HIPNOTIK
Secara klinis obat-obatan sedatif-hipnotik digunakan
Sebagai obat-obatan yang berhubungan dengan sistem
saraf pusat seperti tatalaksana nyeri akut dan kronik,
tindakan anesthesia, dan penatalaksanaan kejang serta
insomnia.
(Farmakologi dan Terapi Ed. 4. 1995. Departemen
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hlm 124)
Rahmi, Selvia. 2016. Jurnal Farmakologi Sedatif-hipnotik.
National institute science and technology; Jakarta.
Berikut penggolongan obatnya :
A. Benzodiazepin (alprazopam, klordiazepoksid,
klorazepat, diazepam, flurazepam, lorazepam)
B. Barbiturat (amobarbital, pentobarbital,
fenobarbital, sekobarbital, thiopental.)
C. Gol. Obat lain nonbarbiturat-
nonbenzodiazepin. (Paraldehid, etinamat, dll)
Efek utama pada SSP : Hanya 2 efek saja yang
Hampir semua efek
sedasi, Hypnosis, bekerja dari golongan
benzodiazepine
pengurangan terhadap ini pada jaringan perifer
merupakan hasil kerja
rangsangan emosi/ansietas, : vasodilatasi koroner
golongan ini pada SSP
relaksasi otot dan anti dan blokade
konvulsi. neuromuskular.
Estazolam
Bromazepam
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2009. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. Hal 145
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2009. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI. Hal 144-145
Efek Samping
Umum Psikologis
- Kepala ringan - Mimpi buruk flurazepam
- Malas/ tidak bermotivasi - Banyak bicara
- Lamban - Cemas
- Antaksia - Mudah tersinggung
- Mual - Berkeringat
- Muntah, diare - Depresi
- Nyeri sendi, nyeri dada
Barbiturat secara Barbiturat Barbiturat yang mudah Barbiturat yang kurang Barbitural yang
oral diabsorpsi didistribusi larut dalam lemak, lipofilik, misalnya digunakan sebagai
cepat dan secara luas dan misalnya tiopental dan aprobarbital dan hipnotik dan sedatif
sempurna. Bentuk dapat lewat metoheksital, setelah lenobarbital, tidak memilikiwaktu
garam natrium plasenta, ikatan pemberian secara lV, dimetabolisme hampir paruh yang cukup
lebih cepat dengan protein akan ditimbun di sempurna di dalam singkat untuk dapat
diabsorpsi dari plasma sesuai jaringan lemak dan otot. hati sebelum dieliminasi
bentuk asamnya. dengan Hal ini akan diekskresi lewat ginjal, sempurna dalam 24
10-60 menit, kelarutannya menyebabkan Oksidasi gugus pada jam. Jadi semua
bergantung dalam lemak; penurunan kadarnya atom C-5 merupakan barbiturat akan
kepada zat serta tiopental yang dalam plasma dan otak metabolisme yang diakumulasi selama
lormula sediaan, terbesar, terikat secara cepat. pemulihan paling utama dan yang pemberian ulang,
dan dihambat hingga lebih setelah pemberian menghentikan kecuali bila
oleh adanya dari 65 % . barbiturat kerja-sangat- aktivitas biologisnya, dilakukan
makanan di dalam singkat memerlukan Oksidasi tersebut pengaturan dosis
lambung. Secara waktu lama, barbiturat menyebabkan yang cermat, Selain
lV barbiturat yang tertimbun dalam terbentuknya alkohol, itu' menetapnya
digunakan untuk depot lemak perlahan- keton, fenol atau asam obat dalam plasma
mengatasi status lahan dilepaskan karboksilat, yang sepanjang hari
epilepsi, dan kembali setelah diekskresi dalam urin mempermudah
menginduksi serta anestesia berakhir ( - sebagai zat tersebut terjadinya toleransi
mempertahankan redistribusi) atau konjugatnya dan
anestesia umum. dengan asam penyalahgunaan'
glukuronat.
.Kee, Joyce L. dan Evelyn R. Hayes. 1996. Farmakologi:
Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta: EGC.
Capsule 500 mg
Syrup 100mg/ml
ETKLOVIRNOL
Farmakodinamik Farmakokinetik
Capsule 200mg
Capsule 500mg
Capsule 750mg
Glutetimid
Glutetimid adalah 3-etil-3f-fenil-2,6-piperidinedion.