Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI

CONTOH OBAT GOLONGAN ANALGETIKA

A. Nama Obat : Metadon

B. Golongan : Analgetika Opioid

C. Indikasi dan Dosis

Metadon diindikasikan sebagai obat analgesik atau antinyeri, sindrom abstinensia


neonatal,batuk yang disebabkan oleh kanker paru-paru,dependensi opioid.

Dosis dewasa untuk nyeri : mulai dosis 2,5 mg hingga 10 mg tiap 8=12 jam

Dosis anak untuk nyeri : Intravena : 0,1 mg/kg tiap 4 jam selama 2-3 dosis,lalu setiap 6-
12 jam sesuai kebutuhan.

D. Farmakodinamika

Metadon bekerja pada µ (MOR), k (KOR), dan d (DOR) pada sistem saraf
pusat dan organ yang memiliki otot halus. Metadon memberikan efek terapi yakni
dengan dimediasi oleh reseptor MOR,misalnya analgesia untuk mengatasi nyeri hebat.
Mekanisme kerja metadon hampir sama dengan mekanisme kerja morfin yang juga
bekerja pada reseptor µ. Hanya berbeda pada sindrom abstinen. Pada metadon,onset
munculnya sindrom ketergantungan memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih
lambat dari morfin. Selain itu, ketergantungan metadon lebih ringan daripada morfin.

Metadon bekerja pula sebagai antagonis reseptor N-methyl-D-aspartate


(rNMDA) yang menyebabkan terjadinya efek samping hiperalgesia akibat opioid
(Opioid-induced Hyperalgesia/ OIH) dan toleransi narkotika.

a. Susunan Saraf Pusat

Efek analgetik 7,5-10 mg metadon sama kuat dengan efek 10 mg morfin.


Dalam dosis tunggal ,metadon tidak menimbulkan hipnosis sekuat morfin. Dosis
ekuianalgetik menimbulkan depresi napas yang sama kuat dengan morfin dan dapat
bertahan lebih dari 24 jamsetelah dosis tunggal. Metadon dapat menginhibisi
penyerapan serotonin dan norepinefrin pada sistem saraf pusat.
b. Otot Polos

Metadon menimbulkan relaksasi sediaan usus dan menghambat efek


spasmogenik asetilkolin atau histamin. Efek konstipasinya lebih lemah daripada
morfin. Selain itu metadon menimbulkan spasme saluran empedu dan menimbulkan
miosis yang lebih lama daripada morfin.

c. Sistem Kardiovaskuler

Metadon menyebabkan vasodilatasi perifer sehingga dapat menimbulkan


hipotensi anastatik. Metadon mampu mengurangi kepekaan tubuh terhadap CO2
sehingga timbul relensi CO2 yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah
serebral dan kenaikan tekanan cairan serebrospinal.

E. Farmakokinetika

1. Absorbsi

Absorbsi metadon via rute oral paling banyak digunakan karena


penyerapannya cukup baik pada saluran pencernaan,juga bioavailabilitasnya
mencapai 80% dengan rentang perbedaan penyerapan antar individu berkisar 36-
100. Pada waktu 30 menit setelahnya,dapat dideteksi dalam plasma dan
mencapaikonsentrasi puncak dalam waktu 4 jam. Absorbsi pada rute intramuskular
ataupun subkutan dosis tunggal metadon onset dan duransinya yaitu 4-8 jam.
Konsentrasi puncak terjadi pada 1-2 jam pada sistem saraf pusat. Absorbsi pada rute
rektal bioavailabilitas metadon rata-rata 76% dan mencapai konsentrasi puncak
lebih cepat dari pemberian oral yaitu dalam 1,4 jam setelah administrasi. Absorbi
pada rute intravena onset metadon bekerja setelah 10-20 menit dan bertahan dalam
4-8 jam. Absorbsi pada rute intranasal atau sublingual metadon dapat menredakan
nyeri dalam 5 menit.

2. Distribusi

Volume distribusi metadon yaitu 1,0-8,0 L/kg. Metadon bersifat lipofilik dan
didistribusikan pada seluruh jaringan tubuh. Metadon berikatan kuat dengan plasma
protein dan juga menetap diliver dan jaringan tubuh lainnya sifat lipofilnya.
Metadon melewati plasenta dan didistribusikan ke ASI.

3. Metabolisme
Metadon mengalami biotransformasi di heparoleh enzim sitokrom P450
dimana enzim ini dapat mengubah metadon menjadi pyrrolidines dan pyrroline
(metabolit mayor),EDPP (inaktif metabolit) dan komponen-komponen inaktif
lainnya. Kemudian metabolit ini dieksresikan sebanyak 21% di urin dan dalam
presentase lebih kecil dieksresikan lewat cairan empedu,feses dan keringat.

4. Eksresi

Metadon memiliki waktu paruh 24-36 jam tergantung dari dosis dan rute
pemberiannya. Pada rute intravena waktuparuhnya sekitar 8-56 jam. Pada rute oral
dengan dosis 100 atau 120 mg setiap hari pada terapi adiksi narkotika watku
paruhnya antara 13-47 jam. Pada pasien postoperatif waktu paruhnya 9-87 jam,pada
pasien rawat jalan nyeri malignansi kronis waktu paruhnya kurang dari 120 jam.

Eliminasi metadon dimediasi oleh renal dan saluran pencernaan melalui


ekskresi urin dan fekal. Metadon dieksresikan melalui filtrasi glomerolus dan
reabsorbsi renal. Jumlah metadon yang dieksresikan di urin meningkat seiring
dengan turunnya pH urin. Eksresi metadon lewat fekal dimediasi oleh ekresi cairan
empedu.

F. Efek Samping : Seringkali terjadi berkeringat,merasa


cemas,gugup dan gelisah, sulit buang air besar, gangguan fungsi
seksual,berkurangnya cairan saliva ,gangguan pola tidur

G. Interaksi Obat

Interaksi dengan Mekanisme

Antiretroviral Meningkatkan kebersihan dan menurunkan


efektivitas metadon. Contoh : Efavirenz,
lamivudin, zidovudin,nevirapin,ritonavir
dan lopinavir

Antikejang Meningkatkan kebersihan dan menurunkan


efektivitas. Contoh
Fenitoin,fenobarbital,karbamazepin
Antimikroba (Rifampisin) Meningkatkan kebersihan dan menurunkan
efektivitas

Inhibitor CYP3A4 Menurunkan pembersihan dan


meningkatkan kemungkinan toksisitas.
Contoh :Ketokonazol

Alkohol,opioid Meningkatkan kemungkinan depresi di SSP


lain,benzodiazepine

Naloxone,naltrexon Meningkatkan kemungkinan terjadinya


gejala withdrawall penarikan

Fluoksetin,sertralin dan SSRI Meningkatkan konsentrasi metadon


lainnya

Desipramine dan agen trisiklik Meningkatkan level desipramine


antidepresan lain

Asam askorbat Menurunkan konsentrasi metadon

Sodium bikarbonat Meningkatkan konsentrasi metadon

H. Peringatan dan Kontraindikasi :

Semua golongan opioid kontra indikasi untuk : Akut abdomen, trauma kepala,
kerusakan paru-paru berat (tunda inisiasi metadon), gangguan hati yang berat (jaundice,
ascites), hepato encephalopathi (turunkan dosis bila memulai terapi metadon),
akut asma,akut alkoholisme,ulcerativecolon(toxic megacolon), spasme saluran empedu d
an kencing, MAOIs (tunda inisiasi metadon).

No. Nama Dagang Produsen Bentuk Sediaan Kekuatan


1. Dolophine West Ward Tablet 5 mg dan 10 mg
Pharmaceutical
2. Metadol Paladin Labs Inc Larutan 10 mg
3. Metadol Paladin Labs Inc Tablet 1 mg
4. Diskets West Ward Tablet 40 mg
Pharmaceutical
5. Methadone Physicians Total Care Tablet 10 mg
Hydrochloride Inc
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan,Sulistia Gan.,dkk. 2008. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

dr. Tanessa Audrey Wihardji. (2018, April 10). Diambil kembali dari Alomedika.com:
https://www.alomedika.com/obat/psikofarmaka/obat-untuk-program-
ketergantungan/metadon/farmakologi

https://www.drugbank.ca/drugs/DB00333 (Dikutip pada 10 Mei 2018)

Anda mungkin juga menyukai