selama
the equipme periode VALIDASI
head of nt. pengamatan, PEMBERSIHAN
Quality
termasuk
Manag 12.31 Validatio yang tidak 12.35 Validasi
ement n of such memenuhi pembersihan
(Qualit processe spesifikasi, hendaklah
y s should dan dilakukan untuk
Assura be based hendaklah konfirmasi
nce). on dalam jumlah efektivitas
historical yang cukup prosedur
12.29 Docum data. The untuk pembersihan.
entatio steps menunjukkan Penentuan batas
n involved konsistensi kandungan
Edisi 2012 2012 Edition
- 123
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
residu suatu 12.32 The batches examined if
produk, source of that failed justified.
bahan data for to meet
pembersih this specificat
dan validation ions, and
pencemara should be CLEANING
should
n mikroba, sufficient VALIDATION
include,
secara but not in
rasional be limited number 12.35 Cleaning
hendaklah to Batch to validation
didasarkan Processi demonstr should be
pada bahan ng and ate performed
yang terkait Packagin process in order to
dengan g consisten confirm the
proses Records, cy. effectivenes
pembersiha process Additiona s of a
n. Batas control l testing cleaning
tersebut charts, of procedure.
hendaklah maintena retained The
dapat nce log samples rationale for
dicapai dan books, may be selecting
diverifikasi. records needed limits of
of to obtain carry over
12.36 Hendaklah the of product
personne
digunakan necessar residues,
l
metode y amount cleaning
changes,
analisis or type of agents and
process
tervalidasi data to microbial
capability
yang retrospec contaminati
studies,
memiliki tively on should
finished
kepekaan validate be logically
product
untuk the based on
data,
mendeteksi process. the
including
residu atau materials
trend
cemaran. involved.
cards and
Batas 12.34 For The limits
stability
deteksi retrospec should be
results.
masing- tive achievable
masing 12.33 Batches validation and
metode selected , verifiable.
analisis for generally
hendaklah retrospec data from 12.36 Validated
cukup peka tive ten to analytical
untuk validation thirty methods
mendeteksi should be consecuti having
tingkat represent ve sensitivity to
residu atau ative of batches detect
cemaran all should be residues or
yang dapat batches examined contaminant
diterima. made to assess s should be
during process used. The
the consisten detection
review cy, but limit for
period, fewer each
including batches analytical
any may be method
Edisi 2012 2012 Edition
- 124
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
should shed pembersihan 12.37 Normally
be acceptabl only
sufficie e level of 12.41 Untuk produk cleaning
ntly the yang beracun procedures
sensitiv residue atau for product
e to or berbahaya contact
detect contamin dalam surfaces of
the ant. keadaan the
establi tertentu dapat equipment
12.37 Biasanya proses yang disimulasikan need to be
validasi serupa, dapat dengan validated.
prosedur dipertimbangk produk lain Considerati
pembersiha an untuk yang on should
n dilakukan memilih suatu mempunyai be given to
hanya untuk rentang yang sifat fisika- non-
permukaan mewakili kimia yang contact
alat yang produk dan sama parts. The
bersentuha proses yang intervals
n langsung serupa. Studi between
dengan validasi use and
produk. tunggal dapat cleaning as
VALIDASI METODE
Hendaklah dilakukan well as
ANALISIS
dipertimban menggunakan cleaning
gkan juga pendekatan and reuse
untuk kondisi should be
bagian alat terburuk Tujuan validasi validated.
yang tidak dengan metode analisis Cleaning
bersentuha memerhatikan adalah untuk intervals
menunjukkan bahwa
n langsung isu kritis. and
metode analisis
dengan methods
12.39 Validasi sesuai tujuan
produk. should be
prosedur penggunaannya.
Interval determined.
waktu pembersihan
antara hendaklah
penggunaa dilakukan tiga
n alat dan kali berurutan
pembersiha dengan hasil 12.38 For
n hendaklah yang cleaning
divalidasi memenuhi procedures
demikian syarat untuk for products
juga antara membuktikan and
pembersiha bahwa processes
n dan prosedur which are
penggunaa pembersihan similar, it is
n kembali. tersebut telah considered
Hendaklah tervalidasi. acceptable
ditentukan to select a
metode dan 12.40 ”Uji sampai representati
interval bersih” (test ve range of
pembersiha until clean) similar
n. bukan products
merupakan and
12.38 Prosedur pilihan untuk processes.
pembersiha melakukan A single
n untuk validasi validation
produk dan prosedur study
Edisi 2012 2012 Edition
- 125
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
utilising riate Jenis Metode 12.44 Uraian singkat
a alternativ Analisis mengenai jenis
“worst e yang uji metode
case” validation Harus analisis adalah
approa of Divalidasi sebagai berikut:
ch can cleaning a) Uji identifikasi
be procedur 12.42 Validasi bertujuan
carried e. metode untuk
out analisis memastikan
which umumnya identitas
takes 12.41 Products dilakukan analit dalam
accoun which terhadap 4 sampel. Uji ini
t of the simulate jenis: biasanya
critical the dilakukan
issues. physicoc dengan
hemical  uji
12.39 Typical propertie identifikasi; membandingk
ly s of the  uji an
substanc kuantitatif karakteristik
consec es to be kandungan sampel
utive removed impuritas (misal:
applica may (impurity); spektrum,
tions of exception  uji batas profil
the ally be impuritas; kromatogram,
cleanin used dan reaksi kimia,
g instead of dan lain-lain)
proced the  uji terhadap
ure substanc kuantitatif baku
should es zat aktif pembanding;
be themselv dalam b) Pengujian
perfor es, where sampel impuritas
med such bahan aktif dapat
and substanc obat atau dilakukan
shown es are obat atau melalui uji
to be either komponen kuantitatif
succes toxic or tertentu atau uji batas
sful in hazardou dalam impuritas
order s. obat. dalam
to sampel.
prove Masing-
that the VALID masing
cleanin ATION OF pengujian
g ANALY 12.43 Metode tersebut
proced TICAL analisis lain, bertujuan
ure is PROC seperti uji merefleksikan
validat EDUR disolusi untuk secara tepat
ed. ES obat atau karakteristik
penentuan kemurnian
The objective of ukuran sampel.
12.40 "Test validation of an partikel untuk Karakteristik
until analytical bahan aktif validasi yang
clean" procedure is to obat, lain
is not demonstrate that hendaklah diperlukan
consid it is suitable for juga untuk uji
ered an its intended divalidasi. kuantitatif
approp purpose. dibanding
Edisi 2012 2012 Edition
- 126
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
untuk uji Types of nal sample.
batas Analytical produc This is
impuritas Procedure to t or normally
; be Validated other achieved
c) Prosedur select by
penetap ed comparis
12.42 The
an kadar compo on of a
discussio
bertujua nent(s property
n of the
n untuk ) in the of the
validation
menentu medici sample
of
kan nal (e.g.,
analytical
kadar produc spectrum
procedur
analit t. ,
es is
dalam
directed
sampel. 12.43 Other chromato
to the
Dalam analytical graphic
four most
hal ini procedur behaviou
common
penetap es such r,
types of
an kadar as chemical
analytical
menunju dissolutio reactivity
procedur
kkan n testing , etc) to
es:
penguku for that of a
 identificatio
ran n tests; medicinal referenc
kompone products e
 quantit
n utama or particle standard;
ative
yang tests size b) Testing
terkandu for determin for
ng dalam impurit ation for impuritie
bahan ies' API s can be
aktif conten should either a
obat. t; also be quantitati
Untuk  limit validated. ve test or
obat, tests a limit
karakteri for the 12.44 A brief test for
stik control descriptio the
validasi of n of the impurity
yang impurit types of in a
serupa ies; tests sample.
juga and considere Either
berlaku  quantit d in this test is
untuk ative documen intended
penetap tests t is to
an kadar of the provided accuratel
zat aktif active below. y reflect
atau moiety a) Identifi the purity
in cation character
sampl tests istics of
es of are the
active intend sample.
pharm ed to Different
aceuti ensure validatio
cal the n
ingredi identit character
ent y of an istics are
(API), analyt required
medici e in a for a
Edisi 2012 2012 Edition
- 127
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
qua docum diperhatikan hendaklah
ntita ent, adalah memastikan
tive the sebagai bahwa data
test assay berikut: pendukung
than repres cukup untuk
for a ents a  akurasi; menunjukkan
limit quantit  presisi; bahwa proses
test; ative  ripitabilitas; perubahan yang
measu  intermediat diperbaiki akan
c) Ass remen e precision; menghasilkan
ay t of the  spesivisitas suatu produk
proc major ; sesuai mutu
edur compo  batas yang diinginkan
es nent(s deteksi; dan konsisten
are ) in the  batas dengan
inte API. kuantitasi; spesifikasi yang
nde For  linearitas; telah ditetapkan.
d to the dan
mea medici  rentang. 12.47 Semua
sure nal perubahan yang
the produc dapat
anal t, PENGENDALIAN memengaruhi
yte similar PERUBAHAN mutu produk
pres validat atau
ent ion 12.46 Hendaklah reprodusibilitas
in a charac tersedia proses
give teristic prosedur hendaklah
n s also tertulis yang secara resmi
sam apply merinci diajukan,
ple. when langkah yang didokumen-
In assayi diambil jika tasikan dan
the ng for ada usul disetujui.
cont the perubahan Kemungkinan
ext active terhadap dampak
of or bahan awal, perubahan
this komponen fasilitas, sistem
kompone (misal uji produk, dan peralatan
n disolusi). peralatan terhadap produk
tertentu. proses, hendaklah
Karakteri 12.45 Tujuan lingkungan dievaluasi,
stik prosedur kerja (atau termasuk
validasi analisis pabrik), analisis risiko.
yang hendaklah proses Hendaklah
sama jelas dan produksi atau ditentukan
juga dimengerti pengujian
dapat karena hal ini ataupun
dilakuka akan perubahan
n untuk menentukan yang
penetap karakteristik berpengaruh
an kadar validasi yang terhadap mutu
yang perlu atau
berkaitan dievaluasi. reprodusibilita
dengan Karakteristik s proses.
metode validasi yang Prosedur
analisis umumnya pengendalian
lain perlu perubahan
Edisi 2012 2012 Edition
- 128
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
othe this will process quality,
r govern equipmen consistent
sele the t, process with the
cted validation environm approved
com character ent (or specificatio
pon istics site), ns.
ent( which method
s). need to of
The be productio
sam evaluated n or 12.47 All changes
e . Typical testing or that may
vali validation any other affect
dati character change product
on istics that may quality or
char which affect reproducibili
acte should be product ty of the
risti considere quality or process
cs d are reproduci should be
may listed bility of formally
also below: the requested,
appl  accuracy; process. documente
y to  precision; Change d and
ass  repeatabilit control accepted.
ays y; procedur The likely
ass  intermediat es should impact of
ocia e precision; ensure the change
ted  specificity; that of facilities,
with  detection sufficient systems
othe limit; supportin and
r  quantitatio g data equipment
anal n limit; are on the
ytic  linearity; generate product
al and d to should be
proc  range. demonstr evaluated,
edur ate that including
es the risk
(e.g. CHANGE CONTROL revised analysis.
, process The need
diss 12.46 Written will result for, and the
oluti procedur in a extent of,
on). es should product re-
be in of the qualification
12.45 The place to desired and re-
objecti describe validation
ve of the kebutuhan peralatan dan
the actions to dan cakupan proses termasuk
analyti be taken untuk proses
cal if a melakukan pembersihan
proced change is kualifikasi dan serta metode
ure proposed validasi ulang. analisis
should to a hendaklah
be starting dievaluasi
clearly material, VALIDASI ULANG secara berkala
underst product untuk konfirmasi
ood compone 12.48 Fasilitas, keabsahannya.
since nt, sistem, Jika tidak ada
Edisi 2012 2012 Edition
- 129
Bab 12 – Kualifikasi dan Chapter 12 – Qualification and
Validasi Validation
perubahan diperlukan should be revalidation.
yang tergantung determined.
signifikan pada sifat 12.49 Furthermor
terhadap perubahan. e re-
status Perubahan validation
validasi, tertentu lain may be
peninjauan mungkin juga RE-VALIDATION necessary
dengan memerlukan in the
bukti bahwa validasi ulang. following
12.48 Facilities,
fasilitas, circumstanc
systems,
sistem, es:
equipmen
peralatan,  changes
t and
proses dan in the
processe
metode synthesi
s,
analisis s of the
including
memenuhi drug
cleaning
persyaratan substanc
and
yang e;
analytical
ditetapkan method,
akan  changes
should be
kebutuhan in the
periodical
revalidasi. composit
ly
evaluated ion of the
to confirm finished
12.49 Validasi product;
that they
ulang and
remain
mungkin  changes
valid.
diperlukan in the
Where no
pada analytica
significan
kondisi l
t changes
sebagai procedur
have
berikut: e.
been
made to
 perubah 12.50 The degree
the
an of re-
validated
sintesis validation
status, a
bahan required
review
aktif depends on
with
obat; the nature
evidence
that of the
 peruba changes.
facilities,
han Certain
systems,
kompo other
equipmen
sisi changes
t,
produk may require
jadi; processe
s and validation
dan as well.
 perubah analytical
an method
prosedur meet the
analisis. prescribe
d
requirem
12.50 Tingkat ents
validasi fulfils the
ulang yang need for

Edisi 2012 2012 Edition


- 130
ANEKS 1
ANNEX 1

PEMBUATAN PRODUK MANUFACTURE OF


STERIL STERILE
MEDICINAL PRODUCTS
PRINSIP
PRINCIPLE
Produk steril hendaklah dibuat dengan
The manufacture of sterile products is subject
persyaratan khusus dengan tujuan
to special requirements in order to minimize
memperkecil risiko pencemaran mikroba,
risks of microbiological contamination, and of
partikulat dan pirogen, yang sangat
particulate and pyrogen contamination, much
tergantung dari ketrampilan, pelatihan dan
depends on the skill, training and attitudes of
sikap personil yang terlibat. Pemastian Mutu
the personnel involved. Quality Assurance is
sangatlah penting dan pembuatan produk
particularly important and this type of
steril harus sepenuhnya mengikuti secara
manufacture must strictly follow carefully
ketat metode pembuatan dan prosedur yang
established and validated methods of
ditetapkan dengan seksama dan tervalidasi.
preparation and procedure. Sole reliance for
Pelaksanaan proses akhir atau pengujian
sterility or other quality aspects must not be
produk jadi tidak dapat dijadikan sebagai satu-
placed on any terminal process or finished
satunya andalan untuk menjamin sterilitas
product test.
atau aspek mutu lain.

UMUM
GENERAL
1. Pembuatan produk steril hendaklah
1. The manufacture of sterile products
dilakukan di area bersih, memasuki area
should be carried out in clean areas,
ini hendaklah melalui ruang penyangga entry to which should be through
udara untuk personil dan/atau peralatan airlocks for personnel and/or for
dan bahan. Area bersih hendaklah equipment and materials. Clean areas
dijaga tingkat kebersihannya sesuai should be maintained to an appropriate
standar kebersihan yang ditetapkan dan cleanliness standard and supplied with
dipasok dengan udara yang telah air which has passed through filters of
melewati filter dengan efisiensi yang an appropriate efficiency.
sesuai.

2. Berbagai kegiatan persiapan komponen,


2. The various operations of component
pembuatan produk dan pengisian
preparation, product preparation and
hendaklah dilakukan di ruang terpisah di
filling should be carried out in separate
dalam area bersih. Kegiatan pembuatan
areas within the clean area.
produk steril dapat digolongkan dalam
Manufacturing operations are divided
dua kategori; pertama produk yang
into two categories; firstly those where
disterilkan dalam wadah akhir dan
the product is terminally sterilized, and
disebut juga sterilisasi akhir, kedua
secondly those which are conducted
produk yang diproses secara aseptis
aseptically at some or all stages.
pada sebagian atau semua tahap.

3. Area bersih untuk pembuatan produk


3. Clean areas for the manufacture of
steril digolongkan berdasarkan
sterile products are classified according
karakteristik lingkungan yang
to the required characteristics of the

Edisi 2012 2012 Edition


- 131
Aneks 1 – Pembuatan Produk Steril Annex 1 – Manufacture of Sterile
Medicinal Products

dipersyaratkan. Tiap kegiatan


environment. Each manufacturing
pembuatan membutuhkan tingkat
operation requires an appropriate
kebersihan ruangan yang sesuai dalam
environmental cleanliness level in the
keadaan operasional untuk
operational state in order to minimize
meminimalkan risiko pencemaran oleh
the risks of particulate and/or microbial
partikulat dan/atau mikroba pada produk
contamination of the product and/or
dan/atau bahan yang ditangani.
materials being handled.
4. Kondisi “operasional” dan
4. The “in operation” and “at rest” states
“nonoperasional” hendaklah ditetapkan
should be defined for each clean room.
untuk tiap ruang bersih. Keadaan
The “at rest” state is the condition where
“nonoperasional” adalah kondisi di mana
the installation is installed and operating,
fasilitas telah terpasang dan beroperasi,
complete with production equipment but
lengkap dengan peralatan produksi with no operating personnel present.
tetapi tidak ada personil. Kondisi The “in operation” state is the condition
“operasional” adalah kondisi di mana where the installation is functioning in
fasilitas dalam keadaan berjalan sesuai the defined operating mode with the
modus pengoperasian yang ditetapkan specified number of personnel working.
dengan sejumlah tertentu personil yang
sedang bekerja.

Agar tercapai kondisi “operasional”


In order to meet “in operation” conditions
maka area tersebut hendaklah
these areas should be designed to
didesain untuk mencapai tingkat
reach certain specified air-cleanliness
kebersihan udara tertentu pada kondisi
levels in the “at rest” occupancy state.
“nonoperasional”.
Pada pembuatan produk steril
For the manufacture of sterile medicinal
dibedakan 4 Kelas kebersihan:
products 4 Grades can be distinguished:
Kelas A: Zona untuk kegiatan yang
Grade A: The local zone for high risk
berisiko tinggi, misal zona pengisian,
operations, e.g. filling zone, stopper
wadah tutup karet, ampul dan vial
bowls, open ampoules and vials, making
terbuka, penyambungan secara aseptis.
aseptic connections. Normally
Umumnya kondisi ini dicapai dengan
conditions are provided by a laminar air
memasang unit aliran udara laminar
flow work station. Laminar air systems
(laminar air flow) di tempat kerja. Sistem
should provide a homogeneous air
udara laminar hendaklah mengalirkan
speed in a range of 0.36 – 0.54 m/s
udara dengan kecepatan merata
berkisar 0,36 – 0,54 m/detik (nilai (guidance value) at the working position
acuan) pada posisi kerja dalam ruang in open clean room applications.
bersih terbuka.
Keadaan laminar yang selalu terjaga
The maintenance of laminarity should be
hendaklah dibuktikan dan divalidasi.
demonstrated and validated. A uni-
Aliran udara searah berkecepatan lebih
directional air flow and lower velocities
rendah dapat digunakan pada isolator
may be used in closed isolators and
tertutup dan kotak bersarung tangan.
glove boxes.
Kelas B: Untuk pembuatan dan
Grade B: For aseptic preparation and
pengisian secara aseptis, Kelas ini
filling, this is the background
adalah lingkungan latar belakang untuk
environment for Grade A zone.
zona Kelas A.

Kelas C dan D: Area bersih untuk


Grade C and D: Clean areas for carrying

Edisi 2012 2012 Edition


- 132
melakukan tahap proses pembuatan
out less critical stages in processing of
yang mengandung risiko lebih rendah.
sterile products.
KLASIFIKASI RUANG BERSIH DAN
CLEAN ROOM AND CLEAN AIR DEVICE
SARANA UDARA BERSIH
CLASSIFICATION
5. Ruang bersih dan sarana udara bersih
5. Cleanrooms and clean air devices
diklasifikasikan sesuai dengan EN ISO
should be classified in accordance with
14644-1. Klasifikasi hendaklah
EN ISO 14644-1. Classification should
dibedakan dengan jelas dari
be clearly differentiated from operational
pemantauan lingkungan pada saat
process environmental monitoring. The
operasional. Jumlah maksimum
maximum permitted airborne particle
partikulat udara yang diperbolehkan
concentration for each Grade is given in
untuk tiap Kelas kebersihan adalah
the following table:
sebagai berikut:
Ukuran Nonoperasional Operasional
Partikel Particle At rest In operation
Jumlah maksimum partilkel /m³ yang Size

diperbolehkan Maximum permitted number of particles/m³


Kelas > 0,5 µm > 5 µm > 0,5 µm > 5 µm Class
> 0.5 µm > 5 µm > 0.5 µm > 5 µm
A 3.520 20 3.520 20
A 3,520 20 3,520 20

B 3.520 29 352.000 2.900


B 3,520 29 352,000 2,900

C 352.000 2.900 3.520.000 29.000


C 352,000 2,900 3,520,000 29,000

Tidak Tidak
D 3.520.000 29.000 D 3,520,000 29,000 not not
ditetapkan ditetapkan
defined defined

6. Untuk tujuan klasifikasi zona Kelas A,


6. For classification purposes in Grade A
perlu diambil sampel udara minimum 1
zones, a minimum sample volume of 1
m3 per lokasi pengambilan sampel.
m³ should be taken per sample location.
Untuk Kelas A klasifikasi partikulat
For Grade A the airborne particle
udara adalah ISO 4.8 ditentukan oleh
classification is ISO 4.8 dictated by the
batas jumlah partikel dengan ukuran >
limit for particles ≥5.0 µm. For Grade B
5,0 µm. Untuk Kelas B (nonoperasional)
(at rest) the airborne particle
klasifikasi partikulat udara adalah ISO 5
classification is ISO 5 for both
untuk kedua ukuran partikel. Untuk
considered particle sizes. For Grade C
Kelas C, klasifikasi partikulat udara
(at rest & in operation) the airborne
adalah ISO 7 untuk nonoperasional dan
particle classification is ISO 7 and ISO 8
ISO 8 untuk operasional. Untuk Kelas D
respectively. For Grade D (at rest) the
(nonoperasional), klasifikasi partikulat
airborne particle classification is ISO 8.
udara adalah ISO 8. Untuk tujuan
For classification purposes EN/ISO
klasifikasi, metodologi EN/ISO 14644-1
14644-1 methodology defines both the
menjelaskan jumlah lokasi minimal
minimum number of sample locations
untuk pengambilan sampel udara dan
and the sample size based on the class
volume sampel berdasarkan batas
limit of the largest considered particle
ukuran partikel terbesar bagi Kelas
size and the method of evaluation of the
kebersihan terkait serta metode untuk
data collected.
mengevaluasi data yang terkumpul.

7. Untuk tujuan klasifikasi hendaklah


7. Portable particle counters with a short
dipakai alat penghitung partikel portabel
length of sample tubing should be used
dengan selang pendek untuk
for classification purposes because of
pengambilan sampel, karena akan
the relatively higher rate of precipitation
terjadi presipitasi yang tinggi dari
of particles ≥5.0 µm in remote sampling
partikel >5,0 µm apabila menggunakan
systems with long lengths of tubing.
sistem pengambilan sampel dari jarak
Isokinetic sample heads should be used
jauh yang menggunakan selang yang
in unidirectional airflow systems.
panjang. Pada sistem aliran udara
unidirectional hendaklah digunakan
sample heads isokinetis.

8. Klasifikasi saat operasional dapat


8. “In operation” classification may be
dilakukan selama kegiatan rutin, proses
demonstrated during normal operations,
simulasi atau selama pelaksanaan
simulated operations or during media
media fill karena diperlukan simulasi
fills as worst case simulation is required
pada kasus terburuk untuk tujuan
for this. EN ISO 14644-2 provides
klasifikasi ini. EN ISO 14644-2
information on testing to demonstrate
memberikan informasi tentang cara
continued compliance with the assigned
melakukan pengujian untuk
cleanliness classifications.
membuktikan pencapaian secara
berkesinambungan klasifikasi
kebersihan yang ditetapkan.

PEMANTAUAN RUANG BERSIH DAN


CLEAN ROOM AND CLEAN AIR DEVICE
SARANA UDARA BERSIH
MONITORING
9. Ruang bersih dan sarana udara bersih
9. Clean rooms and clean air devices
hendaklah dipantau secara rutin pada
should be routinely monitored in
saat kegiatan berlangsung dan
operation and the monitoring locations
penentuan lokasi pengambilan sampel
based on a formal risk analysis study
hendaklah berdasarkan studi analisis
and the results obtained during the
risiko yang dilakukan secara formal dan
classification of rooms and/or clean air
dari data yang diperoleh selama
devices.
penentuan klasifikasi ruangan dan/atau
sarana udara bersih.

10. Untuk zona Kelas A, pemantauan


10. For Grade A zones, particle monitoring
partikel hendaklah dilakukan selama
should be undertaken for the full
proses kritis berlangsung, termasuk
duration of critical processing, including
perakitan alat, kecuali bila dijustifikasi
equipment assembly, except where
bahwa kontaminasi yang terjadi dalam
justified by contaminants in the process
proses dapat merusak alat penghitung
that would damage the particle counter
partikel atau menimbulkan bahaya,
or present a hazard, e.g. live organisms
misal organisme hidup dan bahan
and radiological hazards. In such cases
berbahaya radiologis. Pada kasus
monitoring during routine equipment set
demikian, pemantauan selama kegiatan
up operations should be undertaken
rutin penyiapan alat hendaklah
prior to exposure to the risk. Monitoring
dilakukan sebelum terpapar ke risiko
during simulated operations should also
kontaminasi tersebut di atas.
be performed. The Grade A zone should
Pemantauan selama kegiatan proses
be monitored at such a frequency and
yang disimulasikan hendaklah juga
with suitable sample size that all
dilakukan. Frekuensi pengambilan
interventions, transient events and any
sampel dan ukuran sampel dalam
system deterioration would be captured
pemantauan zona Kelas A hendaklah
and alarms triggered if alert limits are
ditetapkan sedemikian rupa sehingga
exceeded. It is accepted that it may not
mudah diintervensi. Kejadian yang
always be possible to demonstrate low
bersifat sementara dan kegagalan
levels of ≥ 5.0 µm particles at the point
sistem apa pun dapat terdeteksi dan
of fill when filling is in progress, due to
memicu alarm bila batas waspada
the generation of particles or droplets
terlampaui. Jumlah rendah dari partikel
from the product itself.
yang berukuran > 5,0 µm di lokasi di
titik pengisian pada saat proses
pengisian berlangsung tidak selalu
dapat tercapai. Hal ini dapat diterima
karena ada sebaran partikel atau
tetesan produk itu sendiri.

11. Sistem yang sama dianjurkan untuk


11. It is recommended that a similar system
Kelas B, walaupun frekuensi
be used for Grade B zones although the
pengambilan sampel dapat dikurangi.
sample frequency may be decreased.
Kepentingan akan sistem pemantauan
The importance of the particle
partikel hendaklah ditetapkan
monitoring system should be determined
berdasarkan efektivitas pemisahan
by the effectiveness of the segregation
Kelas A dan Kelas B yang
between the adjacent Grade A and B
berdampingan. Pemantauan Kelas B
zones. The Grade B zone should be
hendaklah dilakukan pada frekuensi dan
monitored at such a frequency and with
jumlah sampel yang memadai sehingga
suitable sample size that changes in
perubahan pola kontaminasi dan
levels of contamination and any system
kegagalan sistem dapat terdeteksi dan
deterioration would be captured and
memicu alarm bila batas waspada
alarms triggered if alert limits are
terlampaui.
exceeded.
12. Sistem pemantauan partikel udara dapat
12. Airborne particle monitoring systems
terdiri dari beberapa alat penghitung
may consist of independent particle
partikel yang independen; suatu jaringan
counters; a network of sequentially
dari serangkaian titik pengambilan
accessed sampling points connected by
sampel yang dihubungkan dengan
manifold to a single particle counter; or a
manifold pada satu penghitung partikel;
combination of the two. The system
atau kombinasi dari kedua sistem
tersebut. Sistem yang dipilih hendaklah selected should be appropriate for the
disesuaikan dengan ukuran partikel. Bila particle size considered. Where remote
dipakai cara pengambilan sampel jarak sampling systems are used, the length
jauh, panjang pipa dan radius dari tiap of tubing and the radii of any bends in
tekukan dalam pipa hendaklah the tubing should be considered in the
diperhitungkan terhadap risiko context of particle losses in the tubing.
kehilangan partikel di sepanjang pipa. The selection of the monitoring system
Pemilihan sistem pemantauan should take account of any risk
hendaklah mempertimbangkan risiko presented by the materials used in the
yang ditimbulkan oleh bahan yang manufacturing operation, for example
dipakai pada proses produksi, misal those involving live organisms or
bahan yang terkait dengan radiopharmaceuticals.
mikroorganisme hidup atau
radiofarmaka.

13. Jumlah sampel yang diambil untuk


13. The sample sizes taken for monitoring
pemantauan secara otomatis biasanya
purposes using automated systems will
tergantung dari kecepatan pengambilan
usually be a function of the sampling
sampel udara dari sistem yang dipakai.
rate of the system used. It is not
Volume sampel tidak perlu sama
necessary for the sample volume to be
dengan jumlah sampel untuk tujuan
the same as that used for formal
klasifikasi dari ruang bersih dan sarana
classification of clean rooms and clean
penghasil udara bersih.
air devices.
14. Pada zona Kelas A dan B, pemantauan
14. In Grade A and B zones, the monitoring
jumlah partikel ukuran > 5,0 μm menjadi
of the ≥ 5.0 μm particle concentration
penting karena merupakan sarana untuk
count takes on a particular significance
deteksi dini kegagalan. Partikel ukuran >
as it is an important diagnostic tool for
5 μm kadang-kadang dapat terdeteksi
early detection of failure. The occasional
yang merupakan pembacaan semu, hal
indication of ≥ 5.0 μm particle counts
ini disebabkan oleh lonjakan elektris,
may be false counts due to electronic
stray light, kejadian tidak terduga dan
noise, stray light, coincidence, etc.
lain-lain. Namun, pembacaan partikel
However consecutive or regular
dalam jumlah rendah yang terjadi
counting of low levels is an indicator of a
secara berurutan ataupun terus-
possible contamination event and
menerus merupakan indikasi
should be investigated. Such events
kemungkinan terjadi pencemaran dan
may indicate early failure of the HVAC
perlu diinvestigasi. Kejadian tersebut
system, filling equipment failure or may
merupakan indikasi dini kegagalan pada
also be diagnostic of poor practices
sistem tata udara, mesin pengisi atau
during machine setup and routine
merupakan indikasi dari kebiasaan yang
operation.
kurang sesuai selama perakitan alat dan
kegiatan rutin.

15. Jumlah partikulat seperti yang tercantum


15. The particle limits given in the table for
pada tabel di atas untuk keadaan “non-
the “at rest” state should be achieved
operasional”, setelah kegiatan selesai
after a short clean up period of 15 - 20
dan tanpa personil , hendaklah dicapai
minutes (guidance value) in an
segera setelah waktu pembersihan yang
unmanned state after completion of
berkisar antara 15 – 20 menit (angka
operations.
acuan).

16. Pemantauan area Kelas C dan D pada


16. The monitoring of Grade C and D areas
saat kegiatan rutin hendaklah dilakukan
in operation should be performed in
sesuai dengan prinsip manajemen risiko
accordance with the principles of quality
mutu. Persyaratan batas waspada
risk management. The requirements and
ataupun batas bertindak tergantung
alert/action limits will depend on the
pada jenis proses yang dilakukan, tetapi
nature of the operations carried out, but
“waktu pemulihan” yang
the recommended “recovery time”
direkomendasikan hendaklah tercapai.
should be attained.
17. Parameter lain misal suhu dan
17. Other characteristics such as
kelembaban udara akan tergantung
temperature and relative humidity
pada jenis produk dan proses yang
depend on the product and nature of the
dilakukan. Parameter ini hendaklah tidak
operations carried out. These
memengaruhi kelas kebersihan yang
parameters should not interfere with the
dipersyaratkan.
defined cleanliness standard.
18. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan
18. Examples of operations to be carried out
di berbagai kelas (lihat juga Butir 28 -
in the various grades are given in the
35):
table below (see also paragraphs 28 to
35):
Kelas Contoh kegiatan untuk produk Grade Examples of operations for
dengan sterilisasi akhir (lihat Butir terminally sterilized products (see
28 -30) Sections 28 -30)
A Pengisian produk, bila ada risiko di A Filling of products, when unusually
luar kebiasaan at risk
C Pembuatan larutan, bila ada risiko C Preparation of solutions, when
di luar kebiasaan. unusually at risk.
Pengisian produk Filling of products
D Pembuatan larutan dan penyiapan D Preparation of solutions and
komponen untuk proses pengisian components for subsequent filling
selanjutnya

Kelas Contoh kegiatan pembuatan Kelas Examples of operations for aseptic


secara aseptis (lihat Butir 31 -35) preparations (see Sections 31 - 35)
A Pembuatan dan pengisian secara A Aseptic preparation and filling
aseptis
C Pembuatan larutan yang akan C Preparation of solutions to be
disaring filtered
D Penanganan komponen setelah D Handling of components after
pencucian washing

19. Di mana berlangsung kegiatan aseptis, 19. Where aseptic operations are performed
hendaklah sering dilakukan pemantauan monitoring should be frequent using
misal dengan cawan papar, methods such as settle plates,
pengambilan sampel udara secara volumetric air and surface sampling (e.g.
volumetris, dan pengambilan sampel swabs and contact plates). Sampling
permukaan (dengan menggunakan cara methods used in operation should not
usap dan cawan kontak). Pengambilan interfere with zone protection. Results
sampel selama kegiatan berlangsung from monitoring should be considered
hendaklah tidak memengaruhi when reviewing batch documentation for
perlindungan zona. Hasil pemantauan finished product release. Surfaces and
hendaklah menjadi bahan pertimbangan personnel should be monitored after
ketika melakukan pengkajian catatan critical operations. Additional
bets dalam rangka pelulusan produk microbiological monitoring is also
jadi. Permukaan tempat kerja dan required outside production operations,
personil hendaklah dipantau setelah e.g. after validation of systems, cleaning
suatu kegiatan kritis selesai dilakukan. and sanitation.
Pemantauan tambahan secara
mikrobiologis juga dibutuhkan di luar
kegiatan produksi misal setelah validasi
sistem, pembersihan dan sanitasi.
Batas mikroba yang disarankan untuk
Recommended limits for microbiological
pemantauan area bersih selama kegiatan
monitoring of clean areas during operation
berlangsung

Batas yang disarankan untuk Recommended limits for microbial


cemaran mikroba (*) contamination (*)
Kelas Sampel Cawan Cawan Sarung
Grade Air Settle Contact Glove
udara papar kontak tangan
sample plates plates print 5
cfu/m3 (dia. 90 (dia. 55 5 jari
cfu/m3 (dia. 90 (dia. 55 fingers
mm) mm) cfu/
mm) mm) cfu/
cfu/4 cfu/plat sarung
cfu/4 cfu/plate gloves
jam (**) e tangan
hours (**)
A <1 <1 <1 <1
A <1 <1 <1 <1
B 10 5 5 5 B 10 5 5 5
C 100 50 25 - C 100 50 25 -
D 200 100 50 - D 200 100 50 -

Catatan: (*) Nilai rata-rata Notes: (*) Average values


(**) Cawan papar dapat dipaparkan (**) Individual settle plates may be
kurang dari 4 jam exposed for less than 4 hours
20. Batas waspada dan batas bertindak 20. Appropriate alert and action limits
hendaklah ditetapkan sebagai hasil should be set for the results of
pemantauan jumlah partikulat dan particulate and microbiological
mikroba. Bila batas tersebut dilampaui, monitoring. If these limits are exceeded
maka prosedur tetap hendaklah operating procedures should prescribe
menguraikan tindakan perbaikan. corrective action.

TEKNOLOGI ISOLATOR ISOLATOR TECHNOLOGY


21. Penggunaan teknologi isolator 21. The utilization of isolator technology to
dimaksudkan untuk memperkecil minimize human interventions in
intervensi manusia pada area proses processing areas may result in a
yang mungkin dapat mengakibatkan significant decrease in the risk of
penurunan risiko pencemaran mikroba, microbiological contamination of
dari lingkungan, secara signifikan aseptically manufactured products from
terhadap produk yang dibuat secara the environment. There are many
aseptis. Ada berbagai desain isolator possible designs of isolators and
dan alat transfer. Isolator dan transfer devices. The isolator and the
lingkungan sekitarnya hendaklah background environment should be
didesain sedemikian rupa sehingga designed so that the required air quality
mutu udara yang dipersyaratkan untuk for the respective zones can be realized.
zona tersebut dapat dicapai. Isolator Isolators are constructed of various
dibuat dari berbagai bahan yang tahan materials more or less prone to puncture
terhadap tusukan dan kebocoran. Alat and leakage. Transfer devices may vary
transfer bervariasi dari desain satu from a single door to double door
pintu, dua pintu sampai ke sistem designs to fully sealed systems
tertutup secara sempurna yang incorporating sterilization mechanisms.
disatukan dengan mekanisme sterilisasi.

22. Transfer bahan ke dalam dan ke luar 22. The transfer of materials into and out of
unit merupakan sumber kontaminasi
the unit is one of the greatest potential
yang paling potensial. Secara umum,
sources of contamination. In general the
area di dalam isolator merupakan zona
area inside the isolator is the local zone
lokal untuk melakukan manipulasi yang
for high risk manipulations, although it is
berisiko tinggi, meskipun laminar air flow
recognized that laminar air flow may not
bisa tidak ada di area kerja ini.
exist in the working zone of all such
devices.
23. Kelas udara yang diperlukan untuk
23. The air classification required for the
lingkungan latar belakang tergantung
background environment depends on
pada desain isolator tersebut serta
the design of the isolator and its
penggunaannya. Hal tersebut hendaklah
application. It should be controlled and
dikendalikan dan untuk proses aseptis
for aseptic processing be at least Grade
setidaknya Kelas D.
D.
24. Isolator hendaklah digunakan hanya
24. Isolators should be introduced only after
setelah dilakukan validasi yang sesuai.
appropriate validation. Validation should
Validasi hendaklah mempertimbangkan
take into account all critical factors of
semua faktor kritis dari teknologi
isolator technology, for example the
isolator, misal mutu udara di dalam dan
quality of the air inside and outside
di luar (latar belakang) isolator, sanitasi
(background) the isolator, sanitation of
isolator, proses transfer dan kekedapan
the isolator, the transfer process and
isolator.
isolator integrity.
25. Pemantauan hendaklah dilakukan
25. Monitoring should be carried out
secara rutin dan mencakup uji
routinely and include frequent leak
kebocoran isolator dan sistem sarung
testing of the isolator and glove/sleeve
tangan/lengan yang sering.
system.

TEKNOLOGI PENIUPAN/PENGISIAN/
BLOW/FILL/SEAL TECHNOLOGY
PENYEGELAN

26. Mesin peniup/pengisi/penyegel me-


26. Blow/fill/seal units are purpose built
rupakan satu rangkaian mesin, di mana,
machines in which, in one continuous
dalam suatu operasi yang kontinu,
operation, containers are formed from a
wadah produk dibentuk dari granulat
thermoplastic granulate, filled and then
termoplastis, diisi dan kemudian disegel,
sealed, all by the one automatic
semua ini dilakukan oleh satu unit mesin
machine.
otomatis.

27. Mesin peniup/pengisi/penyegel yang


27. Blow/fill/seal equipment used for aseptic
digunakan untuk produksi aseptis yang
production which is fitted with an
dilengkapi dengan air shower yang
effective Grade A air shower may be
efektivitasnya sama dengan Kelas A
installed in at least a Grade C
dapat dipasang dalam lingkungan
environment, provided that Grade A / B
minimal Kelas C, dengan syarat
clothing is used. The equipment used for
mengenakan pakaian kerja Kelas A/B.
the production of products for terminal
Mesin yang digunakan untuk pembuatan
sterilization should be installed in at
produk dengan sterilisasi akhir
least a Grade D environment.
hendaklah dipasang dalam lingkungan
minimal Kelas D.
Lingkungan kerja hendaklah memenuhi
The environment should comply with the
persyaratan jumlah partikel dan mikroba
particle and microbial number limits “at
pada kondisi “nonoperasional” dan
rest” and the microbial number limit only
persyaratan jumlah mikroba hanya pada
when in operation.
saat beroperasi.

28. Disebabkan teknologi khusus ini,


28. Because of this special technology
perhatian khusus hendaklah diberikan
particular attention should be paid to at
minimal pada hal berikut:
least the following:
a) desain dan kualifikasi peralatan,
a) equipment design and qualification,
b) validasi dan reprodusibilitas dari
b) validation and reproducibility of
pembersihan-di-tempat dan
cleaning-in-place (CIP) and
sterilisasi-di-tempat,
sterilization-in-place (SIP),
c) tingkat kebersihan lingkungan latar
c) background clean room
belakang di mana peralatan
environment in which the equipment
tersebut ditempatkan,
is located,
d) pelatihan dan pakaian kerja
d) operator training and clothing, and
operator, serta
e) intervensi terhadap zona kritis
e) interventions in the critical zone of
mesin termasuk proses perakitan
the equipment including any aseptic
aseptis sebelum memulai proses
assembly prior to the
pengisian.
commencement of filling.

PRODUK YANG DISTERILISASI AKHIR


TERMINALLY STERILIZED PRODUCTS
29. Penyiapan komponen dan sebagian
29. Preparation of components and most
besar produk, yang memungkinkan
products should be done in at least a
untuk disaring dan disterilisasi,
Grade D environment in order to give
hendaklah dilakukan di lingkungan
low risk of microbial and particulate
minimal Kelas D untuk mengurangi
contamination, suitable for filtration and
risiko cemaran mikroba dan partikulat.
sterilization. Where there is unusual risk
Bila ada risiko terhadap produk yang di
to the product because of microbial
luar kebiasaan yaitu karena cemaran
contamination, for example, because the
mikroba, misal, produk yang secara aktif
product actively supports microbial
mendukung pertumbuhan mikroba atau
growth or must be held for a long period
harus didiamkan selama beberapa saat
before sterilization or is necessarily
sebelum sterilisasi atau terpaksa
processed not mainly in closed vessels,
diproses dalam tangki tidak tertutup,
preparation should be done in a Grade
maka penyiapan hendaklah dilakukan di
C environment.
lingkungan Kelas C.

30. Pengisian produk yang akan disterilisasi


30. Filling of products for terminal
akhir hendaklah dilakukan di lingkungan
sterilization should be done in at least a
minimal Kelas C.
Grade C environment.
31. Bila ada risiko terhadap produk yang di
31. Where the product is at unusual risk of
luar kebiasaan yaitu karena cemaran
contamination from the environment, for
dari lingkungan, misal karena kegiatan
example because the filling operation is
pengisian berjalan lambat atau wadah
slow or the containers are wide-necked
berleher-lebar atau terpaksa terpapar
or are necessarily exposed for more
lebih dari beberapa detik sebelum
than a few seconds before sealing, the
ditutup, pengisian hendaklah dilakukan
filling should be done in a Grade A zone
di zona Kelas A dengan latar belakang
with at least a Grade C background.
minimal Kelas C. Pembuatan dan
Preparation and filling of ointments,
pengisian salep, krim, suspensi dan
creams, suspensions and emulsions
emulsi umumnya hendaklah dilakukan di
should generally be carried out in a
lingkungan Kelas C sebelum disterilisasi
grade C environment before terminal
akhir.
sterilisation.

PEMBUATAN SECARA ASEPTIS


ASEPTIC PREPARATION
32. Komponen, setelah dicuci, hendaklah
32. Components after washing should be
ditangani di lingkungan minimal Kelas D.
handled in at least a Grade D
Penanganan bahan awal dan komponen
environment. Handling of sterile starting
steril, kecuali pada proses selanjutnya
materials and components, unless
untuk disterilisasi atau disaring dengan
subjected to sterilization or filtration
menggunakan filter mikroba, hendaklah
through a micro-organism-retaining filter
dilakukan di lingkungan Kelas A dengan
later in the process, should be done in a
latar belakang Kelas B.
Grade A environment with Grade B
background.
33. Proses pembuatan larutan yang akan
33. Preparation of solutions which are to be
disterilisasi secara filtrasi hendaklah
sterile filtered during the process should
dilakukan di lingkungan Kelas C; bila
be done in a Grade C environment; if
tidak dilakukan filtrasi, penyiapan bahan
not filtered, the preparation of materials
dan produk hendaklah dilakukan di
and products should be done in a Grade
lingkungan Kelas A dengan latar
A environment with a Grade B
belakang Kelas B.
background.
34. Penanganan dan pengisian produk yang
34. Handling and filling of aseptically
dibuat secara aseptis hendaklah
prepared products should be done in a
dilakukan di lingkungan Kelas A
Grade A environment with a Grade B
dengan latar belakang Kelas B.
background.
35. Transfer wadah setengah-tertutup, yang
35. Transfer of partially closed containers,
akan digunakan dalam proses beku-
as used in freeze drying, should, prior to
kering (freeze drying) hendaklah,
the completion of stoppering, be done
sebelum proses penutupan dengan
either in a Grade A environment with
stopper selesai, dilakukan di lingkungan
Grade B background or in sealed
Kelas A dengan latar belakang Kelas
transfer trays in a Grade B environment.
B atau dalam nampan transfer yang
tertutup di lingkungan Kelas B.

36. Pembuatan dan pengisian salep, krim,


36. Preparation and filling of sterile
suspensi dan emulsi hendaklah
ointments, creams, suspensions and
dilakukan di lingkungan Kelas A
emulsions should be done in a Grade A
dengan latar belakang Kelas B, apabila
environment, with a Grade B
produk terpapar dan tidak akan disaring.
background, when the product is
exposed and is not subsequently
filtered.
PERSONALIA
PERSONNEL
37. Hanya personil dalam jumlah terbatas
37. Only the minimum number of personnel
yang diperlukan boleh berada di area
required should be present in clean
bersih; hal ini penting khususnya pada
areas; this is particularly important
proses aseptis. Inspeksi dan
during aseptic processing. Inspections
pengawasan hendaklah dilaksanakan
and controls should be conducted
sedapat mungkin dari luar area bersih.
outside the clean areas as far as
possible.
38. Personil yang bekerja di area bersih dan
38. Personnel required to work in clean and
steril hendaklah dipilih secara seksama
sterile areas should be selected with
untuk memastikan bahwa mereka dapat
care to ensure that they may be relied
diandalkan untuk bekerja dengan penuh
upon to observe the appropriate
disiplin dan tidak mengidap suatu
disciplines and are not subject to any
penyakit atau dalam kondisi kesehatan
disease or condition which would
yang dapat menimbulkan bahaya
present any microbiological hazard to
pencemaran mikrobiologis terhadap
the product.
produk.

39. Semua personil (termasuk bagian


39. All personnel (including those concerned
pembersihan dan perawatan) yang akan
with cleaning and maintenance)
bekerja di area tersebut hendaklah
employed in such areas should receive
mendapat pelatihan teratur dalam
regular training in disciplines relevant to
bidang yang berkaitan dengan
the correct manufacture of sterile
pembuatan produk steril yang benar,
products, including reference to hygiene
termasuk mengenai higiene dan
and to the basic elements of
pengetahuan dasar mikrobiologi. Bila
microbiology. When outside staff who
personil dari luar yang tidak pernah
have not received such training (e.g.
menerima pelatihan seperti di atas
building or maintenance contractors)
(misal kontraktor bangunan atau
need to be brought in, particular care
perawatan), yang harus masuk ke
should be taken over their instruction
dalam area bersih, perhatian khusus
and supervision.
hendaklah diberikan dengan instruksi
dan pengawasan.

40. Staf yang bekerja dengan bahan yang


40. Staff who have been engaged in the
berasal dari jaringan hewan atau biakan
processing of animal tissue materials or
mikroba selain dari yang digunakan
of cultures of micro-organisms other
dalam proses pembuatan yang berlaku
than those used in the current
(the current manufacturing process)
hendaklah tidak memasuki area produk- manufacturing process should not enter
steril kecuali mematuhi prosedur masuk sterile-product areas unless rigorous
yang ketat dan rinci. and clearly defined entry procedures
have been followed.
41. Standar higiene perorangan dan
41. High standards of personnel hygiene
kebersihan yang tinggi adalah esensial.
and cleanliness are essential. Personnel
Personil yang terlibat dalam pembuatan
involved in the manufacture of sterile
produk steril hendaklah diinstruksikan
preparations should be instructed to
untuk melaporkan semua kondisi
report any condition which may cause
kesehatan yang dapat menyebabkan
the shedding of abnormal numbers or
penyebaran cemaran yang tidak normal
types of contaminants; periodic health
jumlah dan jenisnya; pemeriksaan
checks for such conditions are
kesehatan secara berkala perlu
desirable. Actions to be taken about
dilakukan. Tindakan yang diambil
personnel who could be introducing
terhadap personil yang dapat
undue microbiological hazard should be
menimbulkan bahaya pencemaran
decided by a designated competent
mikrobiologis hendaklah diputuskan oleh
person.
personil kompeten yang ditunjuk.

42. Pakaian rumah dan pakaian kerja


42. Outdoor clothing and regular working
reguler hendaklah tidak dibawa masuk
clothes should not be brought into
ke dalam kamar ganti pakaian yang
changing rooms leading to Grade B and
berhubungan dengan ruang ber-Kelas B
C rooms. For every worker in a Grade
dan C. Untuk tiap personil yang bekerja
A/B area, clean sterile (sterilized or
di Kelas A/B, pakaian kerja steril
adequately sanitized) protective
(disterilkan atau disanitasi dengan
garments should be provided at each
memadai) hendaklah disediakan untuk
work session. Gloves should be
tiap sesi kerja. Sarung tangan
regularly disinfected during operations.
hendaklah secara rutin didisinfeksi
Masks and gloves should be changed at
selama bekerja. Masker dan sarung
least at every working session.
tangan hendaklah diganti paling sedikit
pada tiap sesi kerja.

43. Penggantian dan pencucian hendaklah


43. Changing and washing should follow a
mengikuti prosedur tertulis yang
written procedure designed to minimize
didesain untuk meminimalkan
contamination of clean area clothing or
kontaminasi pada pakaian area bersih
carry-through of contaminants to the
atau membawa masuk kontaminan ke
clean areas.
area bersih.

44. Arloji, kosmetika dan perhiasan


44. Wristwatches, make-up and jewellery
hendaklah tidak dipakai di area bersih.
should not be worn in clean areas.
45. Personil yang memasuki area bersih 45. Personnel entering clean or sterile areas
atau area steril hendaklah mengganti should change into special garment
dan mengenakan pakaian khusus yang which include head and foot wear.
juga mencakup penutup kepala dan These garments should shed virtually no
kaki. Pakaian ini tidak boleh melepaskan fibers or particulate matter, and retain
serat atau bahan partikulat dan particles shed by the body. They should
hendaklah mampu menahan partikel be comfortable to wear, and loose fitting
yang dilepaskan oleh tubuh. Pakaian ini to reduce abrasion. The garments
hendaklah nyaman dipakai dan agak should be restricted for use only in the
longgar untuk mengurangi gesekan. relevant clean or sterile areas.
Pakaian ini hanya boleh dipakai di area
bersih atau area steril yang relevan.

46. Pakaian dan mutunya hendaklah 46. The clothing and its quality should be
disesuaikan dengan proses dan kelas appropriate for the process and the
kebersihan area kerja. Pakaian tersebut Grade of the working area. It should be
hendaklah dipakai sesuai dengan worn in such a way as to protect the
tujuannya untuk melindungi produk dari product from contamination.
kontaminasi.
Deskripsi pakaian kerja yang
The description of clothing required for
dipersyaratkan untuk tiap kelas adalah
each Grade is given below:
sebagai berikut:

Kelas D: Rambut - dan jika relevan –


Grade D: Hair and, where relevant,
janggut hendaklah ditutup. Pakaian
beard should be covered. A general
pelindung reguler, sepatu yang sesuai
protective suit and appropriate shoes or
atau penutup sepatu hendaklah
overshoes should be worn. Appropriate
dikenakan. Perlu diambil tindakan
measures should be taken to avoid any
pencegahan yang sesuai untuk
contamination coming from outside the
menghindarkan kontaminasi yang
clean area.
berasal dari bagian luar area bersih.

Kelas C: Rambut dan – jika relevan –


Grade C: Hair and, where relevant,
janggut dan kumis hendaklah ditutup.
beard and moustache should be
Pakaian model terusan atau model
covered.
celana-baju, yang bagian pergelangan
A single or two-piece trouser suit,
tangannya dapat diikat, memiliki leher
gathered at the wrists and with high
tinggi dan sepatu atau penutup sepatu
neck and appropriate shoes or
yang sesuai hendaklah dikenakan.
overshoes should be worn. The clothing
Pakaian kerja ini hendaklah tidak
should shed virtually no fibres or
melepaskan serat atau bahan partikulat.
particulate matter.
Kelas A/B: Penutup kepala hendaklah
Grade A/B: Headgear should totally
menutup seluruh rambut serta –jika
enclose hair and, where relevant, beard
relevan – janggut dan kumis;penutup
and moustache; it should be tucked into
kepala hendaklah diselipkan ke dalam
the neck of the suit; a face mask should
leher baju; penutup muka hendaklah
be worn to prevent the shedding of
dipakai untuk mencegah penyebaran
droplets. A single or two-piece trouser
percikan. Model terusan atau model
suit, gathered at the wrists and with a
celana-baju, yang bagian pergelangan
high neck, should be worn. Appropriate
tangannya dapat diikat dan memiliki
sterilized, non-powdered rubber or
leher tinggi, hendaklah dikenakan.
plastic gloves and sterilized or
Hendaklah dipakai sarung tangan plastik
disinfected footwear should be worn.
atau karet steril yang bebas serbuk dan
Trouser-bottoms should be tucked
penutup kaki steril atau didisinfeksi.
inside the footwear and garment sleeves
Ujung celana hendaklah diselipkan ke
into the gloves. The protective clothing
dalam penutup kaki dan ujung lengan
should shed virtually no fibres or
baju diselipkan ke dalam sarung tangan.
particulate matter and retain particles
Pakaian pelindung ini hendaklah tidak
shed by the body.
melepaskan serat atau bahan partikulat
dan mampu menahan partikel yang
dilepaskan dari tubuh.

47. Pakaian untuk area bersih hendaklah


47. Clean area clothing should be cleaned
dicuci dan ditangani sedemikian rupa
and handled in such a way that it does
sehingga tidak menyebabkan
not gather additional contaminants
kontaminan tambahan yang kemudian
which can later be shed. These
akan terlepas. Cara penanganan ini
operations should follow written
hendaklah mengikuti prosedur tertulis.
procedures. Separate laundry facilities
Sebaiknya tersedia fasilitas khusus
for such clothing are desirable.
untuk pencucian pakaian area bersih.
Inappropriate treatment of clothing will
Penanganan yang tidak tepat terhadap
damage fibres and may increase the risk
pakaian area bersih akan merusak serat
of shedding of particles.
dan dapat meningkatkan risiko
pelepasan partikel.

48. Hanya personil yang berwenang yang


48. Only authorized personnel should enter
boleh memasuki area bangunan dan
those areas of the buildings and facilities
fasilitas dengan akses terbatas.
designated as limited-access areas.

BANGUNAN DAN FASILITAS


PREMISES
49. Semua bangunan dan fasilitas
49. All premises should, as far as possible,
hendaklah, sedapat mungkin, didesain
be designed to avoid the unnecessary
untuk mencegah personil, yang
entry of supervisory or control
melakukan pengawasan atau
personnel. Grade A and B areas should
pengendalian, masuk bila tidak
be designed so that all operations can
diperlukan. Area Kelas A dan B
be observed from outside.
hendaklah didesain sehingga semua
kegiatan dapat diamati dari luar.

50. Di area bersih, semua permukaan yang


50. In clean areas, all exposed surfaces
terpapar hendaklah halus, kedap air dan
should be smooth, impervious and
tidak retak untuk mengurangi pelepasan
unbroken in order to minimize the
atau akumulasi partikel atau mikroba
shedding or accumulation of particles or
dan untuk memungkinkan penggunaan
micro-organisms and to permit the
berulang bahan pembersih dan bahan
repeated application of cleaning agents,
disinfektan.
and disinfectants where used.
51. Untuk mengurangi akumulasi debu dan
51. To reduce accumulation of dust and to
memudahkan pembersihan hendaklah
facilitate cleaning there should be no un-
tidak ada bagian yang sukar dibersihkan
cleanable recesses and a minimum of
dan lis yang menonjol, rak, lemari serta
projecting ledges, shelves, cupboards
peralatan hendaklah dalam jumlah
and equipment. Doors should be
terbatas. Pintu hendaklah didesain
designed to avoid those un-cleanable
untuk menghindarkan bagian yang
recesses; sliding doors may be
tersembunyi dan sukar dibersihkan; undesirable for this reason.
pintu sorong hendaklah dihindarkan
karena alasan tersebut.

52. False ceilings hendaklah disegel untuk


52. False ceilings should be sealed to
mencegah pencemaran dari ruang di
prevent contamination from the space
atasnya.
above them.
53. Pipa dan saluran serta sarana
53. Pipes and ducts and other utilities
pendukung lain hendaklah dipasang
should be installed so that they do not
dengan tepat sehingga tidak
create recesses, unsealed openings and
menimbulkan tempat tersembunyi yang
surfaces which are difficult to clean.
sukar dibersihkan.

54. Bak cuci dan drainase hendaklah


54. Sinks and drains should be prohibited in
dilarang di area Kelas A/B. Di area lain,
Grade A/B areas. In other areas air
penyekat udara hendaklah dipasang di
breaks should be fitted between the
antara mesin atau bak cuci dan
machine or sink and the drains. Floor
drainase. Saluran pembuangan untuk
drains in lower Grade clean rooms
daerah yang lebih rendah tingkat
should be fitted with traps or water seals
kebersihannya, jika dipasang,
to prevent back-flow. Any floor channels
hendaklah dilengkapi dengan jebakan
should be open and easily cleanable
yang efektif atau penutup air untuk
and be connected to drains outside the
mencegah aliran balik. Semua saluran
area in a manner that prevents the
air hendaklah terbuka dan mudah
ingress of microbiological contaminants.
dibersihkan serta dihubungkan dengan
drainase luar dengan tepat untuk
mencegah cemaran mikrobiologis
masuk.

55. Ruang ganti pakaian hendaklah hanya


55. Changing room should be for personnel
digunakan untuk personil dan tidak
only and should not be used for passage
digunakan untuk lalu lintas bahan,
of materials, containers and equipment.
wadah dan peralatan.

56. Ruang ganti pakaian hendaklah


56. Changing rooms should be designed as
didesain seperti ruang penyangga udara
airlocks and used to provide physical
dan digunakan sebagai pembatas fisik
separation of the different stages of
untuk berbagai tahap penggantian
changing and so minimize microbial and
pakaian dan memperkecil cemaran
particulate contamination of protective
mikroba dan partikulat terhadap pakaian
clothing. They should be flushed
pelindung. Ruang ganti tersebut
effectively with filtered air. The final
hendaklah dibilas secara efektif dengan
stage of the changing room should, in
udara yang telah tersaring. Tahap
the “at rest” state, be the same Grade as
terakhir dari ruang ganti hendaklah,
the area into which it leads. The use of
pada kondisi “nonoperasional”,
separate changing rooms for entering
mempunyai tingkat kebersihan yang
and leaving clean areas is sometimes
sama dengan ruang berikutnya.
desirable. In general hand washing
Penggunaan ruang ganti terpisah untuk
facilities should be provided only in the
memasuki dan meninggalkan daerah
first stage of the changing rooms.
bersih kadang-kadang diperlukan. Pada
umumnya hendaklah fasilitas pencucian
tangan disediakan hanya pada tahap
awal ruang ganti pakaian.

57. Pintu-pintu ruang penyangga udara


57. Airlock doors should not be opened
hendaklah tidak dibuka secara
simultaneously. An interlocking system
bersamaan. Sistem interlock atau sistem
or a visual and/or audible warning
peringatan visual dan/atau audio
system should be operated to prevent
hendaklah dioperasikan untuk
mencegah lebih dari satu pintu terbuka the opening of more than one door at a
pada saat yang bersamaan. time.

58. Pasokan udara yang disaring hendaklah


58. A filtered air supply should maintain a
dapat menjaga perbedaan tekanan
positive pressure and an air flow relative
positif dan aliran udara ke area
sekelilingnya yang berkelas kebersihan to surrounding areas of a lower Grade
lebih rendah pada seluruh kondisi under all operational conditions and
“operasional” dan hendaklah dapat should flush the area effectively.
membilas area tersebut dengan efektif. Adjacent rooms of different Grades
Ruang bersebelahan dengan kelas should have a pressure differential of
10 - 15 pascals (guidance values).
kebersihan yang berbeda hendaklah
Particular attention should be paid to the
mempunyai perbedaan tekanan berkisar
protection of the zone of greatest risk,
10 - 15 pascal (nilai acuan). Perhatian
that is, the immediate environment to
khusus hendaklah diberikan untuk
which a product and cleaned
perlindungan kepada zona yang
components which contact the product
mempunyai risiko tertinggi, yaitu, daerah
are exposed. The various
yang udaranya berhubungan langsung
recommendations regarding air supplies
dengan produk dan komponen yang
and pressure differentials may need to
telah dibersihkan yang akan
be modified where it becomes
bersentuhan dengan produk. Berbagai
necessary to contain some materials,
rekomendasi mengenai pasokan udara
e.g. pathogenic, highly toxic, radioactive
dan perbedaan tekanan mungkin
or live viral or bacterial materials or
memerlukan modifikasi bila diperlukan
products. Decontamination of facilities
untuk menahan beberapa bahan, misal
and treatment of air leaving a clean area
bahan yang bersifat patogenis,
may be necessary for some operations.
bertoksisitas tinggi, radioaktif, bahan
atau produk berupa virus atau berupa
bakteri hidup. Dekontaminasi fasilitas
tersebut dan pengolahan udara yang
keluar dari area bersih mungkin
diperlukan untuk beberapa kegiatan.

59. Hendaklah dibuktikan bahwa pola aliran-


59. It should be demonstrated that air-flow
udara tidak menimbulkan risiko
patterns do not present a contamination
pencemaran, misal perhatian hendaklah
risk, e.g. care should be taken to ensure
diberikan untuk memastikan bahwa
that air flows do not distribute particles
aliran udara tidak menyebarkan partikel
from a particle-generating person,
dari personil yang menimbulkan partikel,
operation or machine to a zone of higher
kegiatan atau mesin ke zona yang
product risk.
mempunyai risiko lebih tinggi terhadap
produk.

60. Sistem peringatan hendaklah tersedia


60. A warning system should be provided to
untuk mengindikasikan kegagalan
indicate failure in the air supply.
pasokan udara. Indikator perbedaan
Indicators of pressure differences should
tekanan udara hendaklah dipasang di
antara area di mana hal tersebut sangat be fitted between areas where these
penting. Perbedaan tekanan udara ini differences are important. These
hendaklah dicatat secara teratur atau pressure differences should be recorded
didokumentasikan. regularly or otherwise documented.

61. Suhu dan kelembaban ruangan


61. Room temperature and humidity should
hendaklah dijaga pada tingkat yang
be maintained at a level which will not
tidak menyebabkan personil berkeringat
cause excessive sweating of operators
secara berlebihan dalam pakaian
clad in protective garments.
kerjanya.

62. Sistem mekanis atau elektris untuk


62. Electrical or mechanical systems for oral
komunikasi lisan dari dan ke area
communication from and to sterile
kegiatan steril hendaklah didesain dan
operation areas should be designed and
dipasang dengan tepat sehingga mudah
installed so that they may be effectively
dibersihkan dan didisinfeksi secara
cleaned and disinfected.
efektif.
63. Area bersih untuk kegiatan produksi
63. The same clean areas for sterile
steril hendaklah tidak digunakan untuk
operation should not be used for sterility,
melaksanakan kegiatan pengujian ste-
or other microbiological test operations.
rilitas dan pengujian mikrobiologis lain.

64. Pertimbangan perlu diberikan untuk


64. Consideration should be given to
membatasi akses yang tidak diperlukan
restricting unnecessary access to critical
ke area pengisian kritis, misal zona
filling areas, e.g. Grade A filling zones,
pengisian Kelas A dengan memasang
by means of a physical barrier.
barier fisik.

PERALATAN
EQUIPMENT
65. Ban berjalan tidak boleh menembus
65. Conveyor belt should not pass through a
sekat yang membatasi area Kelas A
partition between a Grade A or B area
atau B dengan ruang proses yang
and a processing area of lower air
mempunyai standar kebersihan lebih
cleanliness, unless the belt itself is
rendah, kecuali ban berjalan tersebut
continually sterilized (e.g. in a sterilizing
dapat secara terus-menerus disterilkan
tunnel).
(misal melalui terowongan sterilisasi).

66. Sedapat mungkin peralatan yang


66. Whenever possible, equipment used for
digunakan untuk memproses produk
processing sterile products should be
steril hendaklah dipilih supaya dapat
chosen so that it can be effectively
disterilisasi secara efektif dengan
sterilized by steam or dry heat or other
menggunakan uap, atau panas kering
methods.
atau metode lain.

67. Peralatan, fiting dan sarana lain, sejauh


67. As far as practicable, equipment, fittings
memungkinkan, hendaklah dirancang
and services should be designed and
dan dipasang sedemikian rupa sehingga
installed so that operations,
kegiatan, perawatan dan perbaikan
maintenance and repairs can be carried
dapat dilaksanakan dari luar area
out outside the clean area. If sterilization
bersih. Jika proses sterilisasi diperlukan
is required, it should be carried out after
hendaklah dilakukan setelah perakitan
complete reassembly wherever
kembali selesai, bila memungkinkan.
possible.
68. Bila standar kebersihan tidak dapat
68. When equipment maintenance has been
dipertahankan saat dilakukan pekerjaan
carried out within the clean area, the
perawatan yang diperlukan di dalam
area should be cleaned, disinfected
ruang bersih, ruang tersebut hendaklah
and/or sterilized where appropriate,
dibersihkan, didisinfeksi dan/atau
before processing recommences if the
disterilkan sebelum proses dimulai
required standards of cleanliness and/or
kembali.
a sepsis have not been maintained
during the work.
69. Instalasi pengolahan dan sistem
69. Water treatment plants and distribution
distribusi air hendaklah didesain,
systems should be designed,
dikonstruksi dan dirawat untuk
constructed and maintained so as to
menjamin agar air yang dihasilkan
ensure a reliable source of water of an
memenuhi persyaratan mutu yang
appropriate quality. Consideration
sesuai. Hendaklah dipertimbangkan
should be given to include a testing
agar perawatan sistem air mencakup
programme in the maintenance of a
program pengujian yang diperlukan.
water system. The system should not be
Sistem hendaklah tidak dioperasikan
operated beyond their designed
melampaui kapasitas yang dirancang.
capacity.
70. Hendaklah dilakukan validasi dan
70. All equipment such as sterilizers, air
perawatan terencana terhadap semua
handling and filtration systems, air vent
peralatan seperti sterilisator, sistem
and gas filters, water treatment system,
penanganan dan penyaringan udara,
generation, storage and distribution
ventilasi udara dan filter gas serta
systems should be subject to validation
sistem pengolahan, penyimpanan dan
and planned maintenance; their return to
pendistribusian air; penggunaan kembali
use following maintenance should be
setelah dilakukan perawatan hendaklah
approved and recorded.
disetujui dan dicatat.

SANITASI
SANITATION
71. Sanitasi area bersih sangatlah penting.
71. The sanitation of clean areas is
Area tersebut hendaklah dibersihkan
particularly important. They should be
secara menyeluruh sesuai program
cleaned thoroughly in accordance with a
tertulis. Bila menggunakan disinfektan
written programme. Where disinfectants
hendaklah memakai lebih dari satu
are used, more than one type should be
jenis. Pemantauan hendaklah dilakukan
employed. Monitoring should be
secara berkala untuk mendeteksi
undertaken regularly in order to detect
perkembangan galur mikroba yang
the development of resistant strains of
resisten. Dengan mempertimbangkan
micro-organisms. In view of its limited
efektivitasnya yang terbatas, lampu
effectiveness, ultraviolet light should not
ultraviolet hendaklah tidak digunakan
be used as a substitute for chemical
untuk menggantikan disinfektan kimiawi.
disinfection.
72. Disinfektan dan detergen hendaklah
72. Disinfectants and detergents should be
dipantau terhadap cemaran mikroba;
monitored for microbial contamination;
hasil pengenceran hendaklah
dilutions should be kept in previously
ditempatkan dalam wadah yang telah
cleaned containers and should only be
dicuci bersih dan hanya boleh disimpan
stored for defined periods unless
dalam jangka waktu yang telah
sterilized. Disinfectants and detergents
ditentukan, kecuali bila disterilkan.
used in Grades A and B areas should be
Disinfektan dan deterjen yang
sterilized prior to use.
digunakan untuk area Kelas A dan B
hendaklah disterilkan sebelum
digunakan.

73. Fumigasi dalam area bersih dapat


73. Fumigation of clean areas may be useful
bermanfaat untuk mengurangi
for reducing microbiological contami-
kontaminasi mikrobiologis pada tempat
nation in inaccessible places.
yang tidak terjangkau.

74. Untuk mengendalikan kebersihan


74. In order to control the microbiological
mikrobiologis dari berbagai tingkat
cleanliness of the various Grades in
kebersihan pada saat kegiatan
operation, the clean areas should be
berlangsung, area bersih hendaklah
monitored.
dipantau.
75. Hendaklah ditentukan batas deteksi
75. Levels (limits) of detection of
cemaran mikrobiologis untuk batas
microbiological contamination should be
waspada dan batas bertindak, serta
established for alert and action
untuk pemantauan tren mutu udara di
purposes, and for monitoring the trends
dalam area bersih. Batas, yang
in air quality in the facility. Limits
diberikan dalam unit pembentuk koloni -
expressed in colony forming units (cfu)
upk (colony forming units - cfu), untuk
for the microbiological monitoring of
pemantauan mikrobiologis dalam area
clean areas in operation are given in
bersih disajikan pada Tabel 3. Cara
Table 3. The sampling methods and
pengambilan sampel dan angka pada
numerical values included in the table
tabel adalah untuk informasi dan tidak
are not intended to represent
untuk dipakai sebagai spesifikasi.
specifications, but are for information
only.

AIR
WATER
76. Air yang dipakai untuk membuat produk
76. Water used in production of sterile
steril termasuk penyimpanan dan sistem
products including its storage and
distribusinya hendaklah selalu
supply system should be controlled to
dikendalikan untuk menjamin bahwa
assure that it will meet appropriate
spesifikasi yang sesuai dicapai tiap
specification for each operation.
pengoperasian.

77. Air yang digunakan untuk formulasi


77. Water used in formulations should be
hendaklah diperlakukan sebagai bahan
controlled as a starting material. See
awal. Lihat Bab 6 Butir 6.98.
Chapter 6 Section 6.98.
78. Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah
78. Water for Injection (WFI) should be
diproduksi melalui cara penyulingan
produced either by distillation or other
atau cara lain yang akan menghasilkan
means that will produce the same
mutu yang sama.
quality.
79. Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah
79. Water for Injection should be produced,
diproduksi, disimpan dan didistribusikan
stored and distributed in a manner which
dengan cara yang dapat mencegah
prevents microbial growth, for example
pertumbuhan mikroba, misal disirkulasi
by constant circulation at a temperature
dengan konstan pada suhu di atas
above 70°C.
70°C.

80. Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah


80. Water for Injection should be stored in
disimpan dalam wadah yang bersih,
clean, sterile, non-reactive, non-
steril, nonreaktif, nonabsorptif, nonaditif
absorptive, non-additive containers and
dan terlindung dari pencemaran.
protected from contamination.
81. Sumber air, peralatan pengolahan air
81. Water sources, water treatment
dan air hasil pengolahan hendaklah
equipment and treated water should be
dipantau secara teratur terhadap
monitored regularly for chemical and
pencemaran kimiawi, biologis dan, bila
biological contamination and, as
perlu, terhadap cemaran endotoksin
appropriate, for endotoxins
untuk menjamin agar air memenuhi
contamination to ensure that the water
spesifikasi yang sesuai dengan
complies with the specifications
peruntukannya. Hasil pemantauan dan
appropriate to its use. Records should
tindakan penanggulangan yang
be maintained of the results of the
dilakukan hendaklah didokumentasikan.
monitoring and of any action taken.
82. Alat perekam hendaklah digunakan
82. Recording devices should be used to
untuk memantau suhu penyimpanan.
monitor storage temperature.

PENGOLAHAN
PROCESSING
83. Hendaklah dilakukan tindakan
83. Precautions to minimize contamination
pencegahan untuk mengurangi
should be taken during all processing
pencemaran pada seluruh tahap
stages including the stages before
pengolahan termasuk tahap sebelum
sterilization.
proses sterilisasi.

84. Pembuatan produk yang berasal dari


84. Preparations of microbiological origin
sumber mikrobiologis hendaklah tidak
should not be made or filled in areas
diproses atau diisi di area yang
used for the processing of other
digunakan untuk pembuatan obat lain;
medicinal products; however, vaccines
namun, vaksin yang mengandung
consisting of dead organisms or of
organism mati atau ekstrak bacterial
bacterial extracts may be dispensed into
dapat diisikan kedalam wadah-wadah, di
containers, after validated inactivation
dalam bangunan dan fasilitas yang
and validated cleaning procedures, in
sama dengan obat steril lain, setelah
the same premises as other sterile
proses inaktivasi yang tervalidasi dan
medicinal products.
pembersihan menurut prosedur yang
tervalidasi.

85. Validasi proses aseptis hendaklah


85. Validation of aseptic processing should
mencakup uji simulasi proses
include a process simulation test using a
menggunakan media pertumbuhan
nutrient medium (media fill). Selection of
(media fill). Pemilihan media
the nutrient medium should be made
pertumbuhan hendaklah dilakukan
based on dosage form of the product
berdasarkan bentuk sediaan dan
and selectivity, clarity, concentration and
selektivitas, kejernihan, konsentrasi dan
suitability for sterilization of the nutrient
cara sterilisasi yang sesuai untuk media
medium.
tersebut.

86. Uji simulasi proses hendaklah dilakukan


86. The process simulation test should
semirip mungkin dengan proses rutin
imitate as closely as possible the routine
pembuatan aseptis dan mencakup
aseptic manufacturing process
semua langkah kritis pada tahap
andinclude all the critical subsequent
pembuatan berikut. Perlu juga
manufacturing steps. It should also take
dipertimbangkan berbagai intervensi
into account various interventions known
yang diperkirakan akan terjadi saat
to occur during normal production as
produksi normal termasuk kasus
well as worst case situations.
terburuk.

87. Uji simulasi proses sebagai validasi


87. Process simulation tests should be
awal hendaklah dilakukan dengan tiga
performed as initial validation with three
uji simulasi berturut-turut yang berhasil
consecutive satisfactory simulation tests
per shift, dan diulangi dengan interval
per shift and repeated at defined
yang ditetapkan dan bila ada
intervals and after any significant
perubahan signifikan pada sistem tata
modification to the HVAC system,
udara, peralatan, proses dan jumlah
equipment, process and number of
shift. Biasanya uji simulasi proses
shifts. Normally process simulation tests
dilakukan dua kali setahun untuk tiap
should be repeated twice a year per shift
shift dan proses.
and process.
88. Jumlah wadah yang digunakan untuk
88. The number of containers used for
media fill hendaklah cukup
media fills should be sufficient to enable
memungkinkan evaluasi absah. Untuk
a valid evaluation. For small batches,
bets ukuran kecil, jumlah wadah untuk
the number of containers for media fills
media fill hendaklah minimal sama
should at least equal the size of the
dengan ukuran bets produk. Target
product batch. The target should be zero
hendaklah dengan pertumbuhan nol dan
growth and the following should apply:
ketentuan berikut hendaklah diterapkan:
a) Bila mengisi kurang dari 5.000 unit,
a) When filling fewer than 5000 units,
tidak boleh ditemukan unit
no contaminated units should be
tercemar;
detected;
b) Bila mengisi 5.000 sampai dengan
b) When filling 5000 to 10000 units:
10.000 unit:
 Satu (1) unit tercemar
 One (1) contaminated unit
hendaklah diikuti dengan
should result in an
investigasi dan pertimbangan
investigation, including a
untuk mengulang media fill;
consideration of a repeat media
fill;
 Dua (2) unit tercemar
 Two (2) contaminated unit are
merupakan pertimbangan untuk
considered cause for
dilakukan validasi ulang setelah
revalidation, following
investigasi;
investigation;
c) Bila mengisikan lebih dari
c) When filling more than 10,000 units:
10.000 unit:
 Satu (1) unit tercemar
 One (1) contaminated unit
hendaklah dinvestigasi;
should result in an
investigation;
 Dua (2) unit tercemar
 Two (2) contaminated units are
merupakan pertimbangan untuk
considered cause for
dilakukan validasi ulang setelah
revalidation, following
investigasi.
investigation.
89. Pencemaran yang terjadi sesekali pada
89. For any run size intermittent incidents of
pengisian dengan jumlah berapapun,
microbial contamination may be
mungkin merupakan indikasi
indicative of low-level contamination that
pencemaran dalam konsentrasi rendah
should include the potential impact on
dan hendaklah dianggap mempunyai
the sterility assurance of batches
dampak pada pemastian sterilitas
manufactured since the last successfull
(sterility assurance) dari bets yang
media fill.
diproduksi setelah media fill terakhir
yang dinyatakan sukses.

90. Perhatian hendaklah diberikan bahwa


90. Care should be taken that any validation
dengan melaksanakan validasi tidak
does not compromise the processes.
berarti dapat melakukan kompromi
terhadap proses.
91. Untuk menghindarkan penyebaran
91. Activities in clean areas and especially
partikel dan mikroba secara berlebihan,
when aseptic operations are in progress
kegiatan dalam area bersih, terutama
should be kept to a minimum and
saat berlangsung proses aseptis,
movement of personnel should be
hendaklah dibatasi dan gerakan personil
controlled and methodical, to avoid
hendaklah terkendali, hati-hati dan
excessive shedding of particles and
sistematis. Suhu dan kelembaban
organisms due to over-vigorous activity.
lingkungan hendaklah tidak tinggi
The ambient temperature and humidity
sehingga mengganggu kenyamanan
should not be comfortably high because
akibat sifat pakaian yang dikenakan.
of the nature of the garments worn.
92. Cemaran mikroba bahan awal
92. Microbiological contamination of starting
hendaklah minimal. Spesifikasi bahan
materials should be minimal.
awal hendaklah mencakup persyaratan
Specifications should include
kandungan mikroba bila kebutuhan
requirements for microbiological quality
untuk itu telah ditunjukan melalui hasil
when the need for this has been
pemantauan.
indicated by monitoring.
93. Wadah dan bahan yang dapat
93. Containers and materials liable to
membentuk partikel hendaklah dibatasi
generate particles should be minimized
jumlahnya di dalam area bersih dan
in clean areas and avoided completely
disingkirkan saat proses aseptis sedang
when aseptic work is in progress.
berlangsung.

94. Di mana dapat dilakukan hendaklah


94. Where appropriate, measures should be
diambil tindakan untuk mengurangi
taken to minimize the particulate
kontaminasi partikulat terhadap produk
contamination of the end product.
akhir.

95. Komponen, wadah dan peralatan,


95. Components, containers and equipment
setelah proses pembersihan/pencucian
should be handled after the final
akhir, hendaklah ditangani sedemikian
cleaning process in such a way that they
rupa sehingga tidak terjadi
are not re-contaminated.
rekontaminasi.

96. Interval antara pencucian dan


96. The interval between the washing and
pengeringan serta sterilisasi komponen,
drying and the sterilization of
wadah dan peralatan maupun antara
components, containers and equipment
sterilisasi dan penggunaannya
as well as between their sterilization and
hendaklah sesingkat mungkin dan diberi
use should be as short as possible and
batas waktu yang sesuai dengan kondisi
subject to a time-limit appropriate to the
penyimpanan tervalidasi.
validated storage conditions.
97. Jarak waktu antara awal pembuatan
97. The time between the start of the
larutan dan sterilisasi atau filtrasi melalui
preparation of a solution and its
filter mikroba hendaklah sesingkat
sterilisation or filtration through a micro-
mungkin. Batas waktu maksimum
organism-retaining filter should be
hendaklah ditentukan dengan memper-
minimised as short as possible. There
timbangkan komposisinya dan metode
should be a set maximum permissible
penyimpanan yang ditentukan. Kecuali
time for each product that takes into
dilakukan tindakan khusus, volume
account its composition and the
larutan ruahan hendaklah tidak lebih
prescribed method of storage. Unless
besar daripada jumlah yang dapat diisi
special precautions are taken, bulk
dalam satu hari dan hendaklah diisi ke
solutions should have no greater volume
dalam wadah akhir serta disterilisasi
than can be filled in one day and should
dalam satu hari kerja.
be filled into final containers and
sterilized within one working day.
98. Tahap pengolahan komponen, wadah
98. The stage of processing of components,
produk ruahan dan peralatan hendaklah
bulk product containers and equipment
diberi identitas yang benar.
should be properly identified.
99. Semua gas yang dialirkan ke dalam
99. Any gas that is used to purge a solution
larutan atau digunakan untuk
or blanket a product should be passed
menyelimuti produk hendaklah
through microorganism retentive filters.
dilewatkan melalui filter penyaring
mikroba.

100. Bioburden hendaklah dipantau sebelum


100. The bioburden should be monitored
proses sterilisasi. Hendaklah ditetapkan
before sterilization. There should be
batas bioburden segera sebelum proses
working limits on contamination
sterilisasi yang dikaitkan dengan
immediately before sterilization which
efisiensi metode sterilisasi yang
are related to the efficiency of the
digunakan. Penentuan bioburden
method to be used. Bioburden assay
hendaklah dilakukan terhadap tiap bets
should be performed on each batch for
produk, baik yang diproses dengan
both aseptically filled product and
sterilisasi akhir maupun secara aseptis.
terminally sterilized products. Where
Bila parameter sterilisasi overkill
overkill sterilization parameters are set
ditetapkan untuk produk dengan
for terminally sterilized products,
sterilisasi akhir, pemantauan bioburden
bioburden might be monitored only at
boleh hanya secara berkala dengan
suitable scheduled intervals. For
interval menurut jadwal yang sesuai.
parametric release systems, bioburden
Untuk sistem pelulusan parametris,
assay should be performed on each
penentuan bioburden hendaklah
dilakukan terhadap tiap bets dan batch and considered as an in-process
dikategorikan sebagai pengujian test.Where appropriate the absence of
selama-proses. Bila dipersyaratkan, endotoxins should be monitored. All
hendaklah dilakukan pemantauan solutions, in particular large volume
terhadap cemaran endotoksin. Semua infusion fluids, should be passed
sediaan cair, khususnya larutan infus through a micro-organism-retaining filter,
volume besar, hendaklah dilewatkan if possible sited immediately before
melalui filter mikroba yang, jika mungkin, filling process.
dipasang dekat sebelum proses
pengisian.

101. Bilamana larutan dalam air disimpan


101. Where aqueous solutions are held in
dalam tangki tertutup rapat, semua
sealed vessels, any pressure-release
katup pelepas tekanan hendaklah
outlets should be protected, e.g. by
dilindungi misal dengan filter udara
hydrophobic microbiological air filters.
mikroba hidrofobik.

102. Semua komponen, wadah, peralatan


102. Components, containers, equipment and
dan barang lain yang diperlukan dalam
any other article required in a clean area
area bersih, di mana proses aseptis
where aseptic work takes place should
berlangsung, hendaklah disterilkan dan
be sterilized and passed into the area
dimasukkan ke area bersih melalui alat
through double-ended sterilizers sealed
sterilisasi berpintu-ganda yang dipasang
into the wall, or by a procedure which
menyatu pada dinding, atau melalui
achieves the same objective of not
suatu prosedur yang dapat mencapai
introducing contamination.
tujuan yang sama yaitu tidak
menimbulkan kontaminasi.

103. Efikasi dari suatu prosedur baru


103. The efficacy of any new procedure
hendaklah divalidasi. Validasi ini
should be validated, and the validation
hendaklah diverifikasi pada interval yang
verified at scheduled intervals based on
dijadwalkan berdasarkan riwayat kinerja
performance history or when any
atau bila ada perubahan signifikan pada
significant change is made in the
proses atau peralatan.
process or equipment.

STERILISASI
STERILIZATION
104. Sterilisasi dapat dicapai dengan
104. Sterilization can be achieved by the use
penggunaan panas basah atau panas
of moist or dry heat, by irradiation with
kering, dengan radiasi pengionan,
ionizing radiation, by ethylene oxide or
dengan etilen oksida atau dengan
by filtration with subsequent aseptic
filtrasi yang dilanjutkan dengan
filling of sterile final containers. Each
pengisian secara aseptis ke dalam
method has its particular advantages
wadah akhir yang steril. Masing-masing
and disadvantages. Where possible and
cara sterilisasi mempunyai kelebihan
practicable, heat sterilization is the
dan kekurangan. Di mana
method of choice.
memungkinkan dan dapat
dilaksanakan,sterilisasi cara panas
merupakan pilihan utama.

105. Semua proses sterilisasi hendaklah


105. All sterilization processes should be
divalidasi. Perhatian khusus hendaklah
validated. Particular attention should be
diberikan bila metode sterilisasi yang
given when the adopted sterilization
digunakan tidak sesuai dengan standar
method is not in accordance with
farmakope atau standar nasional lain,
pharmacopoeial or other national
atau bila digunakan untuk produk yang
standards, or when it is used for a
bukan merupakan larutan sederhana
product which is not a simple aqueous
dalam air atau minyak.
or oily solution.
106. Sebelum proses sterilisasi digunakan,
106. Before any sterilization process is
ketepatan untuk produk terkait dan
adopted its suitability for the product and
efikasinya untuk mencapai kondisi
its efficacy in achieving the desired
sterilisasi yang diinginkan pada semua
sterilizing conditions in all parts of each
bagian dari tiap jenis beban yang harus
type of load to be processed should be
diproses, hendaklah dibuktikan dengan
demonstrated by physical
pengukuran fisis dan bila diperlukan
measurements and by biological
menggunakan indikator biologis.
indicators where appropriate. The
Keabsahan proses hendaklah
validity of the process should be verified
diverifikasi pada interval yang
at scheduled intervals, at least annually,
dijadwalkan, minimal sekali setahun,
and whenever significant modifications
dan bilamana ada modifikasi yang
have been made to the equipment.
signifikan pada peralatan. Catatan hasil
Records should be kept of the results.
hendaklah disimpan.
107. Untuk mendapatkan sterilisasi yang
107. For effective sterilization the whole of
efektif, semua bahan harus dicakup
the material must be subjected to the
dalam penanganan yang dipersyaratkan
required treatment and the process
dan proses hendaklah didesain untuk
should be designed to ensure that this is
memastikan hal ini dapat dicapai.
achieved.
108. Pola muatan yang tervalidasi hendaklah
108. Validated loading patterns should be
ditetapkan untuk semua proses
established for all sterilization
sterilisasi.
processes.
109. Indikator biologis hendaklah
109. Biological indicators should be
dipertimbangkan sebagai metode
considered as an additional method for
tambahan untuk memantau proses
monitoring the sterilization. They should
sterilisasi. Indikator tersebut hendaklah
be stored and used according to the
disimpan dan digunakan sesuai dengan
manufacturers instructions, and their
instruksi pembuatnya dan mutunya diuji
quality checked by positive controls. If
dengan kontrol positif. Jika indikator
biological indicators are used, strict
biologis digunakan, tindakan
precautions should be taken to avoid
pengamanan yang ketat hendaklah
transferring microbial contamination
dilakukan untuk mencegah transfer
from them.
pencemaran mikroba dari indikator
tersebut.

110. Hendaklah ada suatu cara yang jelas


110. There should be a clear means of
untuk membedakan antara produk yang
differentiating products which have not
sudah disterilkan dan yang belum.
been sterilized from those which have.
Seluruh wadah penampung produk,
Each basket, tray or other carrier of
keranjang ataupun nampan hendaklah
products or components should be
diberi label yang jelas serta
clearly labelled with the material name,
mencantumkan nama bahan, nomor
its batch number and an indication of
bets dan tanda sudah disterilkan atau
whether or not it has been sterilized.
belum. Indikator, seperti stiker untuk
Indicators such as autoclave tape may
otoklaf, dapat dipakai, bilamana sesuai,
be used, where appropriate, to indicate
untuk menunjukkan apakah suatu lot
whether not a batch (or sub-batch) has
telah melalui proses sterilisasi, tetapi
passed through a sterilization process,
tidak untuk menunjukkan apakah lot
but they do not give a reliable indication
tersebut steril.
that the lot is, in fact, sterile.
111. Catatan sterilisasi atau salinannya
111. Sterilization records or their copies
hendaklah tersedia untuk tiap siklus
should be available for each sterilization
sterilisasi. Catatan ini hendaklah
run. They should be approved as part of
disetujui sebagai bagian dari prosedur
the batch release procedure.
pelulusan bets.

Sterilisasi Akhir
Terminal Sterilization
112. Produk yang ditujukan untuk menjadi
112. Whenever possible, products intended
steril, bilamana memungkinkan,
to be sterile should preferably be
hendaklah diutamakan disterilisasi akhir
terminally sterilized by heat in their final
dengan cara panas dalam wadah akhir.
container. Where it is not possible to
Bila sterilisasi cara panas tidak
carry out terminal sterilization by heating
memungkinkan karena stabilitas dari
due to the instability of a formulation, a
formula produk hendaklah dipakai
decision should be taken to use an
metode sterilisasi akhir yang lain setelah
alternative method of terminal
dilakukan filtrasi dan/atau proses
sterilization following filtration and/or
aseptis.
aseptic processing.
Sterilisasi Cara Panas
Sterilization by Heat
113. Tiap siklus sterilisasi panas hendaklah
113. Each heat sterilization cycle should be
dicatat pada suatu lembar pencatat
recorded on a time/temperature chart
waktu/suhu dengan skala yang cukup
with a suitably large scale or by other
besar atau dengan alat perekam yang
appropriate equipment with suitable
mempunyai akurasi dan presisi yang
accuracy and precision. The position of
dapat diandalkan. Posisi probe
the temperature probes used for
pengukur suhu yang dipakai untuk
controlling and/or recording should have
memantau dan/atau mencatat
been determined during the validation
hendaklah sudah ditentukan saat
and, where applicable, also checked
melakukan validasi dan, bilamana
against a second independent
sesuai, juga dibandingkan terhadap
temperature probe located at the same
suatu probe pengukur suhu lain yang
position.
independen dan ditempatkan pada
posisi yang sama.

114. Indikator biologis atau kimiawi dapat


114. Chemical or biological indicators may
juga digunakan tetapi hendaklah tidak
also be used, but should not take the
menggantikan peran pengukuran fisis.
place of physical measurements.
115. Sebelum pengukuran waktu sterilisasi
115. Sufficient time must be allowed for the
dimulai, harus diberikan waktu yang
whole of the load to reach the required
cukup agar seluruh muatan sterilisasi
temperature before measurement of the
mencapai suhu yang dipersyaratkan.
sterilizing time-period is commenced.
Waktu ini harus ditentukan untuk tiap
This time must be determined for each
pola muatan yang akan diproses.
type of load to be processed.
116. Setelah fase suhu tinggi dari siklus
116. After the high temperature phase of a
sterilisasi cara panas,perlu dilakukan
heat sterilization cycle, precautions
tindakan pencegahan terhadap
should be taken against contamination
pencemaran muatan yang telah
of a sterilized load during cooling. Any
disterilkan selama fase pendinginan.
cooling fluid or gas in contact with the
Semua cairan atau gas pendingin yang product should be sterilized unless it can
bersentuhan dengan produk hendaklah be shown that any leaking container
disterilkan kecuali dapat dibuktikan would not be approved for use.
bahwa wadah yang bocor tidak akan
diluluskan untuk digunakan.

Sterilisasi Cara Panas Basah


Sterilisation by Moist Heat
117. Suhu dan tekanan hendaklah digunakan
117. Both temperature and pressure should
untuk memantau proses sterilisasi.
be used to monitor the process. Control
Instrumen pengendali hendaklah
instrumentation should normally be
independen terhadap instrumen
independent of monitoring
pemantau dan lembar pencatat.
instrumentation and recording charts.
Pemakaian sistem pengendali dan
Where automated control and
pemantau otomatis hendaklah
monitoring systems are used for these
tervalidasi untuk memastikan
applications they should be validated to
pencapaian persyaratan proses kritis.
ensure that critical process requirements
are met.
118. Kesalahan pada sistem dan siklus
118. System and cycle faults should be
hendaklah terdeteksi dan/atau tercatat
registered by the system and observed
oleh sistem dan diamati oleh operator.
by the operator. The reading of the
Pembacaan indikator suhu independen
independent temperature indicator
hendaklah diperiksa secara rutin dan
should be routinely checked against the
dibandingkan dengan pencatat grafik
chart recorder during the sterilization
selama proses sterilisasi.
period.
119. Bila digunakan sterilisator yang
119. For sterilizers fitted with a drain at the
dilengkapi dengan drainase pada dasar
bottom of the chamber, it may also be
chamber, perlu juga dilakukan
necessary to record the temperature at
pencatatan suhu pada posisi tersebut
this position, throughout the sterilization
selama proses sterilisasi. Bila fase
period. There should be frequent leak
vakum merupakan bagian dari siklus
tests on the chamber when a vacuum
sterilisasi, uji kebocoran pada chamber
phase is part of the cycle.
hendaklah dilakukan secara berkala.

120. Selain produk dalam wadah yang


120. The items to be sterilized, other than
disegel, produk yang akan disterilkan
products in sealed containers, should be
hendaklah dibungkus dengan bahan
wrapped in a material which allows
yang memungkinkan penghilangan
removal of air and penetration of steam
udara dan penetrasi uap, tapi dapat
but which prevents recontamination after
mencegah rekontaminasi setelah
sterilization. All parts of the load should
sterilisasi. Semua bagian muatan
be in contact with the sterilizing agent at
hendaklah bersentuhan dengan agen
the required temperature for the
pensteril pada suhu dan waktu yang
required time.
disyaratkan.

121. Hendaklah diperhatikan agar uap yang


121. Care should be taken to ensure that
dipakai pada proses sterilisasi
steam used for sterilization is of suitable
mempunyai mutu yang tepat (kimiawi,
quality (chemical, microbiological and
mikrobiologis dan endotoksin pada
endotoxin analysis of condensate) and
analisis kondensat) dan tidak
does not contain additives at a level
mengandung zat tambahan dalam kadar
which could cause contamination of
yang dapat mencemari produk atau
product or equipment.
peralatan.

Sterilisasi Cara Panas Kering


Sterilization by Dry Heat
122. Sterilisasi cara panas kering cocok
122. Sterilization by dry heat may be suitable
untuk cairan nonair atau serbuk kering.
for non-aqueous liquids or dry powder
Proses ini hendaklah dilakukan dengan
products. The process used should
menyirkulasikan udara dalam chamber
include air circulation within the chamber
dan menjaga tekanan positif untuk
and the maintenance of a positive
mencegah udara nonsteril masuk.
pressure to prevent the entry of non-
Udara yang masuk hendaklah melalui
sterile air. Any air admitted should be
filter HEPA. Bila proses ini juga
passed through a HEPA filter. Where
digunakan untuk menghilangkan
this process is also intended to remove
pirogen, uji tantang menggunakan
pyrogens, challenge tests using
endotoksin hendaklah dilakukan
endotoxins should be used as part
sebagai bagian dari validasi.
of the validation.
Sterilisasi Cara Radiasi
Sterilization by Radiation
123. Sterilisasi dengan cara radiasi terutama
123. Radiation sterilization is used mainly for
digunakan untuk bahan dan produk
the sterilization of heat sensitive
yang peka terhadap panas. Banyak obat
materials and products. Many medicinal
dan bahan pengemas peka terhadap
products and some packaging materials
radiasi, sehingga metode ini hanya
are radiation-sensitive, so this method is
dipakai jika terbukti tidak berdampak
permissible only when the absence of
merusak yang dibuktikan melalui
deleterious effects on the product has
eksperimen. Biasanya radiasi ultraviolet
been confirmed experimentally.
tidak diterima sebagai metode sterilisasi.
Ultraviolet irradiation is not normally an
acceptable method of sterilization.
124. Jika sterilisasi cara radiasi dilakukan
124. If sterilization by radiation is carried out
oleh pihak luar, maka industri
by an outside contractor, the
bertanggung jawab atas pemenuhan
manufacturer is responsible for ensuring
persyaratan yang tercantum pada Butir
that the requirements of section 122 are
122 dan proses sterilisasi tervalidasi.
met, and that the sterilization process is
Hendaklah ditetapkan tanggung jawab
validated. The responsibilities of the
dari perusahaan yang melakukan radiasi
radiation plant operator (e.g. for using
(misal penggunaan dosis yang benar).
the correct dose) should also be
specified.
125. Dosis radiasi hendaklah diukur selama
125. During the sterilization procedure the
proses sterilisasi. Untuk itu, perlu
radiation dose should be measured. For
digunakan indikator dosimetri, yang
this purpose, dosimetry indicators which
independen terhadap tingkat dosis yang
are independent of dose rate should be
seharusnya digunakan dan
used, giving a quantitative measurement
menunjukkan jumlah dosis yang
of the dose received by the product
diterima oleh produk. Dosimeter
itself. Dosimeters should be inserted in
hendaklah diselipkan di antara muatan
the load in sufficient number and close
dalam jumlah yang cukup dan saling
enough together to ensure that there is
berdekatan untuk memastikan bahwa
always a dosimeter in the irradiator.
selalu ada dosimeter dalam irradiator.

Jika dosimeter plastik digunakan,


Where plastic dosimeters are used they
hendaklah selalu dalam kondisi
should be used within the time-limit of
terkalibrasi. Serapan dosimeter
their calibration. Dosimeter absorbances
hendaklah dibaca segera setelah
should be read within a short period
pemaparan terhadap radiasi.
after exposure to radiation.
126. Indikator biologis dapat dipakai sebagai
126. Biological indicators may be used as an
alat pemantau tambahan. Cakram
additional control. Radiation-sensitive
warna peka-radiasi dapat dipakai untuk
colour discs may be used to differentiate
membedakan kemasan yang sudah
between packages that have been
diradiasi dan yang belum; namun bukan
subjected to irradiation and those that
merupakan indikator keberhasilan
have not; they are not indicators of
proses sterilisasi. Informasi yang
successful sterilization. The information
diperoleh hendaklah merupakan bagian
obtained should constitute part of the
dari catatan bets.
batch record.
127. Prosedur validasi hendaklah
127. Validation procedures should ensure
memastikan bahwa akibat variasi
that the effects of variations in density of
densitas kemasan dipertimbangkan.
packages are considered.
128. Prosedur penanganan bahan hendaklah
128. Materials handling procedures should
dapat mencegah kecampurbauran
prevent mix-up between irradiated and
bahan yang sudah diradiasi dan yang
non-irradiated materials. Radiation-
belum. Cakram warna peka-radiasi sensitive colour disks should also be
hendaklah dipakai pada tiap kemasan used on each package to differentiate
untuk membedakan kemasan yang telah between packages which have been
diradiasi dan yang belum. subjected to an irradiation and those
which have not.
(Lihat juga Aneks 10 Penggunaan Radiasi
(See also Annex 10 Use of Ionising Radiation
Pengion dalam Pembuatan Obat)
in The Manufacture of Medicinal Product)
Sterilisasi dengan Etilen Oksida
Sterilization with Ethylene Oxide
129. Metode sterilisasi ini hendaklah hanya
129. This method of sterilization should only
digunakan bila cara lain tidak dapat
be used when no other method is
diterapkan. Selama proses validasi
practicable. During process validation it
hendaklah dibuktikan bahwa tidak ada
should be shown that there is no
akibat yang merusak produk. Kondisi
damaging effect on the product and that
dan waktu yang diberikan untuk
the conditions and time allowed for
menghilangkan gas hendaklah
degassing are such as reduce any
ditentukan untuk mengurangi gas residu
residual gas and reaction products to
dan zat hasil reaksi sampai pada batas
defined acceptable limits for the type of
yang dapat diterima yang sudah
product or material.
ditetapkan untuk tiap produk atau
bahan.

130. Kontak langsung antara gas dan sel


130. Direct contact between gas and
mikroba adalah esensial; tindakan
microbial cells is essential; precautions
pencegahan hendaklah dilakukan untuk
should be taken to avoid the presence of
menghindarkan organisme yang
organisms likely to be enclosed in
mungkin terperangkap dalam bahan
material such as crystals or dried
misal dalam kristal atau protein yang
protein. The nature and quantity of
dikeringkan. Jumlah dan sifat bahan
packaging materials can significantly
pengemas dapat memengaruhi proses
affect the process.
secara signifikan.

131. Sebelum dipaparkan pada gas, bahan


131. Before exposure to the gas, materials
hendaklah disesuaikan dengan
should be brought into equilibrium with
kelembaban dan suhu yang
the humidity and temperature required
dipersyaratkan untuk proses. Waktu
by the process. The time required for
yang diperlukan untuk ini hendaklah
this should be balanced against the
tidak mengurangi waktu yang diperlukan
opposing need to minimize the time
untuk fase sebelum sterilisasi.
before sterilization.
132. Semua siklus sterilisasi hendaklah
132. Each sterilization cycle should be
dipantau dengan indikator biologis yang
monitored with suitable biological
sesuai dalam jumlah yang cukup dan
indicators, using the appropriate number
tersebar untuk semua muatan. Informasi
of test pieces distributed throughout the
yang diperoleh hendaklah merupakan
load. The information so obtained
bagian dari catatan bets. Indikator
should form part of the batch record.
biologis hendaklah disimpan dan
The biological indicators should be
digunakan sesuai dengan petunjuk
stored and used according to the
pembuatnya dan kinerjanya diuji
manufacturer’s instructions, and their
terhadap kontrol positif.
performance checked by positive
controls.
133. Untuk tiap siklus sterilisasi, hendaklah
133. For each sterilization cycle, records
dibuat catatan yang mencakup waktu
should be made of the time taken to
yang digunakan untuk menyelesaikan
complete the cycle, of the pressure,
siklus sterilisasi, tekanan, suhu dan
temperature and humidity within the
kelembaban chamber sterilisasi selama
chamber during the process and of the
proses dan konsentrasi gas serta jumlah
gas concentration and of the total
gas yang digunakan. Suhu dan tekanan
amount of gas used. The pressure and
hendaklah dicatat pada lembar pencatat
temperature should be recorded
selama siklus berlangsung. Catatan ini
throughout the cycle on a chart. The
hendaklah merupakan bagian dari
record(s) should form part of the batch
catatan bets.
record.
134. Setelah sterilisasi, muatan hendaklah
134. After sterilization, the load should be
disimpan dengan cara yang terkendali di
stored in a controlled manner under
dalam ruangan berventilasi baik untuk
ventilated conditions to allow residual
memungkinkan gas residu atau zat hasil
gas and reaction products to reduce the
reaksi berkurang sampai tingkat yang
defined level. This process should be
ditentukan. Proses ini hendaklah
validated.
divalidasi.

FILTRASI PRODUK YANG TIDAK DAPAT


FILTRATION OF MEDICINAL PRODUCTS
DISTERILKAN DALAM WADAH AKHIRNYA
WHICH CANNOT BE STERILIZED IN THEIR
FINAL CONTAINER
135. Filtrasi saja dianggap tidak cukup
135. Filtration alone is not considered
apabila sterilisasi dalam wadah akhir
sufficient when sterilization in the final
dapat dilakukan. Merujuk pada metode
container is possible. With regard to
yang ada saat ini, sterilisasi dengan uap
methods currently available, steam
adalah cara yang diutamakan. Bila
sterilization is to be preferred. If the
produk tidak dapat disterilkan dalam
product cannot be sterilized in the final
wadah akhirnya, larutan atau cairan
container, solutions or liquids can be
dapat difiltrasi ke dalam wadah yang
filtered through a sterile filter of nominal
telah disterilkan sebelumnya melalui
pore size of 0.22 micron (or less), or
filter steril dengan ukuran pori nominal
with at least equivalent micro-organism
0,22 mikron (atau lebih kecil), atau
retaining properties, into a previously
paling tidak melalui filter yang
sterilized container. Such filters can
mempunyai kemampuan menahan
remove most bacteria and moulds, but
mikroba yang ekuivalen. Filter tertentu
not all viruses or mycoplasma.
dapat menghilangkan bakteri dan
Consideration should be given to
kapang, tapi tidak menghilangkan
complementing the filtration process
semua virus atau mikoplasma.
with some degree of heat treatment.
Hendaklah dipertimbangkan untuk
melakukan pemanasan pada suhu
tertentu sebagai pelengkap proses
filtrasi.

136. Karena metode filtrasi memiliki potensi


136. Due to the potential additional risks of
risiko tambahan dibandingkan dengan
the filtration method as compared with
proses sterilisasi lain, dianjurkan untuk
other sterilization processes, a second
melakukan filtrasi kedua dengan filter
filtration via a further sterilized micro-
yang sudah disterilkan, yang mampu
organism retaining filter, immediately
menahan mikroba, segera sebelum
prior to filling, may be advisable. The
pengisian. Filtrasi steril akhir hendaklah
final sterile filtration should be carried
dilakukan sedekat mungkin ke titik
out as close as possible to the filling
pengisian.
point.
137. Karakteristik filter hendaklah yang
137. Fibre shedding characteristics of filters
seminimal mungkin melepaskan serat
should be minimal (virtually zero).
(bahkan nol). Filter yang mengandung
Asbestos-containing filters must not be
asbes sama sekali tidak boleh
used under any circumstances.
digunakan.

138. Integritas filter yang telah disterilisasi


138. The integrity of the sterilized filter should
hendaklah diverifikasi sebelum
be verified before use and should be
digunakan dan dikonfirmasikan segera
confirmed immediately after use by an
setelah digunakan dengan metode yang
appropriate method such as a bubble
sesuai, seperti uji bubble point, diffusive
point, diffusive flow or pressure hold
flow atau pressure hold. Waktu yang
test. The time taken to filter a known
dibutuhkan untuk memfiltrasi larutan
volume of bulk solution and the pressure
ruahan dengan volume tertentu dan
difference to be used across the filter
perbedaan tekanan yang digunakan
should be determined during validation
untuk melewati filter hendaklah
and any significant differences during
ditetapkan pada saat validasi dan
routine manufacturing from this should
perbedaan yang signifikan pada proses
pembuatan rutin hendaklah dicatat dan be noted and investigated. Results of
diinvestigasi. Hasil pemeriksaan ini these checks should be included in the
hendaklah dicantumkan dalam catatan batch record. The integrity of critical gas
bets. Integritas filter ventilasi udara dan and air vent filters should be confirmed
gas yang kritis hendaklah dikonfirmasi after use. The integrity of other filters
sesudah digunakan. Integritas filter lain should be confirmed at appropriate
hendaklah dikonfirmasi pada interval intervals. Consideration should be given
waktu yang sesuai. Hendaklah to increase monitoring of filter integrity in
dipertimbangkan untuk meningkatkan processes that involve harsh conditions,
pemantauan integritas filter pada proses e.g. the circulation of high temperature
yang melibatkan kondisi berat, misal air.
sirkulasi udara bersuhu tinggi.

139. Filter yang sama hendaklah tidak


139. The same filter should not be used for
digunakan lebih dari satu hari kerja
more than one working day unless such
kecuali telah divalidasi.
use has been validated.
140. Filter hendaklah tidak memengaruhi
140. The filter should not affect the product
mutu produk dengan menghilangkan
by removal of ingredients from it or by
bahan produk atau dengan melepaskan
release of substances into it.
bahan filter ke dalam produk.
INDIKATOR BIOLOGIS DAN KIMIAWI
BIOLOGICAL AND CHEMICAL
INDICATORS
141. Penggunaan indikator biologis dan
141. Biological and chemical indicators used
kimiawi saja tidak dapat diterima
alone are not acceptable as proof that a
sebagai bukti bahwa proses sterilisasi
sterilization process has been effective.
telah efektif. Indikator tersebut hanya
They will show when sterilization has
menunjukkan kegagalan proses
failed but not necessarily prove that the
sterilisasi tetapi tidak membuktikan
process has been successful.
bahwa proses sterilisasi berhasil dengan
sempurna.

142. Penggunaan indikator biologis kurang


142. Biological indicators are much less
dapat diandalkan dibandingkan dengan
reliable than physical monitoring
pemantauan cara fisis kecuali pada
methods, except in ethylene oxide
sterilisasi dengan gas etilen oksida.
sterilization.
143. Tindakan pengamanan ketat hendaklah
143. Strict precautions should be taken when
dilakukan dalam penanganan indikator
handling biological indicators due to the
biologis karena potensi bahaya untuk
hazard of introducing potential
mencemari area bersih secara
contaminants into an otherwise
mikrobiologis. Indikator biologis
microbiologically clean area. They
hendaklah disimpan sesuai dengan
should be stored according to the
spesifikasi dari pembuatnya.
indicator manufacturer’s specifications.
144. Tersedia indikator kimiawi untuk
144. Chemical indicators are available for
sterilisasi cara panas, gas etilen oksida
heat, ethylene oxide and radiation
dan radiasi, biasanya dalam bentuk pita
sterilization, usually in the form of
atau lembaran adhesif, kartu bercak-
adhesive tapes or patches, colour spot
warna, tabung kecil atau sachet.
cards, small tubes or sachets. They
Indikator tersebut akan berubah warna
might change colour as a result of
akibat reaksi kimiawi karena proses
chemical reaction brought about by the
sterilisasi. Karena ada kemungkinan
sterilization process. As there is a
perubahan warna terjadi sebelum
possibility for the change to take place
proses sterilisasi selesai, indikator
before the sterilizing time has been
tersebut tidak cocok untuk pembuktian
completed, and hence with the
sterilisasi sempurna, kecuali dosimeter
plastik yang digunakan pada proses exception of plastic dosimeters used in
sterilisasi cara radiasi. radiation sterilization, they are not
suitable as full proof of sterilization.

PENYELESAIAN PRODUK STERIL


FINISHING OF STERILE PRODUCTS
145. Vial setengah-tertutup dari produk beku
145. Partially stoppered freeze drying vials
kering hendaklah selalu ditangani di
should be maintained under Grade A
lingkungan Kelas A sampai stopper
conditions at all times until the stopper is
ditutupkan dengan sempurna.
fully inserted.
146. Penutupan wadah hendaklah divalidasi
146. Containers should be closed by
dengan metode yang sesuai. Terhadap
appropriately validated methods.
penutupan wadah dengan fusi, missal
Containers closed by fusion, e.g. glass
ampul kaca atau plastik, hendaklah
or plastic ampoules should be subject to
dilakukan uji integritas 100%. Uji
100% integrity testing. Samples of other
integritas wadah lain hendaklah
containers should be checked for
dilakukan terhadap sampel dengan
integrity according to appropriate
menggunakan prosedur yang sesuai.
procedures.
147. Sistem penutupan wadah untuk vial
147. The container closure system for
yang diisikan secara aseptis belum
aseptically filled vials is not fully integral
dianggap sempurna sampai tutup
until the aluminium cap has been
alumunium dicengkeramkan pada vial
crimped into place on the stoppered vial.
yang sudah tertutup stopper.
Crimping of the cap should therefore be
Pencengkeraman (crimping) tutup
performed as soon as possible after
alumunium hendaklah dilakukan segera
stopper insertion.
setelah stopper ditutupkan pada vial.

148. Karena alat yang digunakan untuk


148. As the equipment used to crimp vial
mencengkeramkan tutup alumunium
caps can generate large quantities of
pada vial dapat menyebarkan sejumlah
non-viable particulates, the equipment
besar partikel, maka alat tersebut
should be located at a separate station
hendaklah diletakkan di tempat terpisah
equipped with adequate air extraction.
dan dilengkapi dengan sistem
penghisap udara yang memadai.

149. Penutupan vial dengan tutup alumunium


149. Vial capping can be undertaken as an
dapat dilakukan sebagai proses aseptis
aseptic process using sterilized caps or
dengan menggunakan tutup alumunium
as a clean process outside the aseptic
yang disterilkan atau sebagai proses
core. Where this latter approach is
higienis di luar lingkungan aseptis. Bila
adopted, vials should be protected by
pendekatan kedua yang dilakukan,
Grade A conditions up to the point of
hendaklah vial selalu terlindung di
leaving the aseptic processing area, and
bawah udara Kelas A mulai dari vial
thereafter stoppered vials should be
meninggalkan area proses aseptis
protected with a Grade A air supply until
sampai dengan tutup alumunium telah
the cap has been crimped.
dicengkeramkan pada vial.

150. Vial tanpa stopper atau vial dengan


150. Vials with missing or displaced stoppers
posisi stopper yang tidak sempurna
should be rejected prior to capping.
hendaklah disingkirkan sebelum
Where human intervention is required at
capping. Bila diperlukan intervensi
the capping station, appropriate
manusia pada lokasi capping,
technology should be used to prevent
hendaklah diterapkan teknik yang
direct contact with the vials and to
sesuai untuk menghindarkan kontak
minimise microbial contamination.
langsung dengan vial sehingga
meminimalkan kontaminasi mikroba.

151. Restricted access barriers (RAB) dan


151. Restricted access barriers and isolators
isolator dapat membantu dalam
may be beneficial in assuring the
memastikan pencapaian kondisi yang
required conditions and minimising
dipersyaratkan dan meminimalkan
intervensi langsung oleh manusia pada direct human interventions into the
capping operation.
proses capping.

152. Sampel wadah yang ditutup dalam


152. Containers sealed under vacuum should
kondisi vakum hendaklah diambil dan
be sampled and the samples tested,
diuji setelah periode yang ditentukan,
after an appropriate predetermined
untuk memastikan keadaan vakum
period, to ensure that the vacuum has
dipertahankan.
been maintained.
153. Wadah terisi produk parenteral
153. Filled containers of parenteral products
hendaklah satu per satu diinspeksi
should be inspected individually for
terhadap kontaminasi oleh benda asing
extraneous contamination or other
atau cacat lain. Bila inspeksi dilakukan
defects. When inspection is done
dengan cara visual hendaklah dilakukan
visually, it should be done under suitable
dalam kondisi pencahayaan dan latar
and controlled conditions of illumination
belakang yang terkendali dan sesuai.
and background. Operators doing the
Operator yang melakukan inspeksi
inspection should pass regular eye-sight
hendaklah lulus pemeriksaan mata
checks, with spectacles if worn, and
secara berkala, dengan menggunakan
take frequent breaks from inspection.
kacamata bila memakai, dan didorong
untuk sering melakukan istirahat selama
proses inspeksi.

154. Bila digunakan metode inspeksi lain,


154. Where other methods of inspection are
proses ini hendaklah divalidasi dan
used, the process should be validated
kinerja peralatan hendaklah diperiksa
and the performance of the equipment
secara berkala. Hasil pemeriksaan
checked at intervals. Results should be
hendaklah dicatat.
recorded.

PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
155. Uji sterilitas yang dilakukan terhadap
155. The sterility test applied to the finished
produk jadi hendaklah dianggap hanya
product should only be regarded as the
sebagai bagian akhir dari rangkaian
last in a series of control measures by
tindakan pengendalian untuk
which sterility is assured. The test
memastikan sterilitas dari produk. Uji
should be validated for the product(s)
sterilitas ini hendaklah divalidasi untuk
concerned.
produk yang berkaitan.

156. Sampel yang diambil untuk pengujian


156. Samples taken for sterility testing should
sterilitas hendaklah mewakili
be representative of the whole of the
keseluruhan bets, tetapi secara khusus
batch, but should in particular include
hendaklah mencakup sampel yang
samples taken from parts of the batch
diambil dari bagian bets yang dianggap
considered to be most at risk of
paling berisiko terhadap kontaminasi,
contamination, e.g.:
misal:
a) untuk produk yang diisi secara
a) for products which have been filled
aseptis, sampel hendaklah
aseptically, samples should include
mencakup wadah yang diisi pada
containers filled at the beginning
awal dan akhir proses pengisian
and end of the batch and after any
bets serta setelah intervensi yang
significant intervention; and
signifikan; dan
b) untuk produk yang disterilisasi
b) for products which have been heat
cara panas dalam wadah akhir,
sterilized in their final containers,
sampel hendaklah diambil dari
consideration should be given to
bagian muatan dengan suhu
taking samples from the potentially
terendah.
coolest part of the load.
157. Kepastian sterilitas dari produk jadi
157. The sterility of the finished product is
diperoleh melalui validasi siklus
ensured by validation of sterilization
sterilisasi untuk produk yang disterilisasi
cycle in the case of terminally sterilized
akhir, dan melalui “media fill” untuk
products, and “media-fills” runs for
produk yang diproses secara aseptis.
aseptically processed products. Batch
Catatan pengolahan bets dan, dalam hal
processing records and, in the case of
proses aseptis, catatan mutu
aseptic processing, environmental
lingkungan, hendaklah diperiksa sejalan
quality records, should be examined in
dengan hasil uji sterilitas. Prosedur
conjunction with the results the sterility
pengujian sterilitas hendaklah divalidasi
tests. The sterility test procedure should
untuk produk yang berkaitan. Metode
be validated for a given product.
farmakope harus digunakan untuk
Pharmacopoeial methods must be used
validasi dan kinerja pengujian sterilitas.
for the validation and performance of the
sterility test.
158. Untuk produk injeksi, Air untuk Injeksi
158. For injectable products, the Water for
(WFI), produk antara dan produk jadi
Injection and the intermediate and
hendaklah dipantau terhadap
finished products should be monitored
endotoksin dengan menggunakan
for endotoxins, using an established
metode farmakope yang diakui dan
pharmacopoeial method that has been
tervalidasi untuk tiap jenis produk. Untuk
validated for each type of product. For
larutan infusvolume-besar, pemantauan
large-volume infusion solutions,
air atau produk antara hendaklah selalu
monitoring of water or intermediates
dilakukan sebagai pengujian tambahan
should always be done, in addition to
terhadap pengujian yang dipersyaratkan
any tests required by an approved
dalam monografi produk jadi yang
monograph for the finished product.
disetujui. Bila terdapat kegagalan uji
When a sample fails a test, the cause of
sampel, penyebab kegagalan hendaklah
such failure should be investigated and
diinvestigasi dan dilakukan tindakan
remedial action taken where necessary.
perbaikan bila diperlukan.
ANEKS 2
ANNEX 2

PEMBUATAN MANUFACTURE OF
OBAT PRODUK BIOLOGICAL
BIOLOGI PRODUCTS
PRINSIP
PRINCIPLE
Pembuatan obat produk biologi hendaklah
The manufacture of biological medicinal
dilaksanakan sesuai prinsip dasar CPOB.
products shall be undertaken in accordance
Butir-butir yang dicakup dalam pedoman ini
with the basic principles of GMP. The points
hendaklah dijadikan sebagai suplemen dari
covered by these guidelines should therefore
persyaratan umum yang ditetapkan pada
be considered supplementary to the general
Pedoman CPOB termasuk aneksnya yang
requirements set out in GMP for medicinal
relevan.
products including its relevant annexes.
Pembuatan obat produk biologi memerlukan
The manufacture of biological medicinal
pertimbangan khusus yang berasal dari sifat
products involves certain specific
alami produk dan proses. Cara yang
considerations arising from the nature of the
digunakan untuk pembuatan, pengendalian
products and the processes. The way in which
serta penggunaan obat produk biologi
biological medicinal products are produced,
memerlukan perhatian khusus.
controlled and administered make some
particular precautions necessary.
Tidak seperti obat konvensional yang dibuat
Unlike conventional medicinal products, which
menggunakan bahan kimia serta teknik fisik
are reproduced using chemical and physical
yang dapat menjaga tingkat konsistensi yang
techniques capable of a high degree of
tinggi, produksi obat produk biologi melibatkan
consistency, the production of biological
proses dan bahan biologi, seperti kultivasi sel
medicinal products involves biological
atau ektraksi bahan dari mikroorganisme
processes and materials, such as cultivation
hidup. Proses biologi ini dapat menimbulkan
of cells or extraction of material from living
variabilitas yang nyata, sehingga sifat dan
organisms. These biological processes may
jenis produk sampingannya juga bervariasi.
display inherent variability, so that the range
Terlebih lagi bahan yang digunakan untuk
and nature of by-products are variable.
proses kultivasi juga merupakan media
Moreover, the materials used in these
pertumbuhan yang baik bagi mikroba
cultivation processes provide good substrates
pencemar.
for growth of microbial contaminants.
Pengendalian obat produk biologi pada
Control of biological medicinal products
umumnya melibatkan teknik analisis yang
usually involves biological analytical
mempunyai variabilitas lebih tinggi dibanding
techniques which have a greater variability
dengan penentuan kimia-fisika. Jadi
than physico-chemical determinations. In-
pengawasan selama-proses berperan sangat
process controls therefore take on a great
penting pada pembuatan obat produk biologi.
importance in the manufacture of biological
medicinal products.
UMUM
GENERAL
Metode yang digunakan dalam pembuatan
The methods employed in the manufacture of
obat produk biologi merupakan faktor kritis
biological medicinal products are a critical
untuk menyusun peraturan pengawasan yang
factor in shaping the appropriate regulatory
sesuai. Oleh karena itu obat produk biologi
control. Biological medicinal products can be

Edisi 2012 2012 Edition


- 167
Aneks 2 – Pembuatan Obat Produk Biologi Annex 2 – Manufacture of Biological
Products

dapat ditentukan dengan mengacu pada


defined therefore largely by reference to their
metode pembuatannya.
method of manufacture.
Obat produk biologi yang dicakup dalam
Biological medicinal products prepared by the
Aneks ini adalah yang dibuat dengan metode
following methods of manufacture will fall
pembuatan berikut *:
under the scope of this annex *:
a) biakan mikroba; tidak termasuk hasil dari
a) Microbial cultures, excluding those
teknik r-DNA;
resulting from r-DNA techniques.
b) biakan sel dan mikroba; termasuk yang
b) Microbial and cell cultures, including
dihasilkan dari teknik rekombinan DNA
those resulting from recombinant DNA or
atau hibridoma;
hybridoma techniques.
c) ekstraksi dari jaringan biologi; dan
c) Extraction from biological tissues, and
d) propagasi substrat hidup pada embrio
d) Propagation of live agents in embryos or
atau hewan.
animals.
[Tidak semua prinsip dari Pedoman ini dapat
(Not all of the principles of this guideline may
diberlakukan pada produk yang termasuk
necessarily apply to products in category a.)
kategori a.]

Catatan: Dalam penyusunan Pedoman ini,


Note: In drawing up this guidance, due
telah dipertimbangkan persyaratan umum
consideration has been given to the general
fasilitas pembuatan dan laboratorium
requirements for manufacturing
pengawasan mutu sesuai usul WHO.
establishments and control laboratories
proposed by the WHO.
Pedoman ini tidak membahas persyaratan
The present guidance does not lay down
rinci untuk jenis obat produk biologi yang
detailed requirements for specific classes of
spesifik.
biological medicinal products.

PERSONALIA
PERSONNEL
1. Semua personil (termasuk yang
1. All personnel (including those concerned
menangani pembersihan, perawatan dan
with cleaning, maintenance or quality
pengawasan mutu) yang dipekerjakan di
control) employed in areas where
area di mana obat produk biologi dibuat
biological medicinal products are
hendaklah mendapat pelatihan tambahan
manufactured should receive additional
yang spesifik terhadap produk yang
training specific to the products
dibuat serta tugas mereka. Personil
manufactured and to their work.
hendaklah diberi informasi yang relevan
Personnel should be given relevant
serta pelatihan tentang higiene dan
information and training in hygiene and
mikrobiologi. Semua pelatihan hendaklah
microbiology. All trainings should be
diselenggarakan secara reguler dan
conducted regularly and properly
didokumentasikan dengan baik.
documented.

 Produk biologi yang diproduksi dengan metode


 Biological medicinal products manufactured by
ini mencakup: vaksin, immunosera, antigen,
these methods include: vaccines, immunosera,
hormon, sitokin, enzim dan produk lain hasil
antigens, hormones, cytokines, enzymes and
fermentasi (termasuk antibodi monoklonal dan
other products of fermentation (including
produk yang berasal dari r-DNA).
monoclonal antibodies and products derived
from r-DNA).

Edisi 2012 2012 Edition


- 168
2. Personil yang bertanggung jawab dalam
2. Persons responsible for production and
produksi dan pengawasan mutu
quality control should have an adequate
hendaklah memiliki latar belakang yang
background in relevant scientific
memadai dalam disiplin ilmu yang
disciplines, such as bacteriology, biology,
relevan, seperti bakteriologi, biologi,
biometry, chemistry, medicine, pharmacy,
biometri, kimia, kedokteran, farmasi,
pharmacology, virology, immunology and
farmakologi, virologi, imunologi dan
veterinary medicine, together with
kedokteran hewan, serta memiliki
sufficient practical experience to enable
pengalaman praktis yang memadai untuk
them to exercise their management
melaksanakan fungsi manajemen pada
function for the process concerned.
proses terkait.

3. Status imunologi personil hendaklah


3. The immunological status of personnel
dipertimbangkan dengan seksama untuk
may have to be taken into consideration
keamanan produk. Semua personil
for product safety. All personnel engaged
(termasuk inspektur) yang terlibat dalam
in production, maintenance, testing and
produksi, perawatan, pengujian dan
animal care (and inspectors) should be
penanganan hewan, jika perlu, hendaklah
vaccinated where necessary with
divaksinasi dengan vaksin yang sesuai
appropriate specific vaccines and have
serta diperiksa kesehatannya secara
regular health checks. Apart from the
reguler. Terlepas dari kenyataan ada
obvious problem of exposure of staff to
permasalahan keterpaparan operator
infectious agents, potent toxins or
pada agens infektif, toksin kuat atau
allergens, it is necessary to avoid the risk
alergen, juga perlu untuk menghindarkan
of contamination of a production batch
risiko pencemaran bets produksi oleh
with infectious agents. Visitors should
agens infektif. Pengunjung hendaklah
generally be excluded from production
dilarang memasuki area produksi.
areas.
4. Personil yang mengalami perubahan
4. Any changes in the immunological status
status imunologi yang dapat merugikan
of personnel which could adversely affect
mutu produk hendaklah dilarang bekerja
the quality of the product should preclude
di area produksi. Produksi vaksin BCG
work in the production area. Production of
dan produk tuberculin hendaklah dibatasi
BCG vaccine and tuberculin products
pada petugas yang secara regular
should be restricted to staff who are
dipantau status imunologi atau
carefully monitored by regular checks of
pemeriksaan sinar-X paru-paru.
immunological status or chest X-ray.
5. Pada hari yang sama, personil dari area
5. In the course of a working day, personnel
di mana terdapat paparan organisme
should not pass from areas where
hidup atau hewan dilarang melintas ke
exposure to live organisms or animals is
area di mana produk lain atau organisme
possible to areas where other products or
yang berbeda sedang ditangani. Jika
different organisms are handled. If such
lintasan tersebut tidak dapat dihindarkan,
passage is unavoidable, clearly defined
maka tindakan dekontaminasi yang
decontamination measures, including
ditetapkan dengan jelas, termasuk ganti
change of clothing and shoes and, where
baju dan sepatu dan, jika perlu, mandi
necessary, showering should be followed
hendaklah dipatuhi oleh personil yang
by staff involved in any such production.
terlibat dalam produksi.

6. Personil hendaklah melaporkan tiap


6. Personnel should report any condition
kondisi seperti diare, batuk, pilek, infeksi
such as diarrhoea, cough, colds, infected
kulit atau rambut, luka, demam yang tidak
skin or hair, wounds, fever of unknown
diketahui penyebabnya yang dapat
origin that may cause the shedding of
menyebarkan kuman ke dalam
abnormal number or types of organism
lingkungan kerja.
into the working environment.
7. Personil yang terlibat dalam proses
7. Personnel engaged in the manufacturing
pembuatan hendaklah berbeda dengan
process should be separate from the
personil yang menangani hewan.
personnel responsible for animal care.

BANGUNAN, FASILITAS DAN PERALATAN


PREMISES AND EQUIPMENT
8. Tingkat pengendalian lingkungan
8. The degree of environmental control of
terhadap pencemaran oleh partikulat dan
particulate and microbial contamination of
mikroba di sarana produksi hendaklah
the production premises should be
diterapkan pada produk dan tahap
adapted to the product and the production
produksi, dengan pertimbangan tingkat
step, bearing in mind the level of
pencemaran bahan awal dan risiko
contamination of the starting materials
terhadap produk jadi.
and the risk to the finished product.
9. Risiko pencemaran silang antar obat
9. The risk of cross-contamination between
produk biologi, terutama pada tahap
biological medicinal products, especially
proses pembuatan di mana digunakan
during those stages of the manufacturing
organisme hidup, dapat memerlukan
process in which live organisms are used,
tindakan pencegahan tambahan terhadap
may require additional precautions with
fasilitas dan peralatan, seperti
respect to facilities and equipment, such
penggunaan fasilitas dan peralatan
as the use of dedicated facilities and
tersendiri, produksi secara kampanye dan
equipment, production on a campaign
penggunaan sistem tertutup. Sifat produk
basis and the use of closed systems. The
dan peralatan yang digunakan akan
nature of the product as well as the
menentukan tingkat pemisahan yang
equipment used will determine the level of
diperlukan untuk mencegah pencemaran
segregation needed to avoid cross-
silang.
contamination.
10. Pada prinsipnya, hendaklah digunakan
10. In principle, dedicated facilities should be
fasilitas tersendiri untuk produksi vaksin
used for the production of BCG vaccine
BCG dan penanganan organisme hidup
and for the handling of live organisms
yang digunakan dalam produksi produk
used in production of tuberculin products.
tuberkulin.

11. Fasilitas tersendiri hendaklah digunakan


11. Dedicated facilities should be used for the
untuk penanganan Bacillus anthracis,
handling of Bacillus anthracis, of
Clostridium botulinum dan Clostridium
Clostridium botulinum and of Clostridium
tetani sampai proses inaktivasi selesai.
tetani until the inactivation process is
accomplished.
12. Produksi secara kampanye dapat 12. Production on a campaign basis may be
diterima untuk mikroorganisme lain acceptable for other spore forming
pembentuk spora dengan ketentuan organisms provided that the facilities are
bahwa fasilitas tersendiri untuk kelompok dedicated to this group of products and
produk ini dan tidak boleh lebih dari 1 not more than one product is processed
(satu) produk diproses pada saat yang at any one time.
sama.

13. Produksi secara simultan di area yang


13. Simultaneous production in the same
sama menggunakan biofermentor sistem
area using closed systems of
tertutup dapat diterima untuk produk
biofermenters may be acceptable for
seperti antibodi monoklonal dan produk
products such as monoclonal antibodies
yang dibuat menggunakan teknik r-DNA.
and products prepared by r-DNA
techniques.
14. Tahap proses setelah panen dapat
14. Processing steps after harvesting may be
dilakukan secara simultan di area
carried out simultaneously in the same
produksi yang sama asalkan tindakan
production area provided that adequate
pencegahan yang tepat dilakukan untuk
precautions are taken to prevent cross-
mencegah pencemaran silang. Untuk
contamination. For killed vaccines and
vaksin yang dimatikan dan toksoid,
toxoids, such parallel processing should
proses yang paralel hendaklah hanya
only be performed after inactivation of the
dilakukan setelah inaktivasi biakan atau
culture or after detoxification.
sesudah proses detoksifikasi.

15. Produk seperti vaksin yang dimatikan,


15. Products such as killed vaccines,
termasuk yang dibuat secara teknik r-
including those made by r-DNA
DNA, toksoid dan ekstrak bakteri setelah
techniques, toxoids and bacterial extracts
diinaktivasi dapat diisikan ke dalam
may after inactivation be dispensed into
wadah di bangunan yang sama seperti
containers on the same premises as other
obat produk biologi steril lain, dengan
sterile biological products, providing that
ketentuan dilakukan tindakan
adequate decontamination measures are
dekontaminasi yang memadai setelah
taken after filling, including, if appropriate,
pengisian, termasuk, jika perlu, sterilisasi
sterilization and washing.
dan pencucian.

16. Area bertekanan positif hendaklah


16. Positive pressure areas should be used to
digunakan untuk pengolahan produk
process sterile products but negative
steril, namun untuk area tertentu yang
pressure in specific areas at point of
digunakan untuk mikroba patogen
exposure of pathogens is acceptable for
hendaklah bertekanan negatif untuk
containment reasons. Where negative
mencegah penyebaran mikroba patogen
pressure areas or safety cabinets are
keluar dari area tersebut. Apabila area
used for aseptic processing of pathogens,
bertekanan negatif atau lemari pengaman
they should be surrounded by a positive
digunakan untuk memproses mikroba
pressure sterile zone.
patogen secara aseptik, area tersebut
hendaklah dikelilingi area steril
bertekanan positif.

17. Unit pengendali udara hendaklah spesifik


17. Air handling units should be specific to
untuk area pengolahan tertentu dan
the processing area concerned and
resirkulasi udara tidak boleh dilakukan
recirculation of air should not occur from
dari area di mana organisme patogen
areas handling live pathogenic organism,
hidup ditangani, tapi dibuang melalui filter
but exhausted through sterilizing filters
sterilisasi yang kinerjanya diperiksa
that are regularly checked for
secara rutin atau tindakan dekontaminasi
performance or other decontamination
lain untuk mencegah organisme patogen
measures to prevent escape of
di atas kelompok risiko 2 keluar ke
pathogens in a group above risk group 2
lingkungan sekitar.
to surrounding environment.
18. Tata letak dan desain area produksi dan
18. The layout and design of production
peralatan hendaklah memungkinkan
areas and equipment should permit
proses pembersihan dan dekontaminasi
effective cleaning and decontamination
yang efektif (misal fumigasi). Prosedur
(e.g. by fumigation). The adequacy of
pembersihan dan dekontaminasi
cleaning and decontamination procedures
hendaklah divalidasi.
should be validated.
19. Peralatan yang digunakan untuk
19. Equipment used during handling of live
menangani organisme hidup hendaklah
organisms should be designed to
didesain untuk menjaga agar biakan tetap
maintain cultures in a pure state and
dalam keadaan murni dan tidak tercemar
uncontaminated by external sources
oleh sumber eksternal selama proses.
during processing.
20. Sistem pemipaan, katup dan filter
20. Pipework systems, valves and vent filters
ventilasi hendaklah didesain secara tepat
should be properly designed to facilitate
untuk memudahkan proses pembersihan
cleaning and sterilisation. The use of
dan sterilisasi. Penggunaan sistem
"clean in place" and "sterilise in place"
“bersihkan di tempat” dan “sterilisasi di
systems should be encouraged. Valves
tempat” sangat dianjurkan. Katup pada
on fermentation vessels should be
tangki fermentasi hendaklah dapat
completely steam sterilisable. Air vent
disterilisasi dengan uap air secara
filters should be hydrophobic and
sempurna. Filter ventilasi udara
validated for their scheduled life span.
hendaklah hidrofobis dan jangka waktu
pemakaiannya divalidasi.

21. Pengungkung primer hendaklah didesain


21. Primary containment should be designed
dan diuji untuk membuktikan bebas dari
and tested to demonstrate freedom from
risiko kebocoran.
leakage risk.
22. Limbah cair yang mungkin mengandung
22. Effluents which may contain pathogenic
mikroba patogen hendaklah
microorganisms should be effectively
didekontaminasi secara efektif.
decontaminated.
23. Karena keanekaragaman produk atau
23. Due to the variability of biological
proses biologi, beberapa bahan aditif
products or processes, some additives or
atau bahan baku harus diukur atau
ingredients have to be measured or
ditimbang selama proses produksi (misal
weighed during the production process
dapar). Dalam hal ini bahan dapat
(e.g. buffers). In these cases, small
disediakan dalam jumlah sedikit yang
stocks of these substances may be kept
disimpan di area produksi tapi hendaklah
in the production area but they should not
tidak dikembalikan lagi ke gudang umum.
be returned to the general store.

SARANA PEMELIHARAAN DAN


ANIMAL QUARTERS AND CARE
PENANGANAN HEWAN

24. Desain dan material konstruksi bangunan


24. The buildings design and construction
hendaklah sedemikian sehingga
materials shall permit maintenance in a
memudahkan perawatan dalam kondisi
clean and sanitary condition free from
bersih dan higienis serta bebas dari
insects and vermin. Facilities for animal
serangga dan kutu. Fasilitas
care shall include isolation units for
pemeliharaan hewan hendaklah
quarantine of incoming animals and
dilengkapi unit isolasi untuk karantina
provision for vermin -free food storage.
hewan yang baru dan ruangan
Provision shall also be made for animal
penyimpanan pakan yang bebas-kutu.
inoculation rooms, which shall be
Hendaklah juga tersedia ruang inokulasi
separate from the post-mortem rooms.
hewan, yang terpisah dari ruang
postmortem.

25. Hewan digunakan untuk pembuatan


25. Animals are used for the manufacture of a
sejumlah obat produk biologi, misal:
number of biological medicinal products,
vaksin polio (kera), antibisa ular (kuda
for example polio vaccine (monkeys),
dan kambing), vaksin rabies (kelinci,
snake antivenoms (horses and goats),
mencit dan hamster) dan serum
rabies vaccine (rabbits, mice and
gonadotropin (kuda). Hewan juga dapat
hamsters) and serum gonadotropin
digunakan dalam pengujian mutu pada
(horses). In addition, animals may also be
kebanyakan serum dan vaksin, misal:
used in the quality control of most sera
vaksin pertusis (mencit), pirogenitas
and vaccines, e.g. pertussis vaccine
(kelinci), vaksin BCG (marmot).
(mice), pyrogenicity (rabbits), BCG
vaccine (guinea-pigs).
26. Sarana pemeliharaan hewan untuk
26. Quarters for animals used in production
pembuatan dan pengujian obat produk
and control of biological medicinal
biologi hendaklah terpisah dari area
products should be separated from
produksi dan pengujian mutu. Status
production and control areas. The health
kesehatan hewan dari mana bahan awal
status of animals from which some
berasal dan yang akan digunakan untuk
starting materials are derived and of
uji mutu dan uji keamanan hendaklah
those used for quality control and safety
dipantau dan dicatat.
testing should be monitored and
recorded.
27. Personil yang bekerja di sarana hewan
27. Staff employed in such areas must be
hendaklah dilengkapi dengan baju
provided with special clothing and
khusus dan fasilitas untuk ganti baju.
changing facilities.
28. Jika kera dimanfaatkan untuk pembuatan
28. Where monkeys are used for the
atau pengawasan mutu obat produk
production or quality control of biological
biologi, maka diperlukan pertimbangan
medicinal products, special consideration
khusus seperti tercantum pada WHO
is required as laid down in the current
Requirements for Biological Substances
WHO Requirements for Biological
terkini.
Substances.
29. Hendaklah tersedia fasilitas untuk
29. There should be facilities for the
desinfeksi kandang hewan, jika mungkin, disinfection of cages, if possible by
dilakukan dengan uap air, dan insinerator steam, and an incinerator for disposing of
untuk memusnahkan limbah dan bangkai waste and dead animals.
hewan.

DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
30. Spesifikasi bahan awal biologi dapat
30. Specifications for biological starting
membutuhkan dokumentasi tambahan
materials may need additional
tentang sumber, asal, metode pembuatan
documentation on the source, origin,
dan pengujian yang dilakukan terutama
method of manufacture and controls
pengujian mikrobiologi.
applied, particularly microbiological
controls.
31. Spesifikasi hendaklah ditetapkan untuk
31. Specifications are routinely required for
produk antara, bulk, dan produk jadi.
intermediate, bulk, and finished product.
32. Semua galur mikroorganisme yang
32. All strains of microorganism used for
digunakan untuk produksi dan pengujian
production and testing should be
hendaklah didokumentasikan.
documented.

PRODUKSI
PRODUCTION
Bahan Awal
Starting Materials
33. Sumber, asal dan kesesuaian bahan awal
33. The source, origin and suitability of
hendaklah ditetapkan dengan jelas. Jika
starting materials should be clearly
pengujian memerlukan waktu lama,
defined. Where the necessary tests take
pengolahan bahan awal diperbolehkan
a long time, it may be permissible to
sebelum hasil uji tersedia. Dalam hal ini
process starting materials before the
pelulusan produk jadi boleh diberikan
results of the tests are available. In such
apabila hasil uji bahan awal dan produk
cases, release of a finished product is
jadi memenuhi syarat.
conditional on satisfactory results of these
tests.
34. Jika bahan awal perlu disterilisasi,
34. Where sterilisation of starting materials is
hendaklah sedapat mungkin dilakukan
required, it should be carried out where
dengan cara panas. Jika diperlukan
possible by heat. Where necessary, other
metode lain yang sesuai (misal iradiasi)
appropriate methods may also be used
dapat juga digunakan untuk inaktivasi
for inactivation of biological materials (e.g.
bahan biologi.
irradiation).
Lot Benih dan Sistem Bank Sel
Seed lot and cell bank system
35. Untuk mencegah perubahan sifat yang
35. In order to prevent the unwanted drift of
tidak diinginkan yang terjadi karena
properties which might ensue from
subkultur berulang-ulang atau
repeated subcultures or multiple
pelipatgandaan generasi, pembuatan
generations, the production of biological
obat produk biologi dengan biakan
medicinal products obtained by microbial
mikroba, propagasi biakan sel pada
culture, cell culture of propagation in
embrio dan hewan hendaklah
embryos and animals should be based on
berdasarkan sistem lot benih induk dan
a system of master and working seed lots
lot benih kerja dan/atau bank sel.
and/or cell banks.
36. Jumlah generasi (pelipatgandaan,
36. The number of generations (doublings,
pasase) antara lot benih atau bank sel
passages) between the seed lot or cell
dan produk jadi hendaklah konsisten
bank and the finished product should be
dengan dokumen persetujuan (dossier)
consistent with the marketing
izin edar. Peningkatan skala proses tidak
authorisation dossier. Scaling up of the
boleh mengubah prinsip dasar ini.
process should not change this
fundamental relationship.
37. Lot benih dan bank sel hendaklah
37. Seed lots and cell banks should be
dikarakterisasi secara memadai dan diuji
adequately characterised and tested for
terhadap cemaran. Kesesuaian
contaminants. Their suitability for use
penggunaan hendaklah dapat dibuktikan
should be further demonstrated by the
dengan melihat konsistensi karakteristik
consistency of the characteristics and
dan mutu dari bets produk yang
quality of the successive batches of
berurutan. Lot benih dan bank sel
product. Seed lots and cell banks should
hendaklah dibuat, disimpan, dan
be established, stored and used in such a
digunakan sedemikian rupa sehingga
way as to minimise the risks of
dapat meminimalkan risiko pencemaran
contamination or alteration.
atau perubahan.

38. Pembuatan lot benih dan bank sel


38. Establishment of the seed lot and cell
hendaklah dilakukan di dalam lingkungan
bank should be performed in a suitably
terkendali yang sesuai untuk melindungi
controlled environment to protect the
lot benih dan bank sel, dan jika perlu juga
seed lot and the cell bank and, if
melindungi personil yang menanganinya.
applicable, the personnel handling it.
Selama pembuatan lot benih dan bank
During the establishment of the seed lot
sel, tidak boleh ada bahan hidup atau
and cell bank, no other living or infectious
infektif lain (misal: virus, cell lines atau
material (e.g. virus, cell lines or cell
galur sel) ditangani secara bersamaan di
strains) should be handled simultaneously
area yang sama atau oleh personil yang
in the same area or by the same persons.
sama.

39. Bukti stabilitas dan pemulihan lot benih


39. Evidence of the stability and recovery of
dan bank sel hendaklah
the seeds and banks should be
didokumentasikan. Wadah penyimpanan
documented. Storage containers should
hendaklah tertutup kedap, diberi label
be hermetically sealed, clearly labelled
yang jelas, dan disimpan pada suhu yang
and kept at an appropriate temperature.
tepat. Persediaan bahan hendaklah
An inventory should be meticulously kept.
disimpan dengan cermat dan rapi. Suhu
Storage temperature should be recorded
penyimpanan dalam lemari pembeku
continuously for freezers and properly
hendaklah dicatat secara terus-menerus
monitored for liquid nitrogen. Any
dan nitrogen cair hendaklah dipantau
deviation from set limits and any
dengan baik. Tiap penyimpangan dari
corrective action taken should be
batas yang telah ditentukan dan tindakan
recorded.
perbaikan yang telah dilakukan
hendaklah dicatat.

40. Hanya personil yang diberi wewenang


40. Only authorised personnel should be
diizinkan untuk menangani bahan ini dan
allowed to handle the material and this
penanganan tersebut hendaklah
handling should be done under the
dilakukan dalam pengawasan seorang
supervision of a responsible person.
penanggung jawab. Akses ke bahan yang
Access to stored material should be
disimpan hendaklah dikendalikan. Lot
controlled. Different seed lots or cell
benih dan bank sel yang berbeda
banks should be stored in such a way to
hendaklah disimpan sedemikian rupa
avoid confusion or cross-contamination. It
untuk menghindarkan keraguan dan
is desirable to split the seed lots and cell
pencemaran silang. Sebaiknya lot benih
banks and to store the parts at different
dan bank sel dibagi dan disimpan
locations so as to minimise the risks of
terpisah untuk meminimalkan risiko
total loss.
kerusakan seluruhnya.

41. Semua wadah dari bank sel induk atau


41. All containers of master or working cell
bank sel kerja dan lot benih hendaklah
banks and seed lots should be treated
ditangani dengan cara yang sama selama
identically during storage. Once removed
penyimpanan. Sekali dipindahkan dari
from storage, the containers should not
kondisi penyimpanan yang telah
be returned to the stock.
ditetapkan, wadah tersebut tidak boleh
dikembalikan ke stok semula.

Prinsip Kerja
Operating principles
42. Sifat memacu pertumbuhan yang dimiliki
42. The growth promoting properties of
media biakan hendaklah dibuktikan.
culture media should be demonstrated.
43. Penambahan bahan atau biakan ke
43. Addition of materials or cultures to
dalam fermentor dan tangki lain serta
fermenters and other vessels and the
pengambilan sampel hendaklah
taking of samples should be carried out
dilakukan secara hati-hati dalam kondisi
under carefully controlled conditions to
yang terkendali untuk menghindarkan
ensure that absence of contamination is
pencemaran. Sebelum penambahan
maintained. Care should be taken to
bahan atau pengambilan sampel
ensure that vessels are correctly
hendaklah dipastikan bahwa sambungan
connected when addition or sampling
selang ke tangki sudah terpasang dengan
take place.
benar.

44. Sentrifugasi dan pencampuran produk


44. Centrifugation and blending of products
dapat menyebabkan pembentukan
can lead to aerosol formation and
partikel aerosol, oleh karena itu tindakan
containment of such activities to prevent
pengungkungan (containment) perlu
transfer of live microorganisms is
dilakukan untuk mencegah penyebaran
necessary.
mikroorganisme hidup.

45. Jika memungkinkan, media biakan


45. If possible, media should be sterilised in
hendaklah disterilisasi di tempat. Jika
situ. In-line sterilising filters for routine
memungkinkan penambahan gas, media,
addition of gases, media, acids or alkalis,
asam atau basa, bahan pengurang busa,
defoaming agents etc. to fermenters
dan lain-lain ke dalam fermentor
should be used where possible.
hendaklah melalui filter sterilisasi yang
terpasang di lini proses.

46. Hendaklah diberikan perhatian pada


46. Careful consideration should be given to
validasi proses penghilangan virus atau
the validation of any necessary virus
proses inaktivasi.
removal or inactivation undertaken.
47. Tindakan khusus hendaklah dilakukan
47. In cases where a virus inactivation or
pada saat proses penghilangan atau
removal process is performed during
inaktivasi virus untuk mencegah risiko
manufacture, measures should be taken
pencemaran ulang produk yang sudah
to avoid the risk of recontamination of
ditangani dengan produk yang belum
treated products by non-treated products.
ditangani.

48. Peralatan yang digunakan untuk


48. A wide variety of equipment is used for
kromatografi hendaklah dikhususkan
chromatography, and in general such
hanya untuk pemurnian satu produk dan
equipment should be dedicated to the
hendaklah disterilisasi atau disanitasi di
purification of one product and should be
antara bets yang akan dilakukan.
sterilised or sanitised between batches.
Pemakaian peralatan yang sama untuk
The use of the same equipment at
tahap proses yang berbeda tidak
different stages of processing should be
dianjurkan. Kriteria penerimaan masa
discouraged. Acceptance criteria, life
pakai dan metode sanitasi atau sterilisasi
span and sanitization or sterilisation
kolom kromatografi hendaklah ditetapkan.
method of columns should be defined.

PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
49. Pengawasan selama-proses berperan
49. In-process controls play a specially
sangat penting untuk menjamin
important role in ensuring the consistency
konsistensi mutu obat produk biologi.
of the quality of biological medicinal
Pengawasan yang kritis terhadap mutu
products. Those controls which are
(misal: penghilangan virus), tapi yang
crucial for quality (e.g. virus removal) but
tidak dapat dilakukan pada produk jadi,
which cannot be carried out on the
hendaklah dilakukan pada tahap produksi
finished product, should be performed at
yang tepat.
an appropriate stage of production.
50. Perlu menyimpan sampel produk antara
50. It may be necessary to retain samples of
dalam kondisi penyimpanan yang tepat
intermediate products in sufficient
dan jumlah yang cukup untuk dilakukan
quantities and under appropriate storage
pengujian ulang atau konfirmasi kontrol
conditions to allow the repetition or
dari bets.
confirmation of a batch control.
51. Proses produksi tertentu misal fermentasi
51. Continuous monitoring of certain
hendaklah dipantau terus-menerus. Data
production processes is necessary, for
yang terkumpul menjadi bagian dari
example fermentation. Such data should
catatan bets.
form part of the batch record.
52. Jika menggunakan biakan kontinu
52. Where continuous culture is used, special
(continuous culture), pertimbangan
consideration should be given to the
khusus hendaklah diberikan terhadap
quality control requirements arising from
persyaratan pengujian mutu yang timbul
this type of production method.
dari cara produksi jenis ini.
ANEKS 3
ANNEX 3

PEMBUATAN GAS MANUFACTURE OF


MEDISINAL MEDICINAL GASES

PRINSIP
PRINCIPLE
Aneks ini mengatur pembuatan gas medisinal
This annex deals with industrial manufacturing
di industri, yang merupakan proses industri
of medicinal gases, which is a specialised
khusus dan tidak lazim dilakukan oleh industri
industrial process not normally undertaken by
farmasi. Aneks ini tidak mencakup pembuatan
pharmaceutical companies. It does not cover
dan penanganan gas medisinal di rumah
manufacturing and handling of medicinal
sakit, yang harus memenuhi peraturan
gases in hospitals, which will be subject to
pemerintah. Meskipun demikian beberapa
national legislation. However relevant parts of
bagian yang relevan dari aneks ini dapat
this annex may be used as a basis for such
digunakan sebagai dasar kegiatan tersebut.
activities.
Pembuatan gas medisinal umumnya
The manufacture of medicinal gases is
dilakukan dengan menggunakan sistem
generally carried out in closed equipment.
tertutup. Oleh karena itu pencemaran
Consequently, environmental contamination of
lingkungan terhadap produk kecil. Meskipun
the product is minimal. However, there is a
demikian risiko pencemaran silang dengan
risk of cross-contamination with other gases.
gas lain tetap ada.

Pembuatan gas medisinal hendaklah


Manufacture of medicinal gases should
memenuhi persyaratan dasar CPOB,
comply with the basic requirements of GMP,
aneksnya yang sesuai, standar farmakope
with applicable annexes, pharmacopoeial
dan pedoman rinci berikut.
standards and the following detailed
guidelines.

PERSONALIA
PERSONNEL
1. Personil yang bertanggung jawab
1. The authorized person responsible for
meluluskan suatu bets hendaklah
releasing batches should have a thorough
memiliki pengetahuan menyeluruh dan
knowledge of the production and control
pengalaman praktis di bidang produksi
of medicinal gases including practical
serta pengendalian mutu gas medisinal.
experience.
2. Seluruh personil yang terlibat dalam
2. All personnel involved in the manufacture
pembuatan gas medisinal hendaklah
of medicinal gases should understand the
memiliki pengetahuan cara pembuatan
Good Manufacturing Practices relevant to
yang baik yang berhubungan dengan gas
medicinal gases and should be aware of
medisinal serta menyadari aspek penting
the critically important aspects and
yang kritis dan bahaya potensial bagi
potential hazards for patients from
pasien pengguna produk yang berbentuk
medicinal products in the form of gas.
gas.

Edisi 2012 2012 Edition


- 178
Aneks 3 – Pembuatan Gas Medisinal Annex 3 – Manufacture of
Medicinal Gases

BANGUNAN, FASILITAS DAN PERALATAN


PREMISES AND EQUIPMENT
Bangunan dan Fasilitas
Premises
3. Gas medisinal hendaklah diisikan di
3. Medicinal gases should be filled in a
daerah terpisah dari gas nonmedisinal
separate area from non-medicinal gases
dan tidak boleh terjadi pertukaran tabung
and there should be no exchange of
di antara dua daerah ini. Dalam hal
containers between these areas. In
khusus, pengisian secara kampanye
exceptional cases, the principal of
dapat dilakukan pada daerah yang sama
campaign filling in the same area can be
dengan syarat dilakukan tindakan
accepted provided that specific
pencegahan khusus dan telah dilakukan
precautions are taken and necessary
validasi yang diperlukan.
validation is done.
4. Hendaklah tersedia ruangan dengan
4. Premises should provide sufficient space
ukuran yang memadai untuk proses
for manufacturing, testing and storage
pembuatan, kegiatan pengujian dan
operations to avoid the risk of mix-up.
penyimpanan untuk mencegah risiko
Premises should be clean and tidy to
kecampurbauran. Bangunan dan fasilitas
encourage orderly working and adequate
hendaklah bersih dan rapi untuk
storage.
memudahkan pelaksanaan pekerjaan
dan penyimpanan yang sesuai.

5. Daerah pengisian hendaklah memiliki


5. Filling areas should be of sufficient size
ukuran yang cukup dan tata letak yang
and have an orderly layout to provide:
tepat untuk memungkinkan :
a) pemberian batas pemisah bagi gas
a) separate marked areas for
yang berbeda; dan
different gases; and
b) penandaan yang jelas serta
b) clear identification and
pemisahan tabung kosong dan
segregation of empty cylinders and
tabung dalam berbagai tahap proses
cylinders at various stages of
(misalnya: “tunggu pengisian”, “telah
processing (e.g. "awaiting filling",
diisi”, “karantina”, “diluluskan”,
"filled", "quarantine", "approved",
“ditolak”).
"rejected").
Metode yang dipakai untuk mencapai
The method used to achieve these
berbagai tingkat pemisahan tergantung
various levels of segregation will depend
dari sifat, eksistensi dan kompleksitas
on the nature, extent and complexity of
seluruh kegiatan, tetapi pemisahan
the overall operation, but marked-out
dengan penandaan pada lantai, partisi,
floor areas, partitions, barriers and signs
penghalang dan tanda dapat digunakan
could be used or other appropriate
atau dengan cara lain yang sesuai.
means.
Peralatan
Equipment
6. Seluruh peralatan yang digunakan dalam
6. All equipment for manufacture and
pembuatan dan analisis, di mana perlu,
analyses should be qualified and
hendaklah dikualifikasi dan dikalibrasi
calibrated regularly as appropriate.
secara berkala.

7. Perlu dipastikan untuk menjamin bahwa


7. It is necessary to ensure that the correct
gas yang benar diisikan ke dalam tabung
gas is put into the correct container.
yang benar. Tidak boleh ada interkoneksi
Except for validated automated filling
antara pipa gas yang berbeda, kecuali
processes there should be no

Edisi 2012 2012 Edition


- 179
untuk proses pengisian otomatis yang
interconnections between pipelines
tervalidasi. Manifold hendaklah dilengkapi
carrying different gases. The manifolds
dengan alat penghubung pengisian yang
should be equipped with fill connections
hanya cocok untuk katup dari satu jenis
that correspond only to the valve for that
gas saja atau suatu campuran gas
particular gas or particular mixture of
sehingga hanya tabung yang benar dapat
gases so that only the correct containers
ditautkan pada manifold (Penggunaan
can be attached to the manifold. (The use
jenis manifold dan penghubung katup
of manifold and container valve
tabung hendaklah mengikuti standar
connections may be subject to
nasional atau internasional).
international or national standards.)
8. Tabung gas medisinal hendaklah memiliki
8. Cylinders for medicinal gases should
karakteristik teknis yang sesuai. Mulut
have appropriate technical
tabung gas hendaklah diberi segel
characteristics. The outlets of cylinders
pengaman (tamper-evident seals).
should be equipped with tamper-evident
seals.
9. Kegiatan perbaikan dan perawatan tidak
9. Repair and maintenance operations
boleh memengaruhi mutu gas medisinal.
should not affect the quality of the
medicinal gases.
10. Pengisian gas nonmedisinal hendaklah
10. Filling of non-medicinal gases should be
tidak dilakukan di area dan dengan
avoided in areas and with equipment
peralatan produksi gas medisinal.
destined for the production of medicinal
Pengecualian dapat diterima jika mutu
gases. Exceptions can be acceptable if
gas nonmedisinal minimal sama dengan
the quality of the gas used for non-
mutu gas medisinal dan standar CPOB
medicinal purposes is at least equal to
selalu dipenuhi. Hendaklah tersedia
the quality of the medicinal gas and GMP-
metode pencegahan aliran balik
standards are maintained. There should
(backflow) yang tervalidasi pada pipa
be a validated method of backflow
penyalur yang memasok area pengisian
prevention in the line supplying the filling
gas nonmedisinal untuk mencegah
area for non-medicinal gases to prevent
pencemarani gas medisinal.
contamination of the medicinal gas.
11. Tangki penyimpanan dan tangki
11. Storage tanks and mobile delivery tanks
pengiriman yang mobil hendaklah
should be dedicated to one gas and a
digunakan hanya untuk satu macam gas
well-defined quality of this gas. However
saja yang mutunya telah ditetapkan.
liquefied medicinal gases may be stored
Meskipun demikian gas medisinal cair
or transported in the same tanks as the
dapat disimpan atau dikirim dalam tangki
same non-medicinal gas provided that the
yang sama untuk gas nonmedisinal
quality of the latter is at least equal to the
dengan syarat mutu gas nonmedisinal
quality of the medicinal gas.
minimal sama dengan mutu gas
medisinal.

12. Manifold gas medisinal hendaklah dipakai


12. The medicinal gases manifold should be
hanya untuk satu jenis gas saja atau
dedicated to a single gas or to a given
suatu campuran gas saja.
mixture of gases

DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
13. Data yang dicatat untuk tiap bets tabung
13. Data included in the records for each
yang diisi harus menjamin bahwa seluruh
batch of cylinders filled must ensure that
tabung yang diisi dapat ditelusuri
each filled cylinder is traceable to
terhadap seluruh aspek signifikan dari
significant aspects of the relevant filling
kegiatan pengisian yang relevan. Di
operations. As appropriate, the following
mana perlu, hal berikut hendaklah dicatat:
should be entered:
a) nama produk;
a) the name of the product;
b) tanggal dan waktu kegiatan
b) the date and the time of the filling
pengisian;
operations;
c) referen stasiun pengisian yang
c) a reference to the filling station used;
digunakan;
d) peralatan yang digunakan;
d) equipment used;
e) nama dan rujukan spesifikasi dari
e) name and reference to the
gas atau tiap gas dalam campuran;
specification of the gas or each gas
in a mixture;
f) kegiatan pra-pengisian yang
f) pre-filling operations performed (see
dilakukan (lihat Butir 33);
Section 33.);
g) jumlah dan ukuran tabung sebelum
g) the quantity and size of cylinders
dan sesudah pengisian;
before and after filling;
h) nama operator pelaksana kegiatan
h) the name of the person carrying out
pengisian;
the filling operation;
i) paraf operator pada tiap tahap
i) the initials of the operators for each
kegiatan signifikan (kesiapan jalur,
significant step (line clearance,
penerimaan tabung, pengosongan
receipt of cylinders, emptying of
tabung, dan sebagainya);
cylinders etc);
j) parameter kunci yang diperlukan
j) key parameters that are needed to
untuk memastikan pengisian
ensure correct fill at standard
dilakukan dengan benar dan sesuai
conditions;
kondisi standar;
k) hasil dari pengujian mutu dan di
k) the results of quality control tests and
mana alat pengujian dikalibrasi
where test equipment is calibrated
sebelum dilakukan pengujian,
before each test, the reference gas
spesifikasi referen gas (reference
specification and calibration check
gas specification) dan hasil
results;
kalibrasinya;
l) hasil dari pemeriksaan yang sesuai
l) results of appropriate checks to
untuk menjamin bahwa tabung telah
ensure the containers have been
diisi;
filled;
m) sampel label kode bets;
m) a sample of the batch code label;
n) tiap masalah atau kejadian yang
n) details of any problems or unusual
tidak biasa secara rinci, dan tanda
events, and signed authorisation for
tangan pengesahan untuk tiap
any deviation from filling instructions;
penyimpangan terhadap instruksi
and
pengisian; dan
o) persetujuan, tanggal dan tanda
o) to indicate agreement, the date and
tangan supervisor yang bertanggung
signature of the supervisor
jawab untuk kegiatan pengisian.
responsible for the filling operation.

PRODUKSI
PRODUCTION
14. Semua tahap kritis dari proses
14. All critical steps in the different
pembuatan yang berbeda hendaklah
manufacturing processes should be
divalidasi.
subject to validation.
Produksi Produk Ruahan
Bulk Production
15. Gas ruahan untuk keperluan medis dapat
15. Bulk gases intended for medicinal use
dibuat secara sintesis kimia atau
could be prepared by chemical synthesis
diperoleh dari sumber alam dan
or obtained from natural resources
dilanjutkan dengan tahap pemurnian bila
followed by purification steps if necessary
perlu (misalnya pada pabrik pemisahan
(as for example in an air separation
udara). Gas ini dapat dianggap sebagai
plant). These gases could be regarded as
Bahan Farmasi Aktif [Active
Active Pharmaceutical Ingredients (API)
Pharmaceutical Ingredients (API)] atau
or as bulk medicinal products as decided
produk farmasi ruahan sesuai dengan
by the NADFC.
keputusan Badan POM.

16. Hendaklah tersedia dokumentasi yang


16. Documentation should be available
merinci kemurnian, komponen lain dan
specifying the purity, other components
impuritas yang mungkin terdapat dalam
and possible impurities that may be
sumber gas dan pada tahap pemurnian.
present in the source gas and at
Hendaklah tersedia diagram (flow charts)
purification steps, as applicable. Flow
untuk tiap proses yang berbeda.
charts of each different process should be
available.
17. Seluruh tahap pemisahan dan pemurnian
17. All separation and purification steps
hendaklah didesain sedemikian rupa agar
should be designed to operate at optimal
dapat dioperasikan dengan efektivitas
effectiveness. For example, impurities
yang optimal. Misalnya, impuritas yang
that may adversely affect a purification
mungkin berpengaruh buruk terhadap
step should be removed before this step
tahap pemurnian hendaklah dihilangkan
is reached.
sebelum tahap tersebut dilakukan.

18. Tahap pemisahan dan pemurnian


18. Separation and purification steps should
hendaklah divalidasi efektifitasnya dan
be validated for effectiveness and
dipantau berdasarkan hasil validasi. Di
monitored according to the results of the
mana perlu, pengawasan selama-proses
validation. Where necessary, in-process
hendaklah dilakukan secara kontinu
controls should include continuous
untuk memantau proses. Perawatan dan
analysis to monitor the process.
penggantian komponen peralatan yang
Maintenance and replacement of
harus diganti, misalnya filter untuk
expendable equipment components, e.g.
pemurnian, hendaklah berdasarkan hasil
purification filters, should be based on the
pemantauan dan validasi.
results of monitoring and validation.
19. Bila berlaku, batas suhu proses
19. If applicable, limits for process
hendaklah ditetapkan dan pemantauan
temperatures should be documented and
selama-proses hendaklah mencakup
in-process monitoring should include
pengukuran suhu.
temperature measurement.
20. Sistem komputerisasi yang digunakan
20. Computer systems used in controlling or
untuk mengendalikan atau memantau
monitoring processes should be
proses hendaklah divalidasi.
validated.
21. Untuk proses kontinu, definisi dari satu
21. For continuous processes, a definition of
bets hendaklah ditetapkan dan dikaitkan
a batch should be documented and
dengan analisis gas ruahan.
related to the analysis of the bulk gas.
22. Mutu dan impuritas hendaklah dipantau
22. Gas production should be continuously
secara kontinu selama produksi gas.
monitored for quality and impurities.
23. Air yang digunakan untuk pendinginan
23. Water used for cooling during
selama pengempaan udara, jika
compression of air should be monitored
bersentuhan dengan gas medisinal
for microbiological quality when in contact
hendaklah dipantau mutu
with the medicinal gas.
mikrobiologisnya.

24. Seluruh kegiatan transfer gas medisinal


24. All the transfer operations, including
cair termasuk pengendalian sebelum
controls before transfers, of liquefied
transfer, dari tempat penyimpanan primer
gases from primary storage should be in
hendaklah mengikuti prosedur tertulis
accordance with written procedures
yang disiapkan untuk menghindarkan
designed to avoid any contamination. The
pencemaran. Jalur pipa transfer gas
transfer line should be equipped with a
hendaklah dilengkapi dengan katup satu
non-return valve or any other suitable
arah (non-return valve) atau dengan cara
alternative. Particular attention should be
lain yang sesuai. Perhatian khusus
paid to purge the flexible connections and
hendaklah diberikan pada penyemburan
to coupling hoses and connectors.
(purge) tiap sambungan fleksibel dan
penautan selang dengan konektornya.

25. Gas kiriman baru boleh ditambahkan ke


25. Deliveries of gas may be added to bulk
tangki penyimpanan gas ruahan yang
storage tanks containing the same gas
berisi gas yang sama dari pengiriman
from previous deliveries. The results of a
sebelumnya. Hasil pengujian dari sampel
sample must show that the quality of the
gas yang baru dikirim harus menunjukkan
delivered gas is acceptable. Such a
bahwa mutu gas tersebut dapat diterima.
sample could be taken from :
Sampel gas dapat diambil dari:
a) gas yang dikirim sebelum
a) the delivered gas before the
ditambahkan; atau
delivery is added; or
b) dari tangki gas ruahan setelah
b) from the bulk tank after adding
ditambahkan dan dicampur.
and mixing.
26. Gas ruahan untuk pemakaian medis
26. Bulk gases intended for medicinal use
hendaklah dinyatakan sebagai suatu
should be defined as a batch, controlled
bets, diperiksa sesuai dengan monografi
in accordance with relevant
farmakope dan diluluskan untuk
pharmacopoeial monographs and
pengisian.
released for filling.
Pengisian dan Pelabelan
Filling and Labelling
27. Gas medisinal yang akan diisikan
27. For filling of medicinal gases the batch
hendaklah ditetapkan nomor betsnya.
should be defined.
28. Pembersihan dan pembilasan alat serta
28. Cleaning and purging of filling equipment
pipa pengisian hendaklah mengikuti
and pipelines should follow written
prosedur tetap serta diperiksa bahwa
procedures, and checks for the absence
bahan pembersih atau cemaran lain
of cleaning agents or other contaminants
sudah hilang, sebelum jalur pengisian
should be carried out before the line is
diluluskan untuk dipakai.
released for use.
29. Tabung gas medisinal hendaklah
29. Containers for medicinal gases should
memenuhi persyaratan spesifikasi teknis
conform to appropriate technical
yang sesuai. Setelah pengisian katup
specifications. Valve outlets should be
pengeluaran gas hendaklah diberi segel
equipped with tamper-evident seals after
pengaman. Tabung gas hendaklah
filling. Cylinders should preferably have
diperlengkapi dengan katup yang dapat
minimum pressure retention valves in
menjaga agar tabung masih berisi sedikit
order to get adequate protection against
tekanan gas untuk mencegah terjadinya
contamination.
cemaran.

30. Manifold untuk pengisian gas medisinal


30. The medicinal gases filling manifold as
termasuk tabung hendaklah dipakai
well as the cylinders should be dedicated
hanya untuk satu jenis gas medisinal atau
to a single medicinal gas or to a given
satu campuran gas medisinal (lihat Butir
mixture of medicinal gases (see also
7). Perangkat ini hendaklah memiliki
Section 7). There should be a system in
sistem yang dapat menjamin ketelusuran
place ensuring traceability of cylinders
pemakaian tabung dan katup.
and valves.
31. Pembersihan dan pembilasan pipa serta
31. Cleaning and purging of filling equipment
alat pengisian hendaklah dilakukan
and pipelines should be carried out
sesuai prosedur tetap. Hal ini sangat
according to written procedures. This is
penting terutama setelah perawatan atau
especially important after maintenance or
penghentian sistem yang terintegrasi.
breaches of system integrity. Checks for
Pemeriksaan terhadap tidak adanya
the absence of contaminants should be
cemaran hendaklah dilakukan sebelum
carried out before the line is released for
jalur pengisian dinyatakan lulus untuk
use. Records should be maintained.
digunakan. Catatan ini hendaklah
disimpan.

32. Sebelum pengisian hendaklah dilakukan


32. Checks to be performed before filling
pemeriksaan yang mencakup:
should include:
a) pemeriksaan eksternal secara visual
a) visual external inspection of each
terhadap tiap katup dan tabung
valve and container for dents, arc
apakah penyok, noda bakar bekas
burns, other damage and oil or
las, kerusakan lain, oli atau pelumas;
grease;
b) pemeriksaan tiap sambungan katup
b) check of each cylinder or cryogenic
tabung atau tangki kriogenis untuk
vessels valve connection to
memastikan bahwa sambungan
determine that it is the proper type for
katup ini adalah jenis yang tepat
the particular medicinal gas involved;
untuk gas medisinal yang akan
diisikan;
c) pemeriksaan untuk memastikan
c) a check to determine that the
bahwa tes hidrostatis telah dilakukan
hydrostatic test has been conducted
sesuai dengan persyaratan.Tiap
as required.
tabung hendaklah diberi kode untuk
Each cylinder should be coded to
menunjukkan tanggal pengujian
show the date of the last hydrostatic
hidrostatis terakhir; dan
test; and
d) pemeriksaan untuk memastikan
d) a check to determine that each
bahwa tiap tabung diberi kode warna
container is colour-coded and
dan diberi label.
labelled.
33. Terhadap tabung gas hendaklah
33. Cylinders should be subject to an visual
dilakukan pemeriksaan internal secara
internal inspection when:
visual jika:
 tabung baru; dan
 they are new; and
 pada pengujian tekanan hidrostatis
 in connection with any hydrostatic
atau pengujian lain yang ekuivalen.
pressure test or equivalent test.
34. Setelah ditautkan, katup hendaklah dijaga
34. After fitting of the valve, the valve should
agar selalu dalam keadaan tertutup untuk
be maintained in a closed position to
mencegah cemaran masuk ke dalam
prevent any contamination from entering
tabung.
the cylinder.
35. Pemeriksaan yang dilakukan sebelum
35. Checks to be performed before filling
pengisian hendaklah mencakup:
should include:
a) pemeriksaan untuk menentukan
a) a check to determine the residual
masih ada sisa tekanan gas dalam
pressure (>3 to 5 bar) to ensure that
tabung (>3 sampai 5 bar) untuk
the cylinder is not emptied;
memastikan bahwa tabung tidak
kosong;
b) tabung tanpa tekanan gas sisa
b) cylinders with no residual pressure
hendaklah dipisahkan untuk
should be put aside for additional
dilakukan tindakan tambahan untuk
measures to make sure they are not
memastikan bahwa tabung tidak
contaminated with water or other
tercemar air atau cemaran lain.
contaminants. These could include
Tindakan ini meliputi pembersihan
cleaning with validated methods or
dengan metode yang telah divalidasi
visual inspection as justified;
atau dengan pemeriksaan secara
visual sesuai justifikasi;
c) memastikan bahwa semua label bets
c) assuring that all batch labels and
dan label lain yang rusak sudah
other labels if damaged have been
dihilangkan;
removed;
d) pemeriksaan eksternal secara visual
d) visual external inspection of each
terhadap tiap katup dan tabung akan
valve and container for dents, arc
adanya penyok, noda bakar bekas
burns, debris, other damage and
las, kerusakan lain, oli atau pelumas;
contamination with oil or grease;
tabung hendaklah dibersihkan,
cylinders should be cleaned, tested
diperiksa dan dirawat dengan benar;
and maintained in an appropriate
manner;
e) pemeriksaan tiap sambungan katup
e) a check of each cylinder or cryogenic
tabung atau tangki kriogenis untuk
vessel valve connection to determine
memastikan bahwa sambungan
that it is the proper type for the
katup ini adalah jenis yang tepat
particular medicinal gas involved;
untuk gas medisinal yang akan
diisikan;
f) pemeriksaan “kode tanggal
f) a check of the cylinder “test code
pemeriksaan” pada tabung untuk
date” to determine that the
mengetahui bahwa pemeriksaan
hydrostatic pressure test or
tekanan hidrostatis atau pemeriksaan
equivalent test has been conducted
lain yang ekivalen telah dilakukan
and still is valid as required by
dan masih berlaku sesuai dengan
national or international
pedoman nasional atau internasional;
guidelines;and
dan
g) pemeriksaan untuk memastikan
g) a check to determine that each
bahwa setiap wadah diberi kode
container is colour-coded according
warna sesuai dengan standar yang
to the relevant standard.
relevan.

36. Tabung kembalian yang akan diisi ulang


36. Cylinders which have been returned for
hendaklah disiapkan dengan sangat hati-
refilling should be prepared with great
hati untuk memperkecil risiko
care in order to minimise risks for
pencemaran. Batas maksimum teoritis
contamination. For compressed gases a
impuritas untuk gas bertekanan adalah maximum theoretical impurity of 500 ppm
500 ppm v/v untuk tekanan pengisian v/v should be obtained for a filling
sebesar 200 bar (dan ekivalennya untuk pressure of 200 bar (and equivalent for
tekanan pengisian yang lain). other filling pressures).
37. Penyiapan tabung dapat dilakukan
37. Cylinders could be prepared as follows:
sebagai berikut :
 gas yang tersisa dalam tabung
 any gas remaining in the cylinders
hendaklah dikeluarkan secara vakum
should be removed by evacuating the
(sekurang-kurangnya tekanan
container (at least to a remaining
absolut gas tersisa 150 millibar), atau
absolute pressure of 150 millibar) or
 pelepasan tekanan (blowing down)
 by blowing down each container,
tiap tabung, dilanjutkan dengan
followed by purging using validated
pembilasan yang metodenya
methods (partial pressurisation at
tervalidasi (tekanan parsial minimal 7
least to 7 bar and then blowing
bar kemudian tekanan diturunkan).
down).
38. Untuk tabung yang dilengkapi dengan
38. For cylinders equipped with residual
katup tekanan sisa (positif), satu kali
(positive) pressure valves, one
pengosongan dengan vakum hingga 150
evacuation under vacuum at 150 millibar
millibar sudah cukup apabila tekanan sisa
is sufficient if the pressure is positive. As
positif. Sebagai alternatif, analisis secara
an alternative, full analysis of the
menyeluruh terhadap sisa gas hendaklah
remaining gas should be carried out for
dilakukan untuk tiap tabung.
each individual container.
39. Hendaklah dilakukan pemeriksaan yang
39. There should be appropriate checks to
sesuai untuk memastikan bahwa wadah
ensure that containers have been filled.
telah terisi. Salah satu indikasi untuk
An indication that it is filling properly could
memastikan bahwa pengisian berjalan
be to ensure that the exterior of the
baik adalah tabung bagian luar akan
cylinder is warm by touching it lightly
terasa hangat bila disentuh.
during filling.
40. Tiap tabung hendaklah diberi label dan
40. Each cylinder should be labelled and
kode warna. Penandaan nomor bets
colour-coded. The batch number and/or
dan/atau tanggal pengisian serta
filling date and expiry date may be on a
daluwarsa dapat dilakukan pada label
separate label.
terpisah.

PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
41. Mutu air yang digunakan untuk pengujian
41. Water used for hydrostatic pressure
tekanan hidrostatis hendaklah minimal
testing should be at least of drinking
sesuai dengan mutu air minum dan
water quality and monitored routinely for
dipantau secara rutin terhadap cemaran
microbiological contamination.
mikroba.

42. Tiap gas medisinal hendaklah diuji dan


42. Each medicinal gas should be tested and
diluluskan sesuai spesifikasinya. Sebagai
released according to its specifications. In
tambahan, tiap gas medisinal hendaklah
addition, each medicinal gas should be
diuji lengkap sesuai dengan persyaratan
tested to full relevant pharmacopoeial
farmakope dengan frekuensi yang
requirements at sufficient frequency to
memadai untuk memastikan persyaratan
assure ongoing compliance.
selalu dipenuhi.

43. Gas ruahan hendaklah diluluskan


43. The bulk gas supply should be released
sebelum diisikan. (lihat Butir 26.)
for filling. (see Section 26.)
44. Jika satu jenis gas medisinal akan
44. In the case of a single medicinal gas filled
diisikan melalui manifold multi-silinder,
via a multi-cylinder manifold, at least one
setidaknya satu tabung produk dari
cylinder of product from each manifold
manifold pengisi hendaklah dilakukan
filling should be tested for identity, assay
pengujian terhadap identitas, kadar dan
and if necessary water content each time
bila perlu kadar airnya tiap kali
the cylinders are changed on the
penggantian tabung dari manifold.
manifold.
45. Dalam hal satu jenis gas medisinal
45. In the case of a single medicinal gas filled
diisikan ke dalam tabung satu per satu
into cylinders one at a time by individual
pada suatu waktu, maka paling sedikit
filling operations, at least one cylinder of
satu tabung, dari setiap siklus pengisian
each uninterrupted filling cycle should be
yang tidak terputus-putus, hendaklah
tested for identity and assay. An example
diperiksa identitas dan kadarnya. Contoh
of an uninterrupted filling operation cycle
siklus pengisian yang tidak terputus-putus
is one shift's production using the same
adalah satu giliran (shift) produksi dengan
personnel, equipment, and batch of bulk
petugas, peralatan dan satu bets gas
gas.
ruahan.

46. Dalam hal gas medisinal diproduksi


46. In the case of a medicinal gas produced
dengan mencampurkan dua atau lebih
by mixing two or more different gases in a
jenis gas yang berbeda ke dalam tabung
cylinder from the same manifold, at least
dengan menggunakan satu manifold,
one cylinder from each manifold filling
minimal satu tabung dari manifold pengisi
operation cycle should be tested for
dari satu siklus pengisian hendaklah diuji
identity, assay and if necessary water
identitas, kadar dan bila perlu kadar air
content of all of the component gases and
dari tiap komponen gas serta identitas
for identity of the balance gas in the
dari gas sisa yang terdapat dalam
mixture. When cylinders are filled
campuran gas. Jika tabung diisi satu
individually, every cylinder should be
persatu, tiap tabung hendaklah diuji
tested for identity and assay of all of the
terhadap identitas dan kadar dari seluruh
komponen gas dan minimal satu tabung component gases and at least one
dari tiap siklus pengisian yang tidak cylinder of each uninterrupted filling cycle
terputus-putus hendaklah diuji identitas should be tested for identity of the
gas sisa yang terdapat dalam campuran balance gas in the mixture.
gas.

47. Jika gas dicampur in-line sebelum


47. When gases are mixed in-line before
pengisian (misal campuran nitrogen
filling (e.g. nitrous oxide/oxygen mixture),
oksida/ oksigen), perlu dilakukan analisis
continuous analysis of the mixture being
secara kontinu dari campuran gas yang
filled is required.
sedang diisikan.

48. Jika satu tabung diisi lebih dari satu


48. When a cylinder is filled with more than
macam gas, hendaklah dipastikan bahwa
one gas, the filling process must ensure
proses pengisian akan menghasilkan
that the gases are correctly mixed in
campuran gas yang benar dan homogen
every cylinder and are fully
dalam tiap tabung.
homogeneous.
49. Tiap tabung yang sudah diisi hendaklah
49. Each filled cylinder should be tested for
diperiksa terhadap kebocoran dengan
leaks using an appropriate method, prior
cara yang sesuai sebelum diberi segel
to fitting the tamper evident seal. Where
pengaman. Jika dilakukan pengambilan
sampling and testing is carried out the
sampel dan pengujian, pemeriksaan
leak test should be completed after
kebocoran hendaklah dilakukan setelah
testing.
pengujian selesai.

50. Dalam hal gas kriogenis diisikan ke


50. In the case of cryogenic gas filled into
dalam “tangki kriogenis rumah tangga”
cryogenic home vessels for delivery to
(cryogenic home vessel) yang akan
users, each vessel should be tested for
dikirim kepada pengguna, maka tiap
identity and assay.
tangki hendaklah diperiksa terhadap
identitas dan kadarnya.

51. Jika tangki kriogenis yang ada di lokasi


51. Cryogenic vessels which are retained by
pelanggan akan diisi ulang di tempatnya
customers and where the medicinal gas
sendiri dengan menggunakan tangki
is refilled in place from dedicated mobile
pengiriman yang mobil, maka sampel
delivery tanks need not be sampled after
tidak perlu diambil setelah pengisian
filling provided the filling company
dengan syarat perusahaan pengisian gas
delivers a certificate of analysis for a
memberikan sertifikat analisis sampel
sample taken from the mobile delivery
yang diambil dari tangki pengiriman
tank. Cryogenic vessels retained by
tersebut. Tangki kriogenis yang disimpan
customers should be periodically tested
oleh pelanggan hendaklah diperiksa
to confirm that the contents comply with
secara berkala untuk memastikan bahwa
pharmacopoeial requirements.
isinya memenuhi persyaratan farmakope.

52. Sampel pertinggal tidak diperlukan


52. Retained samples are not required,
kecuali jika ditentukan lain.
unless otherwise specified.

PENYIMPANAN DAN PELULUSAN


STORAGE AND RELEASE
53. Tiap tabung yang telah diisi hendaklah
53. Filled cylinders should be held in
dikarantina hingga diluluskan oleh
quarantine until released by the
personil yang berwenang.
authorized person.
54. Tabung gas hendaklah disimpan di
54. Gas cylinders should be stored under-
bawah naungan dan tidak terpapar suhu
cover and not be subjected to extremes
tinggi. Area penyimpanan hendaklah
of temperature. Storage areas should be
bersih, kering, berventilasi baik dan
clean, dry, well ventilated and free of
bebas dari bahan mudah terbakar untuk
combustible materials to ensure that
memastikan tabung dalam keadaan
cylinders remain clean up to the time of
bersih sampai saat penggunaannya.
use.
55. Penyimpanan hendaklah diatur agar ada
55. Storage arrangements should permit
pemisahan untuk masing-masing jenis
segregation of different gases and of
gas yang berbeda, untuk tabung berisi
full/empty cylinders and permit rotation of
dan tabung kosong serta untuk
stock on a first in – first out (FIFO) basis.
memungkinkan perputaran stok pertama
masuk-pertama keluar (FIFO).

56. Tabung gas hendaklah terlindung dari


56. Gas cylinders should be protected from
kondisi cuaca yang merugikan selama
adverse weather conditions during
transportasi. Kondisi khusus
transportation. Specific conditions for
penyimpanan dan selama transportasi
storage and transportation should be
hendaklah disediakan untuk campuran
employed for gas mixtures for which
gas karena dalam kondisi beku dapat
phase separation occurs on freezing.
terjadi pemisahan.
ANEKS 4
ANNEX 4
PEMBUATAN INHALASI MANUFACTURE OF
DOSIS TERUKUR PRESSURIZED METERED
BERTEKANAN (AEROSOL) DOSE INHALER (AEROSOL)

PRINSIP
PRINCIPLE
Pembuatan aerosol memerlukan
The manufacture of pressurized metered
pertimbangan khusus karena sifat alami dari
dose inhaler (aerosol) requires special
bentuk sediaan ini. Pembuatan hendaklah
consideration because of the particular
dilakukan dalam kondisi yang dapat menekan nature of this form of product. It should be
sekecil mungkin pencemaran mikroba dan done under conditions which minimize
partikulat di dalam kondisi ruangan terkendali microbial and particulate contamination and
(misalnya suhu dan kelembaban rendah). controlled room condition (e.g. low
temperature and low humidity).
Ada dua jenis metode pembuatan dan
There are presently two common
pengisian yang umum dilakukan pada saat ini
manufacturing and filling methods as follow:
yaitu:
a) Proses pengisian-ganda (pengisian
a) Two-shot filling process (pressure filling).
dengan tekanan). Untuk produksi bentuk
The active ingredient is suspended in a
ini, bahan berkhasiat disuspensikan dalam high boiling point propellant, the dose is
propelan bertitik didih tinggi, kemudian put into the container, the valve is crimped
diisikan ke dalam wadah, ditutup dengan on and the lower boiling point propellant is
katup, kemudian melalui katup diisikan injected through the valve stem to make
propelan lain yang bertitik didih rendah. up the finished product. The suspension
Suspensi bahan berkhasiat dalam of active ingredient in propellant is kept
propelan dijaga pada suhu rendah untuk cool to reduce evaporation loss; and
mengurangi kehilangan akibat
penguapan, dan
b) Proses pengisian–tunggal (pengisian b) One-shot filling process (cold filling). The
dingin). Bahan berkhasiat disuspensikan active ingredient is suspended in a
dalam suatu campuran propelan, mixture of propellants and held either
kemudian dijaga pada tekanan tinggi atau under high pressure or at a low
pada suhu rendah atau kedua-duanya. temperature, or both. The suspension is
Suspensi ini kemudian diisikan langsung then filled directly into the container in
ke dalam wadah dengan satu kali one shot.
pengisian.

BANGUNAN, FASILITAS DAN


PREMISES AND EQUIPMENT
PERALATAN

1. Pembuatan dan pengisian hendaklah


1. Manufacture and filling should be carried
sedapat mungkin dilakukan dengan
out as far as possible in a closed
sistem tertutup.
system.
2. Jika produk atau komponen yang bersih
2. Where products or clean components
terpapar udara, maka udara yang masuk
are exposed, the area should be fed with
ke dalam ruangan hendaklah disaring
filtered air, should comply with the

Edisi 2012 2012 Edition


- 190
Aneks 4 – Pembuatan Inhalasi Dosis Terukur Annex 4 – Manuacture of Pressurized
Bertekanan (Aerosol) Metered Dose Inhaler
(Aerosol)
serta memenuhi persyaratan kelas requirements of at least a Grade D
kebersihan D dan jalan masuk ke environment and should be entered
ruangan hendaklah melalui ruang through airlocks.
penyangga.

3. Suhu dan kelembaban ruang pembuatan 3. Temperature and humidity of


dan pengisian hendaklah dikendalikan manufacturing and filling room should be
sedemikian rupa untuk mencegah controlled in such a way to prevent
kondensasi dan penguapan propelan. condensation and propellant
evaporation.

4. Jika berat jenis propelan yang 4. When density of propellant used is


digunakan lebih besar dari udara, heavier than air, floor suction should be
hendaklah disediakan penghisap udara provided.
di dekat lantai.

5. Hendaklah berhati-hati jika menggunakan 5. Care should be taken when using


propelan yang mudah terbakar. Untuk inflammable propellant to avoid fire
mencegah ledakan api, hendaklah explosion, therefore explosion proof
tersedia ruangan dan peralatan yang room condition and equipment should be
tahan ledakan. provided.

PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU PRODUCTION AND QUALITY CONTROL

6. Katup aerosol terukur merupakan suatu 6. Metering valves for aerosol are a more
konstruksi yang lebih kompleks complex engineering than most
dibandingkan dengan kebanyakan pharmaceutical components.
komponen farmasi lain. Spesifikasi, Specifications, sampling and testing
pengambilan sampel dan pengujian should be appropriate for this situation.
hendaklah disesuaikan dengan keadaan Auditing the Quality Assurance system
ini. Oleh karena itu sangatlah penting of the manufacturer is of particular
dilakukan audit sistem pemastian mutu importance.
terhadap produsen katup.

7. Katup aerosol berperan penting untuk 7. Aerosol valves are of importance in


mendapatkan bentuk aerosol dan dosis delivering the correct form and dosage,
yang tepat oleh karena itu hendaklah therefore they should be validated.
divalidasi.

8. Wadah dan katup hendaklah dibersihkan 8. Containers and valves should be


untuk memastikan tidak ada sisa cleaned to ensure the absence of
cemaran seperti bahan pembantu contaminants such as fabrication aids
operasional (misal: pelumas) atau (e.g. lubricants) or undue microbial
cemaran mikroba. contaminants.

9. Wadah dan katup yang telah dibersihkan 9. The cleaned containers and valves
hendaklah selalu disimpan di dalam should be kept in clean, closed
wadah yang bersih dan tertutup dan containers and precautions should be
selalu dicegah terhadap pencemaran taken to prevent contamination during
selama penanganan selanjutnya. Wadah subsequent handling. Containers should
hendaklah disediakan di jalur pengisian be provided to the filling line in a clean
dalam keadaan bersih atau dibersihkan condition or cleaned on line immediately
di tempat (on- sebelum dilakukan
line) segera proses pengisian.

Edisi 2012 2012 Edition


- 191
Aneks 4 – Pembuatan Inhalasi Dosis Terukur Annex 4 – Manuacture of Pressurized
Bertekanan (Aerosol) Metered Dose Inhaler
(Aerosol)
yang boleh before filling. any
10. Seluruh digunakan. contaminants.
propelan
(bentuk cair 15. Jika dilakukan 14. Only clean and
10. All fluids
atau gas) proses pengisian dry vessel and
(e.g. liquid or
hendaklah ganda, perlu apparatus
gaseous
disaringuntuk dipastikan should be
propellants)
menghilangka bahwa kedua used.
should be
n partikel yang pengisian filtered to
lebih besar menghasilkan 15. When a two-
remove
dari 0,2 berat yang benar shot filling
particles
mikron. untuk process is
greater than
memperoleh 0.2 micron. used, it is
11. Hendaklah komposisi yang necessary to
dijaga agar benar. Untuk ensure that
suspensi tujuan ini 11. Precautions both shots are
selalu pemeriksaan should be of the correct
homogen berat taken to weight in order
sejak dari awal 100 % pada tiap ensure to achieve the
hingga selesai tahap sangat uniformity of correct
proses dianjurkan. suspensions composition.
pengisian.
at the point For this
16. Tiap wadah terisi of fill purpose, 100
12. Untuk hendaklah throughout % weight
mencegah diperiksa the filling checking at
kebasahan terhadap process. each stage is
masuk ke kebocoran.
often
dalam produk,
12. In order to desirable.
ujung saluran 17. Uji kebocoran prevent the
pengisian hendaklah introduction
hendaklah dilakukan of moisture 16. Each filled
selalu dibilas sedemikian rupa into the container
(purged) untuk mencegah product, the should be
dengan gas cemaran
filling station checked
nitrogen kering mikroba atau
should be against any
atau udara sisa
continuously leakage.
kering atau kelembaban.
purged with
tindakan lain.
dry nitrogen 17. This leakage
18. Uji fungsi katup
or dry air or test should be
13. Tangki dan hendaklah
other performed in a
alat lain dilakukan
measures way which
hendaklah terhadap tiap
instead. avoids
dibersihkan wadah terisi
microbial
sesuai setelah disimpan
13. Vessel and contamination
pembersihan dalam waktu
apparatus or residual
yang telah tertentu.
should be moisture.
divalidasi
cleaned
untuk
using a 18. A valve
memastikan
validated function test
bebas dari
procedure should be
cemaran.
appropriate performed on
to the use of each filled
14. Hanya tangki
the product container after
serta alat yang
to ensure the sufficient time
bersih dan of storage.
absence of
kering saja
Edisi 2012 2012 Edition
- 192
ANEKS 5
ANNEX 5

PEMBUATAN MANUFACTURE OF
PRODUK DARI DARAH PRODUCTS DERIVED
ATAU PLASMA FROM HUMAN BLOOD OR
MANUSIA PLASMA
PRINSIP
PRINCIPLE
Untuk obat produk biologi yang diperoleh dari
For biological medicinal products derived from
darah atau plasma manusia (produk darah),
human blood or human plasma (blood
bahan awal mencakup bahan sumber yaitu
products), starting materials include the
sel atau cairan termasuk darah atau plasma.
source materials such as cells or fluids
Produk darah memiliki sifat khusus tertentu
including blood or plasma. Medicinal products
yang disebabkan oleh sifat biologis dari bahan
derived from human blood or plasma have
sumber. Misalnya, agens penular penyakit,
certain special features arising from the
terutama virus, dapat meng kontaminasi
biological nature of the source material. For
bahan sumber. Oleh sebab itu keamanan
example, disease-transmitting agents,
produk darah tergantung pada pengendalian
especially viruses, may contaminate the
bahan sumber dan asal-usulnya serta pada
source material. The safety of these products
prosedur pembuatan lanjutan, termasuk
relies therefore on the control of source
penghilangan dan inaktivasi virus.
materials and their origin as well as on the
subsequent manufacturing procedures,
including virus removal and inactivation.
Bab-bab umum Pedoman CPOB berlaku juga The general chapters of the GMP Guidelines
bagi produk darah, kecuali dinyatakan lain. apply to blood products, unless otherwise
Beberapa Aneks dapat juga berlaku, stated. Some of the Annexes may also apply,
misalnya Pembuatan Produk Steril, e.g. Manufacture of Sterile Medicinal
Penggunaan Radiasi Pengion dalam Products, the Use of Ionizing Radiation in the
Pembuatan Obat, Pembuatan Produk Biologi Manufacture of Medicinal Products,
dan Sistem Komputerisasi. Manufacture of Biological Products and
Computerized Systems.
Karena mutu produk jadi dipengaruhi seluruh Since the quality of the final products is
langkah pembuatannya, termasuk
affected by all the steps in their manufacture,
pengambilan (collection) darah dan plasma, including the collection of blood or plasma, all
maka semua kegiatan hendaklah
operations should therefore be done in
dilaksanakan menurut sistem Pemastian Mutu
accordance with an appropriate system of
yang sesuai dan CPOB.
Quality Assurance and current Good
Manufacturing Practices.
Tindakan yang diperlukan hendaklah diambil Necessary measures shall be taken to prevent
untuk menghindarkan penularan penyakit the transmission of infectious diseases and
infeksi dan persyaratan farmakope the relevant pharmacopoeial requirements
(monografi) yang relevan mengenai plasma (monographs) regarding plasma for
untuk fraksinasi dan produk jadi yang fractionation and medicinal products derived
diperoleh dari darah atau plasma manusia from human blood or plasma shall be
hendaklah diberlakukan. Tindakan ini applicable. These measures shall also
hendaklah juga meliputi pedoman lain dan comprise other relevant guidelines and the

Edisi 2012 2012 Edition


- 193
Aneks 5 – Pembuatan Produk Dari Darah Annex 5 – Manufacture of Products Derived
atau Plasma Manusia From Human Blood or Plasma

pedoman World Health Organization (WHO)


World Health Organisation.
yang relevan.

Persyaratan Aneks ini berlaku bagi produk


The provisions of this Annex apply to
jadi yang berasal dari darah dan plasma
medicinal products derived from human blood
manusia. Persyaratan ini tidak mencakup
and plasma. They do not cover blood
komponen darah yang digunakan dalam
components used in transfusion medicine.
pengobatan dengan transfusi. Namun, banyak
However many of these provisions may be
dari persyaratan ini juga berlaku bagi
applicable to such components and
komponen darah dan lembaga pemerintah
competent authorities may require compliance
yang berwenang dapat menuntut pemenuhan
with them.
terhadap persyaratan yang dicakup dalam
Aneks ini.

MANAJEMEN MUTU
QUALITY MANAGEMENT
1. Pemastian Mutu hendaklah meliputi
1. Quality Assurance should cover all stages
semua tahap untuk mencapai produk jadi,
leading to the finished product, from
yaitu mulai pengambilan [termasuk
collection (including donor selection,
seleksi donor, kantong darah, larutan
blood bags, anticoagulant solutions and
antikoagulan dan perangkat tes (test kit)]
test kits) to storage, transport,
hingga penyimpanan, transpor,
processing, quality control and delivery of
pengolahan, pengawasan mutu dan
the finished product, all in accordance
pengiriman produk jadi, semua menurut
with the texts referred to under Principle
teks yang tercantum dalam Prinsip pada
at the beginning of this Annex.
awal Aneks ini.

2. Seluruh persyaratan lain hendaklah


2. All other requirements should conform to
sesuai dengan Bab 1 Manajemen Mutu.
Chapter 1 Quality Management.

PERSONALIA DAN PELATIHAN


PERSONNEL AND TRAINING
3. Pembentukan dan penjagaan sistem
3. The establishment and maintenance of a
pemastian mutu yang memuaskan dan
satisfactory system of quality assurance
pembuatan produk yang benar
and the correct manufacture of product
tergantung pada kehandalan personil.
relies upon people. For this reason there
Oleh sebab itu hendaklah hanya personil
should be competent personnel to carry
kompeten yang melaksanakan semua
out all tasks in accordance with
tugas sesuai prosedur yang
documented procedures.
terdokumentasi.

4. Bidang tanggung jawab dan garis


4. Areas of responsibility and lines of
kewenangan personil kunci hendaklah
authority of key personnel should be
tergambar pada bagan organisasi.
identifiable on an organizational chart.
5. Nama dan uraian tugas personil kunci
5. The names and job descriptions of key
hendaklah didokumentasi.
personnel should be documented.
6. Personil hendaklah menunjukan
6. Personnel should be shown to be
kompetensinya dalam melaksanakan
competent in their assigned duties.
tugas yang diberikan kepadanya.

Edisi 2012 2012 Edition


- 194
7. Personil kunci hendaklah mempunyai
7. Key personnel should have adequate
kewenangan yang memadai untuk
authority to discharge their
melaksanakan tanggung jawabnya.
responsibilities. Suitable persons should
Hendaklah personil yang sesuai mewakili
be deputized to carry out the duties and
personil kunci pada ketidakhadirannya
functions of key personnel in their
untuk melaksanakan tugas dan
absence.
fungsinya.

8. Hendaklah tidak ada tanggung jawab


8. There should be no unexplained or
yang tidak jelas atau tumpang tindih yang
conflicting overlaps in the responsibilities
menimbulkan konflik dalam pelaksanaan
of those concerned with GMP. The
CPOB. Tanggung jawab yang diserahkan
responsibilities placed upon any one
pada tiap personil hendaklah tidak
person should not compromise the
mengurangi efektivitas pelaksanaan dari
effective execution of assigned duties.
tugas yang diberikan.

9. Personil kunci yang bertanggung jawab


9. The key personnel, responsible for
dalam mengelola dan mengawasi
managing and supervising production,
pembuatan, pemastian mutu dan
quality assurance and quality control,
pengawasan mutu, hendaklah memiliki
should have the necessary competencies
kompetensi yang diperlukan untuk
to ensure that the blood products meet
menjamin bahwa produk darah yang
the required standards and specifications
dihasilkan memenuhi standar dan
consistently.
spesifikasi yang dipersyaratkan secara
konsisten.

10. Pelatihan dan program pengembangan


personil hendaklah dikembangkan sesuai 10. Training and development programs
kebutuhan yang diidentifikasi. Program ini should be developed in accordance with
hendaklah didokumentasi dan meliputi identified needs. Programs should be
pelatihan berlanjut dan pelatihan documented and include on-going
penyegaran. training and refresher training.

11. Hendaklah tersedia mekanisme formal


untuk menentukan kompetensi pelatih 11. There should be a formal mechanism for
dan penilai internal yang masing-masing determining the competency of the
dapat memberikan pelatihan dan menilai workplace trainer and assessor to deliver
kompetensi yang dilatih. training and assess the competency of
the trainee.
12. Bagi personil di unit yang terletak jauh
dari lokasi lembaga yang memiliki izin, 12. For personnel at sites remote from the
yaitu yang melakukan suatu tahap licensed site, who undertake a step in
pembuatan, hendaklah tersedia manufacture, there should be
dokumentasi yang dapat menunjukkan documentation to demonstrate that the
bahwa cara kerja yang dilaksanakan work practice(s) undertaken are under the
terkendali dan dapat diterima oleh control of, and acceptable to, the licensed
lembaga yang memiliki izin. site.

PENGAMBILAN DARAH DAN PLASMA


BLOOD AND PLASMA COLLECTION
13. Kontrak standar diperlukan antara
pembuat produk darah dan unit/lembaga 13. A standard contract is required between
the manufacturer of the blood products
pengambilan darah/plasma atau
and the blood/plasma collection
organisasi yang bertanggung jawab untuk
establishment or organization
melakukan pengambilan darah/plasma.
responsible for collection.
14. Bangunan dan fasilitas yang digunakan
14. The premises used for the collection of
untuk melakukan pengambilan darah
blood or plasma should be of suitable
atau plasma hendaklah memiliki ukuran,
size, construction and location to
konstruksi dan lokasi yang sesuai untuk
facilitate their proper operation, cleaning
dapat menjalankan kegiatan,
and maintenance. Collection,
pembersihan dan perawatan yang benar.
processing and testing of blood and
Pengambilan, pemrosesan dan pengujian
plasma should not be performed in the
darah dan plasma hendaklah tidak
same area. There should be suitable
dilakukan di dalam area yang sama.
donor interview facilities so that these
Hendaklah tersedia fasilitas yang sesuai
interviews are carried out in private.
untuk mewawancarai donor agar
wawancara dapat dilakukan secara
pribadi.

15. Peralatan untuk pembuatan, pengambilan


15. Manufacturing, collection and testing
dan pengujian hendaklah didesain,
equipment should be designed, qualified
dikualifikasi dan dirawat agar sesuai
and maintained to suit its intended
dengan tujuan penggunaannya dan tidak
purpose and should not present any
menimbulkan bahaya. Perawatan dan
hazard. Regular maintenance and
kalibrasi hendaklah dilakukan secara
calibration should be carried out and
teratur dan didokumentasikan menurut
documented according to established
prosedur yang disediakan.
procedures.

16. Tiap donor harus diidentifikasi secara


16. Each donor must be positively identified
positif pada saat penerimaan dan sekali
at reception and again before
lagi sebelum dilakukan venepuncture.
venepuncture.
17. Metode yang digunakan untuk 17. The method used to disinfect the skin of
mendesinfeksi kulit donor hendaklah the donor should be clearly defined and
dinyatakan dengan jelas dan terbukti shown to be effective. Adherence to that
efektif. Kepatuhan pada metode ini method should then be maintained.
hendaklah dijaga.

18. Label nomor donasi harus diperiksa 18. Donation number labels must be re-
kembali secara independen untuk checked independently to ensure that
memastikan bahwa label pada kemasan those on blood packs, sample tubes and
darah, tube sampel dan catatan donasi donation records are identical.
adalah identis.

19. Kantong darah dan sistem aferesis 19. Blood bag and apheresis systems
hendaklah diperiksa apakah ada should be inspected for damage or
kerusakan atau pencemaran sebelum contamination before being used to
digunakan untuk mengambil darah atau collect blood or plasma. In order to
plasma. Untuk memastikan ensure traceability, the batch number of
ketertelusuran, nomor bets kantong darah blood bags and apheresis systems
dan sistem aferesis hendaklah dicatat. should be recorded.
UJI SCREENING UNTUK SCREENING
SCREENING TESTS FOR INFECTIOUS
PENANDA INFEKSI
SCREENING MARKERS
20. Donor darah hendaklah diuji pada tiap
20. Blood donors should be tested at each
donasi terhadap antibodi HIV –1/ HIV -2,
donation for antibodies to HIV-1/ HIV-2,
antibodi HCV, sifilis dan HBsAg.
for antibodies to HCV, Syphilis and for
HBsAg.
21. Darah dan komponen darah hendaklah
21. Blood and blood components should be
diuji terhadap agens infeksi atau penanda
tested for other infectious agents or
(marker) lain sesuai persyaratan instansi
markers as required by the Competent
kesehatan pemerintah yang kompeten/
Health Authority. The list should be
berwenang. Daftar ini hendaklah dinilai
regularly reassessed according to new
kembali secara teratur sesuai
knowledge, changes in disease
pengetahuan baru, perubahan prevalensi
prevalence in the population and the
penyakit dalam masyarakat dan
availability of new tests for serological
ketersediaan metode pengujian baru
markers.
terhadap penanda serologi.

22. Apabila darah dan komponen darah


22. Where blood and blood components
mengalami pengujian screening reaktif
have had a single reactive screening
tunggal, sampel awal hendaklah diuji
test, the original sample should be
kembali dalam duplikat sesuai
retested in duplicate according to the
persyaratan instansi kesehatan
Competent Health Authority
pemerintah yang kompeten/berwenang.
requirements.
23. Darah dan komponen darah yang diuji
23. Blood and blood components tested
berulang kali reaktif terhadap segala uji
repeatedly reactive in any of the
screening serologi infeksi standar, yaitu
standard infection serology screening
anti-HIV, HbsAg, sifilis dan/atau anti
tests, i.e. anti-HIV, HBsAg, Syphilis and
HCV, hendaklah dipisahkan dari
/ or anti-HCV, should be excluded from
penggunaan untuk terapi.
therapeutic use. They should be
Darah/komponen darah hendaklah dilabel
labelled as reactive and stored
sebagai reaktif dan disimpan terpisah
separately or destroyed.
atau dimusnahkan.

24. Kriteria pelulusan dan penolakan hasil uji


24. The acceptance and rejection criteria for
hendaklah dirinci dalam prosedur.
test results should be detailed in a
procedure.
25. Sampel untuk keperluan uji ulang tiap
25. Samples to allow retesting should be
donasi hendaklah disimpan dalam
retained from each donation, in the
keadaan beku selama minimal dua tahun
frozen state, for at least 2 years after
setelah pengambilan.
collection.

KETERTELUSURAN DAN TINDAKAN


TRACEABILITY AND POST COLLECTION
PASCA PENGAMBILAN
MEASURES
26. Meskipun kerahasiaan penuh harus
26. While fully respecting confidentiality,
dijaga, namun harus tersedia sistem
there must be a system in place which
yang memungkinkan penelusuran ke tiap
enables the path taken by each
donasi, baik mulai dari donor maupun
donation to be traced, both forward from
dari produk jadi, termasuk pelanggan
the donor and back from the finished
(rumah sakit atau pelayan kesehatan).
product, including the customer
Umumnya pelanggan bertanggung jawab
(hospital or health care professional). It
untuk mengidentifikasi
is normally the responsibility of this
penerima/pengguna produk akhir.
customer to identify the recipient.
27. Tindakan pasca-pengambilan: prosedur
27. Post-collection measures: a standard
tetap yang menguraikan sistem informasi
operating procedure describing the
timbal-balik antara unit/lembaga
mutual information system between the
pengambilan darah/plasma dan fasilitas
blood/plasma collection establishment
pembuat/fraksionasi hendaklah disiapkan
and the manufacturing/fractionation
sedemikian rupa sehingga mereka dapat
facility should be set up so that they can
saling memberi informasi bila, setelah
inform each other if, following donation:
donasi:
a) ditemukan bahwa donor tidak
a) it is found that the donor did not meet
memenuhi kriteria kesehatan donor the relevant donor health criteria;
yang relevan;
b) pada donasi berikut dari donor, yang
b) a subsequent donation from a donor
sebelumnya ditemukan negatif untuk
previously found negative for viral
penanda viral, ditemukan positif
markers is found positive for any of
untuk segala penanda viral;
the viral markers;
c) ditemukan bahwa pengujian
c) it is discovered that testing for viral
terhadap penanda viral tidak markers has not been carried out
dilakukan menurut prosedur yang according to agreed procedures;
disetujui;
d) donor terjangkit penyakit infeksi yang d) the donor has developed an
disebabkan agens yang berpotensi infectious disease caused by an
menyebar melalui produk berasal
agent potentially transmissible by
dari plasma (HBV, HCV, HAV dan
plasma-derived products (HBV, HCV,
virus hepatitis non-A, non-B dan non-
HAV and other non-A, non-B, non-C
C, HIV 1 dan HIV 2 serta agens lain
hepatitis viruses, HIV 1 and 2 and
yang diketahui saat ini);
other agents in the light of current
knowledge);
e) donor mengidap penyakit
e) the donor develops Creutzfeldt-
Creutzfeldt-Jakob ( CJD atau vCJD);
Jakob disease (CJD or vCJD); and
dan
f) penerima/pengguna darah atau
f) the recipient of blood or a blood
komponen darah menderita infeksi
component develops post-
pasca-transfusi/infusi yang berkaitan
transfusion/ infusion infection which
dengan atau dapat ditelusuri balik
implicates or can be traced back to
kepada donor.
the donor.
Prosedur yang harus dilakukan bila
The procedures to be followed in the
terjadi kasus tersebut di atas hendaklah
event of any of the above should be
didokumentasikan dalam prosedur tetap.
documented in the standard operating
Tinjauan-ke-belakang (look-back)
procedure. Look-back should consist of
hendaklah meliputi penelusuran ke
tracing back of previous donations for at
belakang dari donasi sebelumnya selama
least six months prior to the last
paling sedikit enam bulan sebelum donasi
negative donation. In the event of any of
negatif terakhir. Bila salah satu hal di atas
the above, a re-assessment of the batch
terjadi, penilaian kembali terhadap
dokumentasi bets hendaklah selalu documentation should always be carried
dilakukan. Kebutuhan akan penarikan out. The need for withdrawal of the
given batch should be carefully
kembali bets bersangkutan hendaklah
considered, taking into account criteria
dipertimbangkan secara cermat, dengan
such as the transmissible agent
mempertimbangkan kriteria bahwa agens
involved, the size of the pool, the time
terkait dapat menyebar, ukuran kumpulan
period between donation and
(pool), kurun waktu antara donasi dan
seroconversion, the nature of the
seroconversion, sifat produk dan metode
product and its manufacturing method.
pembuatannya. Apabila ada indikasi
Where there are indications that a
bahwa donasi yang berkontribusi dalam
donation contributing to a plasma pool
kumpulan plasma terinfeksi oleh HIV atau
was infected with HIV or hepatitis A, B
hepatitis A, B atau C, maka kasus itu
or C, the case should be referred to the
hendaklah dilaporkan kepada lembaga
relevant competent authority(ies)
pemerintah yang kompeten/berwenang
responsible for the authorisation of the
memberi izin edar, dan kajian industri
mengenai kelanjutan pembuatan dari medicinal product and the company's
kumpulan darah/plasma bersangkutan view regarding continued manufacture
atau kemungkinan menarik kembali from the implicated pool or of the
produk, hendaklah disampaikan. possibility of withdrawal of the
product(s) should be given.

BANGUNAN DAN FASILITAS


PREMISES
Area Penerimaan dan Penyimpanan
Goods Receipt and Storage Areas
Barang

28. Apabila area pengiriman berada di lokasi


28. If dispatch areas are physically in
yang berbeda dengan area penyimpanan,
different locations from the storage
hendaklah ada persyaratan
areas, there should be provision for
penyimpanan yang sesuai selama
appropriate storage while awaiting
menunggu transportasi.
transport.
29. Seluruh persyaratan hendaklah sesuai
29. All the requirements should conform to
dengan Bab 3 Bangunan dan Fasilitas
Chapter 3 Premises and Annex 1
dan Aneks 1 Pembuatan Produk Steril.
Manufacture of Sterile Medicinal
Products.
Area Pembuatan
Manufacturing Areas
30. Dalam pembuatan produk darah dari
30. In the preparation of plasma-derived
plasma, proses inaktivasi atau
blood products, viral inactivation or
penghilangan virus digunakan; hendaklah
removal procedures are used and steps
dilakukan langkah untuk menghindarkan should be taken to prevent cross
pencemaran silang terhadap produk yang contamination of treated with untreated
telah diproses oleh produk yang belum products; dedicated and distinct
diproses; hendaklah digunakan bangunan premises and equipment should be
dan peralatan khusus untuk produk yang used for treated products.
sudah diproses.

31. Bangunan dan fasilitas yang digunakan


31. The premises used for the preparation
untuk menyiapkan komponen darah
of blood components in a closed-system
dalam sistem-tertutup (closed-system)
should be kept in a clean and hygienic
hendaklah dijaga dalam kondisi bersih
condition and the microbial
serta higienis dan muatan pencemaran
contamination load on critical
mikroba pada peralatan kritis, permukaan
equipment, surfaces and the
dan lingkungan tempat penyiapan
environment of the preparation areas
hendaklah dipantau. (Karena proses
should be monitored. (As closed-system
sistem-tertutup meliputi penggunaan
processing involves the use of pre-
sistem kantong berganda yang
configured multiple bag systems, the
diprakonfigurasi, satu-satunya only breach of the integrity of the
“pelanggaran” terhadap integritas sistem system is during the act of blood
adalah saat mengambil darah dan tidak collection and does not require to be
mempersyaratkan untuk dilakukan dalam carried out in a classified clean room).
ruangan bersih yang diklasifikasikan).

32. Fasilitas yang digunakan untuk


32. The premises used for the production of
menyiapkan komponen darah dalam
blood components in an “open process”
“proses terbuka” (open process)
should preferably be Grade A
hendaklah di area kelas A dengan latar
environment with Grade B background,
belakang area kelas B sesuai ketentuan
as defined in the current Good
CPOB. Kondisi yang lebih ringan dapat
Manufacturing Practices. A less
diterima apabila dikombinasikan dengan
stringent environment may be
tindakan keamanan tambahan seperti
acceptable if in combination with
penyiapan komponen darah tepat pada
additional safety measures such as
saat transfusi akan dilakukan atau segera
preparing the blood component just in
- setelah penyiapan - menggunakan
time for transfusion or immediately after
kondisi penyimpanan yang tidak
preparation applying storage conditions
mendorong pertumbuhan mikroba.
which are unfavourable to microbial
Personil yang melakukan proses-terbuka
growth. Personnel performing open
hendaklah mengenakan pakaian yang
processing should wear appropriate
sesuai dan hendaklah memperoleh
clothing and should receive regular
pelatihan teratur dalam pengerjaan
training in aseptic manipulations.
aseptis. Proses aseptis hendaklah
Aseptic processing should be validated.
divalidasi. (Proses-terbuka termasuk
(“Open” processing involves a breach of
“pelanggaran” integritas dari “sistem-
the integrity of the “closed system”, and
tertutup”, yang dapat mengakibatkan
as a consequence, a risk of microbial
risiko pencemaran mikroba).
contamination).
33. Semua persyaratan lain hendaklah
33. All other requirements should conform
sesuai dengan Aneks 1 Pembuatan
to Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril.
Medicinal Products.

PERALATAN
EQUIPMENT
34. Bila peralatan digunakan untuk
34. Where equipment is used for more than
memproses lebih dari satu bets atau satu
one processing batch or session,
sesi, hendaklah tersedia prosedur yang
procedures should define the terms for
menentukan cara untuk penggunaan
re-use, including cleaning and
kembali, termasuk menetapkan masing-
sterilization protocols (where
masing protokol pembersihan dan
applicable). Records should be in place
sterilisasi (mana yang berlaku).
to demonstrate compliance.
Hendaklah tersedia catatan yang
membuktikan kepatuhan terhadap
prosedur.

35. Prosedur darurat (contingency plan)


35. Contingency plans should be in place
hendaklah tersedia, misalnya apabila
for instance where routine equipment
peralatan yang rutin digunakan tidak
cannot be used. In such instances, the
dapat dipakai. Dalam hal ini, peralatan
contingency-plan equipment should
prosedur darurat (contingency-plan
meet the same acceptance criteria as
equipment) hendaklah memenuhi kriteria
for routine equipment.
yang sama dengan peralatan rutin.

36. Peralatan yang didesain atau ditetapkan


36. Equipment designed or designated to
untuk dipindah-pindahkan (portable)
be portable should be used in
hendaklah digunakan menurut instruksi
accordance with the manufacturer’s
pembuat dan dilengkapi dengan
instructions and should have the
pengecekan operasional yang diperlukan
necessary operational checks carried
untuk dilaksanakan tiap kali sebelum
out before each period of use.
digunakan.

37. Apabila suhu penyimpanan terkendali


37. Where controlled temperature storage is
dipersyaratkan, lingkungan hendaklah
required, the environment should be
dikendalikan, dipantau dan dicatat
controlled, monitored and recorded, as
dengan tindakan sebagai berikut:
follows:
 Hendaklah tersedia alat pencatat
 There should be temperature
suhu, dan catatannya hendaklah dikaji
recording devices, and records
secara teratur;
should be under regular stated
review;
 Di mana diperlukan, hendaklah
 Where applicable, there should be
dipasang alarm dan/atau alat
an alarm and/or audible visual
peringatan audio-visual yang
signal to indicate that a storage
mengindikasikan bahwa sistem
temperature control system has
pengendali suhu penyimpanan telah
failed. The system should permit
mengalami kegagalan. Sistem ini
resetting only by authorized
hendaklah mengijinkan penyetelan
personnel, and should be checked
ulang hanya kepada personil yang
at regular stated intervals;
diberi wewenang, dan dicek secara
teratur dalam jangka waktu yang
ditetapkan;
 Lemari pendingin (refrigerator) dan
 Refrigerators and freezers should
lemari pembeku (freezer) hendaklah
be defrosted regularly and cleaned;
dibebaskan dari es secara teratur dan
and
dibersihkan; dan
 Apabila fasilitas penyimpanan dingin
 In the event that a refrigerated
dimatikan, pembersihan total
storage facility is shut down, total
hendaklah dilakukan.
cleaning should be performed.
38. Apabila nomor kode-setrip (barcode)
38. Where barcode numbers are produced
dibuat sendiri, hendaklah tersedia sistem
by the site, there should be a system to
untuk memastikan akurasi dan keyakinan
assure accuracy and reliability prior to
sebelum diluluskan.
release.
39. Pemindai kode-setrip termasuk scanner
39. Barcode readers, including scanners
dan wands hendaklah diperiksa secara
and wands, should be checked at
teratur dalam jangka waktu yang
regular stated intervals and the results
ditetapkan dan hasilnya dicatat.
recorded.
40. Semua persyaratan lain hendaklah
40. All other requirements should
sesuai dengan Bab 4 Peralatan
conform to Chapter 4 Equipment
dan Aneks 1 Pembuatan Produk Steril.
and Annex 1 Manufacture of Sterile
Medicinal Products.

SANITASI DAN HIGIENE


SANITATION AND HYGIENE
41. Sanitasi dan higiene tingkat tinggi
41. High level of sanitation and hygiene
hendaklah dipraktikkan pada tiap aspek
should be practiced in every aspect of
pembuatan produk darah. Ruang
manufacture of blood products. The
lingkup sanitasi dan higiene meliputi
scope of sanitation and hygiene covers
personil, bangunan dan fasilitas,
personnel, premises, equipment and
peralatan dan perkakas, kegiatan
apparatus, production operations and
produksi dan wadah serta segala hal
containers and anything that could
yang mungkin menjadi sumber
become a source of contamination to
pencemaran terhadap produk. Sumber
the product. Potential sources of
yang berpotensi menyebabkan
contamination should be eliminated
pencemaran hendaklah dieliminasi
through an integrated comprehensive
dengan menerapkan program santasi
program of sanitation and hygiene.
dan higiene yang luas dan lengkap
serta terpadu.

Higiene Perorangan
Personnel Hygiene
42. Kontak langsung antara tangan operator
42. Direct contact should be avoided
dan produk darah hendaklah
between the operator’s hands and blood
dihindarkan.
products.
43. Semua persyaratan lain hendaklah
43. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 Sanitasi dan
to Chapter 5 Sanitation and Hygiene
Higiene dan Aneks 1 Pembuatan
and Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril.
Medicinal Products.
Sanitasi Bangunan dan Fasilitas
Premises Sanitation
44. Limbah tidak boleh dibiarkan
44. Waste material should not be allowed to
menumpuk. Limbah hendaklah
accumulate. It should be collected in
dikumpulkan dalam wadah penampung
suitable receptacles for removal to
yang sesuai untuk disingkirkan ke lokasi
collection points outside the building
pengumpulan di luar bangunan dan
and disposed of safely and in a sanitary
dimusnahkan dengan metode yang
manner at regular and frequent
aman dan saniter secara teratur dalam
intervals.
interval waktu pendek.

45. Semua persyaratan lain hendaklah


45. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 Sanitasi dan
to Chapter 5 Sanitation and Hygiene
Higiene dan Aneks 1 Pembuatan
and Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril.
Medicinal Products.
Pembersihan dan Sanitasi Peralatan
Equipment Cleaning and Sanitation
46. Metode pembersihan dengan vakum
46. Vacuum or wet cleaning methods are to
dan basah lebih diutamakan. Udara
be preferred. Compressed air and
bertekanan dan sikat hendaklah
brushes should be used with care and
digunakan dengan cermat dan sedapat
avoided if possible, as they increase the
mungkin dihindarkan, karena metode ini
risk of product contamination.
meningkatkan risiko pencemaran
produk.
a) Pembersihan dan penyimpanan
a) Cleaning and storing of mobile
peralatan yang dapat dipindahkan
equipment and storing of cleaning
dan penyimpanan bahan pembersih
materials should be done in rooms
hendaklah dilakukan di ruangan yang
separated from processing areas.
terpisah dari area pengolahan.
b) Prosedur tertulis yang cukup rinci
b) Written procedures in sufficient
untuk pembersihan dan sanitasi
detail should be established and
peralatan dan wadah yang
followed for cleaning and sanitizing
digunakan dalam pembuatan produk
equipment, and containers used in
darah hendaklah dibuat dan dipatuhi.
manufacturing blood products.
Prosedur ini hendaklah didesain
These procedures should be
sedemikian rupa untuk
designed to prevent equipment
menghindarkan pencemaran
contamination by cleaning or
peralatan disebabkan bahan
sanitizing agents and should at
pembersih atau bahan sanitasi, dan
least include responsibility for
minimal mencakup penanggung
cleaning, cleaning schedule,
jawab untuk pembersihan, jadwal
method, equipment and materials
pembersihan, metode, alat dan
used in cleaning operations, the
bahan yang digunakan untuk
method of disassembling and
kegiatan pembersihan, serta metode
reassembling equipment as
masing-masing untuk pembongkaran
appropriate to assure proper
dan pemasangan kembali peralatan
cleaning and where necessary
demi memastikan pembersihan yang
sterilization, removal of previous
benar dan, apabila perlu, metode
batch identification, as well as
sterilisasi, penyingkiran identifikasi
protection of clean equipment from
bets terdahulu serta pemberian
contamination prior to use.
perlindungan peralatan yang telah
dibersihkan terhadap pencemaran
sebelum digunakan.
c) Catatan pembersihan, sanitasi,
c) Record of cleaning, sanitizing,
sterilisasi dan pemeriksaan sebelum
sterilization and inspection prior to
digunakan hendaklah disimpan.
use should be maintained.
Validasi Prosedur Pembersihan dan
Validation of Cleaning and Sanitation
Sanitasi
Procedures
47. Dalam segala hal, prosedur
47. In all instances, the cleaning and
pembersihan dan prosedur sanitasi
sanitation procedures should be
hendaklah divalidasi dan dinilai secara
validated and periodically assessed to
berkala untuk memastikan bahwa
ensure that the effectiveness of the
efektifitas kegiatan memenuhi
operation meets the requirements.
persyaratan.

48. Semua persyaratan lain hendaklah


48. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 Sanitasi dan
to Chapter 5 Sanitation and Hygiene
Higiene dan Aneks 1 Pembuatan
and Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril .
Medicinal Products .
PRODUKSI
PRODUCTION
Penyediaan Komponen
Component Preparation
49. Bahan sumber atau bahan awal untuk
49. The source or starting materials for
penyediaan komponen darah adalah
blood component preparation are blood
donasi darah yang diambil dari donor donations collected from suitable
yang sesuai. Mutu komponen ini donors. The quality of these
dipastikan dengan pengendalian components is assured by control of all
seluruh tahap produksi, termasuk stages of production, including
identifikasi, pelabelan, kondisi identification, labelling, storage
penyimpanan, pengemasan dan conditions, packaging and dispatch.
pengirimannya.

50. Prosedur hendaklah merinci spesifikasi


50. The procedures should detail the
bahan yang akan memengaruhi mutu
specifications for materials which will
produk akhir. Terutama hendaklah
influence the quality of the final blood
tersedia spesifikasi untuk masing-
product. In particular, specifications
masing darah, komponen darah (produk
should be in place for blood and blood
antara dan produk akhir), bahan awal,
components (intermediate and final
larutan tambahan, bahan pengemas
products), starting material, additive
primer (kantong) dan peralatan.
solutions, primary package material
(bags) and equipment.
Pengolahan
Processing
51. Seluruh persyaratan yang relevan
51. All the relevant requirements are
dalam Pedoman ini berlaku.
applicable.
Pelabelan
Labelling
52. Darah yang dikumpulkan, produk antara
52. The collected blood and intermediate
dan komponen darah akhir hendaklah
and finished blood components should
diberi label yang mencantumkan
be labelled with relevant information of
informasi mengenai identitas dan status
their identity and release status. The
pelulusan. Baik tipe label yang harus
type of label to be used as well as the
digunakan maupun metodologi
labelling methodology should be
pemberian label hendaklah diuraikan
established in written procedures.
dalam prosedur tertulis.

53. Label pada produk darah yang telah


53. The label on a blood product which has
diluluskan untuk dipasokkan hendaklah
been released for supply should include
meliputi informasi berikut:
the following information:
a) nama produk dan, di mana
a) the name of the product and, where
berlaku, kode produk;
applicable, the product code;
b) nomor lot atau bets;
b) lot or batch number;
c) tanggal daluwarsa dan, di mana
c) expiration date and, if applicable,
berlaku, tanggal pembuatan;
the date of manufacture;
d) label peringatan, bahwa produk
d) a warning label that it could
dapat menyebarkan agens infeksi
transmit infectious agents (except
(kecuali bagi plasma untuk
for plasma for further fractionation).
fraksinasi lanjut). Apabila produk
Where the product is accompanied
dilengkapi brosur informasi,
by a product information leaflet, this
peringatan ini dapat dicakup
warning can be included in the
dalam informasi produk; dan
product information; and
e) untuk produk darah otolog, label
e) for autologous blood products, the
hendaklah juga mencantumkan
label should contain also the name
nama dan identifikasi unik bagi
and unique identification of the
pasien serta pernyataan “Donasi
patient as well as the statement
Otolog”.
“Autologous Donation”.
Pelulusan Produk
Release of Products
54. Seluruh persyaratan yang relevan
54. All the requirements are applicable.
berlaku.

55. Apabila terjadi produk akhir tidak dapat


55. In the event that the final product fails
diluluskan, pemeriksaan hendaklah
release, a check should be made to
dilakukan untuk memastikan bahwa
ensure that other components from the
komponen lain yang berasal dari donasi
same donation and components
yang sama dan komponen yang
prepared from previous donations given
disiapkan dari donasi sebelumnya yang
by such donors have been identified.
diberi donor itu telah diidentifikasi. Bila
There should be an immediate update
hal ini terjadi, hendaklah segera
of the donor record to ensure that the
dilakukan pembaharuan catatan donor
donor cannot make a further donation, if
untuk memastikan bahwa donor
appropriate.
tersebut tidak dapat memberi donasi
lebih lanjut.

Penyimpanan dan Pengiriman


Storage and Dispatch
56. Bahan hendaklah disimpan sesuai
56. Material should be stored according to
instruksi pembuat.
the instructions of the manufacturer.
57. Pengangkutan bahan antara tempat
57. Material should be transported between
yang berlainan hendaklah dengan cara
sites in a manner that ensures the
yang memastikan penjagaan keutuhan
integrity and status of the materials is
dan status bahan.
maintained.
58. Suhu penyimpanan yang ditentukan
58. The specified storage temperatures of
untuk darah, plasma dan produk antara,
blood, plasma and intermediate
bila disimpan dan selama pengangkutan
products when stored and during
dari unit/lembaga pengumpul darah ke
transportation from blood establishment
lokasi pembuatan, atau antar tempat
to manufactures, or between different
pembuatan yang berbeda hendaklah
manufacturing sites, should be checked
diperiksa dan divalidasi. Hal ini juga
and validated. The same applies to
berlaku untuk pengiriman produk.
delivery of these products.
59. Prosedur tertulis hendaklah tersedia
59. There should be a documented
untuk memastikan pengendalian atas
procedure to ensure control over the
penyimpanan produk selama masa
storage of product during its shelf-life,
edar/simpan, termasuk transport yang
including any transportation that may be
mungkin diperlukan.
required.
60. Kegiatan penyimpanan dan pengiriman
60. Storage and dispatch routines should
hendaklah dilakukan dengan cara yang
take place in a safe and controlled way
aman dan terkendali untuk memastikan
in order to assure product quality during
mutu produk sepanjang waktu
the whole storage period and to avoid
penyimpanan dan menghindarkan
mix-ups of blood products.
terjadi kecampurbauran produk darah.

61. Prosedur hendaklah merinci cara


61. Procedures should detail the receipt,
penerimaan, penanganan dan
handling and storage of material and
penyimpanan bahan dan komponen
blood components.
darah.

62. Hendaklah tersedia suatu sistem untuk


62. There should be a system in place to
menjaga dan mengendalikan
maintain and control the storage of
penyimpanan komponen darah selama
blood components during their shelf life,
masa edar/simpan, termasuk segala
including any transportation that may be
pengangkutan bila diperlukan.
required.
63. Darah otolog dan komponen darah
63. Autologous blood and blood
hendaklah disimpan terpisah.
components should be stored
separately.
64. Sebelum dikirim hendaklah produk
64. Prior to their dispatch, products should
diperiksa secara visual.
be visually inspected.
65. Pengiriman produk hendaklah dilakukan
65. Dispatch of products should be made by
oleh personil yang diberi wewenang.
authorized personnel. There should be
Hendaklah dibuat catatan tentang
a record identifying the person
identifikasi personil yang mengirim dan
dispatching and the person receiving
personil yang menerima komponen.
the components.
66. Hendaklah tersedia prosedur untuk
66. At the time of dispatch, there should be
memastikan bahwa pada saat
a procedure in place to ensure that all
pengiriman semua produk yang
products to be issued have been
dikeluarkan telah diluluskan secara
formally released for use.
formal.

67. Kemasan hendaklah memiliki konstruksi


67. Packaging should be of a sturdy
yang cukup kuat agar dapat memberi
construction so as to resist damage and
perlindungan terhadap kerusakan dan
to maintain acceptable storage
dapat mempertahankan kondisi
conditions for the products during
penyimpanan yang dapat diterima bagi
transportation.
produk selama pengangkutan.

68. Produk yang telah terkirim hendaklah


68. Once delivered, products should not be
tidak dikembalikan dengan pengiriman
returned for subsequent dispatch unless
berikut, kecuali langkah sebagai berikut
the following steps are taken:
telah dilakukan:
a) prosedur untuk pengembalian diatur
a) the procedure for return of a
dalam kontrak; dan
products is regulated by contract;
and
b) tiap produk yang dikembalikan
b) each returned products is
disertai pernyataan yang
accompanied by a signed and
ditandatangani dan diberi tanggal
dated statement that the agreed
bahwa kondisi penyimpanan yang
storage conditions have been met.
disetujui telah dipenuhi.

69. Semua persyaratan lain hendaklah


69. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 6 Produksi.
to Chapter 6 Production.

PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
Pengawasan Mutu Darah dan Plasma
Quality Control of Blood and Plasma
70. Darah atau plasma yang digunakan
70. Blood or plasma used as a source
sebagai bahan awal untuk membuat
material for the manufacture of blood
produk darah hendaklah diambil oleh
products should be collected by blood
unit/lembaga pengambilan darah dan
establishments and are tested in
diuji di laboratorium yang disetujui oleh
laboratories approved by NADFC.
Badan POM.

71. Prosedur untuk menentukan kesesuaian


71. Procedures to determine the suitability
orang untuk mendonasi darah dan
of individuals to donate blood and
plasma, yang akan digunakan sebagai
plasma, used as a source material for
sumber untuk membuat produk darah,
the manufacture of blood products, and
serta hasil pengujian donasi hendaklah
the results of the testing of their
didokumentasikan oleh unit/lembaga
donations should be documented by the
pengambilan darah dan hendaklah
collection establishment and should be
tersedia bagi industri produk darah.
available to the manufacturer of the
blood product.
72. Pemantauan mutu produk darah
72. Monitoring of the quality of the blood
hendaklah dilakukan sedemikian rupa
product should be carried out in such a
sehingga segala penyimpangan dari
way that any deviations from the quality
spesifikasi mutu dapat dideteksi.
specifications can be detected.
73. Hendaklah tersedia metode untuk
73. Methods should be in place for clearly
membedakan secara jelas produk atau
distinguishing between products or
produk antara yang sudah melalui
intermediates which have undergone a
proses penghilangan atau inaktivasi
process of virus removal or inactivation,
virus dari yang belum diproses.
from those which have not.
74. Metode validasi yang digunakan untuk
74. Validation methods used for virus
menghilangkan atau menginaktivasi
removal or virus inactivation should not
virus hendaklah tidak dilaksanakan
be conducted in the production facilities
dalam fasilitas produksi, agar tidak
in order not to put the routine
menimbulkan risiko pencemaran oleh
manufacture at any risk of
virus yang digunakan untuk kegiatan
contamination with the viruses used for
validasi pada pembuatan rutin.
validation.
75. Produk darah yang dikembalikan karena
75. Blood products which have been
tidak digunakan hendaklah tidak
returned unused should normally not be
digunakan kembali; (lihat juga Bab 6
re-used (see also Chapter 6 Production,
Produksi, Butir 6.171).
Section 6.171)
76. Sebelum donasi darah dan plasma atau
76. Before any blood and plasma donations,
produk yang berasal dari keduanya
or any product derived therefrom are
diluluskan untuk penyerahan dan/atau
released for issue and/or fractionation,
untuk fraksinasi, bahan ini hendaklah
they should be tested, using a validated
diuji dengan menggunakan metode
test method of suitable sensitivity and
yang divalidasi akan sensitivitas dan
specificity, for the following markers of
spesifitasnya terhadap penanda dari
specific disease-transmitting agents:
agens penyebar penyakit spesifik
berikut:
 HBsAg;
 HBsAg;
 Antibodi terhadap HIV 1 dan HIV 2;
 Antibodies to HIV 1 and HIV 2; and
dan
 Antibodi terhadap HCV.
 Antibodies to HCV.
Bila hasil reaktif-berulang (repeat-
If a repeat-reactive result is found in any
reactive) ditemukan dalam pengujian ini,
of these tests, the donation is not
donasi tidak dapat diterima.
acceptable.
(Pengujian tambahan boleh menjadi
(Additional tests may form part of
bagian persyaratan nasional).
national requirements).
77. Suhu penyimpanan yang ditentukan
77. The specified storage temperatures of
bagi darah, plasma dan produk antara,
blood, plasma and intermediate
apabila disimpan dan selama
products when stored and during
transportasi dari unit/lembaga
transportation from collection
pengambil darah/plasma ke fasilitas
establishments to manufacturers, or
pembuatan atau antar lokasi pembuatan
between different manufacturing sites,
yang berbeda, hendaklah diperiksa dan
should be checked and validated. The
divalidasi. Hal ini berlaku juga pada
same applies to delivery of these
pengiriman produk.
products.
78. Kumpulan plasma homogen pertama
78. The first homogeneous plasma pool
(misalnya setelah pemisahan
(e.g. after separation of the
cryoprecipitate) hendaklah diuji dengan
cryoprecipitate) should be tested using
menggunakan metode pengujian yang
a validated test method, of suitable
divalidasi akan sensitivitas dan
sensitivity and specificity, and found non
spesifitasnya, dan ditemukan nonreaktif
reactive for the following markers of
terhadap penanda agens penyebar
penyakit spesifik berikut: specific disease transmitting agents:
 HBsAg;
 HBsAg;
 Antibodi terhadap HIV 1 dan HIV
 Antibodies to HIV 1 and HIV 2;
2;dan
and
 Antibodi terhadap HCV.
 Antibodies to HCV.
Kumpulan darah/plasma yang
Confirmed positive pools must be reject
ditegaskan positif harus ditolak.

79. Hanya bets yang berasal dari kumpulan


79. Only batches derived from plasma pools
plasma, yang diuji dan ditemukan
tested and found non-reactive for
nonreaktif terhadap Hepatitis C Virus
Hepatitis C Virus Ribonucleic acid (HCV
Ribonucleic acid (HCV RNA) dengan
RNA) by nucleic acid amplification
nucleic acid amplification technology
technology (NAT), using a validated test
(NAT) yang menggunakan metode
method of suitable sensitivity and
pengujian yang divalidasi akan
specificity, should be released.
sensitivitas dan spesifitas, dapat
diluluskan.
80. Persyaratan pengujian virus atau agens
80. Testing requirements for viruses, or
infeksi lain hendaklah
other infectious agents, should be
mempertimbangkan perkembangan
considered in the light of knowledge
pengetahuan yang muncul seperti
emerging as to infectious agents and
agens infeksi dan ketersediaan metode
the availability of appropriate test
pengujian yang sesuai.
methods.
81. Label pada masing-masing unit plasma
81. The labels on single units of plasma
yang disimpan untuk pengumpulan
stored for pooling and fractionation
(pooling) dan fraksinasi hendaklah
should comply with the provisions of the
memenuhi persyaratan monografi
pharmacopoeia monograph for Human
farmakope untuk “Plasma Manusia
Plasma for Fractionation and bear at
untuk Fraksinasi” (“Human Plasma for
least the identification number of the
Fractionation”) dan minimal
donation, the name and address of the
mencantumkan nomor identifikasi
collection establishment or the
donasi, nama dan alamat unit/lembaga
references of the blood transfusion
pengambilan darah/plasma atau
service responsible for preparation, the
referensi unit pelayanan transfusi darah
batch number of the container, the
yang bertanggung jawab untuk
storage temperature, the total volume or
penyediaan, nomor bets wadah, suhu
weight of plasma, the type of
penyimpanan, volume atau bobot total
anticoagulant used and the date of
plasma, tipe antikoagulan yang
digunakan serta tanggal pengambilan collection and/or separation.
dan/atau pemisahan.

82. Untuk mengurangi pencemaran mikroba


82. In order to minimize the microbiological
dalam plasma untuk fraksinasi atau
contamination of plasma for
penyusupan bahan asing, proses
fractionation or the introduction of
pencairan dan pengumpulan hendaklah
foreign material, the thawing and
dilakukan minimal dalam area kelas C
pooling should be performed in Grade C
(atau kelas yang lebih tinggi), dengan
(or better) area, wearing the appropriate
mengenakan pakaian yang sesuai, dan
clothing and in addition face masks and
- di samping itu - hendaklah dipakai
gloves should be worn. Methods used
masker serta sarung tangan. Metode
for opening bags, pooling and thawing
yang digunakan untuk membuka
should be regularly monitored, e.g. by
kantong, pengumpulan, dan pencairan
testing for bioburden. The clean room
hendaklah dipantau secara teratur,
requirements for all other open
misalnya dengan pengujian bioburden.
manipulations should conform to GMP.
Persyaratan ruang bersih untuk semua
penanganan terbuka lain hendaklah
memenuhi persyaratan CPOB.

Praktik Pengawasan Mutu


Quality Control Practices
83. Di mana berlaku, hendaklah tersedia
83. Where applicable, there should be a
prosedur tertulis pengawasan mutu,
documented procedure for quality
termasuk penggunaan pola
control, including the use of a sampling
pengambilan sampel, untuk
plan, to ensure that the critical
memastikan bahwa semua tahap
manufacturing steps from collection to
pembuatan yang kritis mulai
final product meet defined acceptance
pengambilan darah atau plasma hingga
criteria. The following points should be
produk jadi memenuhi kriteria
taken into account:
penerimaan yang ditetapkan. Hal
berikut ini hendaklah dicakup:
a) jumlah sampel yang diperlukan
a) the number of samples required
hendaklah dinilai menurut kriteria
should be assessed according to
tertulis yang ditentukan
pre-determined documented
sebelumnya;
criteria;
b) pengambilan sampel hendaklah
b) the samples should cover all sites,
meliputi semua lokasi kegiatan dan
and should be relevant to the step/s
relevan terhadap tahap (-tahap)
in manufacture carried out at a site;
pembuatan yang dilakukan di tiap
lokasi;
c) where pooling of samples occurs,
c) apabila pengumpulan sampel
the procedure and records should
dilakukan, prosedur dan catatan
define when pooling occurred
hendaklah merinci bila
before the testing, and should be
pengumpulan dilakukan sebelum
supported by validation data
pengujian dan hendaklah ditunjang
verifying that the pooling procedure
dengan data validasi yang
is acceptable; and
memverifikasi bahwa prosedur
pengumpulan dapat diterima; dan
d) catatan hendaklah mengidentifikasi d) the record should clearly identify
dengan jelas berapa sampel donasi the donation numbers of the
yang diseleksi. samples selected.
Pemantauan Mutu
Quality Monitoring
84. Pengawasan mutu darah dan
84. Quality control of blood and blood
komponen darah hendaklah
components should be carried out
dilaksanakan sesuai pola pengambilan
according to a defined sampling plan.
sampel. Di mana berlaku, cara
Where applicable, the practice of
melakukan pengumpulan sampel
pooling of samples before testing should
sebelum pengujian hendaklah
be clearly stated and the donations
dinyatakan dengan jelas dan donasi
used in the pooled sample recorded.
yang digunakan dalam sampel yang
dikumpulkan dicatat.

85. Pengumpulan sampel, seperti untuk


85. Pooling of samples, such as for the
mengukur Faktor VIII dalam plasma,
measurement of Factor VIII in plasma,
hanya dapat diterima apabila data
is only acceptable where comparative
komparatif dari sampel yang
data of pooled samples and individual
dikumpulkan dan sampel individual
samples have demonstrated assurance
telah membuktikan kepastian akan
of equivalence.
ekuivalensi.

86. Pola pengambilan sampel untuk


86. The sampling plan for testing of blood or
pengujian darah dan komponen darah
blood components should take into
hendaklah mempertimbangkan bahwa
account that most components are
komponen terbanyak berasal dari donor
derived from an individual single donor,
tunggal individual dan dinyatakan
and should be considered as a single
sebagai satu “bets” tunggal.
“batch”.
87. Satu unit darah atau komponen darah
87. A unit of blood or a blood component
hendaklah tidak diluluskan untuk
should not be released for use if it is
digunakan bila diuji dengan suatu
tested by any method that
metode yang integritas produknya
compromises the integrity of the
dikompromikan.
product.
88. Semua persyaratan lain hendaklah
88. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 7 Pengawasan
to Chapter 7 Quality Control.
Mutu.

Pemantauan Pencemaran Mikroba


Microbial Contamination Monitoring
89. Darah dan komponen darah hendaklah
89. Blood and blood components should be
dipantau terhadap pecemaran mikroba
monitored for microbiological
menurut spesifikasi yang telah
contamination according to established
ditetapkan untuk memastikan keyakinan
specifications to ensure both the
yang konsisten baik terhadap proses
continuing reliability of the established
yang ditentukan maupun terhadap
process and the safety of the final
keamanan produk jadi. Pola
product. The sampling plan per product
pengambilan sampel untuk tiap produk
should take into account the type of
hendaklah mempertimbangkan tipe
system (“open” versus “closed”) that is
sistem (“terbuka” versus “tertutup”)
used for the preparation of that blood
yang digunakan dalam menyiapkan
component.
komponen darah tersebut.

90. Bila dibuktikan terjadi pencemaran,


90. Where contamination is demonstrated,
catatan hendaklah memperlihatkan
records should show action taken to
tindakan yang diambil untuk
identify the contaminant and the
mengidentifikasi cemaran dan
possible source.
kemungkinan sumber penyebabnya.

Pengendalian Bahan
Control of Materials
91. Spesifikasi untuk darah, bahan awal,
91. Specifications should be in place for
larutan tambahan dan bahan pengemas
blood, starting materials, additive
primer atau kantong pengambilan
solutions and primary packaging
hendaklah tersedia.
materials or collection bags.
92. Semua bahan yang dapat memberikan
92. Each material which may have a direct
dampak langsung terhadap mutu
effect on the quality of the product
produk hendaklah memiliki spesifikasi
should have a specification which
yang meliputi informasi sebagai berikut:
include the following information :
a) Nama standar dan referen kode
a) The standard name and unique code
yang unik (kode produk) yang
reference used in records;
digunakan dalam catatan;
b) Sifat utama fisik, kimiawi dan
b) The key physical, chemical or
biologis;
biological properties;
c) Kriteria pengujian dan batasnya,
c) The criteria for test and limits,
penampilan fisik, karakteristik dan
physical appearance, cha-racteristics
kondisi penyimpanan;
and storage conditions;
d) Pola pengambilan sampel atau
d) Any sampling plans or sampling
instruksi pengambilan sampel dan
instructions and precautions; and
tindakan pengamanan; dan
e) Persyaratan yang menyatakan
e) A requirement that only approved
bahwa yang boleh digunakan
critical material may be used.
hanya bahan kritis yang diluluskan.
93. Semua persyaratan lain hendaklah
93. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 7 Pengawasan
to Chapter 7 Quality Control.
Mutu.

Pemasok dan Subkontraktor


Suppliers and Sub-contractors
94. Dokumen yang menyatakan bahwa
94. There should be documentation to
pemasok bahan kritis telah disetujui
demonstrate that suppliers of critical
secara formal hendaklah tersedia.
materials have been formally approved.
95. Spesifikasi yang ditetapkan untuk bahan
95. There should be defined specifications
kritis dan disetujui antara pemasok
for critical materials agreed between the
(termasuk laboratorium pengujian) dan
supplier (including testing laboratories)
industri hendaklah disiapkan.
and the site. There should be a regular
Pengkajian spesifikasi yang teratur
stated review of the specifications to
hendaklah dilakukan untuk memastikan
ensure they meet the current
tetap memenuhi persyaratan terakhir.
requirements.
96. Bahan kritis hendaklah tidak digunakan
96. Critical materials should not be used
sampai selesai diverifikasi terhadap
until they have been verified for
kesesuaian dengan spesifikasinya.
conformity with their specifications.
Persetujuan dengan pemasok
There should be an agreement with the
mengenai batas penolakan hendaklah
supplier on the limits of rejection in
ditetapkan sebelum melakukan
advance of the supply.
pemasokan.

97. Pemasok bahan kritis hendaklah


97. Suppliers of critical materials should be
dievaluasi untuk menilai kesang-
evaluated to assess their ability to
gupannya memasok bahan yang
supply materials meeting requirements.
memenuhi persyaratan. Hal ini dapat
They may be done by evaluating
dilakukan dengan mengevaluasi
supplier compliance with quality
pemenuhan sistem mutu oleh
systems, direct audit or by accreditation
pemasok, audit langsung atau dengan
to an appropriate quality standard.
cara melakukan akreditasi terhadap
standar mutu yang sesuai.

98. Dokumentasi pembelian hendaklah


98. Purchasing documentation should
berisi deskripsi jelas mengenai bahan
contain a clear description of material or
atau layanan yang dipenuhi.
services rendered.
Bahan Dalam-Proses
In-process Materials
99. Darah dari sesi donor hendaklah
99. Blood from donor sessions should be
diangkut ke tempat pengolahan dalam
transported to the processing site under
kondisi suhu yang sesuai untuk
temperature conditions appropriate for
komponen yang akan disiapkan.
the component which will be prepared.
100. Hendaklah tersedia data validasi yang
100. There should be validation data to
membuktikan bahwa metode
demonstrate that the method of
transportasi dapat menjaga darah
transport maintains the blood within the
dalam batas suhu yang ditetapkan
specified temperature range throughout
selama waktu pengangkutan.
the period of transportation.
101. Darah dan komponen darah hendaklah
101. Blood and blood components should be
ditempatkan dalam kondisi
placed in controlled and validated
penyimpanan yang divalidasi dan
storage conditions as soon as
dikendalikan sesegera mungkin setelah
practicable after venepuncture. The
venepuncture. Saat dan metode
timing and method of separation is
pemisahan tergantung pada
dependent on the blood component to
persyaratan komponen darah yang
be prepared.
akan dibuat.

102. Pengujian yang krusial bagi


102. Tests which are crucial for quality
pengawasan mutu tapi tidak dapat
control but cannot be carried out on the
dilakukan pada produk jadi hendaklah
finished product should be performed at
dilakukan pada suatu tahap pembuatan
an appropriate stage of manufacture.
yang sesuai.

Sampel Pertinggal
Retention of Samples
103. Apabila mungkin sampel dari donasi
103. Where possible, samples of individual
individual hendaklah disimpan untuk
donations should be stored to facilitate
memungkinkan pelaksanaan segala
any necessary traceability procedure.
prosedur penelusuran yang diperlukan.
This would normally be the
Hal ini umumnya menjadi tanggung
responsibility of the blood
jawab unit/lembaga pengambilan.
establishment. Samples of each pool of
Sampel dari tiap kumpulan plasma
plasma should be stored under suitable
hendaklah disimpan dalam kondisi yang
conditions for at least one year after the
sesuai minimal selama satu tahun sejak
expiration date of the finished product
tanggal daluwarsa produk jadi dengan
with the longest shelf life.
masa edar/simpan terpanjang.

Bahan Nonkonform
Non-conforming Materials
104. Segala kerusakan atau masalah yang
104. Any defect or problem associated with a
berkaitan dengan produk jadi atau
medicinal product, or with any critical
dengan segala bahan kritis yang
material used in the collection, handling,
digunakan pada pengambilan,
processing and testing of the
penanganan, pengolahan dan pengujian
manufactured product, that could harm
produk yang dapat membahayakan
the recipient or donor, should be notified
pengguna atau donor hendaklah
as soon as practicable to the NADFC
diinformasikan segera kepada Badan
and, where applicable, the relevant
POM dan, di mana berlaku, kepada
sponsor.
sponsor yang relevan.

Pemusnahan Darah, Plasma atau Produk


Disposal of Rejected Blood, Plasma or
Antara yang Ditolak
Intermediates
105. Hendaklah tersedia prosedur tetap yang
105. There should be standard operating
aman dan efektif untuk pemusnahan
procedure for the safe and effective
darah, plasma atau produk antara.
disposal of blood, plasma or
intermediates.
Bahan/ Alat Bantu dan Pereaksi
Supplies and Reagents
106. Tiap wadah penampung darah dan
106. Each blood collecting container and its
wadah pendampingnya (satellite
satellite container/s, if present, should
container), bila ada, hendaklah
be examined visually for damage or
diperiksa secara visual terhadap
evidence of contamination prior to its
kerusakan atau pecemaran sebelum
use (before blood collection) and before
digunakan (sebelum pengambilan
the product is distributed. Where any
darah) dan sebelum produk
defect, improper labelling or abnormal
didistribusikan. Apabila ditemukan
appearance is observed, the container
kerusakan, pelabelan yang tidak benar
should not be used, or, if detected after
atau penampilan yang tidak normal,
filling, the component should be
wadah hendaklah tidak digunakan, atau,
properly discarded.
apabila ditemukan setelah diisi,
komponen hendaklah disingkirkan
dengan benar.

107. Sampel representatif dari tiap lot


107. Representative samples of each lot of
pereaksi atau larutan hendaklah
reagents or solutions should be
diperiksa dan/atau diuji untuk tiap hari
inspected and/or tested on each day of
penggunaan sesuai dengan Protap
use as described in the SOP for
yang menentukan kesesuaiannya untuk
determining their suitability for use.
digunakan.

108. Semua pereaksi yang digunakan dalam


108. All reagents used in the collection,
pengambilan, pengolahan, uji
processing, compatibility testing,
kompatibilitas, penyimpanan dan
storage and distribution of blood and
distribusi darah dan komponen darah
blood components should be stored in a
hendaklah disimpan dengan cara yang
safe, sanitary and orderly manner.
aman, saniter dan rapi.

109. Semua pereaksi yang tidak mempunyai


109. All reagents that do not bear an
tanggal daluwarsa hendaklah disimpan
expiration date should be stored in such
sedemikian rupa sehingga yang terlama
a manner that the oldest is used first.
digunakan lebih dahulu.

110. Pereaksi hendaklah digunakan sesuai


110. Reagents should be used in a manner
instruksi yang disediakan pembuatnya.
consistent with instruction provided by
the manufacturer.
111. Sampel representatif dari tiap lot
111. Representative samples of each lot of
pereaksi atau pelarut yang disebut
the following reagents or solutions
berikut hendaklah diuji secara teratur
should be tested regularly to determine
untuk menentukan kapasitasnya
their capacity to perform as required :
berkinerja sesuai dengan yang
dipersyaratkan:
Pereaksi atau Larutan Frekuensi Pengujian
Reagent or Solution Frequency of testing
- Anti Human Serum Tiap hari penggunaan
- Anti Human Serum Each day of use
- Screening Antibodi Tiap hari penggunaan - Antibody screening and Each day of use
dan Reverse Grouping reverse grouping cells
Cell
- Blood Grouping Serum Tiap hari penggunaan - Blood Grouping Serum Each day of use
- Enzim Tiap hari penggunaan - Enzymes Each day of use
- Lektin Tiap hari penggunaan - Lectins Each day of use
- Pereaksi Serologi sifilis Tiap hari penggunaan - Syphilis serology Each run
Reagents
- HIV Tiap kali digunakan - HIV Each run
- Pereaksi Uji Hepatitis Tiap kali digunakan - Hepatitis test reagents Each run

112. Hendaklah tersedia dokumentasi yang 112. There should be documentation


membuktikan bahwa pereaksi demonstrating that reagents conform to
memenuhi persyaratan dan requirements and appropriate quality
pengawasan mutu yang sesuai. control.

113. Larutan yang digunakan dalam 113. Solutions used in ex-vivo manufacture
pembuatan produk ex-vivo hendaklah of product should be labelled as sterile
diberi label sebagai “steril” dan “untuk and for therapeutic use. Where
penggunaan terapetik”. Apabila larutan solutions are not labelled accordingly,
tidak diberi label yang sesuai, there should be records to demonstrate
hendaklah ada catatan yang that the solution in use has been found
membuktikan bahwa larutan yang to be sterile by an accredited laboratory.
digunakan telah disterilisasi oleh
laboratorium yang diakreditasi.

Spesifikasi Produk Specifications of Products

114. Semua persyaratan lain hendaklah 114. All requirements should conform to
sesuai dengan Bab 10 Dokumentasi. Chapter 10 Documentation.

INSPEKSI DIRI SELF INSPECTION

115. Semua persyaratan lain hendaklah 115. All requirements should conform to
memenuhi Bab 8 Inspeksi Diri, Audit Chapter 8 Self Inspection, Quality Audit
Mutu dan Audit & Persetujuan and Supplier’s Audit & Approval.
Pemasok.

PENANGANAN KELUHAN TERHADAP HANDLING OF PRODUCT COMPLAINT,


PRODUK, PENARIKAN KEMBALI PRODUK PRODUCT RECALL AND RETURNED
DAN PRODUK KEMBALIAN PRODUCTS

116. Semua persyaratan lain hendaklah 116. All requirements should conform to
memenuhi Bab 9 Penanganan Keluhan Chapter 9 Handling of Product
terhadap Produk dan Penarikan Complaits and Product Recall, and
Kembali Produk serta Bab 6 Produksi, Chapter 6 Production, Sections 6.171 –
Butir 6.171 - 6.174 . 6.174.
DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
117. Semua Butir dalam Bab 10
117. The relevant Sections of Chapter 10.
Dokumentasi berlaku. Di samping itu
Documentation are applicable. In
pedoman berikut ini hendaklah dipatuhi.
addition, the following guidelines should
be followed.
Prosedur Tetap
Standard Operating Procedures
118. Prosedur tetap tertulis hendaklah dibuat
118. Written standard operating procedures
dan mencakup seluruh langkah yang
should be established and should
harus dipatuhi dalam pengolahan,
include all steps to be followed in the
penyimpanan dan distribusi produk
processing, storage and distribution of
darah. Prosedur ini hendaklah tersedia
blood products. Such procedures
bagi personil untuk digunakan di area
should be available to the personnel for
tempat prosedur itu dilaksanakan,
use in the areas where the procedures
kecuali hal ini tidak dapat dilaksanakan.
are performed, unless this is impractical.
119. Prosedur tetap tertulis hendaklah
119. The written standard operating
mencakup, tapi tidak terbatas pada,
procedures should include, but are not
uraian berikut ini, di mana berlaku:
limited to, descriptions of the following,
when applicable:
a) Seluruh pengujian dan pengujian
a) All tests and repeat tests performed
ulang yang dilakukan pada
on blood components during
komponen darah selama
processing, including testing for
pengolahan, termasuk pengujian
infection diseases;
penyakit infeksi;
b) Suhu penyimpanan dan metode b) Storage temperature and methods
pengendalian suhu penyimpanan of controlling storage temperature
untuk semua produk darah dan for all blood products and reagents;
pereaksi;
c) Masa edar/simpan yang ditentukan c) Shelf-life assigned for all final
bagi semua produk jadi; products;
d) Kriteria penentuan apakah produk d) Criteria for determining whether
darah yang dikembalikan sesuai returned blood product is suitable
untuk dikirim kembali; for re-issue;
e) Prosedur yang digunakan untuk e) Procedures used for relating blood
menghubungkan produk darah product to blood component
dengan komponen darah yang involved;
berkaitan;
f) Prosedur pengawasan mutu untuk f) Quality control procedures for
suplai dan pereaksi yang supplies and reagents employed in
digunakan dalam pengujian blood component and blood
komponen darah dan produk product testing;
darah;
g) Jadwal dan prosedur untuk g) Schedules and procedures for
merawat dan memvalidasi equipment maintenance and
peralatan; validation;
h) Prosedur pemberian label, h) Labelling procedures, including
termasuk penjagaan untuk safeguards to avoid labelling mix-
menghindarkan (kecampurbauran up;
label);
i) Semua catatan berkaitan dengan
i) All records pertinent to the lot or
lot atau unit disimpan dalam
unit maintained pursuant to these
menjalankan peraturan ini
regulations should be reviewed
hendaklah dikaji sebelum
before the release or distribution of
pelulusan atau distribusi suatu lot
a lot or unit of final product;
atau unit produk jadi;
j) Pengkajian atau bagian dari
j) The review or portions of the review
pengkajian dapat dilakukan pada
may be performed at appropriate
periode yang sesuai selama atau
periods during or after blood
setelah pengolahan produk darah,
products processing, compatibility
pengujian kompatibilitas dan
testing and storing; and
penyimpanan; dan
k) Hendaklah dilakukan penyelidikan
k) A thorough investigation, including
yang menyeluruh dan
the conclusions and follow-up, of
didokumentasikan, termasuk
any unexplained discrepancy or the
kesimpulan dan tindak lanjut
failure of a lot or unit to meet any of
terhadap ketidaksesuaian/diskre-
its specifications should be made
pansi atau kegagalan suatu lot
and recorded.
atau unit untuk memenuhi
spesifikasi.

Catatan
Records
120. Pencatatan hendaklah dilakukan
120. Records should be maintained
bersamaan dengan pelaksanaan tiap
concurrently with the performance of
langkah pengolahan signifikan,
each significant step in the processing,
pengujian kompatibilitas, penyimpanan
compatibility testing, storage and
dan distribusi tiap unit produk darah
distribution of each unit of blood product
sehingga seluruh langkah dapat
so that all steps can be clearly traced.
ditelusuri dengan jelas.

121. Semua catatan hendaklah mudah


121. All records should be legible and
dibaca dan tidak mudah terhapus serta
indelible, and should identify the person
hendaklah mengidentifikasi personil
performing the work, include dates of
yang melaksanakan pekerjaan,
the various entries, show test results as
mencakup tanggal dari seluruh entri,
well as the interpretation of the results,
menunjukkan hasil pengujian serta
show the expiration date assigned to
interpretasi hasil uji, menunjukkan
specific products, and be as detailed as
tanggal daluwarsa yang diberikan
necessary to provide a complete history
kepada produk spesifik dan serinci yang
of the work performed.
diperlukan untuk dapat memberikan
riwayat lengkap dari kegiatan yang
dilakukan.

122. Hendaklah tersedia catatan yang sesuai


122. Appropriate records should be available
dari mana dapat ditentukan nomor lot
from which to determine lot numbers of
dari suplai dan pereaksi yang digunakan
supplies and reagents used for specific
untuk lot atau unit spesifik suatu produk
lots or units of the final product.
jadi.

123. Catatan pengolahan hendaklah meliputi:


123. Processing records should include :
a) pengolahan produk darah,
a) Blood product processing, including
termasuk hasil dan interpretasi
results and interpretation of all tests
terhadap semua pengujian dan
and retests; and
pengujian ulang; dan
b) pemberian label, termasuk paraf
b) Labelling, including initials of
personil yang bertanggung jawab.
person(s) responsible.
124. Catatan penyimpanan dan distribusi
124. Storage and distribution records should
hendaklah meliputi:
include:
a) masing-masing distribusi dan
a) Distribution and disposition, as
disposisi produk darah;
appropriate, of blood products;
b) pemeriksaan visual produk darah
b) Visual inspection of blood products
selama penyimpanan dan saat
during storage and immediately
sebelum distribusi;
before distribution;
c) suhu penyimpanan, termasuk
c) Storage temperature, including
lembar pencatat suhu yang
installed temperature recorder
dipasang; dan
charts; and
d) penyerahan, termasuk catatan
d) Reissue, including records of
penjagaan suhu yang benar.
proper temperature maintenance.
125. Catatan pengujian kompatibilitas
125. Compatibility test records should
hendaklah mencakup:
include:
a) hasil pengujian kompatibilitas,
a) Results of compatibility tests,
termasuk cross-matching,
including cross-matching, testing of
pengujian sampel pasien,
patient samples, antibody
screening antibodi dan identifikasi;
screening and identification; and
dan
b) hasil pengujian penegasan
b) Results of confirmatory testing.
(confirmatory testing).

126. Catatan pengawasan mutu hendaklah


126. Quality control records should include:
meliputi:
a) kalibrasi dan kualifikasi peralatan;
a) Calibration and qualification of
equipment;
b) pemeriksaan kinerja peralatan dan
b) Performance checks of equipment
pereaksi;
and reagents;
c) pemeriksaan berkala terhadap
c) Periodic check on sterile technique;
teknik sterilisasi;
d) pengujian berkala terhadap
d) Periodic tests of capacity of
kapasitas wadah pengiriman untuk
shipping containers to maintain
menjaga suhu yang benar selama
proper temperature in transit; and
transit; dan
e) hasil pengujian kehandalan.
e) Proficiency test results.
127. Laporan dan keluhan mengenai reaksi
127. Administration reaction report and
penggunaan produk, termasuk catatan
complaints, including record of
penyelidikan dan tindak lanjut
investigations and follow-up.
hendaklah disimpan.

128. Catatan umum hendaklah mencakup:


128. General records should include:
a) sterilisasi suplai dan pereaksi yang
a) sterilization of supplies and
disiapkan dalam fasilitas, termasuk
reagents prepared within the
tanggal, interval waktu, suhu dan
facility, including date, time interval,
caranya;
b) personil yang bertanggung jawab; temperature and mode;
b) responsible personnel;
c) kekeliruan dan kecelakaan;
c) errors and accidents;
d) catatan perawatan peralatan dan
d) maintenance records for equipment
pabrik secara umum;
and general physical plant;
e) bahan/alat bantu dan pereaksi,
e) supplies and reagents, including
termasuk nama pembuat atau
name of manufacturer or supplier,
pemasok, nomor lot tanggal
lot numbers, expiration date and
daluwarsa dan tanggal penerimaan;
date of receipt; and
dan
f) disposisi bahan/alat bantu dan
f) disposition of rejected supplies and
pereaksi yang ditolak, yang
reagents used in the processing
digunakan dalam pengolahan serta
and compatibility testing of blood
pengujian kompatibilitas komponen
components and blood products.
darah dan produk darah.

129. Catatan mengenai produk darah


129. Records should be retained for such
hendaklah disimpan selama waktu
interval beyond the expiration date for
tertentu yang melewati tanggal
the blood product as necessary to
daluwarsa untuk memungkinkan
facilitate the reporting of any
pelaporan segala reaksi klinis yang
unfavourable clinical reactions. The
tidak diinginkan. Masa penyimpanan
retention period should not be less than
hendaklah tidak kurang dari 5 tahun
5 years after the records of processing
dihitung setelah catatan pengolahan
have been completed or 6 months after
bets dilengkapi atau 6 bulan setelah
the latest expiration date for the
tanggal daluwarsa produk individual;
individual product, whichever is the later
tanggal terakhir adalah yang
date.
diberlakukan.

Prosedur dan Catatan Distribusi dan


Distribution and Receipt Procedures and
Penerimaan
Records
130. Prosedur distribusi dan penerimaan
130. Distribution and receipt procedures
hendaklah mencakup sistem yang dapat
should include a system by which the
menentukan dengan segera distribusi
distribution or receipt of each unit can
dan penerimaan tiap unit untuk
be readily determined to facilitate its
memudahkan penarikan kembali
recall, if necessary.
produk, bila diperlukan.

131. Catatan distribusi hendaklah meliputi


131. Distribution records should contain
informasi untuk mempermudah
information to readily facilitate the
identifikasi nama dan alamat penerima,
identification of the name and address
tanggal dan jumlah yang diserahkan,
of the consignee, the date and quantity
nomor lot dari unit dan tanggal
delivered, the lot number of the unit(s),
daluwarsa.
and the date of expiration.
Catatan Reaksi Merugikan
Adverse Reaction File
132. Catatan pelaporan keluhan mengenai
132. Records should be maintained of any
reaksi merugikan berkenaan dengan
reports of complaints of adverse
suatu unit produk darah yang timbul
reactions regarding each unit of blood
akibat pengolahan produk darah
product arising as a result of blood
hendaklah disimpan. Penyelidikan
products processing. A thorough
menyeluruh terhadap tiap reaksi
investigation of each reported adverse
merugikan yang dilaporkan hendaklah
reaction should be made. A written
dilakukan. Laporan tertulis mengenai
report of the investigation of adverse
penyelidikan terhadap reaksi
reactions, including conclusions and
merugikan, termasuk kesimpulan dan
follow up, should be prepared and
tindak lanjut, hendaklah disiapkan dan
maintained as part of the record for that
disimpan sebagai bagian dari catatan lot
lot or unit of blood product. When it is
atau unit produk darah. Apabila
determined that the product was at fault
ditetapkan bahwa produk adalah
in causing an administration reaction,
penyebab reaksi pemakaian, salinan
copies of all such written reports should
dari seluruh pelaporan tertulis
be forwarded to and maintained by the
hendaklah diteruskan kepada dan
manufacturer.
disimpan oleh industri.

133. Apabila komplikasi akibat pemakaian


133. When a complication of blood products
produk darah dikonfirmasi berakibat
administration is confirmed to be fatal,
fatal, hendaklah Badan Pengawas Obat
the National Agency of Drug and Food
dan Makanan (BPOM) diberitahu
Control (NADFC) should be notified by
melalui telepon atau telefaks sesegera
telephone or telefax as soon as
mungkin; pelaporan tertulis mengenai
possible; a written report of the
investigasi hendaklah disampaikan
investigation should be submitted to the
kepada BPOM dalam 7 (tujuh) hari
NADFC within 7 days after the fatality,
setelah kejadian fatal oleh lembaga
by the administration institution.
yang memberikan produk kepada
pasien.
ANEKS 6
ANNEX 6

PEMBUATAN MANUFACTURE OF
OBAT INVESTIGATIONAL
INVESTIGASI MEDICINAL PRODUCTS
UNTUK UJI KLINIS FOR CLINICAL TRIALS
PRINSIP
PRINCIPLE
Obat investigasi atau obat yang digunakan
Investigational products or medicinal products
untuk uji klinis hendaklah dibuat mengikuti
intended for use in clinical trials should be
prinsip dan pedoman rinci CPOB. Secara
produced in accordance with the principles
umum, bab-bab umum Pedoman CPOB
and the detailed guidelines of GMP for
berlaku untuk obat investigasi, kecuali
medicinal products. The general chapters of
dinyatakan lain. Prosedur hendaklah dibuat
the GMP Guidelines apply to investigational
fleksibel untuk memungkinkan perubahan
medicinal products, unless otherwise stated.
seiring dengan peningkatan pengetahuan
Procedures need to be flexible to provide for
tentang proses, dan sesuai dengan tahap
changes as knowledge of the process
pengembangan produk.
increases, and appropriate to the stage of
development of the product.
Dalam uji klinis, tambahan risiko mungkin
In clinical trials there may be added risk to
terjadi pada subyek uji dibandingkan dengan
participating subjects compared to patients
pasien yang diobati dengan produk yang
treated with marketed products. The
sudah beredar. Penerapan CPOB pada
application of GMP to the manufacture of
pembuatan obat investigasi bertujuan untuk
investigational medicinal products is intended
menjamin subyek uji tidak berada dalam
to ensure that trial subjects are not placed at
kondisi berisiko, dan hasil uji klinis tidak
risk, and that the results of clinical trials are
dipengaruhi oleh keamanan, mutu atau
unaffected by inadequate safety, quality or
kemanjuran yang tidak memadai akibat dari
efficacy arising from unsatisfactory
proses pembuatan yang tidak baik. Selain itu,
manufacture. Equally, it is intended to ensure
CPOB juga menjamin konsistensi antar bets
that there is consistency between batches of
obat investigasi yang sama, yang digunakan
the same investigational medicinal products
untuk uji klinis yang sama atau berbeda, dan
used in the same or different clinical trials, and
bahwa perubahan selama pengembangan
that changes during the development of an
obat investigasi didokumentasikan dan
investigational medicinal products are
dijustifikasi dengan cukup.
adequately documented and justified.
Pembuatan obat investigasi lebih kompleks
The production of investigational medicinal
dibandingkan dengan produk yang beredar
products involves added complexity in
karena kekurangan prosedur tetap yang rutin,
comparison to marketed products by virtue of
variasi desain uji klinis, desain pengemasan
the lack of fixed routines, variety of clinical trial
selanjutnya, dan sering kali kebutuhan untuk
designs, consequent packaging designs, the
pengacakan dan ketersamaran (blinding),
need, often, for randomisation and blinding
serta risiko pencemaran silang dan
and increased risk of product cross-
kecampurbauran. Di samping itu,
contamination and mix-up. Furthermore, there
kemungkinan kurang pengetahuan mengenai
may be incomplete knowledge of the potency
potensi dan toksisitas obat serta validasi
and toxicity of the product and a lack of full
proses yang tidak lengkap, atau, penggunaan
process validation, or, marketed products may
produk beredar yang sudah dikemas ulang
be used which have been re-packaged or
atau dimodifikasi dengan cara tertentu dapat
modified in some way.
menambah kompleksitas pembuatan obat

Edisi 2012 2012 Edition


- 221
Aneks 6 – Pembuatan Obat Investigasi Annex 6 – Manufacture of Investigational
Untuk Uji Klinis Medicinal Products for
Clinical Trials
investigasi .

Tantangan tersebut di atas membutuhkan


These challenges require personnel with a
personil yang memiliki pemahaman
thorough understanding of, and training in, the
menyeluruh dan sudah mendapat pelatihan
application of GMP to investigational
tentang pelaksanaan CPOB untuk obat
medicinal products. Co-operation is required
investigasi. Dibutuhkan kerja sama dengan
with trial sponsors who undertake the ultimate
sponsor yang menerima tanggung jawab akhir
responsibility for all aspects of the clinical trial
untuk semua aspek uji klinis termasuk mutu
including the quality of investigational
dari obat investigasi tersebut.
medicinal products.
Kompleksitas yang meningkat dari kegiatan
The increased complexity in manufacturing
pembuatan obat investigasi membutuhkan
operations requires a highly effective quality
sistem mutu yang efektif.
system.

MANAJEMEN MUTU
QUALITY MANAGEMENT
1. Sistem mutu yang didesain, dibuat dan
1. The Quality System, designed, set up and
diverifikasi oleh industri farmasi atau
verified by the manufacturer or importer,
importir, hendaklah diuraikan dalam
should be described in written procedures
prosedur tertulis dan diberikan kepada
available to the sponsor, taking into
sponsor, dengan mempertimbangkan
account the GMP principles and
prinsip dan pedoman CPOB yang
guidelines applicable to investigational
berkaitan dengan obat investigasi .
medicinal products.
2. Beberapa proses pembuatan obat
2. Some of the production processes of
investigasi yang tidak memiliki izin edar
investigational medicinal products which
mungkin tidak divalidasi sampai tingkat
have no marketing authorization may not
yang diperlukan untuk produksi rutin.
be validated to the extent necessary for a
Untuk produk steril, validasi proses
routine production. For sterile products,
sterilisasi hendaklah dilakukan dengan
the validation of sterilizing processes
standar yang sama seperti untuk obat
should be of the same standard as for
yang mendapat izin edar.
products authorized for marketing.
3. Spesifikasi dan prosedur pembuatan
3. The product specifications and
produk dapat diubah selama
manufacturing instructions may be
pengembangan produk tetapi
changed during development but full
pengawasan penuh dan ketertelusuran
control and traceability of the changes
terhadap perubahan hendaklah
should be maintained.
dipertahankan.

PERSONALIA
PERSONNEL
4. Hendaklah personil penanggung jawab
4. Although it is likely that the number of
produksi dan pengawasan mutu terpisah,
staff involved will be small, there should
walaupun jumlah personil yang terlibat
be separate people responsible for
mungkin hanya sedikit. Semua kegiatan
production and quality control. All
produksi hendaklah di bawah
production operations should be carried
pengawasan personil penanggung jawab
out under control of a clearly identified
yang ditunjuk. Personil yang bertanggung
responsible person. The person
jawab untuk meluluskan obat investigasi
responsible for release of investigational
hendaklah sudah mengikuti pelatihan
medicinal products should be
yang sesuai mengenai sistem mutu, spesifik untuk jenis produk ini, dan memiliki
CPOB dan peraturan pemerintah yang pengetahuan luas mengenai proses
Edisi 2012 2012 Edition
- 222
Aneks 6 – Pembuatan Obat Investigasi Annex 6 – Manufacture of Investigational
Untuk Uji Klinis Medicinal Products for
Clinical Trials
pengembangan kefarmasian dan uji appropriately trained in quality systems,
klinis. Personil tersebut harus independen GMP and regulatory requirements
dari personil penanggung jawab produksi. specific to these types of products and
should therefore have a broad knowledge
of pharmaceutical development and
BANGUNAN, FASILITAS DAN PERALATAN clinical trial processes. He or she must be
independent of the person responsible for
5. Selama pembuatan obat investigasi, production.
kemungkinan terdapat produk berbeda
yang diproses dalam bangunan, fasilitas
dan pada waktu yang sama; hal ini PREMISES AND EQUIPMENT
memperkuat akan kebutuhan untuk
memperkecil semua risiko pencemaran 5. During manufacture of investigational
termasuk pencemaran silang dan medicinal products, it may be that
kecampurbauran dengan menggunakan different products are handled in the
prosedur yang sesuai. same premises and at the same time,
and this reinforces the need to minimize
6. Untuk pembuatan produk tertentu (lihat all risks of contamination, including cross-
Bab 3 Bangunan dan Fasilitas, Butir contamination and product mix-up, by
3.10), proses pembuatan beberapa bets using appropriate procedures.
secara berurutan diperbolehkan tanpa
perlu menggunakan sarana khusus dan
self-contained. Mengingat toksisitas 6. For the production of the particular
bahan mungkin belum sepenuhnya products (see Chapter 3 Premises,
diketahui, kebersihan sangat penting Section 3.10) campaign working may be
untuk diperhatikan; dan perlu
acceptable in place of dedicated and self-
dipertimbangkan kelarutan produk dan
contained facilities. Because the toxicity
bahan pembantu dalam berbagai larutan
of the materials may not be fully known,
pembersih.
cleaning is of particular importance;
account should be taken of the solubility
7. Beberapa permasalahan dapat terjadi of the product and of excipients in various
pada validasi proses aseptis untuk cleaning solvents.
ukuran bets yang kecil; dalam hal ini
jumlah unit yang diisi kemungkinan
adalah jumlah maksimum dalam
produksi. Pengisian dan penutupan 7. Validation of aseptic processes presents
wadah yang dilakukan secara manual special problems when the batch size is
sering kali merupakan tantangan yang small; in these cases the number of units
besar terhadap sterilitas sehingga filled may be the maximum number filled
perhatian yang lebih ketat diperlukan in production. Filling and sealing is often
untuk pemantuan lingkungan. a hand operation presenting great
challenges to sterility so enhanced
attention should be given to
DOKUMENTASI
environmental monitoring.
Spesifikasi dan Instruksi

8. Spesifikasi (bahan awal, bahan


pengemas primer, produk antara, produk DOCUMENTATION

Specifications and Instructions

8. Specifications (for starting materials,


primary packaging materials,
ruahan dan produk jadi), prosedur pengemasan induk hendaklah
pengolahan induk dan prosedur komprehensif sesuai dengan
Edisi 2012 2012 Edition
- 223
Aneks 6 – Pembuatan Obat Investigasi Annex 6 – Manufacture of Investigational
Untuk Uji Klinis Medicinal Products for
Clinical Trials
perkembangan ilmu pengetahuan intermediates, bulk products and
mutakhir. Dokumen tersebut hendaklah finished products), master processing
dikaji ulang secara berkala selama procedures and master packaging
pengembangan dan dimutakhirkan sesuai procedures should be as comprehensive
kebutuhan. Tiap versi baru hendaklah as possible given the current state of
memerhatikan data terakhir, teknologi knowledge. They should be periodically
terkini yang digunakan, peraturan dan re-assessed during development and
persyaratan farmakope, serta hendaklah updated as necessary. Each new version
memudahkan ketertelusuran dokumen should take into account the latest data,
sebelumnya. Tiap perubahan hendaklah current technology used, regulatory and
dilakukan sesuai prosedur tertulis, pharmacopoeial requirements, and
dengan memerhatikan implikasi terhadap should allow traceability to the previous
mutu produk seperti stabilitas dan document. Any changes should be
bioekivalensi. carried out according to a written
procedure, which should address any
9. Prosedur pengolahan induk dan prosedur
implications for product quality such as
pengemasan induk mungkin tidak perlu
stability and bioequivalence.
dibuat, tetapi untuk tiap kegiatan
pembuatan atau pasokan bahan
hendaklah dibuat instruksi dan catatan 9. It may not be necessary to produce
tertulis yang jelas dan memadai. Catatan master processing procedures and
sangatlah penting untuk menyiapkan master packaging procedures, but for
dokumen versi terakhir yang akan every manufacturing operation or supply
digunakan dalam pembuatan rutin. there should be clear and adequate
written instructions and written records.
Records are particularly important for the
10. Rasional perubahan hendaklah dicatat
preparation of the final version of the
dan konsekuensi perubahan mutu produk
documents to be used in routine
dan uji klinis yang sedang berjalan
manufacture.
hendaklah diinvestigasi dan
didokumentasikan. 10. Rationales for changes should be
recorded and the consequences of a
11. Catatan bets hendaklah disimpan minimal
change on product quality and on any on-
5 (lima) tahun sesudah uji klinis selesai
going clinical trials should be investigated
atau minimal 5 (lima) tahun sesudah
and documented.
pemberhentian uji klinis secara resmi
atau sesuai peraturan yang berlaku. 11. Batch manufacturing records should be
retained for at least 5 years after
completion of the clinical trial or at least 5
Order
years after formal discontinuation or in
conformance with the applicable
12. Order dilakukan oleh atau atas nama regulatory requirement(s).
sponsor kepada industri farmasi. Order
tersebut hendaklah mencantumkan Order
permintaan pengolahan dan/atau
pengemasan suatu jumlah unit tertentu 12. The order should request the processing
serta pengirimannya. Order hendaklah and/or packaging of a certain number of
tertulis (walaupun dapat dikirimkan units and/or their shipping and be given
secara elektronis) dan cukup teliti untuk by or on behalf of the sponsor to the
menghindarkan makna ganda. Order manufacturer. It should be in writing
(though it may be transmitted by
electronic means), and precise enough to
avoid any ambiguity. It should be formally
authorized and refer to the Product
hendaklah diotorisasi secara resmi dan Produk dan protokol uji klinis yang relevan
merujuk kepada Dokumen Spesifikasi sesuai kebutuhan.
Edisi 2012 2012 Edition
- 224
Aneks 6 – Pembuatan Obat Investigasi Annex 6 – Manufacture of Investigational
Untuk Uji Klinis Medicinal Products for
Clinical Trials
Specification File and the relevant clinical
Dokumen Spesifikasi Produk trial protocol as appropriate.
13. Dokumen Spesifikasi Produk hendaklah
selalu dimutakhirkan selama pengem-
bangan produk dan memastikan Product Specification File
penelusuran yang tepat terhadap versi
terdahulu. Dokumen hendaklah 13. The Product Specification File should be
mencakup atau merujuk kepada continually updated as development of
spesifikasi dan metode analisis untuk the product proceeds, ensuring
bahan awal, bahan pengemas, produk appropriate traceability to the previous
antara, produk ruahan dan produk jadi; versions. It should include, or refer to,
metode pembuatan; pengujian dan specifications and analytical methods for
metode selama-proses; kopi label yang starting materials, packaging materials,
disetujui; pelulusan bets; protokol uji klinis intermediate, bulk and finished product;
yang relevan dan kode pengacakan, manufacturing methods; in-process
sebagaimana mestinya; kesepakatan testing and methods; approved label
teknis yang relevan dengan pemberi copy; batch release; relevant clinical trial
kontrak, sebagaimana mestinya; data protocols and randomisation codes, as
stabilitas; kondisi penyimpanan dan appropriate; relevant technical
pengiriman. Tetapi semua dokumen agreements with contract givers, as
tersebut di atas tidak dimaksudkan appropriate; stability data; storage and
sebagai dokumen yang eksklusif atau shipment conditions. But these items are
yang sudah lengkap. Isi dokumen akan not intended to be exclusive or
bervariasi tergantung dari produk dan exhaustive. The contents will vary
tahap pengembangannya. depending on the product and stage of
development.
Prosedur Pengolahan Induk dan Prosedur
Pengemasan Induk

14. Tiap kegiatan pembuatan atau pasokan


hendaklah mempunyai prosedur dan Master Processing Procedures and Master
catatan tertulis yang jelas dan memadai. Packaging Procedures
Untuk kegiatan yang tidak dilakukan
berulang-ulang, tidak perlu membuat 14. For every manufacturing operation or
prosedur pengolahan induk dan prosedur supply there should be clear and
pengemasan induk. Catatan sangatlah adequate written instructions and written
penting untuk menyiapkan dokumen versi records. Where an operation is not
terakhir yang akan digunakan dalam repetitive it may not be necessary to
pembuatan rutin yang sudah mendapat produce master processing procedures
izin edar. Tiap perubahan hendaklah and master packaging procedures.
diotorisasi oleh personil yang Records are particularly important for the
bertanggung jawab dan didokumentasi- preparation of the final version of the
kan dengan baik. documents to be used in routine
manufacture once the marketing
15. Informasi yang tertera pada Dokumen
authorization is granted. Any changes
Spesifikasi Produk hendaklah digunakan
should be authorized by a responsible
untuk menyusun instruksi tertulis yang
person and be clearly recorded.
rinci pada proses pengolahan,
pengemasan, pengujian pengawasan 15. The information in the Product
Specification File should be used to
produce the detailed written instructions
on processing, packaging, quality control
testing, storage conditions and shipping.

Edisi 2012 2012 Edition


- 225
mutu, kondisi penyimpanan dan
pengiriman produk.

16. Prosedur pengemasan dilakukan


16. Packaging procedures are based on the
berdasarkan order. Berbeda dengan
order. Contrary to what happens with
proses produksi obat berskala besar yang
large-scale manufacturing of licensed
sudah mendapat izin edar, bets obat
medicinal products, batches of
investigasi dapat dibagi ke dalam
investigational medicinal products may be
kemasan bets berbeda dan dikemas
subdivided into different packaging
dalam beberapa kegiatan selama jangka
batches and packaged in several
waktu tertentu.
operations over a period of time.
17. Obat investigasi harus dikemas tersendiri
17. Investigational medicinal products must
untuk masing-masing subyek yang
be packed in an individual way for each
dilibatkan dalam uji klinis. Jumlah unit
subject included in the clinical trial. The
obat yang akan dikemas hendaklah
number of units to package should be
ditentukan sebelum proses pengemasan
specified prior to the start of the
dimulai. Hendaklah juga
packaging operations, considering also
mempertimbangkan jumlah sampel untuk
the number of units necessary for
pengujian mutu dan sampel pertinggal.
carrying out quality controls and the
Rekonsiliasi hendaklah dilakukan pada
number of samples to be kept. A
akhir proses pengemasan dan pelabelan.
reconciliation should take place at the
end of the packaging and labelling
process.
Catatan Bets
Batch Records
18. Catatan bets hendaklah dijaga agar
18. Batch records should be kept in sufficient
cukup rinci mencantumkan urutan
detail for the sequence of operations to
kegiatan untuk kemudian ditentukan
be accurately determined. These records
secara akurat. Catatan ini hendaklah
should contain any relevant remarks
memuat keterangan yang relevan yang
which justify the procedures used and
membenarkan prosedur yang digunakan
any changes made, enhance knowledge
dan perubahan apa pun yang dilakukan,
of the product and develop the
peningkatan pengetahuan tentang produk
manufacturing operations.
dan pengembangan kegiatan pembuatan.

PRODUKSI
PRODUCTION
Bahan awal
Starting Materials
19. Mutu bahan awal dapat memengaruhi
19. The consistency of production may be
konsistensi produksi, oleh karena itu sifat
influenced by quality of the starting
fisik dan kimiawi bahan awal hendaklah
materials. Their physical and chemical
ditetapkan, didokumentasikan dalam
properties should therefore be defined,
spesifikasi dan dikendalikan. Spesifikasi
documented in their specifications and
bahan awal aktif hendaklah dibuat
controlled. Specifications for active
komprehensif sesuai dengan
starting materials should be as
perkembangan ilmu pengetahuan
comprehensive as possible, given the
mutakhir. Spesifikasi baik bahan awal
current state of knowledge. Specifications
aktif maupun bahan awal nonaktif
for both active and non-active starting
(eksipien) hendaklah dikaji ulang secara
materials (excipients) should be
berkala selama pengembangan dan bila
periodically re-assessed during
perlu dimutakhirkan. 20. Informasi rinci tentang mutu bahan aktif dan
bahan pembantu hendaklah tersedia untuk
mengetahui dan, bila perlu, untuk development and updated as necessary.
melakukan variasi dalam produksi.
20. Detailed information on the quality of
active and non-active starting materials
Bahan Pengemas
should be available in order to recognise
and, as necessary, allow for variation of
21. Pemeriksaan spesifikasi dan the production.
pengawasan mutu hendaklah mencakup
tindakan untuk menghindarkan ketidak- Packaging Materials
tersamaran (un-blinding) yang tidak
diharapkan karena perubahan pemerian
21. Specifications and quality control checks
antara bets yang berbeda dari bahan
should include measures to guard against
pengemas.
unintentional un-blinding due to changes
in appearance between different batches
Kegiatan Pembuatan
of packaging materials.
22. Selama pengembangan parameter kritis
hendaklah diidentifikasi dan pengawasan
selama-proses diutamakan untuk Manufacturing Operations
mengendalikan proses. Parameter
produksi dan pengawasan selama-proses 22. During development critical parameters
sementara disimpulkan dari pengalaman, should be identified and in-process
termasuk yang diperoleh dari kegiatan controls primarily used to control the
pengembangan awal. Pertimbangan yang process. Provisional production
cermat oleh personil kunci dibutuhkan parameters and in-process controls may
untuk menyusun instruksi dan be deduced from prior experience,
mengadaptasikannya secara berkesinam- including that gained from earlier
bungan sesuai dengan pengalaman development work. Careful consideration
produksi yang diperoleh. Parameter yang by key personnel is called for in order to
diidentifikasi dan dikendalikan hendaklah formulate the necessary instructions and
dapat dipertanggungjawabkan berdasar- to adapt them continually to the
kan pengetahuan yang ada pada saat itu. experience gained in production.
Parameters identified and controlled
23. Proses produksi untuk obat investigasi
should be justifiable based on knowledge
tidak diharapkan untuk divalidasi sampai
available at the time.
tingkat yang diperlukan untuk produksi
rutin, tetapi bangunan, fasilitas dan
peralatan perlu divalidasi. Untuk produk
23. Production processes for investigational
steril, validasi proses sterilisasi hendaklah
medicinal products are not expected to be
dilakukan dengan standar yang sama
validated to the extent necessary for
seperti untuk produk yang mendapat izin
routine production but premises and
edar. Bila dipersyaratkan, inaktifasi atau
equipment are expected to be validated.
pemusnahan virus dan impuritas
For sterile products, the validation of
(impurity) yang berasal dari makhluk
sterilizing processes should be of the
hidup hendaklah dilakukan, untuk
same standard as for products authorized
menjamin keamanan produk bioteknologi,
for marketing. Likewise, when required,
dengan mengacu pada prinsip ilmiah dan
virus inactivation/removal and that of
teknik yang ditetapkan pada pedoman
yang berlaku. other impurities of biological origin should
be demonstrated, to assure the safety of
biotechnologically derived products, by
following the scientific principles and
techniques defined in the available
guidance in this area.
24. Pada validasi proses aseptis dapat terjadi merupakan jumlah maksimum yang diisi
masalah, bila ukuran bets kecil; dalam hal dalam produksi. Bila memungkinkan, dan juga
ini, jumlah unit yang diisi mungkin konsisten dengan proses simulasi, jumlah unit
yang lebih besar hendaklah diisi media 24. Validation of aseptic processes presents
untuk mendapatkan hasil dengan tingkat special problems when the batch size is
kepercayaan yang lebih tinggi. Pengisian small; in these cases the number of units
dan penutupan wadah yang dilakukan filled may be the maximum number filled
secara manual atau semiotomatis sering in production. If practicable, and
kali merupakan tantangan besar terhadap otherwise consistent with simulating the
sterilitas sehingga perhatian yang lebih, process, a larger number of units should
diperlukan untuk pelatihan operator dan be filled with media to provide greater
memvalidasi teknik aseptik dari tiap confidence in the results obtained. Filling
operator. and sealing is often a manual or semi-
automated operation presenting great
25. Bilamana harus dilakukan, maka upaya
challenges to sterility so enhanced
inaktifasi atau pemusnahan virus
attention should be given to operator
dan/atau impuritas yang berasal dari
training, and validating the aseptic
makhluk hidup hendaklah tidak boleh
technique of individual operators.
kurang dari produk yang sudah mendapat
izin edar.
25. Where applicable virus inactivation/
26. Prosedur pembersihan hendaklah sangat
removal and/or other impurities of
ketat dan didesain mengingat
biological origin should be no less than
pengetahuan yang tidak lengkap tentang
for products authorized for marketing.
toksisitas dari obat investigasi. Bila
proses seperti pencampuran belum
divalidasi, pengujian tambahan mungkin
diperlukan.
26. Cleaning procedures should be very
stringent and designed in the light of the
Prinsip Produk Pembanding
incomplete knowledge of the toxicity of
the investigational product. Where
processes such as mixing have not been
27. Pada studi di mana obat investigasi
validated, additional quality control testing
dibandingkan dengan produk yang
may be necessary.
beredar, hendaklah diberikan perhatian
untuk menjamin integritas dan mutu dari
Principles Applicable to Comparator
produk pembanding (bentuk sediaan
Product
akhir, bahan pengemas, kondisi
penyimpanan, dll). Bila dilakukan
27. In studies whereby an investigational
perubahan yang signifikan terhadap
medicinal product is compared with a
produk, hendaklah tersedia data [misal
marketed product, attention should be
data stabilitas, disolusi terbanding,
paid to ensure the integrity and quality of
ketersediaan hayati (bioavailability)] untuk
the comparator product (final dosage
membuktikan bahwa perubahan tersebut
form, packaging materials, storage
tidak mengubah karakteristik mutu produk
conditions, etc.). If significant changes
asal secara signifikan.
are to be made to the product, data
should be available (e.g. stability,
28. Tanggal daluwarsa yang tercantum pada
comparative dissolution, bioavailability) to
kemasan asli telah ditetapkan untuk
prove that these changes do not
produk obat dengan kemasan tertentu,
significantly alter the original quality
dan mungkin tidak dapat diberlakukan
characteristics of the product.

28. Because the expiry date stated on the


original package has been determined for
the medicinal products in that particular
package and may not be applicable to the
untuk produk yang dikemas ulang dalam jawab sponsor untuk memerhatikan sifat
wadah yang berbeda. Adalah tanggung produk, karakteristik wadah dan kondisi
penyimpanan produk yang dikemas product where it has been repackaged in
ulang, dalam penetapan tanggal a different container, it is the
daluwarsa yang akan dicantumkan pada responsibility of the sponsor, taking into
label kemasan ulang. Tanggal tersebut account the nature of the product, the
tidak boleh lebih lama dari tanggal characteristics of the container and the
daluwarsa yang tercantum pada kemasan storage conditions to which the article
asli. may be subjected, to determine a suitable
use-by date to be placed on the label.
29. Jika data stabilitas tidak ada atau bila
Such date is not later than the expiry date
studi stabilitas tidak dilakukan selama uji
of the original package.
klinis, tanggal daluwarsa hendaklah tidak
melampaui 25% dari sisa waktu antara
tanggal pengemasan ulang dan tanggal 29. In the absence of stability data or if
daluwarsa pada wadah kemasan asli stability is not followed during the clinical
atau 6 bulan dari tanggal pengemasan trial such date should not exceed 25% of
ulang obat tersebut, mana pun yang lebih the remaining time between the date of
awal. repackaging and the expiry date on the
original manufacturer’s bulk container or
Kegiatan Ketersamaran (Blinding)
a six month period from the date the
medicinal products is repackaged,
30. Bila produk disamarkan (blinded),
whichever is earlier.
hendaklah tersedia suatu sistem untuk
menjamin bahwa ketersamaran (blind) Blinding Operations
terlaksana dan dipertahankan untuk
memungkinkan identifikasi produk
30. Where products are blinded, systems
tersamar (blinded) jika diperlukan,
should be in place to ensure that the blind
termasuk nomor bets produk sebelum
is achieved and maintained while allowing
kegiatan ketersamaran (blinding)
for identification of “blinded” products
dilakukan. Identifikasi cepat produk
when necessary, including the batch
hendaklah tetap dilakukan dalam
numbers of the products before the
keadaan darurat.
blinding operation. Rapid identification of
product should also be possible in an
31. Sampel dari obat investigasi yang
emergency.
disamarkan (blinded) hendaklah
disimpan.

Pengacakan Kode
31. Samples of blinded investigational
medicinal products should be retained.
32. Prosedur hendaklah menguraikan
pembuatan, pengamanan, distribusi,
penanganan dan penyimpanan tiap Randomisation Code
pengacakan kode yang digunakan untuk
pengemasan obat investigasi dan
32. Procedures should describe the
mekanisme pemecahan kode.
generation, security, distribution, handling
Dokumentasi yang sesuai hendaklah
and retention of any randomisation code
disimpan.
used for packaging investigational
products, and code-break mechanisms.
Appropriate records should be
maintained.
Pengemasan diminimalkan dengan menggunakan prosedur
yang tepat dan/atau, peralatan khusus yang
33. Selama pengemasan obat investigasi sesuai serta pelatihan personil yang relevan.
mungkin perlu penanganan produk yang
berbeda pada jalur pengemasan yang 34. Pengemasan dan pelabelan obat investigasi
sama pada waktu yang sama. Dalam hal cenderung lebih kompleks dan mengandung
ini, risiko tercampurnya produk harus kemungkinan terjadi kesalahan (yang sulit
dideteksi) lebih besar dibandingkan Packaging
produk yang beredar, terutama apabila
menggunakan produk tersamar (blinded) 33. During packaging of investigational
dengan pemerian serupa. Tindakan medicinal products, it may be necessary
pencegahan terhadap kesalahan
to handle different products on the same
pelabelan seperti rekonsiliasi label,
packaging line at the same time. The risk
kesiapan jalur pengemasan, pengawasan
of product mix up must be minimised by
selama- proses yang dilakukan oleh
using appropriate procedures and/or,
personil terlatih hendaklah lebih
specialised equipment as appropriate and
diintensifkan.
relevant staff training.
35. Pengemasan harus menjamin obat
investigasi berada dalam kondisi yang 34. Packaging and labelling of investigational
baik selama transportasi dan medicinal products are likely to be more
penyimpanan di tujuan antara. Kemasan complex and more liable to errors (which
luar yang terbuka atau rusak selama are also harder to detect) than for
transportasi hendaklah dapat langsung marketed products, particularly when
ditandai dan dicatat. “blinded” products with similar
appearance are used. Precautions
Pelabelan
against mislabelling such as label
reconciliation, line clearance, in-process
36. Informasi di bawah ini hendaklah
control checks by appropriately trained
dicantumkan pada label, kecuali
staff should accordingly be intensified.
ketiadaan informasi tersebut dapat
dipertanggungjawabkan, misalnya, peng-
gunaan sistem pengacakan elektronis
terpusat: 35. The packaging must ensure that the
a) Nama, alamat dan nomor telepon investigational medicinal products remain
sponsor, organisasi peneliti penerima in good condition during transport and
kontrak atau peneliti [kontak utama storage at intermediate destinations. Any
untuk mendapatkan informasi
opening or tampering of the outer
produk, uji klinis dan apabila terjadi
packaging during transport should be
pembatalan ketersamaran
readily discernible and recorded.
(unblinding) darurat];
b) bentuk sediaan, cara pemberian, Labelling
jumlah unit dosis, dan dalam hal uji
klinis terbuka diperlukan nama/yang
36. The following information should be
mengidentifikasi dan kekuat-
included on labels, unless its absence
an/potensi;
can be justified, e.g. use of a centralised
electronic randomisation system:

a) name, address and telephone


number of the sponsor, contract
research organisation or investigator
(the main contact for information on
the product, clinical trial and
emergency unblinding;

b) pharmaceutical dosage form, route of


administration, quantity of dosage
units, and in the case of open trials,
the name/identifier and
strength/potency;
c) nomor bets dan/atau kode untuk dan kegiatan pengemasan;
mengidentifikasi kandungan produk d) kode referen uji klinis untuk identifikasi uji,
tempat uji, peneliti dan sponsor bila c) the batch and/or code number to
tidak disebutkan di bagian lain; identify the contents and packaging
e) nomor identifikasi subyek uji/kode operation;
perlakuan dan bila relevan, nomor d) a trial reference code allowing
kunjungan; identification of the trial, site,
f) nama peneliti (bila tidak disebutkan investigator and sponsor if not given
pada butir a) atau d)); elsewhere;
g) petunjuk penggunaan (referen dapat e) the trial subject identification
dilihat pada brosur atau dokumen number/treatment code and where
lain untuk subyek uji atau orang yang
relevant, the visit number;
diberikan obat);
f) the name of the investigator (if not
included in (a) or (d));
h) “hanya untuk uji klinis” atau kalimat g) directions for use (reference may be
lain yang berarti sama made to a leaflet or other explanatory
i) kondisi penyimpanan; document intended for the trial
j) periode penggunaan (masa pakai, subject or person administering the
tanggal daluwarsa atau tanggal uji product);
ulang yang berlaku) dalam format h) “For clinical trial use only” or similar
bulan/tahun dan hindari pernyataan wording;
yang dapat bermakna ganda; dan i) the storage conditions;
k) “Jauhkan dari jangkauan anak” j) period of use (use-by date, expiry
kecuali jika produk tersebut date or re-test date as applicable), in
digunakan untuk uji klinis dan tidak month/year format and in a manner
dibawa pulang oleh subyek uji. that avoids any ambiguity; and
37. Alamat dan nomor telepon kontak utama k) “keep out of reach of children” except
untuk mendapatkan informasi tentang when the product is for use in trials
produk, uji klinis dan untuk pembatalan where the product is not taken home
ketersamaran (unblinding) darurat tidak by subjects.
perlu dicantumkan pada label apabila
subyek uji sudah diberikan brosur atau
37. The address and telephone number of
kartu yang merinci hal tersebut dan telah
the main contact for information on the
diinstruksikan untuk selalu
product, clinical trial and for emergency
menyimpannya.
un-blinding need not appear on the label
where the subject has been given a
38. Simbol atau piktogram dapat
leaflet or card which provides these
dicantumkan pada kemasan luar untuk
details and has been instructed to keep
menjelaskan informasi tertentu yang
this in their possession at all times.
disebut di atas dan permintaan untuk
“kembalikan kemasan kosong dan produk
yang tidak digunakan”. Informasi 38. The outer packaging may include
tambahan, misal, tiap peringatan dan symbols or pictograms to clarify certain
instruksi penanganan, bila berlaku, dapat information, mentioned above and the
ditampilkan sesuai order. Kopi tiap jenis request “return empty packaging and
label hendaklah disimpan dalam catatan unused products”. Additional information
bets. for example any warnings and handling
instructions, where applicable may be
39. Keterangan tertentu hendaklah ditulis
displayed according to the order. A copy
dalam bahasa resmi negara di mana obat
of each type of label should be kept in the
batch record.

39. Particulars should appear in the official


language(s) of the country in which the
investigasi akan digunakan. Keterangan Butir 37 hendaklah tercantum pada wadah
tertentu seperti yang disebutkan pada langsung dan pada kemasan luar (kecuali
untuk wadah langsung dalam kasus yang investigational medicinal products is to be
diuraikan di Butir 41 dan 42). Bahasa lain used. The particulars listed above in
dapat dicantumkan. Section 37 should appear on the
immediate container and on the outer
packaging (except for immediate
40. Bila produk akan diberikan kepada containers in the cases described in
subyek uji atau pengobatan dari wadah Sections 41 and 42). Other languages
langsung yang diberikan bersama may be included.
dengan kemasan luar, dan pada
kemasan luar tertera keterangan tertentu 40. When the product is to be provided to the
seperti yang disebutkan pada Butir 37, trial subject or the person administering
informasi berikut di bawah ini hendaklah the medication within an immediate
dicantumkan pada label pada wadah container together with outer packaging
langsung (atau alat bertutup lain yang that is intended to remain together, and
berisi wadah langsung): the outer packaging carries the
particulars listed in Section 37, the
a) nama sponsor, organisasi peneliti
following information shall be included on
penerima kontrak atau peneliti;
the label of the immediate container (or
b) bentuk sediaan, cara pemberian
any sealed dosing device that contains
(kecuali untuk bentuk sediaan padat
the immediate container):
oral), jumlah unit dosis dan dalam hal
a) name of sponsor, contract research
uji label terbuka (open label trials),
organisation or investigator;
nama/yang mengidentifikasi dan
b) pharmaceutical dosage form, route of
kekuatan/potensi;
administration (may be excluded for
c) nomor bets dan/atau nomor kode
oral solid dose forms), quantity of
untuk mengidentifikasi kandungan
dosage units and in the case of open
produk dan kegiatan pengemasan;
label trials, the name/identifier and
d) kode referen uji klinis untuk
strength/potency;
identifikasi uji, tempat uji, peneliti dan
c) batch and/or code number to identify
sponsor bila tidak disebutkan di
the contents and packaging
bagian lain; dan
operation;
e) nomor identifikasi subyek uji/kode
d) a trial reference code allowing
perlakuan dan bila relevan, nomor
identification of the trial, site,
kunjungan.
investigator and sponsor if not given
elsewhere;
41. Bila wadah langsung berupa kemasan
e) the trial subject identification
blister atau unit kecil seperti ampul di
number/treatment number and where
mana keterangan yang diperlukan seperti
relevant, the visit number.
yang dijelaskan pada Butir 36 tidak bisa
dicantumkan, kemasan luar hendaklah 41. If the immediate container takes the form
diberi label yang mencantumkan of blister packs or small units such as
keterangan tersebut. Label pada wadah ampoules on which the particulars
langsung hendaklah mencantumkan : required in Section 36 cannot be
a) nama sponsor, organisasi peneliti displayed, outer packaging should be
penerima kontrak atau peneliti; provided bearing a label with those
b) cara pemberian (kecuali untuk particulars. The immediate container
bentuk sediaan padat oral), dan should nevertheless contain the following:
dalam hal uji label terbuka (open a) name of sponsor, contract research
label trials), nama/yang organisation or investigator;
mengidentifikasi dan b) route of administration (may be
excluded for oral solid dose forms)
and in the case of open label trials,
the name/identifier and
strength/potency;
kekuatan/potensi; untuk mengidentifikasi kandungan produk
c) nomor bets dan/atau nomor kode dan kegiatan pengemasan;
d) kode referen uji klinis untuk
identifikasi uji, tempat uji, peneliti dan c) batch and/or code number to identify
sponsor bila tidak disebutkan di the contents and packaging
bagian lain;dan operation;
e) nomor identifikasi subyek uji/kode d) a trial reference code allowing
perlakuan dan bila relevan, nomor identification of the trial, site,
kunjungan. investigator and sponsor if not given
elsewhere; and
42. Untuk uji klinis dengan karakteristik e) the trial subject identification
tertentu keterangan berikut hendaklah number/treatment number and where
ditambahkan pada wadah asli tetapi tidak relevant, the visit number.
menutupi label asli:
42. For clinical trials with certain
a) nama sponsor, organisasi peneliti characteristics the following particulars
penerima kontrak atau peneliti; dan should be added to the original container
b) kode referen uji klinis untuk but should not obscure the original
identifikasi tempat uji, peneliti dan labelling:
subyek uji. a) name of sponsor, contract research
organisation or investigator; and
43. Bila diperlukan untuk mengubah masa b) trial reference code allowing
pakai, label tambahan hendaklah identification of the trial site,
dicantumkan pada obat investigasi. Label investigator and trial subject.
tambahan ini hendaklah mencantumkan
masa pakai baru dan nomor bets ditulis 43. If it becomes necessary to change the
kembali. Untuk alasan pengendalian use-by date, an additional label should be
mutu, masa pakai tersebut dapat ditulis di affixed to the investigational medicinal
label baru menutupi tanggal masa pakai products. This additional label should
lama tapi tidak menutupi nomor bets asli. state the new use-by date and repeat the
Kegiatan ini hendaklah dilakukan di batch number. It may be superimposed
sarana yang tepat yang mendapatkan izin on the old use-by date, but for quality
Badan POM. Namun, apabila dibenarkan, control reasons, not on the original batch
hal tersebut dapat dilakukan di tempat number. This operation should be
investigasi oleh atau di bawah performed at appropriate site authorized
pengawasan apoteker di tempat uji klinis, by NADFC. However, when justified, it
atau sarjana kesehatan lain sesuai may be performed at the investigational
peraturan Badan POM. Bila tidak site by or under the supervision of the
memungkinkan, hal tersebut dapat clinical trial site pharmacist, or other
dilakukan oleh pemantau uji klinis yang health care professional in accordance
sudah mendapatkan pelatihan yang with NADFC regulations. Where this is
sesuai. Proses ini hendaklah dilakukan not possible, it may be performed by the
berdasarkan prinsip CPOB, prosedur clinical trial monitor(s) who should be
tetap spesifik dan sesuai kontrak, dan appropriately trained. The operation
hendaklah diperiksa oleh personil kedua. should be performed in accordance with
Penambahan label hendaklah GMP principles, specific and standard
didokumentasikan dengan benar pada operating procedures and under contract,
dokumentasi uji klinis dan catatan bets. if applicable, and should be checked by a
second person. This additional labelling
should be properly documented in both
the trial documentation and in the batch
records.
PENGAWASAN MUTU memenuhi spesifikasi.

44. Karena proses produksi ini tidak dapat 45. Pengawasan Mutu hendaklah dilakukan
distandarisasi atau divalidasi menurut Dokumen Spesifikasi Produk dan
sepenuhnya, pengujian adalah hal sesuai informasi yang ditentukan.
penting untuk menjamin tiap bets
QUALITY CONTROL
46. Pengawasan mutu hendaklah difokuskan
pada pemenuhan spesifikasi yang
44. As processes may not be standardised or
mencakup efikasi obat, yaitu :
fully validated, testing takes on more
importance in ensuring that each batch
a) akurasi dosis terapetik atau satuan:
meets its specification.
homogenitas, keseragaman kan-
dungan;
b) pelepasan zat aktif: kelarutan, waktu
45. Quality Control should be performed in
disolusi, dll; dan
accordance with the Product Specification
c) perkiraan stabilitas, bila diperlukan
File and in accordance with the required
pada kondisi dipercepat dan stres,
information.
penentuan kondisi penyimpanan
sementara dan masa pakai produk.
46. Quality Control should especially pay
attention to the compliance with
specifications which bear on the efficacy
47. Bila diperlukan, Pengawasan Mutu
hendaklah juga memverifikasi kesamaan of medicinal products, namely:
pemerian, bau dan rasa dari produk a) accuracy of the therapeutic or unitary
ketersamaran (blinded). dose: homogeneity, content
uniformity;
b) release of active substances:
48. Sampel dari tiap bets obat investigasi,
solubility, dissolution time, etc; and
termasuk produk ketersamaran (blinded)
c) estimation of stability, if necessary in
hendaklah disimpan selama periode yang
accelerated and stress conditions,
ditentukan.
determination of the preliminary
storage conditions and shelf-life of
49. Hendaklah dipertimbangkan untuk
the product.
menyimpan sampel pertinggal dari tiap
proses pengemasan yang berlangsung
47. When necessary, Quality Control should
atau dalam tahap uji sampai laporan uji
also verify the similarity in appearance,
klinis sudah dibuat, untuk mengonfirmasi
smell and taste of “blinded” medicinal
identitas produk apabila terjadi hasil uji
products.
yang tidak konsisten dan menjadi bagian
dari investigasi terhadap hasil uji
48. Samples of each batch of investigational
tersebut.
medicinal products, including blinded
product should be retained for the
required periods.
PELULUSAN BETS
49. Consideration should be given to
50. Pelulusan obat investigasi hendaklah
retaining samples from each packaging
tidak dilakukan sampai personil yang
run/trial period until the clinical report has
berwenang menyatakan bahwa seluruh
been prepared to enable confirmation of
product identity in the event of, and as
part of an investigation into inconsistent
trial results.

RELEASE OF BATCHES

50. Release of investigational medicinal


products should not occur until after the
Authorized Person has certified that the
persyaratan telah dipenuhi. Personil yang unsur yang dijelaskan pada Butir 52.
berwenang hendaklah memerhatikan
relevant requirements have been met.
51. Penilaian tiap bets untuk sertifikasi
The Authorized Person should take into
sebelum pelulusan hendaklah mencakup,
account the elements listed in Section 52
tapi tidak terbatas pada hal berikut:
as appropriate.
a) catatan bets, termasuk laporan
pengawasan, laporan uji selama-
51. Assessment of each batch for certification
proses dan laporan pelulusan yang
prior to release may include as
membuktikan pemenuhan terhadap
appropriate:
Dokumen Spesifikasi Produk, order,
a) batch records, including control
protokol dan kode pengacakan.
reports, in-process test reports and
Catatan tersebut hendaklah
release reports demonstrating
mencakup seluruh penyimpangan
compliance with the product
atau perubahan yang direncanakan,
specification file, the order, protocol
dan tiap pemeriksaan tambahan
and randomisation code. These
beikutnya atau uji lanjutan
records should include all deviations
hendaklah dilengkapi dan disahkan
or planned changes, and any
oleh personil yang berwenang sesuai
consequent additional checks or
sistem mutu yang berlaku;
b) kondisi produksi; tests, and should be completed and
c) status validasi dari fasilitas, proses endorsed by the staff authorized to
dan metode; do so according to the quality
d) pengujian produk jadi dan system;
pemeriksaan kemasan akhir;
b) production conditions;
e) bila relevan, hasil dari semua analisis
c) the validation status of facilities,
atau uji yang dilakukan setelah
processes and methods;
barang diimpor;
f) laporan stabilitas; d) finished product testing and
examination of finished packs;
g) sumber dan verifikasi kondisi
e) where relevant, the results of any
penyimpanan dan pengangkutan;
analyses or tests performed after
h) laporan audit tentang sistem mutu
importation;
industri farmasi;
f) stability reports;
i) dokumen yang menyatakan bahwa
g) the source and verification of
industri farmasi tersebut sudah
conditions of storage and shipment;
mendapatkan izin untuk membuat
h) audit reports concerning the quality
obat investigasi atau pembanding
system of the manufacturer;
untuk ekspor oleh badan otoritas
i) documents certifying that the
berwenang di negara pengekspor;
manufacturer is authorized to
j) bila relevan, persyaratan izin edar,
manufacture investigational
standar CPOB yang digunakan dan
medicinal products or comparators
verifikasi resmi tentang pemenuhan
CPOB; dan for export by the appropriate
authorities in the country of export;
k) faktor lain yang menurut personil j) where relevant, regulatory
yang berwenang berhubungan requirements for marketing
dengan mutu bets. authorization, GMP standards
applicable and any official
52. Relevansi unsur tersebut di atas verificationof GMP compliance; and
dipengaruhi oleh negara asal produk, k) all other factors of which the
pembuat produk, dan status izin edar authorized person is aware that are
relevant to the quality of the batch.
produk (dengan atau tanpa izin edar di
52. The relevance of the above elements is
affected by the country of origin of the
product, the manufacturer, and the
marketed status of the product (with or
negara ketiga) serta tahap
pengembangan produk tersebut.
53. Sponsor hendaklah menjamin bahwa without a marketing authorization, in a
dalam pelulusan bets personil yang third country) and its phase of
berwenang memerhatikan unsur tersebut development.
di atas konsisten dengan persyaratan.
53. The sponsor should ensure that the
elements taken into account by the
54. Bila obat investigasi dibuat atau dikemas authorized person when certifying the
di tempat yang berbeda di bawah batch are consistent with the required
pengawasan personil berwenang yang information.
berbeda, persyaratan pembuatan hen-
daklah diikuti sebagaimana mestinya. 54. Where investigational medicinal products
are manufactured or packaged at
different sites under the supervision of
55. Bila diperbolehkan berdasarkan different authorized persons,
peraturan setempat yang berlaku, requirements should be followed as
pengemasan atau pelabelan dilakukan di applicable.
tempat investigasi, atau di bawah
pengawasan apoteker uji klinis, atau 55. Where, permitted in accordance with local
sarjana kesehatan lain yang sesuai regulations, packaging or labelling is
dengan peraturan yang berlaku, personil carried out at the investigator site by, or
yang berwenang tidak perlu under the supervision of a clinical trials
mengesahkan aktivitas pengemasan atau pharmacist, or other health care
pelabelan tersebut. Namun demikian professional as allowed in those
sponsor bertanggung jawab menjamin regulations, the authorized person is not
bahwa semua aktivitas dilakukan dan required to certify the activity in question.
didokumentasikan dengan memadai The sponsor is nevertheless responsible
menurut prinsip CPOB dan hendaklah for ensuring that the activity is adequately
meminta saran mengenai hal di atas dari documented and carried out in
personil yang berwenang. accordance with the principles of GMP
and should seek the advice of the
authorized person in this regard.
PENGIRIMAN

56. Pengiriman obat investigasi hendaklah


dilakukan menurut instruksi yang
diberikan oleh atau atas nama sponsor SHIPPING
yang tertera pada order pengiriman.
56. Shipping of investigational products
57. Obat investigasi dikirim kepada peneliti should be conducted according to
hanya setelah melewati 2 (dua) tahap instructions given by or on behalf of the
prosedur pelulusan: pelulusan produk sponsor in the shipping order.
oleh personil yang berwenang (technical
green light) dan otorisasi penggunaan 57. Investigational medicinal products are
obat, yang diberikan oleh sponsor sent to an investigator only after a two
(regulatory green light). Kedua pelulusan step release procedure: the release of the
tersebut hendaklah dicatat dan disimpan. product after authorized person
(‘technical green light’) and the
authorization to use the product, given by
58. Prosedur penghilangan kode hendaklah
the sponsor (‘regulatory green light’).
tersedia untuk personil yang ditunjuk
Both releases should be recorded and
retained.

58. De-coding arrangements should be


available to the appropriate responsible
sebelum obat investigasi dikirim ke
tempat investigasi.
59. Pengemasan harus menjamin bahwa personnel before investigational
obat tetap dalam kondisi baik selama medicinal products are shipped to the
pengiriman dan penyimpanan di tujuan investigator site.
antara. Kemasan luar yang terbuka atau
rusak selama pengiriman hendaklah 59. The packaging must ensure that the
ditandai dan ditangani. medicinal products remain in good
condition during transport and storage at
intermediate destinations. Any opening or
60. Pihak sponsor hendaklah menjamin tampering of the outer packaging during
bahwa pengiriman akan diterima di transport should be readily discernible
tempat tujuan dalam kondisi yang and taken care of.
dipersyaratkan dan diketahui oleh
penerima yang berhak. 60. The sponsor should ensure that the
shipment is to be received in the required
61. Inventaris rinci pengiriman yang dibuat conditions and acknowledged by the right
oleh pabrik pembuat atau importir addressee.
hendaklah disimpan. Catatan inventaris
hendaklah mencantumkan identitas
penerima produk tersebut. 61. A detailed inventory of the shipments
made by the manufacturer or importer
62. Pemindahan obat investigasi dari satu should be maintained. It should
tempat uji ke tempat uji lain merupakan particularly mention the addressees’
suatu pengecualian. Pemindahan
identification.
tersebut hendaklah diatur dalam prosedur
tetap. Riwayat produk pada saat di luar
62. Transfers of investigational medicinal
kendali pabrik pembuat, misal melalui
products from one trial site to another
laporan pemantauan uji (trial) dan catatan
should remain the exception. Such
kondisi penyimpanan di tempat uji asal
transfers should be covered by standard
hendaklah dikaji sebagai bagian dari
operating procedures. The product history
penilaian kesesuaian produk untuk
while outside of the control of the
pemindahan dan hendaklah diminta
manufacturer, through for example, trial
saran dari personil yang berwenang.
monitoring reports and records of storage
Produk hendaklah dikembalikan ke pabrik
conditions at the original trial site should
pembuat atau pabrik lain yang berhak
be reviewed as part of the assessment of
untuk dilabel ulang dan, jika perlu,
the product’s suitability for transfer and
disertifikasi oleh personil yang
the advice of the authorized person
berwenang. Catatan hendaklah disimpan
dan dijamin kemudahan should be sought. The product should be
ketertelusurannya. returned to the manufacturer or another
authorized manufacturer for re-labelling
and, if necessary, certification by the
authorized person. Records should be
KELUHAN
retained and full traceability ensured.
63. Kesimpulan dari tiap investigasi yang
dilaksanakan berkaitan dengan keluhan
yang mungkin timbul dari masalah mutu COMPLAINTS
produk hendaklah didiskusikan antara
pabrik pembuat atau importir dan sponsor 63. The conclusions of any investigation
(jika berbeda). Dalam hal ini hendaklah carried out in relation to a complaint
melibatkan personil yang berwenang dan which could arise from the quality of the
product should be discussed between the
manufacturer or importer and the sponsor
(if different). This should involve the
authorized person and those responsible
mereka yang bertanggung jawab untuk menilai semua dampak potensial
terhadap uji klinis yang bersangkutan terhadap uji klinis, pengembangan produk dan
subyek uji. for the relevant clinical trial in order to
assess any potential impact on the trial,
product development and on subjects.
PENARIKAN DAN PENGEMBALIAN

Penarikan

64. Prosedur untuk menarik kembali obat RECALLS AND RETURNS


investigasi dan dokumentasinya (misal:
untuk penarikan produk cacat, kembalian Recalls
setelah uji klinis selesai, kembalian
produk kadaluwarsa) hendaklah disetujui 64. Procedures for retrieving investigational
oleh sponsor, bekerja sama dengan pihak medicinal products and documenting this
pabrik atau importir jika berbeda. Peneliti retrieval (e.g. for defective products
dan pemantau hendaklah memahami recall, returns after trial completion,
kewajiban mereka sesuai yang tercantum expired product return) should be agreed
dalam prosedur penarikan kembali. by the sponsor, in collaboration with the
manufacturer or importer where different.
65. Sponsor hendaklah memastikan bahwa
The investigator and monitor need to
pemasok pembanding atau produk lain
understand their obligations under the
yang digunakan dalam uji klinis memiliki
retrieval procedure.
sistem untuk mengomunikasikan kepada
sponsor untuk menarik kembali produk 65. The sponsor should ensure that the
yang dipasok. supplier of any comparator or other
medication to be used in a clinical trial
Pengembalian
has a system for communicating to the
sponsor the need to recall any product
66. Obat investigasi hendaklah dikembalikan
supplied.
pada kondisi yang disetujui seperti yang
ditetapkan oleh sponsor, diuraikan dalam Returns
prosedur tertulis yang disetujui dan
disahkan oleh personil yang berwenang. 66. Investigational medicinal products should
be returned on agreed conditions defined
67. Kembalian obat investigasi hendaklah
by the sponsor, specified in approved
diidentifikasi dengan jelas dan disimpan
written procedures and approved by the
di area tersendiri dalam kondisi
authorized person.
terkendali. Catatan stok produk
kembalian hendaklah disimpan.
67. Returned investigational medicinal
products should be clearly identified and
stored in an appropriately controlled,
dedicated area. Inventory records of the
PEMUSNAHAN
returned medicinal products should be
kept.
68. Sponsor bertanggung jawab terhadap
pemusnahan obat investigasi yang tidak
digunakan dan/atau dikembalikan. Obat DESTRUCTION
investigasi hendaklah tidak dimusnahkan
sebelum menerima persetujuan tertulis 68. The sponsor is responsible for the
dari sponsor. destruction of unused and/or returned
investigational medicinal products.
Investigational medicinal products should
therefore not be destroyed without prior
written authorization by the sponsor.
69. Penerimaan, penggunaan dan pemulihan atas nama sponsor untuk tiap tempat uji dan
jumlah obat investigasi hendaklah dicatat, tiap periode uji. Pemusnahan obat investigasi
direkonsiliasi dan diverifikasi oleh atau yang tidak digunakan lagi hendaklah dilakukan
di tiap tempat uji atau periode uji hanya 69. The delivered, used and recovered
setelah semua penyimpangan quantities of product should be recorded,
diinvestigasi dan dijelaskan secara reconciled and verified by or on behalf of
memuaskan dan hasil rekonsiliasi the sponsor for each trial site and each
diterima. Catatan kegiatan pemusnahan trial period. Destruction of unused
hendaklah dibuat sedemikian rupa investigational medicinal products should
sehingga semua tahap kegiatan dapat be carried out for a given trial site or a
dipertanggungjawabkan. Catatan tersebut given trial period only after any
hendaklah disimpan oleh sponsor. discrepancies have been investigated
and satisfactorily explained and the
70. Hendaklah diberikan kepada sponsor
reconciliation has been accepted.
sertifikat atau berita acara pemusnahan
Recording of destruction operations
bertanggal bila dilakukan pemusnahan
should be carried out in such a manner
obat investigasi. Dokumen tersebut
that all operations may be accounted for.
hendaklah mengidentifikasi dengan jelas
The records should be kept by the
atau memudahkan ketertelurusan bets
sponsor.
dan/atau nomor subyek uji yang terlibat
dan jumlah produk sebenarnya yang 70. When destruction of investigational
dimusnahkan. medicinal products takes place a dated
certificate of, or receipt for destruction,
should be provided to the sponsor. These
documents should clearly identify, or
allow traceability to, the batches and/or
subject numbers involved and the actual
quantities destroyed.
ANEKS 7
ANNEX 7

SISTEM
COMPUTERISED
KOMPUTERISASI
SYSTEMS

PRINSIP
PRINCIPLE
Penggunaan sistem komputerisasi dalam
The introduction of computerised systems into
sistem pembuatan obat, termasuk
systems of manufacturing, including storage,
penyimpanan, distribusi dan pengendalian
distribution and quality control does not alter
mutu tidak mengubah kebutuhan untuk
the need to observe the relevant principles
memerhatikan prinsip yang relevan dalam
given elsewhere in the Guidelines. Where a
Pedoman CPOB ini. Sistem komputerisasi
computerised system replaces a manual
yang menggantikan sistem manual hendaklah
operation, there should be no resultant
tidak mengakibatkan penurunan mutu produk
decrease in product quality or quality
atau penerapan sistem pemastian mutu.
assurance. Consideration should be given to
Hendaklah dipertimbangkan risiko beberapa
the risk of losing aspects of the previous
aspek hilang dari sistem sebelumnya yang
system by reducing the involvement of
disebabkan pengurangan keterlibatan
operators.
operator.

PERSONALIA
PERSONNEL
1. Kerjasama yang erat antara personil
1. It is essential that there is the closest co-
kunci dengan personil yang terlibat
operation between key personnel and
dengan sistem komputer adalah esensial.
those involved with computer systems.
Personil penanggung jawab hendaklah
Persons in responsible positions should
diberikan perlatihan yang memadai untuk
have the appropriate training for the
mengelola dan menggunakan sistem
management and use of systems within
yang dipakai dalam lingkup tanggung
their field of responsibility which utilises
jawab mereka. Personil tersebut
computers. This should include ensuring
hendaklah dipastikan mempunyai
that appropriate expertise is available and
keahlian untuk menangani aspek desain,
used to provide advice on aspects of
validasi, instalasi dan pengoperasian
design, validation, installation and
sistem komputerisasi.
operation of computerised systems.

VALIDASI
VALIDATION
2. Cakupan validasi tergantung pada
2. The extent of validation necessary will
sejumlah faktor termasuk sistem yang
depend on a number of factors including
akan digunakan, apakah prospektif atau
the use to which the system is to be put,
retrospektif dan kemungkinan ada unsur
whether it is prospective or retrospective
baru yang digabungkan. Validasi
and whether or not novel elements are
hendaklah dipertimbangkan sebagai
incorporated. Validation should be
bagian dari seluruh siklus sistem
considered as part of the complete life
komputer. Siklus tersebut mencakup
cycle of a computer system. This cycle
tahap perencanaan, spesifikasi,
includes the stages of planning,
pembuatan program, pengujian,
specification, programming, testing,
“commissioning”, dokumentasi,
commissioning, documentation,

Edisi 2012 2012 Edition


- 240
Aneks 7 – Sistem Komputerisasi Annex 7 – Computerised System

pengoperasian, pemantauan, sistem


operation, monitoring, alarm, shutdown
alarm, pemulihan setelah sistem tidak
recovery and changing.
berfungsi dan perubahan.

3. Verifikasi dan revalidasi hendaklah


3. Verification and revalidation should be
dilakukan setelah sistem baru dijalankan
carried out after a suitable period of
dalam kurun waktu tertentu, serta secara
running a new system, it should be
independen dikaji dan dibandingkan
independently reviewed and compared
dengan spesifikasi sistem dan spesifikasi
with the system specification and
fungsional.
functional specification.

SISTEM
SYSTEM
4. Hendaklah diperhatikan kondisi
4. Attention should be paid to the sitting of
penempatan peralatan yang sesuai di
equipment in suitable conditions where
mana faktor luar tidak dapat
extraneous factors cannot interfere with
memengaruhi sistem.
the system.
5. Rincian deskripsi tertulis dari sistem
5. A written detailed description of the
(termasuk diagram yang sesuai)
system should be produced (including
hendaklah dibuat dan selalu
diagrams as appropriate) and kept up to
dimutakhirkan. Deskripsi tersebut
date. It should describe the principles,
hendaklah menjelaskan prinsip, tujuan,
objectives, security measures and scope
tindakan pengamanan dan ruang lingkup
of the system and the main features of
sistem serta “fitur” utama cara
the way in which the computer is used
penggunaan komputer dan interaksi
and how it interacts with other systems
dengan sistem dan prosedur lain.
and procedures.
6. Perangkat lunak adalah komponen kritis
6. The software is a critical component of a
dari sistem komputerisasi. Pengguna
computerised system. The user of such
perangkat lunak hendaklah mengambil
software should take all reasonable steps
langkah rasional untuk memastikan
to ensure that it has been produced in
bahwa perangkat tersebut disiapkan
accordance with a system of Quality
sesuai dengan sistem Pemastian Mutu.
Assurance.
7. Di mana diperlukan, sistem hendaklah
7. The system should include, where
meliputi, program terpasang untuk
appropriate, built-in checks of the correct
memeriksa ketepatan pemasukan dan
entry and processing of data.
pengolahan data.

8. Sebelum sistem komputerisasi


digunakan, hendaklah diuji secara 8. Before a system using a computer is
seksama dan dipastikan mampu brought into use, it should be thoroughly
memberikan hasil yang diinginkan. Jika tested and confirmed as being capable of
akan menggantikan sistem manual, achieving the desired results. If a manual
kedua sistem tersebut hendaklah berjalan system is being replaced, the two should
bersamaan dalam kurun waktu tertentu, be run in parallel for a time, as part of this
sebagai bagian pengujian dan validasi. testing and validation.

9. Pemasukan atau perubahan data


hendaklah dilakukan oleh personil yang 9. Data should only be entered or amended
berwenang. Hendaklah ada cara yang by persons authorised to do so. Suitable
methods of deterring unauthorised entry

Edisi 2012 2012 Edition


- 241
tepat untuk mencegah pemasukan data
of data include the use of keys, pass
yang tidak sah termasuk penggunaan
cards, personal codes and restricted
kunci, kartu pas (pass cards), kode
access to computer terminals. There
pribadi dan akses terbatas untuk masuk
should be a defined procedure for the
ke terminal komputer. Hendaklah
issue, cancellation, and alteration of
ditetapkan prosedur untuk penerbitan,
authorization to enter and amend data,
pembatalan dan pengubahan otorisasi
including the changing of personal
untuk memasukkan dan mengubah data,
passwords. Consideration should be
termasuk penggantian kata sandi pribadi
given to systems allowing for recording of
(personal passwords). Hendaklah
attempts to access by unauthorised
dipertimbangkan ada sistem untuk
persons.
mencatat usaha mengakses sistem oleh
personil yang tidak berwenang.

10. Data hendaklah diperiksa secara berkala


10. Data should be checked periodically to
untuk memastikan data telah dipindahkan
confirm that they have been accurately
secara akurat dan benar.
and reliably transferred.
11. Apabila data kritis dimasukkan secara
11. When critical data are being entered
manual (misal: berat dan nomor bets
manually (for example the weight and
bahan awal selama proses
batch number of an ingredient during
penimbangan), hendaklah dilakukan
dispensing), there should be an additional
pemeriksaan tambahan terhadap
check on the accuracy of the record
ketepatan catatan yang dibuat.
which is made.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh
This check may be done by a second
operator kedua atau dengan cara
operator or by validated electronic
elektronis yang tervalidasi. means.
12. Sistem hendaklah mencatat identitas
12. The system should record the identity of
operator yang memasukkan atau
operators entering or confirming critical
mengonfirmasi data kritis. Otorisasi
data. Authority to amend entered data
perubahan data yang dimasukkan
should be restricted to nominated
hendaklah terbatas pada personil yang
persons. Any alteration to an entry of
ditunjuk. Tiap perubahan data kritis yang
critical data should be authorised and
dimasukkan hendaklah diotorisasi dan
recorded with the reason for the change.
dicatat dengan mencantumkan alasan
Consideration should be given to the
perubahan. Hendaklah dipertimbangkan
system creating a complete record of all
agar sistem dapat membuat catatan
entries and amendments (an "audit trail").
lengkap mengenai semua pemasukan
dan perubahan data (audit trail).

13. Perubahan terhadap sistem atau program


13. Alterations to a system or to a computer
komputer hendaklah dilakukan sesuai
program should only be made in
dengan prosedur tetap yang mencakup
accordance with a defined procedure
ketentuan melakukan validasi,
which should include provision for
pemeriksaan, pengesahan dan
validating, checking, approving and
pelaksanaan perubahan. Perubahan
implementing the change. Such an
tersebut hanya dapat diterapkan setelah
alteration should only be implemented
disetujui oleh personil penanggung jawab
with the agreement of the person
sistem tersebut. Perubahan hendaklah
responsible for the part of the system
dicatat. Tiap perubahan signifikan
concerned, and the alteration should be
hendaklah divalidasi.
recorded. Every significant modification
should be validated.
14. Untuk keperluan audit mutu, data yang
14. For quality auditing purposes, it shall be
disimpan secara elektronis hendaklah
possible to obtain meaningful printed
dapat dicetak.
copies of electronically stored data.
15. Hendaklah data diamankan secara
15. Data should be secured by physical or
elektronis atau fisik terhadap kerusakan
electronic means against wilful or
yang disengaja atau tidak disengaja,
accidental damage, and this in
sesuai dengan Butir 10.8 Bab 10
accordance with section 10.8 Chapter 10
Dokumentasi. Hendaklah data tersimpan
Documentation. Stored data should be
diperiksa terhadap aksesibilitas,
checked for accessibility, durability and
ketahanan dan ketepatan. Jika ada usul
accuracy. If changes are proposed to the
perubahan terhadap peralatan komputer
computer equipment or its programs, the
atau programnya, pemeriksaan tersebut
above mentioned checks should be
di atas hendaklah dilakukan pada
performed at a frequency appropriate to
frekuensi yang sesuai dengan medium
the storage medium being used.
penyimpanan yang digunakan.

16. Data hendaklah diproteksi dengan


16. Data should be protected by backing-up
membuat back-up data secara berkala.
at regular intervals. Back-up data should
Back-up data hendaklah disimpan selama
be stored as long as necessary at a
diperlukan di lokasi terpisah dan aman.
separate and secure location.
17. Hendaklah tersedia sistem alternatif yang
17. There should be available adequate
memadai untuk dioperasikan apabila
alternative arrangements for systems
terjadi kerusakan atau gangguan
which need to be operated in the event of
terhadap sistem. Waktu yang diperlukan
a breakdown. The time required to bring
untuk penggunaan sistem alternatif
the alternative arrangements into use
tersebut hendaklah disesuaikan dengan
should be related to the possible urgency
tingkat urgensi penggunaannya. Contoh:
of the need to use them.
informasi yang dibutuhkan untuk
For example, information required to
melakukan penarikan kembali harus
effect a recall must be available at short
segera tersedia dalam waktu singkat.
notice.
18. Prosedur yang berlaku jika terjadi
18. The procedures to be followed if the
kerusakan atau kegagalan pada sistem
system fails or breaks down should be
hendaklah ditetapkan dan divalidasi. Tiap
defined and validated. Any failures and
kegagalan dan tindakan perbaikan yang
remedial action taken should be
dilakukan hendaklah dicatat.
recorded.
19. Hendaklah dibuat prosedur untuk
19. A procedure should be established to
mencatat dan menganalisis
record and analyse errors and to enable
penyimpangan, serta untuk menetapkan
corrective action to be taken.
tindakan perbaikan yang dilakukan.

20. Jika servis komputer memakai jasa agen


20. When outside agencies are used to
dari luar perusahaan hendaklah dibuat
provide a computer service, there should
persetujuan resmi yang mencakup
be a formal agreement including a clear
pernyataan yang jelas mengenai
statement of the responsibilities of that
tanggung jawab agen jasa tersebut (lihat
outside agency (see Chapter 11 Contract
Bab 11 Pembuatan dan Analisis
Manufacture and Analysis).
Berdasarkan Kontrak).

21. Bila pelulusan bets untuk dijual atau


21. When the release of batches for sale or
diedarkan menggunakan sistem
supply is carried out using a
komputerisasi, maka sistem tersebut
computerised system, the system should
hendaklah mengenali bahwa hanya
recognise that only the head of Quality
kepala bagian Manajemen Mutu
Management (Quality Assurance) can
(Pemastian Mutu) yang berwenang
release the batches and it should clearly
meluluskan bets dan sistem secara jelas
identify and record the person releasing
dapat mengidentifikasi dan mencatat
the batches.
personil yang meluluskan bets.
ANEKS 8 ANNEX 8

GOOD
CARA PEMBUATAN MANUFACTURING
BAHAN BAKU PRACTICES FOR ACTIVE
AKTIF OBAT YANG PHARMACEUTICAL
BAIK INGREDIENTS
Lihat Buku Aneks 8 Pedoman Cara
See the book of Aneks 8 Pedoman Cara
Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik
Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik
(Guideline on Good Manufacturing Practices
(Guideline on Good Manufacturing Practices
For Active Pharmaceutical Ingredients).
For Active Pharmaceutical Ingredients).

Edisi 2012 - 240 - 2012 Edition


ANEKS 9 ANNEX 9

PEMBUATAN MANUFACTURE OF
RADIOFARMAKA RADIOPHARMACEUTICALS

PRINSIP
PRINCIPLE
1. Pembuatan dan penanganan
1. The manufacturing and handling of
radiofarmaka berpotensial berbahaya,
radiopharmaceuticals is potentially
sehingga produk harus dibuat sesuai
hazardous. Radiopharmaceuticals must
prinsip dasar Cara Pembuatan Obat
be manufactured in accordance with the
yang Baik (CPOB).
basic principles of good manufacturing
practices (GMP).
2. Area radioaktif hendaklah dilengkapi
2. Radioactive areas should be separate
dengan tekanan negatif terhadap
from inactive production/QC areas and
area sekitar dan terpisah dari area
should be provided with negative
produksi/pengawasan mutu
pressure with respect to the surrounding
nonradioaktif. Pekerjaan radioaktif
area. The radioactive work should be
hendaklah dilakukan dalam beta-
carried out in beta-gamma boxes/hot
gamma boxes/hot cells yang
cells provided with proper shielding. The
dilengkapi perisai yang sesuai. Area
radioactive area should be provided with
radioaktif hendaklah dilengkapi
a contamination monitor/survey meter.
monitor kontaminasi atau surveimeter.

3. Jenis emisi radiasi dan waktu paruh


3. The types of radiation emitted and the
isotop radioaktif merupakan parameter
half-lives of the radioactive isotopes are
pengukuran tingkat risiko. Perhatian
parameters contributing to the level of
khusus harus diberikan pada
risk. Particular attention must be paid to
pencegahan kontaminasi silang,
the prevention of cross-contamination, to
ketertinggalan cemaran radionuklida,
the retention of radionuclide
dan pembuangan limbah radioaktif.
contaminants, and to waste disposal.
4. Pertimbangan khusus mungkin
4. Special consideration may be necessary
diperlukan bagi bets berukuran kecil
with reference to the small batch sizes
yang sering dibuat untuk banyak
made frequently for many
radiofarmaka.
radiopharmaceuticals.
5. Karena memiliki waktu paruh pendek,
5. Due to their short half-life, certain
beberapa radiofarmaka diluluskan (dan
radiopharmaceuticals are released (and
diberikan pada pasien segera setelah
administered to patients immediately
produksi) sebelum menyelesaikan
after production) before completion of
parameter pengujian mutu tertentu.
certain Quality Control tests. Quality
Pengawasan Mutu adakalanya dilakukan
control is sometimes performed
secara retrospektif. Dalam hal ini
retrospectively. In this case, the
penilaian berkelanjutan terhadap
continuous assessment of the
efektivitas sistem Pemastian Mutu
effectiveness of the Quality Assurance
menjadi sangat penting dan penerapan
system becomes very important and the
CPOB secara ketat dalam memproduksi
strict implementation of GMP in
radiofarmaka adalah suatu keharusan.
radiopharmaceuticals production is
mandatory.

Edisi 2012 2012 Edition


-9-
Aneks 9 – Pembuatan Radiofarmaka Annex 9 – Manufacture of
Radiopharmaceuticals

UMUM
GENERAL
6. Ketentuan pengendalian radiofarmaka
6. The regulatory procedures necessary to
pada umumnya bergantung pada
control radiopharmaceutical products are
sumber produk dan metode pembuatan.
in large part determined by the sources
Prosedur pembuatan dalam ruang
of these products and the methods of
lingkup ini termasuk:
manufacture. Manufacturing procedures
within the scope of these Guideline
include:
a) Preparasi radiofarmaka di rumah
a) The preparation of radio-
sakit yang mempunyai fasilitas
pharmaceuticals in hospital
kedokteran nuklir;
radiopharmacies;
b) Preparasi radiofarmaka di pusat-
b) The preparation of radio-
pusat radiofarmasi;
pharmaceuticals in centralized
radiopharmacies;
c) Produksi radiofarmaka di pusat dan c) The production of radio-
institusi nuklir atau oleh industri pharmaceuticals in nuclear centres
farmasi; dan and institutes or by industrial
manufacturers; and
d) Preparasi dan produksi
d) The preparation and production of
radiofarmaka di pusat PET (positron radiopharmaceuticals in positron
emission tomography). emission tomography (PET) centres.
7. Radiofarmaka diklasifikasikan dalam 7. Radiopharmaceuticals can be classified
empat kategori: into four categories:
a) Produk radioaktif siap pakai; a) Ready-for-use radioactive products;
b) Generator radionuklida; b) Radionuclide generators;
c) Komponen nonradioaktif (“kits”) yang c) Non-radioactive components (“kits”)
akan ditandai dengan radionuklida for the preparation of labelled
(biasanya eluat dari generator compounds with a radioactive
radionuklida) untuk preparasi component (usually the eluate from a
senyawa bertanda; dan radionuclide generator); and
d) Prekursor yang digunakan untuk d) Precursors used for radiolabelling
penandaan radioaktif zat lain other substances before
sebelum diberikan kepada pasien administration (e.g. samples from
(mis. sampel dari pasien). patients).
8. Radiofarmaka, termasuk senyawa 8. Radiopharmaceutical products include
anorganik, senyawa organik, peptida, inorganic compounds, organic
protein, antibodi monoklonal dan compounds, peptides, proteins,
fragmennya serta oligonukleotida yang monoclonal antibodies and fragments,
ditandai radionuklida dengan waktu and oligonucleotides labelled with
paruh beberapa detik sampai beberapa radionuclides with half-lives from a few
hari. seconds to several days.

OTORITA PENGAWASAN REGULATORY CONTROL


9. Radiofarmaka mempunyai komponen 9. Radiopharmaceuticals have both a drug
bahan obat dan bahan radioaktif. Oleh component and a radioactive or nuclear
karena itu ada dua Otorita Pengawasan component. As such, there are two
yang bertanggung jawab untuk agencies with major responsibility for
pengawasan radiofarmaka yaitu Badan controlling of radioactive drug products,

Edisi 2012 2012 Edition


- 10 -
POM dan Badan Pengawas Tenaga
i.e. the NADFC and the Nuclear Energy
Nuklir (Bapeten).
Regulatory Agency.
Catatan: Pembuatan radiofarmaka harus
Note: The manufacture of
mengikuti Pedoman CPOB secara umum
radiopharmaceuticals must be undertaken in
termasuk Aneks 1 Pembuatan Produk Steril
accordance with Guideline on Good
untuk pembuatan radiofarmaka steril.
Manufacturing Practices for Medicinal
Beberapa ketentuan yang berlaku spesifik
Products, including its Annex 1 Manufacture
terhadap penanganan bahan radioaktif harus
of Sterile Medicinal Products for sterile
mengikuti peraturan yang diterbitkan Bapeten,
radiopharmaceutical preparations where
antara lain yang menetapkan standar dasar
appropriate. Some points are nevertheless
bagi perlindungan kesehatan masyarakat
specific to the handling of radioactive
umum dan karyawan terhadap bahaya radiasi
products must comply with the requirements
pengion.
of Bapeten Directives, among others laying
down the basic standards for the health
protection of the general public and workers
against the dangers of ionising radiation.

PERSONALIA
PERSONNEL
10. Semua personil (termasuk petugas
10. All personnel (including those concerned
pembersihan dan perawatan) yang
with cleaning and maintenance)
bekerja di area pembuatan produk
employed in areas where radioactive
radioaktif hendaklah mendapat pelatihan
products are manufactured should
tambahan, khususnya mengenai
receive additional training. In particular,
perlindungan terhadap radiasi.
on protection against radiation.
11. Fasilitas pembuatan radiofarmaka,
11. The manufacturing establishment,
apakah suatu rumah sakit, pusat
whether a hospital radiopharmacy,
radiofarmasi, pusat atau institusi nuklir,
centralized radiopharmacy, nuclear
industri farmasi, atau pusat PET,
centre or institution, industrial
termasuk para personil yang bekerja di
manufacturer or PET centre, and its
dalam lembaga tersebut hendaklah
personnel should be under the control of
berada di bawah pengawasan seorang
a person who has a proven record of
yang memiliki catatan pembuktian
academic achievement together with a
keberhasilan akademis serta
demonstrated level of practical expertise
menunjukkan keahlian dan pengalaman
and experience in radiopharmacy and
praktis dalam bidang radiofarmasi dan
radiation hygiene. Supporting academic
higiene radiasi. Personil pendukung
and technical personnel should have the
akademis dan personil teknis hendaklah
necessary postgraduate or technical
memiliki pendidikan pasca-sarjana yang
diperlukan atau pelatihan teknis dan training and experience appropriate to
pengalaman sesuai dengan fungsinya. their function.

12. Personil yang bekerja di area radioaktif,


12. Personnel required to work in
area bersih dan area aseptis, hendaklah
radioactive, clean and aseptic areas
hati-hati diseleksi, untuk memastikan
should be selected with care, to ensure
bahwa mereka dapat diandalkan untuk
that they can be relied on to observe the
menerapkan bagian CPOB yang relevan
appropriate codes of practice and are
dan tidak mengidap penyakit atau
not subject to any disease or condition
berada dalam kondisi yang dapat
that could compromise the integrity of
memengaruhi integritas produk. Tes
the product. Health checks on personnel
kesehatan personil hendaklah dilakukan
should be requested before employment
pada saat perekrutan dan kemudian
and periodically thereafter. Any changes
secara berkala. Perubahan status
in personal health status (e.g. in
kesehatan pribadi (misal dari hasil tes
haematology) may require the temporary
hematologi) dapat mengakibatkan
exclusion of the person from further
personil tersebut dikeluarkan sementara
radiation exposure.
dari area di mana terdapat paparan
sinar radiasi.

13. Jumlah personil yang diperbolehkan


13. Only the minimum number of personnel
berada di area bersih dan area aseptis
required should be present in clean and
hendaklah dibatasi ketika proses sedang
aseptic areas when work is in progress.
berjalan. Akses ke area ini hendaklah
Access to these areas should be
dibatasi selama proses persiapan
restricted during the preparation of
radiofarmaka, kit atau komponen
radiopharmaceuticals, kits or sterile set-
penunjang steril. Sedapat mungkin
ups. Inspection and control procedures
inspeksi dan prosedur pengendalian
should be conducted from outside these
hendaklah dilaksanakan dari luar area.
areas as far as possible.
14. Saat bekerja, personil dapat melewati
14. During the working day, personnel may
area radioaktif dan nonradioaktif namun
pass between radioactive and non-
harus mengikuti peraturan keselamatan
radioactive areas only if the safety rules
tentang pengendalian radiasi
of radiation control (health physics
(pengendalian fisika medis).
control) are respected.
15. Pelulusan bets untuk industri
15. In a radiopharmaceutical industry, the
radiofarmaka hendaklah mendapat
release of a batch should be approved
persetujuan hanya dari kepala
only by the head of Quality Assurance
Pemastian Mutu yang berpengalaman
with appropriate experience in the
dalam bidang pembuatan radiofarmaka.
manufacture of radiopharmaceuticals.
Catatan: Pelulusan bets produk dari
Note: The release of a batch of product
fasilitas di luar industri radiofarmaka
from a facility other than a radio-
misal: rumah sakit diatur terpisah –
pharmaceutical industry e.g. a hospital
Lihat: Paragraf Radiofarmasi Rumah
radiopharmacy, is regulated separately –
Sakit Butir 156-183.
See under Paragraph Hospital
Radiopharmacy Points 156-183.
16. Untuk memastikan keselamatan kerja
16. To ensure the safe manufacture of
dalam pembuatan radiofarmaka, para
radiopharmaceuticals, personnel should
personil hendaklah mendapatkan
be trained in GMP, the safe handling of
pelatihan mengenai CPOB, penanganan radioactive materials and radiation safety
yang aman terhadap bahan radioaktif procedures. They should also be
dan prosedur keselamatan radiasi. required to take periodic courses and
Personalia wajib mengikuti pelatihan receive training to keep abreast of the
berkala agar dapat mengikuti latest developments in their fields.
perkembangan terbaru dalam
bidangnya.

17. Semua personil yang terlibat dalam


17. All personnel engaged in production,
proses produksi, perawatan dan
maintenance and testing should follow
pengujian hendaklah mengikuti
the Guideline for handling radioactive
pedoman untuk penanganan bahan
products and be monitored for possible
radioaktif dan dipantau terhadap
contamination and/or irradiation
kemungkinan terkena kontaminasi
exposure.
dan/atau paparan radiasi.

Kualifikasi
Qualification
18. Kepala Produksi hendaklah seorang
18. The head of production should be a
yang memiliki kualifikasi sebagai
person qualified as a radiopharmacist,
spesialis radiofarmasi, apoteker, dan
pharmacist, and chemist or related
sarjana kimia atau disiplin ilmu yang
discipline with the knowledge of sterile
berhubungan dengan pengetahuan
technique, radiation dosimetry and other
teknik sterilisasi, dosimetri radiasi
disciplines and skill.
serta disiplin ilmu dan keahlian lain.

19. Kepala Pengawasan Mutu hendaklah


19. The head of quality control should
diutamakan seorang yang memiliki
preferably be a person qualified in
kualifikasi sebagai spesialis
pharmacy, radiopharmacy, chemistry,
radiofarmasi, apoteker, sarjana kimia,
microbiology or at least with tertiary
ahli mikrobiologi atau sekurang-
education in the relevant field.
kurangnya mendapat pendidikan di
perguruan tinggi dalam bidang yang
relevan.

20. Kepala Pengawasan Mutu hendaklah


20. He should have adequate training and
telah mendapat pelatihan dan
practical experience, which can enable
memiliki pengalaman praktis yang
him to perform his function
memadai sehingga sanggup
professionally, and knowledge of sterile
melaksanakan tugas secara
technique, radiation dosimetry and other
profesional, dan memiliki
relevant skills.
pengetahuan tentang teknik
sterilisasi, dosimetri radiasi dan
keahlian lain yang relevan.

Pelatihan
Training
21. Semua personil yang bekerja secara
21. All personnel who are directly engaged
langsung dalam kegiatan preparasi
in the manufacturing activities and
dan produksi radiofarmaka dan
preparation of radiopharmaceuticals and
personil yang karena tugasnya harus
whose duties take them into
memasuki area pembuatan hendaklah
manufacturing areas should be trained in
mendapat pelatihan yang sesuai
the particular operations that the
dengan lingkup kerjanya dan tentang
employees perform and in the principles
prinsip CPOB khususnya dalam
of Good Manufacturing Practices
pembuatan radiofarmaka.
especially in manufacturing of
radiopharmaceuticals.
22. Pelatihan hendaklah dilaksanakan
22. Training should be conducted by
oleh personil yang terkualifikasi.
qualified individuals. Special attention
Perhatian khusus hendaklah diberikan
should be given to training of personnel
pada pelatihan personil yang bekerja
dalam area bersih dan area steril, working in sterile and clean areas, high
area beradiasi tinggi atau area radiation areas or biohazard areas.
biohazard.
23. Catatan pelatihan hendaklah dibuat
23. Training records should be maintained
dan penilaian terhadap efektivitas
and periodic assessments of the
program pelatihan hendaklah dibuat
effectiveness of training programmes
secara periodik.
should be made.

BANGUNAN DAN PERALATAN


PREMISES AND EQUIPMENT
Bangunan
Premises
Umum
General
24. Bangunan dan fasilitas hendaklah
24. Premises should be designed in such a
didesain sedemikian rupa sehingga
way to provide radiation and
memberikan proteksi kepada personil
contamination protection to personnel
dan lingkungan dari radiasi dan and environment.
kontaminasi.

25. Tata letak ruang fasilitas radioisotop


25. The layout of a radioisotope facility
hendaklah disesuaikan dengan jenis
should depend on the type of work to be
pekerjaan yang dilakukan, luas area
carried out, the space needed and the
yang diperlukan dan prosedur serta
procedures and regulations required
peraturan yang dipersyaratkan untuk
protecting the personnel in the event of
melindungi personil dari kontaminasi
radioactive contamination.
radioaktif.

26. Untuk memastikan keamanan personil


26. In order to ensure safety to personnel
dan radiofarmaka yang dibuat (dalam
and sterility, toxicity and purity of the
hal sterilitas, toksisitas, dan
radiopharmaceuticals produced,
kemurnian), prosedur untuk
procedures for entering and leaving
memasuki dan meninggalkan fasilitas
radiopharmaceuticals or hot facility
radiofarmaka atau fasilitas radioaktif
should be defined and a copy posted as
hendaklah dibuat dan salinannya
a reminder.
ditempelkan di pintu fasilitas sebagai
pengingat.

27. Pemrosesan bahan-bahan untuk


27. The processing of materials for non-
produk nonradiofarmaka/
radiopharmaceuticals/radioisotopes
nonradioisotop hendaklah dipisahkan
should be separated from the production
dari produksi radiofarmaka/
of radiopharmaceuticals/radioisotopes.
radioisotop.

28. Dalam pembuatan radiofarmaka,


28. For manufacture of radiopharmaceuticals
suatu analisis risiko dapat dilakukan
a risk assessment may be applied to
untuk menentukan perbedaan tekanan
determine the appropriate pressure
udara antar ruang, arah alir udara dan
differences, air flow direction and air
kualitas udara yang tepat.
quality.
29. Untuk mengungkung radioaktifitas,
29. In order to contain the radioactivity, it
tekanan udara di mana produk radioaktif
may be necessary for the air pressure to
terpapar hendaklah lebih rendah
be lower where products are exposed
dibandingkan dengan area sekitar.
than in surrounding areas. However, it is
Namun demikian, perlu diperhatikan juga
still necessary to protect the product
perlindungan produk dari kontaminasi
from environmental contamination.
lingkungan.

30. Radionuklida yang mudah menguap


30. Volatile radionuclides such as Iodine-131
seperti Iodium-131 hendaklah
should be placed in fume cupboards.
ditempatkan dalam lemari asam.
Radionuclide generators, such as
Generator radionuklida, seperti
Technetium-99m pertechnetate
generator Teknesium-99m perteknetat,
generator, should be placed in a good
hendaklah ditempatkan dalam
and hygienic room where the risk of
ruangan yang higienis dan terkendali
release of airborne radioactive
di mana risiko pelepasan kontaminasi
contamination is low.
radioaktif di udara rendah.

31. Dispensing radiofarmaka untuk dosis


31. Dispensing of radiopharmaceuticals for
pasien individual hendaklah dilakukan
individual patient doses should be done
pada kondisi berisiko mikrobiologi
in a low risk of microbiological
rendah, dengan penekanan pada
conditions, with radiation safety being
keselamatan radiasi pada saat
emphasized when drawing the doses,
pengambilan dosis, penerimaan
receipt of radiopharmaceuticals,
radiofarmaka, pemantauan latar dan
lain-lain. Perisai, alat ukur background monitoring, etc. Shielding,
radioaktivitas dan lain-lain hendaklah radioactivity meters etc should be made
tersedia selama dispensing tersebut. available during dispensing.

32. Rekonstitusi kit umumnya dilakukan


32. Reconstitution of kits is normally carried
dalam prosedur langkah tunggal
out in a single step closed procedure. A
(single step closed procedure). Tempat
contained workstation is needed if
kerja yang terkungkung diperlukan bila
boiling, heating or chemical reaction is
pendidihan, pemanasan atau reaksi
involved in the kit reconstitution.
kimia dilakukan dalam rekonstitusi kit.

33. Pusat laboratorium/pelayanan


33. The centralized dispensing laboratory
dispensing hendaklah memiliki ruang
should have an aseptic room to handle
aseptis (isolator) untuk melakukan
elution of generators, reconstitution of
elusi generator, rekonstitusi kit dan
kits and dispensing of
dispensing radiofarmaka; ruang
radiopharmaceuticals; a room for
pengukuran radioaktivitas setelah
measurement of radioactivity dispensed
dispensing untuk kegunaan internal
for internal or external (other hospital)
atau eksternal (untuk rumah sakit
use; a room for storage of radioactive
lain); ruang untuk menyimpan bahan
materials, etc.
radioaktif dan lain-lain.

34. Preparasi radiofarmaka yang berasal


34. Preparation of radiopharmaceuticals of
dari pasien, seperti penandaan
patient origin, such as radiolabelling of
radioaktif sel darah, hendaklah
blood cells, should be done in contained
dilakukan di dalam ruang aseptis
workstations equipped with HEPA filters.
yang terkungkung dan dilengkapi
The equipment used, the working area
dengan filter HEPA. Peralatan yang
and the operating procedures used
digunakan, area kerja dan prosedur
should ensure safety, hygiene and
pengoperasian yang digunakan
hendaklah memastikan keselamatan, radiation protection on the products and
higiene dan proteksi radiasi terhadap personnel involved.
produk dan personil yang terlibat.
35. Ruang kecil dan terpisah hendaklah
35. A small and separate room should be
disediakan untuk preparasi
allocated for the preparation of
radiofarmaka yang berasal dari
radiopharmaceuticals of patient origin,
pasien. Untuk menghindarkan
and in order to avoid biological cross -
kontaminasi silang biologis, hanya
contamination, only one labeling
boleh dilakukan satu proses
operation should be allowed at a time.
penandaan radioaktif pada satu saat.
No other radiolabelling or dispensing
Proses penandaan atau dispensing
procedures should be allowed to take
lain tidak boleh dilakukan secara
place simultaneously in the same room.
bersamaan dalam ruang yang sama.

36. Sistem tata udara fasilitas produksi


36. Ventilation of radiopharmaceutical
radiofarmasi hendaklah memenuhi
production facilities should meet the
persyaratan untuk mencegah
requirement to prevent the contamination
kontaminasi produk dan paparan
of products and the exposure of working
personil yang bekerja terhadap
personnel to radioactivity. Suitable
radioaktif. Tekanan udara dan pola
pressure and airflow patterns should be
aliran udara yang sesuai hendaklah
maintained by appropriate isolation/
diatur melalui metode isolasi/
enveloping methods. Air handling
penyelubungan yang tepat. Sistem tata
systems for both radioactive and non-
udara, baik untuk area radioaktif maupun
radioactive areas should be fitted with
nonradioaktif hendaklah dilengkapi alarm
alarms so that the working personnel in
sehingga personil yang bekerja di
the laboratory as well are warned of any
laboratorium dapat diperingatkan bila
failure of these systems.
terjadi kegagalan pada sistem ini.

37. Pembuatan radiofarmaka turunan darah


37. Dedicated facilities and equipment
atau plasma manusia hendaklah
should be used for the manufacture of
menggunakan fasilitas dan peralatan
any radiopharmaceutical product derived
tersendiri. Otoklaf yang digunakan di
from human blood or plasma. Autoclaves
area produksi radiofarmaka dapat
used in production areas for
ditempatkan di balik perisai timbal untuk
radiopharmaceuticals may be placed
meminimalkan paparan radiasi ke
behind a lead shield to minimize the
operator.
radiation exposure of the operators.
38. Produk radioaktif hendaklah disimpan,
38. Radioactive products should be stored,
diproses, dikemas dan diawasi di
processed, packaged and controlled in
sarana tersendiri dan terkungkung.
dedicated and self-contained facilities.
Peralatan yang digunakan hendaklah
Equipment used for manufacturing
khusus untuk pembuatan radiofarmaka.
operations should be reserved for
radiopharmaceuticals.
39. Udara yang disedot dari area di mana
39. Air extracted from areas where
produk radioaktif ditangani hendaklah
radioactive products are handled should
tidak disirkulasi; lubang udara keluar
not be recirculated; air outlets should be
hendaklah didesain untuk
designed to avoid possible
menghindarkan kemungkinan kontami-
environmental contamination of
nasi lingkungan dari zat radioaktif
radioactive particles and gases. There
berbentuk partikel dan gas. Hendaklah
should be a system to prevent air
ada sistem untuk mencegah udara
entering the clean area through extract
memasuki area bersih melalui saluran
ducts e.g. when the extract fan is not
penyedot udara, misal ketika kipas
operating.
penyedot udara sedang tidak berfungsi.
40. Area sintesis bahan awal hendaklah
40. Starting material synthesis area should
terpisah dari area produksi dan
be separated from the remaining
dilengkapi dengan sistem
production area and provided with
ventilasi/pembuangan udara terpisah.
separate ventilation/exhaust system.
41. Sistem pembuangan khusus harus
41. Specific disposal systems should be
tersedia untuk efluen radioaktif. Sistem
mandatory for radioactive effluents.
ini hendaklah dirawat secara efektif dan
These systems should be effectively and
seksama untuk mencegah kontaminasi
carefully maintained to prevent
dan paparan limbah radioaktif terhadap
contamination and exposure of
personil baik di dalam maupun di luar
personnel to the radioactive waste both
fasilitas.
within and outside the facility.
42. Bak cuci hendaklah tidak berada di area
42. Sinks should be excluded from aseptic
aseptis. Bak cuci yang terpasang di
areas. Any sink installed in other clean
area bersih lain hendaklah terbuat dari
areas should be of suitable material and
bahan yang sesuai dan disanitasi secara
be regularly sanitized. Adequate
teratur. Tindakan pencegahan
precautions should be taken to avoid
hendaklah diambil untuk menghindarkan
contamination of the drainage system
kontaminasi sistem pembuangan air
with radioactive effluents.
dari efluen radioaktif.

43. Sistem pencahayaan dan sistem tata


43. Lighting, heating, ventilation and, if
udara hendaklah didesain untuk
necessary, air-conditioning should be
mendapatkan suhu dan kelembaban
designed to maintain a satisfactory
nisbi yang tepat bagi personil yang
temperature and relative humidity to
bekerja dengan pakaian pelindung.
ensure the comfort of personnel working
Bangunan hendaklah dalam kondisi
in protective clothing. Buildings should
terawat. Kondisi bangunan hendaklah
be in a good state of repair. The
ditinjau secara teratur dan dilakukan
condition of the buildings should be
perbaikan jika perlu. Perhatian khusus
reviewed regularly and repairs carried
hendaklah diberikan untuk menjamin
out when and where necessary. Special
bahwa kegiatan perbaikan atau
care should be exercised to ensure that
perawatanbangunan tidak
building repair or maintenance
menyebabkan dampak merugikan pada
operations do not compromise products.
mutu produk.
Bangunan hendaklah memiliki ruangan
Premises should provide sufficient space
yang memadai luasnya untuk kegiatan
for the operations to be carried out,
yang dilakukan, memungkinkan alur
allowing an efficient flow of work and
kerja yang efisien serta komunikasi dan
effective communication and
supervisi yang efektif. Seluruh bangunan
supervision. All buildings and rooms
dan ruangan hendaklah bersih, higienis
should be cleaned, sanitary and free
dan bebas dari kontaminasi radioaktif.
from radioactive contamination.
44. Semua wadah bahan radiofarmaka
44. All containers of radiopharmaceutical
tanpa memperhatikan dari tahap
substances, regardless of the stage of
produksi mana asalnya, hendaklah diberi
manufacture, should be identified by
identifikasi dengan label yang tidak
securely attached labels. Cross-
mudah lepas. Kontaminasi silang
contamination should be prevented by
hendaklah dicegah melalui beberapa
the adoption of some or all of the
atau seluruh cara berikut:
following measures:
a) pemrosesan dan pengisian di area
a) processing and filling in segregated
terpisah;
areas;
b) menghindarkan pembuatan produk
b) avoiding the manufacture of different
yang berbeda pada waktu yang
products at the same time,unless
sama, kecuali diadakan pemisahan
they are effectively segregated;
yang efektif terhadap kegiatan
tersebut;
c) containing material transfer by
c) mengungkung pemindahan bahan
means of airlocks, air extraction,
dengan cara menggunakan ruang
changing clothes and careful
penyangga udara (airlock),
washing and decontamination of
penyedotan udara, penggantian baju
equipment;
dan pencucian serta dekontaminasi
peralatan secara seksama;
d) melindungi terhadap risiko
d) protecting against the risks of
kontaminasi yang disebabkan oleh
contamination caused by
resirkulasi udara tercemar yang
recirculation of untreated air, or by
belum disaring, atau pemasukan
accidental re-entry of extracted air;
kembali tanpa sengaja udara yang
disedot;
e) menggunakan “sistem tertutup”
e) using “closed systems” of
dalam pembuatan;
manufacture;
f) mencegah terbentuknya aerosol; dan
f) taking care to prevent aerosol
formation; and
g) menggunakan wadah steril.
g) using sterilized containers.
45. Unit pengaturan udara terpisah
45. Separate air-handling units should be
hendaklah digunakan untuk area
used for radioactive and non-radioactive
radioaktif dan nonradiaoktif. Udara dari
areas. Air from operations involving
area radioaktif hendaklah disedot ke luar
radioactivity should be exhausted
melalui filter yang sesuai dan diperiksa
through appropriate filters that are
kinerjanya secara teratur.
regularly checked for performance.
46. Pipa, katup, dan filter ventilasi
46. Pipework, valves and vent filters should
hendaklah didesain sedemikian rupa
be properly designed to facilitate
untuk memudahkan validasi
validated cleaning and decontamination.
pembersihan dan dekontaminasi.

Peralatan
Equipment
47. Otoklaf yang digunakan di area
47. Autoclaves used in the production areas
produksi untuk radiofarmaka dapat
for radiopharmaceuticals may be placed
ditempatkan di belakang perisai
behind a lead shield to minimize
timbal untuk mengurangi paparan
radiation exposure to staff.
radiasi terhadap karyawan.

48. Otoklaf tersebut hendaklah diperiksa


48. Such autoclaves shall be checked for
kontaminasi radioaktifnya segera
radio active contamination immediately
setelah digunakan, untuk
after use to minimize cross-
meminimalkan kontaminasi silang
contamination of vials of the next
vial pada siklus penggunaan otoklaf
autoclave cycle and to avoid distribution
berikutnya dan untuk menghindarkan
of contaminated vials.
distribusi vial yang terkontaminasi.

49. Glove box dan enclosure lain


hendaklah juga sering dibersihkan 49. Glove boxes and other enclosures
should also be frequently cleaned
bagian dalam dan luarnya untuk
externally and internally to avoid external
menghindarkan bagian luar vial
contaminated vials.
terkontaminasi.

50. Tang penjepit dan pinset yang


50. Tongs and forceps used in glove boxes
digunakan dalam glove box dan
and other enclosures also be frequently
enclosure lain hendaklah juga sering
cleaned and checked. Lead shielding
dibersihkan dan diperiksa. Perisai
such as lead pots, lead castle/bricks
timbal seperti pot timbal, bata timbal
used to minimize radiation exposure to
yang digunakan untuk meminimalkan
staff shall be kept well painted and
paparan radiasi terhadap karyawan
cleaned.
hendaklah selalu diperiksa keutuhan
catnya dan dijaga kebersihannya.

51. Surveimeter hendaklah digunakan


51. Survey meters should be used to monitor
untuk memantau kontaminasi zat
such radioactive contamination. Prior to
radioaktif. Sebelum digunakan, kinerja
use, the performance of the meter
alat ukur tersebut hendaklah
should be checked against a long-lived
dibandingkan terhadap sumber
reference source.
standar berumur panjang.

52. Alat ukur laju-dosis hendaklah


52. Dose-rate meters should be used to
digunakan untuk memantau paparan
monitor the radiation exposure arising
radiasi yang timbul dari sumber
from radiation sources. The calibration of
radiasi. Kalibrasi alat ukur tersebut
these meters should be checked
hendaklah diperiksa tiap tahun
annually by comparing their response
dengan membandingkan responsnya
with those of meters, which have been
terhadap alat ukur laju-dosis lain yang
calibrated against a national or
telah dikalibrasi terhadap standar
secondary standard.
nasional atau standar sekunder.

53. Alat pencacah gamma boleh manual


53. Gamma counter can be manual and
atau otomatis.
automatic.
Karena alat pencacah mungkin
As the counter may be required to
diperlukan untuk mengukur sejumlah
measure a number of different
radionuklida yang berbeda pada
radionuclides over a wide range of
rentang aktivitas yang lebar, maka
activities, careful consideration should be
pemilihan tipe pencacah gamma
given to the required uses when
hendaklah mempertimbangkan
selecting the type of gamma counter for
dengan seksama tujuan
a radiopharmacy.
penggunaannya.

54. Kalibrator dosis radionuklida adalah 54. The radionuclide dose calibrator is the
instrumen utama untuk pengukuran
primary instrument used for the
radioaktivitas radiofarmaka dan
measurement of the radioactivity in
merupakan instrumen wajib di tiap
radiopharmaceuticals and is an essential
fasilitas produksi dan rumah sakit.
instrument in any production plant and
Instrumen yang biasa digunakan
clinic. The instrument normally used for
adalah well-type ionization chamber.
the measurement is a well-type
ionization chamber.
55. Spektrometer sinar gamma digunakan 55. The gamma spectrometer is for quality
untuk pengawasan mutu kemurnian control of the radionuclidic purity of the
radionuklida dari radiofarmaka.
radiopharmaceuticals.
Agar dapat menggunakan
To make use of -ray spectrometers
spektrometer sinar gamma dengan
with high performance, it is needed to
kinerja tinggi, seluruh sistem perlu
adjust and maintain the whole system
disetel dan dipertahankan secara
correctly. The pulse shape and
tepat. Bentuk pulsa dan amplifier
amplifier gain should be adjusted
gain hendaklah disetel secara
regularly.
berkala.
Kalibrasi energi, Full Width at Half
The calibration of energy, Full Width
Maximum (FWHM) dan peak counting
at Half Maximum (FWHM) and peak
efficiency dan pemeriksaan area
counting efficiency and a check of peak
puncak, pengujian radioaktivitas,
area, radioactivity, accuracy, precision,
akurasi, presisi hendaklah dilakukan
should be carried out regularly.
secara berkala.

56. Catatan hendaklah disimpan untuk


56. Records should be kept of all instrument
semua perawatan dan perbaikan
service and maintenance, reported
instrumen, laporan kesalahan, relokasi
faults, instrument relocation and
instrumen dan tiap perubahan yang
alterations made to shielding. All records
dilakukan terhadap perisai. Semua
should be retained for the life of the
catatan hendaklah disimpan selama
instrument.
umur pakai instrumen.

PRODUKSI
PRODUCTION
Prosedur fasilitas radioaktif (hot lab)
Hot Lab Procedure
57. Semua radiofarmaka hendaklah
ditangani dalam lemari asam, glove 57. All radiopharmaceuticals should be
boxes atau hot cells, biohazard safety handled in fume hoods, glove boxes or
cabinet. hot cells, biohazard safety cabinet.

58. Glove boxes hendaklah dilengkapi


dengan perisai yang memadai dan 58. Glove boxes should be provided with
fasilitas remote handling. adequate shielding and remote handling
facilities.
59. Pemasukan bahan ke dalam glove
59. Introduction of the materials into the
boxes atau hot cells dan pengeluaran
produk hendaklah dilakukan tanpa glove boxes/hot cells and removal of the
penyebaran radioaktivitas. products should be done without the
spread of the radioactivity.
60. Pemindahan, penyimpanan dan
penanganan zat radioaktif di luar 60. The transfer, storage and handling of
radioactivity outside the glove boxes/hot
glove boxes atau hot cells hendaklah
dilakukan dengan perisai yang cells should be done with adequate
memadai dan alat remote handling shielding and remote handling devices
untuk meminimalkan paparan radiasi so as to minimize radiation exposure to
kepada personil. personnel.

61. Semua kegiatan operasional


hendaklah didesain dan distandarkan 61. All of the operation should be carefully
secara seksama untuk meminimalkan designed and standardized to minimize
the spread of radioactivity.
penyebaran radioaktif.

62. Glove boxes atau hot cells hendaklah


62. Glove boxes/hot cells should be
dilengkapi dengan ventilasi yang tepat
equipped with appropriate ventilation for
untuk penanganan zat radioaktif.
radioactive handling.
Mutu udara pada peralatan tersebut
They should comply with air quality
hendaklah memenuhi persyaratan
requirements as per the codes of GMP
CPOB untuk sediaan injeksi dan
for injectable and other preparations.
sediaan lain.

63. Fasilitas di bawah ini hendaklah


63. The following facilities should satisfy the
memenuhi persyaratan:
conditions:
a) Hot cells, hendaklah dijaga
a) Hot cells should maintain the
kebersihannya sesuai jenis produk
following cleanliness according to the
yang diproses. Gunakan peralatan
products. Use of equipment for sterile
Kelas A untuk produk steril.
products: Class A. Use of equipment
Gunakan peralatan kelas C untuk
for non-sterile products: Class C.
produk nonsteril.
b) Laboratorium radioaktif, ruang
b) Hot lab, preparation room and quality
preparasi dan ruang pengawasan
control room should be provided with
mutu hendaklah memenuhi
Class D to avoid contamination by
persyaratan kelas D untuk
microorganisms and particles. If the
menghindarkan kontaminasi oleh
hot cell is not properly airtight, the
mikroorganisme dan debu. Bila hot
surrounding environment should be
cell tidak benar-benar kedap
kept in the Class C.
udara, maka lingkungan sekitarnya
hendaklah memenuhi persyaratan
kelas C.
c) Glove box/hot-cells untuk
c) Glove box/hot-cells for radioactive
penanganan zat radioaktif
handling should be well
hendaklah distandarkan dengan
standardized, however, those
baik, namun demikian,
combining radiation protection and
penggabungan persyaratan
clean room requirements are still not
proteksi radiasi dan persyaratan
fully standardized. Biohazard safety
ruang bersih masih belum
cabinets may be adopted with some
sepenuhnya distandarkan. Untuk
modifications for this purpose.
tujuan ini, biohazard safety cabinet
dengan beberapa modifikasi dapat
digunakan.

64. Semua peralatan lain hendaklah


64. All other equipment should be chosen so
dipilih untuk menjaga mutu udara
as to maintain the air quality during
selama pengoperasian.
operation.
65. Fasilitas lain yang disyaratkan pada
65. Other facilities required at the hot lab:
laboratorium radioaktif:
a) Diperlukan fasilitas yang
a) Shielded facilities for storage of
dilengkapi perisai untuk
radioactive samples are necessary;
menyimpan sampel radioaktif;
b) Pengumpulan limbah radioaktif
b) Radioactive waste should be
hendaklah dipisahkan dari limbah
collected separately from non-
nonradioaktif dan diberi perisai
radioactive waste and provided with
timbal;
lead shielding;
c) Pemantauan personil
c) Personnel monitoring
 Personil radiasi yang
 Those radiation workers
menangani bahan radioaktif
performing operations with
dalam bentuk serbuk atau gas,
radioactive materials in powder or
besar kemungkinan terkena
gaseous form are more likely to
radioaktivitas pada tubuh
get radioactivity incorporated into
melalui pernafasan dan mulut.
their body by inhalations and
Paparan radiasi akibat
ingestion etc. The radiation
radionuklida yang tersimpan di
exposure due to internally
dalam tubuh personil
deposited radionuclide should be
hendaklah ditentukan secara
determined periodically by either
periodik dengan cara
pencacahan seluruh tubuh whole body counting or
(whole body counting) atau monitoring of excreta such as
pemantauan ekskreta seperti urine (bioassay) or by scanning a
pada air seni (dengan particular organ;
penetapan kadar secara
biologis –bioassay-) atau
dengan cara pemindaian
terhadap organ khusus;
 Bila terjadi kecelakaan yang
 In case of an incident resulting in
mengakibatkan lingkungan
widespread contamination of
laboratorium terkontaminasi
laboratory environment, the
secara luas, hendaklah diambil
worker should be asked to
dari personil sampel air seni
provide urine sample for
untuk segera dianalisis. Selain
immediate analysis. In addition,
itu seluruh personil yang
all the workers handling
menangani bahan radioaktif
radioactive material in powder or
dalam bentuk serbuk atau gas
gaseous form should be required
hendaklah diminta mengikuti
to undergo whole body counting
pencacahan seluruh tubuh
for gamma emitters and for
terhadap sinar gamma dan
actinides in the lungs at least
aktinida dalam paru-paru paling
once a year or as and when
sedikit satu kali dalam setahun
deemed necessary for safety
atau bila diperlukan dilihat dari
point of view;
sudut keamanan;
d) Pemantauan radiasi hendaklah
d) Radiation monitoring should be done
dilakukan selama pemrosesan
during the processing operation; and
berlangsung; dan
e) Dalam hal terjadi kontaminasi,
e) In case of contamination, steps as
langkah seperti yang diuraikan
described under radiation protection
dalam prosedur proteksi terhadap
procedures must be adopted. See
radiasi harus dilaksanakan. Lihat
Paragraph Safety and Radiation
paragraf Proteksi dan Kesela-
Protection Section 147.
matan Terhadap Radiasi, Butir
147.

66. Produksi produk radioaktif yang berbeda


66. Production of different radioactive
dalam ruang yang sama dan pada waktu
products in the same work stations and
yang sama hendaklah dihindarkan untuk
at the same time should be avoided in
meminimalkan risiko kontaminasi silang
order to minimise the risk of cross-
atau kecampurbauran.
contamination or mix-up.
67. Validasi proses, pengawasan selama-
67. Process validation, in-process controls
proses serta pemantauan parameter
and monitoring of process parameters
proses dan lingkungan menjadi sangat
and environment assume particular
penting dalam kasus yang memerlukan
importance in cases where it is
pengambilan keputusan untuk
necessary to take the decision to release
meluluskan atau menolak bets produk
or reject a batch or a product before all
sebelum semua pengujian mutu selesai.
tests are completed.
68. Prosedur tetap (Protap) harus tersedia
68. Standard operating procedures (SOPs)
untuk semua kegiatan. Protap untuk
must be available for all operating
pembuatan produk hendaklah dikaji
procedures and should be regularly
secara berkala dan dibuat terkini. Semua
reviewed and kept up to date for all
data tahapan kritis yang dimasukkan
manufacturing operations. All data for
operator ke catatan bets hendaklah
critical process on batch records should
diperiksa secara terpisah oleh operator
be initiated by the operator and
lain atau supervisor.
independently checked by another
operator or supervisor.
69. Spesifikasi bahan awal hendaklah
69. Specifications for starting materials
mencantumkan rincian keterangan
should include details of their source,
tentang pemasok, orisinal bahan dan
origin and (where applicable) method of
apabila berlaku, metode pembuatan dan
manufacture and of the controls used to
pengendalian mutu yang digunakan
ensure their suitability for use. Release
untuk memastikan ketepatan
of a finished product should be
penggunaan dari bahan tersebut. Produk
conditional on satisfactory results being
jadi diluluskan hanya apabila hasil uji
obtained in the tests on starting
bahan awal memenuhi syarat.
materials.
70. Berbagai jenis peralatan digunakan
70. A wide variety of equipment is used in
untuk pembuatan radiofarmaka. Secara
the preparation of radiopharmaceuticals.
umum, peralatan kromatografi hendaklah
Equipment for chromatography should,
digunakan khusus untuk preparasi dan
in general, be dedicated to the
pemurnian satu atau beberapa produk
preparation and purification of one or
yang bertanda radionuklida sama
several products labelled with the same
sehingga kontaminasi silang radioaktif
radionuclide to avoid radioactive cross-
dapat dihindarkan. Masa pakai (life
contamination. The life span of columns
span) kolom hendaklah ditetapkan.
should be defined. Great care should be
Perhatian besar perlu diberikan untuk
taken in cleaning, sterilizing and
pembersihan, sterilisasi dan
operating freeze-drying equipment used
pengoperasian alat pengering beku
for the preparation of kits.
(freeze-drying) yang digunakan untuk
menyiapkan kit.

71. Hendaklah disusun suatu daftar


71. A list of critical equipment should be
peralatan kritis seperti timbangan, oven
drawn up, including any equipment such
depirogenisasi, kalibrator dosis, filter
as a balance, depyrogenating oven,
sterilisasi dan lain lain, di mana
dose calibrator, sterilizing filter, etc.,
kesalahan pembacaan atau fungsi pada
where an error in the reading or function
alat dapat membahayakan pasien yang
could potentially cause harm to the
mendapatkan produk jadi radiofarmaka.
patient being given the final product.
Peralatan tersebut hendaklah dikalibrasi
These devices should be calibrated or
dan diuji pada interval waktu yang
tested at regular intervals and should be
teratur serta hendaklah diperiksa
checked daily or before production is
kondisinya tiap hari atau sebelum proses
started. The results of these tests should
produksi mulai. Hasil pemeriksaan
be included in the log book.
dicatat dalam buku log.

72. Peralatan khusus untuk pengukuran


72. Specific equipment for radioactive
bahan radioaktif dibutuhkan, demikian
measurements may be required as well
juga baku pembanding radioaktif. Alat
as radioactive reference standards.
untuk mengukur radioaktifitas hendaklah
Instrument for measuring radioactivity
dikalibrasi oleh lembaga yang telah
should be calibrated by an institution
diakreditasi Pemerintah.
accredited by the Goverment.
Pengolahan Radiofarmaka
Processing of Radiopharmaceuticals
73. Langkah kegiatan selama proses
73. A minimum number of steps should be
pengolahan radiofarmaka hendaklah
involved during processing operations.
seminimal mungkin. Pereaksi yang
Only pre-tested and certified, and if
boleh digunakan hanya pereaksi yang
required freshly prepared reagents
sudah diuji sebelumnya dan
should be used. Use of closed
disertifikasi dan bila dibutuhkan
procedures reduces contamination and
dipreparasi baru. Penggunaan proses
enables a single step formulation of the
dengan sistem tertutup dapat
product. A well-maintained fume hood
mengurangi kontaminasi serta
and laminar flow clean air workstation
memungkinkan penerapan “formulasi
should be used. Use of UV lamps
produk langkah tunggal” (single step
reduces the microbial load prior to use.
formulation). Hendaklah digunakan
Both the boxes should be disinfected
lemari asam dan tempat kerja dengan
udara bersih beraliran laminer yang with 70% ethanol or surface disinfectants
terawat baik. Penyalaan lampu UV di prior to starting the work. Sterile gloves
tempat kerja sebelum digunakan should be used throughout the operation
dapat mengurangi jumlah mikroba. and waste generated removed, stored
Kedua tempat tersebut hendaklah separately and disposed off as per
didisinfeksi dengan etanol 70% atau standard procedures.
disinfektan permukaan sebelum
pekerjaan dimulai. Sarung tangan
steril hendaklah digunakan selama
proses. Limbah yang dihasilkan
hendaklah dipindahkan, disimpan
secara terpisah dan dibuang menurut
prosedur tetap yang berlaku.

74. Semua peralatan dan area kerja


74. All equipment and surrounding work
sekitarnya harus dibersihkan dengan
areas must be cleaned thoroughly at the
seksama tiap hari setelah selesai
end of the day. Ceilings, walls and other
bekerja. Langit-langit, dinding dan
structural surfaces must be cleaned
permukaan struktural lain harus
regularly and rooms fumigated on a
dibersihkan secara teratur. Fumigasi
monthly basis.
ruangan harus dilakukan tiap bulan.

75. Rangkaian penyaring steril sekali-


75. Sterile disposable filter assemblies
pakai hendaklah digunakan untuk
should be used for aseptic filtration
proses penyaringan aseptis.
Penyaring ini hendaklah diuji procedures. These should be tested for
their integrity by either the bubble test or
integritasnya dengan bubble test atau
by their ability to filter a culture of the
kemampuannya menyaring kultur
microorganism, Serratia marcescens.
mikroorganisme Serratia marcescens.

PRODUKSI STERIL
STERILE PRODUCTION
76. Untuk produksi steril, area kerja di mana
76. For sterile products the working zone
produk atau wadah kemungkinan
where products or containers may be
terpapar hendaklah memenuhi
exposed should comply with Annex 1
persyaratan lingkungan sesuai Aneks 1
Manufacture of Sterile Medicinal
Pembuatan Produk Steril.
Products.
77. Bila menggunakan sistem tertutup dan
77. In case of use of closed and automated
otomatis, misal hot-cell untuk sintesa
systems (chemical synthesis,
kimia, pemurnian, penyaringan steril di
purification, on-line sterile filtration) a
tempat, lingkungan dengan kelas
grade C environment (usually “hot-cell”)
kebersihan C mencukupi. Hot-cell
will be suitable. Hot-cells should meet a
hendaklah memenuhi kelas kebersihan
high degree of air cleanliness, with
yang tinggi, dengan udara masuk yang
filtered feed air, when closed. Aseptic
disaring, dalam keadaan tertutup.
activities must be carried out in a grade
Aktivitas aseptis harus dilakukan di area
A area.
kelas A.

78. Sebelum memulai produksi, perakitan


78. Prior to the start of manufacturing,
peralatan steril dan penunjang (selang,
assembly of sterilised equipment and
saringan steril dan vial steril yang sudah
consumables (tubing, sterilised filters
tertutup dan tersegel ke jalur pengisian
and sterile closed and sealed vials to a
yang tertutup rapat) harus dilakukan
sealed fluid path) must be performed
dalam kondisi aseptis.
under aseptic conditions.
Pembuatan Kit Steril
Manufacture of Sterile Kits
2+
79. Jika garam Stano (Sn ) digunakan
79. Where stannous salts are used in cold kit
dalam pembuatan kit nonradioaktif,
manufacture, bulk solutions should be
larutan ruahan hendaklah dialiri gas
maintained under filtered ultra-high-purity
nitrogen dengan kemurnian sangat
nitrogen during preparation. Failure to do
tinggi yang disaring selama
so may result in reduced stability of the
preparasi. Kegagalan dalam menjaga
final product.
kondisi di atas dapat mengurangi
stabilitas produk akhir.

80. Penyaringan adalah metode terpilih


80. The method of choice for the sterilization
untuk sterilisasi larutan ruahan yang
of bulk solutions used in the preparation
digunakan dalam preparasi kit
of sterile cold kits is by filtration.
nonradioaktif steril.

Sterilisasi dengan Sinar Gamma


Gamma Ray Sterilization
81. Kit beku kering dapat disterilisasi
81. Freeze dried kits may be sterilized by
dengan iradiasi sinar gamma, namun
gamma irradiation. But the effects of the
dampak iradiasi terhadap komponen
irradiation on the kit components should
kit hendaklah diteliti. Uap air residu
be studied. Residual moisture in freeze-
dalam produk beku kering dapat
dried products may have an adverse
memberikan dampak buruk terhadap
effect on the stability of kit components
stabilitas komponen kit selama
during irradiation. Moisture content
iradiasi. Kandungan uap air di dalam
should thus be carefully controlled in
kit beku kering yang akan disterilisasi
lyophilized kits that are gamma sterilized.
dengan sinar gamma hendaklah
dikendalikan secara seksama.

Radiofarmaka Positron Emission


Positron Emission Tomography (PET)
Tomography (PET)
Radiopharmaceuticals
82. Banyak radiofarmaka yang digunakan
82. Many radiopharmaceuticals used in
dalam PET dipreparasi dengan
positron emission tomography (PET) are
menggunakan radionuklida berumur
prepared using short-lived radionuclides.
pendek. Karena waktu paruh tersebut
Because of the very short half-lives
sangat pendek, preparasi
involved, the preparation of the
radiofarmaka hendaklah dilakukan di
radiopharmaceutical should take place
institusi medis atau yang berdekatan.
either in the medical institution or nearby.
Secara umum, prinsip yang berlaku
In general, the principles applicable to
untuk radiofarmaka juga berlaku
radiopharmaceuticals also apply to PET
untuk radiofarmaka PET. Karena tidak
radiopharmaceuticals. As it is not
mungkin melakukan pengujian
possible to fully test these preparations
lengkap atas preparasi ini sebelum
diberikan kepada pasien, maka prior to patient administration, the
proses preparasi dan pengawasan preparation process and its control
mutunya hendaklah divalidasi secara should be thoroughly validated.
menyeluruh.

83. Dikarenakan umur produk yang


83. Because of the short life of the product,
pendek, pelulusan dapat didasarkan
release may be based on a limited
pada pengujian terbatas. Uji lain
number of tests. Other tests can be
dapat dilakukan setelah penggunaan
performed subsequent to patient use to
produk oleh pasien untuk
confirm the suitability of the product.
mengonfirmasi kesesuaian produk.

84. Pengujian hendaklah ditetapkan untuk


84. Tests should be established to ensure
memastikan kinerja yang memuaskan
the satisfactory performance of
dari peralatan otomatis. Persyaratan
automated equipment. The requirements
untuk piranti lunak komputer mungkin
for computer software may be needed.
diperlukan.

85. Untuk radiofarmaka yang ditandai


85. For radiopharmaceuticals labeled with a
dengan radionuklida yang waktu
radionuclide for which the half life is
paruhnya lebih dari 20 menit, pada
greater than 20 minutes, it is
tiap bets produk direkomendasikan
recommended that the tests for pH,
untuk dilakukan uji pH, pemerian,
kemurnian radiokimia, aktivitas appearance, radiochemical purity,
spesifik (bila berisiko toksik atau bila specific activity (where there are toxicity
lokalisasinya tergantung pada massa concerns or where the localization is
jaringan (mass-dependent)). mass-dependent) be performed on every
batch of product.
86. Sterilitas, apirogenisitas, kemurnian
86. Sterility, apyrogenicity, chemical,
kimia, kemurnian radionuklida, dan
radionuclidic and radiochemical purity
kemurnian radiokimia hendaklah
should be determined as part of the final
ditetapkan sebagai bagian dari uji
quality control testing during the
pengawasan mutu akhir selama
validation of the preparation procedure
validasi proses preparasi dan untuk
and for the initial production batches.
bets produksi awal. Tiap penyebab
Reasons should be sought for any failure
kegagalan dalam memenuhi
to meet specification. In the event of a
spesifikasi hendaklah dijelaskan.
critical failure e.g. for sterility or
Penyelidikan hendaklah dilakukan
radiochemical purity, an investigation
terhadap kejadian kegagalan kritis
should be carried out. Where such an
seperti untuk sterilitas atau
investigation leads to amendment of
kemurnian radiokimia. Bila
procedures, revalidation should be
penyelidikan tersebut memerlukan
considered.
perubahan prosedur, maka validasi
ulang hendaklah dipertimbangkan.

87. Stabilitas terhadap radiasi untuk


87. Radiation stability should be established
semua komponen yang terpapar
for all components subjected to high
radiasi tinggi hendaklah ditetapkan,
radiation exposures and appropriate
demikian juga jadwal perawatan dan
replacement and maintenance
penggantiannya.
schedules established.
88. Perhatian khusus hendaklah diberikan
88. Particular attention should be paid to the
pada kondisi iradiasi untuk
irradiation conditions to establish the
menetapkan dampak perubahan pada
effect of changes in any parameter on
tiap parameter kemurnian
the radionuclidic, radiochemical or
radionuklida, radiokimia atau kimia
chemical purity of the final product.
produk akhir. Parameter kritis meliputi
Critical parameters include beam
arus berkas, energi ambang, energi
current, threshold energy, particle
partikel, komposisi isotop dari bahan
energy, isotopic composition of target
target, penempatan target, waktu
material, target alignment, irradiation
iradiasi, komposisi bahan pendukung
time, composition of backing material
dan kemurnian kimia target.
and chemical purity of target.

PELABELAN
LABELLING
89. Semua produk hendaklah diberi
89. All products should be clearly identified
identitas jelas dengan label yang harus
by labels, which must remain
tetap melekat pada wadah dalam
permanently attached to the containers
berbagai kondisi penyimpanan.
under all storage conditions. An area of
Sebagian area pada wadah tidak boleh
the container should be left uncovered to
tertutup label agar dapat diinspeksi isi
allow inspection of the contents. If the
wadahnya. Apabila wadah akhir tidak
final container is not suitable for
cocok untuk diberi label, label hendaklah
labelling, the label should appear on its
dimasukkan ke dalam bungkusan atau
package. Information on batch coding
ditempelkan ke bahan pembungkus.
must be provided to the regulatory
Informasi tentang sistem penomoran
authorities.
bets harus disampaikan kepada Otorita
Pengawasan.

Pembungkusan dan Pelabelan


Packaging and Labeling
90. Bila wadah mengandung zat radioaktif
maka pembungkusan mensyaratkan 90. When radioactivity is involved the
adanya perlakuan tambahan, yakni packaging requires an additional
operation, namely lead shielding.
pemberian perisai timbal.
Tiap desain pembungkus yang
Each type of packaging design for
digunakan untuk radiofarmaka
radiopharmaceuticals should be
hendaklah disertifikasi oleh BAPETEN.
certified by BAPETEN.
91. Informasi berikut hendaklah tercantum
91. The following information may be
pada instruksi pembungkusan:
provided in the packing instructions:
a) nama produk;
a) name of the product;
b) deskripsi bentuk dan dosis
b) description of radiopharmaceutical
radiofarmaka, kekuatan,
form, strength, radioactive
konsentrasi radioaktif pada concentration with date and time
tanggal dan waktu yang (hour and minute);
dicantumkan (jam dan menit);
c) ukuran bungkusan yang c) the pack size expressed in terms of
dinyatakan dalam jumlah vial, number of vials, weight or volume of
berat atau volume dari isi vial; the contents;
d) bila perlu, pada bahan
d) where appropriate the packaging
pembungkus hendaklah
materials should be cited along with
dicantumkan instruksi yang jelas
clear instructions about handling;
mengenai penanganan; dan
and
e) bila perlu, gunakan bahan
e) where appropriate the relevant
pembungkus cetak yang relevan.
printed packaging materials are
Bila tidak, label cetak dengan
used. Otherwise printed labels with
mencantumkan data produk yang
adequate product data may be
memadai, dianggap cukup untuk
sufficient for dispatch.
pengiriman.

92. Dispensing, pembungkusan dan


92. The dispensing, packaging and
transportasi radiofarmaka hendaklah
transportation of radiopharmaceuticals
mengikuti peraturan Otorita Pengawasan
should comply with the regulatory
dan atau pedoman internasional.
authorities and or international
Guideline.
Bahan Pembungkus
Packing Materials
93. Bahan pembungkus dapat meliputi 93. Packing materials may include thermocol
kotak thermocol, kotak karton, wadah boxes, cardboard boxes, tin containers,
timah, kapas penyerap, wadah timbal, absorbent cotton, lead containers, labels
label, dan lain-lain.
etc.
94. Label radiofarmaka harus mengikuti 94. The labels of radiopharmaceuticals must
peraturan Otorita Pengawasan dan comply with the regulatory authority and
kesepakatan internasional. Label international agreements. For registered
radiofarmaka yang terdaftar harus radiopharmaceuticals, the regulatory
mendapatkan persetujuan dari Otorita authority must approve the labels.
Pengawasan.

95. Label wadah dan/atau container


95. The label on the container should show:
hendaklah mencantumkan:
a) nama produk dan/atau kode a) the name of the drug product and/or
identitas produk; the product identification code;
b) nama radionuklida. Catatan: tidak b) the name of the radionuclide. Note:
berlaku untuk kit radiofarmaka; Not applicable for kit;
c) nama industri pembuat atau
c) the name of the manufacturer or the
perusahaan;
company;
d) Radioaktivitas per unit dosis:
d) The radioactivity per unit dose (Note:
(Catatan: tidak berlaku untuk kit
Not applicable for kit):
radiofarmaka):
 untuk sediaan cairan:
 for liquid preparations, the total
radioaktivitas total dalam
radioactivity in the container, or
wadah, atau konsentrasi
the radioactive concentration per
radioaktif per ml, pada tanggal
millilitre, at a stated date, and, if
yang dicantumkan, dan bila
necessary, hour and minute, and
perlu jam dan menit, dan
the volume of liquid in the
volume cairan dalam wadah;
container;
 untuk sediaan padat, misal
 for solid preparations, such as
produk beku kering (freeze
freeze-dried preparations, the
dried) radioaktivitas total pada
total radioactivity at a stated date
tanggal yang dicantumkan, dan
and, if necessary, hour and
bila perlu jam dan menit;
minute;
 untuk sediaan kapsul:
 for capsules, the radioactivity of
radioaktivitas dalam tiap
each capsule at a stated date
kapsul pada tanggal yang
and, if necessary, hour and
dicantumkan, dan bila perlu
minute, and the number of
jam dan menit, dan jumlah
capsules in the container; and
kapsul dalam wadah; dan
 bila relevan, cantumkan simbol
 where relevant, the international
internasional untuk radioaktivitas.
symbol for radioactivity.
96. Label bungkusan hendaklah
96. The label on the package should state:
mencantumkan:
a) komposisi;
a) the composition;
b) radionuklida;
b) the radionuclide;
c) radioaktivitas pada saat
c) the amount of radioactivity at the time
pengiriman;
of dispatch;
d) cara pemberian produk;
d) the route of administration;
e) tanggal daluwarsa;
e) the expiry date;
f) kondisi khusus penyimpanan, bila
f) any special storage conditions; and
ada; dan
g) informasi wajib yang berkaitan
g) mandatory information related to
dengan peraturan pengiriman bahan
transport regulations for radioactive
radioaktif.
materials.
97. Brosur dalam bungkusan hendaklah
97. The leaflet in the package should contain
mencantumkan informasi spesifik
the specific product information and
tentang produk dan indikasi penggunaan
indications for use. This information is
produk. Informasi ini terutama sangat
especially important for preparation kits
penting untuk preparasi kit radiofarmaka
and should include:
dan hendaklah mencantumkan:
a) nama produk dan deskripsi
a) the name of the product and a
penggunaannya;
description of its use;
b) isi kit;
b) the contents of the kit;
c) identifikasi dan persyaratan mutu
c) the identification and quality
bahan radioaktif penanda yang
requirements concerning the
dapat digunakan untuk preparasi
radiolabelling materials that can be
radiofarmaka, yaitu:
used to prepare the
radiopharmaceutical, namely:
 petunjuk preparasi radiofarmaka,  the directions for preparing the
termasuk rentang radioaktivitas radiopharmaceutical, including
dan volumenya, berikut the range of activity and the
pernyataan persyaratan kondisi volume, together with a statement
penyimpanan bagi radiofarmaka of the storage requirements for
yang dipreparasi; the prepared radiopharma-
ceutical;
 pernyataan masa edar  a statement of the shelf-life of the
radiofarmaka yang dipreparasi; prepared radiopharmaceutical;
 indikasi dan kontraindikasi (pada  the indications and
kehamilan, anak-anak, reaksi contraindications (pregnancy,
obat, dan lain-lain) dari children, drug reactions, etc.) in
radiofarmaka yang dipreparasi; respect of the prepared
radiopharmaceutical;
 peringatan dan perhatian terkait  warnings and precautions in
dengan komponen dan respect of the components and
radiofarmaka yang dipreparasi, the prepared
termasuk aspek keselamatan radiopharmaceutical, including
radiasi; radiation safety aspects;
 farmakologi dan toksikologi dari  where applicable, the
radiofarmaka yang dipreparasi, pharmacology and toxicology of
termasuk rute eliminasi dan the prepared
waktu paruh efektif, jika ada; radiopharmaceutical, including
the route of elimination and the
effective half-life;
 dosis radiasi yang akan diterima  the radiation dose that a patient
pasien dari radiofarmaka yang will receive from the prepared
dipreparasi; radiopharmaceutical;
 peringatan yang harus  the precautions to be taken by
diperhatikan oleh petugas terkait users and patients during the
dan pasien selama preparasi dan preparation and administration of
pemberian radiofarmaka ke the product and the special
pasien dan peringatan khusus precautions for the disposal of the
untuk pemusnahan wadah dan container and any unconsumed
sisa produk yang tidak portions;
digunakan;
 keterangan tentang penggunaan  a statement of the recommended
radiofarmaka yang dipreparasi use of the prepared
dan dosis yang radiopharmaceutical and the
direkomendasikan; recommended dosage;
 keterangan tentang cara  a statement of the route of
pemberian radiofarmaka yang administration of the prepared
dipreparasi; dan radiopharmaceutical; and
 metode dan spesifikasi yang  if appropriate for particular kits
dibutuhkan untuk menguji (i.e. those subject to variability
kemurnian radiokimia, berlaku beyond the recommended limits),
untuk kit tertentu (misal: yang the methods and specifications
dipengaruhi oleh variabilitas di needed to check radiochemical
luar batas yang purity.
direkomendasikan).
CATATAN PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
PRODUCTION AND DISTRIBUTION
RECORDS
98. Catatan produksi bets produk rutin harus
98. The production records of regular
memuat sejarah pembuatan tiap bets
production batches must provide a
radiofarmaka secara lengkap, dan
complete account of the manufacturing
menunjukkan bahwa produk telah
history of each batch of a
dibuat, diuji, diisi, dikemas dan
radiopharmaceutical, showing that it has
didistribusikan sesuai prosedur tertulis.
been manufactured, tested, dispensed
into containers and distributed in
accordance with the written procedures.
99. Catatan terpisah untuk penerimaan,
99. Separate records for the receipt, storage,
penyimpanan, pemakaian dan use and disposal of radioactive materials
pemusnahan bahan radioaktif hendaklah should be maintained in accordance with
disimpan sesuai peraturan proteksi radiation protection regulations.
radiasi.

100. Catatan distribusi hendaklah disimpan.


100. Distribution records should be kept.
Karena pengembalian produk radioaktif
Since the return of radioactive products
tidak praktis, prosedur penarikan kembali
is not practical, the purpose of recall
produk tersebut lebih ditekankan pada
procedures for such products is to
pencegahan penggunaan produk
prevent their use rather than an actual
kembalian daripada pelaksanaan
return. If necessary, the return of
pengembalian produk itu sendiri.
radioactive products should be carried
Pengembalian produk radioaktif, bila
out in accordance with international and
perlu, hendaklah dilaksanakan menurut
or national transport regulations.
peraturan transportasi nasional dan atau
internasional.

PENGAWASAN MUTU
QUALITY CONTROL
101. Beberapa radiofarmaka (misal yang
101. Several radiopharmaceuticals (e.g.,
berumur pendek) digunakan sebelum
short-lived radiopharmaceuticals) are
seluruh parameter uji kualitas (misal uji
used before all quality control testing
sterilitas, endotoksin, kemurnian
(e.g. tests for sterility, endotoxin,
radionuklida, dll.) selesai dikerjakan.
radionuclidic purity, etc.) has been
Untuk itu, implementasi dan kepatuhan
completed. The implementation of and
terhadap sistem Pemastian Mutu mutlak
compliance with the Quality Assurance
dilaksanakan.
system are therefore essential.
Pengambilan Sampel
Sampling
102. Jumlah sampel yang biasanya diambil
102. The number of samples normally taken
dalam analisis sediaan farmasi
in pharmaceutical analysis may have to
mungkin perlu dimodifikasi, tetapi
be modified but should be adequate to
hendaklah memadai untuk dilakukan
permit repeat testing (reference
pengujian ulang (sampel
samples).
pembanding).

103. Jumlah sampel yang biasanya diambil


103. The number of samples normally taken
untuk uji sterilitas tidak perlu
for a sterility test does not necessarily
diterapkan pada radiofarmaka karena
apply for radiopharmaceuticals because
dalam satu bets jumlahnya hanya
of the small number in a batch.
sedikit.

Bahan Awal
Starting Materials
104. Uji khusus mungkin harus dirancang
104. Special tests may have to be designed
dan dilaksanakan untuk menunjukkan
and carried out to show the absence of
tidak ada sedikitpun impuritas yang
the very small amounts of specific
spesifik diperbolehkan misal dalam
impurities acceptable. e.g. in target
bahan target. Proses iradiasi
material. The best test may be an
merupakan uji yang terbaik.
irradiation process.
105. Bahan baru yang disintesis sendiri
105. The new materials which are
hendaklah dikarakterisasi dan diuji
synthesized in house should be
sebelum digunakan.
characterized and tested before use.
Produk Jadi
Finished Products
Kemurnian Radionuklida
Radionuclidic Purity
106. Pengujian kemurnian radionuklida
106. Radionuclidic purity testing should be
hendaklah dilakukan pada bahan awal
done on the radioactive starting material
radioaktif sebelum preparasi suatu
before the preparation of individual
senyawa bertanda.
labeled compounds.
107. Pemancar beta dan gamma biasanya
107. Beta and gamma-emitting impurities are
merupakan impuritas utama yang
normally the main objective but for
diamati, tetapi pada produk hasil fisi,
fission-produced materials alpha-emitting
impuritas pemancar alfa hendaklah
impurities should also be looked for.
diamati juga.

108. Kalibrasi energi dari instrumen


108. Energy calibration of instruments should
hendaklah sering dilakukan dengan
be performed frequently by reference
menggunakan sumber (radioaktif) sources and verified prior to use using a
acuan dan diverifikasi sebelum long-lived standard.
dipakai dengan menggunakan sumber
standar yang berumur panjang.

Kemurnian Radiokimia
Radiochemical Purity
109. Kemurnian radiokimia hendaklah
109. Radiochemical purity should determined
ditentukan, menggunakan berbagai
by a variety of techniques including
teknik termasuk pemisahan
chromatographic separation, solvent
kromatografis, ekstraksi dengan
extraction, HPLC, electrophoresis and
pelarut, KCKT, elektroforesis dan
precipitation. Paper chromatography and
presipitasi. Metode kromatografi
thin layer chromatography methods are
kertas dan kromatografi lapisan tipis
commonly used for determination of
biasanya digunakan untuk penentuan
radiochemical purity of
kemurnian radiokimia suatu
radiopharmaceuticals. The selection of
radiofarmaka. Pemilihan teknik
the technique will depend upon the
tergantung pada kompleksitas
complexity of the radiopharmaceutical
preparasi radiofarmaka.
preparation.
Konsentrasi Radioaktif
Radioactive Concentration
110. Penentuan secara independen
110. Independent determination of the actual
konsentrasi radioaktif yang
radioactive concentration should be
sesungguhnya hendaklah dilakukan
carried out by Quality Control with a
oleh Pengawasan Mutu dengan
different instrument from that used in the
instrumen yang berbeda dari yang
manufacture.
digunakan dalam proses pembuatan.

111. Untuk tiap radiofarmaka, kandungan


111. For any radiopharmaceuticals,
radioaktivitas, konsentrasi radioaktif
radioactivity content, radioactive
dan dosis atau volume yang diberikan
concentration and the dose or volume
kepada pasien hendaklah ditentukan.
administered to the patient should be
determined.
Kemurnian Kimia
Chemical Purity
112. Kontaminan kimia, misal logam dalam
112. Chemical contamination such as the
jumlah yang sangat sedikit, hendaklah
presence of trace amounts of metals
diidentifikasi dan ditentukan, untuk
should be determined and addressed, so
mencegah atau mengurangi dampak
as to prevent or reduce possible effects
yang mungkin terjadi pada proses
on the radiolabelling of the
penandaan radiofarmaka.
radiopharmaceuticals.
113. Untuk kit radiofarmaka yang
113. For cold kits containing stannous salt as
mengandung garam Stano (Sn2+)
a reducing agent, the stannous content
sebagai bahan pereduksi, kandungan
should be determined using methods
garam Stano (Sn2+) hendaklah such as iodometry or polarography.
ditentukan dengan menggunakan
metode seperti iodometri atau
polarografi.

Ukuran Partikel
Particle Size
114. Jumlah dan ukuran partikel dalam
114. The particle number and sizes in
larutan suspensi atau larutan koloid
suspensions or colloidal solutions should
hendaklah ditentukan.
be determined.
pH
pH
115. Semua radiofarmaka hendaklah
115. All radiopharmaceuticals should have an
mempunyai pH yang sesuai untuk
appropriate pH for their stability and
kestabilan dan integritasnya. pH
integrity. The pH may be determined
dapat ditentukan menggunakan
using pH paper or pH meter.
kertas pH atau pH meter.

Distribusi Biologis
Biological Distribution
116. Untuk beberapa radiofarmaka, uji
116. For some radiopharmaceuticals, the
distribusi biologis hendaklah dilakukan
biological distribution test should be
sebagai indikator mutu dan kinerja
performed as an indicator of the quality
yang diharapkan dari radiofarmaka.
and expected performance of the
radiopharmaceuticals.
117. Prosedur yang ditetapkan dalam
117. Established procedures in
monografi farmakope dapat diadopsi
pharmacopoeia monographs may be
dalam uji biodistribusi ini.
adopted in the biodistribution test.
Studi Stabilitas
Stability Study
118. Studi stabilitas hendaklah dilakukan
118. Stability studies should be performed on
pada minimum tiga bets pilot atau
a minimum of three pilot or production
bets produksi. Bila hasil yang
batches. If discordant results are
diperoleh dari ketiga bets berbeda
obtained between the three batches,
secara signifikan, hendaklah
further batches should be examined.
dilakukan pengujian pada bets
berikutnya.

119. Karena beberapa produk menunjukkan


119. As many products show a sudden onset
ketidakstabilan secara tiba-tiba pada
of instability, data should be obtained at
mulanya, maka data hendaklah
intermediate points up to and beyond the
diambil pada pengujian antar waktu
planned shelf-life of the product.
(waktu awal dan waktu akhir) sampai
pada dan melewati masa edar produk
yang direncanakan.

120. Dalam program pengujian, produk


120. In the testing program, the product
hendaklah diuji terhadap seluruh
should be tested to full specification at
spesifikasi pada saat preparasi. Pada
preparation. At intermediate points,
pengujian antar waktu, parameter
parameters that are likely to change
yang mungkin berubah hendaklah
should be measured. Typical parameters
diukur. Jenis parameter meliputi:
include:
a) Kestabilan fisis, misal ukuran
a) Physical stability e.g. particle size;
partikel;
b) Kestabilan kimiawi, misal pH,
kandungan benzyl alcohol; b) Chemical stability e.g. pH, benzyl
c) Konsentrasi radioaktif; alcohol content;
d) Kemurnian radiokimiawi; c) Radioactive concentration;
e) Biodistribusi; dan d) Radiochemical purity;
f) Kandungan Stano (Sn 2+) (misal e) Biodistribution; and
untuk kit 99mTc). f) Stannous tin content (e.g. for 99mTc
cold kits).
121. Bila produk akan disimpan dalam
lemari pendingin tanpa peringatan 121. If the product is to be stored under
“Jangan dibekukan”, maka kestabilan, refrigeration without the warning "Do not
terutama kestabilan fisis (misal tidak freeze", then stability, particularly
terbentuk endapan, tidak terjadi physical stability (e.g. no precipitate
denaturasi protein) pada suhu sekitar formation, no denaturation of protein) at
-5 oC hendaklah dibuktikan. about -5°C should be demonstrated.

122. Untuk kit radiofarmaka, pengaruh


umur produk terhadap kestabilan 122. In the case of cold kits, the effect of kit
produk setelah rekonstitusi hendaklah age on the stability of the product after
dibuktikan. reconstitution should be demonstrated.

123. Rekonstitusi hendaklah dilakukan pada


kondisi rekonstitusi ekstrim dan 123. Reconstitution should be performed
using the extremes of the reconstitution
pengukuran hendaklah dilakukan
conditions and measurements should be
pada waktu rekonstitusi dan pada
made both at the time of reconstitution
atau setelah produk yang
and at or after the time at which the
direkonstitusi tersebut daluwarsa.
reconstituted product expires.
124. Data stabilitas tambahan hendaklah
124. Additional stability data should be
tersedia, yang mencakup masa
available covering the claimed shelf life
simpan yang dinyatakan dari produk
of the inactive product when
nonaktif ketika direkonstitusi dengan
reconstituted with both the highest and
aktivitas 99mTc tertinggi dan terendah
lowest activities of 99mTc to be used for
untuk digunakan pada preparasi
preparation of the 99mTc labelled
radiofarmaka bertanda 99m
Tc
radiopharmaceuticals in the minimum
menggunakan volume rekonstitusi
and maximum reconstitution volumes.
maksimum dan minimum.

125. Data hendaklah tersedia untuk


125. The data should be available for the
konsentrasi radioaktif tertinggi yang
highest radioactive concentration to be
akan digunakan untuk rekonstitusi.
used for reconstitution.
126. Bila bentuk akhir bungkusan diubah, 126. If the final packaging form is to be
maka data stabilitas hendaklah changed, stability data should be
diperbaharui. regenerated.
Uji Sterilitas Sterility Test
127. Semua radiofarmaka untuk 127. All radiopharmaceuticals for parenteral
penggunaan parenteral harus steril. administration should be sterile.
Meskipun tidak selalu memungkinkan Although it is not always possible to
untuk menunggu hasil uji sterilitas await the result of the sterility of the
sebelum diluluskan untuk product before release for use because
penggunaan karena sifat alamiah of the radioactive nature of product, the
radioaktif, uji sterilitas hendaklah test should constitute a control of the
menjadi bagian dari pengawasan quality of production. The production
mutu produksi. Proses produksi process should be validated using
hendaklah divalidasi secara teratur. appropriate test runs at regular intervals.
128. Uji sterilitas hendaklah dilakukan 128. Sterility test should be performed based
sesuai prosedur yang ditetapkan on procedures describes in the national
dalam Farmakope Indonesia atau pharmacopeia or pharmacopeia
farmakope internasional yang diakui approved by the national authority.
oleh otorita pengawasan.

Uji endotoksin bakteri Bacterial endotoxin test


129. Endotoksin bakteri menyebabkan efek 129. Bacterial endotoxins cause a pyrogenic
pirogenik. Pengujian pirogen in-vivo effect. Regular in-vivo pyrogen testing in
secara teratur pada kelinci (durasi uji: rabbits (duration of test: 24 ± 5 h), which
24±5 jam) untuk memastikan ensures the apyrogenicity of the product,
apirogenisitas produk mungkin tidak is not possible prior to release / use of
dapat dilakukan sebelum the product. In vitro test for bacterial
pelulusan/penggunaan produk. Uji in endotoxin may use the Limulus
vitro untuk bakteri endotoksin dapat Amoebocyte Lysate (LAL) test.
menggunakan metode Limulus
Amoebocyte Lysate (LAL).

130. Pemeriksaan lengkap produk pada


130. Complete checking of the product on
sampel dummy hendaklah dilakukan
dummy samples should be carried out
untuk beberapa bets sebelum
for several batches before starting
memulai formulasi radiofarmaka
routine radiopharmacy formulations. In
secara rutin. Dalam hal fasilitas
case of any breakdown/shut down of the
mengalami kerusakan atau berhenti
facility, good working conditions and
beroperasi, keyakinan terhadap
confidence should be reestablished by
kondisi kerja yang tepat hendaklah
carrying out complete analysis of several
ditentukan kembali dengan
batches of radiopharmaceuticals.
melakukan analisis lengkap pada
beberapa bets radiofarmaka.

Instrumentasi Laboratorium
Laboratory Instrumentation
131. Sistem Pengawasan Mutu hendaklah
131. A Quality Control system should also
juga mencakup pemeriksaan
include radioactivity testing of the
lingkungan terhadap radioaktivitas
environment such as on ventilation
seperti pada sistem ventilasi,
system, air filters and LAF equipment.
saringan udara dan peralatan LAF.
The calibration of instruments for
Kalibrasi instrumen untuk penentuan
determining radioactivity should also be
radioaktivitas hendaklah juga
checked.
diperiksa.

Sampel Pertinggal
Retained Samples
132. Sampel produk antara dan produk akhir
132. Samples of the intermediate and final
radiofarmaka hendaklah disimpan pada
products should be retained in sufficient
kondisi penyimpanan yang tepat dan
amounts and under appropriate storage
dalam jumlah yang cukup untuk
conditions to allow repeated testing or
penggunaan uji ulang atau verifikasi
verification of a batch control. These
analisis bets. Contoh pertinggal ini
samples should be kept for an
hendaklah disimpan selama waktu yang
appropriate period in accordance with
ditetapkan menurut masa edar
the shelf-life of the radioactive
komponen radioaktif yang digunakan.
components concerned. However, this
Namun ketentuan di atas tidak berlaku
may sometimes not be applicable, e.g.
bagi radiofarmaka yang memiliki waktu
for radiopharmaceuticals with a short
paruh yang singkat.
half-life.
133. Prosedur pengambilan sampel dapat
133. Sampling procedures may be adapted to
disesuaikan menurut tujuan dari
the purpose of the sampling, the type of
pengambilan sampel yang dilakukan,
controls being applied, and the nature of
tipe pengawasan yang diterapkan dan
the material being sampled (e.g. a small
sifat materi yang disampel (misal: bets
batch size and/or its radioactive content).
berukuran kecil dan/atau kandungan
The procedure should be described in a
radioaktif). Prosedur tersebut hendaklah
written protocol.
diuraikan secara tertulis (dalam Protap).

134. Bila suatu bets produk harus dikirim


134. When a production batch must be
sebelum semua pengujian mutu selesai,
dispatched before all tests are
hal ini tidak mengurangi keharusan
completed, this does not reduce the
Kepala Pemastian Mutu membuat
need for a formal recorded decision to be
keputusan resmi yang diambil berkenaan
taken by the Head of Quality Assurance
dengan pemenuhan persyaratan
on the conformity of the batch. In this
terdokumentasi dari bets produk
case there should be a written procedure
tersebut. Dalam hal ini hendaklah ada
detailing all production and quality
prosedur tertulis yang merinci semua
control data which should be considered
data produksi dan pengawasan mutu
before the batch is dispatched. A
yang harus dipertimbangkan sebelum
procedure should also describe those
bets produk dikirim. Hendaklah juga
measures which will be taken by the
tersedia suatu prosedur yang
Head of Quality Assurance if
menguraikan tindakan yang diambil oleh
unsatisfactory test results are obtained
Kepala Pemastian Mutu jika setelah
after dispatch.
produk dikirim ternyata hasil pengujian
tidak memenuhi syarat.

135. Sampel dari tiap bets produk hendaklah


135. Unless otherwise specified in the
disimpan, kecuali jika ditetapkan lain
marketing authorisation, reference
dalam izin edar.
samples of every batch should be
retained.

DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
136. Seluruh dokumen yang berhubungan
136. All documents related to the manufacture
dengan pembuatan radiofarmaka
of radiopharmaceuticals should be
hendaklah dibuat, dikaji dan disahkan
prepared, reviewed, approved and
serta didistribusikan sesuai prosedur
distributed according to written
yang ditetapkan.
procedures.
137. Spesifikasi bahan awal, label dan
137. Specifications should be established and
pembungkus, produk antara kritis dan
documented for starting materials,
produk radiofarmaka hendaklah
labelling and packaging materials, critical
ditetapkan. Spesifikasi hendaklah
intermediates and the finished
ditetapkan juga untuk alat/bahan kritis
radiopharmaceuticals. Specifications
lain yang digunakan dalam proses
should also be in place for any other
pembuatan, seperti alat/bahan
critical items used in the manufacturing
penunjang proses, gasket, kit penyaring
process, such as process aids, gaskets,
steril, yang dapat berdampak kritis pada
sterile filtering kits, that could critically
mutu produk.
impact on quality.
138. Spesifikasi hendaklah ditetapkan untuk
138. All packaging materials such as vials,
semua bahan pembungkus seperti vial,
stoppers, lead shielding, labels and
tutup vial, perisai timbal, label dan brosur
printed instructions for use,
(yang memuat instruksi pemakaian).
specifications should be established.
139. Dalam spesifikasi bahan awal, bahan
139. The list of specifications for starting
pembungkus dan produk jadi,
materials, packaging materials and
tercantum hal-hal sebagai berikut
finished products is given below
(gunakan untuk bahan/produk yang
(appropriate items are applicable):
sesuai):
a) nama dan nomor kode;
a) name and code number;
b) uraian bentuk fisik dan
b) description of physical form and
tampilannya;
appearance;
c) pemasok yang disetujui;
c) approved supplier(s);
d) instruksi pengambilan sampel
d) sampling instructions (including
(termasuk sampel pembanding);
reference sample);
e) uji dan batas untuk identifikasi,
e) tests and limits for identity, purity and
kemurnian dan penetapan kadar;
assay;
f) kandungan radioaktivitas dan
f) radioactivity contents should be
waktu pengukuran;
recorded with time;
g) metode analisis yang digunakan
g) analytical methods to be used
termasuk metode pengambilan
including sampling methods;
sampel;
h) kondisi penyimpanan;
h) storage conditions;
i) petunjuk keselamatan kerja yang
i) safety precautions to be observed;
harus diperhatikan; dan
and
j) tanggal daluwarsa.
j) expiration date.
140. Catatan dari aktivitas bahan radioaktif
140. A record of radioactive material activity
yang diterima, yang digunakan dan
received, used, and disposed of may be
yang dibuang agar tetap disimpan
kept as per requirements. Accurate
seperti yang disyaratkan. Nilai
values of radioactivity must be given on
radioaktivitas yang akurat harus
the secondary container, as it is difficult
dicantumkan pada wadah sekunder,
to give this information on primary
bila sulit untuk mencantumkan
container.
informasi ini pada wadah primernya.

141. Kriteria penerimaan hendaklah


141. Acceptance criteria should be
ditetapkan untuk radiofarmaka termasuk
established for the radiopharmaceutical
kriteria pelulusan dan spesifikasi masa
including criteria for release and shelf life
simpan/masa edar (contoh: identitas
specifications (examples: chemical
kimiawi isotop, konsentrasi radioaktif,
identity of the isotope, radioactive
kemurnian dan aktivitas spesifik).
concentration, purity, and specific
activity).
142. Catatan pemakaian, pembersihan,
142. Records of major equipment use,
sanitasi atau sterilisasi dan perawatan
cleaning, sanitisation or sterilisation and
alat utama hendaklah mencantumkan
maintenance should show the product
nama produk dan nomor bets bila
name and batch number, where
diperlukan, selain tanggal, waktu dan
appropriate, in addition to the date and
tanda tangan operator yang terlibat
time and signature for the persons
dalam kegiatan.
involved in these activities.
143. Data distribusi bets tertentu hendaklah
143. A list showing to which a given batch
disimpan untuk memungkinkan
was distributed should be kept to permit
penarikan kembali dan pencacahan
eventual recall and to make counting for
radioaktivitas.
radioactivity possible.
144. Catatan lengkap bahan radioaktif dan
144. Complete records of radioactive material
pembuangan limbah harus disimpan
and waste disposal must be maintained
seperti yang disyaratkan oleh
as required by BAPETEN.
BAPETEN.

145. Seluruh catatan hendaklah paling sedikit


145. All records should be retained for at least
3 tahun kecuali ditetapkan lain oleh
3 years unless another timeframe is
otorita pengawasan.
specified in national requirements.
DISTRIBUSI DAN PENARIKAN KEMBALI
DISTRIBUTION AND RECALLS
PRODUK

146. Catatan lengkap distribusi rinci


146. Detailed distribution records should be
hendaklah disimpan. Hendaklah dibuat
maintained and there should be
prosedur yang menjelaskan tindakan
procedures which describe the measures
yang diambil berkenaan dengan
to be taken for stopping the use of
penghentian penggunaan radiofarmaka
defective radiopharmaceuticals. Recall
yang cacat. Proses penarikan kembali
operations should be shown to be
produk hendaklah dibuktikan dapat
operable within a very short time.
dilaksanakan dan selesai dalam waktu
yang sangat singkat.

PROTEKSI DAN KESELAMATAN


RADIATION PROTECTION AND SAFETY
TERHADAP RADIASI

147. Dalam pembuatan radiofarmaka


147. The radiation protection and safety for
(penanganan bahan/ produk, produksi,
radiopharmaceutical manufacturing
pengawasan mutu, distribusi dan
(material/ product handling, production,
penyimpanan), aspek proteksi radiasi
quality control, distribution and storage)
dan keselamatan kerja hendaklah sesuai
should follow the procedures that refer to
dengan prosedur yang mengacu pada
the valid Government requirements.
ketentuan Pemerintah yang berlaku.

PERSYARATAN MINIMUM UNTUK


MINIMUM REQUIREMENT FOR PRODUCT
PELULUSAN PRODUK
RELEASE
148. Bentuk Sediaan
148. Dosage Form
a) Sediaan oral
a) Orals
Kemurnian radiokimia, identifikasi
Radiochemical purity, radionuclide
radionuklida, radioaktivitas.
identification, radioactivity.
b) Sediaan injeksi
b) Injectables
Kemurnian radiokimia, identifikasi
Radiochemical purity, radionuclide
radionuklida, pengujian sterilitas
identification, sterility testing in
yang sedang berjalan (dalam
progress.
progres).

149. Kit radiofarmaka


149. Kits for Radiopharmaceuticals
Pengujian lengkap (kemurnian
Complete testing (Radiochemical purity,
radiokimia, biodistribusi, pengujian
biodistribution, sterility testing,
sterilitas, pengujian apirogenitas dan
apyrogenicity testing etc.).
lain-lain).

150. Generator 99mTc


150. 99m
Tc Generator
Hasil nyata, lolosnya 99Mo (99Mo-
Yield, 99Mo-breakthrough, radio-chemical
breakthrough), kemurnian radiokimia,
purity, radionuclide identification, sterility
identifikasi radionuklida dan uji
testing in progress.
sterilitas dalam progres.
PERSYARATAN MINIMUM UNTUK FACILITY FOR RELEASE - MINIMUM
FASILITAS PELULUSAN REQUIREMENT

151. Area pengawasan mutu hendaklah 151. The QC area should be provided with the
dilengkapi dengan area untuk area for keeping necessary instruments
menyimpan instrumen yang required for testing and sufficient storage
diperlukan pengujian dan ruang yang space for storing samples/batch control
cukup untuk menyimpan sampel samples and QC records. A special
bahan/sampel pertinggal seluruh bets shielded area is necessary for storing
dan catatan pengujian mutu. Area radioactive samples/batch control
khusus yang diberi perisai diperlukan samples.
untuk menyimpan sampel bahan
radioaktif/sampel pertinggal radioaktif.

152. Kandang hewan hendaklah dilengkapi 152. The animal house should be equipped
dengan fasilitas yang diperlukan with the necessary facilities for the
untuk pemeliharaan dan studi hewan maintenance of the animals and animal
tersebut. Fasilitas ini hendaklah selalu studies and should be maintained clean.
dalam keadaan bersih. Prosedur Protocols for cleaning and maintenance
pembersihan dan perawatan should be established.
hendaklah dibuat.

Pengelolaan Limbah Waste Management

153. Limbah radioaktif hendaklah 153. Radioactive waste should be separated


dipisahkan ke dalam beberapa into several categories such as
kategori seperti yang dapat terbakar combustible and non-combustible; short,
dan tidak, radionuklida umur pendek, medium and long-lived radionuclides;
sedang dan panjang, jarum tajam dan sharp and syringe needles; carcasses,
jarum suntik, bangkai hewan etc. These wastes should be adequately
(carcasses), dan lain-lain. Limbah ini shielded during storage and the radiation
hendaklah diberi perisai secara safety officer is responsible for the safe
memadai selama penyimpanan dan handling, storage and disposal of the
petugas proteksi radiasi hendaklah radioactive waste.
bertanggung jawab dalam
penanganan, penyimpanan dan
pembuangan limbah radioaktif ini
secara aman.

154. Pembuangan limbah radioaktif 154. Radioactive waste disposal should


hendaklah mengikuti peraturan comply to the government regulation.
Pemerintah yang berlaku.
Radiofarmasi Rumah Sakit
Hospital Radiopharmacy
Desain dan pembangunan instalasi
Design and setting up of the hospital
radiofarmasi (kedokteran nuklir) di
radiopharmacy
rumah sakit

155. Instalasi radiofarmasi adalah suatu


155. The radiopharmacy is a facility in which
fasilitas di mana formulasi
radiopharmaceutical formulations are
radiofarmaka disiapkan/dipreparasi
prepared using a 99mTc or other
menggunakan 99mTc atau radionuklida
radionuclides and kits so as to obtain the
lain dan kit radiofarmaka untuk
product in a form suitable for
menghasilkan bentuk sediaan
administration to patients.
radiofarmaka yang sesuai untuk
diberikan kepada pasien.

156. Yang ideal, instalasi radiofarmasi


156. Ideally, a hospital radiopharmacy should
rumah sakit hendaklah memiliki suatu
have an aseptic area (Class A) and room
area aseptis Kelas A dan ruang
for processing with Class C. The
proses Kelas C. Unit radiofarmasi
radiopharmacy unit should be located in
hendaklah ditempatkan dalam
the nuclear medicine department and
departemen kedokteran nuklir dan
microbial contamination of the product by
kontaminasi mikroba dari pasien ke
patients should be avoided. A double
produk hendaklah dihindarkan. Sistem
door system can be installed to serve as
pintu ganda dalam ruangan
airlock. About 25% of fresh air should be
hendaklah dipasang sehingga dapat
berfungsi sebagai ruang penyangga introduced at the intake end. Air
udara (airlock). Sekitar 25% udara disinfectants, such as ozone generators
segar hendaklah dialirkan pada can be installed in the air handling
tempat pemasukan udara (intake). system (HVAC). An L-bench lead shield
Disinfektan udara seperti generator glass can be housed in the laminar flow
ozon dapat dipasang pada sistem tata bench when required.
udara. Suatu L-bench dengan jendela
perisai timbal dapat dipasang pada
meja kerja dengan aliran udara
laminer (LAF) bila diperlukan.

157. Proses yang dilakukan di radiofarmasi


157. Operations carried out in hospital
rumah sakit bervariasi mulai dari
radiopharmacy vary from simple
dispensing yang sederhana sampai
dispensing to manufacture of kits and
dengan pembuatan kit dan
radiopharmaceuticals so the facilities
radiofarmaka sehingga fasilitas
should commensurate with the functions.
hendaklah disesuaikan dengan
fungsinya.

158. Fasilitas hendaklah didesain dan


158. Facilities should be designed and
dikonstruksi sesuai kebutuhan
constructed as per the radiopharmacy
radiofarmasi dan farmasi.
and pharmaceuticals needs.
159. Pada saat penerimaan, bungkusan
159. On arrival, packages containing
yang berisi bahan radioaktif
radioactive materials should be
hendaklah diperiksa terhadap tanda
inspected for signs of damage and
kerusakan dan dipantau dengan
monitored with a survey meter for
surveimeter terhadap kebocoran.
leakage.
160. Uji usap hendaklah dilakukan untuk 160. A wipe test should be performed to
menentukan kontaminasi radioaktif determine radioactive contamination on
pada permukaan tiap wadah yang the surface of any shipment container.
dikirim. Temuan kontaminasi dan/atau Any contamination and/ or leakage found
kebocoran hendaklah dilaporkan should be reported to the supplier.
kepada pemasok.

161. Jika terjadi tumpahan radioaktif serius 161. Serious spills should require evacuation
hendaklah dilakukan evakuasi dari of the area before any cleanup is
area sebelum proses pembersihan undertaken and should be first reported
dan segera dilaporkan kepada to the radiation safety officer.
petugas proteksi radiasi.

162. Radionuklida, kit radiofarmaka dan 162. Radionuclides, kits and diluents should
diluen hendaklah diperiksa identitas, be checked for identity, expiry time/date
tanggal atau waktu daluwarsa dan and appearance.
pemeriannya.

163. Label identifikasi dengan nomor bets 163. Identifying labels with a dated batch
bertanggal hendaklah ditempelkan number should be affixed to reagent
pada vial pereaksi dan perisai wadah vials and shielding containers prior to the
sebelum penambahan bahan addition of radioactive material.
radioaktif.

164. Lembar catatan radiofarmaka 164. A radiopharmaceutical record sheet


hendaklah disimpan untuk tiap bets should be maintained for each batch of
bahan. Catatan hendaklah material. The record should include
mencantumkan nomor bets, batch-numbers, manufacturer, date
produsen, tanggal penerimaan, received, expiration time/date,
tanggal/waktu daluwarsa, prosedur preparation procedure, quality
preparasi, pemastian mutu, dan hasil assurance, and calibration results. Each
kalibrasi. Masing-masing dosis dari dose from this batch should be recorded
bets ini hendaklah dicatat bersama with the time, activity, dose/volume and
waktu, radioaktivitas, dosis per satuan patient's name/file number.
volume dan nama atau nomor file
pasien.

165. Perisai yang sesuai hendaklah dipilih. 165. Appropriate shielding should be
Komponen, label dan peralatan selected. Components, labels and
hendaklah diperiksa ulang. equipment should then be rechecked.

166. Tiap preparasi hendaklah dilakukan 166. Each preparation should be performed in
menurut prosedur tertulis yang accordance with an approved written
disetujui, dan aman serta handal. Bila procedure that should be safe and
memungkinkan, prosedur hendaklah reliable. Where possible, methods
dirancang sedemikian rupa sehingga should be devised in which all the
semua komponen yang dibutuhkan components required are contained in
ditempatkan dalam vial steril, dan presterilised vials with the only
prosedur manipulatif hanya untuk manipulative procedure being aseptic
transfer secara aseptis antar vial transfer between vials using syringes.
menggunakan alat suntik. Prosedur Methods requiring manipulation in open
manipulasi yang dilakukan pada containers should be avoided.
wadah terbuka hendaklah
dihindarkan.

167. Jumlah tusukan jarum suntik pada


167. The number of cap punctures should be
tutup vial hendaklah diminimalkan
kept to a minimum to prevent coring and
untuk mencegah serpihan tutup
shedding of particles.
masuk ke dalam vial dan pelepasan
partikel.

168. Penutup hendaklah diusap dengan


168. Closures should be wiped with an
bakterisida yang sesuai pada tiap
appropriate bactericide each time an
penusukan jarum suntik.
entry is made.
169. Perhatian khusus pada teknik
169. Careful attention to technique should be
pelaksanaan saat melakukan
given to prevent cross-contamination
rekonstitusi atau dispensing hendaklah
between products during reconstitution
diberikan untuk mencegah
or dispensing procedures.
kontaminasi silang antar produk.

170. Mayoritas radiofarmaka di rumah sakit


170. The majority of the radiopharmaceutieals
diperoleh dengan melakukan elusi
99m in the hospitals are produced by eluting
Tc dari sistem generator tertutup
99mTc from a closed generator system
dan menambahkannya pada kit
and adding to the sterile cold kits in a
radiofarmaka dalam sistem tertutup.
closed system. This should be done in a
Proses ini hendaklah dilakukan pada
place with good hygiene and appropriate
tempat dengan higiene yang baik dan
shielding. In these cases simple QC
perisai yang sesuai. Dalam hal ini uji
tests such as appearance, measurement
mutu sederhana seperti pemerian,
of radioactivity should be always done.
pengukuran radioaktivitas hendaklah
Occasionally, it is desirable to check the
selalu dilakukan. Sewaktu-waktu
radio-chemical purity, pH, 99Mo
dibutuhkan pemeriksaan kemurnian
breakthrough, and the frequency
radiokimia, pH, 99
Mo breakthrough
depending on the sources of the supply.
dan frekuensi pemeriksaan
bergantung pada sumber pasokan.

171. Bila proses yang lebih kompleks


171. When more complex procedures like
seperti ekstraksi pelarut, penandaan
solvent extraction, cell labeling and
sel dan pembuatan kit atau
manufacture of kits / radiopharma-
radiofarmaka dilakukan di rumah
ceuticals are undertaken in the hospital,
sakit, fasilitas dan prosedur yang
more reliable facilities and procedures
lebih handal dan memenuhi
complying the GMP requirements should
persyaratan CPOB hendaklah
be implemented. In these cases
diterapkan. Dalam hal ini, uji
additional tests for labeling efficiency
tambahan untuk efisiensi penandaan
and sterility, chemical purity should be
dan sterilitas, dan kemurnian kimia
carried out.
hendaklah dilakukan.

172. Bila produsen tidak menjamin


172. Where the manufacturer does not
sterilitas eluat, maka eluat tersebut
guarantee the sterility of the eluate, the
hendaklah disterilkan dengan otoklaf
eluate should be sterilized by
atau dengan penyaringan aseptis.
autoclaving or aseptic filtration.
173. Radioaktivitas total hendaklah diukur,
173. The total radioactivity should be
dan volume eluat serta waktu kalibrasi
measured, and eluate volume and
dicatat. Data ini hendaklah dicatat
calibration time noted. These data
pada lembar kerja harian, atau yang
should be recorded on a daily
sejenis. Uji adanya radionuklida induk
worksheet, or similar. A test for parent
yang lolos (parent breakthrough)
breakthrough should be carried out.
hendaklah dilakukan. Dengan
Using aseptic technique, the eluate
menggunakan teknik aseptis, eluat
should be used to reconstitute the
hendaklah digunakan untuk
radiopharmaceutical in accordance with
merekonstitusi radiofarmaka menurut
the established protocols or
protokol yang ditetapkan atau
manufacturer's instructions.
instruksi produsen.

174. Tingkat dosis hendaklah ditentukan


174. Dosage levels should be determined
berdasarkan riwayat, umur, berat
based on patient history, age, weight,
badan, jenis kelamin dan luas
sex and surface area.
permukaan tubuh pasien.

175. Tiap dosis hendaklah dihitung, diambil


175. Each dose should be calculated,
secara aseptis dan terukur sebelum
aseptically withdrawn and measured
diberikan kepada pasien.
prior to administration.
176. Penanganan hendaklah dilakukan
176. Care should be taken to ensure even
secara hati-hati untuk memastikan
distribution of particulate radiopharma-
distribusi partikulat radiofarmaka
ceuticals prior to withdrawal.
merata sebelum pengambilan.

177. Kecuali dinyatakan lain, penanganan


177. Unless otherwise indicated, care should
hendaklah dilakukan secara hati-hati
be taken to prevent ingress of air into
untuk mencegah udara masuk ke
products containing stannous on or any
dalam produk yang mengandung
other reducing agent.
Stano (Sn2+) atau zat pereduksi lain.

178. Langkah yang sesuai dalam prosedur


178. Appropriate steps should be taken to
hendaklah dilakukan untuk
ensure that the intended agent, in the
memastikan ketepatan zat, dosis,
intended dose, in the intended dosage
bentuk sediaan, waktu dan cara
form is received by the intended patient
pemberian pada pasien.
at the intended time via the intended
route of administration.
179. Cara kerja yang aman hendaklah
179. Safe work practices ensuring that there
diikuti untuk memastikan bahwa tidak
is no possibility of re-use of syringes or
ada kemungkinan penggunaan alat
needles should be followed.
suntik atau jarum bekas pakai.

180. Untuk mengantisipasi kemungkinan


180. Contingency plans for dealing with any
ada situasi kedaruratan nuklir,
foreseeable emergency situation
hendaklah tersedia prosedur tertulis
involving radioactivity should be written
rencana kontingensi yang terpampang
down, displayed and known by
dan diketahui oleh personil.
personnel.
181. Sampel pertinggal kit radiofarmaka
181. For radiopharmaceuticals at hospitals
tidak perlu disimpan di rumah sakit,
there is no need to keep retained sample
karena seharusnya penyimpanan
of kits as the manufacturer is supposed
sampel pertinggal telah dilakukan
to keep such samples.
oleh produsen.

182. Sisa radiofarmaka harus disimpan


182. As the remains of radiopharmaceutical
beberapa hari agar meluruh. Sisa ini
will have to be kept for a few days for
dapat dianggap sebagai sampel
decay, it can be considered as retained
pertinggal untuk pengujian bila terjadi
samples for testing should any adverse
efek samping yang merugikan atau
reaction or unexpected distribution
penyimpangan distribusi.
occur.
ANEKS 10
ANNEX 10

PENGGUNAAN USE OF IONISING


RADIASI PENGION RADIATION IN
DALAM PEMBUATAN THE
OBAT MANUFACTURE
OF MEDICINAL PRODUCTS
PRINSIP
PRINCIPLE
Radiasi pengion dapat digunakan pada tahap
Ionising radiation may be used in the
proses pembuatan untuk berbagai tujuan
manufacturing process steps for various
termasuk menurunkan bioburden dan
purposes including the reduction of bioburden
sterilisasi bahan awal, bahan pengemas atau
and the sterilisation of starting materials,
produk, dan penanganan bahan pengemas
packaging materials or products and the
untuk produk darah.
treatment of packaging materials for blood
product.

UMUM
GENERAL
Ada dua jenis proses iradiasi: iradiasi gamma
There are two types of irradiation process:
dari sumber radioaktif dan iradiasi elektron
gamma irradiation from a radioactive source
berenergi tinggi (sinar beta) dari suatu
and high energy electron irradiation (beta
akselerator.
radiation) from an accelerator.
Iradiasi gamma: ada dua mode pemrosesan
Gamma irradiation: two different processing
dapat diterapkan:
modes may be employed:
a) Mode bets (Batch mode: produk disusun a) Batch mode: the products is arranged at
pada lokasi yang ditetapkan di sekeliling
fixed locations around the radiation
sumber radiasi; dan tidak dapat dimuati source; and cannot be loaded or
atau dikeluarkan selama sumber radiasi unloaded while the radiation source is
dipapar. exposed.
b) Mode Kontinu (Continuous mode): produk b) Continuous mode: an automatic system
disusun dan diletakkan di atas ban conveys the products into the radiation
berjalan yang masuk dan keluar sumber cell, past the exposed radiation source
radiasi secara otomatis sepanjang along a defined path and at an
lintasan radiasi dan dengan kecepatan appropriate speed, and out of the cell.
tertentu.

Iradiasi elektron: produk dihantar dengan


Electron irradiation: the product is conveyed
ban berjalan dan dipindai maju-mundur pada
past a continuous or pulsed beam of high
sumber berkas elektron (radiasi sinar beta)
energy electrons (beta radiation) which is
berenergi tinggi yang kontinu atau berpulsa.
scanned back and forth across the product
pathway.
1. Pelaksanaan iradiasi dapat dilakukan
1. Treatment by irradiation may be carried
oleh industri farmasi sendiri atau oleh
out by the pharmaceutical manufacturer
operator fasilitas radiasi berdasarkan
or by an operator of a radiation facility
kontrak (suatu “pembuatan berdasarkan
under contract (a "contract
kontrak”), di mana keduanya harus
manufacturer"), both of whom must hold

Edisi 2012 2012 Edition


- 46 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
mempunyai izin untuk melaksanakan an appropriate manufacturing
kegiatan tersebut. authorisation.

2. Industri farmasi mempunyai tanggung 2. The pharmaceutical manufacturer bears


jawab terhadap mutu produk termasuk responsibility for the quality of the product
tujuan iradiasi yang ingin dicapai. including the attainment of the objective
Penerima kontrak bertanggung jawab of irradiation. The contract operator of the
memastikan bahwa wadah (yaitu wadah radiation facility bears responsibility for
terluar di mana produk diiradiasi) ensuring that the dose of radiation
diiradiasi dengan dosis radiasi sesuai required by the manufacturer is delivered
dengan yang dipersyaratkan oleh industri to the irradiation container
farmasi pemberi kontrak. (i.e. the outermost container in which the
products are irradiated).

3. Dosis yang dipersyaratkan termasuk 3. The required dose including justified limits
limitnya sesuai hasil validasi akan will be stated in the marketing
dinyatakan pada dokumen registrasi authorisation for the product.
produk.

DOSIMETRI DOSIMETRY

4. Dosimetri didefinisikan sebagai 4. Dosimetry is defined as the measurement


pengukuran dosis terserap menggunakan of the absorbed dose by the use of
dosimeter. Baik pemahaman maupun dosimeters. Both understanding and
penggunaan teknik yang tepat adalah correct use of the technique is essential
esensial untuk validasi, commissioning, for the validation, commissioning and
dan pengendalian proses. control of the process.

5. Kalibrasi tiap bets dosimeter rutin yang 5. The calibration of each batch of routine
digunakan hendaklah tertelusur terhadap dosimeters should be traceable to a
suatu standar nasional atau internasional. national or international standard. The
Masa berlaku kalibrasi hendaklah period of validity of the calibration should
dinyatakan, dijustifikasi, dan dipatuhi. be stated, justified and adhered to.

6. Hendaklah digunakan instrumen yang 6. The same instrument should normally be


sama untuk menetapkan kurva kalibrasi used to establish the calibration curve of
dosimeter rutin dan untuk mengukur the routine dosimeters and to measure
perubahan serapan setelah iradiasi. Jika the change in their absorbance after
instrumen yang berbeda digunakan, irradiation. If a different instrument is
hendaklah ditetapkan serapan absolut used, the absolute absorbance of each
tiap instrumen dosimeter. instrument should be established.

7. Tergantung jenis dosimeter yang 7. Depending on the type of dosimeter used,


digunakan, hendaklah dipertimbangkan due account should be taken of possible
kemungkinan penyebab ketidakakuratan causes of inaccuracy including the
pengukuran dari dosimeter antara lain change in moisture content, change in
perubahan kelembaban, perubahan suhu, temperature, time elapsed between
waktu jeda antara iradiasi dan irradiation and measurement, and the
pengukuran, serta laju dosis. dose rate.

8. Panjang gelombang pada instrumen yang 8. The wavelength of the instrument used to
dipakai untuk mengukur perubahan measure the change in absorbance of
serapan instrumen yang
dosimeter dan digunakan untuk

Edisi 2012 2012 Edition


- 47 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
mengukur hendaklah lintasan dosimeters
ketebalan meliputi melalui sel and the
dosimeter minimum hal (untuk instrument
hendaklah sebagai berikut: mode used to
dikalibrasi a) rincian kontinu); measure their
secara berkala pengemasa d) limit thickness
berdasarkan n produk; maksimum should be
stabilitas, dan subject to
tujuan dan b) pola minimum regular checks
pemakaian muatan dosis yang of calibration
dosimeter. produk diserap at intervals
dalam produk established on
wadah (dan the basis of
VALIDASI iradiasi. dosimeter stability,
PROSES Perhatian rutin yang purpose and
khusus digunakan); usage.
9. Validasi perlu e) limit
adalah diberikan, maksimum
tindakan jika dan VALIDATION OF THE
pembuktian campuran minimum PROCESS
bahwa proses, produk dosis yang
misal disatukan diserap 9. Validation is
pemberian dalam wadah the action of
dosis terserap wadah iradiasi dan proving that
yang iradiasi, dosimeter the process,
dikehendaki bahwa rutin yang i.e. the delivery
pada produk, produk digunakan of the intended
akan yang padat untuk absorbed dose
mencapai hasil tidak memantau to the product,
yang mengalami dosis yang will achieve
diharapkan kekurangan terserap; the expected
sesuai dosis atau f) parameter results
persyaratan menghalan proses lain according to
yang gi produk termasuk the
tercantum lain laju dosis, requirement
dalam Bab. 12 terhadap waktu mentioned in
Kualifikasi dan paparan maksimum Chapter 12.
Validasi. radiasi. paparan, Qualification
Tiap jumlah and Validation.
10. Validasi susunan paparan,
hendaklah produk waktu jeda 10. Validation
meliputi campuran antara should include
pemetaan harus pembuatan dose mapping
dosis untuk ditetapkan dan iradiasi to establish the
mengetahui dan dan lain- distribution of
distribusi dosis divalidasi; lain. absorbed dose
terserap dalam c) pola within the
wadah iradiasi muatan irradiation
yang diisi wadah container
produk dengan iradiasi when packed
konfigurasi sekeliling with product in
tertentu. sumber a defined
(untuk configuration.
mode bets)
11. Spesifikasi atau 11. An irradiation
proses iradiasi sepanjang process
Edisi 2012 2012 Edition
- 48 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
specification product ed including
should arrange routine dose rate,
include at ment dosimetr maximum
least the must be y to time of
following: specified monitor exposure,
a) details and this number of
of the validated absorbe exposures
packag ; d dose; , holding
ing of c) the f) other time
the loading process before
product pattern paramet irradiation
; of ers, etc.
b) the irradiatio Jika iradiasi didesain untuk
loading n dilakukan diserap oleh
pattern containe berdasarkan wadah iradiasi.
(s) of rs kontrak, maka Pada
product around minimum butir pengoperasian
within the d) dan e) dari fasilitas, tidak
the source spesifikasi boleh ada
irradiati (batch proses iradiasi kemungkinan
on mode) or di atas terjadi variasi
contain the hendaklah pemberian dosis
er. pathway menjadi bagian di luar limit tanpa
Particul through dari kontrak. sepengetahuan
ar care the cell operator.
needs (continu
to be ous COMMISSIONING 13. Commissioning
taken, mode); FASILITAS hendaklah
when a d) maximu mencakup hal-
mixture m and Umum hal di bawah ini:
of minimu a. Desain;
product m limits 12. Commissioning b. Pemetaan
s is of adalah kegiatan dosis;
allowed absorbe untuk c. Dokumentasi;
in the d dose dan
mendapatkan
irradiati to the d. Persyaratan
dan
on product commissioni
mendokumenta
contain (and ng ulang.
sikan bukti
er, that associat bahwa fasilitas
there is ed iradiasi dapat I
no routine berkinerja
underd dosimetr secara r
osing y); konsisten dalam
of e) maximu a
limit yang telah
dense m and ditetapkan
product minimu d
sebelumnya bila
or m limits dioperasikan
shado of i
sesuai dengan
wing of absorbe spesifikasi
other d dose a
proses. Dalam
product to the konteks ini, limit
s by irradiatio t
yang telah
dense n ditetapkan
product containe o
adalah dosis
. Each r and maksimum dan
mixed associat r
minimum yang
Edisi 2012 2012 Edition
- 49 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
ban When which give a
berjalan; irradiation is dose to the
G dan supplied container
d) Komposisi under outside these
a dan contract at limits without
densitas least parts d) the knowledge
m bahan, and e) of the of the operator.
termasuk irradiation
m produk lain process 13. Commissionin
yang specification g should
a terletak di should form includethe
antara part of that following
sumber contract. elements:
dan bagian a. Design;
D tertentu b. Dose
dari wadah. COMMISSIONING mapping;
e OF THE PLANT c. Documentati
on; and
s General d. Requirement
for
a
12. Commissioni recommissio
ng is the ning.
i
exercise of
obtaining and G
n
documenting
evidence that a
14. Dosis terserap
the irradiation
yang diterima m
plant will
oleh bagian
perform
tertentu dari m
consistently
wadah iradiasi
within
pada titik a
predetermine
tertentu dalam
d limits when
iradiator
operated
tergantung
according to
terutama pada i
the process
faktor berikut:
specification.
In the context r
a) Aktivitas
of this annex,
dan r
predetermine
geometri
d limits are
sumber; a
the
maximum
b) Jarak dari d
and minimum
sumber ke
doses
wadah; i
designed to
be absorbed
c) Durasi a
by the
iradiasi
irradiation
yang t
container. It
dikendalik
must not be
an o
possible for
pengatur
waktu variations to
occur in the r
atau
kecepatan operation of
the plant s
Edisi 2012 2012 Edition
- 50 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
distance 17. Untuk prosedur permukaan
from pemetaan dosis, wadah. Jika
D source hendaklah posisi
to iradiator diisi dosis
e containe dengan wadah
r; iradiasi yang minimum dan
s c) the berisi dummy maksimum
duration product atau yang
i of produk diharapkan
irradiatio representatif telah
g n dengan densitas diketahui dari
controlle seragam. karakteristik
n d by the Beberapa kinerja
timer dosimeter iradiator
14. The setting hendaklah
absorbed or ditempatkan sebelumnya,
dose conveyor pada minimum
received by speed; tiga buah wadah beberapa
a particular and iradiasi terisi dosimeter di area
part of an d) the yang dilewatkan dosis rata-rata
irradiation composit melalui dapat dikurangi,
container at ion and iradiator, dan diganti untuk
any specific density dikelilingi oleh membentuk kisi
point in the of wadah yang berukuran 10 cm
irradiator material, sama atau di area dosis
depends including dummy product. ekstrim.
primarily on other Jika produk
the products tidak diisi 19. Hasil dari
following , seragam, prosedur tersebut
factors: between hendaklah akan memberikan
a) the the dosimeter dosis minimum
activity source ditempatkan dan maksimum
and and the dalam jumlah yang diserap oleh
geomet particula yang lebih produk dan
ry of r part of banyak. permukaan
the the wadah yang
source; containe 18. Posisi dosimeter merupakan satu
b) the r. tergantung pada set parameter
ukuran wadah fasilitas iradiasi,
15. Total dosis lintasan radiasi iradiasi. Contoh,
yang terserap tetap, parameter densitas produk
untuk wadah dan pola muatan.
juga akan kunci yang berukuran
tergantung dikendalikan hingga 1 x 1 x
pada lintasan oleh operator 20. Yang ideal,
0,5 m, hendaklah
wadah untuk adalah laju penempatan
iradiator kecepatan ban digunakan
kisi tiga dosimeter
kontinu atau berjalan; dimensi referensi pada
pada pola sedangkan berukuran pelaksanaan
muatan untuk untuk irradiator 20 cm yang
irradiator bets, bets dengan memenuhi
serta jumlah pola muatan wadah iradiasi
siklus tetap adalah dianggap sudah
pemaparan. pengaturan mencukupi,
waktu. termasuk
16. Untuk iradiator penempatan
kontinu Pemetaan Dosis pada
dengan
Edisi 2012 2012 Edition
- 51 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
15. The total packed with positions of 19. The results of
absorbed dummy the minimum this procedure
dose will in products or a and will give
addition representativ maximum minimum and
depend on e product of dose are maximum
the path of uniform known from absorbed
containers density. a previous doses in the
through a Dosimeters irradiator product and on
continuous should be performance the container
irradiator or placed characterisati surface for a
the loading throughout a on, some given set of
pattern in a minimum of dosimeters plant
batch three loaded could be parameters,
irradiator, irradiation removed product density
and on the containers from regions and loading
number of which are of average pattern.
exposure passed dose and
cycles. through the replaced to 20. Ideally,
irradiator, form a 10 cm reference
16. For a surrounded grid in the dosimeters
continuous by similar regions of should be
irradiator containers or extreme used for the
with a fixed dummy dose. dose mapping
path or a products. If exercise
batch the product is
irradiator not uniformly
with a fixed packed, kegiatan diobservasi akan
loading dosimeters pemetaan dosis berbentuk
pattern, and should be karena sekumpulan data
with a given placed in a presisinya lebih ketidakpastian
source larger tinggi. secara acak yang
strength and number of Penggunaan dapat diestimasi
type of containers. dosimeter rutin dari variasi dalam
product, the diperbolehkan pengukuran
key plant 18. The namun berulang.
parameter positioning of disarankan
controlled dosimeters untuk 21. Dosis minimum
by the will depend meletakkan yang
operator is on the size of dosimeter diobservasi,
conveyor the irradiation referensi sebagai hasil
speed or container. tersebut pengukuran
timer For example, berdampingan dengan
setting. for containers dengan dosimeter rutin,
up to 1 x 1 x dosimeter rutin yang penting
Dose Mapping 0.5 m, a pada posisi untuk
threedimensi dosis minimum memastikan
17. For the onal 20 cm dan maksimum bahwa semua
dose grid yang wadah iradiasi
mapping throughout diharapkan dan menerima dosis
procedure, the container pada posisi minimum yang
the including the pemantauan diperlukan, akan
irradiator outside rutin dari diatur
should be surfaces masing-masing berdasarkan
filled with might be wadah iradiasi variabilitas acak
irradiation suitable. If replikasi. Nilai dosimeter rutin
containers the expected dosis yang yang digunakan.

Edisi 2012 2012 Edition


- 52 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
22. Parameter e densitas because of
yang dipakai dan their greater
selama proses k ketebalan
precision.
iradiasi bahan
Routine
hendaklah t antara
dosimeters are
dijaga konstan, output
permissible but
dipantau, dan r window
it is advisable
dicatat selama dan bagian
to place
kegiatan o tertentu
reference
pemetaan dari produk;
dosimeters
dosis. Catatan, n dan
beside them at
bersama hasil the expected
dosimetri dan D e) jarak antara
positions of
semua catatan output
minimum and
lain yang e window ke
maximum dose
dihasilkan, wadah.
and at the
hendaklah s routine
disimpan. 24. Parameter kunci
monitoring
a yang
position in
I dikendalikan
each of the
i oleh
replicate
r
irradiation
n containers.
a
The observed
23. Dosis terserap values of dose
d yang diterima will have an
oleh bagian associated
i tertentu dari random
produk yang uncertainty
a diiradiasi which can be
tergantung estimated from
t terutama pada the variations
faktor berikut: in replicate
o measurements
a) karakteristi .
r k berkas,
yaitu:
energi
elektron,
B arus berkas 21. The minimum
rata-rata, observed
e lebar dose, as
pemindaian measured by
r dan the routine
keseragam dosimeters,
k an necessary to
pemindaian ensure that all
a ; irradiation
b) kecepatan containers
s ban receive the
berjalan; minimum
c) komposisi required dose
dan will be set in
E densitas the knowledge
produk; of the random
l d) komposisi, variability of
Edisi 2012 2012 Edition
- 53 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
the routine I energy, and
dosimeters average thickness
used. r beam of material
current, between
r scan the output
22. Irradiator width window
parameters a and scan and the
should be uniformit particular
kept d y; portion of
constant, b) the product;
monitored i conveyor and
and speed; e) the output
recorded a c) the product window to
during dose composition container
mapping. t and density; distance.
The d) the
records, o composit 24. Key parameters
together ion, controlled by
with the r density the
dosimetry operator adalah 26. Parameter
results and s karakteristik iradiator
all other berkas dan hendaklah dijaga
records kecepatan ban konstan, dipantau
generated, berjalan. dan dicatat
should be D selama kegiatan
retained. Pemetaan Dosis pemetaan dosis.
e Catatan, bersama
25. Pada prosedur hasil dosimetri
E s pemetaan dosis, dan semua
hendaklah catatan lain yang
l i dosimeter dihasilkan,
diletakkan di hendaklah
e g antara lapisan- disimpan.
lapisan
c n penyerap yang Commissioning
homogen yang Ulang
t 23. The membentuk
absorbed dummy product, 27. Commissioning
r dose atau di antara hendaklah
received by a lapisan-lapisan diulang jika ada
o particular produk perubahan pada
portion of an representatif proses atau pada
n irradiated yang iradiator yang
product berdensitas dapat
depends seragam, memengaruhi
primarily on sehingga distribusi dosis
B the following setidaknya pada wadah
factors: dapat dilakukan iradiasi (contoh
e a) the sepuluh penggantian
characte pengukuran pensil sumber
a ristics of dalam rentang radiasi). Perlu
the maksimum atau tidak
m beam, energi elektron. commissioning
which Lihat juga Butir ulang tergantung
are: 18 s/d 21. pada besar
electron perubahan
Edisi 2012 2012 Edition
- 54 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
iradiator atau operator are results and PREMISES
muatan. Jika the all other
ragu, lakukan characteristic records 28. Premises
commissioning s of the beam generated, should be
ulang. and the should be designed and
conveyor retained. operated to
speed. segregate
BANGUNAN irradiated from
Dose Mapping Re-commissioning nonirradiated
28. Fasilitas containers to
hendaklah 25. For the dose 27. Commissioni avoid their
didesain dan mapping ng should be crosscontamin
dioperasikan procedure, repeated if ation.
untuk dosimeters there is a Where
memisahkan should be change to materials are
wadah yang placed the process handled within
sudah between or the closed
diiradiasi dan layers of irradiator irradiation
yang belum homogeneou which could containers, it
untuk s absorber affect the may not be
mencegah sheets dose necessary to
kontaminasi making up a distribution to segregate
silang. dummy the irradiation pharmaceutica
Jika produk product, or container l from
dikemas di between (e.g. change nonpharmace
dalam wadah layers of of source utical
iradiasi representativ pencils). The materials,
tertutup, e products of extent to provided there
mungkin tidak uniform recommissio is no risk of
perlu density, such ning depends the former
dilakukan that at least on the extent being
pemisahan ten of the contaminated
produk farmasi measurement change in by the latter.
terhadap s can be the irradiator
nonfarmasi, made within or the load Any possibility
bilamana tidak the maximum that has of
ada risiko range of the taken place. contamination
produk farmasi electrons. If in doubt, of the products
terkontaminasi Reference recommissio by radionuclide
dengan produk should also n. from the
nonfarmasi. be made to source must
Sections 18 be excluded.
Kemungkinan to 21. PEMROSESAN iradiasi
kontaminasi hendaklah
produk oleh 26. Irradiator 29. Wadah iradiasi dipantau
radionuklida parameters hendaklah diisi menggunakan
dari sumber should be sesuai dengan prosedur
radiasi harus kept dosimetri yang
pola muatan
dihilangkan. constant, tervalidasi.
yang ditetapkan
monitored pada saat Hubungan antara
and recorded validasi. dosis ini dengan
during dose dosis yang
mapping. The 30. Selama diserap oleh
records, pemrosesan, produk di dalam
together with dosis radiasi wadah harus
the dosimetry pada wadah sudah ditetapkan
Edisi 2012 2012 Edition
- 55 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
selama proses radiasi yang PROCESSING They should
validasi dan dibutuhkan not be used as
commissioning diberikan 29. Irradiation the sole
fasilitas. dengan lebih means of
containers
dari satu should be differentiation
31. Indikator pemaparan atau packed in or as an
radiasi lebih dari satu accordance indication of
hendaklah kali melewati with the satisfactory
digunakan fasilitas iradiasi, specified processing.
sebagai alat hendaklah itu loading
bantu untuk dilakukan atas pattern(s)
membedakan persetujuan established 32. Processing of
wadah yang pemegang izin during mixed loads of
diiradiasi dari edar dan validation. containers
wadah yang dilakukan dalam within the
belum periode waktu 30. During the irradiation cell
diiradiasi. yang telah process, the should only be
Indikator ditentukan. radiation done when it is
radiasi Interupsi tak dose to the known from
hendaklah terencana irradiation commissioning
tidak selama proses containers trials or other
digunakan iradiasi yang should be evidence that
sebagai satu- terjadi lebih dari monitored the radiation
satunya alat periode waktu using dose received
untuk yang telah validated by individual
membedakan disetujui dosimetry containers
atau petunjuk hendaklah procedures. remains within
proses yang diinformasikan The the limits
memuaskan. kepada relationship specified.
pemegang izin between this
32. Proses radiasi edar. dose and the
untuk wadah 33. When the
dose
yang dimuati 34. Produk yang required
absorbed by
oleh campuran belum diiradiasi radiation dose
the product
produk di harus is by design
inside the
dalam sel dipisahkan dari given during
container
iradiasi produk yang more than one
must have
hendaklah telah diiradiasi. exposure or
been
hanya Metode untuk
established passage
dilakukan jika melakukan hal
during through the
diketahui dari ini mencakup
process plant, this
percobaan penggunaan
validation should be with
saat indikator radiasi
and plant the agreement
commissioning (Butir 31) dan
commissionin of the holder of
atau bukti lain desain fasilitas
g. the marketing
bahwa dosis yang sesuai authorisation
radiasi yang (Butir 28).
31. Radiation and occur
diterima oleh
indicators within a
masing-
should be predetermined
masing wadah
used as an time period.
tetap berada
aid to Unplanned
dalam limit
yang differentiating interruptions
ditetapkan. irradiated during
from irradiation
nonirradiated should be
33. Jika dosis
containers. notified to the
Edisi 2012 2012 Edition
- 56 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
holder of the from Elektron Gamma irradiators
marketing irradiated
authorisatio products at 40. Hendaklah 35. For continuous
n if this all times. diletakkan satu processing
extends the Methods or dosimeter pada modes,
irradiation doing this tiap wadah. dosimeters
process include the should be
beyond a use of 41. Hendaklah ada placed so that
previously radiation pencatatan at least two are
agreed indicators yang terus- exposed in the
period. (31) and menerus irradiation at
appropriate terhadap arus all times.
34. Nonirradiate design of berkas rata-rata,
d products premises energi elektron,
36. For batch
must be (28). lebar area
modes, at
segregated pemindaian dan
least two
Irradiator Gamma berjalan kecepatan ban
dosimeters
hendaklah berjalan.
should be
dipantau terus- Variabel ini,
35. Untuk proses exposed in
menerus dan kecuali
dengan mode positions
dicatat. kecepatan ban
kontinu, related to the
berjalan, perlu
hendaklah minimum dose
dikendalikan
dosimeter 38. Untuk proses position.
dalam batas
diletakkan mode bets,
yang telah
sedemikian pergerakan 37. For continuous
ditentukan
rupa sehingga sumber dan process
selama
tiap saat waktu modes, there
commissioning
setidaknya dua pemaparan should be a
karena variabel
dosimeter untuk tiap bets positive
tersebut bersifat
terpapar. hendaklah indication of
responsif
dipantau dan the correct
terhadap
36. Untuk proses dicatat. position of the
perubahan yang
dengan mode cepat. source and an
bets, 39. Pemberian interlock
setidaknya dua suatu dosis between
dosimeter yang source position
DOKUMENTASI
hendaklah dikehendaki, and conveyor
dipaparkan pengaturan movement.
42. Hendaklah
pada posisi waktu atau Conveyor
dilakukan
dosis kecepatan ban speed should
rekonsiliasi
minimum. berjalan be monitored
terhadap jumlah
membutuhkan continuously
wadah yang
37. Untuk proses penyesuaian and recorded.
diterima,
mode kontinu, terkait dengan
diiradiasi dan
hendaklah ada peluruhan dan 38. For batch
dikirimkan
indikasi positif penambahan process
beserta
mengenai sumber radiasi. modes source
dokumen
posisi yang Periode movement and
terkait. Tiap
benar dari validitas dari exposure times
perbedaan
sumber serta pengaturan atau for each batch
interlock kecepatan should be
antara posisi hendaklah monitored and
sumber dan dicatat dan recorded.
pergerakan dipatuhi.
ban berjalan. 39. For a given
Kecepatan ban Iradiator Berkas desired dose,
Edisi 2012 2012 Edition
- 57 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
the timer energy, penyimpanan discrepancy
setting or scanwidth hendaklah should be
conveyor and conveyor disetujui oleh reported and
speed speed. These operator fasilitas resolved.
requires variables, iradiasi dan
adjustment other than pemegang izin 43. The irradiation
for source conveyor edar. plant operator
decay and speed, need should certify
source to be 45. Dokumen yang in writing the
additions. controlled terkait dengan range of doses
The period within the validasi dan received by
of validity of defined limits commissioning each irradiated
the setting established fasilitas
container
or speed during hendaklah
within a batch
should be commissionin disimpan
or delivery.
recorded g since they selama satu
and are liable to tahun setelah
adhered to. instantaneou tanggal
44. Process and
s change. daluwarsa atau
control records
setidaknya lima
for each
Electron Beam tahun setelah
irradiation
Irradiators produk terakhir
batch should
DOCUMENTATION diluluskan,
be checked
40. A dosimeter mana yang lebih
and signed by
should be 42. The numbers panjang.
a nominated
placed on of containers responsible
every received, person and
container. irradiated and PEMANTAUAN
retained. The
dispatched MIKROBIOLOGI
method and
41. There should be
place or
should be reconciled 46. Pemantauan
retention
continuous with each mikrobiologi
should be
recording of other and merupakan
agreed
average with the tanggung jawab
between the
beam associated industri farmasi.
plant operator
current, documentatio Pemantauan ini
and the holder
electron n. Any meliputi
of the
pemantauan
hendaklah diiradiasi dalam marketing
lingkungan
suatu bets atau authorisation.
tempat produk
dilaporkan pengiriman.
tersebut dibuat
45. The
dan
dan 44. Catatan proses documentation
pemantauan
dan associated
prairadiasi
dicari pengawasan with the
sesuai dengan
penyebabnya. untuk tiap bets validation and
yang tercantum
iradiasi commissioning
di dalam izin
43. Operator hendaklah of the plant
edar.
fasilitas diperiksa dan should be
iradiasi ditandatangani retained for
hendaklah oleh personil one year after
menyatakan yang the expiry date
secara tertulis berwenang dan or at least five
rentang dosis catatan ini years after the
yang diterima disimpan. release of the
oleh tiap Metode dan last product
wadah yang tempat processed by
Edisi 2012 2012 Edition
- 58 -
Aneks 10 – Penggunaan Radiasi Pengion Annex 10 – Use of Ionising Radiation in
dalam Pembuatan Obat The Manufacture of Medicinal
Products
the plant,
whichever is
the longer.

MICROBIOLOGIC
AL MONITORING

46. Microbiologi
cal
monitoring
is the
responsibilit
y of the
pharmaceuti
cal
manufactur
er. It may
include
environment
al
monitoring
where
product is
manufactur
ed and
preirradiatio
n monitoring
of the
product as
specified in
the
marketing
authorizatio
n.

Edisi 2012 2012 Edition


- 59 -
ANEKS 11
ANNEX 11

SAMPEL PEMBANDING REFERENCE AND


DAN SAMPEL RETENTION
PERTINGGAL SAMPLE

PRINSIP
PRINCIPLE
1. Sampel disimpan untuk dua tujuan;
1. Samples are retained to fulfill two
pertama menyediakan sampel untuk
purposes; firstly to provide a sample for
pengujian dan kedua meyediakan
analytical testing and secondly to provide
spesimen produk jadi. Karena itu sampel
a specimen of the fully finished product.
dibagi menjadi dua kategori:
Samples may therefore fall into two
categories:
Sampel pembanding: sampel suatu bets
Reference sample: a sample of a batch of
dari bahan awal, bahan pengemas atau
starting material, packaging material or
produk jadi yang disimpan untuk tujuan
finished product which is stored for the
pengujian apabila ada kebutuhan, selama
purpose of being analyzed should the
masa edar dari bets terkait. Bila
need arise during the shelf life of the
stabilitasnya memungkinan, sampel
batch concerned. Where stability permits,
pembanding dari tahap proses kritis
reference samples from critical
(misal yang memerlukan pengujian dan
intermediate stages (e.g. those requiring
pelulusan) atau produk antara yang
analytical testing and release) or
dikirim di luar kendali pabrik hendaklah
intermediates that are transported outside
disimpan.
of the manufacturer’s control should be
kept.
Sampel pertinggal: sampel produk jadi
Retention sample: a sample of a fully
dalam kemasan lengkap dari suatu bets
packaged unit from a batch of finished
disimpan untuk tujuan identifikasi sebagai
product. It is stored for identification
contoh, tampilan, kemasan, label, brosur,
purposes, for example, presentation,
nomor bets, tanggal daluwarsa, apabila
packaging, labelling,leaflet, batch
dibutuhkan selama masa edar bets
number, expiry date should the need
terkait. Pengecualian dapat diberikan bila
arise during the shelf life of the batch
persyaratan di atas dapat dipenuhi tanpa
concerned. There may be exceptional
penyimpanan sampel duplikat misal pada
circumstances where this requirement
jumlah kecil bets dikemas untuk berbagai
can be met without retention of duplicate
pasar atau obat yang sangat mahal.
samples e.g. where small amounts of a
batch are packaged for different markets
or in the production of very expensive
medicinal products.
Dalam banyak hal sampel pembanding For finished products, in many instances
produk jadi identis dengan sampel the reference and retention samples will
pertinggal, misal unit dalam kemasan be presented identically, i.e. as fully
lengkap. Dalam hal ini sampel packaged units. In such circumstances,
pembanding dan pertinggal dapat saling reference and retention samples may be
menggantikan. regarded as interchangeable.
2. Seperti dijelaskan pada Butir 7 dan 8,
2. It is necessary for the manufacturer,

Edisi 2012 2012 Edition


- 60 -
Aneks 11 – Sampel Pembanding dan Annex 11 – Reference and
Sampel Pertinggal Retention Sampel

perlu bagi industri, importir maupun


importer or site of batch release, as
tempat di mana produk diluluskan, untuk
specified under Section 7 and 8, to keep
menyimpan sampel pembanding
reference and/or retention samples from
dan/atau sampel pertinggal dari tiap bets
each batch of finished product and, for
produk jadi. Industri juga perlu
the manufacturer to keep a reference
menyimpan sampel pembanding dari bets
sample from a batch of starting material
bahan awal (dengan pengecualian
(subject to certain exceptions – see
tertentu - lihat Butir 9 di bawah) dan/atau
Section 9 below) and/or intermediate
produk antara. Tiap lokasi pengemasan
product. Each packaging site should keep
hendaklah menyimpan sampel
reference samples of each batch of
pembanding dari tiap bets bahan
primary and printed packaging materials.
pengemas primer dan bahan cetak.
Availability of printed materials as part of
Penyimpanan bahan cetak sebagai
the reference and/or retention sample of
bagian dari sampel pembanding dan/atau
the finished product can be accepted.
sampel pertinggal untuk produk jadi dapat
diterima.

3. Sampel pembanding dan/atau sampel


3. The reference and/or retention samples
pertinggal berlaku sebagai riwayat baik
serve as a record of the batch of finished
untuk bets produk jadi maupun bahan
product or starting material and can be
awal yang dapat dievaluasi pada saat
assessed in the event of, for example, a
misal ada keluhan terhadap mutu produk,
dosage form quality complaint, a query
keraguan terhadap pemenuhan
relating to compliance with the marketing
persyaratan izin edar, pelabelan/kemasan
authorization, a labeling/packaging query
atau laporan farmakovigilans.
or a pharmacovigilance report.
4. Catatan ketertelusuran sampel perlu
4. Records of traceability of samples should
disimpan dan tersedia untuk dievaluasi
be maintained and be available for review
oleh Badan POM.
by NADFC.

UMUM
GENERAL
5. Aneks ini memberi pedoman cara
5. This Annex to the Guide to Good
pengambilan dan penanganan sampel Manufacturing Practice for Medicinal
pembanding untuk bahan awal, bahan Products (“the GMP Guide”) gives
pengemas atau produk jadi serta guidance on the taking and holding of
penyimpanan sampel pertinggal untuk reference samples of starting materials,
produk jadi. packaging materials or finished products
and retention samples of finished
products.
6. Persyaratan spesifik untuk obat 6. Specific requirements for investigational
investigasi tercantum pada Aneks 6 medicinal products are given in Annex 6
Pedoman CPOB. to the Guide.
7. Pedoman untuk pengambilan sampel 7. This annex also includes guidance on the
pertinggal untuk obat yang diimport atau taking of retention samples for parallel
didistribusikan secara parelel juga imported / distributed medicinal products.
tercakup dalam Aneks ini.

Edisi 2012 2012 Edition


- 61 -
DURASI PENYIMPANAN
DURATION OF STORAGE
8. Sampel pembanding dan sampel
8. Thereference and retention samples from
pertinggal dari tiap bets produk jadi
each batch of finished product should be
hendaklah disimpan sekurangnya satu
retained for at least one year after the
tahun setelah tanggal daluwarsa. Sampel
expiry date. The reference sample should
pembanding hendaklah dikemas dalam
be contained in its finished primary
kemasan primer atau dalam kemasan
packaging or in packaging composed of
yang terbuat dari bahan yang sama
the same material as the primary
dengan kemasan primer dalam mana
container in which the product is
obat dipasarkan.
marketed.
9. Kecuali masa penyimpanan lebih lama
9. Unless a longer period is required under
dipersyaratkan oleh hukum, sampel
the law, samples of starting materials
bahan awal (kecuali pelarut, gas atau air
(other than solvents, gases or water used
yang dipakai dalam proses produksi)
in the manufacturing process) should be
hendaklah disimpan paling tidak dua
retained for at least two years after the
tahun setelah produk diluluskan. Lama
release of product. That period may be
penyimpanan dapat diperpendek bila
shortened if the period of stability of the
stabilitas dari bahan, seperti yang
material, as indicated in the relevant
disebutkan pada spesifikasi terkait, lebih
specification, is shorter. Packaging
pendek. Bahan pengemas hendaklah
materials should be retained for the
disimpan selama masa edar dari produk
duration of the shelf life of the finished
jadi terkait.
product concerned.

JUMLAH SAMPEL PERTINGGAL DAN


SIZE OF RETENTION AND REFERENCE
SAMPEL PEMBANDING
SAMPLES
10. Jumlah sampel pembanding hendaklah
10. The reference sample should be of
cukup untuk melakukan minimal dua kali
sufficient size to permit the carrying out,
analisis lengkap pada bets sesuai dengan
on, at least, two occasions, of the full
dokumen izin edar yang telah dievaluasi
analytical controls on the batch in
dan disetujui oleh Badan POM. Bila perlu
accordance with the marketing
dilakukan pengujian, produk dalam
authorizationfile which has been
kemasan yang utuh hendaklah dipakai.
assessed and approved by NADFC.
Usulan pengecualian dari hal di atas
Where it is necessary to do so, unopened
handaklah dijustifikasi dan disetujui oleh
packs should be used when carrying out
Badan POM.
each set of analytical controls. Any
proposed exception to this should be
justified to, and agreed with NADFC.
11. Bila dapat diterapkan, persyaratan
11. Where applicable, Guidelines on GMP
mengenai jumlah sampel pembanding,
relating to the size of reference samples
dan bila diperlukan sampel pertinggal
and, if necessary, retention samples
sesuai Pedoman CPOB hendaklah
should be followed.
dipatuhi.

12. Sampel pembanding hendaklah mewakili


12. Reference samples should be
baik bets bahan awal, produk antara
representative of the batch of starting
maupun bets produk jadi darimana
material, intermediate product or finished
sampel diambil. Sampel lain dapat juga
product from which they are taken. Other
diambil dari bagian proses paling kritis
samples may also be taken to monitor the
(misal bagian awal atau akhir proses).
most stressed part of a process (e.g.
Bila satu bets dikemas dalam dua atau
beginning or end of a process). Where a
lebih kegiatan pengemasan yang
batch is packaged in two, or more,
berbeda, hendaklah diambil minimal satu
distinct packaging operations, at least
sampel pertinggal dari tiap kegiatan
one retention sample should be taken
pengemasan. Usulan untuk pengecualian
from each individual packaging operation.
hendaklah dijustifikasi dan disetujui oleh
Any proposed exception to this should be
Badan POM.
justified to, and agreed with, the NADFC.
13. Hendaklah dipastikan bahwa semua
13. It should be ensured that all necessary
bahan dan peralatan untuk melakukan
analytical materials and equipment are
analisis tersedia, atau mudah diperoleh
available, or are readily obtainable, in
sampai dengan satu tahun setelah
order to carry out all tests given in the
tanggal daluwarsa dari bets terakhir yang
specification until one year after expiry of
dibuat, untuk melakukan pengujian
the last batch manufactured.
sesuai spesifikasi.

KONDISI PENYIMPANAN
STORAGE CONDITION
14. Kondisi penyimpanan hendaklah sesuai
14. Storage conditions should be in
dengan yang tercantum pada izin edar.
accordance with the marketing
authorisation.

KONTRAK TERTULIS
WRITTEN AGREEMENT
15. Bila pemegang izin edar berbeda dari
15. Where the marketing authorization holder
industri farmasi yang bertanggung jawab
is not the same legal entity as the site(s)
untuk pelulusan, tanggung jawab
responsible for batch release, the
penyimpanan sampel pembanding/
responsibility for taking and storage of
sampel pertinggal hendaklah dijelaskan
reference/retention samples should be
dalam kontrak tertulis antara dua pihak
defined in a written agreement between
sesuai Bab 11 Pedoman CPOB. Hal ini
the two parties in accordance with
berlaku juga bila pembuatan dan
Guidelines on GMP Chapter 11. This
pelulusan bets dilakukan di lokasi
applies also where any manufacturing or
berbeda, maka tanggung jawab
batch release activity is carried out at a
menyeluruh dari bets dan pengaturan
site other than that with overall
penanggung jawab untuk mengambil dan
responsibility for the batch and the
menyimpan sampel hendaklah dijelaskan
arrangements between each different site
dalam kontrak tertulis.
for the taking and keeping of reference
and retention samples should be defined
in a written agreement.
16. Kepala Bagian Pemastian Mutu yang
16. The head of Quality Assurance who
menyetujui bets untuk dijual hendaklah
certifies a batch for sale should ensure
memastikan bahwa sampel pembanding
that all relevant reference and retention
dan sampel pertinggal terkait dapat
samples are accessible at all reasonable
diakses dalam waktu cepat. Bila
times. Where necessary, the
diperlukan, pengaturan untuk mengambil
arrangements for such access should be
sampel terkait hendaklah dijelaskan
defined in a written agreement.
dalam kontrak tertulis.
17. Bila tahapan pembuatan produk jadi
17. Where more than one site is involved in
dilakukan di lebih dari satu lokasi, kontrak
the manufacture of a finished product, the
tertulis merupakan faktor penting dalam
availability of written agreements is key to
pengendalian pengambilan dan lokasi
controlling the taking and location of
penyimpanan sampel pembanding dan
reference and retention samples.
sampel pertinggal.

SAMPEL PEMBANDING - UMUM


REFERENCE SAMPLE - GENERAL POINTS
18. Sampel pembanding digunakan untuk
18. Reference samples are for the purpose of
analisis, oleh karena itu hendaklah selalu
analysis and, therefore, should be
tersedia untuk laboratorium yang
conveniently available to a laboratory with
mempunyai metodologi yang telah
validated methodology. For starting
divalidasi. Lokasi penyimpanan sampel
materials and packaging materials used
bahan awal dan bahan pengemas yang
for medicinal products, this is the original
digunakan untuk produk jadi adalah
site of manufacture of the finished
pabrik pembuat produk jadi tersebut.
product. For finished products, this is the
Demikian juga lokasi penyimpanan
original site of manufacture.
sampel produk jadi adalah tempat orisinal
pembuatnya.

SAMPEL PERTINGGAL - UMUM


RETENTION SAMPLE - GENERAL POINTS
19. Sampel pertinggal hendaklah mewakili
19. A retention sample should represent a
suatu bets produk jadi seperti yang
batch of finished products as distributed
diedarkan dan mungkin diperlukan untuk
and may need to be examined in order to
pengujian dengan tujuan pembuktian
confirm nontechnical attributes for
pemenuhan persyaratan nonteknis dari
compliance with the marketing
izin edar atau persyaratan lain. Sampel
authorization or national legislation. The
pertinggal hendaklah disimpan di lokasi di
retention samples should preferably be
mana kepala bagian Pemastian Mutu
stored at the site where the head of
meluluskan produk jadi.
Quality Assurance certifying the finished
product batch is located.
20. Sampel pertinggal hendaklah disimpan di
20. Retention samples should be stored at
lokasi pabrik pembuat produk jadi untuk
the premises of an authorised
mempermudah Badan POM mengakses
manufacturer in order to permit ready
sampel.
access by NADFC.
21. Bila produksi/impor/pengemasan/
21. Where more than one manufacturing site
pengujian/pelulusan bets obat melibatkan
is involved in the manufacture/
lebih dari satu pabrik pembuat, tanggung
importation/packaging/testing/batch
jawab penyimpanan sampel pertinggal
release, as appropriate of a product, the
hendaklah ditetapkan dalam kontrak
responsibility for taking and storage of
tertulis dari semua pihak terkait. retention samples should be defined in a
written agreement(s) between the parties
concerned.
SAMPEL PEMBANDING DAN
REFERENCEAND RETENTION SAMPLES
PERTINGGAL UNTUK PRODUK IMPOR
FOR IMPORTED PRODUCTS
22. Bila kemasan sekunder tidak dibuka,
22. Where the secondary packaging is not
hanya bahan pengemas yang dipakai
opened, only the packaging material used
perlu disimpan karena risiko
needs to be retained, as there is no, or
kecampurbauran tidak ada atau kecil.
little, risk of product mix-up.
23. Bila kemasan sekunder dibuka, misal
23. Where the secondary packaging is
untuk mengganti dus atau brosur,
opened, for example, to replace the
hendaklah diambil satu sampel pertinggal
carton or patient information leaflet, then
tiap proses pengemasan, karena ada
one retention sample, per packaging
risiko kecampurbauran selama proses
operation, containing the product should
pengemasan. Sangat penting untuk dapat
be taken, as there is a risk of product mix-
mengetahui dengan cepat siapa yang
up during the assembly process. It is
bertanggung jawab bila terjadi kecampur-
important to be able to identify quickly
bauran (pabrik pembuat atau pabrik
who is responsible in the event of a mix-
pengemas ulang) karena ini akan
up (original manufacturer or repacker), as
memengaruhi luas penarikan kembali
it would affect the extent of any resulting
produk.
recall.

SAMPEL PEMBANDING DAN PERTINGGAL


REFERENCE AND RETENTION SAMPLES
BILA INDUSTRI FARMASI DITUTUP
IN THE CASE OF CLOSEDOWN OF A
MANUFACTURER
24. Bila industri ditutup dan izin edar
24. Where a manufacturer closes down and
dikembalikan, ditarik atau dibatalkan,
the manufacturing authorisation is
kemungkinan masih banyak bets produk
surrendered, revoked, or ceases to exist,
jadi yang belum kadaluwarsa yang
it is probable that many unexpired
diproduksi oleh industri terkait dan masih
batches of medicinal products
beredar. Agar bets tersebut tetap berada
manufactured by that manufacturer
di pasar, industri tersebut hendaklah
remain on the market. In order for those
mempersiapkan secara rinci untuk
batches to remain on the market, the
melakukan transfer sampel pembanding
manufacturer should make detailed
dan sampel pertinggal (dan dokumen
arrangements for transfer of reference
CPOB lain yang relevan) ke lokasi
and retention samples (and relevant GMP
penyimpanan yang ditunjuk. Industri
documentation) to an authorised storage
tersebut hendaklah dapat meyakinkan
site. The manufacturer should satisfy
Badan POM bahwa penyimpanan
NADFC that the arrangements for storage
memadai dan, apabila diperlukan, sampel
are satisfactory and that the samples can,
dapat diakses dan dianalisis.
if necessary, be readily accessed and
analysed.
25. Bila industri tersebut tidak mampu
25. If the manufacturer is not in a position to
melakukan pengaturan yang diperlukan,
make the necessary arrangements this
maka ini dapat didelegasikan kepada
may be delegated to another
industri lain. Pemegang izin edar
manufacturer. The marketing
bertanggung jawab terhadap
authorisation holder is responsible for
pendelegasian dan pemberian semua
such delegation and for the provision of
informasi yang diperlukan kepada Badan
all necessary information to NADFC. In
POM. Di samping itu, sehubungan
addition, the marketing authorisation
dengan kelaikan pengaturan yang
holder should, in relation to the suitability
diusulkan untuk penyimpanan sampel
of the proposed arrangements for storage
pembanding dan sampel pertinggal,
of reference and retention samples,
pemegang izin edar hendaklah juga
consult with the regulatory authority of
melakukan konsultasi dengan otoritas
each country in which any unexpired
pengawas obat tiap negara di mana bets
batch has been placed on the market.
yang belum kadaluwarsa dipasarkan.
ANEKS 12
ANNEX 12

CARA PENYIMPANAN
GOOD STORAGE AND
DAN PENGIRIMAN OBAT
DISPATCH
YANG BAIK
PRACTICES
PRINSIP
PRINCIPLE
Penyimpanan dan pengiriman adalah bagian
Storage and dispatch are important activities
yang penting dalam kegiatan dan manajemen
in the integrated supply-chain management of
rantai pemasokan produk yang terintegrasi.
medicinal products. This document sets out
Dokumen ini menetapkan langkah-langkah
appropriate steps to assist in fulfilling the
yang tepat untuk membantu pemenuhan
responsibilities involved in the different
tanggung jawab bagi semua yang terlibat
aspects of the distribution process. This
dalam kegiatan pengiriman dan penyimpanan
document gives guidance about storage and
produk. Dokumen ini memberikan pedoman
dispatch of the product from the manufacturer
bagi penyimpanan dan pengiriman produk
to the distributor. This Annex must refer to the
jadi dari pabrik ke distributor. Aneks ini harus
related Chapters of GMP Guidelines.
mengacu kepada Bab – Bab terkait di dalam
Pedoman CPOB.

UMUM
GENERAL
1. Jika gudang industri farmasi bertindak
1. When the warehouse also performs as
juga sebagai pusat distribusi produk ke
center of distribution to the outlets (e.g.
konsumen (misal distributor,
distributors, subdistributors, pharmacies)
subdistributor, apotik), maka industri
the pharmaceutical industry should also
farmasi hendaklah juga menerapkan dan
implement and comply with the
memenuhi pedoman Cara Distribusi Obat
Guidelines of Good Distribution Practices
yang Baik (CDOB).
(GDP).

2. Mutu produk dapat dipengaruhi oleh


2. The quality of medicinal products can be
kekurangan pengendalian yang
affected by a lack of adequate control
diperlukan terhadap kegiatan selama
over the numerous activities which occur
proses penyimpanan dan pengiriman.
during the storage and dispatch process.
Lebih lanjut, belum ditekankan keperluan
Furthermore the need for establishment,
akan pembuatan, pengembangan dan
development, and maintenance of
pemeliharaan prosedur penyimpanan dan
procedure for distribution as well as
pengiriman produk, serta pengendalian
control over the activities involved in the
kegiatan proses distribusi. Tujuan
distribution process has generally not
pedoman ini adalah untuk membantu
been well emphasized. The objective of
dalam menjamin mutu dan integritas
these Guidelines is to assist in ensuring
produk selama proses penyimpanan dan
the quality and integrity of medicinal
pengiriman produk.
products during all aspects of the storage
and dispatch process.
3. Untuk menjaga mutu awal produk, semua
3. To maintain the original quality of
kegiatan dalam penyimpanan dan
medicinal products, every activity in the
pengirimannya hendaklah dilaksanakan
storage and dispatch thereof should be

Edisi 2012 2012 Edition


- 67 -
Aneks 12 – Cara Penyimpanan dan Pengiriman Annex 12 – Good Storage and Dispatch
Obat yang Baik Practices

sesuai prinsip CPOB dan CDOB.


carried out according to the principles of
GMP, and GDP.

PERSONALIA
PERSONNEL
4. Semua personil yang terlibat dalam
4. All personnel involved in storage and
kegiatan penyimpanan dan pengiriman
dispatch activities should be trained in all
hendaklah dilatih dalam semua
requirements of this Annex and be
persyaratan dalam Aneks ini dan
capable of meeting these requirements.
hendaklah mampu memenuhi
persyaratan tersebut.

5. Personil kunci yang terlibat dalam


5. Key personnel involved in the storage
penyimpanan dan pengiriman produk
and dispatch of medicinal products
hendaklah memiliki kemampuan dan
should have the ability and experience
pengalaman yang sesuai dengan
appropriate to their responsibility for
tanggung jawab mereka untuk
ensuring that medicinal products are
memastikan bahwa produk disimpan dan
stored and dispatched properly.
dikirimkan dengan tepat.

6. Prosedur dan kondisi kerja bagi


6. Procedures and conditions of
karyawan, termasuk karyawan kontrak
employment for employees, including
dan karyawan temporer, serta personil
contract and temporary staff, and other
lain yang mempunyai akses pada produk
personnel having access to medicinal
harus dirancang dan dijaga untuk
products must be designed and
membantu meminimalkan kemungkinan
administered to assist in minimizing the
produk jatuh ke pihak yang tidak
possibility of such products coming into
berwenang.
unauthorized possession.

7. Kode praktik dan prosedur disiplin


7. Codes of practice and disciplinary
hendaklah diterapkan untuk mencegah
procedures should be in place to prevent
dan menangani situasi di mana personil
and address situations where persons
yang terlibat dalam penyimpanan dan
involved in the storage and dispatch of
pengiriman produk diduga atau terbukti
medicinal products are suspected of, or
terlibat didalam penyalahgunaan
found to be implicated in, the
dan/atau pencurian.
misappropriation and/or theft thereof.

ORGANISASI DAN MANAJEMEN


ORGANIZATION AND MANAGEMENT
8. Bagian gudang hendaklah termasuk
8. The warehouse should be included in the
dalam struktur organisasi industri farmasi.
organizational structure of the
Tanggung jawab, kewenangan dan
pharmaceutical industry. The
hubungan timbal-balik semua personil
responsibility, authority and
hendaklah ditunjukkan dengan jelas.
interrelationships of all personnel should
be clearly indicated.
9. Tiap personil hendaklah tidak dibebani
9. The responsibilities placed on any one
tanggung jawab yang berlebihan untuk
individual should not be so extensive as
menghindarkan risiko terhadap mutu
to present any risk to product quality.
produk.

Edisi 2012 2012 Edition


- 68 -
10. Hendaklah tersedia aturan untuk
10. There should be arrangements in place to
memastikan bahwa manajemen dan
ensure that management and personnel
personil tidak mempunyai konflik
are not subject to commercial, political,
kepentingan dalam aspek komersial,
financial and other pressures or conflicts
politik, keuangan dan tekanan lain yang
of interest that may have an adverse
dapat memengaruhi mutu pelayanan
effect on the quality of service provided.
yang diberikan.

11. Tanggung jawab dan kewenangan tiap


11. Individual responsibilities should be
personil hendaklah didefinisikan secara
clearly defined and understood by the
jelas dalam uraian tugas tertulis dan
individuals concerned and recorded as
dipahami oleh personil terkait.
written job descriptions.
12. Hendaklah tersedia prosedur
12. Safety procedures relating to all relevant
keselamatan yang berkaitan dengan
aspects including, for example, the safety
semua aspek yang relevan, misal,
of personnel and property, environmental
keamanan personil dan sarana,
protection and product integrity, should
perlindungan lingkungan dan integritas
be in place.
produk.

MANAJEMEN MUTU
QUALITY MANAGEMENT
13. Jika dilakukan transaksi secara
13. Where electronic commerce (e-
elektronis, hendaklah tersedia sistem
commerce) is used, defined procedures
yang memadai dan prosedur yang jelas
and adequate systems should be in place
untuk menjamin ketertelusuran dan
to ensure traceability and confidence in
kepastian mutu produk.
the quality of medicinal products.
14. Hendaklah tersedia prosedur pelulusan
14. Authorized release procedures should be
produk yang disetujui untuk memastikan
in place, to ensure that appropriate
bahwa produk dijual dan didistribusikan
medicinal products are sold and
hanya kepada distributor dan/atau sarana
distributed only to authorized distributor
yang berwenang.
and/or other entities.
15. Hendaklah dibuat prosedur dan catatan
15. There should be written procedures and
tertulis untuk memastikan ketertelusuran
records to ensure traceability of the
distribusi produk.
products distributed.
16. Prosedur tetap harus tersedia untuk
16. Authorized SOPs for all administrative
semua pekerjaan administratif dan teknis
and technical operations performed must
yang dilakukan.
be in place.

BANGUNAN DAN FASILITAS


PREMISES, WAREHOUSING AND
PENYIMPANAN
STORAGE
Area Penyimpanan
Storage Areas
17. Produk hendaklah ditangani dan
17. Medicinal products should be handled
disimpan dengan cara yang sesuai untuk
and stored in such a manner as to
mencegah pencemaran, kecampur-
prevent contamination, mix-ups and
bauran dan pencemaran silang.
cross-contamination.
18. Area penyimpanan hendaklah diberikan
18. Storage areas should be provided with
pencahayaan yang memadai sehingga
adequate lighting to enable all operations
semua kegiatan dapat dilakukan secara
to be carried out accurately and safely.
akurat dan aman.

Rotasi dan Pengendalian Stok


Stock Rotation and Control
19. Hendaklah dilakukan rekonsiliasi stok
19. Periodic stock reconciliation should be
secara periodik dengan membandingkan
performed by comparing the actual and
jumlah persediaan (stok) sebenarnya
recorded stocks.
dengan yang tercatat.

20. Semua perbedaan stok yang signifikan


20. All significant stock discrepancies should
hendaklah diinvestigasi untuk
be investigated to check that there have
memastikan bahwa tidak ada kecampur-
been no inadvertent mix-ups, incorrect
bauran karena kelalaian, kesalahan
issue and/or misappropriation of
pengeluaran dan/atau penyalahgunaan
medicinal products.
produk.

PENERIMAAN
RECEIPT
21. Hendaklah dilakukan pemeriksaan jumlah
21. Deliveries should be examined at receipt
produk pada saat penerimaan untuk
in order to check that the quantity
memastikan jumlah yang diterima sesuai
received corresponds to the quantity
dengan jumlah yang tercantum dalam
stated on the product records from the
catatan penyerahan dari produksi.
production.
22. Produk yang membutuhkan penyimpanan
22. Medicinal products subject to specific
khusus (misal: narkotik, psikotropik,
storage measures (e.g. narcotics,
prekursor dan produk dengan suhu
psycotropics, precursor and products
penyimpanan tertentu) hendaklah segera
requiring a specific storage temperature)
diidentifikasi dan segera ditempatkan
should be immediately identified and
sesuai prosedur tertulis.
stored in accordance with written
instructions.

KONDISI PENYIMPANAN DAN


STORAGE CONDITION AND
TRANSPORTASI
TRANSPORTATION
Pemantauan Kondisi Penyimpanan dan
Monitoring of Storage and Transportation
Transportasi
Conditions
23. Industri farmasi hendaklah
23. The manufacturer should communicate
menginformasikan semua kondisi
all relevant conditions for storage and
penyimpanan dan pengangkutan yang
transportation to those responsible for the
sesuai kepada pihak yang bertanggung
transportation of medicinal products.
jawab atas pengangkutan produk.
Such an entity(-ies) should ensure
Perusahaan yang mengangkut harus
adherence to these requirements
menjamin kepatuhan terhadap ketentuan
throughout transportation and at any
ini.
intermediate storage stages.
24. Catatan pemantauan suhu hendaklah
24. Recorded temperature monitoring data
tersedia sesuai dengan Butir 6.193 Bab 6
should be available according with
Produksi.
Section 6.193 Chapter 6 Production.
25. Produk hendaklah disimpan dan diangkut
25. Medicinal products should be stored and
dengan memenuhi prosedur sedemikian
transported in accordance with
hingga kondisi suhu dan kelembaban
procedures such that appropriate
relatif yang tepat dijaga, misal
temperature and relative humidity
menggunakan cold chain untuk produk
conditions are maintained, e.g. using cold
yang tidak tahan panas.
chain for thermolabile products.
26. Hendaklah tersedia prosedur tertulis
26. Written procedures should be in place for
untuk melakukan investigasi dan
investigating and dealing with any
penanganan terhadap penyimpangan
violations of storage requirements, e.g.
persyaratan penyimpanan, misal
temperature violations.
penyimpangan suhu.

Kendaraan dan Perlengkapan


Vehicle and Equipment
27. Kendaraan dan perlengkapan yang
27. Vehicles and equipment used to
digunakan untuk mengangkut,
transport, store or handle medicinal
menyimpan atau menangani produk
products should be suitable for their use
hendaklah sesuai dengan
and appropriately equipped to prevent
penggunaannya dan diperlengkapi
exposure of the products to conditions
dengan tepat untuk mencegah
that could affect their stability and
pemaparan produk terhadap kondisi yang
packaging integrity, and prevent
dapat memengaruhi stabilitas produk dan
contamination of any kind.
keutuhan kemasan, serta mencegah
semua jenis pencemaran.

28. Rancangan dan penggunaan kendaraan


28. The design and use of vehicles and
dan perlengkapan harus bertujuan untuk
equipment must aim to minimize the risk
meminimalkan risiko kesalahan dan
of errors and permit effective cleaning
memungkinkan pembersihan dan/atau
and/or maintenance to avoid
pemeliharaan yang efektif untuk
contamination, build-up of dust or dirt
menghindarkan pencemaran,
and/or any adverse effect on the quality
penumpukan debu atau kotoran dan/atau
of medicinal products being distributed.
efek merugikan terhadap produk yang
didistribusikan.

29. Jika memungkinkan, hendaklah


29. Dedicated vehicles and equipment should
digunakan kendaraan dan perlengkapan
be used, where possible, when handling
tersendiri untuk menangani produk.
medicinal products.
30. Alat untuk memantau kondisi di dalam
30. Equipment used for monitoring conditions
kendaraan dan wadah pengiriman, misal
within vehicles and containers, e.g.
suhu dan kelembaban, hendaklah
temperature and humidity, should be
dikalibrasi.
calibrated.
31. Kendaraan dan wadah pengiriman
31. Vehicles and containers should be of
hendaklah mempunyai kapasitas yang
sufficient capacity to allow orderly storage
memadai untuk penempatan secara
of the various categories of medicinal
teratur berbagai kategori produk selama
products during transportation.
pengangkutan.
32. Hendaklah tersedia tindakan
32. Measures should be in place to prevent
pengamanan untuk mencegah pihak
unauthorized persons from entering
yang tidak berwenang masuk dan/atau
and/or tampering with vehicles and/or
merusak kendaraan dan/atau
equipment, as well as to prevent the theft
perlengkapan, serta mencegah pencurian
or misappropriation thereof.
atau penggelapan.

Wadah Pengiriman dan Pelabelan


Shipment Containers and Container
Labelling
33. Seluruh produk hendaklah disimpan dan
33. All medicinal products should be stored
dikirimkan dalam wadah pengiriman yang
and dispathed in shipment containers
tidak mengakibatkan efek merugikan
which do not have an adverse effect on
terhadap mutu produk, dan memberikan
the quality of the products, and which
perlindungan yang memadai terhadap
offer adequate protection from external
pengaruh eksternal, termasuk
influences, including contamination.
pencemaran.

34. Label wadah pengiriman tidak perlu


34. Shipping containers may not need to bear
mencantumkan deskripsi lengkap
labels with full description of the identity
mengenai identitas isinya (untuk
of the container’s content (in order to
menghalangi pencurian), namun
deter thieves), but should nonetheless
hendaklah tetap mencantumkan informasi
provide sufficient information on handling
yang memadai mengenai kondisi
and storage conditions and precautions to
penanganan dan penyimpanan serta
ensure the product is properly handled at
tindakan yang diperlukan untuk menjamin
all times.
penanganan yang tepat.

35. Jika pengiriman produk di luar


35. If a medicinal product is intended for
pengendalian sistem manajemen industri
transfer outside the control of the
farmasi, hendaklah diberi label yang
manufacturer’s products management
mencantumkan nama dan alamat industri
system, the name and address of the
farmasi, kondisi pengiriman khusus dan
manufacturer, special transport conditions
ketentuan lain yang dipersyaratkan
and any special legal requirements
termasuk simbol-simbol keamanan. Lihat
including safety symbols should also be
ketentuan CDOB.
included on the label. See detailed
guidelines on GDP.
36. Hendaklah tersedia prosedur tertulis
36. Written procedures should be available
untuk penanganan wadah pengiriman
for the handling of damaged and/or
yang rusak dan/atau pecah. Perhatian
broken containers. Particular attention
khusus hendaklah diberikan terhadap
should be paid to those containing
wadah penyimpanan yang berisi produk
potentially hazardous products.
yang mempunyai potensi bahaya.

Pengiriman
Dispatch
37. Pengiriman dan pengangkutan produk
37. The dispatch and transportation of
hendaklah dimulai hanya setelah
medicinal products should be
menerima pesanan resmi atau rencana
commenced only after the receipt of a
penggantian produk yang resmi dan
valid delivery order or products
didokumentasikan.
replenishment plan which should be
documented.
38. Hendaklah dibuat catatan pengiriman
38. Records for the dispatch of medicinal
produk dan minimal meliputi informasi
products should be prepared and should
berikut:
include at least the following information:
a) tanggal pengiriman;
a) date of dispatch;
b) nama dan alamat perusahaan
b) name and address of the entity
pengangkutan;
responsible for the transportation;
c) nama, alamat dan status penerima
c) name, address and status of the
(misal apotek, rumah sakit, klinik);
addressee (e.g. retail pharmacy,
hospital, community clinic);
d) deskripsi produk, meliputi nama,
d) a description of the products
bentuk sediaan dan kekuatan (jika
including, e.g. name, dosage form
tersedia);
and strength (if applicable);
e) jumlah produk, misal jumlah wadah
e) quantity of the products, i.e. number
dan jumlah produk per wadah;
of containers and quantity per
container;
f) nomor bets dan tanggal daluwarsa;
f) assigned batch number and expiry
date;
g) kondisi pengangkutan dan g) applicable transport and storage
penyimpanan yang ditetapkan; dan conditions; and
h) nomor unik untuk order pengiriman. h) a unique number to allow
identification of the delivery order.
Lihat ketentuan CDOB. See detailed guidelines on GDP.
39. Catatan pengiriman hendaklah berisi 39. Records of dispatch should contain
informasi yang cukup untuk menjamin enough information to ensure traceability
ketertelusuran dan mempermudah of the medicinal product. Such records
penarikan kembali jika diperlukan. should facilitate the recall of a batch of a
product if necessary.
40. Cara pengangkutan, termasuk kendaraan 40. Methods of transportation, including
yang digunakan, hendaklah dipilih vehicles to be used, should be selected
dengan hati-hati, dengan with care, and local conditions should be
mempertimbangkan semua kondisi, considered, including the climate and any
termasuk iklim dan variasi cuaca. seasonal variations experienced.
41. Hendaklah dilakukan validasi pengiriman 41. Shipping validation should be conducted
untuk membuktikan bahwa seluruh in order to prove that all spesified storage
kondisi penyimpanan terpenuhi pada conditions are fulfill during the whole
seluruh rantai distribusi. distribution chain.
42. Produk tidak boleh dipasok setelah 42. Medicinal products should not be
tanggal daluwarsa, atau mendekati supplied after their expiry date, or so
tanggal daluwarsa. close to the expiry date.
43. Pengangkutan dan produk transit, apabila 43. Transportation and products in transit,
gudang industri farmasi bertindak juga when the warehouse also perform as
sebagai pusat pengiriman kepada center of distribution to the consumers,
pelanggan, maka industri farmasi the pharmaceutical industry should also
hendaklah juga memenuhi ketentuan implement and comply with the principles
CDOB. of GDP.
DOKUMENTASI
DOCUMENTATION
44. Hendaklah tersedia prosedur dan catatan
44. Written instructions and records should
tertulis yang mendokumentasikan seluruh
be available which document all activities
kegiatan yang berhubungan dengan
relating to the storage and dispatch of
penyimpanan dan pengiriman produk,
medicinal products, including all
termasuk semua tanda terima dan hal
applicable receipts and issues. The name
terkait yang dapat diterapkan. Nama
of the applicable entity should appear on
penerima produk tersebut hendaklah
all relevant documents.
tercantum dalam semua dokumen terkait.

45. Hendaklah tersedia mekanisme untuk


45. Mechanisms should exist to allow for
melakukan transfer informasi, baik
transfer of information, including quality or
informasi mengenai mutu atau regulasi
regulatory information, between a
antara pabrik dan pelanggan maupun
manufacturer and a customer, as well as
transfer informasi kepada Badan POM
the transfer of information to the NADFC
sesuai persyaratan.
as required.
46. Catatan yang terkait dengan
46. Records relating to storage and
penyimpanan dan distribusi produk
distribution of medicinal products should
hendaklah disimpan dan dengan mudah
be kept and be readily available upon
tersedia jika diminta oleh Badan POM
request by NADFC in accordance with
sesuai dengan CPOB.
the GMP.
47. Catatan permanen, baik tertulis maupun
47. Permanent records, written or electronic,
elektronis, hendaklah tersedia untuk tiap
should exist for each stored product
produk yang disimpan yang
indicating recommended storage
mengindikasikan kondisi penyimpanan conditions, any precautions to be
yang direkomendasikan, semua tindakan observed. Pharmacopoeial and other
pencegahan yang harus diamati. requirements current national regulations
Persyaratan Farmakope dan peraturan concerning labels and containers should
lain yang berlaku tentang label dan be respected at all times.
kemasan/wadah pengiriman hendaklah
selalu dipatuhi.

48. Apabila catatan dibuat dan disimpan


48. Where the records are generated and
secara elektronis, hendaklah tersedia
kept in electronic form, backups should
backup untuk mencegah kehilangan data.
be maintained to prevent any accidental
data loss.

KELUHAN
COMPLAINT
49. Semua keluhan dan informasi lain
49. All complaints and other information
tentang kemungkinan kerusakan dan
concerning potentially defective and
kemungkinan pemalsuan produk
potentially counterfeit medicinal products
hendaklah dikaji dengan seksama sesuai
should be reviewed carefully according to
dengan prosedur tertulis mengenai
written procedures describing the action
tindakan yang perlu dilakukan, termasuk
to be taken, including the need to
tindakan penarikan kembali produk jika
consider a recall where appropriate.
diperlukan.
KEGIATAN KONTRAK
CONTRACT ACTIVITIES
50. Tiap kegiatan yang terkait dengan
50. Any activity relating to the storage and
penyimpanan dan pengiriman produk
dispatch of a medicinal product which is
yang didelegasikan kepada orang atau
delegated to another person or entity
sarana lain hendaklah dilaksanakan
should be performed according to the
sesuai kontrak tertulis yang disetujui oleh
terms of a written contract which is
pemberi dan penerima kontrak tersebut.
agreed upon by the contract giver and the
contract acceptor.
51. Kontrak tersebut hendaklah menegaskan
51. The contract should define the
tanggung jawab masing-masing pihak,
responsibilities of each party including
termasuk ketaatan terhadap prinsip-
observance of the principles of GDP.
prinsip CDOB.

52. Tiap penerima kontrak hendaklah


52. All contract acceptors should comply with
memenuhi ketentuan yang tercantum
the requirements in GDP Guidelines.
dalam Pedoman CDOB tersebut.

53. Dalam kondisi tertentu, subkontrak


53. Subcontracting may be permissible under
diperbolehkan jika ada persetujuan
certain conditions subject to the written
tertulis dari pemberi kontrak.
approval of the contract giver.
54. Penerima kontrak hendaklah diaudit
54. Any contract acceptor should be audited
secara berkala.
periodically.
ANEKS 13
ANNEX 13

PELULUSAN PARAMETRIC
PARAMETRIS RELEASE
PRINSIP
PRINCIPLE
Definisi pelulusan parametris adalah sistem
The definition of parametric release is a
pelulusan yang dapat memberikan kepastian
system of release that gives the assurance
bahwa mutu produk sudah sesuai dengan
that the product is of the intended quality
yang diinginkan berdasarkan informasi yang
based on information collected during the
terkumpul selama proses pembuatan dan
manufacturing process and on the compliance
pemenuhan persyaratan CPOB yang khusus
with specific GMP requirements related to
terkait dengan pelulusan parametris.
parametric release.
Pelulusan parametris hendaklah memenuhi
Parametric Release should comply with the
persyaratan umum CPOB, dan Aneks terkait
basic requirements of GMP, with applicable
serta pedoman berikut ini.
annexes and the following Guidelines.

PELULUSAN PARAMETRIS
PARAMETRIC RELEASE
1. Pengujian dan pengawasan selama-
1. It is recognised that a comprehensive set
proses yang komprehensif diakui dapat
of in-process tests and controls may
lebih memberikan kepastian pemenuhan
provide greater assurance of the finished
spesifikasi produk jadi dibanding
product meeting specification than
pengujian akhir produk.
finished product testing.
2. Pelulusan parametris dapat disahkan
2. Parametric release may be authorised for
untuk parameter spesifik tertentu sebagai
certain specific parameters as an
alternatif terhadap pengujian rutin produk
alternative to routine testing of finished
jadi. Otorisasi untuk pelulusan parametris
products. Authorisation for parametric
hendaklah diberikan, ditolak atau
release should be given, refused or
dibatalkan bersama oleh semua pihak
withdrawn jointly by those responsible for
yang bertanggung jawab terhadap
assessing products together with the
penilaian produk bersama dengan
Quality Assurance.
Pemastian Mutu.

PELULUSAN PARAMETRIS UNTUK


PARAMETRIC RELEASE FOR STERILE
PRODUK STERIL
PRODUCTS
3. Aneks ini hanya terkait dengan bagian
3. This Annex is only concerned with that
dari pelulusan parametris untuk pelulusan
part of parametric release which deals
rutin produk jadi tanpa melakukan uji
with the routine release of finished
sterilitas. Eliminasi uji sterilitas hanya
products without carrying out a sterility
berlaku bila dapat dibuktikan bahwa
test. Elimination of the sterility test is only
semua kondisi proses sterilisasi
valid on the basis of successful
tervalidasi yang ditetapkan sebelumnya
demonstration that predetermined,
telah dicapai.
validated sterilising conditions have been
achieved.

Edisi 2012 2012 Edition


- 76 -
Aneks 13 – Pelulusan Parametris Annex 13 – Parametric Release

4. Uji sterilitas hanya memberikan peluang


4. A sterility test only provides an
untuk mendeteksi kegagalan mayor dari
opportunity to detect a major failure of the
sistem pemastian sterilitas karena
sterility assurance system due to
keterbatasan statistik dari metode yang
statistical limitations of the method.
digunakan.

5. Pelulusan parametris dapat disahkan


5. Parametric release can be authorised if
apabila data produksi yang menunjukkan
the data demonstrating correct
kebenaran proses pengolahan bets
processing of the batch provides
sudah cukup memberikan kepastian
sufficient assurance, on its own, that the
bahwa proses yang didesain dan
process designed and validated to ensure
divalidasi untuk memastikan sterilitas
the sterility of the product has been
produk telah dilaksanakan dalam
delivered to that batch.
pembuatan bets tersebut.

6. Pada saat ini pelulusan parametris hanya


6. At present parametric release can only be
diberlakukan untuk produk yang
approved for products terminally sterilized
disterilisasi akhir dalam wadah akhirnya.
in their final container.
7. Metode sterilisasi menurut persyaratan
7. Sterilization methods according to
dengan penggunaan uap air, panas
requirements using steam, dry heat and
kering dan radiasi pengion dapat
ionising radiation may be considered for
dipertimbangkan untuk memberlakukan
parametric release.
pelulusan parametris.

8. Pelulusan parametris tidak dapat


8. It is unlikely that a completely new
dipertimbangkan untuk produk yang
product would be considered as suitable
sama sekali baru, karena riwayat hasil uji
for parametric release because a period
sterilitas yang memuaskan merupakan
of satisfactory sterility test results will
bagian dari kriteria penerimaan. Pada
form part of the acceptance criteria.
kasus produk baru yang hanya
There may be cases when a new product
mengalami perubahan minor yang tidak
is only a “minor variation”, from the
memengaruhi kepastian sterilitas, data
sterility assurance point of view, and
uji sterilitas yang sudah ada dari produk
existing sterility test data from other
lain dapat dipertimbangkan.
products could be considered as relevant.
9. Hendaklah dilakukan analisis risiko
9. A risk analysis of the sterility assurance
terhadap sistem pemastian sterilitas yang
system focused on an evaluation of
difokuskan pada evaluasi kemungkinan
releasing non-sterilised products should
pelulusan produk yang tidak disterilkan.
be performed.
10. Industri farmasi yang akan menerapkan
10. Manufacturers intending to implement
pelulusan parametris hendaklah
parametric release should have a history
mempunyai riwayat yang memuaskan
of good compliance with GMP.
terhadap pemenuhan persyaratan CPOB.

11. Dalam melakukan evaluasi pemenuhan


11. The history of non-sterility of products
persyaratan CPOB, hendaklah
and of results of sterility tests carried out
dipertimbangkan riwayat ketidaksterilan
on the product in question together with
produk dan perbandingan hasil uji
products processed through the same or
sterilitas dari produk terkait dengan
a similar sterility assurance system
produk lain yang diproduksi dengan
should be taken into consideration when
sistem pemastian sterilitas yang sama.
evaluating GMP compliance.

Edisi 2012 2012 Edition


- 77 -
12. Industri farmasi yang menerapkan
12. A technician qualified and experienced in
pelulusan parametris hendaklah memiliki
sterility assurance and a qualified
seorang teknisi yang terkualifikasi dan
microbiologist should normally be present
berpengalaman dalam bidang pemastian on the site of production and sterilization.
sterilitas dan seorang ahli mikrobiologi
yang terkualifikasi.

13. Desain dan validasi awal hendaklah


13. The design and original validation of the
memastikan integritasnya dipertahankan
product should ensure that integrity can
dalam semua kondisi yang relevan.
be maintained under all relevant
conditions.
14. Sistem pengendalian perubahan
14. The change control system should
hendaklah mempersyaratkan pengkajian
require review of change by sterility
perubahan oleh personil yang
assurance personnel.
bertanggung jawab terhadap pemastian
sterilitas.

15. Hendaklah disediakan sistem


15. There should be a system to control
pengendalian kontaminasi mikroba dalam
microbiological contamination in the
produk sebelum proses sterilisasi.
product before sterilisation.
16. Tidak boleh terjadi kemungkinan
16. There should be no possibility for mix ups
tercampur produk yang sudah dengan
between sterilised and non sterilised
yang belum disterilkan. Pemastian
products. Physical barriers or validated
tersebut dapat dilakukan dengan
electronic systems may provide such
pemisahan secara fisik atau sistem
assurance.
elektronis yang tervalidasi.

17. Catatan sterilisasi hendaklah diperiksa


17. The sterilization records should be
oleh minimal dua sistem independen
checked for compliance to specification
untuk membuktikan pemenuhan
by at least two independent systems.
spesifikasi proses sterilisasi. Sistem ini
These systems may consist of two people
dapat terdiri dari dua orang atau suatu
or a validated computer system plus a
sistem komputer tervalidasi dan satu
person.
orang.

18. Data tambahan berikut hendaklah


18. The following additional items should be
dikonfirmasi sebelum pelulusan tiap bets
confirmed prior to release of each batch
produk.
of product.
a) Semua program perawatan dan
a) All planned maintenance and routine
pemeriksaan rutin sterilisator yang
checks have been completed in the
digunakan telah dilakukan.
sterilizer used.
b) Semua perbaikan dan modifikasi telah
b) All repairs and modifications have
disetujui oleh teknisi yang
been approved by the sterility
berpengalaman dalam bidang
assurance engineer and
pemastian sterilitas dan mikrobiologis.
microbiologist.
c) Semua alat ukur dalam status
c) All instrumentation was in calibration.
terkalibrasi.
d) Pola muatan terkait sudah tercakup
d) The sterilizer had a current validation
dalam validasi terakhir sterilisator
for the product load processed.
yang digunakan.
19. Jika pelulusan parametris sudah
19. Once parametric release has been
diberikan, keputusan untuk pelulusan
granted, decisions for release or rejection
atau penolakan bets hendaklah
of a batch should be based on the
berdasarkan spesifikasi yang telah
approved specifications. Non-compliance
disetujui. Ketidaksesuaian spesifikasi
with the specification for parametric
pelulusan parametris tidak dapat
release cannot be overruled by a pass of
digantikan oleh uji sterilitas yang
a sterility test.
memenuhi syarat.
ANEKS 14
ANNEX 14

MANAJEMEN RISIKO QUALITY RISK


MUTU MANAGEMENT

PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP


FOREWORD AND SCOPE OF
APLIKASI
APPLICATION
Aneks ini mengacu pada pedoman
This Annex corresponds to guideline on
Manajemen Risiko Mutu dan memberi
Quality Risk Management. It provides
pedoman mengenai pendekatan sistematis
guidance on a systematic approach to Quality
terhadap Manajemen Risiko Mutu dan
Risk Management facilitating compliance with
kemudahan bagi pemenuhan CPOB dan
GMP and other quality requirements. It
persyaratan mutu lain. Ini mencakup prinsip
includes principles to be used and options for
yang digunakan dan beberapa pilihan
processes, methods and tools which may be
proses, metode dan perangkat yang dapat
used when applying a formal Quality Risk
digunakan pada saat menerapkan
Management approach.
pendekatan Manajemen Risiko Mutu secara
formal.

PENDAHULUAN
INTRODUCTION
1. Meskipun terdapat beberapa contoh
1. Although there are some examples of the
penggunaan Manajemen Risiko Mutu di
use of Quality Risk Management in the
industri farmasi saat ini, namun ruang
pharmaceutical industry today, they are
lingkupnya terbatas dan tidak mewakili
limited and do not represent the full
keseluruhan kontribusi yang dapat
contributions that risk management has to
diberikan manajemen risiko.
offer.
Selain itu, bahwa sistem mutu adalah
In addition, the importance of quality
penting telah diakui oleh industri farmasi
systems has been recognized in the
dan terbukti bahwa Manajemen Risiko
pharmaceutical industry and it is
Mutu merupakan komponen yang
becoming evident that Quality Risk
berharga dalam suatu sistem mutu yang
Management is a valuable component of
efektif.
an effective quality system.
2. Secara umum ke dipahami bahwa risiko
2. It is commonly understood that risk is
adalah kombinasi kemungkinan terjadi
defined as the combination of the
kerusakan (pada kesehatan
probability of occurrence of harm (to
masyarakat) dan tingkat keparahan dari
public health) and the severity of that
kerusakan tersebut.
harm.
Namun demikian adalah sulit mencapai
However, achieving a shared
pemahaman bersama di antara
understanding of the application of risk
kepelbagaian pihak yang
management among diverse stakeholders
berkepentingan dalam mengaplikasi
is difficult because each stakeholder
manajemen risiko , karena masing-
might perceive different potential harms,
masing pihak mungkin memiliki persepsi
place a different probability on each harm
kerusakan potensial yang berbeda,
occurring and attribute different severities

Edisi 2012 2012 Edition


- 80 -
Aneks 14 – Manajemen Risiko Mutu Annex 14 – Quality Risk Management

memberikan nilai probabilitas yang


to each harm.
berbeda dan tingkat keparahan yang
berbeda bagi tiap kerusakan yang
terjadi.

Terkait dengan obat, walaupun terdapat


In relation to medicinal products, although
kepelbagaian pihak yang
there are a variety of stakeholders,
berkepentingan, termasuk pasien dan
including patients and medical
praktisi kesehatan juga industri dan
practitioners as well as government and
pemerintah, perlindungan terhadap
industry, the protection of the patient by
pasien mutlak dipertimbangkan sebagai
managing the risk to quality should be
yang terpenting dalam penilaian risiko
considered of prime importance.
terhadap mutu produk

3. Adalah wajar bila pembuatan dan


3. The manufacturing and use of medicinal
penggunaan obat termasuk
products, including its components,
komponennya, mengandung risiko pada
necessarily entail some degree of risk.
tingkat yang berbeda.
The risk to its quality is just one
Risiko terhadap mutu hanyalah salah
component of the overall risk.
satu komponen dari keseluruhan risiko.

Penting untuk dipahami bahwa mutu


It is important to understand that product
produk hendaklah dipertahankan
quality should be maintained throughout
selama siklus-hidup produk agar atribut
the product lifecycle such that the
penting bagi mutu produk tetap
attributes that are important to the quality
konsisten dengan yang digunakan
of the medicinal products remain
dalam uji klinis.
consistent with those used in the clinical
studies.
Suatu pendekatan Manajemen Risiko
An effective Quality Risk Management
Mutu yang efektif dapat lebih menjamin
approach can further ensure the high
mutu yang tinggi dari produk kepada
quality of the medicinal products to the
pasien melalui usaha proaktif
patient by providing a proactive means to
mengidentifikasi dan mengendalikan
identify and control potential quality
masalah mutu potensial selama
issues during development and
pengembangan dan pembuatan.
manufacturing.
Selain itu, penggunaan Manajemen
Additionally, use of Quality Risk
Risiko Mutu dapat membuat
Management can improve the decision
pengambilan keputusan lebih baik bila
making if a quality problem arises.
terjadi masalah mutu.

Manajemen Risiko Mutu yang efektif


Effective Quality Risk Management can
dapat memberi kemudahan dalam
facilitate better and more informed
pengambilan keputusan dengan
decisions, can provide NADFC with
informasi yang lebih lengkap, dapat
greater assurance of a company’s ability
meningkatkan keyakinan Badan POM
to deal with potential risks and can
akan kemampuan perusahaan dalam
beneficially affect the extent and level of
menangani risiko potensial dan secara
direct NADFC oversight.
menguntungkan dapat memengaruhi
tingkat dan rentang pengawasan Badan
POM.

Edisi 2012 2012 Edition


- 81 -
4. Tujuan pedoman ini adalah
4. The purpose of this guideline is to offer a
memberikan metode pendekatan
systematic approach to Quality Risk
sistematis pada Manajemen Risiko
Management.
Mutu.

Pedoman ini secara spesifik


It specifically provides guidance on the
memberikan prinsip dan beberapa
principles and some of the tools of Quality
perangkat Manajemen Risiko Mutu yang
Risk Management that can enable more
memungkinkan pengambilan keputusan
effective and consistent risk based
yang efektif dan konsisten berdasarkan
decisions, both by the NADFC and
penilaian risiko, baik oleh Badan POM
industry, regarding the quality of active
maupun industri, terkait mutu bahan
pharmaceutical ingredients and medicinal
aktif obat dan produk jadi selama siklus-
products across the product lifecycle.
hidup produk.

5. Tidak selalu perlu dan tepat


5. It is neither always appropriate nor always
menggunakan proses manajemen risiko
necessary to use a formal risk
yang formal (menggunakan metode
management process (using recognized
yang telah diketahui dan/atau prosedur
tools and/ or internal procedures e.g.
internal seperti Protap). Penggunaan
standard operating procedures). The use
proses manajemen risiko informal
of informal risk management processes
(menggunakan metode empiris dan/
(using empirical tools and/ or internal
atau prosedur internal) juga bisa
procedures) can also be considered
diterima.
acceptable.
6. Penggunaan Manajemen Risiko Mutu
6. Appropriate use of Quality Risk
yang tepat dapat memberi kemudahan
Management can facilitate but does not
namun tidak meniadakan kewajiban
obviate industry’s obligation to comply
industri untuk memenuhi persyaratan
with regulatory requirements and does not
yang ditetapkan dan tidak dapat
replace appropriate communications
menggantikan komunikasi yang
between industry and the NADFC.
diperlukan antara industri dan Badan
POM.

RUANG LINGKUP
SCOPE
7. Pedoman ini menyediakan prinsip dan
7. This guideline provides principles and
beberapa perangkat untuk mengkaji
tools for Quality Risk Management that
risiko mutu yang dapat diterapkan pada
can be applied to different aspects of
berbagai aspek pembuatan obat.
pharmaceutical quality.
Aspek tersebut mencakup
These aspects include development,
pengembangan, proses pembuatan,
manufacturing, distribution, and the
distribusi, inspeksi dan pendaftaran/
inspection and submission/ review
pengkajian proses yang mencakup
processes throughout the lifecycle of
sejak pembuatan sampai penggunaan
active pharmaceutical ingredients,
bahan aktif obat, produk jadi, produk
medicinal products, biological and
biologi dan produk bioteknologi
biotechnological products (including the
(termasuk penggunaan bahan baku
use of raw materials, solvents, excipients,
aktif, pelarut, bahan pengisi, bahan
packaging and labeling materials in
pengemas dan label produk jadi, produk
medicinal products, biological and
biologi dan produk bioteknologi).
biotechnological products).
PRINSIP MANAJEMEN RISIKO MUTU
PRINCIPLES OF QUALITY RISK
MANAGEMENT
8. Dua prinsip utama dalam Manajemen
8. Two primary principles of Quality Risk
Risiko Mutu adalah:
Management are:
 Evaluasi risiko terhadap mutu
 The evaluation of the risk to quality
hendaklah berdasarkan
should be based on scientific
pengetahuan ilmiah dan dikaitkan
knowledge and ultimately link to the
dengan perlindungan pasien
protection of the patient; and
sebagai tujuan akhir; dan
 Tingkat usaha, formalitas, dan  The level of effort, formality and
dokumentasi pengkajian risiko mutu documentation of the Quality Risk
hendaklah setara dengan tingkat Management process should be
risiko yang ditimbulkan. commensurate with the level of risk.

PROSES UMUM MANAJEMEN RISIKO


GENERAL QUALITY RISK MANAGEMENT
MUTU
PROCESS
9. Manajemen Risiko Mutu adalah proses
9. Quality Risk Management is a systematic
sistematis untuk menilai,
process for the assessment, control,
mengendalikan, mengomunikasikan,
communication and review of risks to the
dan mengkaji risiko terhadap mutu
quality of the medicinal product across the
produk jadi sepanjang siklus-hidup.
product lifecycle. A model for Quality Risk
Model untuk Manajemen Risiko Mutu
Management is outlined in the diagram
diuraikan dalam diagram (Gambar 1).
(Figure 1). Other models could be used.
Model lain dapat digunakan. Penekanan
The emphasis on each component of the
pada tiap komponen diagram mungkin
framework might differ from case to case
berbeda pada satu kasus dengan kasus
but a robust process will incorporate
lain, tetapi proses yang tangguh akan
consideration of all the elements at a level
menyatukan semua elemen pada tingkat
of detail that is commensurate with the
rincian yang setara dengan risiko yang
specific risk.
spesifik.
Gambar 1 Figure 1

Bagan pengambilan keputusan tidak Decision nodes are not shown in the
ditunjukkan dalam diagram di atas diagram above because decisions can
karena keputusan dapat terjadi pada occur at any point in the process. These
tahap manapun di dalam proses. decisions might be to return to the
Keputusan dapat kembali ke langkah previous step and seek further
sebelumnya dan mencari informasi lebih information, to adjust the risk models or
jauh, untuk menyesuaikan pengkajian even to terminate the risk management
model risiko atau bahkan mengakhiri process based upon information that
proses manajemen risiko berdasarkan supports such a decision. Note:
informasi yang menunjang suatu “unacceptable” in the flowchart does not
keputusan. Catatan: “tidak dapat only refer to statutory, legislative or
diterima” dalam diagram alur tidak regulatory requirements, but also to the
hanya mengacu pada persyaratan need to revisit the risk assessment
peraturan, perundang-undangan atau process.
regulasi, tetapi juga terhadap kebutuhan
untuk meninjau kembali proses
penilaian risiko.

Tanggung Jawab Responsibilities

10. Aktivitas Manajemen Risiko Mutu 10. Quality Risk Management activities are
biasanya, tetapi tidak selalu dilakukan usually, but not always, undertaken by
oleh tim interdisipliner. Ketika tim interdisciplinary teams. When teams are
dibentuk, hendaklah disertakan tenaga formed, they should include experts from
ahli dari bidang yang sesuai (misal unit the appropriate areas (e.g. quality unit,
mutu, pengembangan bisnis, teknik, business development, engineering,
regulatory affairs, production operations,
registrasi, produksi, penjualan dan
sales and marketing, legal, statistics and
pemasaran, hukum, statistik dan klinis)
clinical) in addition to individuals who are
sebagai tambahan terhadap individu
knowledgeable about the Quality Risk
yang mempunyai pengetahuan tentang Management process.
proses Manajemen Risiko Mutu.

Pengambil keputusan hendaklah:


Decision makers should:
 Bertanggung jawab untuk
 Take responsibility for coordinating
mengoordinasi Manajemen Risiko
Quality Risk Management across
Mutu lintas fungsi dan departemen
various functions and departments of
yang berbeda dalam organisasi
their organization; and
mereka; dan
 Memastikan bahwa proses
 Assure that a Quality Risk
Manajemen Risiko Mutu telah
Management process is defined,
ditetapkan, dijabarkan dan dikaji
deployed and reviewed and that
dan memiliki sumber daya yang
adequate resources are available.
layak dan cukup.

Memulai Proses Manajemen Risiko Mutu


Initiating a Quality Risk Management
Process
11. Manajemen Risiko Mutu hendaklah
11. Quality Risk Management should include
mencakup proses sistematis yang
systematic processes designed to
dirancang untuk mengoordinasi,
coordinate, facilitate and improve science-
memberi kemudahan dan membuat
based decision making with respect to
pengambilan keputusan lebih baik
risk. Possible steps used to initiate and
secara ilmiah dalam hal risiko. Langkah
plan a Quality Risk Management process
yang mungkin digunakan untuk memulai
might include the following:
dan merencanakan proses Manajemen
Risiko Mutu mencakup hal berikut:
 Tetapkan masalah dan/atau risiko
 Define the problem and/or risk
yang dipersoalkan, termasuk
question, including pertinent
asumsi terkait yang
assumptions identifying the potential
mengidentifikasi potensi risiko.
for risk.
 Kumpulkan latar belakang informasi
 Assemble background information
dan/ atau data bahaya potensial,
and/ or data on the potential hazard,
ancaman atau pengaruh pada
harm or human health impact
kesehatan manusia yang relevan
relevant to the risk assessment.
untuk penilaian risiko.
 Tentukan pemimpin dan sumber
 Identify a leader and necessary
daya yang diperlukan.
resources.
 Tetapkan batas waktu, hasil yang
 Specify a timeline, deliverables and
akan dilaporkan dan tingkat
appropriate level of decision making
pengambilan keputusan yang layak
for the risk management process
untuk proses manajemen risiko.

Penilaian Risiko
Risk Assessment
12. Penilaian risiko terdiri dari identifikasi
12. Risk assessment consists of the
bahaya, dan analisis serta evaluasi
identification of hazards and the analysis
risiko terkait dengan paparan bahaya
and evaluation of risks associated with
(seperti yang dijelaskan di bawah ini).
exposure to those hazards (as defined
Penilaian risiko mutu dimulai dengan
below). Quality risk assessments begin
penetapan masalah atau risiko yang
with a well-defined problem description or
dipersoalkan yang diuraikan dengan
risk question. When the risk in question is
baik . Ketika risiko yang dimaksud telah
well defined, an appropriate risk
diuraikan dengan baik, perangkat
management tool and the types of
manajemen mutu yang layak dan jenis
information needed to address the risk
informasi yang diperlukan untuk
question will be more readily identifiable.
mengarahkan pertanyaan tentang risiko
As an aid to clearly defining the risk(s) for
akan lebih mudah teridentifikasi.
risk assessment purposes, three
Sebagai bantuan untuk menguraikan
fundamental questions are often helpful:
secara jelas risiko untuk tujuan penilaian
risiko, berikut ini tiga pertanyaan dasar
yang dapat dipakai:
1. Apa yang mungkin menjadi salah?
1. What might go wrong?
2. Probabilitas akan terjadi kesalahan?
2. What is the likelihood (probability) it
will go wrong?
3. Apa konsekuensi yang mungkin
3. What are the consequences
terjadi (tingkat keparahan)?
(severity)?
13. Identifikasi risiko adalah informasi yang
13. Risk identification is a systematic use of
digunakan secara sistematis untuk
information to identify hazards referring to
mengidentifikasi bahaya menyangkut
the risk question or problem description.
risiko yang dipersoalkan atau deskripsi
Information can include historical data,
masalah. Informasi terdiri dari riwayat
theoretical analysis, informed opinions,
data, analisis secara teoritis, opini yang
and the concerns of stakeholders. Risk
ada dan kepedulian pemangku
identification addresses the question
kepentingan. Identifikasi risiko dengan
“What might go wrong?”, including
mengajukan pertanyaan “Apa yang
identifying the possible consequences.
mungkin menjadi salah?”, termasuk
This provides the basis for further steps in
mengidentifikasi kemungkinan
the Quality Risk Management process.
konsekuensi. Hal ini merupakan dasar
untuk langkah selanjutnya dalam proses
Manajemen Risiko Mutu.

14. Analisis risiko adalah estimasi terhadap


14. Risk analysis is the estimation of the risk
risiko terkait bahaya yang diidentifikasi.
associated with the identified hazards. It
Hal tersebut merupakan proses kualitatif
is the qualitative or quantitative process of
atau kuantitatif dari kemungkinan terjadi
linking the likelihood of occurrence and
tingkat keparahan bahaya. Dalam
severity of harms. In some risk
beberapa perangkat manajemen risiko,
management tools, the ability to detect
kemampuan untuk mendeteksi bahaya,
the harm (detectability) also factors in the
juga faktor dalam mengestimasi risiko.
estimation of risk.
15. Evaluasi risiko membandingkan risiko
15. Risk evaluation compares the identified
yang sudah diidentifikasi dan dianalisis
and analyzed risk against given risk
terhadap kriteria risiko yang ditentukan.
criteria. Risk evaluations consider the
Tiga pertanyaan dasar di atas dipakai
strength of evidence for all three of the
sebagai kekuatan pembuktian dalam
fundamental questions.
evaluasi risiko.

16. Dalam melakukan penilaian risiko yang


16. In doing an effective risk assessment, the
efektif, ketangguhan data sangat
robustness of the data set is important
penting karena hal tersebut menentukan
because it determines the quality of the
mutu keluaran.
output.
Pengungkapan asumsi dan sumber
Revealing assumptions and reasonable
yang layak atas ketidakpastian akan
sources of uncertainty will enhance
menambah kepercayaan terhadap
confidence in this output and/or help
keluaran dan/atau membantu
identify its limitations.
mengidentifikasi keterbatasannya.

Ketidakpastian disebabkan oleh


Uncertainty is due to combination of
kombinasi dari pengetahuan yang tidak
incomplete knowledge about a process
lengkap tentang proses dan variabilitas
and its expected or unexpected variability.
baik yang terduga maupun yang tidak
terduga.

Sumber yang khas atas ketidakpastian


Typical sources of uncertainty include
termasuk kesenjangan dalam
gaps in knowledge gaps in
pengetahuan ilmu kefarmasian dan
pharmaceutical science and process
pemahanan proses, sumber kerusakan
understanding, sources of harm (e.g.,
(misal: kegagalan proses, sumber
failure modes of a process, sources of
variabilitas) dan probabilitas
variability), and probability of detection of
pendeteksian masalah.
problems.
17. Keluaran penilaian risiko dapat berupa
17. The output of a risk assessment is either
perkiraan kuantitatif risiko ataupun
a quantitative estimate of risk or a
deskripsi kualitatif tentang rentang
qualitative description of a range of risk.
risiko.

Jika risiko diungkapkan secara


When risk is expressed quantitatively, a
kuantitatif, gunakan probabilitas
numerical probability is used.
numeris.

Sebagai alternatif, risiko dapat


Alternatively, risk can be expressed using
diungkapkan menggunakan deskripsi
qualitative descriptors, such as “high”,
kualitatif, seperti “tinggi”, “sedang” atau
“medium”, or “low”, which should be
“rendah”, yang hendaklah didefinisikan
defined in as much detail as possible.
serinci mungkin.

Kadang-kadang sebuah skor risiko


Sometimes a "risk score" is used to
digunakan untuk menetapkan lebih
further define descriptors in risk ranking.
lanjut deskripsi peringkat risiko.

Dalam penilaian risiko secara


In quantitative risk assessments, a risk
kuantitatif, estimasi risiko memberikan
estimate provides the likelihood of a
kemungkinan konsekuensi spesifik,
specific consequence, given a set of risk
dengan menetapkan sebelumnya
generating circumstances.
kondisi yang akan menimbulkan risiko.

Jadi, perkiraan risiko secara kuantitatif


Thus, quantitative risk estimation is useful
berguna untuk konsekuensi tertentu
for one particular consequence at a time.
pada suatu waktu.

Cara lain, beberapa perangkat


Alternatively, some risk management
manajemen risiko menggunakan sebuah
tools use a relative risk measure to
perhitungan risiko relatif untuk
combine multiple levels of severity and
mengombinasikan tingkat yang
probability into an overall estimate of
berjenjang antara tingkat keparahan dan
relative risk.
probabilitas ke dalam perkiraan risiko
relatif secara keseluruhan.

Langkah antara dalam proses


The intermediate steps within a scoring
pemberian skor terkadang dapat
process can sometimes employ
menggunakan estimasi risiko kuantitatif.
quantitative risk estimation.
Pengendalian Risiko
Risk Control
18. Pengendalian risiko mencakup
18. Risk control includes decision making to
pengambilan keputusan untuk
reduce and/or accept risks. The purpose
mengurangi dan/atau menerima risiko.
of risk control is to reduce the risk to an
Tujuan pengendalian risiko adalah untuk
acceptable level. The amount of effort
mengurangi risiko sampai batas yang
used for risk control should be
dapat diterima. Tingkat usaha yang
proportional to the significance of the risk.
digunakan untuk mengendalikan risiko
Decision makers might use different
hendaklah sebanding dengan signifikan
processes, including benefit-cost analysis,
risiko. Pembuat keputusan mungkin
for understanding the optimal level of risk
menggunakan proses yang berbeda,
control.
termasuk analisis keuntungan-biaya,
untuk memahami tingkat yang optimal
terhadap pengendalian risiko.

19. Pengendalian risiko terfokus pada


19. Risk control might focus on the following
pertanyaan di bawah ini:
questions:
 Apakah risiko tersebut melebihi
 Is the risk above an acceptable
tingkat yang dapat diterima?
level?
 Apa yang dapat dilakukan untuk
 What can be done to reduce or
mengurangi atau menghilangkan
eliminate risks?
risiko?
 Apa keseimbangan yang layak
 What is the appropriate balance
antara keuntungan, risiko dan
among benefits, risks and
sumber daya?
resources?
 Apakah muncul risiko baru
 Are new risks introduced as a result
sebagai hasil identifikasi risiko
of the identified risks being
yang sedang dikendalikan?
controlled?
20. Pengurangan risiko terfokus pada
20. Risk reduction focuses on processes for
proses untuk mengurangi atau
mitigation or avoidance of quality risk
menghindarkan risiko mutu bila
when it exceeds a specified (acceptable)
melampaui tingkat yang disetujui (dapat
level (see Fig. 1).
diterima) (lihat Gambar 1).

Pengurangan risiko mungkin termasuk


Risk reduction might include actions taken
tindakan yang diambil untuk mengurangi
to mitigate the severity and probability of
tingkat keparahan dan probabilitas
harm.
kerusakan.

Proses yang memperbaiki kemampuan


Processes that improve the detectability
deteksi bahaya serta risiko mutu
of hazards and quality risks might also be
mungkin dapat juga digunakan sebagai
used as part of a risk control strategy.
bagian dari strategi untuk
mengendalikan risiko.

Implementasi tindakan pengurangan


The implementation of risk reduction
risiko dapat memunculkan risiko baru ke
measures can introduce new risks into the
dalam sistem atau meningkatkan
system or increase the significance of
signifikansi risiko lain yang ada.
other existing risks.
Karena itu, mungkin perlu mengkaji
Hence, it might be appropriate to revisit
ulang penilaian risiko untuk
the risk assessment to identify and
mengidentifikasi dan mengevaluasi
evaluate any possible change in risk after
perubahan yang mungkin terjadi setelah
implementing a risk reduction process.
penerapan proses pengurangan risiko.

21. Risiko yang dapat diterima adalah suatu


21. Risk acceptance is a decision to accept
keputusan untuk menerima risiko.
risk.
Penerimaan risiko dapat menjadi
Risk acceptance can be a formal decision
sebuah keputusan formal untuk
to accept the residual risk or it can be a
menerima sisa risiko atau hal tersebut
passive decision in which residual risks
dapat menjadi keputusan pasif di mana
are not specified.
sisa risiko tidak ditetapkan

Bagi beberapa tipe kerusakan, bahkan


For some types of harms, even the best
penerapan Manajemen Risiko Mutu
Quality Risk Management practices might
terbaik pun mungkin tidak dapat
not entirely eliminate risk.
menghilangkan risiko secara
In these circumstances, it might be
keseluruhan.
agreed that an appropriate Quality Risk
Dalam keadaan seperti ini, mungkin
Management strategy has been applied
dapat diterima bahwa strategi
and that quality risk is reduced to a
Manajemen Risiko Mutu yang sesuai
specified (acceptable) level.
telah diterapkan dan risiko mutu
tersebut dikurangi sampai pada suatu
tingkat tertentu (yang dapat diterima).

Tingkat (tertentu) yang dapat diterima


This (specified) acceptable level will
ini akan bergantung pada berbagai
depend on many parameters and should
parameter serta hendaklah diputuskan
be decided on a case-by-case basis.
berdasarkan kasus per kasus.

Komunikasi Risiko
Risk Communication
22. Komunikasi risiko adalah proses berbagi
22. Risk communication is the sharing of
informasi tentang risiko dan manajemen
information about risk and risk
risiko antara pembuat keputusan dan
management between the decision
pihak lain.
makers and others.
Pihak terkait dapat mengomunikasikan
Parties can communicate at any stage of
pada tingkat mana saja dari proses
the risk management process (see Fig. 1:
manajemen mutu (lihat Gambar.1: garis
dashed arrows).
putus-putus).

Keluaran/hasil akhir proses Manajemen


The output/result of the Quality Risk
Risiko Mutu hendaklah dikomunikasikan
Management process should be
dan didokumentasikan (lihat Gambar 1:
appropriately communicated and
garis penuh).
documented (see Fig. 1: solid arrows).
Komunikasi mungkin melibatkan pihak
Communications might include those
yang berkepentingan; misal, Badan
among interested parties; e.g., the
POM dan industri, industri dan pasien,
NADFC and industry, industry and the
internal perusahaan, industri atau Badan
patient, within a company, industry or the
POM, dll.
NADFC, etc.
Informasi mungkin terkait dengan
The included information might relate to
keberadaan, sifat, bentuk, probabilitas,
the existence, nature, form, probability,
tingkat keparahan, tingkat penerimaan,
severity, acceptability, control, treatment,
pengendalian, perlakuan, tingkat deteksi
detectability or other aspects of risks to
atau aspek risiko lain terhadap mutu.
quality.
Komunikasi tidak perlu dilakukan untuk
Communication need not be carried out
masing-masing dan tiap penerimaan
for each and every risk acceptance.
risiko.

Komunikasi antara industri dan Badan


Between the industry and NADFC,
POM terkait keputusan Manajemen
communication concerning Quality Risk
Risiko Mutu mungkin dilaksanakan
Management decisions might be effected
melalui jalur yang ada seperti yang
through existing channels as specified in
ditetapkan dalam regulasi dan
regulations and guidances.
pedoman.

Kajian Risiko
Risk Review
23. Manajemen risiko hendaklah menjadi
23. Risk management should be an ongoing
proses manajemen mutu yang
part of the quality management process.
berkesinambungan. Hendaklah
A mechanism to review or monitor events
diterapkan mekanisme untuk meninjau
should be implemented.
atau memantau kejadian (yang
menimbulkan risiko).

24. Keluaran/hasil proses manajemen risiko


24. The output/results of the risk
hendaklah dikaji untuk mencatat
management process should be reviewed
penggunaan pengetahuan dan
to take into account new knowledge and
pengalaman baru.
experience.
Ketika proses Manajemen Risiko Mutu
Once a Quality Risk Management
telah dimulai, proses tersebut hendaklah
process has been initiated, that process
dilanjutkan untuk digunakan dalam
should continue to be utilized for events
kejadian yang mungkin memberi
that might impact the original Quality Risk
dampak pada keputusan Manajemen
Management decision, whether these
Risiko Mutu awal, baik kejadian tersebut
events are planned (e.g. results of
direncanakan (misal, hasil pengkajian
product review, inspections, audits,
produk, inspeksi, audit, pengendalian
change control) or unplanned (e.g. root
perubahan) maupun yang tidak
cause from failure investigations, recall).
direncanakan (misal, akar penyebab
masalah dari investigasi penyimpangan,
penarikan kembali produk jadi).
Frekuensi pengkajian hendaklah
The frequency of any review should be
didasarkan pada tingkat risiko.
based upon the level of risk.
Pengkajian risiko dapat termasuk
Risk review might include reconsideration
mempertimbangkan kembali keputusan
of risk acceptance decisions.
penerimaan risiko.

METODOLOGI MANAJEMEN RISIKO


RISK MANAGEMENT METHODOLOGY
(MRM)

25. Manajemen Risiko Mutu mendukung


25. Quality Risk Management supports a
pendekatan secara ilmiah dan praktis
scientific and practical approach to
dalam pengambilan keputusan. MRM
decision-making. It provides documented,
menyediakan metode terdokumentasi,
transparent and reproducible methods to
transparan, serta dapat diulang dalam
accomplish steps of the Quality Risk
menyelesaikan langkah proses
Management process based on current
Manajemen Risiko Mutu berdasarkan
knowledge about assessing the
pengkajian pengetahuan terkini tentang
probability, severity and sometimes
penilaian probabilitas, tingkat keparahan
detectability of the risk.
dan kadang-kadang kemampuan
mendeteksi risiko.

26. Secara tradisional, risiko mutu telah


26. Traditionally, risks to quality have been
dinilai dan dikelola melalui berbagai
assessed and managed in a variety of
cara yang informal (empiris dan/atau
informal ways (empirical and/or internal
prosedur internal) berdasarkan misal,
procedures) based on, for example,
kumpulan data observasi, tren, dan
compilation of observations, trends and
informasi lain.
other information.
Pendekatan seperti ini dilakukan terus
Such approaches continue to provide
memberikan informasi berguna yang
useful information that might support
dapat mendukung topik seperti
topics such as handling of complaints,
penanganan keluhan, cacat mutu,
quality defects, deviations and allocation
penyimpangan dan alokasi sumber
of resources.
daya.

27. Di samping itu, industri farmasi dan


27. Additionally, the pharmaceutical industry
Badan POM dapat menilai dan
and NADFC can assess and manage risk
mengelola risiko dengan menggunakan
using recognized risk management tools
perangkat manajemen risiko dan/atau
and/or internal procedures (e.g., standard
prosedur internal (misal, prosedur
operating procedures).
tetap).

Berikut ini adalah beberapa saja daftar


Below is a non-exhaustive list of some of
perangkat tersebut:
these tools:
 Metode dasar manajemen risiko
 Basic risk management facilitation
(flowcharts, check sheets, dll)
methods (flowcharts, check sheets,
etc.)
 Failure Mode Effects
 Failure Mode Effects Analysis
Analysis
(FMEA)
(FMEA)
 Failure Mode, Effects and Criticality
 Failure Mode, Effects
and
Criticality Analysis (FMECA)
Analysis (FMECA)
 Fault Tree Analysis (FTA)
 Fault Tree Analysis (FTA)
 Hazard Analysis and
 Hazard Analysis and Critical Control
Critical Control Points (HACCP)
Points (HACCP)
 Hazard Operability Analysis
 Hazard Operability Analysis (HAZOP)
(HAZOP)
 Preliminary Hazard Analysis (PHA)
 Preliminary Hazard Analysis (PHA)
 Penyaringan dan pemberian skala
 Risk ranking and filtering
(pemeringkatan) risiko
 Perangkat statistik pendukung
 Supporting statistical tools
28. Mungkin sesuai untuk menggunakan
28. It might be appropriate to adapt these
perangkat tersebut di area tertentu yang
tools for use in specific areas pertaining to
berhubungan dengan mutu bahan aktif
drug substance and medicinal product
obat dan produk jadi. Metode
quality. Quality Risk Management
Manajemen Risiko Mutu dan perangkat
methods and the supporting statistical
statistik pendukung dapat digunakan
tools can be used in combination (e.g.
secara kombinasi (misal, Penilaian
Probabilistic Risk Assessment).
Risiko Probabilistik). Pemakaian
Combined use provides flexibility that can
gabungan keduanya memberikan
facilitate the application of Quality Risk
fleksibilitas yang dapat memfasilitasi
Management principles.
aplikasi prinsip Manajemen Risiko Mutu.

29. Tingkat keketatan dan formalitas


29. The degree of rigor and formality of
Manajemen Risiko Mutu hendaklah
Quality Risk Management should reflect
merefleksikan pengetahuan yang ada
available knowledge and be
dan sepadan dengan kompleksitas dan/
commensurate with the complexity and/
atau tingkat kekritisan masalah yang
or criticality of the issue to be addressed.
dituju.

INTEGRASI MANAJEMEN RISIKO MUTU KE


INTEGRATION OF QUALITY RISK
DALAM KEGIATAN INDUSTRI DAN BADAN
MANAGEMENT INTO INDUSTRY AND
POM
NADFC OPERATIONS
30. Manajemen Risiko Mutu adalah suatu
30. Quality Risk Management is a process
proses yang menunjang pengambilan
that supports science-based and practical
keputusan praktis dan berdasarkan
decisions when integrated into quality
kajian ilmiah bila diintegrasikan ke
systems.
dalam sistem mutu.

Seperti yang telah diuraikan pada


As outlined in the introduction,
paragraf pendahuluan, penggunaan
appropriate use of Quality Risk
Manajemen Risiko Mutu yang tepat
Management does not obviate industry’s
tidak meniadakan keharusan industri
obligation to comply with NADFC
untuk mematuhi persyaratan Badan
requirements.
POM.

Namun, Manajemen Risiko Mutu yang


However, effective Quality Risk
efektif dapat memfasilitasi keputusan
Management can facilitate better and
yang lebih baik dan lebih informatif,
more informed decisions, can provide
lebih meyakinkan Badan POM bahwa
NADFC with greater assurance of a
industri mampu mengelola risiko
company’s ability to deal with potential
potensial dan dapat memengaruhi
risks, and might affect the extent and level
tingkat dan jangkauan pengawasan
of direct NADFC oversight.
langsung Badan POM.

Sebagai tambahan, Manajemen Risiko


In addition, Quality Risk Management can
Mutu dapat memfasilitasi penggunaan
facilitate better use of resources by all
sumber daya yang lebih baik oleh
parties.
semua pihak.

31. Pelatihan personil industri dalam proses


31. Training of industry personnel in Quality
Manajemen Risiko Mutu menunjang
Risk Management processes provides for
pengertian yang lebih baik terhadap
greater understanding of decision-making
proses pengambilan keputusan serta
processes and builds confidence in
membangun kepercayaan diri dalam
Quality Risk Management outcomes.
memberikan keluaran Manajemen
Risiko Mutu.

32. Manajemen Risiko Mutu hendaklah


32. Quality Risk Management should be
diintegrasikan ke dalam kegiatan yang
integrated into existing operations and
dilakukan sekarang dan
documented appropriately.
didokumentasikan secara tepat.

33. Beberapa contoh penggunaan


33. Examples of Quality Risk Management for
Manajemen Risiko Mutu dalam kegiatan
industry operations and activities:
dan aktivitas industri:
 Pengembangan
 Development
 Fasilitas, peralatan dan sarana
 Facility, equipment and utilities
penunjang
 Manajemen bahan
 Materials management
 Produksi
 Production
 Pengujian di laboratorium dan uji
 Laboratory control and stability
stabilitas
testing
 Pengemasan dan pelabelan
 Packaging and labeling
34. Contoh penggunaan Manajemen Risiko
34. Example of quality risk management in
Mutu dalam fungsi pengawasan Badan
NADFC operations:
POM:
 Aktivitas inspeksi dan penilaian
 Inspection and assessment activities
GLOSARIUM GLOSSARY

Dalam Pedoman ini digunakan definisi


For the purpose of the Guidelines, the
berikut; dalam konteks lain terminologi ini
following definitions are used. They may
dapat mempunyai arti yang berbeda.
have different meanings in other contexts.
Aferesis (dalam Pembuatan Produk
Apheresis (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Proses memperoleh secara selektif satu
Process by which one or more blood
komponen darah atau lebih dari donor
components is selectively obtained from a
dengan cara mengambil darah utuh,
donor by withdrawing whole blood,
memisahkannya dengan cara sentrifugasi
separating it by centrifugation or filtration
atau filtrasi ke masing-masing komponen
into its components, and returning those
darah dan mengembalikan yang tidak
not required to the donor.
diperlukan kepada donor.

Aferesis Platelet (dalam Pembuatan


Platelets Apheresis (in Manufacture of
Produk Darah)
Blood Products
Prosedur di mana darah diambil dari donor,
The procedure in which blood is removed
kemudian fraksi platelet konsentrat
from the donor, a platelet concentrate is
dipisahkan, dan komponen darah yang
separated, and the remaining formed
tersisa serta plasma residual diinfuskan
elements and residual plasma are returned
kembali ke donor yang sama.
to the donor.
Agens Biologi (dalam Pembuatan Produk
Biological Agents (in Manufacture of
Biologi)
Biological Products)
Mikroorganisme, termasuk mikroorganisme
Microorganisms, including genetically
yang direkayasa secara genetika, kultur sel
engineered microorganisms, cell cultures
dan endoparasit, terlepas dari apakah
and endoparasites, whether pathogenic or
bersifat patogenis atau tidak.
not.
Akurasi
Accuracy
Kedekatan hasil yang diperoleh terhadap
The closeness of the result obtained,
nilai sesungguhnya dari suatu pengukuran
during measurement or analysis, to the true
atau analisis. Bias adalah penyimpangan
value. Bias is a systematic deviation from
sistematis dari nilai sesungguhnya.
the true value.
Alat Penghubung Steril
Sterile Connecting Device
Suatu alat yang menghubungkan dua
A device that connects two tubes without
tabung tanpa memengaruhi sterilitas
breaching the sterility of their interior.
bagian dalam alat.

Analisis Risiko
Risk Analysis
1. Metode untuk menilai dan
1. Method to assess and characterise the
mengarakterisasi parameter kritis fungsi
critical parameters in the functionality of
dari suatu peralatan atau proses.
an equipment or process.
2. Estimasi risiko yang berhubungan
2. The estimation of the risk associated
dengan bahaya yang sudah diidentifikasi.
with the identified hazards.

Edisi 2012 2012 Edition


- 94 -
Glosarium Glossary

Area Pendukung
Ancillary Areas
Area pendukung dalam pabrik di luar area
Supporting areas within the manufacturing
produksi, laboratorium pengawasan mutu,
facility excluding production, quality control
penyimpanan dan kantor administrasi,
laboratory, storage and administration
misalnya kantin, fasilitas penyimpanan
office areas; for example canteen, lockers,
pakaian, ruang ganti pakaian, bengkel,
gowning room, change room, workshop,
ruang pemeliharaan hewan dan pencucian
animal house and laundry.
pakaian.

Area Terkendali (dalam Pembuatan


Controlled Area (in Manufacture of
Produk Biologi)
Biological Products)
Area yang dikonstruksi dan dioperasikan
An area constructed and operated in such
sedemikian rupa sehingga dapat
a way that some attempt is made to control
diupayakan pengendalian dari masuknya
the introduction of potential contamination
udara yang berpotensi mengakibatkan
and the consequences of accidental
pencemaran dan mikroba keluar secara
release of living organisms.
tidak sengaja.

Arsip Spesifikasi Produk (dalam


Product Specification File (in Manufac-
Pembuatan Obat Investigasi untuk Uji
ture of Products for Clinical Trial)
Klinis)
Arsip referensi yang mengandung, atau
A reference file containing, or referring to
merujuk pada arsip yang mengandung
files containing, all the information
seluruh informasi yang dibutuhkan dalam
necessary to draft the detailed written
rangka penyusunan konsep rincian
instructions on processing, packaging,
instruksi tertulis untuk pengolahan,
quality control testing, batch release and
pengemasan, uji pengawasan mutu,
shipping of an investigational medicinal
pelulusan bets dan pengiriman obat
product.
investigasi.

Audit Mutu
Quality Audit
Suatu inspeksi dan penilaian independen
An independent examination and
terhadap seluruh atau sebagian dari sistem
assessment of all or part of quality system
mutu dengan tujuan tertentu untuk
with the spesific purpose of improving it.
meningkatkan sistem mutu tersebut.

Bahan
Material
Istilah umum yang dipakai untuk
A general term used to denote starting
menunjukkan bahan awal (bahan aktif obat
materials (active pharmaceutical
dan eksipien), reagensia, pelarut, bahan
ingredients and excipients), reagents,
pembantu proses, produk antara, bahan
solvents, process aids, intermediates,
pengemas dan bahan penandaan (label).
packaging materials and labelling materials
Bahan Awal
Starting Material
Semua bahan, baik yang berkhasiat atau
All substances whether active or inactive,
tidak berkhasiat, yang berubah atau tidak
whether they remain unchanged or become
berubah, yang digunakan dalam
altered, that are employed in the
pengolahan obat walaupun tidak semua
processing of medicinal products although
bahan tersebut akan tertinggal di dalam
not all these substances necessarily remain
produk ruahan.
in the bulk product.

Edisi 2012 2012 Edition


- 95 -
Bahan/Produk yang Dipulihkan
Recovered Material/Product
Sebagian atau seluruh bahan/produk dari
Part or all material/product of previous
bets sebelumnya yang memenuhi
batches of the required quality which is
persyaratan mutu yang ditambahkan ke
introduced into another batch at a defined
dalam bets lain pada tahap produksi
step of production.
tertentu.

Bahan Pengemas
Packaging Material
Tiap bahan, termasuk bahan cetak, yang
Any material, including printed material,
digunakan dalam proses pengemasan
employed in the packaging of a medicinal
obat, tetapi tidak termasuk kemasan luar
product, but excluding any outer packaging
yang digunakan untuk transportasi atau used for transportation or shipment.
keperluan pengiriman ke luar pabrik. Bahan Packaging materials are referred to as
pengemas disebut primer atau sekunder primary or secondary according to whether
tergantung tujuan penggunaan apakah or not they are intended to be in direct
bersentuhan langsung dengan produk atau contact with the product.
tidak.

Bahan Aktif Obat (BAO)


Active Pharmaceutical Ingredient (API)
Tiap bahan atau campuran bahan yang
Any substance or mixture of substances
digunakan dalam pembuatan sediaan
intended to be used in the manufacture of a
farmasi dan apabila digunakan dalam
pharmaceutical dosage form and that,
pembuatan obat akan menjadi zat aktif
when used in the production of a medicinal
obat tersebut.
product, becomes an active ingredient of
Bahan tersebut bertujuan untuk
that medicinal product. Such substances
menghasilkan khasiat farmakologi atau
are intended to furnish pharmacological
memberikan efek langsung lain dalam
activity or other direct effect in the
diagnosis, penyembuhan, peredaan,
diagnosis, cure, mitigation, treatment or
pengobatan atau pencegahan penyakit,
prevention of disease, or to affect the
atau untuk memengaruhi struktur dan
structure and function of the body.
fungsi tubuh.

Bahan Pembungkus (dalam Pembuatan


Packaging Material (in Manufacture of
Radiofarmaka)
Radiopharmaceuticals)
Terdiri dari satu atau lebih wadah dan
One or more receptacles and any other
komponen lain yang penting sebagai
components necessary for the receptacles
pengungkung wadah dan fungsi
to perform the containment and other safety
keselamatan lain.
functions.
Wadah sekali-pakai terbuat dari gelas atau
Disposable receptacles made of glass or
bahan lain yang sesuai, sedangkan
other suitable substances, while other
komponen penunjang dapat terdiri dari
components may consist of lead container
wadah timbal untuk pelindung radiasi,
for radiation shielding, styrofoam, can, and
stirofom, kaleng dan boks atau drum.
box or drum.
Bahan Ruahan (dalam Pembuatan Produk
Bulk Material (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Plasma, serbuk, pasta atau bahan cairan
Plasma, powder, paste or liquid material
yang dibuat dengan cara fraksionasi dari
prepared by the fractionation of pooled
plasma yang disatukan.
plasma.
Bahaya
Hazard
Sumber yang berpotensi menimbulkan
The potential source of harm.
kerusakan (pada kesehatan).
Baku Kerja
Working Standard
Bahan aktif obat dengan kualitas dan
Drug substance of established quality and
kemurnian yang telah ditetapkan dan
purity, as shown by comparison to the
dibuktikan dengan cara membandingkan
Reference Standard material, used as a
terhadap Baku Pembanding Primer atau
standard substance for routine laboratory
Sekunder, digunakan sebagai bahan
work, as in analysis of production batches
pembanding untuk pengujian rutin di
of new drug substance or drug product(s).
laboratorium misalnya untuk analisis bets
produksi bahan obat.

Baku Pembanding
Reference Standard
Suatu bahan seragam yang otentik untuk
An authenticated uniform material that is
digunakan dalam pengujian kimia dan fisika
intended for use in specified chemical and
tertentu, di mana dibandingkan dengan
physical tests, in which its properties are
sifat suatu produk yang diuji, dan memiliki
compared with the properties of a product
tingkat kemurnian yang sesuai dengan
under examination, and which possesses a
tujuan penggunaannya.
degree of purity adequate for its intended
Baku Pembanding dikelompokkan menjadi
use.
Baku Pembanding Primer dan Baku
Reference Standard is classified into
Pembanding Sekunder atau Baku Kerja.
Primary Reference Standard and
Secondary Reference Standard or Working
Standard
Baku Pembanding Primer
Primary Reference Standard (or
Bahan yang diterima secara luas memiliki Substance)
mutu yang tepat dalam suatu konteks yang
A substance that is widely acknowledged to
ditentukan, di mana nilainya dapat diterima
have the appropriate qualities within a
tanpa harus membandingkan lagi dengan
specified context, and whose value when
zat kimia lain apabila digunakan sebagai
used as an assay standard is accepted
baku penetapan kadar.
without requiring comparison to another
chemical substance.
Baku Pembanding Sekunder
Secondary Reference Standard (or
Substance)
Suatu bahan yang karakteristiknya
A substance whose characteristics are
ditetapkan berdasarkan perbandingan
assigned and/or calibrated by comparison
dan/atau dikalibrasi terhadap baku with a primary reference standard. The
pembanding primer. Tingkat karakterisasi extent of characterization and testing of a
dan pengujian baku pembanding sekunder secondary chemical reference substance
mungkin lebih kecil dari baku pembanding may be less than for a primary reference
primer. Definisi ini berlaku juga untuk standard. This definition may apply inter
beberapa bahan yang dikategorikan alia to some substances termed “working
sebagai baku kerja. standards”.
Bangunan dan Fasilitas
Premises
Bangunan dan fasilitas yang dibutuhkan Building and facilities required to enhance
untuk meningkatkan kinerja pembuatan manufacturing of medicinal products.
obat.

Bank Sel Induk (dalam Pembuatan Produk


Master Cell Bank (in Manufacture of
Biologi)
Biological Products)
Biakan sel dengan ciri lengkap yang
A culture of fully characterised cells
diisikan ke wadah dalam suatu operasi
distributed into containers in a single
tunggal setelah diproses sedemikian rupa
operation, processed together in such a
untuk memastikan homogenitasnya dan
manner as to ensure uniformity and stored
disimpan pada kondisi yang tepat agar
in such a manner as to ensure stability. A
stabil. Bank sel induk lazimnya disimpan
master cell bank is usually stored at -70°C
pada suhu minus 70oC atau kurang.
or lower.
Bank Sel Kerja
Working Cell Bank
Biakan sel yang berasal dari Bank Sel
A culture of cell derived from the master
Induk dan dimasukkan untuk penggunaan
cell bank and intended for use in the
dalam produksi biakan sel selanjutnya.
preparation of production of cell cultures.
Bank Sel Kerja lazimnya disimpan pada
The working cell bank is normally stored at
suhu - 70oC atau kurang. - 70oC or lower.
Bapeten
Bapeten
Badan Pengawas Tenaga Nuklir adalah
The Nuclear Energy Regulatory Agency is
suatu lembaga Pemerintah
a non-ministerial institution of the
nonkementerian (LPNK) yang berada di
Government operating under and reporting
bawah dan bertanggung jawab kepada
directly to the President of the Republic of
Presiden Republik Indonesia.
Indonesia.
Bapeten bertugas melaksanakan
The agency controls all the activities related
pengawasan terhadap segala kegiatan
to the utilization of nuclear energy in
pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia
Indonesia as regulated by the Indonesian
melalui peraturan perundangan, perizinan
law, authorization from the government and
dan inspeksi sesuai dengan peraturan
through inspection according to the existing
perundang-an yang berlaku.
regulation.
Batas Bertindak
Action Limit
Kriteria yang ditetapkan, yang apabila
Established criteria, requiring immediate
terlewati harus segera dilakukan tindakan
follow-up and corrective action if exceeded.
korektif dan tindak lanjut.

Batas Waspada
Alert Limit
Kriteria yang ditetapkan, yang memberi
Established criteria giving early warning of
peringatan dini terhadap potensi
potential drift from normal conditions which
kecenderungan penyimpangan dari kondisi
are not necessarily grounds for definitive
normal; tidak menjadi keharusan untuk
corrective action but which require follow-
mengambil tindakan korektif tetapi
up investigation.
memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Bejana Kriogenis (dalam Pembuatan Gas


Cryogenic Vessel (in Manufacture of
Medisinal)
Medicinal Gases)
Wadah statis atau bergerak yang diisolasi
A static or mobile thermally insulated
terhadap panas, didesain untuk
container designed to contain liquefied or
menampung gas cair atau gas kriogenis.
cryogenic gases. The gas is removed in
Gas dipindahkan dalam bentuk gas atau
gaseous or liquid form.
cairan

Bets
Batch
Sejumlah obat yang mempunyai sifat dan
A quantity of medicinal product produced
mutu yang seragam yang dihasilkan dalam
during a given cycle of manufacture and
satu siklus pembuatan atas suatu perintah
from specific manufacturing order that is
pembuatan tertentu. Esensi suatu bets
uniform in character and quality the
adalah homogenitasnya.
essence of a batch is its homogeneity.
Biogenerator (dalam Pembuatan Produk
Biogenerator (in Manufacture of Blood
Biologi)
Products)
Suatu sistem tertutup seperti fermentator di
A contained system, such as the fermenter,
mana bahan biologi dimasukkan bersama
into which biological agents are introduced
bahan lain agar terjadi proses multiplikasi
together with other materials in order to
sel atau reaksi yang menghasilkan suatu
effect their multiplication or their production
bahan lain. Biogenerator biasanya
of other substances by reaction with the
dilengkapi dengan peralatan asesori untuk
other materials. Biogenerators are
pengaturan, pengendalian, penyambungan,
generally equipped with devices for
penambahan bahan dan pengeluaran
regulation, control, connection, material
bahan.
addition and material withdrawal.
Bundel Silinder (dalam Pembuatan Gas
Cylinder Bundle (in Manufacture of
Medisinal)
Medicinal Gases)
Rakitan dari sejumlah silinder yang
An assembly of cylinders, which are
disatukan dengan ketat dalam satu bingkai
fastened together in a frame and
dan dihubungkan satu sama lain dengan
interconnected by a manifold, transported
manifold, diangkut dan digunakan sebagai
and used as a unit.
satu unit.

Bungkusan (dalam Pembuatan Radio-


Package (in Manufacture of Radio-
farmaka)
pharmaceuticals)
Produk lengkap setelah proses
The complete product after packaging
pembungkusan. Bungkusan terdiri dari
process. The package consist of
radiofarmaka, bahan pembungkus dan
radiopharmaceutical content, packaging
bahan pelindung radiasi yang memenuhi
material and radiation shielding, that
standar keselamatan pengangkutan dan
comply to safety standard of transportation
siap untuk distribusi.
and ready for distribution.
Catatan Sesi (dalam Pembuatan Produk
Session Record (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Catatan yang menghubungkan rincian
Record(s) which link relevant details of the
pengumpulan atau sesi perolehan kembali
collection or retrieval session directly to the
yang relevan langsung kepada nomor
donation number, and contains information
donasi, dan berisi informasi [yang]
linking critical material used to the donor.
menghubungkan bahan kritis yang
digunakan pada donor.

Area Terkungkung (dalam Pembuatan


Contained Area (in Manufacture of
Produk Biologi)
Biological Products)
Area yang dibangun dan dilengkapi
An area constructed and operated in such
peralatan pengendali dan saringan udara
a way and equipped with air handling and
serta dioperasikan sedemikian rupa untuk
filtration in order to prevent contamination
menghindarkan pencemaran lingkungan
of the external environment by biological
luar oleh agens biologi yang berasal dari
agents from within the area.
dalam area.

CPOB
GMP
Cara Pembuatan Obat yang Baik: seluruh
Good Manufacturing Practices: all
aspek dalam praktek yang ditetapkan yang
elements in the established practices that
secara kolektif menghasilkan produk akhir
will collectively lead to final products or
atau layanan yang secara konsisten
services that consistently meet appropriate
memenuhi spesifikasi yang sesuai serta
specifications and compliance with national
mengikuti peraturan nasional dan
and international regulations.
internasional.

Darah ( dalam Pembuatan Produk Darah)


Blood (in Manufacture of Blood Products)
Darah utuh yang diambil dari seorang
Whole blood collected from a single donor
donor tunggal dan diproses untuk tujuan
and processed either for transfusion or
transfusi atau pembuatan produk darah.
further manufacturing.
Diluluskan atau Disetujui
Released or Passed
Status bahan atau produk yang diizinkan
The status of materials or products which
untuk digunakan pada pengolahan,
are permitted to be used for processing,
pengemasan atau distribusi.
packaging or distribution.
Dispensing
Dispensing
Kegiatan menimbang, menghitung dan
Activity of material weighing, counting and
menyerahkan bahan untuk digunakan
issuing for production use.
dalam produksi.

Ditolak
Rejected
Status bahan atau produk yang tidak
The status of materials or products which
diizinkan untuk digunakan dalam
are not permitted to be used for processing,
pengolahan, pengemasan atau distribusi.
packaging or distribution.
Dokumen Perintah (khusus dalam
Order (particularly in Manufacture of
Pembuatan Obat investigasi untuk Uji
Products for Clinical Trial)
Klinis)
Dokumen berisikan instruksi untuk
Instruction to process, package and/or ship
membuat, mengemas dan/atau mengirim
a certain number of units of investigational
suatu jumlah tertentu unit obat investigasi.
medicinal product(s).
Dokumentasi
Documentation
Seluruh prosedur, instruksi dan catatan
All written procedures, instruction and
tertulis yang berkaitan dengan pembuatan
records involved in the manufacture of
obat.
medicinal products.
Donor (dalam Pembuatan Produk Darah)
Donor (In Manufacture of Blood Products)
Seseorang dengan kesehatan normal dan
A person in normal health with a good
riwayat medis baik yang dengan sukarela
medical history who voluntarily gives blood
memberikan darah atau plasma untuk
or plasma for therapeutic use.
tujuan terapi.

Eksipien
Excipient
Suatu bahan, bukan berupa zat aktif, yang
A substance, other than the active
telah dievaluasi dengan benar
ingredient, which has been appropriately
keamanannya dan termasuk dalam sistem
evaluated for safety and is included in a
pengantaran obat (drug delivery system)
drug delivery system to:
untuk:
 membantu dalam memroses sistem
 aid in the processing of the drug
pengantaran obat selama pembuatan
delivery system during its manufacture;
obat tersebut;
 melindungi, mendukung atau
 protect, support or enhance stability,
meningkatkan stabilitas obat,
bioavailability, or patient
ketersediaan hayati (bioavailability),
acceptability;
atau akseptabilitas pasien;
 membantu identifikasi produk; atau
 assist in product identification; or
 meningkatkan atribut lain yang
 enhance any other attribute of the
berkaitan dengan keamanan dan
overall safety and effectiveness of the
efektifitas obat selama penyimpanan
drug during storage or use
atau penggunaan.
.
Eluat Generator Radionuklida (dalam
Radionuclide Generator Eluate (in
Pembuatan Radiofarmaka)
Manufacture of Radiopharmaceuticals)
Larutan yang mengandung radionuklida Solution containing daughter radionuclide
anak yang diperoleh dari elusi generator obtained from elution of radioisotope
radioisotop. generator.
Elusi (dalam Pembuatan Radiofarmaka)
Elution (in Manufacture of Radio-
pharmaceuticals)
Suatu metode untuk mengeluarkan zat
A method of “washing off” an adsorbed
teradsorpsi dari bahan padat pengadsorpsi
substance from a solid adsorbing matter
(seperti resin penukar ion) dengan
(such as ion-exchange resin) with a liquid.
menggunakan cairan.

Enclosure (dalam Pembuatan Radio-


Enclosure (in Manufacture of Radio-
farmaka; lihat juga Glove Box)
pharmaceuticals; see also Glove Box)
Suatu struktur yang terdiri dari ruangan
A structure consisting of an area that has
yang dikungkung untuk maksud tertentu.
been enclosed for some purpose.
Endotoksin
Endotoxin
Bagian dari membran luar dinding sel
A part of the outer membrane of the cell
bakteri Gram negatif, dan suatu molekul
wall of Gram negative bacteria and a
kompleks dengan berat molekul tinggi yang
complex molecules of high molecular
terdiri dari lipid A, inti polisakarida
weight consisting of lipid A, polysaccharide
(lipopolisakarida) dan rantai antigenik
core (lipopolysaccharide) and O-specific
spesifik-O, yang menimbulkan demam
antigenic chains, causing fever when
apabila diinjeksikan ke dalam tubuh
injected into human and other mammals.
manusia atau mamalia lain. Lihat juga
See also Pyrogen.
Pirogen.

Evakuasi (dalam Pembuatan Gas


Evacuate (in Manufacture of Medicinal
Medisinal)
Gases)
Menghilangkan sisa gas yang terdapat
To remove the residual gas in a container
dalam wadah dengan cara memvakumkan.
by pulling a vacuum on it.
Evaluasi Risiko (dalam Manajemen Risiko
Risk Evaluation (in Quality Risk
Mutu)
Management
Perbandingan risiko yang diestimasi
The comparison of the estimated risk to
terhadap risiko yang diketahui kriteria
given risk criteria using a quantitative or
risikonya menggunakan skala kuantitatif
qualitative scale to determine the
atau kualitatif untuk menetapkan
significance of the risk.
signifikansi risiko.

Faktor VIII yang Dikriopresipitasi (dalam


Cryoprecipitated Factor VIII (in
Pembuatan Produk Darah)
Manufacture of Blood Products)
Sediaan mentah mengandung Faktor VIII
A crude preparation containing factor VIII
yang diperoleh dari unit tunggal (atau
that is obtained from single units (or small
kumpulan kecil) plasma darah yang
pools) of blood plasma derived either from
diperoleh dari darah utuh atau dengan cara
whole blood or by plasmapheresis, by
plasmaferesis, melalui proses yang
means of process involving freezing,
melibatkan pembekuan, pencairan kembali thawing and precipitation.
dan presipitasi.

Fasilitas (dalam Pembuatan Produk


Facilities (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Semua area yang digunakan untuk
Any area used for the collection,
mengoleksi, memproses, melakukan uji
processing, compatibility testing, storage or
kompatibilitas, penyimpanan atau distribusi
distribution of blood and Blood
darah dan komponen darah.
components.
Fasilitas Fraksinasi (dalam Pembuatan
Fractionation Facility (in Manufacture of
Produk Darah)
Blood Products)
Fasilitas ke mana plasma yang ditentukan
The facility to which plasma designated for
untuk fraksinasi lanjut diangkut.
further fractionation is transported.
Fasilitas Tersendiri
Dedicated Facility
Ruang yang dilengkapi peralatan dan
Room(s) with attendant equipment and
fasilitas penunjang yang diperlukan,
services, including air handling, used only
termasuk pengendali udara, yang
for the manufacture of one product or a
digunakan untuk pembuatan hanya satu
closely related group of products.
produk atau sekelompok produk yang
Equipment may be similarly “dedicated”.
sejenis. Peralatan mungkin juga tersendiri.

Fasilitas Tetap (dalam Pembuatan Produk


Fixed Site (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Fasilitas berizin, dengan alamat jalan –
Licensed premises, with a designated
yang melakukan tahap (-tahap) pembuatan
street address, undertaking a step(s) in the
produk darah.
manufacture of product.
Gas (dalam Pembuatan Gas Medisinal)
Gas (in Manufacture of Medicinal Gases)
Substansi atau campuran substansi yang
A substance or a mixture of substances
secara sempurna berbentuk gas pada
that is completely gaseous at 1,013 bar
tekanan 1,013 bar (101,325 kPa) dan suhu
(101,325 kPa) and plus 15°C or has a
plus 15°C atau mempunyai tekanan uap
vapour pressure exceeding 3 bar (300 kPa)
lebih dari 3 bar (300 kPa) pada suhu plus
at plus 50°C.
50°C.

Gas Bertekanan (dalam Pembuatan Gas


Compressed Gas (in Manufacture of
Medisinal)
Medicinal Gases)
Gas yang bila diisikan dengan tekanan
A gas which when packaged under
akan seluruhnya berbentuk gas pada suhu
pressure is entirely gaseous at minus 50°C.
minus 50°C.

Gas Cair (dalam Pembuatan Gas


Liquefied gas (in Manufacture of Medicinal
Medisinal)
Gases)
Gas yang berubah sebagian menjadi fase
A gas which when packaged under
cair (gas di atas cairan) pada suhu minus
pressure, is partially liquid (gas over a
50°C apabila diisi di bawah tekanan.
liquid) at minus 50°C.
Gas Kriogenis (dalam Pembuatan Gas
Cryogenic Gas (in Manufacture of
Medisinal)
Medicinal Gases)
Gas yang menjadi cair pada tekanan 1,013
Gas which liquefies at 1.013 bar at
bar pada suhu di bawah minus 150°C.
temperature below minus 150°C.
Gas Medisinal
Medicinal gas
Gas atau campuran gas yang diberikan
Any gas or mixture of gases intended to be
secara medis kepada pasien untuk
administered to patients for therapeutic,
kebutuhan terapetis, diagnostis atau
diagnostic or prophylactic purposes using
profilaksis melalui tindakan farmakologi dan
pharmacological action and classified as a
diklasifikasikan sebagai obat.
medicinal product.
Gas Ruahan (dalam Pembuatan Gas
Bulk Gas (in Manufacture of Medicinal
Medisinal)
Gases)
Gas yang ditujukan untuk penggunaan
Any gas intended for medicinal use, which
medisinal, yang telah melalui seluruh
has completed all processing up to but not
proses kecuali pengemasan akhir.
including final packaging.
Gas Yang Dapat Dicairkan (dalam
Liquefiable Gases (in Manufacture of
Pembuatan Gas Medisinal)
Medicinal Gases)
Gas yang tetap dalam kondisi cair di dalam
Gases that, at the normal filling
tabung gas pada suhu dan tekanan
temperature and pressure, remain as a
pengisian yang normal.
liquid in the cylinder.
Generator Radionuklida (dalam
Radionuclide Generator (in Manufacture
Pembuatan Radiofarmaka)
of Radiopharmaceuticals)
Suatu sistem di mana radionuklida anak
A system in which a daughter radionuclide
(yang memiliki waktu paruh pendek)
(having a short half life) is separated by
dipisahkan dengan cara elusi atau cara lain
elution or by other means from the parent
dari radionuklida induk (yang memiliki
radionuclide (having a long half life) and
waktu paruh panjang) dan kemudian
later used for production of a
digunakan untuk produksi sediaan
radiopharmaceutical preparation.
radiofarmaka.

Glove Box (dalam Pembuatan


Glove Box (in Manufacture of Radio-
Radiofarmaka)
pharmaceuticals)
(1) Boks kedap udara atau bertekanan
(1) Closed box either gas-tight or provided
negatif yang umumnya terbuat dari
with negative pressure mostly made of
bahan sintetis transparan di mana zat
transparent synthetic material in which
radioaktif, misal tritium atau
certain radioactive substances, e.g.
plutonium, dapat ditangani dengan
tritium or plutonium, can be handled
aman menggunakan sarung tangan
without danger by means of gloves
yang dapat masuk ke dalam boks.
reaching into the box.
(2) Enclosure yang digunakan untuk
(2) Enclosure used to confine and contain
mengungkung bahan berbahaya dan
hazardous materials with operator
dapat diakses operator melalui portal
access by means of gloved portals or
sarung tangan atau lubang terbatas
other limited openings.
lain.
Hasil Nyata
Actual Yield
Jumlah sebenarnya yang dihasilkan pada
The quantity that is actually produced at
tiap tahap produksi obat dari sejumlah
any phase of production of a particular
tertentu bahan awal yang digunakan.
medicinal product from a given amount of
ingredient.
Hasil Standar
Standard Yield
Jumlah yang telah ditetapkan oleh
The quantity established by the
produsen yang hendaknya dicapai pada
manufacturer that should be obtained at
tiap tahap produksi suatu produk obat
any phase of production of a particular
tertentu.
medicinal product.
Hasil Teoritis
Theoretical Yield
Jumlah yang seharusnya dihasilkan pada
The quantity that would be obtained at any
tiap tahap produksi obat tertentu, dihitung
phase of production of a particular
berdasarkan jumlah komponen yang
medicinal product, based on the quantity of
digunakan, apabila tidak terjadi kehilangan
components to be used, in absence of any
atau kekeliruan selama produksi.
loss or error in production.
Higiene Perorangan
Personal Hygiene
Kewajiban tiap personil mengamati
The personal observance of health rules,
peraturan mengenai kesehatan kerja,
preservation and protection of personal
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan
health as well as the hygienic control on
personil, demikian pula pengawasan
manufacturing processes to be performed
higiene terhadap proses pembuatan obat
by the personnel.
yang harus diterapkan oleh personil.

Hot Cell (dalam Pembuatan Radiofarmaka)


Hot Cell (in Manufacture of Radio-
Ruang yang terkungkung sangat ketat di
pharmaceuticals)
mana zat beradioaktivitas tinggi dapat
Highly shielded tight casing in which highly
ditangani dengan menggunakan
radioactive substances can be remotely
manipulator dari jarak jauh. Keseluruhan
handled by manipulators observing the
proses dapat diamati melalui jendela yang
processes through lead-glass windows so
terbuat dari kaca timbal sehingga tidak
that there is no hazard to personnel.
membahayakan personalia.

Hot Laboratory dalam Pembuatan


Hot Laboratory (in Manufacture of
Radiofarmaka)
Radiopharmaceuticals)
Fasilitas yang didesain sedemikian rupa
Laboratory designed for the safe handling
untuk penanganan zat dengan
of highly radioactive substances. It
radioaktivitas tinggi secara aman. Suatu
generally contains one or several hot cells.
hot lab biasanya berisi satu atau lebih hot
cell.

Identifikasi Risiko (dalam Manajemen


Risk Identification (in Quality Risk
Risiko Mutu)
Management)
Penggunaan sistim informasi untuk
The systematic use of information to
mengidentifikasi potensi sumber bahaya
identify potential sources of harm (hazards)
mengacu kepada pertanyaan tentang risiko
referring to the risk question or problem
atau uraian masalah.
description.
Impuritas Residual Teoritis Maksimum
Maximum Theoretical Residual Impurity
(IRTM) (dalam Pembuatan Gas Medisinal) (in Manufacture of Medicinal Gases)
Impuritas gas yang kemungkinan berasal Gaseous impurity coming from a possible
dari retropolusi dan tertinggal sesudah
retro-pollution and remaining after the
tabung (gas) mengalami perlakuan awal
cylinders pre-treatment before filling. The
sebelum proses pengisian. Penghitungan
calculation of the maximum theoretical
IRTM hanya relevan bagi gas bertekanan
impurity is only relevant for compressed
dan anggapan bahwa gas tersebut adalah
gases and supposes that these gases act
benar-benar murni.
as perfect gases.
Industri/Importir Obat Investigasi (dalam
Manufacturer/Importer of Investiga-
Pembuatan Obat Investigasi untuk Uji
tional Medicinal Products (Manufacture of
Klinis) Investigational Medicinal Products for
Clinical Trial)
Industri atau importir yang mendapatkan Any holder of the authorisation to
otorisasi dari pemerintah untuk membuat manufacture/import investigational
atau mengimpor obat investigasi untuk uji medicinal products for clinical trial.
klinis.

Inspeksi Diri Self Inspection


Audit yang dilakukan oleh orang dalam An audit carried out by people from within
organisasi sendiri untuk memastikan the organization to ensure compliance with
pemenuhan terhadap CPOB dan peraturan GMP and regulatory requirements.
pemerintah.

Investigator (dalam Pembuatan Obat Investigator (in Manufacture of


Investigasi untuk Uji Klinis) Investigational Medicinal Products for
Clinical Trial)
Personil yang bertangggung jawab A person responsible for the conduct of the
terhadap pelaksanaan uji klinis di tempat clinical trial at a trial site. If a trial is
uji. Apabila uji dilakukan oleh suatu tim conducted by a team of individuals at a trial
yang terdiri dari beberapa personil, maka site, the investigator is the responsible
investigator (atau dapat disebut Kepala leader of the team and may be called the
Investigator) adalah pimpinan tim tersebut. principal investigator.
Iradiasi (dalam Pembuatan Produk darah) Irradiation (in Manufacture of Blood
Products)
Proses untuk menghasilkan produk steril, A process intended to produce sterile
atau penurunan tingkat probabilitas adanya goods, or reduction of the probability of the
mikroorganisme viabel ke jumlah yang presence of viable micro-organisms to an a
dapat diterima, atau yang digunakan untuk acceptable level, or used to prevent GVH
pencegahan penyakit GVH melalui disease by decreasing the number of viable
pengurangan jumlah limfosit T viabel T lymphocytes by means of ionizing
dengan cara radiasi pengionisasi. radiation.
Izin Edar Obat Marketing Authorization
Dokumen legal yang diterbitkan oleh Badan A legal document issued by the NAFDC
POM yang menetapkan komposisi dan that establishes the detailed composition
formulasi rinci dari suatu produk serta and formulation of the product and the
spesifikasi farmakope atau spesifikasi lain pharmacopoeial or other recognized
yang diakui dari bahan-bahan yang specifications of its ingredients of the final
digunakan dalam produk akhir, termasuk product itself, and includes details of
rincian pengemasan dan penandaan serta packaging, labelling and shelf-life.
masa simpan dari produk tersebut.

Kalibrasi
Calibration
Serangkaian tindakan pada kondisi
The set of operations which establish,
tertentu untuk menentukan tingkat
under specified conditions the relationship
kesamaan nilai yang diperoleh dari sebuah
between values indicated by a measuring
alat atau sistem ukur, atau nilai yang di-
instrument or measuring system, or values
representasikan dari pengukuran bahan
represented by a material measure, and the
dan membandingkannya dengan nilai yang
corresponding know values of a reference
telah diketahui dari suatu acuan standar
standard.
pada kondisi tertentu.

Karantina
Quarantine
Status bahan atau produk yang dipisahkan
The status of materials or products set
secara fisik atau dengan sistem tertentu,
apart physically or by system while awaiting
sementara menunggu keputusan apakah
a decision for rejection or release for
bahan atau produk tersebut ditolak atau
processing, packaging or distribution.
disetujui penggunaannya untuk
pengolahan, pengemasan atau distribusi.

Kasus Terburuk
Worst Case
Suatu kondisi atau kesatuan kondisi yang
A condition or set of conditions
meliputi batas atas dan bawah dari proses
encompassing upper and lower processing
dan kondisi kerja, yang tertuang dalam
limits and circumstances, within standard
prosedur tetap yang memberikan
operating procedures, which pose the
kemungkinan kegagalan pada produk atau
greatest chance of product or process
proses apabila dibandingkan dengan
failure when compared to ideal conditions.
kondisi ideal. Namun kondisi ini tidak harus
Such conditions do not necessarily induce
mengakibatkan kegagalan produk atau
product or process failure.
proses.

Katup (dalam Pembuatan Gas Medisinal)


Valve (in Manufacture of Medicinal Gases)
Alat untuk membuka dan menutup wadah.
Device for opening and closing containers
Katup Retensi Tekanan Minimum (dalam
Minimum Pressure Retention Valve (in
Pembuatan Gas Medisinal)
Manufacture of Medicinal Gases)
Katup yang dilengkapi sistem satu arah
Valve equipped with a non-return system
untuk mempertahankan tekanan yang
which maintains a definite pressure (about
ditentukan (kira-kira 3 - 5 bar di atas
3 to 5 bars over atmospheric pressure) in
tekanan atmosfir) sehingga mencegah
order to prevent contamination during use.
pencemaran selama pemakaian.

Katup Satu-arah (dalam Pembuatan Gas


Non-return Valve (particularly in
Medisinal)
Manufacture of Medicinal Gases)
Katup yang didesain untuk aliran sistem
Valve which permits flow in one direction
satu arah saja.
only.
Kegiatan Ketersamaran (dalam
Blinding (in Manufacture of Investigational
Pembuatan Obat investigasi untuk Uji
Medicinal Products for Clinical Trial)
Klinis)
Prosedur di mana satu pihak atau lebih
A procedure in which one or more parties to
dalam proses uji klinis dijaga agar tidak
the trial are kept unaware of the treatment
menyadari treatment assignment(s) yang
assignment(s). Single-blinding usually
diberikan. Kegiatan ketersamaran tunggal
refers to the subject(s) being unaware, and
biasanya mengacu pada subyek tidak
double-blinding usually refers to the
menyadari dan kegiatan ketersamaran
subject(s), investigator(s), monitor, and, in
ganda apabila subyek, penyelidik,
some cases, data analyst(s) being unaware
pemantau uji dan pada beberapa kasus
of the treatment assignment(s).
analis data tidak menyadari treatment
assignment(s) yang diberikan.

Detektabilitas (dalam Manajemen Risiko


Detectability (in Quality Risk Management)
Mutu)
Kemampuan menemukan atau
The ability to discover or determine the
menentukan keadaan, keberadaan, atau
existence, presence, or fact of a hazard.
fakta hazard.

Kemasan Langsung (dalam Pembuatan


Immediate Packaging (particularly in
Obat Investigasi untuk Uji Klinis)
Manufacture of Investigational Medicinal
Wadah atau bentuk kemasan lain yang
Products for Clinical Trial)
bersentuhan langsung dengan produk obat
The container or other form of packaging
atau obat untuk investigasi.
immediately in contact with the
pharmaceutical or investigational medicinal
product.
Kemasan Luar
Outer Packaging
Kemasan yang di dalamnya dimasukkan
The packaging into which the immediate
wadah yang langsung berisi obat (wadah
container is placed.
primer).

Kepekaan (Sensitivitas)
Sensitivity
Suatu istilah yang menjelaskan batas
A term defining the limit of detectable
deteksi dari reaksi spesifik yang
specific reactions using reagents or test
menggunakan bahan pereaksi atau sistem
systems. The document specifies levels of
tes. Dokumen menetapkan tingkat
sensitivity which must be achieved.
kepekaan yang harus dicapai.

Kerusakan (dalam Manajemen Risiko


Harm (in Quality Risk Management)
Mutu)
Kerusakan bagi kesehatan, termasuk
Damage to health, including the damage
kerusakan yang dapat terjadi akibat
that can occur from loss of product quality
penurunan mutu atau ketersediaan produk.
or availability.
Kit Radiofarmaka
Kit for radiopharmaceutical preparation
Pada umumnya berupa suatu vial yang
In general, a vial containing the non-
berisi komponen nonradionuklida dari
radionuclide components of a
sediaan radiofarmaka, biasanya dalam
radiopharmaceutical preparation, usually in
bentuk produk steril tervalidasi dan kepada
the form of a sterilized, validated product to
produk tersebut ditambahkan radionuklida
which the appropriate radionuclide is added
yang dikehendaki atau di mana
or in which the appropriate radionuclide is
radionuklida tersebut diencerkan lebih
diluted before medical use.
dahulu sebelum digunakan secara medis.

Kode Randomisasi (dalam Pembuatan


Randomisation Code (particularly in
Obat Investigasi untuk Uji Klinis)
Manufacture of Products for Clinical Trial)
Suatu daftar di mana perlakukan yang
A listing in which the treatment assigned to
diberikan kepada masing-masing subyek
each subject from the randomisation
dari proses randomisasi teridentifikasi.
process is identified.
Komponen Darah (dalam Pembuatan
Blood Component (in Manufacture of
Produk Darah)
Blood Products)
Komponen darah terapetik (sel darah
Therapeutic components of blood (red
merah, sel darah putih, plasma, platelet)
cells, white cells, plasma, platelets) that can
yang disiapkan dengan cara sentrifugasi,
be prepared by centrifugation, filtration, and
filtrasi dan pembekuan menggunakan
freezing using conventional blood bank
metodologi bank darah konvensional.
methodology.
Komunikasi Risiko (dalam Manajemen
Risk Communication (in Quality Risk
Risiko Mutu)
Management)
Menyebarkan informasi tentang risiko dan
The sharing of information about risk and
manajemen risiko antara para pembuat
risk management between the decision
keputusan dan pemangku kepentingan lain.
maker and other stakeholders.
Kontaminasi silang
Cross-contamination
Pencemaran suatu bahan atau produk
Contamination of a material or a product
dengan bahan atau produk lain.
with another material or product.
Kualifikasi Desain (KD)
Design Qualification (DQ)
Dokumen yang memverifikasikan bahwa
The documented verification that the
desain dari fasilitas, sistem dan peralatan
proposed design of the facilities, systems
sesuai untuk tujuan yang diinginkan.
and equipment is suitable for the intended
purpose.
Kualifikasi Instalasi (KI)
Installation Qualification (IQ): Provides
Dokumentasi yang memverifikasikan documented verification that all key aspects
bahwa seluruh aspek kunci dari instalasi of the installation of equipment adhere to
peralatan atau sistem telah sesuai dengan the approved design intentions, and are in
tujuan desainnya dan mengikuti accordance with the advice of the
rekomendasi yang diberikan oleh industri manufacturer.
pembuat.

Kualifikasi Kinerja (KK)


Performance Qualification (PQ)
Dokumentasi yang memverifikasikan
The documented verification that the
bahwa fasilitas, sistem dan peralatan, yang
facilities, systems and equipment, as
telah terpasang dan difungsikan, dapat
connected together, can perform effectively
bekerja secara efektif dan memberi hasil
and reproducibly, based on the approved
yang dapat terulang, berdasarkan metode
process method and product specification.
proses dan spesifikasi yang disetujui.

Kualifikasi Operasional (KO)


Operational Qualification (OQ)
Dokumentasi yang memverifikasikan
The documented verification that the
bahwa seluruh fasilitas, sistem dan
facilities, systems and equipment, as
peralatan yang telah diinstalasi atau
installed or modified, perform as intended
dimodifikasi berfungsi sesuai rancangan
throughout the anticipated operating
pada rentang operasional yang diantisipasi.
ranges.
Kultur Sel (dalam Pembuatan Produk
Cell Culture (in Manufacture of Biological
Biologi)
Products)
Hasil pertumbuhan sel in-vitro yang The result from the in-vitro growth of cells
diisolasi dari mikroba multisel. isolated from multi cellular organisms.
Leukaferesis (dalam Pembuatan Produk
Leukapheresis (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Proses pengambilan darah dari donor,
The procedure in which blood is removed
pemisahan leukosit konsentrat dari darah
from the donor, a leukocyte concentrate is
tersebut, kemudian komponen darah yang
separated, and the remaining formed
tersisa dan plasma residual diinfuskan
elements and residual plasma are returned
kembali ke donor.
to the donor.
Leukosit (dalam Pembuatan Produk
Leukocytes (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Leukosit yang diperoleh dengan cara
Leukocytes obtained either by the
pemisahan dari darah utuh atau melalui
separation of whole blood or by apheresis
aferesis dan disuspensikan ke dalam
and suspended in a small volume of
sedikit volume plasma dari donasi darah
plasma from the same donation.
yang sama.

Linearitas (metode analisis)


Linearity (of analytical method)
Kemampuan metode memberikan hasil
The ability of the method to produce results
(dalam batas rentang yang ditetapkan)
(within a defined range) that are directly or
yang langsung atau tidak langsung
indirectly proportional to the concentration
sebanding dengan konsentrasi analit yang
of the analyte in the sample.
terdapat dalam sampel.

Lot
Lot
Bagian tertentu dari suatu bets yang
A specific identified portion of a batch
memiliki sifat dan mutu yang seragam
having uniform character and quality within
dalam batas yang telah ditetapkan. Apabila
specified limits. If a drug products is
suatu produk diproduksi dengan proses
produced by a continuous process, a “Lot”
terus-menerus, lot berarti suatu bagian
means a specific identified portion
tertentu yang dihasilkan dalam suatu
produced in a unit of time or quantity in a
satuan waktu atau satuan jumlah
manner assures its having uniform
sedemikian rupa sehingga menjamin
character and quality within specified limits.
bagian ini memiliki sifat dan mutu yang
seragam dalam batas yang telah
ditetapkan.

Lot Benih Induk (dalam Pembuatan


Master Seed Lot (in Manufacture of
Produk Biologi)
Biological Products)
Biakan suatu mikroorganisme dari suatu
A culture of a microorganism distributed
ruahan yang dipindahkan sedemikian rupa
from a single bulk into containers in a single
ke dalam wadah dalam suatu operasi
operation in such a manner as to ensure
tunggal untuk memastikan
uniformity, to prevent contamination and to
homogenitasnya, mencegah pencemaran
ensure stability. A master seed lot in liquid
dan menjamin stabilitasnya. Sebuah lot
from is usually stored at below -70 oC. A
benih induk dalam bentuk cairan lazimnya
disimpan pada suhu minus 70oC atau freeze dried master seed lot is stored at a
kurang. Lot benih induk yang dikeringkan temperature known to ensure stability.
melalui pembekuan (freeze dried) disimpan
pada suhu tertentu untuk menjamin
stabilitasnya.

Lot Benih Kerja (dalam Pembuatan


Working Seed Lot (in Manufacture of
Produk Biologi)
Biological Products)
Lot Benih Kerja yang berasal dari Lot Benih
A culture of microorganism derived from the
Induk dan dimaksudkan untuk penggunaan
master seed lot and intended for use in
dalam produksi rutin. Lot Benih Kerja
production. Working seed lots are
didistribusikan dalam wadah-wadah dan
distributed into containers and stored as
disimpan seperti halnya dengan Lot Benih
described above for master seed lots.
Induk.

Lot Pengisian (Lot Akhir) (dalam


Filling Lot (Final Lot) (in Manufacture of
Pembuatan Produk Biologi)
Biological Products)
Sekumpulan produk akhir dalam wadah
A collection of sealed final containers that
tertutup rapat, yang homogen dalam hal
are homogeneous with respect to
komposisi dan risiko pencemaran selama
composition and the risk of contamination
proses pengisian dan, bila perlu,
during filling and (where appropriate) drying
pengeringan atau pengolahan lanjut lain
or other further processing such as heat
seperti pemanasan. Dengan demikian
treatment. A filling lot must therefore have
suatu lot pengisian adalah yang telah diisi
been filled and (where appropriate) dried in
dan yang perlu dikeringkan dalam satu sesi
one working session.
kerja.

Manajemen Mutu
Quality Management
Semua aktivitas dari keseluruhan fungsi
All activities of the overall management
manajemen yang menentukan kebijakan
function that determine the quality policy,
mutu, sasaran, dan tanggung jawab serta
objectives, and responsibilities and
penerapannya melalui antara lain
implement them by such means as quality
perencanaan mutu, pengendalian mutu,
planning, quality control, quality assurance,
pemastian mutu, dan peningkatan mutu di
and quality improvement within the quality
dalam sistem mutu.
system.
Manajemen Risiko
Risk Management
Aplikasi sistematis terhadap kebijakan
The systematic application of quality
manajemen mutu, prosedur, serta
management policies, procedures, and
penerapan sampai tugas penilaian,
practices to the tasks of assessing,
pengendalian, komunikasi, dan peninjauan
controlling, communicating and reviewing
risiko.
risk.
Manajemen Risiko Mutu
Quality Risk Management
Proses sistematik untuk penilaian,
A systematic process for the assessment,
pengendalian, komunikasi serta pengkajian
control, communication and review of risks
risiko mutu obat selama siklus-hidup
to the quality of the medicinal product
produk.
across the product lifecycle.
Manifold (dalam Pembuatan Gas
Manifold (in Manufacture of Medicinal
Medisinal)
Gases)
Peralatan berbentuk pipa yang dirancang
Equipment or apparatus designed to
khusus sehingga memungkinkan satu atau
enable one or more gas containers to be
lebih wadah gas dapat diisi secara
filled simultaneously from the some source.
serempak dari satu sumber.
Mutu
Quality
1. Totalitas karakteristik suatu entitas yang
1. Totality of characteristics of an entity
menyatakan kemampuannya memenuhi
that bear on its ability to satisfy stated
persyaratan yang ditetapkan dan
and implied needs. Consistent and
dibutuhkan. Kinerja yang handal dan
reliable performance of services or
konsisten dari suatu produk atau layanan
products in conformity with specified
sesuai standar yang ditetapkan.
standards.
2. Derajat rangkaian sifat yang melekat
2. The degree to which a set of inherent
pada produk, sistem atau proses yang
properties of a product, system or
memenuhi persyaratan (lihat pengertian
process fulfils requirements (see
khusus untuk mutu bahan aktif obat dan
definition specifically for "quality" of drug
obat).
substance and medicinal products).
Nomor Bets/Nomor Lot
Batch Number/Lot Number
Penandaan yang terdiri dari angka atau
A designation in numbers or letters or
huruf atau gabungan keduanya, yang
combination there of that identifies the
merupakan tanda pengenal suatu bets,
batch, and permits the tracing of the
yang memungkinkan penelusuran kembali
complete history of a batch, including all
riwayat lengkap pembuatan bets tersebut,
stages of its production, control and
termasuk seluruh tahap produksi,
distribution.
pengawasan dan distribusi.

Obat
Medicinal Products
Semua sediaan untuk penggunaan
Any preparation for human use that is
manusia dengan tujuan memulihkan atau
intended to modify or explore physiological
mengetahui kondisi fisiologis atau patologis
or pathological states for the benefit of the
untuk kebaikan pengguna sediaan.
recipient
Obat Kembalian
Returned Product
Obat yang dikirim kembali ke gudang
Any product sent back to the manufacturer
pabrik atau penyalur.
or distributor.
Obat Untuk Investigasi (dalam
Investigational Medicinal Product (in
Pembuatan Obat Investigasi untuk Uji
Manufacture of Investigational Medicinal
Klinis)
Products for Clinical Trial)
Bahan aktif atau plasebo dalam bentuk
A pharmaceutical form of an active
obat untuk pengujian atau penggunaan
substance or placebo being tested or used
sebagai pembanding dalam suatu uji klinis,
as a reference in a clinical trial, including a
termasuk produk yang telah memperoleh
product with a marketing authorisation
izin edar yang digunakan atau dibentuk
when used or assembled (formulated or
(diformulasi atau dikemas) dengan cara
packaged) in a way different from the
berbeda dari bentuk yang telah diotorisasi,
authorised form, or when used for an
atau apabila digunakan untuk indikasi yang
unauthorised indication, or when used to
tidak diotorisasi atau untuk mendapatkan
gain further information about the
informasi tambahan tentang bentuk yang
authorised form.
telah diotorisasi.

Pabrik Pemisahan Komponen Udara


Air Separation Plant (in Manufacture of
(dalam Pembuatan Gas Medisinal)
Medicinal Gases)
Pabrik pemisahan komponen udara
Air separation plants take atmospheric air
mengambil udara dari atmosfer dan
and through processes of purification,
melakukan pemisahan komponen udara ke
cleaning, compression, cooling, liquefaction
gas oksigen, nitrogen dan argon melalui
and distillation which separates the air into
proses purifikasi, pembersihan, kompresi,
the gases oxygen, nitrogen and argon.
pendinginan, pencairan dan distilasi.

Pelepasan Tekanan (dalam Pembuatan


Blowing down (in Manufacture of
Gas Medisinal)
Medicinal Gases)
Melepaskan tekanan hingga mencapai
Blow the pressure down to atmospheric
tekanan atmosfer.
pressure.
Pelulusan Produk
Product Release
Proses yang memungkinkan suatu produk
The process which enables a product to be
dikeluarkan dari status karantina dengan
released from a quarantine status by the
menggunakan sistem dan prosedur untuk
use of systems and procedures to ensure
menjamin produk jadi tersebut memenuhi
that the finished product meets its release
spesifikasi pelulusannya.
specification.
Pemangku Kepentingan
Stakeholder
Individu, kelompok, atau organisasi yang
Any individual, group or organization that
dapat memengaruhi, dipengaruhi atau
can affect, be affected by, or perceive itself
menerima risiko. Pembuat keputusan
to be affected by a risk. Decision makers
mungkin pemangku kepentingan juga.
might also be stakeholders. For the
Pemangku kepentingan utama yang
purposes of this guideline, the primary
dimaksud dalam pedoman ini adalah
stakeholders are the patient, healthcare
pasien, tenaga profesi kesehatan, Badan
professional, NADFC, and industries.
POM, dan industri.

Pemantauan Mutu
Quality Monitoring
Bagian dari program pemastian mutu yang
That part of a quality assurance programme
berhubungan dengan pemeliharaan dan
concerned with maintenance and
peningkatan mutu khususnya mengenai
improvement of quality which deals with the
pelaksanaan identifikasi dan penggunaan
identification and use of indicators to detect
indikator untuk mendeteksi variasi dari
variations from standards or specifications.
standar atau spesifikasi.

Pemasok
Supplier
Seseorang yang menyediakan obat dan
A person providing medicinal products and
bahan atas permintaan. Para pemasok
materials on request. Suppliers may be
mungkin adalah agen, perantara,
agents, brokers, distributors, manufacturers
distributor, industri atau pedagang. Apabila
or traders. Where possible, suppliers
memungkinkan, para pemasok harus
should be authorized by a competent
mempunyai izin dari instansi yang
authority.
berwenang.

Pemasok yang Disetujui


Approved Supplier
Pemasok bahan awal yang diketahui asal-
A supplier of starting materials of known
usulnya, diakui dan dapat dipercaya
origin that is recognized as reliable based
berdasarkan pengalaman dari pasokan
on a long experience of deliveries that all
yang seluruhnya memenuhi spesifikasi,
met specifications and were well packed
dikemas dengan benar serta utuh pada
and intact on receipt and, where possible,
saat penerimaan dan bila mungkin juga
and based also on a vendor rating.
didasarkan pada proses penilaian
pemasok.
Pemastian Mutu
Quality Assurance
Seluruh kegiatan terencana dan sistematis
All planned and systematic activities
yang dilakukan dalam sistem mutu dan
implemented within the quality system and
dilakukan sesuai kebutuhan untuk
demonstrated as needed to provide
meyakinkan bahwa suatu barang akan
adequate confidence that an entity will fulfill
memenuhi persyaratan mutu yang
requirements for quality.
ditetapkan.

Pembuangan Limbah (dalam Pembuatan


Waste Disposal (in Manufacture of
Radiofarmaka)
Radiopharmaceuticals
Penempatan limbah zat radioaktif di dalam
Emplacement of waste in an appropriate
fasilitas yang sesuai tanpa tujuan untuk
facility without the intention of retrival.
digunakan kembali.

Pembuat Keputusan (dalam Manajemen


Decision Maker(s) (in Quality Risk
Risiko Mutu)
Management)
Personil yang kompeten serta
Person(s) with the competence and
berwewenang untuk membuat keputusan
authority to make appropriate and timely
Manajemen Risiko Mutu yang tepat dan
Quality Risk Management decisions.
tepat waktu.

Pembungkusan (dalam Pembuatan


Packaging (in Manufacture of
Radiofarmaka)
Radiopharmaceuticals
Kegiatan merakit komponen yang
Packaging shall mean the assembly of
diperlukan untuk membungkus secara
components necessary to enclose the
lengkap zat radioaktif.
radioactive contents completely.
Pelulusan Parametris
Parametric Release
Sistem pelulusan yang dapat memberikan
A system of release that gives the
kepastian bahwa mutu produk sudah
assurance that the product is of the
sesuai dengan yang diinginkan
intended quality based on information
berdasarkan informasi yang terkumpul
collected during the manufacturing process
selama proses pembuatan dan pemenuhan
and on the compliance with specific GMP
persyaratan CPOB yang khusus terkait
requirements related to parametric release.
dengan Pelulusan Parametris.

Pembuatan
Manufacture or Manufacturing
Seluruh rangkaian kegiatan dalam
The complete set of activities to produce a
menghasilkan suatu obat, meliputi produksi
drug comprising of production and quality
dan pengawasan mutu, mulai dari
control from acquisition of all materials
pengadaan bahan awal dan bahan
through processing and subsequent
pengemas, proses pengolahan,
packaging to the release for distribution of
pengemasan sampai obat jadi untuk
the finished product.
didistribusi.

Pembuatan (dalam Pembuatan Produk


Preparation (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Seluruh proses kegiatan dalam pembuatan
All operations from the receipt of blood of
produk darah, mulai dari penerimaan darah
blood component (after its collection) to its
utuh, penerimaan komponen darah
completion as a finished blood component.
(sesudah pengambilan darah) sampai
mendapatkan produk akhir dari komponen
darah.
Penandaan (dengan label)
Labelling
Tindakan yang melibatkan penyeleksian
The action involving the selection of the
label yang benar dengan informasi yang
correct label, with the required information,
dibutuhkan, disusul dengan pemeriksaan
followed by line clearance and application
kesiapan jalur pengemasan dan aplikasi
of the label.
dari label tersebut.

Penandaan Radioaktif
Radiolabeling
1. Inkorporasi unsur radioaktif ke dalam
1. Incorporation of a radioactive element
suatu senyawa dengan tujuan untuk
into a compound in order to investigate
meneliti metabolisme, nasib dan
its metabolism, fate and utilization.
pemanfaatannya.

2. Menandai (hormon, enzim atau zat lain)


2. To tag (a hormone, enzyme, or other
dengan perunut radioaktif (isotop
substance) with a radioactive tracer (A
radioaktif digunakan sebagai perunut).
radioactive isotope used as a tracer).
Penarikan Kembali Produk
Product Recall
Suatu proses penarikan kembali dari satu
A process of withdrawing one or more
atau beberapa bets atau seluruh bets
batches or all of a certain product from
produk tertentu dari peredaran.
market distribution.

Pencemaran
Contamination
Kemasukan cemaran kimiawi atau
The undesired introduction of impurities of
mikrobiologis, atau benda asing yang tidak
a chemical or microbiological nature, or of
diinginkan kepada atau terhadap bahan
foreign matter, into or onto a starting
awal atau produk antara atau produk jadi
material, or intermediate or finished product
selama produksi, pengambilan sampel,
during production, sampling, packaging or
pengemasan atau pengemasan ulang,
repackaging, storage or transport.
penyimpanan atau pengangkutan.

Pendonor Rutin (dalam Pembuatan


Regular Donor (in Manufacture of Blood
Produk Darah)
Products)
Seseorang yang secara rutin
Someone who routinely donates their blood
menyumbangkan darah atau plasma
or plasma (i.e. within the last two years), in
(dalam dua tahun terakhir), sesuai dengan
accordance with minimum time intervals, in
interval waktu minimum, pada pusat donasi
the same donation centre.
yang sama.

Pendonor Ulang (dalam Pembuatan


Repeat Donor (in Manufacture of Blood
Produk Darah)
Products)
Seseorang yang telah menyumbang darah
Someone who has donated before but not
atau plasma sebelumnya, namun tidak
within the last two years in the same
dalam dua tahun terakhir pada pusat
donation centre.
donasi yang sama.

Penerimaan Risiko (dalam Manajemen


Risk Acceptance (in Quality Risk
Risiko Mutu)
Management)
Keputusan untuk menerima risiko.
The decision to accept risk.
Pengambilan Darah (dalam Pembuatan
Blood Collection (in Manufacture of Blood
Produk Darah)
Products)
Prosedur di mana donasi darah tunggal
A procedure whereby a single donation of
ditampung di dalam larutan antikoagulan
blood is collected in an anticoagulant
dan/atau larutan stabilisasi.
and/or stabilizing solution.
Pengawasan Mutu
Quality Control
Semua upaya pengawasan yang dilakukan
All control measure taken during
selama pembuatan produk dan dirancang
manufacturing, designed to ensure that the
untuk menjamin agar produk senantiasa
drug products consistently conform to
memenuhi spesifikasi, identitas, kekuatan,
established specification of identity,
kemurnian dan karakteristik lain yang telah
strength, purity and other characteristics.
ditetapkan.

Pengawasan Selama-Proses
In-process Control
Pemeriksaan dan pengujian yang
Checks and tests instituted and carried out
ditetapkan dan dilaksanakan selama
in the course of the manufacture of a
proses pembuatan produk, termasuk
product including checks and tests applied
pemeriksaan dan pengujian terhadap
to the environment and equipment.
lingkungan dan peralatan.

Pengelolaan Limbah Radioaktif


Radioactive Waste Management
Semua kegiatan, administratif dan
All activities, administrative and operational,
operasional, yang mencakup penanganan,
that are involved in the handling, treatment,
pengolahan, pengondisian, pengangkutan,
conditioning, transport, storage and/or
penyimpanan dan/atau pembuangan
disposal of radioactive waste.
limbah radioaktif.

Pengemasan
Packaging
Bagian siklus produksi yang dilakukan
The part of the production cycle applied to
terhadap produk ruahan untuk
a bulk product to obtain the finished
menghasilkan produk jadi.
product.
Catatan: Lazimnya proses pengisian steril
Note: Sterile filling normally is not regarded
tidak dianggap sebagai bagian dari
as part of packaging, the bulk product
pengemasan. Dalam hal ini produk ruahan
being the filled, but not finally packed,
steril adalah produk yang sudah terisi
primary containers.
dalam kemasan primer sebelum dilanjutkan
ke proses pengemasan akhir.

Pengendalian Perubahan
Change Control
Sistem formal yang digunakan untuk
A formal system by which qualified
mengkaji suatu usul perubahan atau
representatives of appropriate disciplines
perubahan yang terjadi yang mungkin
review proposed or actual changes that
memengaruhi status validasi suatu fasilitas,
might affect the validated status of facilities,
sistem, peralatan atau proses. Tujuannya
systems, equipment or processes. The
adalah untuk menetapkan tindakan yang
intent is to determine the need for action
akan memastikan dan mendokumentasikan
that would ensure and document that the
bahwa sistem tetap terjaga dalam keadaan
system is maintained in a validated state.
tervalidasi.
Pengendalian Risiko (dalam Manajemen
Risk Control (in Quality Risk Management)
Risiko Mutu)
Tindakan pelaksanaan keputusan
Actions implementing risk management
manajemen risiko.
decisions.
Pengiriman (dalam Pembuatan Obat
Shipping (particularly in Manufacture of
Investigasi untuk Uji Klinis)
Products for Clinical Trial)
Proses pengemasan untuk pengiriman dan
The operation of packaging for shipment
pengiriman produk yang dipesan untuk uji
and sending of ordered medicinal products
klinis.
for clinical trials.
Pengolahan
Processing
Bagian dari siklus produksi mulai dari
The part of production cycle starting from
penimbangan bahan awal sampai
weighing of starting materials to the
menghasilkan produk ruahan.
obtaining of a bulk product.
Pengolahan Darah (dalam Pembuatan
Processing of Blood (in Manufacture of
Produk Darah)
Blood Products)
Prosedur yang ditetapkan sesudah
Any procedure employed after collection
pengambilan darah dan sebelum uji
and before compatibility testing of blood
kompatibilitas darah, termasuk identifikasi
and includes the identification of a unit of
unit dari darah yang didonasikan,
donor blood, the preparation of
pembuatan komponen dari unit darah
components from such unit of donor blood,
tersebut, uji serologi, pemberian label dan
serological testing, labeling and associated
penyimpanan dokumentasi terkait dengan
record-keeping.
kegiatan ini.

Pengolahan Ulang
Reprocessing
Pengerjaan ulang seluruh atau sebagian
The reworking of all or part of a batch of
bets produk yang tidak memenuhi kualitas
product of an unacceptable quality from a
pada suatu langkah tertentu dari proses
defined step of production in order its
produksi agar mutunya dapat diterima
quality may be rendered acceptable by one
sesudah melalui satu atau lebih proses
or more additional operations.
tambahan.

Pengujian Tambahan (dalam Pembuatan


Supplemental Testing (in Manufacture of
Produk Darah)
Blood Products)
Pengujian tambahan yang dilakukan untuk
Additional testing undertaken to clarify the
untuk memperjelas status serologi sampel
serological status of a sample repeatably
yang reaktif berulang pada suatu pengujian
reactive on a primary (or frontline)
penyaringan utama.
screening assay.
Pengungkung Primer (dalam Pembuatan
Primary Containment (in Manufacture of
Produk Biologi)
Biological Products)
Sistem yang mencegah suatu bahan
A system of containment that prevents the
biologi terlepas ke lingkungan luar
escape of biological cabinets accompanied
langsung. Sistem ini menggunakan wadah
with secure operating procedures.
atau tangki tertutup atau lemari aman
biologi dan prosedur untuk keamanan
kerja.
Pengungkung Sekunder (dalam
Secondary Containment (in Manufacture
Pembuatan Produk Biologi)
of Biological Products)
Sistem yang mencegah suatu bahan
A system of containment that prevents the
biologi terlepas ke lingkungan luar
escape of biological agent into the external
langsung atau ke daerah kerja lain.
environment or into other working areas.
Pengurangan Risiko (dalam Manajemen
Risk Reduction (in Quality Risk
Risiko Mutu)
Management)
Tindakan yang diambil untuk mengurangi
Actions taken to lessen the probability of
kemungkinan terjadinya bahaya kerugian
occurrence of harm and the severity of that
dan tingkat keparahan bahaya tersebut.
harm.
Penilaian Risiko (dalam Manajemen
Risk Assessment (in Quality Risk
Risiko Mutu)
Management)
Proses sistematik yang mengelola
A systematic process of organizing
informasi untuk menunjang pengambilan
information to support a risk decision to be
keputusan risiko dalam proses manajemen
made within a risk management process. It
risiko. Hal ini terdiri dari identifikasi bahaya
consists of the identification of hazards and
serta analisis dan evaluasi risiko terkait
the analysis and evaluation of risks
dengan paparan bahaya tersebut.
associated with exposure to those hazards.
Pengkajian Risiko (dalam Manajemen
Risk Review (in Quality Risk Management)
Risiko Mutu) Review or monitoring of output/results of
Pengkajian atau pemantauan hasil akhir the risk management process considering
proses manajemen risiko yang (if appropriate) new knowledge and
mempertimbangkan (bila perlu) experience about the risk.
pengetahuan baru serta pengalaman
tentang risiko.

Penyemburan dengan Gas (dalam


Purge (in Manufacture of Medicinal Gases)
Pembuatan Gas Medisinal)
To empty and clean a cylinder
Mengosongkan dan membersihkan tabung
gas dengan cara:
 menyembur tabung gas dengan gas
 by blowing down and evacuating, or
yang akan diisi dan evakuasi gas di
dalam tabung dengan cara vakum,
atau
 menyembur tabung gas dengan gas
 by blowing down, partial pressurization
yang akan diisi sehingga sedikit
with the gas in question and then
bertekanan, setelah itu kelebihan
blowing down.
tekanan gas dikeluarkan.

Penyimpanan
Storage
Penyimpanan obat dan bahan sampai pada
The storing of medicinal products and
saat digunakan.
materials up to their point of use.
Permukaan Bersih
Clean Surface
Permukaan tertentu yang memerlukan
Any dedicated surface which is required to
pembersihan teratur dan digunakan selama
be cleaned regularly, and is used for
pembuatan produk.
product during its manufacture.
Perolehan Kembali
Recovery
Penambahan seluruh atau sebagian
The introduction of all or part of previous
produk dari satu bets sebelumnya yang
batches of the required quality into another
memenuhi kualitas yang ditetapkan ke bets batch at a defined step of production.
berikut pada suatu langkah tertentu dari
proses produksi.

Personil Penanggung jawab


Responsible Personnel
Seseorang yang mempunyai kualifikasi dan
Individuals with relevant qualifications and
pengalaman yang relevan dengan ruang
experience for the scope of activities
lingkup aktivitas yang dilaksanakannya.
carried out .
Persyaratan
Requirements
Kebutuhan eksplisit atau implisit atau
The explicit or implicit needs or
harapan pasien atau yang berkepentingan
expectations of the patients or their
(misal, tenaga profesi kesehatan, Badan
surrogates (e.g. health care professionals,
POM dan Kemenkes). Dalam dokumen
regulators and legislators). In this
tersebut, “persyaratan” tidak hanya
document, “requirements” refers not only to
mengacu ke undang-undang, peraturan
statutory, legislative, or regulatory
atau persyaratan pemerintah, tetapi juga
requirements, but also to such needs and
kebutuhan dan harapan tersebut.
expectations.

Pirogen
Pyrogen
Zat yang mengakibatkan reaksi demam
Substances that elicit fever responses in
apabila disuntikkan ke dalam tubuh
the body.The main sources of pyrogen is
manusia. Sumber utama pirogen adalah
endotoxin. See also Endotoxin.
endotoksin. Lihat juga Endotoksin.

Plasma (untuk produksi lanjut) (dalam


Plasma (for further manufacture) (in
Pembuatan Produk Darah)
Manufacture of Blood Products)
Fraksi cair yang tertinggal sesudah
The liquid portion remaining after
pemisahan unsur seluler dari darah yang
separation of the cellular elements from
dikumpulkan dalam wadah berisikan zat
blood collected in a receptacle containing
antikoagulan, atau yang dipisahkan melalui
an anticoagulant, or separated by
proses penyaringan secara terus-menerus
continuous filtration or centrifugation of
atau sentrifugasi darah yang telah
diberikan zat antikoagulan dalam suatu anticoagulated blood in an apheresis
prosedur aferesis. procedure.

Plasma, beku (dalam Pembuatan Produk


Plasma, frozen (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Plasma yang diperoleh melalui proses
A plasma separated more than 8 h after
pemisahan darah melebihi waktu 8 jam
collection of the blood and stored below –
sesudah donasi dan disimpan pada suhu di
20oC.
bawah minus 20oC.

Plasma beku-baru (dalam Pembuatan


Plasma, fresh-frozen (in Manufacture of
Produk Darah)
Blood Products)
Plasma yang diperoleh melalui proses
A plasma separated within 8 (eight) hours
pemisahan darah dalam waktu 8 (delapan)
of donation, frozen rapidly and stored
jam sesudah donasi, dibekukan secara
below – 20oC (and preferably below –
cepat dan disimpan pada suhu di bawah
30oC)
minus 20oC (lebih baik di bawah minus
30oC)

Plasma, dikeringkan melalui pembekuan


Plasma, freeze-dried (in Manufacture of
(dalam Pembuatan Produk Darah)
Blood Products)
Bentuk plasma lain (dari yang disebutkan di
Anyone of the above forms of plasma that
atas) yang dibekukan melalui pengeringan
has been freeze-dried for preservation.
untuk diawetkan.

Plasma, kaya-platelet (dalam Pembuatan


Plasma, platelet-rich (in Manufacture of
Produk Darah)
Blood Products)
Plasma yang mengandung sedikitnya 70%
A plasma containing at least 70 % of the
platelet dari darah utuh aslinya.
platelets of the original whole blood.
Plasma, pulihan (dalam Pembuatan
Plasma, recovered (in Manufacture of
Produk Darah)
Blood Products)
Plasma yang diperoleh kembali dari darah
Plasma recovered from a whole blood
utuh yang didonasikan.
donation.
Plasmaferesis (dalam Pembuatan Produk
Plasmapheresis (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Prosedur di mana darah diambil dari donor,
The procedure in which blood is removed
kemudian fraksi plasma dipisahkan dari
from the donor, the plasma is separated
komponen darah yang terbentuk dan
from the formed elements and a least the
sedikitnya sel darah merah diinfuskan
red blood cells are returned to the donor.
kembali ke donor yang sama. Proses ini
This process may be immediately repeated,
dapat diulang sekali saja.
once.
Platelets (dalam Pembuatan Produk
Platelets (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Unsur darah platelet yang diperoleh melalui
Platelets obtained either by separation of
pemisahan dari darah utuh atau dengan
whole blood or by apheresis and
cara aferesis dan disuspensikan dalam
suspended in a small volume of plasma
sedikit volume plasma dari donor yang
from the same donation.
sama.

Presisi (dari metode analisis)


Precision (of analytically assay and
Tingkat variasi (atau kecocokan) antara
method)
hasil uji dari masing-masing sampel
The degree of variation (hence, of
terpisah yang diambil dari satu bets bahan
agreement) between individual test result
atau produk yang homogen.
when the method is used separately to
separate samples drawn from the same
homogeneous batch of material.
Produk Antara
Intermediate Product
Tiap bahan atau campuran bahan yang
Any processed substances or mixture of
masih memerlukan satu atau lebih tahap
substances which has to undergo one or
pengolahan lanjutan untuk menjadi produk
more further stages of processing to
ruahan.
become a bulk product.
Produk Darah (dalam Pembuatan Produk
Blood Product (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Semua produk terapetik yang berasal dari
Any therapeutic product derived from
darah dan plasma manusia, meliputi baik
human blood or plasma, encompasses
komponen darah yang labil maupun
both labile blood components and stable
plasma dan derivat sel yang stabil.
plasma and cell derivatives.
Produk Jadi
Finished (Final) Product
Produk (Obat) yang telah melalui seluruh
A medicinal product which has undergone
tahap proses pembuatan.
all stages of manufacturing operations.
Produk Kembalian
Returned (Medicinal) Product
Obat jadi yang telah beredar, yang
A finished medicinal product which is
kemudian dikembalikan ke industri farmasi
already in distribution and returned to the
karena keluhan mengenai kerusakan,
manufacturer due to complaint of damage,
daluwarsa, atau alasan lain misalnya
expiration or other reasons such as the
kondisi wadah atau kemasan yang dapat
condition of the container or package which
menimbulkan keraguan akan identitas,
may cast doubt on the product identity,
mutu, jumlah dan keamanan obat yang
quality, quantity and safety.
bersangkutan.

Produk Komparator (dalam Pembuatan


Comparator Product (in Manufacture of
Obat Investigasi untuk Uji Klinis)
Investigational Medicinal Products for
Obat investigasi atau yang telah
Clinical Trial)
dipasarkan (produk pembanding) atau
An investigational or marketed product (i.e.
plasebo, yang digunakan dalam uji klinis.
active control), or placebo, used as a
reference in a clinical trial.
Produk Ruahan
Bulk Product
Bahan yang telah selesai diolah dan tinggal
Any processed product which still has to
memerlukan kegiatan pengemasan untuk
undergo the packaging operation in order
menjadi obat jadi.
to become a finished product.
Produk Ruahan Akhir
Final Bulk
Larutan steril dari produk ruahan dengan
A sterile solution prepared from bulk
nomor bets yang sama, yang diisi dalam
material and bearing the corresponding
wadah akhir.
batch number. It is used to fill the final
containers.
Produk Simulasi
Simulated Product
Bahan yang hampir sama secara fisik dan,
A material that closely approximates the
apabila memungkinkan, karakteristik
physical and, where practical, the chemical
kimiawinya (seperti viskositas, ukuran
characteristics (e.g. viscosity, particle size,
partikel, pH, dan lain-lain) dengan produk
pH etc.) of the product under validation. In
yang sedang divalidasi. Dalam banyak
many cases, these characteristics may be
kasus, karakteristik tersebut terpenuhi
satisfied by a placebo product batch.
dengan cara menggunakan suatu bets
produk plasebo.

Produksi
Production
Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat,
All operations involved in the preparation of
mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan
a medicinal product, from receipt of
dengan pengolahan, pengemasan dan
materials, through processing, packaging
pengemasan ulang, penandaan dan
and repackaging, labelling and relabelling,
penandaan ulang sampai menghasilkan
to completion of the finished product.
produk jadi.
Produksi Komponen Darah (dalam
Production of Blood Component (in
Pembuatan Produk darah)
Manufacture of Blood Products)
Seluruh kegiatan dalam pembuatan
All operations involved in the preparation of
komponen darah, mulai dari pengambilan
blood components, from the collection of
darah atau komponen darah, dilanjutkan
blood or blood component, through
dengan pengolahan sampai menghasilkan
processing to its completion as a finished
produk jadi komponen darah.
blood component.
Prosedur
Procedures
Uraian kegiatan yang harus dilakukan serta
Description of the operations to be
peringatan yang harus diperhatikan, baik
executed, the precautions to be
yang langsung maupun tidak langsung
implemented directly or indirectly related to
berkaitan dengan pembuatan obat.
the manufacture of a medicinal product.
Randomisasi (dalam Pembuatan Obat
Randomisation (in Manufacture of
investigasi untuk Uji Klinis)
Products for Clinical Trial)
Suatu proses yang menetapkan subyek
The process of assigning trial subjects to
percobaan menjadi kelompok yang
treatment or control groups using an
mendapat perlakuan atau kelompok yang element of chance to determine the
dikendalikan (kontrol) dengan assignments in order to reduce bias.
menggunakan suatu unsur kesempatan
dalam rangka menentukan perlakuan yang
akan mengurangi bias.

Rekonsiliasi
Reconciliation
Perbandingan nilai ketidakcocokan jumlah
A comparison of an assessment of any
bahan-bahan masuk dan keluar sesudah
discrepancy between the amounts of
selesai suatu proses atau serangkaian
material entering and leaving a given
proses produksi.
operation or series of operations.
Revalidasi
Re-validation
Suatu pengulangan validasi proses untuk
A repeat of the process validation to
memastikan bahwa perubahan proses /
provide an assurance that changes in the
peralatan dilakukan sesuai prosedur
process/equipment introduced in
pengendalian perubahan dan tidak
accordance with change control procedures
memengaruhi karakteristik proses dan
do not adversely affect process
mutu produk.
characteristics and product quality.
Risiko (dalam Manajemen Risiko Mutu)
Risk (in Quality Risk Management)
Kombinasi kemungkinan terjadinya
The combination of the probability of
kejadian yang membahayakan serta
occurrence of harm and the severity of that
tingkat keparahan bahaya tersebut.
harm.
Ruang Bersih
Clean Room
Ruang atau area di bawah pengawasan
A room or area with defined environmental
dan pengendalian lingkungan terhadap
control of particulate and microbial
cemaran partikulat dan mikroba pada
contamination constructed and used in
tingkat yang telah ditetapkan. Konstruksi
such a way as to minimize the introduction,
dan penggunaan area ini dibuat
generation and retention of contaminants
sedemikian rupa untuk mengurangi
within the room or area.
masuknya, tumbuhnya dan tertahannya
cemaran dalam ruang atau area.
Ruang Penyangga Udara
Airlock
Ruang tertutup berpintu dua atau lebih
An enclosed space with two or more doors,
yang dihubungkan ke dua atau lebih ruang
which is interposed between two or more
lain yang berbeda kelas kebersihan dan
rooms (e.g. of different class of cleanliness)
dimaksudkan untuk mengendalikan aliran
for the purpose of controlling the air flow
udara saat pintu dari ruang lain terbuka.
between those rooms when they need to
Suatu ruang penyangga udara dapat
be entered. An airlock may be designed for
digunakan sebagai tempat lewat personil
and used by either people or materials in
atau bahan yang akan digunakan
the latter case it can be termed a ”pass
produksi, dalam hal terakhir ini, ruang
through hatch”. An airlock can also be the
penyangga udara disebut juga “kotak
“anteroom” to a clean room in which sterile
penyangga”. Ruang penyangga udara
goods are handled.
dapat juga berfungsi sebagai “ruang
antara” menuju ruang bersih tempat
penanganan barang steril.

Ruang Steril atau Daerah Steril


Sterile Room or Sterile Area
Lihat Ruang Bersih.
See “Clean Room”.
Sampel Representatif
Representative Sample
Sampel yang menggambarkan secara
A sample accurately portraying the lot, the
tepat suatu lot atau bets atau sejumlah
batch, or the total amount of materials
bahan yang diambil sampel.
being sampled.
Sanitasi
Sanitation
Pengendalian higienis terhadap proses
The hygienic control on manufacturing
produksi, termasuk bangunan, peralatan
processes, including premises, equipment
dan penanganan bahan.
and material handling.
Serum
Serum
Bagian cairan dari darah atau plasma yang
The liquid part of coagulated blood or
dikoagulasi.
plasma.
Siklus-hidup Produk
Product Lifecycle
Seluruh tahap dalam usia produk mulai dari
All phases in the life of the product from the
pengembangan awal melalui pemasaran,
initial development through marketing until
sampai produk tersebut tidak diedarkan
the product’s discontinuation.
lagi.

Silinder (dalam Pembuatan Gas Medisinal)


Cylinder (in Manufacture of Medicinal
Gases)
Wadah yang didesain untuk menyimpan
A container designed to store gas at high
gas pada tekanan tinggi.
pressure.
Sistem
System
Suatu kelompok peralatan dengan suatu
A group of equipment with a common
maksud/tujuan yang sama.
purpose.
Sistem Bank Sel (dalam Pembuatan
Cell Bank System (in Manufacture of
Produk Biologi)
Biological Products)
Sistem di mana bets berurutan dari suatu
A system whereby successive batches of a
produk dibuat dengan proses pembiakan
product are manufactured by culture in cells
sel yang berasal dari satu bank sel induk
derived from the same master cell bank
yang memiliki identitas lengkap serta bebas
that is fully characterised for identity and
cemaran. Sejumlah wadah dari bank sel
absence of contamination. A number of
induk digunakan untuk mendapatkan
containers from the master cell bank are
sebuah bank sel kerja. Sistem bank sel used to prepare a working cell bank. The
divalidasi tingkat pasasenya atau jumlah cell bank system is validated for a passage
penggandaan populasinya di luar jumlah level or number of population doublings
yang diperoleh selama produksi rutin. beyond that achieved during routine
production.
Sistem Lot Benih (dalam Pembuatan
Seed Lot System (in Manufacture of
Produk Biologi)
Biological Products)
Sistem lot benih adalah suatu sistem di
A seed lot system is a system according to
mana bets produk yang dibuat secara
which successive batches of product are
berurutan berasal dari lot benih induk yang
derived from the same master seed lot at a
sama dengan jumlah pasase yang telah
given passage level.
ditentukan.

Sistem Mutu
Quality System
Gabungan semua aspek dalam suatu
The sum of all aspects of a system that
sistem yang melaksanakan kebijakan mutu
implements quality policy and ensures that
serta memastikan sasaran mutu terpenuhi.
quality objectives are met.
Sistem Pemastian Sterilitas
Sterility Assurance System
Totalitas semua pengaturan yang dibuat
The sum total of the arrangements made to
dengan tujuan untuk memastikan sterilitas
assure the sterility of products.
produk jadi.

Sistem Terbuka (dalam Pembuatan


Open System (in Manufacture of Blood
Produk Darah)
Products)
Sistem tertutup yang telah dilanggar namun
A system which has been breached but
seluruh upaya dilakukan untuk
where every effort is made to maintain
mempertahankan sterilitas sistem dengan
sterility by the use of sterile material and
cara menggunakan bahan steril dan teknik
aseptic handling techniques in a clean
penanganan aseptik di dalam suatu area
area.
bersih.

Sistem Tertutup (dalam Pembuatan


Closed System (in Manufacture of Blood
Produk Darah)
Products)
Suatu sistem (seperti sistem kemasan
A system (such as a multiple pack system)
ganda) yang rakitannya sudah terdaftar,
where the registered assembly is
dibuat dalam kondisi bersih, terlindung dari
manufactured under clean conditions,
lingkungan luar dan disterilisasi dengan
sealed to the external environment and
metode yang disetujui.
sterilized by an approved method.
Sistem Tertutup untuk Pengambilan dan
Closed Blood–Collection and
Pemrosesan Darah (dalam Pembuatan
Processing System (in Manufacture of
Produk Darah)
Blood Products)
Sistem pengambilan dan pemprosesan
A system for collecting and processing
darah dalam wadah yang telah dirakit oleh
blood in containers that have been
pembuatnya sebelum sterilisasi, sehingga
connected together by the manufacturer
tidak ada kemungkinan terjadi cemaran
before sterilization, so that there is no
bakteri atau virus dari luar setelah
possibility of bacterial or viral contamination
pengambilan darah dari donor.
from outside after collection of blood from
the donor.

Spesifikasi Bahan
Specification of Material
Deskripsi suatu bahan awal, produk antara,
A description of starting material,
produk ruahan atau obat jadi mengenai
intermediate, bulk or finished product in
sifat kimiawi, fisis dan biologis jika ada.
terms of its chemical, physical, and
Spesifikasi tersebut menyatakan standar
biological characteristics if any. A
dan toleransi yang diperbolehkan yang
specification normally includes descriptive
biasanya dinyatakan secara deskriptif dan
and numerical clauses stating standards
numeris.
and tolerated deviations.
Spesifisitas (dari metode analisis)
Specificity (of analytical method)
Kemampuan untuk menilai dengan jelas
The ability to assess unequivocally the
analit di antara adanya komponen lain di
analyte in the presence of other
dalam suatu sampel. Komponen ini
components in a sample. Typically these
biasanya merupakan impuritas, hasil urai
components may be impurities, degradants
atau matriks sampel dll.
or the sample matrix, etc..
Sponsor (dalam Pembuatan Obat
Sponsor (in Manufacture of Investigational
Investigasi untuk Uji Klinis)
Medicinal Products for Clinical Trial)
Perorangan, perusahaan, institusi atau
An individual, company, institution or
organisasi yang mempunyai tanggung
organisation which takes responsibility for
jawab dalam melaksanakan, mengelola
the initiation, management and/or financing
dan/atau membiayai suatu uji klinik.
of a clinical trial.

Status
Status
Penggolongan bahan atau produk dalam
The classification of any material or product
hubungan dengan diterima (atau tidak
in relation to their acceptance (or
diterima) untuk penggunaan, pengolahan
otherwise) for use, further processing or
lanjut atau distribusi. Terminologi yang
distribution. Terms used could include
digunakan dapat berupa “Karantina”,
“Quarantine”, “Released”, “Hold”, or
“Diluluskan”, “Ditahan”, atau “Ditolak”.
“Rejected”.
Steril
Sterile
Bebas dari mikroorganisme viabel.
Free from viable micro-organism.
Sterilitas
Sterility
Konsep ketiadaan mutlak dari
The concept of the complete absence of
mikroorganisme hidup.
living micro-organisms.
Sterilisasi
Sterilization
Inaktivasi atau pengurangan mikroba hidup
Inactivation or reduction to an acceptable
sampai batas yang dapat diterima, yang
level of all viable microorganisms by a
dilakukan dengan cara yang sesuai.
suitable process.

Studi Stabilitas
Stability Study
Serangkaian uji yang didesain untuk
A series of tests designed in order to obtain
mendapatkan jaminan stabilitas suatu
an assurance of stability of a product,
produk, yaitu pemeliharaan spesifikasi
namely maintenance of specifications of the
suatu produk yang dikemas dalam bahan
product packed in its specified packaging
pengemas yang telah ditentukan dan
materials and stored in the established
disimpan dalam kondisi penyimpanan yang
storage condition within the determined
telah ditetapkan pada rentang waktu
time period.
tertentu.

Tanggal Daluwarsa
Expiration Date or Expiry Date
Tanggal yang diberikan pada tiap wadah
The date given on the individual container
produk (umumnya pada label) yang
(usually on the label) of a product up to and
menyatakan sampai tanggal tersebut
including which the product is expected to
produk diharapkan masih tetap memenuhi
remain within specifications, if stored
spesifikasinya, bila disimpan dengan benar.
correctly. It is established for each batch by
Ditetapkan untuk tiap bets dengan cara
adding the shelf-life to the date of
menambahkan masa simpan pada tanggal
manufacture.
pembuatan.

Tanggal Pembuatan
Date of Manufacture
Tanggal yang ditentukan untuk suatu bets
A date fixed for the individual batch,
yang menunjukkan tanggal penyelesaian
indicating the completion date of
pembuatannya.
manufacture.
Tanggal Uji Ulang
Retest Date
Tanggal pada saat suatu bahan harus diuji
The date when a material should be re-
ulang untuk memastikan bahwa bahan
examined to ensure that it is still suitable for
tersebut masih dapat digunakan.
use.
Tanki (dalam Pembuatan Gas Medisinal)
Tank ( in Manufacture of Medicinal Gases)
Wadah statis untuk penyimpanan gas cair
Static container for the storage of liquefied
atau kriogenis.
or cryogenic gas.
Tanker (dalam Pembuatan Gas Medisinal)
Tanker (in Manufacture of Medicinal
Wadah yang terpasang pada kendaraan
Gases)
untuk pengiriman gas cair atau kriogenis.
Container fixed on a vehicle for the
transport of liquefied or cryogenic gas.
Teknik Aseptis
Aseptic Technique
Rangkaian tindakan yang dilakukan untuk
The measures used to prevent
menghindarkan kontaminasi produk oleh
contamination of the product by micro-
mikroorganisme.
organism.
Tempat Pengambilan Darah Berpindah-
Blood Mobile Site (in Manufacture of
pindah (dalam Pembuatan Produk Darah)
Blood Products)
Fasilitas yang ditentukan serta diizinkan
Designated premises licensed to operate
beroperasi di luar fasiltas tetap berizin.
off-site from a licensed fixed site. The
Produk darah yang diambil disalurkan ke
blood products collected from a mobile site
fasilitas tetap.
are directed to the fixed site.
Terinfeksi (dalam Pembuatan Produk
Infected (in Manufacture of Biological
Biologi)
Products)
Kondisi tercemar oleh agens biologi selain
Contaminated with extraneous biological
dari bahan biologi yang seharusnya ada
agents and therefore capable of spreading
pada produk sehingga dapat menyebabkan
infection.
penyebaran infeksi.
Tingkat Keparahan (dalam Manajemen
Severity (in Quality Risk Management)
Risiko Mutu)
A measure of the possible consequences
Besaran kemungkinan akibat dari bahaya.
of a hazard.
Tren
Trend
Istilah statistika yang merujuk kepada
A statistical term referring to the direction
petunjuk atau nilai perubahan variabel. or rate of change of a variable(s).
Uji Klinis (dalam Pembuatan Obat Clinical Trial (in Manufacture of Products
investigasi untuk Uji Klinis) for Clinical Trial)
Pengujian pada subjek manusia yang Any investigation in human subjects
bertujuan untuk menemukan atau intended to discover or verify the clinical,
memverifikasi efek klinis, farmakologis pharmacological and/or other
dan/atau farmakodinamis dari suatu obat pharmacodynamic effects of an
investigasi dan/atau untuk mengidentifikasi investigational product(s) and/or to identify
reaksi merugikan dari produk investigasi any adverse reactions to an investigational
dan/atau untuk mempelajari absorpsi, product(s), and/or to study absorption,
distribusi, metabolisme dan ekskresi dari distribution, metabolism, and excretion of
satu atau lebih obat investigasi dengan one or more investigational medicinal
tujuan untuk menentukan keamanan product(s) with the object of ascertaining
dan/atau khasiatnya. its/their safety and/or efficacy.
Uji Kompatibilitas (dalam Pembuatan Compatibility Testing (in Manufacture of
Produk Darah) Blood Products)
Uji serologi in-vitro yang dilakukan The in-vitro serological tests performed on
terhadap donor dan penerima sampel donor and recipient blood samples to
darah untuk menentukan kecocokan establish the serological matching of a
serologi darah atau komponen darah donor donor’s blood or blood components with
dengan calon penerima. that of a potential recipient
Uji Konfirmasi (dalam Pembuatan Produk Confirmatory Testing (in Manufacture of
Darah) Blood Products)
Uji tambahan, menggunakan metode Additional testing, using an alternative
alternatif atau penanda (marker), yang method or marker, undertaken on a sample
dilaksanakan pada sampel yang berulang repeatably reactive on a primary screening
kali reaktif pada skrining utama penentuan assay, to confirm or exclude the presence
kadar, untuk mengonfirmasikan atau of a specific viral marker.
mengesampingkan keberadaan penanda
viral (viral marker) yang spesifik.

Uji Tekanan Hidrostatis (dalam


Hydrostatic Pressure Test (in
Pembuatan Gas Medisinal) Manufacture of Medicinal Gases)
Pengujian yang dilakukan untuk alasan Test performed for safety reasons as
keamanan sebagaimana dipersyaratkan required by national or international
oleh peraturan nasional atau internasional guideline in order to make sure that
untuk menjamin silinder atau tangki dapat cylinders or tanks can withhold high
bertahan terhadap tekanan tinggi dari gas pressures.
di dalamnya.

Unit (dari Darah)


Unit (of Blood)
Volume darah atau salah satu dari
The volume of blood or one of its
komponennya dalam suatu volume yang
components in a suitable volume of
sesuai dari antikoagulan yang diperoleh
anticoagulant obtained from a single
dari pengambilan darah tunggal dari satu
collection of blood from one donor.
donor.

Unit Gerak (dalam Pembuatan Produk


Mobile Site (in Manufacture of Blood
Darah)
Products)
Unit pengambil darah yang beroperasi di
Blood collection unit operated off-site from
luar pusat pengambilan darah yang
a permanent collection site.
mempunyai kedudukan tetap.

Unit Pengambilan Darah (dalam


Blood Establishment (in Manufacture of
Pembuatan Produk Darah)
Blood Products)
Lembaga atau badan yang terlibat dalam
Any enterprise or body that is involved in
semua aspek pengambilan dan pengujian
any aspect of the collection and testing of
darah atau komponen darah manusia,
human blood or blood components,
terlepas dari tujuan penggunaannya, serta
whatever their intended purpose, and their
pemprosesan, penyimpanan dan distribusi
processing, storage and distribution when
bila tujuannya untuk transfusi.
intended for transfusion.
Validasi
Validation
Suatu tindakan pembuktian dengan cara
The action of proving by appropriate
yang sesuai bahwa tiap bahan, proses,
means, that any material, process,
prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan
procedure, activity, system, equipment or
atau mekanisme yang digunakan dalam
mechanism used in production and control
produksi dan pengawasan akan senantiasa
consistently achieves the desired results.
mencapai hasil yang diinginkan.

Validasi Konkuren
Concurrent Validation
Validasi yang dilakukan pada saat
Validation carried out during routine
pembuatan rutin produk untuk dijual.
production of products intended for sale.
Validasi Pembersihan
Cleaning Validation
Tindakan pembuktian yang
Documented evidence that an approved
didokumentasikan bahwa prosedur
cleaning procedure will provide equipment
pembersihan yang disetujui akan
which is suitable for processing medicinal
senantiasa menghasilkan peralatan bersih
products.
yang sesuai untuk pengolahan obat.

Validasi Proses
Process Validation
Tindakan pembuktian yang
The documented evidence that the
didokumentasikan bahwa proses yang
process, operated within established
dilakukan dalam batas parameter yang
parameters, can perform effectively and
ditetapkan dapat bekerja secara efektif dan
reproducibly to produce a medicinal product
memberi hasil yang dapat terulang untuk
meeting its predetermined specifications
menghasilkan produk jadi yang memenuhi
spesifikasi dan atribut mutu yang and quality attributes.
ditetapkan sebelumnya.

Validasi Prospektif
Prospective Validation
Validasi yang dilakukan sebelum
Validation carried out before routine
pelaksanaan produksi rutin dari produk
production of products intended for sale.
yang akan dipasarkan.
Validasi Retrospektif
Retrospective Validation
Validasi dari suatu proses untuk suatu
Validation of a process for a product which
produk yang telah dipasarkan berdasarkan
has been marketed based upon
akumulasi data produksi, pengujian dan
accumulated manufacturing, testing and
pengendalian bets.
control batch data.

Anda mungkin juga menyukai