DISUSUN OLEH:
MAULIDIA WARDANI
P2784118021
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Pendidikan
Ketua Prodi
D3 KebidananSutomo
DwiWahyuWulanS.,SST.,M.Keb
NIP: 197910302005012001
Dosen Tabulasi
SitiAlfiah,,S.Kep.Ns.,M.Kes
NIP: 196905011989032002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan harmat dan
hidayahnya kepada penulis sehingga laporan asuhan kebidanan dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat waktu.
Dalam penyusunan laporan ini. Tidak lepas dari bantuan dan bimbingan oleh berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis sampaikan terimakasih kepada:
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang hampir selalu terjadi pada setiap
wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di
dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu (Nugroho dan Utama,
2014).
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang didalam rahimnya
terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat masa konsepsi hingga lahirnya
janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar
40 minggu dan tidak melebihi 43 minggu (Kuswanti, 2014). jumlah ibu hamil di Indonesia
pada tahun 2017 tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. (Kemenkes RI, 2018).
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan,triwulan kedua dari bulan keempat sampai keenam dan triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai kesembilan. Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda
atau tua, banyak anak dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak
langsung menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah
keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu misalnya
pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia dan infeksi. Beberapa faktor resiko yang sekaligus
terdapat pada seorang ibu dapat menjadikan kehamilan beresiko tinggi.
Menurut Departemen kesehatan RI, 2007. Kehamilan adalah masa dimulai saat konsepsi
sampai lahir janin, lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu/ 9bulan 7 hari) dihitung dari
trimester pertama mulai dari konsepsi 3 bulan, trimester 2 dari bulan ke 4 sampai 6 bulan,
trimester 3 dari bulan ke 7 sampai ke 9 (agustin, 2012:12). Ibu hamil wajib memeriksakan
kehamilanya minimal 4x yaitu pada trimester 1 (1x), trimester II (1x), dan trimester III (2x)
LANDASAN TEORI
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit,
tetapi sering sekali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomic serta fisiologis
dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologis yang terjadi adalah perubahan hemodinamik.
Selain itu, darah yang tediri atas cairan dan sel-sel darah berpotensi menyebabkan komplikasi
perdarahan dan thrombosis jika terjadi ketidakseimbangan faktor-faktor prokoagulasi dan
hemostasis (sarwono, 2010).
Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan ) dan berakhir
dengan permulaan persalinan. Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang
wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan jadi perubahan fisik yang
memengaruhi kehidupannya, kehamilan juga menimbulkan perubahan psikologis pada ibu hami.
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan mempengaruhi tingkat
keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang masih didalam rahim
maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup
sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa
kehamilan (Johnson, 2016).
a. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal. Dengan
pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan menjadi folikel de Graaf yang menuju ke
permukaan ovum disertai pembentukan cairan folikel. Selama pertumbuhan menjadi folikel de
graaf, ovarium mengeluarkan hormon estrogen yang dapat mempengaruhi gerak dari tuba
yang makin mendekati ovarium, gerak sel rambut lumen tuba makin tinggi, sehingga
peristaltic tuba makin aktif, yang mengalir menuju uterus. Dengan pengaruh LH yang
semakin besar dan fluktusi yang mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yang disebut
ovulasi. Ovum yang dilepaskan akan ditangkap oleh fimbriae, dan ovum yang ditamngkap
terus berjalan mengikuti tuba menuju uterus dalam bentuk pematangan yang siap untuk
dibuahi
b. Konsepsi
Merupakan pertemuan antara inti ovum dengan inti spermatozoa yang nantinya akan
membentuk zigot.
a. Tanda Pasti
b. Uterus/ Rahim
c. Serviks
Akibat pengaruh hormon esterogen menyebabkan massa dan kandungan air meningkat
sehingga serviks mengalami penigkatan vaskularisasi dan oedem karena meningkatnya suplai
darah dan terjadi penumpukan pada pembuluh darah menyebabkan serviks menjadi lunak tanda
(Goodel) dan berwarna kebiruan (Chadwic) perubahan ini dapat terjadi pada tiga bulan pertama
usia kehamilan.
d. Ovarium
e. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
Melanocyte Stimulating Hormone atau hormon yang mempengaruhi warna kulit pada lobus
hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis (kelenjar pengatur hormon adrenalin).
Hiperpigmentasi ini terjadi pada daerah perut (striae gravidarum), garis gelap mengikuti garis
diperut (linia nigra), areola mama, papilla mamae, , pipi (cloasma gravidarum). Setelah
persalinan hiperpigmentasi ini akan berkurang dan hilang.
e. Payudara
Perubahan yang terlihat diantaranya:
1) Payudara membesar, tegang dan sakit hal ini dikarenakan karena adanya peningkatan
pertumbuhan
jaringan alveoli dan suplai darah yang meningkat akibat oerubahan hormon selama hamil.
2) Terjadi pelebaran pembuluh vena dibawah kulit payudara yang membesar dan terlihat jelas.
3) Hiperpigmentasi pada areola mamae dan puting susu serta muncul areola mamae sekunder
atau warna tampak kehitaman pada puting susu yang menonjol dan keras.
a) Diet dalam kehamilan Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan
makan makanan yang bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan muntah begitu
pula nafsu makan yang menurun Pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan
yang mengandung zat besi (150 mg besi sulfat, 300 mg besi glukonat), asam folat
(0,4 - 0,8 mg/hari), kalori ibu hamil umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar 23000
kkal), protein (74 gr/hari), vitamin dan garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium,
seng, yodium). Makan dengan porsi sedikit namun sering dengan frekuensi sedang.
Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari
mengerjakan pekerjaan sehari-hari akan tetapi jangan terlalu lelah sehingga harus
di selingi dengan istirahat. Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam pada malam hari dn 1 jam
pada siang hari. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk mengurangi
kemungkinan infeksi, setidaknya ibu mandi 2-3 kali perhari, kebersihan gigi juga harus
dijaga kebersihannya untuk menjamin perencanaan yang sempurna.
c) Koitus
TINJAUAN TEORI
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang
diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu:
Riwayat kesehatan
Pada langkah pertama ini dikumpulakan semua informasi yang akurat dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data dasar awal yang lengkap. Bila
klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen
kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi.
A. Data subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari hasil anamnesa, baik dari hasil
menganamnesa pasien maupun keluarga pasien itu sendiri seperti biodata pasien, riwayat
obstetri, dan sebagainya
Nama pasien dan suami
untuk mempermudah memanggil nama pasien atau suami dan
mempererat hubungan antara bidan dengan pasien sehingga dapat meningkatkan
rasa percaya pasien terhadap bidan.
Keluhan utama
Untuk mempermudah bidan dalam memberikan asuhan dan menegakkan
diagnose pada tahap selanjutnya, apakah keluhan pasien merupakan
fisiologis atau patologis.
Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui apakah kondisi menstruasi pasien normal atau abnormal
untuk mengetahui fungsi alat-alat reproduksi. Yang meliputi:
a. Menarche yaitu menstruasi pasien pertama kali, pada umur berapa
b. Siklus
c. Banyaknya darah menstruasi
d. Lamanya menstruasi, berapa hari
e. Ada atau tidaknya dismenorrhoe
Riwayat kesehatan pada Ibu
Untuk melakukan penapisan pada ibu secepatnya terhadap kemungkinan komplikasi
misanya preeklamsia, anemia, diabetes mellitus, TBC, hepatitis.
Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah pasien baru pertama kali hamil atau sudah pernah
hamil, mendeteksi secara dini faktor faktor risiko, untuk mengetahui jalan lahir pasien
normal atau tidak.
Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui keluarga ibu apakah ada yang menderita penyakit keturunan
seperti: diabetes mellitus, hipertensi) jika ada besar kemungkinan ibu atau janin juga
mengalaminya, serta riwayat kehamilan kembar.
Riwayat kehamilan sekarang
Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kehamilan saat ini, untuk
memantau pemeriksaan ANC, keluhan pada trimester I,II,III untuk mengetahui keluhan
tersebut patologis atau fisiologis, HPHT dan TP untuk mengetahui usia kehamilan ibu
saat berkunjung, kesesuaian perkembangan perut dengan usia kehamilan, gerakan janin
untuk mengetahui gerakan pertama kali yang dirasakan ibu.
Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status atau kondisi perkawinan ibu dan bagaimana keadaan alat
kelamin dalam ibu misalnya pada ibu yang lama sekali menikah dan baru punya anak.
Riwayat kb
Untuk mengetahui alat kontrasepsi yang dipakai sebelum masa kehamilan karena
faktor hormone berperan penting dalam masa kehamilan.
Riwayat psikososial, spiritual dan kultural
Kualitas asuhan dapat dinilai melalui kompetensi budaya atau kemampuan
seorang penyedia layanan untuk mengintegrasikan pengetahuan tentang keyakinan dan
norma budaya karena keyakinan budaya terkait dengan pengalaman melahirkan
Kebiasaan sehari-hari
a.Pola nutrisi
Makan, minum, porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi saat hamil
b. Pola eliminasi
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi baik BAK atau BAB
c. Aktivitas
Untuk mengetahui apakah ibu melakukan pekerjaan berat yang
menyebabkan ibu merasa capek atau kelelahan,.
d.Istirahat dan tidur
Untuk mengetahui apakah ibu bisa tidur pada malam dan siang hari dan
lama tidurnya.
e.Pola seksual
Untuk mengetahui frekuensi hubungan seksual selama hamil
f. Personal hygiene
Hygiene kehamilan dapat diartikan dengan kebersihan dan kesehatan
wanita hamil ada juga yang mengartikan cara hidup wanita.
B. Data objektif
Setelah data subjektif kita dapatkan, untuk melengkapi data kita dalam
menegakkan diagnosa maka kita harus melakukan pengkajian data objektif melalui
pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi, auskulturasi
1. Pemeriksaan umum
1.1 keadaan umum
untuk menilai keadaan atau kondisi ibu dalam kondisi baik atau lemah
1.2 kesadaran
tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang
terhadap rangsangan dan lingkungan, tingkat kesadaran dibedakaan menjadi
composmentis,apatis, somnolen, spoor, dan comma.
1.3 tanda-tanda vital
a. tekanan darah: peningkatan atau penurunan tekanan darah merupakan
indikasi gangguan kehamilan atau syok, nilai normal rata-rata tekanan
systole pada dewasa yaitu 110-120 mmhg sedangkan diastole 70-80
mmHg
b. nadi: peningkatan denyut nadi dapat menunjukkan infeksi, syok atau
dehidrasi normalnya adalah 60-80x/menit
c. pernafasan: peningkatan frekuensi pernafasan normal pada orang
dewasa yaitu 16-24x/menit
d. suhu: peningkatan suhu menunjukkan proses infeksi atau dehidrasi
normalnya 26,5-37,5°C
1.4 Antropometri
a. Kenaikan berat badan
Berat badan diukur dengan massa atau timbangan. Pada masa
kehamilan sangat penting karena kenaikan berat badan yang terlalu
banyak menandakan retensi air yang berlebih atau keadaan ibu disebut
preodema.
b. Tinggi badan
c. Lila
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil dengan normal >23,5 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik menggunakan 4 cara yakni:
Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan menggunakan indra
penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari
bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien. Inspeksi digunakan untuk mendeteksi
bentuk,warna, posisi, ukuran, tumor dan lainnya dari tubuh pasien (ambarwati
dan sunarsih,2011)
Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan dilakukan dengan perabaan
dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari atau tangan. Palpasi
dapat digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh, adanya getaran, pergerakan,
bentuk konsisten dan ukuran. Rasa nyeri tekan dan kelainan dari jaringan atau
organ tubuh. Dengan kata lain bahwa palpasi merupakan tindakan penegasan
dari hasil inspeks, disamping untuk menemukan yang tidak terlihat (ambarwati
dan sunarsih,2011:120)
Perkusi adalah tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi getaran
atau gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh
yang diperiksa. Pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan ketokan jari
atau tangan pada permukaan tubuh (ambarwati dan sunarsih,2011:121)
Auskultrasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan
bunyi yang berbentuk di dalam organ tubuh untuk untuk mendeteksi adanya
kelainan dengan cara membandingkan dengan bunyi normal (ambarwati dan
sunarsih,2011)] (ambarwati dan sunarsih,2011:122)
24 minggu Sepusat
Leopold II
- Menentukan batas samping kanan-kiri
- Menentukan letak punggung janin
- Pada letak lintang tentukan dimana letak kepala
Leopold III
- Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk pintu atas panggul
(PAP) atau masih dapat digoyangkan
Leopold IV
- Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu hamil
- Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh
sudah masuk PAP
pemeriksaan labratorium
1. Kadar Hb
WHO telah memberikan patokan berapa kadar Hb normal pada ibu hamil
sekaligus memberikan batasan kategori untuk anemia ringan, sedang, berat
selama kehamilan:
Normal : 11 gr/dl
Anemia ringan: 9-10 gr/dl
Anemia sedang: 7-8 gr/dl
Anemia berat : < 7 gr/dl
2. Protein urin
Untuk mengetahui tingginya kadar protein dalam urine ibu hamil yang
dapat mengidikasikan terjadinya preeklamsia (rohani, 2011)
3. Glukosa urine
Untuk mengetahui adanya gejala diabetes mellitus karena glukosa
memiliki sifat mereduksi ion copri menjadi ion cupro dan menghadap dalam
bentuk merah bata (rohani, 2011)
Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnosa atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga ditemukan masalah atau
diagnosa yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang di
identifikasikan oleh bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh yaitu wanita
pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses persalinan dan persalinan yang sudah tidak
dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar diagnosa”
tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan
memerlukan suatu perencanaan untuk mengurangi rasa sakit.
Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,
bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat
bersiap-siap bila diagnosa atu masalah potensial benar-benar terjadi.
Pada langkah ini direncanakan asuahan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau
masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi/ data dasar yang
tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya apakah
diberikan penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien bila ada masalah-masalah yg
berkaitan dengan sosial ekonomi,kultur atau masalah psikologis.Semua keputusan yg
dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar- benar valid berdasarkan
pengetahuan dan teori yg up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak
akan dilakukan oleh klien.
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan
atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan
yang lain. Jika bidan tidak melakukanya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaanya. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta
meningkatkan mutu dari asuhan klien.
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
sebagaimana telah diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat
dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksananya.Ada kemungkinan bahwa
sebagian rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif.
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Tanda-tanda kehamilan
Kesimpulan yang dapat diambil dari asuhan kebidanan ibu hamil emesis gravidarum
dengan pemenuhan nutrisi dan melaksanakannya dengan 7 langkah varney yang terdiri dari:
Pengumpulan Data Dasar, Interpretasi Data Dasar, Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah
Potensial, Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan segera,
Merencanakan Asuhan yang menyeluruh, Melaksanaan perencanaan, evaluasi
4.2 saran
Penulis
Diharapkan untuk kedepannya jauh lebih baik dalam penulisan atau penyusunan kata
untuk laporan asuhan kebidanan agar menjadi laporan yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/08/kehamilan-fisiologis-html?m=1
http://bidankebidanan.blogspot.com/2014/09/makalah-kebidanan-kehamilan.html?m=1
http://id.scribd.com/doc/25843017/ASKEB-HAMIL-FISIOLOGIS