Anda di halaman 1dari 103

NO SOAL JAWABAN PEMBAHASAN

1 Seorang Apoteker dibagian R&D industri farmasi sedang melakukan a. Sangat Baik
optimasi formula granul Kaptopril dengan menilai sifat alir granul.
Data yang digunakan adalah data sudut diam dan diperoleh rata-rata b. Baik
sudut diam setelah 100 g granul dialirkan dari alat sebesar (28,39 ± c. Cukup
0,33). Bagaimanakah interpretasi sifat alir granul tersebut?
d. Sukar mengalir.

e. Sangat sukar
mengalir

2 Seorang Apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi melakukan a. 40%
studi BA-BE pada sediaan baru kapsul cefixime branded dan cefixime
generik. Berdasarkan hasil studi parameter farmakokinetik diperoleh b. 50%
data sebagai berikut : c. 60%
Parameter Cefixim Kapsul Kapsul d. 70%
Bioekivalensi i.v Cefixim Cefixim
Branded Generik e. 80%
Dosis (mg) 200 200 200
Rata-rata 48 24 20
AUC(µg.jam/mL)
Cmax (µg/mL) - 2,4 1,6 (Shargel Leon dkk, 2012, Biofarmasetika &
Tmax (jam) - 3,4 4,6
farmakokinetika terapan, Airlannga University Press,
Berapakah Bioavailabilitas absolut (F) kapsul cefixim branded hal. 457)
tersebut?
Biovailabilitas Absolut (F) = [AUC]po. Dosis po
[AUC] iv . Dosis iv
= 24 x 200 x 100 %
48 x 200
= 50%
3 Sebuah bagian formulasi dan pengembangan produk suatu industri a. 21 bulan
farmasi akan melakukan uji stabilitas suatu sediaan tablet metformin
500. Uji stabilitas yang dilakukan ada dua jenis, yaitu uji stabilitas b. 24 bulan
dipercepat dan on going stability hingga 24 bulan. Data hasil uji c. 27 bulan
stabilitas adalah sebagai berikut :
d. 30 bulan
- Uji stabilitas dipercepat : tablet rapuh
e. 33 bulan
- On going stability : tablet tidak rapuh

- Longtime stability : tablet tidak rapuh namun tidak dapat


dianalisa lebih lanjut

Berapa lamakah masa simpan tablet tersebut?

4 Seorang apoteker di apotek membeli siprofloksasin kapsul sebanyak 3 a. Rp. 11.000 Perhitungan:
box (isi 10 blister) ke sebuah PBF dengan harga Rp. 93.500 (sudah b. 1 box = 10 blister
termasuk PPN 10%). Apotek mengambil keuntungan sebesar c. Rp. 11.700 10 blister = 93.500
25%. Berapakah harga jual obat tersebut tiap 1 blister?
d. Rp. 12.000 1 blister = 9.350
e. Rp. 12.500 Margin 25% = 9.350 + (9350 x 25/100) atau
f. Rp. 12.700 = 9350 x 1,25
= 11.6875
5 Seorang apoteker di apotek sedang membuat laporan keuangan a. 15,67 x
penjualan produk estetika dan penyakt kulit. Hasil stok opname pada b. 17,67 x Turn Over Ratio (TOR)
akhir tahun 2016 sebesar Rp. 40.000.000. Sepanjang tahun 2017 c. 18,33 x = HPP
apotek ini melakukan pembelian produk-produk tersebut sebesar Rp.
d. 20,67 x Rata-rata Persediaan
985.500.000 dan pada akhir tahun 2017, hasil stok opname yang
dilakukan sebesar Rp. 52.000.000. Berapa nilai Turn Over Ratio e. 21,16 x = (40.000.000 + 985.500.000 – 52.000.000)
(TOR) produk estetika dan penyakit kulit tersebut? (40.000.000 + 52.000.000 : 2)
= 973.500.000
46.000.000
= 21,16 x
6 Seorang apoteker di apotek menerima resep dari seorang pasien a. Obat diminum Menggunakan aluminium hidroksida dan magnesium
(perempuan, usia 30 tahun, penderita ISK) yang berisi tetrasiklin bersama sebelum hidroksida bersama tetrasiklin dapat menurunkan efek
kapsul. Pada resep juga terdapat tablet antasida DOEN dan setelah makan tetrasiklin. Pemberian tetrasiklin bersama aluminium
dilakukan akses pasien, ternyata pasien juga memiliki gangguan b. Obat diminum hirdoksida dan magnesium hidroksida harus dipisahkan
lambung. Apoteker menyadari bahwa terdapat interaksi antara bersama setelah dua hingga tiga jam.
kedua obat tersebut. Apakah informasi yang tepat disampaikan makan https://www.drugs.com/interactions-check.
kepada pasien untuk meminimalkan efek dari interaksi obat tersebut? c. Obat diminum
dengan jeda 2 jam Derivat Tetrasiklin: Antasid dapat menurunkan
d. Penggunaan penyerapan Derivatif tetrasiklin.
tetrasiklin dihentikan Drug Information Handbook, 17’edition
dulu
e. Penggunaan antasida
dihentikan dulu

7 Seorang pasien perempuan dengan usiakehamilan 25 minggu a. Injeksi Roeshadi,2007, UpayaMenurunkanAngkaKesakitan


mengalami peningkatan tekanan darah (170/110 mmHg) serta terdapat diazepam Dan AngkaKematianIbuPadaPenderitaPreeklampsia
protein di urin (++). Dokter mendiagnosis pasien mengalami pre b. Injeksifenitoin Dan Eklampsia, Vol 31, No 3, Bagian/KsmfObstetri
eklampsia berat. Dokter mendiskusikan dengan apoteker terapi yang c. Injeksi Dan GinekologiFakultasKedokteranUniversitas
akan diberikan untuk menghindari kejang pasien.apakah terapi yang gabapentin Sumatera
tepat direkomendasikan? d. Injeksi MgSO4 Utara/Medan
e. Injeksi vitamin
B6

8 Seorang ibuhamil pertama kali didiagnosa oleh dokter disuaturumah a. Kaptopril Pharmacotherapy Handbook, 9th Ed
sakit mengalami hipertensi dengan tekanan darah 180/120 mmHg. b. Nifedipin
Dokter berdiskusi dengan apoteker mengenai terapi antihipertensi yang c. Propranolol
tepat untuk kondisi pasien. Apakah obat yang dikontra indikasikan d. Amlodipine
untuk pasien tersebut? e. Hidroclortiazid
9 Seorang apoteker di rumah sakit melakukan skrining pada pasien gagal a. Zatbesi
ginjal kronis. Diketahui pasien mengalami anemia dengan nilai Hb 8 b. Asamfolat
g/dL dan belum diberikan terapi oleh dokter yang merawat. Dari c. Vitamin B12
pemeriksaan kadar ferritin menunjukkan nilai 150 ng/ml. Dokter d. Tranfusi PRC
berdiskusi dengan apoteker terkait terapi pasien. Apakah terapi yang e. Eritropoetin
dapat direkomendasikan?

10 Seorang apoteker di suatu rumah sakit merekomendasikan perubahan a. Bronkodilatasi Propanolol merupakan beta bloker non selektif.
terapi pasien (laki-laki, usia 30 tahun, penderita hipertensi) dari b. Bronkokonstriksi Propanolol menghambat reseptor beta 1 dan 2.
propanolol ke metoprolol kepada dokter penulis resep. Hal ini c. Diuresis Penghambatan terhadap reseptor 1 memberikan efek
disebabkan karena pasien memiliki riwayat asma. Apakah ESO yang d. Vasodilatasi terapi berupa penurunan kontraktilitas jantung,
mendasari penggantian obat tersebut? e. Vasokonstriksi sehingga cardiac outputnya menurun, tekanan darah
juga menurun. Penghambatan terhadap reseptor 2
memberikan efek samping yaitu bronkokonsi.
Sumber:
Saseen, J.J. and MacLaughlin, E.J., 2017, Hypertension, in
DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R.,
Wells, B.G., and Posey, L.M., (Eds), Pharmacotherapy
A Patophysiologic Approach, 10th Edition, McGraw
Hill Medical, New York, 541 – 543
11 Seorang apoteker padA bagian QC suatu industry farmasi akan a. tipe 1
melakukan uji disolusi sediaan tablet lepaslambatkaptopril yang baru
saja selesai cetak. Apakahalatujidisolusi yang tepatdigunakan? b. tipe 2
c. tipe 3
d. tipe 4
e. tipe 5

12 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi akan a. tablet bukal
mengembangkan tablet amoksisilin trihidrat sebagai antibiotic untuk b. tablet floating
pengubatan tukak lambung. umumnya, amoksisilin memiliki waktu c. tablet salut
tinggal yang pendek di lambung sehingga perlu dilakukan rancangan enteric
sediaan yang tepat agar amoksisilin dapat bertahan lama didalam d. tablet salutgula
lambung. Apakah jenis sediaan tablet yang tepat dikembangkan oleh e. tablet sublingual
apoteker?
13 Sebuah industri farmasi di Indonesia akan mengekspor tablet a. 25 O C RH 40%
glibenclamid 2,5mg kejepang. Tablet glibenclamid tersebut dikemas b. 25 OC RH 60%
menggunakan blitser PVC. Apoteker pada industri farmasi tersebut c. 25 O C RH 65%
kemudian melakukan uji stabilitas jangka terhadap produk tersebut d. 25O C RH 70%
dengan kondisi penyimpanan yang sesuai dengan persyaratan. e. 25O C RH 75%
Bagaimanakah kondisi penyimpanan yang tepat untuk uji tersebut?

14 . seorang apoteker di suatu rumah sakit memperoleh data hasil kajian cost minimization analysis atau CMA merupakan alat
farmakoekonomidari 5 obat untuk eradikasiinfeksi, sebagaiberikut a. cost benefit analysis yang sederhana yang digunakan untuk membandingkan
b. cost effectiveness biaya dari dua atau lebih program dimana tujuannya
Obat Obat B Obat C Obat Obat E analyisis adalah untuk mengidentifikasi alternatif dengan biaya
A D c. cost of lines analysis yang terendah. Jadi pada CMA adalah obat dengan
Hargaobat 400.00 600.00 500.00 900.00 300.00 d. cost minimization biaya yang paling rendah, bila seluruh sumber daya
1 bulan 0 0 0 0 0 analysis digunakan. Bila tidak tersedia data untuk mendukung
(Rp) e. cost utility analysis alternatif terapi yang digunakan, maka harus digunakan
% pasien 70% 82% 80% 88% 70% metode yang lain. CMA hanya menunjukkan biaya
yang yang diselamatkan dari satu pengobatan atau program
mengalami terhadap pengobatan ataupun program yang lain.
perbaikan
gejala Sumber : ECONOMIC EVALUATION IN HEALTH
% 80% 85% 90% 92% 80% CARE
kematian https://simdos.unud.ac.id/uploads/file.../b12fac31842a0
yang dapat d1616c9fcbbc3d69d1d.pdf
dicegah

Apakah metode farmakoekonomi yang tepat digunakan untuk memilih


obat untuk pengadaan jika yang tersedia di Indonesia hanya obat A
danE ?

15 Seorangpasien dating ke apotek membawa resep sebagai berikut a. 30 30 min before morning and evening meals
R/gemfibrozil 300 mg no.X menitsebelumsarapanda Sumber :medscape
S. 2. Dd.1 cap nmakanmalam
Apoteker tidak menemukan instruksi waktu pakai obat dalam resep, b. 30
tidaklengkapdanmencariinformasitersebut. Dala literature menitsesudagsarapandan
danditemukancarapakaiobatadalah …. makanmalam
Apakahinformasiobat yang tepatdisampaikanterkaitwaktupakaiobat ? c. 1 jam
sesudahsarapandanmaka
nmalam
d. 1 jam
sebelumsarapandanmak
anmalam
e.
bersamaandenganmakan

16 Seorangapoteker di puskesmasmenyerahkan isoniazid, etambutol, a. isoniazid Rifampisin dapat menyebabkan warna merah pada air
pirazinamid, danasamfolatatasresepdokterpadaseorangpasien, laki-laki b. rimfapisin seni, keringat, air mata, air liur. Warna merah tersebut
,usia 30 tahun, penderita tbc. c. etambutol terjadi karena proses metabolisme obat dan tidak
Padapenyerahanobatapotekermemberikaninformasi salah d. pirazinamid berbahaya.
satuefeksampingobat adalah urin berwarna merah, apakah obat yang di e. asamfolat
maksud ? Sumber : PEDOMAN DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN TB INDONESIA

17 Pasien datang ke apotek membawa copy resep sebagai berikut : a. 20 kapsul V=5
b. 30 kapsul X = 10
Iter 1x c. 40 kapsul L = 50
R/ Simvastatin 10 mg caps. No. XXX_______Det XLV d. 50 kapsul C = 100
S. 1. dd. 1 caps e. 60 kapsul LX = 60
R/ Gemfibrozil 300 mg caps. No. LX_______Det XC XC = 90
S. 2. dd. 1 caps
Berapakah jumlah gemfibrozil yang masih dapat ditebus oleh pasien? Iter 1x berarti jumlah total obat yang diberikan yaitu =
2 x 60 = 120

Yang sudah diberikan 90,


maka 120 – 90 = 30 kapsul

18 Seorang perempuan, usia 27 tahun, hamil usia 8 minggu, ke apoker a. Emulsi paraffin Enema adalah prosedur pemasukan cairan ke dalam
dengan keluhan susah buang air besar sehingga perut merasa liquid kolom anus. Enema dapat ditujukan untuk merangsang
kembung dan penuh. Apakah obat sembelit yang tepat diberikan? b. Enema peristaltik kolon supaya buang air besar. Karena efek
Natrium lokal jadi aman digunakan untuk ibu hamil.
pikosulfat
c. Garam Emulsi paraffin liquid katagori : C
magnesium Garam magnesium : C
d. Tablet extrak Extrak senna : C
senna Bisacodyl : C
e. Tablet bisakodil

19 Seorang pasien, laki-laki, dilarikan ke IGD suatu rumah sakit karena a. Atropin sulfat Antidot sianida yang dapat digunakan amyl nitrite,
keracunan sianida dengan gejala napas pendek, mual, muntah dan b. Dimerkaprol sodium nitrite dan sodium thiosulfat
tubuh mulai kebiruan. Apoteker berdiskusi dengan dokter jaga IGD c. Etil alkohol
untuk menyiapkan antidot untuk pasien tersebut? d. Natrium nitrit (Wicaksana, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Juni
e. N-asetil sistein 2017 ISSN 2597-7555. Vol. 1 No. 1 : 80-87)

Dan sumber lain....

Natrium nitrit bekerja dengan menghambat distribusi


pada ketoksikan akut pada kalium sianida
(UJI EFEKTIVITAS KETEPATAN WAKTU
PEMBERIAN KOMBINASI NATRIUM TIOSULFAT
DAN NATRIUM NITRIT SEBAGAI ANTIDOTUM
KETOKSIKAN AKUT KALIUM SIANIDA PADA
MENCIT (Mus musculus) Evi Noor Suudah1 ,
Chinthia Sari Yusriana2 , Trisna Dewi. N3 Program
Studi Farmasi, POLTEKKES Permata Indonesia.
JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman : 21 - 28
Volume 6, Nomor 1, Mei 2015 ISSN 2086 – 9185)

20 Seorang dokter di puskesmas meminta pertimbangan apoteker terkait a. Lanjutkan Pada prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan
tindak lanjut pengobatan untuk pasiennya (perempuan, usia 32 tahun, pengobatan tidak berbeda dengan pengobatan TB pada
penderita TBC). Pasien telah menjalani pengobatan dengan regimen OAT sampai 6 umumnya. Menurut WHO, hampir semua OAT
HRZE selama 2 bulan. Akan tetapi, saat ini pasien sedang hamil usia 4 bulan aman untuk kehamilan, kecuali golongan
minggu. Apakah tindak lanjut pengobatan yang tepat disampaikan? b. Penggunaan aminoglikosida seperti streptomisin atau kanamisin
semua OAT karena dapat menimbulkan ototoksik pada bayi
harus dihentikan (permanent ototoxic) dan dapat menembus barier
c. Mengganti obat placenta.
yang sesuai Sumber :
dengan ibu Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014,
hamil Pedoman Nasional Pengendalian
d. Mengganti Tuberkulosis, Direktorat Jendral
isoniazid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
dengan Lingkungan, Kementrian Kesehatan
streptomisin Republik Indonesia, Jakarta, 31 – 32
Mengganti pirazinamid
dengan streptomisin
21 Seorang apoteker di apotek menerima resep dari seorang pasien a. 0,1 mL V1. C1 = V2. C2
sebagai berikut : V1 x 30% = 5 ml x 3%
R/ Amoksisilin syr. Fl. 1 b. 0,2 mL V1 = 5 ml x 3 %
S. 3 dd. 2 Cth 2, habiskan 30%
R/ Sol H2 O2 3% 5 mL c. 0,5 mL = 0,5 ml
s. 2. Dd
Berapakah volum H2 O2 yang diambil jika konsentrasi H2 O2 yang d. 2,0 mL
tersedia di apotek adalah 30%?
e. 5,0 mL

22 Seorang apoteker sedang merekonstitusi serbuk injeksi seftriakson 1 gr a. High risk Low-Risk Conditions
menjadi direkonstitusi larutan 10 ml dalam laminar air flow The CSPs are compounded with aseptic ma-nipulations
workbench (LAFW) untuk digunakan pada dua orang pasien. b. Low risk entirely within ISO Class 5 (see Table 1) or better air
Bagaimanakah tingkatan resiko kontaminasi obat injeksi tersebut? quality using only sterile ingredients,products,
c. Medium risk components, and devices.
1. The compounding involves only transfer, measuring,
d. No risk and mixing manipulations using not more than three
commercially manufac- tured packages of sterile
e. Immediate use
products and not more than two entries into any one
risk
sterile container or package (e.g., bag, vial) of sterile
product or administration container/device to in the
prepare the CSP.

2. Manipulations are limited to aseptically open- ing


ampuls, penetrating disinfected stoppers on vials with
sterile needles and syringes, tatransferring sterile
liquids in sterile syringes to sterile administration
devices, package con- tainers of other sterile products,
and con- tainers for storage and dispensing.

3. For a low-risk level preparation, in the ab sence of


passing a sterility test (see Sterility 〈71〉), the storage
periods cannot exceed the following time periods:
before administration, the CSPs are properly stored and
are ex- posed for not more than 48 hours at controlled
room temperature (see General Notices and
Requirements), for not more than 14 days at a cold
temperature (see General Notices and Requirements),
and for 45 days in solid frozen state between −25° and
−10°.
Examples of Low-Risk Compounding
1. Single-volume transfers of sterile dosage forms from
ampuls, bottles, bags, and vials using sterile syringes
with sterile needles, other sterile containers. The
solution content of ampuls should be passed through a
sterile filter to re- move any particles.

2. Simple aseptic measuring and transferring with not


more than three packages of manufactured sterile
products, including an infusion or diluent solution to
compound drug admixtures and nutritional solutions.

Sumber ; USP 〈797〉 Pharmaceutical Compounding—


Sterile Preparations

23 Seorang apoteker di bagian produksi suatu industri farmasi sedang a. Produk awal Produk Antara
menyiapakan tablet obat flu batuk yang baru dicetak, untuk selanjutnya Tiap bahan atau campuran bahan yang masih
dilakukan proses penyalutan guna menutupi rasa pahit dari bahan obat. b. Produk antara memerlukan satu atau lebih tahap pengolahan lanjutan
Termasuk ke dalam golongan apakah produk tablet tersebut? untuk menjadi produk ruahan (CPOB, hal 298)
c. Produk ruahan
Produk Jadi
d. Produk setengah Produk (Obat) yang telah melalui seluruh tahap proses
jadi pembuatan

e. Produk jadi Produk Ruahan


Bahan yang telah selesai diolah dan tinggal
memerlukan kegiatan pengemasan untuk menjadi obat
jadi
24 Seorang apoteker pada bagian QA suatu industri farmasi sedang a. 3 bulan berikutnya
b. 6 bulan berikutnya
melakukan kualifikasi ruang pembuatan sediaan infus NaCl. c. 9 bulan berikutnya
Ruangan tersebut haruslah dikualifikasi ulang pada periode d. 12 bulan berikutnya
e. 24 bulan berikutnya
tertentu untuk menjamin ukuran partikel dalam ruangan tetap
memenuhi standar yang ditentukan sesuai dengan CPOB.
Kapankah waktu yang tepat untuk melakukan kualifikasi ulang
periode berikutnya?

25 Seorang apoteker mendirikan sebuah apotek dengan total investasi a. 1 tahun


(perijinan, sewa bangunan, obat-obatan dan lain-lain) sebesar Rp. b. 2 tahun Pembahasan:
500.000.000.laporan keuangan sepanjang tahun 2017 adalah c. 3 tahun Total investasi = Rp. 500.000.000 = 3,03 ∞ 3
sebagai berikut: d. 4 tahun tahun
1. HPP : Rp. 980.000.000 e. 5 tahun Laba bersih Rp. 165.000.000
2. Laba kotor : Rp. 230.000.000
3. Laba bersih : Rp. 165.000.000
4. Pajak : Rp. 20.000.000
Berapa lamakah pay back periode (PBP) apotek berikut?

26 Seorang apoteker di apotek membeli 1 box natrium diklofenak dari a. Rp. 166 Pembahasan:
suatu PBF dengan HNA Rp. 13.834 (sudah termasuk PPN). Satu b. Rp. 179 Diketahui : HNA = Rp. 13.834(sudah termasuk
box berisi 5 strip @10 tablet. Margin yang ditetapkan apotek c. Rp. 182 PPN)
adalah 20%. Berapakah harga jual obat tiap tabletnya? d. Rp. 365 Margin = 20%
e. Rp. 375 1 Box= 5 strip @10 tablet = 50 tablet
Jawab : HJ = HNA x margin
= Rp. 13.834 x 20%
= Rp. 2.766 + Rp 13.834
= Rp. 16.600 / 50 tablet
= Rp. 332

27 Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke apotek menebus resep a. omeprazol


yang berisi omeprazol, sukralfat, asam traneksamat, antasida dan asam
b. sukralfat
folat. Apoteker melakukan telaah obat pada resep tersebut sebelum
melakukan akses pada pasien. Apakah obat dalam resep tersebut yang c. antasida
berfungsi untuk melindungi mukosa lambung?
d. asam
traneksamat
e. Asam folat

28 Seorang dokter di suatu rumah sakit berdiskusi dengan apoteker a. HRZE Kategori 1 (2HRZE/4H3R3) :
mengenai tindak lanjut pengobatan pasiennya (laki-laki, usia 30 b. 2HRZE Tahap awal/intensif adalah 2HRZE : lama
tahun, penderita TBC). Pasien sudah menjalani pengobatan TBC c. 2HERZES pengobatan 2 bulan, masing masing OAT (HRZE)
penuh dengan OAT kategori I selama 2 bulan. Hasil uji sputum d. 4H3R3 diberikan setiap hari.
masih menghasilkan BTA masih positif. Apakah tindak lanjut e. 5H3R3E3 Tahap lanjutan adalah 4H3R3 : lama pengobatan 4
pengobatan yang tepat direkomendasikan? bulan, masing masing OAT (HR) diberikan 3 kali
seminggu.
Obat ini diberikan untuk:
 Penderita baru TB Paru BTA Positif
 Penderita baru TB Paru BTA negatif
rontgen positif
 Penderita TB Ekstra Paru berat
Sumber : Pharmaceutical Care Untuk Penyakit
Tuberkulosis (2005)
http://binfar.depkes.go.id/dat/lama/1309242859_Y
ANFAR.PC%20TB_1.pdf

29 Seorang dokter jaga di UGD suatu rumah sakit meminta apoteker a. meningkatkan filtrasi Fenobarboital merupakan asam lemah dengan
menyiapkan injeksi natrium bikarbonat untuk mengatasi gejala toksik
glomerulus fenobarbital pKa = 7,2. Overdosis fenobarbital dapat diobati
pada pasien yang mengalami overdosis fenobarbital. Apakah tujuan
pemberian obat tersebut? (secara umum dengan mengalkaliskan urin melalui pemberian
meningkatkan ekskresi natrium bikarbonat yang menghasilkan
fenobarbital) peningkatan ekskresi fenobarbital.
b. menurunkan Sumber :
reabsorpsi tubulus http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/12345
fenobarbital 6789/3540/kedokteran-
c. menurunkan mansyur6.pdf.txt;jsessionid=A01472B4AE6BA8B
reabsorpsi fenobarbital 3C345F2D559E6691C?sequence=3
d. menurunkan derajat
ionisasi fenobarbital
e. menurunkan sekresi
tubulus fenobarbital
30 Seorang apoteker di suatu rumah sakit sedang melakukan MESO pada a. Isoniazid
seorang pasien (usia 52 tahun), penderita TBC telah menggunakan
rifampisin, isoniazid, pirodiksin, etambutol, asam folat selama 1 b. Rifampisin
bulan). Pasien sering mengeluhkan nyeri malam hari dan bengkak pada c. Etambuthol
pangkal ibu jari. Hasil pemeriksaan data laboratorium menunjukkan
d. Pirazinamid
kadar hasil asam uratnya 10 mg/dl. Apakah obat yang menyebabkan
efek samping tersebut. e. Asam Folat

31 Seorang apoteker disuatu industri farmasi akan membuat sediaan tetes a. Feed water Purified Water : adalah demineralisasi air
mata neomisin sulfat. Salah satu bahan baku yang digunakan adalah b. Purified water menggunakan purified generator yang berupa Reverse
air. Apakah jenis air yang tepat digunakan untuk produksi sediaan c. Highly Purified osmosis atau resin anion- kation. Purified water ini
tersebut? water dipakai sebagai bahan baku proses produksi obat non
d. Water for injection steril setelah lulus uji dari Quality Control.
e. Other grade of water
Highly purified water
Sama halnya purified water, air jenis ini juga
hendaknya disiapkan dari sumber air yang dapat
diminum (potable water source as a minimun quality-
feed-water).grade airnya harus sama dengan standar
kualitas dari water for injections (WFI) termasuk limit
for endotoxins, tetapi beda dalam hal pengolahannya
(water-treatment methode), yakni tidak menggunakan
destilasi.
Water for Injection : adalah air bebas pyrogen yang
dibuat dari proses depirogenasi purified water
menggunakan water for Injection generator.water for
injection tidak boleh diisyaratkan steril tapi bebas
pirogen . Air jenis ini dipakai sebagai pelarut obat tetes
mata dan sediaan steril (Ansel,hal 406)
32 Suatu industri farmasi memproduksi sediaan gel Na. Diklofenak a. Karbopol Karbopol : pengemulsi, Gelling agent,
dengan formula na. Dikloofenak, karbopol 0,4 %, CMC 1,2%, b. CMC pensuspensi, pengikat
propilenglikol 5%, nipagin 0,01%, trietanolamin dan aquadest. Apakah c. Propilenglikol CMC :
bahan dalam formula tersebut yang berfungsi sebagai peningkat d. Nipagin Propilenglikol : Antimikroba, preservatif, disinfektan,
penetrasi? e. Trietanolamin humectant, plastisizer, solvent,
stabilizer, kosolvent
Nipagin : pengawet
Trietanolamin : bahan pembasah, bahan pengemulsi,
penstabil pH, pelarut, polymer
plastisizer dan humektan.

Propilen glikol dapat digunakan sebagai peningkat


penetrasi pada konsentrasi 1% sampai 10%
(Swarbrick dan Boylan, 1995; Williams dan Barry,
2004). Propilen glikol sebesar 40% juga dapat
meningkatkan penetrasi pada cream aciklovir
(Trottet dkk, 2005).

33 Suatu industri farmasi melakukanb trial produksi sedian tablet a. Bahan penghancur
naproksen 450 mg/tablet dengan bobot tablet 500mg. Tablet yang b. Bahan penyalut Chipping/cracking/retakan adalah tablet rusak dibagian
dihasilkan terjadi chipping (breaking of tablet edges). Untuk c. Bahan pengisi tepi
mengatasi permasalahan tersebut apoteker menyarankan untuk d. Bahan pengikat Solusinya
melakukan perubahan formula dengan menambahkan salah satu bahan e. Bahan lubrikan  Poles permukaan punch dandie
tambahan.apakah bahan yang dimaksud?  Perkecil ukuran granul

34 Seorang apoteker disuatu puskesmas akan membuat perencanaan a. 7.150 tablet


kebutuhan kaptopril untuk tahun 2018. Rata-rata pemakaian obat pada b. 7.450 tablet
tahun 2017 adalah 680/buah, sisa stok pada bulan desember 2017 c. 8.160 tablet
adalah 1.300 tablet dan waktu tunggu pemesanan adalah 2 bulan. d. 8.220 tablet
Berapakah kebutuhan captopril yang tepat diadakan untuk tahun 2018 e. 9.520 tablet
?

Binfar.depkes.go.id
A = (12x680) +(2x680) – 1300
= 8160 + 360 – 1300
= 8220 tablet
35 Seorang pasien anak, usia 9 bulan mengalami diare akibat penyesuaian a. Ruang biasa
perubahan tekstur makanan pendamping ASI. Dokter meresepkan b. Lemari es
probiotik yang mengandung Lactobacillus sp.untuk pasien. Apoteker c. Freezer
menyerahkan probiotik tersebut kepada ibu pasien dan memberikan d. Kotak tidak tembus
informasi tempat penyimpanan probiotik tersebut. Apakah informasi cahaya
yang tepat disampaikan ? e. Kantong yang
diberikan silica gel

36 Seorang pasien, laki-laki, usia 66 tahun , penderita hipertensi (TD a. Manghambat


168/110 mmHg) datang keinstalasi farmasi rawat jalan untuk menebus aktivitas enzim ACE
resep yang berisi kombinasi antihipertensi. Salah satu obat yang b. Vasodilator langsung
diterima pasien adalah amlodipin tablet 10 mg. Bagaimana mekanisme c. Antagonis reseptor
aksi obat tersebut ? β1-adrenergik
d. Menghambat kanal
ion kalsium
e.Antagonis reseptor
angiotensin II
37 seorang apoteker menerima resep dari pasien (perempuan, usia 58 a. tidak memberikan Calcium Salts: May decrease the absorption of
tahun , penderita osteoporosis) yang berisi alendronat dan suplemen suplemen kalsium Bisphosphonate Derivatives. Risk D: Consider
kalsium. Apoteker menyadari bahwa kedua obat tersebut dapat b. meminta pasien therapy modification
berinteraksi jika digunakan secara bersamaa. Apakah tindakan yang tidak meminum (Drug Information Handbook, 17th Edition)
tepat dilakukan ? alendronat
c. memberikan jeda
waktu pemberian
d. memberikan
tambahan kalsitriol
e. menambahkan
tambahan
suplemen besi
38 seorang pasien, laki-laki usia 35 tahun, penderita epilepsy parsial a. fenitoin
selama 10 tahun sudah tidak merespon dengan 3 obat lini pertama b. tiagabin
yang pernah diresepkan dokter untuknya. Dokter mengatakan kepada c. vigabatrin
apoteker bahwa dia ingin mengganti obat pasien dengan antiepilepsi d. diazepam
lain, yang mempunyai mekanisme aksi menghambat re-uptake GABA e. gabapentin
ke dalam syaraf pre-sinaptik.apakah antiepilepsi yang tepat
direkomendasikan

39 seorang pasien, perempuan usia 56 tahun datang ke IGD dengan a. paracetamol


keluhan nyeri dibagian jempol (ibu jari) kaki kanan terlihat kemerahan b. gabapentin
dan bengkak. Diketahui pasien riwayat DM tipe-2 sejak 5 tahun c. aspirin
ini.pasien akhir-akhir ini seing lupa minum obat DM (metformin dan d. vigabatrin
glibenklamid).pemeriksaan GDS saat di IGD 276 mg/dl. Dokter akan e. ketoprofen
meresepkan obat untuk mengurangi gejalan nyeri pasien. Apakah obat
yang teat direkomendasikan?
40 Seorang pasien laki-laki usia 18 tahun penderita epilepsy telah a. Karbamazepin a. Inaktivasi kanal Na  menurunkan
menggunakan fenitoin selama 2 tahun, tetapi masih menunjukkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan
b. Gabapentin
kekambuhan. Dokter menanyakan apoteker terkait obat yang berperan
muatan listrik (Contoh: fenitoin,
sebagai inhibitor GABA transaminase yang dapat diresepkan untuk c. Fenitoin
pasien. Apakah obat yang tepat direkomendasikan? karbamazepin, lamotrigin,
d. Vigabatrin
okskarbazepin, valproate )
e. Tiagabin
b. Vigabitrin :menghambat GABA

transaminase  konsentrasi GABA

meningkat

c. Tiagabin :menghambat GABA transporter

 memperlama aksi GABA

d. Gabapentin :meningkatkan konsentrasi

GABA pada cairan cerebrospinal pasien 

mungkin dg menstimulasi pelepasan

GABA dari non-vesikular pool

(M.J.Neal.,at a glance. Farmakologi

medis edisi kelima)

41 Suatu industri farmasi sedang mengembangkan produk tetes mata steril a. 500 mg dan 0, 125 Dozolamid HCl : 2% x 25 ml = 0,5 gram = 500 mg
dengan formula : mg Timolol maleate : 0,5% x 25 ml = 0,125 gram = 125
Dorzolamid HCl 2% (b/v) b. 500 mg dan 12, 5 mg
Timolol maleate 0.5% (b/v) mg
Formula tersebut dibuat untuk 25 ml. berapakah jumlah dorzolamid c. 500 mg dan 125 mg
HCl dan timolol maleate yang diperlukan? d. 125 mg dan 500 mg
e. 12, 5 mg dan 500
mg
42 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang a. Menambah serbuk Masalah yang timbul dalam penyalutan :
mengembangkan tablet salut gula multivitamin. Pada saat proses uji penyalut 1. Cracking (pengelupasan). Pencegahannya
coba penyalutan dan pengeringan, diperoleh tablet mengalami cracking b. Menambah dengan penambahan plasticizer lebih dari 20%
(permukaan/lapisan salut gula pecah dan terkelupas). Bagaimanakah konsentrasi larutan dari berat HPMC, menmggunakan HPMC
pengatasan masalah tersebut? gula viskositas tinggi dan memperbaiki kerapuhan
c. Menambah tablet inti
konsentrasi 2. Cratering. Penyebabnya penyemprotan yang
plasticizer dilakukan berlebih, pengeringan tidak
d. Mengurangi dilakukan cukup baik
konsentrasi 3. Pembentukan jembatan karena pengaruh adhesi
pewarna pada permukaan tablet yang bergaris.
e. Mengurangi Pencegahannya dengan penambahan PEG 6000
viskositas larutan dalam jumalah 20-30% dari berat HPMC
penyalut 4. Burik (molting) dimana warna tidak
terkontribusi secara homogeny pada
permukaan tablet.
5. Pengelupasan (orange peel) merupakan tahap
lanjut dari tahap cracking
Aulton, M. E., 1988
43 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang a. Waktu pengeringan Masalah yang timbul dalam penyalutan :
mengembangkan tablet salut gula multivitamin. Pada saat proses uji tablet terlalu cepat 1. Cracking (pengelupasan). Pencegahannya
coba penyalutan dan pengeringan, diperoleh tablet mengalami b. Kecepatan putaran dengan penambahan plasticizer lebih dari 20%
cratering (permukaan/lapisan film tampak berkawah). Apakah panic terlalu cepat dari berat HPMC, menmggunakan HPMC
penyebab terjadinya hal tersebut? c. Konsentrasi viskositas tinggi dan memperbaiki kerapuhan
polimer penyalut tablet inti
terlalu rendah 2. Cratering. Penyebabnya penyemprotan yang
d. Kecepatan dilakukan berlebih, pengeringan tidak
penyemprotan dilakukan cukup baik
penyalut terlalu 3. Pembentukan jembatan karena pengaruh adhesi
cepat pada permukaan tablet yang bergaris.
e. Larutan penyalut Pencegahannya dengan penambahan PEG 6000
memiliki viskositas dalam jumalah 20-30% dari berat HPMC
yang tinggi 4. Burik (molting) dimana warna tidak
terkontribusi secara homogeny pada
permukaan tablet.
5. Pengelupasan (orange peel) merupakan tahap
lanjut dari tahap cracking
Aulton, M. E., 1988
44 Suatu industri farmasi memproduksi sediaan emulsi beta karoten A. Antioksidan
injeksi dengan formula : B. Stabilizer
Material C. Surfaktan
Beta karoten (30% didispersikan dalam coconut oil:Miglyol 810 D. Preservatif
Polaksamer 188 E. Pengental
Gliserol
Timerasol
Water for injeksi
Jumlah
32 g
40 g
10 g
1g
QS ad 1 L

Apakah fungsi Polaksamer 188 dalam formula tersebut ?

45 Seorang apoteker disuatu rumah sakit akan menetapkan reorder point A 10 box ROP = ( Lead time X Pemakaian Rata-rata) +
untuk pemesanan sefadroksil kapsul, karena obat ini termasuk fast B. 20 box Safety stock
moving. Data pengeluaran sefadroksil kapsul 3 bulan terakhir adalah C. 30 box = ( 5 x 4box ) + 10 box
300 box. Satu bulan terdiri dari 25 hari. Safety stock yang ditetapkan D. 40 box = 30 box
apotek adalah 10 box. Lead time pemesanan obat adalah 5 hari. E. 50 box
Berapakah reorder point obat tersebut ?

46 seorangPasien perempuan, usia 30 tahun, penderitahiperkolesterol, A pagiharisetelahmakan Karena malam hari perombakan kolesterol dalam tubuh
dating keapotekuntukmenebusresepdokter yang berisi simvastatin 10 B. pagi hari sebelum meningkat sehingga digunakan malam hari untuk
mg (S.1.dd. 1 tab pc) Pasien mengakupertama kali makan mengcegah terjadinya peningkatan perombakan
menggunakanobattersebut . apakahinformasiwaktupakaiobat yang C. siang hari sebelum tersebut.( Medscape)
tepatdisampaikan ? makan
D. sore hari sebelum
makan
E. malam hari sesudah
makan

47 Seorang pria dengan riwayat hipertensi datang ke apotek membawa a. p


Sumber : Gilad, Segev, et al. 2015. Changes In
obat batuk, pilek, dan salesma dengan komposisi parasetamol, parasetamol
Blood Pressure Following Escalating Doses Of
asetilsistein, fenilpropanolamin, dekstrometorfan, dan klorfeniramin b. A
Phenylpropanolamine and A Suggested Protocol
maleat. Pasien mengeluhkan mengalami peningkatan tekanan darah asetilsistein
setelah meminum obat tersebut. Apakah obat yang menyebabkan c. For Monitoring. Article CVJFVol 56.
munculnya keluhan tersebut? fenilpropanolami
n
d. D
dekstrometorfan
e. K
clorfeniramin
maleat

48 Seorang pasien didiagnosis oleh dokter menderita diabetes dan a. Mengurangi proses
mendapatkan resep metformin dan gibenklamid. Pasien glukoneogenesis
mengeluhkan sakit kepala dan merasa lemas setelah meminum b. Memicusekresi
obat tersebut. Dokter kemudian mengganti glibenklamid dengan insulin
sitagliptin. Bagaimanakah mekanisme aksi dari obat pengganti c. Menghambat enzim
tersebut? glukosidase
d. Agonispadareseptor
PPARy
e. Menghambat DPP4
Sumber : medscape.com
49 Seorang pasien datang keapotek membawa resep berisi orlistat. Pasien a. Nafsu makan
didiagnosis oleh Dokter menderita hyperlipidemia. Apoteker berkurang
menyertakan obat serta memberikan informasi efek samping obat b. Hipoglikemi
kepada pasien. Apakah informasi yang tepat disampaikan? c. Konstipasi
d. Diare
e. Feses
berminyak

50 Seorang pasien, laki-laki, usia 52 tahun, di rawat di suatu rumah sakit a. Hidroklorthiazide gg Dipiro 9th Edition, 2015, halaman 93)
karena mengalami hipertensi (TD 170/110 mmHg). Pasien memiliki b. Amlodipine
riwayat penyakit diabetes mellitus selama 5 tahundan rutin meminum c. Furosemid
glibenklamid. Dokter dan apoteker berdiskusi untuk menentukan d. Lisinopril
pengobatan pasien pada saat melakukan visite bersama. Apakah obat e. Propanolol
yang tepat direkomendasikan?

51 Bagian R & D sebuah industri farmasi melakukan uji bebas pirogen a. 0,083 mL Jawaban : c. 0,375 mL
terhadap sediaan steril obat mata dengan menggunakan kelinci bobot 2,5 kg x 30 mg/kg = 75 mg
2,5 kg. Dosis obat yang digunakan adalah 30 mg/kg BB diberikan b. 0,150 mL 200 mg ≈ 1 mL
secara intravena dan konsentrasi akhir larutan obat yang dibuat adalah 75 mg ≈ X
200 mg/mL. Berapakah volume pemberian larutan calon obat tersebut? c. 0,375 mL
Maka, X =
d. 2,670 mL X = 0,375 mL

e. 6,670 mL

52 Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi melakukan a. Spektrofotometri UV


penetapan kadar campuran senyawa aktif dalam obat obat flu yang
berisi ps eudoefedrin dan troprolidin HCL. Apoteker akan b. Kromatografi gas
menggunakan metode analisis yang dapat menetapkan kadar kedua
senyawa aktif tersebut secara bersamaan. Apakah metode analisis yang c. Kromatografi lapis
tepat digunakan? tipis

d. Kromatografi cair
kinerja tinggi

e. Titrasi

53 Seorang apoteker yang bekerja di BPOM menemukan sebuah produk a. Hemolisis Jawaban : a. Hemolisis
intravena palsu dipasaran yang diketahui mempunyai titik beku larutan Karena titik beku obat (-0,23˚C) lebih tinggi
sebesar -0,23 ˚C. Obat palsu tersebut ditarik dari pasaran karena b. Krenasi eritrosit dari titik beku darah (-0,52˚C). Hal ini berkaitan
berisiko tinggi jika digunakan oleh pasien. Aapakah risiko yang dengan tekanan osmotik, dimana berdasarkan
c. Leukemia penelitian Jacobus Henricu Van Hoff bahwa tekanan
dimaksud? osmotik sebanding dengan konsentrasi dan suhu
d. Polisitemia larutan. Obat memiliki titik beku lebih rendah dari
titik beku darah yang artinya tekanan osmotik obat
e. Thalasemia lebih rendah dari tubuh. Sehingga obat bersifat
hipotonik.
Jika obat hipotonik di suntikkan ke tubuh maka dapat
terjadi hemolisis.

SUMBER : FIDIENI SALIMA, 2017,


PENGAPLIKASIAN TEKANAN OSMOTIK PADA
INFUS : JURUSAN KIMIA UIN MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG.

54 seorang apoteker di apotek membeli tablet anti nyeri berisi asam a. 1,15 PPN = 10%
mefenamat dari sebuah PBF seharga Rp. 1.500/tablet (belum termasuk b. 1,22 Hargabeli obat = Rp 1.500/tablet
PPN) dan menjualnya dengan harga Rp. 2.100/tabet. Berapakah indeks c. 1,27 Harga jual = Rp. 2.100/tablet
penjualan yang ditetapkan apoteker tersebut? d. 1,30 Jawab
e. 1,37 Hargabeli obat + PPN : 1.500 x 10% = 0,15+1.500
= 1.65
Indeks penjualan = harga jual / hargabeli
= 2.100/1.65
= 1,27
Hargajual/hargabeliobat

55 seorang apoteker di apotek menerima resep dokter dari seorang pasien a. Seharidua kali S (Signa) : tanda
yang berisi: dua tetes pada b.dd (bis de die) : sehari dua kali
R/ Tobramycin Drops FI I telinga kanan gtt (guttae): tetes
S.b.d.d.2.gtt.o.d od (oculukdexter : mata kanan
Apoteker menyiapkan obat tersebut dan memberikan informasi aturan b. Seharidua kali S.b.d.d.2.gtt.o.d = Sehari dua kali dua tetes
pakai obat kepada pasien. Apakah informasi yang tepat disampaikan? dua tetes pada pada mata kanan
telinga kiri

c. Seharidua kali 2
tetes pada
telinga kanan
dan kiri

d. Sehari dua kali


dua tetes pada
mata kanan

e. Seharidua kali
dua tetes pada
mata kiri

56 seorang pasien, laki laki, usia 53 tahun, dirawat di suatu Rumah Sakit a. amoxicillin Lini pertama untuk pasien dewasa pada infeksi
dengan diagnose diare infeksi. Gejala yang dirasakan oleh pasien b. cifrofloxacin diare yg disebabkan oleh bakteri V. cholera adalah
adalah feses seperti air cucian beras.Hasil uji kultur pada feses c. doxycycline doxycycline. Dipiro hal. 364
ditemukan bakteri V. cholera. Dokter dan apoteker berdiskusi untuk d. cefixime
menentukan antibiotic lini pertama yang akan diberikan pada e. azytromicyn
pasien..apakah antibiotic yang tepat direkomendasikan?
57 Seorang pasien laki – laki, usia 24 tahun, di diagnose mengalami diare a.Tetrasiklin Indikasi
Metronidazole terutama digunakan untuk amoebiasis,
infeksi dan di rawat di suatu rumah sakit. Intensitas diare pasien cukup b.Metronidazol trichomoniasis dan infeksi bakteri anaerob.
parah, berdarah dan hasil kultur bakteri menyatakan pasien positif c. Mebendazol Metronidazole efektif untuk amoebiasis intestinal
maupun ekstraintestinal. Efeknya terlihat lebih jelas
mengalami amubiasis. Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk d. Amoksisilin pada jaringan karena sebagian besar metronidazole
menentukan antibiotik yang tepat diresepkan untuk pengobatan pasien. e. Kotrimoksazol diabsorbsi di usus halus.
Apakah antibiotik yang tepat direkomendasikan ?
Michael, 2003
58 Seorang Apoteker di suatu rumah sakit menyerahkan obat atas resep a. Untuk terapi sirosis Indikasi :
hati Konstipasi
dokter kepada perawat berupa laktulosa 15 ml 3 x sehari,
b. Untuk mengatasi Dosisnya : 15 – 30 ml ( 10 – 20 g) sekali sehari, dapat
spironolakton 100 mg po 1x1, furosemid 40 mg iv 2x1,ceftriaxon iv mata kuning di tingkatkan sampai 60 ml ( 40 g) sekali sehari.
2x2, dan komafusin D5 2:1 iv. Untuk pengobatan pasien (laki – laki, c. Untuk mengatasi Ciri cirri konstipasi :
usia 57 tahun,penderita sirosis hepatic, ascites, dan hepatic ascites  Perut Kembung
d. Untuk mengatasi  Rasa sakit saat buang air besar
encephalopati). Pasien juga mengalami keluhan perut sebah,mual,
perut sebah dan mual  Pendarahan pada rectal
perut membesar dan mata terlihat kuning. Apakah indikasi pemberian e. Untuk terapi hepatic  Nyeri punggung
laktulosa untuk pasien tersebut ? encephalopati Medscape

59 Seorang pasien wanita usia 45 tahun, datang ke apotek menanyakan a. Aciklovir tablet Onikomikosis Adalah infeksi jamur pada kuku kaki
obat yang tepat untuk infeksi pada kuku jari kakinya. Manakah obat b. Amoxicilin tablet dan tangan yang disebabkan oleh jamur.
dibawah ini yang akan anda sarankan untuk pasien ? c. Cholamfenikol tablet
d. Itraconazole kapsul Terapi Oral untuk onikomikosis adalah sebagai berikut
:
e. Miconazol kapsul
 Terbinafine
 Itraconazole
 Fluconazole dan posaconazole
Medscape

Itraconazole juga efektif terhadap berbagai jamur


(Raditya, 2016).
Sumber : Radiya A.,2016. Diagnostik dan Tatalaksana
Onikomikosis.
60 Seorang apoteker di suatu rumah sakit melakukan MESO pada seorang a. Metformin Aspirin (Aspilet) memiliki efek anti agregasi trombosit.
pasien (laki-laki, usia 60 tahun). Pasien memiliki riwayat penyakit b. Glibenklamid Aspirin menghambat aktivitas enzim COX 1 & 2 yang
hipertensi, diabetes, stroke, dan gagal jantung. Saat ini pasien c. Aspilet selanjutnya akan menghambat produksi tromboksan.
mengkonsumsi obat berupa metformin, glibenklamid, aspilet, d. Furosemid Thromboxane A2 yang diproduksi oleh platelet
furosemid, valsartan. Pasien mengatakan saat ini terjadi pendarahan e. Valsartan agregasi yang selanjutnya akan terjadi proses
pada saat buang air besar dan apoteker memprediksi karena MESO. penggumpalan yang berperan penting untuk
Apakah obat yang perlu di hentikan penggunaannya? pembentukan plak hemostatik yang cepat.
Aspirin bekerja mengasetilasi enzim siklooksigenase
dan menghambat pembentukan enzim cyclic
endoperoxides dimana akan terjadi penghambatan
sistesis tromboksan A-2 (TXA-2) di dalarn trombosit,
sehingga akhirnya menghambat agregasi trombosit.
Aspirin menginaktivasi enzim-enzim pada trombosit
tersebut secara permanen. Penghambatan inilah yang
mempakan cara kerja aspirin dalam pencegahan stroke
dan TIA (Transient Ischemic Attack). Pada endotel
pembuluh darah, aspirin juga menghambat
pembentukan prostasiklin. Hal ini membantu
mengurangi agregasi trombosit pada pembuluh darah
yang rusak.
Pengobatan dengan Aspirin akan menyebabkan
waktu perdarahan berkepanjangan dimana aspirin
menyebabkan komplikasi yang meliputi
peningkatan kejadian stroke hemoragik serta
perdarahan gastrointestinal (GI), terutama pada
dosis obat yang lebih tinggi.
(References : Lippincotts Pharmacology 5th Edition
2012 halaman 247 , Dipiro 9th Edition 2015 halaman
121-122, dan Drug Information Handbook 17th
Edition).
61 Seorang apoteker yang bekerja di bagian produksi sebuah industri a. butil asetat larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang
farmasi sedang mempersiapkan 1L larutan penyangga sediaan sirup b. natrium asetat dapat mempertahankan nilai ph larutan agar tidak
paracetamol dengan salah satu komponen asam asetat. Apakah c. dekstrosa terjadi perubahan ph yang berarti oleh karena
senyawa yang harus ada dalam larutan penyangga tersebut? e. Nipagin penambahan atau basa maupun pengenceran.
 Butil asetat = senyawa yang diporeleh dari
proses esterifikasi asam asetat dan butanol
 Natrium asetat = garam natriunj dari asam
asetat
 Nipagin = baham pengawet
 Dekstrosa= glukosa
Asam asetat + natrium asetat
CH3COOH + CH3COONa ( basa konjugasi dari asam
lemah CH3COOH
 Jika keduanya dicampur dalam bentuk larutan
karena asetat lemah sedang Na-CH3COO itu Na dari
basa kuat  larutan buffer

62 apoteker yang bekerja pada bagian R&D sebuah industri farmasi a. 4,643g 1L = 0,9/L = 0,9 g/1000 ml = 0,09 g/100 ml= 0,09%
sedang mempersiapkan 1L larutan isotonis yang mengandung 0,9 g b. 10,3 g b/v
NaCk dan dekstrosa dalam larutan yang belum ditentukan . Diketahui c. 20,6 g
data penurunan titik beku untuk 1% larutan adalah sebagai berikut: d. 30,9 g B= 0,52- (0,567x0,09) / 0,101
Senyawa Tf 1% e. 61,2 g =4,643g
Nacl 0,567
Dekstrosa 0,101 Team Lecturer of Physical Chemistry. 2014. Pr
acticum Guide of Physical Chemistry Semaran
Berapa bobot dekstrosa (g) yang harus ditambah? g:Department of Chemistry FMIPA Unnes.Wa
hyuni S. 2013
63 seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi melakukan a. 0,05 mg/ml Rumus : a=A1cm1% x b x c
pengembangan metode analisis penetapan kadar albumin ( BM 66,400) b. 0,5 mg/ml
secara spektrofotometri . diketahui A1% 1cm sebesar 6,6 . jika c. 5 mg/ml Keteranngan:
dikehendaki nilai absorbansi sebesar 0,330, maka berapa konsentrasi d. 50 mg/ml a: absorbansi
larutan standar yang harus dibuat ? e. 500mg/ml b:ketebalan kuvet (cm)
c:konsertansi
jadi  a = A1cm1% x b x c
0,330 = 6,6 x 1x c
c = 0,330/ 6,6
= 0,05
Triyati Etty,spektrofotometer ultra-violet dan sinar
tampak serta aplikasinya dalam oseanologi
vol.10.,

64 Seorang Apoteker pada bagian R&D Suatu Industri Farmasi a. 36.1 % Titran yang didapat sebesar : 2.8 mL
melakukan penetapan kadar bahan baku ofloxacin secara titrasi b. 72.2% 1 mL titran setara : 36,137
menggunakan titrasi asam perklorat 0,1 M secara potensiometri. c. 100% 2.8 mL = …mg?
Sebanyak 100. 0 mg bahan baku dilarutkan ke dalam 275 mL asam d. 101.2% Kadar % = V titran x Be x 100%
asetatglasial, kemudianlarutan di titrasi dengan titran. Titran yang e. 102.1 Berat sampel
diperoleh adalah sebesar 2.8 mL. Tiap 1 mL asam perklorat 0,1 M = 101.2%
setara dengan 36,137 mg ofloxacin. Berapakah kadar bahan baku
tersebut?
65 Seorang Apoteker akan membeli obat tramadol sejumlah 1 box untuk a. SP Reguler Obat-Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan, yang
stok obat bulan ini. Apakah jenis Surat Pemesanan (SP) yang tepat b. SP Narkotika selanjutnya disebut dengan Obat-Obat Tertentu, adalah
dipakai untuk membeli obat tersebut? c. SP Psikotropika obat-obat yang bekerja di sistem susunan syaraf pusat
d. SP Prekursor selain Narkotika dan Psikotropika, yang pada
e. SP Obat-Obat penggunaan di atas dosis terapi dapat menyebabkan
tertentu. ketergantungan dan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku, terdiri atas obat-obat yang
mengandung Tramadol, Triheksifenidil, Klorpromazin,
Amitriptilin dan/atau Haloperidol
(PKBPOM no 7 2016 pasal 1)
66 Seorang Apoteker penanggungjawab di suatu PBF menyediakan obat- a. Rp. 60 juta/bulan Rumus BEP :
obat kardiovaskuler dan memiliki data biaya operasional sebagai b. Rp. 75 juta/bulan
berikut : c. Rp. 90 juta/bulan
 Biaya tetap : Rp. 30 juta/bulan d. Rp.120 juta/bulan FC: Fixed Cost (biaya tetap)
 Biaya variable : Rp. 90 juta/bulan e. Rp.150 juta/bulan VC: Variable Cost (biaya variabel)
Target Omset penjualan adalah sebesar 150 juta/bulan. Berapakah BEP TR : Total Revenue (pendapatan total)
yang tepat ditetapkan oleh apoteker tersebut?
BEP = juta

BEP = Rp. 75 juta/bulan


67 Seorang dokter umum dipuskesmas berdiskusi dengan apoteker untuk a. Chlorpromazin
pemilihan obat kini pertama untuk pengobatan pasien (laki-laki, usia e
47 tahun, baru terdiagnosa mengalami skizofrenia). Apoteker b. Resperidone
Merekomendasikan antipsikotik yang memiliki mekanisme aksi c. Olanzapine
menghambat reseptor dopamin D2. Manakah antipsikotik yang d. Clozapine
memiliki mekanisme aksi tersebut ? e. Quetiapine

Sumber : Madscap
68 Seorang pasien laki-laki, usia 40 tahun didiagnosa dokter di suatu
rumah sakit mengalami diare infeksi pasien mengalami diare dengan a. Gentamisin
frekuensi 8 kali sehari disertai demam sejak satu hari yang lalu dan b. Metronidazole
nyeri abdomen. Hasil culture bakteri clostridium dificille dokter c. Amoxicillin
meminta rekomendasi antibiotik yang tepat untuk pengobatan pasien. d. Ampisillin
Apakah antibiotik yang tepat diberikan untuk pasien tersebut ? e. Sefadroksil

Sumber : Dipiro ed 9, hal 364


69 Seorang apoteker di suatu rumah sakit akan melakukan evaluasi a. Algoritma Morisky secara khusus membuat skala untuk mengukur
kapatuhan penggunaan obat antidiabetik oral pada pasien DM tipe 2. Greyson kepatuhan dalam mengkonsumsi obat yang dinamakan
Apakah alat bantu yang digunakan? b. Algoritma MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) dengan
Naranjo 8 item yang berisi pernyataan yang menunjukkan
c. Medication frekuensi kelupaan dalam minum obat, kesengajaan
Scale berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter,
d. WHO ATC kemampuan untuk mengendalikan dirinya untuk tetap
Index minum obat. (Morisky & Munther, P. 2009)
e. WHOCasuality
Scale
70 ulcer karena H. Pylory. Dokter meresepkan omeprazol 20 mg 2 kali a. Metronidazol
sehari, clarithromicin 500 mg 2 kali sehari dan amoxicillin 1 g 2 kali b. Doksisiklin
sehari selama 14 hari. Pada saat menebus resep, pasien mengatakan c. Cotrimoksazol
kepada apoteker bahwa dia alergi terhadap amoksisilin. Apakah d. Azythromycin
antibiotik yang tepat untuk disarankan kepada dokter penulis resep e. Ciprofloxacin
untuk mengganti amoksisilin?

 Terapi Bismuth-based quadruple


direkomendasikan sebagai alternatif
pengobatan untuk pasien yang mengalami
alergi penicillin.

(Dipiro, 2015 hal 253-254)

71 Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri melakukan penetapan a. 0 CFU/g Syarat perhitungan nilai ALT adalah : volume sample /
nilai ALT suatu produk kosmetika. Konsentrasi produk dibuat dalam 6 b. < 1CFU/g berat sample ( s), pengenceran : 1 jenis pengenceran, 2
seri pengenceran (1x10-1% sampai 1x10-6%). Hasilnya, tidak ada satu c. 30 CFU/g jenis pengenceran, jumlah koloni, jumlah cawan petri (
pun piring petri yang menunjukkan adanya koloni bakteri. Berapakah d. 60 CFU/g ½ cawan )
nilai ALT produk kosmetika tersebut ? e. 300 CFU/g Seandainya 10-1 = d
Berat smple 1 ml = s
Jumlah koloni nya 0
Jumlah cawan petri nya 2

Rumusnya menjadi tidak berarti jika tidak ada jumlah


koloni bakteri yang ditemukan dan diasumsikan bahwa
semua prosedur telah dilakukan dengan benar

Tidak semua produk dilakukan uji koloni tetapi secara


sampling.
Berdasarkan soal memakai cara sebar permukaan . cara
untuk menyatakan hasilnya :
1. Dilihat apakah 1 atau 2 pengenceran
Anggap pengecenran 10-1
Jika 1x10-2 maka n = kuarang atau s

72 Sebuah IKOT akan memilih suplier untuk bahan baku herba seledri a. Pemasok A, Alasan : karena apigenin adalah senyawa aktif yang
untuk sediaan jamu dengan khasiat membantu menurunkan tekanan karena memiliki berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah. Sehingga
darah. Apoteker pada bagian QC melakukan analisis terhadap sample kadar minyak tidak ada ketetapan khusus yang ditentukan untuk
simplisia dari masing – masing pemasok. atsiri tertinggi kadar apigenin tersebut, Ketepatan ditentukan dengan
metode penambahan standar dengan nilai persen
Herba Seledri Pema Pema Pema Pema Pemas b. Pemasok B, perolehan kembali berkisar antara 95,00 dan 118,77%.
sok sok sok sok ok Rerata kadar apigenin yang diperoleh adalah sebesar
karena memiliki
A B C D E 0,0052% (b/b). Susut pengeringan tidak lebih dari 13
Susut Pengeringan 11,52 9,28 11,00 12,66 12,70 kadar abu %, kadar abu tidak lebih dari 19,3 %. ( menurut FHI,
(%) tertinggi 2010 )
Kadar Air (%) 8,90 8,80 9,45 11,50 12,50
Kadar Minyak 2,39 0,15 1,55 0,55 0,07 c. Pemasok C,
Atsiri (%) karena memiliki
Kadar Abu (%) 3,24 5,23 2,87 0,99 2,67 kadar senyawa
Kadar Senyawa 5,65 7,80 10,65 4,35 6,80 larut air
Larut Air (%) tertinggi
Kadar Apigenin 7,87 4,56 5,68 10,58 6,58 d. Pemasok D,
(%) karena memiliki
Manakah pemasok yang tepat yang dipilih ? kadar apigenin
tertinggi

e. Pemasok E,
karena memiliki
kadar air
tertinggi

73 Seorang apoteker pada bagian produksi sebuah industri farmasi akan a. Uji keseragaman Syarat – syarat tablet menurut Syamsuni (2007)
membuat tablet deksametason 0,5 mg. Dosis obat tersebut sangat kecil bobot adalah sebagai berikut:
dibandingkan dengan komponen eksipien lainnya. Apakah uji yang b. Uji keseragaman
perlu dimonitor secara ketat setelah tablet tersebut selesai dicetak ? kandungan 1. Keseragaman ukuran
c. Uji disolusi 2. Diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak
d. Uji kekerasan kurang dari satu sepertiga kali tebal tablet.
e. Uji waktu hancur 3. Keseragaman bobot dan keseragaman kandungan
Tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot jika zat
aktif merupakan bagian terbesar dari tablet dan cukup
mewakili keseragaman kandungan. Keseragaman
bobot bukan merupakan indikasi yang cukup dari
keseragaman kandungan jika zat aktif merupakan
bagian terkecil dari tablet atau jika tablet bersalut
gula. Oleh karena itu, umumnya farmakope
mensyaratkan tablet bersalut dan tablet mengandung
zat aktif 50 mg atau kurang dan bobot zat aktif lebih
kecil dari 50 % bobot sediaan, harus memenuhi syarat
uji keseragaman kandungan yang pengujiannya
dilakukan pada tiap tablet.

4. Waktu hancur
Waktu hancur penting dilakukan jika tablet diberikan
peroral, kecuali tablet yang harus dikunyah sebelum
ditelan. Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan
kesesuaian batas waktu hancur yang ditetapkan pada
masing – masing monografi. Uji waktu hancur tidak
menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya
terlarut sempurna.
Pada pengujian waktu hancur, tablet dinyatakan
hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di
atas kasa, kecuali fragmen yang berasal dari zat
penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang
diperlukan untuk menghancurkan keenam tablet tidak
lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan
tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut.

5. Disolusi
Disolusi adalah suatu proses perpindahan molekul
obat dari bentuk padat kedalam larutan suatu media.
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya zat
aktif yang terlarut dan memberikan efek terapi di
dalam tubuh. Kecepatan absorbsi obat tergantung pada
pemberian yang dikehendaki dan juga harus
dipertimbangkan frekuensi pemberian obat.

6. Penetapan kadar zat aktif


Penetapan kadar zat aktif bertujuan untuk mengetahui
apakah kadar zat aktif yang terkandung didalam suatu
sediaan sesuai dengan yang tertera pada etiket dan
memenuhi syarat seperti yang tertera pada masing –
masing monografi. Bila zat aktif obat tidak memenuhi
syarat maka obat
tersebut tidak akan memberikan efek terapi dan juga
tidak layak untuk dikonsumsi.

74 seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi melakukan a. distribusi ukuran jawabannya seharusnya adalah Kompresibilitas
evaluasi terhadap formulasi granul tablet metformin 500 mg. salah satu b. kompresibilitas The Compressibility index and Hausner ratio are
parameter yang ditetapkan adalah Hausner Ratio. Karakteristik apakah c. sifat alir granul measures of the propensity of a powder to be
yang ingin diketahu oleh apoteker tersebut? d. kadar air compressed
e. keseragaman kadar WHO Expert Committee on Specifications for
Pharmaceutical Preparations in October 2011 for
addition to the 4th Edition of the International
Pharmacopoeia

perbedaan kompaktibilitas dan kompresibilitas :


Uji kompaktibilitas dimaksudkan untuk mengetahui
kemapuan zat untuk saling melekat menjadi massa
yang kompak, digunakan mesin tablet single punch
dengan berbagai tekanan dari yang rendah ke yang
tinggi dengan mengukur kedalaman punch atas turun
ke ruang die. Kompaktibilitas digambarkan oleh
kekerasan tablet yang dihasilkan (Aldeborn dan
Nystrom, 1996).
Prinsip kerja dari uji kompresibilitas sama dengan uji
kompaktibilitas. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui
kemampatan campuran serbuk selama dikempa.
Kompresibilitas digambarkan oleh ketebalan tablet
(Aldeborn dan Nystrom, 1996).
- Kompaktibilatas menunjukkan kelekatan
antara granul. Indikatonya yaitu tapped
density dilihat dari kekerasan tablet
- Kompresibilitas indikatonya adalah
hausner ratio
75 seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang a. anti caplocking agent
mengembangkan formula sediaan suspense topical Zink Oksida. Hasil b. sweetening agent
pengujian menunujukan suspense mudah mengendap dan mengalami c. flavouring agent
caking. Apoteker menyimpulkan bahwa perlu penambahan excipient d. suspensing agent
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Apakah excipient yang e. emulsifying agent
dimaksud?

Suspending agent digunakan untuk meningkatkan


viskositas dan
memperlambat sedimentasi sehingga dapat
menghasilkan suatu suspensi yang
stabil
Emulsifying agent adalah surfaktan yang mengurangi
tegangan antar muka antara minyak dan air,
meminimalkan energi permukaan dari droplet yang
terbentuk
Sweetening agent adalah bahan tambahan pangan
berupa pemanis alami dan pemanis buatan yang
memberikan rasa manis
Allen, L.V, 2002, The Art, Science, and Technology of
Pharmaceutical Compounding, Second Edition, 263,
268, 274, 276, American Pharmaceutical Association,
United States of America
76 seorang apoteker di apotek membeli ketoprofen tablet dari sebuah PBF a. 15% pembahasan :
seharga Rp. 5.000/tablet (sudah termasuk ppn) dan menjualnya dengan b. 17,5% margin = HJA / HNA + PPN
harga Rp. 6.500/tablet. Berapakah presentase keuntungan penjualan c. 18,2%
obat tersebut? d. 20% margin = X 100 = 30%
e. 22%
Jawaban : presentase keuntungan dari apotek tersebut
adalah 30%
77. Seorang apoteker di apotek menyerahkan obat atas resep dokter kepada a. Tiap 3 jam S.q.i.d 1 tab artinya diberikan tanda 4 kali sehari 1
pasien (laki-laki, usia 35 tahun, penderita pneumocistis) yang berisi b. Tiap 4 jam tablet
tablet kotrimoksazol 480 mg (S.q.i.d. 1 tab). Apoteker menyampaikan c. Tiap 5 jam Jadi 24 jam ÷ 4 kali penggunaan = 6 jam sekali
informasi aturan pakai obat kepada pasien. Kapankah obat tersebut d. Tiap 6 jam
harus diminum pasien? e. Tiap 8 jam
Sumber: Anief, M. 2010. Ilmu Meracik Obat. Gadjah
Mada University Press: Yogyakarta.
78. Seorang pasien, laki-laki, usia 40 tahun, mengalami gangguan a. Nifedipin
pembesaran prostat jinak (BPH) disertai hipertensi (TD= 180/90 b. Atenolol
mmHg). Selama ini, pasien diberi obat dutasteride oleh dokter. Dokter c. Furosemid
berdiskusi dengan apoteker untuk mengkombinasikan antihipertensi d. Tamsulosin
yang sekaligus anti-BPH dengan dutasteride. Apakah antihipertensi e. Prazosin
yang tepat direkomendasikan?

Pharmacotherapy Handbook/Dipiro, 9th Edition,


halaman 847
79. Seorang pasien, laki-laki, usia 40 tahun, dirawat di Rumah Sakit a. Lansoprazol,
dengan diagnosa tukak lambung akibat Helicobacter Pylori. Dokter ranitidin,
meminta pertimbangan apoteker mengenai triple therapy yang akan amoxicillin
diresepkan untuk pengobatan pasien. Apakah obat yang tepat b. Famotidin,
diusulkan kepada dokter? amoxicillin,
metronidazole
c. Omeprazol,
clarithromycin,
amoxicillin
d. Sukralfat,
metronidazole,
amoxicillin
e. Ranitidin,
clarithromycin,
metronidazole
Pharmacotherapy Handbook/Dipiro, 9th Edition,
halaman 253-254
80 Seorang pasien, perempuan, usia 55 tahun, datang ke klinik karena A. Amlodipin
mengalami bengkak pada kedua kakinya. Pasien memiliki riwayat B. Fenofibrat AMLODIPIN
hipertensi dan hiperlipidemia dengan riwayat pengobatan amlodipin, C. hidroklortiazid >10%: Cardiovascular: Peripheral edema (2% to
fenofibrat, hidroklortiazid, kaptopril, dan simvastatin. Apoteker D. kaptopril 15% dose related)
mengatakan kepada dokter bahwa gejala tersebut merupakan edema, 1% to 10%:
bukan inflamasi. Apakah obat yang mengakibatkan gejala efek E. Simvastatin Cardiovascular: Flushing (1% to 3%), palpitation (1%
samping tersebut? to 4%)
Central nervous system: Headache (7%; similar to
placebo 8%), dizziness (1% to 3%), fatigue (4%),
somnolence (1% to 2%)
Dermatologic: Rash (1% to 2%), pruritus (1% to 2%)
Endocrine & metabolic: Male sexual dysfunction (1%
to 2%)
Gastrointestinal: Nausea (3%), abdominal pain (1% to
2%), dyspepsia (1% to 2%), gingival hyperplasia
Neuromuscular & skeletal: Muscle cramps (1% to 2%),
weakness (1% to 2%)
Respiratory: Dyspnea (1% to 2%), pulmonary
edema (15% from PRAISE trial, CHF population)

FENOFIBRAT
>10%: Hepatic: ALT increased (dose related; 3% to
13%), AST increased (dose related; 3% to 13%)
1% to 10%:
Central nervous system: Headache (3%)
Gastrointestinal: Abdominal pain (5%), constipation
(2%)
Neuromuscular & skeletal: Back pain (3%)
Respiratory: Respiratory disorder (6%), rhinitis (2%)

Hidroklortiazid
1% to 10%:
Cardiovascular: Orthostatic hypotension, hypotension
Dermatologic: Photosensitivity
Endocrine & metabolic: Hypokalemia
Gastrointestinal: Anorexia, epigastric distress

KAPTOPRIL
Cardiovascular: Hypotension (1% to 3%), tachycardia
(1%), chest pain (1%), palpitation (1%)
Dermatologic: Rash (maculopapular or urticarial) (4%
to 7%), pruritus (2%); in patients with rash, a positive
ANA and/or eosinophilia has been noted in 7% to 10%.
Endocrine & metabolic: Hyperkalemia (1% to 11%)
Hematologic: Neutropenia may occur in up to 4% of
patients with renal insufficiency or collagen-vascular
disease.
Renal: Proteinuria (1%), serum creatinine increased,
worsening of renal function (may occur in patients with
bilateral renal artery stenosis or hypovolemia)
Respiratory: Cough (<1% to 2%)

SIMVASTATIN
1% to 10%:
Gastrointestinal: Constipation (2%), flatulence (1% to
2%), dyspepsia (1%)
Hepatic: Transaminases increased (>3x ULN; 1%)
Neuromuscular & skeletal: CPK elevation (>3x normal
on one or more occasions; 5%)
Respiratory: Upper respiratory infection (2%)
Postmarketing and/or case reports: Depression,
dermatomyositis, hypotension, lichen planus, muscle
pain, muscle tenderness, muscle weakness,
myopathy, photosensitivity
(Drug Information Handbook, 17th, Edition)
81 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang a. 60 Metode cincin Du-Noy bisa digunakan untuk
melakukan pngukuran tegangan permukaan pada formulasi emulsi b. 62 mengukur tegangan permukaan ataupun tegangan
minyak ikan. Alat yang digunakaan adalah tensiometer Nu Duoy c. 69 antarmuka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang
dengan keliling cincin 13 cm dan faktor koreksi 0,920 hasil d. 82 diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina
pengukuran dial reading adalah 1.950 dyne. Berapakah ukuran e. 138 iridium yang dicelupkan pada permukaan sebanding
(dyne/cm) tegangan permukaannya? dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka
dari cairan tersebut.

Y=

Y=

Y = 81,52 dyne/cm 82 dyne/cm


Sumber :http://scribd.com/ Stabilitas Obat. Diakses
pada tanggal 8 Mei 2011

82 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang a. 10,3 HLB (Hydrophile-Lipophile Balance)
mengemabngkan formula emulsi ekstrak temulawak sebagai penambah b. 10,4 merupakan suatu ukuran untuk menunjukkan
nafsu makan anak. Apoteker menggunakan kombinasi dua emulgator, c. 10,5 keseimbangan antara gugus hidrofil dan lipofil.
yaitu 3 bagian tween 80 (HLB 15) dan 2 bagian span 80 (HLB 4). d. 10,6
HLB campuran =
Berapakah HLB campuran kedua emulgator tersebut? e. 10,7
Hlb Campuran = 10,6
83 Seorang apoteker pada bagian R&D industri farmasi akan membuat 15 a. 36,12 g - Jumlah Aminofilin yang dibutuhkan untuk
suppositoria berisi Aminofilin 0,2 g dengan basis oleum cacao. Berat b. 40,21 g membuat 15 suppo yaitu :
suppositoria yang akan dibuat adalah 3 g. Nilai tukar oleum cacao c. 42,0 g 0,2 g x 15 = 3 g
untuk aminofilin adalah 0,86. Berapakah jumlah oleum cacao yang d. 42,42 g - Berat suppo keseluruhan :
dibutuhkan? e. 44,14 g 3 g x 15 = 45 g
- Nilai tukar terhadap aminofilin = 3 g x 0,86 =
2,58 g
- oleum cacao yang dibutuhkan = 45 g – 2,58 g
= 42,42 g
84 Seorang apoteker di Gedung Instalasi Farmasi suatu rumah sakit a. HAM
menerima obat dari sebuah PBF yang terdiri dari NaCI 3%, digoksin,
5-fluorourasil, dan humalin pen. Apoteker selanjutnya menyimpan b. LASA
obat tersebut pada lemari khusus, dan menempelkan stiker sebagai
penanda pada lemari tersebut. Apakah stiker yang dimaksud? c. Narkotik

d. Prekursor

e. Psikotropika

ISMP (Institude for Safe Medication


Practices). 2015. List of High Alert
Medication.

85 Seorang pasien dating ke apotek menebus obat dengan membawa copy a. Rp. 80.000 Diketahui :
resep yang berisi: Jumlah obat yang diresepkan 60 sudah di ambil 20
R/ Hioscin-H-Butilbromida tab. No. LX__ Det.XX b. Rp. 85.000 Harga/tab : Rp 2.000
S.3.d.d Embalase : Rp 2.000
Harga obat tersebut adalah Rp. 2.000/tablet. Apoteker menetapkan c. Rp. 100.000 Biaya pelayanan : Rp. 3.000
harga embalece Rp. 2.000 dan biaya pelayanan sebesar Rp. 3.000. Jwb :
Berapa total harga resep yang harus dibayar pasien? d. Rp. 105.000 60-20=40 tab
40 x Rp. 2.000 = Rp. 80.000 + Rp. 2.000 + Rp. 3.000
e. Rp. 125.000 = Rp. 85.00
86 Seorang apoteker di apotik menyarankan pembutan larutan kombinasi a. 1:1
garam-gula sebagai pengganti oralit untuk mengatasi dehidrasi pada
seorang pasien (perempuan,usia 30 th, penderita diare) jika pasien b. 1:2
kehabisa oralite dirumah. Berapakah kombinasi garam dan gula yang
tepat disarankan? c. 1:3

d. 1:4

e. 1:5

87 Seorang pasien laki laki 26 tahun dibawa ke unit gawat darurat rumah a. atropin sulfat Pada keracunan pestisida, obat atau antidotum yang
sakit setelah mencoba bunuh diri dengan menelan 500 mL produk spesifik terutama pada keracunan pestisida karbamat
pembunuh serangga yang berisi metil parathion. Apoteker langsung b. n-asetil sistein adalah pemberian atropin sampai efek toksik
muskarinik berubah kembali ke normal. Sumber
menyiapkan kebutuhan obat emergensi dan antidotum untuk c. nalokson Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3), 149 – 154, 2005
membatasi efek toksik racun dalam tubuh pasien tersebut. Apakah
antidotum yang tepat disiapkan apoteker untuk pasien tersebut ? d. epineprin

e. kalsium glukonat
88 seorang pasien perempuan usia 37 tahun penderitaTB paru, mendapat a. menambahkan
terapi dengan regimen 2HRZE/4H3R3. Setelah sebulan menjalani suplemen vitamin A
pengobatan pasien mengalami gangguan penglihatan berupa b. menurunkan dosis
etambutol
pandangan kabur karena efek samping obat. Apa rekomendasi tindak
c. menghentikan
lanjut yang tepat disampaikan pada dokter yang menangani pasien sementara etambutol
terkait dengan ESO tersebut ? d. menghentikan
penggunaan etambutol
e. etambutol diminum
sebelum tidur

Sumber : Pharmaceutical Care Untuk


penyakitTuberkulosis (Direktorat bina farmasi
komunitas dan klinikDirektorat jenderal Bina
kefarmasian dan alat kesehatan Departemen kesehatan
RI 2005)

89 seorang apoteker di puskesmas sedang melakukan monitoring efek a. etambutol


samping obat pada seseorang penderita TBC (laki laki 30 tahun).
Pasien memiliki keluhan berupa gangguan pendengaran dan gangguan b. isoniazid
keseimbangan setelah 1 bulan menggunakan antituberkulosis fase c. riampisin
intensif. Apakah antituberkulosis yang harus dievaluasi terkait dengan
keluhan pasien ? d. streptomisin

e. pirazinamid

Sumber : Pharmaceutical Care Untuk


penyakitTuberkulosis (Direktorat bina farmasi
komunitas dan klinikDirektorat jenderal Bina
kefarmasian dan alat kesehatan Departemen kesehatan
RI 2005)

90 Seorang pasien, usia 32 tahun, ibu hamil (usia kehamilan 5 bulan) a. Amoksisilin
didiagnosa dokter di suatu rumah sakit mengalami ISK non
Komplikata. Dokter akan meresepkan antibiotik untuk pasien dan b. Amoksiklav
meminta rekomendasi pada apoteker mengenai obat yang tepat dan c. Cephalexin
aman untuk pasien karena pasien memiliki riwayat alergi dengan
antibiotik golongan beta laktam. Apakah antibiotik yang tepat d. Kotrimoksazo
direkomendasikan? l

e.
Nitrofurantoi
n

Guideline Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih dan


Genitalia Pria 2015.

Halaman 497 : kontrimoksazol di hindari selama


trisemester 3

91 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang a. Laktosa Etilselulosa merupakan polimer turunan selulosa yang
mengembangkan tablet nifedipin sediaan lepas lambat. Bahan netral, tidak larut dalam air, sehingga dapat
tambahan yang digunakan adalah laktosa, amilum, etilselulosa, mg b. Amilum menghalangi lepasnya obat dari sediaan. Kecepatan
pelepasan obat dari matriks etilselulosa dapat
stearat dan primogel. Apakah bahan tambahan yang berfungsi untuk c. Etilselulosa dikendalikan melalui proses difusi dan / atau proses
mengatur pelepasan obat? erosi.
d. Primogel Sumber : (Wallace, 1990)
e. Mg stearat

92 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi baru saja a. Povidon K Superdisintegrants yang efektif memberikan
melakukan uji waktu hancur tablet meloksikam. Eksipent dalam b. Manitol kompresibilitas yang lebih baik, kompatibilitas
formula tablet tersebut adalah anisol hidroksi, povidon K, manitol, (pemanis) dan tidak memiliki dampak negatif pada kekuatan
c. Sodium starch mekanik formulasi yang mengandung obat dosis
aspartam, sodium starch glycolate, Mg-stearat. Hasil pengujian
glycolate tinggi. Salah satu superdisintagrants yang umum
menyimpulkan perlu adanya perbaikan formula dengan cara digunakan adalah Sodium Carboxymethyl Starch
menambahkan jumlah superdisintegran. Apakah eksipent yang d. Aspartam (Sodium Starch Glycolate)
dimaksud? (pemanis)
e. Butil anisol
hidroksi Sumber : Superdisintegrants: An Overview
(International Journal of Pharmaceutical Sciences
Review and ResearchVolume 6, Issue 1, January –
February 2011)

Sumber: HPE ED 6 Hal 663

93 Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi akan a. Eliksir Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat
mengembangkan anti mual muntah yang mengandung domperidon padat dalam bentuk halus dan tidak larut terdispersi
dalam bentuk sediaan cair untuk anak berusia 2-8 tahun. Zat aktif b. Emulsi dalm cairan pembawa
Sumber: Farmakope Indonesia edisi III, hal. 52
tersebut bersifat tidak larut air dan agak sukar larut etanol. Apakah c. Larutan
bentuk sediaan yang tepat dikembangkan oleh apoteker tersebut?
d. Mikroemulsi

e. Suspensi
94 Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri obat tradisional a. 0.123 Kadar cemaran = 0.354 g/100 mL = 0.00354 g/mL
sedang menetapkan kadar cemaran Pb dalam sediaan fitofarmaka yang b. 0.214
mengandung ekstrak seledri dengan menggunakan alat SSA. Sampel c. 0.233 Kadar Pb = = = 0.2327 ~
ekstrak seledri seberat 1.521 gram dilarutkan dalam 100 mL d. 0.266 0.233
metanol:air (1:1 v/v) dan di injeksikan pada alat SSA. Hasil penetapan e. 0.323 C = Konsentrasi logam terukur AAS
di dapatkan kadar cemaran Pb sebesar 0.354 g/100 mL. Berapakah V = Volume larutan akhir
kadar cemaran Pb (%b/b) tesebut? m = berat sampel

95 Seorang apoteker di suatu instalasi farmasi rumah sakit sedang a. Mengelompokkan Tujuan dari analisis pareto : pengendalian selektif
melakukan analisis paretountuk persediaan obat-obatan yang ada di obat-obatan pada obat dengan jumlah sedikit-nilai besar
rumah sakit. Apakah tujuan dari analisis tersebut? essensial
berdasrkan nilainya
b. Pengendalian
selektif pada obat
dengan jumlah
sedikit-nilai besar
c. Mengidentifikasi
obat-obatan dengan
jumlah besar
d. Mengendalikan obat-
obatan dengan
jumlah bsar-nilai
kecil
e. Mngelompokkan obat
menjadi kelompok
vital dan non vital

96 . Seorang pasien datang ke apotek membawa salinan resep sebagai a. 10 Jumlah yang diambil = 30 x 2 = 60
berikut : b. 15 Jumlah yang sudah ditebus = 45
Iter 1x c. 20 yang masih dapat diambil = 60 – 45 = 15
R/ simvastatin 5 mg No. XXX det XLV d. 25
S 1 dd 1 e. 30
R/ gemfibrozil 300 mg No. LX det XC
S 2 dd 1
Berapakah jumlah simvastatin yang masih dapat diambil?
97. Seorang dokter dipuskesmas meminta pertimbangan apoteker a. Lisinopril
mengenai obat untuk terapi pasiennya (laki-laki, 55 th, BB 77 kg, TB b. Losartan
177 cm, TD 139/90 mmHg). Pasien telah menggunakan captopril 12,5 c. Verapamil
mg 2x1 untuk mengatasi hipertensinya. Setelah dua hari meminum d. Diltiazem
obat tersebut, pasien mengeluhkan batuk dan TD pasien tidak turun. e. Hidrochlortiazid
Apakah obat yang tepat direkomendasikan?

(Pharmacotherapy, ed 9)
98. Seorang pasien, perempuan, usia 32 th, didiagnosa dokter disuatu a. Pioglitazon Pioglitazon kategori C
rumah sakit mengalami diabetes gestational pada trimester 2. Dokter b. Sitagliptin Sitagliptin kategori B. Sebagai tambahan terhadap diet
berkomunikasi dengan apoteker terkait pemilihan obat. Apakah obat c. Glikazida dan olahraga untuk memperbaiki kontrol gula darah
yang tepat direkomendasikan ? d. Repaglinida pada pasien DM tipe 2.
e. Insulin Glikazida kategori C
Repaglinida merupakan golongan glinid memiliki cara
kerja yang sama dengan sulfonilurea yaitu dengan
penekanan pada peningkatan sekresi insulin fase
pertama. Obat ini di absorbsi dengan cepat setelah
pemberian secara oral dan ekskresi secara cepat
melalui hati. Obat ini dapat mengatasi hiperglikemia
post prandial. Dan efek samping yang mungkin terjadi
adalah hipoglikemia (Soleistijo SA, Novida H,
Rudijnto A, et al. Konsensus pengelolaan dan
pencegahan diabetes melitus tipe 2 di
Indonesia.Jakarta: PB Perkeni 2015).
Insulin

(Perkeni. Konsensus penggunaan insulin.Jakarta:


PB Perkeni. 2015)

99 Seorang apoteker akan menghitung kecepatan infus kloramfenikol a. 20 tetes/menit jumlah tetesan permenit
untuk pengobatan seorang pasien (perempuan, usia 47 tahun, penderita b. 40 tetes/menit = jumlah kebutuhan cairanx factor tetes
meningitis). Infus tersebut adalah antibiotik kloramfenikol dalam 200 c. 60 tetes/menit waktu (jam) x 60menit
mL NaCl 0,9% dan akan diberikan dalam waktu 1 jam 40 menit. Infus d. 80 tetes/menit = 200 ml x 20 tetes/menit
set yang digunakan adalah 20 tetes/mL. Berapakah kecepatan tetesan e. 100 tetes/menit 100 menit
infus yang tepat ditetapkan? = 40 tetes/menit

100 Seorang Apoteker di bagian QC suatu industri farmasi akan melakukan a. Bahan Baku
uji “ongoing stability” pada tablet captopril 25 mg.apoteker tersebut WHO Technical Report Series, No 953, 2009
mengambil sejumlah sampel dan kemudian dikumpulkan untuk b. Bahan Kemas Annex 2 (Stability testing of active pharmaceutical
disimpan. Apakah sampel yang dimaksud? ingredients and finished pharmaceutical product,
c. Produk Antara halaman:96
d. Produk Jadi
sebelum dikemas

e. Produk Jadi
setelah dikemas
101 Seorang pasien, Laki-laki, usia 35 tahun, dokter didiagnosa di rumah a. Menurunkan dosis
sakit mengalami ISPA dan mendapatkan resep dokter sebagai berikut : eritromisin menjadi 250
R / Eritromisin 500mg No. XV mg
S 3d d 1 b. Penggunaan
R / Terfenadine No. XV eritromisin 2 jam setelah
S 3 dd I terfenadine
Apoteker melakukan skrining resep dan menemukan interaksi obat. c. Penggunaan
Eritromisin menghambat metabolisme terfenadine saat bersama dan terfenadine 2 jam
menyebabkan aritmia pada pasien. Selain itu, pasien memiliki riwayat setelah eritromisin
alergi terhadap obat golongan penisilin. Apakah rekomendasi yang d. Terfenadine diganti
tepat untuk meminimalisir interaksi obat-obatan tersebut? dengan cetirizine
e. Eritromisin diganti
dengan amoxicillin

Sumber : medscape
102 Seorang apoteker di bagian produksi akan melakukan penelitian yang a. A Sumber: CPOB 2012
akan melakukan pengisian salep pentamisin sulfat yang telah selesai di b. B
produksi ke dalam kemasan tabung dengan teknik yang dilakukan di c. C
ruang kelas yang sesual dengan persyaratan yang mata aseptis. Proses d. D
yang ditetapkan dalam CPOB. Apakah kelas ruangan yang tepat e. E
digunakan?
103 Seorang apoteker supervisor produksi di suatu Industri farmasi a. Capping Capping : terpisahnya sebagian atau seluruhnya
menemukan beberapa tablet Antasida DOEN mengalami retak dan b. Chipping bagian atas atau bawah tablet dari bagian utamanya
pecah pada bagian tepi pada saat proses produki. Apakah kerusakkan c. Laminating Chipping : tablet rusak dibagian tepi
yang terjadi pada tablet tersebut? d. Mottling Laminating : tablet memisah menjadi dua lapisan atau
e. Sticking lebih
Mottling : distribusi warna tablet yang tidak merata
Sticking : menempelnya bahan tablet pada dinding die

Sumber : Lachman, L., Herbert A. Lieberman, Joseph


L. Kanig, 1991. The Theory and Practise of Industrial
Pharmacy, 3rd edition. Bombay, pg.311-313.
104 Sorang apoteker di instalasi farmasi suatu rumah sakit sedang A . 75.000 tablet Safety stock (SS) = penggunaan rata-rata X waktu
menghitung safety stock tablet metoklopramid. Data saat ini B. 150.000 tablet tunggu
menunjukkan bahwa sisa persediaan metoklopramide tablet adalah C. 300.000 tablet SS = 25.000 X 3 = 75.000
sebanyak 10.000 tablet. Rata-rata penggunaan tiap bulan adalah 25.000 D. 400.000 tablet
tablet, waktu tunggu pengadaan adalah selama 3 bulan, dan periode E. 600 tablet
pengadaan adalah tiap 6 bulan sekali. Berapakah safety stock tablet
metoklopramide tersebut ?
105 seorang apoteker penanggung jawab apotek akan melakukan A. Resep yang masuk Berdasarkan permenkes no 73 tahun 2016 resep yang
pemusnahan dokumen resep. Pemusnahan direncanakan akan sebelum 28 April 2012 telah disimpan melebihi jangka waktu 5(lima) tahun
dilakukan pada tanggal 28 April 2018 sesuai dengan peraturan kepala B. Resep yang masuk dapat dimusnahkan. Pemusnahan resep dapat dilakukan
badan POM RI terbaru. Resep manakah yang wajib dimusnahkan? sebelum 28 April 2013 oleh apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya
C. Resep yang masuk petugas lain di apotek dengan cara dibakar atau cara
sebelum 28 April 2014 pemusnahan lain yang dibuktikan dengan berita acara
D. Resep yang masuk pemusnahan resep menggunakan formulir 2
sebelum 28 April 2015 sebagaimana terlampir dan selanjutnyadilaporkan
E. Resep yang masuk kepada dinas kesehatan kabupaten / kota.
sebelum 28 April 2016

106 Seorang apoteker disuatu rumah sakit pada hari ini, tanggal 10 april A. 7 mei 2018 Menurut jurnal yang dikutip dari ADA, insulin lantus
2018 menyerahkan sediaan insulin kerja panjang (Lantus) atas resep B. 8 mei 2018 disimpan pada suhu 2-8o C selama 28 hari setelah
dokter kepada pasien (laki-laki usia 38 tahun, penderita DM tipe-1). C. 10 mei 2018 kemasan/vial dibuka.
Apoteker mengatakan kepada pasien bahwa sediaan insulin tersebut D. 21mei 2018
harus disimpan dalam lemari es (suhu 2-8O c). Kapankah batas akhir E. 22 mei 2018
penggunaan insulin yang tepat disampaikan kepada pasien jika pasien
mulai menggunakan insulin pada hari ini ?

107 seorang dokter meminta pertimbangan apoteker untul pemilihan obat a. Gemfibrozil Drug therapy with niacin should be
antihiperlipidemia untuk pasiennya (laki-laki, usia 58 tahun, penderita b. Simvastatin considered in patients with
angina pektoris stabil). Data laboratorium pasien adalah : total c. Asam nikotinat borderline-high triglycerides but with
kolesterol 180mg/dl, LDL 100 mg/dl, dan TG 400 mg/dl. Apakah obat d. Ezetimibe risk factors of established CHD,
e. Kolestiramin family history of premature CHD,
yang tepat direkomendasikan? concomitant LDL elevation or low
HDL, and genetic forms of
hypertriglyceridemia associated with
CHD. Alternative therapies
include gemfibrozil or fenofibrate,
statins, and fish oil. The goal
of therapy is to lower
triglycerides and VLDL particles
that may be atherogenic,
increase HDL, and reduce LDL
(DIPIRO, 2009).
108 seorang Apoteker disuatu rumah sakit jiwa menyerahkan Risperidon 2 a. Histamin dan Improves negative symptoms of psychoses and reduces
mg sebanyak 4 tablet (S1.dd.1 tab) atas resep dokter pada suami glutamat incidence of EPS
pasien. Pasien adalah seorang perempuan, usia 45 tahun, yang baru Has high affinity for serotonin type 2 (5-HT2)
saja terdiagnosa mengalami skizofrenia. Obat tersebut diketahui b. Histamin dan receptors; binds to dopamine D2 receptors with 20
mampu memblok 2 jenis reseptor pada sistem saraf pusat dengan kuat, serotonin times lower affinity than that for 5-HT2 receptors;
sehingga dapat memperbaiki gejala skizofrenia. Apakah reseptor yang antagonizes alpha1-adrenergic, alpha2-adrenergic, and
c. Serotonin dan histaminergic receptors; has moderate affinity for
dimaksud?
dopamin serotonin type 1 (5-HT1C, 5-HT1D, 5-HT1A)
d. Serotonin dan receptors; has weak affinity for dopamine D1
asetilkolin receptors; has no affinity for muscarinic, beta1-
adrenergic, and beta2-adrenergic receptors (Medscape).
muskarinik
e. Asetilkolin
muskarinik dan
gaba

109 Seorang dokter di rumah sakit meminta pertimbangan apoteker a. Insulin kerja cepat Berdasarkan kesepkatan ADA-EASD, Untuk
mengenai sediaan insulin yang akan diberikan pada pasiennya pasien DM tipe 2 wajib diberikan terapi pola hidup dan
(perempuan, usia 48 tahun, penderita DM tipe-2 rawat jalan). Pasien b. Insulin kerja singkat metformin (langkah 1). Jika dalam waktu 2-3 bulan
telah mendapatkan dua obat antidiabetik oral selama 2 bulan, namun sasaran terapi belum tercapai maka dapat ditambahkan
kadar GDP masih tetap tinggi (250mg/dl). Sehingga dokter ingin c. Insulin kerja sedang obat oral yang lain atau ditambah insuln basal (long
menambahkan terapi insulin. Apakah jenis insulin yang tepat d. Insulin kerja panjang acting insulin). Jika dalam kurun waktu 2-3 bulan
direkomendasikan? berikutnya kendali glikemik belum juga tercapai, maka
e. Insulin mula kerja diberikan terapi insulin intensif (basal-plus/bolus).
cepat (Perkeni, 2011)
(Perkeni, 2011)
(Perkeni, 2011)
(Perkeni, 2011)
(Perkeni, 2011)
(Perkeni, 2011)
(Perkeni, 2011)
(Perkeni, 2011)
(Perkeni, 2011)

110 Seorang apoteker di suatu rumah sakit diminta dokter untuk a. 15 mg BB pasien 60 Kg
menghitung dosis muatan ampisillin injeksi untuk pengobatan b. 30 mg -Vd = 0,4 L/Kg x 60 Kg = 24 L
pasiennya (laki-laki, usia 25 tahun, BB 60 Kg, pasien ISK rawat inap). c. 60 mg -Css = 5 mg/L
Data farmakokinetika menyebutkan bahwa ampisillin memiliki volume d. 120 mg DL = Css x Vd
distribusi (Vd) sebesar 0,4 L/Kg dan kadar puncak plasma sebesar 5 e. 240 mg = 5 mg/L x 24 L
mg/L. Berapa dosis muatan obat tersebut? = 120 mg

111 seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang a. liposom takrolimus merupakan obat golongan immunosupresan
mengembangan sediaan takrolimus dalam sistem vesikel. Bahan yang yang dimana masih banya menimbulkan efek samping
digunakan adalah 2% fosfatidilkolin, 30% etanol, dan aqua. Apakah b. etosom dibandinkan manfaat obatkarena diutuhkan dosis tinggi
metode pembuatan sediaan sediaan yang digunakan oleh apoteker untuk jangka pemberian yang cukup lama. Salah satu
tersebut? c. Fitosom cara menurunkan efek samping tersebut adala dengan
d. Transferson menginkoporasikan obat antikanker atau
e. Niosom immunosupressan ke dalam obat pembawa obat (drug
carier) yang telah banyak diteliti yaitu dengan metode
liposom. Liposom umumnya dibuat dari lesitin atau
fosfatidilkolin atau dapat dikombinasikan dengan lipid
lain untuk meningkatkan stabilitas liposom misalnya
kolesterol atau tetra eter lipid (TEL)
sumber : http://bertousman/2010/immunomodulator-
immunosupresan.html

112 seorang apotek er bagian QC suatu industri sedang melakukan uji a. 6 Alat uji disolusi :
disolusi tablet ISDN 5mg. Pada tahap pertama, tablet ISDN tida b. 10 1. apparatus 1 : Basket type
memenuhi persyaratan disolusi, dan selanjutnya apoteker melanjutkan c. 12 2. apparatus 2 : paddle type
pengujian disolusi tahap kedua. Berapakah jumlah sampel tablet ISDN 3. apparatus 3 :reciprocating cylinder
d. d.18
yang digunakan pada tahap tersebut? 4. apparatus 4 : flow throught cell
e. e.24 5. apparatus 5 : paddle over disc
6. apparatus 6 : rotating cylinder
7. apparatus 7 : reciprocating disc

dari ketujuh tipe alat disolusi, tipe 1 dan 2 merupakan


alat yang paling banyak digunakan dalam ketentuan
Farmakope Indonesia
kriteria penerimaan didasarkan pada nilai Q sebagai
berikut :
1. Q adalah jumlah obat yang dinyatakan dalam
monografi secara spesifik terdisolusi dalam
waktu tertentu.
2. Untuk menetapkan kesimpulan, pengujian
dapat dilakukan sampai 3 tahap. Tahap
pertama (I) bila sudah memenuhi syarat dapat
diambil kesimpulan, bila belum, pengujian
dilanjutkan pada tahap kedua (II). Bila tahap
pertama (I) dan kedua (II) belum memenuhi
syarat, pengujian dilanjutkan pada tahap ketiga
(III). Bila ketiga tahap tidak memenuhi syarat,
maka kelompok uji dinyatakan tidak
memenuhi pesyaratan disolusi.
3. Jumlah sampel pada tahap pertama yaitu 6 unit,
tahap kedua 6 unit, dan tahap ketiga 12 unit .

Sumber : S.Alegantina,. Pudji Lestari,. D.Mutiatikum,.


Penelitian Disolusi Dan Penetapan Kadar Isosorbid
Dinitrat Dalam Sediaan Generik Dan Sediaan
Inovator. Media Litbang Kesehatan Volume XIII
Nomor 4 . 2003

113 seorang apoteker dibagian produksi suatu industri farmasi sedang a. A Ruang kelas A : pengolahan dan pengisian aseptis,
melakukan proses filling serbuk kering ceftriakson 1g kedalam vial. b. B pengisian salep mata, bubuk dan suspensi steril
Berdasarkan aturan CPOB apakah kelas ruangan yang tepat untuk c. C Ruang kelas B : lingkungan latar belakang zona kelas
melakukan proses tersebut? A, pengolahan dan pengisian aseptis
d. D
e. E Ruang kelas C : pembuatan larutan dan pengisian
produk non-aseptis
Kelas D : pembuatan obat steril dengan sterilisasi akhir

Sumber : CPOB 2012 jilid 1

114 Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan uji disolusi a. Memenuhi persyaratan Kriteria penerimaan uji disolusi untuk tahap pertama
tablet valsartan. Hasil uji disolusi tahap 1 menghasilkan disolusi 6 karena ada semua nilai yaitu % zat aktif yang sudah larut dari tiap tablet tidak
buah tablet valsartan. Hasil kadar terlarut adalah 79%, 81%, 83%, di atas 75% kurang dari Q + 5 %
85%, 90% dan 91%. Nilai Q yang ditetapkan adalah 80%. Bagaimana b. Memenuhi persyaratan
kesimpulan hasil uji tersebut? ada hanya 1 hasil Q = % zat aktif yang sudah harus terlarut seperti yang
dibawah 80% tertera pada masing-masing monografi yang dihitung
c. Tidak memenuhi terhadap kadar zat aktif dalam sediaan yang tertera
persyaratan karena ada pada etiket.
1 hasil di bawah 80%
d. Tidak memenuhi (FI edisi V)
persyaratan karena ada
3 hasil dibawah 85%
e. Tidak memenuhi
persyaratan karena ada
4 hasil di bawah 80%
115 Seorang apoteker di suatu PBF melakukan pendataan pendistribusian a. Pelaporan LPLPO Berdasarkan Peraturan kepala BPOM nomor 40 tahun
obat flu yang mengandung pseudoefedrin HCl untuk mengetahui b. Pelaporan SIPNAP 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Prekursor Farmasi
pendistribusian obat selama tiga bulan terakhir, guna mengikuti c. Pelaporan e-Report dan Obat Mengandung Prekursor Farmasi. Pelaporan
peraturan yang sudah ditetapkan Dirjen Binfar dalam rangka pelaporan d. Pelaporan e-NAPZA prekursor farmasi kepada direktorat pengawasan
obat terintegrasi secara online. Apakah pelaporan yang dimaksud? e. Pelaporan e-Licensing NAPZA .
LPOLPO:Pengadaan Obat di Puskesmas yang
bersumber dari Instalasi Farmasi
Pemerintah Daerah harus berdasarkan Laporan
Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO) yang ditandatangani atau
diparaf Apoteker Penanggung Jawab dan
ditandatangani Kepala Puskesmas.
SIPNAP: Pelaporan Narkotika dan Psikotropika
e-Report: aplikasi Sistem Pelaporan Elektronik
Pedagang Besar Farmasi (e-Report PBF)
dikembangkan dan dikelola oleh Direktorat Bina
Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Ditjen Binfar dan
Alkes,Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
e-licensing: layanan onlineperizinan penyelenggaraan
telekomunikasi
116 seorang apoteker diapotek menerima reseo dari seorang ibu untuk a. Obat bebas
pengobatan anaknya. Resep tersebut berisi albendazol tablet . b. Obat bebas terbatas
berdasarkan obat yang ada dalam resep , apoteker menyimpulkan c. Obat wajib apotek
bahwa anak tersebut mengalami cacing. Apakah jenis obat yang ada d. Obat narkotika
pada resep tersebut ? e. Obat psikotropika
117 seorang psien laki-laki usia 20 tahun datang keapotek membeli obat a. Sampai ED
tetes mata untuk mengatasu keluhan mata keirng. Apoteker b. 1 x 24 jam setelah
memilihkan sediaan tetes mata minidose dan menyerakahnya pada dibuka
psien. Apoteker juga member infirmasi bats waktu maksumal c. 3x24 jam setelah
penggunaan obat. Apakah informasi yang tepat disampaikan ? dibuka
d. 10 hari setelah
dibuka
e. 1 buan setelah
dibuka
118 Seorang apoteker di puskesmas memberikan penyuluhan terhadap a. DpaT Sumber: queensland health. 2017. BCG vaccination
calon pemantau minum obat (PMO) bagi pasien TB paru. Apoteker b. OVP fact sheet indonesian. Version 1.0 january 2017.
meminta kepada calon PMO tersebut untuk segera melakukan c. MMR
vaksinasi untuk pencegahan tertular oleh bakteri penginfeksi TB. d. DPT
Apakah vaksin yang diberikan pada calon PMO tersebut? e. BCG
119 Seorang pasien laki-laki usia 56 tahun, didiagnosa oleh dokter a. PTU Sumber: dipiro edisi 9 halaman 182
mengalmi hipotiroid dengan gejala berat badan naik 5 kg, mata b. Levotiroksin
cekung, badan lemas, letih dan lesu serta bradikardia. Dokter c. Arutan lugol
menginginkan pemberian obat selama 4 minggu dan berdiskusi dengan d. Methamizol
apoteker mengenai pemilihan obatnya. Apakah obat yang tepat e. Carbimazol
direkomendasikan kepada dokter tersebut?

120 Seorang pasien, perempuan, usia 22 tahun, didiagnosa dokter disuatu a. Metronidazol (Dipiro 9th)
rumah sakit mengalami keputihan. Hasil pemeriksaan cairan vagina b. Klindamisin
ditemukan Trichomonas vaginalis. Dokter meminta pertimbangan c. Sefiksim
apoteker mengenai obat untuk mengatasi penyakit pasien. Apakah obat d. Levofloksasin
yang tepat direkomendasikan? e. Doksisiklin

121 Seoraang apoteker pada bagian PPIC suatu industri farmasi sedang a. 1g Gentamisin sulfat 5 gram : 0,1 % basis ad 100%
merencanakan kebutuhan bahan untuk membuat krim gentamisin. b. 5g Produksi 10 bets dan setiap bets 1000 tube
Krim gentamisin sulfat 5 gram mengandung: gentamisin sulfat 0,1% c. 50 g 10 bets x 1000 tube = 10.000 tube
dan basis ad.100%. dalam sekali prosduksi dibuat 10 bets, dan setiap d. 100 g
bets menghasilkan 1000 tube. Berapakah jumlah gentamisin sulfat e. 1000 g
yang dibutuhkan dalam sekali produksi?
0,005 x 10.000 = 50 gram

122 Seorang apoteker di bagian R&D suatu industri farmasi akan a. Climatik Climatic Chamber bisanya digunakan untuk menguji
melakukan uji stabilitas dipercepat pada produk CTM 4 mg. Apoteker chamber stabilitas yang dipercepat (accelerated test), misalnya
tersebut mengambil sejumlah sampel produk dan kemudian disimpan b. Ruang biasa uji dinaikkan suhu penyimpanannya (misal pada suhu
pada ruang tertentuu. Apakah ruang yang dimaksud? c. Ruang karantina 40, 50, 60 derajat C), atau RH yang dinaikkan (misal
d. Ruang dingin 75%), uji dengan paparan cahaya (photolysis) atau
e. Ruang kombinasi ketiganya. Uji stabilitas yang diamati baik
laboratorium stabilitas secara fisika maupun secara kimiawi.
Sumber: ICH. STABILITY TESTING OF
NEW DRUG SUBSTANCES AND PRODUCTS
Q1A(R2), WHO (pham) 86.529 accelerated stability

123 Seorang apoteker di suatu industri farmasi akan melakukan validasi a. Validasi Validasi Retrospektif
proses produksi sediaan salep betametason. Produk tersebut prospektif untuk produk-produk yang sudah lama dipasarkan,
merupakan produk yang lama diproduksi, namun belum pernah b. Validasi tetapi
dialakukan validasi. Data validasi tersebut diperlukan untuk keperluan konkruen belum divalidasi sehingga memerlukan data validasi
registrasi ulang. Apakah jenis validasi yang tepat dilakukan? c. Validasi untuk registrasi ulang
retrospektif Validasi Prospektif
d. Kualifikasi 1. validasi yang dilakukan untuk produksi baru yang
instalasi belum dipasarkan atau
e. Kualifikasi 2. produk lama yang mengalami perubahan yang besar
operasional 3. transfer product yaitu produk yang sudah pernah
diproduksi di satu site dan ditransfer ke site lain.
Validasi Konkuren
1. produk yang sudah berjalan dengan tingkat produksi
rendah dan produk yang rutin diproduksi.
2. proses produksi yang telah mengalami perubahan
atau modifikasi,
• perubahan komposisi,
• perubahan mesin yang digunakan pada proses
produksi,
• perubahan ukuran bets dsb.
3. jika data replikasi produksi yang sudah dibuat tidak
tersedia karena jumlah bets yang diproduksi terbatas,
(dalam 1 thn hanya terdapat 1 bets produksi)
Kualifikasi Desain (DQ)
Kualifikasi yang dilakukan pertama kali dalam
melakukan validasi fasilitas, peralatan atau sistem yang
baru.
Kualifikasi Operasional (OQ)
Kualifikasi operasional dilakukan setelah kualifikasi
instalasi selesai dilaksanakan, dikaji dan disetujui.
Kualifikasi operasional hendaklah
mencakup:
• Kalibrasi
• Prosedur pengoperasian dan pembersihan
• Pelatihan operator dan ketentuan perawatan preventif.

Sumber : CPOB 2012 jilid 1 hal.503


124 Seorang apoteker pada bagian produksi suatu Industri Farmasi sedang a. Ayakan No. 20 Nomor mesh menyatakan banyaknya lubang dalam 1
menyusun ayakan granul untuk pengayakan formula granul metformin. b. Ayakan No. 30 inchi.
Ayakan terdiri dari ayakan untuk serbuk ukuran 20, 30, 50, 100, 140. c. Ayakan No. 50 - Ayakan dengan no.mesh kecil, memiliki ukuran
Manakah ayakan yang diletakkan paling bawah? d. Ayakan No. 100 lubang ayakan besar, sehingga partikel yang
e. Ayakan No. 140 melewatinya juga berukuran besar.
- Ayakan dengan no.mesh
besar, memiliki ukuran
lubang ayakan kecil,
sehingga partikel yang
melewatinya juga
berukuran kecil.
Penyusunan ayakan dari
no.mesh kecil-besar,
bertujuan untuk
memisahkan partikel sesuai dengan ukuran partikel
masing-masing sehingga bahan yang lolos ayakan
pertama akan tersaring pada ayakan kedua dan
seterusnya hingga partikel itu tidak dapat lagi melewati
ayakan dengan nomor mesh tertentu.

Sumber : Septiana, A., dkk., 2010. Pemisahan Partikel


dengan Metode Pengayakan. TSF, Farmasi, Universitas
Soedirman.
125 Seorang apoteker penanggung jawab apotek di Kota Semarang akan a. Balai Besar POM
melakukan pemusnahan terhadap 20 tablet Triheksifenidil karena obat b. Dinas Kesehatan
tersebut sudah kadaluarsa. Sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan Propinsi
oleh BPOM, apoteker mengundang saksi yang merupakan petugas dari c. Departemen
instansi yang berwenang untuk pemusnahan obat tersebut. Dari Kesehatan
manakah saksi yang dimaksud? d. IAI
e. Pemerintah Daerah

Sumber : Peraturan Kepala BPOM RI No.7 Tahun


2016 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat
Tertentu yang Sering Disalahgunakan, hal.34.
126 seorang apoteker disuatu rumah sakit melakukan analisis a. nilotinib Analisis efektivitas biaya (AEB) cukup
farmakoekonomi penggunaan nilotinib tablet dibandingkan dengan menghasilkan outcome
imatinib tablet dengan data sebagai berikut : Biaya terapi dengan sama besar, namun sederhana. Dan banyak digunakan untuk kajian
nilotinib Rp. 20.000.000,- per tahun dengan overall survival 500 hari. biaya lebih besar
Sementara itu, biayan terapi dengan imatinib Rp. 10.000.000,- per b. nilotinib farmakoekonomi untuk membandingkan dua atau
tahun dengan overall survival 450 hari. Jika dibandingkan dengan menghasilkan outcome
imatinib, bagaimana analisi biaya dan outcome nilotinib?? lebih kecil, namun biaya lebih intervensi kesehatan yang memberikan
lebih kecil
c. nilotinib besaran efek berbeda (Rascati et al., 2009).
menghasilkan outcome
lebih kecil, namun biaya Dengan analisis yang mengukur biaya sekaligus
lebih besar
d. nilotinib hasilnya ini, pengguna dapat menetapkan bentuk
menghasilkan outcome
lebih besar, namun intervensi kesehatan yang paling efisien
biaya lebih kecil
e. nilotinib membutuhkan biaya termurah untuk hasil
menghasilkan outcome
lebih besar, namun pengobatan yang menjadi tujuan intervensi
biaya lebih besar
tersebut. (Pedoman Penerapan Kajian

Farmakoeonomi, 2013)
127 seorang dokter di suatu rumah sakit meminta perbandingan apoteker a. kotrimoksazol
untuk memilihkan antibiotik bagi pasien anak (usia 1 tahun, penderita b.sefotaksim
diare infeksi ). Hasil pemeriksaan menunjukkan feses berwarna hitam c. metronidazol
dan berdarah, serta ditemukan Entamoeba hystolitica. Apakah d. Kloramfenikol
antibiotik yang tepat direkomendasikan? e. siprofloksasin

128 seorang pasien wanita, usia 27 tahun didiagnosa dokter di suatu rumah a. Antasida Kontraindikasi pada wanita hamil karena sifat
sakit mengalami penyakit tukak peptic. Pasien saat ini sedang hamil abortifacient nya. Hindari pada wanita yang berpotensi
usia 6 minggu dan harus mendapatka pengobatan. Dokter meminta b. ranitidine hamil kecuali pasien membutuhkan NSAID dan
informasi obat kepada apoteker mengenai obat yang kontraindikasi berisiko tinggi mengalami komplikasi dari ulkus
dengan keadaan pasien untuk menghindari peresepan obat yang tidak c. omeprazole lambung yang terkait dengan penggunaan NSAID.
tepat. Apakah informasi yang tepat disampaikan kepada dokter
tersebut? d. misoprostol A to Z Drug Fact, 2003

e. sukralfat
129 seorang dokter di suatu rumah sakit meminta pertimbangan apoteker a. ritonavir epatotoksisitas: Reaksi hepatotoksik yang parah dapat
mengenai ARV yang harus dihindari untuk pengobatan pasiennya terjadi (hepatitis fulminan dan kolestatik, nekrosis hati)
(perempuan, usia 40 tahun, pengidap HIV-AIDS dengan gangguan b. efavirenz dan, dalam beberapa kasus, telah mengakibatkan gagal
fungsi hati). Apakah ARV yang kontraindikasi dengan keadaan paien hati dan kematian.
tersebut? c. abacavir
DIH, 17th edition
d. lamivudine

e. nevirapin
130 seorang dokter di puskesmas meminta pertimbangan apoteker a. Piroksikam
mengenai antiinflamasi ysng tepat diberikan untuk pasiennya b. Asam
(perempuan, usia 51 tshun, penderita gout arthritis) karena pasien mefenamat
memiliki riwayat gastritis. Apakah obat yang tepat direkomendasikan ? c. Diklofenak
d. Celecoxib
e. Ibuprofen
131 Sebuah industri farmasi ingin memproduksi tablet ibuprofen 400mg. a. Granulasi basah Sumber: farmakope edisi V
Ibuprofen memiliki sifat alir yang sangat bagus, namun tidak tahan
panas dan lembab. Apakah metodepembuatan tabletyang tepat b. Granulasi kering
digunakan?
c. Kempa
langsung

d. Fast melt
granulation

e. Foam
granulation
132 Seorang apoteker di suatu industri farmasi yang memproduksi infus a. Menghilangkan
NaCl sedang menyiapkan water for injection (WFI) untuk produk
tersebut. Salah satutahapan pengelolaan air tersebut adalah melalui bakteri
water Softener Filter. Apa fungsi tahapan tersebut?
b. Menghilangkan bau

c. Menghilangkan ion
terlarut

d. Menghilangkan
partikel

e. Mengurangi
kesadahan air

133 apoteker yang bekerja pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang a. Tablet salut gula Sumber: Farmakope edisi V
merancang formula tablet bisacodyl untuk pengobatan konstipasi.
Formula tersebut didesain agar tablet hanya dapat melepaskan zat aktif b. Tablet konvensional
di dalam usus sehingga mengoptimalkan efek terapinya. Apakah
bentuk sediaan yang tepat untuk formula obat tersebut?
c. Tablet lepas lambat

d. Tablet salut film

e. Tablet salut enterik


134 Seorang apoteker penanggung jawab apotek akan melakukan a. Badan POM dan
pemusnahan terhadap 20 tablet codein 10 mg karena obat tersebut Kemenkes RI
sudah kadaluarsa. Sesuai dengan Permenkes RI No. 3 tahun 2015, b. Balai POM dan
apoteker menghadirkan 2saksi dan instansi yang berwenang untuk Dinkes Propinsi
menyaksikan pemusnahan obat tersebut. Dari instansi manakah saksi c. Balai Besar POM dan
yang dimaksud? Dinkes Propinsi
d. Balai Besar POM
dan Dinkes
Kabupaten PERMENKES RI NOMOR 3 TAHUN 2015
e. Badan POM dan IAI TENTANG PEREDARAN, PENYIMPAN,
PEMUSNAHAN, DAN PELAPORAN NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA, DAN PRECURSOR FARMASI
135 Seorang apoteker di puskesmas baru saja menerima vaksin campak a. -15 – (-25) C o

dan menyimpannya sesuai dengan tingkat stabilitas sediaan karena b. 0o C – 2o C


program imunisasi baru akan dilakukan 5 hari berikutnya. Berapakah c. 2 o C – 8 o C
suhu penyimpanan yang tepat untuk vaksin tersebut? d. 8o C – 15o C
e. 15o C- 25o C

PERMENKES NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG


PENYELENGGARAAN IMUNISASI
136 Seorang pasien, perempuan, usia 35 tahun, menderita hipertensi sejak a. Captopril
1 tahun yang lalu datang ke rumah sakit untuk evaluasi Sumber : Brown M. Catherine., Garovic D. Vasna,.
pengobatannya. Saat ini pasien sedang hamil usia 8 minggu. Pasien b. Lisinopril
2015. Drug Treatment of Hypertension in Pregnancy.
uga memiliki riwayat DM tipe 2 semenak tahun yang lalu dan alergi c. Labetalol
dengan metil- dopa dan antihipertensi golongan CCB.dokter meminta Us National Library of Medicine National Institues of
d. Valsartan
saran pada apoteker mengenai antihipertensi yang tepat untuk pasien
Health. PMCID: PMC4558097
tersebut. Apakah obat yang tepat disarankan? e. HCT
137 Seorang pasien, laki-laki, usia 20 tahun didiagnosa dokter disuatu a. Eritrimicin
rumah sakit mengalami diare infeksi. Hasil pemeriksaan labolatorium
menyimpulkan bahwa penyebab infeksi adalah Shigella. Dokter dan b. Ciprofloxacin
apoteker berdiskusi untuk menentukan antibiotik yang akan diberikan c. Metronidazol
pada pasien. Apakah antibiotik yang tepat direkomendasikan?
d. Doksisiklin
e. Ceftriaxon

Sumber : McGraw Hill, Barbara G. Wells, Joseph T.


DiPiro, Terry L. Schwinghammer, and Cecily V. 2015.
Pharmacotherapy Handbook 9 th Edition. DiPiro

138 Seorang pasien, ibu hamil 20 minggu, didiagnosa dokter mengalami a. Amoksisilin
ISK. Dokter ingin meresepkan antibiotik yang aman terhadap pasien
dan berkonsultasi dengan apoteker terkait pemilihan obatnya. Apakah b. Clotrimoxazole
obat yang tepat direkomendasikan? c. Siprofloksasin
d. Doksisiklin
e. Tetrasiklin

Dipiro edisi 9
139 Seorang pasien, perempuan, usia 31 tahun, menikah, penderita a.
HIV/AIDS selama 2 tahun, berkonsultasi ke dokter di suatu Zidovudin+Lamivudi
rumah sakit untuk pengobatan penyakitnya. Saat ini, pasien n+Nevirapin
tengah hamil usia 3 minggu. Dokter meminta pendapat apoteker b.
mengenai kombinasi ARV yang akan digunakan untuk pasien Zidovudin+Lamivudin
ini. Apakah ARV yang tepat untuk rekomendasikan kepada +Efavirenz
dokter untuk pengobatan pasien tersebut? c.
Tenofovir+Zidovudin+
Efafirenz
pedoman nasional tatalaksana klinis infeksi
d.
HIV dan terapi Antiretroviral pada orang
Zidovudin+Nevirapin+
dewasa tahun 2011
Tenofovir
e.
Tenofovir+Nevirapin+
Emtricitabine
140 seorang apoteker di suatu rumah sakit menyerahkan obat atas resep a. Untuk terapi (Dipiro Ed 9, 2016)
dokter kepada perawat berupa laktulosa 15 ml 3x sehari,
spironolaktone 100 mg po 1x1, furosemide 40 mg iv 2x1, ceftriaxon iv hipertensi
2x2, dan komafusin :D5 2:1 iv. Untuk pengobatan pasien (laki-laki, b. Untuk terapi
usia 57 tahun, penderita sirosis hepatic, acites, dan hepatik
encephalopati). Apakah indikasi pemberian spironolactone dan hepatitis B
furosemide untuk pasien tersebut? ? c. Untuk terapi
acites
d. Untuk terapi
sirosis hepatic
e. Untuk terapi
hepatic encephalopati

141 Seorang apoteker di industry farmasi sedang melakukan kalibrasi alat a. 0,006 ppm ̄¹ cm ̄ ¹ A=axbxc
spektrofotometer untuk menetapkan kadar Furosemid. Furosemide b. 0,060 ppm ̄ ¹ cm ̄ ¹
1.000 ppm diencerkan denganNaOH 0,1 N hingga 10 ppm (c). Lebar c. 0,600 ppm ̄ ¹ cm ̄ ¹ 0.600= a x 1 x 10
kuvet (b) yang digunakan adalah 1 cm kuvet dan nilai absorbansi (A) d. 6,000 ppm ̄ ¹ cm ̄ ¹ 0.600= 10 a
yang dihasilkan adalah 0, 600.Berapakah nilai e. 60,00 ppm ̄ ¹ cm ̄ ¹
absorbansi molar (£) larutan furosemide tersebut? a= 0.600/10
a= 0.060 ppm ̄ ¹ cm ̄ ¹

142 Apoteker yang bekerjapadabagian R&D suatu industry a. Ujidisolusi a. Ujidisolusi


b. Ujiwaktuhancur
farmasibarusajaselesaimencetak tablet c. Ujikeregasan
Disolusia dalah proses pemindahan moleku lobat
lepaslambatasamasetilsalisilatdenganmenggunakanformulasitek d. Ujikeseragamanbobot
e. Ujikekerasan dari bentuk padat kedalam larutan suatu medium.
nologienkapsulasidengan crosslink kitosan-glutaraldehid.
Uji disolusi digunakan
Apotekermelakukanujikualitasproduktersebutuntukmembuktika
untukmengetahuipersyaratandisolusi yang
napakahformulasitersebutmampumengaturpelepasanobat.Apaka
terteradalammonografipadasediaan tablet,
huji yang tepatdilakukan?
kecualipadaetiketdinyatakanbahwa tablet
harusdikunyahatautidakmemerlukanujidisolusi.Ujii
nijugabertujuanuntukmengetahuijumlahzataktif
yang terlarutdanmemberiefekterapi di dalamtubuh.

143 Apoteker yang bekerjapadabagian R&D suatu industry a. Lozenges a. Lozenges (Tablet hisap)adalahsediaanpadat yang
farmasisedangmengembangkan tablet nystatinuntukmengatasi b. Tablet effervescent
candidiasis padamulutdanlidah (oral thrush). Sediaan tablet yang c. Tablet salutenteric mengandungsatuataulebihzataktif,
dikembangkanditujukan agar nystatinmemilikikontakwaktu yang d. Tablet bukal umumnyadenganbahandasarberaromadanmanis,
cukup lama denganmukosamulutdanmenggunakanbahantambahan e. Tablet sublingual
yang dapatmembuat tablet
yang manisdanberaroma. Apakahbentuksediaan yang
tepatuntuktujuantersebut? melarutatauhancurperlahanlahandalammulut (FI,
1995).

b. Tablet effervescent adalah tablet yang


penggunaannyadilarutkanterlebihdahuludalam air
kemudiandiminum. Didalam tablet
selainzataktifjugamengandungcampuranasam
(asamsitrat, asamtartrat) dannatriumbikarbonat
yang jikadilarutkandalam air
akanmenghasilkankarbondioksida.

c. Tablet salut enteric adalahtablet yang


disalutdenganzatpenyalut yang relative
tidaklarutdalamasamlambung,
tetapilarutdanhancurdalamlingkunganbasausushalu
s.

d. Tablet bukaladalah

e. Tablet sublingual adalahtablet yang


penggunaannyadiletakkan di bawahlidah. Tablet
inimelarutdengancepatdanbahan-
bahannyacepatdiabsorbsi.

144 Apoteker yang bekerja pada bagia R&D suatu industry farmasi akan a. 18,512 g Pembahasan : 10 JUMLAH x 2 Gram berat = 20 g
b. 19,698 g
membuat 10 buah suppositoria. Dimana 1 suppositoria memiliki 100mg = 0.1 g x 10 buaah = 1 g
c. 19,988 g
komposisi : PCT 100mg, oleum cacao:setil alcohol (96:4) ad 2 d. 20,000 g 1 g = 0,302 g
gram. Satu gram PCT setara dengan 0,302 gram basis e. 20,302 g 20g – 0,302 g = 19,698 g
suppositoria. Berapakah jumlah basis yang ditimbang untuk
pembuatan 10 suppositoria tersebut?

145 Seorang apoteker di IFRS sedang memesan obat injeksi ranitidine a. Rp. 53.100,- Jawaban : BONUS (JAWABAN YANG BETUL
sebanyak 4 kardus dan tiap kardus berisi 25 vial. Harga obat tersebut
b. Rp. 54.100,- ADALAH Rp. 66.000,-
Rp. 1,5 juta per kardus. Berapakah harga obat tiap vial yang ditetapkan
jika instalasi farmasi mengambil keuntungan 10%? c. Rp. 55.100,- Pembahasan : 1.5 JUTA/25 VIAL = Rp.
d. Rp. 55.100,- 60.000,- (BELUM PPN 10%)
e. Rp. 56.100,- Rp. 60.000 x 10% = Rp. 6000,-
Jadi total harga pervial setelah
ditambah PPN 10% = Rp. 66.000,-
Harga jual = 72.600
146 Seorang dokter meminta pertimbangan apoteker untuk pemilihan obat a. Gemfibrozil
antihiperlipidemia untuk pasiennya(laki-laki, usia 58 tahun, penderita b. Atorvastatin
angina pectoris stabil).Data laboratorium pasien adalah kolesterol total c. Fenofibrat
270mg/dl, LDL 160mg/dl, dan HDL 40mg/dl. Apakah obat yang tepat d. Ezetimibe
direkomendasikan ? e. Kolestiramine

Data lab pasien


Kadar kolesterol total 270mg/dl= tinggi
LDL 160mg/dl= tinggi
HDL 40mg/dl= normal
Maka dibutuhkan obat untuk menurunkan total
kolesterol total dan LDL.

147 Seorang pasien, laki laki 68 tahun, didiagnosa dokter di suatu rumah a. Flutamid Lini pertama adalah alfa blocker salah satunya yang
sakit mengalami hiperlasia prostat ringan dengan gejala nyeri dan sulit b. Megestrol asetat termasuk alfa blocker adalah prazosin.
berkemih. Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan obat c. Finasterid Pasien mengalami gejala sulit berkemih. Prazosin dapat
yang akan diresepkan pada saat visite bersama diruang rawat inap. d. Prazosin meningkatkan laju berkemih sehingga melancarkan
Apakah obat yang direkomendasikan ? e. Tamsolusin berkemih.
148 Seorang pasien laki-laki berusia 54 tahun dibawa ke IGD dengan a. N- asetil Antidotum toksikologi glikosida jantung
keluhan lemas, dada berdebar dan detak jantung tak beraturan. Pasien systein 1. Menghentikan
diketahui rutin mengkonsumsi digoxin sejak 3 tahun terakhir untuk b. Lidokain pemberian glikosida jantung dan diuretika
pengobatan gagal jantung yang diidapnya.Berdasarkan keluhan c. Asam folinat yang mengeluarkan k+
tersebut, dokter mendiagnosa pasien mengalami keracunan digoxin d. Deferipron 2. Merawat
dengan ventricular takikardi. Apakah antidote yang tepat untuk e. Calcium penderita diruang intensif
mengatasi gejala keracunan yang dialami pasien tersebut? glukonas 3. Memantau
keadaan jantung dengan EKG secara kontinu
4. Memberikan
fenitoin, lidokain, prokainamid, untuk
mengontrol aritmia (takiaritmia)
5. Memberikan
kalium oral atau IV untuk menurunkan ikatan
digitalis otot jantung sehingga efek digitalis
dihilangkan secara langsung.
6. Memberikan
imunoglobin anti digoxin
(Goodman Gilman,1991, digitalis intoxication. In:the
pharmacological basis of therapeutics, 8th edition,
Pergamon press, New York.)

149 Seorang pasien laki-laki, usia 54 tahun, penderita general anxiety a. Nalokson Penanganan awal terhadap keracunan adalah
disorder, mengalami overdosis alprazolam sehingga dilarikan ke UGD b. Na tiosulfat mengurangi absorbs dengan gastric lavage atau
suatu rumah sakit. Dokter dan apoteker berdiskusi tentang terapi c. Flumazeni karbon aktif jika bezodiazepin diberikan secara
l oral. Penanganan lain adalah pemberian antidote
antidot yang akan diberikan untuk pasien tersebut. Apakah antidot
d. Etanol flumazenil. Antidote ini memiliki struktur yang
yang tepat direkomendasikan untuk pasien tersebut? sama dengan bezodiazepin dan mengikat pada sisi
e. Carbo neuron yang sama. Ketika mengikat neuron,
adsorben flumazenil menggeser bnzodiazepin tanpa
menyebabkan perubahan kanal kalsium,
flumazenil juga dapat mengubah efek
bonzodiazepin yang menginduksi koma
(olson,2006)

Olson, Kent. R. 2006. Poisoning & drug


overdose. Fifth edition. USA: Mc Graw Hill

150 Seorangpasienperempuanusia 16 tahunpenderita TBC, a. Etambutol Efeksamping


mendapatkanterapi antibiotic kombipak.
b. INH Etambutol = gangguanpenglihatandenganpenurunan
Apotekermemberikaninformasibahwasalahsatukomponendaripaketobat
yang diterimadapatmenyebabkan neuritis perifer. c. Pirazinamid visual, butawarnadanpenyempitanlapanganpandang.
Apakahantibiotikdalampaketobatpasien yang
menyebabkanefeksampingtersebut? d. Rifampisin INH = parestesia, neuritis perifer, neuritis optik,
e. Streptomisin atropfioptikdll
Pirazinamid = nyerisendi.
Rifampisin = coklatmerahpada air seni, kulit, air liur,
air mata, buang air besar, anoreksia, mual, sakitperut.
Streptomisin = gangguanpendengaran

Jawabannya = B

Sumber = pedoman diagnosis


danPenatalaksanaanTuberkulosis Indonesia
danBadan POM RI

151 apoteker yang bekerja pada bagian R & D suatu industri farmasi akan a. 50,00
menetapkan kadar ondansentron dengan menggunakan KCKT.
b. 50,12
Sebanyak 20 ml larutan sampel ondansentron yang telah disiapkan
selanjutnya diinjeksikan ke dalam alat KCKT. Luas area puncak c. 50,39
ondansentron standar (50,0 ppm)yang terbentuk adalah 214.000, dan
luas area puncak sampel adalah 216.400. berapa kaadar (ppm) d. 50,56
ondansentron dalam larutan sampel tersebut? e. 50,80

152 apoteker yang bekerja pada bagian QC suatu industri obat tradisional a. area reject JAWABAN : A. Area
melakukan pemeriksaaan pada 10 sak bahan baku jahe ( 1. Area reject : barang yang sudah dicek ternyata tidak
b. area penerimaan
Zingiberofficinalis). Apoteker tersebut menenmukan 1 sak yang sesuai pesanan
tercampur dengan bahan lain, sehingga apoteker meletakkan 1 sak jahe c. area karantina 2. Area penerimaan : area barang datang petama kali
tersebut di area lain. Apakah area yang dimaksud? barang datang.
d. area release 3. Area karantina : bahan baku yg baru datang dan akan
e. area samping di uji sama QC
4. Area realese : area dimana tempat barang sudah jadi
yang siap di pasarkan
5. Area sampling : area dimana digunakan untuk
pengecekan kembali produk yang sudah jadi agar
sesuai mutu yg distandartkan
153 apoteker yang bekerja pada bagian QC suatu industri obat farmasi akan a. spektrofotometer UV Jawaban C = AAS
menetapkan keseragaman kadar zink dalam produk sirup zink yang Vis Telah dilakukan penelitian penetapan kadar zink pada
baru saja selesai diproduksi. Apakah instrumen yang tepat? b. FT IR sediaan dengan metode kompleksometri
c. AAS danspektrofotometri serapan atom. Penelitian ini
d. GC bertujuan untuk menentukan dan membandingkan
e. KCKT kadar zink dalam sedian farmasi dengan metode
kompleksometri serapan atom. (jurnal farmasi higea,
vol.No. 2, 2015)
154 Seorang apoteker IFRS di RSUD tipe B sedang membuat analisa a. menghitung total nilai Analisis ABC atau Pareto adalah analisis konsumsi
pareto dari obat-obat yang ada di instalasi farmasi. Apotker telah penggunaan keseluruhan obat tahunan untuk menentukan item-item obat mana
menghitung nikai penggunaan obat dengan cara mengalikan jumlah obat saja yang memiliki porsi dana terbesar. Analisis ABC
penggunaan obat pada periode bulan yang lalu dengan harga obat. b. menghitung dapat diterapkan dengan menggunakan data konsumsi
Apakah langkah selanjutnya yang tepat dilakukan ? presentase nilai obat selama satu tahun atau kurang (Holloway, 2003).
penggunaan obat Holloway, K., 2003, Drug and therapeutics committee,
c. menghitung Geneva: World Health Organization, Departmen of
presentase kumulatif Essential Drugs and Medicines Policy.
nilai penggunaan obat Dalam analisis ABC persediaan dikelompokkan
d. mengurutkan nilai menjadi tiga kelompok (A, B dan C) berdasarkan nilai
penggunaan dari yang penggunaan tahunan. Kelompok A adalah kelompok
besar ke yang kecil dengan penggunaan tahunan tertinggi, dengan 10-20%
e. mengelompokkan item tetapi menghabiskan 70-80% dana. Kelompok B
kategori A, B, dan C sebanyak 10-20% item berikutnya dan menggunakan
15-20% dana., sementara kelompok C sebanyak 60-
80% total item tetapi hanya bernilai 5-15% dari
konsumsi tahunan (Quick et al , 2012)
Quick, JD., Rankin, Dias, Vimal., 2012, Inventory
Management in Managing Drug Supply. Third edition,
Managing acces to medicines and health technologies,
Arlington: management Sciences for Health.

155 Seorang apoteker di suatu Rumah Sakit tipe B sedang melakukan a. EOQ Economic Order Quantity (EOQ) digunakan untuk
pengendalian persediaan berdasarkan nilai investasi yang terpakai menghitung pemesanan dengan biaya optimum dan
b. ROP
dalam 1 periode, menggunakan data tahun 2017 untuk perencanaan di seimbang antara biaya persediaan dan biaya tambahan
tahun 2018 dengan cara sebagai berikut : c. ABC (Quick et al, 2012)

Nama Obat Vol Harga Per Vol Re-Order Point (ROP) untuk memperkirakan safety
d. VEN
Tahunan Unit (Rupiah) Tahunan stock (SS) atau jumlah persediaan yang memadai
(unit) (Ribu Rp) e. JIT (Quick et al, 2012)

Inj asam 1200 20000 24000 Quick, JD., Rankin, Dias, Vimal., 2012, Inventory

traneksamat Management in Managing Drug Supply. Third

Inj ranitidine 800 15000 12000 edition, Managing acces to medicines and health

Amoxan tab 1000 5000 5000 technologies, Arlington: management Sciences for

Cefat syrup 200 36000 7200 Health.


Analisis ABC adalah analisis konsumsi obat tahunan
Folavit tab 2000 500 1000
untuk menentukan item-item obat mana saja yang
Sohobion tab 1500 300 450
memiliki porsi dana terbesar. Analisis ABC dapat
Apakah metode pengendalian persediaan yang digunakan oleh
diterapkan dengan menggunakan data konsumsi obat
apoteker tersebut ?
selama satu tahun atau kurang (Holloway, 2003).
Analisis VEN adalah metode untuk membantu
membuat prioritas untuk pembelian obat-obatan dan
menjaga persediaan. Obat-obatan dibagi bedasarkan
dampaknya pada kesehatan menjadi Vital (V), Esensial
(E), dan Non-Esensial (N), (Holloway, 2003).
Holloway, K., 2003, Drug and therapeutics committee,
Geneva: World Health Organization, Departmen of
Essential Drugs and Medicines Policy
156 Seorangapoteker di apotekmlakuakan MESO pada seorangpasien a. Paracetamol Medscape.com
(perempuan, usia 45 tahun) denganriwayatpengobatansebagaiberikut : b. Amoksisilin
paracetamol 500 mg 3x1, amoxicillin 500mg mg 3x1, obat flu ( c. Triprolidin HCl
kandungan triprolidine HCL 2,5 mg dan Psseudoefedrin HCL 60 mg) d. Pseudoefedrin HCl
dan vitamin C 100 mg 1x1. Pasienseringmengeluhkanpusingselama 3 e. Vitamin C
hariterahir dan teknandaarahnya meningkat.
Apotekermembuatassestmeenbahwapeningkatantekanandarahpasiendis
ebabkankarena ESO. Apakahsenyawaobat yang
menjadipenyebabkeluhanpasientersebut ?

157 Seorangpasienlakilaki 48 tahunterdiagnosahipertensi dan a. HCT Sumber : Pharmacotherapy handbook ninth edition,
gagalginjalkronispemeriksaantekanandarahmenunjukan 160/90 mmHg b. Lisinopril
dan GFR sebesar 60 ml/menit. c. Amlodipine
Doktrberkomunikasidenganapotekerterkaitpemilihanobat. d. Verapamil
ApakahTerapi Anti hipertensi yang tepatdirekomendasikan? e. Bisoprolol

158 Seorang dokter di suatu rumah sakit melakukan visite bersama a. Acebutolol dan (Sumber Dipero edisi 97)
apoteker melihat keadaan pasien rawat inap (laki-laki usia 60 tahun Captopril
penderita hipertensi dengan TD 165/110 mmHg). Pasien mempunyai b. Atenolol dan HCT
riwayat penyakit infark miokardial. Dokter meminta rekomendasi obat c. Atenolol dan
untuk menurunkan tekanan darah pasien. Apakah antihipertensi yang Captopril
tepat direkomendasikan? d. Penbutolol dan
Valsartan
e. Propanolol dan
Verapamil

159 Seorang pasien bayi baru lahir, lahir prematur usia 1 bulan di rawat a. Down syndrome Efek samping: Berpotensi fatal: Supresi sumsung
disuatu rumah sakit karena mengalami bacterial meningitis dan b.Gray baby syndrome tulang dan anemia aplastik ireversible.
mendapat kloramfenicol. Apoteker melakukan MESO pada pasien c. Reye syndrome Neutropenia, trombositopenia, Gray baby
tersebut dan menemukan efek samping spesifik terkait kloramfenikol. d. Steven-Johnson syndrom
Apakah efek samping yang dimaksud? syndrome (Sumber Mims.com)
e. Tourette syndrome

160 Seorangpasienlaki-lakiusia 60 tahun, dilarikanke IGD a. 3 jam


suaturumahsakitdengankeluhanlemahbagiankiri, sulitberbicara, b. 6 jam
dannyeri. Doktermendiagnosispasienmengalami stroke c. 9 jam
dandiberikaninjeksialteplase. Berapakah golden hour d. 12 jam
untukpenggunaanobattersebut? e. 24 jam

Jawabannya = A

Sumber = MedicinusVol. 24, No.2 , Edition


May 2011
161 apoteker yang bekerja dibagian QC suatu industri farmasi akan a. 50,0 Diket tablet metampiron 500 mg sebanyak 20
melakukan penetapan kadar pada tablet metampiron 500 mg. Sebanyak b. 75,0 digerus sampai menghasilkan 15 g.
20 sampai tablet digerus dan dihasilkan bobot sampai seberat 15 gram. c. 100,0 Jadi berat x = 20/15=0,75g750 mg
Konsentrasi sampel yang akan dibuat adalah 500 ppm menggunakan d. 150,0 Kemudian ditanyakan jumlah sampel yang
labu takar 100 ml. Berapa jumlah (mg) sampel yang tepat ditimbang? e. 500,0 ditimbang?
Diket 500 ppm=500 mg/1L
Jadi,

500 mg

Sampel = 75 mg
162 apoteker yang bekerja pada bagian R&D suatu industri farmasi baru a. Mottling Macam-macam kerusakan pada pembuatan tablet
saja mencetak formulasi aprazolam tablet yang sedang b. Capping 1. Binding : kerusakan tablet akibat massa yang
dikembangkannya. Setelah dicetak, bagian atas tablet terpotong c. Cracking akan dicetak melekat pada dinding ruang
dan terpisah dengan bagian utama tablet. Apakah jenis kerusakan d. Sticking cetakan.1
yang terjadi pada tablet tersebut? e. Breaking 2. Sticking/Picking : pelekatan yang terjadi pada
punch atas dan bawah karena permukaan
punch tidak licin, pencetak masih ada
lemaknya, zat pelicinnya kurang atau massanya
basah. 1
3. Whiskering : terjadi karena pencetak tidak pas
dengan ruang cetakan sehingga terjadi
pelelehan zat aktif saat pencetakan pada
tekanan tinggi. Akibatnya pada penyimpanan
dalam botol-botol, sisi-sisi tablet yang
berlebihan akan lepas dan menghasilkan
1
bubuk.
4. Splitting/Capping : Splitting adalah
lepasnya lapisan tipis dari permukaan
tablet, tertutama pada bagian tengah;
Capping adalah bagian atas tablet terpisah
dari bagian sutamanya, Penyebabnya yaitu :
a. Kurangnya daya pengikat dalam massa
tablet,
b. Massa tablet terlalu banyak fine atau
terlalu banyak mengandung udara sehingga
udara akan keluar setelah dicetak,
c. Tenaga yang diberikan pada pencetakan
tablet terlalu besar sehingga udara yang
berada di atas massa yang akan dicetak
sukar keluar dan ikut tercetak,
d. Formulanya tidak sesuai,
e. Die dan punch tidak rata.1
5. Mottling : terjadi karena zat warna tersebar
tidak merata pada permukaan tablet. 1
6. Crumbling : tablet menjadi retak dan rapuh,
penyebabnya adalah kurangnya tekanan pada
pencetakan tablet dan kurangnya zat pengikat. 1
7. Laminating : pemisahan tablet menjadi dua
atau lebih lapisan karena udara terjebak dalam
massa granul.2
8. Chipping :keadaan dimana bagian bawah tablet
terpotong. Penyebabnya ujung punch bawah
tidak rata dengan permukaan atas die. 2
SUMBER :
1. Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan
Farmasi, EGC, Jakarta, 84-85
2. Rana A. S., dan Kumar S. L. H., 2013,
Manufacturing Defect of Tablets : A Review, Journal
of Drug Delivery&Therapeutics, 3(6), 200-206

163 163. apoteker yang bekerja pada bagian QC suatu industri obat a. Pinen Sastrohamidjojo (2002) menemukan bahwa minyak
tradisional akan menetapkan kadar beberapa kandungan senyawa dari b. Limonen peppermint memiliki beberapa kandungan utama yaitu
daun peppermint dengan menggunakan GC. Kolom yang digunakan c. Mentol mentol, menton, isomenton, piperiton dan mentil asetat,
adalah kolom polietilen glikol (carbowax). Urutan kepolaran dari d. Menthone dengan mentol sebagai kandungan tertinggi. Dari
kandungan senyawa dalam daun pappermint (tinggi ke rendah) : e. Metil asetat semua species yang ada peppermint paling banyak
pinen, limonen, mentol, menthone, dan metil asetat. Apakah kandugan mengadung menthol (90%), yaitu sejenis fitokimia.
yang diperkirakan memiliki waktu retensi paling cepat? Sastrohamidjojo, H. 2002. Kromatografi. Liberty.
Yogyakarta.
Dewi Setyawati, 2017, Pengaruh Air Kelapa ( Cocos
Nucifera L. ) Terhadap Induksi Tunas Stek Tanaman
Peppermint ( Mentha Piperita L. ), Universitas
Lampung.
Jeffery B. Cannon,dkk. 2012. Modification of yield and
composition of essential oils by distillation time.

164 Seorang Apoteker yang bekerja dibagian PPIC suatu industri farmasi a. CoA Material Safety Data Sheet (MSDS) memuat informasi
akan membeli bahan baku metampiron untuk pembuatan tablet b. MSDS mengenai sifat sifat bahan, hal hal yang perlu
metampiron 500 mg. Data yang diperlukan dapat dilihat pada suatu c. Monografi bahan diperhatikan dalam penggunaan bahan, pertolongan
dokumen yang berisi spesifikasi bahan, cara penanganan, toksisitas, d. SOP apabila terjadi keelakaan dan tata cara penanganan
keamanan dan tata cara penanganan bahan. Apakah dokumen yang e. Brosur bahan .
dimaksud untuk melihat semua data tersebut? (sumber : ISO 14001)

165 Seorang Apoteker di Apotek menerima obat yang baru saja dipesan a. Obat Bebas Nomor Izin Edar (NIE) untuk memastikan obat telah
dari suatu PBF. No izin edar obat tersebut adalah GTL9832301029A1. b. Obat Generik terdaftar di BPOM sehingga obat dijamin
Apakah golongan obat tersebut? c. Obat Keras aman,berkhasiat dan bermutu. NIE obat terdiri dari 15
d. Narkotika digit, pada soal NIE:
e. Psikotropika GTL9832301029A1
Digit pertama :
D : Nama Dagang
G : Generik

Digit Kedua :
B = Obat Bebas
T = Obat Bebas Terbatas
K = Obat Keras
P = Psikotropika
N = Narkotika
Digit ketiga :
L = Lokal
I = Import

Digit 4 dan 5 adalah tahun registrasi

Digit 6, 7, 8 dst adalah nomr identitas produk yang


diproduksi oleh setiap industri farmasi.
(sumber: BPOM, 2015)

Jawaban Soal Yang Benar Seharusnya Adalah


Golongan Obat Bebas Terbatas

166 Seorang apoteker di Rumah Sakit sedang membuat analisa a. Curcuma (Quick, 1997)
perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi dengan menggunakan sirup Kelompok V (vital)
metode VEN, beberapa perbekalan farmasi yang akan diadakan adalah, b.Teofilin Kelompok obat-obatan yang harus tersedia,
Curcuma sirup, Teofilin, Infus ringer laktat, Albumin, dan c. Infus ringer obat ini digunakan untuk penyelamatan hidup,
Levofloxacin. Manakah yang termasuk vital ? laktat atau pengobatan penyakit yang dapat
d. Albumin menyebabkan kematian.
e. Kelompok E (esensial)
Levofloxacin Obat yang bekerja kasual atau bekerja pada
sumber penyebab penyakit,
Kelompok N ( non esensial)
Obat penunjang atau pengobatan untuk
mengatasi keluhan ringan, obat-obat ini
digunakan untuk penyakit yang tumbuh sendiri
167 Seorangdokterdisuatuklinikmemintapertimbanganapotekeruntukmemil A. Kaptopril
ihobatbagipasiennya (perempuan, usia 52 tahun) B. Propranolol
pasienmemilikiriwayat DM tipe-2 semenjak 10 tahun yang lalu, C. HCT
dansaatinipasiendidiagnosamengalamihipertensi (TD : 168/100 D. Nifedipin
mmHg). Apakahobatantihipertensi yang tepatdirekomendasikan? E. Furosemid

Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition, 2009.


Halaman 97 dan 89
168 Seorangapoteker di puskesmassedangmerencanakanpengadaanvaksin A.Vaksin DPT http://pionas.pom.go.id/sites/default/files/obat_baru/Va
yang akandigunakanuntukpencegahanbatukrejanpadaanak yang B.Vaksin MMR
mulaimewabahpadamasyarakat di sekitarpuskesmas. Apakahvaksin C. Vaksin DT
yang tepatdiadakan? D. Vaksin BCG
E.VaksinCampak

ksin%20DTP%20Suspensi%20Injeksi_Vaksin%20Dift
eri%20Tetanus%20Pertusis_GKL8502901743A1_2018
.pdf.

169 Seorang pasien laki-laki, usia 61 tahun, didiagnosa mengalami A. Agonis reseptor
kolinergik
glaucoma sudut terbuka. Dokter meresepkan tetes mata pilokarpin. B. Antagonis reseptor
Setelah 2 minggu menggunakan pilokarpin, tidak ada perbaikan kolinergik
C. Analog
kondisi glaukomanya. Dokter selanjutnya mengganti obat dengan
prostaglandin
meresepkan tetes mata latanoprost. Apoteker menyiapkan obat tersebut D. Agonis reseptor
adrenergik
dan menyerahkan kepada pasien. Bagaimana mekanisme kerja obat E. Antagonis reseptor
pengganti tersebut? adrenergik

Sumber :Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition,


2009. Halaman 671
170 Seorang pasien, laki-laki usia 61 tahun, di diagnosa mengalami a. Relaksasi otot polos
glaukoma sudut terbuka. Dokter meresepkan tetes mata pilokarpin. iris dan silia
Apoteker menyiapkan obat tersebut dan menyerahkanya kepada pasie. b. Kontraksi otot
Bagaimanakah efek obat tersebut terhadap kondisi glaukoma ? polos iris dan silia
c. Memperbaiki
kerusakan syaraf
optic
d. Mengurangi sekresi
cairan
e. Menurunkan
Sensitivitas terhadap
cahaya

Mekanisme Aksi Secara langsung menstimulasi


reseptor kolinergik pada mata yang menyebabkan
miosis (dengan kontraksi sfingter iris), hilangnya
akomodasi (oleh penyempitan otot siliaris), dan
menurunkan tekanan intraokular (dengan penurunan
resistensi terhadap aliran humor aqueous)
(Drug Information Handbook, 17th Edition)
(Medsape, 2018)

171 171. seorangpasienlaki-laki, usia 60 tahun, masuk UGD a. Dekstorse 40%


suaturumahsakitkarenamengalamihipoglikemiaberat (GDS 50 IV
mg/dL) setelahmengkonsumsiobat oral antidiabetikadisertai
insulin, namuntidaksegeramendapatasupanmakanan. b. Glukosa oral
Dokterdanapotekerberdiskusiuntukpemberianobatuntukmengemb
c. Glukosa 10% IV
alikankondisipasien. Apotekerapakahterapi yang
tepatdiberikanpadapasien? d. Glukosa 5% IV

Jawaban : e. Glukagon 1 mg

172 172. Seorangapotekerpadabagian R&D a. 3:2 MetodeAligasi


suatuindustrifarmasiakanmenggunakankombinasi 2 Tween 40 12,2
emulgatordengan HLB 15 untukpengembangan formula b. 1:2
15
emulsiekstraktemulawak. Emulgator yang c. 3:4 Span 40 19,2
digunakanuntukemulsitersebutadalah tween 40 (HLB 12,2) dan
span 40 (HLB 19.2). Total emulgator yang digunakanadalah 5 d. 4:5
gram. Berapakahperbandinganjumlah tween dan span yang
tepatdigunakan? e. 6:7

173 173. Seorangapotekerpadabagian QC a. Kromatografi Jawaban :


suatuindustrikecilobattradisionalakanmenentukanmetodeanalisaun lapis tipis Eugenolatau 4-atil-2-metoksifenol
tukpengukurankadareugenolpadaprodukminyakcengkeh 25 merupakansalahsatuderivatfenoldenganrumuskimi
mL.strukturkimiaeugenoldapatdilihatpadagambarberikut : b. Kromatografike a C10 H12 O2,
rtas umumnyadiperolehdariminyakcengkeh.Eugenolm
erupakankompenenutamadankadarnyamencapai
Apakahmetodeanalisis yang tepatdigunakan? c. Kromatografiko 70-90%, sehinggamendominasisifat-
lom sifatminyakcengkeh.Eugenoltidakberwarnaatauku
ningmuda, sangatcair, bauaromatisdan rasa pedas
d. Kromatograficai (BioSmart, 1999).
rkinerjatinggi Berdasarkanjurnalmetodekromatografi gas
dapatdigunakanuntukpenetapaneugenoldalamminy
e. Kromatografi akatsiribungacengkeh.
Sumber :Liliek N. danSulistiowati., 2013.
gas
Penetapan Kadar
EugenoldalamMinyakAtsiridariTigaVarietasB
ungaCengkeh (Syzygiumaromaticum(L.)Merr.&
L.M. Perry) secaraKromatografi Gas.Seminar
NasionaldalamRangka Lustrum X,
FakultasFarmasiUniversitasPancasila, 28-29 Juni
2013.

174 Seorang Apoteker pada bagian QC suatu industri frmasi a. I NO IV karena kontrol negatif tidak boleh ada
melakukan uji sterilitas terhadap sediaan infus NaCl 0,9%. b. II pertumbuhan bakteri. Bila ada bakteri media
Pengujian dilakukan terhadap 5 bets. Hasil uji tertera pada c. III pertumbuhan untuk uji sterilitas telah tercemar. Jadi
tabel sebagai berikut d. IV hasil sampel positif bisa saja positif palsu.
e. V
Kontrol +
Kontrol Kontrol Sampel yaitu media misal Tioglikolat yang di beri bakteri.
Negatif Positif
I - - - Kontrol –
I + - - yaitu media Tioglikolat dan di beri sediaan yang akan
I di uji sterilitasnya (misal infus NaCl 0,9%).
Manakah yang Merupakan Hasil Positif palsu
I + + - Sumber:
I FI ed IV hal 890.
I
I + + +
V
V - + -
175 Seorang Apoteker sedang menghitung pajak pembelian Na Diklofenak a.Rp.34.600 Tarif pajak pertambahan nilai adalah 10%
tablet dari total pemerian yang tertera di faktur sbesar Rp.354.600,- b.Rp.35.460
berapakah pajak pembelian yang harus dibayarkan c.Rp.36.540 10% dari Rp.354.600
d.Rp.37.460 adalah Rp. 34.460
e.Rp.38.460
Sumber:
Undang-Undang N0. 42 tahun 2009 tentang pajak
pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak atas
penjualan barang mewah
Pasal 7 ayat 1
176 Seorang Pasien ummur 20 tahun datang ke Apotek membawa resep a. Kekuatan sediaan Cefadroksil aturan minumnya 1 g/hari dibagi
sebagai berikut b. Frekuensi menjadi 2x penggunaan (tiap 12 jam)
R/ Cefadroksil caps no X penggunaan
S b dd caps I c. Bentuk Sediaan Durasi terapi penggunaan obat 10 hari
R/ Paracetamol tab no X d. Durasi Penggunaan Sumber: MedScape
S prn dd tab I e. Interaksi obat
Apoteker menemukan skrining pada resep tersebut dan menemukan
permasalahan. Apakah permasalahan yang dimaksud?

177 Seorang pasien, laki-laki usia 60 tahun, memiliki penyakit eksaserbasi a. Ipratropium Menurut Drug Information Handbook 17th efek
akut PPOK dan mendapatkan resep dengan obat inhalansi b. Salbutamol/salbuterol samping codein yaitu konstipasi
bronkodilator (ipratropium dan salbuterol/salbutamol, inhalasi c. Codein
fixotide) dan codein. Pasien juga menderita infeksi dan diobati dengan d. Eritromisin
eritromisin. Setelah beberapa hari dirawat inap, apoteker menerima e. Piridoksin
informasi dari pasien bahwa dia mengalami kostipasi. Apakah obat
yang perlu dievaluasi untuk memisahkan ESO tersebut?

178 Seorang perempuan, usia 36 tahun datang ke apotek untuk membeli A. Ondansetron Menurut pharmacotherapy handbook 9th hal. 243
obat. Pasien mengatakan kepada apoteker bahwa dia mengalami mual B. Domperidon PENGGUNAAN ANTIEMETIK SELAMA
dan muntah karena sedang hamil usia 1 bulan. Apakah obat yang tepat C. Metoklopramid KEHAMILAN
dipilihkan untuk pasien tersebut? D. Prometazin • Manajemen awal mual dan muntah kehamilan (NVP)
E. Piridoksin sering melibatka perubahan pola makan dan / atau
modifikasi gaya hidup.
• Pyridoxine (10-25 mg satu sampai empat kali sehari)
direkomendasikan sebagai terapi lini pertama dengan
atau tanpa doxylamine (12,5–20 mg satu hingga empat
kali sehari). Pasien dengan NVP persisten atau yang
menunjukkan tanda-tanda dehidrasi harus menerima
penggantian cairan IV dengan tiamin. Ondansetron 2-8
mg per oral / IV setiap 8 jam sesuai kebutuhan
mengurangi NVP.

179 Seorang perempuan, usia 59 tahun, datang ke apotek tanpa resep A. Cetirizin Antihistamin oral dibagi menjadi dua kategori: tidak
dokter ingin membeli obat untuk mengatasi keluhan ultikaria setelah B. Loratadin selektif (antihistamin generasi pertama atau
mengkonsumsi ikan laut. Pasien menginginkan obat yang dapat C. Metilprednisolon penenang) dan selektif perifer (antihistamin
menyembuhkan gejala penyakitnya dan tidak menyebabkan kantuk. D. Ctm 4 generasi kedua atau nonsedasi).
Apakah obat yang tepat diberikan kepada pasien tersebut? E. Terfenadin Untuk kategori tidak selektif yaitu ctm, dimana
kategori ini dapat menimbulkan efek sedatif dan
kategori selektif yaitu cetirizin,loratadin,terfenadin,
tidak menimbulkan efek sedatif.
Dan metilprednisolon adalah salah satu jenis obat
kotikosteroid.
Untuk jawabannya yang tidak menyebabkan kantuk
adalah loratadin karena Menurut pharmacotherapy
handbook 9th hal 816
Loratadine efek sedatifnya rendah ke tidak ada
Cetirizine efek sedatifnya rendah ke sedang
Terfenadin dan astemizole merupakan antihistamin
generasi kedua yang pertama kali dikeluarkan, namun
pada beberapa penelitian di Amerika, terfenadin dan
astemizol sudah ditarik dari peredaran karena memiliki
bahaya interaksi obat yang serius berupa pemanjangan
Q-T interval yang berhubungan dengan Torsades de
pointes. (Stephen E. Wolverton. Comprehensive
Dermatologic Drug Therapy 3rd edition. Elsevier
Health Sciences. 2012)
180 Seorang Pasien, laki-laki usia 28 tahun, penderita Conjuctivitis alergi, a. Antagonis Reseptor Mekanisme kerja sodium cromolyn yaitu menstabilkan
datang ke apotek untuk menebus resep dokter yang berisi tetes mata H1
sodium cromolyn 2%. Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut ? b. Menghambat
Aktivitas Enzim
COX-2
c. Menstabilkan sel
mast
d. Antagonis Reseptor
Ach-M3
e. Menghambat enzim
phospolipase A2
sel mast, menghambat pelepasan histamine dan SRS-A
( Slow-reacting Substance of Anaphylaxis) dari sel

must (Medsape, 2018)


181 Seorang apoteker yang bekerja di BPOM akan menetapkan kadar a. akurasi Pembahasan
mercuri yang dicurigai terdapat dalam produk kosmetik. Metode b. linieritas Akurasi : kecermatan hasil uji yang
analisa yang digunakan adalah ICP-MS dan dilakukan validasi metode c. Presisi menggambarkan kedekatan hasil uji dengan hasil
analisa. Salah satu parameter yang ditetapkan adalah kemampuan d. LOD yang sesungguhnya.
analisa untuk mendeteksi kadar terkecil merkuri dalam sampel. e. Ruggedness
Apakah parameter validasi yang dimaksud ? Presisi : keseksamaan (precision) pada kondisi
percobaan yang berbeda, baik orang, peralatan,
tempat maupun waktunya.

Linieritas atau rentang adalah kemampuan dari


suatu metode uji untuk memberikan hasil batas
terendah dan tertinggi analit yang sudah
ditunjukkan dapat ditetapkan dengan kecermatan,
keseksamaan, dan linearitas yang dapat diterima.

LOD (limit of Detection) atau batas deteksi adalah


jumlah terkecil analit dalam sampel yang dideteksi
yang masih memberikan respon signifikan
dibandingkan dengan blangko.

Ruggedness adalah derajat ketertiruan hasil uji


yang diperoleh dari analisis sampel yang sama
dalam berbagai kondisi uji normal seperti
laboratorium dan analisis.

(Majalah Ilmu Kefarmasian, 2014).


182 Seorang apoteker bagian produksi suatu industri farmasi akan a. Surfaktan Isotonis adalah keadaan dimana tekanan osmotis
memproduksi sediaan steril injeksi dengan formula sebagai larutan sama dengan cairan fisiologis.
b. Pengisotonis
berikut: Pengisotonis adalah bahan yang
Vitamin C 2g c. Pelarut digunakan untuk membuat larutan
Na Hidrogen Karbonat 0,9 g mempunyai sifat osmotis yang sama
d. Cosolvent
Tiorium 0,012 g dengan cairan fisiologis. Contohnya
Glukosa 0,2 g e. Pengatur pH Dextrosa dan NaCl.
Aqua pro injeksi ad 100 mL (International Journal of engineering Science
and compounding, 2016)
Apakah fungsi glukosa pada formula tersebut?

183 Seorang apoteker pada bagian RnD suatu industri farmasi sedang a. Meningkatkan Pembahasan
mengembangkan sediaan gel Na Diklofenak 1% kemasan 20 g konsentrasi Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan
dengan formula sebagai berikut : karbopol gel saat diaplikasikan pada kulit yang dilakukan segera
R/ Na Diklofenak 1% setelah gel dibuat. Daya sebar gel yang baik antara 5-7
b. Meningkatkan
TEA 2% cm (Garget al., 2002).
konsentrasi TEA
Metil paraben 0,18% Gelling agent adalah bahan tambahan yang digunakan
Propil paraben 0,02% c. Menurunkan untuk mengentalkan dan menstabilkan berbagai
Etanol 16% konsentrasi macam sediaan obat dan kosmetik.
Propilen glikol 1,038% karbopol Formulasi perlu diperhatikan konsentrasi gelling agent
Karbopol (2% dalam aquadest) ad 100% d. Menurunkan yang digunakan, karena semakin tinggi kadar gelling
Ketika dilakukan kontrol kualitas gel memiliki daya sebar yang kenosentrasi TEA agent, maka luas penyebarannya semakin menurun.
sangat kecil. Apakah tindakan yang tepat dilakukan untuk Penurunan kemampuan daya menyebar ini seiring
e. Meningkatkan
mengatasi permasalah tersebut? dengan peningkatan viskositas gel, apabila tekanan
konsentrasi metil
yang diberikan sama pada setiap pengujian formula
paraben
gel, maka semakin kental sediaan tersebut kemampuan
menyebarnya semakin kecil.
Na Diklofenak : Zat aktif
Karbopol : Gelling agent
TEA (Teoetanolamin) : ditambahkan untuk
menetralisir polimer karbomer sehingga terbentuk
gelling agent
Metil paraben dan propil paraben : Anti mikroba dan
pengawet
Propilen glikol : melarutkan sekaligus meningkatkan
penetrasi
Etanol : melarutkan zat aktif dan meningkatkan
penetrasi

(https://ladytulipe.wordpress.com/2011/06/08/natrium-
diklofenak-formulasi/

184 Seorang apoteker di rumah sakit tipe C akan memilih salah satu obat a. Cost benefit analysis - Cost benefit analysis
anti hipertensi diantara 2 obat dibawah ini untuk dimasukkan dalam b. Cost effectiveness Mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dan
formularium rumah sakit dengan melakukan kajian farmakoekonomi analysis pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan.
yang dengan data sebagai berikut : c. Cost of illness - Cost minimization analysis, analisis minimalisasi-
analysis biaya (AMiB) hanya dapat digunakan untuk
Namaobat Harga Outcome d. Cost minimization membandingkan dua atau lebih intervensi kesehatan,
Irbesartan Rp. 250.000 20 mmHg analysis termasuk obat, yang memberikan hasil yang sama,
e. Cost utility analysis serupa, atau setara atau dapat diasumsikan setara.
Captopril Rp. 15.000 15 mmHg Karena hasil pengobatan dari intervensi
(diasumsikan) sama, yang perlu dibandingkan hanya
Berdasarkan analisis tersebut, obat yang dipilih apoteker adalah satu sisi, yaitu biaya.
captopril apakah metode farmakoekonomi yang digunakan oleh - Cost effectiveness sanalisis membandingkan biaya
apoteker tersebut.? dengan beberapa ukuran non monetertapi
dibandingkan dengan pengaruhnya terhadap hasil
perawatan
- Cost utility analysis adalah teknik analisis ekonomi
untuk menilai utilitas daya guna atau kepuasan atas
kualitas hidup yang diperoleh dari suatu intervensi
kesehatan. Kegunaan diukur dalam jumlah tahun
dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari
kecacatan, yang dapat dinikmati umumnya
diekspresikan dalam quality adjust life years (Qaly)
atau jumlah tahun berkualitas yang disesuaikan.
- Cost of illness analysis adalah Biaya total akibat
sakit, Yaitu biaya keseluruhan yang dikeluarkan
oleh pasien, meliputi biaya langsung dan biaya tidak
langsung.

(pedoman penerapan kajian farmakoekonomi


kemenkes, RI 2013)

185 Seorang apoteker di apotek akan melakukan pemesanan obat yang a.1 Penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
stoknya mulai menipis apoteker tersebut ingin memesan obat b.2 Farmasi wajib memenuhi Cara Distribusi Obat yang
berupacefixime, codein, salbutamol, pseudoefedrin, dan diazepam. c.3 Baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
Berapa macamkah surat pesanan yang harus dibuat.? d.4 undangan.
e.5 1. Penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi hanya dapat dilakukan berdasarkan:
a. surat pesanan
b. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO) untuk pesanan dari Puskesmas.
2. Surat pesanan sebagaimana dimaksud hanya dapat
berlaku untuk masing-masing Narkotika,
Psikotropika, atau Prekursor Farmasi.
3. Surat pesanan Narkotika hanya dapat digunakan
untuk 1 (satu) jenis Narkotika.
4. Surat pesanan Psikotropika atau Prekursor
Farmasi hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) atau
beberapa jenis Psikotropika atau Prekursor Farmasi.
5. Surat pesanan sebagaimana dimaksud harus terpisah
dari pesanan barang lain.

(permenkes no 3 tahun 2015 tentangperedaran,


penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika,
psikotropika, dan prekursor farmasi)
186 Seorang anak didiagnosa oleh dokter menderita demamtipus. Pasien a. Kloramfenikol
anak tersebut juga memiliki riwayat alergi penisilin. Dokter b. Ampisilin
berkomunikasi dengan apoteker terkait pemilihan obat apakah lini c. Meropenem
pertama yang tepat direkomendasikan? d. siprofloksacin
e. azitromisin
(Update management of infection dieseas and
gastrointestinal disorder. Jakarta: Departemen ilmu
kesehatan Anak FKUI-RSCM.2012)

187 Seorang perempuan berusia 59 tahun dibawa ke rumah sakit dengan a. Heparin injeksi Dipiro Edisi
keluhan 1 jam yang lalu merasakan tangan dan kaki serta badan b. Enoxaparin 9
sebelah kiri tidak bisa digerakkan. Setelah menjalani serangkaian injeksi
pemeriksaan, pasien didiagnosis stroke non hemoragi. Dokter dan c. Alteplase injeksi
apoteker yang bertugas di depo UGD berdiskusi untuk menentukan d. Warfarin tablet
obat yang akan diberikan pada pasien saat itu juga. Apakah obat yang e. Fonaparineux
tepat diberikan untuk pasien tersebut? injeksi
188 Seorang apoteker di instalasi farmasi baru saja menerima obat dari a. Narkotik
distributor yang dipesan 3 hari yang lalu. Salah satu obat yang diterima b. Psikotropik
adalah cisplatin injeksi untuk kemoterapi. Apoteker selanjutnya c. LASA
menyimpan obat tersebut pada lemari khusus dan menempelkan stiker d. HAM
sebagai penanda pada lemari tersebut. Apakah stiker yang dimaksud? e. OWA

Karena cisplatin termasuk ke dalam obat sitostatika


maka penandaannya yaitu stiker HAM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

189 Seorang laki-laki 35 tahun sudah beberapa minggu terakhir meminum a. Allergic Withdrawal symptomps efek fisik dan mental yang
tablet alprazolam dan tidak dapat menebus resep obat karena jauh dari symptomps tidak menyenangkan yang dihasilkan ketika Anda
apotek. Setelah mendapatkan resep obat dari dokter, pasien datang ke b. Overdose berhenti mengkonsumsi suatu obat yang telah menjadi
apotek rawat jalan untuk menebus resep obatnya. Pada saat diakses c. Hypersensitive kebiasaan sesuatu)
oleh apoteker, pasien menyebutkan bahwa akhir-akhir ini dia d. Withdrawal Tanda dan gejala Withdrawal symptomps Alprazolam
mengalami kecemasan berlebihan, disertai sakit kepala, mual, muntah symptomps meliputi:
dan nyeri perut. Apakah istilah serangkaian gejala yang dialami pasien e. Tolerance effect  Masalah tidur.
tersebut?  Getaran tangan.
 Berkeringat.
 Mual dan muntah .
 Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
 Sakit kepala.
 Kekakuan otot dan rasa sakit.
 Palpitasi jantung.
 Sifat lekas marah.
 Kegelisahan.
 Serangan panik.
 Kesulitan berkonsentrasi.
 Perubahan persepsi.
 Reaksi psikotik.
 Seizure.
Vintage Pharmaceuticals. (2008). Alprazolam Tablets,
USP 0.25 mg, 0.5 mg and 1 mg
190 Seorang apoteker di Industri obat tradisional melakukan uji parameter a. Susut Susut pengeringan
non spesifik mutu ekstrak. Prosedur yang dilakukan adalah: ekstrak pengeringan Prinsip: pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada
dipanaska untuk mendestruksi dan menguapkan senyawa organik b. Kadar air temperature 1050 C selama 30 menit atau sampai berat
sehingga tinggal unsure mineral dan anorganik. Apakah parameter c. Kadar abu total konstan, yang dinyatakan dalam nilai prosen (Depkes
mutu yang sedang ditetapkan oleh apoteker tersebut? d. Kadar abu larut RI, 2000)
asam Tujuan : memberikan batasan maksimal (rentang)
e. Kadar zat aktif tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses
larut alkohol pengeringan (Depkes RI, 2000)
Kadar air
Prinsip: pengukuran kandungan air yang berada
didalam bahan.
Tujuan : memberikan batasan minimal atau rentang
besarnya kandungan air di dalam bahan (Depkes RI,
2000).

Kadar abu total


Prinsip : bahan dipanaskan pada temperature dimana
senyawa organic dan turunannya terdestruksi dan
menguap, sehingga tinggal unsure mineral dan
anorganik (Depkes RI, 2000).
Tujuan : memberikan gambaran kandungan mineral
internal dan eksternal yang berasal dari proses awal
sampai terbentuknya ekstrak (Depkes RI, 2000)

Kadar abu larut asam


Prinsip : zat yang tertinggal bila suatu sampel bahan
dibakar sempurna dalam suatu tungku pengabuan,
kemudian dilarutkan dalam asam dan sebagian zat
dapat larut dalam asam .
Tujuan : untuk melihat kandungan mineral dalam suatu
bahan, kemurnian serta kebersihan bahan (Husna,
2014).

Kadar zat aktif larut alcohol


Prinsip : melarutkan ekstrak dengan pelarut (alcohol)
untuk ditentukan jumlah solute yang identik dengan
jumlah senyawa kandungan secara gravitasi. Dalam hal
tertentu dapat diukur senyawa terlarut dalam pelarut
lain.
Tujuan : memberikan gambaran awal jumlah senyawa
kandungan (Depkes RI, 2000)

191 Seorang apoteker di bagian pebdaftaran badan POM menolak a.Indeks terapi
pengajuan keringanan (biowaiver) dari suatu industri farmasi yang sempit
mendaftarkan produk obat generic kapsul zidofudin. Industri farmasi
tidak melakukan uji disolusi terbanding karena zidofudin termasuk zat b. Kurva dosis-
aktif kelas 1 dalam kualifikasi BCS, yaitu kelarutan dan permeabilitas respon zat
tinggi. Apakah alasan yang tepat untuk menolak pengajuan biowaiver aktif curam
tersebut?
c.Eksipien produk
mempengaruh
i
bioekuivalens
i

d. Zat aktif
produk
digunakan
untuk kondisi Sumber : PER KBPOM No. HK 00.05.3.1818 (Tentang
serius
Pedoman Uji Bioekivalensi)
e.Farmakokinetik
a zat aktif
tersebut non
linier

192 Seorang APJ di suatu PBF menerima produk rantai dingin berupa a.Melakukan Sumber : PeRMEKES RI No. 12 Tahun
vaksin yang dikirim melalui jalur darat. Pengemudi mengabarkan pengujian 2017 (Penyelenggaraan Imunisasi)
bahwa selama perjalanan sekitar 5 jam, AC mobil mati di siang hari pada salah
dengan suhu sekitar 300 C. apakah tindakan yang dilakukan untuk satu produk
memastikan produk tersebut masih memenuhi persyaratan?
b. Meminta
data validasi
pengiriman
ke industri

c.Memeriksa
tingkat
kekeruhan
larutan
produk

d. Memeriksa
indicator
vaksin via
monitor
(VVM)

e.Mengembalikan
produk ke
pemasok

193 191. Seorang pasien, perempuan usia 27 tahun dating ke apotek a.Mengurangi
untuk menebus resep dokter yang berisi antibiotic kekeringan
Kotrimoksazol. Apoteker menyerahkan obat kapada pasien pada mulut
dan memberi KIE. Selama penggunaan antibiotic tersebut, sebagai ESO
pasien dianjurkan untuk meminum air putih yang banyak. sulfonamid
Apakah tujuan dari KIE yang diberikan oleh apoteker
tersebut? b. Mencegah
pengkristalan
sulphonamide
keluar tubuh
melalui urin

c.Mempercepat
ekskresi
sulfonamida
keluar tubuh Sumber : Medscape
melalui urin

d. Meningkatka
n absorbs
sulphonamide
melalui
saluran
pencernaan

e.Meningkatkan
efek
bakterisidal
dari
sulphonamide

194 Seorang pasien datang ke apotek menebus resep dokter yang salah satu a. Telan obat bersama
kandungannya adalah tablet troces yang mengandung fradiomisin- air
gradimisin. Apoteker menyampaikan informasi kepada pasien terkait b. Hisap dimulut
cara pakai obat.apakah informasi yang tepat disampaikan? sampai habis
c. ampurkan bersama
makanan

d. Kunyah tablet sampai


habis

e. Larutkan tablet dalam


air

195 seorang pasien berumur 45 tahun mengalami migrain selama 2 kali a. Propanolol Dipiro edisi 9 hal 554
dalam seminggu. Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk memberi b. Atenolol
terapi profilaksis untuk pasien tersebut. Apoteker menyarankan
c. Metoprolol
pemberian betabloker untuk pencegahan serangan migran pada pasien.
Apakah obat yang tepat direkomdasikan? d. nadolol

e. timolol
196 seorang pasien ibu hamil usia 33 minggu di diagnosa dokter a. Diazepam Megnesiaum sulfat digunakan untuk menurunkan
perkembangan resiko preeklamsia hingga eklamsia dan
mengalami preeklamsia berat. Hasil pemeriksaan laboratorium b. Fenobarbital untuk mengatasi kejang eklamsia. Hindari diazepam
diketahui pasien mengalami trombositopenia, peningkatan enzim dan penitoin.
c. Fenitoin Untuk wanita yang berisiko preeklampsia, aspirin dosis
hepatik dan penurunan angka platelet. Dokter menyatakan pasien rendah (75-81 mg / hari) setelah 12 minggu kehamilan
memiliki resiko tinggi kejang dan meminta pendapat apoteker untuk d. Carbamazepin mengurangi risiko preeklamsia sebesar 17%.
pilihan terapi anti kejang yang tepat. Apakah anti kejang yang tepat e. Magnesium
direkomdasikan? sulfat
Kalsium, 1 hingga 2g / hari, menurunkan risiko relatif

HTN sebesar 30% dan preeklamsia sebesar 48%.


Kalsium,1 g / hari, cocok untuk semua wanita hamil.
(Dipiro edisi 9, hal 293)

197 Seorang pasien, laki-laki Usia 27 tahun, penderita asma, datang ke a. Digunakan bila Jawaban : S = signa = tandai
instalasi farmasi suatu rumah sakit untuk menebus resep dokter terjadi serangan Prn = pro re nata = bila diperlukan
sebagai berikut : sebanyak 1 kali Puff = hirupan
R/ Ventolin Inhaler No. 1 Fls hirupan S. Prn. 2 Puff, 1 = ( b ) digunakan bila
S. Prn. 2 Puff, 1 terjadi serangan sebanyak 2 hirupan
Ventolin Inhaler mengandung salbutamol dan apoteker menjelaskan b. Digunakan bila
aturan pakai obat kepada pasien. Bagaimanakah aturan pakai yang terjadi serangan
tepat disampaikan ? sebanyak 2 kali
hirupan
c. Digunakan 1
kali sehari
masing-masing
2 kali hirupan
d. Digunakan 2
kali sehari
masing-masing
1 hirupan

198 Suatu industri farmasi akan membuat sediaan injeksi ranitidin dengan a. 0,36 Jawaban : ranitidin hcl = 1 g dibuat 100 mL = 2 g
formula berikut : b. 0,58 Ekivalensi = 0,16
R/ Ranitidin HCL 1,0 g c. 0,50 Kesetaraan Ranitidin = 2 g X 0,16 = 0,16
Aqua pro injection ad 50 ml d. 0,60 Perhitungan jumlah NaCl yang di
Diketahui ekivalensi ranitidin HCL terhadap larutan NaCl 0,9 % e. 0,72 tambahkan = 0,9 – 0,32 = 0,58
adalah 0,16 berapa jumlah NaCl yang dibutuhkan agar larutan menjadi Jawabannya = b. 0,58
isotonis dalam satuan gram ?

199 Apotekr yang bekerja pada bagian bagian R&D suatu industri farmasi a. 688,4 mg Jawaban : ol. Cacao : asetil alkohol ( 96 : 4 ) = 1,969 g
asetil alkohol = 4/100 X 1,969 = 0,07876 /
akan membuat 10 buah suppositoria ( masing-masing suppositiria b. 757,2 mg suppo
seberat 2 g ) dari hasil perhitungan jumlah basis ol.cacao : asetil Asetil alkohol 10 suppo = 0,07876 X 10 =
c. 728,7 mg 0,7876 g = 787,6 mg
alkohol ( 96:4 ) yang di butuhkan untuk membuat 1 suppositoria
d. 787,6 mg Jawabannya : d. 787,6 mg
adalah 1,969 g. Berapakah jumlah setil alkohol yang diperlukan untuk
pembuatan 10 suppositoria tersebut ? e. 820,4 mg

200 Seorang apoteker pada bagian PPIC suatu industry farmasi sedang a. 500 g Dijawab:
menghitung kebutuhan benzokain untuk pembuatan sediaan injeksi b. 50 g 1 vial = 10 ml
amfoterisin kemasan vial 10 ml. Sediaan tersebut mengandung c. 5 g 5.000 vial = 50.000 ml
tambahan benzokain 1 %. Satu batch produksi akan menghasilkan d. 0,5 g
5.000 vial. Berapakah jumlah benzokain yang dibutuhkan ? e. 0,05 g 10 ml mengandung 1 % benzokain, jadi

1/100 x 10 ml = 0,1 g

0,1 g/ 10 ml
? g/ 50.000 ml

= 0,1 g x 50.000 ml

= 500 g

Anda mungkin juga menyukai