Anda di halaman 1dari 133

PEMBAHASAN TO 1

PSPA 16
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM SEMANGAT !!!!
No Soal Jawaban Pembahasan
1. Apoteker diindustri farmai akan a. Manager QC Sumber : CPOB, 2018
melakukan produksi tablet ibuprofen, b. Manager PPIC
penimbangan bahan baku ibuprofen c. Manager Produksi
dilakukan oleh operator penimbangan. d. Manager QA
Siapa yang bertanggung jawab dalam e. Manager RnD
proses tersebut ?

Anggita Mitra Lubis (19405021082)


2. Apoteker bagian QC melakukan uji a. 34,84 bulan 1 1 A0
t orde 0 = ( )
2 2 k
stabilitas dipercepat untuk tablet acetosal b. 43,48 bulan
1 100 mg
dengan bobot 100 mg per tablet. Diketahui c. 48,43 bulan = ( )
2 1,15 mg/bulan
kecepatan degradasi obat acetosal 1,15 d. 86,95 bulan
1
mg/bulan dan mengikuti orde nol. e. 95,86 bulan = (86,96 bulan)
2
Berapakah waktu paruh obat tersebut? = 43,48 bulan
Anggita Mitra Lubis (19405021082)
No Soal Jawaban Pembahasan
3. Apoteker dibagian RnD industry farmasi a. Kekerasan
melakukan pengembangan sediaan tablet b. Kerapuhan
karbimazole 5 mg dengan penggunaan bahan c. Keseragaman
pelicin yang berlebih sehingga mempengaruhi kandungan
karakteristik fisiknya. Apakah karakteristik fisik d. Waktu hancur
yang dipengaruhi ? e. Keragaman bobot

Sumber :(Lachman, dkk. 1994) Teori dan Praktek


Farmasi Industri II. Hal 653.
Anggita Mitra Lubis (19405021082)
4. Apoteker di apotek sedang melakukan analisa A.3,9 tahun Keuntungan = 72.000.000 – ppn 10%
keuangan terhadap apotek milik pribadi dengan B.3,5 tahun = 64.800.000
modal awal 250.000.000 diketahui keuntungan pada C.3,2 tahun
tahun pertama sebesar Rp72.000.000,- belum D.3,1 tahun Investasi awal
Payback Periode = x 1 tahun
tetrmasuk PPN 10% . berapakah Pay back Periode E. 3,0 tahun Arus kas
untuk apoeker tersebut ?
250.000.000
= x 1 tahun
64.800.000

= 3,85 ~ 3,9 tahun

Fitria Utami (19405021083)


Apoteker di industri farmasi akan memproduksi A.Validasi produksi
5. tablet ibuprofen. Area produksi telah digunakan B.Validasi peralatan
untuk produksi parasetamol sehingga perlu C.validasi metode
dilakukan pembersihan alat agar tidak terjadi analisis
kontaminasi silang. Apakah jenis validasi yang D. validasi
perlu dilakukan ? pembersihan
E.validasi proses

Sumber : Petunjuk operasional penerapan jilid I,


Badan Pengawas Obat dan Makanan
Fitria Utami (19405021083)

Apoteker di RS sedang melakukan visit pada pasien A.Fenelzin


6. perempuan (30 tahun) yang sedang hamil 15 B.Sertralin
minggu dan mengalami depresi. Antidepresan C.Fenlavaxin
apakah yang di rekomendasikan pada pasien D.Amitriptilin
tersebut ? E.Duloxetin

Sumber : Medscape
Fitria Utami (19405021083)
7. Apoteker di RS sedang melakukan KIE atas resep a. TDF +3TC+LPV/r
pasien perempuan (31 tahun), penderita HIV AIDS b. TDF+3TC+EFV
selama 2 tahun yang sedang hamil 3 minggu. Resep c. ZDV+3TC+EFV
tersebut berisi 3 kombinasi ARV yang d. ZDV+3TC+LPV/r
direkomendasikan pada kehamilan. Kombinasi e. ZDV+FTC+NVP
obat apakah yang diberikan kepada pasien
tersebut ?

Sumber :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pengobatan Antiretroviral

Jeshi Gecka (19405021084)


8. Apoteker di RS sedang melakukan visite pada a. Zidovudin
pasien HIV yang baru saja melahirkan. Dokter telah b. Amoksisilin
memberikan antibiotik profilaksis untuk bayi yang c. Tetrasiklin
baru saja dilahirkan tersebut sebagai program d. Sefadroksil
mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi. Apakah e. Ampisilin
obat yang dimaksud ?
Sumber :
Dipiro X tahun 2017 (halaman 2019)

Jeshi Gecka (19405021084)


9 Apoteker di RS sedang melakukan skrining resep a. Kotrimoksazol
atas bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi b. Amoksisilin
HIV. Bayi tersebut telah mendapatkan Zidovudin c. Tetrasiklin
mulai usia hari pertama sampai usia 6 minggu. Saat d. Sefadroksil
ini dokter memberikan terapi profilaksis lanjutan. e. Ampisilin
Apakah obat yang di maksud ?

Sumber :
Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV
dan Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa,
tahun 2011

Jeshi Gecka (19405021084)


10 Apoteker di RS sedang melakukan visit pada pasien A. Tetrahidrozolin
laki-laki (45 tahun) yang mengalami glaucoma HCL
sudut terbuka dengan gejala awal berupa gangguan B. Timolol maleat
poenglihatan. Pasien memiliki riwayat DM tipe 2 C. Pilocarpin
selama 5 tahun. Dokter telah memberikan obat tetes D. Manitol
mata pada pasien tersebut. Apakah obat yang E. Lantanoprost
dimaksud ?
Sumber : Dipiro ed.X, hal 1512
Veriza Aprilita (19405021085)
11 Seorang laki-laki membawa anaknya (laki-laki, usia A.BAL
5 tahun) ke UGD rumah sakit karena telah B.Dimercaprol
mengalami gejala keracunan. Diagnosa dokter C.DMSA
adalah pasien mengalami keracunan timah hitam D.D-phenisilamin
(timbal) akut yang parah dengan Enchepalopati. E.DMPS
Dokter meminta apoteker untuk menyiapkan
antidote yang tepat untuk pasien. Apakah antidote
yang disiapkan untuk pasien.
Sumber : PIONAS
Veriza Aprilita (19405021085)

12 Seorang perempuan (28 tahun) penderita TB paru A.INH Streptomisin dikontraindikasikan pada ibu hamil
saat ini sedang hamil 10 minggu dating ke apotek B.Rimfapisin karena dapat menembus sawar plasenta dan
untuk berkonsultasi dengan apoteker. Dokter telah C.Pirazinamid menyebabkan ototoksisitas pada bayi. Streptomisin
memberikan resep kombinasi OAT pada pasien D.Ethambutol untuk ibu hamil termasuk kategori D.
tersebut. Pasien menanyakan tentang keamanan E.Streptomisin
obat yang diterimanya, apoteker mengatakan obat Pregnancy Considerations Streptomycin crosses
yang di kontra indikasikan pada kehamilan tidak the placenta. Many case reports of hearing
diberikan oleh dokter. Apakah OAT yang impairment in children exposed in utero have been
dimaksud? published. Impairment has ranged from mild
hearing loss to bilateral deafness. Because of
several reports of total irreversible bilateral
congenital deafness in children whose mothers
received streptomycin during pregnancy, the
manufacturer classifies streptomycin as pregnancy
risk factor D.
Sumber : (DIH)

Veriza Aprilita (19405021085)

13 Apoteker sedang melakukan visit pada pasien laki- A. INH,


laki (48 tahun) penderita TB paru. Pasien memiliki Pirazinamid dan
riwayat penyakit gagal ginjal selama 1 tahun ( Cl.Cr Ethambutol
saat ini : 45ml/menit ) dokter telah memberikan B. INH,
OAT yang tepat pada pasien tersebut apakah OAT Rifampisin dan
yang dimaksud ? Pirazinamid
C. Rifampisin,
Pirazinamid,
Ethambutol Sumber : MENKES RI, Nomor
D. .Rifampisin, 364/MENKES/SK/V/2009, Tentang Pedoman
Pirazinamid dan Penanggulangan Tuberkulosis (TB)
Streptomisin
E. Pirazinamid, (Mita Aryani 19405021086)
Ethambutol dna
streptomisin
14 Apoteker di RS sedang melakukan monitoring efek a. urin berwarna
samping obat pasien perempuan (30 tahun), merah dan
penderita TB baru, yang telah menjalani pasien
pengobatan dengan OAT selama 1 bulan. Apoteker mengalami
menetapkan satu efek samping obat atau kondisi neuropati
Sumber :
tertentu yang mengakibatkan semua OAT harus b. pasien
MENKES RI, Nomor 364/MENKES/SK/V/2009,
dihentikan penggunaannya. Apakah efek samping mengalami
Tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis
atau kondisi yang dimaksud ? gangguan
(TB)
penglihatan dan
pendangaran
(Mita Aryani 19405021086)
c. pasien memiliki
riwayat diabetes/
HIV-AIDS
d. Kadar SGPT
dan SGOT
pasien
meningkat
lebih dari 3
kali.
e. Pasien sedang
hamil atau
menggunakan
kontrasepsi oral.
15 Apoteker di RS sedang melakukan visit pada pasien a. INH dan
laki-laki (45 tahun) yang mengalami TB paru serta Rifampisin
hepatitis akut dengan gejala hampir semua bagian b. Rifampisin dan
tubuh terlihat kekuningan. Dokter telah Pirazinamid
memberikan dua OAT selama 3 bulan sampai c. INH dan Sumber : MENKES RI, Nomor
hepatitis pasien sembuh. Apakah OAT yang Pirazinamid 364/MENKES/SK/V/2009, Tentang Pedoman
dimaksud ? d. Ethambutol dan Penanggulangan Tuberkulosis (TB).
Pirazinamid
e. Ethambutol (Mita Aryani 19405021086)
dan
streptomisin
16 Apoteker di RS sedang melakukan visite pada A. Agonis Reseptor
pasien laki-laki (59 tahun) penderita glaucoma Asetilkolin
sudut terbuka, pasien memiliki riwayat penyakit muskarinik
angina pectoris selama 3 tahun. Dokter telah B. Agonis reseptor
meresapkan tetes mata timolol maleat 0,5 % alpa adrenergic
(S1dd1gtt). Bagaimanakah mekanisme aksi obat C. Analog
tersebut? prostaglandin alpa
D. Inhibitor enzim
carbonic anhidrase
E. antagonis reseptor
beta adrenergic

Sumber : Dipiro ed. X, hal 1515


Nanda Nilasari (19405021087)
17. Apoteker di RS sedang melakukan visit pada pasien A.Lantanoprost
laki-laki 55 tahun, penderita glaucoma sudut B.pilocarpin
terbuka dan telah diberikan obat oleh dokter berupa C.Karbakol
tetes mata timolol 0,5% (S.1.dd.1gtt) selama 2 D.Brinzolamid
minggu. Dokter telah memberikan obat pengganti E.Brimonidin
karena obat sebelumnya tidak mampu mengurangi
gejala glaucoma yang dialami pasien. Apakah obat
yang dimaksud ?

Sumber : Dipiro ed. X, hal 1512


Nanda Nilasari (19405021087)
18 Apoteker di puskesmas sedang melakukan KIE A.1 bulan
pada keluarga pasien TB aktif anak (laki-laki, usia 9 B.2 bulan
tahun ) . pasien diberikan INH, Rifampisin, dan C.3 bulan
pirazinamid pada fase intensif. Berapa lamakah D.4 bulan
pengobatan fase intensif tersebut E.6 bulan
direkomendasikan?

sumber : NOMOR 364/MENKES/SK/V/2009 ,


PEDOMAN PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS (TB)
Nanda Nilasari (19405021087)
19 Seorang perempuan (32 tahun) yang sedang hamil 5 a. troglitazon Dipiro X hal 1156
bulan datang ke apotek untuk konsultasi dengan b. glimepiride
apoteker. Pasien ini mengalami diabetes gestational c. acarbose
(GDS 250 mg/dl dan GDP 200mg/dl) dokter telah d. respaglinide
memberikan obat untuk mengemdalikan kadar gula e. Insulin
darahnya. Apakah obat yang dimaksud ?

Widia Astuti (19405021088)


20 Apoteker di RS sedang melakukan pelayanan atas a. Sefixime Konsesus Infeksi saluran Kemih pada Anak hal.
resep pasien anak perempuan (2 tahun) penderita b. azitromisin 13-14
ISK. Sebelumnya pasien telah menerima c. levofloxasin
kotrimoksazole. Namun kembali ke rumah sakit d. klaritromisin
karena kondisinya tidak lebih baik. Dokter telah e. Seftazidim
memberikan antibiotik pengganti untuk pasien
tersebut. Apakah antibiotik yang dimaksud ?

Widia Astuti (19405021088)


21 apoteker sedang melakukan visite bersama dokter a. Propanolol
pada pasien perempuan (35 tahun) penderita b. Esmolol
hipertiroid ( T4 total : 21 Mikrogram/dl dan T3 total c. Nadolol
: 400 ng/dl) beberapa gejala klinik yang masih d. Klonidine
terlihat adalah palpitasi, telapak tangan basah, e. Diltiazem
tremor, dan diare. Apakah obat yang tepat Dipiro X hal. 1194
direkomendasikan untuk meredakan gejala tremor
dan palpitasi pasien tersebut ?

Widia Astuti (19405021088)


22 Apoteker di IGD RS sedang melakukan visite a. saat ini juga Pemberian aspirin tidak boleh kurang dari 24 jam
pasien laki-laki yang mengalami stroke iskemik b. jam 15.00 setelah pemberian rTPA karena dapat
akut. Serangan terjadi 1 jam yang lalu (jam 13.00). c. jam 18.00 meningkatkan resiko pendarahan.
dokter telah memberikan alteplase untuk pasien, d. Hari berikutnya
juga meresepkan aspirin 80 mg (2 kali sehari). jam 14.00
Apakah informasi yang tepat diberikan terkait e. Dua hari berikutnya
penggunaan obat tersebut? jam 14.00

Sumber : Dipiro ed. 10 hal 265


Dian Bekti M (19405021089)
23 Apoteker di RS sedang melakukan visite pada a. Fluoksetin
pasien laki-laki (40 tahun) penderita migraine berat. b. Amitriptilin
Sebelumnya dokter telah meresepkan sumatriptan c. Propranolol
untuk profilaksis migraine, namun ternyata pasien d. Asam Valproat
juga mengalami insomnia, sehingga dokter e. Verapamil
memberikan terapi tambahan untuk profilaksis
migrainenya. Apakah obat yang dimaksud?

Sumber : Dipiro ed. 10 hal 934


Dian Bekti M (19405021089)

24 Apoteker di RS sedang melakukan visite pada a. diazepam


pasien perempuan (28 tahun) yang sedang hamil 8 b. fenitoin
bulan dengan tekanan darah 170/110 mmHg, serta c. gabapentin
terdapat protein di urin (++). Dokter mendiagnosis d. magnesium sulfat
pasien mengalami pre-eklampsia dan telah e. lamotrigin
memberikan injeksi untuk mengatasinya. Injeksi
apakah yang dimaksud?

Dipiro ed. 10 hal 1233


Dian Bekti M (19405021089)
25 Apoteker di RS sedang melakukan visite pada a. Pioglitazon
perempuan (55) penderita DM TIPE 2 selama 10 b. Sintagliptin
th. Pasien telah rtin menggunakan metformin dan c. Acarbose
glibenklamid. Saat ini kadar glukosa darah pasien d. Insulin
tidak terkendali (GDS 280 mg/dl, HBA1C 9.5%). e. Repaglinide
Dokterbtelah menambahkan injeksi unutk
mengendalikan KGD nya. Apakah obat yang
dimaksud?
Siti Munawaroh ( 19405021090)

26 Apoteker di RS sedang melakukan monitoring a. T4 dan TRH


efektifitas terapi pada pasien perempuan(38 tahun) B.T4 dan TSH
penderita hypertiroid yag telah menggunakan tablet C. T3 dan T4
PTU 100 mg (3 kali sehari) selama 1 buln dengan D. TRH dan TSH
mengamati data laboratorium pasien. Apakah data e. T3 dan TRH
laboratorium yang di moitor?

Siti Munawaroh ( 19405021090)


27 Apoteker di RS sedang melakukan visite pada a. Alendronat
pasien perempuan (58 tahun) penderita osteoporosis b. Metotreksat
dengan sedikit fraktur pada tulang yang juga c. Kalcilonoin
memiliki riwayat penyakit kanker payudara. Dokter d. Raloksifen
telah meresepkan suplemen calcium dan vit D dan e. Tamoxifen
juga obat untuk menghambat resorbsi tulng pasien.
Apakah obat yag dimaksud ?
Siti Munawaroh ( 19405021090)
28 Apoteker di puskesmas sedang melakukan KIE a. Ethambutol
pada pasien perempuan yang mengalami infeksi b. Klotrimoksazol
saluran kemih dengan gejala nyeri perut bagian c. Siprofloksasin
bawah. Rasa terbakar pada saat buang air kecil. d. Ko-amoxsiklav
Dokter telah meresepkan antibiotik yang aman e. Tetrasiklin
karena pasien saat ini sedang hamil trimester
ketiga. Apakah obat yang dimaksud ?

Sumber : Dipiro X

Rizka Rahmawati (19405021091)

29 Apoteker di Puskesmas akan menyerahkan obat a. Natrium naproksen


pada pasien perempuan (26 tahun) penderita b. Kalium diklofenak
migrain sedang yang sebelumnya telah c. Sumatriptan
mengkonsumsi kombinasi paracetamol, aspirin, dan d. Ibu profen
kafein. Karena gejala migrain tidak berkurang maka e. Ketorolac
dokter telah meresepkan obat penggantinya.
Apakah obat yang dimaksud ?
Konsensus Nasional III Diagnostik dan
Penatalaksanaan Nyeri Kepala. Kelompok Studi
Nyeri Kepala PERDOSSI, 2010.

Rizka Rahmawati ( 19405021091)

30 Apoteker di RS sedang melakukan visite pada a. Morphin


pasien perempuan (45 tahun) penderita kanker b. Ibu profen
mulut dengan rasa nyeri yang menjalar ke c. Asetaminofen
punggung (skala 7/10). Nilai CD4 pasien saat ini d. Codein
adalah 400. Dokter telah meresepkan analgetik e. Ketorolak
untuk mengurangi nyeri hebat yang dirasakan
pasien. Apakah analgetik yang dimaksud ?

Kemenkes RI, 2017


Rizka Rahmawati (1940502109)

31 Seorang laki – laki (45 tahun) datang ke apotek a. Efek Toleransi


untuk berkonsultasi dengan apoteker terkait obat b. Efek hyperalgesia
tramadol yang rutin dikonsumsi untuk c. Efek adiksi
menghilangkan gejala nyeri karena penyakit tumor d. Efek pseudoadiksi
yang dideritanya. Pasien merasa obat sudah tidak e. Efek sensitisasi
memberikan efek terapinya lagi dengan dosis yang
biasa diminum. Efek apakah yang di alami pasien ?
(Noviani dan Nurilawati, 2017)

Ayu Futuhatul Mutiah (19405021091)


32 Apoteker di RSJ sedang melakukan visite pada a. Klorpromazin
pasien laki – laki (38 tahun) penderita b. Olanzapin
schizophrenia yang sudah diterapi dengan c. Klozapin
risperidone. Pasien tidak menunjukan perbaikan d. Haloperidol
kondisi/ gejala, bahkan menunjukkan gejala ingin e. Aprazolam
bunuh diri. Dokter telah mengganti obat untuk
mengatasi gejala tersebut. apakah obat yang
dimaksud?

(Dipiro, 2010)

Ayu Futuhatul Mutiah (19405021091)


33 Apoteker di apotek menerima resep berikut ini : a. 3 kali sehari 5,0 ml Dosis pada resep amoksisilin 1x : 50 mg
R/ Amoksisilin 250 b. 3 kali sehari 7,5 ml Dosis sediaan sirup amoksisilin: 125 mg
m.f pulv dtd X c. 3 kali sehari 10 ml Sehingga :
S 3 dd 1 pulv d. 3 kali sehari 15 ml 250 mg
x 5 ml = 10 ml
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak dapat e. 3 kali sehari 20 ml 125 mg
meminum obat puyer dan minta diganti sirup.
Sediaan syrup Amoksisilin yang tersedia di apotek Aturan pakai pada resep S 3 dd 1 pulv = 3 kali
memiliki kekuatan sediaan 125 mg/ 5 ml. Sebagai sehari 10 ml
apoteker tentukan signa penggantian bentuk sediaan
obat tersebut?
Ayu Futuhatul Mutiah (19405021091)
34 Apoteker di apotek melakukan pengadaan obat a. 1 tahun
halloperidol dan amitriptilin. Setelah barang datang, b. 2 tahun
apoteker melakukan pengarsipan dengan c. 3 tahun
menggabungkan surat pesanan dan faktur d. 4 tahun
pembelian. Berapa lama dokumen tersebut e. 5 tahun
disimpan?

Berdasarkan Peraturan BPOM No. 28 tahun 2018


tentang Pedoman pengelolaan obat-obat tertentu,
bahwa dokumen untuk obat2 tertentu di simpan
minimal 1 tahun setelah kadaluarsa.

Mella Dwi K (19405021093)

35 Apoteker bagian produksi hendak memproduksi a. A


vaksin tetanus dalam sediaan vial. Proses sterilisasi b. B
akhir dengan metode filtrasi dilakukan pada kondisi c. C
tertutup. Proses tersebut dilakukan pada ruangan d. D
tipe kelas ? e. E

Berdasarkan peraturan BPOM No. 34 tahun 2018


tentang pedoman CPOB pada ANNEX 1
pembuatan produk steril, untuk produk yang di
sterilisasi akhir hendaklan dilakukan minimal
dikelas C.
Mella Dwi K (19405021093)

36 Apoteker bagian R&D di industri farmasi sedang a. Kempa langsung


mengembangkan formula tablet spironolakton 25 b. Granulasi basah
mg dengan bobot tablet 200 mg. Data preformulasi c. Granulasi kering
menunjukkan sifat zat aktif diketahui mudah d. Semprot kering
mengalir dan memiliki kompresibilitas baik, namun Intragranulasi
mudah terhidrolisis oleh adanya air. Apakah metode
pembuatan tablet yng tepat yang digunakan?

Fatmawaty., dkk, Teknologi sediaan farmasi tahun


2015.

Mella Dwi K (19405021093)


37 Seorang pasien datang ke apotek untuk menebus a. Hipoglikemi
sisa resep yang sudah pernah ditebus seorang pasien b. Hipertensi
untuk pengobatan pasca operasi yaitu ketorolac, c. Hipotensi
setelah digali informasi pasien tersebut menderita d. Hipotermi
peptic ulcer. Apakah efek samping obat tersebut ? e. Perdarahan

Sumber :
https://reference.medscape.com/drug/ketorolac-
343292#5

Rhiza Ainur R (19405021094)


38 Apoteker dibagian R&D akan melakukan uji a. Alat Type 1
disolusi terbanding pada tablet metformin HCl 500 b. Alat Type 2
mg. Alat tipe berapa yang sesuai untuk uji disolusi c. Alat Type 3
obat tersebut ? d. Alat Type 4
e. Alat Type 5

(Sumber : Farmakope Indonesia Jilid V edisi 1, hal


849)

Rhiza Ainur R (19405021094)


39 Apoteker dibagian R&D akan melakukan uji a. Larutan HCl pH 1,0;
disolusi terbanding pada tablet metformin HCl 500 dapar sitrat pH
mg dengan metode dayung dengan kecepatan 50 4,3;dapar fosfat
rpm dalam berbagai media disolusi. Media apakah pH6,6
yang sesuai untuk pengujian? b. Larutan HCl pH1,5;
dapar sitrat pH 4,4;
dapar fosfat pH 6,7
c. Larutan HCl pH
1,8; dapar sitrat pH
4,5;dapar fosfat
pH6,8
d. Larutan HCl pH 1,9;
dapar sitrat pH
4,6;dapar fosfat pH (Sumber : BPOM NOMOR : HK .00.05.3.1818
6,9 TENTANG PEDOMAN UJI BIOEKIVALENSI)
e. Larutan HCl pH 2,0;
dapar sitrat pH Rhiza Ainur R (19405021094)
4,7;dapar fosfat pH
7,0

40 Apoteker dibagian R&D akan melakukan uji a. 0,30,60 menit


disolusi terbanding pada tablet metformin HCl b. 0,15,30,60 menit
500mg extended release dengan metode dayung c. 0,15,30,45,60 menit
dengan kecepatan 50 rpm dalam berbagai media d. 15,30,45,60 menit
disolusi. Berapakah waktu-waktu pengambilan e. 10,15,30,45,60 menit
sampel untuk uji disolusi tersebut?

Sumber : PER KBPOM RI No 00.05.3.1818


tentang Pedoman Uji Bioekivalensi

Riana Azummi (19405021095)


41 Apoteker dibagian R&D akan melakukan uji a. 3 dosis obat
disolusi terbanding pada tablet metformin HCl b. 5 dosis obat
500mg extended release dengan metode dayung c. 7 dosis obat
dengan kecepatan 50 rpm dalam berbagai media d. 10 dosis obat
disolusi. Berapakah minimal produk obat yang e. 12 dosis obat
dilakukan pengujian?

Sumber : PER KBPOM RI No 00.05.3.1818


tentang Pedoman Uji Bioekivalensi

Riana Azummi (19405021095)


42 Seorang pasien mengeluhkan demam dan nyeri saat
a.Terapi
berkencing selama 3 hari. Dokter mendiagnosis kontrimoxazole
pasien mengalami infeksi saluran kemih dan terlalu lama
meresepkan obat sebagai berikut b. Dosis kontrimoxazole
R/ paracetamol 500mg No. X S bdd 1 tab kurang
Kontrimoxazole forte No. XXX S bdd 1 tab c. Terdapa indikasi
tanpa obat
Sebagai apoteker permasalahan yang terdapat d. Terdapat obat tanpa (Musdalipah, 2018)
didalam resep tersebut? indikasi
e. Polifarmasi Pada literatur tertulis durasi pengobatannya 14hari,
sedangkan pada resep durasinya untuk 15hari.
Sehingga bisa disimpulkan jika terapi
kontrimoxazole terlalu lama

Riana Azummi (19405021095)


43 Apoteker melakukan visite kepada pasien rawat a. Stavudin
inap dengan diagnosa HIV. Pada saat visit pasien b. Lamivudin
mengeluhkan lemas, dan mata berkunang-kunang. c. Tenofovir
Dari hasil studi apoteker menyimpulkan bahwa d. Efavirens
pasien anemia karena adanya efek samping dari e. Zidovudine
penggunaan obat HIV. Obat apakah yang dapat
menyebabkan kondisi tersebut?

(Medscape)
Wilantika (19405021096)
44 Apoteker akan melakukan pengadaan untuk a. 1 1. Cefadroxil, salbutamol = 1 surat pesanan
beberapa obat yang akan dibeli: Cefadroxil, rhinos b. 2 regular. Salbutamol termasuk dalam DOWA 1
(loratadine dan pseudoefedrin), diazepam, c. 3 menurut Menkes RI
salbutamol dan kodein. Berapakah surat pesanan d. 4 No.347/Menkes/SK/V/1990.
yang dibuat? e. 5
2. Rhinos (mengandung loratadin dan
pseudoefedrin) = 1 surat pesanan precursor
(pseudoefedrin termasuk precursor). Sumber
peraturan BPOM No.4 tahun 2018 tentang
pengawasan pengelolaan obat, bahan obat,
narkotika, psikotropika dan precursor farmasi
di fasilitas pelayanan kefarmasian.

3. Diazepam = 1 surat pesanan psikotropika


(Menkes RI No. 49 tahun 2018 tentang
Penetapan dan Perubahan Penggolongan
Psikotropika )

4. Codein = 1 surat pesanan obat narkotika


(Menkes RI No.7 tahun 2018 tentang
perubahan penggolongan Narkotika)

Total surat pesanan yang harus disediakan = 4 surat


pesanan (D)

Wilantika (19405021096)
45 Seorang perempuan (40 tahun) menderita Diabetes a. Metformin
Mellitus Tipe II memeriksakan dirinya ke dokter b. Insulin
spesialis penyakit dalam disuatu rumah sakit. c. Glibenclamide
Pasien diketahui sedang dalam kondisi hamil. d. Akarbose
Dokter meminta saran kepada apoteker untuk e. Glikazid
pengobatan pasien. Sebagai apoteker obat apakah
yang tepat untuk pasien tersebut?

Gestational Diabetes Mellitus By Karen L Whalen


and and James R. Taylor, Journal PSAP 2017
Wilantika (19405021096)

46 Seorang perempuan dating ke apotek untuk a. Hari pertama


menebus resep : R/ Andalan pil KB No. 1 haid
S 1 dd 1 tab b. Hari ketujuh haid
Apakah informasi yang tepat disampaikan oleh c. Hari terakhir haid
apoteker terkait aturan yang tepat untuk pertama d. Hari pertama
kali meminum obat tersebut ? setelah haid
e. Hari ketujuh
setlah haid

(Dipiro X, hal 1254)


Henny Kurniasih (19405021097)
47 Seorang pasien dating ke apotek mengeluhkan mual a. 5 tablet
muntah sejak pagi tadi. Oleh apoteker diberikan b. 7 tablet
metoklopramid. Berapakah maksimal pemberian c. 10 tablet
obat metoklopramid tanpa resep yang d. 20 tablet
diperbolehkan ? e. 30 tablet

Literatur : OWA No. 1 SK Menkes No.


347/Menkes/SK/VII/1990

Henny Kurniasih (19405021097)

48 Seorang perempuan (40 tahun) dating ke rumah a. Piridoksin Literatur : Dipiro X, hal 1605
sakit untuk control kehamilannnya di dokter b. Thiamin
spesialis kandungsan, pasien mengeluhkan lelah, c. Asam folat
letih, dan pusing. Dokter mendiagnosa bahwa d. Zat besi
pasien mengalami anemia. Dokter meminta saran e. Metoklopramid
kepada apoteker untuk pengobatan kondisi pasien,
sebagai apoteker obat apakah yang tepat untuk
kondisi tersebut?

Henny Kurniasih (19405021097)


49 Seorang perempuan (65 tahun, BB 50kg )dibawa ke a. 0,14 g Dosis awal = 140 mg x 50 kg
UGD dengan mengeluhkan mual, muntah, pusing, b. 1,40 g = 7,00 gram
dan sakit perut. Pasien mengalami gejala tersebut c. 2,80 g
setelah mengkonsumsi parasetamol 20 tablet dalam d. 5,60 g
percobaan bunuh diri. Apoteker merekomendasikan e. 7,00 g Suwarti (19405021098)
untuk memberikan N-Acetylcystein sebagai
antidote (140mg/kgBB). Berapakah dosis awal
(Loading dose) yang diberikan utuk pasien
tersebut?

50 Apoteker di Rumah Sakit akan melaporkan a. Fentanyl UU no.35 Tahun 2009 ---Penggolongan Narkotik
beberapa obat narkotik dan psikotropika secara 0,05mg/ml dan dan psikotropika
berkala tiap bulan melalui sistem SINAP : Actazolam 0,5 mg
no Nama Obat Sisa Obat tablet PMK mo.44 Tahun 2019---Penggolongan
1 Fentanyl 0,05mg/ml 10ml 10 vial b. Fentanyl Narkotika
injeksi 0,05mg/ml dan
2 Actazolam 0,5mg tablet 20 tablet Alprazolam 0,25
3 Alprazolam 0,25mg tablet 10 tablet mg tablet
4 Alprazolam 0,5mg tablet 15 tablet c. Fentanyl
5 Clopedin 50mg/ml 2 ml 15 vial 0,05mg/ml dan Suwarti (19405021098)
injeksi Alprazolam 0,5 mg
6 Braxidin tablet 6 tablet tablet
Berdasarkan data obat diatas, manakah yang d. Fentanyl
termasuk dalam pelaporan SINAP untuk golongan 0,05mg/ml dan
Narkotika? Clopedin 50
mg/ml
e. Fentanyl
0,05mg/ml dan
Braxidin tablet

51 Seorang perempuan (40tahun, hamil) datang ke a. Tretinoin Medscape,


Rumah Sakit untuk memeriksakan kulitnya yang b. Adapalene Tazarotene : kontraindikasi untuk ibu hamil.
berjerawat dan sudah ada inflamasinya kepada c. Tazarotene Agen Retinoid : Tretinoin,Adapalene, Tazarotene
dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Dokter d. Benzoyl
merekomendasikan pemberian agen retinoid. Untuk peroxide Suwarti (19405021098)
memastikan keamanannya dokter menanyakan e. Sulfur
kepada apoteker agen retinoid yang
dikontraindikasikan untuk wanita hamil. Apakah
agen retinoid yang dikontraindikasikan untuk
pasien tersebut?

52 Seorang laki-laki berusia 55 tahun, BB 70 kg a. N-acetylsistein MEDSCAPE (ANTIDOTUM)


dilariakan UGD ke rumah sakit mengalami kondisi b. Diazepam
kejang, kebingungan, bahkan setelah beberapa saat c. Charcoal
pasien koma. Pasien mengalami geejala tersebut d. Piridoksin
setelah mengkonsumsi isoniazid 6 tablet 30 menit e. esmolol
yang lalu karena merasa putus asa dengan sakit
tuberculosis yang dideritanya. Setelah dilakukan
pemeriksaan pasien juga mengalami laktat asidosis.
Antidotum apakah yang tepat disarankan oleh
apoteker untuk pasie tersebut?

Yeti Purwito Sari (19405021099)

53 Apoteker Penanggung Jawab (APA) sedang a. 210 tablet 30x7+20 (safety stock)+(30x2) leadtime-21 (sisa
menghitung perencanaan jumlah kebutuhan tablet b. 269 tablet stok) = 269
Dexamethason 0.5 mg. Rata-rata penggunaan obat c. 270 tablet
perhari 30 tablet. Waktu tunggu adalah 2 hari. d. 290 tablet
Safety stock 20 tablet. Sisa obat pada minggu e. 350 tablet
sebelumnyasebanyak 21 tablet. Berapakah tablet
dexamethasone 0.5 mg yang harus dipesan
Apoteker tiap minggu? Yeti Purwito Sari (19405021099)
54 Seorang laki-laki berusia 55 tahun, BB 70 kg a. N-acetylsistein MEDSCAPE
dilarikan ke UGD rumah sakitmengalami kondisi dan pralidoksin (ANTIDOTUM)
kram perut, berkeringat, muntah, mengeluarkan b. Diazeoam dan
banyak ludah. Pasien mengalami gejala tersebut atropine
setelah mengkonsumsi karbamat 1 botol dalam c. Physostigmin
percobaan buuh diri 30 meniy yang lalu. Antidotum dan esmolol
apakah yang tepat disarankan oleh apoteker untuk d. Atropin dan
pasie tersebut? pralidoxin
e. Esmolol dan
diazepam Yeti Purwito Sari (19405021099)

55 55. Seorang laki-laki berusia 25 tahun, BB 50 kg a. N-acetylcystein


dilarikan ke UGD suatu rumah sakit mengalami b. Diazepam
kondisi tidak sadarkan diri dengan mata melebar, c. Physostigmine
tekanan darah 150/100 mmHg. Pasien mengalami d. Phentolamine
gejala terebut setelah mengkonsumsi injeksi cocaine e. Esmolol
yang dikombinasikan dengan etanol. Antidotum
apakah yang tepat disarankan oleh apoteker untuk
pasien tersebut ?

Laila Nugraini (19405021100)


56 Seorang perempuan (65 tahun, BB 50 kg) dilarikan a. N-acetylcystein
ke UGD suatu rumah sakit mengalami pendarahan b. Kalsium klorida
hebat. Pasien mengalami gejala tersebut setelah c. Physostigmine
mengkonsumsi warfarin 10 tablet dalam percoaan d. Phytonadione
bunuh diri. Antidotum apakah yang tepat e. Kalsium glukonat
disarankan oleh apoteker untuk pasien tersebut ?

Jawaban : d. Phytonadione

(Clinical Toxicology, 2014)


Laila Nugraini (19405021100)

57 Seorang perempuan (65 tahun. BB 50 kg) dibawa a. N-acetylcystein


ke UGD dengan keluhan mual, muntah, pusing dan b. Kalsium klorida
sakit perut. Pasien mengalami gejala tersebut c. Physostigmine
setelah mengkonsumsi parasetamol 20 tablet dalam d. Phytonadione
percobaan bunuh diri. Antidotum apakah yang tepat e. Kalsium glukonat
disarankan oleh apoteker untuk pasien tersebut?

Jawaban: a. N-acetylcystein

Laila Nugraini (19405021100)


58 Seorang laki-laki (45 tahun) datang ke apotek a. Parasetamol Efek samping Ambroksol:
dengan keluhan bibir kering setelah mengkonsumsi b. Dimenhdrinat HCl -Demam
beberapa obat yaitu Parasetamol, Dimenhidrinat c. Ambroksol -Ruam merah pada kulit
HCl, Ambroksol, pseudoefedrin HCL, Vitamin C. d. Pseudoefedrin HCl -Bibir atau tenggorokan kering
Apakah obat yang dapat menyebabkan efek e. Vitamin C -Gangguan GI ringan (MIMS, 2017)
samping tersebut?
Salsabila Rizki M.(19405021101)

59 Apoteker di Apotek menerima resep dokter dari a. 3 kali sehari 1 tetes S t dd II gtt o.d.s
pasien sebagai berikut: pada telinga kanan (Signa ter de die 2 guttae ucculus dexter et sinister)
R/ Chloramphenicol No.II dan kiri Artinya:
S t dd II gtt o.d.s b. 3 kali sehari 2 tetes 3 kali sehari 2 tetes pada mata kanan dan kiri
Apakah informasi yang tepat disampaikan oleh pada telinga kiri
apoteker terkait dengan aturan pakai obat? c. 3 kali sehari 1 tetes
pada mata kiri
d. 3 kali sehari 2 tetes
pada mata kanan Salsabila Rizki M.(19405021101)
e. 3 kali sehari 2 tetes
pada mata kanan
dan kiri
60 Apoteker bagian produksi akan membuat tablet a. Pengisi Amoksisilin trihidrat: Zat aktiv
amoksisilin trihidrat dengan formula sebagai b. Pelincir Avicel pH 102: Pengisi
berikut: c. Penghancur Talcum: Glidan
R/ Amoksisilin trihidrat 580 mg d. Pengikat Mg stearate: Pelincir
Avicel ph 102 110 mg e. Zat aktif
Talcum 6,5 mg
Mg stearate 10 mg
Apakah fungsi penambahan Mg stearate pada Salsabila Rizki M.(19405021101)
formula tersebut?

61 Apoteker dibagian gudang farmasi rumah sakit a. ≤ -10 Store between 20-25℃.
menerima barang dari PBF berupa injeksi (Aplikasi MIMS)
amoksisilin 250mg dry powder sebanyak 5 box. b. 2-8
Berapakah suhu penyimpanan injeksi tersebut!
c. 20-25

d. >25

e. 40

Mezi Nadila 19405021102


62 Apoteker bagian QC melakukan pengujian sterilitas a. 2 wadah Minimal sampel uji 10%
Amoxycillin 500mg dry powder vial, sebanyak 50 10/100 x 50 = 5
vial/batch. Persyaratan jumlah minimal sampel uji b. 4 wadah
sterilitas adalah 10% atau 4 wadah dari produk yang c. 5 wadah
dihasilkan (diambil yang paling besar nilainya).
Berapakah jumlah minimun wadah yang diuji pada d. 10 wadah
batch tersebut!
20 wadah
Mezi Nadila 19405021102

63 Apoteker di apotek menuliskan daftar obat yang a. 1 Amoksisilin tablet (Obat keras) = 1 surat pesanan
akan dipesan pada buku defecta diantaranya : b. 2 reguler
No Nama Obat Jumlah yang dipesan c. 3 - Pasetamol tablet (Obat bebas) dan Gemfibrozil
Amoksisilin tablet 500 d. 4 Kapsul (Obat Keras) 1 PBF = 1 surat pesanan
1. 1 box e. 5 reguler
mg
Parasetamol tab 500 - Simvastatin (obat keras) = 1 surat pesanan reguler
2. 2 box - Codein tab 10 mg = 1 surat pesanan obat
mg
3. Gemfibrozil kapsul 1 box narkotika
(Menkes RI No. 7 Tahun 2018 tentang Perubahan
300mg Penggolongan Narkotika)
4. Simvastatin 10 mg 1 box
5. Codein tab 10 mg 1 box Total surat pesanan = 4 surat pesanan
Berapakah jumlah surat pesanan yang digunakan
untuk memesan obat tersebut ?
Siti Mega Komariyah ( 19405021103)

64 Apoteker dibagian gudang farmasi rumah sakit a. Diberi label HAM, Pembahasan
menerima obat dari PBF berupa heparin injeksi 10 dan disimpan pada Heparin injeksi termasuk HAM (High alert
box. Bagaimana cara penyimpanan obat tersebut? tempat khusus obat medications)
HAM pada suhu ≤ (2018, ISMP list of High Alert Medications)
-10˚C
b. Diberi label HAM,
dan disimpan pada
tempat khusus obat
HAM pada suhu 2-
8˚C
c. Diberi label HAM,
dan disimpan pada
tempat khusus obat
HAM pada suhu Cara penyimpanan : disimpan pada tempat khusus
20-25˚C obat HAM pada suhu 20-25˚C. (Suhu Kamar)
d. Diberi label HAM, (Madscape)
dan disimpan pada
tempat khusus obat
HAM pada suhu
>25˚C
e. Diberi label HAM,
dan disimpan pada Siti Mega Komariyah ( 19405021103)
tempat khusus obat
HAM pada suhu
40˚C
65 Apoteker dibagian R&D melakukan pengujian A. Menambahkan uji Penambahan uji disolusi hanya pada F1 dan F2
isolusi tablet Simvastatin dengan hasil pengujian 3 disolusi terhadap saja. Dilihat dari nilai rata2 kadar pct F1 dan F2
formula dimana masing-masing formula 6 tablet 6 tablet pada tiap <75%. Sedangkan untuk F3 >75%. Dilihat kembali
pada menit ke 30. formulanya persyaratan nya.
B. Menambahkan uji
Formula Rata2 Sd Cv
disolusi terhadap
kadar 6 tablet hanya
pct % pada F1 dan F2 Faza Putri Maulina (19405021104)
F1 70,76 1,6218 1,7484 C. Menambahkan uji
F2 71,40 1,1220 1,2986 disolusi terhadap 6
F3 80,55 1,1636 1,4476 tablet hanya pada
Persyaratan disolusi pct Q30 tidak boleh kurang F2 dan F3
dari 75%. Bagaimanakan interpretasi dari hasil uji D. Menambahkan uji
disolusi tersebut ? disolusi terhadap 6
tablet hanya pada
F1 dan F3
E. Menambahkan uji
disolusi terhadap 6
tablet hanya pada
F3
66 Seorang pasien laki-laki 57 tahun datang ke apotek A. Menghambat
untuk menebus obat Metimazol. Pasien telah biosintesis
mengkonsumsi obat tersebut selama 2 bulan untuk hormon tiroid
B. Memblok
mengobati penyakit hipertiroidnya. Bagaimana
pelepasan hormone
mekanisme aksi obat tersebut ? tiroid
C. Memblok konversi
T4 menjadi T3
D. Mengganggu
sintesis hormon
tiroid
E. Mengeliminasi Faza Putri Maulina (19405021104)
kelebihan hormone
tiroid
67. Seorang perempuan, 45 tahun, dengan hipertiroid a. Iodin radioaktif Jawaban: D. Propanolol
telah mengkonsumsi Metamizol selama 4 minggu, b. Propilthiouracil
namun pasien mengeluhkan tremor dan tidak tahan c. Kalium iodide Pembahasan: propanolol telah
panas. Apakah obat yang dapat mengatasi keluhan d. Propanolol digunakan secaraluas untuk
tersebut? e. Larutanlugol memperbaiki gejala seperti palpitasi
,kecemasan, tremor dan tidak tahan
panas
(Dipiroed X hal. 1194)

(Naja Hanifah 19405021105)


68. Apoteker bagian RnD Industri Farmasi telah Jawaban : B
mengujikan sifat alir hasil lubrikasi granul A.Jumlah bahan pengikat
Metformin HCl. Metode pembuatan tablet (Pregelatin starch) kurang Pembahasan:
menggunakan metode granulasi basah dengan teknik B. Jumlah air kurang pada Uji sifat alir granul dilakukan dengan
dry binder mix (Pregelatin starch 10% dan air), suhu campuran serbuk menguji sudut diam, waktu alir, dan
pengeringan granul 60-70°C (Fluid Bed Dryer). C. Alat pengering granul yang indeks kompresibilitas. dimana syarat
Berikut hasil uji sifat alir granul, Dari hasil uji dipilih tidak tepat granul yang baikmemiliki waktu alir
tersebut, apakah penyebab granul menjadi seperti D. Pemilihan bahan pengikat kurang dar i10 detik untuk 100 gram
itu? yang tidak tepat granul.
E. Air dan bahan pengikat
tidak dicampur terlebih dahulu

(Naja Hanifah 19405021105)


69. Apoteker bagian pengadaan di suatu Rumah Sakit A. 22.000 box Pemakaian 2019= 2400000 tab
merencanakan pengadaan obat Glibenclamid untuk B. 22.400 box Sisa stok = 400 tablet
tahun 2020. Pemakaian Glibenklamid tahun 2019 C. 24.000 box Waktu tunggu 1 bulan 10%
sebanyak 2.400.000 tablet, sisa stok 400 tablet, D. 24.400 box Tiap box 100 tab
waktu tunggu 1 bulan dan ada buffer stock (10%). E. 26.400 box
Berapakah pengadaan Glibenklamid untuk tahun Pengadaan Glibenklamid untuk tahun
2020 jika tiap box berisi 100 tablet? 2020 = (2.400.000 tb + ((2.400.000 tb X
10 %) + (2.400.000 tb : 12) – 400 tb
= 28.396.000 tb
= 28.396 box

Kesimpulan tidak ada jawaban yang


benar

Erna Dwi Handayani (19405021106)

70. Seorang Apoteker di Industri Farmasi akan membuat A. 200 g Jumlah ribavirin yang harus ditimbang
tablet Ribavirin untuk pengobatan hepatitis C dengan B. 300 g untuk 1 kali siklus produksi
formula ribavirin 200 mg, Pregelatin starch 5%, Air, C. 400 g = 200 mg x 2000
D. 500 g = 400.000 mg
Mg stearate 1% dan Talcum 2%. Bobot tablet adalah
E. 600 g = 400 g
500 mg dan 1 bets produksi menghasilkan 2000
tablet. Berapakah jumlah ribavirin yang harus
ditimbang untuk 1 kali siklus produksi? Erna Dwi Handayani (19405021106)

71. Seorang Apoteker di yang ada di gudang. Apoteker A, Menggunakan metode Karena obat yang masuk pertama ED
FIFO saja nya lebih panjang dari obat yang masuk
menata obat tersebut dengan urutan dari depan B. Menggunakan metode sesudahnya (FEFO) dan obat yang
kebelakang sebagai berikut, Bagaimanakah FEFO saja masuk lebih dulu dikeluarkan lebih dulu
penyimpanan obat tersebut?:  C. Menggunakan kombinasi (tanggal 25 Agustus 2019) dikenal
FEFO dan FIFO dengan metode FIFO. Hal ini sesuai
D. Menggunakan metode dengan lampiran PMK No. 35 tahun
alphabetis 2014 tentang Standar Pelayanan
E. Menggunakan metode Kefarmasian di Apotek bab II.
bentuk sediaan
Herlina Yulistyani (19405021107)

72. Seorang apoteker bagian QC industri farmasi akan A. 20 µg/mL Jawaban : E. 500 µg/mL
B. 50 µg/mL
melakukan penetapan kadar mikonazol nitrat dalam C. 20 mg/mL Perhitungan :
sediaan krim yang diproduksi. Sebelum pengujian, D. 200 µg/mL 25 mg x 1000
Konsentrasi =
apoteke rmembuat larutan standar mikonazol nitrat E. 500 µg/mL 50 ml
25000 µg
dengan menimbang sebanyak 25 mg kemudian =
50 ml
dimasukkan dalam labu ukur 50 mL dan 500 µg
……………¿
ditambahkan methanol hingga tanda batas. ml
Berapakah konsentrasi larutan standar tersebut? 
Herlina Yulistyani (19405021107)

73. Seorang Apoteker bagian QC industri farmasi akan a. Asam stearat Asam stearat : sebagai emulgator dan
membuat sediaan krim mikonazol nitrat dengan basis b. Setil alkohol bahan pelarut
krim dibuat dari asam staerat 14%, setil alkohol 1%, c. Isopropil palmitat Setil alkohol, polisorbat 60, dan
isopropil palmitat 1%, sorbitan monostaerat 2%, d. Nipagin sorbitan monostearat sebagai bahan
larutan sorbitol 3%, polisorbat 60 1.5%, nipagin 1%, e. Sorbitol pengemulsi krim
dan akuades hingga 100%. Apakah bahan dalam Metil paraben (nipagin) dan
sediaan krim yang berfungsi sebagai pengawet ? propilparaben (nipasol) umumnya
sering digunakn sebagai bahan
pengawet (Anief, 1998)

Siti Mutmainnah (19405021108)


74. Seorang Apoteker bagian QC suatu industri farmasi a. Ya, karena kurang dari Presisi diukur sebagai simpangan baku
sedang melakukan validasi metode untuk penetapan 1,3% atau simpangan baku relatif (koefisien
kadar asiklovir 400 mg dalam tablet. Rerata asiklovir b. Tidak, karena kurang variasi). Pada metode yang sangat kritis,
terukur adalah 401,61; 402,87 dan 402,50 mg/tablet. dari 1,3% secara umum diterima bahwa RSD
Hasil penetapan keterulangan asiklovir dihasilkan c. Tidak, karena harus harus lebih dari 2%. (Validasi &
nilai RSD dari masing-masing replikasi adalah tepat 1,3% verifikasi metode uji, 2014)
0,79%; 0,86%; dan 0,94%. Apakah penetapan d. Ya, karena kurang dari
keterulangan metode analisa tersebut memenuhi 2,7% Siti Mutmainnah
syarat ? e. Tidak, karena (19404021108)
kurang dari 2,7%
75. seorang apoteker bagian instalasi farmasi rumah sakit a. 2-8°C
akan melakukan penyimpanan obat di gudang b. 8-15°C
farmasi. Obat yang diterima adalah obat-obat ARV. c. 15-25 °C
Pada tempat dengan suhu berapa obat tersebut d. 25-30°C
disimpan? e. > 30°C

Suhu penyimpanan 15-25°C


sumber : pedoman pelayanan
kefarmasian untuk orang dengan
HIV/AIDS (ODHA), DEPKES RI
2006. HAL 71
Arbia Nakhla (19405021109)

76. Seorang apoteker dinas kesehatan akan melakukan a. Lopinavir


pengiriman obat ARV ke rumah sakit. Obat tersebut b. Zidovudin
harus dibawa menggunakan cold chain untuk c. Lamivudin
memastikan suhu penyimpanan sekitar 5°C. Apakah
d. Nevirapin
obat ARV yang dimaksud?
e. Efaviren

Lopinavir dan saquinavir harus dibawa


menggunakan cold chain untuk
memastikan suhu penyimpanan sekitar
5°C.
sumber : pedoman pelayanan
kefarmasian untuk orang dengan
HIV/AIDS (ODHA), DEPKES RI
2006. HAL 48
Arbia Nakhla (19405021109)

77. Seorang Apotek bagian instalasi farmasi akan a. 385.000 strip a= (b+c+d)-e
melakukan perencanaan kebutuha obat acyclovir b. 425.000 strp
400 mg tablet untuk tahun 2020. Pemakaian c. 435.000 strip b=pemakaian 1 tahun
acyclovir sebanyak 2.500.000 tablet untuk d. 3.850 strip = 2.500.000:10x12
pemakaian 10 bulan. Pernahterjadikekosonganselama e. 4.250.000 strip =300.000
2 bulan. Waktu tunggu obat selama 3 bulan. Buffer C= pemakaian x LT
stock yang digunakan sebanyak 20%. Sisastok =250.000x3
100.000 tablet. Dalam 1 strip berisi 10 tablet. Berapa = 750.000
strip acyclovir tablet yang akan dibeli untuk Tahun D= buffer stokxpemakaian
2020? = 20%x 3.000.000
= 600.000
E= sisastok
=100.000

A= ((300.000+750.000+600.000)-
100.000
=4.250.000 tablet= 425.000 strip

DIAH P.S (19405021110)


78. Seorang apoteker bagian QC mendapatkan sempel a. menyaring menggunakan DIAH P.S (19405021110)
dari tahap akhir proses pengolahan limbah masih membrane filter
mengandung cemaran beta lactam. Berdasarkan b. melakukan sedimentasi
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup kep- c. menambahkan NaOH
51/MENLH/10/1995 Tentang baku mutu limbah cair pada taha pawal
bagi kegiatan industry, limbah yang akan dibuang d. melakukan aerasi
kesaluran air atau air sungai tidak boleh e.
mengandung beta lactam. Bagaimana solusi untuk melakukankoagulasiuntukmen
permasalahan tersebut? gendapkancemaran

79. Apoteker bagian QA disuatu industri farmasi sedang a. 1 Jumlah proses produksi yang digunakan
merancang protokol validasi proses produksi b. 3 untuk validasi hendaklah bergantung
atenolol. Validasi proses menggunakan metode c. 6 pada pertimbangan kerumitan proses
konkuren terhadap bets produksi rutin. Berapakah d. 9 atau besar perubahan proses. Untuk
jumlah minimal bets yang digunakan? e. 12 validasi prospektif dan konkuren tiga
bets produksi berturut-turut yang
sukses hendaklah digunakan sebagai
panduan, tetapi mungkin terdapat
situasi di mana proses produksi
tambahan diperlukan untuk menjamin
pembuktian konsistensi proses (misal
proses BAO yang kompleks atau proses
BAO dengan waktu penyelesaian yang
diperpanjang). Untuk validasi
retrospektif, secara umum data dari 10-
30 bets berturut-turut hendaklah
diperiksa untuk menilai konsistensi
proses, tetapi jumlah bets yang lebih
sedikit dapat diperiksa jika dijustifikasi.
(CPOB, 2018)
Rian Lesta Riesmalian (19405021111)
80. Apoteker bagian produksi disuatu industri farmasi a. Melakukan perbaikan
menemukan ada 50 strip tablet Captopril yang tidak mesin bersama
tersi tablet pada sebagian sisinya, lolos ke proses operator yang bertugas
kemas sekunder. Tindakan apakah yang dilakukan? b. Mencatat
penyimpangan di
catatan bets
c. Mencatat dan
melaporkan
penyimpangan di
dokumen
penyimpangan
d. Melaporkan (CPOB, 2018)
penyimpangan kepada Rian Lesta Riesmalian (19405021111)
bagian kontrol kualitas
e. Mengganti sensor
mesin dengan sensor
baru
81. Apoteker bagian produksi disuatu industri farmasi a. 0,392 D1= 1 bets produksi = 100.000 tablet
sedang menghitung kebutuhan bahan penyalut tablet b. 0,4 (HPMC 2% dalam larutan penyalut 20
bisoprolol 5mg salut film. Dalam 1 bets yang c. 1,96 L)
D2= HPMC (gram) jika produksi hanya
menghasilkan 100.000 tablet, dibutuhkan 20 L d. 196 98.000 tablet..?
larutan penyalut yang mengandung HPMC 2%. Hasil e. 392 D3=
produksi ternyata hanya mampu menghasilkan HPMC =
2 gram
98.000 tablet. Berapakah (gram) HPMC yang harus x 20.000 ml=400 gram(100.000 tablet )
100ml
ditimbang?
Jadi HPMC untuk 98.000 tablet
=
400 gram
x 98.000tablet =392 gram
100.000tablet
Nina Fitriani (1940502112)

82. Apoteker disuatu PBF sedang melakukan a. Ruangan ber-AC, suhu Lemari pembeku : antara -20°C dan
penerimaan 2 bets tablet bisoprolol fumarat dari PT. dikontrol pada 8°C- -10°C
X. Pada etiket tertulis kondisi penyimpanan di suhu 15°C Dingin : 2°C-8°C
kamar. Dimanakah tempat peyimpanan yang tepat? Sejuk : 8°C-15°C
b. Ruangan ber-AC, suhu
Suhu ruang : tidak lebih dari 30°C
dikontrol pada 15°C- Suhu ruang terkendali : 20°C-25°C
25°C (Depkes RI, 2014 )
c. Ruangan bersuhu Nina Fitriani (1940502112)
15°C-25°C
d. Ruangan bersuhu
20°C-25°C
e. Ruangan bersuhu
26°C-30°C
83. Apoteker di PBF akan melakukan pemusnahan obat
rusak. Obat yang akan dimusnahkan adalah tablet a. Tenaga teknis
fitomenadio 10 mg. Siapakah saksi yang harus hadir kefarmasian bagian
dalam kegiatan tersebut ? logistik
b. Apoteker pendamping
c. Perwakilan dinas
kesehatan kota
d. Kepala lingkungan
hidup kota setempat Sumber : PERATURAN KEPALA
e. Perwakilan BADAN PENGAWAS OBAT DAN
BPOM MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2016

Heny Juliana K (1940502113)


84. Apoteker di PBF sedang melakukan perencanaan Perencanaan = ( pemakaian tahun
kebutuhan untuk tablet captopril 50 mg pada tahu a. 1.150 sebelumnya+ buffer
2020 dengan metode konsumsi. Pemakaian tablet b. 10.755 stock)- sisa stok
captopril 50mg sepanjang tahun 2019 sebanyak c. 11.950 =( 12.000+1200)-50
12.000 box. Sisa stok pada desember 2019 sebanyak d. 13.145 =13.150
50 box. Buffer stok persediaan 10 %. Berapakah e. 13.150
(box) perencanaan kebutuhan untuk tahun 2020? Heny Juliana K (1940502113)

85 Apoteker di suatu rumah sakit menyerahkan 10 a. Menghambat


kapsul oseltamivir 75 mg atas resep dokter pada penempelan virus pada
seorang pasien (laki-laki, usia 38 tahun, penderita flu membran sel manusia
burung H1N1). Apoteker meminta pasien minum b. Menghambat penetrasi
obat secara rutin 2 kali sehari selama 5 hari untuk virus ke dalam sel
menghambat perkembangan virus. Mekanisme aksi manusia
obat tersebut adalah menghambat enzim c. Menghambat
neuroinadase virus. Apakeh efek farmakologi yang uncoating dan
dihasilkan oleh penghambatan enzim tersebut? perbanyakan virus
d. Menghambat sintesis
asam nukleat virus Septaviani DRD (19405021114)
e. Menghambat
pelepasan virus dari
sel terinfeksi
86. Apoteker di suatu rumah sakit melakukan MESO a. INH
pada pengobatan pasien TB Paru (laki-laki, usia 45 b. Rifampisin
tahun) yang telah mengunakan KDT OAT selama 1 c. Ethambutol
bulan. Pasien juga memiliki riwayat pasien d. Streptomisin
hiperurisemia dan teerkontrol dengan penggunaan e. Pirazinamid
alloopurinol. Hasil pemeriksaan laboratorium pasien
mengalami kekambuhan hiperuresemia (kadar asam
urat: 8,5 mg/dl) akibat ESO salah satu obat TB.
Apakah OAT yang di maksud? Pirazinamid
(Pharmaceutical care TBC, 2005 hal 50)
Septaviani DRD (19405021114)

87. Seorang laki-laki (40th) penderita TB datang ke


Puskesmas menyampaikan telah minum obat selama a. Pengobatan
4 bulan, namun 1 bulan terakhir tidak minum obat dilanjutkan
karena bosan. Dokter melakukan pemeriksaan dahak sampai 6 bulan
dan memberikan resep. Hasil pemeriksaan dahak b. Memberikan
menunjukkan BTA + . Apakah informasi tindak pengobatan
lanjut pengobatan yang disampaikan ? sisipan HRZE
c. Menghentikan
pengobatan dan
melakukan
pemeriksaan Sumber Pedoman Nasional
ulang Pengendalian Tuberkulosis
d. Mengganti
pengobatan Ikha Dyah Y (1940502115)
dengan OAT
kategori 2
e. Mengganti
pengobatan
dengan OAT
untuk MDR-TB
88. Seorang laki-laki (40th) penderita CAP telah a. Vankomisin
mendapatkan terapi rawat jalandengan Doksisiklin b. Karbepenem
selama 7 hari. Saat ini, pasien dirawat di rumah sakit c. Azitromicin
karena penyakitnya tidak sembuh. Dokter berdiskusi d. Levofloxacin
dengan apoteker mengenai penggantian antibiotik e. Oseltamivir
karena saat ini pasien positif terinfeksi atypical
pneumonia (Legionella pneumophia). Apakah
antibiotik yang di rekomendasi ?

Sumber Dipiro ed IX
Ikha Dyah Y (1940502115)
89 Apoteker di IFRS sedang melakukan pencampuran a. 16 Pembahasan
50 mL injeksi Levofloksasin 5 mg/mL dengan 100 b. 33 Volume X tetes
Rumus =
mL NS. Berdasarkan panduan, obat tersebut harus c. 50 menit
d. 66
diberikan melalui intravena selama 90 menit
e. 100 100 mL+50 mL = 150 mL
menggunakan makrodrip (20 tetes/mL). berapakah
150 mL X 20 tetes/mL = 3000 tetes/mL
kecepatan pemberian infus (tetes per menit) yang =
ditulis pada etiket ? 3000tetes /mL
90 menit

= 33 tetes/menit
Sumayya Saida Zuhruf
(19405021116)
90 Apoteker di IFRS akan merekonstitusi 1.500 mg a. 5 Pembahasan
serbuk injeksi sefepim dengan 15 mL D5W dan b. 10 Volume X tetes
Rumus =
selanjutnya diencerkan dengan 85 mL D5W. obat c. 15 menit
tersebut akan diberikan secara infuse intravena untuk d. 50
pasien (perempuan, 12 tahun, BB 30 kg. Penderita e. 100 15 mL + 85 mL = 100 mL
HAP parah). Berapakah kadar sefipim (mg/mL) 1500 mg
=
dalam infuse tersebut 100 ml
= 15 mg/mL
Sumayya Saida Zuhruf
(19405021116)

91. Apoteker diindustri farmasi sedang mempersiapkan a. Kewaspadaan Tinggi


pemintaan heparin dalam kartu obat pasien rawat b. Elektrolit konsentrasi
inap dengan diagnose stroke iskemik. Apoteker tinggi
memastikan terdapat label penanda pada heparin c. Laurutan sudah
sebelum diserahkan kepada perawat. Apakah label diencerkan
penanda pada obat tersebut. d. Larutan pekat
e. Gojog dahulu

(Guideline On Safe Use Of High Alert


Medication).

A.P Novan Pranayan (19405021117)

92. Apoteker dirumah sakit sedang melakukan visite A. Amoksilin klauvanat


secara kolaboratif bersama dokter pada pasien anak- B. Azitromizin
anak (10 tahun) dengan diagnosis ISPA. Pasien C. Klaritomisin
mengeluhkan nyeri telinga, sulit tidur, suhu 38ºc. D. Penisillin
tidak terdapat alergi obat. Hasil laboratorium E. Cefotaksin
menunjukan adanya infeksi bakteri H. Infuluenza.
Dokter berdiskusi dengan apoteker antibakteri yang
dapat digunakan. Apakah antibiotik yang disarankan
oleh apoteker?
(Dipiro Edisi 10)

A.P Novan Pranayan (19405021117)


93. Apoteker di instalasi farmasi rawat inap rumah sakit a. 13
sedang menyiapkan obat untuk pasien laki laki (55 b. 26
tahun) dengan diagnosis stroke iskemi dengan c. 50 1300UI / jam
= = 0,26 jam
adanya thrombosis vena dalam. Dokter menuliskan d. 52 5000 UI
pemberian heparin 1.300 IU/jam pemberian e. 100
menggunakan infus IV. Obat tersedia 5000 IU dalam = 0,26 x 100 =26 cc/jam
100cc NaCl. Berapakah cc/jam dosis heparin yang
ditulis oleh apoteker dalam etiket ?

Nyai Melati Pratama 19405021118


94. Apoteker di instalasi rumah sakit sedang melakukan a. Cephalexin
pemantauan terapi obat pada pasien (laki-laki, 30 b. Ceftriakson
tahun) didiagnosis infeksi saluran nafas atas dan c. Kloramfenikol
faringitis. Pasien mengeluh sakit tenggorokan , nyeri d. Amoksisilin
saat menelan, serta ditemukan alergi terhadap e. Amiksilin Clavulanat
penisilin. Antibiotik apa yang dapat disarankan
apoteker

DIPIRO EDISI 9 HAL 422


Nyai Melati Pratama 19405021118

95. Apoteker di Instalasi farmasi rawat inap sedang a. 1 Sistem dosis unit adalah sistem
menyiapkan obat dalam kartu obat pasien b. 2 pendistribusian sediaan farmasi, alat
(perempuan, 55 tahun) gemfibrozil 600mg sebanyak c. 3 kesehatan, dan bahan medis habis pakai
5 kapsul. Kebijakan rumah sakit menerapkan d. 4 untuk pasien rawat inap berdasarkan
pemberian obat secara unit dose dispensing. Berapa e. 5 resep perorangan, namun disiapkan
kapsul gemfibrozil yang diberikan? dalam unit dosis tunggal atau ganda,
untuk penggunaan satu kali
dosis/pasien. Pada sistem ini obat
didispensing dalam bentuk siap
konsumsi dan umumnya disiapkan tidak
lebih dari 24 jam persediaan dosis
(sumber : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
2018)

Ayuk Siti Fatimah (19405021119)


96. Apoteker di instalasi rawat jalan sedang melakukan a. 5
konseling kepada pasien (perempuan, 25 tahun) b. 7
dengan diagnosis faringitis yang mendapatkan c. 10
amoksillin kapsul. Berapa hari penggunaan antibiotic d. 12
yang diinformasikan kepada pasien ? e. 15

sumber : Dipiro Edisi X halaman 1717

Ayuk Siti Fatimah (19405021119)


97. Apoteker bagian R&D di industri farmasi sedang a. Meningkatkan kelarutan
mengembangkan formulasi sediaan semisolid obat
Neomycin B. Obat tersebut termasuk BCS b. Meningkatkan laju
(Biopharmaceutical Classification System) kelas III. disolusi
Bagaimana pengembangan formulasi untuk c. Meningkatkan
menungkatkan bioavaibilitas obat tersebut? permeabilitas
d. Menurunkan
permeabilitas
e. Menurunkan kelarutan
(Lobenberg et al., 2000)

Nungky Kusumastuti(19405021120)
98. Apoteker bagian R&D di industri farmasi sedang A.Meningkatkan kelarutan
mengembangkan formulasi sediaan semisolid obat
Neomycin B. Obat tersebut termasuk BCS B.Meningkatkan laju
(Biopharmaceutical Classification System) kelas III. disolusi
Bagaimana pengembangan formulasi untuk C. Meningkatkan
menungkatkan bioavaibilitas obat tersebut? permeabilitas
D.Menurunkan
permeabilitas
E. Menurunkan kelarutan
(Lobenberg et al., 2000)

Nungky Kusumastuti(19405021120)
99. Apoteker bagian R&D di industri farmasi sedang a. Kecepatan coatin pan
mengembangkan tablet asam mefenamat salut film. rendah
Tablet yang dibuat dengan coating hanya mengalami
penyalutan pada salah satu sisi tablet. Setelah b. Kecepatan coatin pan tinggi
dievaluasi terdapat kesalahan operasional coating
pan. Apakah kesalahan tersebut? c. Udara masuk (inlet air)
banyak

d. Udara masuk (inlet air)


sedikit

e. Suhu dalam coating pan


tinggi

Semakin besar pergerakan tablet,


semakin besar pula kemungkinan
keseragaman penyalutan. Tetapi
kecepatan coating pan tidak boleh
terlalu tinggi karena dapat
menyebabkan tablet akan retak atau
patah (Schad, 2014).
Sekarsih Kiswasai K 19405021121

100. Apoteker bagian QC di industri farmasi sedang a. Cl dan benzena Spektroskopi Serapan Atom (SAA)
melakukan indentifikasi sampel bahan baku natrium digunakan untuk analisis kuantitatif
diklofenak yang dikirim supplier. Berdasarkan b. Cl dan NH unsur-unsur logam dalam jumlah
gambar struktur di bawah, ada gugus yang dapat sekelumit (trace) dan sangat sekelumit
diidentifikasi menggunakan Spektroskopi Serapan c. NH dan benzena (ultrarace). Cara ini cocok untuk
Atom (SAA) dan Spektrofotometri UV. Gugus analisis sekelumit logam karena
manakah yang dimaksud? d. Benzena dan C=O mempunyai kepekaan yang tinggi (batas
deteksi < 1 ppm). SAA didasarkan pada
e. Benzena dan ONa penyerapan energi sinar oleh atom-atom
netral, dan sinar yang diserap biasanya
sinar tampak atau ultraviolet. Dalam
garis besarnya prinsip SAA sama saja
dengan spektrofotometri sinar tampak
atau ultraviolet.
Metode SAA ini didasarkan pada
prinsip absorbsi cahaya oleh atom.
Atom-atom akan menyerap cahaya pada
panjang gelombang tertentu, tergantung
pada sifat unsurnya. Sebagai contoh,
Natrium menyerap pada panjang
gelombang 589 nm (Gandjar dan
Rohman, 2007).
Pada spektrofotometri UV
penyerapan radiasi sinar ultraviolet dan
tampak (visibel) dibatasi oleh sejumlah
gugus fungsional (yang disebut dengan
kromofor) yang mengandung elektron
valensi dengan tingkat energi eksitasi
yang relatif rendah. Kromofor
merupakan semua gugus atau atom
dalam senyawa organik yng mmpu
menyerap sinar ultraviolet dan sinar
tampak. Salah satu jenis kromofor
sederhana yaitu cincin benzena. Jika
beberapa kromofor berhubungan maka
absorbsi menjadi lebih kuat dan
berpindah ke panjang gelombang yang
lebih panjang (Wiryawan dkk., 2008)
Sekarsih Kiswasai K 19405021121

101 Apoteker bagian R & D suatu industri farmasi a. Mikrokristalin selulosa Kerapuhan adalah parameter ketahanan
sedang mengembangkan formula tablet ezetimib b. lactose spray dry tablet akibat pengikisan dan goncangan.
10 mg dengan eksipien mikrokristalin selulosa, c. povidone Waktu hancur adalah waktu yang
lactose spray dry, povidone, croscarmellose d.croscarmellose sodium diperlukan untuk menghancurkan tablet.
sodium,dan magnesium stearat. Hasil pengujian e.Magnesium stearat Waktu hancur dan kerapuhan tablet
tablet tidak memenuhi kriteria kerapuhan dan dapat dipengaruhi oleh konsentrasi
waktu hancur. Bahan apakah yang perlu dikurangi bahan pengikat yang digunakan (Smart
dalam formula ? Medical Journal, 2019).
 Mikrokristalin selulosa:
adsorben, suspending agent,
pengencer, penghancur.
 lactose spray dry: pengencer,
pengisi
 povidone: penghancur,
suspending agent, pengikat .
 croscarmellose sodium :
penghancur
 Magnesium stearat: pelicin
(Handbook of pharmaceutical
excipient edisi 6, 2009).

(Roshada vionita SP, 15405021122)


102 Apoteker bagian QC suatu industry farmasi a. 80 Q : jumlah zat aktif yang terlarut.
sedang melakukan uji disolusi tablet meloksikam b. 85 Q = Rata-rata kopns sempel
7,5 mg. Ketentuan Farmakope nilai Q30 adalah 80 c. 90
%. Hasil pengujian tahap 1 terhadap 6 sampel d. 95 Konsentrasi tablet X 100%
adalah sebagai berikut (mg) adalah 6,97; 7,17; e. 100 = 7,138 mg
7,31; 6,98; 7,24; 7,16;
Berapakah nilai Q (%) tablet tersebut ? 7,5 mg X 100%
= 95,2
= 95%

(FI edisi 4)

(Roshada vionita SP, 15405021122)


103. Apoteker bagian QC suatu industri farmasi akan a. selektivitas Spesifitas adalah kemampuan suatu
melakukan validasi metode analisis penetapan kadar b. spesifitas metode untuk membedakan analit dari
fenofibrat menggunakann KCKT. Parameter apakah c. akurasi komponen sampel lain.
yang dapat membedakan antara suatu zat (analit) d. presisi
dengan zat lainnya ? e. liniaritas Selektivitas : kemampuan untuk
mengukur analit yang diinginkan secara
cermat dan seksama dengan adanya
komponen lain yang mungkin terdapat
dalam matriks sempel.
Akurasi : Kemampuan metode untuk
memberikan hasil pengukuran yang
sama atau mendekati ukuran yang
sesungguhnya.
Presisi : ukuran keterulangan metode
analisi yang biasanya diekspresikan
sebagai simpangan baku relatif.
Liniaritas: Menujukkan hubungan
antara respon instrument dengan
konsentrasi analit pada beberapa seri.

(BPOM, 2001).

(Roshada vionita SP, 15405021122)


104. Apoteker bagian QC suatu industri farmasi akan a. 0,691 y = 0,1218x + 0,0025
melakukan penetapan kadar fenofibrat dalam tablet b. 6,91 0,8447655 – 0,0025 = 0,1218 x
dengan metode KCKT. Diketahui persamaan linier c. 69,1 0,8422655 = 0,1218 x
untuk zat tersebut adalah y = 0,1218x + 0,0025 (x d. 691,5
dalam µg/mL) dan rasio luas area puncak zat e. 6915
terhadap standar internal adalah 0,8447655.

6,915151888 µg/ml= x
X = 6,915151888 µg/ml x (P)
X = 6,915151888 µg/ml x 1000
X = 6915,151888 µg/ml
Berapakah kadar zat (mg/mL) jika larutan yang X = 6,91 mg/ml
diinjeksikan telah diencerkan 1000 kali? Dwi Nidya Ardianti (19405021123)
105 Apoteker bagian R&D suatu industri farmasi sedang a. Plastis
melakukan pengujian sifat alir suspensi ibuprofen b. Pseudoplastis
400mg/5ml. Sifat alir tersebut digambarkan tidak c. Dilatan
melewati (0,0), membentuk yield value (f), dan d. Tiksotropi
membutuhkan tekanan besar untuk dapat mengalir. e. Newtonian
Sifat alir apakah yang dimaksud?

Gambartiksotropik
Rate of share: perbedaan kecepatan
antara 2 bidang cairan yang dipisahkan
oleh jarak yang sangatkecil.
sharing stress: gaya persatuan luas yan
g diperlukan untuk menyebabkan aliran.
Newton: viskositas tetap pada suhu dan
tekanan tertentu, viskositas ditentukan
pada laju geser.
Makin besar viskosita ssuatu
cairan,makin besar pula. sharing stress
yang dibutuhkan untuk menghasilkan
rate of share.
contoh: minyak jarak, kloroform,
gliserin, air.
Plastis: berhubungan dengan adanya
partikel yang terflokulasi dalam
suspense pekat.
Kurva plastistidak melewati titik (0,0)
tetapi memotong sumbusharing stress.
Contoh: krim, salep.
Pseudoplastis: viskositas berkurang
dengan meningkatnyalajugeser (rate of
share). (cairanmenjadiencer).
Contoh: polimer-polimer dalam larutan,
gomarab, natrium alginat, CMC Na.
Dilatan: suspensi tertentu dengan prese
ntasi zat padat terdispersi yang tinggi(ki
ra-kira 50% atau lebih). Viskositas
meningkat dengan bertambahny
lalajugeser.
Contoh: pasta
Tiksotropi:
sifatdimanakonsistensisuatubahanlebihr
endahpadasatulajugeser. Sifatsepertiini
yang
diinginkandalamsuatusistemfarmasetikc
air yang idealnya harus mepunyai
konsistensi tinggi dalam wadah amun
dapat dituang dengan mudah (martin et
al, 2008).
Dwi Nidya Ardianti(19405021123)
106. Apoteker bagian R&D industri obat tradisional a. 6,08
melakukan pengujian kadar abu ekstrak daun jambu b. 16,44
biji untuk antidiare. Diketahui berat krus ditambah c. 22,89 krus ditambah ekstrak setelah diuji−berat krus kos
¿
ekstrak sebelum diuji 54,089 dan setelah diuji 53,103 d. 28,66 krus ditambah ekstrak sebelum diuji−berat krus kos
sedangkan berat krus kosong 52,909. Berapakah e. 32,08
(%) kadar abu ekstrak tersebut? 53,103−52 , 909 0,194
¿ x 100 % = x
54,089−52,909 1,18
100% = 16,44%

Dwi Nidya Ardianti(19405021123)


107 Apoteker di puskesmas menerima vaksin MMR dari a. -4
Dinas Kesehatan Kota. Pada suhu (0C) berapakah b. 0 Sumber PERMENKES No. 12
vaksin tersebut disimpan? c. 4 Tahun 2017 tentang
d. 25 Penyelenggaraan Imunisasi
e. 37

Vaksin Measles, Mumps, Rubela


(MMR)
Vaksin MMR bertujuan untuk
mencegah Measles (campak),
Mumps (gondongan) dan Rubela
merupakan vaksin kering yang
mengandung virus hidup, harus
disimpan pada suhu 2–80C atau
lebih dingin dan terlindung dari
cahaya.

108. Apoteker bagian QC melakukan pengujian disolusi


tablet Amlodipin 5 mg. Ketentuan Farmakope a. Disetujui, karena Jawab:
Indonesia nilai Q45 adalah 75%. Hasil pengujian kadar sama dengan 75%
menunjukkan data berikut, b. Disetujui, karena
Sampel no Kadar disolusi (%) kadar lebih dari 75%
1 80 c. Disetujui, karena
kadar lebih dari 80% (Sumber : Alegantina dkk, 2003),
2 82
d. Disetujui, karena Penelitian Disolusi dan Penetapan
3 87
kadar lebih dari 90% Kadar Isosorbid Dinitrat daam Sediaan
4 90
e. Disetujui, karena Generik dan Sediaan Inovator, (Media
5 97 Litbang Kesehatan Vo. XII (4).
6 83 kadar lebih dari 100%
Jumlah tablet yang diuji terdapat 6
Bagaimanakah kesimpulan hasil pengujian tersebut? sampel, dimana hasil kesimpulannya
yaitu disetujui karena kadar lebih dari
80%.

109. Apoteker bagian produksi akan memproduksi tablet Sumber Teknologi Sediaan Solid, 2018
paracetamol 500 mg. Skema penampang mesin cetak a. Die
tablet sebagai berikut, b. Punch atas
c. Punch bawah
d. Hoper
e. Shoe

Pada proses pencetakan tablet diinginkan


kekerasan tablet sebesar 8 N. Bagian apakah yang
diatur?
Sumber : Banne dkk, , Uji Kekerasan,
Keregasan, dan Waktu Hancur
Beberapa Tablet Ranitidin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kekerasan tablet adalah tekanan
kompresi dan sifat bahan yang dikempa.
Kekerasan ini yang dipakai sebagai
ukuran dari tekanan pengempaan.
Semakin besar tekanan yang diberikan
saat pengempaan akan meningkatkan
kekerasan tablet.

110. Apoteker di instalasi farmasi rawat jalan menerima a. Antacid menghambat Ciprofloxacin merupakan antibiotik
resep yang berisi Ciprofloxacin 500 mg 10 kaplet proses absorbsi golongan quinolon
dan sirup antacid 1 flash. Apoteker melakukan Ciprofloxacin Antacid mengandung Al(OH)3 dan
screening resep dan ditemukan masalah antara kedua b. Antacid meningkatkan Mg(OH)2
obat tersebut. Apakah interaksi yang terjadi? proses absorbsi
Ciprofloxacin
c.Antacid menghambat proses
distribusi Ciprofloxacin
d. Antacid menghambat
proses metabolisme
Ciprofloxacin
e.Antacid menghambat proses
ekskresi Ciprofloxacin

Sumber referensi : Stockley’s Drug


Interation, 8th edition, halaman 328

Antasid menghambat absorbsi


ciprofloxacin sehingga
bioavailabilitasnya menurun, akibatnya
efek Ciprofloxacin sebagai antibiotik
akan menurun dalam menghambat
pertumbuhan bakteri di tempat infeksi
(A)

Erika Indah Safitri/19405021125


111. Apoteker di apotek melakukan pengadaan tablet a.1x/tahun HPP
TOR=
bisakodil. Diketahui stock opname tahun 2017 Rp. b. 2x/tahun persediaan awal+ persediaan akhir
25.000.000,-. Harga pokok penjualan Rp. c.3x/tahun 2
100.000.000,-, stock opname tahun 2018 Rp. d. 4x/tahun Rp100.000 .000
50.000.000,-. Berapa nilai TOR (Turn Over Ratio) e.5x/tahun TOR=
Rp 25.000.000+ Rp 50.000 .000
tablet bisakodil? 2
Rp 100.000 .000
TOR=
Rp 75.000 .000
2
Rp 100.000 .000
TOR=
Rp 37.500 .000

TOR = 2,67x/tahun ~ 3x/tahun (C)

Erika Indah Safitri/19405021125


112. Apoteker bagian QC melakukan pengujian a. 10
kebocoran salep kloramfenikol. Salep yang b. 20
diproduksi berjumlah 1000 tube. Berapakah jumlah c.50
tube yang diambil sebagai sampel pengujian? d. 75
e.100
Sumber : FI Edisi V Jilid 2 Halaman
1613
Untuk uji kebocoran salep
menggunakan 10 tube sebagai sampel
pengujian (A)

Erika Indah Safitri/19405021125


113. Apoteker di bagian R&D akan mengembangkan a.Wat granulation
tablet pseudoefedrin. Pseudoefedrin bersifat b. dry granulation  Wet Granulation Adalah senyawa
higroskopis. Metode apa yang dapet digunakan untuk c. fast melt granulation aktif tahan air dan panas, sifat alir
pembutan tablet tersebut? d. direct compression jelek, dilakukan pembuatan massa
e. foam granulation degan pengikat, dikeringkan lalu
diayak
 Dry Granulation Adalah senyawa
aktif tidak tahan panas dan air, sifat
alir jelek, dilakukan kempa dengan
bahan pengisi lalu dihancurkan dan
diayak
 Fast Melt Granulation (granulasi
Lebur) adalah teknik yang
memfasilitasi aglomerasi partikel
serbuk menggunakan pengikat yang
mudah melebur yang meleleh atau
melembutkan pada suhu relatif
rendah (50-90ᵒC)
 Direct Comprssion (Kempa
Langsung) adalah Senyawa aktif
tidak tahan panas dan air, sifat alir
baik
 Foam Granulation (Granulasi
Busa)
Fl ed V hal 58
Suci Lestari Wahyuningtyas
(19405021126)

114. Apoteker bagian produksi di indundutri farmasi a.mengganti zat warna yang
mendapatkan laporan hasil pengecekan granul tidak larut air
vitamin B6 yang diberi warna merah. Tablet dibuat b.melakukan pengadukan
dengan metode granulasi basah. Setelah pengeringan selama proses pengeringan
terjadi migrasi warna pada tablet tersebut. granul
Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? c.menaikan suhu pengeringan
granul
d.melakukan pengeringan
beberapa tahap
e.memperkecil ukuran granul
yang dikeringkan

Sumber: Voight, R., 1995, Buku


Pelajaran Teknologi Farmasi,
diterjemahkan oleh Soewandi, S.N.
Cetakan V., Gajah Mada University
Press., Yogyakarta.

Suci Lestari Wahyuningtyas


(19405021126)
115. Apoteker bagian QC melakaukan identifikasi a.asetomitril:air(50:50)
kuersetin pada ekstrak dau pegagan menggunakan b.metanol:air(50:50)
HPLC dengan kelompok C18. Fase derak yang c.asetomitril:air:
digunakan adalah asetonitril:air (50:50), methanol:air tetrahydrofuran (50:40:10)
(50:50), asetronitril:air:tetrahydrofuran (50:40:10), d.asetonitril:tetrahydrofuran
asetonitril:tetrahydrofuran (50:50), (50:50)
metanol:tetrahydrofuran (50:50). Urutan kepolaran e.metanol:tetrahydrofuran
pelarut (rendah ketinggi) adalah tetrahydrofuran, (50:50)
methanol,asetonitril, air. Berdasarkan polaritasnya,
fase gerak manakah yang memberikan waktu retensi
paling cepat?

HPLC fase terbalik


Biasanya fase diam yang digunakan
bersifat non polar (kolon C18) dan fase
gerak bersifat polar (biasanya campuran
air dengan pelarut polar lain seperti
Metanol dan Tetrahidrofuran).

Sumber : Tom Kupiec, PhD. 2004.


“Quality-Control Analytical Methods:
High-Performance Liquid
Chromatography”. International Journal
of Pharmaceutical Compounding Vol. 8
No. 3
Suci Lestari Wahyuningtyas
(19405021126)

116. Seorang apoteker bagian R&D mengembangkan Bahan tambahan yang terpenting dalam
tablet piracetam. Pada produksi skala pilot terjadi a. Laktosa pembuatan tablet adalah pengikat.
masalah berupa capping dan laminating. R&D akan b. MCC Menurut penelitian Widya dkk (2010),
melakukan modifikasi formula menggunakan c. PVP Penggunaan polivinil pirolidon (PVP)
formula padatabel di bawah. Manakahbahan yang d. Crosscarmellose sebagai bahan pengikat menghasilkan
harus ditambah untuk mengatasi masalah di atas? e. sodium tablet yang tidakkeras, waktu
Bahan Jumlah Mg stearate disintegrasinya cepat sehingga cepat
Piracetam 800mg terdisolusi dalam cairan tubuh,
Laktosa 240 mg terabsorpsi, setelah itu terdistribusi
MCC 100 mg keseluruh tubuh dan sirkula sisistemik.
PVP dalametanol 0,2% Penggunaan PVP konsentrasi 5%
Crosscarmellose sodium 32 mg menghasilkan granul dengan daya
Mg stearate 8 mg kompresi yang baik (Mohrle,1980).
Semakin tinggi konsentrasi PVP maka
semakin kecil tingkat kerapuhan tablet,
dan memiliki keseragaman bobot dan
ukuran yang baik (Devi dkk, 2018).

Alief Maulidya (19405021127)


117. Apoteker bagian produksi akan membuat tablet salut a. Subcoating- Tahapan pembuatan tablet (ANSEL,
gula multi vitamin. Produksi tersebut harus melalui smoothing-coloring- 2008)
beberapa tahapan. Manakah urutan pembuatan tablet finishing-polishing Tablet salut biasa/salut gula (dragee)
salut gula yang tepat? b. Smoothing-subcoating- disalut denganula dari suspense dalam
coloring-finishing- air mengandung serbuk yang tidak larut
polishing seperti pati, kalsium karbonat, talk atau
c. Subcoating- coloring- titanium dioksida yang disuspensikan
smoothing-finishing- dengan gom akasi atau gelatin. Tahapan
polishing pembuatan salutgula :
d. Coloring-Subcoating- 1. Penyalutan dasar (subcoating)
smoothing-polishing- Jika tablet mengandung zat yang
finishing higroskopis, tablet dilapisis dulu
e. Subcoating-smoothing- dengan salu tpenutup (sealing coat)
Coloring-polishing- agar air dari sirop salut- dasar tidak
finishing masuk kedalam tablet.
2. Melicinkan (smooting)
Proses pembasahanberganti-
gantidengansiroppelicindan
pengeringandarisalutdasar tablet
menjadibulatdanlicin
3. Pewarnaan (coloring):
Memberizatwarna yang
dicampurkan padasirop  pelicin.
4. Penyelesaian (finishing) : Proses
pengeringan salut sirop
5. Pengilapan (polishing)
merupakantahapakhir,
digunakanlapisan tipis lilin yang
licin.

AliefMaulidya (19405021127)
118. Apoteker pada bagian QC di industry farmasi akan a. 10 gram Sampel gel
menetapkan kadar betameta sonvalerat 0,1% pada b. 20 gram (0,1%)disiapkansetaradengan 20 mg
sediaan krim 30 gram. Sampel dianalisis dengan c. 30 gram betametasonvalerat
HPLC. Sampel disiapkan dengan penimbangan d. 35 gram 20 mg
x 100=20000 mg
setaradengan 20 mg betametasonvalerat. Berapakah e. 40 gram 0,1
sediaan gel betametason valerat yang harus =20 gram
ditimbang?
AliefMaulidya (19405021127)

119. Apoteker R & D sedang merancang kemasan untuk a. Gelasborosilikat Macam-macam tipe gelas :
sediaan injeksi ranitidine yang disterilisasi akhir b. Gelas soda kapur yang a. Gelas tipe 1--> gelas borosilikat
menggunakan autoklaf. Apakahtipegelas yang diproses ( gelas borosilikat dengan daya
sesuaiuntukkemasantersebut? c. Gelas soda kapur tahan tinggi. Pada proses
d. NP pembuatan sebagian besar alkali
e. Gelascoklat dan kation tanah diganti oleh
boron dan atau alumunium serta
zink. Mempunyai daya tahan
kimiawi yang sangat baik
sehingga tidak mempengaruhi
preparat parenteral yang sangat
peka. Lebih baik daripada gelas
natrium karbonat. Umumnya
digunakan untuk sediaan
parenteral.
b. Gelas tipe 2  gelas soda kapur
yang diproses adalah gelas soda
kapur silikat yang sudah
mengalami pengerjaan
permukaan pada bagian yang
berhubungan dengan isinya dan
mempengaruhi preparat farmasi
yang dikemas. Umumnya
digunakan untuk sediaan
parenteral yang bersifat asam
dan netral.
c. Tipe 3  gelas soda kapur biasa
adalah gelas soda kapur silikat
yang mempunyai daya tahan
kimiawi cukup sehingga tidak
mempengaruhi preparat farmasi
yang dikema. Biasanya tidak
digunakan untuk sediaan
parenteral, kecuali jika data uji
stabilitas yang sesuai
menunjukkan bahwa kaca tipe 3
memenuhi untuk sediaan
parenteral yang dikemas di
dalamnya.
d. Tipe 4  tipe NPgelas soda
kapur silikat yang digunakan
untuk produk non parenteral
yang dimaksud untuk
penggunaan oral dan topikal.
(SK MENKES No.
193/Kab/B/VII/71 peraturan tentang
pembungkus dan penandaan wadah
tahun 1971)
Sediaan injeksi ranitidin menurut FI
edisi V(2014) wadah yang
digunakan adalah gelas tipe 1 yaitu
gelas borosilikat.

Jadijawabannyagelasborosilikat

PEVY SYNTIA DEVI (19405021128)

120. Seorang pasien perempuan (usia 27 tahun, hamil 1 a. Glimepiride


bulan) denganriwayat diabetes mellitus tipe 2, masuk b. Akarbosa
rumah sakit dengan diagnosis utama hipertensi. Saat c. Insulin
ini pasien mengonsumsi glibenklamid tablet seca d. Glikazid
rarutin. Berdasarkan diskusi dengan apoteker, dokter e. Metformin
akan mengganti glibenklamid dengan antidiabetes
yang sesuai untuk kondisi hamil. Apakah saran
antidiabetes yang diberikan apoteker?

Dipiro ed. X th 2017

(KONSESNSUS
pengelolaandanpencegahana DM Tipe 2
di Indonesia, 2015)
JadijawabannyaadalahInsulin
PEVY SYNTIA DEVI (19405021128)
121. Seorang perempuan (usia 35 tahun, hamil 3 bulan ) a. Azitromisin
masuk rumah sakit dengan diagnosis sistitis. Hasil b. Nitrofurantoin
laboratorium menunjukkan nilai biakan c. Doksisiklin
kultururin>105 CFU/mL. leukosituri d. Amoksilin
e. Trimetroprim

( Nawang et al, 2019)


tentangEvaluasiPenggunaanAntibiotikP
adaPasien Infeks iSaluran Kemih di
Instalasi Rawat Inap RSUP X di
KlatenTahun 2017.

Jadi jawabannya Nitrofurantoin

PEVY SYNTIA DEVI (19405021128)


122. Seorang pasien (perempuan, 30 tahun) dengan a. < 12 jam setelah bayi Penyelesainnya :
kondisi akan melahirkan didiagnosis HbsAg positif. dilahirkan.
Dokter menanyakan kepada apoteker waktu b. > 12 jam setelah bayi
pemberian vaksin HBV pada bayi yang dilahirkan. dilahirkan.
Kapan vaksin tersebut dapat diberikan? c. 1 hari setelah bayi
dilahirkan.
d. 2 hari setelah bayi
dilahirkan.
e. 3 hari setelah bayi
dilahirkan.

Syarifudin (19405021129)
123. Seorang pasien (laki-laki, 35 tahun) masuk IGD a. Atropin sulfat.
dengan keluhan nyeri ulu hati, mual, keringat dingin b. Digokin.
sejak 1 jam yang lalu. Diketahui TD 90/70, RR 25x, c. Dopamin.
HR 40x/menit. Diagnosa dokter menyatakan pasien d. Dobutamin.
mengalami hipotensi dengan bradikardi. Apakah e. Glukagon.
terapi yang disiapkan apoteker untuk kasus tersebut?

Syarifudin (19405021129)
124. Apoteker di instalasi farmasi akan melakukan a. 1 Penyelesaian :
pemusnahan terhadap obat sebagai berikut : b. 2
Nama Jumla Satuan Ketera c. 3
obat h ngan d. 4
Isosor 5 Tablet Berub e. 5
bid ah
Dinitr Warna
at 5
mg
Amlod 5 Tablet Kadal
ipin 5 uarsa
mg
Codei 10 Tablet Rusak
n 10
mg
Asam 3 Tablet Rusak
Trane
ksama
t
Diaze 2 Tablet Rusak
pam 2
mg (Permenkes RI No 3 tahun 2015)
Berapakah jumlah berita acara pemusnahan yang
dipersiapkan oleh apoteker?

(Permenkes RI No 73 tahun 2016)

Syarifudin (19405021129)
125. Apoteker di apotek sedang melakukan stok opname a. Vitamin dapat Salah satu kegiatan PIO (Pelayanan
dan menemukan vitamin C yang mengalami death menggantikan makan Informasi Obat) adalah menerbitkan
stock dengan masa ED 1 bulan. PSA menyarankan b. Vitamin dapat buletin, leaflet, poster, newsletter
untuk membuat iklan dalam bentuk poster. Apakah meningkatkan nafsu (Permenkes nomer 58 tahun 2014).
kalimat tepat untuk iklan tersebut? makan
c. Vitamin membantu Poster dibuat sesuai dengan manfaat
mengatasi sariawan vitamin C yaitu dapat membantu
d. Vitamin mampu mengatasi sariawan (MIMS ed 12,
meredakan gejala flu 2013)
e. Vitamin sangat
dibutuhkan setiap hari Sri Wahyuni (19405021130)
126. Seorang Pasien (perempuan 45 tahun) didiagnosa a. Degludec
DM tipe 2 dengan hasil laboratorium glukosa post b. Humulin
prandial 250 mg/dL. Dokter menanyakan kepada c. Glargine
apoteker, terapi insulin aksi cepat untuk menurunkan d. Determir
kadar glukosa post prandial yang tersedia di IFRS. e. Lispro
Apakah terapi insulin aksi cepat yang disiapkan ?

Sumber : Dipiro ed X halaman 1159


Sri Wahyuni (19405021130)
127. Seorang pasien (laki-laki, 37 tahun) masuk IGD a. 30 Jumlah kebutuhan cairan = 2500 ml
dengan diagnosa diare spesifik. Pasien b. 50 Faktor tetes = 15 tetes/ml
menyampaikan BAB lebih dari 4 kali disertai c. 70 Waktu = 3 jam
muntah. Kebutuhan cairan yang diinginkan dokter d. 90 Kecepatan (tpm) = Vol. Pemberian x
2500 ml (faktor penates 15 tetes/ml). Berapa tetes e. 100 Faktor tetes
infus (tpm) yang apoteker tuliskan pada etiket, jika Lama Pemberian
kebutuhan cairan harus dicapai dalam waktu 3 jam ?

2500 ml x 15 tetes/ml

3 jam
= 69,33 tetes/jam
= 70 tetes/jam

Sri Wahyuni (19405021130)


128. Apoteker di IFRS sedang menuliskan surat pesanan a. 1 Surat pesanan yang harus di buat ada 4.
(SP) untuk obat sebagai berikut : b. 2 Sesuai dengan PERMENKES RI
Nama Obat Jumlah pemesanan c. 3 TAHUN 2003 Pasal 9.
Kodein 10 mg 1 box d. 4 1. Kodein tablet 10 mg = 1 surat
Kodein 15 mg 1 box e. 5 pesanan obat narkotika (Menkes
Kodein 20 mg 1 box RI No. 7 Tahun 2018 tentang
Dekstromethorphan tablet 1 box perubahan penggolongan
Narkotika)
Berapakah jumlah surat pesanan (SP) yang harus 2. Kodein tablet 15 mg = 1 surat
dibuat? pesanan obat narkotika (Menkes
RI No. 7 Tahun 2018 tentang
perubahan penggolongan
Narkotika)
3. Kodein tablet 20 mg = 1 surat
pesanan obat narkotika (Menkes
RI No. 7 Tahun 2018 tentang
perubahan penggolongan
Narkotika)
4. Dektromethorphan tablet = 1
surat pesanan obat-obatan
tertentu (Sumber peraturan
BPOM No. 28 tahun 2018
tentang pedoman pengelolaan
obat-obatan terntentu yang
sering di salah gunakan .
Lizia Indah Pratiwi (19405021131)
129. Apoteker bagian produksi di industri farmasi a. Blistering Blooming = zat pemlastis yang
melakukan pembuatan tablet salut Natrium b. Bridging berkumpul pada permukaan salit
diklofenak 25 mg. Terlihat hasil tablet salut natrium c. Blooming menyebabkan persebaran warna yang
diklofenak mengalami persebaran warna tidak d. Sumbing tidak merata pada tablet Na diklofenak.
merata yang disebabkan zat pemlatis berkumpul pada e. Kaping Zat pemlastis (plasticier) membantu
permukaan salut. Apakah nama permasalahan yang dalam memperlemah polimer. Zat
terjadi pada tablet tersebut? pemlastis juga dapat kompatibel pada
suhu pada saat proses namun dapat
keluar kembali dari polimer yang
disebut blooming pada suhu kamar.
Sehingga permasalahan pada gtablet Na
diklofenak disebut blooming.
Siregar dan wikarsa,2010, Teknologi
farmasi Sediaan Tablet dasar-dasar
praktis.
Lizia indah pratiwi (19405021131)
130. Suatu industri farmasiakan melakukan pengelolaan a. Air Larutan yang ditambahkan adalah
air limbah untuk penisilin. Pada tangli diisi suatu b. Etanol Natrium Hidroksida pada pH 10-12.
larutan yang berfungsi untuk memecah cincin beta c. Formaldehid Dipilih NaOH karena lebih aman bagi
laktam pada limbah. Apakah larutan yang d. Natrium hidroksida peralatan unit pengolahan dan
digunakan? e. Natrium tetraborat lingkungan serta mudah penangannya.
Jika hidrolisa menggunakan asam
dikhawatirkan dapat merusak peralatan
unit pengolahan dan jika di hidrolisa
menggunakan mercuri chlorida
dikhawatirkan mercurynya tidak ramah
atau tidak aman untuk lingkungan.
(Sumiyati dan Prabani, 2008,
Pengolahan Limbah Cair dan Limbah
Betalaktam PT. PHAPROS, Tbk.
Semarang, Jurnal PRESIPTASI Vol. 5
NO. , Program Studi Teknik
Lingkungan FT UNDIP, Semarang)

Lizia Indah Pratiwi


(19405021131)
131. Apoteke bagian R&D suatu industry farmasi sedang a. Uji disolusi terbanding Berdasarkan peraturan kepala BPOM
b. Uji disolusi in vivo No. HK. 03.1.23.12.11.10217 Tahun
mengembangkan produk tablet amplodipin 10 mg.
c. Uji absorpsi in vitro 2011 Tentang Obat Wajib Uji
Industri tersebut telah memproduksi dan d. Uji absorpsi in vivo
Ekivalensi di perlukan untuk
e. Uji bioekivalensi
mengedarkan tablet amplodipin 5 mg. Apakah uji menentukan ekivalensi antar obat uji
ekivalensi yang harus dilakukan untuk produk (Obat Copy) dengan Obat Komparator.
Uji Ekivalensi terdir idari in vivo dan in
“Copy” tersebut ?
vitro. Ekivalensi in Vitro disebut
dengan uji disolusi terbanding yakni uji
disolusi antara obat uji dengan obat
inovator/ komparator .Ekivalensi in
Vivo disebut dengan uji bioekivalensi
yakni uji bioavailabilitas atau
farmakodinamik komparatif yang
dirancang untuk menunjukkan
bioekivalensi antara oba tuji (obat copy)
dengan obat inovator (komparator).
Halim (19405021132)

132. Apoteker bagian RnD di industri farmasi akan a. 5 Derajat Flokulasi


melakukan uji volume sedimentasi dan derajat b. 0,6
vol sedimen terflokulasi
=
flokuasi pada suspense cefadroksil 125 mg/5mL. c. 0,2 vol s edienterdeflokulasi
Pengujian menggunakan system flokulasi dan d. 0,22
60 mL
deflokulasi dengan hasil sebagai berikut: e. 0,12 =
12 mL
Pengujia Flokula Deflokulas
= 5
n si i
Tinggi 100 mL 100 mL (Sinko, P.J., 2011, Martin Farmasi
fase Fisika dan Ilmu Farmasetika)
Halim (19405021132)
padataw
al
Tinggi 60 mL 12 mL
fase
padat
akhir
Berapa derajat flokulasi suspense tersebut ?
133. Suatu industri farmasi akan memproduksi sediaan a. Area filling A, dengan Berdasarkan criteria penggunaan
salep mata oksi tetrasiklin dengan sterilisasi akhir background minimal B ruangbersih yang tercantum dalam
dengan menggunakan autoklaf. Kondisi ruang bersih b. Area filling A, dengan
background minimal C CPOB 2012:
area filling akan dibuat sesuai dengan ketentuan
c. Area filling di
CPOB terbaru. Bagaimana kondisi area filling yang lingkungankelas B
dikehendaki ? d. Area filling di
lingkungankelas C
e. Area filling
dilingkungankelas D

Halim (19405021132)

134. Apoteker bagian R&D di Industri Farmasi a. Uji Serbuk Kaca Sumber FI Edisi V Hal 1618 Tabel 1.
merancang penggunaan wadah untuk sediaan injeksi b. Uji Permukaan Kaca
vitamin C 100 mg/mL. wadah dirancang c. Uji Ketahanan terhadap
menggunakan kaca tipe 1 dan tidak tembus cahaya. Air
Maka perlu dilakukan pengujian untuk menetapkan d. Uji Kapasitas Dapar
daya tahan kaca baru. Apakah uji yang perlu e. Uji Ekstraksi untuk Resin
dilakukan? Spesifik

Abdul Aziz (19405021133)

135. Apoteker bagian QC di industry farmasi melakukan a. Hasil diterima karena rata Sumber FI edisi V hal 1611 Tabel
uji disolusi tahap I pada tablet Allopurinol 100mg. – rata tidak kurang dari Penerimaan 1.
Nilai Q menurut Farmakope Indonesia edisi V adalah nilai Q
80%. Hasil uji disolusi sebagai berikut: b. Hasil diterima karena tiap
Replikasi Kadar Obat unit sediaan tidak kurang
Terlarut (%) dari nilai Q
1 80 c. Hasil ditolak karena rata –
rata kurang dari nilai Q
2 82 +5%
3 80 d. Hasil ditolak karena tiap
4 81 unit sediaan kurang dari
5 85 Q +5%
6 83 e. Hasil diterima karena tiap
Bagaimanakah interpretasi hasil disolusi tersebut? unit sediaan tidak kurang
dari nilai Q -15%

Abdul Aziz (19405021133)


136. Apoteker bagian R&D di industry farmasi akan a. 1 Menurut FI edisi V hal 980.
melakukan pengujian kapsul omeprazole 20mg yang b. 2 pengujian Omepazole dengan media
memiliki bobot sediaan lebih ringan disbanding c. 3 disolusi yang memiliki BJ lebih besar
media disolusi. Apakah tipe alat yang sesuai untuk d. 4 menggunakan alat disolusi tipe 2.
pengujian disolusi sediaan tersebut? e. 5

Abdul Aziz (19495021133)


137 Apoteker mendirikan suatu apotek dengan modal a. 1 bulan Payback period adalah periode atau
awal 450 juta, tiap bulan apotek tersebut b. 2 bulan jumlah tahun yang diperlukan untuk
mendapatkan laba kotor sebanyak 350 juta, dengan c. 3 bulan mengembalikan nilai investasi yang
beban apotek 200 juta. Berapa lama pay back periode d. 4 bulan telah dikeluarkan (periode
(PBP) yang diperoleh apotek tersebut? e. 5 bulan pengembalian modal).
Rumus :
Laba bersih : laba kotor-pengeluaran
Laba bersih = 350-200 =150
Modal awal
PBP =
Laba bersih
450
PBP =
150
PBP = 3
PBP yang diperoleh apotek tersebut
adalah 3 bulan
(Abdul choliq, 2004)

Laula(19405021134)
138 Apoeker di RS melakukan pengendalian obat dengan a. 10 2. S . D
menetapkan EOQ masing-masing obat. Penggunaan
infus RL dalam 1 tahun adalah 2000 botol. Biaya
b.
c.
20
30
EOQ =
√ H
2. 4000. 2000
pemesanan Rp. 4000,-/pesan serta rata-rata biaya
penyimpanan Rp. 10.000,-/tahun. Berapa EOQ untuk
d.
e.
40
50
EOQ =
√ 10.000
EOQ = √ 1.600
pengadaan infus RL tersebut?
EOQ = 40

S : Biaya pemesanan
D : Penggunaan
H : Biaya penyimpanan
(Sugiyono, 2016)

Laula(19405021134)
139 Suatu industri farmasi melakukan pengelolaan a. NH4OH Campuran antara basa kuat (NaOH) dan
limbah beta lactam. Pada tahap awal cincin beta b. NaCl asam kuat (HCl) dengan perbandingan
lactam dihidrolisis dengan menambahkan larutan c. HCl yang sama akan menghasilkan pH
NaOH hingga pH 11,5-12 kemudian limbah d. NH4Cl larutan yang bersifat netral atau pH= 7
dimasukkan tangki berikutnya untuk dilakukan e. KOH sehingga menghasilkan larutan garam
proses netralisasi dengan menambah suatu larutan. yang terhidrolisis.
Apakah larutan yang digunakan untuk pada tangki NaOH + HCl → NaCl+ H2O
tersebut? (Raymond, chang : 2004)
Laula(19405021134)
140. Apoteker bagian R&D industri farmasi melakukan a. standar kontrol Fungsi sulfasalazine dalam analisis
analisis acetozinamide di dalam sampel darah. b. standar adisi tersebut adalah sebagai standar internal,
Sampel dipreparasi dan dianalisis dengan metode c. standar eksternal dimana metode standar internal (ISTD)
KCKT fase terbalik. Hasil analisis diperoleh berupa d. standar internal merupakan metode dimana komponen
waktu retensi asetazolamid dan sulfasalazine 0,7 dan e. standar blanko yang digunakan sebagai internal standar
1,0. Apakah fungsi sulfasalazine dalam analisis memiliki kesamaan struktur kimia
tersebut? dengan sampel maupun standar tetapi
tidak ada dalam sampel. Pada
kromatografi , penggunaan metode
standar internal dianggap paling akurat
dibanding dengan metoda lain
(Klee, M.S., 2013. Internal Standard
Method of GC Calibration. Article We
Cover)
(Aligent, 2009. Found of Gas
Chromatography)

Amalia Fejriawati (19405021136)

141. Apoteker mendirikan suatu apotek dengan biaya a. 90% ROI = laba bersih x 100%
investasi 200 juta, setelah satu tahun memperoleh b. 80% Modal awal
omset sebanyak 660 juta, dengan HPP 50% dari c. 60% Laba bersih = laba kotor-pengeluaran
omset. Biaya operasional yang dikeluarkan untuk d. 55% = (660 juta - 50%) -150 juta
apotek tersebut sebanyak 150 juta. Berapa ROI yang e. 30% = 180 juta
diperoleh apoteker tersebut?
ROI = 180 juta x 100%
200 juta
= 90%

Amalia Fejriawati (19405021136)


142. Apoteker bagiab QC di industry farmasi melakukan a. 6
uji sterilisasi untuk sediaan injeksi furosemide. b. 12
Jumlah injeksi yang diproduksi dalam satu batch c. 20
sebanyak 600 ampul. Berapa jumlah minimal yang d. 60
harus diambil untuk sampel dalam pengujian tersebut? e. 120

Sumber : FI V hal 1362


Amalia Fejriawati (19405021136)

143 Apoteker di instalasi farmasi puskesmas melakukan a. 1 bulan tanpa cadangan Maksimal stok vaksin provinsi adalah 2
pengadaan sediaan vaksin. Frekuensi distribusi b. 1 bulan + 3 hari cadangan bulan kebutuhan ditambah 1 bulan
vaksin ke pukesmas adalah sebulan sekali. Untuk c. 1bulan + 1 minggu cadangan, kabupaten/kota 1 bulan
menghindari terjadinya penumpukan maka vaksin cadangan kebutuhan ditambah 1 bulan cadangan,
disimpan tidak lebih dari stok maksimalnya. Berapa d. 1 bulan + 2 minggu Puskesmas 1 bulan kebutuhan
persediaan stok maksimal yang harus disiapkan ? cadangan ditambah dengan 1 minggu cadangan.
e. 1 bulan + 1 bulan cadangan (PMK No.12 hal 61, 2017)

Nur Fitriani (19405021137)


144 Apoteker bagian produksi di industri farmasi sedang a. Tipe 1 Wadah dan penyimpanan Simpan
membuat sediaan injeksi ranitidine 50 mg/2ml. b. Tipe 2 larutan dalam dosis tunggal atau dosis
sediaan tersebut akan dikemas dalam ampul. Apakah c. Tipe 3 ganda dalam wadah gelas tipe I,
tipe gelas yang sesuai untuk wadah sediaan tersebut ? d. Tipe 4 terlindung cahaya. Simpan di bawah
e. Tipe NP 300. Tidak boleh dibekukan (FI Ed V hal
1085, 2014)

Nur Fitriani (19405021137)


145 Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit hendak a. ErGotamine dan Dalam melakukan penyimpanan
mengatur penyimpanan obat Lasa yaitu ergotamine ErGometrine terhadap obat-obat LASA, dapat
dan ergometrine. Bagaimana penulisan kedua obat b. ergotamine dan ergometrine digunakan Tall Man lettering untuk
tersebut pada label ? c. ergoTamine dan ergometrine menekankan perbedaan pada obat yang
d. ergoTAMIne dan memililki nama atau pengucapan suara
ergoMETRIne yang sama. Tall Man lettering digunakan
e. ERGOtamine dan pada penulisan nama obat untuk
ERGOmetrine menyoroti bagian perbedaan utamanya
dan membantu membedakan nama-nama
yang mirip. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa metode Tall Man
lettering dapat membuat nama obat yang
mirip lebih mudah untuk dibedakan, dan
lebih sedikit kesalahan yang dibuat
ketika menggunakan huruf besar
untuk penulisan nama yang berbeda
dan huruf kecil untuk nama yang
mirip. (Jurnal farmasi klinik, 2019)

Nur Fitriani (19405021137)


146. Dokter di Rumah Sakit hendak memberikan obat Rumus :
digoxin kepada pasien laki-laki (50th, BB 50kg), a. 15,625
namun sbeleumnya meminta apoteker untuk b. 13,281 ( 140−umur ) xBB
menghitung klirens kreatinin pasien tersebut c. 10,625 Clcr :
72 x Srcl
mengunakan Rumus Cockcroft. Data serum d. 8,281
kreatinin pasien adalah 4mg/dl. Berapakah nlai e. 5,625 ( 140−50 ) x 50
klirens (ml/menit) pasien ? Clcr :
72 x 4
: 15,625

Zukhrufun Nadia (19405021138)

147. Apoteker di suatu Industri Farmasi melakukan analisa a. 18,18 Rumus :


keuangan penjualan jamu beras kencur pada tahun b. 15,15
2019. Penjualan bersih jamu tersebut adalah c. 10,10 Net Profit Margin :
Rp. 27.500.000.000. Laba bersih setelah pajak d. 8,8 Laba Bersih setelah Pajak
Rp. 5.000.000.000. Berapa persen net profit margin e. 5,5 Pendapatan Ber sih
jamu beras kencur tersebut ?
5.000.000 .000
:
27.500.000 .000

: 18,18

Zukhrufun Nadia (19405021138)


148. Seorang laki-laki (usia 27 tahun) datang ke apotek a. Chlorpeniramine
hendak membeli obat untuk keluhanya yaitu bersin- b. Clemastin
bersin dan hidung terasa gatal. Pasien c. Cetirizine
menyampaikan tidak dapat meninggalkan pekerjaanya d. Prometazine
di pagi hari. Apakah obat yang dipilihkan oleh e. Diphenhydramine
apoteker ?

Efek sedasi :
Dipiro Edisi X (halaman 1521)

Zukhrufun Nadia (19405021138)


149. Apoteker di Apotek menghitung harga jual Amlodipin a. 585 diketahui :
tablet 5 mg dengan margin 30%. Harga beli 1 dus obat b. 644 1 dus = 10 x 10 = 100 tablet
(10 strip) + PPN Rp. 45.000 (1 strip isi 10 tablet). c. 785 margin = 30 %
Berapakah rupiah harga jual Amlodipin per tablet? d. 844 ditanya : HJA?
e. 985 Dijawab :
HJA = Harga jual + (% kenaikan x
harga jual)
45.000
= + (0,3 x 450)
100
= 450 + 135
= 585 (A)

Kartika Maharani S (19405021139)

150. Apoteker di suatu Instalansi Rumah Sakit sedang diketahui :


melakukan perencanaan pengadaan injeksi lidokain a. 1.581 D = 100.000 ampul
untuk tahun 2020. Pemakaian pada tahun 2019 adalah b. 12.360 S = Rp 100.000
100.000 ampul. Harga per ampul Rp. 20.000. Estimasi c. 18.581 H = 40 % x Rp. 20.000 = Rp. 8000
biaya pemesanan Rp. 100.000 dengan biaya d. 22.360 Ditanya :
penyimpanan 40%. Berapakah ampul nilai EOQ-nya? e. 53.581 2. D. S
EOQ= √
H
D = jumlah permintaan
S = biaya pemesanan setiap kali pesanan
H = biaya penyimpanan per unit per
tahun
Dijawab :
2. D. S
EOQ= √
H
=
√ 2 x 100.000 x 100.000
8.000
√ 20.000 .000
=
8
= 1581 (A)
Kartika Maharani S (19405021139)
151. Dokter di poli kulit dan kelamin suatu Rumah Sakit a. Desonid 0,05% krim
berdiskusi dengan Apoteker untuk memilihkan b. Hidrokortison 0,01% krim
kortikosteroid topical yang tepat untuk pasien c. Klobetason butirat 0,05%
perempuan (21 tahun) yang mengalami dermatitis krim
atopic pada kulit kepalanya. Kortikosteroid topical d. Klobetason propionate
apa yang Apoteker rekomendasikan? 0,05% krim
e. Betametason valerat 0,1%
krim
TCS potensi sedang seperti betametason
valerate 0,1 % dapat digunakan untuk
tubuh.
(Dipiro 10, hal 1585)

Kartika Maharani S (19405021139)

152. Apoteker di industry melakukan pengujian stabilitas a. 0 Orde 1


ongoing tablet Metformin 500 mg selama 5 tahun, b. 1 0,693
T1/2=
pada suhu 30⁰C±2⁰C, RH 60%±5%. Kinetika reaksi c. 2 K
mengikuti orde satu, dengan nilai K eliminasi 0,693
d. 3 T1/2 =
0,3465/tahun. Berdasarkan data tersebut, Berapa 0,3465/tahun
tahun Metformin 500 mg terurai setengahnya? e. 4
T1/2 = 2 tahun

Siti Solekhatul Maksumah


(19405021140)
153. Seorang dokter berdiskusi dengan apoteker untuk Ketokonazol sistemik tersedia
memberikan obat kepada pasien laki-laki (27 tahun) dalam sediaan tablet 200mg.
yang mengalami tinea coporis. Hasil diskusi a. 1 minggu Dosis yang dianjurkan pada
b. 2 minggu dewasa adalah 200- 400mg
disepakati diberikan ketokonazol tablet. Berapa lama
c. 3 minggu perhari. Lama pengobatan untuk
minimal panggunaan obat tersebut? tinea corporis selama 2-4
d. 4 minggu
minggu. Kerena keunggulan
e. 5 minggu
ketokonazol sebagai obat
berspektrum luas, tidak resisten,
efek samping minimal dan harga
yang terjangkau maka obat ini
paling banyak digunakan dalam
pengobatan antifungi.

Sumber: Mycek MJ, Harvei RA,


Champe PC. 2001. Farmakologi ulasan
bergambar edisi 2.
Jakarta: Widya Medika.
hlm 341-347.

Siti Solekhatul Maksumah


(19405021140)

154. Apoteker di Instalasi Farmasi suatu Klinik Kecantikan Dik:


melakukan Analisa keuangan penjualan retinoic acid Pembelian : 35.500.000
krim. Pembelian sediaan selama tahun 2019 Rp a. 37.600.000 Persediaan awal : 6.500.000
b. 33.400.000 Persediaan akhir : 8.600.000
35.500.000. Persediaan awal tahun 2019 Rp.
6.500.000. Persediaan akhir tahun 2019 Rp. c. 20.400.000
d. 15.600.000 \HPP= (Pembelian+Persediaan awal)-
8.600.000. Berapa rupiah harga pokok pembelian Persediaan akhir
retinoic acid krim ? e. 10.300.000
=(35.500.000+6.500.000)-8.600.000
= 33.400.000
Siti Solekhatul Maksumah
(19405021140)

155. Seorang ibu memeriksakan anaknya (laki-laki 10


tahun) yang menderita gatal dan terdapat bercak a. Ketoconazole
berwarna putih di bagian kepalanya. Pada awalnya b. Nystatin
memberikan salep ketokonazol tetapi tidak kunjung c. Griseofulvin
sembuh. Kemudian dokter yang memeriksa d. Itraoonazole
menyimpulkan bahwa anak tersebut terkena infeksi e. Terbinafin
jamur Tinea Capitis spesies Microsporum. Kemudian
dokter berdiskusi dengan apoteker untuk memberikan
obar oral. Apakah obat yang tepat diberikan ?

Bagus Tri Wahyumayasari


(19405021140)
156. suatu apotek sudah berdiri sejak 5 tahun yang lalu dan a. 6.0 Diket :
mengalami peningkatan pendapatan tiap tahunnya. b. 6.2 omset = 125 jt
Omset exclude pajak yang diperoleh pada tahun 2019 c. 6.4 HPP 105 jt
adalah 125 jt, HPP 105 jt, dan biaya yang dikeluarkan d. 6.6 Biaya pengeluaran per bulan 12 jt
perbulan 12 jt. Berapa laba bersih/keuntungan e. 6.8 Laba kotor = penjualan-HPP
sebelum pajak dalam % omset ? = 125 jt-105jt
= 20 jt
Laba bersih = 20 jt-12 jt
= 8 jt
laba bersih
% = x 100 %
omset
8 jt
= x 100 %
125 jt
= 6.4 %
Bagus Tri Wahyumayasari
(19405021141)

157. apoteker diapotek sedang melakukan perhitungan Lead time = pemakaian obat + safety
untuk pengadaan oralit tahun 2020. Pemakaian oralit a. 5.000 stock – sisa stock
sebanyak 5.000 pada tahun 2019 (360 hari). Diketahui b. 4.000 = 5000 + 50 – 50
safety stock 50 sachet dan sisa stock 50 sachet. c. 3.000 = 5000 Sachet
Berapa sachet jumlah kebutuhan oralit untuk tahun d. 2.000 Bagus Tri Wahyumayasari
2020 ? e. 1.000 (19405021141)

158. Seorang pasien perempuan, usia 35 tahun, penderita a. Isoniazid


TB Paru mendapatkan terapi pengobatan b. Rifampisin
2HRZE/4H3R3. Setelah sebulan menjalani c. Pyrazinamid
pengobatan, pasien mengalami perubahan warna urin d. Ethambutol
menjadi kemerahan karena efek samping obat. e. Sterptomisin
Apakah obat yang menimbulkan efek samping
tersebut ?

Sumber: Tiam medical mini notes, 2019,


basic pharmacology and drug notes,
MMN Publishung, Makassar

Muhamad Samsul Nur Salim


(19405021142)
159. Apoteker bagian QC melakukan bioekuivalensi a. pH 1,2 ; 4,5 ; 6,8
sediaan tablet furosemid. Obat tersebut masuk dalam b. pH 1,9 ; 4,5 ; 6,8
BCS kelas IV (kelarutan dan permeabilitas dalam usus c. pH 1,2 ; 5,4 ; 6,8
rendah). Sbelum dilakukan pengujian tersebut maka d. pH 1,2 ; 4,5 ; 7,6
dilakukan terlebih dahulu uji disolusi terbanding dari e. pH 1,9 ; 5,4 ; 7,6
sediaan tablet tersebut menggunakan 3 pH dari
saluran pencernaan. Berapakah pH yang dilakukan
pengujian ?

Sumber: Badan POM Republik


Indonesia, 2004, Pedoman Uji
Bioekivalensi, terbitan
pertama,Jakarta.

Muhamad Samsul Nur Salim


(19405021142)
160. Apoteker bagian R&D suatu industri farmasi sedang a. 0,073
melakukan penetapan kadar fenobarbital dalam tablet b. 1,945
menggunakan KCKT. Diketahui waktu retensi c. 3,537
fenobarbital adalah 6,88 menit dan lebar lempeng d. 3,784
teoritis 0,55. Berapakah jumlah lempeng teoritis e. 7,568
fenobarbital tersebut ?

N= 16 (tR/Wb)2
= 16 (6,88/0,55)2
= 16 (47,3344/0,3025)
= 16 x 156,477
= 2503,637
Sumber: Johnson, E. L., dan Stevenson,
R., 1978, Basic Liquid Chromatography,
diterjemahkan oleh Kosasih
Padmawinata, hal. 22-24, 295, Penerbit
ITB,
Bandung.

Muhamad Samsul Nur Salim


(19405021142)
161. Apoteker di industri obat tradisional melakukan uji AKK = jumlah koloni x
AAK (Angka Kapang Khamir) pada jamu kapsul a. 1,7 x 103
1
ekstrak rimpang temulawak dapat dihitung jika b. 2,7 x 103 jumlah pengenceran
jumlah koloni tiap cawan 10-150 koloni. Jumlah c. 1,7 x 105 Dipilih cawan petri dengan
yang dipersyaratkan untuk cemaran kapang d. 5,2 x 103 pengenceran 10-3 dan 10-4 karena
khamir pada produk obat adalah ≤10 CFU/g. hasil e. 7,7 x 104 menunjukkan jumlah koloni antara
pengecekan sampel sebagai berikut: 10-150
pengenceran Koloni Koloni Dari pengenceran 10-3 : 77 x 1.000 =
kapang/kamir kapang/kamir 77.000 CFU/g
(cawan 1) (cawan 2) Dari pengenceran 10-4 : 27 x 10.000 =
10-1 - - 270.000 CFU/g
-2
10 - -
10-3 43 34 Rata-rata :
10 -4
13 14 77.000 koloni+270.000 koloni
=
10-5 2 4 2
Berapak AKK dalam sempel tersebut (CFU/g)? 347.000
= 173.500 CFU/g
2

= 1,735 x 105

= 1,7 x 105
(Pusat Pengujian Obat Dan Makanan
Nasional, 2006, Uji Angka
Kapang/Kamir Dalam Obat
Tradisional 96/MIK/00. Pusat
Pengujian Obat Dan Makanan
Nasional, badan POM,pp.128)
Dyah Erna Kumalasari (19405021143)
162. Apoteker bagian produksi di industri farmasi akan Ruang lingkup tugas dan tanggung
memproduksi sediaan tablet paracetamol. Apoteker a. Manajer QA jawab
melakukan pengecekan pada bahan baku paracetamol b. Manajer QC 1. Manager produksi
dan ditemukan adanya jamur. Sehingga penggunaan c. Manajer produksi  Bertanggung jawab atas
paracetamol tersebut harus ditolak. Siapakah yang d. Manajer PPIC terlaksananya pembuatan
berwenang terhadap keputusan tersebut? obat dari perolehan bahan
, pengolahan, pengolahan,
pengemasan, sampai
pengiriman obat ke
gudang jadi
 Memberikan pengarahan
teknis dan administrative
untuk semua pelaksanaan
operasi digudang,
penimbangan,
pengolahan, dan
pengemasan
 Bertanggung jawab atas
peralatan yang digunakan
dalam proses produksi,
peralatan yang digunakan
harus selalu
dikualifikasikan dan
divalidasi dengan benar
2. Manager QA
 Memastikan penerapan
mutu
 Melakukan pengawasan
terhadap fungsi bagian
pengawasan mutu
 Memastikan pemenuhan
persyaratan teknis dan
peraturan Otoritas
Pengawasan Obat (OPO)
yang berkaitan dengan
mutu produk jadi

Memprakarsai dan
mengawasi audit
eksternal
3. Manager QC
 Memastikan bahan awal
untuk produksi obat
memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan untuk
identitas, kekuatan,
kemurnian, kualitas, dan
keamanannya
 Tahapan produksi obat
telah dilaksanakan sesuai
prosedur yang ditetapkan
dan telah divalidasi
sebelumnya antara lain
evaluasi, dokumentasi,
produksi terlebih dahulu
 Memeriksa pemeliharaan
bangunan dan fasilitas
serta peralatan di bagian
pengawasan mutu
4. Manager ppic
 Menerima order dari
bagian penjualan lalum
memastikan oder ini
selesai dan dikirim ke
costumer pada waktu
yang sudah disepakati

Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
https://docplayer.info/72932182-
Apoteker-di-industri-farmasi.html
https://www.academia.edu/7401348/BA
B_II_PERANAN_FUNGSI_DAN_TUG
AS_APOTEKER_DI_INDUSTRI_FAR
MASI_SERTA_TINJAUAN_UMUM_P
T._COMBIPHAR

Dyah Erna Kumalasari (19405021143)

163. Apoteker diindustri obat tradisional akan


memproduksi kapsul daun kumis kucing dalam a. Sinensetin
mengatasi hipertensi. Daun kumis kucing terbukti b. Falerin
mengandung flavonoid. Apakah senyawa identitas c. Kuersetin
yang dapat digunakan bahan alam tersebut ? d. Filantin
e. Lutcolin
April Yani Safira Husodo
(19405021144)
164. Apoteker bagian RnD suatu indutri farmasi akan Span 80 (HLB 4,3)
mengembangkan sediaan krim dengan formula a. 1,59 Tween 80 (HLB 15)
sebagai berikut: b. 2,48 Konsentrasi emulgator 4% = 4% x 100
R/ paraffin cair 30% c. 2,89 ml = 4 gr
Emulgator 4% d. 4,48 HLB Campuran 12
Span 80 (HLB 4,3) e. 20
Tween 80 (HLB 15) Ditanya : Presentase Tween 80?
Aqua ad 100ml
Campuran nilai HLB yang diharapkan adalah 12. Jawab : (Metode Aligasi)
Berapakah jumlah (gram) tween 80 dalam formula
yang dibutuhkan ? HLB Span
HLB Tween - HLB Campuran

HLB Campuran
HLB Tween HLB
Campuran – HLB Span

4,3 15 – 12 = 3

12

15 12 – 4,3 = 7,7

Total = 3 + 7,7 = 10,7


Tween 80= 7,7/10,7 x 4 gr =
2,878

April Yani safira Husodo


(19405021144)
165. Apoteker penanggungjawab instalasi Farmasi Rumah Menurut Permenkes No. 3
Sakit melakukan stok opname, ternyata ditemukan a. Kementrian Tahun 2015 tentang
obat morfin telah kadaluarsa. Apoteker berencana Kesehatan, BPOM Peredaran, Penyimpanan,
melakukan pemusnahan obat tersebut, sehingga akan setempat, dan Dinas Pemusnahan, dan Pelaporan
menyampaikan surat pemberitahuan dan permohonan Kabupaten/ Kota Narkotika, Psikotropika, dan
saksi. Siapakah saksi yang diundang? b. Kementrian Prekursor Farmasi Pasal 40.
Kesehatan, BPOM Pemusnahan Narkotika,
setempat Dinas Psikotropika, dan Prekursor
Kabupaten/ Kota Farmasi dilakukan dengan
c. BPOM setempat, tahapan sebagai berikut:
Dinas Kesehatan a. penanggung jawab
Provinsi dan Dinas fasilitas
Kesehatan produksi/fasilitas
Kabupaten/ Kota distribusi/fasilitas
d. Kementrian pelayanan
Kesehatan, Dinas kefarmasian/pimpinan
Kesehatan Provinsi, lembaga/dokter praktik
dan Dinas perorangan
Kabupaten/ Kota menyampaikan surat
e. Kementrian pemberitahuan dan
Kesehatan, BPOM
permohonan saksi
setempat, Dinas
Kesehatan Provinsi kepada:
dan Dinas
1. Kementerian
Kesehatan
Kabupaten/ kota Kesehatan dan
Badan Pengawas
Obat dan
Makanan, bagi
Instalasi Farmasi
Pemerintah Pusat;
2. Dinas Kesehatan
Provinsi dan/atau
Balai Besar/Balai
Pengawas Obat
dan Makanan
setempat, bagi
Importir, Industri
Farmasi, PBF,
Lembaga Ilmu
Pengetahuan, atau
Instalasi Farmasi
Pemerintah
Provinsi; atau
3. Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
dan/atau Balai
Besar/Balai
Pengawas Obat
dan Makanan
setempat, bagi
Apotek, Instalasi
Farmasi Rumah
Sakit, Instalasi
Farmasi Klinik,
Instalasi Farmasi
Pemerintah
Kabupaten/Kota,
Dokter, atau Toko
Obat. 
b. Kementerian
Kesehatan, Badan
Pengawas Obat dan
Makanan, Dinas
Kesehatan Provinsi,
Balai Besar/Balai
Pengawas Obat dan
Makanan setempat,
dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
menetapkan petugas di
lingkungannya menjadi
saksi pemusnahan
sesuai dengan surat
permohonan sebagai
saksi. 
Mukhamad Iqbal Al-Amin
(19405021145)

166. a. Kempa langsung


b. Granulasi Pada metode granulasi kering, granul
Kering dibentuk tanpa pelembapan atau
c. Granulasi Basah penambahan bahan pengikat ke dalam
d. Floating Sistem campuran serbuk obat tetapi dengan cara
e. Tabletasi memadatkan masa yang jumlahnya besar
langsung dari campuran serbuk, dan setelah itu
memecahkannya dan menjadikan
pecahan-pecahan ke dalam granul yang
lebih kecil. Dengan metode ini, baik
bahan aktif maupun pengisi harus
Apakah metode yang digunakan pada memiliki sifat kohesi supaya masa yang
pembuatan tablet tersebut? jumlahnya besar dapat dibentuk. Metode
ini khususnya untuk bahan-bahan yang
tidak dapat diolah dengan metode
granulasi basah, karena kepekaannya
terhadap uap air atau karena untuk
meringkasnya diperlukan temperatur
yang dinaikkan (Ansel, 1989).
Mukhamad Iqbal Al-Amin
(19405021145)
167 Apoteker dirumah sakit sedang memberikan informasi a. 7 hari
kepada pasien penderita diabetes terkait dengan aturan b. 14 hari
penyimpanan sediaan penfill Humulin 30/70 setelah c. 28 hari
dibuka. Pasien menyampaikan tidak memiliki almari d. 30 hari
pendingin dirumah, sehingga hanya dapat menyimpan e. 90 hari
insulin pada suhu ruang. Berapa maksimal
penyimpanan insulin pada suhu tersebut?

( Kementerian Kesehatan RI 2019.


Direktorat Jenderal Kefarmasian dan
Alat Kesehatan. Pedoman pelayanan
kefarmasian pada diabetes melitus.)

Muhammad Nor Fauzi


(19405021146)

168 Seorang perempuan, 30 tahun datang ke apotek ingin a. 3 bulan sekali 1 tablet
membeli obat cacing untuk anaknya usia 3 tahun, BB b. 3 bulan sekali ½ tablet
10 Kg. Anak tersebut belum mengonsumsi obat c. 6 bulan sekali 1 tablet
cacing dari 7 bulan yang lalu. Apoteker memberikan
d. 6 bulan sekali ½ tablet
tablet pyrantel pamoat 125 mg dan memberikan
informasi tentang frekuensi penggunaan obat cacing e. 12 bulan sekali ½ tablet
tersebut. Berapakah frekuensi penggunaan obat
tersebut?

( PERMENKES RI NO.15 TAHUN


2017 TENTANG
PENANGGULANGAN CACINGAN )

Muhammad Nor Fauzi


(19405021146)
169. Apoteker yang merupakan tim farmasi dan terapi a. Mengahmbat pompa
sedang melengkapi mekanisme obat Lansoprazole proton
untuk digunakan dalam terapi masalah lambung. b. Menghambat reseptor H2
Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut? c. Menetralkan asam lambung
d. Memperkuat otot
pencernaan
e. Memperkuat sfinger
esofagus
Sumber : Medscape

Ana Khustiana (19405021147)


170. Apoteker pada bagian QC suatu industri akan a. 1,28 a+b
Tf =
menetapkan kadar Amoksilin pada sediaan tablet b. 1,75 2a
dengan menggunakan metode kromatografi cair c. 2,25
0,2+0,7
kinerja tinggi. Diketahui nilai a 0,2 dan b 0,7. d. 2,50 Tf =
2(0,2)
Berapakah nailai tailing factor (Tf) puncak Amoksilin e. 3,50
tersebut? 0,9
Tf = = 2,25
o,4

Ana Khustiana ((19405021147)


171. seorang perempuan 35 tahun, datang ke apotek untuk a. mual dan muntah
menebus resep yang berisi orlistat untuk menangani b. feses berminyak
obesitas. Orlistat bekerja dengan cara menghambat c. urin berwarna merah
enzim yang mencerna lemak, sehingga lemak yang d. mengantuk
dimakan tidak dicerna dan tidak diserap tubuh. e. pusing
Apakah informasi terkait efek samping yang tepat
disampaikan?

Efek Samping Orlistat adalah Feses


berlemak/ berminyak (MEDSCAPE).

Rizkyta Rana Putri (19405021148)

172. apoteker di industry obat tradisional akan a. 0,30


memproduksi kapsul daun jambu biji untuk mengatasi b. 0,35
diare. Uji kandungan menggunakan metode c. 0,50
kromatografi lapis tipis (KLT) dengan fase diam yang d. 0,68
digunakan silica gel 60 F254 serta fase gerak yang e. 0,73
digunakan adalah n-butanol : n-heksan
(9 : 1). Hasil KLT memperlihatkan 5 bercak dengan
nilai rf yaitu 0,73; 0,68; 0,50; 0,35; 0,30. Rf mana
yang memiliki sifat paling non polar?
silica gel= polar
n-butanol= semi polar
n-heksan= non polar

senyawa yang mempunyai Rf
lebih besar berarti 
mempunyai  kepolaran yang rendah, 
begitupun sebaliknya. Hal tersebut 
dikarenakan fase diam bersifat polar.
senyawa yang lebih polar akan tertahan
kuat pada fase diam, sehingga
menghasilkan nilai Rf yang rendah.

semakin tinggi polaritas senyawa,


semakin terserap dengan fase diam
(silika gel) yang bersifat polar sehingga
memiliki nilai Rf yang semakin kecil,
dan sebaliknya.
Jadi senyawa yang paling non polar
adalah senyawa yang mempunyai nilai
Rf rendah karena tidak bisa ikut
bergerak bersama fase gerak yang
polaritasnya berbeda
(pharmaceutical analysis, 2000)

Rizkyta Rana Putri (19405021148)


173. Seorang apopteker yang merupakan tim farmasi dan a. Beta bloker Sumber: Medscape
terapi sedang melengkapi mekanisme obat b. ACE inhibitor
spironolakton untuk digunakan dalam terapi c. penghambatan reseptor
angiotensin II
antihipertensi. Bagaimanakah mekanisme kerja obat
d. Antagonis Kalsium
tersebut? e. Diuretik

Nazdifia Luthfi Rachmatika


(19405021149)
174. Apoteker melakukan PTO terhadap pasien (Laki-laki, a. Probensid Sumber: Dipiro edisi 10
45 tahun) yang mengalami hiperuresemia tanpa nyeri. b. Lesinurad
Dokter telah memberikan obat penurun asam urat dan c. Deksametason
profilaksisnya antiinflamasi. Apoteker menilai obat d. Allopurinol
yang diberikan dokter sudah tepat. Apakah penurunan e. Kolkisin
asam urat yang diberikan ?

Nazdifia Luthfi Rachmatika


(19405021149)
175 Apoteker melakukan PTO terhadap pasien (laki-laki, a. Ketoprofen
45 tahun) hiperurisemia akut dengan keluhan b. Prednison
utama nyeri. Pasien diketahui mempunyaki riwayat c. Kolkisin
tukak peptik. Dokter telah memberikan d. Celecoxib
antiinflamasi. Apoteker menilai obat yang diberikan e. Parasetamol
dokter sudah tepat. Apakah antiinflamasi yang
diberikan dokter?

Penggunaan obat antiinflamasi pada


penderita hiperusemia dengan riwayat
tukak peptik obat yang dipilih adalah
prednison.
(sumber : Dipiro X hal 1491)

Mauul Musyafaah (19405021150)


176 Apoteker melakukan PIO terhadap pasien a. Amoksisilin
(perempuan, 6 tahun) yang masuk rumah sakit karena b. Kotrimoksasol
diare (6 kali sehari), fases berdarah, demam, dan perut c. Azitromisin
melilit. Hasil kultur fases ditemukan spesies shigella. d. Ciprofloksasin
Apoteker menilai antibiotik yang telah diberikan e. Sefiksim
dokter dengan tepat. Apakah antibiotik yang diberikan
dokter?

Untuk anak diare yang disebabkan


spesies shigella pengobatan diberikan
azitromisin 10mg/kg.
(Sumber : Dipiro X Hal 1805)

Mauul Musyafaah (19405021150)


177. Apoteker melakukan PTO terhadap pasien a. Niasin
(perempuan, 56 tahun) yang didiagnosa displidemia. b. Simvastatin
Hasil pemeriksaan darah menunjukkan kadar c. Kolestiramin
trigliserid 200 mg/dl, kolesterol total 250 mg/dl, dan d. Ezetimib
LDL 150 mg/dl. Apoteker menilai obat yang telah e. Lomitapid
dberikan dokter tepat. Apakah obat yang diberikan
dokter ?

Sumber: Joseph T. DiPiro, Robert L.


Talbert, Gary C. Yee, Gary R.
Matzke, Barbara G. Wells, L. Michael
Posey, 2017, Pharmacotherapy
Handbook, Tenth Edition., McGraw-
Hill Education Companies, Inggris.

Anggraini Tri Yuniarti


(19405021151)
178. Apoteker melakukan PTO terhadap pasien
(perempuan, 26 tahun), hamil 2 bulan, yang a. Amoksisilin
didiagnosa diare karena infeksi Shigella. Pasien b. Kotrimoksazol
diterapi dengan oralit, parasetamol, zink, c. Azitromisin
ciprofloksasin, dan probiotik. Apoteker d. Tetrasiklin
merekomendasikan penggantian antibiotik pada e. Doksisiklin
lembar PTO. Apakah antibiotik pengganti yang
tepat ?

Sumber: World Health Organization,


2005. Guidelines for the control of
shigellosis, including epidemics due to
Shigella dysenteriae. Geneva,
Switzerland: World Health
Organization.

Anggraini Tri Yuniarti (19405021151)


179. Apoteker diapotek menerima pasien (perempuan 18 a.Vitamin B komplek Pusing, mata berkunang-kunang, lemas
tahun)yang mengeluhkan pusing, mata berkunang- b. Ferro Sulfat dan susah berkonsentrasi merupakan
kunang, lemas dan susah berkonsentrasi. Pasien c. Ibuprofen gejala anemia. Anemia dapat disebabkan
menyatakan sedang menstruasi. Apakah obat yang d. Vitamin K
karena menstruasi. Untuk mengatasi
tepat untuk pasien? e. Asam askorbat
gejala tersebut dapat menggunakan Ferro
sulfat (Diagnosis dan tatalaksana anemia
defisiensi besi, 2016)

Siti Nur Farikhah (19405021152)


180. Apoteker melakukan MESO pada pasien TB (laki- a. Isoniazid Efek samping isoniazid: mual muntah,
laki, 48 tahun) yang dirawat di RS. Pasien telah b. Rifampisin neuritis perifer, neuritis optic dan kejang.
menjalani terapi selama 4bulan dengan HRZES. c. Pirazinamid Neuritik perifer diantaranya kesemutan,
Pasien mengeluhkan kesemutan pada telapak tangan d. Etambutol
kedutan dank ram atau lemah otot. (ISO
dan kaki. Apoteker menduga salah satu OAT tersebut e. Streptomisin
menyebabkan kesemutan. Apakah OAT yang farmakoterapi, 2013)
dimaksud apoteker?

Siti Nur Farikhah (19405021152)

181. Apoteker di apotek menerima resep dari seorang a. Rifampisin diminum saat
pasien (laki-laki, 48tahun). Resep terdirri dari perut kosong
beberapa OAT, salah satunya rifampisin. Apoteker b. Efek samping rifampisin
menyerahkan obat pada pasien. Apakah informasi yaitu kesemutan pada kaki
yang harus disampaikan apoteker berkaitan dengan c. Rifampisin diminum 2 kali
penggunaan rifampisin ? sehari
d. Rifampisin menyebabkan
kencing berwarna merah
e. Rifampisin digunakan untuk
mengatasi batuk.
Sumber : (Pedoman Nasional
Pengendalian Tuberkulosis, 2014 hal 35)
Setya Ningrum (19405021153)
182. f.
183. Apoteker melakukan visite mandiri terhadap pasien
(laki-laki 45 tahun) penderita TB yang sedang di a. 5 kali per minggu
rawat inap. Dokter menuliskan terapi untuk pasien b. 3 kali per hari
yaitu 5(HR)3E3. Apoteker memastikan pasien c. 3 kali per minggu
meminum obat sesuai rencana terapi. Berapa kali d. 1 kali per minggu
etambutol harus diminum pasien? e. 1 kali tiap 5 hari

Pharmaceutical Care Untuk Penyakit


Tuberkulosis 2005 Hal 26
Gracia Forentina Arasti
(19405021154)
184. Apoteker melakukan skrinning resep untuk pasien a. Isoniazid
(perempuan, 3 tahun). Pasien dibawa ibunya ke RS b. Rifampisin
karena khawatir tertular TB yang diderita bapaknya. c. Kotrimoksasol
Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan pasien sehat d. Etambutol
dan uji tuberkulin negatif. Dokter meresepkan e. Pirazinamid
kemoprofilasis dan apoteker menilai resep dokter
tepat. Apakah kemoprofilaksis yang diberikan dokter?

PMK NO. 67 TAHUN 2016 HAL 55


DAN 56
Gracia Forentina Arasti
(19405021154)
185. Apoteker melakukan MESO pada pasien TB (laki- a. Isoniazid Penyelesaian : Etambutol menimbulkan
laki, 48 tahun) yang dirawat di RS. Pasien telah b. Rifampisin efek samping gangguan penglihatan
menjalani terapi selama 4 bulan dengan HRZES. c. Pirazinamid (Dipiro X, hal 1796)
Pasien mengeluhkan matanya kabur. Apoteker d. Etambutol
menduga salah satu OAT tersebut menjadi e. Streptomisin
penyebabnya. Apakah OAT yang dimaksudkan
apoteker?

Arini Baroroh (19405021155)

186. Apoteker melakukan MESO pada pasien TB (laki- a. Isoniazid Penyelesaian : Nyeri pada persendian
laki, 48 tahun) yang dirawat di RS. Pasien telah b. Rifampisin merupakan gejala yang timbul akibat
menjalani terapi selama 4 bulan dengan HRZES. c. Pirazinamid efek dari obat OAT pirazinamid (Dipiro
Pasien mengeluhkan nyeri pada persendian. Apoteker d. Etambutol X, hal 1796)
menduga salah satu OAT tersebut menjadi e. Streptomisin
penyebabnya. Apakah OAT yang dimaksudkan
apoteker?
Arini Baroroh (19405021155)

187. Apoteker (Anggota PFT) di RS melakukan penelitian a. cost effectiveness analysis a. cost minimization analysis
untuk menentukan kombinasi antihipertensi b.cost utility analysis Analisis minimalisasi-biaya (AMiB—
(amlodipin-bisoprolol dan amlodipin furosemid) yang c.cost benefit analysis cost-minimization analysis, CMA)
akan dimasukkan dalam formularium rumah sakit. d. cost minimization analysis adalah teknik analisis ekonomi untuk
Apoteker menghitung biaya medik langsung selama e. cost of illness membandingkan dua pilihan (opsi,
pasien diterapi dan menetapkan penurunan tekanan option) intervensi atau lebih yang
darah sistol dan diastol setelah menjalani terapi memberikan hasil (outcomes) kesehatan
selama 30 hari. Apakah teknik analisis setara untuk mengidentifikasi pilihan
farmakoekonomi yang digunakan ? yang menawarkan biaya lebih rendah
b. cost effectiveness analysis :
Analisis efektivitas-biaya (AEB—cost-
effectiveness analysis, CEA)adalah
teknik analisis ekonomi untuk
membandingkan biaya dan hasil
(outcomes) relatif dari dua atau lebih
intervensi kesehatan. Pada AEB, hasil
diukur dalam unit non-moneter, seperti
jumlah kematian yang dapat dicegah
atau penurunan mm Hg tekanan darah
diastolik.
c. cost utility analysis
Analisis utilitas-biaya (AUB—cost-
utility analysis, CUA)adalah teknik
analisis ekonomi untuk menilai “utilitas
(daya guna)” atau kepuasan atas kualitas
hidup yang diperoleh dari suatu
intervensi kesehatan. Kegunaan diukur
dalam jumlah tahun dalam keadaan sehat
sempurna, bebas dari kecacatan, yang
dapat dinikmati umumnya diekspresikan
dalam qualityadjusted life years
(QALY), atau ‘jumlah tahun berkualitas
yang disesuaikan.
d. cost benefit analysis
Analisis manfaat-biaya (AMB—cost-
benefit analysis, CBA) adalah teknik
untuk menghitung rasio antara biaya
intervensi kesehatan dan manfaat
(benefit)yang diperoleh, dimana
outcome (manfaat) diukur dengan unit
moneter (rupiah).

e. Cost of illness Analysis :


Analisis (kajian) biaya sakit (ABS—cost
of illness evaluation, COI) dimaksudkan
untuk memperkirakan biaya yang
disebabkan oleh suatu penyakit pada
sebuah populasi.
(Sumber :Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Pedoman Penerapan
Kajian Farmakoekonomi. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia ; 2013)

Lulu Atul Janah (19405021156)

188. Apoteker (anggota PFT) di RS melakukan penelitian a. cost effectiveness analysis a. cost minimization analysis
untuk menentukan antiasma inhalasi untuk terapi b.cost utility analysis Analisis minimalisasi-biaya (AMiB—
pemeliharaan asma yang akan dimasukkan dalam c.cost benefit analysis cost-minimization analysis, CMA )
formularium RS. Antiasma yang dibandingkan adalah d. cost minimization analysis adalah teknik analisis ekonomi untuk
budesonid dan flutikason. Apoteker menghitung biaya e. cost of illness membandingkan dua pilihan (opsi,
medik langsung selama pasien diterapi (6 bulan) dan option) intervensi atau lebih yang
menghitung penghasilan pasien karena terbebas dari memberikan hasil (outcomes) kesehatan
serangan asma. Apakah teknik analisis setara untuk mengidentifikasi pilihan
farmakoekonomi yang digunakan ? yang menawarkan biaya lebih rendah.
b. cost effectiveness analysis :
Analisis efektivitas-biaya (AEB—cost-
effectiveness analysis, CEA)adalah
teknik analisis ekonomi untuk
membandingkan biaya dan hasil
(outcomes) relatif dari dua atau lebih
intervensi kesehatan. Pada AEB, hasil
diukur dalam unit non-moneter, seperti
jumlah kematian yang dapat dicegah
atau penurunan mm Hg tekanan darah
diastolik.
c. cost utility analysis
Analisis utilitas-biaya (AUB—cost-
utility analysis, CUA)adalah teknik
analisis ekonomi untuk menilai “utilitas
(daya guna)” atau kepuasan atas kualitas
hidup yang diperoleh dari suatu
intervensi kesehatan. Kegunaan diukur
dalam jumlah tahun dalam keadaan sehat
sempurna, bebas dari kecacatan, yang
dapat dinikmati umumnya diekspresikan
dalam qualityadjusted life years
(QALY), atau ‘jumlah tahun berkualitas
yang disesuaikan.
d. cost benefit analysis
Analisis manfaat-biaya (AMB—cost-
benefit analysis, CBA) adalah teknik
untuk menghitung rasio antara biaya
intervensi kesehatan dan manfaat
(benefit) yang diperoleh, dimana
outcome (manfaat) diukur dengan unit
moneter (rupiah).
e. Cost of illness Analysis :
Analisis (kajian) biaya sakit (ABS—cost
of illness evaluation, COI) dimaksudkan
untuk memperkirakan biaya yang
disebabkan oleh suatu penyakit pada
sebuah populasi.
(Sumber :Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Pedoman Penerapan
Kajian Farmakoekonomi. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia ; 2013)

Lulu Atul Janah (19405021156)


189. Apoteker bagian produksi akan membuat kapsul a. 29 Rendemen : 12,4 % x 120 kg = 14,88
temulawak berisi kurkuminoid 20 mg. Dari 120 kg b. 37 kg
rimpang di ekstraksi dengan etanol 70% diperoleh c. 84 14,7% x 14,88 kg =
rendemen ekstrak 12,4% yang mengandung d. 91 2,18736 kg
kurkuminoid 14,7%. Berapakah jumlah kapsul e. 119 rendemen jumlah ekstrak per kapsul
¿ x
temulawak yang dapat diproduksi? kapsul total bahan sebelum diolah
100 %
2,18736 kg 20 mg
= x 100 %
kapsul 120 kg
(2,18736 kg :120 kg)
Kapsul = x 100%
20 mg
0,018228 kg
= x 100 %
20mg
18,228 mg
= x 100 %
20 mg
= 91,14 kapsul ~ 91 kapsul

Siti Ainun Jariyah (19405021157)


190. Apoteker diinstalasi farmasi puskesmas telah a. -15 sampai (-20)◦C
menerima sediaan vaksin yaitu vaksin polio. Vaksin b. 2◦C sampai 8◦C
tersebut akan disimpan di gudang dan membutuhkan c. 8◦C sampai 15◦C
suhu tertentu dalam penyimpanannya. Berapakah d. 20◦C samapi 25◦C
suhu penyimpanan yang tepat? e. >25◦C

Siti Ainun Jariyah (19405021157)

191. Apoteker bagian R&D di industri Obat Tradisional a. 92.500


akan melakukanperhitungan Angka Lempeng b. 105.000
Total (ALT) dari sediaan Serbuk Kunyit dalam c. 113.000
metode Spreading menggunakan media agar.
d. 183.250
Hasil pengamatan dari uji ALT senagai berikut:
e. 201.500
Pengenceran Koloni bakteri Koloni bakteri
(cawan 1) (cawan 2)
10-3 195 208

10-4 15 18

Berapakah jumlah koloni (koloni/ml) dalam


sampel tersenut?
Nita Nikhlatul Faridah (19405021158)
192. Apoteker R&D di industri akan melakukan a. Kurkumanogsida Senyawa marker merupakan senyawa
standarisasi parameter spesifik pada ekstrak b. Kurkumin penanda dalam analisis untuk menjamin
rimpang kunyit. Uji kandungan kimiawi dalam c. Pinostrobin kualitas dan aktivitas biologis. Senyawa
ekstrak rimpang kunyit memerlukan senyawa d. Shogaol marker dari kunyit adalah kurkumin.
marker. Apakah senyawa marker tersebut? e. Xantorizol Kurkumin merupakan komponen penting
dari kunyit yang memberikan warna
kuning yang khas (Jarunga et al., 1998).
Kurkumin termasuk golongan senyawa
polifenol dengan struktur kimia mirip
asam ferulat yang banyak digunakan
sebagai penguat rasa pada industri
makanan (Pan et al., 1999).

Nita Nikhlatul Faridah (19405021158)


193. Apoteker di apotik sedang memilah resep yang sudah a. 1
tersimpan untuk dimasukkan. tidak semua resep yang b. 2
ada dimusnahkan karena ada batas waktu c. 3
penyimpanan resep. berapakah lama (tahun) d. 4
penyimpanan resep? e. 5

Resep disimpan selama 5 tahun sebelum


dimusnahkan (PERMENKES No 73,
2016)

Nicky Intan Leria (19405021159)

194. Apoteker industry farmasi ingin memesan bahan baku a. APT dalam tim pengadaan
Pseudoefedrin HCl untuk obat flu dari Importer b. APT PJ gudang
Terdaftar (IT) precursor farmasi. Untuk memesan c. APT PJ produksi
bahan baku tersebut diperlukan Surat Pesanan (SP). d. APT PJ QC
Siapakah yang memiliki kewenangan menandatangani e. APT PJ QA
SP tersebut?

Pseudoefedrin HCl adalah salah satu


oabt yang termasuk precursor. Menurut
Pasal 13 surat pesanan untuk precursor
dipesan oleh Apoteker penanggung
jawab produksi (PERMENKES No 3,
2015)

Nicky Intan Leria (19405021159)


195. Apoteker bagian RnD akan melakukan krim a. 0,2 Diketahui :
ketokonazol sebanyak 100 gram dengan nilai HLB 12, b. 0,7 Span 80 (HLB 4,3)
agar sediaan memenuhi spesifikasi maka perlu ada c. 1,4 Tween 80 (HLB 15)
penambahan kombinasi span 80 (HLB 4,3), dan tween d. 2,1 Konsentrasi emulgator 6% = 6% x 100
80 (HLB 15) dengan penambahan 6% dengan bobot e. 4,3 ml = 6 gr
krim. Berapa jumlah (gram) tween 80 yang HLB Campuran 12
dibutuhkan ?
Ditanya : Presentase Tween 80?

Jawab : (Metode Aligasi)


HLB Span HLB
Tween - HLB Campuran

HLB Campuran

HLB Tween HLB Campuran


– HLB Span

4,3 15 – 12 = 3

12

15 12 – 4,3 = 7,7

Total = 3 + 7,7 = 10,7


Span 80 = 3 / 10.7 = 0.2803 x 6 gr =
1.68
Tween 80 = 7.7/ 10.7 = 0.7196 x 6 gr =
4.3177

Menur Anjaswari Rachmatya


(19405021160)
196. Apoteker RnD obat tradisional akan melakukan uji a. Eugenol
kandungan senyawa kimia biji pala dengan metode b. Filantin
KLT. Senyawa pembanding diperlukan dalam c. Kuersetin
pengujian tersebut. Apakah senyawa pembanding d. Miristisin
yang tepat ? e. Piperin

Sumber : Muhamad, Hery Ansory,


Hardjono Sastrohamidjojo, & Bambang
Purwono, 2015, PERBANDINGAN
KUALITAS MINYAK PALA HASIL
ISOLASI DARI BAGIAN-BAGIAN
BUAH PALA BERDASARKAN
KADAR MIRISTISIN. Jurnal Farmasi
Indonesia, ISSN: 1693-8615 EISSN :
2302-4291.

Menur Anjaswari Rachmatya


(19405021160)
197. Apoteker R&D di industri obat tradisional telah a. 200
melakukan uji Angka Lempeng Total (ALT) sediaan b. 2000
minuman kunyit asam. Jumlah koloni tiap cawan yang c. 2500
dipilih adalah 25-250. d. 22500
Hasil pengamatan dari uji ALT sampel sebagai e. 25000
berikut : ALT dapat dihitung jika jumlah koloni
pengencer Koloni Koloni Jumlah tiap cawan 25-250 koloni
an bakteri bakteri koloni
(cawan 1) (cawan 2) rata-rata
10-2 200 300 250x102
10-3 15 25 250x103
Berapakah jumlah koloni (koloni/ml) dalam sampel
tersebut ?

=
= 20.000

N2 =

=
= 25.000

Jadi

=
= 22.500 koloni/mL
M Husrin Fitrah 194050121161
198. Apoteker di rumah sakit akan melakukan perencanaan a. tablet klopidogrel, tablet Vital : obat-obatan yang bersifat life
pengadaan beberapa obat berdasarkan analisis Vital, vitamin C dan Injeksi saving atau sangat penting untuk
Esensial, Non esensial. Obat-obat tersebut adalah Adrenalin, disediakan.
tablet Klopidogrel, tablet Vitamin C, injeksi adrenalin, Contoh : Injeksi Adrenalin, Injeksi
b. tablet klopidogrel, Injeksi
injeksi heparin, dan injeksi asam traneksamat. Obat Heparin, dan injeksi asam traneksamat
apa sajakah yang termasuk obat vital ? Heparin, dan injeksi asam
traneksamat.. Essensial obat-obatan yang efektif dan
c. tablet vitamin C, , Injeksi signifikan bekerja pada penyakit
Heparin, dan injeksi asam contoh : Tablet Klopidogrel
traneksamat.
d. tablet vitamin C, Injeksi Non Essensial obat-obatan penunjang
yang tidak urgent untuk disediakan
Adrenalin, dan injeksi asam
contoh: Vitamin C
traneksamat.
e. Injeksi Adrenalin, Injeksi Manajemen administrasi rumah sakit,
Heparin, dan injeksi asam 2010
traneksamat.
M Husrin Fitrah 194050121161
199. Apoteker di rumah sakit telah memberikan vaksin a. HbsAg
HBV kepada seorang dokter. Vaksin tersebut akan b. Anti HBV
diberikan kepada bayi baru lahir. Apakah kandungan c. HbcAg
vaksin tersebut? d. HbeAg
e. Anti HBs

HBV (Vaksin Hepatitis B ) 


Vaksin ini mengandung antigen virus
hepatitis B HBSAg yang tidak
menginfeksi yang dihasilkan dari
biakan sel ragi dengan teknologi
rekayasa DNA. Antigen yang
dihasilkan sel ragi Hansenula
polymorpha, kromatografi kolom,
dan diinaktifasi dengan formaldehid.
Vaksin ini berbentuk suspensi steril
berwarna keputihan untuk injeksi.
(DepKes RI, 2009).

MOEHAMAD DICKY WIJAYANTO


(19405021155)
200. Apoteker di apotik sedang memberikan pelayanan a. -15 sampai (-20)®C (Madscape).
informasi obat kepada pasien terkait penyimpanan b. 0®C sampai 2®C
Insulin pen setelah digunakan. Berapakah suhu c. 2®C sampai 8®C
penyimpanan yang tepat? d. 8® sampai 15®C
e. 15®C sampai 30®C
(Madscape).

(Pharmaceutical care untuk penyakit


Diabeter Melitus Depkes RI, 2005).

MOEHAMAD DICKY WIJAYANTO


(19405021162)

Anda mungkin juga menyukai