Disusun Oleh :
Julia Mar-atul Maslahah
19131010
Disusun Oleh :
Julia Mar-atul Maslahah
19131010
i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SDR. “S” DENGAN RESIKO
PERILAKU KEKERASAN PADA SKIZOFRENIA TAK TERINCI
DI RUANG NAKULA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Julia Mar-atul Maslahah
19131010
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
MOTTO
shalat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka
tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka” (QS. Ar-ra’du : 11).
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
1. Orang tua saya di Klaten yang selalu mendo’akan, mendidik, dan membimbing
2. Abah Endarka Hana, SH dan Ibu Nyai Nurul Isnaini Febriarini, S.Kep., MPH
yang merupakan orang tua saya di PP. Al-Islam Yogyakarta yang mendo’akan,
v
INTISARI
Asuhan Keperawatan pada Klien Sdr. “S” dengan Resiko Perilaku Kekerasan
pada Skizofrenia Tak Terinci di Ruang Nakula Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah
Istimewa Yogyakarta
1
Mahasiswa STIKES Al-Islam Yogyakarta
2
Dosen Pembimbing STIKES Al-Islam Yogyakarta
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul
“Asuhan Keperawatan pada Klien Sdr. “S” dengan Resiko Perilaku Kekerasan pada
Skizofrenia Tak Terinci di Ruang Nakula Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah
Istimewa Yogyakarta”. Karya tulis ilmiah ini ditulis untuk memenuhi sebagian
1. Orang tua yang telah memberi dukungan dan do’a dalam penyusunan KTI.
3. Bapak Satriya Pranata, S.Kep., Ns. selaku dosen pembimbing dalam penulisan
4. Ibu Heni Indarwati, S.Kep., Ns., MMedEd selaku dosen penguji UAP.
6. Ibu Pamulatsih Dwi Oktaviani, S.Kep., Ns. selaku dosen penguji UAP di rumah
sakit.
penyelesaian KTI.
vii
Penulis menyadari bahwa dalam karya tulis ilmiah ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, diharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak untuk
peningkatan kualitas karya tulis ilmiah ini, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat
Penulis
viii
DAFTAR ISI
MOTTO ........................................................................................................... iv
INTISARI......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
D. Tujuan .......................................................................................................... 6
E. Manfaat ........................................................................................................ 8
F. Metode ......................................................................................................... 9
1. Pengertian .............................................................................................. 12
2. Etiologi .................................................................................................. 13
3. Klasifikasi .............................................................................................. 15
ix
4. Patofisiologi........................................................................................... 18
6. Diagnosis ............................................................................................... 21
7. Penatalaksanaan..................................................................................... 22
1. Pengertian .............................................................................................. 26
3. Etiologi .................................................................................................. 28
6. Penatalaksanaan..................................................................................... 32
1. Pengkajian ............................................................................................. 36
3. Perencanaan ........................................................................................... 44
4. Implementasi ......................................................................................... 50
5. Evaluasi ................................................................................................. 51
A. Pengkajian ................................................................................................... 52
BAB IV PEMBAHASAN
x
C. Perencanaan Keperawatan ........................................................................... 135
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Health Organization (WHO) ada sekitar 450 juta orang di dunia yang
satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental dan masalah
gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia yang menjadi masalah yang sangat
skizofrenia dan Eropa berkisar 250.000 orang (VOA, 2016). Hasil Riset
gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia adalah 1,7 per 1000 penduduk atau
1
2
jiwa tertinggi di Indonesia yaitu sekitar 16 ribu orang yang hidup dengan
2015).
persepsi, pikiran, dan kognitif (Stuart, 2013). Pada klien dengan skizofrenia
akan muncul berbagai gejala yaitu gejala positif, negatif, dan kognituf. Gejala
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri
sendiri maupun orang lain (Yosep, 2007). Perilaku kekerasan juga dapat
Perilaku kekerasan merupakan hal yang membahayakan diri klien, orang lain,
dan lingkungan klien. Perilaku kekerasan dapat berupa tindakan fisik maupun
secara visual.
terintegrasi dengan sistem klien atau klien dapat berupa individu, keluarga,
pada klien dengan masalah kesehatan jiwa merupakan tantangan yang unik
karena masalah kesehatan jiwa mungkin tidak dapat dilihat langsung, seperti
kesehatan jiwa tidak dapat menceritakan hal yang dialami. Kemampuan klien
cenderung tidak merasa dirinya sakit serta lebih sering menyalahkan orang
melibatkan klien, keluarga klien, dan seluruh tim kesehatan yang ada untuk
untuk menjamin setiap orang agar dapat mencapai kualitas hidup yang baik,
tepat, serta pemulihan dan perawatan bagi orang dengan gangguan jiwa
gangguan jiwa yang dirawat dengan kasus skizofrenia sejumlah 1646 orang
atau 56.8 %. Data yang didapatkan dari Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah
program mulai dari tanggal 16 sampai 19 Mei 2016 di Ruang Nakula terdapat
26 orang yang dirawat baik yang masuk maupun dipindahkan ke ruangan lain,
Ilmiah (KTI) yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Klien Sdr. “S”
B. Rumusan Masalah
karya tulis ilmiah ini adalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Klien
Sdr. “S” dengan Resiko Perilaku Kekerasan pada Skizofrenia Tak Terinci di
C. Ruang Lingkup
Pada Klien Sdr. “S” dengan Resiko Perilaku Kekerasan pada Skizofrenia
Tak Terinci di Ruang Nakula Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa
3.02).
6
klien Sdr. “S” dengan resiko perilaku kekerasan pada skizofrenia tak
Yogyakarta.
D. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
asuhan keperawatan pada klien Sdr. “S” dengan resiko perilaku kekerasan
pada skizofrenia tak terinci di Ruang Nakula Rumah Sakit Jiwa Grhasia
evaluasi.
klien Sdr. “S” dengan resiko perilaku kekerasan pada skizofrenia tak
Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta.
8
E. Manfaat
klien Sdr. “S” dengan perilaku kekerasan pada skizofrenia tak terinci di
2. Bagi institusi
Karya tulis ilmiah tentang asuhan keperawatan pada klien Sdr. “S”
diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan belajar dan acuan
3. Bagi masyarakat
F. Metode
klien Sdr. “S” dengan perilaku kekerasan pada skizofrenia tak terinci di
1) Wawancara
(Nursalam, 2013).
2) Observasi
3) Pemeriksaan fisik
2012).
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari selain klien, seperti
keluarga klien, orang atau teman terdekat klien, dan tim kesehatan lain
1. Pengertian
12
13
2. Etiologi
a. Pendekatan biologis
1) Teori genetik
2) Teori biokimia
3) Teori neurostruktural
a) Atrofi kortikal
(Maramis, 2009).
(Maramis, 2009).
15
b. Teori psikogenik
(Maramis, 2006).
3. Klasifikasi
menyendiri.
pasca-skizofrenia.
mendominasi.
(terdapat suatu perasaan yang tidak nyaman, tidak enak, dan tidak
4. Patofisiologi
(neurotransmitter) pada sel-sel saraf otak, yaitu antara lain pelepasan zat
Menstimulus neurotransmitter
5. Gejala skizofrenia
a. Gejala positif
ada.
rasa permusuhan.
20
b. Gejala negatif
adalah :
c. Gejala kognitif
6. Diagnosis
a. Gejala karakteristik
antara lain :
nyata (delusi).
responsif.
b. Disfungsi sosial
c. Durasi
d. Gejala psikotik
7. Penatalaksanaan
skizofrenia adalah :
a. Terapi farmakologi
golongan yaitu :
1) Antipsikotik tipikal
klien skizofrenia.
23
2) Antipsikotik atipikal
yaitu :
Pada fase akut ini, klien menunjukkan gejala psikotik yang jelas
1) Pendekatan psikososial
a) Psikoterapi suportif
b) Psikoterapi re-edukatif
c) Psikoterapi rekontruksi
2011).
(behavior psichology).
26
e) Terapi keluarga
f) Psikoterapi kognitif
1. Pengertian
diri sendiri maupun orang lain (Yosep, 2007). Perilaku kekerasan juga
yang dialami oleh seseorang yang dapat menimbulkan kerugian baik pada
diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (Keliat & Akemat, 2010).
perasaannya.
terkontrol.
3. Etiologi
a. Faktor predisposisi
1) Faktor psikologi
3) Faktor biologis
b. Faktor presipitasi
ekonomi.
4. Manifestasi klinis
a. Fisik
Secara fisik, orang yang sedang marah tampak mata merah dan
b. Verbal
dan kasar, mengancam orang lain, serta berbicara dengan nada yang
c. Perilaku
d. Emosi
antara lain :
b. Pandangan tajam.
d. Mengepalkan tangan.
e. Berjalan mondar-mandir.
5. Mekanisme koping
diri (Stuart, 2013). Pada klien dengan perilaku kekerasan perlu adanya
a. Sublimasi
b. Proyeksi
c. Represi
klien membenci orang tua merupakan hal yang tidak baik, sehingga
perasaan benci itu ditekannya dan akhirnya dan dilupakan oleh orang
tersebut.
d. Reaksi formasi
e. Deplacment
6. Penatalaksanaan
a. Farmakoterapi
lebih dari satu kali obat diberikan secara terus-menerus selama dua
mg/24 jam/oral.
b. Terapi okupasi
Terapi ini sering diterjemahkan dengan terapi kerja, akan tetapi terapi
ini bukan pemberian pekerjaan atau kegiatan itu sebagai media untuk
karena itu dalam terapi ini tidak harus diberikan pekerjaan tetapi
segala bentuk kegiatan seperti membaca koran, main catur, dapat pula
dan arti kegiatan tersebut bagi dirinya. Terapi ini merupakan langkah
d. Terapi somatik
perilaku klien.
7. Pohon masalah
perilaku klien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. Sistem klien dapat
kiatnya.
1. Pengkajian
dapat berupa data subjektif yang berasal dari klien dan data objektif yang
dilakukan.
a. Fisik
mengepal.
37
b. Emosional
c. Sosial
d. Intelektual
e. Spiritual
a. Faktor predisposisi
1) Faktor biologis
2) Faktor psikologis
destruktif.
3) Faktor sosiokultural
b. Faktor presipitasi
lingkungan yang terlalu ribut, padat, dan kritikan yang mengarah pada
c. Mekanisme koping
formasi.
d. Perilaku
4) Perilaku kekerasan
perilaku kekerasan saat ini, dan resiko perilaku kekerasan saat dirujuk.
2. Diagnosa keperawatan
keperawatan.
yaitu :
keperawatan.
hidup.
intervensi serupa.
b. Perilaku kekerasan.
c. Ketidakefektifan koping.
3. Perencanaan
ilmiah).
tersebut).
1) Observation (observasi).
3) Education (edukasi).
4) Colaboration (kolaborasi).
kemampuan yang perlu dicapai atau dimiliki klien sesuai dengan masalah
tepat.
tanda-tanda marah.
perilaku kekerasan.
Lanjutan
Tuk 4 : 1. Diskusikan dengan klien
klien mampu mengontrol marah teknik relaksasi yang akan
dengan teknik relaksasi (napas dilakukan klien.
dalam, distraksi, imaging) 2. Ajarkan klien teknik
relaksasi (napas dalam,
distraksi, imaging).
3. Dorong klien mempraktikkan
teknik relaksasi secara
mandiri.
4. Anjurkan klien untuk
memasukkan kegiatan klien
dalam kegiatan harian.
5. Beri reinforcment positive
pada klien.
Tuk 5 : 1. Dorong klien untuk
klien mampu mengontrol marah mengalihkan rasa marah
dengan kegiatan positif dengan kegiatan positif
(menyapu, merapikan tempat (menyapu, merapikan tempat
tidur, membersihkan kamar tidur, membersikan kamar
mandi) mandi).
2. Bantu klien menentukan
kegiatan yang dapat
dilakukan dalam mengontrol
marah.
3. Dorong klien untuk
mempraktikkan kegiatan
yang dipilih secara mandiri.
4. Anjurkan klien untuk
memasukkan kegiatan klien
dalam kegiatan harian.
5. Beri reinforcment positive
pada klien.
Lanjutan
Tuk 7 : 1. Diskusikan dengan klien
Klien mampu mengontrol terkait kegiatan ibadah yang
marah dengan cara spiritul biasa dilakukan klien.
(berdo’a, sholat, berwudlu) 2. Dorong klien menentukan
kegiatan ibadah yang dapat
dilakukan dalam mengontrol
marah.
3. Anjurkan klien memasukkan
kegiatan klien dalam
kegiatan harian.
4. Beri reinforcment positive
pada klien.
Tuk 8 : 1. Diskusikan dengan keluarga
Klien mendapatkan dukungan dalam upaya pencegahan
keluarga dalam pencegahan perilaku kekarasan pada
perilaku kekerasan. klien.
2. Anjurkan keluarga ikut
berperan serta dalam
merawat klien dan mencegah
kekambuhan saat klien sudah
dibawa pulang.
4. Implementasi
berdasarkan dengan instruksi dari atasan atau dari tim kesehatan lain.
51
5. Evaluasi
(Subjektif, Objektif).
Perencanaan).
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Umur : 27 tahun
Pendidikan : SMK
Alamat : Yogyakarta
Klien mengatakan dibawa ke rumah sakit oleh paman, bibi, dan ayahnya
marah-marah sejak klien lulus SMK dan belum bekerja. Pada akhirnya
klien mendapat pekerjaan di toko. Namun ibu klien tetap sering marah
kepada klien dan mengunggulkan adiknya. Saat dikaji lebih lanjut, klien
52
53
menjadi juara kelas sedang klien hanya biasa- biasa saja. Klien dibawa ke
rumah sakit untuk yang pertama kali pada tanggal 5 Mei 2016.
Diagnosis Medis :
Axis 5 : GAF 100-91 gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada
Ya √ Tidak
Jelaskan :
Lanjutan
Kehilangan anggota tubuh X
akibat trauma
Menderita penyakit X
menahun/kronis
Masalah Pendidikan (tidak X
naikkelas/putus sekolah/dll
Penolakan/kegagalan X
Kekerasan dalam √ Menurut klien, keluarga
keluarga/masyarakat klien membeda-
(aniaya bedakan antara adiknya
fisik/psikologis/seksual) dengan klien
Tindakan kriminal X
Memiliki peran yang baru X
Ya √ Tidak
Jelaskan :
gangguan jiwa dan belum pernah ada keluarganya yang dibawa ke rumah
sakit jiwa.
4. Mekanisme koping
Jelaskan :
ke rumah sakit jiwa yaitu sejak 29 April 2016, klien sering memukul
5. Pengkajian fisik
c. Tanda vital :
IMT = BB/(TB)2
= 52/(1,68)2
= 18,4 (Normal)
Jadi hasil IMT klien 18.4 termasuk kategori normal dengan nilai standar
yaitu :
< 18 : underweight
18-24 : normal
< 24 : overweight
Jelaskan:
56
f. Pemeriksaan fisik :
1) Rambut
2) Mata
Mata klien kanan-kiri simetris, tidak tampak adanya lesi, tidak tampak
3) Telinga
telinga klien.
4) Hidung
5) Mulut
6) Leher
Perkusi : sonor.
Auskultasi : vesikuler.
8) Kardiovaskuler
sternalis sinistra.
Perkusi : redup.
9) Abdomen
Perkusi : timpani.
10) Ekstremitas
5.
Kekuatan otot
5 5
5 5
Keterangan :
Kulit berwarna sawo matang, tidak tampak adanya lesi, tidak tampak
adanya perdarahan
Klien mengatakan saat sakit hanya minum obat warung seperti mextril
sakit
6. Pengkajian psikososial
X X X X
27
Gambar 6. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki meninggal
X = Perempuan meninggal
= Laki-laki hidup
= Perempuan hidup
= Garis perkawinan
= Garis keturunan
Penjelasan :
pertama dari tiga bersaudara. Klien tinggal serumah dengan kedua orang
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
2) Identitas diri
belum menikah.
3) Peran
4) Ideal diri
5) Harga diri
rumah. Akan tetapi klien tidak merasa malu dan tidak berkecil hati.
sakit.
62
Dari hasil observasi, didapatkan hasil klien tampak mau dan dan
yang ada di rumah sakit. Klien juga mengikuti kegiatan yang telah
d. Spiritual/ keagamaan
Klien mengatakan dirinya tidak sakit jiwa tapi hanya stres saja
dengan adiknya.
2) Kegiatan ibadah
a. Penampilan fisik
Tidak rapi
Gigi kotor
Badan bau
Jelaskan :
badan klien tidak bau, kuku klien bersih dan pendek, rambut klien bersih
b. Pembicaraan
Cepat √ Lambat
Apatis Gagap
Keras Membisu
Jelaskan :
Klien berbicara lambat namun benar dan tidak gagap. Klien tampak
c. Aktivitas Motorik
Klien tremor saat diajak bersalaman dan saat klien menjulurkan kedua
tangannya.
d. Alam perasaan
Jelaskan :
Klien mengatakan sedih dan cemas karena ingin pulang dan ingin bekerja
e. Afek
√ Appropiate
Inappropiate
Datar
Tumpul
Labil
Jelaskan :
Klien menunjukkan afek yang sesuai dengan apa yang disampaikan. Saat
ditanya tentang ibunya, klien tampak jengkel dan matanya tampak seperti
yang diminumnya.
Bermusuhan
Curiga
Defensif
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Jelaskan :
yang diajukan.
65
Jenis :
Isi :
Stresor Pencetus :
h. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial
Jelaskan :
bercakap-cakap.
i. Isi pikir
Waham :
mistik
66
Waham bizar :
Jelaskan :
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir dan tidak mengalami waham.
Jelaskan:
Disorientasi :
Jelaskan :
dan orang.
k. Memori
ini
67
Jelaskan :
Mudah beralih
Jelaskan :
angka ratusan.
m. Kemampuan penilaian
Jelaskan :
bermakna.
Jelaskan:
Klien mengatakan tidak sakit jiwa tapi hanya stres dikarenakan ibunya
6 Penggunaan obat 1
Kemampuan pengaturan penggunaan obat 1
7 Pemeliharaan kesehatan
a. Perawatan lanjutan (puskesmas, 1
RS)Perawat, dokter)
69
Lanjutan
Keterangan :
0 = Bantuan total
1 = Bantuan Minimal
2 = Mandiri
Jelaskan :
Klien mengatakan bingung dan belum tau tentang penyakit jiwa dan
tentang obat yang diminum dan apa saja sumber koping yang dapat
digunakan.
70
a. Laboratorium
b. Data diagnostik
Hasil :
Lanjutan
terasa mual
dan muntah
2 Trihexylphenidyl 2 mg/12 Mulut kering, - Anjurkan
jam/oral penglihatan klien untuk
kabur, pusing, istirahat
dan setelah
mengantuk. minum obat
jika klien
pusing dan
mengantuk.
- Anjurkan
klien untuk
minum air
putih yang
banyak jika
mulut
kering.
3 Clozapin 25 mg/24 Mual, muntah, - Anjurkan
jam/oral pusing, dan klien untuk
mengantuk istirahat
setelah
minum obat
jika klien
sakit kepala
dan
mengantuk.
- Anjurkan
klien untuk
minum
hangat saat
terasa mual
dan muntah
Sumber : Rekam medis klien
Skrening awal : apakah Sdr. “S” punya keinginan/ide bunuh diri /ide pulang
paksa dari klien ? Ya/tidak (jika Ya, berarti klien langsung masuk kategori
Variabel :
d. ADL
1) Makan : 0 (mandiri)
2) Mandi : 0 (mandiri)
3) Berpakaian : 0 (mandiri)
g. Aktifitas terjadwal
1) Makan : 0 (mandiri/mengikuti)
2) Mandi : 0 (mandiri/mengikuti)
3) Berpakaian : 0 (mandiri/mengikuti)
Hasil
Kategori : kategori I
ANALISA DATA
Lanjutan
DO :
Klien mendapatkan
pengobatan yang semuanya
memiliki efek samping
pusing, mengantuk, mual
Julia Mar-
dan muntah.
atul
Maslahah
Senin, 16 Mei DS : Ansietas
2016 Klien mengatakan sedih dan
cemas karena ingin pulang
dan ingin bekerja lagi.
Klien mengatakan tidak
Julia Mar-
sedih yang berlebihan.
atul
DO :
Maslahah
Skor HARS = 14
(kecemasan ringan)
Senin, 16 Mei DS : Kurang
2016 Klien mengatakan bingung pengetahuan
dan belum tau tentang
penyakit jiwa dan
bagaimana supaya tidak
kambuh. Klien juga
mengatakan belum tahu
tentang obat yang diminum
dan apa saja sumber koping
yang dapat digunakan.
DO :
Klien tampak kebingungan
saat ditanya terkait dengan
gangguan jiwa, cara
Julia Mar-
menghindari kekambuhan,
atul
sumber koping, dan obat
Maslahah
yang diminumnya.
75
B. Diagnosa Keperawatan
DS :
Klien mengatakan dibawa ke rumah sakit oleh paman, bibi, dan ayahnya
DO :
- Saat ditanya tentang ibunya, klien tampak jengkel dan matanya tampak
seperti melotot.
DS :
Klien mengatakan bingung dan belum tau tentang penyakit jiwa dan
tentang obat yang diminum dan apa saja sumber koping yang dapat
digunakan.
DO :
Klien tampak kebingungan saat ditanya terkait dengan gangguan jiwa, cara
DS :
rumah sakit jiwa yaitu sejak 29 April 2016, klien sering memukul pintu,
DO :
digunakan.
DS :
Klien mengatakan sedih dan cemas karena ingin pulang dan ingin bekerja
DO :
DS :
DO :
C. Perencanaan Keperawatan
Lanjutan
panggilan kesukaan
2.
1. Wajah klien.
tersenyum. 4. Jelaskan tujuan
2. Klien mau pertemuan.
berkenalan. 5. Tunjukkan sikap
3. Ada kontak empati.
mata. 6. Dorong klien
4. Klien bersedia mengungkapkan
Julia Mar-
bercerita. perasaannya.
atul
7. Dengarkan dengan
Maslahah
penuh perhatian.
TUK 2 : Setelah dilakukan 1. Diskusikan dengan 2. Dengan
Klien mampu 1 kali interaksi, klien tentang obat mengetahui obat
mengenal dan klien mampu yang dikonsumsi dan
memanfaatkan menyebutkan : klien. pemanfaatannya
obat yang telah 1. Nama, warna, 2. Bantu klien dapat mencegah
diprogramkan. dan dosis obat. mengenal obat yang terjadinya
2. Manfaat dan dikonsumsi. kekambuhan
efek samping 3. Jelaskan kepada dikarenakan kerja
obat. klien tentang dosis obat yang
dan waktu minum mengeblok
obat sesuai yang neurotransmitter.
telah diprogramkan.
4. Jelaskan kepada
klien tentang efek
samping dari obat
yang dikonsumsi
80
Lanjutan
Lanjutan
TUK 4 : Setelah dilakukan 1. Diskusikan dengan 4. Dengan belajar
klien mampu 1 kali interaksi, klien teknik teknik relaksasi
mengontrol klien mampu : relaksasi yang akan klien dapat
marah dengan 1. Menentukan dilakukan klien. memanfaatkannya
teknik relaksasi teknik relaksasi 2. Ajarkan klien teknik saat sedang marah
(napas dalam, yang relaksasi (napas sebagai salah satu
distraksi, digunakan. dalam, distraksi, alternatif untuk
imaging) 2. Mempraktikkan imaging). mengalihkan rasa
teknik relaksasi 3. Dorong klien marah.
dengan benar. mempraktikkan
teknik relaksasi
secara mandiri.
4. Anjurkan klien
untuk memasukkan
kegiatan klien dalam
kegiatan harian.
Julia Mar-
5. Beri reinforcment
atul
positive pada klien.
Maslahah
82
Lanjutan
Lanjutan
3. Anjurkan klien
Lanjutan memasukkan
kegiatan klien
dalam kegiatan
harian.
4. Beri reinforcment
positive pada klien.
Julia Mar-
atul
Maslahah
TUK 8 : Setelah dilakukan 1. Diskusikan dengan 8. Keluarga
Klien 1 kali interaksi, keluarga dalam berperan penting
mendapatkan klien mampu : upaya pencegahan dalam proses
dukungan 1. Mendapatkan perilaku kekarasan pemulihan dan
keluarga dalam dukungan dan pada klien. pemeliharaan
pencegahan pengawasan dari 2. Anjurkan keluarga klien dikarenakan
perilaku keluarga. ikut berperan serta keluarga yang
kekerasan. 2. Meminimalisir dalam merawat pertama kali akan
terjadinya klien dan mencegah menentukan
kekambuhan kekambuhan saat bagaimana
dengan bantuan klien sudah dibawa manajemen
Julia Mar-
keluarga. pulang. apabila ada
atul
anggota keluarga
Maslahah
sakit.
85
Lanjutan
Lanjutan
Julia Mar-
atul
Maslahah
91
Lanjutan
Lanjutan
Tabel 14. Implementasi dan evaluasi (catatan perkembangan) resiko perilaku kekerasan
Hari/tanggal Waktu Implementasi Waktu Evaluasi Tanda tangan
Nama terang
Senin, 16 Mei 2016 07.45 WIB 1. Membina 08.15 WIB S :
hubungan saling - Klien mengatakan sudah
percaya. kenal dengan perawat.
- Klien mengatakan tahu
nama perawat.
O:
- Klien tampak tersenyum.
- Klien mampu
menyebutkan nama
perawat.
- Kontak mata klien mudah
beralih ke objek lain.
- Klien tampak sesekali
menunduk dan terdiam
Julia Mar-atul
saat diajak bicara.
Maslahah
95
Lanjutan
Lanjutan
O:
- Klien mampu
mengidentifikasi penyebab
dan tanda marah pada
klien.
- Klien tampak wajahnya
kaku dan matanya seperti
melotot saat menceritakan
Julia Mar-atul
tentang penyebab
Maslahah
marahnya.
Selasa, 17 Mei 07.00 WIB 5. Mengevaluasi hasil 07.15 WIB S :
2016 tindakan yang telah - Klien mengatakan sudah
diberikan pada kenal dengan perawat
klien. julia.
- Klien mengatakan sudah
tau tentang obat yang
dikonsumsi.
- Klien mengatakan
penyebab marahnya adalah
sikap ibunnya yang sering
menbeda-dekan antara
dirinya dengan adiknya.
O:
- Klien tampak tersenyum.
- Klien mau bersalaman
dengan perawat.
97
Lanjutan
- Klien mampu
menyebutkan nama
perawat.
- Kontak mata klien ada dan
sudah fokus pada perawat.
- Klien tampak kooperatif.
- Klien mampu
menyebutkan nama obat,
warna, dosis, manfaat, dan
efek samping.
- Klien mampu
mengidentifikasi penyebab
marah.
- Klien tampak seperti
marah dan matanya agak
melotot saat bercerita
tentang ibunya.
A:
Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
- Klien masih tampak
seperti marah saat
bercerita tentang ibunya.
- Klien matanya agak
melotot.
- Klien mengatakan
penyebab marahnya adalah
sikap ibunnya yang sering
98
Lanjutan
menbeda-dekan antara
dirinya dengan adiknya.
P:
Lanjutkan intervensi
1. Bantu klien mengenal
tanda-tanda marah.
2. Ajarkan klien mengontrol
marah dengan teknik
relaksasi.
3. Bantu klien mengontrol
marah dengan kegiatan
positif.
4. Ajarkan klien mengontrol
marah dengan asertif
verbal.
5. Ajarkan klien mengontrol
marah dengan cara
spiritual.
6. Anjurkan keluarga
memberikan dukungan
Julia Mar-atul
terhadap klien.
Maslahah
Selasa, 17 Mei 10.00 WIB 1. Membantu klien 10.10 WIB S :
2016 mengenal tanda- - Klien mengatakan faham
tanda marah dan tentang tanda-tanda marah
mengidentifikasi yang dijelaskan.
tanda marah yang - Klien mengatakan sabar
muncul pada jika sedang jengkel.
klien.
99
Lanjutan
2. Mengajarkan klien - Klien mengatakan lebih
mengontrol marah tenang setelah praktik
dengan teknik napas dalam.
relaksasi (napas O:
dalam). - Klien tampak
memperhatikan saat
dijelaskan.
- Klien mampu
menyebutkan dua tanda
marah (muka merah dan
membanting barang).
- Klien mampu
mempraktikkan napas
dalam dengan benar.
Julia Mar-atul
Maslahah
14.00 WIB 3. Membantu klien 14.10 WIB S :
mengontrol marah - Klien mengatakan bersedia
dengan kegiatan merapikan tempat tidur
positif (merapikan sebagai salah satu cara
tempat tidur). untuk mengontrol marah.
- Klien mengatakan bersedia
meemasukkan kegiatan
merapikan tempat tidur
dalam jadwal harian.
O:
- Klien tampak kooperatif.
Julia Mar-atul
- Klien tampak merapikan
Maslahah
tempat tidur.
100
Lanjutan
17.00 WIB 4. Mengajarkan klien 17.10 WIB S :
mengontrol marah - Klien mengatakan sudah
dengan asertif faham bagaimana cara
verbal (meminta menolak dan meminta
dan menolak yang yang baik.
baik). O:
- Klien kooperatif.
- Kontak mata klien fokus
dan tidak mudah beralih.
- Klien mampu
mempraktikkan cara
Julia Mar-atul
menolak dan meminta
Maslahah
yang baik.
Rabu, 18 Mei 2016 07.00 WIB 5. Mengevaluasi 07.15 WIB S :
tindakan - Klien mengatakan sudah
keperawatan dan mempraktekkan napas
keadaan klien. dalam, merapikan tempat
tidur, dan mencoba
menolak dan meminta
yang baik.
- Klien mengatakan sudah
memasukkan kegiatan
napas dalam dan
merapikan tempat tidur
dalam jadwal harian.
- Klien mengatakan senang
bisa belajar mengontrol
marahnya.
101
Lanjutan
O:
- Klien kooperatif.
- Klien tersenyum.
- Klien tampak sudah
memasukkan kegiatan
napas dalam dan
merapikan tempat tidur
dalam jadwal harian.
- Klien mampu
mempraktikkan napas
dalam dengan benar.
A:
Masalah teratasi sebagian
ditandai dengan :
- Klien mengatakan sudah
mempraktikkan kegiatan
napas dalam dan
merapikan tempat tidur
dalam mengontrol marah.
- Klien mampu
mempraktikkan napas
dalam dengan benar.
- Klien kooperatif.
P:
Lanjutkan intervensi
1. Ajarkan klien mengontrol
marah dengan cara
spiritual.
102
Lanjutan
2. Anjurkan keluarga
memberikan dukungan
terhadap klien.
Julia Mar-atul
Maslahah
Rabu, 18 Mei 2016 16.00 WIB 1. Mengajarkan klien 16.15 WIB S :
mengontrol marah - Klien mengatakan sabar
dengan cara jika sedang jengkel.
spiritual. - Klien mengatakan berdo’a
2. Membantu klien jika klien merasa jengkel
menentukan dengan seseorang.
kegiatan ibadah O:
yang akan - Klien tampak tenang dan
digunakan klien. tidak menunjukkan raut
muka marah.
Julia Mar-atul
- Klien mempraktikkan
Maslahah
berdo’a.
Kamis, 19 Mei 07.00 WIB 3. Mengevaluasi 07.15 WIB S :
2016 tindakan dan - Klien mengatakan mampu
keadaan klien. mampu dan faham cara
mengontrol marah dengan
napas dalam, merapikan
tempat tidur, meminta dan
menolak yang baik,
berdo’a, dan minum obat
teratur.
103
Lanjutan
O:
- Klien kooperatif.
- Klien bersedia berjabat
tangan.
- Klien tampak sudah
memasukkan jadwal
mengontrol marah dalam
jadwal kegiatan hariannya.
- Klien tampak tersenyum
dan tenang.
A:
Masalah teratasi ditandai
dengan klien mengetahui
tentang cara mengontrol
marah dan mempraktikkannya
dengan benar.
P:
Lanjutkan intervensi yaitu
anjurkan keluarga
memberikan dukungan
terhadap klien.
(serahkan pada perawat
ruangan dan dilakukan jika
Julia Mar-atul
keluarga datang ke rumah
Maslahah
sakit).
104
Lanjutan
O:
- Klien belum bisa
menjawab pertanyaan dari
perawat.
- Klien tampak bingung saat
ditanya.
Julia Mar-atul
- Kontak mata klien masih
Maslahah
mudah beralih.
Selasa, 17 Mei 07.00 WIB 4. Mengevaluasi 07.10 WIB S :
2016 tindakan dan - Klien mengatakan dirinya
keadaan klien. bukan sakit jiwa tapi dia
hanya stres.
- Klien mengatakan tidak
faham yang kemarin
disampaikan perawat.
O:
- Klien masih tampak
bingung saat ditanya
terkait penyakitnya.
- Klien belum bisa
menjawab pertanyaan dari
perawat.
A:
Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
- Klien belum bisa
menjawab pertanyaan dari
klien.
106
Lanjutan
Lanjutan
- Klien kooperatif.
- Klien tampak santai dan
pelan-pelan dalam
menjawab pertanyaan
klien. Julia Mar-atul
Maslahah
Rabu, 18 mei 2016 07.00 WIB 3. Mengevaluasi 07.10 WIB S :
tindakan dan - Klien mengatakan faham
keadaan klien. tentang penyakitnya dan
mencegah kekambuhan
penyakitnya.
O:
- Klien mampu menjawab
pertanyaan perawat.
- Klien meminum obat
sesuai dengan program.
A:
Masalah teratasi ditandai
dengan :
- Klien mampu menjawab
pertanyaan dari perawat.
- Klien minum obat sesuai
terapi.
P:
Pertahankan intervensi
1. Jelaskan ulang kepada
klien dalam pencegahan
Julia Mar-atul
kekambuhannya.
Maslahah
108
Lanjutan
Julia Mar-atul
Maslahah
Selasa, 17 Mei 07.00 WIB 3. Mengevaluasi 07.10 WIB S :
2016 tindakan dan - Klien mengatakan tidak
keadaan klien. tahu tentang mekanisme
koping yang dapat
digunakan.
- Klien lebih suka diam saat
ada masalah.
O:
- Klien tampak lebih suka
menunduk saat berbicara
dengan perawat.
- Kontak mata klien masih
mudah beralih.
A:
Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
- Klien masih tidak tahu
mekanisme apa yang dapat
digunakan.
- Klien lebih memilih diam.
111
Lanjutan
P:
1. Jelaskan kepada klien
tentang mekanisme
koping yang dapat
digunakan klien.
2. Lakukan kolaborasi
dengan tim kesehatan lain
dalam pemberian
informasi terkait
Julia Mar-atul
penggunaan mekanisme
Maslahah
koping.
Selasa, 17 Mei 10.00 WIB 1. Menjelaskan 10.10 WIB S :
2016 kepada klien - Klien mengatakan faham
tentang tentang apa yang
mekanisme koping dijelaskan namun masih
yang dapat bingung mau
digunakan klien. menggunakan mekanisme
2. Melakukan koping yang mana.
kolaborasi dengan O:
tim kesehatan lain - Kolaborasi sudah
dalam pemberian dilakukan dengan dokter.
informasi terkait - Klien mampu
penggunaan menyebutkan macam-
mekanisme macam mekanisme
koping. koping.
Julia Mar-atul
Maslahah
112
Lanjutan
Lanjutan
A:
Masalah teratasi ditandai
dengan :
- Klien mampu menjawab
pertanyaan dari perawat.
- Klien mampu menentukan
mekanisme koping yang
akan digunakan jika ada
masalah.
P:
Pertahankan intervensi
1. Jelaskan ulang kepada
Julia Mar-atul
klien dalam pemanfaatan
Maslahah
mekanisme koping.
Kamis, 19 Mei 07.00 WIB 1. Mengevaluasi 07.10 WIB S :
2016 tindakan dan - Klien mengatakan faham
keadaan klien tentang mekanisme
koping.
- Klien memilih bercerita
jika ada masalah
O:
- Klien mampu menjawab
pertanyaan perawat.
- Klien kooperatif.
- Kontak mata ada.
114
Lanjutan
A:
Masalah teratasi ditandai
dengan :
- Klien mampu menjawab
pertanyaan dari perawat.
- Klien mampu menentukan
mekanisme koping yang
akan digunakan jika ada
masalah.
P:
Pertahankan intervensi
1. Jelaskan ulang kepada
klien dalam pemanfaatan
Julia Mar-atul
mekanisme koping.
Maslahah
(serahkan keperawat
ruangan)
115
Lanjutan
O:
- Klien tampak tersenyum.
- Klien mau bersalaman
dengan perawat.
- Klien mampu
menyebutkan nama
perawat.
- Kontak mata klien ada dan
sudah fokus pada perawat.
- Klien tampak kooperatif.
- Skoring ansietas : 14
(kecemasan ringan).
A:
Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
- Klien belum tahu cara
mengontrol
kecemasannya.
- Skoring ansietas : 14
(kecamasan ringan).
P:
Lanjutkan intervensi
1. Bantu klien mengenal
penyebab ansietas..
2. Ajarkan klien mengontrol
Julia Mar-atul
ansietas dengan teknik
Maslahah
relaksasi
117
Lanjutan
Lanjutan
Rabu, 18 Mei 2016 07.00 WIB 4. Mengevaluasi 07.10 WIB S :
tindakan dan - Klien mengatakan faham
keadaan klien. tentang macam-macam
teknik relaksasi.
O:
- Klien mampu menjawab
pertanyaan perawat.
- Klien kooperatif.
- Kontak mata ada.
- Klien belum mampu
menentukan macam teknik
relaksasi yang akan
digunakan.
A:
Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
- Klien belum mampu
menentukan teknik mana
yang akan digunakan.
P:
Lanjutkan intervensi
1. Bantu klien menentukan
Julia Mar-atul
teknik reksasi yang dapat
Maslahah
digunakan.
Rabu, 18 Mei 2016 17.00 WIB 1. Membantu klien 17.10 WIB S :
menentukan teknik - Klien mengatakan faham
reksasi yang dapat tentang macam teknik
digunakan. relaksasi.
119
Lanjutan
- Klien memilih
menggunakan napas dalam
dan mendengarkan lagu
saat merasa cemas di
rumah
O:
- Klien mampu menjawab
pertanyaan perawat.
- Klien kooperatif.
- Kontak mata ada.
- Klien mampu menentukan
pilihan untuk mengontrol
cemas yaitu napas dalam
dan mendengarkan lagu.
Julia Mar-atul
- Skor ansietas : 12
Maslahah
(kecemasan ringan).
Kamis, 19 Mei 07.00 WIB 2. Mengevaluasi 07.10 WIB S :
2016 tindakan dan - Klien mengatakan faham
keadaan klien tentang macam teknik
relaksasi.
- Klien memilih
menggunakan napas dalam
dan mendengarkan lagu
saat merasa cemas di
rumah
O:
- Klien mampu menjawab
pertanyaan perawat.
120
Lanjutan
- Klien kooperatif.
- Kontak mata ada.
- Klien mampu menentukan
pilihan untuk mengontrol
cemas yaitu napas dalam
dan mendengarkan lagu.
- Skor ansietas : 12
(kecemasan ringan).
A:
Masalah teratasi sebagian,
ditandai dengan :
- Skoring ansietas : 12
(kecemasan ringan).
P:
Pertahankan intervensi
1. Ingatkan klien untuk
mempraktekkan napas
dalamdan mendengarkan
lagu dalam mengontrol
ansietas.
Julia Mar-atul
Serahkan keperawat
Maslahah
ruangan.
121
Lanjutan
A:
Masalah belum teratasi
ditandai dengan :
- Klien belum bisa
mengatasi rasa kantuknya.
P:
Lanjutkan intervensi
1. Ukur tekanan darah klien.
2. Anjurkan klien istirahat
sesudah minum obat.
3. Lakukan kolaborasi dengan
tim kesehatan lain dalam
Julia Mar-atul
pemberian pencegahan
Maslahah
jatuh pada klien.
Selasa, 17 Mei 10.00 WIB 1. Mengukur tekanan 10.10 WIB S:
2016 darah klien. - Klien mengatakan agak
ngantuk dan lemas.
O:
Julia Mar-atul
- Tekanan darah : 100/80
Maslahah
mmHg.
17.00 WIB 2. Menganjurkan 17.10 WIB S:
klien istirahat - Klien mengatakan faham
sesudah minum tentang penjelasan perawat
obat. dan akan istirahat setelah
minum obat.
O:
Julia Mar-atul
- Klien tampak kooperatif
Maslahah
dan myakinkan.
123
Lanjutan
Rabu, 18 Mei 2016 07.00 WIB 3. Mengevaluasi 07.10 WIB S :
tindakan dan - Klien mengatakan faham
keadaan klien. dan bersedian untuk
istirahat setelah minum
obat.
O:
- Klien tampak istirahat
setelah minum obat.
A:
Masalah teratasi sebagian,
ditandai dengan :
- Klien bersedia istirahat
setelah minum obat untuk
mencegah terjadinya jatuh.
P:
Lanjutkan intervensi
1.Ukur tekanan darah klien.
2.Lakukan kolaborasi dengan
tim kesehatan lain dalam
Julia Mar-atul
pemberian pencegahan jatuh
Maslahah
pada klien.
Rabu, 18 Mei 2016 10.00 WIB 1. Mengukur tekanan 10.10 WIB S :
darah klien. - Klien mengatakan masih
2. Melakukan merasakan kantuk setelah
kolaborasi dengan minum obat.
tim kesehatan lain O:
dalam pemberian - TD : 105/90 mmHG
informasi tentang - Klien kooperatif.
124
Lanjutan
Lanjutan
keperawatan pada klien Sdr. “S” dengan resiko perilaku kekerasan pada kasus
skizofrenia tak terinci di Ruang Nakula Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa
dimungkinkan adanya temuan baru dilapangan yang belum ada dalam tinjauan
teori.
A. Pengkajian
kesehatan klien. Pengkajian pada Sdr. “S” dilakukan pada tanggal 16 Mei 2016
data subjektif yang berasal dari klien yang diperoleh melalui wawancara dan
126
127
Pada saat pengkajian didapatkan data bahwa klien Sdr. “S” ini
dan klien tampak jengkel saat ditanya tentang ibunya. Setelah dilakukan
pengkajian yang lebih spesifik, didapatkan data bahwa klien pernah megalami
minggu sebelum klien dibawa ke rumah sakit. Hal tersebut sesuai dengan teori
Prabowo (2014) tentang rentang respon marah yang dimulai dari respon asertif,
kekerasan pada klien Sdr. “S”. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya rasa
sedangkan klien biasa-biasa saja. Klien juga mengatakan ibunya sering marah
kepada klien semenjak klien lulus SMK dan belum bekerja. Oleh karena itu,
klien berusaha untuk mencari pekerjaan dengan tujuan supaya ibunya bangga
dan tidak marah kepadanya. Setelah klien bekerja, ibu klien tetap saja sering
marah kepada klien dan tetap mengunggulkan adik klien. Hal tersebut
dilampiaskan dalam bentuk respon yang maladaptif. Data tersebut sesuai dengan
teori Prabowo (2014) tentang beberapa teori terkait dengan timbulnya perilaku
128
kekerasan pada orang dengan gangguan jiwa, yaitu faktor psikologi, faktor sosial
Pada klien Sdr. “S”, ekspresi dari tidak tercapainya kebutuhan dasar
(2010) faktor pencetus perilaku kekerasan pada orang dengan gangguan jiwa
adalah ekspresi diri, ekspresi dari tidak tercapainya kebutuhan dasar dan kondisi
Pada klien Sdr. “S” muncul tiga dari sepuluh tanda yang sesuai dengan teori
menurut Keliat & Akemat (2006) tentang beberapa tanda pada orang yang marah
terkait dengan perilaku, yaitu suara tinggi, melempar atau memukul barang dan
berangggapan bahwa dirinya tidak sakit tetapi hanya stres. Mekanisme koping
adalah tiap upaya yang diharapkan pada penatalaksanaan stres dan termasuk
129
didapatkan data bahwa klien Sdr. “S” menggunakan mekanisme koping represi
yaitu klien memilih diam apabila ada masalah dan deplacment yaitu klien
marah. Data yang didapatkan dari pengkajian sesuai dengan teori Prabowo
(2014) tentang mekanisme koping yang digunakan pada klien dengan perilaku
Pada saat pengkajian klien mengatakan sedih dan cemas karena ingin
pulang dan ingin bekerja lagi. Selain itu, penulis melakukan penilaian dengan
empat belas poin dalam menilai tingkat ansietas klien. Dari hasil penilaian
(kecemasan ringan). Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyebutkan salah
kadang pusing setelah minum obat. Hasil studi dokumentasi pada tanggal 16 Mei
2016 yang didapatkan dari rekam medis klien menunjukkan bahwa klien
dan mengantuk. Data tersebut sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa
yang ada di Ruang Nakula, serta ketersediaan perawat dan tim kesehatan lain
keluarga karena klien belum pernah dijenguk selama dirawat di Rumah Sakit
B. Diagnosa Keperawatan
Asuhan Keperawatan (SAK) kesehatan jiwa Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah
Istimewa Yogyakarta yang memenuhi dua komponen yaitu masalah atau respon
klien dengan perilaku kekerasan adalah harga diri rendah, perilaku kekerasan,
perilaku kekerasan. Pada klien Sdr. “S” muncul dua diagnosa keperawatan yang
131
sesuai dengan teori yaitu resiko perilaku kekerasan dan ketidakefektifan koping
dan muncul tiga diagnosa keperawatan diluar teori yaitu kurang pengetahuan,
ansietas, dan resiko jatuh. Tiga diagnosa keperawatan yang tidak muncul pada
klien adalah harga diri rendah, perilaku kekerasan, dan gangguan persepsi
sensori : halusinasi. Hal tersebut dikarenakan tidak ada data yang menunjukkan
membahayakan diri sendiri dan orang lain. Pada saat pengkajian klien
tampak jengkel dan mata agak melotot saat ditanya tentang ibunya. Hasil
penilaian dari skor resiko perilaku kekerasan pada klien adalah 5 (resiko
psikologis.
2. Kurang pengetahuan
perawatan pada klien. Klien juga mengatakan klien tidak sakit jiwa tetapi
hanya mengalami stres. Saat ditanya klien mengatakan belum tahu tentang
obat apa saja yang dikonsumsi setiap hari selama dirawat di rumah sakit.
3. Ketidakefektifan koping
efektif yang dapat digunakan klien. Data yang didapatkan memenuhi dua
4. Ansietas
cemas karena ingin pulang dan ingin bekerja lagi. Klien mengatakan tidak
ringan dengan skor 14. Data yang didapatkan memenuhi dua kriteria
134
5. Resiko jatuh
merasa mengantuk dan kadang pusing setelah minum obat. Data yang
dan pusing.
135
C. Perencanaan Keperawatan
Keperawatan (SAK) Grhasia dan Keliat (2006) yang terdiri dari aspek tujuan
umum (TUM), tujuan khusus (TUK), dan rencana tindakan keperawatan. Dalam
tindakan positif yang berupa memukul bantal saat marah. Dalam kasus ini,
merupakan salah satu tindakan yang dapat merusak dan diganti dengan
menyapu.
136
2. Kurang pengetahuan
sebagai kriteria hasil dikarenakan indikator dalam kriteria ini lebih relevan
bagi klien Sdr. “S” dengan kondisi klien belum mengetahui terkait
tigabelas intervensi yang dapat dilakukan pada klien dengan masalah kurang
pengetahuan. Pada kasus ini, penulis memilih lima intervensi yang relevan
3. Ketidakefektifan koping
kriteria ini lebih relevan untuk Sdr. “S” dan mampu dicapai dengan
koping. Pada kasus ini, penulis memilih lima intervensi yang relevan dan
4. Ansietas
kasus ini, penulis memilih tiga intervensi yang akan dilaksanakan. Hal
5. Resiko jatuh
ini, penulismemilih lima intervensi yang paling sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan klien.
klien Sdr. “S” adalah tersedianya SAK Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagai dasar dan adanya buku penunjang lain serta
kerjasama dengan perawat dan tim kesehatan lain yang memberikan informasi
pada klien Sdr. “S” adalah minimnya informasi yang didapatkan dari keluarga
D. Implementasi
perawat dan tim kesehatan lain. implementasi pada klien Sdr. “S” dilakukan
selama 3 x 24 jam dari tanggal 16-19 Mei 2016 di Ruang Nakula Rumah Sakit
Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada kasus ini semua implementasi
antara penulis, perawat, dan tim kesehatan lain yang ada. Faktor penghambat
klien dikarenakan keluarga klien belum pernah menjenguk klien di rumah sakit.
E. Evaluasi
pada klien Sdr. “S” terdapat lima diagnosa keperawatan yang muncul dengan
keperawatan.
tempat tidur).
saling percaya, klien mampu mengenal obat dan pemanfaatannya, serta klien
mampu mengidentifikasi penyebab marah pada klien. Pada hari pertama ini,
hari Selasa, 17 Mei 2016. Pada hari Selasa, 17 Mei 2016 setelah dilakukan
muncul pada klien, klien mampu mengontrol marah dengan relaksasi (napas
tempat tidur), dan klien mampu mengontrol marah dengan asertif verbal
mengatakan mampu dan faham cara mengontrol marah dengan napas dalam,
merapikan tempat tidur, meminta dan menolak yang baik, dan berdo’a. Dari
jadwal kegiatan hariannya, klien tampak tersenyum dan tenang, dan klien
2. Kurang pengetahuan
dan pengobatan).
141
3. Ketidakefektifan koping
digunakan.
faham tentang mekanisme koping dan klien memilih bercerita jika ada
perawat, klien kooperatif, kontak mata ada, dan klien mampu menentukan
4. Ansietas
tentang macam teknik relaksasi dan klien memilih menggunakan napas dalam
dan mendengarkan lagu saat merasa cemas di rumah. Dari hasil observasi
kontak mata ada, klien mampu menentukan pilihan untuk mengontrol cemas
ringan).
5. Resiko jatuh
kooperatif, kontak mata ada, klien tampak istirahat setelah minum obat, TD :
A. Kesimpulan
dengan diagnosa medis skizofrenia tak terinci selama 3 x 24 jam dari tanggal
16 Mei 2016 jam 07.45 WIB sampai dengan 19 Mei 2016 jam 07.45 WIB,
1. Proses keperawatan
a. Pengkajian
sosial, spiritual, dan kultural. Data yang didapatkan adalah klien Sdr.
melotot dan klien tampak jengkel saat ditanya tentang ibunya. Klien
144
145
klien memilih diam apabila ada masalah dan diplacment yaitu klien
dan cemas karena ingin pulang dan ingin bekerja lagi. Dari hasil
b. Diagnosa keperawatan
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada klien Sdr. “S”, dapat
2) Kurang pengetahuan.
3) Ketidakefektifan koping.
146
4) Ansietas.
5) Resiko jatuh.
c. Perencanaan keperawatan
d. Implementasi
rencana yang telah disusun berkat adanya kerja sama yang baik
e. Evaluasi
jam pada klien Sdr. “S”, terdapat tiga diagnosa keperawatan yang
2. Pendokumentasian
berupa adanya kerjasama yang baik antara penulis dan tim kesehatan
yang ada di rumah sakit serta klien yang kooperatif dalam pelaksanaan
B. Saran
komunikasi terapeutik.
mengajar.
149
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, G.W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan). Jakarta : EGC.
Stuart, Gail.W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC.
Tarwoto & Wartonah. (2011). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Vaughans, Bennita. W. (2013). Keperawatan Dasar Demystified Buku Wajib Bagi
Praktisi & Mahasiswa Keperawatan. Yogyakarta : Rapha Publishing.
VOA. (2016). Studi : Jumlah Penderita Sakit Jiwa Jauh Lebih Besar. Retreived from
http://www.voaindonesia.com/a/jumlah-penderita-sakit-jiwa-jauh-lebih-
besar/3182106.html. Diakses pada 20 Mei 2016.
2 1 0
Riwayat Agresi Ancaman fisik saat Mengancam secara Tidak mengancam
terakhir dirujuk / datang. verbal saat dirujuk / saat dirujuk atau saat
datang. datang.
2 1 0
Riwayat Agresi di Korban atau pelaku Saksi kekerasan fisik Saksi atau korban
keluarga kekerasan fisik atau atau seksual. agresi verbal atau tak
kekerasan. ada riwayat agresi
2 1 dalam keluarga 0
Status Sedang didetok Penyalahgunaan Rehabilitan
penyalahgunaan kecanduan alkohol atau alkohol atau zat yang penyalahguna atau
zat obat-obatan atau sedang tidak mengalami tak ada riwayat
dalam pengaruh obat gejala withdrawal. penyalahgunaan
atau alkohol alkohol atau zat atau
3 bulan terakhir
penyalahgunaan
alkohol & zat tanpa
rehabilitasi.
2 1 0
Paranoid / Curiga dan memusuhi Curiga dan memusuhi Tidak curiga tidak
bermusuhan orang di ruangan. orang yang jauh bermusuhan.
(Inaccesible).
2 1 0
impulsivitas Impulsif fisik. Impulsif verbal atau Tidak impulsive.
riwayat impulsive
intermiten.
2 1 0
Agitasi Agitasi psikomotor Agitasi psikomotor Tidak ada agitasi
dengan tekanan konstan dengan hiperaktifitas psikomotor.
aktifitas fisik. intermiten 0
2 1
Sensorium Disorientasi dengan Orientasi baik dengan Orientasi baik dan
gangguan memori. gangguan memori memori baik
2 1 0
Makna skor : > 9 = Resiko tinggi Total skore : 5 ( resiko sedang)
3 – 8 = Resiko sedang Dikaji oleh : Julia Mar-atul Maslahah
0 – 2 = Tidak beresiko Tanggal/Jam: 16-05-2016/ 07.45 WIB
Lampiran 2. Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)
No. Komponen Penilaian Skor
1. Perasaan cemas.
a. Cemas.
b. Firasat buruk. 4
c. Takut.
d. Khawatir.
2. Ketegangan.
a. Merasa tegang.
b. Lesu. 1
c. Mudah terkejut.
d. Tremor.
3. Ketakutan.
a. Pada gelap.
b. Pada orang asing. 0
c. Ditinggal sendiri.
d. Keramaian.
4. Gangguan tidur.
a. Sukar tertidur.
b. Tidur tidak nyenyak. 0
c. Mimpi buruk.
d. Terbangun di malam hari.
5. Gangguan kecerdasan.
a. Sukar konsentrasi.
b. Daya ingat buruk. 0
c. Daya ingat menurun.
6. Perasaan depresi atau murung.
a. Hilangnya minat.
b. Sedih. 1
c. Persaan berubah-ubah.
7. Gejala somatik.
a. Suara tidak stabil. 0
b. Otot sakit.
8. Gejala sensorik.
a. Penglihatan kabur. 0
b. Merasa lemas.
9. Gejala kardiovaskuler.
a. Perubahan tekanan darah.
b. Rasa lesu. 3
c. Pusing.
d. Lemas.
Gejala pernapasan.
10. a. Napas pendek.
b. Batuk. 0
c. Rasa sesak.
11. Gejala gastrointestinal.
a. Sulit menelan.
b. Mual. 0
c. Muntah.
d. Kembung.
12. Gejala urogenital.
a. Sering BAK. 0
b. Impetensi.
Lanjutan
13. Gejala autinom.
a. Mulut kering.
b. Muka merah. 3
c. Muka berkeringat.
d. Kepala pusing.
14. Tingkah laku.
a. Gelisah.
b. Tidak tenang. 1
c. Muka pucat.
d. Jari gemetar.
Total skor : 14 ( kecemasan ringan )
Keterangan :<6 = (tidak ada kecemasan)
7– 14 = (kecemasan ringan)
15– 27 = (kecemasan sedang)
> 27 = (kecemasan berat)
Lampiran 3. Tabel penentuan kategori pasien jiwa
Skreening awal : ada keinginan bunuh diri / ide pulang paksa (berdasarkan keinginan pasien sendiri bukan perintah halusinasi)
Ya / Tidak* Jika ya maka pasien langsung masuk kategori krisis.
Variabel Skor Skor Skor skor
Mencederai diri / orang lain* Tidak ada (0) Resiko kecil (16) Resiko besar( 34) Aktual (50)
Komunikasi Ada respon + sesuai lancar (0) Ada respon + sesuai, tidak Ada respon + tidak sesuai (26) Tidak ada respon/pasien
lancar (14) tidak mampu menjawab /
tidak sadar (40)
Interaksi sosial** Bersedia melakukan Bersedia interaksi dengan Bersedia interaksi dengan hanya Tidak bersedia interaksi /
interaks/terlibat dengan lebih dari satu orang (5) satu orang (10) mematung/diam,
kelompok besar (0) menyendiri tanpa
aktifitas/aktifitas tidak
bertujuan (16)
ADL*** Makan Mandiri (0) Mandiri perlu pengawasan(3) Dengan bantuan (7) Menolak (10)
mandi Mandiri (0) Mandiri perlu pengawasan(3) Dengan bantuan (7) Menolak (10)
Berpakaian Mandiri (0)` Mandiri perlu pengawasan(3) Dengan bantuan (7) Menolak (10)
Tidur/istirahat**** Tenang (0) Bisa tidur tapi kadang perlu Tidak dapat tidur nyenyak dan Gangguan tidur kronis
intervensi (3) kadang perlu intervensi (7) (10)
Pengobatan oral/injeksi ***** Aktif berpartisipasi (0) Partisipasi dengan intervensi Bersedia dengan intervensi Menolak (10)
satu-satu(3) lebih dari satu tenaga kesehatan
(7)
Aktivitas Makan Mengikuti / mandiri (0) Mengikuti dengan Aktivitas terjadual dengan Tidak dapat mengikuti
terjadual pengawasan minimal (3) bantuan (7) aktifitas terjadual (10)
Mandi Mengikuti / mandiri (0) Mengikuti dengan Aktivitas terjadual dengan Tidak dapat mengikuti
pengawasan minimal (3) bantuan (7) aktifitas terjadual (10)
berpakaian Mengikuti / mandiri (0) Mengikuti dengan Aktivitas terjadual dengan Tidak dapat mengikuti
pengawasan minimal (3) bantuan (7) aktifitas terjadual (10)
Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa klien :
a. Kategori I : skor 0 – 39 : Healt promotion c. Kategori III : skor 60 – 119 : Acut
Kategori IV : skor 120 – 200 : Crisis d. Kategori II : skor 31 – 59 : Maintenance
Lampiran 4. Strategi pelaksanaan
STRATEGI PELAKSANAAN 1
Bangsal : Nakula
A. Proses Perawatan
1. Kondisi klien
dengan adiknya.
ibunya.
4. Tindakan keperawatan :
a. Saya sudah membaca rekam medis klien Sdr “S” dengan diagnosa
2. Tahap orientasi
a. Selamat pagi, perkenalkan nama saya Julia. Perawat yang akan merawat
b. Bolehkah saya berkenalan ? nama mas siapa dan suka dipanggil apa ?
3. Tahap kerja
mas “S” bisa sampai dirawat dan masalah yang mas alami?
4. Tahap Terminasi
b. Baik kalau begitu nanti kita ngobrol lagi ya ? Bagaiman a kalau jam
c. Bagus sekali tadi sudah mau ngobrol dan bercerita tentang mas “S”
selamat istirahat !
STRATEGI PELAKSANAAN 1 & 2
Bangsal : Nakula
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Data subjektif : Klien mengatakan belum tau tentang obat yang diminum.
b. Data objektif : klien tampak bingung saat ditanya tentang obat yang
diminum.
3. Tujuan
4. Tindakan keperawatan
e. Diskusikan dengan klien manfaat dan efek samping obat yang diminum.
f. Membantu klien mengenal obat yang diminum.
B. Strategi Komunikasi
a. Saya sudah membaca catatan medis dan keperawatn sdr “S” dengan
c. Saya sudah membuat kontrak dengan pasien dan saya siap bertemu dengan
pasien.
2. Tahap orientasi
3. Tahap kerja
a. Sebelumnya mas sudah tahu belum obat apa saja yang mas minum?
c. Ini Risperidan 2 mg, warnanya biru muda diminum pagi dan sore. Yang
ini THP 2 mg, warnanya kuning diminum pagi dan sore juga. Yang orange
obat).
d. Kira – kira apa yang mas rasakan stelah minum obat ? Ya benar. Memang
tidak apa – apa tetap diminum secara teratur ya? Jika pusing atau ngantuk
4. Tahap terminasi
a. Baiklah mas, sekarang mas coba sebutkan obatnya apa saja ? dan
efeknya apa dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi itu ?
b. Baik bagus sekali, Mas. Mas bagaimanan kalu nanti kita ngobrol lagi
begitu nanti kita ngobrol lagi di ruang makan ya mas untuk ngobrol
Bangsal : Nakula
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
4. Tindakan keperawatan
pasien.
B. Strategi Komunikasi
a. Saya sudah membaca rekam medis sdr “S” dengan diagnosa medis F20.3
c. Saya sudah membuat kontrak dengan pasien, dan saya siap berinteraksi
dengan pasien.
2. Tahap orientasi
b. Baik sesuai dengan kesepakatan kita tadi, kita mau ngobrol tentang
c. Sebelumnya, coba diulang lagi tadi tentang obat yang diminum mas !
ngobrolnya !
3. Tahap kerja
c. Kalau begitu mas “s” bisa mulai menghindari hal tersebut atau mungkin
4. Tahap terminasi
a. Baik mas kalu begitu,besok kita ngobrol – ngobrol lagi ya ? jam berapa
Bangsal : Nakula
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Data subjektif : klien mengatakan dia tidak sakit dan ingin pulang.
4. Tindakan keperawatan
B. Strategi Komunikasi
a. Saya sudah membaca rekam medis sdr “S” dengan diagnosa medis F20.3
dengan pasien.
2. Tahap orientasi
c. Sesuai dengan kesepakatan kita, kita ngobrol ya pagi ini diruan makan.
ruang makan.
3. Tahap kerja
a. Baik mas “S” coba sebutkan kalu orang marah itu apa tandanya ?
4. Tahap terminasi
a. Bagus sekali mas, sudah bisa menyebutkan tanda-tanda marah dan bisa
d. Bagus ya mas, baik kalau begitu nanti kita sambung lagi ya jam 14.00
Dimana mas ?
Bangsal : Nakula
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
4. Tindakan Keperawatan
tidur).
B. Strategi Komunikasi
a. Saya sudah membaca rekam medis sdr “S” dengan diagnosa medis
dengan pasien.
2. Tahap orientasi
c. Sesuai dengan kesepakatan kita, kita ngobrol ya siang ini didekat TV.
3. Tahap kerja
4. Tahap terminasi
a. Bagus sekali mas, sudah bisa merapikan tempat tidur dan bersedia
b. Bagus ya mas, baik kalau begitu nanti kita sambung lagi ya jam 17.00
mas ?
c. Baik, nanti kita ketemu di ruang makan untuk belajar mengontrol
Bangsal : Nakula
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
4. Tindakan keperawatan
B. Strategi Komunikasi
a. Saya sudah membaca rekam medis sdr “S” dengan diagnosa medis
dengan pasien.
2. Tahap orientasi
waktu sekitar 7-10 menit, bagaimana mas “S” ? Ok. Kita ke ruang
3. Tahap kerja
a. Baik mas “S” saya contohkan bagaimana cara meminta dan menolak
4. Tahap terminasi
b. Bagus ya mas, baik kalau begitu nanti kita sambung lagi ya jam 16.00
c. Baik, nanti kita ketemu di ruang makan untuk belajar mengontrol marah
Bangsal : Nakula
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
4. Tindakan keperawatan
B. Strategi Komunikasi
a. Saya sudah membaca rekam medis sdr “S” dengan diagnosa medis F20.3
c. Saya sudah membuat kontrak dengan pasien, dan saya siap berinteraksi
dengan pasien.
2. Tahap orientasi
c. Sesuai dengan kesepakatan kita, kita ngobrol ya siang ini di ruang makan.
Kita ngobrol tentang cara mengontrol marah dennagn spiritual. Nanti kita
membutuhkan waktu sekitar 7-10 menit, bagaimana mas “S” ? Ok. Kita
makan).
3. Tahap kerja
a. Baik mas “S” coba sebutkan kegiatan spiritual yang biasa anda lakukan?
b. Bagus, kalau mas “S” sedang marah, kegiatan ibadah apa yang mas
lakukan?
mempraktikkannya.
4. Tahap Terminasi
b. Bagus ya mas, baik kalau begitu nanti silahkan dimasukkan dalam jadwal
harian.
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : ..............................................................
Umur : ..............................................................
Pendidikan : ..............................................................
Pekerjaan : ...............................................................
Alamat : ...............................................................
................................................................
No.RM : ...............................................................
Informan : ...............................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Diagnosa Medis
Axis 1 :
Axis 2 :
Axis 3 :
Axis 4 :
Axis 5 :
PRESIPITASI)
satu)
a. Ya
b. Tidak
Jelaskan
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
3. Apakah pernah mengalami masalah-masalah dibawah ini :
salah satu)
a. Ya
b. Tidak
Jelaskan
....................................................................................................................
....................................................................................................................
1) Negosiasi/ kompromi
2) Teknik relaksasi
3) Aktivitas konstruktif
4) Displacement
5) Regresi
6) Menghindar
7) Mencederai diri
1) Kemampuan personal
2) Dukungan sosial
3) Keyakinan positif
4) Aset materi
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
V. PENGKAJIAN FISIK
a. Baik
b. Sedang
c. Lemah
2. Tingkat kesadaran :
3. TTV
TD : mmHg
N : x/menit
RR : x/menit
S : ◦C
4. Ukur
BB : Kg
TB : cm
a. Ya
b. Tidak
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
6. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
b. Wajah
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
c. Mata
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
d. Hidung
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
e. Mulut
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
f. Telinga
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
g. Leher
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
h. Dada
1) Paru-paru
INSPEKSI
............................................................................................
............................................................................................
PALPASI
............................................................................................
............................................................................................
PERKUSI
............................................................................................
............................................................................................
AUSKULTASI
............................................................................................
...........................................................................................
i. Jantung
INSPEKSI
................................................................................................
..............................................................................................
PALPASI
................................................................................................
..............................................................................................
PERKUSI
................................................................................................
................................................................................................
AUSKULTASI
................................................................................................
................................................................................................
j. Abdomen
INSPEKSI
................................................................................................
................................................................................................
AUSKULTASI
................................................................................................
................................................................................................
PERKUSI
................................................................................................
................................................................................................
PALPASI
................................................................................................
................................................................................................
k. Genetalia
................................................................................................
................................................................................................
l. Anus dan rektum
................................................................................................
................................................................................................
m. Ekstremitas
Atas :
................................................................................................
................................................................................................
Bawah :
................................................................................................
................................................................................................
n. Kulit
................................................................................................
................................................................................................
o. Kuku
................................................................................................
................................................................................................
7. Riwayat pengobatan penyakit fisik
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
e. Harga diri
.......................................................................................................
.......................................................................................................
......................................................................................................
3. Hubungan dengan keluarga dan masyarakat
a. Di rumah (keluarga dan masyarakat)
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
b. Di rumah sakit/ lingkungan tempat tinggal saat ini
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
c. Hasil observasi perilaku terkait dalam hubungan sosial
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
4. Spiritual/ keagamaan
a. Nilai dan keyakinan
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
b. Kegiatan ibadah
......................................................................................................
......................................................................................................
.....................................................................................................
VII. PENGKAJIAN STATUS MENTAL
(Lingkari pilihan masing-masing)
1. Penampilan fisik
a. Tidak rapi
b. Penggunaan pakaian tidak sesuai
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya
d. Badan bau
e. Kuku panjang dan kotor
f. Rambut kotor dan kusam
g. Gigi kotor
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
2. Pembicaraan
a. Cepat
b. Apatis
c. Keras
d. Lambat
e. Gagap
f. Membisu
g. Inkoheren
h. Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
3. Aktivitas motorik
a. Lesu
b. Tik
c. Tegang
d. Grimasen
e. Gelisah
f. Tremor
g. Agitasi
h. Kompulsif
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
4. Alam perasaan
a. Sedih
b. Takut
c. Putus asa
d. Khawatir
e. Gembira berlebihan
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
5. Afek
a. Appropiate / tepat
b. Inappropiate/ tidak tepat
c. Datar
d. Tumpul
e. Labil
f. Tidak sesuai
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
6. Interaksi selama wawancara
a. Bermusuhan
b. Curiga
c. Kontak mata mudah beralih
d. Tidak kooperatif
e. Defensif
f. Mudah tersinggung
g. Kontak mata tidak ada
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
7. Persepsi sensori
Jenis : ..............................................................................................
Isi : ..............................................................................................
Waktu munculnya halusinasi : ...........................................................
Frekuensi halusinasi muncul : ...........................................................
Stressor pencetus : ..............................................................................
Respon/ perasaan saat halusinasi muncul : .........................................
Upaya menghilangkan halusinasi : .....................................................
Keberhasilan upaya : ..........................................................................
8. Proses pikir
a. Sirkumtansial
b. Tangensial
c. Kehilangan asosiasi
d. Flight of idea
e. Blocking
f. Reeming
g. Pengulangan pembicaraan/ preseverasi
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
Isi pikir
a. Obsesi
b. Fobia
c. Depersonalisasi
d. Ide yang terkait
Waham
a. Hipokondria
b. Somatik
c. Magic mistik
d. Nihilistik
e. Agama
f. Kebesaran
g. Somatik
h. Curiga
Waham bizar
a. Sisip pikir
b. Sedasi
c. Stupor
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
9. Tingkat kesadaran (secara kualitatif)
a. Bingung
b. Sedasi
c. Stupor
Disorientasi
a. Waktu
b. Tempat
c. Orang
10. Memori
a. Gangguan daya ingat jangka pendek
b. Gangguan daya ingat jangka panjang
c. Gangguan daya ingat saat ini
d. Konfabulasi
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
a. Mudah beralih
b. Tidak mampu berhitung sederhana
c. Tidak mampu konsentrasi
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
12. Kemampuan penilaian
a. Gangguan penilaian ringan
b. Gangguan penilaian bermakna
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
13. Daya tilik diri
a. Mengingkari penyakit yang diderita
b. Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................