Anda di halaman 1dari 145

LAPORAN PRAKTIK KLINIK ASUHAN KEBIDANAN I

DI BPS HJ.SITTI MURNI NYOMPA


TAHUN 2020

(SYIFA KHAERUNNISA/ PO.71.3.211.18.1.079)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D.III

2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Institusi

dan diketahui oleh Ketua Program Studi D.III Kebidanan.

Makassar,24 Juli 2020

Mengetahui
Pembimbing Institusi
Ketua Program Studi D.III

MARIA SONDA ,SiT,M,Kes WIRAWATI AMIN, S.ST, M.Keb

NIP. 19600517198003202 NIP. 198004252002122001

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan
serta pengetahuan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan
Laporan Praktik Klinik Asuhan Kebidanan 1 (fisiologi) di BPS Hj.Sitti Murni
Nyompa pada tanggal 15 juni -24 juli 2020.
Tak lupa pula, penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kasus ini. Penulis
menyadari bahwa Laporan Praktik Klinik Asuhan Kebidanan 1 (fisiologi) ini
masih memiliki banyak sekali kekurangan di dalamnya, sehingga dalam
kesempatan kali ini juga penulis bermaksud untuk meminta saran dan
masukan dari semua pihak demi terciptanya laporan Laporan Praktik Klinik
Asuhan Kebidanan 1 yang lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar
Laporan Praktik Klinik Asuhan Kebidanan 1 yang telah penulis susun ini bisa
bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa dan para pembaca.

Makassar, 24 Juli 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penulisan 2
C. Manfaat Penulisan 3
D. Metode Penulisan 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan 5
B. Persalinan 26
C. Nifas 49
D. Bayi 58
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Asuhan Kebidanan kehamilan 66
B. Asuhan Kebidanan persalinan 81
C. Asuhan Kebidanan masa nifas 99
D. Asuhan Kebidanan bayi baru lahir 114
BAB IV PEMBAHASAN KASUS 128
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 137
B. Saran 143
DAFTAR PUSTAKA 138

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan, persalinan, dan nifas adalah serangkaian peristiwa

yang hampir sebagian besar ibu mengalaminya. Hal ini membutuhkan

perhatian yang khusus di bidang kesehatan, karena kehamilan,

persalinan, dan nifas yang dianggap sesuatu yang normal bisa saja

menjadi sesuatu yang beresiko tinggi yang dapat membahayakan ibu

maupun janin yang ada dalam kandungannya apa bila tidak di tangani

secara memadai.

untuk meminimalkan resiko terhadap ibu dan janin maka di

perlukan pelaksanaan program-program kesehatan yang mampu

mendukung kesehatan ibu dan bayi, salah satunya melalui upaya sefe

motherhood.

untuk membantu mengurangi angka morbiditas ibu dan bayi yang

disebabkan karena adanya komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan

nifas di perlukan peran serta dari tenaga kesehatan dalam memberikan

pelayanan yang berkualitas dan kesadaran masyarakat terutama ibu

hamil untuk memeriksakan kehamilannya minimal empat kali kunjungan.

1
Salah satu tujuan praktik yang diadakan oleh Prodi D.III Kebidanan

Poltekkes kemenkes makassar adalah untuk meningkatkan keterampilan

dalam pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang bersifat fisiologi

atau sesuatu yang normal. Bentuk pertanggung jawaban praktik lapangan

inilah yang terwujud dalam laporan study kasus PKK I .

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Agar mahasiswa mampu mengimplementasikan seluruh

pengetahuan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil,

ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, dan gangguan system

reproduksi yang bersifat fisiologi dengan menggunakan pendekatan

manajemen kebidanan secara menyeluruh.

2. Tujuan Khusus

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir, mahasiswa dapat :

a. Melakukan pengkajian atau pengumpulan data yang lengkap, baik

secara langsung maupun tidak langsung dengan benar

b. Mampu menganalisa, mengidentifikasi, dan memprioritaskan

masalah dari hasil data yang diperoleh dengan tepat

c. Memberikan rasionalisme yang tepat sesuai dengan masalah dan

rencana kebidanan yang tepat

2
d. Melaksakan asuhan kebidanan pada ibu dan bayi sesuai dengan

rencana yang diberikan

e. Melakukan evaluasi sesuai dengan tindakan yang telah dilakukan

pada ibu dan bayi dengan baik dan benar

f. Menyusun laporan studi kasus yang sesuai dengan petunjuk yang

telah ditentukan oleh pendidikan.

C. Manfaat

1. Bagi mahasiswa

Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep asuhan kebidanan

fisiologi.

2. Bagi institusi

Agar dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa Prodi D.III

Kebidanan POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR mampu membuat

asuhan kebidanan fisiologi.

3. Bagi lahan praktik

Agar dapat meningkatkan asuhan pelayanan yang menyeluruh pada

ibu dengan kasus-kasus fisiologi.

D. Metode

1. Cara pengumpulan data

a. Anamnese atau pengumpulan data melalui klien.

b. Anamnese atau pengumpulan data melalui keluarga klien.

3
2. Cara melakukan pengumpulan data fisik

a. Inspeksi

b. Palpasi

c. Auskultasi

d. Perkusi.

4
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A.KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra

uterin mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. ( Ida Bagus

Gde Manuaba, 1998 : 4 )

2. Proses Terjadinya Kehamilan

Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari

indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai – umbai (fimbrai) dan

masuk ke dalam sel telur. Waktu parsetubuhan, cairan semen tumpah ke

dalam vagina dan berjuta – juta sel mani (sperma) bergerak memasuki

rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma

biasa terjadi dibagian yang mengembang dari tuba fallopi. Sekitar sel telur

banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat

yang melindungi ovum kemudian pada tempat yang paling mudah

dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.

Peristiwa ini disebut pembuahan ( konsepsi = fertilisasi ) Ovum yang telah

dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak oleh rambut getar tuba

menuju ruang rahim kemudian melekat pada mukosa rahim untuk

selanjutnya bersarung di ruang rahim. Peristiwa ini disebut nidasi

5
(implantasi) Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira – kira

enam sampai tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat – zat makanan

bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan

bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa

(sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasenta.

(Rustam Mochtar, 1998 : 17)

3. Perubahan-Perubahan Maternal

Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari. Selama

itu terjadi perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun

perkembangan janin. Janin berkembang dari dua sel ke suatu bentuk

yang mampu hidup di luar uterus. Badan ibu berubah untuk mendukung

perkembangan dari kehidupan baru dan untuk menyiapkan masuknya

janin di dunia luar ( di luar rahim ibunya ).

a. Trimester Pertama

Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu

adalah perdarahan sedikit atau spoting sekitar 11 hari setelah konsepsi

pada saat embrio melekat pada lapisan uterus. Jika seorang ibu

mempunyai siklus menstruasi 28 hari, perdarahan ini terjadi beberapa hari

sebelum ia akan mendapat menstruasi. Perdarahan implantasi ini

biasanya kurang dari lamanya menstruasi yang normal. Setelah terlambat

satu periode menstruasi, perubahan fisik berikutnya biasanya adalah nyeri

6
dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa kelelahan yang kronis /

menetap dan sering kencing. Ibu akan mengalami dua gejala yang

terakhir selama 3 bulan berikutnya. “Morning sickness” atau mual dan

muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berakhir sampai

12 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus diatas

simpisis pubis bisa dirasakan. Ibu biasanya mengalami kenaikan berat

badan sekitar 1-2 kg selama trimester pertama. (PusDikNaKes, 2003 : 11)

b. Trimester Kedua

Uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu

uterus biasanya berada pada pertengahan antara simpisis pubis dan

pusat. Penambahan berat badan sekitar 0,4 – 0,5 kg/minggu. Ibu

mungkin akan mulai merasa mempunyai banyak energi. Pada usia

kehamilan 20 minggu fundus teraba dekat pusat. Payudara mulai

mengeluarkan kolostrum. Ibu merasakan gerakan bayinya. Ia juga

mengalami perubahan yang normal pada kulitnya meliputi adanya

cloasma, linea nigra dan striae gravidarum.

c. Trimester Ketiga

Pada usia kehamilan 28 minggu fundus berada pada

pertengahan antara pusat dan xiphoid. Pada usia kehamilan 32 – 36

minggu fundus mencapai proxesus xiphoid. Payudara penuh dan nyeri

tekan. Sering kencing kembali terjadi sekitar usia kehamilan 38

7
minggu bayi masuk atau turun ke dalam panggul. Sakit punggung dan

sering kencing meningkat. Ibu mungkin menjadi sulit tidur. Kontraksi

braxton hicks meningkat.

4. Perubahan – Perubahan Janin

a. Trimester Pertama

Dari gumpalan sel yang kecil, embrio berkembang dengan pesat

menjadi janin. Pada akhir 12 minggu pertama kehamilan, jantungnya

berdetak, usus – usus lengkap di dalam abdomen, genetalia eksternal

mempunyai karakteristik laki – laki atau perempuan, anus sudah

terbentuk dan muka seperti manusia. Janin dapat menelan, melakukan

gerakan pernafasan, kencing, menggerakan anggota badan,

mengedipkan mata dan mengerutkan dahi. Mulutnya membuka dan

menutup. Berat janin sekitar 15 – 30 gram dan panjang 56 – 61 mm.

b. Trimester Kedua dan Ketiga

Pada akhir kehamilan 20 minggu berat janin sekitar 340 gram dan

panjang 16 – 17 cm. Ibu dapat merasakan gerakan bayi, sudah

terdapat mekonium di dalam usus dan sudah terdapat verniks pada

kulit. Pada usia kehamilan 28 minggu berat bayi lebih sedikit dari 1 kg

dan panjangnya 23 cm. Ia mempunyai periode tidur dan beraktivitas,

merespon pada suara dan melakukan gerakan pernafasan. Pada usia

kehamilan 32 minggu berat bayi 1,7 kilo gram dan panjangnya 28 cm,

8
kulitnya mengerut dan testis telah turun ke scrotum pada bayi laki –

laki. Pada usia kehamilan 36 – 40 minggu, jika ibunya mendapatkan

gizi yang cukup, kebanyakan berat bayinya antara 3 – 3,5 kg dan

panjang 35 cm. (PusDikNaKes, 2003 : 11)

5. Tahap – Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Janin

a. Minggu 1

1) Perkembangan janin

Sperma membuahi ovum yang kemudian membagi dan masuk ke

dalam uterus menempel sekitar hari ke 11.

b. Minggu ke empat atau bulan ke satu

1) Perkembangan janin

Dari diskus embrionik, bagian tubuh pertama muncul yang

kemudian akan menjadi tulang belakang, otak dan saraf tulang

belakang. Jantung, sirkulasi darah dan saluran pencernaan

terbentuk. Embrio kurang dari 0.64 cm.

2) Perubahan – perubahan maternal

Ibu terlambat menstruasi. Payudara menjadi nyeri dan membesar.

Kelelahan yang kronis (menetap) dan sering kencing mulai terjadi

dan berlangsung selama 3 bulan berikutnya HCG ada di dalam

urine dan serum 9 hari.

9
c. Minggu ke delapan atau bulan ke dua

1) Perkembangan janin

Perkembangan cepat. Jantungnya mulai memompa darah.

Anggota badan terbentuk dengan baik. Perut muka dan bagian

utama otak dapat dilihat. Telinga terbentuk dari lipatan kulit tulang

dan otot yang kecil terbentuk di bawah kulit.

2) Perubahan – perubahan maternal

Mual muntah atau morning sicknes. Mungkin terjadi sampai usia

kehamilan 12 minggu. Uterus berubah dari bentuk pear menjadi

globular. Tanda – tanda hegar dan goodell muncul. Serviks fleksi.

Leukorrhea meningkat. Ibu mungkin terkejut atau senang dengan

kehamilannya. Penambahan berat badan belum terlihat nyata.

d. Minggu ke dua belas atau bulan ke tiga

1) Perkembangan janin

Embrio menjadi janin. Denyut jantung dapat terlihat dengan

ultrasound. Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena tubuh

barkembang. Gerakan pertama dimulai selama minggu ke 12. jenis

kelamin dapat diketahui. Ginjal memproduksi urine.

2) Perubahan perubahan maternal

Tanda Chadwick muncul. Uterus naik diatas simpisis pubis.

Kontraksi braxton hicks mulai dan mungkin terus berlangsung

10
selama kehamilan. potensial untuk menderita infeksi saluran

kencing meningkat dan ada selama kehamilan. Kenaikan berat

badan sekitar 1- 2 kg selama trimester pertama. Plasenta sekarang

berfungsi penuh dan memproduksi hormon.

e. Minggu ke enam belas atau bulan ke empat

1) Perkembangan janin

Sistem muskuloskeletal sudah matang. System syaraf mulai

melaksanakan kontrol. Pembuluh darah berkembang dengan

cepat. Tangan janin dapat menggenggam. Kaki menendang

dengan aktif. Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat janin

sekitar 0,2 kg. Denyut jantung janin dapat didengar dengan

Doppler. Pancreas memproduksi insulin.

2) Perubahan-perubahan maternal

Fundus berada di tengah antara simpisis dan pasti berat ibu

bertambah 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan. Mungkin

mempunyai lebih banyak energi. Diameter biparietal dapat diukur

dengan ultrasound. Sekresi vagina meningkat (tetapi normal jika

tidak gatal, iritasi / berbau busuk). Pakaian ibu menjadi ketat.

Tekanan pada kandung kemih dan sering kencing berkurang.

f. Minggu ke dua puluh atau bulan ke lima

1) Perkembangan janin

11
Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga

minyak pada kulit. Alis, bulu mata dan rambut terbentuk. Janin

mengembangkan jadwal yang teratur untuk tidur, menelan dan

menendang.

2) Perubahan-perubahan maternal

Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum.

Kantung ketuban menampung 400 ml cairan. Rasa akan pingsan

dan pusing mungkin terjadi, terutama jika posisi berubah secara

mendadak. Verises pembuluh darah mungkin mulai terjadi. Ibu

merasakan gerakan janin. Areola bertambah gelap. Hidung

tersumbat mungkin terjadi. Kram pada kaki mungkin ada.

Konstipasi mungkin dialami

g. Minggu ke dua empat atau bulan ke enam

1) Perkembangan janin

Kerangka berkembang dengan cepat karena sel pembentukan

tulang meningkatkan aktifitasnya. Perkembangan pernafasan

dimulai. Berat janin 0,7-0,8 kg.

2) Perubahan-perubahan maternal

Fundus diatas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki mungkin

mulai terjadi. Perubahan kulit bisa berupa striae gravidarium,

chloasma, linea nigra, dan jerawat. Mimisan dapat terjadi. Mungkin

12
mengalami gatal-gatal pada abdomen karena uterus membesar

dan kulit meregang.

h. Minggu ke dua delapan atau bulan ketujuh

1) Perkembangan janin

Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu. “Surfactant”

terbentuk di dalam paru – paru. Mata mulai membuka dan

menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir.

2) Perubahan – perubahan maternal

Fundus berada di pertengahan antara pusat dan xiphoid.

Hemorrhoid mungkin terjadi. Pernafasan dada menggantikan

pernafasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi. Mungkin lelah

menjalani kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa panas

dalam perut mungkin mulai terasa.

i. Minggu ke tiga puluh dua atau bulan ke delapan

1) Perkembangan janin

Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan

pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38 – 43 cm.

Mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor.

2) Perubahan – perubahan maternal

13
Fundus mencapai prosesus xiphoid. Payudara penuh dan nyeri

tekan. Sering kencing mungkin kembali terjadi. Kaki bengkak dan

sulit tidur mungkin terjadi. Mungkin juga mengalami dyspnea.

j. Minggu ke tiga puluh delapan atau ke sembilan

1) Perkembangan janin

Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa bergerak atau

berputar banyak. Antibody ibu ditransfer ke bayi. Hal ini akan

memberikan kekebalan untuk enam bulan pertama sampai system

kekebalan bayi bekerja sendiri.

2) Perubahan – perubahan maternal

Penurunan bayi ke dalam pelvic atau panggul ibu (lightening).

Plasenta setebal hampir empat kali waktu usia kehamilan 18

minggu dan beratnya 0,5 – 0,6. ibu ingin sekali melahirkan bayi,

mungkin memiliki energi final yang meluap. Sakit punggung dan

sering kencing meningkat. Braxton hicks meningkat karena serviks

dan segman bawah rahim disiapkan untuk persalinan.

(PusDikNaKes,2003 : 12-13)

6. Perubahan-Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil

Selama ibu hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan

psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita

mengatakan betapa bahagianya dan karena menjadi seorang ibu dan

14
bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan

dilahirkanya . Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau

terjadi masalah dalam kehamilanya, khawatir kalau ada kemungkinan dia

kehilangan kecantikanya bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal.

Sebagai seorang bidan anda harus menyadari adanya perubahan-

perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan

dan memperhatikan keprihatinan, kehamilan, ketakutan dan

pertanyaannya.

1) Trimester pertama (1-3 bln)

Segera setelah konsepsi kadar hormon progesterone dan

estrogen dalam kehamilan akan meningkat dan ini akan menyebabkan

timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan

membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali

membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan,

penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali biasanya pada awal

kehamilanya ibu berharap untuk tidak hamil.

Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-

tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap

perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan

dengan seksama, karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan

15
rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukanya kepada orang lain /

dirahasiakanya. ( PusDikNaKes, 2003 : 27 )

Hasrat untuk melakukan hubungan sex, pada wanita trimester

pertama ini berbeda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah

sex yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan

libido selama periode ini, keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk

berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita

merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai

namun tanpa berhubungan sex. Libido sangat dipengaruhi oleh

kelelahan ,rasa mual ,pembesaran payudara, keprihatinan, dan

kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses

kehamilan pada trimester pertama.

Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya

akan menjadi ayah adalah timbulnya kebanggaan atas

kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan

keprihatinan akan kesiapan untuk menjadi seorang ayah dan mencari

nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat

memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan

menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya.

Adapula pria yang hasrat seksnya terhadap wanita hamil relatif lebih

besar. Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah perlu

16
dapat memahami keadaan ini dan menerimanya. ( PusDikNaKes,

2003 :27)

2) Trimester Kedua ( 4 – 6 bulan )

Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh

ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa

tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu

besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima

kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya

secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan

gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai

seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas

dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya

pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

( PusDikNaKes, 2003 : 27)

Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik,

kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa

dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga

belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan

mengerti tentang kehamilannya. ( Tri Rusmi Widayatun, 1999 :154)

17
3) Trimester Ketiga (7 – 9 bulan)

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan

waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu

kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan

dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang – kadang ibu

merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu – waktu. Ini

menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya

tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa

khawatir atau takut kalau – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak

normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan

akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya

membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut

akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu

melahirkan.

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada

trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek.

Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari

bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.

Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari

suami, keluarga dan bidan.

18
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran

bayi yang akan dilahirkannya dan bagaimana rupanya. Mungkin juga

nama bayi yang akan dilahirkan sudah dipilih.

Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran

bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga – duga tentang

jenis kelamin bayinya ( apakah laki – laki atau perempuan ) dan akan

mirip siapa. Bahkan mereka mungkin juga sudah memilih sebuah

nama untuk bayinya. ( PusDikNaKes, 2003 : 28 )

Berat badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam,

adanya perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin besar,

adanya perubahan gambaran diri ( konsep diri, tidak mantap, merasa

terasing, tidak dicintai, merasa tidak pasti, takut, juga senang karena

kelahiran sang bayi ). ( Tri Rusmi Widayatun, 1999 : 154 ).

7. Diagnosa Kehamilan

a. Lama Kehamilan

Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan (minggu) atau 10

bulan ( lunar months ). Ibu termuda yang hamil dan melahirkan adalah

Lina Medina berumar 4 tahun 8 bulan, ibu tertua yang hamil dan

melahirkan berumur 52 tahun. Kehamilan dibagi atas tiga triwulan

19
( trimester ): kehamilan triwulan satu antara 0 – 12 minggu, kehamilan

triwulan dua antara 12 – 28 minggu dan kehamilan triwulan tiga antara

28 – 40 minggu.

b. Tanda dan Gejala Kehamilan

1) Tanda – tanda dugaan hamil

a. Amenorea

Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir

( HT ) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran

tanggal persalinan ( TTP ) yang dihitung dengan menggunakan

rumus dari Naegele. TTP ( hari pertama HT + 7 ) dan ( bulan

HT + 3 )

b. Mual dan muntah ( nausea and vomiting )

Biasanya terjadi pada bulan – bulan pertama kehamilan hingga

akhir triwulan pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari

disebut morning sickness ( sakit pagi ). Bila mual dan muntah

terlalu sering disebut hiperemesis.

c. Mengidam ( ingin makanan khusus )

Ibu hamil sering meminta makanan/minuman tertentu terutama

pada bulan – bulan triwulan pertama tidak tahan suatu bau –

bauan.

d. Pingsan

20
Bila berada pada tempat – tempat ramai yang sesak dan padat

bisa pingsan.

e. Tidak ada selera makan ( anoreksia )

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan kemudian

nafsu makan timbul kembali.

f. Lelah ( fatigue )

g. Payudara

Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri disebabkan

pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus

dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih

membesar.

2) Tanda –Tanda Kemungkinan Hamil

a. Perut membesar

b. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk besar dan

konsistensi dari rahim.

c. Tanda hegar

d. Tanda chadwick

e. Tanda piscaseck

f. Kontraksi – kontraksi kecil uterus bila dirangsang = braxton

hicks

g. Teraba ballotement

21
3) Tanda pasti (tanda positif)

a. Gerakan janin yang dapat dilihat / dirasa / diraba juga bagian –

bagian janin.

b. Denyut jantung janin

1) Didengar dengan stetoskop monoral laennec.

2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler.

3) Dicatat dengan foto elektro kardiogram.

4) Terlihat tulang – tulang janin dalam USG

8. Penatalaksanaan Kehamilan Normal

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu

mak perlu penanganan yang sesuai dengan keadaan perubahan yang

terjadi. Ibu hamil harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan

ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan jika ia

merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir untuk

mendapatkan semua informasi yang diperlukan sehubungan dengan hal-

hal diatas petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang

lebih baik dengan tujuan :

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

22
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social

ibu, dan bayi.

3. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang miungkin

terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum

kebidanan dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat

ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

ASI eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tmbuh kembang secara normal.

9. Asuhan Antenatal Standar 7 T

1. Timbang berat badan.

2. Ukur tekanan darah.

3. Ukur Tinggi fundus uteri

4. Beri Imunisasi TT

5. Beri Tablet Fe

6. Test PMS

7. Temu wicara dalam rangka rujukan

23
10. Langkah-Langkah Asuhan Antenatal

1. Sapa ibu dan keluarganya dan membuatnya merasa nyaman.

2. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dengan cara mendengarkan

dengan teliti (melakukan anamnese).

3. Melakukan pemeriksaan fisik yang terdiri dari :

a. Keadaan umum dan tanda-tanda vital termasuk tinggi badan,berat

badan.

b. Status obstetric berupa inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

c. Melakukan pemeriksaan Leopold I-IV yaitu :

1) Leopold I

Kaki penderita dibengkokan pada lutut dan lipat paha,

pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita dan melihat kearah

muka penderita. Rahim dibawa ketengah dan tentukan tinggi

fundus uteri serta tentukan bagian apa dari anak yang terdapat

di fundus ini untuk menentukan tuanya kehamilan.

2) Leopold II

Kedua tangan pindah kesamping menentukan dimana

punggung janin. punggung janin terdapat di pihak yang

memberikan rintangan yang terbesar, dan carilah bagian-bagian

kecil yang biasanya terletak bertentangan dengan fihak yang

memberikan rintangan yang terbesar.

24
3) Leopold III

Dipergunakan satu tangan saja, bagian bawah ditentukan

antara ibu jari dan jari yang lainnya dan cobalah apakah bagian

bawah masih dapat digoyangkan.

4) Leopold IV

Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat kearah kaki si

penderita, dengan keduatangan, tentukan apa yang menjadi

bagian bawah.Tentukan pula apakah bagian bawah sudah

masuk kedalam pintu atas panggul, dan berapa masuknya

bagian bawah kedalam rongga panggul.

B. PERSALINAN
1. Definisi Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul

dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.

Persalinan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

a. Persalinan Spontan

Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan

melalui jalan lahir.

b. Persalinan Buatan

Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar.Misalnya

dengan ekstraksi vakum, forsep atau  sectio secarea.

25
c. Persalinan Anjuran

Persalinan yang berlangsung dengan pemberian obat untuk

merangsang timbulnya kontraksi. Pada umumnya persalinan terjadi

bila bayi sudah cukup besar untuk hidup di luar, tetapi tidak

sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam

persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak mulai dengan sendirinya

tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian

pitocin, atau prostaglandin. Beberapa istilah yang berkaitan dengan

umur kehamilan dan berat janin adalah berbagai berikut: 

a. Abortus adalah terhentinya dan dikeluarkanya hasil konsepsi

sebelum mampu hidup diluar kandungan , umur kehamilan kurang

dari 20 minggu.

b. Partus immaturus adalah suatu proses persalinan dimana janin

dalam uterus berusia kurang dari 28 minggu dan lebih 20 minggu

dengan berat janin antara 500-1000 gram.

c. Partus Prematurus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang

dapat hidup tetapi belum aterm/cukup bulan, umumnya berat janin

antara 1000-2500 gram dengan umur kehamilan 28-36 minggu. 

d.  Partus Postmaturus atau serotinus adalah proses persalinan yang

terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu yang ditentukan. 

26
e. Partus Presipitatus adalah persalinan yang berlangsung cepat

kurang dari 3 jam.

2. Sebab-Sebab Terjadinya Persalinan

Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu

sebelumnya wanita memasuki bulannya yang disebut kala pendahuluan

(preparatory stage of labour). Ini memberikan tanda-tanda sebagai

berikut   :

a. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki

pintu atas panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak

begitu kentara.

b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri menurun.

c. Perasaan sering atau susah BAK (polakisuria) karena kandung kemih

tertekan oleh bagian terbawah janin.

d. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-

kontraksi dari uterus, kadang-kadang disebut false labour pains.

e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah

bisa bercampur darah.

Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas,

namun ada banyak faktor yang memegang peranan penting sehingga

menyebabkan persalinan.

Beberapa teori yang dikemukakan yaitu :

27
1) Penurunan kadar Estrogen dan Progesteron

Hormon progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,

sebaliknya hormon estrogen meninggikan kerentanan otot-otot rahim.

Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron

dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar

progesteron menurun sehingga timbul his.

2) Teori Oksitosin

Hormon oksitosin mempengaruhi kontraksi otot-otot rahim.

Pada akhir kehamilan, kadar oksitosin bertambah, sehingga uterus

menjadi lebih sering berkontraksi.

3) Teori Distansia Rahim

Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila

dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul

kontraksi untuk mengeluarkan isinya.

Demikian dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin

teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan.

4) Pengaruh Janin

Hipofyse dan kelenjar suprarenal janin memegang peranan oleh

karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.

5) Teori Prostaglandin

28
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua, menjadi salah satu

penyebab permulaan persalinan.

6) Teori Plasenta menjadi tua

Menurut teori ini, plasenta menjadi tua akan menyebabkan

turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan

kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi

rahim.

7) Teori Iritasi Mekanik

Di belakang serviks terdapat ganglion servikale (fleksus

Frankenhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh

kepala janin, maka akan timbul kontraksi.

8) Induksi Partus (Induction of Labour)

Partus juga dapat ditimbulkan dengan:

a. Gagang Laminaria

Beberapa laminaria dimasukkan ke dalam kanalis servikalis

dengan tujuan merangsang Fleksus Frankenhauser.

b. Amniotomi adalah Pemecahan ketuban

c. Oksitosin Drips adalah Pemberian Oksitosin melalui tetesan infus

per menit.

29
Dalam hal mengadakan induksi persalinan perlu diperhatikan

bahwa serviks sudah matang (serviks sudah pendek dan lembek) dan

kanalis servikalis terbuka untuk 1 jari.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

a. Power

His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada

bulan terakhir dari kehamilan sebelum persalinan, sudah ada kontraksi

rahim yang disebut his pendahuluan atau his palsu, yang sebetulnya

hanya merupakan peningkatan daripada kontraksi Braxton Hicks. His

pendahuluan ini tidak teratur, menyebabkan nyeri di perut bagian

bawah dan paha, tidak menyebabkan nyeri yang memencar dari

pinggang ke perut seperti di persalinan, lama kontraksi pendek, tidak

bertambah kuat bila dibawa berjalan malahan sering berkurang, tidak

mempunyai pengaruh pada serviks. Sifat dari his persalinan

berkebalikan dari his pendahuluan.

Kontraksi rahim bersifat berkala dan yang harus diperhatikan

adalah:

a. Lamanya kontraksi : kontraksi berlangsung 45-75 detik

b. Kekuatan kontraksi : menimbulkan naiknya tekanan intra utrerin

sampai 35 mmHg.

30
c. Interval dua kontraksi : pada permulaan persalinan his timbul sekali

dalam 10 menit, dalam kala pengeluaran sekali dalam 2 menit

Menurut faalnya his persalinan dapat dibagi dalam :

1) His pembukaan : his yang menimbulkan pembukaan dari serviks

2) His pengeluaran : his yang mendorong anak keluar, biasanya

disertai kekuatan mengejan.

3) His pelepasan uri : his yang melepaskan uri

Setelah pembukanan lengkap dan setelah ketuban pecah,

tenaga yang mendorong anak keluar selain his terutama disebabkan

oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian

tekanan intraabdominal. Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan

sewaktu kita BAB tetapi jauh lebih kuat lagi, Rupanya sewaktu kepala

sampai di dasar panggul, timbul suatu refleks yang menyebabkan

pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot perutnya dan

menekan diafragmanya ke bawah. Tenaga mengejan ini hanya dapat

berhasil kalau pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu

kontraksi rahim. Tanpa tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir.

Tenaga mengejan ini juga melahirkan plasenta  setelah plasenta lepas

dari dinding rahim.

31
b. Passage

Sejak kehamilan yang lanjut,uterus dengan jelas terdiri dari dua

bagian ialah segmen atas rahim yang dibentuk oleh korpus dan

segmen bawah rahim yang terjadi dari isthmus uteri. Segmen atas

memegang peranan yang aktif karena berkontraksi dan dindingnya

bertambah tebal dengan majunya persalinan. Sebaliknya segmen

bawah rahim memegang peranan pasif dan makin tipis dengan

majunya persalinan karena diregang.

1) Perubahan bentuk rahim

a. Karena ukuran melintang berkurang, maka lengkungan tulang

punggung menjadi lebih lurus dan dengan demikian kutub atas

anak tertekan pada fundus, sedangkan bawah ditekan ke dalam

pintu atas panggul.

b. Karena rahim bertambah panjang, maka otot-otot memanjang

diregang dan menarik pada segmen bawah dan serviks.

2) Pembukaan dari serviks

Pembesaran dari ostium eksternum yang tadinya berupa satu

lubang dengan diameter beberapa milimeter menjadi lubang yang

dapat dilalui anak kira-kira diameternya 10 cm.

32
3) Perubahan pada vagina dan dasar panggul

Setelah ketuban pecah segala perubahan terutama pada dasar

panggul ditimbulkan oleh bagian depan anak. Oleh bagian depan

yang maju itu dasar panggul diregang menjadi saluran dengan

dinding-dinding yang tipis. Dari luar, peregangan oleh bagian

depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis

sedangkan anus menjadi terbuka.

c. Passenger 

Istilah letak anak dalam ilmu kebidanan mengandung 4

pengertian:

1) Situs/Letak

Letak yang dimaksud adalah letak sumbu panjang anak

terhadap sumbu panjang Ibu. Letak memanjang ada 2 macam

presentasi, ialah kalau kepala bayi menjadi bagian terbawah

disebut presentasi kepala, sedangkan kalau bokong disebut

presentasi bokong. Jika ukuran panjang anak melintang terhadap

sunbu panjang Ibu maka anak dikatakan dalam letak lintang. Jika

sumbu panjang anak serong terhadap sumbu panjang ibu maka

anak dalam letak serong.

33
2) Habitus

Sikap yang dimaksud adalah letak bagian-bagian anak satu

terhadap yang lain Sikap anak yang fisiologis ialah :

a. Badan anak dalam kyphose

b. Kepala menekur, dagu dekat pada dada

c. Lengan bersilang didepan dada

d. Tungkai terlipat pada lipatan paha, dan lekuk lutut rapat pada

badan.

3) Posisi

Posisi yang dimaksud adalah letak salah satu bagian anak

yang tertentu terhadap dinding perut atau jalan lahir

4) Presentasi

Presentasi yang dimaksud adalah apa yang menjadi bagian

yang terendah

4. Perjalanan Persalinan Secara Klinis

a. Tanda-tanda persalinan sudah dekat

Beberapa minggu sebelum ibu bersalin, ia merasakan

kandungan atau keadaannya menjadi lebih enteng (lightening). Ia

merasa kurang sesak,tetapi sebaliknya ia berjalan terasa lebih

sukar,dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota

bawah,juga terdapat beser kencing (poliuria).secara singkat gejala ini

34
di sebabkan oleh turunnya rahim karena kepala janin sudah masuk

PAP. His palsu ini terjadi 3 atau 4 miggu sebelum persalinan karena

terjadi peningkatan dan kontraksi braxton Hicks.

b. Tanda-tanda persalinan

Timbulnya his persalinan ialah his permulaan dengan sifat

sebagai berikut :

1) Nyeri melingkar dari punggung memancar keperut bagian depan.

2) Teratur.

3) Makin lama makin pendek  intervalnya dan makin kuat.

4) Jika dibawa berjalan bertambah kuat.

5) Mempunyai pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks.

c. Kala Dalam Persalinan

1) Kala I (Pembukaan)

Di mulai dari timbulnya his dan wanita mengeluarkan lendir yang

bercampur darah (blood show) sampai dengan pembukaan

lengkap (10 cm), proses ini terbagi dalam 2 fase yaitu :

a. Fase Laten

Berlangsung selama 8 jam, serviks membuka sampai 3 cm.

b. Fase Aktif.

1) Fase akselerasi   : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 – 4 cm.

35
2) Fase dilatasi maksimal: selama waktu 2 jam pembukaan

berlangsung sangat cepat, dari 4-9 cm

3) Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat lagi, dalam

waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.

Lamanya kala 1 untuk primigravida 12 jam, sedangkan

untuk multigravida lamanya 8 jam. Pada kala I his belum begitu

kuat, yaitu 10 – 15 menit. Lambat laun his bertambah kuat,

intervalnya menjadi pendek, kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih

lama.lendir bertambah banyak bercampur darah.

2) Kala II (dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir)

Kala II persalinan adalah masa pembukaan lengkap sampai

dengan lahirnya bayi.disebut juga kala pengeluaran atau keluarnya

bayi dari uterus melalui vagina.

Perubahan yang terjadi pada kala II :

a. Kontraksi uterus

b. Lebih kuat, amplitudo 40 – 60 mmhg.

c. Lebih lama, 50-60 detik untuk satu his.

d. Lebih sering, lebih dari 3 kali dalam 10 menit.

Setiap his datang, maka akan timbul rasa ingin BAB, reflek

mengedan, dan kesakitan pada ibu. Pada kala II tanda-tanda vital

perlu diperhatikan dan DJJ harus selalu di observasi. Pada

36
primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada

multivara rata-rata berlangsung selama 0,5 jam.

3) Kala III ( mulai dari bayi lahir sampai plasenta lahir).

Kala III berlangsung dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya

plasenta secara lengkap dari dinding uterus. Biasanya plasenta

lepas dalam 6-15 menit setelah kelahiran bayi dan keluar spontan

atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta di

sertai dengan pengeluaran darah.

Tanda-tanda pelepasan plasenta:

a. Uterus menjadi bundar

b. Semburan darah mendadak

c. Tali pusat bertambah panjang

Tingkat kelahiran plasenta :

1) Melepasnya plasenta dari tempat implantasi di dinding uterus.

2) Pengeluaaran plasenta dari cavum uteri.

3) Pelepasan dapat di mulai dari tengah (sentral, menurut

Schultz).

4) Dari pinggir plasenta ( Marginal,menurut Duncan).

5) Serentak dari tengah atau dari pinggir plasenta.

6) Umumnya pendarahan tidak melebihi 400 ml.

37
Untuk mengetahui pelepasan plasenta, dipakai beberapa prasat

yaitu:

1) Prasat Kustner.

Tangan kanan meregang atau menarik sedikit tali pusat, tangan

kiri menekan simfisis, bila tali pusat ini masuk kembali ke dalam

vagina berarti plasenta telah lepas dari dinding uterus.

2) Perasat Strassman.

Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat,

tangan kiri mengetuk-ngetuk fundus uteri. Bila terasa getaran

pada tali pusat, berarti tali pusat belum lepas dari tempat

implantasi. Bila tidak terasa getaran, berarti tali pusat telah

lepas dari tempat implantasi.

3) Prasat Klein.

Ibu disuruh meneran, bila tali pusat tampak turun ke bawah saat

meneran dihentikan maka plasenta telah lepas dari tempat

implantasi.

4) Prasat Grede.

Dengan cara memijat uterus seperti memeras jeruk agar

plasenta lepas dari dinding uterus. Prasat ini hanya di gunakan

dalam keadaan terpaksa.

38
4) Kala IV ( sampai dengan 2 jam setelah plasenta lahir)

Pemantauan terhadap tanda-tanda vital dan jumlah

pendarahan harus di lakukan pada 1-2 jam setelah plasenta lahir

lengkap. Hal ini dimaksudkan agar keadaan ibu post partum dapat

terpantau dan bahaya akibat pendarahan dapat dihindari.

Sebelum meninggalkan wanita postpartum, harus

diperhatikan 7 pokok antara lain :

Kontraksi uterus harus baik.

a. Tidak ada pendarahan dari vagina atau pendarahan-

pendarahan dalam alat genitalia lainnya.

b. Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap.

c. Kandung kemih harus kosong.

d. Luka pada perineum telah terawat baik dan tidak ada

hematoma.

e. Bayi dalam keadaan baik.

f. Ibu dalam keadan baik, nadi, dan TD normal dan tidak ada

keluhan sakit kepala.

5. Persiapan Pertolongan Persalinan

Sebelum seorang bidan melakukan pertolongan persalinan

sebaiknya terlebih dahulu melakukan persiapan pasien, alat, persiapan

tempat, dan persiapan penolong.

39
Persiapan tersebut meliputi:

a. Menerima pasien dengan keluarga dengan sopan dan ramah.

b. Menanyakan kartu pemeriksaan.

c. Mengambil dan menganalisa kartu ibu.

d. Menanyakan tentang tanda-tanda persalinan dan keluhan yang ibu

rasakan.

e. Mempersiapkan tempat persalinan yang aman dan nyaman.

f. Menyiapkan status dan alat tulis.

g. Menyiapkan tempat duduk untuk observasi disebelah kanan pasien.

h. Mengosongkan kandung kemih pasien.

i. Mengosongkan rektum.

j. Membersihkan tubuh pasien.

k. Menggantikan pakaian pasien dengan pakaian yang sudah disiapkan

di tempat bersalin.

l. Menyiapkan alat-alat pertolongan persalinan :

1) Alat-alat pemeriksaan

2) Tempat tidur lengkap

3) Tensimeter

4) Steoskop

5) Jam tangan dengan jarum detik

6) Timbangan badan

40
7) Lembar status persalinan

8) Kom dengan larutan desinfektan

9) Sarung tangan

10)Bengkok

11)Kapas desinfektan steril

12)Air cebok desinfektan

13)Perlak

14)Ember

15)Pispot khusus wanita

m. Alat-alat untuk kateterisasi

a. Kateter nelaton steril

b. Kapas desinfektan

c. Sarung tangan steril

d. Pinset steril

e. Bengkok

f. Pispot

n. Alat pertolongan persalinan

a. Satu pasang sarung tangan steril

b. Kapas lembab steril

c. Setengah kocher

d. Duk steril

41
e. Penghisap lendir

f. Klem 2 buah

g. Gunting tali pusat

h. Benang pengikat tali pusat

i. Betadine /alkohol 70 %

j. Gelas pengukur darah

k. Bengkok penampung darah

l. Pembungkus bayi

o. Alat-alat episiotomi dan heating set

a. Gunting episiotomi.

b. Spuit dan lidokain.

c. Benang catgut.

d. Nal heating.

e. Nal pooder.

f. Pinset anatomis

6. Penatalaksanaan Dalam Persalinan

a. Tindakan pada kala I

1) Memeriksa pasien, tanda-tanda vital dan pemeriksaan luar.

2) Mempertahankan moril pasien.

3) Melakukan periksa dalam untuk menentukan ramalan persalinan

dengan tetap menjaga teknik septik dan aseptik.

42
4) Memperhatikan keadaan kandung kemih karena bila penuh dapat

mengganggu persalinan dan keadaan rektum.

5) Observasi keadaan janin.

6) Perhatikan nutrisi ibu yang mau bersalin.

7) Mengajarkan cara mengedan yang baik dan efektif.

b. Tindakan pada kala II

1) Dalam kala ini perlu di perhatikan keadaan septik dan anti septik.

2) Anjurkan klien mengejan jika ada his.

3) Memantau DJJ sesering mungkin.

4) Mempersiapkan partus set steril.

5) Membantu proses kelahiran bayi.

c. Tindakan kala III

1) Mengawasi keadaan pendarahan ibu.

2) Mencari tanda-tanda pelepasan plasenta dan kalau sudah lepas

segera di lahirkan.

d. Tindakan kala IV

1) Mengawasi pendarahan post partum.

2) Menjahit robekan perineum.

3) Memantau dan memeriksa keadaan bayi

7. Mekanisme Persalinan

a. Turunnya Kepala

43
Turunnya kapala dapat dibagi dalam :

1) Masuknya kepala dalam pintu atas panggul

Masuknya kepala pada pintu atas pangul pada primigravida terjadi

pada bulan terakhir kehamilan, tetapi pada multigravida baru terjadi

pada permulaan persalinan. Masuknya kepala kedalam pintu atas

panggul biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan

fleksi yang ringan.

2) Majunya Kepala

Pada primigravida majunya kepala terjadi pada kala II, sedangkan

pada multigravida majunya kepala dan masuknya kepala terjadi

bersamaan. Yang menyebabkan majunya kepala ialah :

a. Tekanan cairan intrauterin

b. Tekanan langsung oleh fundus pada bokong

c. Kekuatan mengejan

d. Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim.

b. Fleksi

Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga UUK

lebih rendah dari UUB. Keuntungan dari bertambahnya fleksi adalah

bahwa ukuran kepala yang lebih kecil melewati jalan lahir : diameter

suboccipito bregmatica (9,5 cm) menggantikan suboccipito frontalis

(11 cm).

44
Fleksi disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya

mendapat tahanan dari pinggir pintu atas panggul, cerviks, dinding

panggul atau dasar panggul.

c. Putaran Paksi Dalam

Pemutaran dari bagian depan sehingga bagian terendah dari

bagian depan memutar ke depan ke bawah symphysis. Putaran paksi

adalah suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk

jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul.

Putaran paksi dalam terjadi bersamaan dengan majunya kepala dan

tidak terjadi sebelum kepala sampai ke Hodge III, terkadang sampai

kepala didasar panggul.

d. Ekstensi

Kepala harus melakukan ekstensi karena sumbu jalan lahir

pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan atas untuk

melaluinya. Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesak

kebawah dan yang lainnya disebabkan tahanan dasar panggul yang

menolaknya ke atas, maka lahirlah berturut – turut pada pinggir  atas

perineum  UUB, dahi, hidung, mulut, dan akhirnya dagu dengan

gerakan ekstensi. Subocciput yang menjadi pusat pemutaran disebut “

hypomochlion “.

45
e. Putaran Paksi Luar

Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke

arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang

terjadi karena putaran paksi dalam. Selanjutnya putaran dilanjutkan

hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber ischiadicum

sepihak.

f. Ekpulsi

Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah

symphysis dan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang.

Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak

lahir searah dengan paksi jalan lahir.

8. Bidang Hodge

Untuk menentukan berapa jauhnya anak tersebut telah turun ke

rongga panggul maka Hodge telah menentukan bidang khayal dalam

panggul.

1. Hodge I            : sama dengan pintu atas panggul

2. Hodge II           : sejajar dengan hodge I melalui pinggir bawah simfisis

3. Hodge III          : sejajar dengan hodge I melalui spina ischiadika

4. Hodge IV          : sejajar dengan hodge I melalui ujung os coccyges

46
9. Partograf

Partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan

membantu petugas kesehatan dalam menentukan keputusan dalam

penatalaksanaan. Partograf memberi peringatan pada petugas kesehatan

apakah persalinan berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin

ataukah ibu perlu untuk dirujuk. Tujuan utama penggunaan partograf

adalah untuk :

a. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai

pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam

b. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan

demikian juga dapat melakukan deteksi dini setiap kemungkinan

terjadinya partus lama.

Hal-hal yang harus dicatat pada partograf :

1) Informasi tentang ibu

a. Catat waktu kedatangan dan perhatikan kemungkinan ibu datang

dalam fase latenpersalinan.

b. Catat waktu terjadinya pecah ketuban.

2) Kesehatan dan kenyamanan janin

1) Denyut Jantung Janin (DJJ)

Catat DJJ setiap 30 menit (lebih sering jika ada tanda-tanda gawat

janin).

47
3) Warna dan adanya air ketuban

Nilai air ketuban setiap kali dilakukan pemeriksaan dalam dan nilai

warna air ketuban juka ketuban pecah.

U : ketuban utuh (belum pecah)

J    : ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih

M   : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium

D : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah

K   : ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban (kering)

4) Molase ( penyusupan kepala janin)

Penyusupan adalah indicatoring tentang seberapa jauh dari

kepala bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul

ibu.

0 : Tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah

dapat dipalpasi

1 : Tulang-tulang kepala janin hanya sebagian bersentuhan

2 :Tulang-tulang kepala janin saling tumpah tindih, tapi masih

dapat di pisahkan

3 : Tulang kepala janin tumpang tindih, tidak dapat dipisahkan

3) Kemajuan persalinan

a. Pembukaan serviks

48
Nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam (lebih sering

dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit)

b. Penurunan bagian terendah atau presentasi janin

Mengacu pada bagian kepala (dibagi 5 bagian) yang teraba (pada

pemeriksaan abdomen/luar) diatas simfisis pubis, catat dengan

tanda lingkaran (o).

c. Jam : catat jam sesungguhnya

Menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalani sesudah pasien

diterima.

d. Kontraksi uterus

Setiap ½ jam raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan

lamanya kontraksi dalam satuan detik. Nyatakan lamanya kontraksi

dengan :

1) Beri titik-titik dikotak untuk menyatakan kontraksinya < 20 detik

2) Beri garis-garis dikotak untuk menyatakan kontraksi lamanya

20-40 detik

3) Isi penuh kotak untuk menyatakan kontraksinya > 40 detik.

e. Obat-obatan dan cairan yang diberikan

f. Oksitosin

Bila memakai oksitosin catatlah banyaknya oksitosin pervolume

cairan infuse dan dalam tetesan permenit.

49
4) Kesehatan dan kenyamanan ibu

a. Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif

persalinan. Beri tanda titik pada kolom waktu yang sesuai.

b. Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif

persalinan. Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu

yang sesuai.

c. Volume urine, protein atau aseton. Ukur dan catat jumlah produksi

urin ibu sedikitnya setiap 2 jam.

C. MASA NIFAS

1. Definisi Puerperium

Puerperium (nifas) adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan

berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

hamil. Lama masa nifas yaitu 6 – 8 minggu.(Buku Acuan Pelayanan

Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 : 122)

2. Tahapan Masa Nifas

a. Puerperium Dini

Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

b. Puerperium Intermedial

Kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.

c. Remote Puerperium

50
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila

selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu

untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

3. Tujuan Asuhan Masa Nifas

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik

b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.

c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,

nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada

bayinya dan perawatan bayi sehat.

d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

(Buku acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 )

4. Perubahan Fisiologis Masa Nifas

1. Perubahan Fisik

a. Uterus

Setelah janin lahir, uterus secara berangsur-angsur akan

menjadi kecil sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.

Involusi ini terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil

karena sitoplasma yang berlebihan dibuang. Involusi ini

disebabkan oleh proses autolisis. Pada proses autolisis ini zat

51
protein dinding rahim dipecah, diabsorbsi kemudian dibuang

melalui urine. Dapat dilihat kadar nitrogen dalam urine ibu

postpartum sangat tinggi.

Berat
Involusi TFU
Uterus
Bayi Lahir Setinggi Pusat 1000 gram
Uri Lahir 2 jari bawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan pusat-symphisis 500 gram
2 minggu Tidak teraba, diatas symphisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram

b. Kontraksi

Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna

setelah bayi lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap

penurunan volume intrauterine yang sangat besar. Hemostasis

postpartum dicapai terutama akibat kompresi pembuluh darah

intramiometrium, bukan oleh agregasi trombosit dan pembentukan

bekuan. Selama 1-2 jam pertama postpartum intensitas kontraksi

uterus biasanya berkurang dan menjadi tidak teratur. Karena

pentingnya kontraksi uterus pada masa ini biasanya suntikan

oksitosin IM atau IV diberikan segera setelah plasenta lahir. Ibu

dianjurkan untuk membiarkan bayinya menghisap putting segera

setelah lahir untuk merangsang kontraksi uterus.

52
c. Lochea

1) Lochea rubra

Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel

desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekoneum, selama 2

hari pasca persalinan.

2) Lochea sanguinolenta

Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, pada hari ke-3

sampai hari ke-7 pasca persalinan.

3) Lochea serosa

Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke-7

sampai 14 pasca persalinan.

4) Lochea alba

Cairan putih setelah 2 minggu pasca persalinan.

5) Lochea prulenta

Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.

6) Locheostasis

Lochea yang tidak lancar keluarnya.

d. Serviks

Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti

corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-

kadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir,

53
tangan masih bisa masuk rongga rahim. 2 jam setelah persalinan

dapat dilewati 2-3 jari dan setelah satu minggu hanya dapat dilalui

satu jari.

5. Perawatan Masa Nifas

a. Mobilisasi

Dianjurkan untuk melakukan mobilisasi dini setelah 2 jam

postpartum.Perawatan mobilisasi dini mempunyai keuntungan :

a. Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium.

b. Mempercepat involusi alat kandungan.

c. Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan.

d. Meningkatkan kelancaran peredarahan darah sehingga

mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.

b. Diet makanan

Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya

makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-

sayuran dan buah-buahan.

c. Miksi

Hendaknya BAK dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-

kadang wanita mengalami sulit kencing, dikarenakan sfingter urethra

tertekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus sphingter

54
ani selama persalinan Jika kandung kemih ibu post partum penuh dan

mengalami kesulitan untuk BAK, maka dapat dilakukan kateterisasi.

d. Defekasi

BAB harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Jika mengalami

kesulitan dapat diberikan obat laksans per oral atau per rektal. Jika

masih belum bisa dilakukan klisma.

e. Perawatan Payudara

Perawatan payudara hendaknya telah dimulai sejak wanita

hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan tidak kering sebagai

persiapan menyusui bayinya. Dianjurkan kepada ibu untuk menyusui

bayinya karena sangat baik untuk kesehatan bayinya.

6. Pemeriksaan Pasca Persalinan

Pemeriksaan pasca persalinan dilakukan pada hari ke ke-3, ke-7 &

minggu ke-6. Pemeriksan pasca persalinan meliputi :

a. Pemeriksaan Umum

Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu, keluhan yang dirasakan.

b. Keadaan Umum

Kesadaran, keadaan emosi, selera makan, dll

c. Payudara

Keadaan putting susu, pengeluaran ASI

d. Perut

55
Dinding perut

e. Perineum, kandung kemih, rektum

Sekret yang keluar.

7. Post Partum Blues

Post Partum Blues merupakan adaptasi suatu fenomena psikologis

yang umumnya dialami oleh wanita yang terpisah oleh bayi dan

keluarganya. Postpartum blues biasanya terjadi sekitar hari ke-3 hingga

hari ke-5 postpartum. Dimulai dari bentuk yang ringan yaitu perasaan

down kemudian menjadi mudah marah dan perasaan sedih yang tidak

dapat dijelaskan, lalu wanita tersebut umumnya sering menangis dengan

alasan-alasan yang tidak dapat digambarkan atau diungkapkan.

Tanda dan gejala postpartum blues adalah :

a. Sangat emosional

Perubahan hormon yang cepat berlangsung untuk

mengembalikan kondisi tubuh seperti keadaaan semula (saat sebelum

hamil) dan proses laktasi yang berlangsung merupakan penyebab

munculnya sifat emosi yang labil pada postpartum blues. Emosi yang

labil ini juga dipacu olehketidaknyamanan fisik lainnya seperti nyeri

setelah melahirkan, nyeri jahitan dll.

b. Sedih

c. Khawatir jika tidak bisa merawat bayinya.

56
d. Mudah tersingggung.

Ia menjadi sangat sensitif  terhadap berbagai komentar dan tindakan

yang ditujukan kepadanya. Ia menganggapnya sebagai kritikan

terhadap kemampuannya dalam merawat anaknya.

e. Cemas

f. Merasa hilang semangat

g. Mudah marah

h. Sedih tanpa ada sebabnya

i. Menangis berulang kali

8. Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas

Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa pasca

persalinan(memasuki masa nifas) karena itu sangat penting untuk

mendidik para ibu dan keluarganya mengenai tanda-tanda bahaya masa

nifas sehingga ibu dapat segera mencari pertolongan medis jika terdapat

tanda-tanda bahaya masa nifas yang disebutkan di bawah ini :

a. Perdarahan pervaginam yang luar biasa/tiba-tiba bertambah

banyak (lebih dari perdarahan biasa) memerlukan penggantian

pembalut 2-3x dalam setengah jam.

b. Pengeluaran vagina yang baunya menusuk.

c. Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung.

d. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik.

57
e. Gangguan masalah penglihatan/penglihatan kabur.

f. Pembengkakan di wajah atau tangan.

g. Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK atau merasa tidak enak badan.

h. Payudara yang berubah menjadi merah, panas atau terasa sakit.

i. Kehilangan nafsu makan dalam waktu lama.

j. Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkanan pada kaki.

k. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan

diri sendiri.

l. Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah.

D. BAYI BARU LAHIR

1. Definisi Bayi Baru Lahir

Bayi normal/sehat adalah bayi lahir dengan berat badan antara

2500-4000 gram dengan lama kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu

yang memerlukan perawatan biasa.

Bayi gawat (high risk baby) memerlukan penanggulangan khusus

seperti adanya asfiksia dan perdarahan.

Pada umumnya, kelahiran bayi normal cukup ditolong oleh bidan

dengan tanggung jawab penuh terhadap keselamatan Ibu dan bayi.

Sedangkan kelahiran abnormal yang memerlukan pertolongan spesialis,

58
bayi bila di rumah sakit yang dilengkapi dengan unit kesehatan bayi

hendaknya ditangani oleh dokter anak. (Sinopsis Obstetri : 119).

2. Tujuan Umum Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

a. Mempertahankan pernafasan

Dengan meletakan kepala lebih rendah dari badan segera lakukan

penghisapan lendir. Pada bayi normal dalam beberapa detik sampai

satu menit akan segera bernafas.

b. Mencegah infeksi

Dengan mencuci tangan sebelum menyentuh bayi dan perlengkapan

yang digunakan untuk merawat bayi haruslah bersih.

c. Mempertahankan suhu

Suhu tubuh bayi harus dipertahankan dan dijaga kehangatannya

karena bila suhu lingkungan lebih rendah maka metabolisme dan

konsumsi oksigen pada bayi akan meningkat.

d. Mengenal tanda – tanda sakit

Kondisi pada bayi baru lahir dapat berubah cepat. Oleh karena itu

perlu dipehatikan, seperti pada warna kulit yang kuning pada hari

pertama, kesukaran bernafas, kenaikan atau penurunan suhu badan,

badan biru atau pucat, perut kembung dan minum kurang, muntah,

kejang – kejang terjadi dalam waktu 12 jam pertama.

3. Alat-Alat Untuk Perawatan Bayi

59
Alat-alat untuk perawatan bayi yaitu :

1) penghisap lendir

2) tabung oksigen beserta alatnya untuk membantu pernafasan bayi

3) alat resusitasi

4) obat-obatan

5) alat pemotong, pengikat dan antiseptic tali pusat

6) tanda pengenal bayi/identifikasi yang sama dengan ibu

7) tempat tidur bayi dan incubator bayi

8) stopwatch dan thermometer

4. Perubahan Fisiologis Bayi Baru Lahir

a. System pernafasan

Pernafasan pada bayi normal terjadi 30 detik sesudah kelahiran.

Pernafasan ini timbul akibat aktivitas normal dari susunan saraf pusat

seperti sentuhan, perubahan suhu dari dalam uterus ke luar uterus

yang semuanya mengarahkan diafragma serta alat-alat pernafasan

lainnya.

b. Eliminasi

BAB yang pertama keluar berwarna kehitam-hitaman dan lengket yang

disebut “mekonium”.Mekonium mulai keluar dalam 24 jam setelah lahir

dan berlangsung sampai hari ke-2 atau ke-3.

c. Kulit

60
Biasanya diliputi verniks kaseosa terutama di daerah lipatan tubuh.

Makin muda usia kelahiran bayi, kulit bayi semakin lembek dan tampak

transparan.

d. Tali pusat

Tali pusat diperiksa dan dilihat kelengkapan arteri dan vena. Tali pusat

harus kering dan bila ada perdarahan harus dikencangkan.

e. Berat badan

Pada hari ke-2 dan ke-3 berat badan bayi baru lahir biasanya akan

menurun. Hal ini disebabkan karena pemasukan cairan dan

pengeluaran dari tubuh bayi tidak seimbang.

f. Suhu (panas)

Mekanisme pengaturan panas pada bayi belum stabil mudah

mendapat pengaruh dari luar. Pusat pengaturan panas dalam otak

baru berkembang pada bulan terakhir masa fetus.

5. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir

1. Pencegahan infeksi

Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Saat melakukan

penanganan bayi baru lahir, pastikan untuk melakukan tindakan

pencegahan infeksi sebagai berikut : Cuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan kontak dengan bayi, memakai sarung tangan

yang bersih saat memandikan bayi pertama sekali, pastikan semua

61
peralatan telah didisenfeksi tingkat tinggi atau steril, pastikan semua

pakaian yang akan digunakan oleh bayi dalam keadaan bersih,

pastikan semua barang yang akan bersentuhan dengan bayi dalam

keadaan bersih.

2. Penilaian bayi

Keadaan umum bayi baru lahir dinilai pada menit ke-1 dan ke-5

sesudah lahir. Penilaiannya dengan menggunakan  Apgar score. Bayi

baru lahir normal, nilai Apgarnya antara Apgar score. Bayi baru lahir

normal, nilai Apgarnya antara 7-10. Nilai Apgar 4-6 menandakan bayi

menderita asfiksia sedang-ringan, sedangkan  nilai Apgar 0-3

menandakan bayi menderita asfiksia berat. Dan bila nilai Apgar dalam

2 menit tidak mencapai nilai 7, maka harus dilakukan tindakan

resusitasi lanjut.

3. Asuhan tali pusat

Dalam melakukan asuhan tali pusat, prinsipnya harus bersih dan

kering. Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil,

maka lakukan pengikatan tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi

dengan menggunakan benang desinfeksi tinggat tinggi atau klem

plastik tali pusat.

62
4. Memulai pemberian ASI

Memulai pemberian ASI secara dini akan merangsang produksi ASI,

memperkuat reflex menghisap bayi, mempererat keterikatan antara ibu

dan bayinya, memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui

kolostrum, merangsang  kontraksi uterus. Pastikan pemberian ASI

dimulai dalam 1 jam setelah bayi lahir.

6. Perawatan Sehari-Hari Bayi Baru Lahir

a. Mata

Harus selalu diperiksa untuk melihat tanda-tanda infeksi. Mata dapat

dibersihkan dengan air steril atau aqua destilla.

b. Mulut

Diperiksa untuk melihat kemungkinan infeksi dengan kandida (oral

thrush).

c. Kulit

Terutama di lipatan-lipatan (paha, leher, belakang telinga, dan ketiak)

harus selalu bersih dan kering. Bagian-bagian tersebut harus besih

dari verniks kaseosa.

d. Tali pusat

Pada umumnya akan puput waktu bayi berumur 6-7 hari. Bila tali pusat

belum puput maka setiap sesudah mandi tali pusat harus dibersihkan

dan dikeringkan.

63
e. Kain popok

Harus segera diganti setiap kali basah karena air kencing atau tinja.

Bokong bayi dibersihkan dengan air steril dan kemudian dikeringkan.

Bila bokong selalau basah kemungkinan lecet dan terjadi infeksi besar

air pembersih bokong ditambah dengan zat antiseptic yang dapat

membunuh kuman.

f. Minuman bayi

Kebutuan cairan pada tiap-tiap bayi untuk mencapai kenaikan berat

badan yang optimal berbeda-beda. Oleh sebab itu, pemberian cairan

kepada bayi yang daya isap dan menelannya baik hendaknya sesuai

kebutuhan yaitu 20-30 cc setiap 3 jam sekali. Dalam hari-hari pertama

berat badan akan turun oleh karena pengeluaran mekonium dan

masuknya cairan belum mencukupi.

7. Refleks Pada Bayi Baru Lahir

Bayi menunjukkan beberapa refleks sejak lahir yaitu :

a. Morrow refleks

Bila bayi dikaetka atau digerakan akan terjadi refleks moro

abduksi dan ekstensi lengan dan tangan akan terbuka dan kemudian

diakhiri diabduksi lengan

b. Walking refleks

64
Bila telapak kaki ditekan pada tempat yang datar maka bayi

akan bergerak seperti berjalan.

c. Rooting refleks

Rangsangan pada ujung mulut mengakibatkan kepala menoleh kearah

rangsangan

8. Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir

Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir :

a. Pernafasan sulit atau lebih dari 60x/menit

b. Kehangatan terlalu panas ( >380C atau terlalu dingin <360C )

c. Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama, biru atau pucat memar)

d. Pemberian makanan hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak

muntah

e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk dan pernafasan

sulit.

f. Tinja/kemih tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau

tua, ada lender atau darah pada tinja.

g. Aktivitas menggigil atau tangis tak biasa, sangat mudah tersinggung,

lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bias

tenang, menangis terus-menerus.

65
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “Y” GESTASI 34 MINGGU DI BPS


HJ.SITTI MURNI NYOMPA TANGGAL 1 JULI 2020

Tanggal Kunjungan : 01 Juli 2020 Jam :17.00 WITA

Tanggal Pengkajian : 01 Juli 2020 Jam :17.00 WITA

Nama Pengkaji : Syifa Khaerunnisa

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Istri / Suami


Nama : NY. Y /TN.T
Umur : 28 tahun / 31 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP/ SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Kodam 3

B.Data Biologis

1. Keluhan utama : tidak ada keluhan utama


2. Riwayat keluhan utama : Tidak pernah di opname

3. Riwayat kehamilan

- Ini adalah kehamilan kedua Ibu

61
- HPHT : 02 November 2019, HTP : 09 Agustus 2020
(menurut rumus Neagle)
- Ibu tidak pernah keguguran
- Pergerakan janin kuat ibu rasakan di sebelah kiri pada bulan
ke 4 kehamilannya pada bulan Maret 2020 hingga sekarang
- Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat
- Ibu tidak pernah mengonsumsi obat-obatan dan jamu-
jamuan tanpa resep dari dokter
- Mendapatkan suntikan TT, 1 kali pada tanggal 03 Juli 2020
- Mendapat kan tablet FE setiap kali datang ke dokter
sebanyak 10 tablet tiap kunjungan dan mengonsumsinya
sebelum tidur pada malam hari.
4.Tinjauan kartu ANC

TGL Keluhan TD BB Suhu UK TFU LETAK DJJ


Sekarang JANIN
12/0 Mual,pusi 110/ 63 36,6 8mg Ball Ball -
1/20 ng,sering 80
keringat
05/0 Pusing,se 110/ 69 36,5 24- 2 jari ats kepala 126x
5/20 sak 70 26mg pusat
09/0 Sesak 120/ 75 36 28mg 23 cm Kepala 127x
6/20 80
01/0 Tidak ada 120/ 74 36,2 34mg 31 cm Kepala, 129
7/20 keluhan 80 Puka X
utama

5. Riwayat reproduksi

62
a. Riwayat haid
- Siklus : 28 - 30 hari
- Durasi : 6 - 7 hari
- Dismenorea 1-3 hari

6. Riwayat kesehatan yang lalu

a. Tidak ada riwayat penyakit menurun : hipertensi, jantung, DM


dan asma
b. Tidak ada riwayat penyakit menular : hepatitis, malaria, cacar,
HIV/AIDS, dan sifilis
c. Tidak ada riwayat alergi pada makanan maupun obat-obatan

7. Riwayat KB

a.Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun karena


ibu masih ingin memiliki anak .

C. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a. Nutrisi
1) Frekuensi makan : 2 kali sehari
2) Pola makanan : nasi,sayuran,buah,ikan,tempe tahu
dan makanan ringan
3) Pola minum : 6-8 gelas perhari
b. Eliminasi
1) Frekuensi BAK
- Trimester 3 : 5 – 7 kali sehari
2) Warna kuning bau amoniak
3) Frekwensi BAB : 1 kali sehari, warna kuning kecoklatan, dan
konsistensi padat
c. Personal hygiene

63
1) Mandi : 2 kali sehari
2) Keramas : 3 kali seminggu
3) Sikat gigi : 2 kali sehari
4) Ibu mengganti pakaian dalamnya tiap kali merasa lembab
d. Istirahat
1) Tidur malam : ± 6 jam
2) Tidur siang/istirahat : ± 1 jam

D.Data sosial, ekonomi, dan spiritual

1. Ibu rajin sholat ibu merasa lebih tenang dan nyaman saat shalat
terutama pada saat ruku'.
2. Ibu dan keluarga senang dengan kehamilannya, dan bagi keluarga
ini merupakan anak kedua untuk keluarga kecilnya .
3. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami
4. Ibu mengatakan ingin di tolong oleh bidan atau dokter
5. Ibu mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan pada saat
bersalin di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa
6. biaya persalinan di tanggung oleh keluarga
7. Riwayat KB belum pernah menggunakan kontrasepsi apapun
selama menikah

E .Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum ibu baik


a. Kesadaran composmentis
b. Berat badan sebelum hamil 60 kg
c. Berat badan sekarang 74 kg, ibu mengalami kenaikan berat
badan 14 kg
d. LILA : 29 cm
e. Tinggi badan : 156 cm

64
2. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 82 X/menit
S : 36.2C
P : 19 X/menit
3. Kepala bersih, tidak ketombe, rambut tidak mudah rontok, tidak
ada nyeri tekan, wajah tidak pucat, tidak ada odema, terdapat
flekpada wajah, konjungtiva pada mata merah muda, sclera putih
bersih, hidung bersih serta pernapasan teratur, telinga simetris kiri
dan kanan, tidak ada secret pada telinga, bibir lembab serta
terdapat carises pada gigi, gusi tidak pernah berdarah,
4. Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid, kelenjar limfe serta
vena jugularis.
5. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan, hypermentasi pada areola mamae,
belum terdapat colostrum.
6. Abdomen nampak linea nigra dan striae lifid. Leopold I ½ pusat
dan Px , TFU 31 cm, teraba bokong pada fundus, leopold II letak
memanjang, punggung kanan, leopold III bagian terendah yaitu
kepala, Leopold IV kepala sudah masuk PAP (divergen), DJJ 129
X/menit.
7. Genetalia bersih tidak ada keputihan.
8. Ekstremitas kiri dan kanan simetris ,tidak ada varises serta tidak
ada odema dan refleks patella positif kiri.

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH ACTUAL

65
Diagnosa : GIIPIA0, gestasi 34 minggu 2 hari. Situs memanjang dengan
punggung kanan, presentasi kepala, intrauterine, tunggal, janin hidup dalam
keadaan baik, keadaan ibu baik.

1. GIIPIA0

DS : Ini merupakan kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran

DO : Terdapat stria alba pada perut ibu, tonus otot kendor

Analisa dan interpretasi data

Pada multi gravida dinding perut tampak tidak kencang dan tegagng karena
pernah mengalami peregangan otot dindingperut akibat Pembesaran Rahim.

2. Gestasi 34 minggu
DS : Usia kehamilan ibu kurang lebih 8 bulan dengan HPHT 02 November
2019
DO : ½ pusat dan Px, TFU 31 cm

Analisa dan interpretasi data

Dari HPHT 02 November 2020 sampai tanggal 01 Juli 2020 maka usia
kehamilan ibu menurut rumus Neagel adalah 34 Minggu 2 Hari (Susanti2015)

3.Situs memanjang

DS : ibu merasakan pergerakan janin kuat di rasakan sebelah kiri perut ibu
dan di rasakan pada bulan ke empat yaitu pada bulan maret Sampai
sekarang.

DO : Leopold I : ½ pusat dan Px, TFU 31 cm, teraba bokong pada


fundus

66
Leopold II : letak memanjang, punggung kanan
Leopold III : bagian terendah yaitu kepala
Leopold IV : sudah masuk PAP (divergen)

Analisa dan interpretasi data

Situs memanjang di tandai dengan sumbu panjang janin memanjang dengan


sumbu panjang ibu dengn posisi kepala berada pada bagian terendah dan
pada Leopold II teraba punggung kanan (teraba keras, lebar dan datar
seperti papan) dan pada sisi kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin
menandakan punggung kanan (Gita Kostania 2013)

4.Punggung Kanan

DS: Pergerakan janin selalu di sebelah kiri dan saat pemeriksaan

sebelumnya bidan melakukan pemeriksaan DJJ di sebelah kanan.

DO: Leopold II hasilnya punggung kanan.

Analisa dan interpretasi data

pada Leopold II teraba punggung kanan (teraba keras, lebar dan datar
seperti papan dan pada sisi kiri perut ibu terabab bagian-bagian kecil janin
menandakan punggung kanan(Ode untuk Leopold von sacher 2017)

5..Presentasi kepala

DS : hasil pemeriksaan di salah satu bidan bahwa kepala berada di bawah.


DO : Leopold III teraba kepala

Analisa dan interpretasi data

67
Pada palpasi Leopold III dimana daerah simfisi teraba bagian bulat dan keras
dan melenting serta mudah di gerakkan menandakan janin dengan
presentase kepala (Ode untuk Leopold von sacher 2017)

6.Intrauterine

DS : tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat saat hamil


DO : ½ pusat dan Px, TFU 31 cm. teraba bokong, DJJ terdengar jelas dan
teratur dan hanya satu sisi pada perut ibu dan frekuensi 129 kali permenit,
teraba gerakan janin pada sebelah kiri perut ibu.
Analisa dan interpretasi data
Bagian dari uterus merupakan tempat tumbuh dan berkembang janin
tepatnya pada cavum uteri dimana pada bagian ini hasil konsepsi tumbuh
kembang hingga aterm tanpa menyertakan nyeri (Prawiharjo Sarwono2017).

7.Tunggal

DS : pergerakan janin kuat sebelah kiri perut ibu


DO : ½ pusat dan px , TFU 31 cm. teraba bokong, DJJ terdengar jelas dan
teratur dan hanya satu sisi pada perut ibu dan frekuensi 129 kali permenit,
pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan.
Analisa dan interpretasi data
Terabanya satu kepala, satu punggung, dan satu bokong, serta DJJ
terdengar pada salah satu sisi perut ibu menandakan tunggal (Prawiharjo
Sarwono 2017).

8.Hidup

DS : pergerakan janin kuat sebelah kiri perut ibu


DO : DJJ terdengar jelas dan teratur pada letak kanan bawah perut ibu
dengan frekuensi 129 kali permenit

68
Analisa dan interpretasi data
Salah satu tanda janin hidup adalah pergerakan janin sudah di rasakan pada
usia 18 minggu untuk primigravida dan 16 minggu multigravida serta DJJ
terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 129 kali permenit menunjukkan
bahwa janin hidup dalam keadaan normal.(Asuhan Kebidanan 2018)

9.Keadaan janin baik

DS: pergerakan sangat aktif dan pergerakan di rasakan sejak usia kehamilan
16 minggu.

DO:pemeriksaan Leopold I –Leopold IV baik dengan DJJ terdengar jelas dan


teratur dengan frekuensi 129 kali permenit dan hasil pemeriksaan
sebelumnya baik.

Analisa dan interpensi data

Terabanya kepala dan punggung serta bokong saat Leopold dan


terdengarnya DJJ yang jelas,teratur dengan frekuensi 129 kali permenit.(Ode
untuk Leopold von sacher 2017)

10.Keadaan Ibu baik

DS:Ibu merasakan tidak ada keluhan dengan istirahat yang cukup serta
selama hamil dan tidak terganggu oleh apapun.

DO: Hasil pemeriksaan TTV semua normal dan ibu tidak memiliki keluhan:

-TD: 120/80 mmHg

-N : 82 X/menit

-S : 36,2 C

69
-P : 19 X/menit

Analisa dan interpensi data

Dengan hasil TTV yang normal dan ibu tidak memiliki keluhan di tandai
istirahat yang cukup telah jelas bahwa ibu memiliki keadaan kehamilan yang
baik.(Asuhan Kehamilan 2018)

LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data penunjang

LANGKAH IV TINDAKAN EMERGENCY/ KOLABORASI/ RUJUKAN

Tidak ada data penunjang

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN

Diagnosa : GIIPIA0, gestasi 34 minggu,situs memanjang dengan


punggung kanan, presentasi kepala, intrauterine, tunggal, janin hidup
dalam keadaan baik, keadaan ibu baik.

Tujuan : kehamilan berlangsung normal

Kriteria :pertumbuhan dan perkembangan baik dengan beberapa


pemeriksaan:

-TFU : 31 cm, ½ pusat dan Px

-Ibu tidak memiliki keluhan

-istirahat dan nutrisi ibu terpenuhi

-Pergerakan janin di rasakan sangat kuat

-TTV dalam batas normal

70
TD : systole 90-120 mmHg / diastole 60-80 mmHg
N :60-100 X/menit
S :36 C-37 C
P :18-24 X/menit

Intervensi

1. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu


Rasional : agar ibu mengetahui kondisi kehamilannya dalam keadaan
baik dan berjalan normal
2. Anjurkan ibu menjaga personal hygiene
Rasional : dengan menjaga personal hygiene akan membuat ibu
nyaman dan mencegah infeksi
3. Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya trimester 3
Rasional : agar ibu mengetahui dan dapat kepelayanan kesehatan jika
terjadi sesuatu dengan kehamilannya.
4. Jelaskan ibu tanda-tanda persalinan
Rasional : agar ibu dapat mengerti bahwa kebutuhan fisik,mental lebih
penting, lebih besar pengaruhnya terhadap kelancaran persalinan.
5. Diskusikan pada ibu tentang persiapan persalinan
Rasional : memberi dukungan pada ibu serta dapat segera
mempersiapkan persalinan seperti dana,tempat persalinan,donor
darah, kendaraan,keluarga yang akan mendampingin persalinan dan
kebutuhan lain yang ibu perlukan.
6. Anjurkan pada ibu untuk mempertahankan asupan asupan nutrisi yang
di konsumsi.
Rasional : diharapkan ibu dapat mengerti bahwa kebutuhan fisik lebih
penting dan di gunakan pula untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin

71
LANGKAH VI IMPLEMENTASI

Tanggal 01 juli 2020 Jam :17:30 WITA

1. Menyampaikan pada ibu bahwa kehamilannya berlansung normal


Hasil : ibu mengerti dan merasa lebih tenang
2. Menganjurkan pada ibu untuk beristirahat yang cukup yaitu tidur siang
± 1 -2 jam, tidur malam ±7-8 jam.
Hasil : ibu mengerti manfaatnya dan bersedia melakukannya
3. Menganjurkan pada ibu untuk sikat gigi secara teratur min.2x sehari ,
mandi setidaknya 2x sehari, dan keramas min. 2x seminggu , menjaga
kebersihan area genitalia,mengganti pakaian apabila lembab dan
mencuci tangan sesering mungkin .
Hasil : ibu dapat mengulangi kembali tentang cara menjaga diri dan
bersedia menjaga kebersihan dirinya
4. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya trimester 3 yaitu :
-sakit kepala yang hebat dan menetap
-gerakan janin berkurang
-gangguan penglihatan
-nyeri perut
-perdarahan jalan lahir.
Hasil : ibu mengerti dan akan melakukannya
5. Menganjurkan ibu makan makanan yang bergizi yaitu makanan yang
mengandung zat besi misalnya : daun bayam, daun ubi, kacang hijau
dan makanan yang mengandung protein seperti: ikan, daging , telur.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
6. Memberitahu pada ibu tanda-tanda persalinan yaitu , kontraksi yang
teratur (rasa sakit yang datang terus menerus dan meningkat),pecah
ketuban dan keluar lender bercampur darah.

72
Hasil : ibu mengerti dan telah mengetahui tanda-tanda awal
persalinan.
7. Mendiskusikan pada ibu tentang persiapan persalinan yaitu DOA dan
SURGAKU
D:Donor O: Ongkos A: angkutan, dan SURGAKU ( Serahkan urusan
rumah tangga pada keluarga)
Hasil : ibu telah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk
mempersalinannya dan akan mendiskusikannya kembali bersama
suaminya
Hasil :agar ibu memahami apa yang disampaikan dan mau
melakukannya

LANGKAH VII EVALUASI

Tanggal 01 juli 2020 Jam 17:30 WITA

Kehamilan normal ditandai dengan

1. Keadaan ibu baik di tandai dengan TTV dalam batas normal


TD : systole 100-120 mmHg / diastole 60-80 mmHg
N : 60 – 100 kali/menit
S : 36,5 - 37,5 C
P : 16 – 24 x menit
2. Tidak ada tanda bahaya dalam kehamilan
3. Keadaan janin umum baik DJJ (129 kali/menit), pergerakan janin
dirasakan ibu kurang lebih 10 kali perhari

73
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA

NY. “Y” DENGAN GESTASI 34 MINGGU DI BPS HJ. SITTI

MURNI NYOMPA TANGGAL 01 JULI 2020

Tanggal Kunjungan : 01 Juli 2020 Jam : 17.30 WITA

Tanggal Pengkajian : 01 Juli 2020 Jam : 17.30 WITA

Nama Pengkaji : Syifa Khaerunnisa

Identitas Istri / Suami

Nama : NY. Y /TN.T


Umur : 28 tahun / 31 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP/ SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Kodam 3

Data Subjektif (S)

a. Ini adalah kehamilannya keduanya.

b. HPHT : 02 November 2019.

c. Tidak pernah keguguran.

d. Usia kehamilan: 34minggu 2 hari.

e. Pergerakan janin kuat ibu rasakan di sebelah kiri pada bulan ke 4

kehamilannya pada bulan maret 2020 sampai sekarang.

74
f. Tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat.

g. Tidak pernah mengonsumsi obat-obatan dan jamu-jamuan tanpa resep

dari dokter.

h. Mendapatkan suntikan TT 1 kali pada bulan Juli 2020

i. Mendapatkan tablet FE setiap datang konsultasi sebanyak 10 tablet tiap

kunjungan dan mengonsumsinya sebelum tidur pada malam hari.

Data Objektif (O)

1. Kesadaran umum ibu baik.

2. Kesadaran composmentis.

3. HTP : 09 Agustus 2020 (menurut rumus Neagle)

4. Berat badan sebelum hamil 60 kg.

5. Berat badan sekarang 74 kg, ibu mengalami kenaikan berat badan 14 kg.

6. LILA : 29 cm.

7. Tanda-Tanda Vital

TD : 120/80 mmHg

N : 82 X/menit

S : 36,2°C

P : 19 X/menit

8. Palpasi

Tampak linea nigra dan striae alba.

75
Leopold I : ½ pusat danPx, TFU 31 cm. teraba bokong pada fundus

Leopold II : letak memanjang, punggung kanan

Leopold III : bagian terendah yaitu kepala

Leopold IV : sudah masuk PAP (divergen)

9. DJJ terdengar jelas teratur pada perut ibu sebelah kanan dengan

frekuensi 129 x/menit

10. Tidak ada nyeri pada saat palpasi.

Assesment (A)

Diagnosa : GIIPIA0, gestasi 34 minggu, situs memanjang dengan

punggung kanan, presentasi kepala, sudah masuk PAP, intrauterine,

tunggal, janin hidup dalam keadaan baik, keadaan ibu baik.

Planning (P)

Tanggal 01Juli 2020 Jam 17.30 WITA

Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu

- Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaannya

- Keadaan ibu dan janin baik

TTV dalam batas normal

- TD : 120/80 mmHg

- N :82 x/menit

- S : 36,2C

- P : 19 x/menit

76
1. Anjurkan ibu untuk mempertahankan pola istirahat yang cukup yaitu

tidur siang ± 1-2 jam dan tidur malam ±7-8 jam.

- Ibu mengerti manfaatnya dan bersedia melakukannya

2. Anjurkan ibu menjaga personal hygiene dengan Menganjurkan pada

ibu untuk sikat gigi secara teratur min.2x sehari , mandi setidaknya 2x

sehari, dan keramas min. 2x seminggu , menjaga kebersihan area

genitalia,mengganti pakaian apabila lembab dan mencuci tangan

sesering mungkin.

- Ibu dapat mengulangi kembali tentang cara menjaga diri dan

bersedia menjaga kebersihan dirinya.

3. Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya trimester 3.

4. - Ibu mengerti dan akan melakukannya.

5. Menganjurkan ibu makan makanan yang bergizi yaitu makanan yang


mengandung zat besi misalnya : daun bayam, daun ubi, kacang hijau
dan makanan yang mengandung protein seperti: ikan, daging , telur.
- Agar ibu memahami apa yang disampaikan dan mau melakukannya.

6. Beritahu pada ibu tanda-tanda persalianan yaitu , kontraksi yang


teratur (rasa sakit yang datang terus menerus dan meningkat),pecah
ketuban dan keluar lender bercampur darah.
- Ibu mengerti dan telah mengetahui tanda-tanda awal persalinan.

8. Mendiskusikan pada ibu tentang persiapan persalinan yaitu DOA dan


SURGAKU
D:Donor O: Ongkos A: angkutan, dan SURGAKU ( Serahkan urusan
rumah tangga pada keluarga)

77
- Ibu telah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk

persalinannya dan akan mendiskusikan kembali bersama suaminya.

LANGKAH VII EVALUASI

Tanggal 01 Juli 2020 Jam 17.30 WITA

1. Keadaan baik ditandai dengan TTV dalam batas normal

-TD : 120/80 mmHg

- N : 82 x/menit

- S : 36,7C

- P : 19 x/menit

2. Tidak ada tanda bahaya dalam kehamilan.

3. Keadaan janin umum baik DJJ (129 kali/menit), pergerakan janin

dirasakan ibu ±10 kali /hari.

78
B. ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGI PADA NY “M”
KALA I-IV DI BPS HJ.SITTI MURNI NYOMPA TANGGAL 04
JULI 2020

Tanggal masuk : 04 Juli 2020, pukul 06:00 WITA

Tanggal pengkajian : 04 Juli 2020, pukul 08:00 WITA

Tanggal partus : 04 Juli 2020, pukul 17:34 WITA

STANDAR I IDENTITAS DATA DASAR

A. Identitas istri / suami


Nama : Ny ‘’M’’ / Tn ‘’A’’
Umur : 20 tahun / 21 tahun
Suku : makassar / makassar
Agama : islam / islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Perumahan Gelora Pajaiang Indah Blok Ac No.9

B.Data biologis /fisiologis

1. Keluhan utama

Sakit perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir darah

2. Riwayat keluhan utama


a. Nyeri dirasakan 03 Juli 2020, jam 18:00 WITA
b. Sifat keluhan hilang timbul
c. Usaha klien mengatasi nyeri dengan mengelus-elus perut dan
pinggang
3. Riwayat kehamilan sekarang
a. GIP0A0
b. HPHT : tanggal 28 September 2019

81
c. HTP : tanggal 05 Juli 2020
d. Kunjungan ANC
 Trimester I : 1x di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa
 Trimester II : 1x di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa
 Trimester III : 2x di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa
 Pergerakan janin mulai dirasakan pada umur kehamilan 5
bulan pada bulan Februari sampai sekarang
 Ibu pernah mendapatkan suntikan TT sebanyak 2 kali di
BPS Hj.Sitti Murni Nyompa
e. Tidak pernah mengkonsumsi jamu ataupun obat-obatan tanpa
resep bidan dan dokter

4.Riwayat reproduksi

a. Riwayat haid
1) Menarche : 15 tahun
2) Siklus haid : 28-30 hari
3) Durasi : 5-7 hari
4) Dismenorhae : tidak ada
b. Riwayat ber-KB

Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB karena ingin memiliki


anak .

5.Riwayat kesehatan

a. Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, minuman, dan


obat-obatan.
b. Tidak ada riwayat penyakit Diabetes,
hipertensi,jantung,hepatitis, malaria,cacingan, TBC, typoid , dan
PMS

6.Riwayat psikososial, ekonomi, dan spiritual

82
a. Ibu dan keluarga merasa bahagia atas kehamilannya
b. Suami dan keluarga mendukung kehamilan ibu
c. Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik
d. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami dan
keluarga (musyawarah)
e. Ibu dan keluarga selalu berdoa agar persalinan berjalan dengan
lancar ,dan merencanakan untuk bersalin di BPS Hj.Sitti Murni
Nyompa
f. Biaya persalinan ditanggung oleh suami dan keluarga

7.Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar

a. Pola nutrisi

- Makan 3 kali sehari porsi 1 piring jenis nasi,ikan,tahu,tempe &


sayur

- Minum Air putih sekitar 6 - 8 gelas sehari.

b. Istirahat

Tidur pada siang hari sekitar 1-2 jam dan pada malam hari
sekitar 6-7 jam sehari.

c. Personal hygiene

Ibu tampak bersih kecuali vulva dan vagina terdapat lendir dan
darah.

d. Eliminasi

BAB dan BAK lancar setiap hari.

- BAB terakhir Kemarin Siang

- BAK terakhir jam 14:40 WITA

8. Pemeriksaan fisik

83
a. Kesadaran umum ibu baik
b. Kesadaran composmentis
c. Berat badan sebelum hamil 48 kg
d. Berat badan sekarang 58 kg,ibu mengalami kenaikan berat
badan 10 kg
e. LILA 26 cm
f. Tanda- tanda vital
 TD : 110/70 mmHg
 N : 81 kali/menit
 S : 36,8°C
 P : 18 kali/menit
g. Kepala rambut tampak bersih, tidak rontok, dan tidak ada
ketombe,tidak ada benjolan dan nyeri tekan, wajah tidak
pembengkakan,tidak ada nyeri tekan, mata simetris kiri kanan,
konjungtiva merah muda, sclera putih bersih,payudara simetris
kiri kanan, putting susu menonjol,tidak ada nyeri tekan dan
benjolan,abdomen tampak linea nigra,dan terdapat stria lipid,
tidak ada bekas operasi dan hasil pemeriksaan leopold:
 Leopold I : TFU 28 cm

LP 96 cm

TBJ 2688 gram

 Leopold II : punggung kiri


 Leopold I : kepala
 Leopold IV : PAP

Auskultasi : DJJ terdengar kuat dan jelas dikuadran kiri perut ibu
dengan frekuensi 148 kali/menit,teratur,kuat. Kontraksi 2x10 menit
(20’’-25”).

84
9.Genetalia

VT tanggal 04 juli 2020, jam 06:00 WITA

1) Vulva/vagina : normal
2) Porsio : Kaku
3) Pembukaan : 4 cm
4) Ketuban : utuh
5) Presentase : kepala
6) Penurunan kepala : hodge I-II
7) Penumbungan : tidak ada
8) Molase : tidak ada
9) Kesan panggul : normal
10) Pelepasan : lendir darah

10.Ekstermitas

Simetris kiri kanan, tidak ada oedema, dan varises, reflex


patella kiri kanan (+/+)

STANDAR II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


Diagnosa:GIP0A0,gestasi 39 minggu 5 hari,PUKI , presentase kepala,intra
uteri, tunggal, hidup, situs memanjang, keadaan ibu dan janin baik

1.GIP0A0

DS: Ibu mengatakan kehamilannya yang pertama dan tidak pernah


keguguran

DO:

 Perut Nampak tegang


 Tampak linea nigra
 Terdapat striae lifid
 Tidak ada bekas operasi

85
Palpasi :

 Leopold I : TFU 28 cm, 3 jari diatas pusat


 Leopold II : punggung kiri
 Leopold II : kepala
 Leolpold IV: PAP

Analisa dan Intrepretasi Data

DJJ terdengar kuat dan jelas di punggung kiri ibu dengan frekuensi 148
kali/menit, hasil pemeriksaan Leopold normal(asuhan kebidanan 2010)

2.Gestasi

DS : ibu mengatakan umur kehamilannya 39 minggu 5 hari, HPHT 28


september 2019

DO : tanggal pengkajian 04 Juli 2020, jam 08.00 WITA,

leopold I TFU 28 cm LP 96 cm

Analisa dan interprestasi data

Dari HPHT tanggal 28 september 2019 sampai tanggal 04 juli 2020, maka
dapat dihitung umur kehamilan yaitu 39 minggu 5 hari,dengan
menggunakan rumus neagel(prawiharjo2011)

3.Keadaan umum ibu dan janin baik

DS :

 Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit serius


 Ibu mengatakan gerakan janin kuat

DO:

86
Tanda- tanda vital

 TD : 110/70 mmHg
 N : 81 kali/menit
 S : 36,8°C
 P : 18 kali/menit

DJJ frekuensi 148 kali/menit, terdengar kuat, teratur dan jelas

Analisa dan interpersetasi data

TTV dan DJJ normal, menandakan keadaan ibu dan janin baik (Asuhan
kebidanan hal 74)

4.Inpartu kala I fase aktif

DS :

 Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang


 Ibu mengatakan ada pelepasan lendir dan darah

DO: jam 17.34 WITA kepala janin lahir spontan.

Analisa dan interprestasi data

 Tanda inpartu adalah nyeri perut tembus belakang disertai


dengan pelepasan lendir dan darah (asuhan kebidanan hal 76)
 Fase aktif dimulai dari pembukaan 4 cm hingga lengkap 10

STANDAR III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang menunjang

STANDAR IV TINDAKAN SEGERA /KOLABORASI/RUJUKAN


Tidak ada data yang menunjang
STANDAR V RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan

87
2. Berikan inform consent pada suami dan keluarga
3. Siapkan partus set dan peralatan resusitasi bayi baru lahir
4. Siapkan perlengkapan ibu dan baik
5. Atur posisi ibu yang nyaman dan menguntungkan
6. Anjurkan ibu untuk mengedan saat ada his
7. Anjurkan ibu makan dan minum di sela-sela his
8. Lakukan pertolongan persalinan spontan

9. Lakukan perawatan bayi baru lahir

10.Lakukan penilaian pada keadaan umum, tanda vital, tinggi fundus


uteri, dan jumlah perdarahan.

STANDAR VI IMPLEMENTASI

Tanggal 04 Juli 2020

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan dan


memakai handscoon
2. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa
pembukaan lengkap dan ibu segera dipimpin untuk persalinan
3. Memberikan inform consent pada suami dan keluarga tentang tindakan
yang akan dilakukan dengan resiko kemungkinan bayi mengalami
asfiksia atau gangguan pernapasan apabila ibu mengalami perdarahan
4. Menyiapkan dan memeriksa kelengkapan partus set dalam bak
instrument dan peralatan resustasi bayi
5. Menyiapkan perlengkapan ibu dan bayi
6. Menganjurkan posisi ibu dengan posisi setengah duduk
7. Menganjurkan ibu untuk mengedan jika ada his
8. Menganjurkan ibu untuk istirhat, makan dan minum di sela-sela his
9. Melakukan pertolongan spontan dengan segara
10. Segera setelah bayi lahir lakukan IMD

88
STANDAR VII EVALUASI
Tanggal 04 juli 2020

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan dan


melepaskan handscoon
2. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan yang sudah memasuki masa
persalinan
3. Ibu dan suami sudah melakukan inform consent tentang tindakan yang
dilakukan apabila terjadi sesuatu yang gawat
4. Ibu sudah memilih posisi setengah duduk dalam proses persalinan
5. Kelengkapan partus set dalam bak instrument dan peralatan resusitasi
bayi sudah disiapkan
6. Kelengkapan baju bayi sudah disiapkan
7. Ibu ingin didampingi seorang ibu dalam menghadapi persalinan
8. Ibu bersedia makan dan minum disela-sela his
9. Ibu merasa nyaman dan nyeri berkurang karena bayinya sudah lahir
10. Telah dilakukan IMD

89
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PAD NY
‘’M” INPARTU FASE AKTIF DI BPS Hj.SITTI MURNI
NYOMPA TANGGAL 04 JULI 2020

Tanggal masuk : 04 juli 2020, pukul 06:00 WITA

Tanggal pengkajian : 04 juli 2020, pukul 08:00 WITA

Tanggal partus : 04 juli 2020, pukul 17:34 WITA

STANDAR I IDENTITAS DATA DASAR

A. Identitas istri / suami


Nama : Ny ‘’M’’ / Tn ‘’A’’
Umur : 20 tahun / 21 tahun
Suku : makassar / makassar
Agama : islam / islam

Pendidikan : SMA / SMA

Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Perumahan Gelora pajaiang Indah Blok Ac No.9

KALA I

SUBJEKTIF (S)

1. Ibu mengatakan ini meruapakan kehamilan pertama


2. HPHT tanggal 28 september 2019
3. Tidak ada nyeri perut selama kehamilan
4. Merasakan pergerakan janinnya 10 kali dalam sehari
5. Sudah 4 kali memeriksakan kehamilannya di BPS Hj.Sitti Murni
Nyompa
6. Nyeri perut tembus belakang disertai pelepasan lendir dan darah
7. Keluhan yang dirasakan bersifat hilang timbul

90
8. Ibu mengelus-elus perut dan memijat punggungnya untuk
menguranfi rasa nyeri

OBJEKTIF (O)

1. Keadaan umum baik


2. HTP 05 juli 2020
3. Kesadaran composmentis
4. Palpasi abdomen
 Leopold I : TFU 28 cm
 Leopold II : punggung kiri
 Leopold III : kepala
 Leopold IV : PAP
5. DJJ 148 kali/menit pada kuadran kiri bawah perut ibu
6. His frekuensi 2X10 menit menit (20’’-25”)
7. Ekstermitas : tidak ada oedema dan varises pada tungkai bawah
kaki
8. Tanda-tanda vital
 TD : 110/70 mmHg
 N : 81 kali/menit
 S : 36,8°C
 P : 18 kali menit

9.Pemeriksaan dalam (VT) tanggal 04 Juli 2020, jam 06:00 WITA

 Vulva/vagina : normal
 Porsio : kaku
 Pembukaan : 4 cm
 Ketuban : utuh
 Presentase : kepala
 Penurunan kepala : hodge I-II
 Penumbungan : tidak ada

91
 Molase : tidak ada
 Kesan panggul : normal
 Pelepasan : lendir darah

ANALISA (A)

GIP0A0, gestasi 39 minggu 5 hari, PUKI, presentase kepala, intra


uteri, tunggal, hidup, situs memanjang, keadaan ibu dan janin baik

PENATALAKSAAN (P)

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa


keadaannya dan keadaan bayinya baik
2. Menjelaskan manfaat tentang nyeri pada ibu dan keluarga
3. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih
4. Menganjurkan ibu untuk miring kiri jika hendak berbaring dan
menghindari tidur terlentang
5. Menganjurkan ibu untuk melakukan relaksasi
6. Memberikan support dan motivasi pada ibu
7. Memberi hidrasi dan intake yang cukup
8. Setiap 30 menit observasi his selama 10 menit, DJJ dan nadi setiap
4 jam atau sebelum 4 jam bila ada indikasi, terlampir dalam lembar
patograf
9. Mengamati tanda gejala kala II

KALA II
SUBJEKTIF (S)
1. Sakit perut tembus belakang semakin sering dan semakin kuat
2. Rasa ingin BAB dan ada tekanan pada anus, serta ada dorongan
untuk meneran

OBJEKTIF (O)

jam 17:34 WITA kepala janin lahir spontan

92
ANALISA DATA (A)

Inpartu kala II , keadaan ibu dan janin baik.

PENATALAKSAAN (P)

1. Melihat tanda dan gejala tanda kala II, terlihat adanya dorongan untuk
meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan anus
membuka.
2. Menyiapkan peralatan dan menyiapkan diri
a. Bak partus berisi 1 pasang handscoen, setengah koher, 1 klem tali
pusat, gunting tali pusat, kasa steril, crocodile.
b. Bak heacting berisi neilpuder, pinset anatomi, pinset sirurgi,
gunting, kasa steril, kom dan betadine.
c. Penghisap lendir
d. Underpad
e. Ember berisi larutan klorin.
f. Tempat sampah
3. Memakai celemek
4. Melepas perhiasan, cuci tangan dan keringkan
5. Memakai handscoen hanya pada tangan kanan
6. Mengisi spoit dengan oksitosin 10 IU
7. Melepaskan sarung tangan dalam larutan clorin 0,5% secara terbalik
8. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan ibu
dan janin baik
9. Meminta bantuan keluarga untuk membantu ibu mengatur posisi yang
nyaman pada saat tidak ada his.
10. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan untuk
meneran
11. Meletakkan handuk dan sarung diatas perut ibu
12. Memasang underpad dibawah bokong ibu
13. Membuka bak partus

93
14. Memakai sarung tangan
15. Menyokong perineum dengan tangan kanan yang dilapisi kain dan
tangan kiri menekan symphisis agar kepala tidak defleksi
16. Menyeka mulut, hidung dan wajah bayi dengan kasa steril kemudian
memeriksa adanya lilitan tali pusat
17. Menunggu hingga putaran paksi luar sempurna
18. Memegang kepala secara biparetal dan lahirkan bahu depan dan
bahu belakang
19. Setelah bahu lahir, susuri lengan hingga tungkai lahir
20. Pegang tungkai bayi dan selipkan jari telunjuk diantara pergelangan
kaki bayi
Hasil: Bayi lahir spontan pukul 17:34 WITA
21. Melakukan penilaian sepintas pada bayi baru lahir:
a. Menangis kuat
b. Warna kulit
c. Gerakan aktif
22. Mengeringkan bayi
23. Melakukan penghisapan lendir
24. Mengganti handuk yang basah dengan handuk atau kain bersih dan
membungkus bayi agar tetap hangat.

KALA III

DATA SUBJEKTIF
1. Ibu merasakan nyeri perut bagian bawah
2. Ibu merasa lelah setelah persalinan
3. Merasa senang dengan kelahiran bayinya
4. Merasa ada pengeluaran darah dari jalan lahir

94
DATA OBJEKTIF
1. TFU setinggi pusat
2. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
3. Tampak semburan darah dari jalan lahir
4. Tali pusat bertambah panjang
5. Perdarahan ±150 cc

ANALISA (A)
Inpartu kala III normal, keadaan ibu dan bayi baik

PENATALAKSANAAN (P)
1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan janin tunggal
2. Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin.
3. Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM pada paha bagian luar 1/3
bagian atas
4. Menjepit tali pusat dengan crocodile 3 cm dari pusat dan 2 cm dari
crocodile, memotong tali pusat.
5. Meletakkan bayi di atas perut ibu dan melakukan IMD.
6. Memindahkan klem pada tali pusat 5 cm dari vulva
7. Melihat adanya tanda-tanda pelepasan plasenta: plasenta sudah
terlepas dengan tanda adanya semburan darah tiba-tiba dan tali pusat
bertambah panjang
8. Melahirkan plasenta dengan melakukan peregangan tali pusat
terkendali secara dorso kranial dengan teknik Brand Andraw: plasenta
lahir lengkap pada pukul 17:40 WITA.
9. Mengecek kelengkapan plasenta: kotiledon dan selaput plasenta
lengkap
10. Melakukan massase fundus uteri: kontraksi uterus baik, uterus teraba
keras dan bundar, TFU setinggi pusat.

95
11. Mengajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan mesase fundus uteri:
ibu masih merasa nyeri perut bagian bawah, merasa lelah dan ingin
beristirahat.
12. Memeriksa adanya lasserasi jalan lahir: Tidak ada robekan
KALA IV

DATA SUBJEKTIF
1. Mengeluh nyeri perut bagian bawah
2. Ibu dan keluaga merasa senang dengan kelahiran anaknya
3. Merasa lelah dan ingin beristirahat
DATA OBJEKTIF
1. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
2. TFU Setinggi pusat
3. Perdarahan ±150 cc
4. Kandung kemih kosong
5. Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 21 kali/menit
6. Ibu tampak lelah setelah proses persalinan
7. Terdapat robekan jalan lahir rupture perineum TK II
8. Dilakukan penjahitan pukul 17:46 WITA
9. Pukul 17:34 WITA bayi lahir spontan dengan presentase belakang
kepala
Apgar score : 8/10
Jenis kelamin : Laki-Laki
Berat badan lahir : 2900 gram
Panjang badan lahir : 50 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar dada : 32 cm

96
Lingkar perut : 33 cm

ANALISA (A)
Inpartu kala IV normal, keadaan ibu dan bayi baik

PENATALAKSANAAN (P)
1. melakukan penjahitan jelujur
Hasil: Perineum telah dijahit rapi
2. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik
Hasil: Uterus teraba keras dan bundar.
3. Mengevaluasi kehilangan darah
Hasil: Perdarahan ±150 cc.
4. Mengobservasi keadaan ibu setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan
5. Menit pada jam kedua
Hasil: Terlampir dalam partograf
6. Memastikan kandung kemih ibu kosong
Hasil: Kandung kemih kosong.
7. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
Hasil: Alat direndam selama 10 menit.
8. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi
Hasil: Bahan yang terkontaminasi telah dibuang di tempat sampah medis.
9. Membersihkan ibu dari air ketuban, lendir, darah serta mengganti
pakaian ibu
Hasil: Ibu telah dibersihkan dan digantikan pakaiannya serta dipasangkan
pembalut.
10. Melepaskan handscoen dalam larutan klorin dan mencuci tangan
dengan air sabun di bawah air mengalir.
11. Melengkapi partograf.

97
PEMANTAUAN KALA IV

Jam waktu TD Na Suhu TFU Kontraksi K.kemih Perdarahan


di
I 17:55 110/70 88 36,5o Stpst Baik kosong ±20 cc
C
18:10 110/70 88 Stpst Baik kosong ±15 cc
18:25 110/70 88 Stpst Baik kosong ±15 cc
18:40 110/70 80 Stpst Baik kosong ±15 cc
II 19:10 110/70 80 36,6o Stpst Baik kosong ±15 cc
C
19:40 110/70 80 Stpst Baik kosong ±10 cc

C.ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ‘’M’’ POST PARTUM


HARI PERTAMA DENGAN RUPTUR TINGKAT II DI

98
BPS HJ.SITTI MURNI NYOMPA

Tanggal masuk : 04 Juli 2020, pukul 06.00 WITA

Tanggal partus : 04 Juli 2020, pukul 17.34 WITA

Tanggal pengkajian : 05 Juli 2020, pukul 08:00 WITA

Nama Pengkaji : Syifa Khaerunnisa

LANGKAH I IDENTITAS DATA DASAR

A. Identitas istri/suami

Nama : Ny “M” / T n ‘’A’’

Umur : 20 tahun / 21 tahun

Suku : Makassar / Makassar

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Perumahan Gelora pajaiang indah blok Ac No.9

B. Data Biologis

1.Keluhan utama ibu: nyeri luka jahitan perineum

2. ibu susah dan takut bergerak

C.Riwayat kehamilan

1.ini adalah kehamilan pertama Ibu


2. Ibu tidak pernah keguguran

99
3.pergerakan janin kuat ibu rasakan di sebelah kiri pada usia
kehamilan 18 minggu.
4. Umur kehamialn ibu 39 minggu 5 hari

D. Kunjungan ANC

1.Trimester I : 1x di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa

2.Trimester II: 1x di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa

3.Trimester III: 2x di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa

E.Riwayat persalinan

1. Kala I jam 06:00-17:25 WITA

a. Ibu masuk BPS Hj.Sitti Murni Nyompa tanggal 04 Juli

2020,pukul 06:00 WITA

b. Ibu masuk dengan pembukaan 4 cm

2. Kala II jam 17:25-17:34 WITA

a. Ibu melahirkan tanggal 04 Juli 2020, pukul 17:34 WITA

b. lama kala II kurang lebih 9 menit

c. Dengan his yang adekuat dari kekuatan ibu mengedan

maka lahir bayi segera menangis dengan jenis kelamin

Laki-laki, BBL 2900 gr, PBL 50 cm, Apgar Score 8/10

3. Kala III jam 17:34-17:40 WITA

a. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap, pusat putih

lian terpilin, berat plasenta ±500 gram

b. Kontraksi uterus baik, teraba bulat, dan keras

4. Kala IV jam 17:40-19:40 WITA

100
a. Kontraksi uterus baik

b. TFU setinggi pusat

c. Keadaan ibu baik

1. TD : 110/70 mmHg

2. N : 88 kali / menit

3. S : 36,5°C

4. P : 21 kali / menit

d. Kandung kemih kosong

e. Perdarahaan ±150 cc

f. Heacting perineum Tk II , dilakukan heacting jelujur

C..Riwayat Nifas Sekarang

1. Melahirkan tanggal 04 Juli 2020, pukul 17:34 WITA

2. ASI sudah ada dengan pengeluaran sedikit sedikit

3. Nyeri perut bagian bawah dan nyeri pada luka perineum

D.Riwayat kesehatan lalu

1. Tidak pernah menderita penyakit hipertensi, jantung, dan

hepatitis

2. Tidak ada ketergantungan obat-obatan

E.Riwayat psiko, social, ekonomi, dan spiritual

101
1. Ibu, suami dan keluarga bahagia dengan kelahiran bayinya

2. Suami adalah pengambil keputusan dalam keluarga

3. Biaya persalinan ditanggung oleh BPJS

F.Pemenuhan kebutuhan dasar

1. Nutrisi / cairan

frekuensi makan 2 kali/hari, frekuensi minum 2-4 gelas

kali/hari

2. Eliminasi

BAB frekuensi 2 kali/hari konsistensi lunak, BAK frekuensi 3-

4 kali/hari warna kuning muda

3.Pola istirahat

Ibu tidur nyenyak setiap malam 6-7 jam dan tidur siang 1-2

jam dalam sehari.

4.Personal hygiene

Ibu mandi 1 kali dalam sehari dan keramas 1 kali serta sikat

gigi 1 kali sehari, mengganti pakaian dalam setiap kali basah

G.Pemeriksaan fisik

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum ibu baik

b. Kesadaran ibu composmentis

2. Pemeriksaan TTV

102
a. TD : 110/70 mmHg

b. N : 88 kali/menit

c. S : 36,5°C

d. P : 21 kali/menit

3. Pemeriksaan fisik

1) Kepala :Kulit kepala bersih dan rambut tidak

rontok

2) Wajah :Tidak ada edema

3) Mata :Simetris kiri dan kanan, conjungtiva

merah muda, sclera putih

4) Payudara :Simetris kiri dan kanan, putting

menonjol, pengeluaran ASI sedikit sedikit di post

partum hari 1, bayi menyusu dengan baik

5) Abdomen :TFU Setinggi pusat, kontraksi uterus

baik, keras dan bulat, tidak ada bekas operasi

6) Vulva/vagina :lochea berwarna merah (rubra), 3

kali/hari ganti pembalut

7) Ekstermitas :Tidak terdapat edema/refleks (+)

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa : post partum hari pertama, nyeri perineum

Data subjektif (S)

103
1. Melahirkan tanggal 04 Juli 2020, pukul 17:34 WITA

2. ASI ada dengan pengeluaran sedikit sedikit

3. Ibu menyusui bayinya

4. Nyeri perut bagian bawah dan nyeri pada luka perineum

Data objektif (O)

1. TFU Setinggi pusat

2. Pengeluaran lochea rubra

3. Belum pernah BAB

Analisa dan interprestasi data

1. Berdasarkan tanggal partus ibu yaitu 04 Juli 2020, pukul

17:34 WITA, maka ibu berada dalam post partum hari

pertama

2. Proses involution mulai berlangsung hari pertama

dengan adanya kontraksi yang baik, uterus berangsur-

angsur mengecil 1 cm/hari. Sehingga pada masa nifas,

besarnya akan kembali seperti ukuran semula

3. Adanya pengeluaran darah dari jalan lahir yang berwarna

merah segar menandakan lochea rubra yang keluar pada

hari 1-2 pasca persalinan

LANGKAH III IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung

104
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI

Diagnosa : post partum hari pertama, nyeri perineum

Tujuan :

1. Post partum hari pertama

2. Keadaan ibu baik

Kriteria :

1. Post partum berlangsung normal

2. Kontraksi uterus baik

3. TTV dalam batas normal

a. TD : systole (90-130 mmHg), diastole (60-90 mmHg)

b. N : 60-100 kali/menit

c. S : 36,5°C-37,5°C

d. P : 16-24 kali/menit

4. Ekspresi wajah ibu tenang

5. TFU turun 1 cm setiap hari

6. Reflex isap bayi baik

7. Ibu bisa beradaptasi dengan keadaannya

8. Tidak ada tanda-tanda bahaya nifas

a. Perdarahaan post partum

105
b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir

c. Bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan

kejang-kejang

d. Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit

e. Demam lebih dari 2 hari

f. Ibu terlihat sedih, murung, dan menangis tanpa sebab

(depresi)

Rencana asuhan

Tanggal 05 Juli 2020

1. Ucapkan selamat atas kelahiran bayi pertama ibu

Rasional :Ucapan selamat akan meningkatkan kebahagiaan ibu dan

merasa lebih diperhatikan

2. Jelaskan tujuan asuhan masa nifas yang akan diberikan

Rasional : Dengan mengetahui tujuan asuhan, ibu akan lebih

bijaksana dan mengikuti anjuran yang diberikan

3. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri yang dirasakan pada perut

bagian bawah dan perineum

Rasional : Dengan mengetahui penyebab nyeri yang timbul, ibu

dapat mengerti dan tetap beraktifitas seperti biasa

4.Membantu ibu untuk melakukan perawatan perineum

Rasional :Perawatan luka perineum dapat mencegah luka

106
terinfeksi sehingga memberi rasa nyaman

5.menganjurkan ibu untuk mengganti pembalut sesering mungkin

Rasional :Dengan mengganti pembalut sesering mungkin dapat

mencegah berkembangnya kuman pathogen yang menyebabkan infeksi

6.menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin

(ondemand).

Rasional :Menyusui bayi dapat merangsang proses pembentukan dan

pengeluaran ASI serta membantu proses involusio uteri

7.menganjurkan ibu tekhnik menyusui yang baik dan benar

Rasional :Menyusui bayi dengan baik dan benar dapat memberi rasa

nyaman pada ibu dan pada bayi dapat memperoleh pemberian ASI yang

cukup serta dapat mencegah putting susu ibu lecet

8.Memberi HE tentang :

a. Perawatan payudara

Rasional : perawatan payudara dapat merangsang sel-sel acini

untuk memproduksi ASI

b. Nutrisi ibu

Rasional : Nutrisi sangat diperlukan pada ibu menyusui untuk

perkembangan bayinya, memulihkan kondisi ibu serta memperlancar ASI

9. Penatalaksanaan pemberian obat Amoxycillin, asam mefenamat dan

livron B. Plex

107
Rasional : Pemberian obat Amoxycillin dapat menghambat dan

membunuh mikroorganisme atau mengatasi infeksi, Asam mefenamat

mengurangi nyeri yang dirasakan oleh ibu, Livron B. Plex mencegah

kurang darah pada ibu yang dapat menyebabkan perdarahan

LANGKAH VI TINDAKAN / IMPLEMENTASI

Tanggal 05 Juni 2020

1. Mengucapkan selamat atas kelahiran bayi pertama ibu

Ibu sangat senang dengan atas kelahiran bayinya

2. Menjelaskan tujuan asuhan yang diberikan yaitu masa nifas

berlangsung normal

Ibu mengerti apa yang telah disampaikan

3. Menjelaskan penyebab nyeri yang dirasakan bahwa nyeri berasal

dari luka jahitan akibat robekan jalan lahir dan nyeri akan berkurang

seiring penyembuhan luka

Ibu paham dengan keadaannya

4. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan luka perineum

Ibu mau melakukannya

5. menganjurkan ibu untuk mengganti pembalut sesering mungkin

untuk mencegah berkembangnya kuman patogen

Ibu bersedia melakukannya

6. Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin

secara on demand

Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin

108
7. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar

Ibu mengerti dan mampu melakukannya dengan baik

8. Memberi HE tentang :

a. Perawatan payudara untuk memproduksi ASI

Ibu paham dan mau melakukannya

b. Nutrisi ibu bagi ibu menyusui, untuk perkembangan,

memulihkan kondisi ibu serta memperlancar ASI

Ibu makan nasi, sayur, ikan, buah-buahan, dan minum susu

9. Penatalaksaan pemberian obat analgetik, antibiotic dan supleman

Pemberian obat amoxilin 3x1 500 mg, asam mefenamat 3x1 500

mg, dan Livron B. Plex 1x1 200 mg

LANGKAH VII EVALUASI

Tanggal 05 Juli 2020

1. Post partum berlangsung normal

2. Keadaan umum ibu baik

3. Tidak ada tanda-tanda bahaya nifas seperti perdarahaan post

partum, demam, lebih dari 2 hari , keluar cairan berbau dari

jalan lahir.

4. Tidak terjadi infeksi pada luka jahitan perineum seperti luka

tidak panas, bengkak, dam merah serta lochia tidak berbau

busuk

109
5. TFU 1 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, teraba keras

dan bulat, lochea rubra

6. Produksi ASI ibu sudah lancar sehingga ibu sudah bisa

menyusui bayinya dengan rutin dan bayi tampak puas saat

disusui

7. Ibu bersedia melakukan pendidikan kesehatan yang diberikan

seperti perawatan payudara dan nutrisi,.

8. pemberian obat amoxilin 3x1 500 mg, asam mefenamat 3x1 500

mg, dan Livron B. Plex 1x1 200 mg

110
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY”A” POST PARTUM HARI I DENGAN
RUPTUR TINGKAT II DI BPS HJ.SITTI MURNI NYOMPA

Tanggal masuk : 04 Juli 2020, pukul 06.00 WITA

Tanggal partus : 04 Juli 2020, pukul 17.34 WITA

Tanggal pengkajian : 05 Juli 2020, pukul 08:00 WITA

Nama Pengkaji : Syifa Khaerunnisa

LANGKAH I IDENTITAS DATA DASAR

A. Identitas istri/suami

Nama : Ny “M” / T n ‘’A’’

Umur : 20 tahun / 21 tahun

Suku : Makassar / Makassar

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Perumahan Gelora pajaiang indah blok Ac No.9

DATA SUBJEKTIF (S)

1. Melahirkan tanggal 22 Juni 2019, pukul 05.20 WITA

2. Asinya sudah lancar

3. Ibu menyusui bayinya

111
4. Nyeri perut bagian bawah dan nyeri pada luka jahitan perineum

DATA OBJEKTIF (O)

1. Keadaan umum ibu baik

2. Tanda-tanda vital

a. TD : 110/70 mmHg

b. N : 88 kali/menit

c. S : 36,5°C

d. P : 21 kali/menit

3. TFU 1 jari dibawah pusat

4. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bulat

5. Pengeluaran lochea rubra

ANALISA (A)

Diagnosa : PI A0 post partum hari pertama

PENATALAKSAAN (P)

1. Mengucapkan selamat atas kelahiran bayi pertama ibu

Ibu sangat senang dengan atas kelahiran bayinya

2. Menjalin komunikasi yang baik dengan ibu dan keluarga

Ibu telah setuju dengan semua tindakan yang dilakukan

3. Menjelaskan tujuan asuhan yang diberikan yaitu masa nifas

berlangsung normal

Ibu mengerti apa yang telah disampaikan

4. Mengobservasi TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochea

a. TFU 1 jari dibawah pusat

112
b. Kontraksi uterus baik, uterus teraba, keras dan bulat

c. Lochea berwarna lochea rubra, 3 kali/hari mengganti

pembalut

5. Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin

secara on demand

Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin

6. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar

Ibu mengerti dan mampu melakukannya dengan baik

7. Memberi HE tentang :

a. Perawatan payudara untuk memproduksi ASI

Ibu paham dan mau melakukannya

b. Nutrisi ibu bagi ibu menyusui, untuk perkembangan,

memulihkan kondisi ibu serta memperlancar ASi

Ibu makan nasi, sayur, ikan, buah-buahan, dan minum susu

8. Penatalaksaan pemberian obat analgetik, antibiotic dan supleman

Pemberian obat amoxilin 3x1 500 mg, asam mefenamat 3x1 500

mg, dan Livron B. Plex 1x1 200 mg

113
D.ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS PADA BAYI BARU
LAHIR NY “M” DI BPS HJ.SITTI MURNI NYOMPA
TANGGAL 05 JULI 2020

Tanggal masuk : 04 Juli 2020,pukul 06:00 WITA

Tanggal pengkajian : 05 Juli 2020,pukul 08:00 WITA

Tanggal partus : 04 Juli 2020,pukul 17:34 WITA

Nama Pengkaji : Syifa Khaerunnisa

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas

1. IdentitasBayi

Nama : By Ny.”M”

Umur : 14 jam

Tanggal Lahir : 04 Juli 2020,Pukul 17:34 WITA

Anak ke : 1 (Satu)

Alamat : Perumahan Gelora Pajaiang Indah Blok Ac

No.9

2. Identitas Orang Tua

Nama : Ny”M” / Tn”A”

Umur : 20 Tahun / 21Tahun

Nikah/Lama : 1 Kali / ± 1tahun

Su ku : Makassar / Makassar

114
Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Perumahan Gelora Pajaiang Indah Blok Ac

No.9

B. Data Biologis

1.Riwayat kehamilan ibu

a. Anak pertama dan tidak pernah mengalami keguguran.

b. HPHT tanggal 28 September 2019

c. HTP tanggal 05 Juli 2020

d. Gestasi 39 minggu 5 hari

e. mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2x.

f. tidak memiliki riwayat penyakit menular maupun tidak menular:

-HIV(-) Asma (-) Hipertensi (-) DM (-) Alergi (-)

g. tidak memiliki riwayat ketergantungan obat, alcohol, dan rokok.

1.Riwayat persalinan sekarang (status bayi)

Ibu melahirkan pada tanggal 04 Juli 2020, Pukul 17:34 WITA di

BPS Hj.Sitti Murni Nyompa secara normal/Spontan dibantu oleh

bidan

APGAR SCORE 8/10

a. Data perkala (status ibu) :

Kala I berlangsung ± 11 jam, Kala II ± 9 menit, Kala III ± 7 menit

dan Kala IV ± 2 jam.

115
Kala I( pembukaan nol sampai dengan pembukaan lengkap )

Ibu masuk di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa pada tanggal 04 juli 2020

pukul 06:00 WITA dengan keluhan nyeri perut tembus belakang

disertai dengan pelepasan lendir darah.

Kala II (Pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi)

Bayi lahir pukul 17:34 WITA pada tanggal 04 juli 2020

a. Jenis Kelamin : Laki-laki

b. Bayi di susui segera setelah lahir (IMD)

c. Berat Badan : 2900 gram

d. Panjang Badan : 50 cm

Kala III (lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta )

Berlangsungnya +7 menit Peregangan Tali Pusat Terkendali (PTT)

Kala IV (dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum)

Berlangsung selama 2 jam.

b. Penilaian Apgar Score

Penilaian Nilai Score


0 1 2 Menit I Menit

II
Apperance Biru atau Tubuh Seluruh 2 2

colour ( warna pucat kemerahan, tubuh

kulit) ekstermitas kemerahan

biru
Pulse (Heart Tidak ada Dibawah 100x/ Diatas 100x/ 2 2

rate) frekuensi menit menit

jantung
Grimace Tidak ada Sedikit Menangis, 1 2

(reaksi gerakan mimic baik atau

116
terhadap bersin

rangsangan)
Activity (tonus Lumpuh Ekstermitas Gerakan 1 2

otot) dalam fleksi aktif

sedikit
Respiration Tidak ada Lemah, tidak Menangis 2 2

(usaha napas) teratur kuat

Jumlah 8 10

7.Pemenuhan Kebutuhan dasar

a. Nutrisi/ Cairan

Bayi sudah menyusu dan telah mendapatkan kolostrum.

b. Eliminasi

Bayi sudah BAK ( buang air kecil )

c. Personal hygiene

Tali pusat telah dirawat pada saat dipotong

d. Imunisasi

Bayi telah disuntik vit.k pada paha kiri, tanggal 04 Juli

2020,Pukul 17:41 WITA dan pemberian Hb-0 pada paha kanan,

tanggal 05 juli 2020 ,Pukul 08:35

e. Kebutuhan istirahat

Bayi lebih banyak tidur.

1. Psikologis, Sosial, dan Ekonomi

a. Bayi tampak tenang dan tidak rewel

117
b. Tangisan bayi kuat apabila lapar dan basah

c. Ibu sabar dalam merawat bayinya

d. Ibu dapat berinteraksi dengan bayinya

e. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami

f. Kebutuhan sehari-hari ibu cukup terpenuhi

g. Status ekonomi ibu menengah

C. PemeriksaanFisik

1) Keadaan umum bayi baik

2) Pemeriksaan antropometri

BB : 2900 gram

PB : 50 cm

LK : 33 cm

LD : 32 cm

LP : 33 cm

LILA : 10 cm

3) Tanda-tanda vital :

HR : 131x/i

P : 50x/i

S : 36,5°C

4) Pemeriksaan head to toe

a. Kepala :

Kepala bayi bersih, rambut hitam, tipis dan halus, ubun-ubun

datar sutura tampak jelas ,dan tidak ada molase,tidak ada

118
benjolan,tidak ada caput sucsedeneummaupuncepal

hematoma, dan terdapat lanugo.

b. Mata :

Simetris kiri dan kanan, tidak strabismus, tidak terdapat secret.

c. Telinga :

Simetris kiri dan kanan, telinga bersih ,lipatan daun telinga jika

di lipat kembali dengan cepat kebentuk semula

d. Hidung :

lubang hidung simetris kiri dan kanan,jalan nafas baik.

e. Mulut dan bibir :

Bibir nampak merah mudah dan lembab, mulut bersih, tidak ada

kelainan kongenital ,reflek rooting baik.

f. Leher :

Tidak ada fraktur dan retraksi.

g. Payudara :

Areola dan putting susu terbentuk

h. Abdomen :

Tali pusat masih basah dan tidak ada perdarahan ,Kulit

berwarna kemerahan

i. Genitalia :

Terdapat lubang uretra dan anus,testis sudah masuk dalam

scrotum.

j. Ekstermitas atas dan bawah :

119
Simetris kiri dan kanan,bergerak aktif, jumlah jari lengkap,

lipatan telapak tangan terbentuk ,tidak ada fraktur pada daerah

ekstermitas dan tidak ada kelainan bawaan, reflex kaget

(moro)baik, reflex menggenggam (grasping) baik, serta reflex

Babinski baik.

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL

A. Diagnosa :

Bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan keadaan umum baik.

-DS:

Ibu mengatakan bayinya lahir normal pada tanggal 04 juli 2020 pukul

17:34 WITA dengan jenis kelamin laki-laki APGAR SCORE 8/10

-DO:

1. Bayi menangis kuat dan bernapas spontan

2. Persalinan spontan/pbk

3. BBL : 2900 gram

4. PBL : 50 cm

5. LK : 33 cm

6. LD : 32 cm

7. Jeniskelamin: Laki-laki

8. Tanda-tanda vital

N : 131x/i

P : 50 x/i

S : 36,5°C

120
B. Analisa dan interpretasi data:

a. Umur kehamilan 39 minggu 5 hari, jenis persalinan spontan/pbk,

bayi segera menangis dan bernafas spontan dengan BBL 2900 gr,

PBL 50 cm menunjukkan bahwa bayi cukup bulan dan sesuai masa

kehamilan.

b. Salah satu indicator bahwa bayi dalam keadaan baik adalah

penilaian Apgar Score yaitu 8/10.

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial

.LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI

Tidak ada indikasi untuk dilakukan tindakan segera.

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN

Tujuan

1. Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungannya

2. Kebutuhan nutrisi bayi dapat terpenuhi

3. Tidak terjadi infeksi pada tali pusat

Kriteria

1) TTV dalam batas normal

2) Tidak terjadi gangguan metabolisme pada bayi

3) Refleks mengisap kuat dan menelan bayi

4) Bayi kencing minimal 6 kali dalam 24 jam

Bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan keadaan umum baik

(BCB/SMK)

121
1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi

Rasional : Mencegah terjadinya infeksi silang.

2) Sampaikan hasil pemeriksaan pada Ibu mengenai bayinya

Rasional : Agar Ibbu mengetahui keadaan bayinya

3) Pertahankan suhu tubuh bayi

Rasional : Mencegah hipotermi atau hipertermi pada bayi

4) Pertahankan tanda-tanda vital bayi

Rasional : Dengan mengetahui tanda tanda vital bayi antara lain

pernafasan, denyut jantung dan suhu dapat mengambil

kesimpulan tentang keadaan umum bayi.

5) Lakukan perawatan tali pusat

Rasional : Bayi yang baru lahir rentang terkena infeksi

mikroorganisme sehingga perlu untuk tetap menjaga kebersihan

tubuh dan tali pusat dapat mencegah terjadinya infeksi

6) Anjurkan Ibu menyusui bayinya sesering mungkin

Rasional : Agar bayi dapat ASI yang adekuat,sehingga dapat

membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi.

7) Ajarkan Ibu teknik menyusui yang baik dan benar

Rasional : Dengan tehnik menyusui yang baik dan benar dapat

memaksimalkan pembeirian ASI dan kebutuhan nutrisi bayi dapat

terpenuhi

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

05 Juli 2020

122
1. Mengobservasi tanda-tanda vital bayi

TTV dalam batas normal :

HR: 139 x/ menit

S : 36°c

P : 40 x/menit

2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi

3. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu mengenai bayinya

4. Membungkus bayi dengan kain yang hangat dan bersih

5. Mengajarkan ibu cara melakukan perawatan tali pusat

6. Menganjurkan Ibu menyusui bayinya sesering mungkin

7. Mengajarkan ibu tehnik menyusui yang baik dan benar.

LANGKAH VII. EVALUASI

05 Juli 2020

1. Bayi dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan dari intra uterina

ke ekstra uterin di tandai dengan bayi bergerak aktif, bayi menangis

kuat.

2. Ibu rajin dan sangat memperhatikan bayinya

3. Tidak terjadi tanda – tanda infeksi pada tali pusat ditandai dengan, tali

pusat tidak berbau, berwarna putih dan tidak ada perdarahan

4. Ibu sangat rajin mengganti pakaian bayi jika seringkali basah

5. Ibu mengerti teknik menyusui yang baik dan benar

6. Bayi menyusu secara on demand

123
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN

PADA BY NY”A” DENGAN BCB/SMK DI BPS HJ.SITTI

MURNI NYOMPA

Tanggal 05 Juli 2020

Tanggal Lahir : 04Jjuli 2020,Pukul17:34 WITA

Tanggal Pengkajian : 05Juli 2020,Pukul 08:00 WITA

124
Nama Pengkaji : Syifa Khaerunnisa

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

a. Identitas

1. IdentitasBayi

Nama : By Ny.”M”

Umur : 14 jam

Tanggal Lahir : 04 Juli 2020,Pukul 17:34 WITA

Anak ke : 1 (Satu)

Alamat : Perumahan Gelora Pajaiang Indah Blok Ac

No.9

2. Identitas Orang Tua

Nama : Ny”M” / Tn”A”

Umur : 20 Tahun / 21 Tahun

Nikah/Lama : 1 Kali / ± 1 tahun

Suku : Makassar / Makassar

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA/SMA

Pekerjaan : IRT / Wiraswasta

Alamat : Perumahan Gelora Pajaiang Indah Blok Ac

No.9

A. DATA SUBJEKTIF (S)

125
Anak pertama, lahir pada tanggal 04 juli 2020 pukul 17:34 WITA,

dengan usia kehamilan 9 bulan, berat badan 2900 gram, panjang 50

cm, dan jenis kelamin Laki-laki.

B. DATA OBJEKTIF (O)

1. Keadaan umum bayi baik

2. Pemeriksaan Antropometri

BB :2900 gram

PB :50 cm

LK :33 cm

LD :32 cm

LP :33 cm

LILA :10 cm

3. Tanda-tanda vital:

a. N : 131x/ i

b. S : 36,50C

c. P : 50x/i

4.Pemeriksaan fisik:

Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, terdapat

lubang uretra dan anus,testis sudah masuk dalam scrotum.

C. ASESSMENT (A)

126
Bayi cukup bulan, sesuai umur kehamilan (SMK) dengan keadaan

umum baik.

D. PLANNING (P)

1. Meminta persetujuan setiap akan melakukan tindakan

2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi.

3. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar

4. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membedong ,ganti

dengan kain bersih dan kering apabila basah

5. Melakukan pemeriksaan TTV dan timbang BB bayi setiap hari

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

127
Pada bab ini akan dibahas tinjauan kasus berdasarkan hasil

pelaksanaan asuhan kebidanan antenatal pada Ny “Y” dengan umur

kehamilan 34 Minggu 2 hari di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa. Asuhan

kebidanan intranatal pada Ny “M” umur kehamilan 39 minggu 5 Hari

inpartu kala I fase aktif di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa. Asuhan kebidanan

pada Ny “M” post partum hari pertama di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa dan

asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny “M” dengan bayii cukup

bulan sesuai masa kehamilan di BPS Hj.Sitti Murni Nyompa. Pendekatan

dalam studi kasus ini dilaksanakan berdasarkan standar asuhan

kebidanan yang selanjutnya di dokumentasikan dalam bentuk SOAP.

A. ANC tanggal 1 JULI 2020

Pada tanggal 1 Juli 2020, penulis bertemu dengan Ny “Y” sebagai

objek untuk pengambilan studi kasus yang sedang berkunjung ANC di

BPS Hj.Sitti Murni Nyompa.

Pemeriksaan kehamilan pada Ny “Y” merupakan kunjungan awal

ibu. Pemeriksaan kehamilan pada Ny “Y” mengikuti standar “10 T” yaitu :

Timbang berat badan, Ukur tekanan darah, Nilai status gizi buruk (lila),

Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid lengkap,

Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, Test terhadap

penyakit infeksi menular seksual, Tes laboratorium, Temu wicara dalam

rangka persiapan rujukan. Hal ini sesuai dengan teori Prawirohardjo,2009.

128
Kecuali tes terhadap penyakit infeksi menular seksual tidak dilakukan

selama kehamilan ini karena keterbatasan fasilitas dan dana.

Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara110/70

mmhg sampai 130/90 mmhg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah

(hipertensi) atau penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut perlu

diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila

tidak ditangani secara dini (menurut teori Prawirohardjo, 2009). pada

pemeriksaan kehamilan tekanan darah Ny “Y” 120/80 mmhg, tekanan

darah dalam batas normal, tidak ada kesenjangan dengan teori.

Ukuran lila normal pada ibu hamil dalah ≥23,5 (Depkes,

2009).mengukur lila untuk mengetahui status gizi ibu yangberhubungan

dengan pertumbuhan janin agar tidak BBLR. Pada lila Ny “Y” adalah 29

cm, angka tersebut dalam batas normal, tidak ada kesenjangan dengan

teori.

Normal DJJ pada teori di Asuhan Persalinan Normal 2008 berkisar

antara 143 – 150x/menit, hal ini sesuai dengan teori dan tidak ada

kesenjangan dengan teori.

Arah penyuntikan dari imunisasi TT1 ke TT2 yaitu 4 minggu dengan

lama perlindungan 3 tahun. (Saifuddin,2004). Tablet penambah darah

dapat diberikan sesegera mungkin setelah rasa mual hilang yaitu satu

tablet sehari. Tiapa tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg)

dan Asam Folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi

129
sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu

penyerapan (Saifuddin, 2009). Pada trimester I Ny”Y” belum mendapatkan

tablet zat besi. Ny “Y” mau meminum tablet zat besi sesuai dengan

anjuran yang diberikan. , tidak ada kesenjangan dengan teori.

Ibu hamil dikatakan anemia apabila kadar haemoglobin (HB) dalam

darahnya kurang dari 11 gr% (Wiknjosastro, 2009). Pada Ny”F” didapati

kadar HB bernilai 12 gr%, maka hal ini sesuai dengan teori.

Jika didapati Glukosa urine dan Protein urine pada ibu hamil positif

2 serta ada oedem dan tekanan darah tinggi, tanda-tanda tersebut menuju

pada preeklamsi pada kehamilan (Prawirohardjo, 2009). Pada

pemeriksaan urine Ny “Y” hasilnya adalah negative, tidak ada

kesenjangan antara teori.

Berdasarkan data-data yang terkumpul dari anamnesa,

pemeriksaan fisik pemeriksaan khusus kebidanan secara inspeksi,

palpasi, auskultasi, dan perkusi tidak ditemukan adanya masalah dengan

demikian kehamilan Ny “Y”. kehamilan normal adalah kehamilan dengan

gambaran ibu yang sehat, tidak ada riwayat obstetrikyang buruk serta

pemeriksaan fisik dan laboratorium normal. (Saifuddin, 2009).

B. INC PADA TANGGAL 04 JULI 2020

Anamnesa dilakukan pada Ny “M” tanggal 04 JUNI 2020 di dapatkan

keluhan nyeri perut tembus belakang yang dirasakan sejak tgl 04 Juli

130
2020 , pukul 06.00 WITA. dan diikuti dengan keluar lendir campur darah,

mules-mules yang dirasakan hilang timbul sejak pukul 06.00 wita. Ibu

mengatakan pergerakan janinnya masih aktif Pada tanggal 04 juli 2020 ,

pukul 06.00 dilakukan pemeriksaan umum dan fisik dalam batas normal,

pemeriksaan dalam hasilnya vulva vagina tidak ada kelainan, portio kaku

dan pembukaan 4 cm, selaput ketuban utuh, presentasi kepala,

penurunan PAP dan molage tidak ada.

Berdasarkan hasil anamnesa Ny “M” sudah ada tanda-tanda

inpartu yaitu keluar lendir bercampur darah dan mules-mules. Tanda-

tanda inpartu diantaranya adalah adanya rasa sakit oleh adanya his yang

datang lebih kuat , sering dan teratur. Keluar lendir bercampur darah

(show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks,

kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya, pada pemeriksaan

dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada. (Manuaba, 2005).

Kala I persalianan pada Ny”M” berlangsung ± 11 jam dengan his 2x10

menit menit (15”-20”), dihitung dari ibu merasakan mules teratur sampai

pembukaan lengkap . menurut teori yang ada, fase laten berlangsung

hampir 8 jam dan fase aktif berlangsung selama 7 jam. Dalam hal ini tidak

terjadi kesenjangan antara teori dan praktek, hal ini normal karena

dipantau melalui partograf dan tidak melewati garis waspada.(Saifuddin,

2006). Faktor pendukung dalam proses persalinan yaitu dengan adanya

power, passenger, dan passege ketiga faktor utama ini sangat

mendukung jalannya persalinan.(Manuaba,2005).

131
Kala II pada Ny “M” berlangsung ±10 menit dari pembukaan lengkap pukul

17:26 wita dan bayi lahir spontan pukul 17:34 wita. Menurut teori yang

ada, kala II berlangsung selama 1 jam pada primi dan ½ jam pada multi.

Dalam hal ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek, hal ini

dikarenakan oleh beberapa faktor seperti paritas (multipara), his yang

adekuat, faktor janin dan faktor jalan lahir sehingga terjadi proses

pengeluaran janin yang lebih cepat.(Saifuddin,2006). Setelah dilakukan

pemotongan tali pusat bayi diletakkan di dada ibu dengan posisi

tengkurap untuk IMD. Pada bayi Ny”M” dilakukan IMD selama ±60 menit.

Tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan praktekkarena IMD

dilakukan selama 1 jam setelah bayi lahir. (Asuhan Persalinan

Normal,2008).

Penatalaksanaan kal III yang dilakukan yaitu melakukan manajemen aktif

yaitu pemberian oksitosin 10 IU secara IM, melakukan peregangan tali

pusat terkendali dan masase fundus uteri. Pada Ny”M” plasenta lahir

pukul 17:40 wita berlangsung kurang lebih 7 menit setelah bayi lahir. Hal

ini normal terjadi karena plasenta lahir 5-30 menit setelah bayi lahir

dengan demikian selama kala III tidak ada penyulit dan tidak ada

kesenjangan antara teori dengan praktek.(Asuhan Persalinan

Normal,2008).

Kala IV pada Ny”M” terdapat robekan jalan lahir, tinggi fundus uteri stgpst,

pengeluaran lochea rubra, kandung kemih kosong, pengawasan post

partum dilakukan selama 2 jam post partum yaitu untuk memantau

132
pendarahan, TTV, kontraksi, TFU, dan kandung kemih, pada 1 jam

pertama pemantauan dilakukan setiap 15 menit sekali, pada 1 jam

berikutnya dilakukan setiap 30 menit sekali. Dari hasil observasi kala IV

tidak terdapat komplikasi dan tidak ada kesenjangang teori dengan

praktek. (Asuhan Persalinan Normal,2008).

Observasi kala IV pada Ny”M” TTV batas normal 100/70 mmhg, suhu

36,5ºC, Tinggi Fundus Uteri setelah plasenta lahir stgpst, kontraksi baik,

konsistensi keras, kandung kemih kosong, lochea rubra, pengeluaran

darah selama proses persalinan yaitu ±150 cc, Teori mengatakan

perkiraan pengeluaran darah normal ±500 cc bila pengeluaran darah ≥

500 cc yaitu pengeluaran darah abnormal.(Prawirohardjo,2009).

Pengeluaran darah pada kasus Ny”M” masih dalam batas normal dan

tidak ada kesenjangan dengan teori. Persalinan pada Ny”M” kala I, kala II,

kala III, dan kala IV tidak ada komplikasi

C. PNC PADA TANGGAL 05 JULI 2020

Pada hari pertama dilakukan pengumpulan data secara subjektif

dan ojektif melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan dari status pasien

maupun dari petugas kesehatan. Hasil pengkajian, ibu melahirkan tanggal

04 JULI 2020 pukul 17.34 wita , ASI ada tapi sedikit dan ada pengeluaran

133
darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan, keadaan umum ibu baik, 100/70

mmhg, nadi 88x/menit, pernapasan 21x/menit, suhu 36,5ºC, kontraksi

uterus baik, teraba bundar dan keras, TFU 1 jari di bwh pst, kandung

kemih kosong, perineum masih basah dan pengeluaran lokhia rubra.

Ditinjau dari tinjauan pustaka yaitu masa nifas adalah masa

sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang

diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum

hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009 : 4)

Kecepatan uterus berinvolusi sekitar 1 cm/hari, dengan demikian

pada hari ke-10 uterus tidak teraba lagi (Ambarawati RE,2010:77).

Lokhia rubra (cruenta) berwarna merah karena berisi darah segar

dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, Verniks caseosa dan

mekonium lokhia yang akan keluar selama 2 sampai 3 hari postpartum

(Siti Saleha,2009).

Nyeri adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan bagi

tubuh, bersifat subjektif, dan terjadi kapan saja saat seseorang

mengatakan nyeri. Nyeri yang dirasakan/dilaporkan pasien kepada

perawat adalah nyata.(Sigit Nian P,2010).

Adapun upaya tindakan yang telah dilaksanakan untuk mengatasi

nyeri dan keluhan lainnya yang dialami oleh ibu adalah mengobservasi

tanda-tanda vital dan proses involusio uteri, menjelaskan pada ibu

penyebab, mengobservasi tanda-tanda infeksi. Membantu ibu posisi

menyusui yang baik dan benar, ingatkan ibu untuk rajin menyusui bayinya

134
sesering mungkin, mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan

penatalaksanaan pemberian obat amoxilin 3x1 500 mg, asam mefenamat

3x1 500 mg, dan Livron B. Plex 1x1 200 mg

Hasil evaluasi Ny”M” tanggal 05 JULI 2020 adalah masa nifas hari I

berlangsung normal, ibu sudah dapat beradaptasi dengan nyeri serta

sudah dapat berjalan ke kamar mandi bila hendak BAK, untuk

pencegahan infeksi ibu sudah diberi HE tentang pentingnya nutrisi,

istirahat yang cukup dan personal hygine.

Berdasarkan study kasus yang dilakukan pada Ny”M” menunjukkan

adanya beberapa persamaan dengan tinjauan pustaka.

D. BAYI PADA TANGGAL 05 JULI 2020

Bayi Ny”M” lahir cukup bulan masa gestasi 39 minggu 5 hari, lahir

spontan pukul 17:34 wita tidak ditemukan adanya masalah, menangis

spontan, kuat, tonus otot positif (+) warna kulit kemerahan jenis kelamin

laki-laki , anus (+) dan tidak ada cacat bawaan. Pada bayi lahir yaitu jaga

kehangatan, bersihkan jalan nafas, keringkan dan tetap jaga kehangatan,

potong dan ikat tali pusat tanpa membumbuhi apapun, lakukan Inisiasi

Menyusui Dini dengan cara kontak kulit bayi dengan ibu, beri salep mata

eritromisin 0,5% pada kedua mata, suntikan vitamin Neo K 1 Mg/0,5 cc

intramuscular di 1/3 paha bagian luar sebelah kiri anterolatelar setalah

inisiasi menyusui dini, 1 jam kemudian memberikan imunisasi HB0 0,5 cc.

135
(Asuhan Persalinan Normal,2008). Suntikan HB0 diberikan kepada bayi

tanggal 05 juli 2020 di pagi hari.

Kunjungan I, 1 jam neonatus adalah menjaga

kehangatan,membersihkan jalan nafas, mengeringkan dengan tetap

menjaga kehangatan, menjepit dan memotong tali pusat, memberikan

salep mata, menyuntikkan Vit Neo K 1Mg/0,5cc serta melakukan IMD

selama 60 menit. Terdapat kesenjangan karena IMD hanya berlangsung

selama 60 menit karena keadaan ibu lelah habis melahirkan. Saat

neonatus 6 jam tetap menjaga kehangatan dan bayi dimandikan.

Kunjungan II, 2 hari hasil pemantauan keadaan bayi dalam batas

normal tidak ditemukan masalah atau komplikasi keadaan bayi baik,

mengingatkan ibu untuk tetap memberikan ASI ekslusif pada banyinya.

Tidak di temukan tanda-tanda bahaya pada bayinya, tidak terjadi

kesenjangan dengan teori yang seharusnya.(Asuhan Persalinan

Normal,2008).

Hari ke 3 hasil pemantauan keadaan bayi dalam keadaan normal,

tidak ada terjadi ikterus, bayi menyusu ASI sesuai dengan kebutuhan,

tidak terjadi kesenjangan dengan teori.

BAB V

PENUTUP

136
A. Kesimpulan

Secara umum pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir yang sering ditemukan didalam

praktik disini penulis dapat menerapkan teori-teori yang telah

didapatkan dalam pembelajaran perkuliahan walaupun terdapat

beberapa perbedaan namun tetap menjadi bahan perbandingan baik

buruknya dalam penulisan selanjutnya.

B. Saran

Diharapkan masalah yang sering timbul dapat teratasi dengan

baik dan cepat namun tetap menerapkan asuhan sayang ibu dan bayi

agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari dan para ibu dapat

merasakan manfaat asuhan yang diberikan oleh mahasiswa

POLTEKKES Program Studi D III Kebidanan Makassar. Oleh karena

itu, mahasiswa harus benar-benar menguasai asuhan kebidanan yang

diterapkan dimasyarakat nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

Medforth Janet, dkk. Keidanan Oxford Dari Bidan Untuk Bidan.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)

Mochtar, Rustam.1998, synopsis obstetric. Jakarta :EGC

137
Obstetri William. 2005. Edisi 21. Cetakan pertama. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Rochmah K. M., S.Pd, SKM, dkk, 2011. Panduan Belajar Asuhan

Neonatus, Bayi, & Balita. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

(EGC).

Sarwono Prawirohardjo, 2007. Buku acuan nasional pelayanan

kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Yayasan bina

pustaka

William Helm, C.. 2005. Ovarian Cysts. American College of

Obstetricians and Gynecologists. Available at

http://emedicine.com.

138

Anda mungkin juga menyukai