Anda di halaman 1dari 162

STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.

“R”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN “MARGIATI,S.ST”
KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh :

ANISA RAIHAN
NPM. 190104051

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2022

i
STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “R”
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN “MARGIATI,S.ST”
KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Ahli


Madya Kebidanan Pada Universitas Aisyah Pringsewu

Oleh :

ANISA RAIHAN

NPM. 190105051

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU

TAHUN 2022

ii
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU FAKULTAS
KEBIDANAN PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
Laporan Tugas Akhir, 31 Mei 2022
ANISA RAIHAN, NPM. 190105051
XV+ 149 Halaman +14 tabel+5 lampiran

STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DI PRAKTIK


MANDIRI BIDAN MARGIATI,S.ST KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU

ABSTRAK

Angka Kematian Ibu (AKI) ada 7 kasus. Penyebab kematian ibu yang paling
banyak dikarenakan penyebab lain (4%), Pendarahan (3%), dan Hipertensi dalam
kehamilan (2%). Angka Kematian bayi (AKB) ada 16 kasus. Bayi yang meninggal
diketahui sebagian besar lahir secara premature dan memiliki berat lahir rendah
(kurang dari 2500 gram). Pada Tahun 2020 sebesar 9/1000 kelahiran hidup. (Profil
Dinkes Kabupaten Pringsewu, 2020). Tujuan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB dengan
menggunakan pendekatan menejemen kebidanan pada Ny. R di PMB Margiati,
S.ST. Di Kec.Gadingrejo, Kab. Pringsewu tahun 2022.

Metode yang digunakan pada Laporan Tugas Akhir yaitu Observasional


Deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan study kasus di PMB. Margiati,
S.ST Dalam studi kasus ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan pengumpulan data primer melalui wawancara secara langsung kepada
pasien dan pengumpulan data sekunder melalui buku atau artikel yang ada dari
ANC, INC, BBL, PNC, dan KB.

Hasil dari study kasus ini didapat pada ANC tidak terdapat kesenjangan,
sedangkan pada INC ada kesenjangan dimana melakukan IMD selama 15 menit
dan BBL. Sedangkan pada PNC dan KB tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktik. Pada saat KB ibu memilih KB suntik 3 bulan. Saran bagi PMB Margiati,
S.ST, yaitu untuk melakukan asuhan kebidanan dengan cara melakukan
pemeriksaan IMD selama 1 jam.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, ANC, INC, BBL, PNC, KB.


Daftaer Pustakaan : 24 Pustaka (2016-2021)

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Proposal:

Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. “R” Di Praktik

Mandiri Bidan “Margiati,S.ST” Kecamatan Gadingrejo Kabupaten

Pringsewu Tahun 2022.

Nama : Anisa Raihan

NPM : 190105051

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan dihadapan


Tim Penguji Sidang Laporan Tugas Akhir.

Pringsewu, 29 Mei 2022

Pembimbing

Desi Kumalasari, S.ST.,M.Kes


NIDN: 0221128402

Mengetahui,

Ketua Program Studi D-III Kebidanan


Universitas Aisyah Pringsewu

Mareza Yolanda Umar,S.ST.,M.Kes


NIDN. 0228059102

iv
LEMBAR PENGESAHAN

STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “R”


DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN “MARGIATI,S.ST”
KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU

DISUSUN OLEH:
ANISA RAIHAN
NPM : 190105051

Telah dipertahankan di Hadapan Tim Penguji


Pada tanggal : 31 Mei 2022

Megesahkan, Tim Penguji

PENGUJI I : Mareza Yolanda Umar, S.ST.,M.Kes (...................................)


NIDN. 0228059102

PENGUJI II : Siti Rohani, S.ST.,M.Kes (...................................)


NIDN. 0225118802

PENGUJI III : Desi Kumalasari, S.ST.,M.Kes (...................................)


NIDN. 0221128402

Tanggal Ujian : 31 Mei 2022

Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan

Ikhwan Amirudin, S.Kep.,Ners,.M.Kep


NIDN: 0228108701

v
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Anisa Raihan

NPM : 190105051

Program Studi : DIII Kebidanan

Judul : Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. “R” Di Praktik

Mandiri Bidan “Margiati,S.ST” Kecamatan Gadingrejo Kabupaten

Pringsewu Tahun 2022.

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Laporan tugas akhir yang saya buat tidak pernah/belum pernah dibuat oleh

orang lain dan saya menjamin Orisinalitas LTA yang saya buat.

2. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam laporan tugas

akhir tersebut, maka penyusun bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan

peraturan undang-undangan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat

dipertanggung jawabkan.

Pringsewu, 31 Mei 2022

(Anisa Raihan)

vi
BIODATA PENULIS

Nama : Anisa Raihan


NPM : 190105051
Tempat Tanggal Lahir : Wonokarto, 19 Desember 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat :Wonodadi Utara, Rt/Rw 004/007, Desa Karang
Rejo, Kec. Jati Agung, Kab. Lampung Selatan
Nomor HP : 081990xxxxx
E-Mail : Anisaraihan1234@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
SDN 6 Wonodadi Lulus Tahun 2013
SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Lulus Tahun 2016
SMA N 1 Gadingrejo Lulus Tahun 2019
Mahasiswa D-III Kebidanan Tingkat Akhir

vii
MOTTO

“Barangsiapa Menempuh Jalan Untuk Mendapatkan Ilmu,


Allah Akan Mudahkan Baginya Jalan Menuju Surga.”

(HR. Muslim)

“Allah tidak akan membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan


kesanggupannya.”

(QS. Al-Baqarah : 286)

“Barang siapa yang keluar rumah untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan
Allah hingga ia pulang.”

(HR. Tirmidzi)

viii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rrahmat, hidayat,
dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kemudahan dalam menyelesaikan
penelitian Laporan Tugas Akhir.

Terimakasih atas motivasi, dukungan dan do’a dari semua pihak yang telah ikut
serta dalam penyelesaian pembuatan penelitian laporan Tugas Akhir ini Penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancara sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian Laporan Tugas Akhir ini dengan
baik.
2. Kedua orang tuaku yang tersayang ibu Sumarni dan ayah saya Hantoto
(Alm) ini semua saya persembahkan sepenuhnya kepada kedua orang
terhebat dalam hidup saya. Keduanya lah yang membuat segalanya
menjadi mungkin sehingga bisa sampai pada tahap ini. Terimakasih atas
segala pengorbanan, nasihat dan doa baik yang tidak pernah berhenti
kalian berikan.
3. Saudara-saudariku yang ikut berperan dalam dukungan serta segala
motivasi yang membuat saya lebih semangat dalam perjuangan ini
4. Dosen pembimbing saya ibu Desi Kumalasari, S.ST.M.Kes yang berbaik
hati dan penuh kesabaran dalam memberikan arahan serta membantu saya
dalam proses penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
5. Teman seperjuangan saya, yaitu Ajeng Aprillia Kemalasari dan
Solehah, yang sudah membantu meluangkan waktu dan saling bertukar
pendapat selama proses penyelesain penelitian Laporan Tugas Akhir
ini. You’re my best partner.

ix
KATA PENGANTAR

Karunia-Nya, sehingga penyusun Laporan Tugas Akhir yang berjudul“Studi


Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. R Dengan Anemia Ringan
Pada Ibu Hamil Di Praktik Mandiri Bidan Margiati, S.ST Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2022” dapat saya selesaikan.
Penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini juga berkat dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankan penulis menghaturkan rasa
terimakasih kepada bapak/ibu yang terhormat :
1. Sukarni, S.S.I.T,M.Kes selaku Ketua Yayasan Aisyah Lampung.
2. Wisnu Probo Wijayanto, S.Kep.,Ners.,MAN selaku Rektor Universitas
Aisyah Pringsewu.
3. Ikhwan Amirudin,S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Aisyah Pringsewu.
4. Mareza Yolanda., S.ST.,M.Kes selaku Kepala Program Studi D-III
Kebidanan, selaku penguji I.
5. Desi Kumalasari, S.ST.M.Kes,selaku Pembimbing Laporan Tugas Akhir dan
selaku penguji III.
6. Siti Rohani,S.ST.M.Kes selaku penguji II.
7. Margiati S.ST, Selaku pembimbing lahan yang telah membantu penelitian
dalam pengumpulan data.
8. Ibu dan keluarga responden atas kerjasamanya yang baik.
9. Seluruh dosen dan staf prodi DIII Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas
Aisyah yang telah membekali ilmu pengetahuan, memberikan petunjuk dan
nasehat selama penulis menjadi pendidik.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang telah
diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna bagi semua pihak yang
memanfaatkan.

Pringsewu, 31 Mei 2022

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR ........................................................................ i


HALAMAN JUDUL DALAM .................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... v
SURAT ORISINILITAS ............................................................................. vi
BIODATA PENULIS ................................................................................... vii
MOTTO ........................................................................................................ viii
LEMBAR PERSEMBAHAN ...................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. viii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................. 4
1. Tujuan Umum .................................................................................... 4
2. Tujuan Khusus.................................................................................... 5
D. Manfaat ............................................................................................... 6
E. Ruang Lingkup ................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Asuhan Kebidanan Kehamilan ............................................................. 9
B. Asuhan Kebidanan Persalinan .............................................................. 15
C. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL) ......................................... 24
D. Asuhan Kebidanan Nifas ...................................................................... 28
E. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (KB) ..................................... 36
F. Standar Asuhan Kebidanan................................................................... 39
G. Langkah Varney.................................................................................... 43
H. Metode SOAP ....................................................................................... 45

BAB III METODE LAPORAN KASUS


A. Jenis Laporn Study Kasus..................................................................... 46
B. Lokasi dan Waktu Study Kasus ............................................................ 46
C. Subjek Study Kasus .............................................................................. 46
D. Instrumen Laporan Study kasus............................................................ 47
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 47
F. Triagulasi Data...................................................................................... 48
G. Alat dan Bahan ..................................................................................... 48

xi
BAB IV TINJAUAN STUDI KASUS DAN PEMBAHSAAN
A. Profil PMB ......................................................................................... 50
B. Tinjauan Kasus ................................................................................... 52
C. Pembahasan ........................................................................................ 128

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 143
B. Saran .................................................................................................. 144

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perubahan TFU Dalam Kehamilan ............................................... 13


Tabel 1.2 Evaluasi Nilai APGAR ................................................................. 26
Tabel 4.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu ........................ 53
Tabel 4.2 Pola Kebutuhan Sehari-hari ......................................................... 54
Tabel 4.3 Riwayat KB .......................................................................................... 54
Tabel 4.4 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu ........................ 61
Tabel 4.5 Pola Kebutuhan Sehari-hari ......................................................... 62
Tabel 4.6 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu ........................ 81
Tabel 4.7 Pola Kebutuhan Sehari-hari ......................................................... 81
Tabel 4.8 Nilai APGAR SCORE ................................................................. 97
Tabel 4.9 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu .......................... 106
Tabel 4.10 Riwayat KB .................................................................................. 107
Tabel 4.11 Pola Kebutuhan Sehari-hari ......................................................... 107

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Inform Consent/Lembar Persetujuan


Lampiran 2 Surat Izin Pra Suvey
Lampiran 3 Foto Dokumentasi
Lampiran 4 Leaflet
Lampiran 5 Lembar Konsul/Kartu Bimbingan LTA

xiv
DAFTAR SINGKATAN

AKB (Angka Kematian Bayi)


AKI (Angka Kematian Ibu )
ANC (Ante Natal Care)
ASI (Air Susu Ibu)
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
BAK (Buang Air Kecil)
BAB (Buang Air Besar)
BBL (Bayi Baru Lahir)
BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
DJJ (Denyut Jantung Janin)
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
IMD (Inisiasi menyusui Dini)
KIE (Konseling Informasi Edukasi)
KB (Keluarga Berencana)
KBA (Keluarga Berencana Alamiah)
KH (Kelahiran Hidup)
KPD (Ketuban Pecah Dini)
LTA (Laporan Tugas Akhir)
PAP (Pintu Atas Panggul)
PMB (Praktik Mandiri Bidan)
PUS (Pasangan Usia Subur)
SC (Section Cesarean)
SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus)
SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia)

xv
TP (Tafsiran Persalinan)
TTV (Tanda-tanda Vital)
UK (Usia Kehamilan)
WHO (World Health Organization)

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia merupakan kekurangan sel darah merah. Apabila jumlah sel darah

merah berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga semakin

berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga semakin berkurang

(Arantika, 2019).

Menurut WHO, prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah

41,8%. Sel darah merah (eritrosit) di dalam tubuh dalam jumlah yang sedikit

disebut anemia. Di Indonesia, berdasarkan hasil Riskesdes tahun 2018, prevalensi

anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%. Pemerintah sudah menjalankan program

penanggulangan anemia pada ibu hamil dengan pemberian 90 tablet Fe selama

periode kehamilan untuk menurunkan anemia, tetapi kejadian anemia masih

tergolong cukup tinggi (Arantika, 2019).

Berdasarkan dari kajian beberapa penelitian menyebutkan bahwa anemia pada

kehamilan memiliki faktor risiko untuk terjadinya hasil luaran persalinan yang

buruk. Anemia pada kehamilan sendiri dapat mengganggu aktivitas ibu selama

kehamilan sampai risiko kematian. Pada janin, anemia akan menimbulkan risiko

persalinan prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR) hingga kematian bayi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

kejadian anemia di BPM Pringsewu. Penelitian ini menggunakan desain

observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Sampel dalam penelitian


2

ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di BPM Kabupaten Pringsewu yang

terdiri dari 90 ibu hamil yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis

data dengan menggunakan uji chi square pada analisis bivariat. Hasil penelitian

didapatkan sebanyak 44,4% ibu hamil menderita anemia. Uji statistik menunjukkan

hubungan yang bermakna pada pendapatan (ρ value=0,000), kepatuhan konsumsi

suplementasi besi ( ρ value = 0,004) dan pendidikan kesehatan ( ρ value= 0,000)

dengan kejadian anemia. Tidak terdapat hubungan yang tidak bermakna antara

pendidikan dan paritas dengan kejadian anemia (ρ value >0,0%). Simpulan, ibu

hamil dengan pendapatan rendah, tidak patuh mengkonsumsi suplementasi besi dan

tidak mendapatkan pendidikan kesehatan akan berhubungan signifikan dengan

kejadian anemia (Dinkes Kabupaten Pringsewu 2016).

Faktor resiko kejadian anemia paling utama adalah umur. Umur ibu hamil

berhubungan erat dengan alat-alat reproduksi Wanita. Umur reproduksi yang ideal

adalah 20-35 tahun. Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35

tahun dapat berisiko mengalami anemia. Hal ini karena pada usia kurang dari 20

tahun, secara biologis, emosi ibu hamil belum stabil sehingga kurang

memperhatikan pemenuhan kebuuhan zat gizi bagi dirinya selama kehamilan. Di

sisi lain, ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun, daya tahan tubuhnya semakin

menurun dan rentan terhadap penyakit (Arantika, 2019).

Anemia pada kehamilan sangat berbahaya bagi ibu dan janinnya. Dampak

anemia pada ibu hamil adalah abortus, persalinan premature, hambatan tumbuh

kembang janin dalam rahim, rentan terkena infeksi, perdarahan antepartum,


3

ketuban pecah dini, saat persalinan dapat mengganggu his, kala pertama persalinan

dapat berlangsung lama serta berkurangnya produksi ASI. (Arantika, 2019).

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat sesuatu) pada

atau sebelum kehamilan tersebut usia 22 minggu atau buah kehamilan belum

mampu hidup di luar kandungan.Abortus juga didefinisikan sebagai suatu yang

terjadi secara ilmiah tanpa intervensi luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan

tersebut. (Juliana, 2019)

Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus, merupakan suatu keadaan

fisiologis yang kemungkinan dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat

menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan bidan yaitu dengan

menerapkan model asuhan kebidanan yang komprehensif/keberlanjutan. Asuhan

kebidanan yang komprehensif dapat mengoptimalkan deteksi resiko tinggi maternal

neonatal.(Yulita, 2019).

Data dari Praktik Mandiri Bidan “Margiati, S.ST” selama 1 tahun terakhir yaitu

tahun 2021, jumlah Angka Kematian Ibu 0 jiwa, jumlah Angka Kematian

Bayi 0 jiwa, jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 62 orang yang melakukan K1

sebanyak 17 orang dan K4 sebanyak 23 orang, bersalin 28 orang, nifas 28 orang,

akseptor KB sebanyak 360 orang. Dari data 60 orang ibu yang melakukan ANC

ibu yang mengalami KEK sebanyak 6 orang (10%), hipertensi 0 (0 %) tinggi

badan <145cm 1 (1,6%), letak sungsang 1 (1,6%). Untuk kelompok ibu hamil

resio tinggi didapati usia <20 tahun 2 orang (3,3%), dan usia >35 tahun sebanyak

7 orang (11,6%), dan ibu grande multipara sebanyak 2 orang (3,3%).


4

Berdasarkan Prasurvei di PMB Margiati, S.ST pada Bulan Februari terdapat 12

ibu ANC, salah satunya Ny. R umur 32 tahum G3P1A1 usia kehamilan 37 minggu

1 hari janin tunggal hidup, intrauteri, presentasi kepala dengan anemia ringan pada

ibu hamil. Ibu juga mengeluh kelelahan, sering pusing, dan kram perut bagian

bawah. Hasil pemeriksaan fisik Ny. R didapati TD: 110/80mmHg, Suhu: 36,6C,

RR: 21x/menit, Nadi: 72x/menit, TB 155, BB: 60kg, HB : 10,9 gr/dl, TFU 32cm,

DJJ: 142x/menit, (pu-ka), dengan tafsiran persalinan tanggal 24 maret 2022.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengambil judul studi kasus Asuhan

Kebidanan Komprehensif pada Ny. R di praktik mandiri bidan “Margiati,S.ST”

Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan kebidanan terhadap Ny.”R” di PMB “Margiati,S.ST”

Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung pada Kehamilan TM III, Persalinan, Bayi

Baru Lahir (BBL), Masa Nifas, dan Keluarga Berencana (KB).

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penulis memberikan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif pada Ibu Hamil,

Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Keluarga Berencana (KB) dengan

menggunakan metode pendekatan manajemen Kebidanan pada Ibu Hamil,

Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Keluarga Berencana (KB) di PMB

“Margiati, S.ST,”, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.

2. Tujuan Khusus
5

a) Melakukan Asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. R di PMB Margiati S.ST

Desa Jogjakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

b) Melakukan asuhan kebidanan ibu bersalin pada Ny. R di PMB Margiati S.ST

Desa Jogjakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

c) Melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Ny. R di PMB Margiati

S.ST Desa Jogjakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

d) Melakukan asuhan kebidanan Nifas pada Ny.T di PMB Margiati S.ST Desa

Jogjakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

e) Melakukan asuhan kebidanan KB pada Ny.T di PMB Margiati S.ST Desa

Jogjakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

f) Mendokumentasi asuhan kebidanan yang dilakukan pada ibu hamil, bersalin,

BBL, nifas, KB pada Ny.R di PMB Margiati S.ST didesa Yogyakarta

kecamatan Gadingrejo kabupaten pringsewu.

g) Melihat apakah ada kesenjangan antara teori dan praktik pada ibu

hamil,bersalin,nifas,BBL, dan KB pada Ny.R di PMB Margiati S.ST Desa

Jogjakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

D. Manfaat
6

1. Manfaat Teoritis

Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan masukan untuk

menambah wawasan tentang asuhan kebidanan berkelanjutan yang meliputi

masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB.

2. Manfaat Aplikatif

a. Manfaat Untuk Ny. R

Diharapkan agar Ny.R maupun masyarakat bisa melakukan deteksi dari

asuhan kebidanan berkelanjutan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir,

ibu nifas, dan keluarga berencana sehingga memungkinkan segera

mendapatkan penanganan.

b. Manfaat Untuk PMB Margiati.,S.ST

Diharapkan sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan

dalam asuhan kebidanan berkelanjutan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru

lahir, ibu nifas, dan KB di komunitas.

c. Manfaat Untuk Universitas Aisyah Pringsewu

Penulis berharap bahwa studi kasus ini dapat bermanfaat sebagai bahan

dokumentasi dan bacaan bagi mahasiswa maupun dosen di Universitas

Aisyah Pringsewu.

E. Ruang Lingkup

Sasaran asuhan kebidanan ditujukan kepada Ny.”R” mulai dari Hamil, Bersalin,

Nifas, KB dan Bayi Ny.”R”. Adapun studi kasus ini akan dilakukan di PMB

”Margiati,.S.ST” dan Kediaman Ny.“R” Kecamatan Gadingrejo Kabupaten


7

Pringsewu. Waktu pengkajian dilaksanakan dari bulan Februari sampai Mei 2022,

Jenis Studi Metode Observasional Deskriptif dengan pendekatan studi kasus.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiKehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses pembentukan janin yang dimulai dari masa

konsepsi sampai lahirnya janin. Lama masa kehamilan yang aterm adalah 280

hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) yang dihitung mulai dari hari pertama haid

terakhir ibu. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yang masing-masing dibagi

dalam 13 minggu atau 3 bulan kalender.

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk

mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu

menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya

kesehatan reproduksi secara wajar. (Juliana, dkk 2019).

2. Tujuan Asuhan Ante Natal Care (ANC) yaitu :

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang janin.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial

pada ibu dan bayi.

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.


10

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu

maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberianASI

ekslusif.

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Dartiwen & Nurhayati, 2019).

3. Pemeriksaan Kehamilan

1) Leopold I

Tujuan Pemeriksaan Leopold 1 untuk Mengetahui tinggi fundus uteri untuk

memperkirakan usia kehamilan dan Menentukan bagian-bagian janin yang

berada difundus uteri.

Cara pemeriksaanya :

Pemeriksa menghadap ke arah ibu, minta ibu untuk menekuk kaki. Mulai

pemeriksaan dengan mengumpulkan fundus uteri kearah tengah dengan

menggunakan jari-jari tangan kiri ukur tinggi fundus uteri dengan batasan

sympisis/pubis/pusat. Berdasarkan hasil pengukuran dari pemeriksaan palpasi

dapat diperkirakan usia kehamilan dan disesuaikan dengan hasil anamnesis

HPHT.

2) Leopold II

Tujuan Pemeriksaan Leopold II untuk Mengetahui bagian-bagian janin

yang berada pada bagian samping kanan dan kiri uterus.

Cara pemeriksaan :
11

Setelah melakukan Leopold 1 tindakan tangan kebagian kanan dan kiri uterus

ibu, tangan kanan meraba bagian janin yang berada di samping kiri uterus

sedangkan tangan kiri menahan pada sisi sebelahnya, begitu pula sebaliknya.

Apabila teraba bagian yang keras, datar dan memanjang itu adalah sifat dari

punggung janin, kemudian tentukan pada bagian sebelah mana punggung janin

berada. Lalu, Apabila pada bagian samping kanan atau kiri ibu teraba bulat, keras

dan melenting (Kepala) dan pada sisi sebaliknya teraba bulat, besar dan lunak

(bokong) maka janin dalam posisi melintang.

3) Leopold III

Tujuan Pemeriksaan Leopold III untuk Menentukan presentasi janin dan

Menentukan apakah presentasi sudah masuk ke pintu atas panggul.

Cara Pemeriksaan :

Setelah meraba samping kanan dan kiri uterus, pindahkan tangan kiri kearah fundus

dan tangan kanan kebagian bawah uterus. Apabila terasa keras dan saat

digoyangkan terasa lentingan pertanda kepala janin. Apabila teraba lunak dan bila

digoyangkan tidak ada lentingan pertanda bokong janin.

4) Leopold IV

Tujuan Pemeriksaan Leopold IV untuk Memastikan bagian terbawah janin sudah

masuk Pintu Atas Panggul dan Menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin

sudah memasuki Pintu Atas Panggul.

Cara Pemeriksaan :

Setelah melakukan palpasi Leopold III pindahkan tangan kesebelah kanan dan kiri

ibu pada perut bagian bawah, rabah dan susuri bagian terbawah janin. Pertemukan
12

ujung-ujung jari pada tangan kanan dan kiri, apabila dapat jari-jari bertemu maka

disebut Konvergen yang artinya bagian terbawah janin belum masuk pintu atas

panggul. Apabila ujung-ujung jari tidak dapat dipertemuka disebut divergen yang

artinya sebagian besar bagian terbawah janin sudah memasuki pintu atas panggul.

a. Pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ)

Pemeriksaan DJJ pada ibu hamil dengan menggunakan Dopler. Bunyi-bunyi

yang terdengar berasal dari bayi yaitu bayi meliputi bunyi jantung, gerakan, dan

bising tali pusat. Tujuan pemeriksaan DJJ untuk Mendengarkan denyut jantung

janin sebagai tanda pasti kehamilan dan menilai apakah janin hidup atau mati,

Dengan mendengarkan DJJ dapat diketahui presentasi, posisi, letak dan adanya

janin kembar, dan Mendengarkan irama dan menghitung frekuensi denyut jantung

janin sehingga dapat diketahui mengenai kondisi janin dalam kandungan baik atau

dalam keadaan gawat janin. (Juliana, 2019).

Table 1.1
Tinggi Fundus Uteri

No Tinggi Fundus Uteri Umur Kehamilan


1
1 /3 atas simfisis atau 3 jari diatas 12 minggu
simfisis
2 Pertengahan simfisis-piusat 16 minggu
2
3 /3 diatas simfisis atau 3 jari dibawah 20 minggu
pusat
4 Setinggi pusat 24 minggu
1
5 /3 diatas pusat atau 3 jari diatas pusat 28 minggu
6 Pertengahan pusat-proccecus 32 minggu
xyphoideus (px)
7 2 jari (4 cm) dibawah px 36 minggu
8 Setinggi proccecus xyphoideus 38 minggu
9 1 jari atau 2 cm dibawah px 40 minggu
(Rafika, 2019)
13

4. Kunjungan Kehamilan

Menurut Kementrian Kesehatan RI (2020) Pelayanan antenatal (Antenatal

Care/ANC) pada kehamilan normal minimal 6 kali, yaitu :

a. Trimester I : 2 kali kunjungan, dilakukan 1 kali pemeriksaan dengan dokter

b. Trimester II: 1 kali kunjungan, dilakukan pemeriksaan dengan bidan.

c. Trimester III: 3 kali kunjungan, dilakukan 1 kali pemeriksaan dengan dokter.

5. Ibu Hamil Dengan Anemia Ringan

a. Pengertian Anemia

Anemia merupakan kekurangan sel darah merah. Apabila jumlah sel darah

merah berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga semakin

berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga semakin

berkurang (Sutanto,dkk.,2017).

Anemia ibu hamil dibagi menjadi 3 berdasarkan tingkat keparahannya,

yaitu anemia derajat ringan (Kadar Hb 10-10,9 g/dl), anemia derajat sedang

(Kadar Hb 7- 9,9 g/dl), dan anemia derajat berat (<7 g/dl).

Penyebab anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan

perdarahan akut (Arantika, 2019).

b. Tanda dan Gejala

Pada ibu hamil gejala yang paling mudah terlihat adalah cepat merasa

Lelah, sering merasa pusing, mata berkunang-kunang, adanya luka pada lidah,

nafsu makan berkurang (Arantika, 2019).


14

c. Penatalaksanaan dan pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengatur pola makan yaitu dengan

mengobinasikan menu makanan serta mengonsumsi buah dan sayuran yang

mengandung vitamin C (seperti romat, jeruk, jambu), mengandung zat besi

(sayuran berwarna hijau tua seperti bayam). Kopi dan the adalah jenis

minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi sehingga dianjurkan

untuk tidak dikonsumsi (Arantika, 2019).

d. Dampak Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia pada kehamilan sangat berbahaya bagi ibu dan janinnya. Dampak

anemia pada ibu hamil adalah abortus, persalinan premature, hambatan

tumbuh kembang janin dalam rahim, rentan terkena infeksi, perdarahan

antepartum, ketuban pecah dini, saat persalinan dapat mengganggu his, kala

pertama persalinan dapat berlangsung lama serta berkurangnya produksi ASI

(Arianti,dkk, dalam Astriana, 2017).

B. Asuhan Kebidanan Persalinan

1. Pengertian

Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari

uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia

kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tapa disertai adanya penyulit.

Proses persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan

perdarahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya

plasenta secara lengkap. (Febrianti & Aslina, 2021).


15

2. Tanda-Tanda Persalinan

a. Adanya kontraksi rahim (his)

b. Keluarnya lendir bercampur darah

c. Keluarnya air-air (ketuban)

d. Pembukaan servik. (Walyani, 2016).

3. Tahapan persalinan

a. Kala I

Kala I yaitu, kala pembukaan yang berlangsung dari pembukaan 1-10

(pembukaan lengkap). Proses ini terbagi menjadi fase laten (8 jam) dimana

serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) dimana servik

membuka dari 3-10 cm.

b. Kala II

Kala II yaitu, kala pengeluaran bayi dimulai dari pembukaan lengkap

sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 1,5 - 2 jam pada

primigravida dan 0,5 - 1 jam pada multigravida.

c. Kala III

Kala III yaitu, waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta.

Setelah bayi lahir kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras

dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2

kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pengeluaran dan

pelepasan uri (plasenta), dalam wajtu 1-5 menit placenta

terlepaskeluarterdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau

dengan sedikitdorongan (brand androw, seluruh proses biasanya


16

berlangsung 5-30menit setelah bayi lahir. Dan pengeluaran plasenta

biasanya disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.

d. Kala IV

Kala IV yaitu, tahap pengawasan mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2

jam. Pada kala IV dilakukan observasi terhadap perdarahan pasca

persalinan, paling sering terjadi pada 2 jam pertama. (Walyani, 2016)

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan

a. Power (tenaga yang mendorong bayi keluar)

Seperti his atau kontraksi uterus kekuatan ibu mengejan, kontraksi diafragm,

dan ligamentum action terutama ligamentum rotundun

b. Passage (faktor jalan lahir)

Perubahan pada servik, pendataran servik, pembukaan servik dan perubahan

pada vagina dan dasar panggul.

c. Passanger

Passanger utama lewat jalan lahir adalah janin. Ukuran kepala janin lebih lebar

dari pada bagian bahu, kurang lebih seperempat dari panjang ibu.

d. Psikis ibu

Penerimaan klien atas perawatan antenatal (petunjuk dan persiapan untuk

menghadapi persalinan), kemampuan klien untuk bekerjasama dengan

penolong, dan adaptasi terhadap rasa nyeri persalinan.


17

e. Penolong

Meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, kesabaran,

pengertiannya dalam menghadapi klien baik primipara dan multipara.

(Walyani, 2016).

5. Tujuan Asuhan Persalinan

Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai

pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek

saying ibu dan sayang bayi.(Elizabeth, 2021).

6. Asuhan Sayang Ibu

a. Membantu ibu merasa nyaman dan aman selama proses persalinan.

b. Melindungi hak-hak ibu untuk mendapatkan privasi dan menggunakan

sentuhan hanya seperlunya.

c. Memberi dukungan selama proses persalinan.

d. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama persalinan.

e. Memberikan dukungan dan semnagat pada ibu dan anggota keluarga.

(Walyani, 2016).

7. 60 Langkah APN Persalinan Normal

1. Melihat adanya tanda persalinan kala II

2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan

ampul oksitosin dan memasukkan 1 buah alat suntik sekali pakai 3 cc

kedalam wadah partus set.

3. Memakai celemek
18

4. Memastikan lengan / tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan

dengan sabun di air mengalir.

5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang di gunakan untuk

periksa dalam.

6. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan oksitosin

dan letakkan kembali kedalam wadah partus set. Bila ketuban belum pecah,

pinggirkan ½ kocher pada partus set.

7. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas DTT (basah) dengan

gerakan dari vulva ke perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor

karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran).

8. Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah lengkap dan

selaput ketuban sudah pecah.

9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan kedalam larutan klorin

0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya

dalam larutan klorin 0,5%.

10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai

pastikan DJJ dalam batas normal (120-160 x/menit).

11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,

meminta ibu untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin meneran.

12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk

meneran, (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setelah duduk dan pastikan

ia merasa nyaman).
19

13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat

untuk meneran.

14. Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang

handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.

15. Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya

dibawah bokong ibu.

16. Membuka tutup partus set.

17. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

18. Saat sub-occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi

perineum dengan dialas lipatan kain di bawah bokong, sementara tangan

kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepatsaat

kepala lahir. (minta ibu untuk tidak meneran dengan nafas pendek-pendek)

Bila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala lahir

lakukan penghisapan pada mulut dan hidung janin menggunakan penghisap

lendir (delee.

19. Menggunakan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir

dan darah.

20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.

21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara

spontan.

22. Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan

biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati kearah bawah sampai bahu anterior

/ depan lahir, kemudian tarik secara hati-hati keatas sampai bahu


20

posterior/belakang lahir. Bila terdapat lipatan tali pusat yang terlalu erat hingga

menghambat putaran paksi luar atau lahirnya bahu, minta ibu berhenti meneran,

dengan perlindungan tangan kiri, pasang klem di dua tempat pada tali pusat dan

potong tali pusat di antara dua klem tersebut.

23. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin

bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan

keempat jari pada bahu dan dada / punggung janin, sementara tangan kiri

memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.

24. Setelah badan dan lenganlahir, tangan kiri menyusuri pinggang kearah bokong

dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari

telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin).

25. Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan

sedemikian rupa sehingga bayi menghadap kearah penolong.nilai

bayi, kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah

dari badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi di tempat yang

memungkinkan).

26. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali

bagian tali pusat.

27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus

bayi.Melakukan urutan tali pusat kearah ibu dan memasang klem diantara

kedua 2 cm dari klem pertama.


21

28. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan

perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua

klem.Bila bayi tidak bernafas spontan lihat penanganan khusus bayi baru lahir.

29. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih,

membungkus bayi hingga kepala.

30. Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.

31. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal.

32. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal.

33. Menyuntikan Oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian luar paha

kanan 1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan

bahwa ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah.

34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.

35. Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus,

sementara tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau kain

kasa dengan jarak antara 5-10 cm dari vulva.

36. Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan

kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah dorso kranial.Bila uterus tidak

segera berkontraksi, minta ibu atau keluarga untuk melakukan stimulasi putting

susu.

37. Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat

bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta ,minta ibu untuk

meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat kearah bawah
22

kemudian keatas sesuai dengan kurva jalan lahir hingga plasenta tampak pada

vulva.

38. Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-

hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan

dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan

mencegah robeknya selaput ketuban.

39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan

menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan

kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras).

40. Sambil tangan kiri melakukan masase pada fundus uteri, periksa bagian

maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan

bahwa seluruh kotelidon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan

memasukkan kedalam kantong plastik yang tersedia.

41. Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perenium yang

menimbulkan perdarahan aktif.Bila ada robekan yang menimbulkan

perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan.

42. Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan

pervaginam, pastikan kontraksi uterus baik.

43. Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin

0,5 %, kemudian bilas tangan yang masih mengenakan sarung tangan dengan

air yang sudah di desinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya.

44. Mengikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbilicus dengan sampul mati.

45. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.
23

46. Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah berisi

larutan klorin 0,5%.

47. Membungkus kembali bayi.

48. Berikan bayi pada ibu untuk disusui.

49. Lanjutkan pemantauan terhadap kontraksi uterus, tanda perdarahan

pervaginam dan tanda vital ibu.

50. Mengajarkan ibu/keluarga untuk memeriksa uterus yang memiliki

kontraksi baik dan mengajarkan masase uterus apabila kontraksi uterus tidak

baik.

51. Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi.

52. Memeriksa nadi ibu.

53. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.

54. Membuang barang-barang yang terkontaminasi ketempat sampah yang

di sediakan.

55. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan menggantikan

pakaiannya dengan pakaian bersih/kering.

56. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu

apabila ibu ingin minum.

57. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.

58. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%

melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam

larutan klorin 0,5%.

59. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.


24

60. Melengkapi partograf dan memeriksa tekanan darah. (Sarwono, 2014).

C. Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir (BBL)

1. Pengertian Bayi Baru Lahir (BBL)

Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama

kelahiran. Menurut Donna L. Wong, bayi baru lahir adalah bayi lahir sampai usia

4 minggu. Lahirnya biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu.

Menurut Dapertemen Kesehatan RI, bayi baru lahir normal adalah bayi yang

lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2.500

gram sampai 4.000 gram. (Maternity, 2018).

2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal

Bayi baru lahir dikatakan normal jika termasuk dalam kriteria berikut:

a. Berat badan bayi lahir antara 2500-4000 gram.

b. Panjang badan bayi 48-52 cm.

c. Lingkar dada bayi 30-38 cm.

d. Lingkar kepala bayi 33-35 cm.

e. Frekuensi DJ 120- 160 x permenit.

f. pernafasan ± 40- 60 x permenit.

g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan su kutan cukup.

h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala bayi biasanya telah sempurna.

i. Kuku telah agak panjang dan lemas.

j. Genetalia :

1) Prempuan labia mayora sudah menutupi labia minora.


25

2) Laki-laki tektis sudah turun, skrotum sudah ada.

k. Reflek hisap dan menelan telah terbentuk dengan baik.

l. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik

m. Reflek graps atau menggengam sudah baik.

n. Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium

berwarna hitam kecoklatan. (Maternity, 2018).

3. Tujuan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Dilakukan untuk memberikan asuhan yang aman dan bersih segera setelah

bayi baru lahir. Beberapa asuhan yang bisa dilakukan yaitu :

a. Pencegahan infeksi

Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh

paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan

berlangsung maupun beberapa saat setelah lahir. Sebelum menangani bayi,

pastikan penolong persalinan telah menerapkan upaya pencegahan infeksi.

b. Penilaian segera setelah proses kelahiran, lakukan penilaian awal pada bayi

baru lahir yang berupa kondisi pernapasan bayi, gerak aktif bayi dan warna

kulit bayi.

Tabel 1.2

Evaluasi Nilai APGAR

Penilaian Nilai = 0 Nilai = 1 Nilai = 2

A: Seluruh tubuh Warna kulit tubuh Warna kulit seluruh tubuh


Appearance bayi berwarna normal, tetapi normal
(warna kulit) kebiruan tangan dan kaki
berwarna kebiruan
26

P: Pulse Denyut jantung Denyut jantung Denyut jantung >100 kali


(denyut nadi) tidak ada <100 kali per menit per menit

G: Grimace Tidak ada respon Wajah meringis Meringis, menarik, batuk


(Reflek) terhadap saat distimulasi bersin saat distimulasi
stimulasi

A: Activity Lemah tidak ada Lengan dan kaki Gerakan aktif dan spontan
(tonus otot) Gerakan dalam posisi fleksi
dengan sedikit
Gerakan

R: Tidak bernapas, Menangis lemah Menangis kuat, pernapasan


Respiration pernapasan seperti merintih baik dan teraur
(usaha lambat dan tidak
bernafas) teratur

( Maternity, 2018)

c. Perlindungan termal (termogulasi)

Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pada bayi baru lahir, belum

berfungsi sempurna. Jika tidak di upayakan dengan segera pencegahan

kehilangan panas tubuh, maka bayi akan mengalami hipotermia.

1) Evaporasi

Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas

dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh

panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir tubuh bayi tidak segera di

keringkan.

Contoh : bayi yang terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera

dikeringkan dan diselimuti.

2) Konduksi

Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung

antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin.


27

Contoh : memegang bayi saat tangan dingin atau menggunakan stetoskop

dingin untuk memeriksa bayi.

3) Konveksi

Konveksi adalah kehilangan panas tubuh bayi melalui paparan udara

sekitar yang dingin. Contoh : bayi ditempatkan diruangan yang memakai

kipas angin.

4) Radiasi

Radiasi adalah kehilangan panas bayi karena bayi ditempatkan di dekat

benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

Contoh : bayi diletakkan di dekat tembok (Febrianti dan Aslina, 2020).

4. Kunjungan Neonatal

Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir oleh bidan/perawat/dokter dilaksanakan

minimal 3 kali, yaitu :

a. Pertama pada 6 jam-48 jam setelah lahir.

b. Kedua pada hari ke 3 – 7 setelah lahir.

c. Ketiga pada hari ke 8 – 28 setelah bayi lahir. (Kesehatan Ibu dan Anak, 2020).

D. Asuhan Kebidanan Masa Nifas

1. Pengertian

Menurut (fitri, 2017) Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai setelah

kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti semula
28

sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau kurang lebih 40 hari.

(Sutanto, 2021).

2. Tujuan Asuhan Masa Nifas

a. Mendektesi adanya perdarahan masa nifas

b. Menjaga kesehatan ibu dan bayi

c. Menjaga kebersihan diri

d. Melakukan tindakan awal secara konprehensif untuk mendektesi masalah

apabila ada

e. Memberikan pendidikan laktasi dan perawatan payudara

f. Pendidikan tentang peningkatan pengembangan hubungan yang bai antara

ibu dan anak

g. Konseling keluarga berencana

h. Mempercepat pemulihan alat kandungan

i. Melancarkan fungsi gastrointestinal atau perkemihan

j. Melancarkan pengeluaran lochea

k. Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi

hati dan pengeluaran sisa metabolisme atau proses kimia yang terjadi

didalam tubuh untuk mengubah makanan dan minuman menjadi energi.

(Sutanto, 2021).

3. Tahapan Masa Nifas

a. Puerperium dini, yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdidi dan

jalan-jalan.
29

b. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang

lamanya 6-8 minggu.

c. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan

sehat sempurna berminggu-minggu, berbulan-bulan atau tahunan. (Sutanto,

2021).

4. Proses Adaptasi Psikologi Masa Nifas

Berikut ini 3 tahap penyesuaian psikologis ibu dalam masa post-partum :

1. Fase Taking in

a. Berlangsung hingga hari ke-2 setelah melahirkan

b. Perasaan ibu berfokus pada dirinya

c. Ibu masih pasif dan tergantung dengan orang lain

2. Fase Taking Hold

a. Berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkann

b. Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan merawat bayi, muncul

perasaan sedih (baby blues).

c. Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan

tanggung jawab akan bayinya.

d. Kemungkinanan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak

mampu membesarkan bayinya

e. Wanita pada masa ini sangat sensitif akan ketidak mampuannya,cepet

tersinggung

3. Fase Letting Go
30

a. Berlangsung dari hari ke-10 sampai akhir masa nifas

b. Ibu merasa percaya diri umtukmerawat diri dan bayinya

c. Ibu sudah mengambil tanggung jawab untuk merawat bayinya. (Sutanto,

2021)

5. Perubahan Fisiologis Masa Nifas

a. Uterus

Involusi uterus meliputi reorganisasi dan pengeluaran desidua/

endometrium dan eksfoliasi tempat perlekatan plasenta yang mengukur dengan

penurunan ukuran dan berat serta perubahan pada lokasi uterus juga dengan

warna dan jumlah lochea.

b. Lochea

Mulai terjadi pada jam-jam pertama postpartum, berupa secret kental dan

banyak. Berturut-turut lochea rubra (2 haripost partum). Lochea sanguinolenta

(3 - 7 haripost partum), lochea serosa (7-14 haripost partum), lochea alba

(setelah 2 minggu).

c. Vagina dan perineum

Segera setelah kelahiran, vagina tetap terbuka lebar mungkin

mengalami beberapa derajat edema dan memar di celah pada introitus. Setelah

satu hingga dua hari pertama postpartum, tonus otot vagina kembali dan celah

vagina tidak lagi lebar dan tidak lagi edema. Sekarang vagina menjadi

berdinding lunak yang lebih besar dari biasanya dan umumnya longgar.
31

Ukurannya menurun dengan kembalinya rugae vagina sekitar minggu ketiga

postpartum. Ruang vagina sedikit lebih besar sebelum kelahiran pertama.

d. Payudara

pada periode awal postpartum termasuk penampilan dan integritas susu,

memar atau iritasi jaringan payudara karena posisi bayi pada payudara, adanya

kolostrum, apakah payudara terisi oleh air susu dan adanya sumbatan duktus,

kongesti dan tanda-tanda mastitis potensial (Febrianti, 2019).

6. Kebutuhan Dasar Masa Nifas

a. Nutrisi dan cairan

1. Mengonsumsi nutrisi yang cukup, gizi seimbang, serta protein dan

karbohidrat yang cukup.

2. Mengonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari (mengomsumsi 3-4 porsi

setiap hari).

3. Minum sedikitnya 3 liter air

4. Mengonsumsi tablet zat besi selama 40 hari postpartum

5. Meminum kapsul vitamin A 200.000 unit (Febrianti, 2019).

b. Ambulasi
32

Ambulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan segera pada pasien postpartum

dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai

berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien. (Febrianti, 2019).

c. Eliminasi

1. Miksi

Bila dalam 3 hari tidak dapat berkemih dapat dilakukan rangsangan untuk

berkemih dengan mengompres vesica urinaria dengan air hangat atau dapat

dilakukan katerilisasi.

2. Defekasi

Bila 3-4 hari belum buang air besar sebaiknya diberikan obat rangsangan per

oral atau per rektal sehingga tidak mengalami sembelit. (walyani, 2021).

d. Kebersihan diri dan puerperium

Membantu megurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada

ibu. Merawat puerperium dengan baik menggunakan antiseptik. Jaga kebersihan

diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun

kulit.

Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu postpartum dalam menjaga kebersihan

diri yaitu:

1) Mandi minimal 2 kali sehari

2) Mengganti pakaian dan alas tempat tidur

3) Menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal


33

4) Melakukan perawatan perineum

5) Mengganti pembalut minimal 2 kali sehari dan mencuci tangan

setiap membersihkan daerah genitalia. (Walyani.2021).

e. kebutuhan istirahan tidur

Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu

nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.

Hal-hal yang yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi kebutuhan istirahatnya :

1. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

2. Menganjurkan ibu untuk melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat tidur pada saat bayinya tidur.

Karena kurang istirahat akan mempengaruhi jumlah ASI yang dproduksi,

memperlambat proses involusi uterus, dan memperbanyak perdarahan, serta

menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayinya.

(Walyani, 2019).

7. Tanda Bahaya Masa Nifas

a. Lelah dan sulit tidur

b. Adanya tanda-tanda infeksi puerperium, demam

c. Nyeri atau panas saat buang air kecil dan nyeri abdomen

d. Sembelit dan haemoroid

e. Sakit kepala terus-menerus, nyeri ulu hati, dan edama.

f. Lochea berbau busuk, sangat banyak (lebih dari 2 pembalut dalam 1 jam) dan

bersamaan dengan nyeri abdomen.

g. Putting susu pecah dan mamae bengkak


34

h. Sulit menyusui

i. Rabun senja

j. Edema, sakit, panas pada tungkai (Febrianti, 2019)

8. Jadwal Kunjungan Masa Nifas

a. Kunjungan pertama (6-8 jam setelahah persalinan)

1. Mencegegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, merujuk bila

perdarahan berlanjut

3. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga

bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

4. Pemberian ASI awal

5. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi

6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi

b. Kunjungan kedua (6 hari setelah persalinan)

1. Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi baik,

fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.

2. Menilai adanya tanda-tanda demam infeksi atau perdarahan

abnormal.

3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, minuman, dan istirahat.

4. Memastikan ibu menyusui dengan benar dan memperhatikan tanda- tanda

penyakit.

5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,

menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari.


35

c. Kunjungan ketiga (2 minggu setelah persalinan)

1. Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi baik,

fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.

2. Menilai adanya tanda-tanda demam infeksi atau perdarahan abnormal.

3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, minuman, dan istiraha

4. Memastikan ibu menyusui dengan benar dan memperhatikan tanda- tanda

penyakit.

5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,

menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari

d. Kunjungan keempat (6 minggu setelah persalinan)

1. Menanyakan ibu tentang penyakit-penyakit yang dialami

2. Memberikan konseling KB secara dini (Sutanto, 2021).

9. ASI Ekslusif

ASI eksklusif adalah pemberian asi pada bayi tanpa makanan dan minuman

pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula)tindakan tersebut dapat dimulai

sejk bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan

WHO dan UNICEF merekomendasikan kepada para ibu, bila

memungkinkan memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan dengan menerapkan :

a. Inisiasi menyusui dini (IMD) selama 1 jam setelah kelahiran bayi

b. ASI eksklusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan tambahan

atau minuman.
36

c. ASI diberikan secara on demand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap hari

setiap malam.

d. ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir, maupun dot. (sutanto,

2021).

E. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

1. Penghertian

Menurut (Irianto, 2014) Keluarga berencana adalah usaha untuk mengatur

banyaknya jumlah kelahiran sehingga ibu maupun bayinya dan ayah serta keluarga

yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari

kelahiran tersebut. (Jitowiyono 2019).

Kcontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan,

sedangkan konsepsi adalah pertemuan antarasel telur( sel wanita) yang matang dan

sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kata kontrasepsi

adalah menghindari mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan

antara sel sperma tersebut. (Rusmini 2017).

2. Suntik KB

Kontrasepsi KB suntik 3 bulan adalah depo medroksi progesterone asetat

(Deppoprovera), mengandung 150 mg DMPA. Diberikan setiap 3 bulan dengan

cara disuntikan intramuskuler (IM) di daerah bokong.

a. Mekanisme Kerja

1) Mencegah ovulasi.

2) Mengentalkan lender serviks menjadi sedikit sehingga menurunkan


37

kemampuan penetrasi sperma.

3) Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atropi.

4) Menghambat transportasi gamet dan tuba.

5) Mengubah endrometium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil

konsepsi.

b. Keuntungan / Kelebihan

1) Sangat efektif.

2) Pencegahan kehamilan jangka panjang.

3) Tidak memiliki pengaruh pada ASI.

4) Dapat di gunakan oleh perempuan usia>35 tahun sampai pre menoupouse.

c. Kekurangan

Gangguan haid seperti siklus haid memendekat mau memanjang, depresi,

keputihan, jerawat, dan perubahan berat badan. (Rusmini, 2017).

d. Efek Samping

Mengalami gangguan haid, penambahan berat badan, mual, kunang- kunang, sakit

kepala, vagina kering.

e. Indikasi

Wanita usia reproduktif, wanita yang sudah memiliki anak, pasangan yang

menginginkan kontrasepsi jangka Panjang dan memiliki efektifitas tinggi, wanita

yang sedang menyusui, setelah abortus dan keguguran.

f. Kontraindikasi

1) Hamil atau dicurigai hamil.


38

2) Perdarahan pada pervaginaan dan penyebabnya belum jelas.

3) Wanita yang tidak dapat menerima efek samping berupa gangguan haid.

4) Penderita kanker payudara atau ada Riwayat kanker payudara.

5) Penderita diabetes mellitus yang disertai komplikasi.

g. Efektivitas

Menurut BKKBN, kontrasepsi suntik yang mengandung DMPA memiliki

efektivitas yang tinggi, yaitu 0,3% kehamilan dari 100 perempuan dalam satu

tahun pemakaian. Walaupun tingkat efektivitasnya tinggi, tetap masih ada peluang

terjadi kegagalan. Kegagalan dari kontrasepsi jenis ini biasanya disebabkan oleh

teknik penyuntikan yang salah, injeksi harus intragluteal atau akseptor tidak

melakukan kunjungan ulang sesuai jadwal. (Jitowiyono, 2019).

F) Standar Asuhan Kebidanan

Standar Asuhan Kebidanan dalam Panduan ini berdasarkan Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 938/ Menkes/ SK/VIII/2007

tentang Standar Asuhan Kebidanan. Standar Asuhan Kebidanan adalah acuan

dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan

sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktik berdasarkan ilmu dan kiat

kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnose, dan atau masalah

kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidaan.

1. STANDAR I: Pengkajian

a. Pernyataan Standar

Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.


39

b. Kriteria Pengkajian

1) Data tepat, akurat dan lengkap.

2) Terdiridari data subjektif (hasil Anamnesa: biodata, keluhan utama,

riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan latar belakang sosial budaya).

3) Data objektif (hasil Pemeriksaan fisik, psikologis dan pemeriksaan

penunjang).

2. STANDAR II: Perumusan Diagnosa dan/atau Masalah Kebidanan.

a. Pernyataan Standar. Bidan menganalisis data yang diperoleh pada

pengkajian, menginterpretasikan secara akurat dan logis untuk

menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.

b. Kriteria Perumusan Diagnosa dan/atau Masalah Kebidanan.

c. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan.

d. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien.

e. Dapat diselesaikan dengn asuhan kebidanan secara mandiri kolaborasi dan

rujukan.

3. STANDAR III: Perencanaan.

a. Pernyataan Standar.

Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah

yang ditegakkan.

b. Kriteria Perencanaan.

1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien,

tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan secara komprehensif.

2) Melibatkan klien/pasien dan/atau keluarga.


40

3) Mempertimbangkan kondisi psikologi, social budaya

klien/keluarga.

4) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien

berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan

bermanfaat untuk klien.

5) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber daya

serta fasilitas yang ada.

4. STANDAR IV: Implementasi.

a. Pernyataan Standar. Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara

komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada

klien/pasien, dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.

b. Kriteria Implementasi.

1) Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial Spiritual

kultural.

2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien /atau

keluarganya (inform consent).

3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.

Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan.

4) Menjaga privacy klien/pasien.

5) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi.

6) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan.

7) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai.
41

8) Melakukan tindakan sesuai standar.

9) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan.

5. STANDAR V: Evaluasi

a. Pernyataan Standar. Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan

berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan,

sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien.

b. Kriteria Evaluasi

1) Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai

kondisi klien.

2) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien

dan/ataukeluarga.

3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.

b. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien.

6. STANDAR VI: Pencatatan Asuhan Kebidanan.

a. Pernyataan Standar.

Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas

mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam

memberikan asuhan kebidanan.

b. Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan.

1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir

yang tersedia (RekamMedis/ KMS/ Status Pasien/ Buku KIA).


42

2) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP.

3) S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa.

4) O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan.

5) A adalah hasil analisis, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan.

6) P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,

tindakan segera, tindakan secara komprehensif: penyuluhan, dukungan,

kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan. (Handayani,2017).

G) Langkah Varney

A. 7 Langkah Varney

1. Langkah I (pertama): pengumpulan data dasar.

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua

data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap dengan

cara wawancara anamnesis kepada pasien, yaitu biodata pasien, data objektif

dan data subjektif. Semua informasi yang akurat dari semua sumber yang

berkaitan dengan kondisi pasien. Bidan mengumpulkan data dasar awal yang

lengkap. Bila pasien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada

dokter dalam manajemen kolaborasi, bidan akan melakukan konsultasi.

2. Langkah Il (kedua): identifikasi diagnosis, masalah, dan kebutuhan.

Data dasar yang telah dikumpulkan dinterpretasikan sehingga dapat

merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. Diagnosis kebidanan yang

disimpulkan oleh bidan antara lain: paritas, usia kehamilan dalam minggu,

keadaan janin, normal, atau tidak normalnya kondisi kehamilan ibu.


43

3. Langkah IlI (ketiga): merumuskan diagnosis/masalah potensial yang

membutuhkan antisipasi masalah potensial.

Pada langkah in merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi

diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Langkah

in membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan

harus waspada menghadapi diagnosis/masalah potensial yang benar-benar

akan terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang sama.

4. Langkah IV (keempat): penetapan kebutuhan tindakan segera.

Pada langkah in bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,

melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan

kondisi pasien.

5. Langkah V (kelima): penyusunan rencana.

Pada langkah in direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah

sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan

yang tepat meliputi pengetahuan, teori up to date, asuhan kebidanan

berdasarkan bukti (evidence based). Dalam menyusun rencana sebaiknya

pasien dilibatkan karena pada akhirnya pengambilan keputusan dalam

melaksanakan suatu rencana asuhan harus disetujui oleh pasien.

6. Langkah VI (keenam): pelaksanaan asuhan.

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.

Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan
44

mutu asuhan. Berikut adalah beberapa contoh pelaksanaan dari perencanaan

asuhan berdasarkan peran bidan dalam tindakan mandiri, kolaborasi, dan

tindakan pengawasan.

7. Langkah VII (tujuh): pelaksanaan asuhan.

Hal yang dievaluasi meliputi apakah rencana yang dilakukan berjalan dengan

efektif, kebutuhan telah terpenuhi, dan masalah diagnosis teratasi. Rencana

tersebut dianggap efektif jika dalam pelaksaannya dapat mengatasi masalah

dan dapat memenuhi kebutuhan pasien. Ada kemungkinan bahwa Sebagian

rencana tersebut efektif, sedangkan Sebagian lain belum efektif. Mengingat

proses menejemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang

berkesinambungan, maka perlu mengulang Kembali dari awal setiap asuhan

yang tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan tersebut.

(Devi Tria, 2019).

H) Metode SOAP

Agar diketahui orang lain apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui

proses berpikir sistematis, maka didokumntasikan dalam bentuk SOAP yang terdiri

atas empat Langkah yang dijelaskan sebagai berikut :

1. S (Subjektif), menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data

pasien melalui anamnesis/bertanya pada pasien, suami, atau keluarga berupa:

identitas, Riwayat menarke, Riwayat perkawinan, Riwayat kehamilan,

Riwayat persalinan, Riwayat KB, Riwayat penyakit.

2. O (Objektif) data objektif yaitu hasil dari pemeriksaan fisik pasien, hasil

laboratorium, dan tes diagnosis lain yang dirumuskan dalam data focus untuk
45

mendukung assessment, meliputi : keadaan umum, tanda-tanda vital,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus, pemeriksaan kebidanan.

3. Assessment adalah diagnosis yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi

subjektif maupun objektif dari pemeriksaan pasien yang dikumpulkan atau

disimpulkan.

4. Planning atau perencanaan di sini adalah rencana Tindakan yang dilaksanakan

berdasarkan assessment yang telah disimpulkan dan perencanan ini harus

dievaluasi agar dapat dilaksanakan dengan efektif. (Devi Tria, 2019).


46

BAB III

METODE LAPORAN KASUS

A. Jenis Laporan Studi Kasus

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah

penelitian deskriptif dengan metode studi kasus.Penelitian deskriptif yaitu prosedur

pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan objek pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya, kemudian dianalisis dan

diinterpretasikan. Bentuknya berupa survei, studi kolerasi, dan studi

pengembangan. (Kemenkes RI, 2016). Studi kasus yang dilakukan ini adalah

asuhan kebidanan secara komprehensif yang mendeskripsikan perempuan selama

mengalami proses kehamilan, bersalin, memiliki bayi baru lahir, nifas hingga

memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi.

B. Lokasi dan Waktu Laporan Study Kasus

Dalam studi kasus ini, lokasi studi kasus akan di lakukan di PMB Margiati, S.ST

Desa Jogjakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Dalam studi kasus

ini dilakukan pada bulan Februari sampai bulan mei 2022.

C. Subjek Laporan Study Kasus

Subjek studi kasus merupakan informasi subjek penelitian yang terlibat, Subjek

dalam studi kasus ini akan dilakukan pada Ny. R dan By. Ny. R dengan asuhan

kebidanan komprehensif pada hamil, bersalin, nifas, BBL, serta KB.


47

D. Instrumen Laporan Studi Kasus

1. Alat

Pada kasus ini instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah

format asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, BBL, nifas dan KB dengan 7

langkah varney dan data perkembangan dengan metode soap.

2. Metode

Tehnik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

pengumpulan data penelitiannya.Metode pengumpulan data dengan

wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada

asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, BBL, nifas dan KB.

3. Etika studi

Kasus ini tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat

terlindungi. Penelitian dilakukan dengan menekankan masalah etika seperti

persetujuan tindakan (informed consent), menjaga kerahasiaan identitas,

kerahasiaan informasi pasien.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode untuk memperoleh Data primer adalah data yang diambil secara

langsung dari objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai

langsung responden yang diteliti, sehingga metode ini memberikan hasil secara

langsung. (Hidayat, 2014). Pada kasus ini wawancara atau tanya jawab dengan

keluarga klien dan tenaga kesehatan yang lain. Data yang dapat diperoleh
48

dengan cara ini berupa data subjektif meliputi identitas, keluhan utama, riwayat

kehamilan, riwayat bio-psiko-sosial-spritual, dan pengetahuan orang tua terkait

dengan kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi dan KB.

b. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung pada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang

akan diteliti. Dalam metode observasi ini instrumen yang dapat digunakan

antara lain lembar observasi, panduan pengamatan observasi, atau lembar

ceklist.

F. Triagulasi Data

Teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan

data yang bersifat menggabunngkan dari berbagai teknik pengumpulan data

dan sumber data yang telah ada (Hikawati, 2017). Pada studi kasus ini data

yang diambil dari Ny. R di PMB Margiati, S.ST Desa Jogjakarta Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang datang pada bulan Februari 2022.

No. Register 012/ANC Bd/10/21.

G. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam studi kasus ini adalah :

1. Proses pembuatan laporan tugas akhir ini penulis menggunakanalat dan

bahan yaitu: Format askeb kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir,

keluarga berencana, dan alat tulis

2. Alat untuk melakukan pemeriksaan fisik, yaitu timbangan, stetoskop,

tensimeter, metline, doppler, gel, termometer, pita LILA, reflek hammer,


49

Partus set, Oksitosin, underpad, hecting set, salep mata, HB-0, Vit K, spuit

3cc, Depo, infus set, lembar observasi.

3. Proses pembuatan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan alat dan

bahan sehingga proses penulisan laporan tugas akhir ini selesai. Alat dan

bahan yang digunakan yaitu: laptop, alat tulis (buku, pena dan kertas),

printer, tinta, kertas HVS A4, kamera jaringan internet (Google, jurnal,

website, dan artikel).


50

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Profil PMB Margiati, S.ST

1. Gambaran Klinis

Profil umum praktik mandiri bidan (PMB) Margiati, S.ST berdiri sejak

tahun 2021 dengan nomor Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)

503/00971/SIPB/D.14/2022 yang merupakan salah satu tempat pelayanan

kesehatan yang berada didaerah Yogyakarta Kecamatan Gadingrejo

Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Ditempat praktik mandiri bidan

Margiati, S.ST terdapat Ruang tunggu, 1 Ruang periksa, 1 Ruang bersalin,

2 Ruang nifas.

2. Gambaran Umum

Praktik Mandiri Bidan Margiati, S.ST terletak di daerah Yogyakarta

Kelurahan Yogyakarta Selatan Kecamatan Gadingrejo Kabupaten

Pringsewu Provinsi Lampung yang terdiri dari:

a. 1 kamar periksa

b. 1 kamar obat

c. 1 ruang administrasi

d. Ruang tunggu

e. 1 ruang VK

f. 2 ruang nifas
51

Pelayanan kesehatan di “PMB Margiati, S.ST” meliputi pelayanan:

a. Rawat jalan umum

b. pemeriksaan KIA dan KB

c. Persalinan

d. Pemeriksaan kesehatan

e. Konsultasi

Jam kerja

PMB melaksanakan kegiatan setiap hari yaitu pada hari senin- minggu

kegiatan tersebut dimulai pagi pukul 06.00 – 08.00 WIB dan sore hari pukul

16.00 – 21.00 WIB.

3. Visi dan Misi PMB

a. Visi

Menjadi sarana pelayanan kesehatan yang terpercaya ,tanpa dengan

pelayanan prima, dan profesional.

b. Misi

1) Membantu pemerintah meningkatkan derajat kesehatan,

menurunkan angka kematian dan meminimalkan angka kecacatan.

2) Memberi pelayanan dengan penerapan etika yang baik

3) Menumbuhkan kesadaran budaya hidup sehat.

4) Menjalin kemitraan dengan masyarakat sekitar.


52

B. Tinjauan Kasus Dan Hasil Penelitian


1. Askeb Kehamilan
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS
TERHADAP Ny. R G3 P1 A1 KEHAMILAN 36 MINGGU 1 HARI
DENGAN ANEMIA RINGAN
DI PMB MARGIATI, S.ST

Tanggal : 04 Maret 2022 Jam : 09.00 WIB No.RM: 012/ANC Bd.10/12/2021

A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 32 Tahun : 40 Tahun
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Yogyakarta : Yogyakarta
No. telp : 08522719xxxx :08522719xxxx

2. Alasan Kunjungan
Mahasiswa ingin memeriksa kehamilan ibu dan ibu ingin mengetahui
kondisi kehamilannya.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
4. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 14 Tahun
Menstruasi : Teratur : (✓) Ya ,
Siklus : 28 Hari
Lama : 7 Hari
Jumlah : 80 cc
Warna : (✓) Merah segar , ,
53

Konsistensi : (✓) Cair/encer


Bau : (✓) Tidak
Desminorea : (✓) Tidak
Flour Albus : (✓) Ada
Bau : (✓) Tidak
Warna : (✓) Putih
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
Penyulit Keadaa
Tempat Usia Jenis Kondisi Jenis
N Tanggal Penol kehamilan BB PB n anak
Persali Keha Persalin bayi saat Kelami
o lahir ong persalinan (gr) (cm) sekaran
nan milan an lahir n
Nifas g
1 2013 PMB Cukup Spontan Bidan Tidak Sehat Laki- 3100 52 Baik
bulan ada laki Gr cm
2 Abortus Abortus Abortus

3 Hamil ini

6. Riwayat Kesehatan Ibu


Riwayat penyakit yang pernah diderita :
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit.
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keturunan Kembar : (✓) Tidak ada
Penyakit Menular/Keturunan : (✓) Tidak ada
8. Riwayat Kehamilan Saat Ini
a. HPHT : 17 Juni 2021 TP : 24 Maret 2022
b. Ibu ANC
1) Trimester I : 2 kali, di PMB Margiati, mual
2) Trimester II : 1 kali, di PMB Margiati, diare
3) Trimester III : 3 kali, di PMB Margiati, tidak ada keluhan
c. PP test tanggal 02 Agustus 2021, Hasil : (✓) Positif
54

9. Pola Kebutuhan Sehari-hari


Kebutuhan Selama hamil Keluhan
Nutrisi : Makan 3 kali sehari dengan jenis nasi, lauk, Tidak ada
Minum sayur 7-8 gelas perhari
Eliminasi : BAK 5-6 kali BAK setiap hari Tidak ada
BAB 1-2 kali BAB setiap hari
Istirahat dan tidur Tidur siang 1 jam Tidak ada
Tidur malam 6-7 jam
Personal hygiene Mandi 2 kali sehari Tidak ada
Pola seksual Tidak dilakukan Tidak ada
Beban kerja sehari Menyapu, memasak, mencuci piring Tidak ada

10. Screening TT : Lengkap


11. Gerakan jain pertama kali dirasakan 20 minggu
Pergerakan janin sekarang : 6-8 x/3 jam, Kuat
12. Perilaku Kesehatan
Penggunaan alkohol/obat – obatan sejenisnya :
Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan sejenisnya.
Merokok, makan sirih :
Ibu mengatakan tidak merokok dan tidak makan sirih.
13. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No Jenis Alat Lama Keluhan Tahun Alasan
kontrasepsi Pakai Lepas
Kb suntik 3 Ingin
1 3 tahun Tidak ada 2018
bulan hamil

14. Riwayat psiko sosial ekonomi


a. Riwayat Perkawinan
Menikah : (1) kali
Umur : 21 tahun
Lama Menikah : 11 tahun
55

b. Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan :


Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan dan diinginkan.
c. Kekhawatiran khusus :
Ibu mengatakan sedikit khawatir menjelang persalinan.
d. Respon Keluarga terhadap kehamilannya :
Ibu mengatakan respon keluarga sangat baik terhadap kehamilannya.
e. Dukungan keluarga :
Ibu mengatakan keluarganya sangat memberikan dukungan atas
kehamilannya.
f. Ketaatan beribadah :
Ibu mengatakan menjalankan kewajibanya sebagai seorang muslim
g. Lingkungan yang berpengaruh :
Tinggal dengan siapa : orang tua
Hewan peliharaan : Tidak ada
Penghasilan keluarga : Cukup
Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami
B. OBJEKTIF
1. PemeriksaanUmum
a. Keadaanumum : (✓) Baik,
b. Kesadaran : (✓) Compos mentis
c. LILA : 27 cm
d. TB : 155 cm
e. BB
Sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 60 kg
f. TTV
TD : 110/70 MmHG
Respirasi : 22 x/menit
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36, 5 ◦C
2. Pemeriksaan Fisik
56

a. Mata
Konjungtiva : (✓) Merah muda
Sklera : (✓) Putih
b. Gigi dan mulut
Mukosa bibir : Lembab
Mulut dan gigi : (✓) Bersih
Leher : (✓) Normal
c. Dada
Auskultasi Jantung : LupDup : (✓) Teratur
Auskultasi paru-paru : Vasikuler : (✓) Whezing
d. Payudara
Pembesaran : (✓) Simetris
Putting susu : (✓) Menonjol
(✓) Bersih
Pengeluaran : -
e. Abdomen
Pembesaran : (✓) Memanjang
Bekas luka operasi : (✓) Tidak ada
Tumor/benjolan : (✓) Tidak ada
Nyeri episgatrium : (✓) Tidak ada
f. Ekstremitas atas dan bawah
Odema : ( - ) Kanan (+/-), ( - ) Kiri (+/-)
Varises : ( - ) Kanan (+/-), ( - ) Kiri (+/-)
Sirkulasipariver : Normal
Reflek patella : ( + ) Kanan (+/-), ( + ) Kiri (+/-)
g. Anogenetal :
Vulva dan vagina : (✓)Bersih
Anus : Hemoroid : (✓) Tidak ada
3. Pemeriksaan Kebidanan
a. TFU Mc.donal : 32 Cm
TBJ (J. Thausack) : (32-11) x 155 = 3.255 gr
57

b. Leopold :
Leopold 1
TFU 2 jari dibawah procesus xyphoideus (px), pada bagian fundus
teraba bulat, lunak dan tidak melenting yaitu bokong.
Leopold 2
Pada bagian kiri perut ibu teraba ruang-ruang kosong dan bagian kecil-
kecil yaitu ekstermitas, pada bagian kanan perut ibu teraba panjang,
datar seperti papan yaitu punggung (Puka).
Leopold 3
Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat melenting dan keras yaitu
kepala.
Leopold 4
Bagaian terendah janin sudah masuk PAP (divergen).
c. DJJ : (✓) Positif
Frekuens 140 x/menit,
(✓) Teratur
4. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 08 Maret 2022
a) HB : 10.9 gr
b) Protein Urine : Negativ
c) Glukosa : Negativ

C. ASSESMENT
Ny. R umur 32 tahun G3P1A1 usia kehamilan 36 minggu 1 hari, janin tunggal
hidup, intra uteri, presentasi kepala, dengan anemia ringan.

D. PLANNING OF ACTION
58

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, yaitu dengan hasil,
TD: 100/70 mmHg, N: 82 x/m, S: 36,5°C, RR: 22 x/m, Keadaan Umum :
Baik, Lila: 24,5 cm, TB: 155 cm, BB: 55 kg, Leopold I: 2 jari dibawah
processus xypodeus dan teraba bokong, Leopold II: pada bagian kanan perut
ibu teraba Punggung, pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil
(ekstermitas), Leopold III: teraba kepala, Leopold IV : kepala janin sudan
masuk PAP, DJJ140 x/m, TBJ: 3,255 Gram.
Evaluasi : I bu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Menyarankan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG.
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya.
3. Memberikan penyuluhan tentang ibu hamil dengan anemia ringan, yaitu
Anemia merupakan kekurangan sel darah merah, Anemia ibu hamil dibagi
menjadi 3 yaitu ringan, sedang, berat.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang penyuluhan yang diberikan.
4. Menjelaskan dampak dari ibu hamil dengan anemia ringan, Dampak anemia
pada ibu hamil adalah abortus, persalinan premature, hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim, rentan terkena infeksi, perdarahan antepartum,
ketuban pecah dini,
Evaluasi : Ibu mengerti tentang dampak ibu hamil dengan anemia ringan.
5. Menjelaskan penyebab terjadinya ibu hamil dengan anemia ringan, Penyebab
anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan perdarahan
akut.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang kondisi yang dialami ibu saat ini.
6. Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan dan istirahat
yang cukup.
Evaluasi :Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
7. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin memeriksakan kehamilanya.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
8. Memberitahu ibu jika ada keluhan atau tanda-tanda persalinan segera datang
ke bidan atau fasilitas kesehatan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
59

9. Memberitahu ibu cara Pencegahan pada anemia, Pencegahan dapat dilakukan


dengan mengatur pola makan yaitu dengan mengobinasikan menu makanan
serta mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung vitamin C (seperti
romat, jeruk, jambu), mengandung zat besi (sayuran berwarna hijau tua
seperti bayam).
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
60

2. Askeb Persalinan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN


TERHADAP Ny.R G3P1A1 KEHAMILAN 39 MINGGU 2 HARI
DENGAN PERSALINAN NORMAL DI PMB MARGIATI, S.ST

Tanggal : 29 Maret 2022 Jam: 19.00 WIB No. RM: 07/INCBd.28/03/22

A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 32Tahun : 40 Tahun
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Yogyakarta : Yogyakarta
No. telp : 08522719xxxx :08522719xxxx

2. Alasan datang ke ( ) RS, ( √ ) BPM, ( ) Puskesmas


Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ingin bersalin

3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya terasa mules serta nyeri sampai menjalar ke
pinggang.
Mulai terasa nyeri persalinan pukul : 16.00 WIB
Frekwensi nyeri : 3 kali
Lama nyeri yang timbul : dalam 10 menit lamanya 25 detik
Intensitas nyeri.. : nyeri (√ )
Pengeluaran pervagina : lendir campur darah(√ )

Warna pengeluaran vagina : merah kecoklatan


Mulai pengeluaran vagina pukul : 19.00 WIB
61

4. Pergerakan janin
Pergerakan janin dalam 3 jam terakhir sebanyak 1-2 kali
5. Riwayat Perkawinan
Menikah :(1 )
Umur Menikah : 21 tahun
Lama Menikah : 11 tahun

6. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

Penyulit Keadaan
Tempat Usia Jenis Kondisi Jenis
N Tanggal Penol kehamilan BB PB anak
o Persali Keha Persalin bayi saat Kelami
lahir ong persalinan (gr) (cm) sekaran
nan milan an lahir n
Nifas g
1 2013 PMB Cukup Spontan Bidan Tidak Sehat Laki- 3100 52 Baik
bulan ada laki Gr cm
2 Abortus Abortus Abortus

3 Hamil ini

7. Riwayat kehamilan
1) Trimester I : 2 Kali di PMB dan dokter, Keluhan : mual
2) Trimester II : 1 Kali di PMB Keluhan : diare
3) Trimester III : 4 Kali di PMB dan dokter , Keluhan : perut mulas
8. Screening TT : Lengkap
9. Riwayat kesehatan ibu
Riwayat penyakit yang pernah di derita :
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit apapun
10. Riwayat kesehatan keluarga
Keturunan kembar : Tidak ada
Penyakit menular /keturunan : Tidak ada
62

11. Pola kebutuhan sehari-hari

Kebutuhan Selama hamil Keluhan


Nutrisi : Makan 3 kali sehari dengan jenis nasi, lauk, sayur Tidak ada
Minum 8-10 gelas perhari
Eliminasi : BAK 4-5 kali BAK setiap hari Tidak ada
BAB 1-2 kali BAB setiap hari
Istirahat dan tidur Tidur siang 1 jam Tidak ada
Tidur malam 6-7 jam
Personal hygiene Mandi 2 kali sehari Tidak ada
Pola seksual Dilakukan 1 kali dalam seminngu sebelum Tidak ada
menjelang persalinan
Beban kerja sehari Menyapu, memasak, mencuci piring Tidak ada

12. Riwayat psiko sosial ekonomi


4) Riwayat Perkawinan
Menikah : ( 1) kali
Umur : 21 tahun
Lama Menikah : 11 tahun
5) Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan :
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan dan diinginkan.
6) Kekhawatiran khusus :
Ibu mengatakan sedikit khawatir menjelang persalinan.
7) Respon Keluarga terhadap kehamilannya :
Ibu mengatakan respon keluarga sangat baik terhadap kehamilannya.
8) Dukungan keluarga :
Ibu mengatakan keluarganya sangat memberikan dukungan atas kehamilannya.
9) Ketaatan beribadah :
Ibu mengatakan menjalankan kewajibanya sebagai seorang muslim
10) Lingkungan yang berpengaruh :
Tinggal dengan siapa :Orang tua
Penghasilan keluarga : Cukup
63

Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami


B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : (✓) Baik,
b. Kesadaran : (✓) Compos mentis
c. LILA : 26 cm
d. TB : 155 cm
e. BB
Sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 60 kg
f. TTV
TD : 110/70 MmHG
Respirasi : 22 x/menit
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36, 5 ◦C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
Konjungtiva : (✓) Merah muda
Sklera : (✓) Putih

b. Gigi dan mulut


Mukosa bibir : Normal
Mulut dan gigi : (✓) Bersih
c. Leher : (✓) Normal
d. Dada
Auskultasi Jantung : LupDup : (✓) Teratur
Auskultasi paru-paru : Vasikuler : (✓) Whezing

e. Payudara
Pembesaran : (✓) Simetris
Putting susu : (✓) Menonjol
(✓) Bersih
64

Pengeluaran : kolosterum

f. Abdomen
Pembesaran : Memanjang
Bekas luka operasi : Tidak ada
Tumor/benjolan : Tidak ada
Nyeri episgatrium : Tidak ada

g. Ekstremitas atas dan bawah


Odema : ( - ) Kanan
Varises : ( - ) Kanan
Sirkulasipariver : Normal
Reflek patella : ( + ) Kanan, ( + ) Kiri

h. Anogenetal
Perineum : Bersih
Vulva dan vagina : Bersih
Anus : Hemoroid : Tidak ada
3. Pemeriksaan Kebidanan
a. TFU Mc.donal : 32 Cm
TBJ (J. Thausack) : (32-11) x 155 = 3.255 gr
a. Leopold
Leopold 1 :
TFU 1 jari dibawah procesus xyphoideus (px), pada bagian fundus
teraba bulat, lunak dan tidak melenting yaitu bokong.
Leopold 2 :
Pada bagian kiri perut ibu teraba ruang-ruang kosong, bagian kecil-
kecil yaitu ekstermitas, pada bagian kanan perut ibu teraba panjang,
datar seperti papan yaitu punggung (Puka).
Leopold 3 :
Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat melenting dan keras yaitu
kepala. Kepala sudah masuk PAP (divergen)
65

Leopold 4 :
Bagaian terendah janin sudah masuk PAP (divergen).
Penurunan kepala 3/5

b. DJJ : 144 x/menit (✓) Positif


Frekuensi : (✓) teratur
His : 3 kali dalam 10 menit lamanya 25 detik
Periksa dalam : pukul 19.00 WIB, atas indikasi inpartu
Vagina : (-) Vistula, (-) Siskotel, (-) Rektokel
Portio : Petunjuk : UUK
Penipisan : tipis lunak
Pembukaan : 4 cm
Pendataran : 40 %
Presentasi : kepala
Penurunan : 3/5 Hodge II
Penyusupan : 0
Ketuban : utuh

4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Tanggal : 23 Maret 2022
b. HB : 10.9 gr/dl
c. Protein Urine : Negative
d. Gol darah/RH :O
66

CATATAN PERKEMBANGAN KALA I


Tanggal : 29 Maret 2022 Jam : 19.00 WIB

A. SUBJEKTIF
Ibu mengatan perutnya mules sampai menjalar kepinggang dan
mengeluarkan lendir bercampur darah.
B. OBYEKTIF
1. Keadaan Umum : (√) Baik
2. Kesadaran : (√) Composmentis
3. TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,5°C
4. His :3 kali Frekuensi 10 menit Lamanya 25 detik
5. DJJ : Frekuensi 144 x/menit (√) Teratur, () Tidak
6. Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 23.00 WIB
Atas indikasi : Untuk memantau kemajuan proses persalinan
dengan hasil : sudah terdapat pembukaan jalan lahir 4 cm
Perineum : Normal
Vagiana : ( - ) Vistula, ( - ) Siskotel, ( - ) Rektokel
Portio : Arah : UUK
Konsistensi : Tipis Lunak
Pembukaan : 4 cm
Effacement : 40 %
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Penurunan : 3/5 Hodge
67

C. ASSESMENT
1. Diagnose kebidanan :
Ny. R umur 32 tahun G3P1A1 umur kehamilan 39 minggu 2 hari janin
tunggal hidup, intra uteri, presentasi kepala, inpartu kala I fase aktif.
2. Diagnose potensial : Dimana HB Ny. R hanya 10.9 gr/dl dimana normal HB
ibu hamil adalah 11-15 gr/dl termasuk kedalam anemia ringan pada ibu hamil
namun tidak terjadi masalah atau komplikasi pada ibu dan bayinya.

D. PLANNING OF ACTION
1. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan TTV, DJJ dan
pemeriksaan dalam untuk melihat pembukaan pada jalan lahir, dengan
hasil pemeriksaan, yaitu TD : 110/70 mmHg, Nadi :82 x/menit, RR :22
x/menit, Suhu : 36,5° C, DJJ 144x/menit, His 3x10x25, pembukaan 4 cm,
ketuban utuh, penurunan 3/5 hodge, presentasi kepala, inpartu kala I fase
aktif.
Evaluasi : ibu mengerti hasil pemeriksaan, ibu dan janin dalam keadaan
baik.
2. Memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai keluhannya yaitu
Semakin sering dan bertambah mules teratur, dan semakin lama
semakin kuat tandanya lebih bagus dan ada kemajuan dalam proses
proses persalinan.
Evaluasi : ibu mengerti dengan keluhan yang dialaminya saat ini, semakin
bertambahnya mules yang teratur dan kuat tandanya ada kemajuan dalam
persalinannya.
3. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya.
4. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang ringan dan minum yang
mengandung glukosa supaya cepat terserap oleh tubuh disaat ibu tidak
sedang kontrasksi/his.
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya.
68

5. Menganjurkan ibu tarik nafas panjang lewat hidung lalu keluarkan


melalui mulut secara perlahan-lahan jika terasa sakit pada saat konraksi/his.
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya, jika terasa sakit tarik
nafas dari hidung keluarkan melalui mulut secara perlahan.
69

CATATAN PERKEMBANGAN KALA II


Tanggal : 29 Maret 2022 Pukul : 22.00 WIB

A. SUBJEKTIF
Ibu mengatan perutnya mules semakin sering sampai menjalar kepinggang,
mengeluarkan lendir bercampur darah sedikit-demi sedikit dan ibu merasa
seperti ingin BAB.

B. OBYEKTIF
1. Keadaan Umum : (√) Baik
2. Kesadaran : (√) Composmentis
3. TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,5°C
4. His : 5 kali Frekuensi 10 menit Lamanya 45 detik
5. DJJ : Frekuensi 140 x/menit (V) Teratur, (x) Tidak
6. Dilakukan pemeriksaan dalam pukul 01.00 WIB
Atas indikasi : Untuk memantau kemajuan proses persalinan
dengan hasil : pembukaan jalan lahir sudah 10 cm
Perineum : menonjol
Vagiana : ( ) Vistula, ( ) Siskotel, ( ) Rektokel
Portio : Arah : UUK
Konsistensi : Tidak teraba
Pembukaan : 10 cm
Effacement : 100 %
Ketuban : Jernih
Presentasi : Kepala
Penurunan : 0/5 Hodge
70

A. ASSESMENT
1. Diagnose kebidanan :
Ny. R umur 32 tahun G3P1A1 inpartu kala II
2. Diagnose potensial :
Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan :
Tidak ada

B. PLANNING OF ACTION
1. Membeitahu ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan dengan hasil
pemeriksaan TTV TD : 110/70, N : 82x/menit, RR : 22x/menit, S: 36,5 C
TFU : 32 cm, DJJ : 148 x/menit, His 5x10x45 dan pembukaan sudah lengkap.
Evaluasi : ibu mengerti dan sudah tau hasil pemeriksaannya.
2. Menganjurkan ibu dan membantu ibu mengatur posisi litotomi
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia untuk mengatur posisinya.
3. Menganjurkan ibu dan mengajarkan ibu cara meneran dengan baik dan benar
pada saat ibu ada rasa ingin mengejan, melakukan pertolongan persalinan
normal dengan 60 langkah APN.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia mengikuti arahan dari bidan.
4. Mengenali tanda gejala Kala II yaitu: Ibu merasa ada dorongan yang kuat
untuk meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, serta vulva dan
spinter ani membuka
Evaluasi : sudah terdapat adanya tanda gejala kala II ibu merasa ada
dorongan meneran, adanya tekanan anus, perenium tampak menonjol, serta
vulva membuka.
5. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan, memakai
celemek yang tidak tembus cairan.
Evaluasi : perlengkapan alat dan APD sudah siap.
6. Memberitahu pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik, serta memberitahu anggota keluarga untuk memberikan
71

dukungan dan memberi semangat pada ibu agar meneran secara benar
serta menganjurkan keluarga membantu menyiapkan posisi meneran.
Evaluasi : ibu dan keluarga mengerti bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keluarga ibu bersedia membantu ibu dalam posisi meneran.
7. Memberikan arahan kepada ibu disaat ibu tidur dalam posisi miring kepala
bayi keluar sedikit setelah itu ibu di posisi kan berbaring dan melakukan
proses persalianan untuk pengeluaran bayi.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia melakukan arahan bari bidan.
8. Melahirkan kepala bayi, setelah terlihat bersihkan segera setelah kepala
bayi lahir mengusap dengan lembut pada bagian wajah, mulut dan hidung
bayi dari lendir dan darah.
Evaluasi : kepala bayi sudah lahir dengan baik
9. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat, tunggu kepala melakukan
putaran paksi luar secara spontan, lahirkan bahu, badan dan tungkai bayi.
Evaluasi : Tidak tedapat adanya lilitan tali pusat dan bayi lahir spontan.
10. Melakukan penilaian selintas yaitu dengan cara : Apakah bayi cukup
bulan?, Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan ?,
Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
Evaluasi : bayi lahir dengan cukup bulan, menangis kuat, bernafas dengan
baik, dan bergerak aktif.
11. Membersihkan jalan nafas pada bayi dari lendir/cairan ketuban yang terhisap
bayi dengan menggunakan delee, mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka,
kepala dan bagian tubuh lainnya (kecuali kedua telapak tangan) tanpa
membersihkan verniks.
Evaluasi : tindakan sudah dilakukan dan bayi dalam keadaan baik.
12. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir
(hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda (gemeli).
Evaluasi : pemeriksaan uterus sudah dilakukan dan tidak ada janin ke dua.
13. Melakukam penyuntikan oksitosin I menit setelah bayi lahir dan
memberitahu ibu akan di lakukan suntikan pada ibu yaitu menyuntikkan
oksitosin 10 IU pada 1/3 paha atas bagian luar paha kiri.
72

Evalusi : penyutikan oksitosin sudah dilakukan di paha kiri ibu.


14. Melakukan penjepitan tali pusat setelah bayi lahir, segera lakukan
pemotongan dan pengikatan tali pusat.
Evaluasi : tindakan sudah dilakukan dan tali pusat sudah terpotong.
15. Memakaikan kain/bedong yang bersih dan kering agar bayi tidak
kedinginan/hipotermi.
Evaluasi : tidakan telah dilakukan bayi sudah diberikan kain/bedong
16. Meletakan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit antara ibu dan bayi
(IMD) selama 60 menit.
Evaluasi : ibu bersedia dan IMD sudah dilakukan.
17. Bayi lahir pukul 22.30 WIB, jenis kelamin Laki-laki.
Evaluasi : ibu sudah mengerti.

CATATAN PERKEMBANGAN KALA III

Tanggal : 29 maret 2022 pukul: 22.35 WIB


73

A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya dan perut ibu masih
terasa mules serta nyeri

B. DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : composmentis
2. Keadaan umum : baik
3. Tanda-tanda vital
TD : 120/70 MmHg
N : 82x/menit
R : 22x/menit
S : 36,5 ◦C
4. Bayi lahir : (√) spontan
5. TFU : 3 Jari di bawah pusat
6. Kontraksi uterus : (√) baik
7. Kandung kemih : (√) kosong
8. Pemeriksaan janin kedua : (√ ) tidak ada
9. Perdarahan : ± 80 cc

C. ASSESMENT
1. Merumuskan diagnose/masalah kebidanan
Ny. R umur 32 tahun P2A1 inpartu kala III
2. Mengantisipaasi diagnose/masalah potensial :
Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan : Tidak ada

D. PLANNING
1. Memberitahu ibu bahwa akan dilkukan pemeriksaan TTV, kontraksi uterus,
TFU, dan kandung kemih, dengan hasil pemeriksaan yaitu: TD: 120/70
MmHg, N: 82x/menit, R: 22x/menit, Suhu: 36,5 ◦C , bayi lahir spontan,
74

TFU: 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik dan Kandung kemih
kosong.
Evaluasi: pemeriksaan sudah dilakukan dan Ibu telah mengetahui
keadannya.
2. Memberitahu ibu bahwa akan diberikan suntikan oksitosin 10 IU secara IM
pada sepertiga atas paha kanan bagian luar.
Evaluasi:Ibu mengerti tentang pengeluaran plasenta yang akan dilakukan.
3. Melihat adanya tanda pelepasan plasenta yaitu semburan darah tiba- tiba,
tali pusat memanjang dan uterus membulat.
Evaluasi : sudah ada semburan darah dan tali pusat bertambah panjang.
4. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva,
untuk memudahkan dalam melakukan PTT.
Evaluasi :klem sudah dipindahkan dan PTT sudah dilakukan.
5. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, untuk mendeteksi
kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk menegangkan tali pusat.
Evaluasi : PTT sudah dilakukan dan kontraksi uterus ibu baik.
6. Melakukan peregangan tali pusat terkendali yaitu dengan cara: Setelah
uterus berkontraksi, teganggakan tali pusat kearah bawah sambil tangan
yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso kranial) secara
hati-hati.
Evaluasi : uterus berkontraksi dengan baik dan tali pusat bertambah
panjang.
7. Melahirkan plasenta dengan cara yaitu: Saat plasenta muncul di
introitus vagina atau Nampak didepan vulva, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan. Pegang dan putar plasenta searah dengan jarum jam
sehingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan.
Evaluasi : plasenta sudah lahir dengan lengkap pukul 22.35 WIB.
8. Melakukan rangsangan taktil (massase) uterus selama 15 detik.
Evaluasi : massase uterus sudah dilakukan.
9. Mengidentifikasi keadaan plasenta yaitu kotiledon lengkap, selaput ketuban
utuh.
75

Evaluasi : plasenta lahir lengkap dengan Berat plasenta: ±500 gram, PTP: ±50
cm, diameter: 20 cm, TFU: 2 jari dibawah pusat, perdarahan: ±50 cc.
10. Mengobservasi dan estiminasi pendarahan serta laserasi pada jalan lahir ibu.
Evaluasi : terdapat robekan derajat satu.

CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV

Tanggal : 29 Maret 2022 pukul : 22.50 WIB

A. SUBYEKTIF
76

Ibu mengatakan masih merasa lemas dan perut masih terasa keras dan mulas.

B. OBYEKTIF
1. Plasenta : kotiledon, selaput lengkap
Berat : ±500 gram
Tebal : ±2,5 cm
PTP : 50 cm
Diameter : ±20 cm
2. Kontraksi : (√)baik
3. TFU : 2 jari dibawah pusat
4. Perdarahan : ±150 cc
5. Laserasi : derajat I

C. ASSESMENT
1. Merumuskan diagnose/masalah kebidanan
Ny. R umur 32 tahun P2A1 dengan pemantauan kala IV
2. Mengantisipasi diagnose/masalah potensial :
Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan :
Tidak ada

D. PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, yaitu TFU 2 jari dibawah pusat, plasenta
lengkap, berat 500 gram, tebal 2,5 cm, diameter 20 cm, kontraksi baik,
terdapat laserasi jalan lahir dengan robekan drajat 1, perdarahan ±150 cc.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan
sudah dilakukan penjahitan pada perineum ibu.
2. Membersihkan ibu supaya ibu merasa lebih nyaman dan bersihkan tempat
tidur dengan air klorin.
Evaluasi : Ibu sudah merasa nyaman dan tempat tidur sudah dibersihkan.
77

3. Membereskan alat dan merendam alat-alat kedalam larutan klorin 0,5%


Tindakan telah dilakukan.
Evaluasi : Alat sudah di bereskan dan sudah di rendam kedalam larutan klorin
0,5%.
4. Mengajarkan ibu/keluarga melakukan massase uterus yang bertujuan untuk
megembalikan rahim kebentuk semula dan supaya tidak terjadi perdarahan
dengan cara memutar pada bagian perut searah jarum jam menggunakan
telapak tangan.
Evaluasi : Ibu dan keluarga sudah mengetahui dan akan melakukannya.
5. Menganjurkan ibu untuk minum atau makan agar tenaganya pulih kembali.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya.
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan IMD (inisiasi menyusui dini) yaitu
menyusui bayinya sesegera mungkin.
Evaluasi : ibu mengerti dan akan melakukannya.
7. Mengajakan ibu untuk melakukan mobilisasi dini yaitu bisa dengan bangun
dari tempat tidurnya secara berhati-hati, seperti duduk dan bisa berjalan-
jalan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukannya.
8. Melakukan observasi kala IV setiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30
menit pada jam ke dua yaitu meliputi TD, N, RR, Suhu, TFU , kontraksi
uterus , kandung kemih dan perdarahan.
78
79
80

3. Askeb Nifas

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS


TERHADAP NY. R P2A1 , 6 JAM POST PARTUM
DI PMB MARGIATI, S.ST
Tanggal Pengkajian : 30 Maret 2022 Jam : 04.30 WIB RekamMedis :
07/PNC Bd.03/04/22

A. SUBJEKTIF
B. Identitas
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 32 Tahun : 40 Tahun
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Yogyakarta : Yogyakarta
No. telp : 08522719xxxx :08522719xxxx

2. Alasan datang ke (√ ) PMB


Ibu mengatakan ingin mengetahui kondisi masa nifasnya.
3. Keluhan
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas.
4. Riwayat perkawinan
Menikah : (1) kali
Umur : 21 Tahun
Lama menikah : 11 Tahun
81

5. Screening imunisasi : lengkap


Penyulit kehamilan : tidak ada
6. Riwayat persalinan yang lalu

Penyulit
Usia Jenis Kondisi Keadaan
Tanggal Tempat Penol kehamilan Jenis BB PB
No Kehami Persalin bayi saat anak
lahir Persalinan ong persalinan Kelamin (gr) (cm)
lan an lahir sekarang
Nifas

1 2013 PMB Cukup Sponta Bida Tidak Sehat Laki-laki 3100 52 Baik
bulan n n ada Gr cm

2 Abortus Abortus Abortus

3 Hamil
ini

7. Riwayat persalinan sekarang


Tempat melahirkan : PMB Margiati
Ditolong oleh : Bidan
Jenis persalinan : Normal
8. Lama persalinan
Kala I : 7 jam
Kala II : 30 menit
Kala III : 5 menit
Kala IV : 2 Jam
Ketuban pecah jam: 22. 00 WIB, Spontan
9. Komplikasi/kelainan dalam persalinan
Lama persalinan -: 30 menit
10. Plasenta : (√)spontan, 5 menit, ( √) lengkap
11. Pola kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan Selama hamil Keluhan
Nutrisi :
Makan 3 kali sehari, jenis : Tidak Ada
Minum nasi, lauk, sayur
8-10 gelas sehari,
jenis air putih
Eliminasi:
82

BAK 4-5 kali sehari Tidak Ada


BAB 2 kali sehari
Istirahat dan Siang 1 jam, malam Tidak Ada
tidur 6-7 jam
Aktifitas Menyapu Tidak ada

Personal Mandi 2 kali sehari, Tidak ada


hygiene gosok gigi, ganti
pakaian,
membersihkan pada
area kemaluan,

Polaseksual 1 kali dalam Tidak Ada


seminggu

12. Perilaku kesehatan


a. Penggunaan alkohol/obat-obatan sejenisnya
Ibu mengatakan tidak mengonsumsi alcohol ataupun obat-obatan, dan
hanya mengonsumsi obar-obatan dari tenaga kesehatan.
b. Merokok, makan sirih
Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi rokok dan sirih.
13. Riwayat psikososial
a. Tanggapan dan dukungan keluarga terhadap masa nifasnya : Baik
b. Tanggapan ibu atas kelahiran : Ibu merasa senang kehadiran bayinya
c. Lingkungan yang berpengaruh
Tinggal dengan siapa : Suami dan anak-anaknya
d. Kepercayaan dan adat-istiadat : -

14. Pengetahuan ibu tentang masa nifas


Ibu mengatakan bahwa ibu mengetahui tentang masa nifasnya saat ini yaitu
kondisi dimana setelah melahirkan yang berlangsung hingga 6 minggu atau
sekitar 40 hari dan pada saat masa nifas tersebut ibu masih mengeluarkan
darah dan akan berakhir selama 40 hari.
83

B. OBJEKTIF
1. Pemeriksan umum
a. Keadaan umum : (√) Baik
b. Kesadaran : (√) Compos mentis
c. TTV
TD : 110/70 MmHG
Respirasi : 22 x/menit
Nadi : 82 x/menit

Suhu : 36,5 C

2. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : (√ ) normal
b. Mata
Konjungtiva : (√) merah muda
Sklera : ( √) Putih
c. Gigi dan Mulut
Mukosa bibir : Lembab
Mulut dan gigi : (√) Bersih
d. Hidung : (√) bersih
e. Leher : (√) Normal
f. Dada
Auskultasi Jantung : LupDup ( √) Teratur
g. Payudara
Pembesarana : (√) Simetris
Putting Susu : (√) Menonjol
(√) Bersih
Pengeluaran : Kolostrum
h. Abdomen
Konsistensi : (√) lunak
Benjolan : (√) tidak ada
84

Kandung kemih : (√) kosonng


i. Punggung dan pinggang
Posisi : (√)normal
Pinggag : (√) tidak nyeri
j. Ekstremitas atas dan bawah
Oedema : (-) Kanan (+/-),(-) Kiri (+/-)
Kekakuan otot/sendi : (-) Kanan (+/-),(-) Kiri (+/-)
Ketegangan : (-) Kanan (+/-),(-) Kiri (+/-)
Kemerahan : (-) Kanan (+/-),(-) Kiri (+/-)
Varises : (-) Kanan (+/-),(-) Kiri (+/-)
Reflek Patella : (+) Kanan (+/-),(+) Kiri (+/-)
3. Pemeriksaan kebidanan
a. Uterus : TFU 2 jari dibawah pusat
b. Kontraksi : Baik
c. Pengeluaran pervaginam : lochea rubra
d. Perineum : robekan tingkat , ( 1 ) episiotomy,
Jahitan dengan : Laserasi jalan lahir
e. Perdarahan : kala I: ± 10 ml, kala II: ±50 ml,
kala III: ±80 ml, kala IV: ±150 ml
f. Tindakan lain : (√) infuse cairan
4. Pemeriksaan laboratorium
Tidak dilakukan
C. ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. R umur 32 tahun P2A1, 6 jam post partum.
2. Diagnosa Potensial.
Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan.
Tidak ada
85

D. PLANNING
1. Menyampaikan kepda ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital, kontraksi uterus, kandung kemih dan TFU. Dengan hasil pemeriksaan
TD: 110/100 mmHg, N: 82 kali/menit, S: 36,5OC, RR : 23 x/menit, Kontraksi
uterus: Baik, kandung kemih kosong, TFU: 2 jari di bawah pusat. Tidak ada
tanda tanda perdarahan.
Evaluasi : Ibu telah mengetahui bahwa dirinya dalam keadaan baik.
2. Memberitahu ibu tentang rasa mulas yang dirasakannya hal ini wajar karena
ibu masih dalam masa pemulihan yaitu kembalinya alat alat reproduksi seperti
semula.
Evaluasi : ibu mengerti tentang keluhan yang di alaminya.

3. Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya pada masa nifas seperti


pengeluaran lochea berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya segera ke petugas
kesehatan.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti tanda-tanda bahaya masa nifas dan bersedia
kepetugas kesehatan.

4. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang mengadung


karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur dan buah-buahan dan
memberitahu ibu agar tidak pantang memakan apapun.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang disampaikan.
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini yaitu dengan belajar
miring kanan kiri, duduk dan berjalan jika sudah kuat.
Evaluasi: Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
6. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan diri termasuk pada luka
jahitannya yaitu menjaga kebersihan daerah kemaluan dan ganti pembalut
sesering mungkin atau ketika pembalut terasa penuh.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia menjaga kebersihan dirinya.
86

7. Menganjurkan ibu untuk sesering mungkin menyusui bayinya dengan kedua


payudarahnya secara bergantian agar tidak terjadi bendungan ASI. Dengan
memberi ASI esklusif selama 6 bulan dan tidak memberikan makan atau
minum selain ASI..
Evaluasi : Ibu bersedia untuk sesering mungkin menyusui bayinya dan
memberikan ASI esklusif selama 6 bulan.
8. Mengarakan kepada ibu cara merawatan tali pusat bayinya yaitu dengan cara
sering menggantinya menggunakan kassa steril tanpa dibubuhi apa pun setelah
bayinya di mandikan atau apabilakassa sudah terlihat kotor.
Evaluasi : ibu bersedia dan mengerti cara merawat tali pusat.
9. Menganjurkan ibu untuk rutin mengkonsumsi tablet fe selama masa nifas
berlangsung
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

10. Memberikan informasi kepada ibu bahwa 1 minggu kemudian mahasiswa,


akan melakukan kunjungan rumah yaitu pada hari ke 6 masa nifas.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia dilakukan kunjungan.
87

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-6 POST PARTUM


Tanggal: 03 April 2022 Pukul: 10.00 WIB

A. Data Subjektif
1. Ibu mengatakan keadaanya sudah semakin membaik
2. Ibu mengatakan ASI nya lancar
3. Ibu mengatakan bayi menyusu kuat
4. Ibu mengatakan tidak ada masalah pada luka jahitannya
5. Ibu mengatakan darah dari kemaluannya masih keluar sedikit dengan
warna kecoklatan
6. Ibu mengatakan perutnya kadang kadang masih terasa mulas

B. Data Objektif
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 110/80 MmHg
N : 82 kali/menit
RR : 22 kali/menit
S : 36,0oC
TFU : 2 jari diatas simpisis
Kontraksi uterus : baik
Lochea/ Pengeluaran pervaginam : Sanguilenta
Kandung kemih : Kosong
Perineum : Luka jahitan mulai mengering

C. ASSASMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. R Umur 32 tahun P2A1 hari ke-6 post partum.
2. Diagnose Potensial
88

Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan.
Tidak ada

D. PLANNING
1. Menyampaikan kepda ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital, kontraksi uterus, kandung kemih, dan TFU. Dengan hasil pemeriksaan
yaitu TD: 110/80 mmHg, N: 82 kali/menit, RR: 22 kali/, S: 36,0oC, TFU 3
jari diatas simpisis.
Evaluasi : Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan yang di sampaikan.
2. Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya secara teratur atau lakukan
secara on demand.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan menyusui bayinya secara teratur.
3. Menganjurkan suami untuk membantu pekerjaan ibu seperti membersihkan
rumah dan mengurus bayinya secara bergantian.
Evaluasi : Suami bersedia membantu pekerjaan ibu.
4. Memberikan informasi kepada ibu bahwa 1 minggu kemudian mahasiswa
akan melakukan kunjungan rumah yaitu pada hari ke 12 masa nifas.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia akan dilakukan kunjungan.
89

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-12 POST PARTUM


Tanggal : 09 April 2022 Pukul : 10.00 WIB

A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa
2. Ibu mengatakan ASI lancar dan bayi menyusu kuat
3. Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan darah/lochea
4. Ibu mengatakan perutnya sudah tidak mulas lagi.

B. DATA OBJEKTIF
Kesadaran Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 110/80 MmHg
N : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,5oC
TFU : tidak teraba di atas simpisis
Kontraksi uterus : baik
Lochea/ Pengeluaran pervaginam : Serosa
Kandung kemih : Kosong
Perineum : luka sudah kering

C. ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. R Umur 32 tahun P2A1 hari ke-12 post partum.
2. Diagnose Potensial
Tidak ada
3. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan.
Tidak ada.
90

D. PLANNING
1. Menyampaikan kepada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan tetang
keadaan ibu yaitu mengukur tanda-tanda vital, kontraksi uterus, kandung
kemih, TFU.
Dengan hasil pemeriksaan, yaitu: KU: Baik Kesadaran: Composmentis, TD:
110/80 mmHg, N: 82 x/m, RR: 22 x/m, S :36,5ᵒC, kandung kemih kosong,
TFU tidak teraba di atas simpisis.
Evaluasi :Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan.
2. Memberikan konseling tentang Asi Eksklusif selama 6 bulan . Manfaatnya
asi sebagai nutrisi, asi sebagai kekebalan, asi meningkatkan kecerdasan bayi,
asi meningkatkan jalinan kasih sayang.
Evaluasi : Ibu mengerti tengtang Asi Eksklusif dan manfaatnya
3. Memberikan informasi kepada ibu bahwa sekitar kurang lebih 4 minggu
kemudian akan dilakukan kunjungan rumah yaitu pada hari ke 40 masa nifas.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia dilakukan kujungan.
91

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 40 POST PARTUM


Tanggal: 07 Mei 2022 Pukul: 10.30 WIB

A. SUBYEKTIF :
1. Ibu mengatakan sudah merasa sehat dan tidak ada keluhan
Ibu mengatakan ingin ber-KB Suntik 3 bulan.
B. OBYEKTIF
KU : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital
TD : 110/80 MmHg
N : 82 x/m
R : 22 x/m
S : 36,5 C
TFU : Tidak teraba
Kontraksi uterus : Baik
Lokhea : Alba
Kandung Kemih : Kosong

C. ASSESMENT
1. Diagnose Kebidanan
Ny. R Umur 32 tahun P2A1 hari ke 40 dengan post partum.
2. Diagnosa Potensial
Tidak ada
2. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan
kolaborasi/rujukan.
Tidak ada

D. PLANNING
1. Menyampaikan kepada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan tentang
keadaan ibu yaitu mengukur tanda-tanda vital, kontraksi uterus, dan TFU.
92

Evaluasi: ibu bersedia dan mengerti bahwa akan dilakukan pemeriksaan


dengan hasil pemeriksaan, yaitu : KU: Baik, Kesadaran: Compos Mentis,
Tanda-tanda vital: TD: 110/80 MmHg, N: 82 x/m, RR: 22 x/m, S: 36,5 C,
kontraksi uterus baik, TFU tidak teraba, Kandung kemih: Kosong.
Evaluasi: Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan.
2. Memberikan konseling kepada ibu tentang macam-macam metode
kontrasepsi meliputi definisi, keuntungan, cara kerja, efek samping dan
keterbatasannya
Evaluasi: Ibu mengerti dengan konsling yang di berikan yaitu tentang
macam-macam metode kontrasepsi.
3. Menganjurkan ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi KB sesuai dengan
kebutuhan dan indikasi ibu.
Evaluasi: Ibu ingin menggunakan kontrasepsi alami.
4. Meganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu atau fasilitas
kesehatan untuk melakukan imunasi sesuai dengan jadwal imunisasi yang
sudah diberikan. Manfaat imunisasi yaitu sebagai daya tahan tubuh atau
kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu,
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia melakukan imunisasi untuk bayinya.

4. Askeb Bayi Baru Lahir


93

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR


TERHADAP BY. NY. R UMUR 0 JAM DENGAN CUKUP BULAN
DI PMB MARGIATI, S.ST
Tanggal Pengkajian : 29 Maret 2022 Jam : 22.30 WIB Rekam Medis : 07/BBL
Bd.29/03/22

A. SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Bayi
Nama : By. Ny. R
Tgl/jam lahir : 29 Maret 2022/22.30 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
b. Orang Tua
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 32 Tahun : 40 Tahun
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Yogyakarta : Yogyakarta
No. telp : 08522719xxxx :08522719xxxx

1) Pemeriksaan kehamilan
a) Trimester 1 : 1 kali
Tempat periksa : PMB Margiati
Keluhan : Mual
b) Trimester II : 2 kali
Tempat periksa : PMB Margiati
Keluhan : Diare
c) Trimester III : 3 kali
Tempat periksa : PMB Margiati
94

Keluhan : Tidak ada keluhan

2) Riwayat peyakit/kehamilan : (√) tidak ada


3) Kebiasaan waktu ibu hamil
Makanan : Nasi lauk pauk dan sayur-sayuran
Obat-obatan atau jamu : ibu mengatakan tidak mengonsumsi obat-
obatan dan jamu, dan ibu hanya
mengonsumsi obat-obatan dari tenaga
Kesehatan.
Merokok : ibu mengatakan tidak merokok
4) Komplikasi
Ibu : Tidak ada
Bayi : Tidak ada

A. Riwayat proses persalinan


Usia kehamilan : 39 minggu 2 hari
Janin : (√) tunggal
Letak bayi : (√) memanjang
Jenis persalinan : (√) spontan
Ditolong oleh : Bidan
Lama persalinan
Kala I : 7 Jam, Kelainan : Tidak ada
Kala II : 30 menit, Keluhan : Tidak ada
Kala II : 5 menit , Keluhan : Tidak ada

Kala IV : 2 jam, Keluhan : Tidak ada


Air ketuban
95

Warna : (√) jernih


Bau : (√) anyir
Obat yang pernah diberikan selama persalinan : Tidak ada

B. Riwayat nifas
Pengeluaran lochea : (√) rubra
Penyulit : (√) tidak ada
Infeksi nifas : (√) tidak ada
Komplikasi : (√) tidak ada
C. Resusitasi : Tidak dilakukan

B. OBJEKTIF
1. Pemeriksan umum bayi : (√) Baik
2. Tanda Vital
Nadi : 140 x/menit

Suhu : 36,5 ◦C
Pernapasan : 40 x/menit
3. Penilaian
Menangis kuat : iya
Bergerak aktif : iya
Cukup bulan : iya
4. Pemeriksaaan fisik
a. Kepala : (√) simetris
Fontanela : (√) normal
Mata : (√) normal
Hidung : (√)simetris
b. Leher
Kelainan : (√) tidak ada
c. Dada
Bentuk : (√)simetris
Auskultasi jantung : (√) vesikuler
96

Auskultasi paru-paru : (√) S1 S2 tunggal


d. Abdomen : Normal
e. Tali pusat
Perdarahan : (√) tidak
Bau : (√) tidak
Hernia : (√) tidak
f. Kulit : (√) kemerahan
Turgor : (√) baik
Lanugo : (√) ada
Vernic caseosa : (√) ada
g. Ekstremitas
Atas : (√) normal
Bawah : (√) normal
Tonus otot : (√) baik
Pergerakan : (√) aktif
Reflek patella : (√) kanan (+), (√) kiri (+)
h. Genetalia
Labiya mayora : (√) normal
Labiya minora : (√) normal
i. Reflek : (√) Moro, (√) rooting, (√) babinski,
(√) swallow, (√) palmar grasping,
(√) tonic neck
j. Antopometri
Berat badan : 3200 gram
PB : 48 cm
LD : 32 cm
LK : 33 cm
Pemeriksaan laboratorium ( jika diperlukan )

C. ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan
97

By.Ny. R usia 0 jam lahir spontan cukup bulan


2. Diagnosa Potensial
Tidak ada

D. PLANNING OF ACTION
1. Melakukan penilaian selintas pada bayi baru lahir dan membersihkan tubuh
bayi dari lendir dan darah, dengan hasil penilain warna kulit kemerahan,
menangis kuat dan bernafas, bergerak aktif.
Evaluasi : Tindakan telah bayi dalam keadaan baik.
2. Melakukan penghisapan lender pada saluran nafas bayi dan penjepitan serta
pemotongan tali pusat segera.
Evaluasi: Tindakan telah dilakukan.
3. Mengeringkan dan jaga bayi tetep hangat
Evaluasi: Bayi telah dikeringkan
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) di jam
pertama kelahiran, IMD dilakukan kurang lebih 60 menit. Memberitahu ibu
agar tidak membuang ASI yang pertama kali keluar.
Evaluasi : IMD telah di lakukan.
5. Memberikan suntik vitamin K1mg dengan dosis 0,5 cc secara intramuscular
di paha kiri anterolateral
Evaluasi : Suntikan vitaminK telah di berikan.
6. Melakukan penilaian dengan menggunakan APGAR SCORE pada menit ke
1, ke-5 dan menit ke-10.
Penilaian Nilai 1 Menit 5 Menit 10 Menit

A: Appearance Warna kulit seluruh tubuh normal 2 2 2


(warna kulit)
P: Pulse Denyut jantung 123 x/menit 2 2 2
(denyut nadi)
G: Grimace Wajah meringis saat di stimulasi dan 1 1 2
(Reflek) sesekali bersin
A: Activity Gerakan kaki dan tangan bayi gerak saat 2 2 1
(tonus otot) di pegang
R: Respiration Menangis kuat, pernapasan baik dan 2 2 2
(usaha bernafas) teraur
98

Jumlah 9/10 9/10 9/10

Evaluasi: Nilai APGAR SCORE telah dilakukan


7. Memberikan imunisasi HB0 0,5 cc secara intramuscular di paha kanan
anterolateral, di berikan kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1.
Evaluasi : Imunisasi HB0 telah di lakukan.
8. Melakukan pemeriksaan fisik dan antopometri pada bayi dengan hasil N: 140
kali/menit, RR: 40 kali/menit, Suhu : 36,5 C, LD: 32 cm, LK: 33 cm, BB:
3200 gram, PB: 48 cm.
Evaluasi : pemeriksaan telah di lakukan.
99

CATATAN PERKEMBANGAN BAYI BARU LAHIR


KUNJUNGAN KE 1

Tanggal : 29 Maret 2022 Pukul: 04.30 WIB

A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tanggal 29 Maret 2022
pukul 22.30 WIB
2. Ibu mengatakan bayi nya menagis spontan dan bergerak aktif, BAB (+),
BAK (+)
3. Ibu mengatakan bayi mau menyusu.

B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Suhu : 37oC
Nadi : 140x/menit
Pernafasan : 45x/menit
BB : 3200 gr
LK : 33 cm
LD : 32cm
PB : 48 cm
Bayi menangis kuat, bernafas spontan, warna kulit kemerahan, bergerak aktif.

C. ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. R usia 6 jam Normal.
c. Diagnosa Potensial
Tidak ada.
100

D. PLANNING OF ACTION
1. Menyampaikan kepada ibu dan suami bahwa akan dilakukan pemeriksaan
pada bayinya dengan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu suhu, pernafasan
dan nadi. Dengan hasil pemeriksaan keadaan bayinya dalam keadaan baik,
Suhu: 37oC, N: 140x/menit, RR: 45x/menit, BB : 3200 gr, LK: 33 cm, LD:
32 cm, PB: 48 cm.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan dan ibu senang dengan
hasil pemeriksaan karena bayi nya dalam keadaan baik.
2. Menyampaikan kepada ibu dan keluarga bahwa bayinya akan dimandikan
setelah 6 jam.
Evaluasi: ibu mengerti, Bayi telah dimandikan.
3. Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara memakaikan selimut, topi,
kaos kaki, kaos tangan dan pakaian yang hangat pada saat tidak dalam
dekapan agar bayi tidak mengalami hipotermi, mengeringkan bayi agar
tetep hangat. Atau mengganti popok saat bayi kencing , tidak meletakkan
bayi di lantai tanpa pengalas, tidak dihadapkan kipas/AC.
Evaluasi: Ibu mengerti cara menjaga kehangatan bayinya.
4. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya setiap hari pada pagi hari.
Evaluasi:Ibu bersedia untuk menjemur bayinya pada pagi hari.
5. Memberitahu ibu cara perawatan talipusat pada bayi yaitu seperti
membersihkan tali pusat saat mandi atau saat talipusat kotor, dan
membersihkan tali pusat tanpa menarik talipusat, serta tidak membumbuhi
tali pusat dengan apapun.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan penjelasan bidan tentang cara perawatan tali
pusat yang baik dan benar pada bayi.
6. Memberitahu ibu bahwa mahasiswa akan melakukan kunjungan ulang 1
minggu kedepan atau pada saat bayi berusia 6 hari.
Evaluasi: Ibu mengerti dan bersedia akan dilakukan kunjungan.
101

CATATAN PERKEMBANGAN BAYI BARU LAHIR

KUNJUNGAN KE 2

Tanggal : 03 April 2022 Pukul : 10.00 WIB

A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tanggal 29 Maret 2022 pukul
22.30 WIB
2. Ibu mengatakan bayi gerakan aktif, BAB (+), BAK (+)
3. Ibu mengatakan bayi dalam keadaan sehat dan bayi kuat menyusu
4. Ibu mengatakan tali pusat puput pada hari ke-5

B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5oC
Nadi : 143x/menit
Pernafasan : 40 x/menit
BB : 3200 gr
LK : 33 cm
LD : 32 cm
PB : 49 cm
Bayi menangis kuat, bernafas spontan, warna kulit kemerahan, bergerak aktif.

C. ASSESMENT
1. Diagnose Kebidanan :
Bayi Ny. R usia 6 hari Normal.
2. Diagnosa Potensial
Tidak ada
102

D. PLANNING OF ACTION
1. Menyampaikan kepada ibu dan suami bahwa akan dilakukan pemeriksaan
pada bayinya dengan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu suhu, pernafasan,
nadi, BB, LK, LD. Dengan hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan baik,
Suhu: 36,5oC, N: 143x/menit, RR: 40x/menit, BB: 3200 gr, LK: 33 cm, LD:
32, cm, PB: 49 cm.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan dan ibu senang dengan hasil
pemeriksaan karena bayi nya dalam keadaan baik.
2. Melakukan observasi pelepasan tali pusat
Evaluasi: Tali pusat sudah terlepas/puput pada hari ke 5.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap terus menyusui bayinya dan susui bayi secara
on demand (teratur) secara bergantian antara payudara kanan dan kiri .
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan terus menyusui bayinya secara on demand.
4. Memberi penyuluhan mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu bayi
tidak mau menyusui pada ibunya, bayi kejang-kejang, bayi sesak nafas lebih
dari 60 kali/menit, bayi merintih atau menangis terus menerus, tali pusat
kemerahan sampai dinding perut, berbau atau bernanah, bayi demam /
panas tinggi, kulit dan mata bayi kuning.
Evaluasi : ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya pada bayi.
5. Memberitahu ibu bahwa mahasiswa akan melakukan kunjungan ulang 1
minggu kedepan atau pada saat bayi berusia 12 hari.
Evaluasi: Ibu mengerti dan bersedia akan dilakukan kunjungan.
103

CATATAN PERKEMBANGAN BAYI BARU LAHIR


KUNJUNGAN KE 3

Tanggal: 09 April 2022 Pukul: 11.00 WIB

A. SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tanggal 29 Maret 2022
pukul 22.30 WIB
2. Ibu mengatakan bayi menangis kuat, gerakan aktif, BAB (+), BAK (+),
bayi minum ASI on demand atau saat bayi membutuhkan.

B. OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7oC
Nadi : 140x/menit
Pernafasan : 52x/menit
BB : 3600gr
LK : 33 cm
LD : 35 cm
PB : 55 cm

C. ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. R usia 12 hari Normal.
2. Diagnosa Potensial
Tidak ada

D. PLANNING
1. Menyampaikan kepada ibu dan suami bahwa akan dilakukan pemeriksaan
pada bayinya dengan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu suhu, pernafasan,
104

nadi, BB, LK, LD. Dengan hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan baik,
Suhu: 36,7oC, Nadi:140x/menit, Pernafasan: 52x/menit, BB: 3600 gr, LK:
35 cm, LD: 36 cm, PB: 55 cm.
Evaluasi: Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan dan ibu senang dengan
hasil pemeriksaan karena bayi nya dalam keadaan baik
2. Memberitahu ibu untuk membawa bayinya tiap bulan untuk melakukan
posyandu dan memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan bayinya
serta imunisasi dasar lengkap sesuai dengan jadwal yang dierikan.
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
3. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke tenaga atau fasilitas
kesehatan jika bayinya sakit atau ada keluhan.
Evaluasi: ibu mengerti dan bersedia mendengarkan saran yang diberikan.
105

5. Askeb Keluarga Berencana (KB)

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB PADA NY. R


P2A1 UMUR 32 TAHUN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN
DI PMB MARGIATI, S.ST
Tanggal : 7 Mei 2021 Pukul : 10.00 WIB

a. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas/Biodata
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. A
Umur : 32 Tahun : 40 Tahun
Pendidikan : SMA : SMP
Pekerjaan : IRT : Buruh
Suku Bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Alamat : Yogyakarta : Yogyakarta
No. telp : 08522719xxxx :08522719xxxx

2. Alasan datang ke : (✓)PMB


Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
4. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 14 Tahun
Menstruasi :Teratur : (✓)Ya
Siklus : 28 Hari
Lama : 7-8 Hari
Jumlah : 80 cc
Warna :( ✓) Merah segar
106

Konsistensi :(✓) Cair/encer


Bau :(✓)Ya
Desminorea : (✓)Tidak
Haid bulan sebelumnya : Normal,
Lamanya : 7 Hari
Flour Albus : (✓)Ada
Bau : (✓)Tidak
Warna : (✓) Putih
5. Riwayat Perkawinan
a. Umur Menikah : 21 tahun
b. Lama : 11 tahun
c. Perkawinan Ke : 1 (satu)
d. Jumlah Anak : 2 (Dua)
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit jantung,
Asma, tuberculosis, ginjal, diabetes militus, malaria, dan HIV/AIDS
b. Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit jantung, Asma,
Tuberculosis, ginjal, diabetes militus, malaria dan HIV/AIDS
c. Riwayat Kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit
jantung, asma, hipertensi, tuberculosis, ginjal, diabetes militus, malaria,
HIV/AIDS dan tidak ada keturunan kembar
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
107

Penyulit Keadaan
Tangga Tempat Usia Jenis Pen Kondisi Jenis
kehamilan BB PB anak
No l Persalina Keha Persal olon bayi saat Kelami
persalinan (gr) (cm) sekaran
lahir n milan inan g lahir n
Nifas g
1 2013 PMB Cukup Spont Bida Tidak Sehat Laki- 3100 52 Baik
bulan an n ada laki Gr cm
2 Abortu Abortus Abortus
s
3 2022 PMB Aterm Spont Bida Tidak ada Sehat Laki- 3200 48 Baik
an n laki gr cm

8. Riwayat KB
No Jenis Alkon Lama Pakai Keluhan Tahun Lepas Alasan

1. KB suntik 3 3 tahun Tidak 2018 Ingin


bulan ada hamil

9. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


Kebutuhan Saat KB Keluhan
Nutrisi :
Makan 3 kali sehari, jenis : nasi, lauk, sayur Tidak Ada
Minum 8-9 gelas sehari, jenis air putih
Eliminasi:
BAK 4-5 kali sehari Tidak Ada
BAB 2-3 kali sehari
Istirahatdantidur Siang 1 jam, malam 6-7 jam Tidak Ada
Aktifitas Menyapu, memasak, cuci piring Tidak ada

Polaseksual 1 kali dalam seminggu Tidak Ada

10. Data Psikologis dan spiritual :


a. Apakah pemasangan KB ini direncanakan oleh ibu dan bapak
Ibu mengatakan penggunaan KB ini di rencanakan oleh ibu dan bapak
b. Tanggapan dan dukungan keluarga terhadap penggunaan KB
Ibu mengatakan suaminya senang dengan penggunaan KB ini
c. Ketaatan Beribadah
Ibu mengatakan menjalankqn kewajibannya sebagai seorang muslim
11. Data Sosial-Budaya :
a. Hubungan dengan keluarga
108

Ibu mengatakan dalam keluarga hubungannya sangat baik dan


harmonis
b. Adat istiadat sehubungan dengan pemakaian kontrasepsi
Ibu mengatakan dalam tradisinya tidak ada pantangan KB
12. Data Lingkungan
Ibu mengatakan tinggal di lingkungan yang bersih.
13. Pengetahuan ibu tentang KB
Ibu mengatakan bahwa metode kontrasepsi dapat membantu untuk
mencegah atau menunda terjadinya kehamilan.

B. DATA OBYEKTIF
1. PemeriksaanUmum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda Vital
TD : 110/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,5 0C
e. BB/TB : 60 kg / 155 cm

2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
Konjungtiva : (√) Merah muda
Sklera : (✓) Putih
Gigi dan mulut
Mukosa bibir : Normal, tidak ada kelainan
Mulut dan gigi : (✓)Bersih
b. Leher : (✓) Normal
c. Dada
Auskultasi Jantung : Lup Dup : (✓)Teratur
Auskultasi paru-paru :Vasikuler : ()Whezing, ()Ronchi
109

d. Payudara
Pembesaran :(✓) Simetris
Putingsusu : (✓) Menonjol
(✓) Bersih
Pengeluaran : Tidak Ada

e. Abdomen
Pembesaran : (✓)Memanjang
Bekas luka operasi : (✓) Tidakada
Tumor/benjolan : (✓) Tidakada
Nyeri episgatrium : (✓) Tidak ada
f. Ekstermitas atas dan bawah
Odema : () Kanan (+/-), () Kiri (+/-)
Varises : () Kanan (+/-), () Kiri (+/-)
Sirkulasi periver : (✓) Normal
Reflek patella : (✓) Kanan (+/-), (✓)Kiri (+/-)
g. Anogenetal
Perineum : ()Luka parut, ()Radang,
() Pembengkakan, ()Varises
Vulva dan vagina : (✓)Bersih
Anus : Hemoroid : (✓)Tidak ada

C. ASSESMENT
Diagnosa Kebidanan
Ny. R P2A1 umur 32 tahun calon akseptor KB suntik 3 bulan.

D. PLANNING OF ACTION
1. Memberitahu ibu akan dilakukan pemeriksaan TTV dengan hasil
pemeriksaan bahwa kondisi ibu saat ini baik, di tunjukan dengan
:Kesadaran: Compos Mentis, TD: 110/80 MmHg, S: 36,5 0C ,R: 22 x/m, N
: 82x/mnt.
110

Evaluasi : Ibu mengenal hasil pemeriksaan yang telah di lakukan oleh


bidan.
2. Memberitahu ibu pengertian kontrasepsi yaitu menghindari atau mencegah
terjadinya kehamilan akibat pertemuan antara sel sperma dan sel telur.
Evaluasi : ibu mengerti dengan yang disampaikan.
3. Menjelaskan kepada ibu mengenai metode KB suntik 3 bulan yaitu Depo
Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA.
Diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan intramuskuler (IM) di
daerah bokong Evaluasi : ibu mengerti dengan yang disampaikan.
4. Memberitahu ibu Jenis-jenis kb suntik yang sering di gunakan antara lain:
a. Suntikan/ 1 bulan, contoh: cyclofem.
b. Suntikan/3bulan, contoh: depomdroksi progesterone asetat, (DMPA),
deponorestisterone asetat (deponoristerat).
Evaluasi : ibu mengerti dengan yang disampaikan.
5. Memberitahu ibu keuntungan menggunakan metode kontrasepsi Kb suntik
3 bulan.
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka Panjang
c. Tidak memiliki pengaruh pada ASI
d. dapat di gunakan oleh perempuan usia>35 tahun sampai pre
menoupouse.
6. Memberitahu ibu kekurangan/kerugian dalam menggunakan metode kb
suntik 3 bulan :
a. Gangguan haid seperti siklus haid memendekat mau memanjang,
perdarahan.
b. yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali
c. tidak dapat di hentikan sewaktu-waktu
Evaluasi : ibu mengerti dengan yang disampaikan
111

C. Pembahasan

Pada pembahasan studi kasus ini penulis akan menyajikan pembahasan

yang membandingkan antara teori dengan Asuhan Kebidanan Komprehensif

yang diterapkan pada pasien Ny. R umur 32 tahun G3P2A1 umur kehamilan 36

minggu 1 hari sejak kontak pertama di tanggal 4 Maret 2022 dan pada tanggal

itu dimulai pada masa kehamilan 36 minggu 1 hari, persalinan, nifas 6 jam post

partum, nifas 6 hari post partum, nifas 14 minggu post partum, nifas 40 hari post

partum, BBL, dan KB dengan pembahasan sebagai berikut:

1. Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses pembentukan janin yang dimulai dari

masa konsepsi sampai lahirnya janin. Lama masa kehamilan yang aterm

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) yang dihitung mulai dari

hari pertama haid terakhir ibu. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yang

masing-masing dibagi dalam 13 minggu atau 3 bulan kalender (Juliana,

dkk 2019).

Bila dihitung dari awal kehamilan, Ny. R melakukan pemeriksaan

sebanyak 6 kali di tenaga kesehatan yaitu 2 kali pada trimester I, 2 kali

pada trimester II, 2 kali pada trimester III sedangkan penulis melakukan 1

kali kunjungan terhadap Ny. R, yaitu pada trimester III. Pemeriksaan

kehamilan atau Pelayanan (Antenatal Care/ANC) minimal normalnya

dilakukan 6 kali selama kehamilan normal yaitu pada trimester I : 2 kali

kunjungan dilakukan 1 kali pemeriksaan dengan dokter, pada trimester II :

1 kali kunjungan dilakukan pemeriksaan dengan bidan, dan pada trimester


112

II : 3 kali kunjungan, dilakukan 1 kali pemeriksaan dengan dokter. (KIA,

2020).

a. Kunjungan ke-1

Penulis melakukan asuhan kebidanan secara Komprehensif kepada

Ny.R umur 32 tahun G3P1A1 HPHT tanggal 17 Juni 2021, TP tanggal 24

Maret 2022, usia kehamilan 36 minggu 1 hari pada tanggal 04 April 2021.

Setelah dilakukan Pemeriksaan Kehamilan pada Ny. R ibu mengatakan

kepala sering terasa pusing Keluhan kepala sering terasa pusing akibat

kurangnya pasokan darah ke otak (Arantika,2019).

Pemeriksaan pada Ny.R yaitu TD: 110/80 mmHg, N: 72 kali/menit,

RR: 21 kali/menit, BB: 60 kg, S: 36,3oC. LILA 27 cm LILA 27 cm hal ini

sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa LILA normal untuk ibu hamil

yaitu ≥23,5 cm. (Buku KIA, Kemenkes RI, 2020). TFU 2 jari dibawah px

hal ini sesuai dengan teori yaitu pada kehamilan 36 minggu sampai 37

minggu tfu 2 jari (4cm) dibawah px (Devi, 2019). Leopold 1: 2 jari di bawah

px, teraba bokong. leopold 2: teraba punggung kanan, teraba ekstremitas

kiri. leopold 3: teraba kepala, (divergen). leopold 4: 3/5 bagian janin sudah

masuk PAP Pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan Hb sebesar 10.9

gr/dl.

Dari pengkajian data subyektif dan objektif berdasarkan keluhan yang

dialami Ny.R maka penulis memberikan penyuluhan tentang Ibu hamil

dengan anemia ringan. Hasil pemeriksaan ada kesenjangan antara teori dan
113

praktek. HB Nuy. R hanya 10.9 gr/dl sedangkan menurut teori normal hb

ibu hamil adalah 11-15 gr/dl.

2. Persalinan

Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta, dan selaput ketuban

keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi

pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya

penyulit. Proses persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan

menyebabkan perdarahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir

dengan lahirnya plasenta secara lengkap. (Febrianti, 2021).

a. Kala 1

Dilakukan pemeriksaan fisik dalam batas normal dengan hasil KU: baik,

kesadaran: Composmentis, TD: 110/70 mmHg, RR: 22 x/m, N: 82 x/m, S:

36,50C. TFU 32 cm, leopold I teraba bokong, leopold II punggung kanan

ekstremitas kiri, leopold III presentasi kepala, leopold IV kepala sudah

masuk PAP (divergen) 3/5 hodge II, auskultasi DJJ 144 x/menit his 3

frekuensi 10 menit lamanya 25 detik, dan dilakukan pemeriksaan dalam

dengan hasil vulva vagina tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan

4 cm ,selaput ketuban utuh, presentasi kepala, dan tidak ada penyusupan

(molase). Ibu mengatakan pergerakan janinnya masih aktif. Asuhan yang

diberikan yaitu mengatur posisi ibu, membimbing ibu untuk rileks ketika

ada his, memberikan cairan dan nutrisi.


114

Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny.R sesuai dengan teori yaitu

pengkajian data, pemeriksaan abdomen, mengenali masalah/penyulit,

membuat diagnosa, menilai kemajuan persalinan (Fitriana, 2018).

Persalinan kala I Ny.R berlangsung selama 7 jam dari jam 16.00 WIB

sampai 22.00 WIB dihitung dari ibu merasakan mulas sampai pembukaan

lengkap. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pembukaan 4 – 10 cm akan terjadi

dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam bagi nulipara atau primigravida

atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm per jam bagi multipara, (Juliana, 2019).

pada primigravida kala 1 berlangsung kira-kira 13 jam dan pada

multigravida kira-kira 7 jam, (Febrianti, 2021). Pemantauan pembukaan

kala 1 dilakukan melalui partograf yaitu dengan pemantauan pembukaan,

DJJ, His dan nadi selama 30 menit. Pembukaan, penyusupan kepala,

tekanan darah, urine dan suhu dilakukan 4 jam sekali (Fitriana, 2018). Pada

pemantauan pembukaan pada Ny.R1-2 cm perjam. Hal ini sesuai dengan

teori dan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

b. Kala II

Berlangsung selama 30 menit dari pembukaan lengkap pukul 22.00

dan bayi lahir spontan pukul 22.30 WIB dari hasil pemeriksaan TD: 110/80

mmHg, N: 82 x/m, RR: 22 x/m, S: 36,50C. Pembukaan 10 cm, dan terdapat

tanda gejala kala II yaitu ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran,

tekanan pada anus, perineum menonjol serta vulva membuka (Fitriana,

2018). Penatalaksanaan persalinan sesuai dengan 60 langkah APN. Dan

setelah bayi lahir di lakukan pemotongan talipusat, mengganti handuk


115

yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau selimut bersih,

menutup bagian kepala, kemudian bayi diletakkan didada ibu dengan

posisi tengkurap untuk di lakukan IMD (inisiasi menyusu dini) selama 15

menit. Sedangkan menurut teori inisiasi menyusui dini (IMD) dilakukan

selama 1 jam setelah kelahiran bayi (Sutanto, 2021). Dalam hal ini terjadi

kesenjangan antara teori dan praktik terjadi adanya kesenjangan.

Menurut teori yang ada pada kasus Ny.R, lamanya kala II Ny.R

selama 30 menit hal ini sesuai teori persalinan spontan tanpa komplikasi

adalah 40 menit pada primigravida, dan 15 menit – 1 jam pada

multigravida (Waliyani, 2021). Dalam hal ini tidak terjadi kesenjangan

teori dan praktik.

c. Kala III

Plasenta lahir spontan pukul 22.35 WIB, lengkap, berat: 500 gram,

diameter: 20 cm, TD: 120/70 mmHg, N: 82x/menit, RR: 22x/menit, S: 36,

5 C, TFU: 2jari dibawah pusat. Tanda-tanda pelepasan plasenta ditandai

dengan semburan darah secara tiba-tiba, tali pusat memanjang, dan uterus

globular (Febrianti, 2019).

Penatalaksanaan kala III yang dilakukan yaitu melakukan

manajemen aktif kala III seperti pemberian oksitosin 10 IU secara IM,

peregangan tali pusat terkendali, dan massase fundus uteri (Walyani,

2021). Pada Ny.R plasenta lahir pukul 22.35 WIB, berlangsung selama 5

menit. Normalnya kurang dari 30 menit dan rata-rata berkisar 15 menit,

baik primipara maupun multipara (Febrianti,2019). Serta memeriksa


116

kelengkapan dari plasenta mulai dari jumlah kotiledon dan selaput ketuban

dan hasilnya plasenta lahir lengkap.Dengan demikian selama kala III tidak

ada penyulit dan tidak ada kesenjangan teori dengan praktik.

d. Kala IV

Kala IV pada Ny.R terdapat robekan jalan lahir derajat satu.

Observasi kala IV pada Ny.R yaitu TD: 120/70 mmHg, S:36,7oC, N: 82

kali/menit, RR: 22 kali/menit. Kontraksi uterus: keras/baik, TFU: 2 jari

dibawah pusat, kandung kemih kosong, perdarahan normal selama kala IV

± 150 cc. Sedangkan pengeluaran darah selama proses persalinan yaitu

pada kala I sampai kala IV ± 290 ml. Teori mengatakan kehilangan darah

selama persalinan dan kelahiran sampai 400-500 ml untuk kelahiran

normal atau vaginal (Waliyani, 2021).

Kala IV yaitu, tahap pengawasan mulai dari lahirnya plasenta

selama 1-2 jam. Pada kala IV dilakukan observasi terhadap perdarahan

pasca persalinan (Walyani, 2021). Pemantauan pada kala IV di lakukan

sampai dengan 2 jam post partum, pemantauan dilakukan selama 15 menit

pada jam pertama setelah kelahiran plasenta dan setiap 30 menit pada jam

kedua setelah persalinan (Indrayani, 2016). Pada pemeriksaan kala IV

yang telah dilakukan tidak ada kesenjangan dengan teori dan praktik.

3. Bayi Baru Lahir

bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan

37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2.500 gram sampai 4.000

gram. (Maternity, 2018).


117

Bayi Ny.R lahir pada tanggal 29 Maret 2022 pukul 22.30 WIB

spontan, cukup bulan masa gestasi 39 minggu 1 hari, jenis kelamin

perempuan, tidak ditemukan adanya masalah, menangis kuat, tonus otot

baik, warna kulit kemerahan, jenis kelamin perempuan, anus (+), dan tidak

ada cacat bawaan.

Dilakukan pemeriksaan berat badan bayi baru lahir 3200 gram

dengan panjang badan 49 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm,

pernafasan 40x/menit, dan Frekuensi denyut jantung 140x/menit. secara

keseluruhan baik. Pada kasus ini neonatus cukup bulan, sesuai dengan

teori masa gestasi 37-42 minggu, berat badan 2500-4000 gram, panjang

48-52 cm, LK 33-35 cm, LD 30-38 cm, pernafasan 40-60x/menit dan

frekuensi denyut jantung 120-160x/menit.(Maternity, 2018).

Berdasarkan teori kemudian melakukan pemotongan dan penjepitan

tali pusat bayi, pada praktik lahan pembungkusan tali pusat hanya dengan

kassa steril, hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa tali pusat tidak boleh

dioleskan salep atau zat apapun ke tempat tali pusat dan membiarkan tali

pusat terbuka agar tali pusat lebih cepat mengering dan puput dengan

komplikasi lebih sedikit. (Walyani,2021).

Penatalaksanaan yang dilakukan pada By. Ny. R yaitu membersihkan

jalan nafas dengan delee, mempertahankan kehangatan tubuh bayi,

mengeringkan tubuh bayi dari lendir dan darah, melakukan penilaian

sepintas untuk mengetahui kondisi bayi, memberikan salep antibiotik

tetrasiklin 1% pada kedua matanya dengan tujuan untuk pencegahan


118

infeksi mata dan diberikan suntikan vitamin k1 Mg/0,5 cc intramuscular

di 1/3 paha bagian luar sebelah kiri dengan tujuan untuk mencegah

terjadnya perdarahan pada bayi. Setelah 1-2 jam pemberian suntikan

vitamin k kemudian diberikan imunisasi HB0 0,5 cc intramuscular di 1/3

paha bagian luar sebelah kanan yang bertujuan untuk mencegah infeksi

hepatitis B (Maternity, 2018). kemudian memandikan bayi 6 jam setelah

lahir atau lebih dari 6 jam dengan tetap menjaga kehangantan bayi

(Mutmainah dkk, 2017). Bayi Ny.R pun dirawat gabung bersama Ny.R

serta bayi diberikan ASI.

Berdasarkan teori tentang penatalaksanaan asuhan bayi baru lahir yaitu

melakukan penilaian (menangis kuat atau tidak, pergerakan bayi aktif, bayi

cukup bulan, mengeringkan bayi atau menjaga kehangatan bayi, penjepitan

tali pusat, melakukan IMD, pengukuran antropometri, pencegahan infeksi

mata/pemberian salep mata, penyuntikan VIT K dan pemberian imunisasi

HB0. (Mutmainah, 2017). Dari hasil pemeriksaan pada bayi baru lahir Ny.R

IMD hanya dilakukan selama 15 menit, maka dalam hal ini terdapat

kesenjangan antara teori dan praktik.

a. Kunjungan Neonatus I

Dilakukan pada tanggal 29 Maret 2022, setelah dilakukan

pemeriksaan memberitahu keluarga bahwa keadaan umum bayi baik, dari

hasil pemeriksaan N: 140x/menit, RR: 45x/menit, S: 37ᵒC, mempertahankan

suhu tubuh agar bayi tidak hipotermi, memandikan bayi dan melakukan

perawatan tali pusat , menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya dipagi hari,

memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir. Memandikan bayi baru lahir
119

menurut teori menyatakan menghindari memandikan bayi sedikitnya 6 jam

setelah lahir (Mutmainah, 2017).

b. Kunjungan Neonatus II

Dilakukan pada tanggal 03 April 2022, hasil pemeriksaan keadaan

umum bayi baik, dari hasil pemeriksaan N: 143x/menit. RR: 40x/menit, S:

36,5ᵒC, BB: 3.300 gram, mengobeservasi pelepasan tali pusat, menganjurkan

ibu menjaga kebersihan bayi, memberikan penyuluhan pada ibu tentang ASI

Eksklusif, memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin

secara on demand, dan memberitahu ibu tanda bayi cukup ASI terdapat

penambahan berat badan, bayi tertidur pulas setelah mendapatkan ASI, bayi

tumbuh dengan baik dan bayi tidak dehidrasi. (Walyani, 2021).

Menurut WHO, Asi Ekslusif adalah pemberian air susu ibu sendiri

mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberikan

makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur enam bulan.

Asi mempunyai kandungan nutrient yang cukup untuk pertumbuhan dan

perkembangan bayi sampai usia 6 bulan.

c. Kunjungan Neonatus III

Dilakukan pada tanggal 09 Mei 2022, hasil keadaan umum bayi baik,

dari hasil pemeriksaan N: 140x/menit. RR: 52x/menit, S: 36,7ᵒC, BB: 3.600

gram, PB : tali pusat telah terlepas pada hari ke-5, menganjurkan ibu untuk

imunisasi BCG pada bayinya. Imunisasi Bacille Calmette Guerin (BCG)

adalah penyuntikan vaksin BCG pada bayi yang bertujuan untuk membentuk

kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis. Manfaat imunisasi Basil

Calmette Guerin adalah mencegah bayi atau anak terserang dari penyakit
120

TBC yang berat, seperti: meningitis TBC dan TBC milier. Ini dikarenakan

bayi atau anak masih rentan terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis

penyebab penyakit TBC, akibat adanya kontak dengan penderita TBC yang

ada di sekitarnya, seperti: orang tua, keluarga, pengasuh. Dengan demikian

kunjungan neonatus I, II, III tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

4. Nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta

dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti semula sebelum hamil,

yang berlangsung selama 6 minggu atau kurang lebih 40 hari. (Sutanto, 2021).

a. Kunjungan ke-1

Pada anamnesa Ny.R P2A1 tanggal 29 Maret 2022, 6 jam post partum

Ny.R masih merasakan mulas pada perutnya. Hal ini fisiologis terjadi karena

pada saat ini uterus berangsur-angsur menjadi kembali kebentuk semula

seperti sebelum hamil. Hal ini sesuai dengan teori setelah plasenta lahir, otot

rahim akan berkontraksi atau mengerut (involusi), sehingga pembuluh darah

terjepit dan perdarahan berhenti (Sutanto, 2021).

Pemeriksaan tanda-tanda vital pada Ny.R tidak di temukan kelainan

semuanya dalam batas normal yaitu KU: Baik, Kesadaran : Composmentis,

TD: 110/70, N: 82 kali/menit, RR: 22 kali/menit S : 36,5˚C. TFU 2 jari

dibawah pusat hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan TFU 6-8 jam post

partum 2 jari dibawah pusat (Walyani, 2016), kontraksi uterusya baik,

kandung kemih kosong, dan pengeluaran lokhea rubra hal ini sesuai dengan
121

teori yang menyatakan lochea untuk 6-8 jam post partum adalah lochea rubra

yaitu berwarna merah kehitaman (Walyani, 2021).

Penatalaksanaan yang diberikan kepada Ny.R memberitahu hasil

pemeriksaan yang dilakukan, menjelaskan kepada ibu tentang keluhan yang

di alaminya yaitu mules adalah hal yang fisiologis, mengajarkan ibu dan

keluarga cara memasase fundus uterus, menganjurkan ibu untuk makan

makanan yang bergizi seimbang, menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini,

menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan diri, menganjurkan ibu

untuk sesering mungkin menyusui bayinya dari kedua payudarahnya secara

bergantian, mengarakan kepada ibu cara merawatan tali pusat bayinya,

menjelaskan pada ibu tentang bahaya nifas. Menganjurkan ibu jika ibu ada

keluhan untuk segera memberitahu bidan atau tenaga kesehatan yang

bertugas agar segera diberikan penanganan karena ibu masih dalam

pemantauan masa nifas. Dari pengkajian data subjektif dan objektif tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek.

b. Kunjungan ke II

Kunjungan II pada tanggal 03 april 2022, 6 hari post partum ibu

mengeluh perutnya kadang-kadang masih terasa mulas dan masih

mengeluarkan sedikit darah berwarna kecoklatan dari kemaluannya.

Disebabkan oleh otot mengalami kontraksi dan retraksi akan menjadi lebih

keras sehingga dapat menutup pembuluh darah besar yang bermuara pada

bekas implantasi plasenta (Walyani,2021). Hal ini wajar menurut teori karena
122

memang proses involusi berlangsung selama 6-8 minggu pasca persalinan

(Waliyani, 2021).

Pemeriksaan tanda-tanda vital pada Ny. S yaitu KU: Baik, Kesadaran:

Composmentis, TD: 110/80 mmHg N: 82 kali/menit, RR: 22 kali/menit S:

36,0oC. Berdasarkan hasil pemeriksaan involusi uterus baik dengan TFU

pertengahan pusat dan simpisis, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwa TFU untuk 1 minggu postpartum adalah pertengahan pusat dan

simpisis (Sutanto, 2021), kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong,

pengeluaran lokhea sanguilenta hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwa tidak ada tanda tanda infeksi lochea untuk hari ke 3-7 postpartum yaitu

lochea sanguinolenta yang berwarna merah kecoklatan dan berisi darah

lendir. (Sutanto, 2021),.

Penatalaksanan yang diberikan Ny. R yaitu menjelaskan penyebab perut

terasa mulas karena proses involusi uteri untuk kembali ke bentuk semula

sebelum hami dan cara mengatasinya yaitu dengan berikan kompres hangat

pada perut, pijat halus perut, selalu memastikan kandung kemih kosong, dan

meminta peran suami untuk membantu mengurus bayinya serta membantu

meringankan perkerjaan rumah tangga.

Pada kunjungan ke II ini penulis memberikan penyuluhan tentang

pemberian ASI esklusif pada bayi. ASI esklusif adalah pemberian ASI sedini

mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal , tanpa makanan dan

minuman pendamping tindakan tersebut dapat dimulai sejak bayi baru lahir

sampai dengan usia 6 bulan. (Sutanto, 2021).


123

Pada kunjungan II penulis memberikan penyuluhan tentang Penyebab

nyeri perut post partum dan cara mengatasinya, dan pemberian ASI esklusif.

Dari hasil pemeriksaan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik..

c. Kunjungan ke-III

Kunjungan III pada tanggal 09 April 2022, 12 hari post partum

Pemeriksaan tanda-tanda vital pada Ny. R tidak di temukan kelainan dan ibu

tidak ada keluhan semua dalam batas normal yaitu KU: Baik, Kesadaran:

Composmentis, TD: 120/80 mmHg, N: 82 kali/,RR: 22 kali/menit S: 36,2oC.

TFU diatas simpisis hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwa TFU untuk 2 minggu postpartum adalah tidak teraba diatas simpisis

(Sutanto, 2021), kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong, sudah tidak

ada lagi pengeluaran lokhea hal ini tidak sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa lochea untuk hari ke 7-14postpartum yaitu lokhea serosa

yang berwarna kuning kecoklatan (Sutanto, 2021).

Penatalaksanan yang diberikan Ny. R memberitahu ibu tentang hasil

pemeriksaan umum ibu dalam batas normal dan sehat. Menganjurkan ibu

untuk rutin mengkonsumsi tablet Fe 1x1 selama masa nifas untuk mencegah

terjadinya anemia pada ibu. Berdasarkan teori bila ibu nifas dengan rutin

meminum tablet FE maka ibu nifas tersebut tidak akan mengalami anemia

sehingga kecukupan ASI dan dapatdiberikan sampai bayi berumur 6 bulan

(Sutanto, 2021). Dari hasil pemeriksaan tidak terdapat kesenjangan antara

teori dan praktik.


124

d. Kunjungan ke IV

Kunjungan IV pada tanggal 07 mei 2022, 40 hari post partum memeriksa

keadaan umum ibu, kesadaran composmentis, TD: 110/70 mmHg, N: 80

kali/menit, RR: 20 kali/menit, S: 36,7°C, dan ibu tidak ada keluhan.

Pemeriksaan involusi uterus baik, TFU tidak teraba hal ini sesuai

dengan pernyataan teori bahwa TFU setelah 40 hari postpartum sudah tidak

teraba atau sudah kembali normal. (Sutanto, 2021), kemudian memberikan

konseling untuk KB secara dini kepada Ny.R hal ini sesuai dengan teori yaitu

ketika kunjungan nifas ke-4 maka memberikan materi penyuluhan tentang

macam-macam KB secara dini agar ibu setelah melahirkan menggunakan KB

yang sesuai (Sutanto, 2021).

Penatalaksanaan yang diberikan kepada Ny.R memberitahu hasil

pemeriksaan yang dilakukan, memberitahu ibu bahwa involusi uterus

berjalan dengan normal. yaitu uterus berkontraksi dengan baik, TFU tidak

teraba, dan tidak ada tanda-tanda pendarahan abnormal, memberikan

konseling kepada ibu tentang macam-macam metode kontrasepsi meliputi

definisi, keuntungan, cara kerja, efek samping dan keterbatasannya,

menganjurkan ibu untuk menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang

(Sutanto, 2021).

Pada kunjungan IV ini memberikan penyuluhan tentang KB

(Keluarga Berencana). Dari hasil pemeriksaan pada kunjungan IV post

partum tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik.


125

5. Keluaga berencana

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengatur banyaknya jumlah

kelahiran sehingga ibu maupun bayinya dan ayah serta keluarga yang

bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari

kelahiran tersebut. Keluarga berencana merupakan program pemerintah yang

bertujuan menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk.

Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma

keluarga kecil bahagia sejahtera yang berorientasi pada pertumbuhan

sembang. (Jitowiyono, 2019).

Pada kunjungaan keluarga berencana ini Ny. R umur 32 tahun,

P4A0 dengan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD : 110/70

mmHg, Respirasi : 22 x/menit, Nadi: 82x/menit, Suhu : 36, 5 C, BB : 53 kg,

TB : 155 cm.

Berdasarkan teori yang menyatakan bahwa jenis kontrasepsi yang

diperbolehkan untuk ibu yang sedang menyusui adalah jenis kontrasepsi yang

tidak menggangu produksi ASI seperti KB dengan metode sederhana dengan

alat/non hormonal (kondom), metode sederhana tanpa alat (metode

kalender/pantang berkala, coitus inruptus/senggama terputus, mal/metode

aminorhea laktasi), metode hormonal yaitu IUD/AKDR, implan, mini pil dan

KB suntuk 3 bulan. (Febrianti, 2021).

Pada hal ini setelah diberikan penyuluhan tentang macam-macam metode

kontrasepsi, Ny. R memilih menggunaka metode KB suntik 3 bulan yaitu

metode kalender/pantang berkala. Metode KB suntik 3 bulan yaitu Depo


126

Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA.

Diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan intramuskuler (IM) di

daerah bokong. Ny.R menginginkan alat kontrasepsi ini karena Ny. R masih

dalam masa menyusui. Ny. R memilih metode kontrasepsi ini karena sesuai

dengan kebutuhannya. Peneliti juga menganjurkan ibu untuk meminta

persetujuan kepada suaminya untuk menggunakan metode ini.


127

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan

pendekatan komprehensif dan dengan menggunakan pendekatan 7 langkah

varney yang dituangkan dalam bentuk soap pada Ny. R mulai dari

kehamilan, persalinan, BBL, nifas, dan KB yang dimulai 04 Maret 2022 sampai

nifas tanggal 07 Mei 2022, maka dapat disimpulkan :

1. Mahasiswa telah melakukan asuhan ke hamilan pada Ny. R G3P2A1 dari

awal bertemu pada saat pemeriksaan kehamilan pada tanggal 04 Maret

2022. Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan kehamilan ditemukan Anemia

Ringan Pada Ny. R.

2. Mahasiswa telah melakukan asuhan persalinan pada Ny. R G3P2A1 pada

tanggal 29 Maret 2022 usia kehamilan 39 minggu 2 hari, pada saat

persalinan kala I, kala II, kala III, kala IV, persalinan berjalan dengan

normal tanpa disertai adanya penyulit atau komplikasi.

3. Mahasiswa telah melakukan asuhan bayi baru lahir pada tanggal 29 Maret

2022 kepada bayi Ny. S lahir pukul 22.30 WIB yang berjenis kelamin Laki-

laki, BB 3200 gram, PB 49 cm, LK 33 cm, LD 32 cm. Tidak ditemukan

adanya cacat bawaan serta tanda bahaya.

4. Mahasiswa telah melakukan Asuhan nifas pada Ny. R P2A1 dari tanggal 29

Maret 2022 sampai 07 Mei 2022 dengan empat kali kunjungan yaitu
128

dimulai dari 6 jam postpartum, 6 hari postpartum,12 hari postpartum, dan

40 hari postpartum. pada kunjungan I,II,III,IV tidak terjadi masalah nifas

pada Ny. R.

5. Mahasiswa telah melakukan asuhan keluarga berencana kepada Ny. R

P2A1 pada tanggal 07 Mei 2022 dengan memberikan penyuluhan tentang

macam-macam metode kontrasepsi kepada Ny.R sebagai calon akseptor

KB.

6. Mahasiswa telah melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan Ny. R

mulai kehamilan, persalinan, neonatus, nifas, dan KB dengan metode

pendokumentasian SOAP.

7. Ditemukan kesenjangan teori dan praktik Pada kala II dan BBL dilakukan

IMD selama 15 menit sedangkan di teori dijelaskan bahwa IMD dilakukan

selama kurang lebih 1 jam lamanya. Sedangkan, PNC dan KB tidak

ditemukan adanya kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik di

PMB Margiati, S.ST tahun 2022.

B. Saran

1. Bagi Ny. R

Mendapatkan wawasan terkait kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir

dan KB (Keluarga Berencana). Memberikan asuhan kepada ibu untuk

mencegah terjadinya anemia pada kehamilan selanjutnya yaitu dengan

mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, Mengonsumsi


129

suplemen dan makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah dan sayur

yang segar. Mengonsumsi suplemen asam folat dan zat besi.

2. Bagi Lahan Praktik PMB Margiati,S.ST

Asuhan yang diberikan pada pasien sudah cukup baik. Diharapkan

agar PMB Margiati, S.ST melakukan IMD sesuai dengan teori. Sedangkan

menurut teori inisiasi menyusui dini (IMD) dilakukan selama 1 jam setelah

kelahiran bayi.

3. Bagi Institusi Universitas Aisyah Pringsewu

Diharapkan Laporan Tugas Akhir ini dapat dijadikan bahan bacaan dan

sumber informasi bagi mahasiswa dan institusi . Saran bagi perpustakaan

agar dapat menyediakan buku buku tentang Asuhan kebidanan pada ibu

hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana dengan

referensi terbaru, Agar menambahkan jumlah buku untuk mendukung

peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan

yang berkualitas dan menerapkan asuhan yang berkesinambungan dengan

mempraktikan secara komprehensif yang sesuai dengan standar dalam

pemberian asuhan kebidanan pada pasien.


130

DAFTAR PUSTAKA

Astuti Sri. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan-Antenatal Care (ANC): Jakarta. Erlangga.

Dinkes Provinsi Lampung, (2020). Profil Kesehatan Provinsi Lampung 2019.


Bandar Lampung. Diperoleh pada Tanggal 05 Maret 2022.

Dinkess Kabupaten Pringsewu, (2016). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten


Pringsewu Tahun 2016. Pringsewu.

Dartiwen & Yati Nurhayanti, (2019). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Penerbit
( Anggota IKAPI). Yogyakarta.

Devi Tria Eni Rafika, (2019). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Salemba Medika :
Jakarta.

Febrianti & Aslina, (2021). Praktik Klinik Kebidanan I. PT. Pustaka Baru. Jakarta.

Hardono, dkk (2019). Pedoman Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa. Universitas


Aisyah Pringsewu, 2019.

Jitowiyono & Endang, ( 2021). Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui.
Pustaka Baru Press.Yogyakarta.

Kemenkes RI, (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta: Kemenkes RI


2020. Diperoleh pada Tanggal 05 Maret 2022.

Kemenkes RI, (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas, Dan Bayi
Baru Lahir.Jakarta. Diperoleh pada tanggal 07 maret 2022.

Mangosa, Nathalie & Ritha, ( 2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu
Hamil Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatalm Care di Puskesmas Rijali
Tahun 2021.(Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas) Vol.7
No.1.Diperoleh pada Tanggal 05 Maret 2022.

Mayasari Yeti, Psiari & Siti, (2020) Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif
pada Ny. U di Praktik Mandiri Bidan “Yusari Asih, S.ST.,M.Kes” Kecamatan
Pringsewu Kabupaten Pringsewu 2020. ( Jurnal Maternitas Aisyah).
131

http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php?journal=Jaman. Diperoleh
pada Tangal 07 Maret 2022.

Juliana, et Al.(2019). Asuhan Kebidanan Berkesinambungan ( Continuity Of


Care). CV Trans Info Medi.Jakarta.

Maternity, Arum, & Nita. (2018). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan
Anak Prasekolah. Penerbit Andi ( Anggota KPAI).Yogyakarta.

Mutmainah, et All (2017). Asuhan Persalinan Normal & Bayi Baru Lahir. Penerbit
Andi ( Anggota KPAI).Yogyakarta.

Prof. Dr. Sugiono ( 2018). Statistik Nonparametris Alfabet. Bandung.

Rusmini, et All ( 2017). Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi. CV Trans Info


Media: Jakarta.

Sutanto Andina Vita, ( 2021). Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Pustaka Baru
Press.Yogyakarta.

Simanjuntak Herlina, (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Kehamilan Resiko Tinggi Di Klinik Pratama Eviyanti Rokan Medan Marelan
Tahun 2020. Journal of Midwifery Senior 4 (2), 90-98. Diperoleh pada
Tanggal 07 Maret 2022.

Walyani & Endang, ( 2021). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Pustaka Baru Press.Yogyakarta.

Walyani & Endang, (2021) Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Pustaka
Baru Press.Jogyakarta.

Yulita Nova & Sella Juwita, (2019). Analisis Pelayanan Asuhan Komprehensif (
Continue Of Care/COC) Di Kota Pekan Baru . Jomis ( Journal Of Midwiifery
Science). Vol.3 No.2 Diperoleh pada Tanggal 06 Maret 2022.

Arantika & Fatimah, (2019). Memahami Berbagai Penyakit dan Komplikasi


Kehamilan. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
132

LAMPIRAN
133
134
135

KUNJUNGAN ANC

BERSAMA DOSENPEMBIMBING PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS AISYAH


PRINGSEWU PADA TANGGAL 04 MARET 2022 DI KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU DENGAN MELAKUKAN PENYULUHAN TENTANG IBU
HAMIL DENGAN ANEMIA RI NGAN KEPADA NY. R
136
137

KUNJUNGAN 6 JAM POST PARTUM


BERSAMA DOSENPEMBIMBING PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS AISYAH
PRINGSEWU PADA TANGGAL 29 MARET 2022 DI KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU
138

KUNJUNGAN 6 HARI POST PARTUM

BERSAMA DOSENPEMBIMBING PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS AISYAH


PRINGSEWU PADA TANGGAL 03 APRIL 2022 DI KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU DENGAN MEMBERIKAN PENYULUHAN TENTANG
TEKNIK MENYUSUI ASI DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR KEPADA NY. R
139
140

KUNJUNGAN 12 HARI POSTPARTUM

BERSAMA DOSENPEMBIMBING PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS AISYAH


PRINGSEWU PADA TANGGAL 09 APRIL 2022 DI KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU DENGAN MEMBERIKAN PENYULUHAN TENTANG
IMUNISASI DASAR LENGKAP KEPADA BY. NY. R
141
142

KUNJUNGAN 40 HARI POSTPARTUM

BERSAMA DOSENPEMBIMBING PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS AISYAH


PRINGSEWU PADA TANGGAL 07 MEI 2022 DI KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU DENGAN MEMBERIKAN PENYULUHAN KEPADA
NY.R TENTANG METODE KB YANG AMAN UNTUK IBU MENYUSUI
143
144

Lembar Konsul / Bimbingan (LTA)

Nama Mahasiswa : Anisa Raihan


NPM : 190105051
Pembimbing LTA : Desi Kumalasari, S.ST,.M,Kes
Judul : Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. R Di
Bidan Praktik Mandiri Bidan “Margiati,S.ST” Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2022.

No Hari/Tanggal Catatan Pembimbing Paraf

1. Rabu, 16/02/2022 Pra survey pasien ANC ke PMB,


mencari pasien ANC.

2. Selasa, 23/02/2022 Konsul pasien ANC, konsul hasil


anamnesa dan masalah yang terdapat
pada pasien, konsul SAP dan leaflet.

3. Jum’at,04/03/2022 Konfirmasi kunjungan ANC,


memberikan penyuluhan, melakukan
pemeriksaan ANC.

4. Senin, 07/03/2022 Konsul Proposal, memperbaiki dan


menambahkan materi data penelitian
pada BAB I.

5. Selasa, 08/03/2022 Konsul peoposal BAB I – BAB III,


memperbaiki materi pada BAB II pada
materi kehamilan kunjungan ANC,
melengkapi daftar isi, melengkapi daftar
pustaka.

6. Rabu, 09/03/2022 Memperbaiki penulisan proposal pada


BAB I – BAB III, pada bagian askeb
menambahkan materi penyuluhan
dilembar planning.

7. Kamis, 10/03/2022 Konsul PPT,


ACC Proposal LTA

8. Kamis, 19/05/2022
145

Konsul LTA BAB I – V, memperbaiki


penulisan spasi, merapihkan bab I-V,
memperbaiki penulisan kata rumusan
masalah pada bagian tujuan umum dan
tujuan khusus.
9. Senin, 23/05/2022
Melengkapi askeb persalinan
ditambahkan partograf, melengkapi
askeb BBl pada kunjungan I, II, III.

10. Selasa, 24/03/2022


Melengkapi materi pembahasan pada
kehamilan tentang kunjungan ANC,
INC dan BBL.
11.
Rabu, 25/05/2022
Pada kunjungan BBL dan nifas dibuat
sesuai dengan teori yang dipakai.
12. Kamis, 26/05/2022
Menambahkan abstrak dan lembar
pernyataan orisinalitas.

13. Jum’at, 27/05/2022


Memperbaiki kata dan menambahkan
kalimat pada BAB V penutup dibagian
kesimpulan.
14.
Minggu, 29/05/2022
Konsul PPT BAB I -V.
ACC

Pringsewu, 29 Mei 2022

Pembimbing

(Desi Kumalasari,S.ST.,M.Kes)
146

Lembar Konsul / Bimbingan (LTA)

Nama Mahasiswa : Anisa Raihan


NPM : 190105051
Pembimbing : Desi Kumalasari, S.ST,.M,Kes
Judul : Studi Kasus Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. R Di
Bidan Praktik Mandiri Bidan “Margiati,S.ST” Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2022.

No Hari/Tanggal Catatan Pembimbing Paraf

1. Sabtu, 2/7/2022 1. Memperbaiki penulisan bagian


daftar isi .
2. Memperbaiki bagian BAB I
3. Memperbaiki penulisan pada
bagian askeb.
4. Menambahkan penulisan pada
pembahasan
5. Memperbaiki daftar pustaka.

Pembimbing

(Desi Kumlasari, S.ST,.M,Kes)

Anda mungkin juga menyukai