Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FARMAKOEKONOMI
“KRITISI JURNAL CUA”

OLEH:
KELOMPOK 4
1. CITRA AMALIA (2001189)
2. DEWI FITRIANI (1801050)
3. DWI ANISAH (1801051)
4. LILIK NIZARMAN PUTRI (2001195)
5. MEYRIKA PUTRI WANDALA (1801059)
6. MIFTAHUL JANNAH M (1801060)
7. NABILA INDAH SARI (2001196)
8. NUR HIRDAYANTI (2001197)
9. RAHMAT UTOMO (1801068)

DOSEN PENGAMPU : apt. FINA ARYANI, M.Sc

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas mata kuliah Farmakoekonomi dan juga untuk menambah
pengetahuan pembaca mengenai cara kritisi jurnal.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami selaku penulis menerima kritik dan saran agar
kedepannya bisa lebih baik lagi. Kami harap makalah ini dapat menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan bagi pembaca.

Pekanbaru, 30 November 2020


i
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2


ii

1.3 Tujuan............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4

2.1 Judul...............................................................................................................4

2.2 Tujuan............................................................................................................4

2.3 Alternatif........................................................................................................4

2.4 Perspektif Penelitian.......................................................................................5

2.5 Tipe Penelitian...............................................................................................5

2.6 Biaya yang Terkait.........................................................................................6

2.7 Outcome Relevan...........................................................................................6

2.8 Discounting/Penyesuaian...............................................................................7

2.9 Analisis Sensitivitas.......................................................................................7

2.10 Keterbatasan Penelitian................................................................................8

2.11 Ekstrapolasi Populasi yang Lebih Luas.......................................................9

2.12 Kesimpulan..................................................................................................9

BAB III PENUTUP.....................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam mencari informasi yang dapat membantu para pembuat kebijakan dalam
menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan yang tersedia agar pelayanan
kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis. Juga untuk meningkatkan kualitas hidup
dalam peningkatan kesehatan bagi individu atau masyarakat. Maka untuk mendapatkan
informasi tentang itu metode analisa utilitas (Cost-Utility Analysis/CUA) sangat
berperan dalam menganalisa, mengukur dan membandingkan antara biaya dan
hasil/konsekwensi dari hasil pengobatan. Karena analisa biaya utilitas (Cost-Utility
Analysis/ CUA). Merupakan salah satu metode analisa dari farmakoekonomi yang
mempunyai korelasi dengan metode lainnya dalam menentukan kebijakan yang dapat
menentukan keputusan biaya, baik dalam sekala kecil seperti terapi pasien maupun sekala
besar seperti penentuan daftar obat yang akan disubsidi pemerintah.

Cost Utility Analysis (CUA) adalah tipe analisis yang digunakan untuk
menghitung  biaya per kegunaan yaitu dengan mengukur ratio untuk membandingkan
diantara  beberapa program (Nabila, 2016). Analisa kegunaan biaya membandingkan
biaya terhadap program kesehatan yang diterima dihubungkan dengan peningkatan
kesehatan yang diakibatkan perawatan kesehatan.

Tujuan Cost Utility Analysis Adalah untuk memperkirakan perbandingan antara


suatu biaya intervensi yang  berhubungan dengan kesehatan dan menghasilkan
keuntungan dalam hal kualitas hidup dalam setahun oleh para penerima manfaat
kesehatan

Manfaat Cost Utility Analysis Dalam skala kecil dapat menentukan terapi
terhadap pasien dalam suatu pengobatan yang dipilih sehingga dengan biaya yang
minimal berdampak manfaat yang maksimal. Dalam sekala besar pemerintah dapat
menentukan kebijakan dalam hal pemberian subsidi terhadap obat atau program
kesehatan.

Prinsip Analisa biaya1 dilakukan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan dalam
kurun waktu satu tahun anggaran. Pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat terwujud
kesehatan masyarakat yang optimal.

Cost Utility Analysis mirip dengan Cost Effectiveness Analysis tetapi outcome
yang dihasilkan diukur dengan ukuran status kesehatan seseorang. Outcome biasanya
diukur dengan quality adjusted life years ( QALYs) (Pudji,2008). Harapan hidup
merupakan salah satu ukuran outcome yang potensial dalam analisis pengambilan
keputusan atau analisis biaya efektivitas, dimana ukuran yang sering digunakan adalah
QALYs ( quality adjusted life years ). Perhitungan QALYs dilakukan  berdasarkan pada
perkiraan penggunaan berbagai sumber daya untuk menghasilkan status sehat. Perkiraan
penggunaan tersebut merujuk pada nilai-nilai yang biasa digunakan atau disukai oleh
orang banyak dan nilai ini akan berbeda untuk setiap negara. Cost utility analysis pada
intervensi kesehatan dan dalam pengukuran dari penyakit, perbedaan derajat dalam
masalah kesehatan ditandai dengan menggunakan angka dengan skala dari 0 sampai
dengan 1. Sebagai contoh, jika pasien benar-benar sehat, nilai QALYs dinyatakan dengan
angka 1 (satu). Penggunaan skala tersebut dihitung dari beratnya hidup yang digunakan
dalam Quality Adjusted of Life (QALYs) and Disability Adjusted Life Years ( DALYs).
Penilaian keduanya merupakan skala yang controversial, dimana DALYs adalah melihat
adanya di evaluasi dari hidup seseorang akibat adanya kecacatan atau penyakit kronis

Keuntungan dari analisis ini dapat ditujukan untuk menggambarkan  pengaruhnya


terhadap kualitas hidup, sedangkan Kekurangan analisa ini bergantung pada penentuan
angka (QALYs) pada status tingkat kesehatan pasien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah judulnya lengkap dan sesuai?

2. Apakah tujuan ditetapkan dengan jelas?

3. Apakah alternatif atau komparator sesuai dan ditetapkan?

4. Apakah perspektif penelitian ditetapkan?

5. Apakah tipe penelitian ditetapkan?


2
6. Apakah semua biaya terkait sudah dihitung?

7. Apakah outcome yang relevan diukur?


8. Apakah penyesuaian atau discounting tepat?

9. Apakah dilakukan analisis sensitivitas untuk asumsi atau estimasi yang digunakan?

10. Apakah keterbatasan penelitian disampaikan?

11. Apakah bisa diekstrapolasikan dalam populasi yang lebih luas?

12. Apakah kesimpulan tidak bias?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan kritisi jurnal adalah untuk menentukan apakah penelitian ini
adalah sebuah penelitian yang baik atau tidak berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Serta untuk memahami salah satu metode dalam farmakoekonomi yang dipakai dalam
mengukur manfaat utility-beban lama hidup, menghitung biaya per utility, sehingga
dapat mengambil keputusan / kebijakan untuk menentukan mana yang lebih efektif dan
efisien.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Judul

a. Ada tipe penelitian yang dilakukan, yaitu: cost utility analysis


b. Ada yang dibandingkan, yaitu biaya dan manfaat dari Ravulizumab dan
Eculizumab

2.2. Tujuan

Tujuannya jelas karena membandingkan biaya dan manfaat pengobatan dengan


ravulizumab vs eculizumab pada pasien dewasa dengan hemoglobinuria noktural
paroksismal, dari perspektif pembayar AS

2.3. Alternatif

Membandingkan biaya dan manfaat seumur hidup (kualitas hidup-tahun) (keduanya


didiskon sebesar 3% per tahun) dan rasio efektivitas biaya tambahan diperkirakan,
selama jangka waktu seumur hidup pada pasien dewasa dengan hemoglobinuria
nokturnal paroksismal, dari perspektif pembayar AS. Pembanding dalam analisis
adalah eculizumab, dengan dosis yang berbeda di seluruh
kelompok pasien

1. Kelompok1 pasien 4naif untuk pengobatan eculizumab (memulai dosis berlabel


pada awal model)
2. Kelompok 2 pasien yang secara klinis stabil pada dosis pemeliharaan ekulizumab
yang disetujui (900 mg setiap 2 minggu)
3. Kelompok 3 pasien yang secara klinis stabil pada penggunaan off-label dari dosis
pemeliharaaneculizumab yang lebihtinggi (92,5% pada 1200 mg dan 7,5% pada
1500 mg, setiap 2 minggu, berdasarkan data pada file).

2.4. Perspektif

Dalam CUA ini dari perspektif pembayar AS, biaya dan manfaat pengobatan
dengan ravulizumab vs eculizumab pada pasien dewasa dengan PNH dinilai
menggunakan model Markov. Perspektif pembayar (perusahaan asuransi) yaitu
membayarkan biaya terkait dengan pelayanan kesehatan yang digunakan peserta
asuransi selama pelayanan kesehatan yang digunakan peserta termasuk dalam
tanggungan perusahaan bersangkutan. Menyusun program pelayanan kesehatan yang
lebih efektif sehingga nantinya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Pelayanan Kesehatan dapat ditinjau dari empat perspektif yaitu:

a. Perspektif pasien (konsumen) yaitu pasien mendapatkan pelayanan kesehatan


dengan biaya yang murah
b. Perspektif penyedia pelayanan kesehatan yaitu menyediakan pelayanan
kesehatan yang diperlukan masyarakat. Sebagai contoh: Rumah Sakit
Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, praktik dokter dan praktik bidan.
c. Perspektif pembayar (perusahaan asuransi)
d. Perspektif masyarakat yaitu masyarakat menggunakan pelayanan kesehatan
untuk mencegah terjangkitnya berbagai penyakit, seperti program
pencegahan penyakit dengan imunisasi (Vogenberg, 2001)
2.5. Tipe Penelitian
Dalam artikel ini menggunakan tipe penelitian Cost-Utility Analysis /
Analisis Biaya Utilitas. CUA merupakan suatu metode analisis dalam
farmakoekonomi yang membandingkan biaya pengobatan dengan kualitas hidup
yang didapat dari pengobatan yang diberikan.
Cost-Utility Analysis
5
(CUA) dilakukan pengukuran lamanya hidup karena
terapi dan tidak mempertimbangkan “kualitas” atau “utility” dalam tahun tersebut.
Cost-Utility Analysis mengukur outcome berdasarkan tahun kehidupan yang
disesuaikan dengan pertimbangan “utility”, dengan rentang dari 1,0 untuk kesehatan
yang sempurna sampai 0,0 untuk kematian (Andayani, 2013).
Cost-Utility Analysis (CUA) bisa digunakan untuk menggabungkan
keduanya dalam satu unit outcome. Kekurangan dari CUA adalah tidak adanya
konsensus bagaimana cara mengukur utility dan kesulitan dalam mengukur utility
(Andayani, 2013).
Pada jurnal ini yaitu menganalisis biaya utilitas ravulizumab dibandingkan
dengan eculizumab pada pasien dewasa dengan paroxysmal nocturnal
hemoglobinuria.

2.6 Biaya Terkait

Berdasarkan Perspektif pada jurnal diambil dari Perspektif pembayar AS.


Perspektif pembayar (perusahaan asuransi) yaitu membayarkan biaya terkait dengan
pelayanan kesehatan yang digunakan peserta asuransi selama pelayanan kesehatan
yang digunakan peserta termasuk dalam tanggungan perusahaan bersangkutan.
Menyusun program pelayanan kesehatan yang lebih efektif sehingga nantinya dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Biaya Terkait yang dihitungyaitu :
 Biaya obat
 Biaya administrasi infus
 Biaya prosedur hari administrasi lainnya dan vaksin menin- gococca
 Biaya transfusi darah
 Biaya tambahan (Distribusi biaya dan kualitas umur-tahun (QALYs)
menghitung dampak gabungan dari ketidakpastian parameter dalam
simulasi berulang: populasi penelitian secara keseluruhan).

Biaya diperoleh dari database IBM Micromedex RED BOOK, informasi


peresepan AS untuk eculizumab dan ravulizumab, catatan kesehatan elektronik dan
data klaimdari 2018, dan kebijakan pembayaran rawat jalan rumah sakit Medicare
untuk tahun 2018.

2.7 Outcome Relevan 6

Pada penelitian terdapat outcome relevan untuk keseluruhan populasi (rata-rata


tertimbang kelompok pasien), biaya total lebih rendah dan manfaat kesehatan
(jumlah QALY) lebih besar untuk ravulizumab daripada eculizumab (Tabel 2 );
biaya tambahan adalah - $ 1.673.465 dan QALY tambahan 1.67 untuk ravulizumab
vs eculizumab. ICER negatif yang dihasilkan, - $1.000.818, menunjukkan bahwa
keuntungan satu QALY dicapai dengan penghematan terkait sebesar $ 1.000.818
dengan merawat pasien dengan ravulizumab daripada eculizumab. Pada populasi
pasien lain, Kohor 1-3, ada juga penghematan biaya, peningkatan manfaat, dan
ICER negatif.

Dalam pemeriksaan biaya pemeliharaan dari waktu ke waktu, rata-rata biaya


tahunan pemeliharaan tahun ravulizumab lebih rendah daripada eculizumab setelah
pengobatan dimulai. Biaya pemeliharaan-tahun eculizumab terus meningkat dari
waktu ke waktu, dengan peningkatan jumlah pasien terus-menerus up-dosis karena
kejadian BTH dari waktu ke waktu, sedangkan biaya pemeliharaan tahunan
ravulizumab rata-rata tetap stabil (Gbr. 2 ). Angka 2 menggambarkan variasi
bimodal dalam biaya per pasien per tahun untuk ravulizumab (mengingat bahwa
enam atau tujuh administrasi mungkin diperlukan dalam tahun-tahun pemeliharaan
bergantian), dan pertumbuhan dari waktu ke waktu biaya obat eculizumab dengan
peningkatan bagian pasien yang menerima dosis lebih tinggi untuk manajemen acara
BTH.

2.8 Penyesuain atau Discounting

QALYs dihitung denganmengalikan tahun kehidupan dengan nilai utilitas


kesehatan. Hasildisajikan secara keseluruhan dan berdasarkan kohort pasien. Tingkat
diskontahunan AS standar sebesar 3,0% per tahun diterapkan untuk biaya dan
QALYs

2.9 Analisis Sensitivitas


Kajian farmakoekonomi memperhitungkan aspek ketidakpastian (uncertainty)
dari berbagai data yang digunakan maupun dihasilkan. Ketidakpastian timbul antara
lain karena:
1. Kurangnya ketersediaan
7 data, sehingga prediksi yang dihasilkan kurang tajam
(precise).
2. Hasil Kajian terhadap parameter umumnya berupa nilai diskrit (single point,
misalnya rerata), sementara dalam realita parameter tersebut berupa nilai
kontinyu yang terdistribusi acak dalam suatu kisaran tertentu.
3. Model analisis yang digunakan, misalnya yang terkait dengan metode
pengkombinasian parameter atau penggeneralisasian hasil kajian.
Agar ketidakpastian yang ada dapat diperhitungkan dengan baik, dampak dari
unsur ketidakpastian harus diidentifikasi, dinilai, dan diinterpretasi terutama untuk
parameter yang paling dominan pada hasil kajian. Untuk menganalisis dampak
ketidakpastian, lazim digunakan analisis sensitivitas. Terdapat beragam metode
analisis sensitivitas, mulai dari yang sederhana seperti analisis sensitivitas satu arah,
analisis sensitivitas dua arah atau lebih, analisis ambang batas (threshold analysis)
dan analisis skenario, sampai yang kompleks semacam simulasi Monte Carlo dan
analisis bootsrapping.
Metoda yang paling sederhana, analisis sensitivitas satu arah, dilakukan dengan
mengubah nilai suatu variabel dalam kisaran yang memungkinkan dengan menjaga
nilai variabel lainnya konstan. Hasil metode analisis sensitivitas satu arah ini sering
ditampilkan dalam diagram tornado, dimana variabel yang berdampak paling besar
ditempatkan di puncak diagram, dan seterusnya sampai ke bawah sesuai urutan
besarnya dampak (Berger et al., 2003).

2.10 Keterbatasan Penelitian


Batasan utama penelitian ini adalah bahwa ekstrapolasi hasil klinis diperlukan
di luar data dari periode pengobatan acak selama 26 minggu dari studi klinis. Lebih
lanjut, karena fakta bahwa eculizumab hanya disetujui untuk PNH sejak 2007, bukti
yang dapat digunakan untuk memvalidasi model jangka waktu seumur hidup tidak
tersedia. Namun demikian, prediksi CUA tentang kejadian kumulatif BTH karena
penghambatan C5 bebas suboptimal dari waktu ke waktu secara luas sejalan dengan
bukti yang tersedia dari pasien yang diobati dengan ekulizumab. Misalnya, dalam
sebuah studi oleh Hillmen et al.pada 140 pasien yang konsentrasi plasma eculizumab
dan aktivitas hemolitiknya ditinjau, 10% diamati mengalami beberapa kejadian
melalui konsentrasi eculizumab
8 kurang dari 35 µg / mL (menunjukkan kejadian
BTH karena penghambatan C5 bebas suboptimal) di a tindak lanjut rata-rata sekitar
2,5 tahun.
2.11 Ekstrapolasi Populasi Yang Lebih Luas
Batasan utama penelitian ini adalah bahwa ekstrapolasi hasil klinis diperlukan
di luar data dari periode pengobatan acak selama 26 minggu dari studi klinis [ 13 ,
14 ]. Lebih lanjut, karena fakta bahwa eculizumab hanya disetujui untuk PNH sejak
2007, bukti yang dapat digunakan untuk memvalidasi model jangka waktu seumur
hidup tidak tersedia. Namun demikian, prediksi CUA tentang kejadian kumulatif
BTH karena penghambatan C5 bebas sub optimal dari waktu ke waktu secara luas
sejalan dengan bukti yang tersedia dari pasien yang diobati dengan ekulizumab.

2.12 Kesimpulan

Temuan dari CUA ini, yang diinformasikan oleh para ahli klinis dan bukti dari
studi acak, menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan eculizumab, ravulizumab
memberikan penghematan biaya yang besar dari perspektif pembayar AS, serta
peningkatan manfaat bagi pasien dewasa dengan PNH.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Cost Utility Analysis (CUA) adalah tipe analisis yang digunakan untuk
menghitung  biaya per kegunaan yaitu dengan mengukur ratio untuk
membandingkan diantara  beberapa program
2. Tujuan Cost Utility Analysis Adalah untuk memperkirakan perbandingan
antara suatu biaya intervensi yang  berhubungan dengan kesehatan dan
menghasilkan keuntungan dalam hal kualitas hidup dalam setahun oleh para
penerima manfaat kesehatan
3. Manfaat Cost Utility Analysis Dalam skala kecil dapat menentukan terapi
terhadap pasien dalam suatu pengobatan yang dipilih sehingga dengan biaya
yang minimal berdampak manfaat yang maksimal. Dalam sekala besar
pemerintah dapat menentukan kebijakan dalam hal pemberian subsidi
terhadap obat atau program kesehatan.
4. Keuntungan dari analisis ini dapat ditujukan untuk menggambarkan
pengaruhnya terhadap kualitas hidup, sedangkan Kekurangan analisa ini
bergantung pada penentuan angka (QALYs) pada status tingkat kesehatan
pasien.
5. Pada jurnal yang kami teliti dapat disimpulkan menunjukkan bahwa,
dibandingkan dengan eculizumab, ravulizumab memberikan penghematan
biaya yang besar dari perspektif pembayar AS, serta peningkatan manfaat
bagi pasien dewasa dengan PNH.

3.2 Saran
Makalah ini tidak luput dari berbagai kurangan dan sangat diharapkan sekali
kritik dan saran yang membangun. Penulis mengucapkan terimakasih atas saran
yang diberikan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Andayani T.M., 2013, FarmakoekonomiPrinsipdanMetodologi, Bursa ilmu, Yogyakarta.

Berger, M.L., Bingefors, K., Hedblom, E., Pashos, C.L., Torrance, G., Smith, M.D., 2003,
Health Care Cost, Quality, and Outcomes : ISPOR Book of Terms, ISPOR: USA

Hill A, Platts PJ, Smith A, Richards SJ, Cullen MJ, Hill QA, dkk. Insiden dan prevalensi
paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH) dan kelangsungan hidup pasien di
Yorkshire. Darah.2006; 108 (11).

Lodish H, et al. Molecular Cell Biology, 5th ed. New York: WH Freeman and
Company,2004: ch. 13-14.
Vogenberg, F. R. 2001. Introduction to Applied Pharmacoeconomics. McGraw- Hill
Companies, USA.

11

Anda mungkin juga menyukai