2. Sebuah Rumah Sakit akan memasukkan obat Antibiotik Profilaksis bedah ke dalam
Formularium. Salah satu obat tersebut adalah Ceftriakson dengan LOS (Length of Stay)
pasien 3 hari dan total harga mencapai Rp. 1.200.000. Berapakah Average Cost Effective
Ratio obat tersebut?
a. 240.000
b. 300.000
c. 400.000
d. 600.000
e. 1.200.000
4. Seorang pasien wanita berusia 35 tahun yang mengalami kecelakaan telah 7 hari dirawat
di rumah sakit dibolehkan untuk pulang ke rumah oleh dokter. Selama perawatan pasien
diberi pengobatan berupa PRC, infus RL, Seftriakson, Paracetamol dan Asam
Mefenamat. Berdasarkan kasus tersebut manakah yang termasuk Clinical Outcome?
a. Asam mefenamat
b. 7 hari
c. PRC
d. Dokter
e. Kualitas hidup
7. Apoteker bagian Komite Farmasi Terapi diminta untuk memasukkan salah satu obat
bermerk Captopril 25 mg ke dalam Formularium Rumah Sakit. Metode analisis apa yang
digunakan?
a. Cost Analysis
b. Cost Effectiveness Analysis
c. Cost Minimilization Analysis
d. Cost Benefit Analysis
e. Cost Utility Analysis
8. Dalam proses pengadaan terdapat 2 pilihan obat yang memiliki efektivitas yang sama dan
harga yang berbeda. Analisis Farmakoekonomi yang tepat digunakan untuk menganalisis
kasus tersebut adalah?
a. Cost Analysis
b. Cost Effectiveness Analysis
c. Cost Minimilization Analysis
d. Cost Benefit Analysis
e. Cost Utility Analysis
9. Seorang Apoteker dan beberapa dokter sedang mengevaluasi terkait biaya dan outcome
terapi pasien gangguan pernapasan berat. Perbandingan obat X dan Y menurut jurnal
sebagai berikut : Obat X biaya Rp. 100.000/hari menurunkan mortalitas 10% jika
digunakan 2 tahun Sedangkan Obat Y biaya Rp. 150.000/hari menurunkan mortalitas
20% jika digunakan 2,5 tahun. Metode analisis Farmakoekonomi manakah yang paling
mungkin untuk mengevaluasi penggunaan obat tersebut?
a. Cost Analysis
b. Cost Effectiveness Analysis
c. Cost Minimilization Analysis
d. Cost Benefit Analysis
e. Cost Utility Analysis
10. Suatu Apoteker di suatu Rumah Sakit menghitung biaya medis langsung pada Pasien
Stroke Haemoragik. Analisis Farmakoekonomi apakah yang dilakukan Apoteker
tersebut?
a. Cost Analysis
b. Cost Effectiveness Analysis
c. Cost Minimilization Analysis
d. Cost Benefit Analysis
e. Cost Utility Analysis
11. Seorang Apoteker di Rumah Sakit sedang membuat analisis Farmakoekonomi dengan
memberikan kuesioner WHOQOL-BREF pada pasien yang menderita Tuberkulosis.
Analisis Farmakoekonomi apakah yang dilakukan Apoteker tersebut?
a. Cost Analysis
b. Cost Effectiveness Analysis
c. Cost Minimilization Analysis
d. Cost Benefit Analysis
e. Cost Utility Analysis
12. Seorang wanita hamil 9 bulan berusia 26 tahun dibawa ke rumah sakit dengan mobil
ambulance karena mau melahirkan. Pasien melahirkan secara normal. Pasien dirawat di
rumah sakit selama 3 hari. Biaya administrasi sebesar Rp. 100.000. Biaya kamar pasien
sebesar Rp. 250.000/hari. Biaya obat sebesar Rp. 500.000/hari. Biaya tenaga kesehatan
selama 3 hari sebesar Rp. 5.000.000. Biaya ambulance sebesar Rp. 150.000. Berapakah
jumlah biaya Medis langsung pada kasus tersebut?
a. Rp. 5.500.000
b. Rp. 6.000.000
c. Rp. 6.500.000
d. Rp. 7.000.000
e. Rp. 7.500.000
Jawaban
1. D
2. C
3. B
4. B
5. D
6. E
7. E
8. C
9. E
10. A
11. E
12. C