Mahasiswa :
Sely Nurhidayat
2012.5.114.031
Akademi Kebidanan Ibrahimy
Sukorejo Situbondo
2015
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................... 3
C. Batasan Masalah..................................................................... 3
D. Sistematika Penulisan............................................................. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 5
A. Konsep dasar BBLR.............................................................. 5
B. Konsep menejemen varney.................................................... 11
BAB 3 TINJAUAN KASUS.................................................................. 18
BAB 4 PENUTUP.................................................................................. 27
A. Kesimpulan............................................................................. 27
B. Saran....................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Ungkapan puja dan puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada sang ilahi rabbi
“ALLAH SWT “ yang mana berkat pertolongannyalah saya diberikan kelancaran dalam
penyusunan Laporan “Praktik Klinik Kebidanan III B” ini.
Tak lupa pula untaian sholawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada junjungan
kita nabi Muhammad saw. Yang membawa kita dari zaman jahiliah menuju kejalan yang
terang menderang, penuh dengan cinta kasih seperti sekarang ini.
Alhamdulillahhirabbil’alamin, saya telah bisa menyelesaikan laporan ini, walaupun
saya sadar didalamnya masih ada beberapa kesalahan dan kekurangan. Tapi disamping itu,
didalam kandungan laporan ini juga terdapat kelebihan yang akan menutupi kekurangannya.
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang membantu dan
mendukung saya untuk menyelesaikan Laporan “Praktik Klinik Kebidanan III B“ ini.
Khususnya kedua orang tua saya yang saya hormati, cintai dan saya sayangi. Beliau banyak
berperan akan teerselesaikannya laporan ini. beliau selalu mendukung dan juga senantiasa
berdoa untuk keberhasilan dan kesuksesan saya. Dan tak lupa pula saya ucapkan terima kasih
kepada :
Saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Amin
Sukorejo, 2015
Sely Nurhidayat
BAB 1
PENDAHULUAN
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang
sering dialami pada sebagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500
gram. Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi
pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama
pun kurang. Namun kejadian BBLR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek
perekonomian, dimana kejadian BBLR dapat saja terjadi pada mereka dengan status
perekonomian yang cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan jarak kelahiran, kadar hemoglobin
dan pemanfaatan pelayanan antenatal. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan
mortalitas, morbiditas dan diabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak
BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah
pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium,
asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem
lambat). Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta
tumbuh kembang. BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga
dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan. Bayi
yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) memerlukan perawatan yang tepat agar tidak
terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti yang telah disebutkan diatas (Aziz, 2006).
Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka
Kematian Bayi (AKB). Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tinggi,
Development Report 2010, AKB di Indonesia mencapai 31 per 1.000 kelahiran. Dari seluruh
kematian perinatal sekitar 2 -27% disebabkan karena BBLR. Sementara itu, prevalensi BBLR
di Indonesia saat ini diperkirakan 7 – 14% yaitu sekitar 459.200-900.000 bayi (Depkes RI,
2005).
Untuk Provinsi Jawa Timur sendiri, jumlah BBLR yang dilaporkan sebanyak 12.922
(2,02 %) dari 640.271 bayi lahir hidup. Bayi dengan BBLR yang ditangani sebesar 10. 625
(82.22 %) masih belum dapat mencapai target yang ditentukan. Hal ini disebabkan kurangnya
kesadaran masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu hamil dan janin sehingga
Mengingat banyaknya masalah mengenai BBLR yang terjadi di Indonesia maka perlu
penanganan yang memadai untuk mencegah terjadinya masalah BBLR maupun komplikasi
lebih lanjut.
B. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu
dengan mengambil suatu Asuhan Kebidanan pada By.Ny. D usia 5 jam dengan BBLR
menggunakan manajemen kebidanan Varney.
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Batasan Masalah
D. Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 3 TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Interpretasi Data
C. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
D. Identifikasi Kebutuhan Segera
E. Intervensi
F. Implementasi
G. Evaluasi
BAB 4 PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Bayi BBLR adalah berat badan kurang dari 2.500 gram yaitu karena umur hamil kurang
dari 37 minggu atau berat badan lahir rendah dari semestinya sekalipun umur cukup atau
karena kombinasi keduanya.(Manuaba, 2012)
BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram
(sampai dengan 2.499 gram).(Sarwono, 2010)
BBLR adalah kelahiran bayi kurang dari 37 minggu, bayi yang beratnya kurang dari
seharusnya umur kehamilan. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai
dengan tuanya kehamilan.(Rustam Mochtar, 2012).
Berkaitan dengan penanganan dari harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah dibedakan
dalam :
a) Bayi berat lahir rendah (BBLR) , berat lahir 1.500- 2.500 gram.
b) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) , berat lahir < 1500 gram.
c) Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1.000 gram (Sarwono Prawirohardjo,
2010).
2. Etiologi
Faktor – faktor penyebab kejadian BBLR dibedakan menjadi dua, yaitu faktor ibu dan
faktor bayi.
1) Penyakit yang di derita ibu : toksaemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan
2) Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
1) Hidramnion
Salah satu patofisiologi dari BBLR yaitu asupan gizi yang kurang pada ibu ibu hamil
yang kemudian secara otomatis juga menyebabkan kurangnya asupan gizi untuk janin
sehingga menyebabkan berat badan lahir rendah.
Apabila dilihat dari faktor kehamilan, salah satu etiologinya yaitu hamil ganda yang
mana pada dasarnya janin berkembang dan tumbuh lebih dari satu, maka nutrisi atau gizi
yang mereka peroleh pun dalam rahim tidak sama dengan janin tunggal, yang mana pada
hamil ganda gizi dan nutrisi yang didapat dari ibu harus berbagai sehingga kadang salah satu
dari janin pada hamil ganda juga mengalami BBLR.
Kemudian jika dikaji dari faktor janin, salah satu etiologinya yaitu infeksi dalam
rahim yang mana dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan janin dalam rahim yang
bisa mengakibatkan BBLR pada bayi.
1) Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus,dan lahir mati.
3) Pergerakan janin yang pertama (quickening) terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat
4) Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya.
5) Sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion, hiperemesis gravidarum, dan pada
hamil lanjut dengan toksemia gravidarum atau perdarahan antepartum (Sinopsis obstetri:
449).
a. Asfiksia
d. Pneumonia Aspirasi, terjadi karena reflek menelan dan batuk belum sempurna
g. Hipotermi
h. Hipoglikemi
Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi dengan BBLR antara lain:
a. Upayakan agar melakukan antenatal care yang baik, segera melakukan konsultasi dan
merujuk penderita bila terdapat kelainan.
b. Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya persalinan dengan berat
badan lahir rendah.
c. Anjurkan lebih banyak istrahat, bila kehamilan mendekati aterm atau istirahat baring bila
terjadi keadaan yang menyimpang dari keadaan normal kehamilan.
Umumnya bayi prematur belum sempurna reflek mengisap dan batuknya. Pemberian
minuman bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan mengisap cairan lambung.
ASI merupakan makanan yang paling utama sehingga ASI lah yang lebih dahulu diberikan.
Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI dapat diperas dan diminumkan dengan sendok
perlahan – lahan atau dengan memasang sonde menuju lambung. Permulaan cairan yang
diberikan sekitar 50 – 60 cc / kg BB / hari dan terus dinaikkan sampai mencapai sekitar 200
cc/kgh BB/hari, agar bayi tidak mendeita hipoglikemia dan hiperbillirubinemia. Bila Air Susu
Ibu tidak ada, susunya dapat diganti dengan susu buatan yang mengandung lemak yang
mudah dicerna bayi dan mengandung 20 kalori / 30 ml air atau sekurang-kurangnya bayi
mendapat 110 kalori / kg berat badan per hari.
1) Diadakan pemisahan bayi yang kena infeksi dengan bayi yang tidak kena infeksi.
2) Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah memegang bayi.
3) Membersihkan tempat tidur bayi segera, sesudah tida dipakai lagi (paling lama seorang bayi
memakai tempat tidur selama 1 minggu untuk kemudian dibersihkan dengan cairan
antiseptik)
4) Setiap petugas yang menderita penyakit menular (infeksi saluran nafas, diare, konjungtivitis,
dll) dilarang merawat bayi.
6) Para pengunjung orang sakit hanya boleh melihat bayi dari belakang kaca.
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan berat kaitanya dengan
daya tahan tubuh. Oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
B. Konsep Manajemen Varney
B. Data objektif
1. Pemeriksaan fisik umum
KU bayi :
Kesadaran : sesuai degan tingkat kesadaran (cs,somnolen,sopor,komadll)
Penilayan sepintas :bergerak aktif menagis sepontan
Nilai apgar secore :
Skor 0 1 2
Ang
ka
A : Pucat Badan merah, Seluruh tubuh ke-
Appearance
ekstremitas biru merahan-merahan
Color (warna kulit)
: Pulse (heart rate)
(frekuensi jantung)
: Grimace (reaksi Tidak ada Dibawah 100 Diatas 100
terha-dap rangsangan)
: Activity (tonus
otot) Tidak ada Sedikit gerakan Menagis, batuk/ bersin
: Respiration (usaha mimic
na-pas)
Gerakan aktif
Lumpuh Ektremitas da-lam
fleksi
Menangis kuat
Tidak ada sedikit
Lemah, tidak teratur
Leher :tidak teraba bendungan vena jugularis dan pembesaran kelenjar thyroid maupun lymfe
c. Auskultasi
Dada : tidak terdengar suara wheezing dan ronchi
Abdomen : Bising usus normal positif, normal ( x/ menit)
d. Perkusi
Perut : tidak teraba adanya perut kembung
V. INTERVENSI
Tanggal/jam :
Dx
Tujuan :
kriteria hasil:
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal /jam :
1. melakukan pendekatan terapuitik dengan orang tua bayi
2. melakukan persiapan tempat,alat,dan pasien agar mempermudah tindakan bidan
3. melakukan pencegahan infeksi
4. melakukan pemeriksaan fisik secara khusus untuk megetahui ada ya kelainan paada bayi
5. memberikan injeksi vitK untuk mencegah perdarahan intra kranial
6. memberikan ijeksi HB untik pertahanan diri terhadap hepatitis
7. memberikan salep mata profilaksis untuk menghindari infeksi akibat sexsual
8. melakukan perawatan tali pusat pada bayi agar tali pusat bayi tetap kering dan bersih
9. memberikan asi sedini mungkin agar gisi bayi terpenuhi
10. menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga untuk mengurangi kecemasan ibu dan
keluarga
VII. EVALUASI
Tanggal/jam :
Dx
Tujuan :untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang di lakukan. Isi
dari evaluasi
S :Data subjektif
Menggambarkan hasil pemberian asuhan sesuai dengan kata-kata klien /ibu klien
O :Data objektif
Mengambarkan pendokumentasian hasil pemberian asuhan yang telah di berikan sesuai
dengan penilayan bidan
A : Assesment
Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi DS dan DO dalam situasi identifikasi
P :Planing
Menggambarkan pendokumentasian perencanaan, tindakan, evaluasi, berdasarkan assesment
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI NY.”D” UMUR 5 JAM DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI
I. PENGKAJIAN
No register :7743
1. Biodata
Umur : 5 jam
Anak ke :1
PB : 45 cm
Tidak dikaji
Tidak dikaji
a. Pola Nutrisi : Bayi diberikan minuman ketika bayi mulai menangis
b. Pola Eliminasi : Bayi belum BAB, mengeluarkan mekonium 1 kali setelah lahir, bayi sudah
c. Pola aktivitas : Bayi sering menangis kuat, gerak aktif kaki dan tangan
d. Pola Istirahat : Bayi masih sering tidur di dalam tempat bayi kurang
Nadi :120x/menit
Pernafasan : 58x/menit
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, tidak terdapat caput suksedaneum, tidak ada sefal haematome, tidak ada
Telinga : Simetris, bersih tidak ada serumen, terdapat dua daun telinga dan lubang telinga, tulang
Hidung :Terdapat dua lubang, simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : bibir merah muda, tidak ada labioskisis, labio palatoskisis, labio gnato palatoskisis
Leher : Tidak ada pembendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
Abdomen : simetris (normal chest), tali pusat dibungkus kasa steril, tidak ada perdarahan/ infeksi
Punggung : Normal, Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada spina bifida
Ekstremitas
Bagian atas : Simetris, tidak ada polidaktili/ sindaktili, pergerakan aktif, tidak ada kebiruan.
Ekstremitas
Bagian atas : Simetris, tidak ada polidaktili/ sindaktili, pergerakan aktif, tidak ada kebiruan.
b. Palpasi
Leher :tidak teraba bendungan vena jugularis dan pembesaran kelenjar thyroid maupun lymfe
c. Auskultasi
d. Perkusi
Tidak terkaji
Moro : (+)
Sucking : (+)
Rooting : (+)
swallowing : (+)
Tonik neck : (+)
Tidak dikaji
A-S :7-8
Lingkar dada : 28 cm
Hipotermia
V. INTERVENSI
Tujuan :Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan keadaan umum bayi membaik, dan suhu
RR : 30-60x/menit
Intervensi :
4. Rawat tali pusat dengan mengganti kassa setiap kali basah/kotor
VI. IMPLEMENTASI
1. 09-04-2015 12.05 1. Membungkus bayi dengan kain bersih dan kering
12.15 3. Meletakkan bayi dalam incubator agar suhu bayi tetap
stabil
12.17 4. Merawat tali pusat bayi, tali pusat bersih, tidak ada
terpenuhi
VII. EVALUASI
S : -
TTV : N :130x/menit
S : 36,80C
RR : 50x/menit
Pemeriksan fisik
Telinga: Simetris, bersih tidak ada serumen, terdapat dua daun telinga dan lubang telinga, tulang rawan
Mengganti popok bayi setelah BAB (warna feces mekonial, bau khas)
A : Bayi Ny.”D” Usia 1 hari dengan BBLR
P :
1. jaga bayi dalam lingkungan yang hangat (pantau suhu normal 36,50C-37,50C)
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemeriksaan yang telah dilakukan pada Bayi Ny.”D” dapat disimpulkan bahwa
keadaan bayi perlu mendapatkan perawatan lebih intensif. Karena keadaan lahir yaitu dengan
berat lahir rendah, maka amat perlu pada keluarga dijelaskan hal – hal yang diperlukan untuk
kebutuhan bayi. Menganjurkan pada keluarga untuk kembali ke Klinik terdekat atau
B. Saran
Adapun saran-saran bagi petugas, bagi klien, bagi pendidikan antara lain :
Supaya lebih diperhatikan penulis dan kelompoknya di tempat praktek dan berusaha
membimbing penulis
DAFTAR PUSTAKA