Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

LANSIA DENGAN GANGGUAN


REMATIK

KELOMPOK 2 : KIWARI SITI A


NITA KURNIASARI
RENDY HERMAWAN
SINLI NUR H
SISI PUTRI L
Tinjauan
Teori
A.Pengertian
Reumatik adalah berbagai
kelompok penyakit dan sindrom yang
semuanya merupakan penyakit pada
jaringan ikat sehingga biasanya
ditemukan keluhan nyeri, kaku, atau
pembengkakan pada otot serta sendi
(Cristine B, 2001 dalam Nango, 2012)
B. ETIOLOGI

Faktor infeksi sebagai penyebab


rematik/pegal linu timbul karena umumnya
onset penyakit ini terjadi secara mendadak dan
timbul dengan disertai oleh gambaran inflamasi
yang mencolok. Dengan demikian timbul
dugaan kuat bahwa penyakit ini sangat
mungkin disebabkan oleh tercetusnya suatu
proses autoimun oleh suatu antigen tunggal
atau beberapa antigen tertentu saja. Agen
infeksius yang diduga sebagai penyebabnya
adalah bakteri, mycoplasma, atau virus (Brunner
dkk, 2002).
C. PATOFISIOLOGI

Sendi merupakan bagian tubuh yang paling sering


terkena inflamasi dan generasi yang terlihat pada penyakit
reumatik. Meskipun memiliki keanekaragaman mulai dari
kelainan yang terbatas pada satu sendi hingga kalainan
multisistem yang sistemik, semua penyakit reumatik meliputi
inflamasi dan degenerasi dalam derajat tertentu yang bisa
terjadi sekaligus. Inflamasi akan terlihat pada persendian
sebagai sinovitis. Pada penyakit reumatik inflamatori, inflamasi
merupakan proses primer dan degenerasi yang terjadi
merupakan proses sekunder yang timbul akibat
pembentukkan pannus (proliferasi jaringan sinovial ). Inflamasi
merupakan akibat dari respons imun
D.KLASIFIKASI

1. Arthritis Rematoid ( AR )
2. Gout
3. Osteoarthritis ( OA )
4. Arthritis Psoriatik
5. Arthritis Rheumatoid Juvenile
6. Ankilosing Spondilitis
E. MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri sendi, terutama pada saat bergerak


2. Pada umumnya terjadi pada sendi penopang beban
tubuh, seperti panggul, tulang belakang, dan lutut.
3. Terjadi kemerahan, inflamasi, nyeri, dan dapat terjadi
deformitas (perubahan bentuk)
4. Yang tidak progresif dapat menyebabkan perubahan
cara berjalan
5. Rasa sakit bertambah hebat terutama pada sendi
pinggul, lutut, dan jari-jari
6. Saat perpindahan posisi pada persendian bisa
terdengar suara (cracking).
7. Gerakan terbatas
8. Kekakuan, kelemahan dan perasaan mudah lelah
(Irwan, 2012).
F.DIAGNOSA

1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan


peningkatan aktivitas penyakit, keadaan mudah
lelah serta keterbatasan mobilitas.
2. Keletihan berhubungan dengan peningkatan
aktivitas penyakit, rasa nyeri, tidur/ istirahat yang
tidak memadai, nutrisi yang tidak memadai, stress
emosional/ depresi.
3. Kurang perawatan diri yang berhubungan dengan
kontraktur, keletihan atau gangguan gerak.
4. Koping tidak efektif yang berhubungan dengan
gaya hidup atau perubahan peranan yang aktual
atau dirasakan (Armawati, 2014).
1.KONSEP
PENGOBATAN

PENATALAKSAAN
2.TERAPI NON-
FARMAKOLOGI
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN TAHAP 1
Hari/Tanggal Pengkajian: Rabu 16 Oktober 2019
Puskesmas : Bagendit
Nama KK : Ny. S
Alamat : RT 05/RW 08 Kecamatan
Banyuresmi Kabupaten Garut
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
1. Struktur Keluarga

Keadaa

Kesehat
Imunisa
Keluarg
Keluarg

Agama
Pekerja
Anggot

Pendidi
Nama

Umur
Hub.

kan
No.

(th)
L/P

an

KB
si
a

a
a

n
1. - - - - - - - - - -
2. - - - - - - - - - -
3. - - - - - - - - - -

2. Jarak Untuk Mencapai Pelayanan Kesehatan Terdekat


Puskesmas : 5 km Jalan kaki: 1,5 jam
Puskesmas Pembantu : 800 m Sepeda: 1 jam
Posyandu : 500 m Motor roda 2 : 30 menit
Lain-lain (bidan praktek) :1 km Motor roda 4 : 45 menit
3.GENOGRAM
4. Tipe Keluarga
5. Sosial Budaya Keluarga
6. Status sosial ekonomi keluarga
7. Aktivitas Rekreasi Keluarga
8. Riwayat dan Tahap Perkembangan
Keluarga
9. Lingkungan Keluarga
a. Karakteristik Rumah
b. Karakteristik Lingkungan dan
Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih
Luas
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat
d. Sistem pendukung keluarga
10. STRUKTUR 11. FUNGSI
KELUARGA: KELUARGA:
1. Pola dan 1.Fungsi Afektif
komunikasi dan Fungsi
keluarga Sosialisasi
2. Struktur kekuatan
2.Fungsi
keluarga
3. Struktur Peran Perawatan
(Formal dan kesehatan
Informal) 3.Fungsi
4. Nilai-Nilai reproduksi
Keluarga 4.Fungsi ekonomi
12.Stressor dan Koping Keluarga
13. Pemeriksaan Fisik
14. Harapan Keluarga
15. Status Kesehatan Individu

Berat 49 Kg
badan 145 cm
Tinggi 84 x/menit
badan 36,6 0C
Nadi 110/70 mmHg
Suhu 24 x/menit
Tekanan
NO ANGGOTA PEMERIKSAAN FISIK
BADAN
1 Rambut Rambut hitam tapi tampak beruban, klien
menggunakan kerudung.
Mata Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
palpebra tidak edema
Hidung Tidak terdapat sekret, tidak ada cuping
Telinga hidung.
Gigi dan mulut Keadaan telinga bersih, tidak ada
penumpukan serumen
Mukosa bibir lembab, mulut bersih, gigi bersih
2 Leher Tidak didapat pembesaran kelenjar tyroid,
tidak terdapat kaku kuduk
3 Thorax Dada simetris, pola nafas teratur, saat di
auskultasi terdengar suara paru normal
(vesikular) tidak ada suara tambahan
4 Abdomen Bentuk datar, tidak ada nyeri tekan pada
seluruh lapang abdomen
5 Ekstremitas Tangan dapat bergerak dan berfungsi
dengan baik, tidak ada edema, kuku pendek
dan akral hangat.
Kaki dapat bergerak dan berfungsi dengan
PENGKAJIAN TAHAP 2
1. Pengkajian Keluarga Mandiri
Tingkat kemandirian keluarga terdiri dari tujuh kriteria
kemampuan keluarga yang telah dicapai.
Kriteria I : Keluarga menerima perawat
Kriteria II : Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai
rencana keperawatan keluarga
Kriteria III : Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan
masalah kesehatannya secara benar
Kriteria IV : Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
sesuai anjuran
Kriteria V : Keluarga melakukan tindakan keperawatan
sederhana yang sesuai anjuran
Kriteria VI : Keluarga melakukan tindakan pencegahan
secara aktif
Kriteria VII : Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
Analisa Data Domain/Kelas Etiologi Masala
ata Subjektif Domain 1 : Promosi Keluarga belm Nyeri Akut
o Ny. S mengatakan sering sakit di lutut Kesehatan efektif menjaga
bila banyak beraktivitas. Kelas 2 : Manajemen kesehatan dan
o Keluarga mengatakan kurang Kesehatan mengenali penyakit
memahami cara mengobati rematik rematik yang
o Keluarga mengatakan bila rematik Ny. S diderita Ny. S
hanya mandi air hangat dan diberikan
balsem pada kakinya
ata Objektif
o Ny. S tampak menunjukan daerah yang
terasa sakit
o Ny. S tampak memegangi lututnya.
ata Subjektif : Domain 13 : Kelurga dan Ny. S Kurang
o Ny. S mengatakan kurang mengetahui Manajemen kurang mengetahui Pengetahua
tentang penyakit Reumatik perawatan jangka tentang penyakit
o Ny. S mengatakan kurang memahami panjang rematik
cara perawatan Reumatik Kelas 3 : Health
ata Objektif : Promotion
o Ny. S tampak selalu bertanya mengenai
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan ketidakefektifan


pemeliharaan kesehatan keluarga.
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah reumatik

Anda mungkin juga menyukai