Anda di halaman 1dari 3

Kasus 4 :

Seorang pasien laki-laki masuk UGD dengan keluhan nyeri dada substernal lebih dari 20
menit, keringat dingin, nyeri dapat menjalar kelengan kiri, punggung, rahang dan ulu hati.
Dokter mendiagnosa pasien menderita Sindrom Koroner Akut Dengan Elevasi St Segmen
(STEMI). Riwayat penyakit pasien menunjukkan pasien menderita hipertensi, Diabetel
mellitus Tipe 2 dan Hiperkolesterolemia. Pasien saat ini merasakan nyeri hebat dan tidak
tenang.

METODE SOAP

1. Subjektif :
 Informasi umum pasien :
jenis kelamin = laki-laki
 Keluhan : nyeri dada substernal lebih dari 20 menit, keringat dingin, nyeri
dapat menjalar kelengan kiri, punggung, rahang dan ulu hati
 Riwayat penyakit : pasien menderita hipertensi, Diabetel mellitus Tipe 2 dan
Hiperkolesterolemia. Pasien saat ini merasakan nyeri hebat dan tidak tenang.
2. Objektif :
Diagnosis dokter: Pasien menderita Sindrom Koroner Akut Dengan Elevasi St
Segmen (STEMI)
3. Assesment :
Tindakan umum dan langkah awal di ruang gawat darurat:
1. Oksigen
Direkomendasikan untuk mengukur saturasi oksigen perifer. Oksigen harus
diberikan pada pasien dengan saturasi oksigen arteri <90%. Pada pasien STEMI
dapat diberikan oksigen selama 6 jam pertama.
2. Aspirin
Aspirin efektif pada spektrum sindrom koroner akut. Dosis 160-320 mg diberikan
segera pada semua pasien yang tidak diketahui intoleransinya. Aspirin tidak
bersalut lebih terpilih karena absorbsi sublingual(bawah lida) lebih cepat.
Selanjutnya aspirin diberikan oral dengan dosis 75-162 mg.
3. Penghambat reseptor adenosin dipospat (ADP)
 Dosis awal ticagrelor yang dianjurkan 180 mg. Dilanjutkan dengan dosis
pemeliharaan 2x90 mg/hari. Kecuali pasien IMA-EST direperfusi
menggunakan agen fibrinolitik. Atau
 Dosis awal clopidogrel 300 mg dilanjutkan dosis pemeliharaan 75 mg/hari
(pada pasien yang direncanakan untuk terapi reperfusi menggunakan agen
fibrinolitik, penghambat reseptor ADP yang dianjurkan adalah
clopidogrel).
4. Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual untuk pasien nyeri dada yang masih
berlangsung saat tiba di ruang gawat darurat . Jika nyeri dada tidak hilang 1 kali
pemberian, dapat diulang setiap 5 menit sampai maksimal 3 kali. Nitrogliserin IV
diberikan pada pasien yang tidak responsif dengan terapi 3 dosis NTG sublingual.
Dalam keadaan tidak tersedia NTG, isosorbid dinitrat (ISDN) dapat dipakai
pengganti.
5. Morfin Sulfat 1-5 mg IV, dapat diulang setiap 10-30 menit, bagi pasien yang tidak
responsif dengan terapi 3 dosis NTG sublingual

Nama Obat Indikasi Kontra Indikasi Mekanisme Dosis


Kerja
Aspirin Acute Coronary Ginjal, Menghambat 160 mg
Syndrome, mengurangi sintesis
Nyeri efektivitas obat prostaglandin,
penurun tekanan Menghambat
darah gol ACEI agregasi
trombosit
Clopidogrel Menurunkan Hipersensitivitas Menghambat 300 mg
kejadian adenosin 75 mg
aterosklerotik difosfat untuk
agregasi
trombosit
Nitrogliserin Angina Hipersensitivitas, Nitrat memasuki 0,3 mg
hipotensi otot polos 1 mg
pembuluh darah
dan diubah
menjadi oksida
nitrat (NO) yang
mengarah ke
aktivasi cGMP
& Vasodilatasi
Morfin Nyeri akut Hambatan Agonis 1-5 mg
peristaltik, analgesik
kejang perut, narkotik
atau kondisi
diare.
4. Plan:
 Terapi farmakologi :
 Mengurangi nyeri dada: Morfin
 Terapi antiplatelet: Aspirin, Clopidogrel
 Nitrogliserin : meningkatkan suplai oksigen miokard dengan cara
dilatasi pembuluh koroner
 Non Farmakologi
 Tirah baring
 Pemberian oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
 Pasang jalur infus dan monitor

Anda mungkin juga menyukai