Disusun oleh :
Kelompok V
1. Lorazepam
a. Pengertian Lorazepam
Lorazepam masuk kelompok obat yang disebut Benzodiazepines. Obat ini
mempengaruhi zat kimia di otak yang bisa saja menjadi tidak seimbang dan dapat
menyebabkan gangguan jiwa dan anxiety. Lorazepam juga dapat digunakan untuk
penangan dari anxiety. Ketidakseimbangan zat kimia dalam otak dapat menyebabkan
gangguan kecemasan dan kegelisahan. Lorazepam digunakan untuk mengobati
gangguan kecemasan.
Lorazepam awalnya dipasarkan di bawah nama merek Ativan dan Temesta.
Lorazepam memiliki efek sedativa atau hipnotik yang cukup kuat, dimana obat
lorazepam tersebut bisa digunakan untuk penderita insomnia (susah tidur).(Kearney,
2007)
b. Struktur Lorazepam
b. Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat
serta sabun minimal 10 menit.
c. Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara
lembut. Jangan digosok.
d. Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan
buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
Dekontaminasi Gastrointestinal :
a. Tidak disarankan penggunaan arang aktif karena risiko yang mungkin timbul
kemungkinan akan lebih besar daripada manfaatnya, kecuali diduga adanya bahan lain
yang tertelan. Metode dekontaminasi gastrointestinal lainnya (induksi muntah, kumbah
lambung, dan whole bowel irrigation) tidak disarankan.
Antidotum :
Flumazenil
Pemberian flumazenil umumnya tidak dianjurkan tetapi dapat dipertimbangkan
jika dapat secara hati-hati dititrasi untuk membalikkan depresi pernapasan pada
pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis dan tanpa kontra-indikasi. Kontra-
indikasi cenderung muncul pada pasien anak.
Dosis untuk dewasa : 0,2 mg IV selama 15 detik Jika tidak memberikan respons
setelah 45 detik, berikan titrasi 0,1 mg dosis IV setiap menit hingga memberikan
respons atau dosis total yang diberikan 2 mg. Jika tidak ada respons juga pada
kondisi ini, pertimbangkan diagnosa.
Dosis untuk anak: 0,01 mg/kg (maksimal 0,2 mg) IV selama 15 detik. Jika tidak
memberikan respons setelah 45 detik, ulangi dosis ini dengan interval 60 detik
hingga dosis total 0,05 mg/kg atau 1 mg.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari makalah diatas adalah sebagai berikut.
1. Lorazepam merupakan obat golongan benzodizepin yang mempengaruhi zat kimia di
otak yang bisa saja menjadi tidak seimbang dan dapat menyebabkan gangguan jiwa
dan anxiety.
2. Gejala keracunan dapat berupa berbagai derajat depresi sistem saraf pusat mulai dari
kantuk hingga koma.
3. Diagnosa lorazepam dapat melalui uji laboratorium meliputi darah lengkap, elektrolit,
glukosa, BUD, kreatinin, dan darah arteri.
4. Keracunan akibat lorazepam dapat ditangani dengan flumazenil.
B. Saran
Makalah ini masih banyak kurangnya hingga perlu adanya saran dan masukan yang
membangun dari dosen pengampu.
DAFTAR PUSTAKA
David A Tenon. Benzodiazepines. In: Kent R Olson (ED.). Poisoning and drug overdose, fifth
edition, Mc Graw-Hill’S, 2007
Katzung.2002, Bertram, G.2002. Farmakologi dasar dan Klinik. Jakarta : Salemba Medika
Kearney. T.E. Benzodiazepines (Diazepam, Lorazepam, and Midazolam) in Poisoning & Drug
Overdose Fifth Ed. Olson, K.R., et al. (Eds.). McGraw-Hill Companies, Inc./Lange
Medical Books. New York. 2007.
Mims.2015.Mims Referensi Obat Informasi Ringkas Produk Obat Edisi 16.Jakarta : PT. Bhuana
Ilmu Populer
Sentra Informasi keracunan (SIKer) dan tim. Pedoman Penatalaksanaan Keracunan untuk
Rumah Sakit. 2001
LAMPIRAN