GANGGUAN HATI”
KELOMPOK 3 KELAS S1-5B
Global Indonesia
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), Secara keseluruhan rata – rata prevalensi sirosis
pada tahun 2000 sekitar 170 juta umat adalah 3,5% seluruh pasien yang dirawat di
manusia menderita sirosis hepatis bangsal penyakit dalam.
dimana angka ini meliputi sekitar 3%
dari seluruh populasi manusia di Kaum laki-laki > kaum perempuan mengalami
dunia. sirosis hepatitis (2,1 : 1)
Karsinoma hepatoseluler
(KHS) kanker hepar Kanker hati adalah kanker
atau yang disebut yang bermula dari organ
sebagai heparoma atau hati, dan bisa menyebar ke
Marskarsinoma hepatoseluler organ lain di tubuh.
merupakan tumor ganas Kondisi ini terjadi ketika
hati primer akibat dari sel-sel di dalam hati
pertumbuhan sel bermutasi dan membentuk
hepatosir secara tumor.
abnormal.
Mekanisme penyakit kanker hati
Berdasarkan asal-usulnya kanker hati dibagi
2,yaitu :
• Kanker hati primer, berarti beberapa sel kanker
mulai tumbuh dari sel hati itu sendiri yang
setelah itu dapat menyebar serta
mengakibatkan kerusakan organ lain.
• Kanker hati sekunder, dikarenakan ada sistem
penyebaran kanker dari area lain, contohnya
dari kanker saluran pencernaan, kanker paru,
kanker payudara dan seterusnya.
Stadium 1, kanker berukuran tidak
lebih dari 2 cm dan belum
menyebar
Penyebab kanker hepar secara umum adalah infeksi virus hepatitis B dan C, cemaran
aflatoksin B1, sirosis hati, infeksi parasit, alkohol serta faktor keturunan . Infeksi virus
hepatitis B dan C merupakan penyebab kanker hepar yang utama didunia, terutama
pasien dengan antigenemia dan juga mempunyai penyakit kronik hepatitis. Pasien laki-
laki dengan umur lebih dari 50 tahun yang menderita penyakit hepatitis B dan C
mempunyai kemungkinan besar terkena kanker hepar.
Gejala kanker hepar pada awalnya tanpa keluhan atau hanya sedikit keluhan seperti
lesu, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan. Kanker hepar dapat diketahui
dengan diagnosa menggunakan radiologi, biopsi hepar, dan serologi.
Tanda dan gejala gangguan hati secara umum
Berikut adalah tanda dan gejala penyakit liver yang harus Anda perhatikan:
● Kulit dan mata yang tampak kekuningan (jaundice)
● Nyeri perut dan bengkak
● Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
● Kulit yang gatal
● Warna urin gelap
● Warna feses pucat, atau berdarah
● Kelelahan kronis
● Mual atau muntah
● Kehilangan selera makan
● Kecenderungan untuk mudah memar.
Faktor resiko gangguan hati
• Menggunakan jarum suntik untuk
• Infeksi virus hepatitis, narkoba secara bergantian
seperti virus hepatitis A, • Melakukan hubungan seks tanpa
pengaman atau sering berganti
B, dan C pasangan
• Penularan virus hepatitis • Menggunakan jarum tindik atau
B dan C dari ibu yang jarum tato yang tidak steril
Mars
menderita infeksi kedua
• Melakukan kontak langsung dengan
darah atau cairan tubuh penderita
virus tersebut hepatitis
kepada janinnya • Mengonsumsi obat-obatan secara
berlebihan
• Kelainan genetik • Memiliki kebiasaan minum
• Kanker minuman beralkohol
• Penimbunan lemak atau • Mengonsumsi suplemen atau obat
herbal, seperti pegagan dan daun
perlemakan hati kenikir, dalam dosis tinggi
• Gangguan sistem imun • Mengalami obesitas
• Menderita diabetes tipe 2
Diagnosis Gangguan Hati
Tes darah lengkap,
untuk memeriksa
komponen yang
mencurigakan di Tes pencitraan.
dalam darah yang Tes CT scan, MRI, Biopsi hati
dapat menjadi dan USG bisa Jaringan hati Anda akan
penyebab penyakit. menunjukkan adanya diambil sampelnya
Misalnya virus,
kerusakan pada hati. sedikit untuk dianalisis
kadar lemak
di laboratorium. Biopsi
trigliserida tinggi,
dilakukan dengan
atau alkohol. Tes
menggunakan jarum
darah lainnya bisa
panjang yang
dilakukan untuk
dimasukkan melalui kulit
mencari masalah
untuk mengambil sampel
hati tertentu atau
jaringan.
kondisi genetik.
Pemeriksa penunjang gangguan hati
1) Ultrasonography (USG)
digunakan sebagai alat penapis untuk memperlihatkan dilatasi percabangan-percabangan saluran empedu dan
memperlihatkan batu empedu. Alat ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit parenkim
4) Scintigraphy hati-limpa
merupakan teknik lama yang terutama digunakan untuk mendeteksi kelainan penangkapan
koloid yang terjadi pada disfungsi sel-sel hati.