Anda di halaman 1dari 14

OBAT LORAZEPAM

DISUSUN OLEH :
1. Ika Rosiana (1811020025)
2. Eka Putri Romadhani (1811020065)
3. Afan Luhung Pribadi (1811020015)
4. Ferlika Ainun Hikmah (1811020041)
5. Badriana Javera (1811020056)
6. Dini Anggiyanti (1811020066)
LATAR BELAKANG OBAT
LORAZEPAM
Lorazepam adalah obat benzodiazepin yang
dikembangkan oleh DJ Richards di Amerika Serikat
pada tahun 1977. Lorazepam umumnya digunakan
sebagai obat penenang dan ansiolitik pilihan dalam
pengaturan rawat inap karena onset tindakannya yang
cepat (1 hingga 3 menit) ketika diberikan secara
intravena. Lorazepam juga salah satu dari sedikit obat
penenang-hipnotik dengan profil efek samping yang
relatif bersih. Lorazepam adalah FDA yang disetujui
untuk menghilangkan gejala kecemasan jangka
pendek (4 bulan) terkait dengan gangguan
kecemasan, insomnia terkait kecemasan, premedikasi
anestesi pada orang dewasa untuk menghilangkan
kecemasan atau untuk menghasilkan sedasi /
amnesia, dan perawatan status epilepticus.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
a. indikasi
Terapi anxietas, tetapi tidak digabungkan
dengan stress yang dialami setiap hari,
sedasi-hipnotik, terapi insomia, memberikan
efek antikonvulsan dan amnestic (hanya
parenteral), antipanic agent dan antitremor
agent ( secara oral), antiemetic pada
kemoterapi kanker (hanya parenteral),
relaksasi otot
b. Kontraindikasi
Penggunaan lorazepam dengan Opioid
harus dihindari sebisa mungkin. Penggunaan
bersamaan opioid dapat menyebabkan sedasi
dalam yang berujung pada depresi pernafasan,
koma, dan kematian. Penggunaan lorazepam
bersamaan dengan opioid hanya dapat
dilakukan pada:
•Pasien yang tidak dapat menggunakan
alternative pengobatan lainnya
•Dosis yang serendah mungkin dan durasi
yang paling singkat.
•Pemantauan berkala terhadap tanda dan
gejala depresi pernafasan dan sedasi pada
pasien dapat dilakukan
Kontraindikasi penggunaan lorazepam adalah :
 Hipersensitivitas

 Glaucoma akut sudut sempit

 Akses dan pemberian intravena

 Depresi nafas hebat

 Sleep apnea

 Digunakan pada bayi premature dengan


dosis injeksi.
FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKODINAMIK
A. Farmakokinetik
 Lorazepam dapat diabsorpsi dengan baik pada
pemberian secara oral maupun injeksi IM.
Setelah pemberian oral konsentrasi plasma
maksimal dari lorazepam akan tercapai pada 2
hingga 4 jam dan akan bertahan pada kadar
terapeutik selama 24 sampai 48 jam.
 Lorazepam dikonjugasikan dengan asam
glucoronic pada hati guna membentuk
metabolit inaktif yang dapat diekskresikan
melalui ginjal.Waktu paruh eliminasi obat ini
mencapai 10 hingga 20 jam, dan mayoritas
diekskresikan melalui ginjal dalam bentuk
lorazepam glucoronide.
Lorazepam memiliki onset aksi yang lebih lambat dari midazolam
atau diazepam karena rendahnya kelarutan zat ini dalam lemak
serta lambatnya zat ini memasuki SSP.
 Lorazepam dapat diabsorsi secara oral dan intramuskuler

 Absorbsi pada pemberian lorazepam secara


intramuskularberlangsung cepat dan lengkap.
 Waktu paruh singkat (10-20 jam) dibandingkan diazepam

 Akumulasi kecil selama pemberian dosis berulang

 Konsentrasi puncak dalam plasma dicapai dalam waktu 2 – 3


hari. Oleh sebab itu, lorazepam harus dipertimbangkan dengan
baik sebelum operasi sehingga obat tersebut memiliki waktu
untuk efektif sebelum pasien masuk ke kamar operasi.
 Eliminasi berlangsung cepat yang diikuti dengan terapi yang
tidak berkelanjutan
 Efek maksimal muncul 30-40 menit setelah injeksi intravena

 Tidak ada metabolit aktif dari lorazepam; dan karena


metabolismenya tidak tergantung dari enzim mikrosomal, ada
pengaruh yang kurang pada efeknya dari usia atau penyakit hati.
Lorazepam dikinjugasikan ke bentuk glukoronida oleh hati
menjadi metabolit yang tidak akif. Metabolitnya dieksresikan
melalui urin
B. FARMAKODINAMIK
 Lorazepam memiliki stuktur yang menyerupai
oxazepam yang membedakannya hanya keberadaan
sebuah atom klorida tambahan pada posisi ortho di
molekul 5-phenyl moiety. Lorazepam memiliki efek
sedatif dan amnesik yang jauh lebih besar dari
midazolam dan diazepam sedangkan efek ventilasi,
sistem kardiovaskuler, dan pengaruhnya pada otot
rangka yang menyerupai benzodiazepine lainnya.
Lorazepam dapat menekan sistem pusat respiratory
sehingga dapat menyebabkan gagal respiratory.
 Bioavailabilitas 85% untuk dosis oral. Metabolisme di
hati dengan waktu paruh 9 – 16 jam. Karena kelarutan
Lorazepam lemah dalam lemak maka absorbsi relative
lambat melalui mulut. Bagaimana pun karena
lemahnya kelarutan dalam lemak dan tingginya derajat
tingkat ikatan protein (85%-90%) ini berarti bahwa
volume distribusi sebagian besar adalah vaskuler
compartment
DOSIS OBAT
CONTOH KASUS

Pasien bernama Sinta berumur 45 tahun


datang ke RS pada hari Kamis, 17 oktober
2019 pukul 06.15 WIB mengatakan mengalami
mual, muntah, rectum terasa gatal, panas dan
nyeri saat duduk atau BAB, dan mengalami
penurunan berat badan yang semula 55 kg
menjadi 45 kg. klien mengeluh tidak bisa tidur
2 hari ini. klien tampak gelisah, wajahnya
mengkerut kesakitan. meringis menahan nyeri.
Klien tampak memegangi daerah yang terasa
nyeri. Setelah dikaji Skala nyeri klien 2-3 dari
5.
PENGKAJIAN
 Data Obyektif
o Saat dilakukan pemeriksaan anus, ada benjolan di
daerah anus
o Skala nyeri klien 2-3 dari

 Data Subyektif
o Klien mengeluh gatal dan panas pada daerah anus
o Klien mengeluh nyeri pada saat duduk
o Klien mengeluh nyeri pada saat BAB
o Klien tampak meringis menahan nyeri
o Klien tampak memegangi daerah yang terasa nyeri
 Diagnosa
Hambatan rasa nyaman berhubungan
dengan gejala terkait penyakit ditandai dengan
klien mengeluh anus terasa gatal, panas, dan
nyeri

Implementasi
Pengurangan Kecemasan
O : Dengarkan klien.
N : Lakukan asupan pada punggung /leher
dengan cara yang tepat.
E : Dorong keluarga untuk mendampingi
klien dengan cara yang tepat.
C : Atur penggunaan obat-obatan untuk
mengurangi kecemasan secara tepat.
 Evaluasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai