Seorang pasien laki-laki masuk UGD dengan keluhan nyeri dada substernal lebih dari 20
menit, keringat dingin, nyeri dapat menjalar kelengan kiri, punggung, rahang dan ulu hati.
Dokter mendiagnosa pasien menderita Sindrom Koroner Akut Dengan Elevasi St Segmen
(STEMI). Riwayat penyakit pasien menunjukkan pasien menderita hipertensi, Diabetel
mellitus Tipe 2 dan Hiperkolesterolemia. Pasien saat ini merasakan nyeri hebat dan tidak
tenang.
METODE SOAP
1. Subjektif :
Informasi umum pasien :
jenis kelamin = laki-laki
Keluhan : nyeri dada substernal lebih dari 20 menit, keringat dingin, nyeri
dapat menjalar kelengan kiri, punggung, rahang dan ulu hati
Riwayat penyakit : pasien menderita hipertensi, Diabetel mellitus Tipe 2 dan
Hiperkolesterolemia. Pasien saat ini merasakan nyeri hebat dan tidak tenang.
2. Objektif :
Diagnosis dokter: Pasien menderita Sindrom Koroner Akut Dengan Elevasi St
Segmen (STEMI)
3. Assesment :
Tindakan umum dan langkah awal di ruang gawat darurat:
1. Oksigen
Direkomendasikan untuk mengukur saturasi oksigen perifer. Oksigen harus
diberikan pada pasien dengan saturasi oksigen arteri <90%. Pada pasien STEMI
dapat diberikan oksigen selama 6 jam pertama.
2. Aspirin
Aspirin efektif pada spektrum sindrom koroner akut. Dosis 160-320 mg diberikan
segera pada semua pasien yang tidak diketahui intoleransinya. Aspirin tidak
bersalut lebih terpilih karena absorbsi sublingual(bawah lida) lebih cepat.
Selanjutnya aspirin diberikan oral dengan dosis 75-162 mg.
3. Penghambat reseptor adenosin dipospat (ADP)
Dosis awal ticagrelor yang dianjurkan 180 mg. Dilanjutkan dengan dosis
pemeliharaan 2x90 mg/hari. Kecuali pasien IMA-EST direperfusi
menggunakan agen fibrinolitik. Atau
Dosis awal clopidogrel 300 mg dilanjutkan dosis pemeliharaan 75 mg/hari
(pada pasien yang direncanakan untuk terapi reperfusi menggunakan agen
fibrinolitik, penghambat reseptor ADP yang dianjurkan adalah
clopidogrel).
4. Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual untuk pasien nyeri dada yang masih
berlangsung saat tiba di ruang gawat darurat . Jika nyeri dada tidak hilang 1 kali
pemberian, dapat diulang setiap 5 menit sampai maksimal 3 kali. Nitrogliserin IV
diberikan pada pasien yang tidak responsif dengan terapi 3 dosis NTG sublingual.
Dalam keadaan tidak tersedia NTG, isosorbid dinitrat (ISDN) dapat dipakai
pengganti.
5. Morfin Sulfat 1-5 mg IV, dapat diulang setiap 10-30 menit, bagi pasien yang tidak
responsif dengan terapi 3 dosis NTG sublingual