Anda di halaman 1dari 45

BLUEPRINT UKAI

Metode CBT

Prof. Dr. apt. Umi Athiyah, MS.


Uji Kompetensi Apoteker
Indonesia (UKAI)
— UKAI merupakan sistem uji kompetensi di tingkat nasional bagi calon
lulusan Pendidikan / Program Studi Profesi Apoteker
— Dilaksanakan pada tahap akhir pendidikan sebagai syarat kelulusan (exit
exam)
— Tujuan: meminimalkan variasi kompetensi lulusan
à standardisasi kompetensi tenaga kefarmasian
— UKAI merupakan bagian integral, sekaligus komplementer terhadap sistem
ujian di institusi pendidikan tinggi farmasi
Prinsip Dasar Uji Kompetensi sebagai
Alat Ukur
(1) VALID
(4) FEASIBLE
8 Mampu mengukur apa yang akan
diukur
8 Sesuai target kompetensi 8 Dapat dilaksanakan dengan
.
mudah
(2) OBJECTIVE IMPACT ON
8 Dapat diujikan pada semua
peserta LEARNING (5) ACCOUNTABLE
8 Tidak membedakan asal, jenis
institusi, dan akreditasi institusi
PROCESS 8 Dapat dipertanggungjawabkan
. • Contents
• Learning
(3) RELIABLE experience (6) REPRESENTATIVE
8 Konsisten
8 Terpercaya 8 Materi yang diujikan ditemukan
. dalam praktek profesi
8 Wajar dan rasional
Prinsip Pengembangan Soal Ujian
Kompetensi

JENIS UJIAN
Ujian dengan materi yang terintegrasi
Materi esensial, penting, dan banyak ditemukan di
tempat praktek serta relevan

TERSTRUKTUR
Format dan pola yang terstandar
Mengutamakan konteks bukan teks

DINAMIS
Mengikuti perkembangan isu terkini
Tidak monoton
Skenario yang disampaikan menarik sehingga dapat
mengurangi ketegangan peserta
Prinsip Dasar Uji Kompetensi

CBT & OSCE


komplementer

OSCE

CBT

Metode Uji
Prinsip Dasar Uji Kompetensi
● MCQ’s dalam bentuk CBT (Computer Based Test) dengan satu
pilihan jawaban yang benar.
● Fokus pada penguasaan pengetahuan (Knowledge Based Test)
— Jumlah soal: 200 item soal
Metode CBT

— Alokasi waktu: 200 menit


— Format soal terdiri dari:
ü Skenario/Vignette
ü Pertanyaan/Lead in
ü 5 Pilihan Jawaban/Option dengan 1 jawaban benar
— Lokasi ujian: CBT Center yang memenuhi persyaratan dan sudah
digunakan untuk uji coba (TO)
Prinsip Dasar Uji Kompetensi
Kontribusi
institusi SOAL UKAI

• Tidak dibuat oleh


• PN UKAI
Try out
review • sekelompok orang yang
ditugasi oleh PN UKAI
uji
kompe-
• sekelompok orang tertentu
tensi • Kontribusi dari para dosen yang
berasal dari Institusi Farmasi
serta praktisi di bidang yang
sesuai.
Tingkat Kualitas
kelulusan pembelajaran
Prinsip Dasar Uji Kompetensi
KONTRIBUSI SOAL
Institusi Regional
FEEDBACK

K ATAN L
ENING SI SOA
Peningkatan P RIBU
T
KON
Kualitas &
Jumlah Soal

TO Internal

Peningkatan
Kelulusan
Prinsip Dasar Uji Kompetensi
BLUE PRINT
Waktu ujian terbatas keterwakilan
200 menit materi secara
proporsional.

Soal harus dapat


mengukur kompetensi
Cakupan materi dalam pengetahuan,
yang sangat ketrampilan dan sikap
Materi kuliah banyak
4 th S.Farm +
1 th program Apt
Materi Uji Kompetensi
Materi uji kompetensi
mengacu pada Standar Kompetensi Apoteker Indonesia

berdasarkan Blueprint (Cetak Biru) Uji Kompetensi


Blueprint Uji Kompetensi
● Blueprint menjabarkan prioritas kompetensi yang diujikan pada suatu uji
kompetensi
● Mencerminkan kemampuan praktik profesi
● Fungsi blueprint:
üPanduan bagi item writer dalam menulis soal
üPanduan bagi item reviewer dalam mereview soal
üPanduan bagi institusi pendidikan untuk mengukur “outcome”
üPanduan bagi peserta ujian untuk mempersiapkan diri
MATRIKS BLUE PRINT CBT UKAI
na l
5. Pencatatan da
3. P

4. Mon

Perso

n
sas jeme
ene

h
san Ilmia
2.

tap

itoring
An Pene

a
pi l a n

Org Man
an P
alis tap

i
1.

ian
n Pelaporan
Pe

is,

eny

dan Ev

ani

as
an
teram
n

Int n M
11

gg

rm
eles

1. Landa
l,

l
.O

erp asa
ali

i
mp
na

fa
a
nk

an

aluasi

Ke
aian
r
olo o
si

eta ah
d

dan
era
Ga gi, I

at
es tik

2. Ke

lan
10

s
a&
f

Ma
iD
.M wa mu

Ket
o

pi
P r an E

l
ata t D no

m
Inf

s
ta
,H k

alah
ar log ti d

ra
a si

or

3.
id

&
ur i,
T e n un
ak gal

te
m
ggo , Te at Nut
g r rm

as

Ke
P Le fo
i, In
ris

i
rok ling
5.

4.
an ad i, s
an
u nika ukasi
9. K om Ed
ulit 6. K da n
6 ngan diri
1 iri dan Pengemba
d
8. Tulang dan 7. Mawas
Persendian BLUE
BLUE PRINT
5 PRINT
UKAI 2 1. Kognitif
Jiwa UKAI
7. Sistem Syaraf
dan Kesehatan 2. Pen
getah
K em
ih,
4
3 ua n Prose
r a n
l, Sal
u i dural
m rena inekolog al
3. K
6. S ist e
et r i- G
stin 1. ona
Abst n t e Re t if
roi ca
ast

2.
G n ll of

Ph
stem fa sa
i Kn

ar
3.
5. S a

1. P
rin
rn

m
Pe ow

Re
ok

ac
2. Pengelo t Kesehatan
emb Sedia
l ed
d

3. Pelayanan Sediaan Farmasi &


4.

eu
En

te

a
ular
s

so
i ge

Farma n Informas

tic
Pelaya
m

uata
4.
ksi
te

a
ask

ni n
Sis

lC
e

n da
Inf

diov

alc
3.

Alat Kesehatan

Ala
si &

g
n

laan Sedia
2.

ul
Ab
an F
n pe masi
Kar

at
A

ilit

io
la

a
m
m

n
t

y
iste

nge
Keseh diaan

an Farma
1. S

mba
i Se
atan

nga
n
si &
• ilmu dasar (matematika, fisika dan kimia),
• ilmu biomedik dasar (biologi molekular-genetik, anatomi,
fisiologi, biokimia, mikrobiologi, imunologi, biostatistik),
• ilmu farmasi (kimia farmasi dan medisinal, farmakognosi,
farmakologi, biofarmasetika, farmakokinetika farmasetika,)
• ilmu sosial-perlaku-administrasi farmasi, dan
• Kesadaran diri, kemampuan inovasi, jiwa • ilmu klinik-farmasi dalam praktik kefarmasian
kewirausahaan (entrepreneurship), evaluasi diri
dan komitmen pada upaya pengembangan diri
dan profesi secara berkelanjutan.
Landasan Ilmiah • Kemampuan kepemimpinan,
• pengambilan keputusan,
• kerjasama tim,
Mawas Diri dan
Pemngembangan
Keterampilan • komunikasi,
Personal • organisasi,
Diri
• hubungan inter-personal,
• kolaborasi interpersonal dan interprofesional

• Keterampilan penyiapan informasi, komunikasi,


Area • pengelolaan tempat praktik,
edukasi, dan diseminasi informasi secara akurat
dan efektif kepada individu, komunitas dan
Komunikasi,
Informasi &
Kompetensi Keterampilan
Manajemen &


pengelolaan sumber daya manusia,
pengelolaan sumber daya finansial,
masyarakat untuk menjamin ketepatgunaan Edukasi Organisasi • pengelolaan perbekalan farmasi, dan
sediaan farmasi. • penjaminan mutu

Praktik
Keterampilan
Professional, Legal
Kefarmasian
& Etik
• perancangan,pembuatan,
• pendistribusian, penyiapan, peracikan,
• kemampuan praktik yang berfokus pada pasien, • pencampuran sediaan steril,
• bersikapjujur, • penyerahan sediaan farmasi,
• menunjukkanintegritas, • pemberian informasi terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan,
• akuntabilitas, • identifikasi, penetapan dan pengelolaan masalah penggunaan
• tanggungjawabdankomitmen, dan keamanan penggunaan obat,
• kepatuhanpadaaspeklegalpraktikkefarmasian, standar praktik profesi, • pencegahan penyakit dan promosi kesehatan masyarakat
pedoman praktik dan kode etik profesi apoteker
Fokus penilaian : pengetahuan dan
pengembangan kemampuan intelektual untuk
membangun kemampuan praktik kefarmasian.

Kognitif

Fokus penilaian: cara bersikap dengan


melibatkan empati dalam menerapkan nilai-nilai
profesional pada praktik kefarmasian.
Domain
Kompetensi
Konatif Procedural
Knowledge

Fokus penilaian: pengetahuan tentang prosedur


yang berlaku dalam melakukan tindakan
kefarmasian.
Fokus penilaian : kemampuan untuk
memberikan landasan ilmiah sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan/tindakan profesi.

Reasoning
Ability

Fokus penilaian: kemampuan mengingat item-


item spesifik dalam pengambilan
keputusan/tindakan profesi.
Tingkat
Pemahaman
Recall of Pharmaceutical
Knowledge Calculation

Fokus penilaian: kemampuan melakukan


perhitungan yang dibutuhkan pada pembuatan,
penyiapan, peracikan, penyerahan, penggunaan,
dan pengelolaan obat
Fokus penilaian:
kemampuandalamperancangan,pengembangan, pembuatan,
Fokus penilaian:
pengujian mutu dan penjaminan mutu sediaan farmasi (dosage form)
Kemampuan penelusuran informasi, analisis, evaluasi, pengorganisasian serta peracikan dan penyiapan sediaan extemporer
informasi, komunikasi dan diseminasi informasi tentang sediaan farmasi Pembuatan &
àdengan mempertimbangkan sifat fisikokimia bahan aktif dan bahan
dan alat kesehatan secara akurat dan efektif pengembangan
sediaan farmasi tambahan, aspek biofarmasetik, farmakokinetik, farmakodinamik, bentuk
à Kepada individu dan masyarakat sediaan, rute pemakaian, regulasi, persyaratan standar, teknik
à Untuk menjamin ketepatgunaannya, identifikasi masalah, pembuatan, sarana-prasarana, pengemasan, pelabelan, penyediaan
perancangan strategi intervensi/edukasi, dan implementasi upaya informasi penggunaannya.
pengelolaan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.

Pelayanan
informasi sediaan
Praktek Pengelolaan
sediaan farmasi &
farmasi & alkes Kefarmasian alkes

Fokus penilaian:
• Kemampuan dalam pengelolaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan mulai
Fokus penilaian: • pemilihan,
kemampuan melakukan pelayanan obat yang mencakup: • perencanaan,
verifikasi administrasi, farmasetik dan klinik, • pengadaan,
identifikasi dan penyelesaian masalah terkait obat, Pelayanansediaan • penyimpanan,
farmasi & alkes • pengamanan,
rekomendasi pemilihan obat dan pengaturan pendosisan,
• penyaluran,
penyerahan dan pemberian informasi & edukasi
• penjaminan mutu sediaan.
àterkait sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk menjamin
efikasi dan keamanan penggunaannya.
Gangguan Mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi
Memahami dan menginterpretasikan kondisi Kardiovaskular informasi terkait obat, kondisi &berbagai faktor
patofisiologi sebagai dasar pemilihan obat yang Onkologi, spesifik pasien dalam menentukan pilihan terapi,
Imunologi, Gangguan regimen dosis, serta pemberian informasi yang tepat
rasional &menjamin keberhasilan terapi. Nutrisi & Infeksi & akurat untuk meningkatkan keberhasilan terapi.
GAwat Darurat

Gangguan
Mata & THT
Endokrin
Memahami pengaturan dosis, pertimbangan
pemilihan bentuk sediaan dan rute pemberian
obat, serta pertimbangan farmakoekonomi
sebagai dasar penggunaan obat yang rasional.
FARMAKOTERAPI
Gangguan
Kulit Pernafasan

Mengidentifikasi gejala adanya gangguan ringan (minor


illness), menilai kebutuhan pasien, menetapkan tindakan Sistem Saraf & Gangguan Mengevaluasi dan mengelola regimen obat
Kesehatan Jiwa Saluran Cerna melalui pemantauan kondisi pasien, komunikasi
(merujuk atau memberikan terapi), dan rekomendasi pilihan Sisten Renal,
obat-obat sesuai kebutuhan dengan memperhatikan efektif dengan pasien, serta kolaborasi dengan
Saluran Kemih, profesi kesehatan lain untuk memastikan efikasi
ketentuan regulasi. Obstetri-
dan keamanan penggunaan obat.
Ginekologi
Penggalian Data & Informasi
Penilaian terhadap 5 (lima) aspek utama dalam
penyelesaian masalah kefarmasian untuk
memastikan tersedianya sediaan farmasi yang

Siklus Penyelesaian Masalah


Analisis, Interpretasi Data dan
bermutu, penggunaan obat yang rasional, aman Penetapan Masalah
dan efektif, serta mampu melakukan dokumentasi
& pelaporan praktek kefarmasian.

Penetapan Penyelesaian Masalah


Fokus penilaian:Strategi penggalian data &
informasi, analisis & ketepatan penetapan masalah,
penetapan solusi & implementasi, monitoring &
evaluasi efektivitas dan keamanan penggunaan Monitoring & Evaluasi
sediaan farmasi, serta kemampuan dalam
menerapkan dan mematuhi ketentuan perundang-
undangan, kode etik profesi & standar praktik
sebagai wujud tanggungjawab profesi. Pencatatan & Pelaporan
Implementasi Blueprint
UKAI Metode CBT
TINJAUAN 1: AREA KOMPETENSI

2. KETRAMPILAN PERSONAL
1. LANDASAN ILMIAH (15-20%) (0-5%) 4. KETRAMPILAN KEFARMASIAN (25-35%)
kemampuan untuk menerapkan ilmu biomedik kemampuan kepemimpinan, pengambilan ketrampilan dalam perancangan, pembuatan,
dasar (biologi molecular-genetik, anatomi, keputusan, kerjasama tim, komunikasi, pendistribusian, penyiapan, peracikan,
fisiologi, biokimia, mikrobiologi, imunologi, organisasi, hubungan interpersonal, kolaborasi pencampuran sediaan steril, penyerahan sedian
biostatistik), ilmu farmasi (farmasetika, interpersonal dan interprofesional. farmasi, pemberian informasi terkait sediaan
farmakologi, kimia farmasi, farmakognosi), ilmu farmasi dan alat kesehatan, identifikasi,
sosial-perlaku-administrasi farmasi, dan ilmu penetapan dan pengelolaan masalah
klinikfarmasi dalam praktik kefarmasian 3. KETRAMPILAN MANAJEMEN & ORGANISASI penggunaan dan keamanan penggunaan obat,
(10-15%) pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
masyarakat
ketrampilan pengelolaan perbekalan farmasi &
5. PRAKTIK PROFESIONAL, LEGAL DAN ETIK (10- penjaminan mutu, pengelolaan diri, tempat
15%) kerja, sumber daya manusia, pengelolaan
kemampuan praktik yang berfokus pada pasien, sumber daya dan finansial.
bersikap jujur, menunjukkan integritas, 7. MAWAS DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI (5-
akuntabilitas, tanggungjawab dan komitmen, 6. KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (5- 10%)
kepatuhan pada aspek legal praktik 10%) kesadaran diri, kemampuan inovasi, jiwa
kefarmasian, standar praktik profesi, pedoman ketrampilan penyiapan informasi, komunikasi, kewirausahaan (entrepreneurship), evaluasi diri
praktik dan kode etik profesi apoteker. edukasi, dan diseminasi informasi secara akurat dan komitmen pada upaya pengembangan diri
dan efektif kepada individu, komunitas dan dan profesi secara berkelanjutan.
masyarakat untuk menjamin ketepatgunaan
sediaan farmasi.
TINJAUAN 1: AREA KOMPETENSI
Contoh soal:
• Bagian penelitian dan pengembangan di industri obat tradisional melakukan formulasi
sediaan kapsul lunak mengandung minyak jintan hitam. Setelah dibuat dalam bentuk
kapsul lunak, sediaan kapsul diketahui tidak stabil setelah diuji penyimpanan dipercepat.
Tercium bau tengik dari minyak dan terjadi perubahan warna dari kuning menjadi
kecoklatan sehingga diperlukan bahan tertentu untuk mengatasi masalah tersebut.

• Apakah bahan yang dimaksud?

LANDASAN ILMIAH

kemampuan untuk menerapkan ilmu biomedik dasar (biologi molecular-genetik, anatomi,


fisiologi, biokimia, mikrobiologi, imunologi, biostatistik), ilmu farmasi (farmasetika,
farmakologi, kimia farmasi, farmakognosi), ilmu sosial-perlaku-administrasi farmasi, dan
ilmu klinikfarmasi dalam praktik kefarmasian
TINJAUAN 1: AREA KOMPETENSI
Contoh soal:
• Apoteker di apotek sedang menghitung jumlah tablet amoksisilin 500 mg yang perlu
dipesan untuk setiap periode triwulan. Dari data periode sebelumnya diketahui
penggunaan rata-rata sekitar 75 boks dengan waktu tunggu selama 2 hari dan stok
penyangga ditetapkan sebesar 10%. Saat ini masih terdapat sisa obat sebanyak 4 boks
@100 tablet. Dalam sebulan apotek buka selama 25 hari.

• Berapa boks yang perlu dipesan?

KETRAMPILAN MANAJEMEN & ORGANISASI

ketrampilan pengelolaan perbekalan farmasi & penjaminan mutu,


pengelolaan diri, tempat kerja, sumber daya manusia, pengelolaan sumber
daya dan finansial.
TINJAUAN 1: AREA KOMPETENSI
Contoh soal:
• Pasien perempuan usia 30 tahun dalam keadaan hamil 2 bulan, dirawat di rumah sakit
jiwa dengan diagnosis mengalami depresi berat selama 3 minggu dan terlihat adanya
keinginan bunuh diri. Salah satu terapi yang harus dikonsumsi pasien adalah
pengobatan antidepresan dengan mempertimbangkan kondisi kehamilan pasien.

• Apakah antidepresan yang (paling) aman untuk diberikan?

KETRAMPILAN KEFARMASIAN

ketrampilan dalam perancangan, pembuatan, pendistribusian, penyiapan, peracikan,


pencampuran sediaan steril, penyerahan sedian farmasi, pemberian informasi terkait
sediaan farmasi dan alat kesehatan, identifikasi, penetapan dan pengelolaan masalah
penggunaan dan keamanan penggunaan obat, pencegahan penyakit dan promosi
kesehatan masyarakat
LANDASAN ILMIAH Pembuatan dan
kemampuan untuk pengembangan sediaan R&D, Produksi, QC & QA
menerapkan ilmu farmasi
biomedik dasar (biologi Perencanaan, Pengadaan
molecular-genetik, Pengelolaan sediaan farmasi Penerimaan, Penyimpanan
anatomi, fisiologi, biokimia, & alat kesehatan
Penyaluran, Pelaporan
mikrobiologi, imunologi,
Penarikan, Pemusnahan
biostatistik),
ilmu farmasi (farmasetika, Pelayanan resep
farmakologi, kimia farmasi, Pelayanan non resep/
farmakognosi), Pelayanan sediaan farmasi
Swamedikasi, Compounding (steril, non
ilmu sosial-perlaku- dan alat kesehatan
steril, sitostatika)
administrasi farmasi, dan Monev keberhasilan terapi, MESO
ilmu klinik farmasi dalam
praktik kefarmasian
Pelayanan informasi berbasis komunitas
Pelayanan informasi sediaan Promosi Kesehatan
farmasi dan alat kesehatan Dagusibu
Pembuatan dan
KETRAMPILAN KEFARMASIAN pengembangan sediaan R&D, Produksi, QC & QA
ketrampilan dalam farmasi
perancangan, pembuatan,
pendistribusian, penyiapan, Perencanaan, Pengadaan
peracikan, pencampuran Pengelolaan sediaan farmasi Penerimaan, Penyimpanan
& alat kesehatan Penyaluran, Pelaporan
sediaan steril, penyerahan
sedian farmasi, pemberian Penarikan, Pemusnahan
informasi terkait sediaan
farmasi dan alat kesehatan, Pelayanan resep
identifikasi, penetapan dan Pelayanan non resep/
pengelolaan masalah Pelayanan sediaan farmasi
Swamedikasi, Compounding (steril, non
penggunaan dan keamanan dan alat kesehatan
steril, sitostatika)
penggunaan obat, Monev keberhasilan terapi, MESO
pencegahan penyakit dan
promosi kesehatan
masyarakat Pelayanan informasi berbasis komunitas
Pelayanan informasi sediaan Promosi Kesehatan
farmasi dan alat kesehatan
Dagusibu
Soal penyimpanan sediaan Soal Perhitungan
farmasi/alkes Farmakokinetik

LANDASAN ILMIAH PRAKTEK KEFARMASIAN LANDASAN ILMIAH PRAKTEK


/ PRAKTEK DI PENGELOLAAN / PRAKTEK KEFARMASIAN
KEFARMASIAN DI (PBF/RS/APOTIK) KEFARMASIAN DI DI PELAYANAN
QC R&D (KLINIK)

SOCIAL, BEHAVIORAL & PHARMACEUTICAL CLINICAL SCIENCE –


PHARMACEUTICAL
ADMINISTRATION SCIENCE BIOMEDICAL SCIENCE
SCIENCE
TINJAUAN 2: DOMAIN KOMPETENSI

2. PENGETAHUAN
1. KOGNITIF (40- 3. KONATIF (10-
PROSEDURAL
50%) (35-45%) 15%)

• pengetahuan dan • pengetahuan • cara bersikap


pengembangan tentang prosedur dengan
kemampuan yang berlaku melibatkan
intelektual untuk dalam melakukan empati dalam
membangun tindakan menerapkan nilai-
kemampuan kefarmasian. nilai profesional
praktik pada praktik
kefarmasian. kefarmasian
TINJAUAN 2: DOMAIN KOMPETENSI
Contoh soal:
• Bagian penelitian dan pengembangan di industri farmasi melakukan uji stabilitas
dipercepat untuk produk tablet dengan bahan aktif asetosal 80 mg menggunakan
climatic chamber. Hasil pengujian pada bulan ketiga menunjukkan bau cuka setelah
blister dibuka. Hal ini disebabkan proses degradasi produk oleh reaksi tertentu.

• Apakah reaksi yang dimaksud?

KOGNITIF
pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual untuk
membangun kemampuan praktik kefarmasian
TINJAUAN 2: DOMAIN KOMPETENSI
Contoh soal:
• Seorang ibu datang ke apotek hendak menebus resep untuk anaknya yang berusia 7
tahun. Resep berisi sefradoksil sirup 125 mg per 5 mL, digunakan 2 kali 5 mL. Saat
penyerahan obat, apoteker memberikan informasi bahwa obat harus disimpan di lemari
pendingin dan memiliki batas waktu penyimpanan maksimum.

• Berapa lama waktu maksimum obat tersebut disimpan?

PENGETAHUAN PROSEDURAL

pengetahuan tentang prosedur yang berlaku dalam melakukan tindakan


kefarmasian
TINJAUAN 3: TINGKATAN PEMAHAMAN
PHARMACEUTICAL
RECALL OF REASONING
CALCULATION (20-
KNOWLEDGE (20-30%) ABILITY (40-45%)
30%)
• kemampuan • kemampuan • kemampuan untuk
mengingat item- melakukan memberikan
item spesifik dalam perhitungan yang landasan ilmiah
pengambilan dibutuhkan pada sebagai dasar dalam
keputusan/tindakan pembuatan, pengambilan
profesi penyiapan, keputusan/tindakan
peracikan, profesi
penyerahan,
penggunaan, dan
pengelolaan obat
TINJAUAN 3: TINGKATAN PEMAHAMAN
Contoh soal:
• Industri farmasi mengembangkan formula tablet ibuprofen 200mg menggunakan
metode kempa langsung. Hasil dari proses pengempaan menunjukkan adanya
capping pada tablet sehingga harus dilakukan reformulasi dengan meningkatkan salah
satu bahan yang memiliki karakteristik berdensitas ruahan kecil, mengalami deformasi
plastic saat pengempaan tablet yang menyebabkan terbentuknya interlocking dan
kompresibilitas dipengaruhi oleh kandungan lembab.

• Apakah bahan yang dimaksud?

RECALL OF KNOWLEDGE
kemampuan mengingat item-item spesifik dalam pengambilan
keputusan/tindakan profesi
TINJAUAN 3: TINGKATAN PEMAHAMAN
Contoh soal:
• Perempuan, 60 tahun, yang menderita diabetes melitus tipe 2 selama 10 tahun, datang
ke poli penyakit dalam dengan keluhan kebas dan panas sejak sebulan terakhir disertai
nyeri seperti tertusuk jarum di area kaki terutama pada malam hari. Kadar glukosa
darah puasa saat ini 170 mg/dL. Hasil diagnosis pasien mengalami diabetes neuropati.
Dengan kondisi tersebut, pasien memerlukan obat untuk mengatasi nyerinya

• Apakah obat yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien tersebut?

REASONING ABILITY
kemampuan untuk memberikan landasan ilmiah sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan/tindakan profesi
TINJAUAN 4: PRAKTIK KEFARMASIAN
1. PEMBUATAN DAN 2. PENGELOLAAN 4. PELAYANAN
PENGEMBANGAN SEDIAAN FARMASI DAN 3. PELAYANAN SEDIAAN INFORMASI SEDIAAN
FARMASI DAN ALAT
SEDIAAN FARMASI (25- ALAT KESEHATAN (15- FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN (25-35%) KESEHATAN (10-15%)
35%) 20%)
• kemampuan dalam • kemampuan dalam • kemampuan melakukan • kemampuan penelusuran
perancangan, pengelolaan sediaan pelayanan obat yang informasi, analisis,
pengembangan, farmasi dan alat kesehatan mencakup verifikasi evaluasi, pengorganisasian,
pembuatan, pengujian mulai dari pemilihan, administrasi, farmasetik komunikasi dan diseminasi
mutu dan penjaminan mutu perencanaan, pengadaan, dan klinik, identifikasi dan informasi tentang sediaan
sediaan farmasi (dosage penyimpanan, penyelesaian masalah farmasi dan alat kesehatan
form) serta peracikan dan pengamanan, penyaluran, terkait obat, rekomendasi secara akurat dan efektif
penyiapan sediaan serta penjaminan mutu pemilihan obat dan kepada individu dan
extemporare, dengan sediaan pengaturan pendosisan, masyarakat untuk
mempertimbangkan sifat • Kemampuan untuk penyerahan dan pemberian menjamin
fisikokimia bahan aktif dan menerapkan ketentuan informasi & edukasi terkait ketepatgunaannya,
bahan tambahan, aspek perundang-undangan & etik sediaan farmasi dan alat identifikasi masalah,
biofarmasetik, profesi dalam praktek kesehatan untuk menjamin perancangan strategi
farmakokinetik, kefarmasian efikasi dan keamanan intervensi/edukasi, dan
farmakodinamik, bentuk penggunaannya implementasi upaya
sediaan, rute pemakaian, pengelolaan penyakit dan
regulasi, persyaratan peningkatan kesehatan
standar, teknik pembuatan, masyarakat
sarana-prasana,
pengemasan, pelabelan,
penyediaan informasi
penggunaannya
TINJAUAN 4: PRAKTIK KEFARMASIAN
Pembuatan dan Pelayanan informasi
Pengelolaan sediaan Pelayanan sediaan farmasi
Pengembangan Sediaan sediaan farmasi dan alat
farmasi & alat kesehatan dan alat kesehatan
Farmasi kesehatan

Social, Behavioral &


Pharmaceutical Science Clinical Science – Biomedical Science
Administration

Pembuatan & Perencanaan


Pengembangan sediaan Pelayanan resep
Pengadaan
farmasi Pelayanan non
Penerimaan Pelayanan informasi
resep/swamedikasi
Penyimpanan berbasis komunitas
Compounding (steril, non
PPIC Penyaluran (PBF) Promosi Kesehatan
steril, sitostatika)
R&D Pelaporan Dagusibu
Monev keberhasilan terapi
Produksi Penarikan (industry/PBF)
MESO
QC & QA Pemusnahan
TINJAUAN 4: PRAKTIK KEFARMASIAN
Contoh soal:
• Pada proses pengujian keseragaman sediaan dilakukan oleh bagian pengawan mutu di
industri farmasi terhadap tablet metoprolol dengan kekuatan 50 mg dan bobot tablet
300 mg. Hasil pengujian pada 10 tablet menunjukkan rata-rata kadar adalah 99,7 +
0,35%, selanjutnya akan ditentukan nilai penerimaan.

• Berapa nilai penerimaan? PEMBUATAN DAN PENGEMBANGAN SEDIAAN FARMASI

kemampuan dalam perancangan, pengembangan, pembuatan,


pengujian mutu dan penjaminan mutu sediaan farmasi (dosage form)
serta peracikan dan penyiapan sediaan extemporare, dengan
mempertimbangkan sifat fisikokimia bahan aktif dan bahan
tambahan, aspek biofarmasetik, farmakokinetik, farmakodinamik,
bentuk sediaan, rute pemakaian, regulasi, persyaratan standar,
teknik pembuatan, sarana-prasana, pengemasan, pelabelan,
penyediaan informasi penggunaannya
TINJAUAN 4: PRAKTIK KEFARMASIAN
Contoh soal:
• Apoteker di apotek sedang menghitung jumlah tablet amoksisilin 500 mg yang perlu
dipesan untuk setiap periode triwulan. Dari data periode sebelumnya diketahui
penggunaan rata-rata sekitar 75 boks dengan waktu tunggu selama 2 hari dan stok
penyangga ditetapkan sebesar 10%. Saat ini masih terdapat sisa obat sebanyak 4 boks
@100 tablet. Dalam sebulan apotek buka selama 25 hari.

• Berapa boks yang perlu dipesan?

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

kemampuan dalam pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan mulai dari pemilihan,
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pengamanan, penyaluran, serta penjaminan
mutu sediaan
Kemampuan untuk menerapkan ketentuan perundang-undangan & etik profesi dalam
praktek kefarmasian
TINJAUAN 4: PRAKTIK KEFARMASIAN
Contoh soal:
• Apoteker di rumah sakit melakukan MESO pada pasien rawat jalan, seorang ibu
penderita hipertensi, saat melayani resep berisi kaptopril 25 mg yang diberikan sehari 2
x 1 tablet. Dari hasil wawancara diketahui tekanan darah pasien saat ini sudah
terkendali namun pasien mengeluh mengalami gangguan batuk kering. Apoteker
memastikan batuk tersebut diduga kuat sebagai efek samping dari obat dan perlu
dilakukan penggantian obat.

• Apakah obat pengganti yang tepat untuk pasien tersebut ?

PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

kemampuan melakukan pelayanan obat yang mencakup verifikasi administrasi,


farmasetik dan klinik, identifikasi dan penyelesaian masalah terkait obat,
rekomendasi pemilihan obat dan pengaturan pendosisan, penyerahan dan
pemberian informasi & edukasi terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk
menjamin efikasi dan keamanan penggunaannya
TINJAUAN 5: FARMAKOTERAPI

1 Gangguan kardiovaskuler (10-12%)


2 Penyakit Infeksi (20-25%)
3 Gangguan endokrin (5-10%)
4 Gangguan pernafasan (5-10%)
5 Gangguan saluran cerna (10-15%)
6 Gangguan renal, saluran kemih (5-8%)
7 Gangguan saraf & kesehatan jiwa (8-10%)
8 Gangguan tulang & persendian (8-10%)
9 Penyakit kulit (3-5%)
10 Gangguan Mata, Hidung, Telinga, & Tenggorokan (3-5%)
11 Gangguan onkologi, imunologi, nutrisi, kondisi gawat darurat, vaksin dan produk
biologi (8-10%)
TINJAUAN 5: FARMAKOTERAPI
Contoh soal:
• Pada akhir tahun, apoteker mengevaluasi prospek bisnis apotek yang dikelolanya
dengan melihat beberapa parameter misalnya return on investment (ROI). Dari data
pada tahun terakhir (angka dalam satuan ribu rupiah) diketahui sebagai berikut:

• Ekuitas Rp. 149.992 • Pembelian Rp. 756.336


• Total penjualan Rp. 1.111.418 • Persediaan akhir 231.698
• Persediaan awal Rp. 237.885 • Beban usaha Rp. 260.647

• Berapa % nilai ROI?


Tidak ada kelompoknya
Gangguan onkologi, imunologi, nutrisi, kondisi gawat darurat, vaksin dan
produk biologi
Catatan: di kata kunci ditambahkan keterangan : non farmakoterapi
TINJAUAN 6: PENYELESAIAN MASALAH KEFARMASIAN

Penggalian data & informasi (10-15%)

Analisis, interpretasi data & penetapan masalah (25-35%)

Penetapan penyelesaian masalah (25-35%)

Monitoring & evaluasi (10-15%)

Pencatatan & pelaporan (3-5%)


TINJAUAN 6: PENYELESAIAN MASALAH KEFARMASIAN
Contoh soal:
• Industri farmasi mengembangkan formula tablet ibuprofen 200mg menggunakan
metode kempa langsung. Hasil dari proses pengempaan menunjukkan adanya capping
pada tablet sehingga harus dilakukan reformulasi dengan meningkatkan salah satu
bahan yang memiliki karakteristik berdensitas ruahan kecil, mengalami deformasi
plastic saat pengempaan tablet yang menyebabkan terbentuknya interlocking dan
kompresibilitas dipengaruhi oleh kandungan lembab.

• Apakah bahan yang dimaksud?

Penggalian data & informasi


TINJAUAN 6: PENYELESAIAN MASALAH KEFARMASIAN
Contoh soal:
• Dokter di poliklinik mata meminta rekomendasi apoteker mengenai penggantian obat
untuk pasien perempuan 46 tahun yang menderita glaucoma sudut terbuka. Dokter
menyimpulkan penggunaan latanoprost 0,05% selama 4 bulan terakhir tidak efektif
mengurangi tekanan intraocular (TIO: 27 mmHg). Pasien juga menderita asma
sehingga obat pengganti harus mempertimbangkan kondisi penyakit pasien tersebut.

• Apakah obat yang direkomendasikan?

Penetapan penyelesaian masalah


TINJAUAN 6: PENYELESAIAN MASALAH KEFARMASIAN
Contoh soal:
• Pada akhir tahun, apoteker mengevaluasi prospek bisnis apotek yang dikelolanya
dengan melihat beberapa parameter misalnya return on investment (ROI). Dari data
pada tahun terakhir (angka dalam satuan ribu rupiah) diketahui sebagai berikut:

• Ekuitas Rp. 149.992 • Pembelian Rp. 756.336


• Total penjualan Rp. 1.111.418 • Persediaan akhir 231.698
• Persediaan awal Rp. 237.885 • Beban usaha Rp. 260.647

• Berapa % nilai ROI?

Monitoring & evaluasi

Anda mungkin juga menyukai