Oleh :
KELOMPOK 5
Dina Noor Kamali 1931015320025
Erfani Amara Bittaqwa 1931015310038
2) Tinjauan Sediaan
Sampel atau sediaan yang digunakan pada jurnal ini adalah gel ketoprofen
dengan merk dagang “Kaltofren” dari PT Kalbe Farma dan “Profenid” dari PT
Sanofi Aventis. Berikut tinjauan kedua sediaan tersebut.
1) Nama dagang : Kaltrofen
Produsen : PT Kalbe Farma
Kemasan : Tube
Komposisi : Ketoprofen 2,5%
Indikasi : Gel untuk trauma ringan, terutama yang
disebabkan oleh cedera sewaktu berolahraga,
terkilir, pembengkakan, dan nyeri pasca trauma.
Dosis & pemakaian : Dioleskan 2-3 kali sehari, selama 7 hari
Foto sediaan :
2) Kaplet
Nama dagang : Kaltrofen OD
Produsen : PT Kalbe Farma
Kemasan : Strip
Komposisi : Ketoprofen 200 mg
Indikasi : Mengobati gejala-gejala artritis rematoid,
spondilitis ankilosa, gout akut dan osteoartritis.
Dosis & pemakaian : 1 kapsul / hari segera setelah makan
Cara penyimpanan : Simpan di tempat kering, terhindar dari paparan
sinar matahari langsung.
Foto sediaan :
3) Injeksi
Nama dagang : Pronalges
Produsen : Dexa Medika
Kemasan : Ampul
Komposisi : Ketoprofen 100 mg/2 mL
Indikasi : Meredakan nyeri ringan hingga sedang pada
persendian akibat osteoarthritis (AO),
reumathoid artrithis (RO), asam urat, nyeri otot
serta nyeri yang timbul pasca operasi
Dosis & pemakaian : Diberikan secara intramuskular 1x1 ampul/hari
Foto sediaan :
4) Suppositoria
Nama dagang : Fetik
Produsen : Interbat
Kemasan : Blister
Komposisi : Ketoprofen 100 mg
Indikasi : Terapi simtomatik untuk reumatoid artritis (AR),
spondilitis ankilosa, gout akut, dan osteoartritis
(OA)
Dosis & pemakaian : 1 supp pada malam hari, diberikan melalui dubur
Cara penyimpanan : Simpan di kulkas tetapi tidak dalam freezer
Foto sediaan :
3) Tinjauan Preparasi
1. Pembuatan Larutan Baku Ketoprofen dan Ketoprofen Baku dalam Matriks
Konsentrasi 1000 dan 100 μg/mL
Larutan baku ketoprofen dan larutan baku ketoprofen dalam matriks
dibuat untuk digunakan dalam pembuatan seri konsentrasi kurva baku dalam
penetapan kadar ketoprofen yang terdapat pada sediaan gel merk Kaltofren dan
Profenid yang dianalisis pada penelitian ini. Adapun cara pembuatan kedua
larutan tersebut sebagai berikut.
a) Pembuatan larutan baku ketoprofen dan ketoprofen baku dalam matriks
1000 μg/mL
25 mg ketoprofen baku
dan 25 mg ketoprofen baku dalam matriks
Ditimbang seksama
Dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL
Etanol 96%
Diambil 1 mL
Diencerkan dalam labu ukur 10 mL
Etanol 96%
Perhitungan Pengenceran
- 4 ppm - 6 ppm
x . 100 ppm = 10 mL . 4 ppm. x . 100 ppm = 10 mL . 6 ppm.
10 mL x 4 ppm 10 mL x 6 ppm
x= x=
100 ppm 100 ppm
x = 0,4 mL x = 0,6 mL
- 8 ppm - 12 ppm
x . 100 ppm = 10 mL . 8 ppm x . 100 ppm = 10 mL . 12 ppm
10 mL x 8 ppm 10 mL x 12 ppm
x= x=
100 ppm 100 ppm
x = 0,8 mL x = 1,2 mL
- 10 ppm - 14 ppm
x . 100 ppm = 10 mL . 10 ppm. x . 100 ppm = 10 mL . 14 ppm.
10 mL x 10 ppm 10 mL x 14 ppm
x= x=
100 ppm 100 ppm
x = 1,0 mL x = 1,4 mL
3. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan untuk menentukan
panjang gelombang senyawa yang memberikan absorbansi maksimal. Suatu
pengukuran yang dilakukan pada panjang gelombang maksimal akan memberikan
hasil yang linier, sensitifitas alat yang tinggi, dan mengurangi kesalahan
pengukuran (Sadeli, 2016). Adapun cara penentuan panjang gelombang
maksimum tersebut sebagai berikut.
Perhitungan
Λ maks ketoprofen baku = x . 100 ppm = 10 mL . 8 ppm
10 mL x 8 ppm
x=
100 ppm
x = 0,8 mL
Λ maks ketoprofen baku dalam matriks = x . 100 ppm = 10 mL . 10 ppm
10 mL x 10 ppm
x=
100 ppm
x = 1 mL
4. Penentuan Operating Time
Waktu yang dibutuhkan agar reaksi reaksi antara suatu senyawa dengan
senyawa lain mencapai titik yang stabil disebut operating time. Operating time
ditetapkan saat nilai absorbasi mulai konstan atau selisih nilai absorbasi tiap
selang waktu mulai kecil (Salamah & Widyasari, 2015). Adapun cara penentuan
OT tersebut sebagai berikut.
x = 1,2 mL
5. Pembuatan Kurva Baku Ketoprofen
Kurva baku ketoprofen dibuat untuk mendapatkan persamaan y = bx+a,
dimana dengan persamaan ini dapat digunakan untuk menghitung kadar
ketoprofen dalam sediaan gel.
Larutan ketoprofen baku dan ketoprofen baku
dalam matriks 4; 6; 8; 10; 12; 14 μg/mL
Dibaca absorbansinya pada panjang gelombang
maksimum yang telah ditentukan pada
spektrofotometer UV-Vis
Dihitung persamaan kurva baku
Hasil (persamaan y = bx+a)
Diambil 1,2 mL
Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL
Etanol 96%
Ditambahkan hingga tanda batas
Didiamkan selama operating time
Dibaca absorbansinya pada panjang gelombang
maksimum yang diperoleh
Direplikasi sebanyak 3 kali
Hasil
Perhitungan
1) Perhitungan Penimbangan Sediaan Gel yang Setara dengan 25 mg Ketoprofen
Sediaan gel yang digunakan 30 gram mengandung 2,5% ketoprofen atau 0,75
gram ketoprofen
= 30.000 mg gel mengandung 750 mg ketoprofen
30.000 mg 750 mg
= ∶
750 mg 750 mg
= 40 : 1
Jadi pada setiap 40 mg gel mengandung 1 mg ketoprofen sehingga untuk
mendapatkan kandungan yang setara dengan 25 mg ketoprofen diperlukan
1.000 mg gel (25x40) atau 1 gram gel.
x = 1 mL
- 12 μg/mL
x . 100 μg/mL = 10 mL . 12 μg/mL
10 mL x 12 μg/mL
x=
100 μg/mL
x = 1,2 mL
4) Tinjauan Metode
Metode yang digunakan pada penetapan kadar ketoprofen adalah
spektrofotometri UV-Vis. Alat yang digunakan adalah Spektrofotometer UV-Vis
Merk Shimadzu 1601. Adapun tinjauan metode ini adalah sebagai berikut.
Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel
Spektrofotometri UV-Vis adalah metode pengukuran panjang gelombang
dan intensitas sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel.
Sinar ultraviolet dan cahaya tampak memiliki energi yang cukup untuk
mempromosikan elektron pada kulit terluar ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Sistem yang bertanggung jawab terhadap absorbsi cahaya disebut dengan
kromofor. Sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang 200-400 nm
sedangkan sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-800 nm
(Dachriyanus, 2004).
6) Tinjauan Hasil
Hasil menunjukan bahwa panjang gelombang maksimum baku
ketoprofen dan baku ketoprofen dalam matriks adalah berada pada panjang
gelombang 255,4 nm dan 255,0 nm. Larutan ketoprofen tidak berwarna sehingga
panjang gelombang termasuk ke dalam rentang panjang gelombang ultraviolet.
Waktu operating time pada metode ini adalah 6 menit. Hal ini menunjukkan pada
waktu 6 menit, reaksi yang terjadi pada sampel telah berlangsung dengan
sempurna sehingga pada saat pembacaan pada spektrofotometer akan memberikan
hasil yang baik.
x = 11,86
Faktor pengenceran = 10 . 8,33 = 83,33x
Konsentrasi zat dalam sampel = 83,33 x 11,86 = 988,102
Konsentrasi zat dalam sampel
Konsentrasi zat sebenarnya dalam sampel = Konsentrasi sampel
x 100%
988,102
Konsentrasi zat sebenarnya dalam sampel = 1.000
x 100% = 98,82%
- Sampel 2
Replikasi 1 : 0,6675
y= 0,0513 x + 0,0270
0,6675 = 0,0513 x + 0,0270
0,6405
x = 0,0513
x = 12,48
Faktor pengenceran = 10 . 8,33 = 83,33x
Konsentrasi zat dalam sampel = 83,33 x 12,48 = 1.040
Konsentrasi zat dalam sampel
Konsentrasi zat sebenarnya dalam sampel = Konsentrasi sampel
x 100%
1.040
Konsentrasi zat sebenarnya dalam sampel = 1.000
x 100% = 104,00%
7) Kesimpulan
Kadar ketoprofen dalam sediaan gel yang dianalisis sebesar 100,61% dan
105,88% dan telah sesuai dengan persyaratan yang tertera dalam PerMenkes
917/Menkes/Per/x/1993; berdasarkan dari hasil uji-t menunjukan bahwa tidak
terdapat perbedaan kadar antara sampel gel ketoprofen merk yang dianalisis.
Daftar Pustaka
Dachriyanus. 2004. Analisi Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi.
LPTIK Andalas, Padang.
MIMS. 2017. MIMS Indonesia Referensi Obat Informasi Ringkas Produk Obat
Edisi 16. PT. Bhuana Ilmu Populer , Jakarta.