Disusun Oleh :
NIM.15070082
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. L Umur 31 Tahun GIIP0AI di Wilayah Puskesmas
Kaladawa Tahun 2017 (Studi Kasus Anemia Ringan dan Hipertensi Masa Nifas) adalah hasil
karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan
dengan benar.
NIM :15070082
Tegal, 2018
Penulis
Disusun Oleh :
NIM : 15070082
Telah mendapat persetujuan pembimbing dan siap dipertahankan didepan tim penguji karya
tulis ilmiah Program Studi D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Tegal, 2018
KATA PENGANTAR
Seraya memanjat puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan
Kebidanan Komprehensif pada Ny. L Umur 31 Tahun GIIP0A1 di Wilayah Puskesmas
Kaladawa Tahun 2017 (Studi Kasus Anemia Ringan dan Hipertensi Masa Nifas)”.
Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini banyak sekali kesalahan dan
kekeliruan, tapi berkat bimbingan dan arahan dari semua pihak akhirnya Karya Tulis Ilmiah
ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna, disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Semoga Karya Tulis Ilmiah
ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Tegal, 2018
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... v
MOTTO ......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................. ix
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Lampiran 1 Jurnal
Lampiran 7 Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu
dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI
yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali
menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Namun masih jauh target
MDGs yang diharapkan angka kematian ibu menurun 3/4 dalam kurun waktu 1990 – 2015
dan angka kematian bayi menurun sebesar 2/3 daam kuurn waktu 1990 – 2015 (Profil
kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. Kematian ibu di Indonesia
masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam
kehamilan (HDK), dan infeksi. Namun proporsinya telah berubah, dimana perdarahan dan
meningkat. Lebih dari 25% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2013 disebabkan oleh
HDK. Kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan sebanyak 30,3%, hipertensi
27,1%, infeksi 7,3%, partus lama 0%, abortus 0%, dan lain-lain 40,8% (Kemenkes, 2016)
Anemia kehamilan yaitu ibu hamil dengan kadar Hb < 11g% pada trimester I
dan IIIatau Hb < 10,5 g& pada trimester II. Menurut WHO, kejadian anemia kehamilan
dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup besar.
Sekitar 70% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia akibat kekurangan gizi. Pada
masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang dapat diatasi melalui pemberian zat
besi secara teratur dan peningkatan gizi (Manuaba, 2010, Fadlun, 2011).
Hipertensi merupakan salah satu komplikasi lain yang sering muncul pada masa
kehamilan, bersalin dan nifas, yaitu berkisar 2 - 3%. Lebih dari sebagian kasus hipertensi
gestasional diikuti oleh tanda dan gejala preeklampsi serta menjadi salah satu penyebab
Tahun 2016, jumlah angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 602
kasus, mengalami penurunan dibandingkan dengan jumlah kasus kematian ibu pada tahun
2015 sebanyak 619 kasus. Angka ini mengalami penurunan dari 111,16 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 109,65 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan
angka kematian bayi di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 sebesar 99,9 per 1.000
diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) di Jawa Tengah yang cukup tinggi. Program OSOC ini merupakan kegiatan
pendampingan ibu mulai dinyatakan hamil sampai masa nifas selesai bahkan bila
memungkinkan dimulai sejak persiapan calon ibu sehingga mengarah pada pendampingan
kesehatan bagi keluarga. Penurunan AKI di Jawa Tengah ini merupakan tanggung jawab
semua masyarakat Jawa Tengah, dan Program OSOC ini merupakan sumbang sih dan
bentuk kepedulian dari kalangan akademisi Pendidikan Kesehatan di Jawa Tengah untuk
berperan serta dalam kegaian tersebut. Dengan harapan program ini akan dapat
menurunkan AKI di Jawa Tengah (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2016).
secara menyeluruh di mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga
hamil mengalami komlikasi dalam kehamilan, persalinan atau masa nifas dengan
melakukan asuhan antenatal dan persalinan dengan prinsip yang berakhir dengan kematian
atau kesakitan melalui pelayanan obstetrik dan neoatal esensial dasar dan komprehensif
(Prawirohadjo, 2009)
dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12
minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu) dan minimal
2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu – lahir). Standar waktu pelayanan
tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin,
berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kebidanan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal pada tahun 2015, angka
kematian ibu sebanyak 15 kasus. Terjadi penurunan angka kematian ibu pada tahun 2016
yang mencapai 33 kasus kematian. Penyebab banyak kematian adalah infeksi 75%,
perdarahan 25%, penyebab lain ada 15%, dan eklamsi 5%, (Dinkes Tegal, 2016)
Angka kematian bayi pada tahun 2016 yaitu sebesar 9,7 per 1000 kelahiran
hidup (262 kematian bayi dari 26.919 kelahiran hidup). Sama dengan angka kematian bayi
tahun 2015 yaitu sebesar 9,6 per 1000 kelahiran hidup (263 kematian bayi dari 27.314
plasenta previa total. Jumlah Angka Kematian Bayi pada tahun 2017 sebanyak 6 kasus
diantaranya 3 kasus asfiksia berat, 2 febris tinggi, 1 berat badan lahir rendah (BBLR). Ibu
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan studi kasus
Puskesmas Kaladawa Tahun 2017 (studi kasus anemia ringan dan hipertensi pada masa
nifas).
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana Penerapan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. Lumur 31 tahun GII
P0 AI di Wilayah Puskesmas Kaladawa Anemia Ringan dan Hipertensi Pada Masa Nifas
tahun 2017?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dengan Anemi Ringan dan Hipertensi
Pada Masa Nifas di Wilayah Puskesmas Kaladawa pada tahun 2017 sesuai dengan
2. Tujuan Khusus
Wilayah Puskesmas Kaladawa dengan Anemia Ringan dan Hipertensi Pada Masa
Wilayah Puskesmas Kaladawa dengan Anemia Ringan dan Hipertensi Pada Masa
Puskesmas Kaladawa dengan Anemia ringan dan Hipertensi Pada Masa Nifas
tahun 2017
f. Mampu mengimplementasikan asuhan pada Ny. L umur 31 tahun GII P0 AI di
Wilayah Puskesmas Kaladawa dengan Anemia Ringan dan Hipertensi Pada Masa
g. Mampu mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny. L umur
D. Manfaat
1. Dinas Kesehatan
program selanjutnya.
dengan resiko tinggi sehingga dapat dgunakan sebagai acuan dalam penyusunan
3. Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan referensi khusus pada kasus ibu dengan resiko tinggi.
4. Penelitian Lain
E. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran dari penelitian ini adalah Ibu hamil Ny. L dengan Anemia Ringan dan
Hipertensi pada Masa Nifas. Dimana anemia dan hipertensi sebagai penyumbang
2. Tempat
OSOC.
3. Waktu
Dimana mulainnya program osoc sampai dengan terselesaikannya laporan KTI yaitu
penetalaksanaan pada kasus yang akan dikaji sesuai dengan Standar Manajemen
1. Anamnesa
dan lengkap dari beberapa sumber yang berkaitan dengan klien. Pendekatan asuhan
2. Pemeriksaan Fisik
Surachmindar, 2014).
3. Pemeriksaan Penunjang
2009).
4. Dokumentasi
keadaan sehat dan sakit pasien pada masa lampau dan masa sekarang,
bersifat menggabungkan dari beberapa pengumpulan data dan sumber data yang telah
ada.Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan jenis triagulasi metode dimana
penulis melakukan metode wawancara yang di tunjang dengan metode observasi pada saat
G. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan kasus ini agar dapat lebih mudah, jelas dan
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
1. TEORI KEHAMILAN
a. Pengertian Kehamilan
dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Berkisar 40 minggu atau
(Walyani, 2015).
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari
b. Proses Kehamilan
1) Fertilisasi
Fertilisasi adalah terjadinya dan persenyawaan antara sel mani dan sel
telur. Fertilisasi terjadi diampula tuba. Syarat dari setiap kehamilan adalah
harus ada : spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil
konsepsi.
2) Konsepsi
a) Ovum
ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium. Selanjutnya ia
masuk ke dalam ampula sebagai hasil gerakan silia dan kontraksi otot.
b) Sperma
3) Implantasi / Nidasi
dibuahi ke dalam endometrium. Sel telur yang dibuahi (zigot) akan membelah
diri membentuk bola yang terdiri dari sel-sel anak yang lebih kecil yang
disebut blastomer. Pada hari ke-3, bola terdiri dari 16 sel blastomer dan disebut
Pada hari ke-4, blastula masuk kedalam endometrium dan pada hari
terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas
tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat
gravidrum.
c) Ngidam (mengingini makanan tertentu)
d) Syncope (pingsan)
pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang
e) Kelelahan
konsepsi.
f) Payudara tegang
kolostrum.
g) Sering miksi
terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada
h) Konstipasi/obstipasi
i) Pigmentasi kulit
linea nigra/grisera
(5) Sekitar pantat dan paha atas : tedapat striae akibat pembesaran bagian
tersebut.
j) Varises
bisa terjadi di daerah genetalia eksterna, kaki dan betis, dan patudara.
a) Pembesaran perut
keempat kehamilan.
b) Tanda Hegar
c) Tanda Goodel
seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
d) Tanda Chadwicks
e) Tanda Piscaseck
tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru
g) Teraba Ballotement
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini
bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan myoma uteri.
h) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
darah), dan diekskresi pada urine ibu. Dapat mulai dideteksi pada 26 hari
meningkat pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke
100-130.
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
minggu.
c) Bagian-bagian janin
serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada
usia kehamilan lebih tua (trimester akhir). Bagian janin ini dapat dilihat
d) Kerangka janin
1) Oksigen
Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan
berpengaruh pada bayi yang akan dikandung. Posisi miring kiri dianjurkan
Pada saat hamil, harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori
3) Personal Hygiene
mudah menyerap keringat. Dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari
yaitu : sabuk dan stoking yang terlalu ketat akan mengganggu aliran balik,
sepatu dan hak tinggi akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan
bertambah.
dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Serta wanita
dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau BAB dan harus
menggunakan tisu atau lap atau handuk yang bersih tiap kali melakukan.
6) Seksual
Ibu hamil boleh melakukan aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu
di pagi hari, renang dan olahraga ringan selama hamil.Dengan tujuan untuk
membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan, mendukung
pertumbuhan janin. Malam hari ± 6-8 jam, siang ± 1-2 jam (Rukiyah, 2009)
1) Trimester I
Perubahan yang terjadi pada emosi wanita tersebut sering kali menampakkan
episode penuh dengan air mata dan sangat peka, untuk itu wanita yang
sebelumnya memiliki cara pandang terhadap dirinya, maka masa ini adalah
2) Trimester II
3) Trimester III
sang bayi. Pada trimester III ini, ibu akan merasakan kembali
ANC (Antenatal care) adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil
secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Tujuan asuhan
mental dan social budaya bagi sang ibu dan bayi, srta mengenali secara dini
kehamilan.
1) Kebijakan Program
I 1x Sebelum minggu ke 16
pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal
dengan 10T, pelayanan atau asuhan standar minimal 10T menurut Depkes RI
tinggi badan cukup satu kali, bila tinggi badan < 145 cm, maka faktor
besar atau sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor risiko hipertensi
Energi Kronis (KEK) ibu hamil dan berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR).
Jantung Janin
kepala belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada
masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120x/menit atau lebih
minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian akan tetapi untuk
TT 1 Pada kunjungan - -
antenatel pertama
setiap hari minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada
h) Tes laboratorium
(1) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan.
(2) Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah
(Anemia)
(4) Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis, sementara
perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, KB dan imunisasi pada bayi.
banyak.
2) Sakit kepala yang hebat yang tidak hilang walaupun di bawa istirahat.
a. Pengertian Anemia
Anemia adalah kondisi dimana berkurang nya sel darah merah (eritrosit)
dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi
2013)
dari 11 g/dl selama masa kehamilan pada trimester 1 dan ke 3 dan kurang dari 10
b. Etiologi
Penyebab anemia pada ibu hamil menurut Tarwoto dan Wasnidar (2013) adalah
1) Kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi. Faktor kemiskinan dan
hal tersebut.
2) Penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya karena diare, pembedahan
saluran pencernaan, sebagai zat besi diabsorpsi di usus halus bagian pangkal
(duedenum), penyerapan zat besi juga dipengaruhi oleh hormon intriksik faktor
c. Patofisiologis
peningkatan volume plasma darah yang menyebabkan konsentrasi sel darah merah
menurun dan darah menjadi encer, inilah yang menyebabkan kadar haemoglobin
dalam darah menurun. Pengenceran darah yang terjadi ini memiliki manfaat yaitu
Tanda gejala anemia pada ibu hamil (Tarwoto dan Wasnidar, 2013) antara lain
adalah :
Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia
ia sedang hamil. Makan – makanan yangtinggi kandngan zat besi (seperti sayuran
berdaun hijau, daging merah, sereal, telur dan kacang tanah) membantu
memastikan bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang diperukan untuk berfungsi
dengan baik. Pemberan vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup
asam besi dan folat. Pastikan tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat besi setiap
hari. Jika mengalami anemia selama kehamilan, biasanya dapat diobati dengan
f. Klasifikasi Anemia
Merupakan ganguan autoimun karena tidak adanya intrinsik faktor (IF) yang
g. Derajat Anemia
Berdasarkan Manuaba (2010) anemia bumil adalah bila HB kurang dari 11 gr%.
1) Keguguran
2) Partus Prematurus
4) Atonia uteri
5) Syok
2) Memastikan tanda dan gejala anemia yang terjadi pada ibu hamil.
3) Memakan-makanan yang banyak mengandung zat besi seperti sayur-sayuran
berwarna hijau tua (bayam, kangkung dll) , asam folat (minyak ikan dll).
4) Mengkonsumsi vitamin C yang lebih banyak seperti buah jeruk, cabai dll.
2013).
3. TEORI ABORTUS
a. Pengertian Abortus
tertentu) atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan
sedangkan bila pernah 2 kali resikonya akan meningkat 25%. Beberapa studi
meramalkan bahwa risiko abortus setelah 3 abortus berturut turut adalah 30 – 45%.
(Prawirahardjo, 2009).
b. Etiologi
Infeksius
d. Penanganan
Keadaan umum
Tentukan melalui evaluasi medik apakah pasien dapat ditangani pada fasilitas
4. TEORI PERSALINAN
a. Pengertian Persalinan
yang cukup bulan (37- 42 minggu ) lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi pada ibu maupun pada
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba, 2010)
yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalah lahir atau dengan jalan
1) Penumpang (Passanger)
letak, sikap, dan posisi janin. Sedangkan yang perlu diperhatikan pada plasenta
Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan jalan lahir
lunak. Hal yang perlu diperhatikan dari jalan lahir keras adalah ukuran dan
lunak adalah segmen bawah uterus yang dapat meregang, serviks, otot dasar
3) Kekuatan (Power)
Kontraksi berasal dari segmen atas uterus yang menebal dan dihantarkan
Pada kekuatan ini, otot-otot diafragma dan abdomen ibu berkontraksi dan
intraabdomen.
4) Psikis (psikologis)
yang terdapat pada kanalis servikalis lepas. Terjadi perdarahan karena kapiler
3) Pengeluaran cairan
d. Macam-macam Persalinan
berikut :
1) Persalinan spontan
2) Persalinan buatan
e. Mekanisme Persalinan
kepala janin di dasar panggul yang diikuti dengan lahirnya seluruh anggota badan
1) Penurunan kepala
Terjadi selama proses persalinan karena adaya daya dorong dari kontraksi
uterus yang yang efektif, posisi, serta kekuatan meneran dari pasien.
2) Penguncian (Engagement)
Tahap penurunan pada waktu diameter biparietal dari kepala janin telah
3) Fleksi
Dalam proses masuknya kepala janin ke dalam panggul, fleksi menjadi hal
yang sangat penting karena dengan fleksi diameter kepala janin terkecil dapat
anteroposterior dari panggul pasien. Kepala akan berputar dari arah diameter
kanan, miring kearah diameter PAP dari panggul tetapi bahu tetap miring ke
kiri, dengan demikian hubungan normal antara as panjang dengan kepala janin
dengan as panjang dari bahu akan berubah dan leher akan berubah dan leher
Proses ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana gaya tersebut
lorong vulva. Bagian leher belakang di bawah oksiput akan bergeser ke bawah
6) Restitusi
Putaran ini terjadi secara bersamaan dengan putaran internal dari bahu pada
f. Tahap-tahap Persalinan
0-10 cm (pembukaan lengkap). Proses ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase
laten (8 jam) dimana serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam)
dimana serviks membuka dari 3-10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering
terjadi selama fase aktif. Pada pembukaan his, kala pembukaan berlangsung
tidak begitu kuat sehingga ibu yang sedang bersalin masih dapat berjalan-
a) His semakin kuat dengan interval 2-3 menit, dengan durasi 50-100 detik.
d) Dua kekuatan, yaitu his dan meneran akan mendorong kepala bayi
e) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran paksi luar, yaitu
(1) Pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu,
(2) Setelah kedua bahu bayi lahir, ketiak dikait untuk melahirkan sisa
badan bayi.
menit.
plasenta. Setelah kala II yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit, kontraksi
rahim
d) Terjadi perdarahan
4) Kala IV (Observasi)
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala IV
terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut
c) Kontraksi uterus
d) Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal bila
Menurut JNPK – KR (2008), ada lima aspek dasar atau lima benang
merah, yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan
aman. Berbagai aspek tersebut melekat pada setiap persalinan, baik normal
pasien. Keputusan itu harus akurat, komprehensif dan aman, baik bagi pasien
kepercayaan dan keinginan ibu. Beberapa prinsip dasar asuhan sayang ibu
mengandung banyak gizi dan memproduksi lebih untuk ASI seperti daun
katuk dll.
3) Pencegahan infeksi
ini harus diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi
dengan mengurangi infeksi karena bakteri, virus dan jamur. Dilakukan pula
HIV/AIDS.
alat, disinfeksi, mengganti kasa tali pusat bayi dan menyeterilkan temapat
tidur pasien.
4) Pencatatan (dokumentasi)
kelahiran bayi.
5) Rujukan
kesiapan untuk merujuk ibu atau bayinya ke fasilitas rujukan secara optimal
dan tepat waktu (jika penyulit terjadi) menjadi syarat bagi keberhasilan upaya
persiapan rujukan. Keluarga yang menemani pada saat rujukan yaitu suami
pemeriksaan dan obat-obatan yang sudah diterima oleh ibu. Kendaraan yang
(1) Melihat tanda gejala kala II normal, meliputi : dorongan meneran, tekanan
esential, meliputi : bak instrumen yang berisi 3 pasang sarung tangan steril,
½ kocker, gunting tali pusat, spuit 3 cc, klem tali pusat, benang tali pusat,
Hecting set yang berisi jarum kulit dan otot, benang, pinset anatomis, pinset
cyrugis, gunting. Perlengkapan ibu yaitu pakaian ibu, kain, pembalut, celana
dalam, gurita ibu dan lain-lain. Perlengkapan bayi yaitu baju bayi, bedong,
topi bayi. Perlengkapan APD untuk petugas meliputi celemek, masker,
(4) Melepas dan simpan semua perhiasan yag dipakai, cuci tangan dengan sabun
dan air mengalir, kemudian keringkan tangan dengan tisu atau handuk
(5) Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
memakai srung tangan DTT atau steril) pastikan tidak terjadi kontaminasi
(7) Membersihkan vulva dan perineum dengan hati-hati, dari depan ke belakang
lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit. Cuci kedua tangan dengan air mengalir setelah sarung
(11) Memberitahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaam janin baik,
serta bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan
keinginannya.
meneran.
(14) Menganjurkan ibu untuk istirahat yaitu dengan minum dan memeriksa DJJ
(15) Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang
(16) Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
(17) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
(18) Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
(20) Melindungi perineum dengan satu tangan yang yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm
membuka vulva. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi kepala bayi tetap defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan
ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal saat 1/3 bagian
(21) Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
(22) Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
(23) Setelah kepala melakuakn putaran paksi luar, pegang secara biparetal.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala
ke bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arcus pubis dan
kemudian gerakkan ke arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
(24) Setelah kedua bahulahir, geser tangan atas ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan, dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
(25) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai, dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan
telunjuk di antara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu ari
(26) Menilai bayi dengan cepat, kemundian letakkan bayi diatas perut ibu.
(27) Mengeringkan tubuh bayi, mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
(28) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi ke 2 dalam
uterus
(29) Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik.
(30) Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 pada atas bagian distal lateral
(31) Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong
isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm dari
klem pertama.
(32) Memegang tali pusat yang sudah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan
pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut. Ikat tali pusat dengan
benang steril, dan lepaskan klem serta masukkan dalam wadah yang telah
disediakan.
(33) Meletakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan bayi
dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara kedua payudara ibu
(34) Menyelimuti bayi dan ibu dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.
(35) Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
(36) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, pada tepi atas simfisis,
untuk mendeteksi adanya kontraksi. Tangan yang lain memegang tali pusat.
(37) Menegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain mendorong
involusi uteri). Pertahankan posisi tangan dorso kranil selama 30-40 detik.
(38) Melakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga plasenta terlepas,
minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar
lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan
dorso kranial).
(39) Melahirkan plasenta, saat plasenta muncul di introitus vagina. Pegang dan
putar plasenta (searah jarum jam) hingga selaput ketuban terpilin kemudian
(40) Melakukan masase uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan
(41) Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi, dan pastikn
(43) Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
(44) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, lalu
(45) Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama 1 jam pertama
pasca persalinan.
kontraksi.
(48) Memeriksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernapas dengan baik
(49) Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
(51) Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.
(52) Memastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
(54) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, balikkan
bagian dalam ke luar dan rendam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
(55) Memakai kembali sarung tangan DTT setelah 1 jam IMD selesai.
(58) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, balikkan
bagian dalam ke luar dan rendam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
(60) Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang, periksa tanda vital dan
a. Pengertian Induksi
aterm, dalam keadaan belum terdapat tanda – tanda persalinan, atau belum inpartu,
dengan kemungkinan janin dapat hidup diluar kandungan (umur kandungan diata
b. Etiologi Induksi
memasuki tanggal perkiraan lahir bahkan lebih dari 9 bulan( kehamilan lewat
Permasalahan lewat waktu adalah plasenta tak mampu memberikan nutrisi dan
dalam rahim. Makin menurunya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat
mengakibatkan :
Resiko kematian perinatal kehamilan lewat waktu bisa menjadi tiga kali
menyertainya yaitu letak defleksi, posisi oksiput posterior, distosia bahu, dan
yaitu:
1) Indikasi Ibu
Penyakit ginjal
Penyakit jantung
Penyakit hipertensi
Diabetes Melitus
b) Komplikasi kehamilan
Pre-eklamsi
Eklamsia
Kesempitan panggul
2) Indikasi Janin
a) Kehamilan lewat waktu e) Kematian berulng dalam rahim
d) Kematian intrauterin
secara medis :
a) Metode steiche
c) Oksitosin sublingual
a) Pemecahan ketuban
Metode infus oksitosin menurut Manuaba (2010) adalah metode yang paling umum
dilakukan. Oleh karena itu perlu diketahui dengan baik. Tindakan dengan metode
drip oksitosin
4. Bila sebelum tetesan ke – 40 sudah timbul kontraksi otot rahim yang adekuat,
menit adalah 30 – 40 µIu atau tetesan sebanyak 40 tetesn per menit dengan
oksitosin adalah ketuban dapat pecah pada pembukaan kecil yang disertai pecahnya
vasa previa dengan tanda perdarahaan dan diikuti gawat janin, darah merah segar.
Prolapsus bagian kecil janin terutama tali pusat juga dapat terjadi. Terjadi gawat
janin karena gangguan sirkulasi retroplasenta pada tetani uteri atau solusio
/ denyut jantung janin), H (His yang kuat menuju tetani uteri), P (penurunan bagian
mengikat sebagai tanda terjadinya ruptura uteri yang membakat). (Manuaba, 2010)
6. TEORI NIFAS
a. Pengertian Nifas
alat – alat kandungan kembai seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
2) Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta dan mencakup
KB, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehat.
4) Memberikan pelayanan KB
jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersi dan diperbolehkan bekerja
setelah 40 hari.
minggu.
1) Perubahan Uterus
Pada hari ke–2 pasca persalinan TFU 1 cim dibawah pusat, hari ke–
3 hari ke–4 TFU 2 cm dibawah pusat, hari ke–5 sampai hari ke–7 TFU
setengah pusat simfisis, pada hari ke–10 TFU tidak teraba. Lochea rubra
mucul pada hari pertama sampai hari ke 3 postpartum yang berwarna merah
dan berlendir.
2) PerubahanVagina
saat bersalin, maka dinding vagina menjadi kendur. Tonus vagina maupun
ruggae, yaitu lipatan – ipatan pada dinding vagina biasanya kembali seperti
semula dalam waktu 6 minggu. Luka – luka di vagina dan perineum cepat
kehamian dan pertus lama. Sehingga membatasi gerak pada usus, serta bisa
juga terjadi karena pengaruh psikis takut buang air besar karena ada luka
4) Perubahan fisiologis
Masa nifas antara lain karena perubahan oksitosin, dengan
5) Perubahan perkemihan
Diuresis yang normal dimulai segera stelah bersalin sampai hari ke-5 setelah
persalinan. Ureter dan pelvis renalis yang mengalami distensi akan kembali
(a) Suhu
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2oC. Sesudah partus
akan naik kurang lebih 0,5oC dari keadaan normal. Sesudah 2 jam pertama
melahirkan umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari
(b) Nadi
habis persalinan karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Ini terjadipada
minggu pertama post partum. Denyut nadi yang melebihi 100 x/menit, harus
2014)
(c) Pernafasan
Frekuensi pernafasan normal pada orang dewasa adalah 16 – 2
x/menit. Pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau normal. Hal
meningkat dari pra persalinan pada 1 – 3 hari post partum. (Suhermi dkk,
2009 : 77)
susu. Ibu nifas dianjurkan untuk memenhi kebutuhan akan gizi sebagai
berikut :
1. Kalori 7. Lemak
2. Protein 8. Garam
dini. Yang dimaksud ambulansi dini adalah beberapa jam setelah melahirkan,
segera bangun dari tempat tidur dan bergerak, agar lebih kuat dan lebih baik.
bila dapat BAK spontan setiap 3 – 4 jam. Kesulita BAK dapat disebabkan
dilakukan ibu post partum dalam menjaga kebersihan diri, adalah sebagai
berikut :
2014)
5) Istirahat
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang
hari. Hal – hal yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi kebutuhan
6) Seksual
Selama periode nifas, hubungan seksual juga berkurang. Hal yang dapat
b) Kelelahan
c) Ketidakseimbangan hormon
7) Senam Nifas
Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama
b) Riwayat persalinan
perineum
persalinan
komplikasi atau penyulit masa nifas atau diantara waktu makan. (Nugoho,
dkk. 2014)
8) Perawatan Payudara
1. Menyusui
sekali atau bayi meminta. Peras sedikit kolostrum atau ASI dan
dioleskan pada daerah puting susu. Ibu duduk atau tidur berbaring
dengan santai dengan posisi perut bayi menempel keperut ibu. Dagu
bayi menempel peyudara, telinga dan lengan bayi berada dalam satu
garis lurus, mulut bayi terbuka leher menutupi daerah gelap sekitar
menyentuhkan puting susu pada bibir atau pipi bayi. Setelah mulut
bayi terbuka lebar, segera masukan puting susu dan sebagian besar
lingkaran / daerah sekitar putig susu. Berikan ASI dari satu payudara
2. Lingkungan hidup
9) Rencana KB
suami istri pada masa nifas tidak dianjurkan. KB pil yang hanya mengandung
kandungan ASI, KB sutik ini bisa dilakukan pada enam minggu pasca
untuk jangka waktu 3 tahun dan tidak menganggu pada kandungan ASI ibu
huruf “T” yang disisipkan dalam rahim bertahan sampai lima tahun dan tidak
1. Fase taking in
pada hari pertama sampai hari ke dua setelah melahirkan. Pada saat itu, fokus
hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu merasa khawatir akan
ibu.
3. Fase letting go
1) Lochea rubra atau merah, keluar pada hari ke-1 sampai hari ke-4 masa post
partum. Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah yang segar,
jaringan sisa – sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut
bayi), dan mekonium. Jika lochea tidak berubah, hal ini menunjukkan adanya
Lochea ini berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 post partum.
leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta. Lochea ini keluar pada hari ke-
4) Lochea alba atau putih, mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput
lendir serviks, dan serabut jaringan yang mati, lochea alba ini dapat
partum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, robekan
2) Endometriti
3) Mastitis
4) Tromboflebitis
pada ibu hamil, bersalin, dan selama masa nifas, yang terdiri dari trias gejala,
koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan tanda – tanda kelainan vaskuler atau
bekuan atau benda asing yang terbawa oleh aliran darah ke tempat
tersangkutnya.
f. Komplikasi lainnya
3) Kemurungan
a) Post partum blues
7. TEORI HIPERTENSI
a. Pengertian
sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan diastolik ≥ 90 mmHg (Boyce dkk, 2011)
adalah :
minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan
disertai proteinuria
dengan koma.
b. Faktor Risiko
Menurut Prawirahardjo (2008) dari beberapa macam faktor resiko
1) Primigravida, primipapaternitas
5) Penyakit – peyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
6) Obesitas
pada neonatus dan mungkin bisa menutupi diagnosis dalam perubahan yang
mengarah pada hipertensi berat. Untuk wanita tanpa masalah kesehatan yang
mendasar obat anti hipertesi perlu digunakan untuk menjaga tekanan sistolik
pada 130 – 155 mmHg dan tekanan diastolik 80 – 105 mmHg. Untuk wanita
yang sudah memiliki masalah kesehatan yang mendasar seperti penyakit ginjal
dan diabetes, perlu menjaga tekanan darahnya pada tekanan dara sistolik 130 -
1) Labetalol
antagonis yang dapat menurunkan tekanan darah ibu tanpa adanya efek
pada janin. Dosis inisial diberikan dengan 100 mg, dua sampai tiga kali
perhari. Dosis ini dapat diberikan sampai dosis maksimum yaitu 600 mg 4
kali sehari. Perlu diperhatikan bahwa labetalol ini kontra indikasi pada
2) Metildopa
Metildopa diberikan dengan dosis mulai dari 250 mg, tiga kali sehari
sampai dengan 1g tiga kali sehari. Metildopa tidak sesuai untuk kondisi
seperti depresi.
3) Nifedipin
yang bekerja secara long acting (Adalat LA) tidak menyebabkan terjadinya
nifedipin diberikan dengan dosis 30 mg/ hari sampai dengan 120 mg/hari.
Jika dosis inisial dari obat – obat tersebut gagal untuk mengkontol tekanan
sampai pada dosis maksimum. Jika kontro tekanan darah yang adekuat
(Prawirahardjo, 2008)
8. TEORI BAYI BARU LAHIR
a. Pengertian BBL
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37
– 42 minggu dengan berat bdan lahir antara 2500 – 4000 gram. (Sondakh. 2014)
Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38 – 42 minggu
dengan berat badan sekitar 2500 – 3000 gram dan pannjang sekitar 50 – 55 cm.
(Sarwono, 2009)
e) Bunyi jantung dalam menit pertama ± 180 kali/menit, kemudian turun sampai
f) Pernafasan cepat pada menit menit pertama kira – kira 80 kali/menit disertai
g) Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan cukup terbentuk dan
j) Genetalia : testis sudah turun (pada laki – laki) dan labia mayora telah
(1) Tahap 1 segera setelah lahir, selama menit – menit pertama kelahiran. Pada
tahap ini digunakan sistem scoring apgar dan scoring gray untuk inetraksi bayu
dan ibu. Appearance (warna kulit), pulse (denyut nadi), grimace (reflek,
(2) Tahap II disebut tahap transisional reaktivitas. Pada tahap dua dilakukan
(3) Tahap III disebut tahap deperiodik, pengkajian dilakukan setelah 24 jam
Disamping perawatan umum dan khusus untuk masalah bayi, berikan perawatan
1. Frekuensi nafas
2. Denyut jantung
3. Warna kulit
4. Suhu tubuh
5. Frekuensi dan volume pemberian minum
b. Klasifikasi BBL
Menurut Sukarni (2014), Bayi Baru Lahir dapat di klasifikasikan sebagai berikut
Menurut Vivian (2010). Bayi kehilangan panas melalui empat cara, yaitu :
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Evaporasi
Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama ada tubuh bayi.
4. Radiasi
Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat
Pencegahan terjadinya kehilangan panas pada bayi melalui upaya sebagai berikut
b) Letakan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.
melahirkan.
c. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat atau memar
g. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, tinja lembek/encer,
terus-menerus.
e. Resiko Kehamilan Usia Muda Pada Bayi Baru Lahir
2. BBLR
3. Cacat bawaan
genetik dan kromosom, infeksi, virus rubella serta faktor gizi dan kelainan
hormon.
4. Kematian bayi
kematian perinatal yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram,
asfiksia.
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pengkajian
data wanita hamil terdiri atas anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas dasar
segera
segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien (Hani, 2011).
Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri maupun kolaborasi
SOAP.
a. S (Subyektif)
melalui anamnesis.
b. O (Obyektif)
hasil laboratorium dan uji diagnosis lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
mendukung asuhan.
c. A (Assesment)
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan intrepentasi data
subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi : diagnosa atau masalah, antisipasi
diagnosis atau masalah potensial, perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
d. P (Penatalaksanaan)
1464/MENKES/PER/X/2010
a. Pasal 9
meliputi :
b. Pasal 10
diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas,
berwenang untuk :
a) Episotomi
eksklusif
(Ambarwati,2011), yaitu :
3. Kompetensi Bidan
ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan
yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan
keluarganya.
b. Kompetensi ke-2
c. Kompetensi ke-3
kesehatan selama kehamilan yang meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan
d. Kompetensi ke-4
e. Kompetensi ke-5
Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
f. Kompetensi ke-6
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada
g. Kompetensi ke-7
h. Kompetensi ke-8
i. Kompetensi ke-9
system reproduksi.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
Dari hasil wawancara yang dilakukan didapatkan data : Ny. L umur 31 tahun,
suku bangsa Jawa, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga.
Suami pasien bernama Tn. F umur 31 tahun, suku bangsa Jawa, Agama Islam,
Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Ibu mengatakan ada keluhan merasa sedikit
Ibu mengatakan ini hamil yang kedua, dengan umur kehamilan 37 minggu 4
dengan jarak abortus dan hamil hanya berjarak 2 bulan . Keluhan trimester I yaitu
pusing, mual terapi yang diberikan Fe 1x1, Antasid 1x1, B6 1x1. Nasehat yang
kehamilan dibidan, TT 3 pada tanggal 06 juli 2017. Keluhan trimester II yaitu pusing
kadang kadang, terapi yang diberikan Fe 1x1, Kalk 1x1. Nasehat yang diberikan
istirahat yang cukup, makan – makanan yang bergizi. Keluhan trimester III ibu
mengatakan tidak ada keluhan , terapi yang diberikan Fe 1x1, Kalk 1x1, nasehat yang
diberikan makan – makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, kurangi pekerjaan
berat.
3. Riwayat Haid
Ibu mengatakan pertama kali menstruasi (menarche) pada usia 14 tahun, lama
haid 7 hari, banyaknya 2 – 3 kali ganti pembalut, siklus ibu 28 hari, teratur, merasakan
ada nyeri saat haid dan tidak ada keputihan (flour albous). Hari pertama haid terakhir
(HPHT) : Tanggal 25 desember 2016, sehingga hari perkiraan lahir tanggal 02 oktober
2017
rencana yang akan datag ibu ingin memakai KB suntik 3 bulan dengan alasan lebih
praktis.
5. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit infeksi dengan tanda gejala
sebagai berikut : batuk lama sampai 2 minggu lebih, batuk mengeluarkan darah, berat
badan menurun dratis (TBC). Mual demam pembesaran hati, berat badan menurun,
urin berwarna gelap, kulit, kuku, dan mata berwarna menjadi kuning (hepatitis). Panas
dan sakit saat BAK (ISK). Keputihan berwarna hijau, bau dan gatal (IMS). Didalam
keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit dengan ciri – ciri tersebut, dan ibu
6. Kebiasaan
Ibu mengatakan tidak mempunyai pantangan makanan pada ibu hamil. Ibu
mengatakan tidak pernah minum jamu ibu mengatakan tidak pernah minum obat –
obatan selain dari tenaga kesehatan bidan atau dokter. Ibu mengatakan tidak pernah
minum –minuman keras. Ibu mengatakan tidak merokok sebelum dan selama hamil
porsi 1 piring dan tidak ada keluhan. Selama hamil ibu makan 4 – 5 x/hari dengan
porsi ¼ piring menu bervariasi dan ada keluhan saat makan yitu mual. Frekuensi
minum sebelum hamil ± 5 – 6 x/hari dengan minum teh 2kali, air putih 2kali, es 1kali,
kopi 1kali(tetapi jarang) dan tidak ada keluhan. Selama hamil ibu minum ± 8 – 9x/hari
dengan menu air putih 6/7kali, teh 2kali,es 1kali dan tidak ada keluhan.
Pola eliminasi ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak mengalami
perubahan pada buang air besar (BAB) : frekuensi 1x/hari, konsistensi lembek, padat,
tidak ada keluhan. Dan untuk buang air kecil (BAK) sebelum hamil ± 5x/hari, selama
Ibu mengatakan sehari – hari beraktivitas sebagai ibu rumah tangga saja, biasa
mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan seperti : menyapu, mencuci, memasak. Ibu
mengatakan pola istirahat sebelum hamil ±1- 2 jam dan tidur malam ± 8 jam sehari
dan tidak ada keluhan. Ibu mengatakan pola istirahat selama hamil ±1- 2 jam dan
tidur malam ± 7 jam sehari dan tidak ada keluhan. Pola personal hygiene ibu
mengatakan sebelum hamil mandi 2x/hari, keramas 2 hari sekali, gosok gigi 1x/hari,
ganti baju 2x/hari, selama hamil ibu mandi 3x/hari, keramas 3 hari sekali, gosok gigi
1x/hari, ganti baju 3x/hari. Untuk pola seksual ibu mengatakan sebelum hamil
frekuensinya ± 2 – 3x/minggu, tidak ada keluhan dan selama hamil jarang dengan
8. Data Psikologi
Ibu mengatakan ini anak yang diharapkan dan senang dengan kehamilannya
saat ini. Suami dan keluarga juga senang terhadap kehamilan ibu. Ibu juga siap
sehari – hari, tanggung jawab perekonomian ditanggung oleh suami dan dalam
pertama, lama perkawinan 1 tahun, dan usia pertama kali menikah yaitu 30 tahun.
mewajibkan ibu hamil membawa gunting agar tidak diganggu oleh roh jahat.
B. DATA OBYEKTIF
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan hasil keadaan umum ibu
baik, kesadaran composmentis, tanda vital tekanan darah 120/80 mmhg, nadi
80x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,30C, tinggi badan 152 cm, berat badan
sebelum hamil 52 kg setelah hamil trimester I 54 kg, trimester II 60 kg, trimester III
muka simetris tidak pucat, mata simetris konjungtiva sedikit pucat. Sclera putih,
telinga dan hidung tidak ada kelainan, mulut dan gigi bersih, tidak ada carries pada
gigi. Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis, payudara berbentuk
simetris, puting susu menonjol ada hiperpigmentasi pada aerola. Abdomen membesar
sesuai dengan kehamilan dan terdapat line nigra. Tidak ada luka bekas operasi,
genetalia tidak ada varices dan benjolan, anus tidak ada hemoroid, dan ekstermitas
Pada pemeriksaan palpasi terdapat hasil Leopold I bagian fundus teraba bulat,
lunak, tidak melenting prediksi bagian atas adalah bokong. Hasil Leopold II pada
perut sebelah kanan ibu teraba mmanjang, ada tahanan prediksi bagian kanan adalah
punggung janin. Hasil Leopold III pada perut bagian bawah terapa bulat, keras,
melenting prediksi bagian bawah kepala janin. Hasil Leopold IV bagian terbawah
janin prediksi bagian terbawah adalah kepala sudah masuk PAP (Divergen). Tinggi
fundus uteri : 30 cm dan dari TFU yang ada dapat ditemukan taksiran berat badan
janin (TBBJ) dengan menggunakan rumus Mc. Donald yaitu (30 – 11) x 155 = 2945
perkusi refleks patella kanan dan kiri (+) positif. Tidak dilakukan pemeriksaan
hasil HB : 11,0 gr%, Hbsag NR (-), Vct NR (-), golongan darah A. Tidak pernah
a. Diagnosa (nomenklatur)
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka didapatkan diagnosa Ny. L
umur 31 tahun G2P0A1 umur kehamilan 37 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup intra
kehamilan normal.
1) Data Subyektif
kehamilan yang kedua dan pernah mengalami kegugran satu kali, ibu mengatakan
2) Data Obyektif
20/80 mmhg, suhu 36,30C, nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit, DJJ 140 x/menit, Hb
11,0 gr%, goldar A, Hbsag (-), Vct (-). Palpasi : Leopold I : TFU 30 cm, bokong
b. Masalah
c. Kebutuhan
yang bergizi untuk tenaga, minum tablet Fe 1x1 sehari rutin agar tidak terjadi anemia
sedang maupun berat. Perbanyak minum air putih dalam sehari hari untuk memenuhi
cairan. Istirahat yang cukup pada siang hari kurang lebih 1 – 2 jam dan malam hari
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam kasus ini didapatkan diagnosa potensial
pada ibu adalah anemia berat, perdarahan post partum, partus prematur, mudah terjadi
infeksi.sedangkan, diagnosa potensial pada janin adalah berat badan bayi lahir rendah
(BBLR), cacat bawaan, bayi mudah terkena infeksi, asfiksia, hipoksia, IUFD.
pemberian tablet tambah darah untuk memenuhi zat besi pada ibu hamil, asupan gizi yang
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk memenuhi pola istirahat.
7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 19 september 2017 atau
1. Memberitahu hasil pemeriksaan Ny. L yang telah dilakukan yaitu keadaan umum (KU)
baik, tekanan darah (TD) 120/80 mmhg, nadi (N) 80 x/menit, suhu (S) 36,3oC, respirasi
(R) 20 x/menit, denyut jantung janin (DJJ) 140 x/menit, tafsiran berat badan janin
(TBBJ) 2945 gram. Letak janin memanjang dengan posisi kepala berada di bawah
perut ibu dan kepala sudah masuk panggul. Keadaan ibu dan janinnya saat ini dalam
2. Memberitahu ibu tentang keadaannya bahwa ibu mengalami anemia ringan yaitu salah
satu kelainan darah yang umum terjadi ketika sel darah merah (eritrosit), dalam tubuh
menjadi terlalu rendah. Dengan ciri ciri lemas, mata berkunang – kunang, wajah
keguguran, lahir premature, pada ibu menjadi penyulit persalinan, bayi lahir dengan
3. Memberitahu kepada ibu tentang tanda bahaya TM III yaitu gerakan janin kurang
dalam 12 jam minimal 10-12x, perdarahan tiba – tiba melalui vagina dan bertambah
banyak, pandangan mata kabur, pusing, kepala terasa berat atau sakit, bengkak pada
wajah, lengan dan kaki, ketuban pecah sebelum waktunya. Nyeri perut bagian bawah
yang hebat.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang kurang lebih 2
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makannya yaitu dengan memenuhi karbohidrat
sebagai sumber energi yang terdiri dari gandum, beras, jagung, kentang, ubi jalar.
kelenjar susu dan jaringan lainnya yang terdiri dari susu, ikan, tempe, telur, dan kacang
cairan contohnya sayuran dan buah. Mineral antara lain kalsium, fosfor, zink, dan asam
folat.
6. Mengingatkan ibu konsumsi obat sesuai aturan yaitu Fe diminum 1x1 sehari dengan
air putih atau air jeruk, tidak boleh dengan air teh maupun susu karna bisa mengurangi
penyerapan zat besi. Kalk diminum 1x1, obat diminum pada malam hari menjelang
tidur.
7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 19 september 2017 atau
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan yang dijelaskan bahwa kondisi bayi dan ibu
2. Ibu sudah mengerti tentang anemia pada ibu hamil yaitu dengan ciri ciri lemas, mata
berkunang kunang.
3. Ibu sudah tau tanda bahaya trimester III dari tenaga kesehatan.
4. Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan untuk istirahat cukup yaitu tidur siang ± 2 jam
5. Ibu bersedia untuk menjaga pola makan yaitu makan – makanan yang mengandung
6. Ibu bersedia meminum obat yang diberikan dengan diminum pada malam hari dan
7. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang pada tanggal 19 september 2017 atau apabila ada
keluhan.
DATA PERKEMBANGAN I
Ibu mengatakan bernama Ny. L umur 31 tahun, ibu mengatakan ini kehamilan yang
ke dua dan pernah mengalami keguguran satu kali, ibu mengatakan saat ini tidak ada
keluhan.
B. DATA OBJEKTIF
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat hasil keadaan umum baik,
kesadaran composmetis, tekanan darah 110/80 mmhg, denyut nadi 82 x/menit, pernafasan
21 x/menit, suhu 36,5oC, berat badan sebelum hamil 52 kg dan saat ini 64 kg, LILA 23,5
cm.
Pada pemeriksaan fisik secara inspeksi, kepala atau rambut bersih, tidak rontok,
kelopak mata tidak oedem, konjungtiva merah muda, Sclera putih, telinga dan hidung tidak
ada kelainan, mulut dan gigi bersih, tidak ada caries pada gigi. Tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid dan kelenja vena jugularis, pada payudara bentuk simetris, puting susu
menonjol ada hiperpigmentasi pada aerola. Abdomen membesar sesuai kehamilan dan
terdapat linea nigra, tidak ada bekas operasi, genetalia tidak ada varices, anus tidak ada
Pada pemeriksaan palpasi terdapat leopold I : TFU 30 cm, bagian fundus teraba
bulat, lunak, tidak melenting prediksi bagian atas bokong janin. Leopold II : pada perut
sebelah kanan ibu teraba memanjang, keras, ada tahanan prediksi bagian kanan adalah
punggung janin, pada perut kiri ibu teraba bagian – bagian kecil, tidak merata yaitu
ektermitas janin. Leopold III : pada perut bagian bawah teraba bulat, keras, melenting
prediksi bagian bawah kepala janin. Leopold IV : bagian terbawah janin yaitu kepala janin
sudah masuk PAP (divergen). Tinggi fundus uteri (TFU) : 30 cm dan dari TFU yang ada
dapat ditemukan Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ) dengan menggunakan rumus Mc.
Donald yaitu (30-11) x 155 = 2945 gram, HPL 02 – 10 – 2017 dan 38 minggu 2 hari. Pada
C. ANALISIS
Ny. L umur 31 tahun GII P0 AI umur kehamilan 38 minggu 2 hari, janin tunggal,
hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, divergen dengan
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu tensi darah 110/80
3. Ibu sudah mengkonsumsi tablet Fe sesuai anjuran namun tetap diingatkan untuk
mencegah anemia sedang dan agar kadar hemoglobin ibu menjadi normal. Namun
tablet Fe sudah habis sehingga ibu diberikan tablet Fe x kaplt diminum 1x1 sehari pada
malam hari dengan air putih atau air jeruk, tidak boleh dengan air teh maupun susu
karna bisa mengurangi penyerapan zat besi dengan air putih atau air jeruk.
4. Memberitahu ibu dampak kekurangan hemoglobin bagi ibu hamil antara lain
keguguran, kelahiran premature. Persalinan lama akibat kelelahan otot rahim dalam
berkontraksi (inersia uteri), syok. Infeksi saat bersalin maupun pasca bersalin, anemia
5. Memberitahu ibu untuk makan dan minum dengan gizi seimbang seperti
yang mengandung zat besi dari nabati (bayam, kacang – kacang, dll) terutama zat besi
Evaluasi : ibu brsedia mengkonsumsi makan – makan yang bergizi seimbang dan tidak
ada pantangan makanan. Bersedia makan – makanan yang mengandung zat besi.
6. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat cukup yaitu tidur siang kurang lebih 2 jam dan
Evaluasi : ibu bersedia mengikuti anjuran bidan untuk istirahat yang cukup.
7. Memberikan terapi kalsium diminum 1x1, obat diminum pada malam hari menjelang
tidur.
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 27 september 2017 atau
Evaluasi : ibu bersedia untuk kunjungan ulang pada tanggal 27 September 2017.
DATA PERKEMBANGAN II
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan bernama Ny. L umur 31 tahun, ibu mengatakan ini kehamilan yang
ke dua dan pernah mengalami keguguran satu kali, ibu mengatakan saat ini merasa pegal
B. DATA OBJEKTIF
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat hasil keadaan
umum baik, kesadaran composmetis, tekanan darah 110/70 mmhg, denyut nadi 84 x/menit,
Pada pemeriksaan fisik secara inspeksi, kepala atau rambut bersih, tidak rontok,
kelopak mata tidak oedem, konjungtiva merah muda. Sclera putih, telinga dan hidung tidak
ada kelainan, mulut dan gigi bersih, tidak ada caries pada gigi. Tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid dan kelenja vena jugularis, pada payudara bentuk simetris. Puting susu
menonjol ada hiperpigmentasi pada aerola, abdomen membesar sesuai kehamilan dan
terdapat linea nigra. Tidak ada bekas operasi, genetalia tidak ada varices, anus tidak ada
Pada pemeriksaan palpasi terdapat leopold I : TFU 31 cm, bagian fundus teraba
bulat, lunak, tidak melenting prediksi bagian atas adalah bokong janin. Leopold II : pada
perut sebelah kanan ibu teraba memanjang, keras, ada tahanan yaitu punggung janin, pada
perut kiri ibu teraba bagian – bagian kecil, tidak merata prediksi bagian kanan adalah
ektermitas janin. Leopold III : pada perut bagian bawah teraba bulat, keras, melenting
prediksi bagian bawah adalah kepala janin. Leopold IV : bagian terbawah janin yaitu
kepala janin sudah masuk PAP (divergen). Tinggi fundus uteri (TFU) : 31cm DJJ
144x/menit dan dari TFU yang ada dapat ditemukan Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ)
dengan menggunakan rumus Mc. Donald yaitu (31-11) x 155 = 3100 gram, HPL 02 – 10
– 2017 dan 39 minggu 3 hari. Pada pemeriksaan laboratorium dengan hasil hemoglobin
10,6gr%.
C. ANALISIS
D. PENATALAKSANAAN
2. Memberitahu kepada ibu tentang tanda – tanda persalinan yaitu keluarnya lendir
bercampur darah, timbul kenceng – kenceng yang terus menerus dengan teratur dan
menetap, keluar air dari jalan lahir yang berbau amis (ketuban).
Evaluasi : ibu sudah mengerti dan tahu tentang tanda – tanda persalinan.
3. Memberitahu ibu tentang keluhan yang dirasakan yaitu pinggang dan kaki terasa pegal.
Karena ada kondisi fisiologis selama tidak berlebihan dan mengganggu aktifitas sehari
hari. Dengan memberi konseling tentang nyeri pinggang dan kaki pegal akan lebih
tenang dang mengurangi kecemasan ibu yang dirasakan. Ibu juga dianjurkan untuk
4. Memberitahu ibu bahwa tidak ada peningkatan kadar hemoglobin dalam darah, hasil
5. Memberikan support mental pada ibu bahwa tidak perlu cemas dan takut dengan
keadaannya saat ini, keadaan ini dapat diantisipasi dengan istirahat yang cukup dan
makan – makanan dengan gizi seimbang terutama makanan yang banyak mengandung
zat besi.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia istirahat cukup serta mengkonsumsi makanan
Evaluasi : ibu bersedia untuk melakukan anjuran bidan yaitu makan putih telur.
7. Memberitahu kepada ibu tentang tanda bahaya TM III yaitu gerakan janin kurang
dalam 12 jam minimal 10-12x, perdarahan tiba – tiba melalui vagina dan bertambah
banyak, pandangan mata kabur, pusing, kepala terasa berat atau sakit, bengkak pada
Evaluasi : ibu sudah mengetahui tanda bahaya kehamilan pada trimester III.
8. Memberitahu kepada ibu tentang tanda – tanda persalinan yaitu keluarnya lendir
bercampur darah, timbul kenceng – kenceng yang terus menerus dengan teratur dan
menetap, keluar air dari jalan lahir yang berbau amis (ketuban).
Evaluasi : ibu sudah mengerti dan tahu tentang tanda – tanda persalinan.
bayi(baju, kain, popok bayi, donor darah untuk antisipasi apabila terjadi
kegawatdaruratan).
Evaluasi : ibu rencana bersalin di Rumah Sakit, ibu sudah ada tabungan, penolong
bidan dan dokter. Ibu sudah ada transportasi untuk persalinan, ibu sudah siap
10. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat cukup yaitu tidur siang kurang lebih 2 jam dan
Evaluasi : ibu bersedia mengikuti anjuran bidan untuk istirahat yang cukup. Terakhir
Evaluasi : ibu bersedia minum secara rutin menghabiskan tablet tambah darah.
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan bernama Ny. L umur 31 tahun, ibu mengatakan ini kehamilan yang
ke dua dan pernah mengalami keguguran satu kali, ibu mengatakan saat ini merasa pegal
B. DATA OBJEKTIF
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat hasil keadaan umum baik,
kesadaran composmetis, tekanan darah 120/80 mmhg, denyut nadi 86 x/menit, pernafasan
Pada pemeriksaan fisik secara inspeksi, kepala atau rambut bersih, tidak rontok,
kelopak mata tidak oedem, konjungtiva merah muda. Sclera putih, telinga dan hidung tidak
ada kelainan, mulut dan gigi bersih. Tidak ada caries pada gigi, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid dan kelenja vena jugularis. Pada payudara bentuk simetris, puting susu
menonjol ada hiperpigmentasi pada aerola. Abdomen membesar sesuai kehamilan dan
terdapat linea nigra, tidak ada bekas operasi. Genetalia tidak ada varices, anus tidak ada
bulat, lunak, tidak melenting prediksi bagian fundus adalah bokong janin, Leopold II :
pada perut sebelah kanan ibu teraba memanjang, keras, ada tahanan prediksi bagian kanan
punggung janin, pada perut kiri ibu teraba bagian – bagian kecil, tidak merata prediksi
bagian kiri adalah ektermitas janin, Leopold III : pada perut bagian bawah teraba bulat,
keras, melenting prediksi bagian bawah adalah kepala janin, Leopold IV : bagian terbawah
janin yaitu kepala janin sudah masuk PAP (divergen). Tinggi fundus uteri (TFU) : 31cm,
DJJ 140 x/menit dan dari TFU yang ada dapat ditemukan Taksiran Berat Badan Janin
(TBBJ) dengan menggunakan rumus Mc. Donald yaitu (31-11) x 155 = 3100 gram, HPL
C. ANALISIS
Ny. L umur 31 tahun GII P0 AI umur kehamilan 39 minggu 6 hari, janin tunggal,
hidup, intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, divergen dengan
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan tekanan darah : 110/70
2. Memberitahu kepada ibu tentang tanda – tanda persalinan yaitu keluarnya lendir
bercampur darah, timbul kenceng – kenceng yang terus menerus dengan teratur dan
menetap, keluar air dari jalan lahir yang berbau amis (ketuban).
Evaluasi : ibu sudah mengerti dan tahu tentang tanda – tanda persalinan.
3. Memberitahu ibu tentang keluhan yang dirasakan yaitu pinggang dan kaki terasa pegal.
Karena ada kondisi fisiologis selama tidak berlebihan dan mengganggu aktifitas sehari
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi buah dan sayur agar buang air besar(BAB)
tidak susah.
5. Memberikan supprot mental pada ibu agar tidak terlalu cemas akan keluhan yang
dirasakan.
6. Memberitahu kepada ibu tentang tanda bahaya TM III yaitu gerakan janin kurang
dalam 12 jam minimal 10-12x, perdarahan tiba – tiba melalui vagina dan bertambah
banyak. Pandangan mata kabur, pusing, kepala terasa berat atau sakit, bengkak pada
7. Memberitahu ibu untuk makan dan minum dengan gizi seimbang seperti
mineral dan vitamin (sayur – sayuran dan buah – buahan) tidak ada pantangan makan
yang mengandung zat besi dari nabati (bayam, kacang – kacang, dll) terutama zat besi
Evaluasi : ibu bersedia mengkonsumsi makan – makan yang bergizi seimbang dan
tidak ada pantangan makanan, bersedia makan – makanan yang mengandung zat besi.
dipilih, kesiapan biaya persalinan. Persiapan kendaraan jika waktu diperlukan, fasilitas
kesehatan yang dipilih. Siapkan orang yang bersedia menjadi donor darah, persiapan
kesehatan yang akan di ilih yaitu di rumahsakit maupun puskesmas, pendonor darah
9. Mengingatkan kepada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet tambah darah dan
PENGUMPULAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
Ny. L umur 31 tahun, suku bangsa Jawa, Agama Islam, pendidikan SD,
pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Suami pasien bernama Tn. F umur 31 tahun, suku
bangsa Jawa, Agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Buruh, beralamt di desa
1. Alasan Datang
2. Keluhan Utama
dipuskesmas dan diBPS. Ibu mengatakan ibu sudah imunisasi TT 3 pada tanggal
06 juli 2017, gerakan janin pertama kali dirasakan pada usia kehamilan 13
c. Riwayat Menstruasi
lama haid 7 hari, banyaknya 2-3 kali ganti pembalut, siklus ibu 28 hari, teratur
dan ada nyeri haid saat menstruasi. Hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal
dan rencana yang akan datag ibu ingin memakai KB suntik 3 bulan dengan
e. Riwayat Kesehatan
1) Penyakit yang pernah diderita Ibu mengtakan tidak pernah menderita
penyakit infeksi seperti : Nyeri saat buang air kecil, keluar nanah, gatal dan
benjolan dialat kelamin (IMS), demam, batuk lama lebih dari 2 minggu,
berdahak, bahkan disertai darah (TBC), sclera kuning, warna kulit kuning,
pernah menderita penyakit dengan ciri – ciri Sesak nafas, batuk, lelah, terjadi
serangan yang tiba – tiba karena reaksi alergi seperti alergi dingin, debu
(Asma), tekanan darah lebih dai 140/90 mmhg, pusing (Hipertensi), mudah
lapar dimalam hari, mudah haus, dan mudah buang air kecil saat malam hari
(DM).
penyakit infeksi seperti : Nyeri saat buang air kecil, keluar nanah, gatal dan
benjolan dialat kelamin (IMS), demam, batuk lama lebih dari 2 minggu,
berdahak, bahkan disertai darah (TBC), sclera kuning, warna kulit kuning,
tidak menerita penyakit dengan ciri – ciri Sesak nafas, batuk, lelah, terjadi
serangan yang tiba – tiba karena reaksi alergi seperti alergi dingin, debu
(Asma), tekanan darah lebih dai 140/90 mmhg, pusing (Hipertensi), mudah
lapar dimalam hari, mudah haus, dan mudah buang air kecil saat malam hari
(DM).
menderita penyakit infeksi seperti : Nyeri saat buang air kecil, keluar nanah,
gatal dan benjolan dikelamin (IMS), demam, batuk lama lebih dari 2 minggu,
berdahak, bahkan disertai darah (TBC), sclera kuning, warna kulit kuning,
batuk, lelah, terjadi serangan yang tiba – tiba karena reaksi alergi seperti
alergi dingin, debu (Asma), tekanan darah lebih dai 140/90 mmhg, pusing
(Hipertensi), mudah lapar dimalam hari, mudah haus, dan mudah buang air
f. Kebiasaan
tidak pernah minum jamu, tidak pernah minum obat – obatan selain dari tenaga
kesehatan bidan atau dokter, tidak pernah minum –minuman keras, tidak
merokok sebelum dan selama hamil dan ibu memelihara binatang burung
dirumah.
bervariasi, porsi 1 piring dan tidak ada keluhan. Selama hamil ibu makan 4 – 5
x/hari dengan porsi ¼ piring menu bervariasi dan ada gangguan saat makan
yaitu mual, saat sebelum bersalin ibu makan terakhir jam 17:00. Frekuensi
minum sebelum hamil ± 5 – 6 x/hari dengan minum teh, air putih,es, kopi dan
tidak ada gangguan. Selama hamil ibu minum ± 8 – 9x/hari dengan menu air
putih,teh,es. Sebelum bersalin ibu minum jam 23:00 dan tidak ada keluhan.
Sebelum bersalin ibu BAB jam 06:00, tidak ada gangguan. Dan untuk BAK
sebelum hamil ± 5x/hari, selama hamil ± 7x/hari, warna kuning jernih , sebelum
bersalin ibu BAK jam 21:30, tidak ada gangguan. Ibu mengatakan pola istirahat
sebelum hamil ±1- 2 jam, sebelum bersalin ibu tidur siang sekitar 30 menit dan
tidur malam ± 8 jam sehari dan tidak ada keluhan. Ibu mengatakan pola istirahat
selama hamil ±1- 2 jam dan tidur malam ± 7 jam sehari dan tidak ada keluhan.
Ibu mengatakan sebelum hamil sehari – hari beraktivitas sebagai ibu rumah
tangga saja, biasa mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan seperti : menyapu,
mencuci, memasak. Ibu mengatakan selama ibu hamil beraktifitas sebagai ibu
rumah tangga.
keramas 2 hari sekali, gosok gigi 1x/hari, ganti baju 2x/hari, selama hamil ibu
mandi 3x/hari, keramas 3 hari sekali, gosok gigi 1x/hari, ganti baju 3x/hari.
3x/minggu, tidak ada keluhan dan selama hamil jarang dengan gangguan kurang
nyaman.
h. Data Psikologi
kehamilannya saat ini. Suami dan keluarga juga senang dan mendukung
j. Data Perkawinan
yang pertama, lama perkawinan 1 tahun, dan usia pertama kali menikah yaitu
30 tahun.
k. Data Spiritual
Ibu mengatakan selalu beribadah dan berdoa.
mewajibkan ibu hamil membawa gunting agar tidak diganggu oleh roh jahat.
Tidak duduk didepan pintu agar saat persalinan bayi mudah keluar.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
mmhg, Nadi 88 x/menit, Suhu 36,6oC, Respirasi 24 x/menit, Tinggi badan 152 cm,
2. Pemeriksaan Obstetric
muka simetris tidak pucat, mata simetris konjungtiva sedikit pucat, sclera putih,
telinga dan hidung tidak ada kelainan, mulut dan gigi bersih, tidak ada carries pada
gigi, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis, payudara berbentuk
membesar sesuai dengan kehamilan dan terdapat line nigra, tidak ada luka bekas
operasi, genetalia tidak ada varices dan benjolan, anus tidak ada hemoroid, dan
bulat, lunak, tidak melenting prediksi bagian atas adalah bokong, hasil Leopold II
pada perut sebelah kanan ibu teraba memanjang, ada tahanan prediksi bagian kanan
adalah punggung janin, hasil Leopold III pada perut bagian bawah terapa bulat,
keras, melenting prediksi bagian bawah adalah kepala janin, hasil Leopold IV
bagian terbawah janin yaitu kepala sudah masuk PAP (Divergen). Penurunan 5/5.
Tinggi fundus uteri : 31 cm, DJJ 140x/menit dan dari TFU yang ada dapat
ditemukan taksiran berat badan janin (TBBJ) dengan menggunakan rumus Mc.
Donald yaitu (31 – 11) x 155 = 3100 gram, HPL : 2 oktober 2017 dan umur
pemeriksaan perkusi refleks patella kanan dan kiri tidak dilakukan, . Tidak
2017 pukul 22:00 WIB, dilakukan oleh bidan dengan tujuan untuk menentukan
diagnose kebidanan dan tindakan yang dilakukan. Hasil keadaan porsio tipis,
kepala, titik penunjuk uuk, penurunan Hodge 1+, bagian terkemukan tidak ada.
A. Diagnosa Nomenklatur
Ny. L umur 31 tahun GII P0 A1 hamil 40 minggu janin tunggal hidup intra
uterin letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, divergen dengan inpartu
kedua, ibu mengatakan pernah keguguran satu kali, HPHT : 25 desember 2016, ibu
110/70 mmhg, nadi 88 x/menit, suhu 36,6OC, repirasi 24 x/menit. Leopold I TFU 31
cm, bagian fundus teraba bulat lunak tidak melenting yaitu bokong. Leopold II bagian
kiri perut ibu teraba bagian – bagian kecil janin, tidak rata yaitu ekstermitas, bagian
kanan perutibu teraba ada tahanan, keras, memanjang yaitu punggung janin. Leopold
III bagian bawah perut teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala dan tidak bisa
digoyangkan. Leopold IV divergen. TFU 31cm, TBBJ : (31 – 11)x 155 = 3100 gram.
Djj : 139 x/menit, pemeriksaan dalam keadaan porsio tipis, effecement pembukaan
2cm, selaput ketuban positif, bagian terendah janin kepala, titik penunjuk uuk hodge
1. Masalah
Ibu mengatakan mual muntah dan cemas dengan keadaan saai ini .
2. Kebutuhan
Beri support mental pada ibu dan informasi tentang keadaan ibu. Beri ibu cairan
1. Bagi ibu
a. Anemia berat
c. Partus prematur
Mudah terjadi infeksi
2. Bagi janin
a. BBLR
b. Cacat bawaan
d. Asfiksia
e. Hipoksia
f. IUFD
Advis :
– D5% + oxytocin 5 iu
V. INTERVENSI
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan dan kondisi ibu serta janinnya
- Pemasangam infus
9. Dokumentasi tindakan
VI. IMPLEMENTASI
2. Telah dilakukan inform consent untuk pemasangan infus D5% dan pemberian terapi
oxytocin ½ (stimulasi oxytocin 5 iu dalam botol cairan D5% drip dengan 20 tpm
menetap)
3. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin yaitu miring kiri agar oksigen janin terpenuhi
4. Mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu jika ada kontrasi ibu tarik nafas dalam dan
5. Menganjurkan makan dan minum saat kontraksi mereda untuk tenaga ibu bersalin
9. Mendokumentasi tindakan
VII. EVALUASI
2. Keluarga setuju dan infus D5% + oxytocin ½ (oxytocin 5 iu dalam cairan D5% drip
A. DATA SUBYEKTIF
B. DATA OBYEKTIF
KU : Sedang
Perineum : Menonjol
Vulva : Membuka
Pemeriksaan Dalam
2. Pembukaan : 10 cm
6. Penusupan : 0/5
7. Hodge : HIII+
C. ANALISIS
Ny. L umur 31 tahun GII P0 A1 umur kehamilan 40 minggu janin tunggal hidup intra
uterin, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala dengan inpartu kala II.
D. PENATALAKSANAAN
2. Menyiapkan dan mempersiapkan alat – alat obat yang akan digunakan untuk persalina
seperti : partus set, APD, air klorin 0,5% air DTT, mematahkan oksitosin 10 iu,
menaruh spuit dalam partus set dan menyiapkan perlengkapan ibu dan bayi.
6. Memasukkan oksitosin kedalam spuit kemudian menaruh spuit kedalam partus set
klorin 0,5%
12. Memberitahu keluarga pembukaan ibu sudah lengkap dan meminta keluarga yang
mendampingi untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran , mengajarkan ibu cara
mengejan yang baik, kedua tangan memegang pergelangan kaki, muka menghadap
13. Melakukan pimpinan untuk meneran saat ibu ada dorongan meneran
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, dan mengambil posisi yang nyaman
Meletakkan handuk diperut ibu untuk mengeringkan bayi, jika kepala bayi telah
16. Meletakkan kain bersih dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering, sementara tangan
kiri menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi defleksi dan membantu
lahirkan kepala.
Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparental. Menganjurkan
ibu untuk meneran saat berkontraksi, dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul dibawah sirkus pubis dan gerakan keatas dan distal
Setelah bahu lahir, geser tangan bawah tuk menompang kepala dan bahu, gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan serta siku sebelah atas.
bokong,tungkai dan kaki, pegang kedua mata kaki (telunjuk diantar kedua kaki dan
pegang kedua kaki dengan meingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari jari lainnya pada
Evaluasi : tangan sudah menelusuri dan bayi lahir jam 00:30 WIB
Evaluasi : bayi telah dinilai, bayi lahir tanggal 2 oktober 2017 pukul 00:30 WIB. Warna
kulit merah uda, tangisan kuat, gerakan aktif, jenis kelamin laki – laki.
A. DATA SUBYEKTIF
B. DATA OBYEKTIF
6. Perdarahan : 150 cc
C. ANALISIS
D. PENATALAKSANAAN
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada janin kedua atau hamil ganda
(gamelly)
28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi dengan
baik.
29. Dalam waktu 1 mennit setelah bayi lahir, suntikan oksitosi 10 unit (IM) di 1/3 distal
30. Menjepit tali pusat dengan klem kira – kira 3 cm dari pusat bayi mendorong isi tali
31. Memegang tali pusat yang sudah dijepit dengan sarung tangan (lindungi) tali pusat
lakukan pemotongan tali pusat diantara 2 klem tersebut , ikat tali pusat dengan benang,
32. Meletakkan bayi tengkurap didada ibu agar ada kontak kulit dan berikan selimut serta
34. Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut tepat diatas pubis dan gunakann
tangan kiri untuk palpasi uterus serta menstabilkan uterus, memegang tali pusat dengan
tangan lain.
35. Memegang tali pusat kearah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah
belakang atas (dorso kranial) secara hati – hati (untuk mencegah inversi uteri)
36. Melakukan penengangan tali pusat dan dorongan dorso kranial sampai plasenta
terlepas, minta ibu utuk sedikit meneran sambil pendorong menarik tali pusatke arah
sejajar lantai dan kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir.
37. Saat plasenta muncul diintorus vagina lahirkan plasenta dengan kedua tangan pegang
dan putar hingga selaput ketuban terpilin kemudia lahirkan serta tempatkan plasenta
38. Melakukan massase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
A. DATA SUBYEKTIF
B. DATA OBYEKTIF
3. Nadi : 80 x/menit
4. Suhu : 36,50C
5. Pernafasan : 22 x/menit
C. ANALISIS
D. PENATALAKSANAAN
39. Menilai plasenta dengan melihat selaput, kotiledon, dan panjang tali pusat
Evaluasi : plasenta sudah dicek selaput lengkapp tidak ada yang tertinggal, kotiledon
40. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum jika ada robekan segera
lakukan jahitan.
41. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginaan
handuk.
44. Anjarkan kepada ibu dan keluarga cara massase uterus dan menilai kontraksi
Evaluasi : perdarahan dalam batas normal (data observasi terlampir dalam patograf)
46. Memeriksa nadi dan kandung kemih setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit
Evaluasi : nadi normal, kandung kemih kosong (data observasi terlampir dalam
patograf)
47. Memeriksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk pastika bahwa bayi bernafas
48. Menempatkan semua peralatan dalam larutan klorin 0,5%, mendekontaminasi (10
50. Membersihkan ibu dengan air DTT, bersihkan dari sisa cairan lendir dan darah, bantu
Evaluasi : ibu nyaman dan keluarga bersedia memberi makan minum kepada ibu
53. Mencelupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin o,5% dan membalik bagian
56. Setelah melakukan kontak kulit selama 1 jam lanjutkan pemmeriksaan fisik dan beri
Evaluasi : sudah dilakukan pemeriksaan fisik dan pemberian salep mata serta vit K
57. Setelah 1 jam diberi vit K, memberikan imunisasi hepatitis B dipaha kanan
I. PENGKAJIAN DATA
1. DATA SUBYEKTIF
Dari hasil wawancara yang dilakukan didapatkan data : Ny. L umur 31 tahun,
suku bangsa Jawa, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga.
Suami pasien bernama Tn. F umur 31 tahun, suku bangsa Jawa, Agama Islam,
spontan, pertolongan persalinan bidan dan dokter, umur 6 jam berat badan lahir
3450 cm, jenis kelamin laki – laki. Anak pertamanya mengalami keguguran 10
Keluhan trimester I yaitu pusing, mual terapi yang diberikan Fe 1x1, Antasid 1x1,
B6 1x1. Nasehat yang diberikan makan sedikit tapi sering. Ibu mengatakan
Keluhan trimester II yaitu pusing kadang kadang, terapi yang diberikan Fe 1x1,
Kalk 1x1. Nasehat yang diberikan istirahat yang cukup, makan – makanan yang
bergizi. Keluhan trimester III ibu mengatakan tidak ada keluhan , terapi yang
diberikan Fe 1x1, Kalk 1x1, nasehat yang diberikan makan – makanan yang
Warna : jernih
Bau : khas
2. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang pernah diderita. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
infeksi seperti : Nyeri saat buang air kecil, keluar nanah, gatal dan benjolan dialat
kelamin (IMS), demam, batuk lama lebih dari 2 minggu, berdahak, bahkan disertai
darah (TBC), sclera kuning, warna kulit kuning, air seni seperti teh, mudah
ciri – ciri Sesak nafas, batuk, lelah, terjadi serangan yang tiba – tiba karena reaksi
alergi seperti alergi dingin, debu (Asma), tekanan darah lebih dai 140/90 mmhg,
pusing (Hipertensi), mudah lapar dimalam hari, mudah haus, dan mudah buang air
penyakit infeksi seperti : Nyeri saat buang air kecil, keluar nanah, gatal dan
benjolan dialat kelamin (IMS), demam, batuk lama lebih dari 2 minggu, berdahak,
bahkan disertai darah (TBC), sclera kuning, warna kulit kuning, air seni seperti teh,
dengan ciri – ciri Sesak nafas, batuk, lelah, terjadi serangan yang tiba – tiba karena
reaksi alergi seperti alergi dingin, debu (Asma), tekanan darah lebih dai 140/90
mmhg, pusing (Hipertensi), mudah lapar dimalam hari, mudah haus, dan mudah
c. Riwayat kesehatan keluarga. Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada menderita
penyakit infeksi seperti : Nyeri saat buang air kecil, keluar nanah, gatal dan
benjolan dialat kelamin (IMS), demam, batuk lama lebih dari 2 minggu, berdahak,
bahkan disertai darah (TBC), sclera kuning, warna kulit kuning, air seni seperti teh,
menderita penyakit dengan ciri – ciri Sesak nafas, batuk, lelah, terjadi serangan
yang tiba – tiba karena reaksi alergi seperti alergi dingin, debu (Asma), tekanan
darah lebih dai 140/90 mmhg, pusing (Hipertensi), mudah lapar dimalam hari,
mudah haus, dan mudah buang air kecil saat malam hari (DM). Ibu mengatakan
3. Riwayat Haid
Ibu mengatakan pertama kali menstruasi (menarche) pada usia 14 tahun, lama
haid 7 hari, banyaknya 2 – 3 kali ganti pembalut. Siklus ibu 28 hari, teratur, merasakan
ada nyeri saat haid dan tidak ada keputihan (flour albous).
rencana yang akan datang ibu ingin memakai KB suntik 3 bulan dengan alasan lebih
praktis
5. Kebiasaan
Ibu mengatakan tidak mempunyai pantangan makanan pada ibu hamil, ibu
mengatakan mengkonsumsi jamu. Tidak pernah minum obat – obatan selain dari
tenaga kesehatan bidan atau dokter. Tidak pernah minum –minuman keras, tidak
merokok sebelum dan selama hamil dan ibu memelihara binatang burung dirumah.
Ibu mengatakan frekuensi makan selama hamil 3x/hari, menu bervariasi, porsi
1 piring dan tidak ada keluhan. Setelah melahirkan ibu makan 2x/6 jam dengan porsi
1 piring menu bervariasi dan tidak ada gangguan saat makan. Frekuensi minum
selama hamil ± 5 – 6 x/hari dengan minum teh, air putih,es, kopi dan tidak ada
keluhan. Sekarang ibu minum ± 3x/6jam dengan menu air putih 1kali,teh hangat 2kali
konsistensi lembek, tidak ada keluhan dan sekarang belum BAB. Untuk BAK sebelum
hamil ± 5x/hari, setelah melahirkan ± 2x/6jam, warna kuning jernih , ada keluhan
yaitu nyeri jahitan. Ibu mengatakan selama hamil sehari – hari beraktivitas sebagai
ibu rumah tangga saja, biasa mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan seperti :
Pola istirahat selama hamil tidur siang ±2 jam , malam hari 8 jam, tidak ada
keluhan, sekarang ibu sudah tidur selama 4 jam setelah melahirkan. Pola personal
hygiene ibu mengatakan selama hamil mandi 2x/hari, keramas 2 hari sekali, gosok
gigi 1x/hari, ganti baju 2x/hari, setelah melahirkan ibu mandi 1x/6jam, gosok gigi
1x/6jam, belum keramas, ganti baju 2x/6jam. Untuk pola seksual ibu mengatakan
7. Data Psikologi
Ibu mengatakan ini anak yang diharapkan. Suami dan keluarga juga senang
9. Data Perkawinan
pertama, lama perkawinan 1 tahun, dan usia pertama kali menikah yaitu 30 tahun.
Ibu mengatakan masih percaya dengan adat istiadat setempat yaitu diwajibkan
minum jamu.
12. Data Pengetahuan Ibu
Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan hasil keadaan umum ibu
sedang, kesadaran composmentis, tanda vital tekanan darah 110/70 mmhg, nadi 82x/menit,
respirasi 20x/menit, suhu 36,30C, tinggi badan 152 cm, berat bdan sebelum hamil 52 kg
selama hamil 64 kg sekarang 60 kg. Pada pemeriksaan inspeksi kepala mesochepal, rambut
bersih tidak rontok, muka simetris tidak pucat, mata simetris konjungtiva sedikit pucat,
sclera putih, telinga dan hidung tidak ada kelainan, mulut dan gigi bersih, tidak ada carries
pada gigi, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis, payudara berbentuk
simetris, puting susu menonjol ada hiperpigmentasi pada aerola, abdomen membesar
sesuai dengan kehamilan dan terdapat line nigra, tidak ada luka bekas operasi, genetalia
bersih, ada luka perineum jahitannya bagus ,± 80 cc lochea rubra, tidak dilakukan
1. Diagnosa (nokmenklatur)
a. Data Subyektif
Ibu mengatakan bernama Ny. L umur 31 tahun, ibu mengatakan ini anak kedua dan
pernah keguguran satu kali, ibu mengatakan perutnya masih terasa mules.
b. Data Obyektif
KU : Sedang
N : 82 x/menit R : 20 x/menit
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
VI. INTERVENSI
VII. IMPLEMENTASI
S : 36,3oC N : 82 x/menit
PPV : Lochea rubra
Kontraksi : Keras
mengeringkan genetalia setelah BAK dan BAB dan ganti pembalut sesering mungkin
3. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya secara on demand bila bayi
4. Memberitahu ibu tanda bahaya nifas yaitu perdarahan yang bertambah banyak,
merah, nafsu makan hilang dalam waktu lama, sakit kepala secara terus menerus,
5. Memberikan KIE tentang menyusui yang benar yaitu mencuci tangan terlebih dahulu.
mengatur posisi ibu, anjurkan kaki untuk tidak menggantung sehingga punggung
tegak lurus dengan kursi. Sebelum menyusui, keluarkan ASI sedikit lalu oleskan pada
puting susu sampai aerola. Gendong bayi dengan menggunakan lengan, kepala bayi
berada dilekukan siku ibu dan bokong pada lengan satu tetap didepan. Rangsang mulut
bayi untuk membuka dengann cara menyentuh bagian sudut mulut bayi dikelingking.
Apabila mulut bayi udah membuka, segera mungkin memasukkan puting susu
kedalam mulut bayi, perhatikan isapan bayi, pastikan hidung tidak tertutup dengan
payudara. Setelah bayi kenyang, lepaskan isapan dengan cara tekan dagu bayi dengan
ibu jari. Ibu menyedawakan bayi dengan cara menggendog dipundak ibu atau
6. Memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi tidak mau menyusu, kejang,
lemah, sesak nafas, merintih, pusar kemerahan, demam, mata bernanah banyak, kulit
terlihat kuning.
7. Memberitahu ibu cara merawat tali pusat yaitu dengan mengganti kasa yang steril dan
8. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan air kencingnya agar kandung kemih tetap
Vitamin A
Amoxilin
Asam mefenamat
VIII. EVALUASI
Ibu mengatakan ini hari kedua setelah melahirkan, masih terasa nyeri diluka
jahitan, ASI sudah keluar lancar dan sudah BAB hari ini.
B. DATA OBYEKTIF
sedikit pucat, konjutiva merah muda, sclera putih, payudara simetris, puting susu
menonjol, ASI sudah keluar banyak, pada pemeriksaan palpasi didapat TFU 3 jari
dibawah pusat, kontraksi uterus keras. Lochea rubra berwarna merah, konsistensi cair,
bau amis, dengan estimasi perdarahan ±35cc. Jahitan / laserasi bagus, sudah
mengering, sudah hampir menyatu dengan kulit dan jaringan, tidak ada airan yang
C. ANALISIS
D. PENATALAKSANAAN
N : 82 x/menit R : 22 x/menit
pola istirahat (tidur) yang benar yaitu tidur siang kurang lebih 2 jam, malam
kurang lebih 8 jam dan saat bayi sedang tidur sebaiknya ibu juga tidur.
3. Memberitahu ibu untuk makan dan minum dengan gizi seimbang seperti
Mineral dan vitamin (sayur – sayuran dan buah – buahan) tidak ada pantangan
makan dan perbanyak makan – makanan yang mengandung zat besi dari nabati
Evaluasi : ibu bersedia mengkonsumsi makan – makan yang bergizi seimbang dan
tidak ada pantangan makanan, bersedia makan yang mengandung zat besi.
4. Menganjurkan kepada ibu tentang pemberian ASI ekslusif yaitu maksimal 2 jam
sekali bayi disusui (on demand) dan hanya memberikan ASI saja selama 6 bulan
5. Menanyakan kepada ibu cara menyusui yang benar dan menanyakan apa ibu sudah
menerapkan dirumah.
Evaluasi : ibu dapat menjelaskan kembali cara menyusui yang benar dan ibu sudah
mengeringkan genetalia setelah BAK dan BAB dan ganti pembalut sesering
a. Menjaga payudara agar tetap bersih dan kering, terutama bagian puting susu
selama 2 menit. Setelah itu putar kapas tersebut sampai kotoran pada puting
susu terangkat.
d. Melakukan pengurutan payudara dimulai dari atas, lalu telapak tangan kiri
arah sisi kiri dan telapak tangan kanan kearah sisi kanan, kemudian kesamping
kebawah, lalu kedua tangan dilepas dari payudara. Lakukan sebayak 20 – 30
sedangkan tangan yang lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari
ganti dengan kompres dingin, kompres secara bergantian ditiap payudara dan
8. Memastikan ibu tidak ada tanda bahaya nifas yaitu perdarahan yang bertambah
membengkak merah, nafsu makan hilang dalam waktu lama, sakit kepala secara
terus menerus, demam >38oC, bengkak pada lengan, wajah, dan kaki. Apabila
Evaluasi : ibu tidak ditemukan tanda bahaya nifas, dan ibu bersedia untuk ketenaga
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan ini ke 2 minggunya setelah melahirkan, ASI keluar lancar dan
ibu mengatakan kepala terasa berat. Ibu mengatakan tidak tidur siang dan 5 jam tidur
malam. Ibu mengatakan minum jamu sehari 2 kali dengan 1 sendok makan.
B. DATA OBYEKTIF
150/100 mmhg, suhu 36,1oC, nadi 84 x/menit, respirasi 21 x/menit, muka tidak pucat
dan tidak oedem, konjungtiva merah muda, sclera putih, payudara simetris, puting
susu menonjol, ASI sudah keluar banyak. Pada pemeriksaan palpasi didapat TFU
berada diantara pusat dan symfisis kontraksi tidak teraba. Lochea serosa, berwarna
C. ANALISIS
Ny. L umur 31 tahun PI AI 2 minggu post partum dengan Hipertensi pada nifas.
D. PENATALAKSANAAN
2. Menjelaskan kepada Ibu penyebab sakit kepala adalah karena efek dari tekanan
darah tinggi dan kondisi yang lemah setelah persalinan dan cara mengatasinya
melaksanakannya.
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas berat yang
4. Memberitahu ibu untuk makan dan minum dengan gizi seimbang dan mengurangi
karbohidrat (nasi, jagung, roti, dll), mineral dan vitamin (sayur – sayuran dan buah
– buahan) tidak ada pantangan makan yang mengandung zat besi dari nabati
(bayam, kacang – kacang, dll) terutama zat besi dari hewani (ikan, telur, daging,
sapi, hati)
Evaluasi : ibu brsedia mengkonsumsi makan – makan yang bergizi seimbang dan
tidak ada pantangan makanan, bersedia makan – makanan yang mengandung zat
besi.
Demam >38oC, lochea berbau, perdarahan dari jalan lahir, demam, sakit kepala
payudara merah, panas terasa sakit, puting susus lecet, ibu mengalami depresi
(antara lain menangis tanpa sebab dan tidak peduli pada bayinya. Apabila terdapat
kesehatan apabila ibu ditemukan tanda bahaya tersebut dan hanya ditemukan
jamu yang dikonsumsi ibu jika terlalu banyak akan menyebabkan tensi tinggi.
7. Mengobservasi pada ibu bahwa hanya menyusui bayinya dengan ASI sampai bayi
berusia 6 bulan, karena organ bayi belum bisa makanan lunak selain AS
Amlodipin 5 mg 1x1
kali/hari jika basah saat BAB/BAK, menggunakan celana dalam yang menyerap
Ibu mengatakan ini 6 minggu setelah melahirkan, ibu mengatakan tidak ada
keluhan.
B. DATA OBYEKTIF
sedikit pucat, konjutiva merah muda, sclera putih, payudara simetris, puting susu
menonjol, ASI sudah keluar banyak, pada pemeriksaan palpai didapat TFU tidak
C. ANALISIS
D. PENATALAKSANAAN
N : 80 x/menit R : 20 x/menit
pola istirahat (tidur) yang benar yaitu tidur siang kurang lebih 2 jam, malem kurang
lebih 8 jam dan saat bayi sedang tidur sebaiknya ibu juga tidur.
3. Menganjurkan kepada ibu tentang pemberian ASI ekslusif yaitu maksimal 2 jam
sekali bayi disusui (on demand) dan hanya memberikan ASI saja selama 6 bulan
4. Memastikan ibu tidak ada tanda bahaya nifas yaitu perdarahan yang bertambah
terus menerus, demam >38oC, bengkak pada lengan, wajah, dan kaki. Apabila
Evaluasi : ibu tidak ditemukan tanda bahaya nifas, dan ibu bersedia untuk ketenaga
dengan suaminya agar menjaga kesehatan ibu dan dapat mengatur jarak anak yang
akan dilahirkan
bulan.
hubungan seks dengan KB suntik bebas, pengawasan medis yang ringan, dapat
diberikan kepada pasca persalinan, pasca keguguran atau pasca menstruasi, tidak
masih terjadi kemungkinan hamil, kerugian atau penyulit inilah yang menyebabkan
I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
Bayi Ny. L jenis kelamin laki – laki, umur bayi 6 jam .Ny. L umur 31 tahun,
suku bangsa Jawa, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga.
Suami pasien bernama Tn. F umur 31 tahun, suku bangsa Jawa, Agama Islam,
Penyakit kelainan darah, ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit yang dengan gejala seperti jika terluka sukar berhenti (hemofilia).
gejala sebagai berikut : batuk lama sampai 2 minggu lebih, batuk mengeluarkan darah,
berat badan menurun dratis (TBC). Mual demam pembesaran hati, berat badan
menurun, urin berwarna gelap, kulit, kuku, dan mata berwarna menjadi kuning
(hepatitis). Panas dan sakit saat BAK (ISK). Keputihan berwarna hijau, bau dan gatal
(IMS). Didalam keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit dengan ciri – ciri
tersebut, dan ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat bayi kembar (gamelli)
b. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan ini hamil yang kedua, dengan umur kehamilan 40 minggu
kali dengan jarak abortus dan hamil hanya berjarak 2 bulan . Keluhan trimester I yaitu
pusing, mual terapi yang diberikan Fe 1x1, Antasid 1x1, B6 1x1. Nasehat yang
kehamilan dibidan, TT 3 pada tanggal 06 juli 2017. Keluhan trimester II yaitu pusing
kadang kadang, terapi yang diberikan Fe 1x1, Kalk 1x1. Nasehat yang diberikan
istirahat yang cukup, makan – makanan yang bergizi. Keluhan trimester III ibu
mengatakan tidak ada keluhan , terapi yang diberikan Fe 1x1, Kalk 1x1, nasehat yang
diberikan makan – makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, kurangi pekerjaan
berat.
dan rencana yang akan datag ibu ingin memakai KB suntik 3 bulan dengan alasan
lebih praktis.
Ibu mengatakan bayi nya belum diberi makanan apapun, hanya diberikan
ASI saja secara on demand dan tidak ada keluhan. Pola eliminasi bayi sudah BAB 1
kali dalam 6 jam, warna kecoklatan atau mekoium. Konsistensi lembek, dan tidak ada
keluhan. BAK sudah kurang lebih 4 kali dalam 6 jam, warna kuning jernih, dan tidak
ada keluhan.
B. DATA OBYEKTIF
persalinan pada pukul 00:30 WIB tanggal 02 Oktober 201. Jenis persalinanspontan,
penolong bidan dan dokter, penyulit persalinan tidak ada. Ketuban pecah pukul 00:00
WIB, warna jernih, bau khas, obat obatan yang dipakai saat kala I yaitu oxytosin drip
5 iu, kala II tidak ada, kala III oxytosin IM. Lama persalinan kala I 4 jam, kala II 30
menit, kala III 5 menit. Tindakan segera setelah lahir yaitu dilakukan mengeringkan
bayi, perawatan pemotongan tali pusat dan menghangatkan bayi. Tidak dilakukan
penghisapan lendir dan menghangatkan bayi. Nilai apgar score yaitu 8/9/10.
Pada pemeriksaan fisik bayi didapatkan hasil keadaan umum bayi baik, berat
badan 3450 gram, panjang badan 50 cm, lingkar dada 33 cm, lingkar kepala 33cm,
cepal hematoma. Ubun ubun tidak cekung tidak cembung, sutura berhimpitan tidak
saling bertumpukan. Muka simetris, mata simetris, konjungtiva merah muda, sclera
putih, hidung simetris, cuping hidung ada aktif. Mulut / bibir simetris tidak ada
labiopalatokiszis, telinga simetris serumen dalam batas normal. Kulit kemerahan tidak
pucat, leher tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid. Thorak anterior
tidak ada retak klavikulasi, tidak ada retraksi, abdomen anterior tidak ada pembesaran
hepar. Genetalia lubang uretra sudah ada dengan posisi normal, ada 2 testis dalam
skrotum, ada lubang anus. Ekstermitas tidak pucat, tidak ada olidaktil dan sindaktil.
Ada refleks menghisap puting susu yang kuat (sucking), ada refleks mencari saat
daerah pipi atau sudut mulut disentuh (rooting). Ada refleks menggenggam saat
telapak tangan diberi jari (garps), ada refleks gerakan memeluk (moro), ada refleks
menngok kanan atau kiri (tonic neck), ada refleks dapat menepakkan kakinya saat
diberi sentuhan ditelapak kaki (babynski). Pada pemeriksaan penunjang Hb 9,2 g/dl,
a. Diagnosa (nomenklantur)
Bayi Ny. L lahir spontan jenis kelamin laki – laki menangis kuat keadaan
1) Data Subyektif
Ibu mengatakan bayi nya berjenis kelamin laki laki, sudah BAB dan
BAK, ASI secara on demand, dilakukan inisiasi menyusu dini selama 30 menit.
2) Data Obyektif
Pada pemeriksaan fisik bayi didapatkan hasil keadaan umum bayi baik,
berat badan 3450 gram, panjang badan 50 cm, lingkar dada 33 cm, lingkar kepala
33cm, apgar skore 8-9-10, menyusu ASI kuat. Tali pusat tidak berbau busuk,
tidak ada cairan , tidak kemerahan, tidak ada tanda tanda infeksi.
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
V. INTERVENSI
5. Beritahu ibu untuk sering mengganti diappers atau baju bayi yang basah
7. Beri imunisasi HB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya yang telah dilakukan meliputi : Suhu :
2. Memberitahu ibu cara menjaga kehangatan bayi yaitu dengan cara bayi diselimuti atau
dibedong tetapi membedongnya jangan terlalu lama, hindari dari udara dingin atau
diluar rumah terlalu lama, jangan berada didekat dengan kipas angin, gunakan pakaian
3. Melakukan perawatan tali pusat pada BBL yaitu dengan membungkus tali pusat dengan
kasa steril dan kering setiap habis mandi atau jika lembab.
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara rutin tiap 2 jam sekali atau tiap bayi
menginginkan dan jika bayi tidur hendaknya dibangunkan agar bayi tidak mengalami
dehidrasi atau kekurangan cairan, lebih baik jika bayi hanya diberikan ASI saja selama
6 bulan tanpa tambahan makan atau minum lai kecuali obat dan vitamin.
5. Memberitahu ibu untuk sering mengganti diapers atau pokok atau baju bayi jika terkena
keringat ataupun basah karena kulit bayi sangat sensitif bagian yang lembab dan basah
karena keringat/ cairan dapat menimbulkan ruam mmerah dan gatal sehingga bayi
mennjadi rewel.
6. Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi yaitu tidak mau menyusu, nafas sesak lebih
dari 60 x/menit, suhu bayi kurang dari 35,5oC atau lebih dari 37,5oC, bayi mengantuk
berlebihan atau tidak sadar, tali pusat kemerahan bahkan disertai nanah. Apabila
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya yang telah dilakukan.
4. Bayi selalu disusui tiap 2 jam/ tiap bayi menginginkan dan ibu berupaya untuk
Data perkembangan pada bayi baru lahir yang dilakukan pada 03 Oktober 2017
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan Bayi Ny. L umur 2 hari, jenis kelamin Laki – laki lahir normal.
B. DATA OBYEKTIF
Pada pemeriksaan fisik bayi di dapatkan hasil keadaan umum bayi baik,
3450 gram, PB 50cm, LILA 12cm, LIKA 33, LIDA 33cm. Tali pusat tidak berbau
C. ANALISIS
Bayi Ny. L umur 2 hari lahir normal jenis kelamin Laki – laki menangis kuat
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya yang telah dilakukan meliputi : Suhu
= 36,6°C, Nadi = 118 x/menit, Respirasi = 49x/menit, Berat badan 3450 gram,
Panjang badan 50 cm, Lingkar kepala 33cm, Lingkar dada 33cm, Lingkar lengan
12cm.
Hasil: ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya yang telah dilakukan.
2. Memberitahu ibu cara menjaga kehangatan bayi yaitu dengan cara bayi
udara dingin/diluar rumah terlalu lama, jangan berada dekat kipas angin, gunakan
3. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya tiap pagi di bawah sinar matahari
pada jam 07.00-07.30 WIB selama 15 menit saja untuk penyerapan vitamin D.
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara rutin tiap 2 jam sekali atau tiap
bayi menginginkan dan jjika bayi tidur hendaknya dibangunkan agar bayi tidak
mengalami dehidrasi/kekurangan cairan, lebih baik jika bayi hanya diberikan ASI
saja selama 6 bulan tanpa tambahan makan/minum lain kecuali obat, vitamin.
Hasil: bayi selalu disusui tiap 2 jam / tiap bayi menginginkan dan ibu berupaya
keringat/basah karena kulit bayi sangat sensitif dengan bagian yang lembab/basah
menjadi rewel
lebih dari 37,5°C, bayi mengantuk berlebih atau tidak sadar, tali pusat kemerahan
bahkan disertai nanah. Apabila menemukan tanda bahaya diatas segera hubungi
7. Memastikan tali pusat tidak terjadi infeksi yaitu tali pusat tidak bernanah,
Data perkembangan pada bayi baru lahir yang dilakukan pada 09 Oktober
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan bernama Bayi Ny. L umur 7 Hari, tidak ada keluhan.
B. DATA OBYEKTIK
Pada pemeriksaan fisik bayi didapatkan hasil keadaan umum bayi baik,
badan 53cm, lingkar lengan 13cm, lingkar dada 34cm, lingkar kepala 35cm, berat
C. ANALISIS
Bayi Ny. L umur 7 hari lahir normal jenis kelamin laki – laki menangis kuat
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya yang telah dilakukan meliputi : Suhu
13cm.
Evaluasi : ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya yang telah dilakukan.
2. Memberitahu ibu cara menjaga kehangatan bayi yaitu dengan cara bayi
udara dingin/diluar rumah terlalu lama, jangan berada dekat kipas angin, gunakan
3. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara rutin tiap 2 jam sekali atau tiap
bayi menginginkan dan jika bayi tidur hendaknya dibangunkan agar bayi tidak
mengalami dehidrasi/kekurangan cairan, lebih baik jika bayi hanya diberikan ASI
saja selama 6 bulan tanpa tambahan makan/minum lain kecuali obat, vitamin.
Evaluasi : bayi selalu disusui tiap 2 jam / tiap bayi menginginkan dan ibu
keringat/basah karena kulit bayi sangat sensitif dengan bagian yang lembab/basah
menjadi rewel
5. Memberitahu ibu untuk melindungi bayi nya dari gigitan nyamuk dan untuk
Evaluasi : ibu bersedia memberikan minyak telon dan membersihkkan kulit bayi
yang lembab
6. Memberitahu ibu jika ibu atau anggota keluarga sedang sakit hendakya jangan
dekat dengan bayi terlebih dahulu atau jika ada yang flu atau batuk hendaknya
Waktu : 16 : 00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
Dari hasil wawancara yang dilakukan didapatkan data : Ny. L umur 31 tahun,
suku bangsa Jawa, Agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga.
Suami pasien bernama Tn. F umur 31 tahun, suku bangsa Jawa, Agama Islam,
Ibu mengatakan ini anak kedua, dengan umur kehamilan 40 minggu, spontan,
pertolongan persalinan bidan dan dokter, umur 1 bulan lebih 21 hari berat badan
lahir 3450 cm, jenis kelamin laki – laki. Anak pertamanya mengalami keguguran
2. Riwayat Kesehatan
a) Penyakit yang pernah diderita Ibu mengtakan tidak pernah menderita penyakit
infeksi seperti : Nyeri saat buang air kecil, keluar nanah, gatal dan benjolan dialat
kelamin (IMS), demam, batuk lama lebih dari 2 minggu, berdahak, bahkan disertai
darah (TBC), sclera kuning, warna kulit kuning, air seni seperti teh, mudah
ciri – ciri Sesak nafas, batuk, lelah, terjadi serangan yang tiba – tiba karena reaksi
alergi seperti alergi dingin, debu (Asma), tekanan darah lebih dai 140/90 mmhg,
pusing (Hipertensi), mudah lapar dimalam hari, mudah haus, dan mudah buang air
infeksi seperti : Nyeri saat buang air kecil, keluar nanah, gatal dan benjolan dialat
kelamin (IMS), demam, batuk lama lebih dari 2 minggu, berdahak, bahkan disertai
darah (TBC), sclera kuning, warna kulit kuning, air seni seperti teh, mudah
ciri – ciri Sesak nafas, batuk, lelah, terjadi serangan yang tiba – tiba karena reaksi
alergi seperti alergi dingin, debu (Asma), tekanan darah lebih dai 140/90 mmhg,
pusing (Hipertensi), mudah lapar dimalam hari, mudah haus, dan mudah buang air
c) Riwayat kesehatan keluarga ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada menderita
penyakit infeksi seperti : Nyeri saat buang air kecil, keluar nanah, gatal dan
benjolan dialat kelamin (IMS), demam, batuk lama lebih dari 2 minggu, berdahak,
bahkan disertai darah (TBC), sclera kuning, warna kulit kuning, air seni seperti teh,
menderita penyakit dengan ciri – ciri Sesak nafas, batuk, lelah, terjadi serangan
yang tiba – tiba karena reaksi alergi seperti alergi dingin, debu (Asma), tekanan
darah lebih dai 140/90 mmhg, pusing (Hipertensi), mudah lapar dimalam hari,
mudah haus, dan mudah buang air kecil saat malam hari (DM). Ibu mengatakan
3. Riwayat Haid
Ibu mengatakan pertama kali menstruasi (menarche) pada usia 14 tahun, lama haid 7
hari, banyaknya 2 – 3 kali ganti pembalut, siklus ibu 28 hari, teratur, merasakan ada
datang ibu ingin memakai KB suntik 3 bulan dengan alasan lebih praktis.
Ibu mengatakan frekuensi makan 3x/hari, menu bervariasi, porsi 1 piring dan tidak ada
gangguan. Frekuensi minum ± 7 – 9 x/hari dengan minum teh, air putih,es, dan tidak
ada gangguan.
Pola eliminasi ibu mengatakan BAB 1x/hari warna kecoklatan, konsistensi lembek,
tidak ada gangguan. Untuk BAK ± 7x/hari,. Ibu mengatakan sehari – hari beraktivitas
sebagai ibu rumah tangga saja, mengurus anak, biasa mengerjakan pekerjaan rumah
yang ringan seperti : menyapu, mencuci, memasak. Pola istirahat tidur siang ±1jam ,
malam hari 6 jam, tidak ada gangguan. Untuk pola seksual ibu mengatakan saat ini
6. Data Psikologi
Ibu mengatakan suami dan keluarga mendukung ibu untuk menggunakan KB suntik 3
bulan.
jawab perekonomian ditanggung oleh suami dan pengambilan dalam keputusan yaitu
8. Data Spiritual
Ibu mengatakan masih percaya dengan adat istiadat setempat yaitu mewajibkan ibu
B. DATA OBYEKTIF
Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan hasil keadaan umum ibu
baik, kesadaran composmentis, tanda vital tekanan darah 130/80 mmhg, nadi
82x/menit, respirasi 21x/menit, suhu 36,30C, tinggi badan 152 cm, berat badan 55 kg.
Pada pemeriksaan inpeksi kepala mesochepal, rambut bersih tidak rontok, muka
simetris tidak pucat, mata simetris konjungtiva sedikit pucat, sclera putih, telinga dan
hidung tidak ada kelainan, mulut dan gigi bersih, tidak ada carries pada gigi, tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis, payudara tidak ada benjolan,
berbentuk simetris, puting susu menonjol ada hiperpigmentasi pada aerola, abdomen
C. ANALISIS
D. PENATALAKSANAAN
KU : baik
N : 82 x/menit R : 21x/menit
dengan cara disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak
a. Mencegah ovulasi
sperma.
7. Memberikan ibu suntik kb yaitu dengan triclofem dengan dosis 150mg secara IM
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri, 2015. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta : Erlangga
Hidayat. 2008. Keterampilan Dasar Praktik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Jenny, J. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru lahir. Jakarta : Erlangga
Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-
Kusmiyati, Yuni, dkk. 2008. Perawtan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta : Fitramaya
Lia Dewi Vivian Vanny. 2010. Asuhan Neonatus Bayi & Anak Balita. Jakarta : Salemba
Medika
Manuaba, dkk. 2010. IlmuKebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC
Nugroho, T, dkk. 2014. Buku Ajar Askeb I Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika
Prawirohardjo, 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta : Trans Info Media
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Erlangga
Sulistyawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Medika
Sudarti, dkk, 2010. Asuhan Pertumbuhan Kehamilan, Persalinan, Neonatus, Bayi dan Balita.
Sukarni. 2014. Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatus Resiko Tinggi.
Sugiyono. 2010. Metode Penelotian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualintatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Tarwoto dan Wasnindar. 2013. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans Info Media
Umi, H (2014). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika
Walyani, SE. 2015. Perawatan Kehamilan dan Menyusui Anak Pertama Agar Bayi Lahir dan