Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA

Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : 3A (Murai)
Anggota : - Akhsin Muzadi
- Ambi Irfan
- Toguma Carolina Simarmata

Dialog kami sajikan dari fase persiapan atau fase pra interaksi, tahap
perkenalan, tahap kerja, sampai pada tahap akhir yakni tahap terminasi. Berikut
penjelasan dan contoh dialognya:

1. Fase Pra Interaksi (Fase Persiapan)


Sebelum berjumpa dengan pasien sebaik nya perawat mengetahui
terlebih dahulu berbagai hal diantaranya: indentitas, alamat, pekerjaan dan
penyakit yang saat ini sedang diderita oleh pasien, sehingga perawat pada
tahap ini secara tidak langsung sudah berkenalan dengan pasien.

2. Tahap Orientasi (Tahap Perkenalan)


Pada tahap ini perawat sudah datang dan bertatap langsung dengan
pasien dengan melihat kondisinya secara langsung. Fase ini disebut juga
dengan fase perkenalan. Adapun contoh dialognya adalah sebagai berikut:
Perawat : Selamat pagi ibu….
Pasien : Pagi ………..
Perawat : Apa ini benar dengan ibu Yani ……….?
Pasien : Ia benar na …..
Perawat : Perkenal kan bu’ saya perawat Agus…. Saya yang akan
memeriksa ibu pagi hari menggantikan piket nya perawat Nining
yang biasa memeriksa ibu’…. (senyum lalu bertanya) “
Bagaimana keadaan ibu hari ini …?
Pasien : Oh iya…., keadaan saya hari ini udah sedikit mendingan dari
yang kemarin…
Perawat : syukur deh bu…. berarti itu tanda nya ibu akan segera pulih
kembali.
Pada tahap ini walaupun kita telah mengetahui nama pasien akan
tetapi agar lebih dekat sebaiknya kita kembali menanyakan nama pasien,
inilah titik awal kerja sama antar perawat dengan pasien.

3. Tahap Kerja
Tahap kerja ini merupakan tahap inti dari komunikasi terapeutik.
Pada tahap ini sudah masuk pada rencana apa yang akan kita berikan
sebagai seorang perawat.
Perawat : Apakah saya bisa mula memeriksa ibu’……
Pasien : iya bisa na Agus ……
Perawat : Saya akan memulai dengan memeriksa tekanan darah ibu
bisa kah ibu menjulur kan tangan ibu..
Pasien : Oh iya bisa na….
Perawat : Tekanan darah ibu saat ini 120/80 MmHg ….. lebih baik dari
kemarin… yang saya lihat di catatan darah ibu’ 140/90 MmHg..
Pasien : oohh iya ….? akan tetapi saya sedikit takut karna kepala saya 
sampai saat ini masih terasa pusing seperti beputar – putar
…. Apakah itu tak mengapa ?
Perawat : ooohhh ngga’ kok bu’ itu adalah hal yang wajar akan tetapi
seiring dengan waktu rasa pusing yang ibu rasa kan akan
perlahan–lahan hilang.
Pasien : Apakah sebaik nya itu tidak diberikan obat saja oleh dokter na
Agus….?
Perawat : Oohh ngga’ perlu di berikan obat itu bu’ karna ditakutkan jika ibu
banyak mengonsumsi obat bukan malah sembuh penyakit ibu
akan tetapi lebih parah….
Pasien : Ohh ya na… ? baik lah …. Jika begitu terima kasih untuk saran
nya ….
Perawat : Sama – sama ibu ….
4. Tahap Terminasi
Tahapan Ini merupakan akhir dari pertemuan, dimana seorang
perawat harus berpisah dengan seorang pasien.
Perawat : Apakah ibu masih ingin bertanya ….
Pasien : Tidak na Agus….
Perawat : Baiklah, jika ibu sudah tidak ingin bertanya lagi maka saya izin
permisi ya ibu, nanti saya akan sering-sering melihat
perkembangan ibu.
Pasien : Baik na ….
Perawat : Permisi ibu, selamat pagi….
Pasien   : Selamat pagi….

Anda mungkin juga menyukai