“R”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN “MARGIATI,S.ST”
KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh :
ANISA RAIHAN
NPM. 190104051
i
STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “R”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN “MARGIATI,S.ST”
KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh :
ANISA RAIHAN
NPM. 190105051
TAHUN 2022
ii
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU FAKULTAS
KEBIDANAN PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
Laporan Tugas Akhir, 31 Mei 2022
ANISA RAIHAN, NPM. 190105051
XV+ 149 Halaman +14 tabel+5 lampiran
ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) ada 7 kasus. Penyebab kematian ibu yang paling
banyak dikarenakan penyebab lain (4%), Pendarahan (3%), dan Hipertensi dalam
kehamilan (2%). Angka Kematian bayi (AKB) ada 16 kasus. Bayi yang meninggal
diketahui sebagian besar lahir secara premature dan memiliki berat lahir rendah
(kurang dari 2500 gram). Pada Tahun 2020 sebesar 9/1000 kelahiran hidup. (Profil
Dinkes Kabupaten Pringsewu, 2020). Tujuan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB dengan
menggunakan pendekatan menejemen kebidanan pada Ny. R di PMB Margiati,
S.ST. Di Kec.Gadingrejo, Kab. Pringsewu tahun 2022.
Hasil dari study kasus ini didapat pada ANC tidak terdapat kesenjangan,
sedangkan pada INC ada kesenjangan dimana melakukan IMD selama 15 menit
dan BBL. Sedangkan pada PNC dan KB tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktik. Pada saat KB ibu memilih KB suntik 3 bulan. Saran bagi PMB Margiati,
S.ST, yaitu untuk melakukan asuhan kebidanan dengan cara melakukan
pemeriksaan IMD selama 1 jam.
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Proposal:
NPM : 190105051
Pembimbing
Mengetahui,
iv
LEMBAR PENGESAHAN
DISUSUN OLEH:
ANISA RAIHAN
NPM : 190105051
Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan
v
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
NPM : 190105051
Judul : Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. “R” Di Praktik
1. Laporan tugas akhir yang saya buat tidak pernah/belum pernah dibuat oleh
orang lain dan saya menjamin Orisinalitas LTA yang saya buat.
peraturan undang-undangan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggung jawabkan.
(Anisa Raihan)
vi
BIODATA PENULIS
RIWAYAT PENDIDIKAN
SDN 6 Wonodadi Lulus Tahun 2013
SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Lulus Tahun 2016
SMA N 1 Gadingrejo Lulus Tahun 2019
Mahasiswa D-III Kebidanan Tingkat Akhir
vii
MOTTO
(HR. Muslim)
“Barang siapa yang keluar rumah untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan
Allah hingga ia pulang.”
(HR. Tirmidzi)
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rrahmat, hidayat,
dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kemudahan dalam menyelesaikan
penelitian Laporan Tugas Akhir.
Terimakasih atas motivasi, dukungan dan do’a dari semua pihak yang telah ikut
serta dalam penyelesaian pembuatan penelitian laporan Tugas Akhir ini Penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancara sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian Laporan Tugas Akhir ini dengan
baik.
2. Kedua orang tuaku yang tersayang ibu Sumarni dan ayah saya Hantoto
(Alm) ini semua saya persembahkan sepenuhnya kepada kedua orang
terhebat dalam hidup saya. Keduanya lah yang membuat segalanya
menjadi mungkin sehingga bisa sampai pada tahap ini. Terimakasih atas
segala pengorbanan, nasihat dan doa baik yang tidak pernah berhenti
kalian berikan.
3. Saudara-saudariku yang ikut berperan dalam dukungan serta segala
motivasi yang membuat saya lebih semangat dalam perjuangan ini
4. Dosen pembimbing saya ibu Desi Kumalasari, S.ST.M.Kes yang berbaik
hati dan penuh kesabaran dalam memberikan arahan serta membantu saya
dalam proses penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
5. Teman seperjuangan saya, yaitu Ajeng Aprillia Kemalasari dan
Solehah, yang sudah membantu meluangkan waktu dan saling bertukar
pendapat selama proses penyelesain penelitian Laporan Tugas Akhir
ini. You’re my best partner.
ix
KATA PENGANTAR
Penulis
x
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................. 4
1. Tujuan Umum .................................................................................... 4
2. Tujuan Khusus.................................................................................... 5
D. Manfaat ............................................................................................... 6
E. Ruang Lingkup ................................................................................... 7
xi
BAB IV TINJAUAN STUDI KASUS DAN PEMBAHSAAN
A. Profil PMB ......................................................................................... 50
B. Tinjauan Kasus ................................................................................... 52
C. Pembahasan ........................................................................................ 128
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 143
B. Saran .................................................................................................. 144
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
TP (Tafsiran Persalinan)
TTV (Tanda-tanda Vital)
UK (Usia Kehamilan)
WHO (World Health Organization)
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia merupakan kekurangan sel darah merah. Apabila jumlah sel darah
merah berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga semakin
berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga semakin berkurang
(Arantika, 2019).
Menurut WHO, prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah
41,8%. Sel darah merah (eritrosit) di dalam tubuh dalam jumlah yang sedikit
anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%. Pemerintah sudah menjalankan program
kehamilan memiliki faktor risiko untuk terjadinya hasil luaran persalinan yang
buruk. Anemia pada kehamilan sendiri dapat mengganggu aktivitas ibu selama
kehamilan sampai risiko kematian. Pada janin, anemia akan menimbulkan risiko
persalinan prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR) hingga kematian bayi.
ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di BPM Kabupaten Pringsewu yang
terdiri dari 90 ibu hamil yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis
data dengan menggunakan uji chi square pada analisis bivariat. Hasil penelitian
didapatkan sebanyak 44,4% ibu hamil menderita anemia. Uji statistik menunjukkan
dengan kejadian anemia. Tidak terdapat hubungan yang tidak bermakna antara
pendidikan dan paritas dengan kejadian anemia (ρ value >0,0%). Simpulan, ibu
hamil dengan pendapatan rendah, tidak patuh mengkonsumsi suplementasi besi dan
Faktor resiko kejadian anemia paling utama adalah umur. Umur ibu hamil
berhubungan erat dengan alat-alat reproduksi Wanita. Umur reproduksi yang ideal
adalah 20-35 tahun. Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35
tahun dapat berisiko mengalami anemia. Hal ini karena pada usia kurang dari 20
tahun, secara biologis, emosi ibu hamil belum stabil sehingga kurang
sisi lain, ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun, daya tahan tubuhnya semakin
Anemia pada kehamilan sangat berbahaya bagi ibu dan janinnya. Dampak
anemia pada ibu hamil adalah abortus, persalinan premature, hambatan tumbuh
ketuban pecah dini, saat persalinan dapat mengganggu his, kala pertama persalinan
atau sebelum kehamilan tersebut usia 22 minggu atau buah kehamilan belum
terjadi secara ilmiah tanpa intervensi luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan
fisiologis yang kemungkinan dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat
menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan bidan yaitu dengan
neonatal.(Yulita, 2019).
Data dari Praktik Mandiri Bidan “Margiati, S.ST” selama 1 tahun terakhir yaitu
tahun 2021, jumlah Angka Kematian Ibu 0 jiwa, jumlah Angka Kematian
Bayi 0 jiwa, jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 62 orang yang melakukan K1
akseptor KB sebanyak 360 orang. Dari data 60 orang ibu yang melakukan ANC
badan <145cm 1 (1,6%), letak sungsang 1 (1,6%). Untuk kelompok ibu hamil
resio tinggi didapati usia <20 tahun 2 orang (3,3%), dan usia >35 tahun sebanyak
ibu ANC, salah satunya Ny. R umur 32 tahum G3P1A1 usia kehamilan 37 minggu
1 hari janin tunggal hidup, intrauteri, presentasi kepala dengan anemia ringan pada
ibu hamil. Ibu juga mengeluh kelelahan, sering pusing, dan kram perut bagian
bawah. Hasil pemeriksaan fisik Ny. R didapati TD: 110/80mmHg, Suhu: 36,6C,
RR: 21x/menit, Nadi: 72x/menit, TB 155, BB: 60kg, HB : 10,9 gr/dl, TFU 32cm,
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengambil judul studi kasus Asuhan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Keluarga Berencana (KB) dengan
Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Keluarga Berencana (KB) di PMB
2. Tujuan Khusus
5
a) Melakukan Asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. R di PMB Margiati S.ST
b) Melakukan asuhan kebidanan ibu bersalin pada Ny. R di PMB Margiati S.ST
c) Melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Ny. R di PMB Margiati
d) Melakukan asuhan kebidanan Nifas pada Ny.T di PMB Margiati S.ST Desa
g) Melihat apakah ada kesenjangan antara teori dan praktik pada ibu
D. Manfaat
6
1. Manfaat Teoritis
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan masukan untuk
2. Manfaat Aplikatif
asuhan kebidanan berkelanjutan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir,
mendapatkan penanganan.
dalam asuhan kebidanan berkelanjutan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru
Penulis berharap bahwa studi kasus ini dapat bermanfaat sebagai bahan
Aisyah Pringsewu.
E. Ruang Lingkup
Sasaran asuhan kebidanan ditujukan kepada Ny.”R” mulai dari Hamil, Bersalin,
Nifas, KB dan Bayi Ny.”R”. Adapun studi kasus ini akan dilakukan di PMB
Pringsewu. Waktu pengkajian dilaksanakan dari bulan Februari sampai Mei 2022,
TINJAUAN PUSTAKA
A. DefinisiKehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses pembentukan janin yang dimulai dari masa
konsepsi sampai lahirnya janin. Lama masa kehamilan yang aterm adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) yang dihitung mulai dari hari pertama haid
ekslusif.
agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Dartiwen & Nurhayati, 2019).
3. Pemeriksaan Kehamilan
1) Leopold I
Cara pemeriksaanya :
Pemeriksa menghadap ke arah ibu, minta ibu untuk menekuk kaki. Mulai
menggunakan jari-jari tangan kiri ukur tinggi fundus uteri dengan batasan
HPHT.
2) Leopold II
Cara pemeriksaan :
11
Setelah melakukan Leopold 1 tindakan tangan kebagian kanan dan kiri uterus
ibu, tangan kanan meraba bagian janin yang berada di samping kiri uterus
sedangkan tangan kiri menahan pada sisi sebelahnya, begitu pula sebaliknya.
Apabila teraba bagian yang keras, datar dan memanjang itu adalah sifat dari
punggung janin, kemudian tentukan pada bagian sebelah mana punggung janin
berada. Lalu, Apabila pada bagian samping kanan atau kiri ibu teraba bulat, keras
dan melenting (Kepala) dan pada sisi sebaliknya teraba bulat, besar dan lunak
3) Leopold III
Cara Pemeriksaan :
Setelah meraba samping kanan dan kiri uterus, pindahkan tangan kiri kearah fundus
dan tangan kanan kebagian bawah uterus. Apabila terasa keras dan saat
digoyangkan terasa lentingan pertanda kepala janin. Apabila teraba lunak dan bila
4) Leopold IV
masuk Pintu Atas Panggul dan Menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin
Cara Pemeriksaan :
Setelah melakukan palpasi Leopold III pindahkan tangan kesebelah kanan dan kiri
ibu pada perut bagian bawah, rabah dan susuri bagian terbawah janin. Pertemukan
12
ujung-ujung jari pada tangan kanan dan kiri, apabila dapat jari-jari bertemu maka
disebut Konvergen yang artinya bagian terbawah janin belum masuk pintu atas
panggul. Apabila ujung-ujung jari tidak dapat dipertemuka disebut divergen yang
artinya sebagian besar bagian terbawah janin sudah memasuki pintu atas panggul.
yang terdengar berasal dari bayi yaitu bayi meliputi bunyi jantung, gerakan, dan
bising tali pusat. Tujuan pemeriksaan DJJ untuk Mendengarkan denyut jantung
janin sebagai tanda pasti kehamilan dan menilai apakah janin hidup atau mati,
Dengan mendengarkan DJJ dapat diketahui presentasi, posisi, letak dan adanya
janin kembar, dan Mendengarkan irama dan menghitung frekuensi denyut jantung
janin sehingga dapat diketahui mengenai kondisi janin dalam kandungan baik atau
Table 1.1
Tinggi Fundus Uteri
4. Kunjungan Kehamilan
a. Pengertian Anemia
Anemia merupakan kekurangan sel darah merah. Apabila jumlah sel darah
merah berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga semakin
berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga semakin
berkurang (Sutanto,dkk.,2017).
yaitu anemia derajat ringan (Kadar Hb 10-10,9 g/dl), anemia derajat sedang
Penyebab anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan
Pada ibu hamil gejala yang paling mudah terlihat adalah cepat merasa
Lelah, sering merasa pusing, mata berkunang-kunang, adanya luka pada lidah,
(sayuran berwarna hijau tua seperti bayam). Kopi dan the adalah jenis
Anemia pada kehamilan sangat berbahaya bagi ibu dan janinnya. Dampak
antepartum, ketuban pecah dini, saat persalinan dapat mengganggu his, kala
1. Pengertian
Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
perdarahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya
2. Tanda-Tanda Persalinan
3. Tahapan persalinan
a. Kala I
(pembukaan lengkap). Proses ini terbagi menjadi fase laten (8 jam) dimana
b. Kala II
sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 1,5 - 2 jam pada
c. Kala III
Setelah bayi lahir kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras
dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2
d. Kala IV
Kala IV yaitu, tahap pengawasan mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2
Seperti his atau kontraksi uterus kekuatan ibu mengejan, kontraksi diafragm,
c. Passanger
Passanger utama lewat jalan lahir adalah janin. Ukuran kepala janin lebih lebar
dari pada bagian bahu, kurang lebih seperempat dari panjang ibu.
d. Psikis ibu
e. Penolong
(Walyani, 2016).
(Walyani, 2016).
3. Memakai celemek
18
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang di gunakan untuk
periksa dalam.
6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan oksitosin
dan letakkan kembali kedalam wadah partus set. Bila ketuban belum pecah,
gerakan dari vulva ke perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor
karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran).
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin meneran.
meneran, (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setelah duduk dan pastikan
ia merasa nyaman).
19
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
14. Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang
kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepatsaat
kepala lahir. (minta ibu untuk tidak meneran dengan nafas pendek-pendek)
Bila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala lahir
lendir (delee.
19. Menggunakan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir
dan darah.
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
22. Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati kearah bawah sampai bahu anterior
posterior/belakang lahir. Bila terdapat lipatan tali pusat yang terlalu erat hingga
menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu, minta ibu berhenti meneran,
dengan perlindungan tangan kiri, pasang klem di dua tempat pada tali pusat dan
23. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin
bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan
keempat jari pada bahu dan dada / punggung janin, sementara tangan kiri
memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.
24. Setelah badan dan lenganlahir, tangan kiri menyusuri pinggang kearah bokong
dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari
25. Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan
bayi, kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah
dari badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat yang
memungkinkan).
26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
bayi.Melakukan urutan tali pusat kearah ibu dan memasang klem diantara
28. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan
klem.Bila bayi tidak bernafas spontan lihat penanganan khusus bayi baru lahir.
30. Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.
33. Menyuntikan Oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian luar paha
kanan 1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35. Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus,
sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau kain
36. Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan
kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah dorso kranial.Bila uterus tidak
segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga untuk melakukan stimulasi putting
susu.
37. Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat
bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta ,minta ibu untuk
meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat kearah bawah
22
kemudian keatas sesuai dengan kurva jalan lahir hingga plasenta tampak pada
vulva.
38. Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-
hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan
39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan
40. Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus uteri, periksa bagian
maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan
bahwa seluruh kotelidon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan
41. Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perenium yang
43. Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin
0,5 %, kemudian bilas tangan yang masih mengenakan sarung tangan dengan
44. Mengikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbilicus dengan sampul mati.
45. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.
23
46. Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah berisi
kontraksi baik dan mengajarkan masase uterus apabila kontraksi uterus tidak
baik.
53. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.
di sediakan.
55. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan menggantikan
56. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran. Menurut Donna L. Wong, bayi baru lahir adalah bayi lahir sampai usia
Menurut Dapertemen Kesehatan RI, bayi baru lahir normal adalah bayi yang
lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2.500
Bayi baru lahir dikatakan normal jika termasuk dalam kriteria berikut:
h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala bayi biasanya telah sempurna.
j. Genetalia :
Dilakukan untuk memberikan asuhan yang aman dan bersih segera setelah
a. Pencegahan infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh
b. Penilaian segera setelah proses kelahiran, lakukan penilaian awal pada bayi
baru lahir yang berupa kondisi pernapasan bayi, gerak aktif bayi dan warna
kulit bayi.
Tabel 1.2
A: Activity Lemah tidak ada Lengan dan kaki Gerakan aktif dan spontan
(tonus otot) Gerakan dalam posisi fleksi
dengan sedikit
Gerakan
( Maternity, 2018)
1) Evaporasi
dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh
panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir tubuh bayi tidak segera di
keringkan.
Contoh : bayi yang terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera
2) Konduksi
3) Konveksi
kipas angin.
4) Radiasi
benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
4. Kunjungan Neonatal
c. Ketiga pada hari ke 8 – 28 setelah bayi lahir. (Kesehatan Ibu dan Anak, 2020).
1. Pengertian
Menurut (fitri, 2017) Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti semula
28
sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau kurang lebih 40 hari.
(Sutanto, 2021).
apabila ada
hati dan pengeluaran sisa metabolisme atau proses kimia yang terjadi
(Sutanto, 2021).
a. Puerperium dini, yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdidi dan
jalan-jalan.
29
c. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan
2021).
1. Fase Taking in
tersinggung
3. Fase Letting Go
30
2021)
a. Uterus
penurunan ukuran dan berat serta perubahan pada lokasi uterus juga dengan
b. Lochea
Mulai terjadi pada jam-jam pertama postpartum, berupa secret kental dan
(setelah 2 minggu).
mengalami beberapa derajat edema dan memar di celah pada introitus. Setelah
satu hingga dua hari pertama postpartum, tonus otot vagina kembali dan celah
vagina tidak lagi lebar dan tidak lagi edema. Sekarang vagina menjadi
berdinding lunak yang lebih besar dari biasanya dan umumnya longgar.
31
d. Payudara
memar atau iritasi jaringan payudara karena posisi bayi pada payudara, adanya
kolostrum, apakah payudara terisi oleh air susu dan adanya sumbatan duktus,
setiap hari).
b. Ambulasi
32
Ambulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan segera pada pasien postpartum
dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai
berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien. (Febrianti, 2019).
c. Eliminasi
1. Miksi
Bila dalam 3 hari tidak dapat berkemih dapat dilakukan rangsangan untuk
berkemih dengan mengompres vesica urinaria dengan air hangat atau dapat
dilakukan katerilisasi.
2. Defekasi
Bila 3-4 hari belum buang air besar sebaiknya diberikan obat rangsangan per
oral atau per rektal sehingga tidak mengalami sembelit. (walyani, 2021).
diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun
kulit.
Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu postpartum dalam menjaga kebersihan
diri yaitu:
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu
nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
Hal-hal yang yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi kebutuhan istirahatnya :
(Walyani, 2019).
c. Nyeri atau panas saat buang air kecil dan nyeri abdomen
f. Lochea berbau busuk, sangat banyak (lebih dari 2 pembalut dalam 1 jam) dan
h. Sulit menyusui
i. Rabun senja
perdarahan berlanjut
fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
abnormal.
penyakit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
penyakit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
9. ASI Ekslusif
ASI eksklusif adalah pemberian asi pada bayi tanpa makanan dan minuman
pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula)tindakan tersebut dapat dimulai
b. ASI eksklusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan tambahan
atau minuman.
36
c. ASI diberikan secara on demand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap hari
setiap malam.
2021).
1. Penghertian
banyaknya jumlah kelahiran sehingga ibu maupun bayinya dan ayah serta keluarga
yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antarasel telur( sel wanita) yang matang dan
sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kata kontrasepsi
2. Suntik KB
a. Mekanisme Kerja
1) Mencegah ovulasi.
konsepsi.
b. Keuntungan / Kelebihan
1) Sangat efektif.
c. Kekurangan
d. Efek Samping
Mengalami gangguan haid, penambahan berat badan, mual, kunang- kunang, sakit
e. Indikasi
Wanita usia reproduktif, wanita yang sudah memiliki anak, pasangan yang
f. Kontraindikasi
3) Wanita yang tidak dapat menerima efek samping berupa gangguan haid.
g. Efektivitas
efektivitas yang tinggi, yaitu 0,3% kehamilan dari 100 perempuan dalam satu
tahun pemakaian. Walaupun tingkat efektivitasnya tinggi, tetap masih ada peluang
terjadi kegagalan. Kegagalan dari kontrasepsi jenis ini biasanya disebabkan oleh
teknik penyuntikan yang salah, injeksi harus intragluteal atau akseptor tidak
dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan
sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktik berdasarkan ilmu dan kiat
1. STANDAR I: Pengkajian
a. Pernyataan Standar
b. Kriteria Pengkajian
penunjang).
rujukan.
a. Pernyataan Standar.
yang ditegakkan.
b. Kriteria Perencanaan.
klien/keluarga.
b. Kriteria Implementasi.
kultural.
7) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai.
41
5. STANDAR V: Evaluasi
b. Kriteria Evaluasi
kondisi klien.
dan/ataukeluarga.
a. Pernyataan Standar.
G) Langkah Varney
A. 7 Langkah Varney
data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap dengan
cara wawancara anamnesis kepada pasien, yaitu biodata pasien, data objektif
dan data subjektif. Semua informasi yang akurat dari semua sumber yang
berkaitan dengan kondisi pasien. Bidan mengumpulkan data dasar awal yang
disimpulkan oleh bidan antara lain: paritas, usia kehamilan dalam minggu,
akan terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang sama.
kondisi pasien.
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan
44
tindakan pengawasan.
Hal yang dievaluasi meliputi apakah rencana yang dilakukan berjalan dengan
yang tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan tersebut.
H) Metode SOAP
Agar diketahui orang lain apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui
proses berpikir sistematis, maka didokumntasikan dalam bentuk SOAP yang terdiri
2. O (Objektif) data objektif yaitu hasil dari pemeriksaan fisik pasien, hasil
laboratorium, dan tes diagnosis lain yang dirumuskan dalam data focus untuk
45
disimpulkan.
BAB III
Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah
pengembangan. (Kemenkes RI, 2016). Studi kasus yang dilakukan ini adalah
mengalami proses kehamilan, bersalin, memiliki bayi baru lahir, nifas hingga
Dalam studi kasus ini, lokasi studi kasus akan di lakukan di PMB Margiati, S.ST
Subjek studi kasus merupakan informasi subjek penelitian yang terlibat, Subjek
dalam studi kasus ini akan dilakukan pada Ny. R dan By. Ny. R dengan asuhan
1. Alat
Pada kasus ini instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah
2. Metode
Tehnik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
3. Etika studi
Kasus ini tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat
Metode untuk memperoleh Data primer adalah data yang diambil secara
a. Wawancara
langsung responden yang diteliti, sehingga metode ini memberikan hasil secara
langsung. (Hidayat, 2014). Pada kasus ini wawancara atau tanya jawab dengan
keluarga klien dan tenaga kesehatan yang lain. Data yang dapat diperoleh
48
dengan cara ini berupa data subjektif meliputi identitas, keluhan utama, riwayat
b. Observasi
langsung pada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang
akan diteliti. Dalam metode observasi ini instrumen yang dapat digunakan
ceklist.
F. Triagulasi Data
dan sumber data yang telah ada (Hikawati, 2017). Pada studi kasus ini data
yang diambil dari Ny. R di PMB Margiati, S.ST Desa Jogjakarta Kecamatan
bahan yaitu: Format askeb kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,
Partus set, Oksitosin, underpad, hecting set, salep mata, HB-0, Vit K, spuit
3. Proses pembuatan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan alat dan
bahan sehingga proses penulisan laporan tugas akhir ini selesai. Alat dan
bahan yang digunakan yaitu: laptop, alat tulis (buku, pena dan kertas),
printer, tinta, kertas HVS A4, kamera jaringan internet (Google, jurnal,
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Gambaran Klinis
Profil umum praktik mandiri bidan (PMB) Margiati, S.ST berdiri sejak
2 Ruang nifas.
2. Gambaran Umum
a. 1 kamar periksa
b. 1 kamar obat
c. 1 ruang administrasi
d. Ruang tunggu
e. 1 ruang VK
f. 2 ruang nifas
51
c. Persalinan
d. Pemeriksaan kesehatan
e. Konsultasi
Jam kerja
PMB melaksanakan kegiatan setiap hari yaitu pada hari senin- minggu
kegiatan tersebut dimulai pagi pukul 06.00 – 08.00 WIB dan sore hari pukul
a. Visi
b. Misi
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 32 Tahun : 40 Tahun
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Yogyakarta : Yogyakarta
No. telp : 08522719xxxx :08522719xxxx
2. Alasan Kunjungan
Mahasiswa ingin memeriksa kehamilan ibu dan ibu ingin mengetahui
kondisi kehamilannya.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
4. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 14 Tahun
Menstruasi : Teratur : (✓) Ya ,
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 Hari
Jumlah : 80 cc
Warna : (✓) Merah segar , ,
53
3 Hamil ini
a. Mata
Konjungtiva : (✓) Merah muda
Sklera : (✓) Putih
b. Gigi dan mulut
Mukosa bibir : Lembab
Mulut dan gigi : (✓) Bersih
Leher : (✓) Normal
c. Dada
Auskultasi Jantung : LupDup : (✓) Teratur
Auskultasi paru-paru : Vasikuler : (✓) Whezing
d. Payudara
Pembesaran : (✓) Simetris
Putting susu : (✓) Menonjol
(✓) Bersih
Pengeluaran : -
e. Abdomen
Pembesaran : (✓) Memanjang
Bekas luka operasi : (✓) Tidak ada
Tumor/benjolan : (✓) Tidak ada
Nyeri episgatrium : (✓) Tidak ada
f. Ekstremitas atas dan bawah
Odema : ( - ) Kanan (+/-), ( - ) Kiri (+/-)
Varises : ( - ) Kanan (+/-), ( - ) Kiri (+/-)
Sirkulasipariver : Normal
Reflek patella : ( + ) Kanan (+/-), ( + ) Kiri (+/-)
g. Anogenetal :
Vulva dan vagina : (✓)Bersih
Anus : Hemoroid : (✓) Tidak ada
3. Pemeriksaan Kebidanan
a. TFU Mc.donal : 32 Cm
TBJ (J. Thausack) : (32-11) x 155 = 3.255 gr
57
b. Leopold :
Leopold 1
TFU 2 jari dibawah procesus xyphoideus (px), pada bagian fundus
teraba bulat, lunak dan tidak melenting yaitu bokong.
Leopold 2
Pada bagian kiri perut ibu teraba ruang-ruang kosong dan bagian kecil-
kecil yaitu ekstermitas, pada bagian kanan perut ibu teraba panjang,
datar seperti papan yaitu punggung (Puka).
Leopold 3
Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat melenting dan keras yaitu
kepala.
Leopold 4
Bagaian terendah janin sudah masuk PAP (divergen).
c. DJJ : (✓) Positif
Frekuens 140 x/menit,
(✓) Teratur
4. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 08 Maret 2022
a) HB : 10.9 gr
b) Protein Urine : Negativ
c) Glukosa : Negativ
C. ASSESMENT
Ny. R umur 32 tahun G3P1A1 usia kehamilan 36 minggu 1 hari, janin tunggal
hidup, intra uteri, presentasi kepala, dengan anemia ringan.
D. PLANNING OF ACTION
58
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, yaitu dengan hasil,
TD: 100/70 mmHg, N: 82 x/m, S: 36,5°C, RR: 22 x/m, Keadaan Umum :
Baik, Lila: 24,5 cm, TB: 155 cm, BB: 55 kg, Leopold I: 2 jari dibawah
processus xypodeus dan teraba bokong, Leopold II: pada bagian kanan perut
ibu teraba Punggung, pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil
(ekstermitas), Leopold III: teraba kepala, Leopold IV : kepala janin sudan
masuk PAP, DJJ140 x/m, TBJ: 3,255 Gram.
Evaluasi : I bu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Menyarankan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG.
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya.
3. Memberikan penyuluhan tentang ibu hamil dengan anemia ringan, yaitu
Anemia merupakan kekurangan sel darah merah, Anemia ibu hamil dibagi
menjadi 3 yaitu ringan, sedang, berat.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang penyuluhan yang diberikan.
4. Menjelaskan dampak dari ibu hamil dengan anemia ringan, Dampak anemia
pada ibu hamil adalah abortus, persalinan premature, hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim, rentan terkena infeksi, perdarahan antepartum,
ketuban pecah dini,
Evaluasi : Ibu mengerti tentang dampak ibu hamil dengan anemia ringan.
5. Menjelaskan penyebab terjadinya ibu hamil dengan anemia ringan, Penyebab
anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan perdarahan
akut.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang kondisi yang dialami ibu saat ini.
6. Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan dan istirahat
yang cukup.
Evaluasi :Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
7. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin memeriksakan kehamilanya.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
8. Memberitahu ibu jika ada keluhan atau tanda-tanda persalinan segera datang
ke bidan atau fasilitas kesehatan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
59
2. Askeb Persalinan
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 32Tahun : 40 Tahun
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Yogyakarta : Yogyakarta
No. telp : 08522719xxxx :08522719xxxx
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya terasa mules serta nyeri sampai menjalar ke
pinggang.
Mulai terasa nyeri persalinan pukul : 16.00 WIB
Frekwensi nyeri : 3 kali
Lama nyeri yang timbul : dalam 10 menit lamanya 25 detik
Intensitas nyeri.. : nyeri (√ )
Pengeluaran pervagina : lendir campur darah(√ )
4. Pergerakan janin
Pergerakan janin dalam 3 jam terakhir sebanyak 1-2 kali
5. Riwayat Perkawinan
Menikah :(1 )
Umur Menikah : 21 tahun
Lama Menikah : 11 tahun
Penyulit Keadaan
Tempat Usia Jenis Kondisi Jenis
N Tanggal Penol kehamilan BB PB anak
o Persali Keha Persalin bayi saat Kelami
lahir ong persalinan (gr) (cm) sekaran
nan milan an lahir n
Nifas g
1 2013 PMB Cukup Spontan Bidan Tidak Sehat Laki- 3100 52 Baik
bulan ada laki Gr cm
2 Abortus Abortus Abortus
3 Hamil ini
7. Riwayat kehamilan
1) Trimester I : 2 Kali di PMB dan dokter, Keluhan : mual
2) Trimester II : 1 Kali di PMB Keluhan : diare
3) Trimester III : 4 Kali di PMB dan dokter , Keluhan : perut mulas
8. Screening TT : Lengkap
9. Riwayat kesehatan ibu
Riwayat penyakit yang pernah di derita :
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit apapun
10. Riwayat kesehatan keluarga
Keturunan kembar : Tidak ada
Penyakit menular /keturunan : Tidak ada
62
e. Payudara
Pembesaran : (✓) Simetris
Putting susu : (✓) Menonjol
(✓) Bersih
64
Pengeluaran : kolosterum
f. Abdomen
Pembesaran : Memanjang
Bekas luka operasi : Tidak ada
Tumor/benjolan : Tidak ada
Nyeri episgatrium : Tidak ada
h. Anogenetal
Perineum : Bersih
Vulva dan vagina : Bersih
Anus : Hemoroid : Tidak ada
3. Pemeriksaan Kebidanan
a. TFU Mc.donal : 32 Cm
TBJ (J. Thausack) : (32-11) x 155 = 3.255 gr
a. Leopold
Leopold 1 :
TFU 1 jari dibawah procesus xyphoideus (px), pada bagian fundus
teraba bulat, lunak dan tidak melenting yaitu bokong.
Leopold 2 :
Pada bagian kiri perut ibu teraba ruang-ruang kosong, bagian kecil-
kecil yaitu ekstermitas, pada bagian kanan perut ibu teraba panjang,
datar seperti papan yaitu punggung (Puka).
Leopold 3 :
Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat melenting dan keras yaitu
kepala. Kepala sudah masuk PAP (divergen)
65
Leopold 4 :
Bagaian terendah janin sudah masuk PAP (divergen).
Penurunan kepala 3/5
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Tanggal : 23 Maret 2022
b. HB : 10.9 gr/dl
c. Protein Urine : Negative
d. Gol darah/RH :O
66
A. SUBJEKTIF
Ibu mengatan perutnya mules sampai menjalar kepinggang dan
mengeluarkan lendir bercampur darah.
B. OBYEKTIF
1. Keadaan Umum : (√) Baik
2. Kesadaran : (√) Composmentis
3. TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,5°C
4. His :3 kali Frekuensi 10 menit Lamanya 25 detik
5. DJJ : Frekuensi 144 x/menit (√) Teratur, () Tidak
6. Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 23.00 WIB
Atas indikasi : Untuk memantau kemajuan proses persalinan
dengan hasil : sudah terdapat pembukaan jalan lahir 4 cm
Perineum : Normal
Vagiana : ( - ) Vistula, ( - ) Siskotel, ( - ) Rektokel
Portio : Arah : UUK
Konsistensi : Tipis Lunak
Pembukaan : 4 cm
Effacement : 40 %
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Penurunan : 3/5 Hodge
67
C. ASSESMENT
1. Diagnose kebidanan :
Ny. R umur 32 tahun G3P1A1 umur kehamilan 39 minggu 2 hari janin
tunggal hidup, intra uteri, presentasi kepala, inpartu kala I fase aktif.
2. Diagnose potensial : Dimana HB Ny. R hanya 10.9 gr/dl dimana normal HB
ibu hamil adalah 11-15 gr/dl termasuk kedalam anemia ringan pada ibu hamil
namun tidak terjadi masalah atau komplikasi pada ibu dan bayinya.
D. PLANNING OF ACTION
1. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan TTV, DJJ dan
pemeriksaan dalam untuk melihat pembukaan pada jalan lahir, dengan
hasil pemeriksaan, yaitu TD : 110/70 mmHg, Nadi :82 x/menit, RR :22
x/menit, Suhu : 36,5° C, DJJ 144x/menit, His 3x10x25, pembukaan 4 cm,
ketuban utuh, penurunan 3/5 hodge, presentasi kepala, inpartu kala I fase
aktif.
Evaluasi : ibu mengerti hasil pemeriksaan, ibu dan janin dalam keadaan
baik.
2. Memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai keluhannya yaitu
Semakin sering dan bertambah mules teratur, dan semakin lama
semakin kuat tandanya lebih bagus dan ada kemajuan dalam proses
proses persalinan.
Evaluasi : ibu mengerti dengan keluhan yang dialaminya saat ini, semakin
bertambahnya mules yang teratur dan kuat tandanya ada kemajuan dalam
persalinannya.
3. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya.
4. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang ringan dan minum yang
mengandung glukosa supaya cepat terserap oleh tubuh disaat ibu tidak
sedang kontrasksi/his.
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya.
68
A. SUBJEKTIF
Ibu mengatan perutnya mules semakin sering sampai menjalar kepinggang,
mengeluarkan lendir bercampur darah sedikit-demi sedikit dan ibu merasa
seperti ingin BAB.
B. OBYEKTIF
1. Keadaan Umum : (√) Baik
2. Kesadaran : (√) Composmentis
3. TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,5°C
4. His : 5 kali Frekuensi 10 menit Lamanya 45 detik
5. DJJ : Frekuensi 140 x/menit (V) Teratur, (x) Tidak
6. Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 01.00 WIB
Atas indikasi : Untuk memantau kemajuan proses persalinan
dengan hasil : pembukaan jalan lahir sudah 10 cm
Perineum : menonjol
Vagiana : ( ) Vistula, ( ) Siskotel, ( ) Rektokel
Portio : Arah : UUK
Konsistensi : Tidak teraba
Pembukaan : 10 cm
Effacement : 100 %
Ketuban : Jernih
Presentasi : Kepala
Penurunan : 0/5 Hodge
70
A. ASSESMENT
1. Diagnose kebidanan :
Ny. R umur 32 tahun G3P1A1 inpartu kala II
2. Diagnose potensial :
Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan :
Tidak ada
B. PLANNING OF ACTION
1. Membeitahu ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan dengan hasil
pemeriksaan TTV TD : 110/70, N : 82x/menit, RR : 22x/menit, S: 36,5 C
TFU : 32 cm, DJJ : 148 x/menit, His 5x10x45 dan pembukaan sudah lengkap.
Evaluasi : ibu mengerti dan sudah tau hasil pemeriksaannya.
2. Menganjurkan ibu dan membantu ibu mengatur posisi litotomi
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia untuk mengatur posisinya.
3. Menganjurkan ibu dan mengajarkan ibu cara meneran dengan baik dan benar
pada saat ibu ada rasa ingin mengejan, melakukan pertolongan persalinan
normal dengan 60 langkah APN.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia mengikuti arahan dari bidan.
4. Mengenali tanda gejala Kala II yaitu: Ibu merasa ada dorongan yang kuat
untuk meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, serta vulva dan
spinter ani membuka
Evaluasi : sudah terdapat adanya tanda gejala kala II ibu merasa ada
dorongan meneran, adanya tekanan anus, perenium tampak menonjol, serta
vulva membuka.
5. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan, memakai
celemek yang tidak tembus cairan.
Evaluasi : perlengkapan alat dan APD sudah siap.
6. Memberitahu pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik, serta memberitahu anggota keluarga untuk memberikan
71
dukungan dan memberi semangat pada ibu agar meneran secara benar
serta menganjurkan keluarga membantu menyiapkan posisi meneran.
Evaluasi : ibu dan keluarga mengerti bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keluarga ibu bersedia membantu ibu dalam posisi meneran.
7. Memberikan arahan kepada ibu disaat ibu tidur dalam posisi miring kepala
bayi keluar sedikit setelah itu ibu di posisi kan berbaring dan melakukan
proses persalianan untuk pengeluaran bayi.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia melakukan arahan bari bidan.
8. Melahirkan kepala bayi, setelah terlihat bersihkan segera setelah kepala
bayi lahir mengusap dengan lembut pada bagian wajah, mulut dan hidung
bayi dari lendir dan darah.
Evaluasi : kepala bayi sudah lahir dengan baik
9. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat, tunggu kepala melakukan
putaran paksi luar secara spontan, lahirkan bahu, badan dan tungkai bayi.
Evaluasi : Tidak tedapat adanya lilitan tali pusat dan bayi lahir spontan.
10. Melakukan penilaian selintas yaitu dengan cara : Apakah bayi cukup
bulan?, Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan ?,
Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
Evaluasi : bayi lahir dengan cukup bulan, menangis kuat, bernafas dengan
baik, dan bergerak aktif.
11. Membersihkan jalan nafas pada bayi dari lendir/cairan ketuban yang terhisap
bayi dengan menggunakan delee, mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka,
kepala dan bagian tubuh lainnya (kecuali kedua telapak tangan) tanpa
membersihkan verniks.
Evaluasi : tindakan sudah dilakukan dan bayi dalam keadaan baik.
12. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir
(hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda (gemeli).
Evaluasi : pemeriksaan uterus sudah dilakukan dan tidak ada janin ke dua.
13. Melakukam penyuntikan oksitosin I menit setelah bayi lahir dan
memberitahu ibu akan di lakukan suntikan pada ibu yaitu menyuntikkan
oksitosin 10 IU pada 1/3 paha atas bagian luar paha kiri.
72
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya dan perut ibu masih
terasa mules serta nyeri
B. DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : composmentis
2. Keadaan umum : baik
3. Tanda-tanda vital
TD : 120/70 MmHg
N : 82x/menit
R : 22x/menit
S : 36,5 ◦C
4. Bayi lahir : (√) spontan
5. TFU : 3 Jari di bawah pusat
6. Kontraksi uterus : (√) baik
7. Kandung kemih : (√) kosong
8. Pemeriksaan janin kedua : (√ ) tidak ada
9. Perdarahan : ± 80 cc
C. ASSESMENT
1. Merumuskan diagnose/masalah kebidanan
Ny. R umur 32 tahun P2A1 inpartu kala III
2. Mengantisipaasi diagnose/masalah potensial :
Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan : Tidak ada
D. PLANNING
1. Memberitahu ibu bahwa akan dilkukan pemeriksaan TTV, kontraksi uterus,
TFU, dan kandung kemih, dengan hasil pemeriksaan yaitu: TD: 120/70
MmHg, N: 82x/menit, R: 22x/menit, Suhu: 36,5 ◦C , bayi lahir spontan,
74
TFU: 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik dan Kandung kemih
kosong.
Evaluasi: pemeriksaan sudah dilakukan dan Ibu telah mengetahui
keadannya.
2. Memberitahu ibu bahwa akan diberikan suntikan oksitosin 10 IU secara IM
pada sepertiga atas paha kanan bagian luar.
Evaluasi:Ibu mengerti tentang pengeluaran plasenta yang akan dilakukan.
3. Melihat adanya tanda pelepasan plasenta yaitu semburan darah tiba- tiba,
tali pusat memanjang dan uterus membulat.
Evaluasi : sudah ada semburan darah dan tali pusat bertambah panjang.
4. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva,
untuk memudahkan dalam melakukan PTT.
Evaluasi :klem sudah dipindahkan dan PTT sudah dilakukan.
5. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, untuk mendeteksi
kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk menegangkan tali pusat.
Evaluasi : PTT sudah dilakukan dan kontraksi uterus ibu baik.
6. Melakukan peregangan tali pusat terkendali yaitu dengan cara: Setelah
uterus berkontraksi, teganggakan tali pusat kearah bawah sambil tangan
yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso kranial) secara
hati-hati.
Evaluasi : uterus berkontraksi dengan baik dan tali pusat bertambah
panjang.
7. Melahirkan plasenta dengan cara yaitu: Saat plasenta muncul di
introitus vagina atau Nampak didepan vulva, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan. Pegang dan putar plasenta searah dengan jarum jam
sehingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan.
Evaluasi : plasenta sudah lahir dengan lengkap pukul 22.35 WIB.
8. Melakukan rangsangan taktil (massase) uterus selama 15 detik.
Evaluasi : massase uterus sudah dilakukan.
9. Mengidentifikasi keadaan plasenta yaitu kotiledon lengkap, selaput ketuban
utuh.
75
Evaluasi : plasenta lahir lengkap dengan Berat plasenta: ±500 gram, PTP: ±50
cm, diameter: 20 cm, TFU: 2 jari dibawah pusat, perdarahan: ±50 cc.
10. Mengobservasi dan estiminasi pendarahan serta laserasi pada jalan lahir ibu.
Evaluasi : terdapat robekan derajat satu.
A. SUBYEKTIF
76
Ibu mengatakan masih merasa lemas dan perut masih terasa keras dan mulas.
B. OBYEKTIF
1. Plasenta : kotiledon, selaput lengkap
Berat : ±500 gram
Tebal : ±2,5 cm
PTP : 50 cm
Diameter : ±20 cm
2. Kontraksi : (√)baik
3. TFU : 2 jari dibawah pusat
4. Perdarahan : ±150 cc
5. Laserasi : derajat I
C. ASSESMENT
1. Merumuskan diagnose/masalah kebidanan
Ny. R umur 32 tahun P2A1 dengan pemantauan kala IV
2. Mengantisipasi diagnose/masalah potensial :
Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan :
Tidak ada
D. PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, yaitu TFU 2 jari dibawah pusat, plasenta
lengkap, berat 500 gram, tebal 2,5 cm, diameter 20 cm, kontraksi baik,
terdapat laserasi jalan lahir dengan robekan drajat 1, perdarahan ±150 cc.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan
sudah dilakukan penjahitan pada perineum ibu.
2. Membersihkan ibu supaya ibu merasa lebih nyaman dan bersihkan tempat
tidur dengan air klorin.
Evaluasi : Ibu sudah merasa nyaman dan tempat tidur sudah dibersihkan.
77
3. Askeb Nifas
A. SUBJEKTIF
B. Identitas
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 32 Tahun : 40 Tahun
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Yogyakarta : Yogyakarta
No. telp : 08522719xxxx :08522719xxxx
Penyulit
Usia Jenis Kondisi Keadaan
Tanggal Tempat Penol kehamilan Jenis BB PB
No Kehami Persalin bayi saat anak
lahir Persalinan ong persalinan Kelamin (gr) (cm)
lan an lahir sekarang
Nifas
1 2013 PMB Cukup Sponta Bida Tidak Sehat Laki-laki 3100 52 Baik
bulan n n ada Gr cm
3 Hamil
ini
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksan umum
a. Keadaan umum : (√) Baik
b. Kesadaran : (√) Compos mentis
c. TTV
TD : 110/70 MmHG
Respirasi : 22 x/menit
Nadi : 82 x/menit
◦
Suhu : 36,5 C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : (√ ) normal
b. Mata
Konjungtiva : (√) merah muda
Sklera : ( √) Putih
c. Gigi dan Mulut
Mukosa bibir : Lembab
Mulut dan gigi : (√) Bersih
d. Hidung : (√) bersih
e. Leher : (√) Normal
f. Dada
Auskultasi Jantung : LupDup ( √) Teratur
g. Payudara
Pembesarana : (√) Simetris
Putting Susu : (√) Menonjol
(√) Bersih
Pengeluaran : Kolostrum
h. Abdomen
Konsistensi : (√) lunak
Benjolan : (√) tidak ada
84
D. PLANNING
1. Menyampaikan kepda ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital, kontraksi uterus, kandung kemih dan TFU. Dengan hasil pemeriksaan
TD: 110/100 mmHg, N: 82 kali/menit, S: 36,5OC, RR : 23 x/menit, Kontraksi
uterus: Baik, kandung kemih kosong, TFU: 2 jari di bawah pusat. Tidak ada
tanda tanda perdarahan.
Evaluasi : Ibu telah mengetahui bahwa dirinya dalam keadaan baik.
2. Memberitahu ibu tentang rasa mulas yang dirasakannya hal ini wajar karena
ibu masih dalam masa pemulihan yaitu kembalinya alat alat reproduksi seperti
semula.
Evaluasi : ibu mengerti tentang keluhan yang di alaminya.
A. Data Subjektif
1. Ibu mengatakan keadaanya sudah semakin membaik
2. Ibu mengatakan ASI nya lancar
3. Ibu mengatakan bayi menyusu kuat
4. Ibu mengatakan tidak ada masalah pada luka jahitannya
5. Ibu mengatakan darah dari kemaluannya masih keluar sedikit dengan
warna kecoklatan
6. Ibu mengatakan perutnya kadang kadang masih terasa mulas
B. Data Objektif
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 110/80 MmHg
N : 82 kali/menit
RR : 22 kali/menit
S : 36,0oC
TFU : 2 jari diatas simpisis
Kontraksi uterus : baik
Lochea/ Pengeluaran pervaginam : Sanguilenta
Kandung kemih : Kosong
Perineum : Luka jahitan mulai mengering
C. ASSASMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. R Umur 32 tahun P2A1 hari ke-6 post partum.
2. Diagnose Potensial
88
Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan.
Tidak ada
D. PLANNING
1. Menyampaikan kepda ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital, kontraksi uterus, kandung kemih, dan TFU. Dengan hasil pemeriksaan
yaitu TD: 110/80 mmHg, N: 82 kali/menit, RR: 22 kali/, S: 36,0oC, TFU 3
jari diatas simpisis.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan yang di sampaikan.
2. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya secara teratur atau lakukan
secara on demand.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan menyusui bayinya secara teratur.
3. Menganjurkan suami untuk membantu pekerjaan ibu seperti membersihkan
rumah dan mengurus bayinya secara bergantian.
Evaluasi : Suami bersedia membantu pekerjaan ibu.
4. Memberikan informasi kepada ibu bahwa 1 minggu kemudian mahasiswa
akan melakukan kunjungan rumah yaitu pada hari ke 12 masa nifas.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia akan dilakukan kunjungan.
89
A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa
2. Ibu mengatakan ASI lancar dan bayi menyusu kuat
3. Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan darah/lochea
4. Ibu mengatakan perutnya sudah tidak mulas lagi.
B. DATA OBJEKTIF
Kesadaran Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 110/80 MmHg
N : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,5oC
TFU : tidak teraba di atas simpisis
Kontraksi uterus : baik
Lochea/ Pengeluaran pervaginam : Serosa
Kandung kemih : Kosong
Perineum : luka sudah kering
C. ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. R Umur 32 tahun P2A1 hari ke-12 post partum.
2. Diagnose Potensial
Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan.
Tidak ada.
90
D. PLANNING
1. Menyampaikan kepada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan tetang
keadaan ibu yaitu mengukur tanda-tanda vital, kontraksi uterus, kandung
kemih, TFU.
Dengan hasil pemeriksaan, yaitu: KU: Baik Kesadaran: Composmentis, TD:
110/80 mmHg, N: 82 x/m, RR: 22 x/m, S :36,5ᵒC, kandung kemih kosong,
TFU tidak teraba di atas simpisis.
Evaluasi :Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan.
2. Memberikan konseling tentang Asi Eksklusif selama 6 bulan . Manfaatnya
asi sebagai nutrisi, asi sebagai kekebalan, asi meningkatkan kecerdasan bayi,
asi meningkatkan jalinan kasih sayang.
Evaluasi : Ibu mengerti tengtang Asi Eksklusif dan manfaatnya
3. Memberikan informasi kepada ibu bahwa sekitar kurang lebih 4 minggu
kemudian akan dilakukan kunjungan rumah yaitu pada hari ke 40 masa nifas.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia dilakukan kujungan.
91
A. SUBYEKTIF :
1. Ibu mengatakan sudah merasa sehat dan tidak ada keluhan
Ibu mengatakan ingin ber-KB Suntik 3 bulan.
B. OBYEKTIF
KU : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital
TD : 110/80 MmHg
N : 82 x/m
R : 22 x/m
S : 36,5 C
TFU : Tidak teraba
Kontraksi uterus : Baik
Lokhea : Alba
Kandung Kemih : Kosong
C. ASSESMENT
1. Diagnose Kebidanan
Ny. R Umur 32 tahun P2A1 hari ke 40 dengan post partum.
2. Diagnosa Potensial
Tidak ada
2. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan.
Tidak ada
D. PLANNING
1. Menyampaikan kepada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan tentang
keadaan ibu yaitu mengukur tanda-tanda vital, kontraksi uterus, dan TFU.
92
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Bayi
Nama : By. Ny. R
Tgl/jam lahir : 29 Maret 2022/22.30 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
b. Orang Tua
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 32 Tahun : 40 Tahun
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Yogyakarta : Yogyakarta
No. telp : 08522719xxxx :08522719xxxx
1) Pemeriksaan kehamilan
a) Trimester 1 : 1 kali
Tempat periksa : PMB Margiati
Keluhan : Mual
b) Trimester II : 2 kali
Tempat periksa : PMB Margiati
Keluhan : Diare
c) Trimester III : 3 kali
Tempat periksa : PMB Margiati
94
B. Riwayat nifas
Pengeluaran lochea : (√) rubra
Penyulit : (√) tidak ada
Infeksi nifas : (√) tidak ada
Komplikasi : (√) tidak ada
C. Resusitasi : Tidak dilakukan
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksan umum bayi : (√) Baik
2. Tanda Vital
Nadi : 140 x/menit
Suhu : 36,5 ◦C
Pernapasan : 40 x/menit
3. Penilaian
Menangis kuat : iya
Bergerak aktif : iya
Cukup bulan : iya
4. Pemeriksaaan fisik
a. Kepala : (√) simetris
Fontanela : (√) normal
Mata : (√) normal
Hidung : (√)simetris
b. Leher
Kelainan : (√) tidak ada
c. Dada
Bentuk : (√)simetris
Auskultasi jantung : (√) vesikuler
96
C. ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan
97
D. PLANNING OF ACTION
1. Melakukan penilaian selintas pada bayi baru lahir dan membersihkan tubuh
bayi dari lendir dan darah, dengan hasil penilain warna kulit kemerahan,
menangis kuat dan bernafas, bergerak aktif.
Evaluasi : Tindakan telah bayi dalam keadaan baik.
2. Melakukan penghisapan lender pada saluran nafas bayi dan penjepitan serta
pemotongan tali pusat segera.
Evaluasi: Tindakan telah dilakukan.
3. Mengeringkan dan jaga bayi tetep hangat
Evaluasi: Bayi telah dikeringkan
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) di jam
pertama kelahiran, IMD dilakukan kurang lebih 60 menit. Memberitahu ibu
agar tidak membuang ASI yang pertama kali keluar.
Evaluasi : IMD telah di lakukan.
5. Memberikan suntik vitamin K1mg dengan dosis 0,5 cc secara intramuscular
di paha kiri anterolateral
Evaluasi : Suntikan vitaminK telah di berikan.
6. Melakukan penilaian dengan menggunakan APGAR SCORE pada menit ke
1, ke-5 dan menit ke-10.
Penilaian Nilai 1 Menit 5 Menit 10 Menit
A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tanggal 29 Maret 2022
pukul 22.30 WIB
2. Ibu mengatakan bayi nya menagis spontan dan bergerak aktif, BAB (+),
BAK (+)
3. Ibu mengatakan bayi mau menyusu.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Suhu : 37oC
Nadi : 140x/menit
Pernafasan : 45x/menit
BB : 3200 gr
LK : 33 cm
LD : 32cm
PB : 48 cm
Bayi menangis kuat, bernafas spontan, warna kulit kemerahan, bergerak aktif.
C. ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. R usia 6 jam Normal.
c. Diagnosa Potensial
Tidak ada.
100
D. PLANNING OF ACTION
1. Menyampaikan kepada ibu dan suami bahwa akan dilakukan pemeriksaan
pada bayinya dengan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu suhu, pernafasan
dan nadi. Dengan hasil pemeriksaan keadaan bayinya dalam keadaan baik,
Suhu: 37oC, N: 140x/menit, RR: 45x/menit, BB : 3200 gr, LK: 33 cm, LD:
32 cm, PB: 48 cm.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan dan ibu senang dengan
hasil pemeriksaan karena bayi nya dalam keadaan baik.
2. Menyampaikan kepada ibu dan keluarga bahwa bayinya akan dimandikan
setelah 6 jam.
Evaluasi: ibu mengerti, Bayi telah dimandikan.
3. Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara memakaikan selimut, topi,
kaos kaki, kaos tangan dan pakaian yang hangat pada saat tidak dalam
dekapan agar bayi tidak mengalami hipotermi, mengeringkan bayi agar
tetep hangat. Atau mengganti popok saat bayi kencing , tidak meletakkan
bayi di lantai tanpa pengalas, tidak dihadapkan kipas/AC.
Evaluasi: Ibu mengerti cara menjaga kehangatan bayinya.
4. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya setiap hari pada pagi hari.
Evaluasi:Ibu bersedia untuk menjemur bayinya pada pagi hari.
5. Memberitahu ibu cara perawatan talipusat pada bayi yaitu seperti
membersihkan tali pusat saat mandi atau saat talipusat kotor, dan
membersihkan tali pusat tanpa menarik talipusat, serta tidak membumbuhi
tali pusat dengan apapun.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan penjelasan bidan tentang cara perawatan tali
pusat yang baik dan benar pada bayi.
6. Memberitahu ibu bahwa mahasiswa akan melakukan kunjungan ulang 1
minggu kedepan atau pada saat bayi berusia 6 hari.
Evaluasi: Ibu mengerti dan bersedia akan dilakukan kunjungan.
101
KUNJUNGAN KE 2
A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tanggal 29 Maret 2022 pukul
22.30 WIB
2. Ibu mengatakan bayi gerakan aktif, BAB (+), BAK (+)
3. Ibu mengatakan bayi dalam keadaan sehat dan bayi kuat menyusu
4. Ibu mengatakan tali pusat puput pada hari ke-5
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5oC
Nadi : 143x/menit
Pernafasan : 40 x/menit
BB : 3200 gr
LK : 33 cm
LD : 32 cm
PB : 49 cm
Bayi menangis kuat, bernafas spontan, warna kulit kemerahan, bergerak aktif.
C. ASSESMENT
1. Diagnose Kebidanan :
Bayi Ny. R usia 6 hari Normal.
2. Diagnosa Potensial
Tidak ada
102
D. PLANNING OF ACTION
1. Menyampaikan kepada ibu dan suami bahwa akan dilakukan pemeriksaan
pada bayinya dengan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu suhu, pernafasan,
nadi, BB, LK, LD. Dengan hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan baik,
Suhu: 36,5oC, N: 143x/menit, RR: 40x/menit, BB: 3200 gr, LK: 33 cm, LD:
32, cm, PB: 49 cm.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan dan ibu senang dengan hasil
pemeriksaan karena bayi nya dalam keadaan baik.
2. Melakukan observasi pelepasan tali pusat
Evaluasi: Tali pusat sudah terlepas/puput pada hari ke 5.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap terus menyusui bayinya dan susui bayi secara
on demand (teratur) secara bergantian antara payudara kanan dan kiri .
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan terus menyusui bayinya secara on demand.
4. Memberi penyuluhan mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu bayi
tidak mau menyusui pada ibunya, bayi kejang-kejang, bayi sesak nafas lebih
dari 60 kali/menit, bayi merintih atau menangis terus menerus, tali pusat
kemerahan sampai dinding perut, berbau atau bernanah, bayi demam /
panas tinggi, kulit dan mata bayi kuning.
Evaluasi : ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya pada bayi.
5. Memberitahu ibu bahwa mahasiswa akan melakukan kunjungan ulang 1
minggu kedepan atau pada saat bayi berusia 12 hari.
Evaluasi: Ibu mengerti dan bersedia akan dilakukan kunjungan.
103
A. SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tanggal 29 Maret 2022
pukul 22.30 WIB
2. Ibu mengatakan bayi menangis kuat, gerakan aktif, BAB (+), BAK (+),
bayi minum ASI on demand atau saat bayi membutuhkan.
B. OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7oC
Nadi : 140x/menit
Pernafasan : 52x/menit
BB : 3600gr
LK : 33 cm
LD : 35 cm
PB : 55 cm
C. ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. R usia 12 hari Normal.
2. Diagnosa Potensial
Tidak ada
D. PLANNING
1. Menyampaikan kepada ibu dan suami bahwa akan dilakukan pemeriksaan
pada bayinya dengan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu suhu, pernafasan,
104
nadi, BB, LK, LD. Dengan hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan baik,
Suhu: 36,7oC, Nadi:140x/menit, Pernafasan: 52x/menit, BB: 3600 gr, LK:
35 cm, LD: 36 cm, PB: 55 cm.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan dan ibu senang dengan
hasil pemeriksaan karena bayi nya dalam keadaan baik
2. Memberitahu ibu untuk membawa bayinya tiap bulan untuk melakukan
posyandu dan memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan bayinya
serta imunisasi dasar lengkap sesuai dengan jadwal yang dierikan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
3. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke tenaga atau fasilitas
kesehatan jika bayinya sakit atau ada keluhan.
Evaluasi: ibu mengerti dan bersedia mendengarkan saran yang diberikan.
105
a. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas/Biodata
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 32 Tahun : 40 Tahun
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Yogyakarta : Yogyakarta
No. telp : 08522719xxxx :08522719xxxx
Penyulit Keadaan
Tangga Tempat Usia Jenis Pen Kondisi Jenis
kehamilan BB PB anak
No l Persalina Keha Persal olon bayi saat Kelami
persalinan (gr) (cm) sekaran
lahir n milan inan g lahir n
Nifas g
1 2013 PMB Cukup Spont Bida Tidak Sehat Laki- 3100 52 Baik
bulan an n ada laki Gr cm
2 Abortu Abortus Abortus
s
3 2022 PMB Aterm Spont Bida Tidak ada Sehat Laki- 3200 48 Baik
an n laki gr cm
8. Riwayat KB
No Jenis Alkon Lama Pakai Keluhan Tahun Lepas Alasan
B. DATA OBYEKTIF
1. PemeriksaanUmum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda Vital
TD : 110/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,5 0C
e. BB/TB : 60 kg / 155 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
Konjungtiva : (√) Merah muda
Sklera : (✓) Putih
Gigi dan mulut
Mukosa bibir : Normal, tidak ada kelainan
Mulut dan gigi : (✓)Bersih
b. Leher : (✓) Normal
c. Dada
Auskultasi Jantung : Lup Dup : (✓)Teratur
Auskultasi paru-paru :Vasikuler : ()Whezing, ()Ronchi
109
d. Payudara
Pembesaran :(✓) Simetris
Putingsusu : (✓) Menonjol
(✓) Bersih
Pengeluaran : Tidak Ada
e. Abdomen
Pembesaran : (✓)Memanjang
Bekas luka operasi : (✓) Tidakada
Tumor/benjolan : (✓) Tidakada
Nyeri episgatrium : (✓) Tidak ada
f. Ekstermitas atas dan bawah
Odema : () Kanan (+/-), () Kiri (+/-)
Varises : () Kanan (+/-), () Kiri (+/-)
Sirkulasi periver : (✓) Normal
Reflek patella : (✓) Kanan (+/-), (✓)Kiri (+/-)
g. Anogenetal
Perineum : ()Luka parut, ()Radang,
() Pembengkakan, ()Varises
Vulva dan vagina : (✓)Bersih
Anus : Hemoroid : (✓)Tidak ada
C. ASSESMENT
Diagnosa Kebidanan
Ny. R P2A1 umur 32 tahun calon akseptor KB suntik 3 bulan.
D. PLANNING OF ACTION
1. Memberitahu ibu akan dilakukan pemeriksaan TTV dengan hasil
pemeriksaan bahwa kondisi ibu saat ini baik, di tunjukan dengan
:Kesadaran: Compos Mentis, TD: 110/80 MmHg, S: 36,5 0C ,R: 22 x/m, N
: 82x/mnt.
110
C. Pembahasan
yang diterapkan pada pasien Ny. R umur 32 tahun G3P2A1 umur kehamilan 36
minggu 1 hari sejak kontak pertama di tanggal 4 Maret 2022 dan pada tanggal
itu dimulai pada masa kehamilan 36 minggu 1 hari, persalinan, nifas 6 jam post
partum, nifas 6 hari post partum, nifas 14 minggu post partum, nifas 40 hari post
1. Kehamilan
masa konsepsi sampai lahirnya janin. Lama masa kehamilan yang aterm
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) yang dihitung mulai dari
hari pertama haid terakhir ibu. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yang
dkk 2019).
pada trimester II, 2 kali pada trimester III sedangkan penulis melakukan 1
2020).
a. Kunjungan ke-1
Maret 2022, usia kehamilan 36 minggu 1 hari pada tanggal 04 April 2021.
kepala sering terasa pusing Keluhan kepala sering terasa pusing akibat
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa LILA normal untuk ibu hamil
yaitu ≥23,5 cm. (Buku KIA, Kemenkes RI, 2020). TFU 2 jari dibawah px
hal ini sesuai dengan teori yaitu pada kehamilan 36 minggu sampai 37
minggu tfu 2 jari (4cm) dibawah px (Devi, 2019). Leopold 1: 2 jari di bawah
kiri. leopold 3: teraba kepala, (divergen). leopold 4: 3/5 bagian janin sudah
gr/dl.
dengan anemia ringan. Hasil pemeriksaan ada kesenjangan antara teori dan
113
2. Persalinan
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya
a. Kala 1
Dilakukan pemeriksaan fisik dalam batas normal dengan hasil KU: baik,
masuk PAP (divergen) 3/5 hodge II, auskultasi DJJ 144 x/menit his 3
dengan hasil vulva vagina tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan
diberikan yaitu mengatur posisi ibu, membimbing ibu untuk rileks ketika
Persalinan kala I Ny.R berlangsung selama 7 jam dari jam 16.00 WIB
sampai 22.00 WIB dihitung dari ibu merasakan mulas sampai pembukaan
lengkap. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pembukaan 4 – 10 cm akan terjadi
atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm per jam bagi multipara, (Juliana, 2019).
tekanan darah, urine dan suhu dilakukan 4 jam sekali (Fitriana, 2018). Pada
b. Kala II
dan bayi lahir spontan pukul 22.30 WIB dari hasil pemeriksaan TD: 110/80
tanda gejala kala II yaitu ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran,
yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau selimut bersih,
selama 1 jam setelah kelahiran bayi (Sutanto, 2021). Dalam hal ini terjadi
Menurut teori yang ada pada kasus Ny.R, lamanya kala II Ny.R
selama 30 menit hal ini sesuai teori persalinan spontan tanpa komplikasi
c. Kala III
Plasenta lahir spontan pukul 22.35 WIB, lengkap, berat: 500 gram,
dengan semburan darah secara tiba-tiba, tali pusat memanjang, dan uterus
2021). Pada Ny.R plasenta lahir pukul 22.35 WIB, berlangsung selama 5
kelengkapan dari plasenta mulai dari jumlah kotiledon dan selaput ketuban
dan hasilnya plasenta lahir lengkap.Dengan demikian selama kala III tidak
d. Kala IV
pada kala I sampai kala IV ± 290 ml. Teori mengatakan kehilangan darah
pada jam pertama setelah kelahiran plasenta dan setiap 30 menit pada jam
yang telah dilakukan tidak ada kesenjangan dengan teori dan praktik.
bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2.500 gram sampai 4.000
Bayi Ny.R lahir pada tanggal 29 Maret 2022 pukul 22.30 WIB
baik, warna kulit kemerahan, jenis kelamin perempuan, anus (+), dan tidak
dengan panjang badan 49 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm,
keseluruhan baik. Pada kasus ini neonatus cukup bulan, sesuai dengan
teori masa gestasi 37-42 minggu, berat badan 2500-4000 gram, panjang
tali pusat bayi, pada praktik lahan pembungkusan tali pusat hanya dengan
kassa steril, hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa tali pusat tidak boleh
dioleskan salep atau zat apapun ke tempat tali pusat dan membiarkan tali
pusat terbuka agar tali pusat lebih cepat mengering dan puput dengan
di 1/3 paha bagian luar sebelah kiri dengan tujuan untuk mencegah
paha bagian luar sebelah kanan yang bertujuan untuk mencegah infeksi
lahir atau lebih dari 6 jam dengan tetap menjaga kehangantan bayi
(Mutmainah dkk, 2017). Bayi Ny.R pun dirawat gabung bersama Ny.R
melakukan penilaian (menangis kuat atau tidak, pergerakan bayi aktif, bayi
HB0. (Mutmainah, 2017). Dari hasil pemeriksaan pada bayi baru lahir Ny.R
IMD hanya dilakukan selama 15 menit, maka dalam hal ini terdapat
a. Kunjungan Neonatus I
suhu tubuh agar bayi tidak hipotermi, memandikan bayi dan melakukan
perawatan tali pusat , menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya dipagi hari,
memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir. Memandikan bayi baru lahir
119
b. Kunjungan Neonatus II
ibu menjaga kebersihan bayi, memberikan penyuluhan pada ibu tentang ASI
secara on demand, dan memberitahu ibu tanda bayi cukup ASI terdapat
penambahan berat badan, bayi tertidur pulas setelah mendapatkan ASI, bayi
Menurut WHO, Asi Ekslusif adalah pemberian air susu ibu sendiri
makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur enam bulan.
Dilakukan pada tanggal 09 Mei 2022, hasil keadaan umum bayi baik,
gram, PB : tali pusat telah terlepas pada hari ke-5, menganjurkan ibu untuk
adalah penyuntikan vaksin BCG pada bayi yang bertujuan untuk membentuk
Calmette Guerin adalah mencegah bayi atau anak terserang dari penyakit
120
TBC yang berat, seperti: meningitis TBC dan TBC milier. Ini dikarenakan
penyebab penyakit TBC, akibat adanya kontak dengan penderita TBC yang
kunjungan neonatus I, II, III tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.
4. Nifas
dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti semula sebelum hamil,
yang berlangsung selama 6 minggu atau kurang lebih 40 hari. (Sutanto, 2021).
a. Kunjungan ke-1
Pada anamnesa Ny.R P2A1 tanggal 29 Maret 2022, 6 jam post partum
Ny.R masih merasakan mulas pada perutnya. Hal ini fisiologis terjadi karena
seperti sebelum hamil. Hal ini sesuai dengan teori setelah plasenta lahir, otot
dibawah pusat hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan TFU 6-8 jam post
kandung kemih kosong, dan pengeluaran lokhea rubra hal ini sesuai dengan
121
teori yang menyatakan lochea untuk 6-8 jam post partum adalah lochea rubra
di alaminya yaitu mules adalah hal yang fisiologis, mengajarkan ibu dan
menjelaskan pada ibu tentang bahaya nifas. Menganjurkan ibu jika ibu ada
pemantauan masa nifas. Dari pengkajian data subjektif dan objektif tidak ada
b. Kunjungan ke II
Disebabkan oleh otot mengalami kontraksi dan retraksi akan menjadi lebih
keras sehingga dapat menutup pembuluh darah besar yang bermuara pada
bekas implantasi plasenta (Walyani,2021). Hal ini wajar menurut teori karena
122
(Waliyani, 2021).
pertengahan pusat dan simpisis, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
pengeluaran lokhea sanguilenta hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa tidak ada tanda tanda infeksi lochea untuk hari ke 3-7 postpartum yaitu
terasa mulas karena proses involusi uteri untuk kembali ke bentuk semula
sebelum hami dan cara mengatasinya yaitu dengan berikan kompres hangat
pada perut, pijat halus perut, selalu memastikan kandung kemih kosong, dan
pemberian ASI esklusif pada bayi. ASI esklusif adalah pemberian ASI sedini
minuman pendamping tindakan tersebut dapat dimulai sejak bayi baru lahir
nyeri perut post partum dan cara mengatasinya, dan pemberian ASI esklusif.
Dari hasil pemeriksaan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik..
c. Kunjungan ke-III
Pemeriksaan tanda-tanda vital pada Ny. R tidak di temukan kelainan dan ibu
tidak ada keluhan semua dalam batas normal yaitu KU: Baik, Kesadaran:
TFU diatas simpisis hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa TFU untuk 2 minggu postpartum adalah tidak teraba diatas simpisis
(Sutanto, 2021), kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong, sudah tidak
ada lagi pengeluaran lokhea hal ini tidak sesuai dengan teori yang
pemeriksaan umum ibu dalam batas normal dan sehat. Menganjurkan ibu
untuk rutin mengkonsumsi tablet Fe 1x1 selama masa nifas untuk mencegah
terjadinya anemia pada ibu. Berdasarkan teori bila ibu nifas dengan rutin
meminum tablet FE maka ibu nifas tersebut tidak akan mengalami anemia
d. Kunjungan ke IV
Pemeriksaan involusi uterus baik, TFU tidak teraba hal ini sesuai
dengan pernyataan teori bahwa TFU setelah 40 hari postpartum sudah tidak
konseling untuk KB secara dini kepada Ny.R hal ini sesuai dengan teori yaitu
berjalan dengan normal. yaitu uterus berkontraksi dengan baik, TFU tidak
(Sutanto, 2021).
5. Keluaga berencana
kelahiran sehingga ibu maupun bayinya dan ayah serta keluarga yang
TB : 155 cm.
diperbolehkan untuk ibu yang sedang menyusui adalah jenis kontrasepsi yang
aminorhea laktasi), metode hormonal yaitu IUD/AKDR, implan, mini pil dan
daerah bokong. Ny.R menginginkan alat kontrasepsi ini karena Ny. R masih
dalam masa menyusui. Ny. R memilih metode kontrasepsi ini karena sesuai
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
varney yang dituangkan dalam bentuk soap pada Ny. R mulai dari
kehamilan, persalinan, BBL, nifas, dan KB yang dimulai 04 Maret 2022 sampai
persalinan kala I, kala II, kala III, kala IV, persalinan berjalan dengan
3. Mahasiswa telah melakukan asuhan bayi baru lahir pada tanggal 29 Maret
2022 kepada bayi Ny. S lahir pukul 22.30 WIB yang berjenis kelamin Laki-
4. Mahasiswa telah melakukan Asuhan nifas pada Ny. R P2A1 dari tanggal 29
Maret 2022 sampai 07 Mei 2022 dengan empat kali kunjungan yaitu
128
pada Ny. R.
KB.
pendokumentasian SOAP.
7. Ditemukan kesenjangan teori dan praktik Pada kala II dan BBL dilakukan
B. Saran
1. Bagi Ny. R
suplemen dan makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah dan sayur
agar PMB Margiati, S.ST melakukan IMD sesuai dengan teori. Sedangkan
menurut teori inisiasi menyusui dini (IMD) dilakukan selama 1 jam setelah
kelahiran bayi.
Diharapkan Laporan Tugas Akhir ini dapat dijadikan bahan bacaan dan
agar dapat menyediakan buku buku tentang Asuhan kebidanan pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana dengan
DAFTAR PUSTAKA
Astuti Sri. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan-Antenatal Care (ANC): Jakarta. Erlangga.
Dartiwen & Yati Nurhayanti, (2019). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Penerbit
( Anggota IKAPI). Yogyakarta.
Devi Tria Eni Rafika, (2019). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Salemba Medika :
Jakarta.
Febrianti & Aslina, (2021). Praktik Klinik Kebidanan I. PT. Pustaka Baru. Jakarta.
Jitowiyono & Endang, ( 2021). Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui.
Pustaka Baru Press.Yogyakarta.
Kemenkes RI, (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas, Dan Bayi
Baru Lahir.Jakarta. Diperoleh pada tanggal 07 maret 2022.
Mangosa, Nathalie & Ritha, ( 2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu
Hamil Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatalm Care di Puskesmas Rijali
Tahun 2021.(Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas) Vol.7
No.1.Diperoleh pada Tanggal 05 Maret 2022.
Mayasari Yeti, Psiari & Siti, (2020) Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif
pada Ny. U di Praktik Mandiri Bidan “Yusari Asih, S.ST.,M.Kes” Kecamatan
Pringsewu Kabupaten Pringsewu 2020. ( Jurnal Maternitas Aisyah).
131
http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php?journal=Jaman. Diperoleh
pada Tangal 07 Maret 2022.
Maternity, Arum, & Nita. (2018). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan
Anak Prasekolah. Penerbit Andi ( Anggota KPAI).Yogyakarta.
Mutmainah, et All (2017). Asuhan Persalinan Normal & Bayi Baru Lahir. Penerbit
Andi ( Anggota KPAI).Yogyakarta.
Sutanto Andina Vita, ( 2021). Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Pustaka Baru
Press.Yogyakarta.
Walyani & Endang, ( 2021). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Pustaka Baru Press.Yogyakarta.
Walyani & Endang, (2021) Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Pustaka
Baru Press.Jogyakarta.
Yulita Nova & Sella Juwita, (2019). Analisis Pelayanan Asuhan Komprehensif (
Continue Of Care/COC) Di Kota Pekan Baru . Jomis ( Journal Of Midwiifery
Science). Vol.3 No.2 Diperoleh pada Tanggal 06 Maret 2022.
LAMPIRAN
133
134
135
KUNJUNGAN ANC
8. Kamis, 19/05/2022
145
Pembimbing
(Desi Kumalasari,S.ST.,M.Kes)
146
Pembimbing